Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
EDISI <strong>228</strong> | 4 | 5 - 11 DES 2016<br />
Perbankan 5<br />
US$<br />
IDR<br />
BI RATE<br />
20-10-2016<br />
4,75 %<br />
CADANGAN<br />
DEVISA<br />
31-10-2016<br />
$115,037 M1<br />
Hasil Lelang SBI dan SBIS<br />
KURS TENGAH USD-IDR<br />
13.600<br />
13.580<br />
13.582<br />
13.560 13.563<br />
13.540<br />
13.520<br />
13.524<br />
30/11 1/12 2/12<br />
Inflasi IHK (yoy) Nop 2016 3,58 %<br />
Target Inflasi 2016 4% ±1%<br />
KURS<br />
$<br />
MATA UANG ASING<br />
TANGGAL<br />
JUAL<br />
AUD EUR JPY USD SGD MYR<br />
BELI JUAL BELI JUAL BELI JUAL BELI JUAL BELI JUAL BELI<br />
28/11 10.020 10.085 14.300 14.390 119.50 120.70 13.435 13.520 9.430 9.510 3.030 3.120<br />
29/11 10.065 10.170 14.290 14.400 120 121.50 13.500 13.580 9.455 9.550 3.000 3.100<br />
30/11 10.070 10.180 14.360 14.475 119.5 121.5 13.525 13.595 9.470 9.560 3.020 3.100<br />
1/12 9.985 10.100 14.335 14.430 118 121 13.530 13.600 9.430 9.520 3.020 3.100<br />
2/12 9.875 10.090 14.265- 14.470 116,50 120 13.375 13.550 9.380 9.520 3.020 3.100<br />
sumber: PT Bali Maspintjira<br />
PERBANKAN DIMINTA GENJOT<br />
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA<br />
Optimalisasi upaya<br />
peningkatan pertumbuhan<br />
ekonomi daerah harus<br />
didukung oleh pihak perbankan<br />
dimana perbankan berfungsi<br />
salah satunya sebagai intermediasi<br />
pembiayaan kegiatan usaha<br />
masyarakat.Di sisi lain, perbankan<br />
diharapkan mampu menghimpun<br />
dana masyarakat melalui layanan<br />
Dana Pihak Ketiga nasabah.<br />
Bank Indonesia Perwakilan<br />
Sulawesi Selatan terus mendorong<br />
perbankan baik bank yang berstatus<br />
Badan Usaha Milik Negara,<br />
Daerah maupun Bank Swasta<br />
untuk mengoptimalkan kinerja<br />
penghimpunan dana pihak ketiga.<br />
Optimalisasi penghimpunan DPK<br />
untuk memacu roda perekonomian<br />
daerah.<br />
Data Bank Indonesia Sulawesi<br />
Selatan mencatatkan hingga<br />
triwulan III 2016, masyarakat<br />
Sulawesi Selatan masih aktif<br />
menyimpan uang di bank dan dana<br />
Bank Sulselbar terus<br />
menggenjot kinerjanya<br />
untuk mencapai hasil<br />
yang optimal setiap tahun. Pasca<br />
pelantikan Direksi baru 2014 lalu,<br />
Bank milik Pemerintah Daerah<br />
di Sulawesi Selatan dan Barat<br />
yang dipimpin Andi Muhammad<br />
Rahmad tersebut menunjukkan<br />
tren peningkatan kinerja baik<br />
dari sisi kinerja usaha maupun<br />
peningkatan pelayanan nasabah<br />
dan masyarakat.<br />
Pancapaian peningkatan kinerja<br />
perseroan tampak sejak dua tahun<br />
terakhir, dibawah kepemimpinan<br />
Diektur Utama Andi Muhammad<br />
Rahmad berbagai strategi<br />
manajemen dan <strong>bisnis</strong> diterapkan<br />
sehingga meraup hasil kinerja yang<br />
optimal.<br />
pihak ketiga (DPK) yang berhasil<br />
dihimpun perbankan di Sulsel<br />
meningkat 13,24 persen menjadi<br />
Rp82,02 triliun pada triwulan III<br />
2016.<br />
“Kedepan kinerja penghimpunan<br />
DPK perbankan harus terus<br />
dipacu,”kata Wiwiek Sisto<br />
Widayat,Kepala Perwakilan BI<br />
Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.<br />
Menurut Sisno, DPK yang<br />
dihimpun oleh pihak perbankan<br />
secara optimal akan disalurkan<br />
kembali kie masyarakat dalam<br />
bentuk layanan pembiayaan seperti<br />
kredit modal kerja, kredit usaha<br />
mikro, kredit konsumtif dan jasa<br />
kredit lainnya.<br />
Wiwiek mengemukakan<br />
pertumbuhann DPK hingga<br />
triwulan ketiga tahun ini didorong<br />
oleh pertumbuhan Deposito sebesar<br />
26,48 persen (yoy), lalu tabungan<br />
yang tumbuh 11,49 persen (yoy),<br />
sementara giro turun sebesar 5,37<br />
persen (yoy).<br />
Dari sisi peningkatan aset Bank<br />
Sulselbar, perseroan mencatat<br />
pertumbuhan aset secara signifikan<br />
dalam dua tahun terakhir. Pada<br />
periode 2014 lalu, aset hanya<br />
berkisar Rp 9 triliun dan sekarang<br />
sudah melebihi Rp 11 triliun. Bank<br />
dengan status perusahaan milik<br />
daerah tersebut makin optimistis<br />
capaian peningkatan aset dapat<br />
menembus Rp 15 triliun pada dua<br />
tahun kedepan.<br />
Humas Bank Sulselbar, Rahmat<br />
Nur Kadir saat dikonfirmasi terkait<br />
