You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PEMBACAAN FIRMAN<br />
ROMA 7:19-25<br />
• 7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang<br />
baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku<br />
kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.<br />
• 7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku<br />
kehendaki, maka bukan lagi aku yang<br />
memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.<br />
• 7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku<br />
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu<br />
ada padaku.<br />
• 7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum<br />
Allah,
• 7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku<br />
melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal<br />
budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa<br />
yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.<br />
• 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan<br />
melepaskan aku dari tubuh maut ini?<br />
• 7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.<br />
• 7:26 Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah,<br />
tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.<br />
ROMA 8:1-2<br />
• 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi<br />
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.<br />
• 8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan<br />
kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
PEMBAHASAN
1. Apakah yang terjadi di dalam diri Paulus<br />
mengenai perbuatan-perbuatannya?<br />
– 7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki,<br />
yaitu yang baik, yang aku perbuat,<br />
– melainkan apa yang tidak aku kehendaki,<br />
yaitu yang jahat, yang aku perbuat.<br />
ADA SUATU <strong>HUKUM</strong> BEKERJA DALAM DIRI<br />
<strong>MANUSIA</strong><br />
<strong>HUKUM</strong> adalah:<br />
Sesuatu yang terjadi berulang-ulang dan<br />
setiap kali menimbulkan hasil yang sama.
2. Siapakah sebenarnya yang berbuat dosa<br />
di dalam Paulus?<br />
– 7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku<br />
kehendaki, maka bukan lagi aku yang<br />
memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di<br />
dalam aku.<br />
<strong>HUKUM</strong> <strong>DOSA</strong>
ROMA 6:16<br />
• Apakah kamu tidak tahu,<br />
• bahwa apabila kamu<br />
menyerahkan dirimu<br />
kepada seseorang<br />
sebagai hamba untuk<br />
mentaatinya,<br />
• kamu adalah hamba<br />
orang itu, yang harus<br />
kamu taati, baik dalam<br />
dosa yang memimpin<br />
kamu kepada kematian,<br />
maupun dalam ketaatan<br />
yang memimpin kamu<br />
kepada kebenaran?
3. Hukum apakah yang didapati oleh Paulus<br />
berlaku dalam dirinya?<br />
– 7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku<br />
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu<br />
ada padaku.<br />
– 7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum<br />
Allah,<br />
– 7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku<br />
melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum<br />
akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan<br />
hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota<br />
tubuhku
<strong>HUKUM</strong> <strong>DOSA</strong><br />
• Menentang apa yang baik,<br />
• Menghambat tekad<br />
manusia untuk berbuat<br />
baik.<br />
• Secara alamiah seseorang<br />
berbuat dosa sesuai<br />
dengan "hukum dosa"<br />
yang ada di dalam anggota<br />
tubuhnya.<br />
• Meskipun ia ingin<br />
melakukan yang baik,<br />
tetapi hukum yang di<br />
dalamnya sangatlah sadis,<br />
tidak mau mengalah, dan<br />
tidak ada tekad manusia<br />
yang dapat melawannya.<br />
<strong>HUKUM</strong> AKAL<br />
BUDI<br />
• PENGETAHUAN<br />
BAIK DAN<br />
JAHAT<br />
• DALAM BATIN<br />
SUKA <strong>HUKUM</strong><br />
ALLAH<br />
• BEKERJA PADA<br />
ANGOTA-<br />
ANGOTA<br />
TUBUH
4. Apakah seruan-seruan yang<br />
diungkapkan Paulus<br />
tentang keadaannya?<br />
– 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah<br />
yang akan melepaskan aku dari<br />
tubuh maut ini ?<br />
Sebab itulah, aku dihadapkan pada satu<br />
persoalan, bagaimana aku bisa bebas dari<br />
hukum dosa
Oleh sebab itu, banyak orang<br />
Kristen berusaha mengalahkan<br />
dosa, dengan cara:<br />
1. Asalkan mau menolak dosa,<br />
– tentu akan terlepas dari dosa,<br />
maka mereka ingin dengan<br />
kekuatan mereka menolak<br />
godaan-godaan dosa.<br />
2. Dosa harus dikalahkan,<br />
– maka mereka terus menerus<br />
bergumul dengan dosa, agar<br />
bisa menaklukkan dosa.<br />
3. Dosa membuatnya tidak<br />
bebas,<br />
– jika ia dengan giat merontaronta<br />
tentu akan terlepas dari<br />
belenggu dosa, maka ia<br />
meronta-ronta sekuatnya.
