01.11.2016 Views

TURCHAM - SMA KHADIJAH

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2


uara<br />

3<br />

Kita<br />

Nisrina Imtiyah XI Mia 2<br />

Rena XI Iss 2


5<br />

Litera


si Bergaransi<br />

6<br />

Perpustakaan Kelas<br />

Membaca Awal


7<br />

D<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah, Rabu<br />

(1/7/15) terpilih satu<br />

dari beberapa sekolah<br />

s e b a g a i s e k o l a h m o d e l .<br />

Penunjukkan ini oleh Direktorat<br />

Pembinaan Sekolah Menengah Atas<br />

(P<strong>SMA</strong>) di Hotel Sunan di Solo Jawa<br />

Tengah. Terpilihnya <strong>SMA</strong> Khadijah<br />

sebagai sekolah model karena memenuhi<br />

beberapa kriteria. "Salah satu alasannya<br />

juga karena <strong>SMA</strong> Khadijah pernah menjadi<br />

Rintisan Sekolah Berbasis Internasional.",<br />

terang Bapak Mas'ud, Kepala <strong>SMA</strong><br />

Khadijah. Program-program yang<br />

dilakukan setelah diresmikannya sebagai<br />

sekolah model yaitu diantaranya program<br />

literasi, pembinaan B.Inggris, agama, serta<br />

pelatihan kewirausahaan.<br />

Sekolah model adalah sekolah<br />

yang menjadi pusat pengembangan yang<br />

dipilih sebagai percontohan dan acuan bagi<br />

sekolah lainnya yang diharapkan dapat<br />

menjadi sekolah standar yang adaptif<br />

dengan pengembangan kebutuhan sosial.<br />

Untuk menjadi sekolah model harus<br />

memiliki beberapa kriteria diantaranya:<br />

memiliki potensi untuk menjadi sekolah<br />

model, kepala sekolah yang dinamis, kreatif,<br />

inisiatif, idealis, konseptual, komunikatif,<br />

kemampuan yang baik dalam melaksanakan<br />

program pendidikan dan pembelajaran, guru<br />

yang profesional, ruang belajar, fasilitas<br />

perpustakaan dan laboratorium yang cukup<br />

memadai. Dalam rangka pengembangan<br />

pendidikan Islam, maka komponen<br />

pendidikan di sekolah harus inovatif dan<br />

kreatif.<br />

Sekolah model dan sekolah unggulan<br />

berbeda. Sekolah unggulan harus memiliki<br />

keunggulan yang layak dibanggakan oleh<br />

sekolah dan masyarakat. Dalam hal ini dikenal<br />

dua jenis keunggulan, yaitu keunggulan<br />

komparatif dan keunggulan kompetitif. Jadi<br />

sekolah unggulan mempunyai keunggulan<br />

yang dibanggakan dari sekolah lain dalam<br />

berbagai aspek. Sedangkan sekolah model<br />

adalah sekolah yang memiliki karakteristik<br />

khusus yaitu islami, populis, dan dinamis yang<br />

mana sekolah tersebut dibentuk untuk<br />

menjadi sekolah percontohan bagi sekolah<br />

lain guna memperbaiki mutu dan kualitas<br />

sekolah yang ada disekitarnya. (brin)


AC<br />

8<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah surabaya mengikuti<br />

pameran seni lukis, 2-11/10/15, di Jatim Expo.<br />

Pameran yang bertajuk Pasar Seni Lukis Indonesia<br />

(PSLI) 2015 tersebut diikuti oleh 168 pelukis<br />

ternama di Indonesia. <strong>SMA</strong> Khadijah menjadi<br />

satu-satunya peserta yang berasal dari lingkup<br />

sekolahan.<br />

Menurut koordinator pameran <strong>SMA</strong><br />

Khadijah, Yusuf Kurniawan, kegiatan ini menjadi<br />

bukti bahwa sekolah memiliki komitmen tinggi<br />

terhadap dunia seni. Selain itu, Beliau<br />

menambahkan, jika event ini menjadi ajang<br />

kreativitas bagi seniman-seniman muda di<br />

sekolah. Pada pameran tersebut, ada tiga lukisan<br />

yang laku terjual. Salah satunya lukisan milik<br />

DAC yaitu Kaligrafi 99 Asmaul Husna dengan<br />

banderol tiga juta enam ratus ribu rupiah. (brin)<br />

Khadijah Art Community


9<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah mengikuti nonton bareng (nobar) film Laskar<br />

Pemimpi, Selasa 1 Desember 2015, di ruang Laboratorium<br />

Seni Budaya dan Film. Acara tersebut bekerjasama dengan<br />

Kemendikbud RI. Nobar dihadiri oleh Kepala Pusat<br />

Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan<br />

Kebudayaan,Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Kepala<br />

Dinas Pendidikan Kota Surabaya danYayasan YTPS NU<br />

Khadijah.<br />

Di kesempatan itu pula, hadir salah satu aktris pemerannya<br />

yakni Masayu Anastasiya. Film tersebut berdurasi sembilan<br />

puluh lima menit, dengan kisah perjuangan bergendre<br />

komedi.


10<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah, Sabtu (26/3/16)<br />

mengadakan bedah buku dan motivasi. Acara<br />

ini menghadirkan tiga narasumber, yakni dr.<br />

M. Thohir, Prof. Dr. Ali Aziz, M.Ag. dan<br />

Dayat Simbaia. Acara yang berlangsung di<br />

Laboratorium Seni Budaya dan Film ini<br />

dihadiri perwakilan kelas, dan guru. Serta<br />

dihadiri oleh perwakilan dari <strong>SMA</strong><br />

Bhayangkari, <strong>SMA</strong> Widya Dharma, dan <strong>SMA</strong><br />

Kartika.<br />

Agenda ini merupakan salah satu<br />

program literasi. Menurut Hadi Purnomo,<br />

Ketua Panitia, kegiatan ini sebagai motivasi<br />

untuk mendekatkan warga sekolah dengan<br />

buku. Yakni proses kreatif serta kiat-kiat<br />

penulisan buku.<br />

Peserta yang hadirpun terlihat<br />

antusias dengan event baru ini. Salah satu<br />

peserta, Alfath Thariq-XMIA 1, mengaku jika<br />

paparan dari penulis-penulis yang<br />

dihadirkan menambah motivasinya dalam<br />

menulis. Siswa yang mendapat hadiah buku<br />

dari Prof. Ali Aziz ini, mengharapkan acara<br />

serupa bisa diagendakan tiap tahun. (sbr)<br />

Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag<br />

Dr. Muhammad Thohir , Sp.KJ.<br />

Dayat Simbaia


Liputan Khusus<br />

11<br />

Berguru ke Negeri Melayu<br />

Catatan Student Exchange 2016<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah kembali mengadakan<br />

program Student Exchange 2016 ke Singapura<br />

dan Malaysia. Bersama 14 orang teman<br />

lainnya, kami berangkat pada tanggal 3 April<br />

2016, dan tiba di Singapura Changi Airport<br />

pada siang hari. Di Singapura kami banyak<br />

mengunjungi tempat-tempat yang terkenal di<br />

sana, Seperti Universal Studio, Merlion Park,<br />

ION Orchard, Bugis, Marina Bay Sands,<br />

Setelah tiga hari di Singapura, kami ke<br />

Malaysia untuk belajar. Kami berangkat sejak<br />

pagi, dan sampai di Kuala Lumpur pada sore<br />

hari. Kami langsung menuju ke Adni<br />

Internasional School. Di sana kami disambut<br />

baik oleh mereka. Selama di Malaysia, kami<br />

juga mengunjungi beberapa tempat, seperti<br />

Twin Tower, Pasar Seni, Putrajaya, dan masih<br />

banyak lagi.<br />

<br />

Selama belajar di Adni School, kami punya<br />

teman banyak, bahkan dari berbagai<br />

Negara. Ada yang dari Afrika, Turki, India<br />

dan Thailand. Kami juga bisa practice<br />

english setiap hari, kami juga belajar bahasa<br />

melayu, walaupun mirip-mirip dengan<br />

bahasa Indonesia, tapi juga ada perbedaan<br />

kata lho. Contohnya adalah Mukenah. Orang<br />

Indonesia menyebutnya bukan dengan<br />

mukenah, namun mereka menyebutnya<br />

dengan telekong. Lalu kamar mandi,<br />

sebutannya tandas.<br />

Kami juga melakukan banyak<br />

kegiatan di sana, yaitu Joined Adni Classes,<br />

mengerjakan Project, Cooking Class<br />

b e r s a m a s i s w a d a r i T h a i l a n d ,<br />

mendengarkan Ust. Kamaludin bercerita<br />

tentang Islam di India, mengunjungi<br />

Universitas Islam Internasional Malaysia<br />

(UIA) serta sholat Jumat di sana. Oya, di sini<br />

kami juga mengikuti English Camp lhoo.<br />

Kami diajak belajar sambil bermain, seperti<br />

'who am i?' dan tebak kata. Pada malam<br />

harinya kami tidur di sekolah, lalu pada<br />

sepertiga malam, kami dibangunkan untuk<br />

Qiyamul Lail, yaitu sholat hajat berjamaah,<br />

shalat tahajjud, shalat witir, membaca dzikir<br />

bersama-sama. Untuk siswa laki-laki,<br />

mereka mendapat giliran untuk menjadi<br />

imam selama kegiatan Qiyamul Lail<br />

berlangsung.


12<br />

makan-makan dan foto bersama. Rasanya<br />

kami tidak ingin berpisah dengan guru-guru di<br />

Adni, tapi tugas kami di sini sudah selesai dan<br />

saatnya kami pulang ke Indonesia untuk<br />

berbagi banyak ilmu dan pengalaman yang<br />

telah di dapatkan selama di Singapura dan<br />

Malaysia.<br />

Tak terasa waktu cepat berlalu, dan hari ini<br />

terakhir kami belajar di Adni untuk program<br />

ini. Kemarin, kami sudah berunding<br />

penampilan apa yang akan kami tampilkan.<br />

kami semua sepakat untuk menyanyikan lagu<br />

mars Khadijah, sebelum mars dinyanyikan<br />

Viona, Nadya, Dhavia, dan Vara akan tarian<br />

tradisional Indonesia, serta saya dan mas<br />

Visnu memberikan kesan selama kami belajar<br />

di Adni School. Oya, di farewell party ini, kami<br />

juga melakukan presentasi tentang sebuah<br />

project yang sudah kami buat selama sepuluh<br />

hari di Malaysia, dengan disaksikan oleh para<br />

pengurus Yayasan Adni School, Pak Mas'ud,<br />

Pak Aunur, dan Pak Adib, kami melaksanakan<br />

presentasi dengan lancar. Kemudian, kami<br />

Inilah perjalanan kami selama dua<br />

minggu di negeri orang. Banyak hal yang bisa<br />

kami ambil dan kami terapkan di Indonesia.<br />

Jangan pernah menyerah kawan, kejarlah<br />

impianmu walau sampai ke negeri Cina.<br />

Semangaattt!!!.<br />

Shabrina Nabilah ( Peserta Student<br />

Excange 2016;siswa kelas X MIA 4 )