peningkatan kinerja perusahaan,<br />
mengemukakan secara umum<br />
kinerja Bank Sulselbar mengalami<br />
pertumbuhan aset berkisar 10<br />
persen hingga 20 persen setiap<br />
tahun.Kinerj tersebut ditunjang<br />
dengan pembenahan system<br />
Menurut Wiwiek, tabungan<br />
masih mendominasi dibanding<br />
jenis DPK lainnya seperti Giro<br />
dan Deposito. Dimana tabungan<br />
menguasai sebesar 50 persen DPK<br />
di Sulawesi Selatan.<br />
"Pertumbuhan deposito paling<br />
tinggi, tapi kontribusinya masih di<br />
bawah tabungan,”kata Wiwiek.<br />
Dia menuturkan peningkatan<br />
DPK seiring dengan membaiknya<br />
kondisi ekonomi daerah khususnya<br />
di Sulawesi Selatan yang mendorong<br />
peningkatan daya beli masyarakat.<br />
Wiwiek menyebutkan komposisi<br />
DPK didominasi oleh tabungan<br />
yang mencapai Rp42 triliun, hal<br />
tersebut menunjukkan bahwa<br />
masyarakat Sulsel masih lebih<br />
memilih menyimpan uang dalam<br />
bentuk tabungan di bank apalagi<br />
masing-masing perbankan kerap<br />
menawarkan program promo<br />
kepada konsumen.<br />
Menurut Wiwiek, sebaiknya<br />
masyarakat yang sudah mapan dari<br />
Aset Bank Sulselbar Kian Melesat<br />
dibawah kepemimpinan<br />
Diektur<br />
Utama Andi<br />
Muhammad Rahmad<br />
berbagai strategi manajemen<br />
dan <strong>bisnis</strong> diterapkan<br />
sehingga meraup<br />
hasil kinerja yang optimal.<br />
manajemen perusahaan yang lebih<br />
professional.<br />
Rahmat mengatakan<br />
Bank Sulselbar sebagai bank<br />
milik Pemerintah Daerah<br />
turut mendukung program<br />
pembangunan khususnya program<br />
pembangunan yang dilaksanakan<br />
oleh Pemerintah Daerah di dua<br />
provinsi tersebut.<br />
aspek keuangan untuk menyimpan<br />
uangnya di bank dalam bentuk<br />
deposito karena memiliki berbagai<br />
keunggulan dengan jenis DPK<br />
lainnya.<br />
Dia melanjutkan jika melihat<br />
DPK dari sisi kepemilikan,<br />
pertumbuhan DPK tertinggi adalah<br />
sektor pemerintah yaitu 18,71<br />
persen ( yoy). Menyusul korporasi<br />
17,55 persen (yoy) dan perseorangan<br />
tumbuh 12,66 persen (yoy).Dari segi<br />
Dukungan yang diberikan<br />
Bank Sulselbar kepada Pemerintah<br />
Daerah Se-Sulawesi Selatan dan<br />
Barat diantaranya pembiayaan<br />
usaha mikro dan kecil serta<br />
pembiayaan pembangunan mega<br />
proyek yang ada di Sulawesi<br />
Selatan.<br />
Tak hanya itu, Bank Sulselbar<br />
juga merambah pembiayaan di<br />
berbagai sektor untuk mendukung<br />
kebijakan program Pemerintah<br />
Daerah di sektor Pertanian,<br />
Perkebunan, Perikanan dan<br />
Kelautan.<br />
Menurut Rahmat, Bank<br />
Sulselbar memahami bahwa<br />
potensi sumber daya alam<br />
Sulawesi Selatan dan Barat<br />
didominasi komoditi pertanian<br />
sehingga kebijakan Bank Sulselbar<br />
kontribusi, 78,92 persen dari total<br />
DPK tersebut milik perseorangan.<br />
Sementara pemerintah 12,63<br />
persen, selebihnya korporasi dan<br />
Lembaga Keuangan Non Bank.<br />
"DPK milik pemerintah masih<br />
cukup besar. Itu karena biasanya<br />
pemerintah memang memiliki<br />
dana-dana yang belum digunakan.<br />
Namun pada akhir tahun sudah<br />
harus habis," tutur dia.<br />
Bank Indonesia Wilayah Sulsel mengadakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan di Hotel<br />
Clarion Makassar, selasa 29/11. Pertemuan tersebut membahas tentang optimalisasi potensi<br />
serta penguatan resiliensi.<br />
diarahkan untuk mendukung<br />
sektor tersebut.Hal itu dilakukan<br />
untuk menjaga ketahanan pangan<br />
Sulawesi Selatan yang dikenal<br />
sebagai daerah lumbung pangan.<br />
Dengan tagline Bank Sulselbar<br />
‘melayani sepenuh hati’ , seluruh<br />
divisi dan unit <strong>bisnis</strong> Bank<br />
Sulselbar bekerja optimal untuk<br />
memacu kinerja perusahaan<br />
terutama meraup peningkatan laba<br />
dari tahun ke tahun.<br />
Hal tersebut terlihat pada<br />
catatan laporan keuangan<br />
perusahaan dalam dua tahun<br />
terakhir, dimana kinerja penyaluran<br />
kredit tumbuh 13,4 persen dan<br />
pencapaian laba meningkat<br />
signifikan diatas 10 persen pada<br />
2016 dibanding 2015 lalu.<br />
Alfin baso<br />
Tim<br />
Foto: Trisusanto