SISI GELAPKU TAK TERKALAHKAN<br />
Oleh: Jum’an<br />
• Entah sudah berapa puluh tahun, hampir dapat dikatakan<br />
sepanjang hayat saya berjuang melawan nafsu tetapi tidak<br />
pernah berhasil mengalahkannya.<br />
• Sampai seusia ini masih saja berperilaku tidak sehat. Tidak<br />
mampu menghentikan berpura-pura, makin canggih dalam<br />
berbohong dan cenderung berprasangka tidak baik terhadap<br />
orang lain.<br />
• Belum lagi kebiasaan menghindar dari tanggung jawab,<br />
merasa paling benar sendiri dan masih banyak lagi yang kalau<br />
saya ceritakan semua, habislah saya.<br />
• Padahal saya selalu berikhtiar dan berdoa agar akhlak saya<br />
makin hari makin baik. Mungkin terlalu saya dramatisir.<br />
Mungkin saya yang kurang gigih berusaha dan kurang khusyuk<br />
berdoa, tetapi saya jelas merasakan bahwa nafsu jahat atau<br />
sisi gelap jiwa saya bukanlah lawan yang enteng dan<br />
sembarangan.
• Ia terlalu kuat untuk dapat dikalahkan. Ia menghadapi<br />
serangan saya dengan senjata dan strategi yang berbeda<br />
sama sekali.<br />
• Saya merasa seperti bertinju melawan penyihir. Saya<br />
menyerangnya secara frontal tetapi ia menyelinap dan<br />
merangkul saya dari belakang. Ia menempel, merasuk dan<br />
lengket dibagian bawah sadar saya, mencari hal-hal yang<br />
buruk dan menghipnotis saya untuk mengerjakannya.<br />
• Dikondisikannya saya untuk terus menerus kembali<br />
melakukan hal-hal yang tidak sehat yang megakibatkan<br />
citra saya menjadi buruk dan hidup saya tidak<br />
menyenangkan.<br />
• Semula saya menyangka bahwa sisi gelap itu hanyalah<br />
sekedar tabir hitam yang diam yang menghalangi<br />
pandangan saya dari melihat dan melakukan kebaikan,<br />
yang kalau saya bacakan a’zubillahi minassyaitonirrojim<br />
(aku berlindung dari godaan setan terkutuk) pasti akan<br />
tersingkap menyingkir.
• Ternyata bukan dan tidak. Ia lebih mirip dengan<br />
makhluk hidup yang aktif, bahkan giat dan<br />
merangsang saya untuk mengulangi perbuatanperbuatan<br />
yang saya sudah tahu bahayanya dan<br />
saya bakal menyesalinya.<br />
• Dengan kata lain ia berusaha menyabot program<br />
hidup saya tanpa peduli dengan nama baik<br />
maupun dosa yang harus saya tanggung.<br />
• Pokoknya ia besikeras agar saya mengekspresikan<br />
diri melalui hal-hal yang negatip.<br />
• Padahal rasanya nilai saya diatas rat-rata dan<br />
sangat layak untuk menjadi seorang karyawan<br />
yang produktif, cekatan, rajin dan berdisiplin.
• Tetapi sisi gelap jiwa saya telah menjegalnya menjadi<br />
hanya seorang karyawan yang loyo, tidak bertanggung<br />
jawab, lamban dan suka mangkir.<br />
• Dimanjakannya saya dengan tidur larut malam, bangun<br />
kesiangan dan memulai jam kantor dengan kelayapan<br />
dipelosok-pelosok internet belama-lama.<br />
• Itu hanya satu dari banyak jenis sabotase yang<br />
mengakibatkan hidup saya tidak menyenangkan dan<br />
tidak disukai orang.<br />
• Diyakinkannya saya bahwa bermalas-malas dan<br />
memuaskan nafsu adalah hak asasi saya.<br />
• Saya merasa terjebak, tidak punya pilihan dan kendali<br />
atas perilaku saya sendiri dan merasa tergantung pada<br />
belas kasihannya, meskipun saya harus mengakui bahwa<br />
itu berasal dari dalam pikiran saya sendiri. Saya benarbenar<br />
merasa dikhianati oleh diri sendiri.