13<br />

Jika Ini Keluargaku<br />

Jika ini keluarga ku merupakan kegiatan rutin<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah Surabaya. Tahun ini<br />

dilaksanakan di Desa Pujajar Purwasih<br />

Kediri,11/3 acara ini diikuti oleh 15 siswa beserta<br />

4 guru pendamping.menurut Bapak<br />

Yusuf,kegiatan ini bertujuan untuk<br />

meningkatkan kepekaan sosial siswa dengan<br />

hingga membantu mengajari putri sulung Pak Lasih<br />

yang bernama Eka,belajar.<br />

Para peserta Jika ini keluargaku mengaku<br />

sangat senang mengikuti kegiatan tersebut,salah<br />

satu peserta bernama affa aisyah (16) menuturkan<br />

bahwa kegiatan yang di adakan <strong>SMA</strong> Khadijah itu<br />

sangat bermanfaat,banyak hal yang di dapat seperti<br />

lebih bisa mensyukuri apa yang ada,membuka mata<br />

kita bahwa di bawah sana masih banyak orang orang<br />

yang kurang beruntung.<br />

cara berbagi dengan sesama.<br />

Kegiatan Jika ini keluargaku<br />

berlangsung selama 3 hari 2 malam,peserta<br />

melakukan aktivitas di rumah salah satu warga<br />

yang bernama ibu Lasih dan pak Lasih. Pak<br />

Lasih merupakan buruh tani sehingga tim Jika<br />

ini keluargaku mengikuti seluruh aktifitas pak<br />

Lasih mulai dari menanam padi di sawah


14<br />

Merangkai Usaha<br />

diUsia Belia<br />

Bercocok Tanam<br />

Pada saat bercocok tanam, ada dua<br />

hal yang diajarkan yaitu cara<br />

m e n y e t e k / m e n y a m b u n g d a n<br />

menyangkok.<br />

Pertama, yang diajarkan adalah<br />

menyetek/ menyambung antara pohon<br />

satu dengan lainnya. Caranya adalah<br />

pohon yang tertanam itu dikupas terlebih<br />

dahulu (alat yang digunakan harus steril<br />

menggunakan alkohol 70%), kemudian<br />

antibiotik, ditaruh di situ supaya cepat<br />

berkembang dan steril, terakhir diikat atasnya<br />

(diikat rapat-rapat) sudah jadi deh” ujar Salma.<br />

Hasil dari tumbuhan-tumbuhan<br />

tersebut dapat dijual kembali seperti jeruk bali. Di<br />

sana tidak hanya ada tumbuhan yang besar saja,<br />

ternyata juga ada tumbuhan kecil seperti lidah<br />

buaya dan aloevera. Lidah buaya dapat digunakan<br />

sebagai minuman seperti es lidah buaya,<br />

sedangkan aloevera dapat digunakan sebagai obat<br />

nyamuk. “Di sini biasanya kita pakai autan, tapi di<br />

sana kita langsung pakai daun aloevera langsung<br />

untuk menghilangkan nyamuk” ujar Salma.<br />

dililit dengan plastik yang steril, terakhir<br />

dililit dengan karet yang steril. Dengan<br />

cara menyambung dapat membuat<br />

tumbuhan lebih cepat tumbuh dan<br />

berbuah lebih besar.<br />

Kedua, yang diajarkan adalah<br />

mencangkok. Ada sedikit perbedaan<br />

cara mencangkok, daripada biasanya.<br />

Apa sih perbedaannya? Ini jawabannya<br />

“Caranya itu, mengupas dahulu sedikit<br />

kulit pohon (membuat lingkaran<br />

melingkar-red), siapkan plastik bekas,<br />

lalu dilubangi, diikat bagian bawah, diisi<br />

tanah pupuk kompos, yang membuat<br />

aneh di situ diberi separuh potongan<br />

bawang putih, yang ternyata untuk


15<br />

Membuat Kripik Sadariyah<br />

Kripik Sadariyah, kripik yang<br />

terbuat dari singkong dan kebanyakan<br />

dapat ditemukan di Kediri. Mempunyai rasa<br />

yang gurih dan enak.. Di sini kita dapat<br />

mengetahui cara pembuatannya langsung<br />

dari pabrik pembuatan yang membuat<br />

pertama kali (pencetusnya-red).<br />

Selanjutnya, menumbuk ini juga memerlukan<br />

tenaga ekstra. Kemudian dikeringkan sampai<br />

sedikit kering, lalu dimasukkan ke dalam<br />

penggilingan yang hasilnya menjadi berlembarlembar<br />

seperti dipotong tipis-tipis. Setelah itu,<br />

dijemur dibambu yang dianyam dan bawah sinar<br />

matahari. Tahap terakhir yaitu pengemasan.<br />

“Setelah bercocok tanam saya juga<br />

diajarkan membuat kripik singkong<br />

sadariyah di pabrik yang pertama kali<br />

membuat kripik itu” ujar salma. Terlihat<br />

proses pembuatan yang sangat gampang<br />

membuat Salma kaget, karena ternyata<br />

proses itu sangat sulit dan membutuhkan<br />

waktu yang sangat lama dan tenaga ekstra.<br />

Proses pembuatan kripik singkong<br />

sadariyah adalah mengupas singkong<br />

terlebih dahulu (menggunakan alat<br />

khusus-red), lalu dicuci dengan cara<br />

merendam sehari semalam, kemudian<br />

dimasukkan ke dalam penggilingan sampai<br />

menjadi ampas. Ampas didiamkan sampai<br />

kering, lalu disaring sampai halus.Setelah<br />

itu, ada proses menggulung yang<br />

menggunakan tenaga, ekstra sebab masih<br />

dalam kondisi yang sangat panas.


Siswa Kelas XI <strong>SMA</strong> Khadijah, Senin<br />

(2/4/16), mengadakan kegiatan manasik haji<br />

di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Kegiatan<br />

tahunan ini merupakan salah satu praktik<br />

pelajaran matrikulasi agama. Tujuan<br />

dilaksanakannya acara ini yaitu memberikan<br />

pembekalan bagaimana proses haji yang<br />

s e b e n a r n y a k e p a d a s i s w a - s i s w i .<br />

“Memberikan pengalaman spiritual kepada<br />

anak-anak, sehingga ketika mereka<br />

berkesempatan pergi haji, sudah tidak asing<br />

lagi bagi mereka”, terang Ust. Abdul Haq,<br />

selaku ketua panitia.<br />

Pada kegiatan ini, siswa hanya<br />

menyiapkan baju ihram saja dari rumah,<br />

karena seluruh pembiayaan ditanggung oleh<br />

sekolah. Para peserta terlihat antusias dan<br />

semangat dalam mengikuti setiap tahap<br />

kegiatan manasik haji ini. “Paling berkesan<br />

itu waktu bagian tawaf, karena kita diuji<br />

kesabaran dan kecapekan nya, apalagi kalau<br />

bener-bener di Mekkah, jutaan orang aka<br />

ada disana”, ujar Aldi salah satu peserta<br />

manasik haji.<br />

Menurut Ustad Drs H. Abu Hasan<br />

Hasbullah, pembimbing dari Asrama haji,<br />

bahwa kegiatan yang diadakan oleh <strong>SMA</strong><br />

Khadijah ini sangat bagus sekali karena<br />

sudah saatnya kita mengetahui tentang<br />

manasik haji ini, ditambah dengan ingatan<br />

seorang pelajar itu masih kuat, sehingga jika<br />

ada rezeki berangkat haji kita masih ingat apa<br />

saja yang diajarkan dalam manasik ini.<br />

(ve&brin)<br />

16


17


19


20


21


22


23<br />

Moslem Teenagers Competion 2016 (MTC-16) merupakan<br />

ajang lomba remaja muslim tingkat SMP Se-<br />

Gerbangkertasusila. Acara yang dikomandoi POSKHA ini<br />

dihelat di aula sekolah, 17/01/16. Lomba yang<br />

ditandingkan yakni: tartil, kaligrafi, dan banjari. Event<br />

perdana ini diikuti 200-an peserta dari berbagai SMP.


24


25<br />

Sahabat Turcham suka seni?<br />

Mau pahala? Yuk kembangkan senimu<br />

sembari berbagi dengan sesama.<br />

Salah satu kegiatan rutin yang<br />

dilakukan oleh Khadijah Art Community<br />

(DAC) disetiap tahunnya adalah<br />

mengem-bangkan ilmu dengan cara<br />

mengajar. Panti Asuhan Yayasan<br />

Khadijah, tempat DAC mengajari anak<br />

panti mulai dari menggambar, melukis,<br />

dan membuat karya dari bahan bekas.<br />

Bimbingan yang selalu diberikan oleh<br />

bapak Yusuf Kurniawan tentang seni,<br />

membuat seluruh anggota DAC dapat<br />

mengajari anak panti. Di samping belajar<br />

tentang seni, DAC juga membuat<br />

permainan bersama anak panti. Di sini<br />

kita dapat belajar bareng anak panti dan<br />

seru-seruan bareng, mulai dari anak TK<br />

sampai SMP. Selain itu kita juga dapat<br />

pahala, siapa sih yang gak mau dapat<br />

pahala? Pasti maukan.


