Pelanggaran Hak Perempuan Adat dalam Pengelolaan Kehutanan
BUKU%202%20---%20PELANGGARAN%20HAK%20PEREMPUAN%20ADAT%20DALAM%20PENGELOLAAN%20KEHUTANAN_0
BUKU%202%20---%20PELANGGARAN%20HAK%20PEREMPUAN%20ADAT%20DALAM%20PENGELOLAAN%20KEHUTANAN_0
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
48<br />
<strong>Pelanggaran</strong> <strong>Hak</strong> <strong>Perempuan</strong> <strong>Adat</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kehutanan</strong><br />
melalui moratorium perijinan, kegiatan perusahaan dan aktivitas<br />
masyarakat kecuali terkait kegiatan tradisi. Rekonsiliasi harus juga<br />
dibarengi dengan upaya pemulihan para korban.<br />
5) Kepolisian RI agar membuat Prosedur Operasi Standar<br />
(standart operational procedure) <strong>dalam</strong> penanganan<br />
konflik sumber daya alam antara MHA, pemerintah, dan<br />
perusahaan, berperspektif hak asasi manusia berbasis<br />
gender. Polri agar tidak melakukan kriminalisasi terhadap<br />
MHA yang membela dan mempertahankan hak-hak adatnya<br />
dengan mengedepankan proses penegakan hukum yang<br />
akuntabel, yaitu mengutamakan pembuktian materil dan<br />
substantif di atas pembuktian secara formil. Hal ini untuk<br />
memastikan tidak terjadi lagi kriminalisasi anggota MHA yang<br />
mempertahankan hak-haknya tanpa menunjukkan bukti-bukti<br />
formil. Kepolisian RI dan TNI didesak untuk menindaklanjuti<br />
laporan atas segala tindak intimidasi dan/atau kekerasan<br />
yang dialami oleh MHA tanpa diskriminasi dan menyampaikan<br />
hasil penyelidikan/penyidikan secara berkala ke korban dan<br />
keluarganya. Brimob yang ditempatkan di objek vital nasional<br />
agar dibekali dengan pengetahuan tentang hak-hak dan