DONGENG KATY dan KUPU-KUPU
BARONGSAI YIN YAN Oleh : Antok Habib Paman A Hong mengajak Kak Sam, melihat koleksi kepala barongsai miliknya. "Dari sepuluh kepala barongsai ini, hanya satu yang tak pernah ikut kompetisi. ini dia, namanya Yin Yan," kata Paman A Hong, sambil mengusap kepala barongsai itu, berulang kali. Kak Sam mengernyitkan dahinya. Mengapa Paman A Hong enggan menampilkannya? Padahal menurut Kak Sam, dari seluruh koleksi itu Yin Yan-lah yang paling keren. Hidung, kelopak mata, dan telinga Yin Yan terbuat dari emas. Wiiih, keren sekali! "Paman A Hong, boleh aku mencoba mengangkat kepala barongsai ini?" tanya Kak Sam penuh harap. Paman A Hong tersenyum, sambil mengangguk. Kak Sam lalu mengangkatnya, dengan sangat hati-hati. Wiiih barongsai ini bagus banget Ternyata, kain barongsai itu terbuat dari tembaga. "Paman kalau Yin Yan ini tampil di kompetisi, aku yakin dia pasti juaranya. Dijamin, deh! Apalagi kalau yang menarikan P{aman A Hong sendiri. Wiiih, pasti keren abis!" komentar Kak Sam. Anehnya, Paman A Hong malah tertegun melihat Kak Sam dengan entengnya, mengangkat Yin Yan. "Ada apa paman? Apa ada yang salah?" tanya Kak Sam penasaran. "Oh, tidak. Kau ini pemuda yang baik dan tulus,tentu tidak ada yang salah," jawab Paman A Hong misterius, sambil menepuk pundak Kak Sam berulang kali. Menurut cerita Paman A Hong,barongsai Yin Yan itu warisan leluhurnya. Ia sendiri pewaris generasi kelima. Konon, barongsai itu adalah kesayangan panglima kerajaan, zaman Dinasti Hwa. Sepanjang sejarahnya, barongsai itu hanya pernah sekali saja dimainkan oleh sang panglima, pada saat perayaan Imlek. Tak lama kemudian, panglima itu mangkat. Yang aneh, setiap tanggal kematian sasng panglima, kepala barongsai Yin Yan selalu mengeluarkan bau harum. keunikan dan keindahan kepala barongsai Yin Yan, membuatnya terkenal. Tak jarang, banyak kolektor berebut ingin memilikinya. Mereka rela membayar mahal, tapi keluarga Paman A Hong selalu menolaknya. MISTERI Namun, orang-orang yang sangat berambisi, selalu saja berupaya dengan segala cara. Tak terhitung, berapa kali kepala barongsai itu akan dicuri. Tapi, semuanya gagal. Beberapa dari para pencuri itu mengaku, tak kuat membawa kepala barongsai itu keluar rumah, karena sangat berat! Yang aneh, pernah suatu ketika ada dua ornag pencuri ditemukan tak sadarkan diri, di sisi kepala barongsai itu. Setelah siuman, mereka mengaku melihat sesorang lelaki tinggi besar, berkumis, bercambang lebat, dan membawa pedang menghardik mereka, dengan wajah yang sangat menyeramkan!. Kak Sam tercenung mendengar cerita Paman A Hong. Benarkah kepala barongsai Yin Yan seberat itu? Mengapa ia bisa mengangkatnya, dengan begitu mudahnya?. Bau harum tibatiba menyeruak. Sejenak kemudian, Kak Sam mendengar suara aneh dari ruang penyimpanan barongsai. Kak Sam berjalan menuju ruang barongsai. Bau harum tercium makin menyengat. Kak Sam mendengar suarasuara aneh. Kak Sam terus memberanikan diri, menuju ruang penyimpanan barongsai. Di bawah cahaya yang remang-remang, Kak Sam melihat tiga orang berpakaian hitam, di dekat barongsai Yin Yan. Entah apa yang dilakukan. mungkinkah mereka adalah murid-murid Paman A Hong? Tapi, Mengapa mereka bicara sambil berbisik, dan gerak-geriknya pun sangat mencurigakan? Kak Sam