26<br />

Beraksi<br />

di Car Free Day<br />

Siapa sih yang gak tau Car Free<br />

Day, atau yang sering disebut dengan<br />

CFD. Pasti tahu semua kan. Bagi yang<br />

belum tahu, CFD itu artinya hari bebas<br />

kendaraan bermotor. Pada saat CFD<br />

biasanya orang-orang melakukan<br />

aktivitasnya seperti berolahraga atau<br />

hanya sekedar jalan-jalan saja.<br />

Pada tahun 2015-2016, untuk<br />

pertama kalinya DAC dan POSKHA<br />

ikutserta dalam mengisi CFD di Taman<br />

Bungkul Surabaya. CFD dimulai pada<br />

pukul 06.00 – 09.00 WIB. Kegiatan ini<br />

dimulai pada pada bulan Desember-<br />

April. Disini DAC dan POSKHA<br />

mengajak semua orang untuk CFD<br />

bareng <strong>SMA</strong> Khadijah Surabaya. CFD kali<br />

ini lebih seru, karena eskul dari <strong>SMA</strong><br />

Khadijah Surabaya akan tampil di CFD<br />

ini. Bukan hanya eskul saja, organisasi<br />

DAC juga terkadang memberi tutorial<br />

tentang seni, dari tutorial glass painting,<br />

melukis, dan masih banyak lagi. Selain<br />

itu, DAC juga menampilkan beberapa<br />

karyanya. DAC dan POSKHA juga<br />

berjualan keliling seperti souvenir,<br />

makanan, dan minuman. Dengan<br />

melakukan kegiatan ini, DAC dan<br />

POSKHA dapat melakukan kegiatan<br />

tidak hanya di dalam <strong>SMA</strong> Khadijah,<br />

DAC


27<br />

“Wahai orang-orang yang beriman,<br />

diwajibkan atas kamu berpuasa<br />

sebagaimana diwajibkan atas<br />

orang-orang sebelum kamu agar<br />

kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah<br />

[2]:183)<br />

Saya sadar bahwa ayat tentang<br />

puasa di atas sudah amat sering Anda<br />

baca, sehingga seperti telah kehilangan<br />

aktualitas. Tapi, tiba-tiba saja saya<br />

tertarik untuk mengulas ayat itu<br />

kembali setelah merenungi puasa kita<br />

selama ini yang menurut saya amat jauh<br />

dari berkualitas, lebih-lebih setelah saya<br />

membaca salah satu literatur tentang<br />

puasa yang benar-benar menampar<br />

wajah saya.<br />

J i k a A n d a h ayati s e c a ra<br />

mendalam, firman Allah di atas<br />

menunut kita untuk menjadi orang<br />

cerdas. Untuk berpuasa, Anda tidak<br />

harus menunggu diperintah Allah,<br />

sebab Anda pasti sudah faham bahwa<br />

pencernaan Anda telah melakukan<br />

pekerjaan yang amat berat selama<br />

sebelas bulan untuk mencerna<br />

makanan siang dan malam. Makanan<br />

yang Anda masukkan ke dalam perut<br />

juga hampir tanpa seleksi, sebab hanya<br />

berdasar selera yang memuaskan<br />

tengggorokan, bahkan tanpa dikunyah<br />

secara lembut, sehingga memberatkan<br />

kerja pencernaan. Oleh sebab itu,<br />

kecerdasan Anda sudah cukup menjadi<br />

sumber perintah puasa Anda, agar perut<br />

bisa istirahat sebulan di siang hari.<br />

Berapa lama kita menjadi<br />

muslim dengan ritual shalat setiap hari<br />

dan puasa sebulan setahun sekali. Tapi, cobalah<br />

Anda mendaki gunung, lalu genggamlah beberapa<br />

batu yang Anda jumpai. Tanyakan kepada hati<br />

nurani, manakah yang lebih keras: batu di tangan<br />

Anda atau hati Anda? Jangan jawab dulu, sebelum<br />

membaca firman Allah SWT berikut, “Kalau<br />

sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini di atas<br />

sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya<br />

tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya<br />

kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan<br />

itu Kami buat untuk manusia supaya mereka<br />

berfikir.” (QS. Al Hasyr [59:21). Ternyata, selama ini<br />

hati kita tidak bergetar, jiwa kita tidak tercambuk<br />

dengan firman Allah yang setiap hari kita baca dan<br />

kita dengar. Oleh sebab itu, sekali lagi, perintah<br />

puasa sebenarnya layak timbul dari diri Anda<br />

sendiri untuk melatih jiwa mengekang hawa nafsu<br />

dan mengasah kepekaan jiwa Anda.<br />

Jika Anda membaca sejarah orang-orang<br />

shaleh terdahulu, Anda pasti faham, bahwa mereka<br />

bisa meraih kemuliaan, ketajaman spiritual dan<br />

keluhuran peradaban disebabkan mereka telah<br />

membiasakan puasa dan semangat berkarya yang<br />

luar biasa. Karya besar yang terbaik selalu<br />

dihasilkan dari otak yang cerdas dan hati yang<br />

bersih.<br />

Berdasarkan hal-hal di atas, maka Anda<br />

bisa memahami mengapa perintah puasa dalam<br />

firman Allah yang dikutip di atas berbetuk kalimat<br />

pasif, tanpa menyebutkan siapa yang mewajibkan<br />

puasa, “..diwajibkan atas kamu berpuasa<br />

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum<br />

kamu agar kamu bertakwa.” Puasa yang dilakukan<br />

semua generasi manusia bersumber dari pemikiran<br />

mereka sendiri disamping dari perintah Tuhan.<br />

Ujung ayat di atas menunjukkan untuk apa<br />

Anda berlapar-lapar puasa. Tidak lain agar kita<br />

menjadi pribadi yang bertakwa. Pribadi yang<br />

bertakwa tercermin dalam kehidupannya yang<br />

tiada pernah putus hubungannya dengan Allah,<br />

kerendahan hati, kepekaan sosial, kejujuran, dan<br />

optimismenya dalam menjalani kehidupan di<br />

tengah masyarakat.<br />

Untuk membentuk pribadi unggul dan<br />

berkualitas, Anda sebaiknya tidak hanya berpuasa<br />

berdasar aturan-aturan standar belaka, tapi harus<br />

juga diperhatikan beberapa etika puasa. Pertama,<br />

sertakan semua indera Anda untuk berpuasa, sebab<br />

kemuliaan Anda sangat ditentukan ketakwaan<br />

indera tersebut. Puasa perut, tanpa puasa indera<br />

adalah puasa nihil makna. Puasa harus dilakukan


28<br />

bersamaan antara puasa perut, puasa di atas perut<br />

yaitu hati dan kepala dan puasa di bawah perut<br />

yaitu nafsu seksual.<br />

Kedua, bebaskan perut Anda dari<br />

makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur<br />

yang tidak jelas halalnya (syubhat), apalagi yang<br />

haram. Jangan sekali-kali berbuka puasa dengan<br />

makanan yang syubhat. Juga, pilihlah tempat<br />

berbuka yang bernuansa ilahiyah. Maka berbuka<br />

dengan keriangan di tengah keluarga, di mushalla,<br />

masjid atau bersama dengan orang-orang miskin<br />

jauh lebih merangsang kemuliaan daripada di<br />

warung, pasar atau hotel-hotel.<br />

Ketiga, puasakan semua anggota badan<br />

Anda dari tindakan yang tidak bernilai atau tidak<br />

menambah poin kebajikan akhirat, walaupun<br />

tindakan itu diperbolehkan. Ingatlah pesan nabi<br />

SAW, “Termasuk tanda ketinggian iman seseorang<br />

adalah keberhasilannya menjauhi hal-hal yang<br />

tidak bernilai baginya.” Perintah Nabi SAW<br />

tersebut harus diperhatikan, lebih-lebih pada<br />

bulan suci. Anda harus selektif: benar-benar<br />

cerdas memilih yang sangat bernilai ketika Anda di<br />

depan televisi, internet, telpon seluler dan<br />

sebagainya.<br />

Keempat, hindari tidur berkepanjangan<br />

di siang hari sehingga produktifitas kerja Anda<br />

menurun dan mengumbar nafsu makan di malam<br />

hari sehingga Anda bermalasan ibadah. Anda<br />

dipastikan gagal memberikan pelatihan jiwa jika<br />

etika ini dilanggar.<br />

Kelima, makanlah dengan porsi dan<br />

menu seperti hari-hari biasa di luar ramadlan.<br />

Jauhi ramadlan konsumtif apalagi berlebih dan<br />

mengundang kemubadziran. Semua makanan<br />

yang melebihi kebutuhan tubuh menjadi investasi<br />

penyakit masa depan. Dengan memperhatikan<br />

etika keempat dan kelima, Anda diharapkan<br />

berhasil “menerawang” (mukasyafah) akhirat<br />

lebih jelas, bisa menikmati kemesraan dengan<br />

Allah dan meraih cahaya ramadlan yang<br />

sesungguhnya. Orang-orang shaleh terdahulu<br />

selalu menambah ibadah ramadlan sekalipun<br />

sudah maksimal ibadahnya di luar ramadlan.<br />

Mereka juga bersungguh-sungguh mengurangi<br />

syahwat makanan di malam hari.<br />

Keenam, jadikan ramadlan bulan<br />

sedekah berupa pemberian makanan berbuka<br />

untuk mereka yang berpuasa, memberi makanan<br />

untuk penguat puasa mereka berikutnya, dan<br />

membebaskan penderitaan fakir miskin. Senyum<br />

orang-orang miskin adalah senyum Allah untuk<br />

Anda. Kesegaran kerongkongan mereka adalah<br />

kesegaran kerongkongan Anda di surga kelak.<br />

Pahala puasa mereka yang berbuka dan makan<br />

sahur atas uluran tangan Anda adalah pahala puasa<br />

Anda yang berlipat-lipat.<br />

Ketujuh, lakukan shalat taraweh dengan<br />

tenang (tumakninah), tidak tergesa-gesa dalam<br />

semua gerakannya serta memperhatikan aturan<br />

dan keindahan bacaan Al Fatihah dan surat-surat<br />

lainnya. Para sahabat Nabi dan orang-orang shaleh<br />

terdahulu melakukan shalat dengan beberapa kali<br />

menuntaskan bacaan 30 juz Al Qur'an dan<br />

beristirahat (taraweh) sejenak di sela-sela<br />

pelaksanaan sahalat malam. Jika tidak bisa meniru<br />

demikian, maka jangan terlalu jauh dari kebiasaan<br />

mereka, apalagi menjadi orang “bodoh” (istilah<br />

Habib Abdullah bin Haddad) yang dikendalikan<br />

setan selama tarawehnya. Berhati-hatilah dengan<br />

perangkap setan selama ibadah malam.<br />

Kedelapan, bersiaplah setiap malam,<br />

lebih-lebih pada sepuluh malam terakhir untuk<br />

menyambut malam seribu bulan: lailatul qadar.<br />

Cahaya malam istimewa itu hanya bisa dirasakan<br />

oleh mereka yang menyiapkan hati untuk<br />

menyongsongnya. Kaca yang tertutup debu tidak<br />

akan tertembus sekuat apapun cahaya.<br />

Kesembilan, lakukan apa saja yang<br />

menguatkan silaturrahim dan persatuan umat.<br />

Hindari hal-hal yang mengundang konflik dan<br />

perpecahan. Tunjukkan selama puasa bahwa Allah<br />

SWT ada di mulut, mata, telinga, tangan dan<br />

semua anggota tubuh Anda sehingga yang<br />

terpancar dari diri Anda adalah ketulusan,<br />

kesejukan dan kasih sayang.<br />

Barangkali, itulah sembilan etika yang<br />

kita abaikan selama sekian kali ramadlan, sehingga<br />

kita masih jauh dari predikat pribadi yang shaleh,<br />

sebagaimana tujuan utama puasa. Anggaplah<br />

ramadlan ini ramadlan terakhir dalam kehidupan<br />

Anda, dan jadikan ramadlan tahun ini tonggak<br />

perubahan besar hidup Anda: la'allakum tattaqun.<br />

(Sumber utama: Kitab Al Nasha-ih Al Diniyyah wa<br />

Al Washaya Al Imaniyyah karya Imam Habib<br />

Abdullah bin Haddad dan beberapa sumber<br />

lainnya).<br />

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya & Penulis<br />

Buku “60 Menit Terapi Shalat Bahagia”


29<br />

Apa sih tanaman hidroponik itu?<br />

Tanaman hidroponik adalah tanaman tanpa<br />

media tanah, jadi menggunakan mediamedia<br />

tertentu seperti spons yang langsung<br />

dengan air sebagai pasokan nutrisi yang<br />

dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman<br />

hidroponik ini punya banyak manfaat lho,<br />

diantaranya adalah ruang-ruang untuk<br />

berkembangnya hama bisa berkurang dan<br />

bisa ditanam dimana saja karena tidak ada<br />

ketergantungan dengan tanah.<br />

Terdapat kegiatan cinta lingkungan<br />

di <strong>SMA</strong> Khadijah, yaitu menanam tanaman<br />

hidroponik. Ide tersebut muncul karena<br />

jaman sekarang susah untuk mendapatkan<br />

tanah yang bisa digunakan untuk bercocok<br />

tanam. Jadi mengikuti konsep kehidupan<br />

modern. Tanaman hidroponik ini bisa<br />

ditanam dimana saja, misalnya dengan<br />

konsep bertanam di dalam ruangan tanpa<br />

memakai sinar matahari, itu merupakan<br />

referensi dari lokal maupun non-lokal.<br />

“Cara penanaman hidroponik<br />

cukup mudah, yaitu dengan pembibitan<br />

untuk masing-masing umbi di campur<br />

dengan air, di taruh di media spons”, terang<br />

Pak Oni selaku guru pembimbing kegiatan<br />

tersebut. Untuk buah-buahan direndam di<br />

air bawang merah agar cepat proses<br />

pembibitan. Sedangkan untum sayur<br />

seperti selada yang sudah tumbeh 4-5<br />

daunn, dipindahkan ke media tanam.<br />

Kemudian diberi nutrisi yang berbeda-beda<br />

di setiap tanamanan. Masa panen sayur<br />

kurang lebh satu bulan setengah .<br />

Kelebihan dari menanam secara<br />

hidroponik adalah terbebas dari hama,<br />

s ay u r l e b i h b e r s i h k a re n a t i d a k<br />

menggunakan tanah, nutrisi bisa diatur, dan<br />

bisa ditanam dimana saja dengan melihat<br />

konsep kehidupan modern. Adapun<br />

kelemahan nya adalah perubahan suhu<br />

yang kurang bagus dapat menyebabkan<br />

sayur bisa mati, membeli nutrisi untuk<br />

tanaman agak mahal sehingga kalau<br />

dijual keuntungannya sedikit, dan alat<br />

yang dibutuhkan agak mahal.<br />

Nah, sahabat Turcham jadi tahu<br />

kan sekarang apa itu tanaman<br />

hidroponik dan manfaat-manfaatnya.<br />

Ternyata tnaman hidroponik itu bisa<br />

ditanam tanpa ada tanah, seperti zaman<br />

sekarang yang susah sekali mencari<br />

tempat untuk bercocok tanam. So, tidak<br />

ada alasan lagi untuk kita melakukan<br />

penghijauan walau jarang ada media<br />

tanah di daerah perkotaan untuk<br />

bertanam, kita bisa menggunakan cara<br />

menanam secara hidroponik. (Sbr)