• Saya ingin hidup layak: bekerja mencari nafkah, beribadah,<br />
menghormati dan dihormati oleh orang lain, berbuat baik untuk<br />
sesama, hidup lebih sederhana serta makan-minum, olah raga<br />
dan tidur yang teratur.<br />
• Tetapi sisi gelap saya tidak peduli dengan semua ini. Ia ingin agar<br />
saya tampil sebaliknya sebagai sosok yang terpuruk, sial dan<br />
tidak berharga.<br />
• Kalau ada kebaikan yang masih dapat saya lakukan, saya<br />
melakukannnya tanpa gairah, sehingga jangan-jangan tidak ada<br />
pahalanya.<br />
• Pertempuran antara keinginan untuk hidup bahagia atau tunduk<br />
pada rayuan sisi gelap yang merasuki bawah sadar ini<br />
menjadikian hidup terasa begitu melelahkan.<br />
• Tetapi saya tidak percaya bahwa nafsu jahat tak terkalahkan.<br />
Setan hanya bisa menggoda dan tidak bisa memaksa. Dan<br />
manusia, saya dan anda, mempunyai kekuatan luar biasa yang<br />
baru sebagian kecil yang kita manfaatkan.<br />
• Bila anda mempunyai sisi gelap seperti saya, selamat berjuang<br />
untuk membersihkan tabir hitam yang lengket dibawah sadar<br />
anda
Apakah jalan keluarnya?<br />
– 7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan<br />
kita.<br />
– 7:26 Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah,<br />
tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.<br />
ROMA 8:1-2<br />
– 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi<br />
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.<br />
– 8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu<br />
dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Romans 8:2<br />
• For the law of the Spirit of life in Christ Jesus<br />
hath made me free from the law of sin and<br />
death. (Rom 8:2 KJV)<br />
• Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan<br />
kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum<br />
maut.(Rom 8:2 LAI)<br />
Sebab hukum Roh,<br />
• yang memberi hidup<br />
• telah memerdekakan kamu dalam Kristus<br />
• dari hukum dosa dan hukum maut<br />
ROH KUDUS dalam diri kita juga merupakan<br />
suatu hukum
DI DALAM DIRI <strong>MANUSIA</strong> <strong>BARU</strong><br />
BERDAYA
PERCAYA<br />
2 hal terpenting dalam<br />
Pemberitaan Injil, terlihat<br />
dari kata-kata Paulus sendiri<br />
di bawah ini.<br />
1Kor 15:3-4 - “Sebab yang<br />
sangat penting telah<br />
kusampaikan kepadamu,<br />
yaitu apa yang telah<br />
kuterima sendiri, ialah<br />
bahwa Kristus telah mati<br />
karena dosa-dosa kita,<br />
sesuai dengan Kitab Suci,<br />
bahwa Ia telah dikuburkan,<br />
dan bahwa Ia telah<br />
dibangkitkan, pada hari<br />
yang ketiga, sesuai dengan<br />
Kitab Suci”.<br />
<strong>MANUSIA</strong> <strong>BARU</strong><br />
ROH KUDUS<br />
TINGGAL DI HATI
GALATIA 5:22-23<br />
5:22 Tetapi buah Roh<br />
ialah:<br />
kasih, sukacita, damai<br />
sejahtera,<br />
kesabaran,<br />
kemurahan, kebaikan,<br />
kesetiaan,kelemahlembutan,<br />
penguasaan diri.<br />
Tidak ada hukum yang<br />
menentang hal-hal itu.
1 YOHANES 4:4<br />
Kamu berasal dari<br />
Allah, anak-anakku,<br />
dan kamu telah<br />
mengalahkan nabinabi<br />
palsu itu;<br />
sebab Roh yang ada<br />
di dalam kamu, lebih<br />
besar dari pada roh<br />
yang ada di dalam<br />
dunia.
• Kemauan,tekad,usaha manusia tidak dapat<br />
mengalahkan hukum dosa,<br />
• tetapi bersandar pada Hukum Roh yang<br />
memberi hidup dapatlah kita terlepas dari<br />
hukum dosa dan hukum maut.<br />
Hanya hukum Roh yang memberi hidup yang<br />
dapat membebaskan manusia dari hukum<br />
dosa.
KESIMPULAN<br />
• Ketika Hukum dosa menyuruh kita<br />
berbuat dosa<br />
– kita tidak membuang tenaga<br />
• Ketika Hukum Roh yang memberi<br />
hidup membebaskan kita dari dosa<br />
– kita pun tidak perlu membuang<br />
tenaga