30<br />

Kleopatra ‘2015<br />

Seperti yang sudah kita ketahui selama ini,<br />

global warming sudah menjadi fenomena<br />

yang paling banyak dibicarakan masyarakat<br />

di seluruh dunia. Sebenarnya, apa sih global<br />

warming itu? global warming adalah kondisi<br />

di mana bumi mengalami masa kritis.<br />

Penyebabnya antara lain: pembalakan hutan,<br />

pembuangan sampah yang tidak pada<br />

tempatnya, rumah kaca, pembukaan lahan<br />

baru secara serampangan, dan lainnya. Bila<br />

dibiarkan berlarut, maka akan menjadi<br />

ancaman serius bagi makhluk hidup. Nah,<br />

saatnya bagi kita untuk menyelamatkan<br />

bumi.<br />

Melakukan aksi-aksi yang mendukung<br />

cinta lingkungan. Save Our Earth. Kerusakan<br />

hutan yang menyebabkan bumi semakin panas,<br />

sampah yang sudah marak di mana mana,dan<br />

kerusakan lainnya.<br />

Ternyata dampak dari global warming tidak<br />

sampai situ saja, punahnya binatang-binatang<br />

langka juga menjadi salah satu dampak dari<br />

global warming,tetapi global warming dan<br />

rentetan dampak-dampak nya itu tidak lepas<br />

dari ulah manusia juga,terkadang tangan<br />

tangan jahil manusia yang menyebabkan bumi<br />

itu menjadi rusak,padahal jika di pikirkan ulang<br />

rusaknya bumi juga berdampak pada<br />

kehidupan manusia itu sendiri. (ve)


31<br />

Hallo sahabat Turcham ! Edisi ini kami akan berbincang – bincang bersama<br />

penulis novel “Mengeja Luka”, Juwita Wardah. Cewek dari kelas X MIA 3 ini<br />

berhasil menyabet juara 1 lomba penulisan novel diajang Lomba Literasi yang<br />

diadakan oleh <strong>SMA</strong> <strong>KHADIJAH</strong> SURABAYA. Langsung aja Yah !<br />

Motivasi menulisnya apa<br />

sih friend ?<br />

Nggak ada sih, karena nulis<br />

kan hobi. Jadi suka saja.<br />

M u n g k i n i t u k a l i y a<br />

motivasinya. hehe.<br />

Berapa lama kamu nyelesaikan<br />

novelmu?<br />

Sebenarnya ini serba nekat. Durasinya pendek<br />

banget. Saya mulai mengerjakan tanggal 14<br />

Maret – 5 April. Deadline utamanya itu. Tapi saya<br />

minta tambhan sampe tanggal 10 April. Jadi deh,<br />

akhirnya.<br />

Kan kamu juga punya kesibukan tuh,<br />

Gimana cara membagi waktu buat nulis<br />

Nggak sibuk, karena waktu itu sebagian<br />

ngerjainnya waktu libur UNAS. Itu mungkin<br />

keberuntungan saya. Hehe. Kalau seumpama<br />

pada waktu sekolah ya, ngerjainnya waktu<br />

istirahat sekolah atau waktu udah pulang<br />

sekolah. Intinya, saya selalu ada waktu buat<br />

nulis. Sebagaimana ada waktu buat mencetmencet<br />

gadget. hehe.<br />

Ide ceritanya diambil darimana sih?<br />

Dari pengalaman diri sendiri lah ya, cerita temen<br />

juga dan terinspirasi dari novel yang pernah ku<br />

baca.<br />

Ini itu tulisan pertama kamu atau udah<br />

pernah nulis sih?<br />

Baru pertama kali sih.<br />

Setelah menulis karya ini, kepingin<br />

membuat karya lagi apa nggak?<br />

Insya Allah ya<br />

Apa ada pihak lain yang membantu<br />

dalam proses menulis novelmu ini?<br />

Nggak ada<br />

Orang tuamu tau ngak Kalau kamu udah<br />

berhasil menciptakan karya? Gimana<br />

nih tanggapan orang tuamu?<br />

Awal aku nulis sih belum tau, terus waktu<br />

karyanya udah aku kumpulin aku cerita sama<br />

orang tua. Terus kalau tanggapannya,<br />

Awalnya kan Papa nggak mendukung aku<br />

buat nulis terus waktu udah tau kalau<br />

karyaku terpilih jadi Papa langsung<br />

mendukung. Kalo mama sih dari awal suka.<br />

Apa hal menarik dari karyamu sehingga<br />

orang – orang harus baca karyamu itu?<br />

Juwita : Menariknya dari kisah romantisnya,<br />

cocok dengan kalangan remaja sekarang<br />

yang sukanya kisah – kisah romantis.<br />

Gimana perasaanmu setelah tau kalau<br />

karyamu terpilih?<br />

Yaah, pastinya seneng banget, bangga karena<br />

ada yang mempublikasikan karyaku. Jadi<br />

semua orang bisa membaca karyaku ini.


32<br />

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan<br />

secara online yang memungkinkan manusia untuk<br />

saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.<br />

Pengertiannya panjang banget ya..<br />

Beuh. Pasti susah ngapalinnya.<br />

wkwkwkwkw<br />

--------------<br />

Fitri Nisrul (XI IIS 2)<br />

Tempat kita mencurahkan isi hati<br />

Alfath Thoriq (X MIA 2)<br />

Sebagai media komunikasi<br />

Muhammad Fikri Alfada (X MIA 3)<br />

Bisa komunikasi dengan orang yang<br />

jauh, bisa sharing-sharing tentang<br />

pelajaran juga<br />

Reisa Atqiya (X MIA 4)<br />

Tempat dimana banyak orang dari<br />

seluruh penjuru dunia dapat bertemu<br />

lewat chatting, video call serta bisa<br />

meluapkan keluh kesah dan cerita harian<br />

anak jaman sekarang.<br />

Khofifah Merdawati (X IIS 2)<br />

Buat orang umbar-umbar dia lagi<br />

dimana, mengungkapkan perasaannya<br />

biar jadi hitz gitu<br />

Rafi Rizaldy Assegaf<br />

(X MIA 3)<br />

Tempat untuk berbagi<br />

pengalaman dan hal lain,<br />

sosmed juga punya sisi<br />

buruk yaitu orang bisa<br />

tidak peduli dengan<br />

interaksi dengan sesama<br />

Elvira Putri S ( XI MIA 4)<br />

Tempat menjadi orang lain<br />

Hanif Ryan Dhika (XI MIA 3)<br />

Alat komunikasi dengan dunia luar


33<br />

Luluk Zakiyah<br />

uatu pagi di tengah macetnya<br />

Sperhentian lampu merah bawah<br />

jembatan layang DTC, aku merasa<br />

terganggu dengan sirine ambulance. Akibat<br />

macet, sirine itu tiada henti dan semakin<br />

nyaring. Tiba- tiba terbayang kejadian yang<br />

terkait dengan sirine. Bahwa dua kali aku<br />

pernah berada dalam satu ambulance. Saat<br />

mengantarkan almarhum suami dari<br />

rumah sakit ke rumah duka dan saat<br />

mengantarkan almarhum suami ke<br />

pemakaman. Sesak mendadak dadaku.<br />

A l h a m d u l i l l a h a k u b e l a j a r<br />

psikologi. Aku tahu bahwa pikiran dan<br />

perasaan seperti TV bisa diganti chanelnya.<br />

Aku lalu ambil remot kontrol diriku. Mau<br />

pilih saluran baper sirine atau panik macet.<br />

Lalu kutengadahkan kepala. Tersandar<br />

bahwa ada saluran baru di depan mata,<br />

ialah tarian burung. Banyak sekali urung<br />

berputar menari naik turun hilir mudik<br />

bergerombol. Mereka pun tak peduli di<br />

bawah banyak orang panik karena macet.<br />

Mereka pun tak peduli perasaan baperku<br />

akibat sirine ambulance. Maka akupun<br />

tertarik menonton tarian mereka. “Dan<br />

dalam setiap kejadian ada pelajaran yang<br />

bisa kau ambil jika kau mengetahui.”<br />

Alhamdulillah, karena belajar<br />

tarian burung dipagi tadi, aku semakin<br />

mantap memegang remoteku. Jadilah<br />

pribadi “disini dan saat ini.” Tak perlu sedih<br />

atas hal yang telah berlalu dan tak perlu<br />

cemaskan atas apa yang akan terjadi. Dan<br />

burung-burung pun selalu ikhlas menari<br />

menghibur kerumunan penonton yang tak<br />

menyadari pertunjukan gratis. Sedangkan<br />

m a n u s i a y a n g k a t a n y a s a n g g u p<br />

mengemban amanah sebagai khalifah di<br />

bumi seringkali berjalan angkuh meski tak<br />

ada yang peduli. Aihh malu dong dengan<br />

burung.


34<br />

idup selalu dipenuhi oleh<br />

Hberbagai pilihan. Begitu<br />

pula yang dialami oleh tokoh<br />

inspiratif edisi ini. Beliau<br />

bernama Budiman. Warga<br />

K h a d i j a h b i a s a n y a<br />

memanggilnya dengan Pak<br />

Budi. Lelaki kelahiran Medan, 21<br />

Juni 1969 ini, memilih untuk<br />

m e n i n g g a l k a n t a n a h<br />

kelahirannya. Merantau ke<br />

tanah seberang. Tepatnya<br />

Surabaya.<br />

Beliau bekerja sebagai<br />

cleaning service (cs) di <strong>SMA</strong><br />

Khadijah. Pekerjaan yang telah<br />

lama ia jalani. Jam kerjanya<br />

mulai pukul 5.30—16.30. Lelaki<br />

empat puluh tahun ini merasa<br />

nyaman bekerja di sekolah.<br />

Karena menurutnya, mulai<br />

karyawan, guru dan stafnya<br />

bersikap ramah dan baik. Satu<br />

point penting lagi, yakni bisa<br />

selalu mengikuti shalat Dhuhur<br />

dan Ashar secara berjamaah.<br />

Selain sebagai CS, Pak<br />

Budi memiliki kerja sampingan.<br />

Yakni mengumpulkan botolbotol<br />

bekas di sekitar tempat<br />

tinggalnya. Selanjutnya dijual<br />

jika telah terkumpul banyak.<br />

Beliau juga menjual nasi<br />

bungkus yang dititipkan di<br />

koperasi sekolah.<br />

Motivasi kerja kerasnya<br />

selama ini yakni keluarga.<br />

Menurut Pak Budi, keberadaan<br />

k e l u a r g a m e r u p a k a n<br />

penyokong semangatnya.<br />

Meskipun kini tinggal di<br />

k o n t r a k a n s e d e r h a n a ,<br />

kebersamaan keluarga selalu<br />

dan senantiasa membuat<br />

dirinya nyaman. Setiap hari<br />

libur, sebisa mungkin, penyuka<br />

s e p a k b o l a i n i m e n g a j a k<br />

keluarga jalan-jalan. Tempat<br />

f a v o r i t n y a y a k n i Ta m a n<br />

Bungkul.<br />

N a h , s a h a b a t<br />

Turcham, kerja keras<br />

dari pak Budi dalam<br />

m e m p e r j u a n g k a n<br />

k e l u a r g a n y a ,<br />

i n s p i ra t i f b u ka n ?<br />

Jadi, mari yang saat<br />

ini masih berlehal<br />

e h a , s e g e r a<br />

mengencangkan ikat<br />

p i n g g a n g . M u l a i<br />

bekerja keras mulai<br />

sekarang.


35<br />

CERMIN<br />

Keempat orang yang tengah dikejar<br />

orang-orang berbaju hitam yang tidak<br />

mereka kenal itu terus berlari tanpa arah.<br />

Sesekali mereka menoleh ke belakang,<br />

melihat jarak yang semakin dekat antara<br />

mereka dan orang-orang yang mengejar<br />

mereka. "Vic, kita harus segera berpindah<br />

tempat," teriak Daniel pada Victor. "Tidak<br />

bisa, energiku sudah terkuras," teriak Victor<br />

sambil terengah. Keempat orang itu saling<br />

memandang dengan cemas. Lalu tiba-tiba<br />

saja mereka mulai mendengar suara<br />

tembakan, orang-orang itu berusaha melukai<br />

mereka!<br />

"Zo, kau harus menghentikan<br />

waktunya," kali ini Victor berteriak pada<br />

Zoya. Zee yang mendengar teriakan itu dalam<br />

hati menyetujui usul Victor. Zee memegang<br />

tangan Zoya untuk menyadarkan gadis itu,<br />

saat itulah pikiran Zoya terbaca dalam<br />

otaknya. Ini buruk, batin Zee. Saat<br />

menyentuh tangan Zoya, Zee akhirnya tahu<br />

bahwa Zoya sudah mencoba usul Victor itu,<br />

tapi sialnya salah satu orang yang mengejar<br />

mereka mempunyai kekuatan yang sama<br />

seperti Zoya, mereka sudah terjebak. "Cepat<br />

lakukan, Zo," Victor kembali berteriak.<br />

"Tidak bisa, Vic. Orang-orang itu, salah satu<br />

dari mereka sama dengan Zoya," Victor<br />

mengerti makna yang tersirat dari teriakan<br />

Zee. Mereka dalam bahaya, Victor tahu<br />

mereka harus segera pergi dari sini.<br />

Tidak ada pilihan lagi, mereka harus<br />

pergi, atau mati menerima tembakan mereka.<br />

"Vic, kau harus segera memindahkan kita.<br />

Cobalah sebisamu, kita sedang terdesak,"<br />

Daniel m e m b e r i p e r i n t a h . V i c to r<br />

berkonsentrasi untuk dapat berpindah<br />

tempat. Tapi sebelum Victor berhasil<br />

memindahkan mereka, tembakan yang<br />

orang-orang itu lontarkan semakin cepat, dan<br />

banyak, Victor semakin terjepit. Hingga<br />

tembakan itu akhirnya mengenai punggung<br />

Daniel. "Aakkhh," bersamaan dengan<br />

teriakan Daniel, Victor berhasil membawa<br />

mereka berpindah tempat. Mereka semua<br />

menarik nafas dengan lega, tapi rintihan<br />

kesakitan yang keluar dari mulut Daniel<br />

seolah mengingatkan mereka bahwa mereka<br />

masih memiliki masalah.


36<br />

“Kita harus segera mengobati Daniel," Zoya<br />

berkata dengan panik. "Tapi kita tidak<br />

memiliki persediaan obat apapun," sahut Zee.<br />

"Ini buruk," ucap Victo yang membuat Zee<br />

dan Zoya langsung menoleh ke arahnya.<br />

"Daniel tidak hanya terkena satu tembakan,<br />

tapi tiga," Victor menunjukkan punggung<br />

Daniel yang terbebas dari kain baju yang<br />

dipakainya. Di sana, Zoya dan Zee melihat<br />

dengan ngeri tiga peluru yang tertancap pada<br />

tubuh Daniel. Mereka semua bukan dokter,<br />

tapi mereka tahu bahwa Daniel tidak akan<br />

bisa bertahan. “Kau harus mengembalikan<br />

waktunya, Zo. Tidak ada cara lain,” Victor<br />

berseru di hadapan Zoya. Gadis itu hanya<br />

terpaku di tempatnya, hanya diam<br />

tanpamemberikan reaksi. “Apa yang kau<br />

lakukan? Kau harus segera mengembalikan<br />

waktunya,” Victor menggoncang-goncang<br />

tubuh Zoya.<br />

“Aku tidak bisa,” jawab Zoya<br />

a k h i r n y a . V i c t o r d a n Z e e h a n y a<br />

memandangnya dengan bingung. “Meskipun<br />

aku mengembalikan waktu, Daniel tidak akan<br />

bisa bertahan,” jelas Zoya. “Apa maksudmu?”<br />

tanya Zee. “Aku sudah pernah mencobanya,<br />

Zee. Kau ingat tujuh tahun lalu saat ayah<br />

meninggal dalam tidurnya? Ayah seharusnya<br />

tidak meninggal dengan cara itu. Ayah<br />

seharusnya sudah tiada saat kita pergi ke<br />

taman hiburan, tapi aku tidak ingin pergi<br />

'kan? Sebenarnya aku sudah memutar<br />

waktunya saat itu. Aku sudah mencegahnya,<br />

mencegah agar ayah tidak mati, tapi aku tidak<br />

menyangka bahwa hasilnya akan sama saja.<br />

Tidak peduli apa yang aku lakukan. Aku<br />

pengendali waktu, itu benar, tapi aku bukan<br />

pengendali takdir,” ucap Zoya dengan<br />

Frustasi. Mereka semua terdiam, menunggu<br />

takdir apa yang akan mereka hadapi.<br />

*Siswa Kelas XI -IIS 2


37<br />

Shinta, Naya dan Billa berdiri di<br />

depan makam Nia seraya mengucapkan do'a<br />

untuknya. Setelah itu mereka kembali ke<br />

rumah mereka masing-masing tanpa<br />

mengucap sepatah kata. Mereka masih tidak<br />

mempercayai apa yang baru saja mereka<br />

lihat. Kejadian ini seakan hanya mimpi<br />

belaka. Mereka tidak percaya jika jasad Nia<br />

terbaring di makam yang baru saja mereka<br />

kunjungi. Tapi dari mereka bertiga, kejadian<br />

ini paling menghantam Shinta. Membuatnya<br />

begitu terpukul hingga merasakan rasa sakit<br />

yang tak tertahankan.<br />

Shinta dan Nia sudah berteman sejak<br />

SD. Selalu satu sekolah dari SD hingga SMP<br />

dan baru berpisah saat mereka <strong>SMA</strong>. Saat<br />

<strong>SMA</strong> pun keduanya masih saling bertemu.<br />

Namun yang membuat Shinta paling<br />

terpukul adalah kenyataan bahwa selama Nia<br />

sakit, tidak sekalipun Shinta datang untuk<br />

m e n j e n g u k . S h i n t a j u g a t i d a k<br />

membayangkan bahwa 2 minggu yang<br />

lalu—sebelum Nia meninggal—adalah<br />

terakhir kalinya Shinta melihat temannya itu.<br />

Shinta mengulang saat ia dan Nia<br />

terakhir kali bertemu. Bertanya-tanya apa<br />

ada yang salah dengan Nia saat itu. Berkalikali<br />

ia mengingat, tapi Shinta tidak<br />

menemukan sesuatu yang salah. Ibu Nia<br />

mengatakan baru mengetahui penyakit Nia<br />

saat Nia dibawa ke<br />

rumah sakit, tapi dokter<br />

berkata Nia sudah sakit<br />

selamaenam bulan<br />

terakhir. Di depan<br />

S h i n t a N i a s e l a l u<br />

b e r s i k a p s e o l a h<br />

semuanya baik-baik<br />

saja, apa Nia juga<br />

bersikap seperti itu di depan ibunya?<br />

Shinta lalu bertanya-tanya, teman<br />

macam apakah dia hingga tidak mengetahui<br />

temannya sudah sakit sekian lama? Berapa<br />

banyak yang tahu Nia sedang sakit? Apa<br />

hanya dirinya yang tidak tahu? Tapi<br />

bukankah Naya dan Billa juga tidak tahu?<br />

S e b a i k a p a N i a m e nye m b u ny i k a n<br />

penyakitnya dari teman-temannya yang lain?<br />

Dalam hati Shinta mengakui bahwa Nia<br />

selalu tidak suka membuat orang lain<br />

khawatir, mungkin karena itu Nia<br />

menyembunyikan penyakitnya.<br />

Keesokan harinya Shinta berangkat<br />

ke sekolah masih dengan penyesalan yang<br />

menggerogoti hatinya. Di perjalanan ia<br />

merenung hingga ia tidak sengaja melihat<br />

papan nama sebuah rumah sakit yang<br />

bertuliskan : "Rumah Sakit Bhakti Rahayu".<br />

Shinta lalu ingat, ibu Nia mengatakan bahwa<br />

Nia dirawat di rumah sakit ini selama Nia<br />

sakit. Shinta tertegun, selama ini ia tidak<br />

pernah menjenguk Nia karena dirinya<br />

memang tidak mempunyai waktu. Tapi ia<br />

tidak pernah tahu bahwa tempatnya dan Nia<br />

sedekat ini. Berada di jalan yang setiap<br />

berangkat sekolah ia lewati. Penyesalan yang<br />

Shinta rasakan seakan semakin dalam, tanpa<br />

menyisakan ruang untuk perasaan lain.


38<br />

PILIHAN<br />

Antara kaya dan miskin tentu kau memilih miskin<br />

Lihatlah kau seumur hidup tak pernah merasa kaya<br />

Antara hidup dan mati tentu kau memilih mati<br />

Lihatlah kau seumur hidup mati-matian mempertahankan kematian<br />

Antara perang dan damai tentu kau memilih damai<br />

Lihatlah kau habiskan umurmu berperang demi perdamaian<br />

Antara beradab dan biadab tentu kau memilih beradab<br />

Lihatlah kau habiskan umurmu menyembunyikan kebiadaban dalam peradaban<br />

Antara nafsu dan nurani tentu kau memilih nurani<br />

Lihatlah kau sampai menyimpannya rapi jauh dari kegalauan dunia ini<br />

Antara dunia dan akhirat tentu kau memilih akhirat<br />

Lihatlah kau sampai menamakan amal-dunia sebagai amal akhirat<br />

Antara ini dan itu<br />

Benarkah kau memilih itu?<br />

1410/1989<br />

TIKUS<br />

memanen tanpa menanam<br />

merompak tanpa jejak<br />

kabur tanpa buntut<br />

bau tanpa kentut<br />

1414


39<br />

cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya<br />

cinta romeo kepada juliet, si majnun qais kepada laila<br />

belum apa-apa<br />

temu-pisah kita lebih bermakna<br />

dibanding temu-pisah yusuf dan zulaikha<br />

rindu-dendam kita melebihi rindu dendam adam hawa<br />

aku adalah ombak samuderamu<br />

yang lari-datang bagimu<br />

hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu<br />

aku adalah wangi bungamu<br />

luka berdarah-darah durimu<br />

semilir sampai badai anginmu<br />

aku adalah kicau burungmu<br />

kabut puncak gunungmu<br />

tuah tenungmu<br />

aku adalah titik-titik hurufmu<br />

huruf-huruf katamu<br />

kata-kata maknamu<br />

aku adalah sinar silau panas<br />

dan bayang-bayang hangat mentarimu<br />

bumi pasrah langitmu<br />

aku adalah jasad ruhmu<br />

fayakun kunmu<br />

aku adalah a-k-u<br />

k-a-u<br />

mu<br />

Rembang, 30.9.1995<br />

TENTANG K.H. A. MUSTOFA BISRI<br />

K.H. A. Mustofa Bisri<br />

atau biasa dipanggil<br />

Gus Mus, lahir 10<br />

Agustus 1944, putra dari<br />

KH. Bisri Mustofa,<br />

ulama dari Rembang.<br />

Masa kecil dan remaja<br />

d i h a b i s k a n d i<br />

lingkungan pesantren. Tercatat pernah nyantri di<br />

Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Krapyak<br />

Yogyakarta dan Pesantren Raudlatut Thalibien<br />

Rembang, kemudian melanjutkan studi di<br />

Universitas Al-Azhar Kairo. Saat ini, beliau<br />

menjadi pengasuh di Pesantren Raudlatut<br />

Thalibien Rembang. Karya tulisnya banyak<br />

tersebar di media massa dan dibukukan,<br />

mengupas masalah keislaman, politik, sosial,<br />

budaya. Gus Mus telah menerbitkan beberapa<br />

buku kumpulan puisi, antara lain: (1). Ohoi,<br />

Kumpulan Puisi Balsem, (2). Tadarus, Antologi<br />

Puisi, (3). Mutiara-mutiara Benjol, (4). Pahlawan<br />

dan Tikus, (5). Syair Asma'ul Husna (bahasa<br />

Jawa), (6). Rubaiyat Angin dan Rumput, (7).<br />

Wekwekwek.


40<br />

Assalamualaikum Wr.Wb<br />

Bagaimana kabar kau yang sebagai diriku 40 tahun ini? Lelah kah? Senang kah? Ya, semua<br />

kita lakukan bersama. Banyak yang kau dapatkan. Berbagai macam sakit yang kita<br />

rasakan,sakit hati,hingga sakit yang tak dapat dirasakan lagi,serta sakit merasakan banyaknya<br />

rasa kecewe atas cinta. Ku ingin kau tetap kuat.<br />

Bahagiakah ayah, ibu mu? Buatlah merka bahagia atas jeri payah usahamu. Ku sebut ibu<br />

dokter bila kau telah meraih cita menjadi dokter yang berhati lurus. Selamat atas kelahiran<br />

anakmu yang telah beranjak dewasa menghadapi kerasnya hidup. Tetaplah bersama-Nya dalam<br />

keadaan apapun, saat kau membimbibg anak anakmu agar mereka dapat menjadi penolong mubdi<br />

akhirat nanti, karena ketaqwaannya kepada-Nya.<br />

Setialah kau pada suamimu yang kau pilih menjadi pemimpin,iman, serta pengganti ayahmu<br />

yang menanggung dosamu. Bagilah suka dukamu padanya .Hadapi setiap masalah yang ada.<br />

Semoga kelak di surga nanti dapat bertemu kembali dengan keluargamu.<br />

Sekian dariku, kutunggu cerita tahun tahun selanjutnya. Biarkan hari hari yang mengukir<br />

cerita kita yang terangkum dalam takdir Allah. Wassalamualaikum Wr. Wb<br />

Reisa Atqiya (25)<br />

Surabaya,17 Maret 2016


41<br />

Halo, 13 Februari 2040<br />

Assalamu'alaikum<br />

Hai diriku, apa kabarmu?<br />

Diumur yang hampir separuh baya itu , kau masih cantik? Segar? Bugar? Sedang<br />

apakah dirimu di penghujung umurmu ini? Kuharap , kau selalu melakukan hal<br />

yang membuat orang takjub.<br />

Diriku,<br />

Jodohmu, apakah kau sudah menemukannya? Pasti kau telah menikah.<br />

Bagaimana rasanya ketika malam pertama dengan jodohmu? Anakmu pasti<br />

cantik dan ganteng. Aku sungguh tidak sabar melihat anakmu. Inginku cubit<br />

pipinya, ingin ku dandan wajahnya, ingin ku urai rambutnya, jika dia wanita.<br />

Inginku beri pomade rambutnya, jika dia laki-laki.<br />

Diriku,<br />

Apakah di usiaku itu, orang-orang yang kusayangi masih bernafas? Apakah<br />

mereka masih tetap memamerkan guratan indah nan manja di bibirnya? Kuharap,<br />

jawabanmu 'IYA' . Disini, aku terlalu khawatir akan hal itu. Aku takut kau sedih<br />

disana. Tidak ada yang menghapus air mataku disana.<br />

Diriku, jiwaku, organku, segalaku.<br />

Apakah seluruh raga itu masih berfungsi dengan baik dan sempurna? Agaknya itu<br />

mustahil ya? Apakah kamu masih terlihat gendut? Kuharap tidak.<br />

Dan sekarang, aku berharap semoga diriku yang berusia 40 tahun masih bersama<br />

orang yang kusayang dan tetap dalam jalanNya<br />

Azzahra Asyafiera<br />

Kelas X Mia 4


42<br />

OPINI<br />

Pada hakikatnya pendidikan<br />

merupakan kebutuhan primer<br />

untuk tiap anak dalam rangka<br />

p e m b i n a a n ke ku a t a n s p i r i t u a l<br />

keagamaan, pembinaan pengendalian<br />

d i r i , P e m b i n a a n k e p r i b a d i a n ,<br />

pembinaan kecerdasan, pembinaan<br />

a k h l a k m u l i a , d a n p e m b i n a a n<br />

keterampilan sesuai dengan keperluan<br />

yang dapat diterapkan dalam amal<br />

perbuatan agar sesuai dengan normanorma<br />

yang berlaku dalam hidup<br />

keseharian. Menurut Edgar Dalle,<br />

“Pendidikan adalah usaha sadar yang<br />

dilakukan oleh keluarga, masyarakat,<br />

dan pemerintah melalui kegiatan<br />

bimbingan, pengajaran, dan latihan…..” .<br />

Edgar menyebutkan Posisi keluarga<br />

lebih dulu dari pada masyarakat dan<br />

pemerintah. Dalam ruang lingkup<br />

pendidikan formal, bimbingan,<br />

pengajaran, dan latihan di atas<br />

terbentuk dalam rangkaian ranah<br />

pengetahuan, ranah keterampilan, dan<br />

ranah sikap serta diiringi dengan<br />

p e m b e n t u k a n k a ra k ter. D a l a m<br />

lingkungan masyarakat, banyak juga<br />

bimbingan, pengajaran, dan latihan<br />

yang berperan pada pendidikan secara<br />

aktif atau pasif terlepas dari dampak<br />

p o s i t i f a t a u n e g a t i f n ya . P a d a<br />

pembentukan ranah-ranah inilah<br />

dibutuhkan dukungan dari bentuk<br />

pendidikan informal yaitu pendidikan<br />

keluarga.<br />

Bentuk pendidikan informal<br />

adalah pendidikan dalam keluarga<br />

dimana yang menjadi peserta didik<br />

adalah anak dan yang menjadi gurunya<br />

adalah ibu dan ayah. Pendidikan untuk<br />

anak merupakan tanggung jawab<br />

bersama antara keluarga dan sekolah.<br />

Sehingga orang tua tidak boleh<br />

m e m p u n y a i a n g g a p a n b a h w a<br />

pendidikan anak hanyalah berpusat pada<br />

sekolah saja. Orang tua adalah<br />

lingkungan yang pertama kali ditemui<br />

oleh seorang anak dalam keluarga.<br />

Apabila terjadi interaksi antar mereka,<br />

baik di masa anak masih dalam<br />

kandungan ataupun sesudah waktu<br />

kelahiran maka terjadilah pendidikan<br />

dalam keluarga. Peranan orang tua dalam<br />

keluarga adalah sebagai pendidik dan<br />

s a n g a t k u a t u n t u k m e m b e n t u k<br />

kepribadian anaknya di masa-masa<br />

berikutnya karena secara umum anak<br />

lebih banyak waktu untuk hidup di<br />

lingkungan keluarga. Oleh karena itu,<br />

lingkungan keluarga juga dikatakan<br />

sebagai lingkungan yang paling utama.


43<br />

Untuk dapat menjalankan peran<br />

tersebut secara maksimal, sebagaimana<br />

yang disampaikan Maurice Balson,<br />

“Orang tua perlu memiliki pengetahuan<br />

tentang tingkah laku sedemikian hingga<br />

mereka dapat menyesuaikan keputusankeputusan<br />

mengenai anak-anak mereka<br />

dan dapat bertindak dalam cara yang<br />

ditata untuk mendorong perkembangan<br />

anak”, Orang tua harus membekali diri<br />

dengan Pengetahuan yang memadai.<br />

Seyogyanya mereka memahami peran<br />

mereka sebagai orang tua dalam<br />

membesarkan anak dan menentukan<br />

sikap terbaik terhadapnya sehingga anak<br />

akan berkembang sesuai dengan yang<br />

diharapkan. Sebagai pendidik, Orang tua<br />

pun memiliki kualitas diri yang<br />

memadai tentang model pengasuhan<br />

yang tepat, wawasan tentang pendidikan<br />

yang dijalani anak, dan pertumbuhan<br />

biologis anak guna menghindari<br />

kesalahan pada implementasi model<br />

pendidikan anak yang pada intinya adalah<br />

untuk mendorong perkembangan anak.<br />

Pendampingan orang tua dalam<br />

pendidikan anak diwujudkan dalam<br />

suatu cara-cara tertentu dalam mendidik<br />

anak. Cara orang tua mendidik anak<br />

inilah yang disebut dengan model<br />

pendidikan. Setiap orang tua berusaha<br />

menggunakan cara yang terbaik menurut<br />

mereka dalam mendidik anak. Untuk<br />

mencari model yang terbaik maka<br />

a l a n g k a h b a i k n y a o r a n g t u a<br />

mempersiapkan diri dengan berbagai<br />

macam pengetahuan yang utama dan<br />

pengetahuan yang menunjang agar<br />

menemukan model pendidikan yang<br />

tepat untuk mengasuh anak. Oleh karena<br />

itu, sangatlah tepat apabila dibutuhkan<br />

penguatan peran keluarga dalam<br />

pendidikan anak dalam keluarga.<br />

Dalam pandangan umum dinyatakan<br />

bahwa tanggung jawab seorang Ibu<br />

terhadap pendidikan anak lebih besar<br />

dari pada tanggung jawab seorang ayah.<br />

Meskipun demikian keduanya sangatlah<br />

berperan terhadap pendidikan anak<br />

dalam keluarga karena kedua orang tua<br />

itu saling mendukung dan saling<br />

melengkapi model pendidikan anaknya<br />

dalam keluarga. Keduanya mempunyai<br />

peranan utama dalam penguatan<br />

pendidikan bagi anaknya di keluarga<br />

mulai masa dalam kandungan, balita,<br />

anak-anak, remaja, dan dewasa.<br />

Proses pendidikan yang diberikan<br />

oleh seorang ibu sudah dilakukan sejak<br />

sang bayi masih dalam kandungan. Apa<br />

yang ibu dengarkan atau bacakan kepada<br />

bayi dalam kandungan, maka hal<br />

tersebut akan didengar pula oleh sang<br />

bayi. Emosional dan watak seorang ibu<br />

pun dapat ditularkan melalui perilaku<br />

seorang ibu selama mengandung dan<br />

mengasuh. Bagi seorang ibu yang<br />

mengandung jika selalu memiliki<br />

perasaan ingin marah-marah maka sang<br />

anak pun kelak besar nanti akan<br />

memiliki penyakit jantung. Inilah fakta<br />

yang ada di sekitar kita dan besar<br />

prosentase benar pembuktiannya di<br />

masyarakat yang kita ketahui sebagai<br />

kebenaran. Apa yang dilakukan oleh<br />

seorang ibu pun bisa dilakukan oleh<br />

seorang ayah dalam mendidik anaknya<br />

yang masih di dalam kandungan.<br />

Emosional dan watak seorang ayah pun<br />

dapat ditularkan melalui perilakunya. Ini<br />

terjadi karena adanya ikatan atau kontak<br />

bathin antara ayah dan anaknya yang<br />

masih dalam rahim. Kalaulah ayah sering<br />

bicara kotor maka si anak terdidik untuk<br />

bicara kotor di kemudian hari sesudah<br />

lahir. Apa yang dilakukan oleh seorang<br />

ayah baik lisan atau pun perbuatan akan<br />

menularkan pada anaknya yang masih<br />

dalam kandungan. Tidaklah heran kalau<br />

ada anak usia 3 tahun sudah pandai<br />

bernyanyi dangdut karena ayahnya<br />

sering menyanyi dangdut pada saat<br />

anaknya masih di kandungan.


44<br />

Sebuah harapan yang diidamidamkan<br />

oleh Ibu dan ayah adalah anak<br />

menjadi insan yang berkarakter,<br />

berkompeten, dan mampu tanggung<br />

j a w a b p a d a d i r i s e n d i r i d i<br />

kehidupannya. Harapan ini sebagai<br />

bekal bagi anak dalam menghadapi<br />

t a n t a n g a n z a m a n . Dan u n t u k<br />

mewujudkannya, tidak lain hanyalah<br />

melalui ibu yang berilmu, berakal dan<br />

berakhlak yang dapat melakukannya.<br />

Seorang ibu menjadi ukuran atau<br />

barometer baik buruknya suatu<br />

masyarakat karena rusaknya akhlaq<br />

seorang ibu merupakan mata rantai yang<br />

saling berhubungan atau sangat<br />

berpengaruh dengan kenakalan remaja,<br />

rapuhnya keluarga dan kerusakan di<br />

masyarakat tentunya. Seorang ayah pun<br />

menjadi penentu masa depan anak<br />

karena pada intinya ayah adalah kepala<br />

rumah tangga yang juga berpengaruh<br />

pada seluruh anggota keluarga. Apa saja<br />

yang ibu lakukan untuk mendidik<br />

anaknya tidak lepas dari kontrol seorang<br />

ayah. Ayah juga memiliki peranan<br />

penting kepada anaknya baik sebagai<br />

suri teladan, motivator pemikiran dan<br />

motivator prilaku.<br />

Bagi anak laki-laki, ayah menjadi<br />

model, teladan untuk perannya kelak<br />

sebagai seorang laki-laki. Bagi anak<br />

perempuan, fungsi ayah juga sangat<br />

penting yaitu sebagai pelindung. Ayah<br />

yang memberi perlindungan kepada<br />

putrinya berarti memberi masukan<br />

pemikiran bagi anaknya kelak dalam<br />

m e m i l i h s e o ra n g p r i a s e b a g a i<br />

pendamping hidup dan pelindungnya.<br />

A n a k p u t r i y a n g m e n d a p a t<br />

perlindungan dari ayahnya tidak akan<br />

menggampangkan diri untuk menerima<br />

seorang lelaki di kemudian hari untuk<br />

menjadi pendamping hidupnya. Dari<br />

sikap ayah terhadap ibu dan hubungan<br />

timbal balik mereka, anak bisa belajar<br />

bagaimana ia kelak harus memperlihatkan<br />

pola hubungan bila ia menjadi seorang<br />

istri. Dan tentunya ini semua akan berhasil<br />

apabila sang ayah melakukannya dengan<br />

penuh kelembutan. Inilah beberapa<br />

penerapan langkah dalam model<br />

pendidikan anak yang membutuhkan<br />

peran kedua orang tua sebagai keluarga.<br />

Penguatan peran keluarga untuk<br />

pendidikan anak bisa terimplementasikan<br />

apabila Ibu dan ayah dapat memahami dan<br />

mampu melaksanakan tugas serta<br />

tanggung jawabnya dalam mendidik dan<br />

mengarahkan anak dengan baik, dengan<br />

segala tuntunan dan teladan pada anak<br />

serta bersikap aktif responsif terhadap<br />

pendidikan anak di setiap masa<br />

pertumbuhan dan perkembangannya.<br />

Dengan demikian, akan terlahirlah<br />

generasi yang santun berkarakter, unggul<br />

berprestasi, dan mampu bertanggung<br />

j awab te r h a d a p d i r i s e n d i r i d i<br />

kehidupannya. Buah jatuh tak jauh dari<br />

pohonnya, perilaku anak tidak jauh dari<br />

Ibu dan ayahnya. Pendidikan anak<br />

sangatlah penting dalam keluarga,<br />

penguatan peran kedua orang tua<br />

sangatlah utama.


RESENSI BUKU<br />

45<br />

Judul<br />

Mengeja Luka<br />

Penulis<br />

Juwita Wardah<br />

Penerbit<br />

Kopi Aksara Publisher<br />

ISBN<br />

9786027222298<br />

Ukuran<br />

13 x 19 (cm)<br />

Jumlah Halaman<br />

107<br />

Membaca novel adalah<br />

membaca kehidupan. Di<br />

sana, kita akan menyelami<br />

dunia imajinasi penulis. Yang tentu<br />

saja lahir dari pengalaman dalam diri,<br />

maupun di luar dirinya.<br />

Membaca Mengeja Luka, mengajak<br />

pembaca untuk menyelami kisah cinta pelaku<br />

utamanya, Rayana. Dalam kisah ini, Rayana<br />

berjuang sendiri untuk menyembuhkan<br />

hatinya yang terlubangi oleh luka.<br />

Ketika yang dulu memperjuangkan sudah<br />

berpaling, hati masih tetap berharap. Berkalikali<br />

Rayana mencoba menghubungi Andra<br />

yang meninggalkannya tanpa alasan. Sia-sia,<br />

tanpa jawaban. Hanya satu yang tertinggal,<br />

luka.<br />

Surabaya, kota dimana Rayana<br />

bertemu dengan Umar, sosok baru dalam<br />

hidupnya yang berhasil membuatnya jatuh<br />

cinta dalam hitungan hari. Sembilan hari<br />

bersama, menyisahkan luka apabila harus<br />

berpisah.<br />

Ketika luka yang lama hilang, tak<br />

berarti hati melarang luka yang baru untuk<br />

tumbuh. Selama empat tahun, hati Rayana<br />

masih untuk orang yang sama. Dengan luka<br />

yang masih ada.<br />

Terkadang luka perlu dieja. Entah itu<br />

akan membuatnya hilang atau malah<br />

bertambah.<br />

Sembari hanya bisa mengeja luka,<br />

empat tahun berlalu. Rayana bertemu kembali<br />

dengan Umar. Karena kesalahan Umar, dulu<br />

dia meninggalkan tanah demi menggapai<br />

langit. Namun ketika ia jatuh dari langit, tanah<br />

itu hilang dan hanya menyisakan kerikil.<br />

Mulai saat itu, Rayana dan Umar<br />

memulai hubungan baru. Luka yang dulu ada<br />

dan perlu dieja, perlahan meruap. Seiring<br />

waktu yang bergulir, cinta bersemi tumbuh di<br />

hati keduanya.<br />

Eva Septiarni Chabibah (X MIA 2)


46<br />

RESENSI LAGU<br />

Syair Lagu Lir - ilir<br />

Lir - ilir, lir ilir<br />

Tandure wus sumilir<br />

Tak ijo royo - royo,<br />

Tak sengguh temanten anyar<br />

Cah angon - cah angon,<br />

Penekno blimbing kuwi<br />

Lunyu-lunyu penekno<br />

Kanggo mbasuh dodotiro<br />

Dodotiro - dodotiro,<br />

Kumitir bedah ing pinggir<br />

Dodomana Jlumatana,<br />

Kanggo sebo mengko sore<br />

Mumpung padang rembulane,<br />

Mumpung jembar kalangane,<br />

Yo surako, sura hiyo<br />

Lagu yang akan kita bahas kali ini<br />

adalah tembang dari Jawa yang diciptakan<br />

oleh Sunan Kalijaga. Banyak banget fakta<br />

yang ada di dalam tembang ini dj's.<br />

Tembang ini banyak dianggap lagu dolanan<br />

anak-anak padahal, tembang ini adalah<br />

bukti kepandaian para Wali Songo dalam<br />

mengajarkan islam kepada mayarakat<br />

melalui cara yang sangat menyenangkan<br />

dan tak terasa menggurui. Banyak makna<br />

agamawi yang muncul jika dibaca dengan<br />

sungguh-sungguh.<br />

Dimulai dari kata “bangun,<br />

bangunlah” dari keadaan tidur yang sering<br />

dilihat oleh para Ulama sebagai keadaan<br />

mati sementara. Muncul pertanyaan “apa<br />

yang harus dibangunkan? ruhkah? atau..?”<br />

Mak- sud kata “lir-ilir” yang juga<br />

mengandung gerakan angin semilir ini bisa<br />

juga ditafsirkan sebagai imbauan lembut<br />

dan ajakan untuk berzikir.<br />

Tembang itu ditutup dengan<br />

himbauan yang sangat menyejukkan hati<br />

bahwa segalanya harus segera dilakukan.<br />

Seluruh lagu akhirnya ditutup dengan katakata<br />

riang gembira “yo surako surak hiyo”<br />

yang berarti sambutlah seruan ini dengan<br />

surak sorai dan keceriaan untuk<br />

menjalankan syariat dalam kehidupan<br />

sehari-hari. Dj's jika seluruh kalimat dalam<br />

tembang ini diteliti dengan cara seperti ini,<br />

sulit untuk mengatakan bahwa Sunan<br />

Kalijaga yang menciptakan lagu ini hanya<br />

untuk anak-anak, karena sesungguhnya<br />

ada pesan lebih serius yang ditempatkan<br />

pada kata-kata riang itu.<br />

BTW nih ya dj's saking indah dan<br />

dalamnya makna syair dari tembang ini,<br />

sehingga professor Harpa Carroll<br />

McLaughlin dari Universitas Arizona<br />

pernah mengubah lagu ini untuk repertoar<br />

harpa dan dibawakan pada pagelaran jazz<br />

“Harp to Heart”. Wow salut nih sama Sunan<br />

Kalijaga yang sudah menciptakan lagu<br />

ini.Turcham berharap dj's tetap cinta pada<br />

lagu yang bernuansa islami karena pasti<br />

mengandung banyak makna yang sangat<br />

meluluhkan hati .<br />

Alvira (XI MIA 4)<br />

--Dicarikan dari berbagai sumber--


47<br />

Film yang bercerita<br />

tentang pemburu ikan<br />

paus dengan menggunakan<br />

kapal bernama<br />

essex, mencoba<br />

mengarungi samudera<br />

yang belum pernah di<br />

kunjungi oleh manusia<br />

sebelumnya, berharap<br />

mendapat banyak minyak<br />

ikan paus dari samudera<br />

tersebut.<br />

Awal perjalanan<br />

mereka lancar. Tetapi,<br />

ketika sampai di perairan<br />

yang mereka tuju bukan<br />

minyak ikan paus yang mereka dapat tapi hukuman dari sang<br />

pencipta karena kerakusan yang mereka lakukan. Beberapa kru dari<br />

kapal essex dimakan oleh ikan paus yang marah dan pada akhirnya<br />

kapal mereka hancur dan meninggalkan beberapa orang tertinggal di<br />

perairan yang tidak di ketahui,mengapung diatas sekoci.<br />

Tuhan masih menyanyangi mereka, beberapa kru yang<br />

hampir mati di tengah lautan itu di selamatkan oleh beberapa pelaut<br />

yang kebetulan melintas. Hingga akhirnya beberapa kru yang selamat<br />

dapat kembali pulang ke negara asal.<br />

Review film<br />

Film ini sangat bagus dengan kesan tahun 1820-an yang<br />

sangat kental, pembawaan film yang menakjubkan dan memiliki<br />

amanat yang sederhana tetapi begitu dalam bagi penikmatnya.<br />

Mengajarkan kita bahwa manusia bukanlah penguasa segalanya dan<br />

manusia masih memiliki batasan batasan.<br />

Veronica (X IIS 2)<br />

Judul<br />

In the heart of the sea<br />

Genre<br />

Adventure,Drama<br />

Produser<br />

Brian Grazer,Joe Roth,Paula Weinstein,William Ward<br />

Sutradara<br />

Ron Howard<br />

Penulis<br />

Peter Morgan,Charles Leavitt<br />

Pemain Film<br />

Chris Hemsworth (Owen Chase), Tom Holland (Thomas<br />

Nickerson)<br />

Cillian Murphy (Matthew Joy), Charlotte Riley (Peggy)<br />

Tanggal Rilis<br />

11 Desember 2015<br />

Rumah Produksi<br />

Cott Productions,Enelmar Productions<br />

MPAA<br />

PG-13<br />

Durasi<br />

121 Menit


48<br />

1<br />

Bila kamu naik tangga jalan (eskalator) di<br />

Jepang, berdirilah di sebelah kiri karena jalur<br />

kanan diperuntukkan bagi orang yang sedang<br />

8Kita akan menemukan keadaan<br />

terburu-buru. Istilahnya kalau di sini jalur<br />

unik di Dubai yang belum pernah<br />

2<br />

ada di dunia, yaitu ATM emas.<br />

Umumnya, ATM adalah alat untuk<br />

Danau Malawi, di Great Rift Valley Afrika<br />

menngambil uang dengan<br />

Timur, terdapat hampir 500 spesies ikan<br />

mudah, tapi ATM ini berfungsi<br />

yang berbeda, lebih dari danau lain di<br />

untuk mengambil emas. Jadi kita<br />

dunia.<br />

3<br />

40 hektar pizza disajikan di dapat mengambil emas dimanamana,<br />

dan uang yang kita tabung<br />

Amerika setiap hari.<br />

dapat ditukar dengan emas.<br />

4<br />

Di alam liar, auman singa begitu<br />

keras dan mampu terdengar hingga<br />

lebih dari 5 mil. Itu adalah auman<br />

yang paling keras dari famili felidae<br />

atau jenis kucing.<br />

7 1<br />

5<br />

.Sebagian orang Amerika tidak hafal<br />

lagu The Star - Spangled Banner ( lagu<br />

kebangsaan Amerika).<br />

3<br />

4<br />

6<br />

Istilah terpanjang yang pernah diterbitkan dalam<br />

bahasa Jerman adalah<br />

“Donaudampfschifffahrtselektrizitätenhauptbetrie<br />

bswerkbauunterbeamtengesellschaft” (79 huruf).<br />

Ucapkanlah dengan tepat dan cepat. Berhasil?<br />

2<br />

7<br />

Satu-satunya cara berkeliling di desa<br />

G e i t h o r n B e l a n d a y a i t u<br />

5 8<br />

menggunakan perahu, sepeda atau<br />

berjalan kaki di jembatan-jembatan<br />

penghubung. Daerah ini tidak bisa<br />

dilewati mobil karena tidak<br />

mempunyai jalan sama sekali.


By : Alfiria & Shinta X Mia 3 By : Nimatus & Siti Hidayatullah X Mia 3<br />

49<br />

By : Sherina & Fadia Rahma X Mia 2<br />

By : Fara & Marine X mia 1 By : Salasabila & Aulia X Iis 2 By : Lintang & Nadya X IBB<br />

Pop Art<br />

Kata asal dari Pop<br />

Art adalah “Popular Art”.<br />

Yang bermaksud aliran seni<br />

y a n g m e m a n f a a t k a n<br />

simbol-simbol dan gaya<br />

visual yang berasal dari<br />

media massa yang populer<br />

seperti koran, tv, iklan dll.<br />

Pop Art merupakan seni<br />

yang mendobrak batasbatas<br />

artian seni yang<br />

agung. (Sumber : www.popart.co.id)<br />

Zentangle Art<br />

Z e n t a n g l e A r t<br />

adalah salah satu jenis Pop<br />

Art, yang merupakan karya<br />

g a m b a r y a n g<br />

menggambarkan suatu<br />

objek dengan kumpulan<br />

pola-pola kecil yang indah<br />

dan rapi.<br />

Dalam pelajaran<br />

seni di <strong>SMA</strong> Khadijah, kita<br />

t e l a h m e m b u a t k a r y a<br />

Zentangle Art. berikut ini<br />

salah satu karya siswa <strong>SMA</strong><br />

Khadijah.<br />

By : Nadya X Iis 2


50<br />

Hello hello pembaca setia turcham<br />

kali ini kita akan membahas<br />

tentang recycle pada tau kan itu apa? Yap<br />

daur ulang . Ternyata bahan bekas itu<br />

masih berguna kok. Pada kesempatan ini<br />

turcham tanya tanya sedikit melalui karya<br />

yang sudah dibuat oleh mbak Nadia<br />

Mahda kelas xi iis 2 bersama temantemannya<br />

ini.<br />

The Power of Tong begitulah<br />

mbak Nadia menyebutnya yap pembuatan<br />

dari bahan bekas tong oli yang besar ini<br />

lumayan gampang gampang susah lah.<br />

Tidak banyak kendala yang dihadapi<br />

tetapi disini mbak Nadia dan temantemannya<br />

sempat tidak tau cara membuat<br />

nya hampir sekitar 1 bulan.<br />

Karena kesusahan itulah temanteman<br />

mbak Nadia memberikan motivasi<br />

agar satu kelompok ini giat untuk<br />

membuat bermanfaat tong tersebut.<br />

Ternyata cara nya cukup mudah pertama<br />

kita cari dulu tong oli bekas yang besar.<br />

Kedua kita potong untuk bagian pintunya .<br />

Bagian dalam kita berikan kayu pallet dan<br />

ada sanggahan nya lalu kita las cukup<br />

mudah kan dj's?<br />

Nah manfaat dari The Power of<br />

Tong ini banyak banget lo diantaranya<br />

menjadi lemari dan juga banyak lagi deh<br />

manfaat lainnya. Pastinya dalam<br />

pembuatan bahan bekas ini ada suka dan<br />

dukanya. Kata mbak Nadia ini dukanaya<br />

Karya Siswa kelas XII Nadia,Sandy, Renaldy, Zauzah<br />

adalah lumayan susah membuatnya<br />

karena diluar dari ekspetasi mbak Nadia<br />

dan teman-temannya dan sukanya puas<br />

banget sama hasil yang sudah dikerjain ini<br />

menyenangkan pokoknya.Tentunya tanpa<br />

adanya bantuan dari teman-teman mbak<br />

Nadia yaitu mas Yusril,mas Meycho,mbak<br />

Delia, dan mbak Jeje ini tidak akan sebagus<br />

dan maksimal hasil karya nya .<br />

Well, tadi itu sekilas ulasan dari<br />

The Power of Tong . Semoga bisa<br />

mengisnpirasi ya djs jangan sampai bahan<br />

bekas disekeliling kita yang masih berguna<br />

terbuang sia-sia. ( Alvi )


51


52


53<br />

Kita, Turcham, dan Idealisme<br />

Turcham, berarti yang dirahmati. Siapa<br />

yang merahmati, jelaslah Allah SWT.<br />

Pada konteks ini, Turcham yang saya<br />

maksud ialah nama sebuah majalah di<br />

<strong>SMA</strong> Khadijah. Majalah sekolah ini<br />

m e m i l i k i f u n g s i s e b a g a i wadah<br />

komunikasi, informasi, dan ruang<br />

berekspresi. Khususnya, warga <strong>SMA</strong><br />

Khadijah. Umumnya, buat pembaca<br />

yang secara langsung atau tidak<br />

langsung terikat dengan sekolah ini.<br />

komunikasi melalui tulisan perlu<br />

mendapat atensi lebih. Karena di sinilah<br />

kegiatan literasi berlangsung. Redaksi<br />

menyampaikan informasi melalui<br />

aktivitas menulis. Pembaca menerima<br />

informasi melalui tahap pembacaan.<br />

Budaya ini (baca & tulis) masih dalam<br />

kategori memrihatinkan di Negara kita.<br />

Maka, adanya ruang seperti hadirnya<br />

majalah Turcham sangat baik dalam<br />

meningkatkan ghirah literasi.<br />

Nama Turcham, mengabadikan pendiri<br />

Yayasan Khadijah, KH. Wahab Turcham.<br />

Tentu, spirit yang redaksi usung juga<br />

mengikuti jejak Mbah Turcham. Yakni,<br />

senantiasa memberi kebaikan bagi liyan.<br />

Maka, majalah Turcham, akan hadir<br />

dengan nilai religiusitas ala ke-NU-an,<br />

edukatif, reflektif, dan estetis.<br />

Merujuk pada arti, yang dirahmati<br />

(Turcham), harapan redaksi tentu semua<br />

pihak yang terlibat akan mendapatkan<br />

r a h m a t A l l a h . Ya p e n u l i s n y a .<br />

Pembacanya. Tukang desainnya.<br />

Bahkan, tukang cetaknya sekalipun.<br />

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi<br />

selama ia tidak menulis, ia akan hilang di<br />

dalam masyarakat dan dari sejarah.<br />

M e n u l i s a d a l a h b e k e r j a u n t u k<br />

keabadian.” Begitu, kata novelis Pram.<br />

Mari kita rayakan ruang literasi di<br />

majalah ini. Hiruk pikuk membaca dan<br />

menulis, adalah bekal yang positif untuk<br />

intelektualitas kita.<br />

Grande. Turcham.<br />

Pak Shodiq<br />

Tinggal di www.penyair-amatir.com<br />

Kehadiran media cetak, di tengah<br />

gempuran media online, tetaplah<br />

diperlukan. Sebagai bentuk komunikasi,


East. 1954<br />

<strong>KHADIJAH</strong> SENIOR HIGH SCHOOL<br />

Dj Mania adalah komunitas supporter<br />

yang ada di <strong>SMA</strong> Khadijah Surabaya. Didirikan<br />

pada tanggal 22 Februari 2015 oleh alumni<br />

angkatan 2015. Tujuan didirikannya Dj Mania<br />

untuk membesarkan nama sekolah dan<br />

mempersatukan antar warga <strong>SMA</strong> Khadijah agar<br />

tidak tercipta individualisme. Burung elang<br />

adalah lambang dari Dj Mania. Burung elang yang<br />

memiliki sifat agresif seperti siswa-siswi <strong>SMA</strong><br />

Khadijah, “Maksud dari agresif di sini adalah<br />

anak Dj Mania itu tidak lemot, punya inisiatif<br />

sendiri, dan mentalnya seperti Elang yang<br />

pemberani”, ujar Basith, ketua Dj Mania.<br />

Kegiatan yang dilakukan oleh Dj Mania<br />

adalah sebelum adanya pertandingan dilakukan<br />

merancang koreografi, latihan lagu-lagu, latihan<br />

perkusi oleh koor supporter, breefing dengan<br />

semua koor, dan menyiapkan konsumsi untuk<br />

massa Dj Mania. Sedangkan setelah pertandingan<br />

dilakukan evaluasi, tujuannya agar ketika<br />

pertandingan berikutnya bisa lebih baik dari<br />

pertandingan sebelumnya. Dj Mania juga pernah<br />

mengadakan kegiatan yang mulia di bulan<br />

Ramadhan tahun lalu lho, yaitu bagi-bagi ta'jil. Dj<br />

Mania juga pernah mendapatkan dua<br />

penghargaan sekaligus lho. Penghargaan yang<br />

pertama yaitu Best Maskot, dan yang kedua Best<br />

Supporter. Komunitas yang diketuai oleh<br />

Muhammad Fadhil Al-Basith ini berharap untuk<br />

Dj Mania agar bisa memberikan yang terbaik<br />

untuk sekolah, mendapatkan penghargaan yang<br />

lebih dari kemarin, “dan semoga Dj Mania diberi<br />

ruangan sendiri”, tambahnya. ( brin )<br />

<strong>KHADIJAH</strong> SENIOR HIGH SCHOOL<br />

Price :<br />

65 K for men<br />

70 K for women<br />

Available in size :<br />

S, M, L, XL, XXL<br />

Cp : Adittyaa / 082231662641 ,Naufallfbr/ 082231113929


Turcham Magazine<br />

by : partner<br />

MadingKaost<br />

<strong>KHADIJAH</strong> SENIOR HIGH SCHOOL<br />

be<br />

Dj<br />

to<br />

Proud<br />

<strong>KHADIJAH</strong><br />

Akreditasi “ A “ Surabaya<br />

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU<br />

Tahun Pelajaran 2016/2017<br />

Bebas Biaya Pendidikan<br />

bagi Siswa Berprestasi<br />

yang Kurang Mampu<br />

INTERNATIONAL EXAMINATIONS<br />

CIE CENTRE (ID268)<br />

S Y D N E Y<br />

I C A S<br />

Global<br />

A U S T R A L I A<br />

I N T E R N AT I O N A L C O M P E T I T I O N S A N D<br />

A S S E S M E N T S F O R S C H O O L S<br />

www.smakhadijah.com<br />

Gelombang 2<br />

8 Februari 2016 - terpenuhi pagu<br />

Tes 15 Mei, 4 dan 25 Juni 2016<br />

Bulan Juli ( Jika Pagu Masih ada )<br />

<strong>SMA</strong> <strong>KHADIJAH</strong> sebagai<br />

Sekolah Model 2015 ( Kemendikbud )<br />

Sekolah Induk Klaster K13 ( Kemendikbud )<br />

Sekolah Literasi 2016 ( Kemendikbud)<br />

Alamat Sekolah<br />

Jl. Jend. A. Yani 2 -4 Surabaya<br />

Telpn. 031 - 8284261. 8299403. 8293160<br />

Fax . 031 -8293154 Surabaya 60243<br />

Website : www.smakhadijah.com<br />

Email : sma_khadijah@yahoo.co.id<br />

M e m b e n t u k S D M S a n t u n , U n g g u l d a n K o m p e t i t i f

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!