25.02.2017 Views

25-Februari-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SABTU<br />

<strong>25</strong> FEBRUARI <strong>2017</strong><br />

TOILET SEKOLAH DI BINJAI BURUK<br />

Sekolah Disarankan Pakai Tenaga<br />

Outsourching<br />

Kepala Dinas Pendidikan<br />

Pemko Binjai, Janu Asmadi<br />

Lubis ketika memberi<br />

keterangan (m24/Lihin)<br />

BINJAI-M24<br />

Pihak sekolah yang ada di<br />

Kota Binjai disarankan<br />

menggunakan jasa<br />

outsourching untuk menjaga<br />

dan membersihkan toilet<br />

sekolah. Pernyataan itu<br />

terlontar sehubungan dengan<br />

buruknya sanitasi toilet<br />

sekolah-sekola yang ada di<br />

Kota Binjai.<br />

Ketua DPRD Kota Binjai,<br />

Zainuddin Purba SH<br />

mengatakan Pemko sudah<br />

menganggarkan untuk rehab<br />

seluruh toilet sekolah mulai dari<br />

tingkat SD, SMP, dan SMA.<br />

“Setelah selesai pembenahan<br />

dan pembangunan toilet,<br />

nantinya akan dikelola<br />

kebersihannya oleh<br />

outsourching yang ditunjuk<br />

Pemko Binjai, sehingga<br />

kebersihannya bisa terus<br />

terjaga dan kelayakan toilet,”<br />

katanya.<br />

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemko Binjai, Janu<br />

Asmadi Lubis mengatakan inkator kemajuan pendidikan salah<br />

satunya tempat atau fasilitas yang nyaman dan memadai.<br />

“Indikator pertama suatu kemajuan pendidikan adalah tempat<br />

yang nyaman. Maka kita mulai dari toilet yang baik. Bukan mewah,<br />

tapi standart bersih itu ada. Kapasitas dan saluran pembuangan<br />

limbah harus terjaga dengan baik. Hal ini juga mengajari anak agar<br />

hidup bersih. Wc saat ini apa adanya aja . Inilah yang diinginkan<br />

dapat merubah suasana sekolah dalam melaksanakan proses<br />

belajar mengajar, selain pendidik nilai,” jelas Janu.<br />

Lebih lanjut, Janu Asmadi mengutarakan bahwa dalam<br />

mewujudkan toliet di sekolah agar layak, harus ada peran pihak<br />

kedua dan ketiga. Yaitu, orang yang dapat menjaga kebersihan<br />

setiap harinya. "Pihak ketiga yang ditunjuk Pemko Binjai diyakini<br />

dapat menjaga kelayakan dan kebersihan toilet tersebut,”<br />

ungkapnya.<br />

Untuk tahun <strong>2017</strong>, sambungnya, ada 20 sekolah yang akan<br />

dirampungkan kelayakan toiletnya. Di Kota Binjai, jumlah sekolah<br />

negeri mencapai ratusan. Untuk tingkat SD jumlahnya 150 Sekolah,<br />

SMP 14 Sekolah dan SMA Negeri 7 sekolah serta SMK ada 2.<br />

Kelayakan toilet juga mendapat tanggapan dari warga, Idriani<br />

Indri salah satunya. Dia mengatakan toilet memang penting. Toilet<br />

sehat, pelajar pasti sehat-sehat. Rasio toilet untuk siswa 1:<strong>25</strong><br />

untuk toilet perempuan dan 1:40 untuk toilet laki laki. (lihin)<br />

Bupati Simalungun: Tak Ada<br />

Lintah di Danau Toba<br />

Parapat-M24<br />

Bupati Simalungun, JR Saragih membantah<br />

keras soal isu yang menyebut lintah hidup<br />

subur di Danau Toba. Sebagai pembuktian<br />

kalau berita soal lintah itu hoax, bupati<br />

bersama Kepala SKPD dan Muspika saat<br />

memeriksa areal pemandian pantai bebas Hotel<br />

Inna, Parapat Kec Girsang Sipangan Bolon,<br />

Simalungunyang yang disebut tempat<br />

ditemukan lintah, Kamis (23/2) kemarin.<br />

SAYA berbicara<br />

“<br />

di sini bahwa di<br />

Danau Toba ini<br />

aman tidak ada<br />

masalah, tidak<br />

ada gatal gatal<br />

di sini. Kami ada dokter, ada<br />

rumah sakit, jadi aman tak ada<br />

masalah apapun. Kami sudah<br />

buktikan, kami sudah<br />

berendam, tidak ada yang gatal<br />

satupun. Jadi kami katakan<br />

aman, kami jamin siapapun<br />

datang ke Danau Toba ini aman,<br />

tidak ada di sini digigit lintah<br />

asal jangan lintah itu dibawa<br />

dari luar," ucapnya.<br />

Lanjut JR Saragih, masyarakat<br />

yang cinta akan Danau Toba<br />

jangan takut untuk datang.<br />

Menyoal anak yang digigit<br />

lintah beberapa hari lalu, JR<br />

menegaskan kalau hal itu perlu<br />

dibuktikan.<br />

"Kejadian itu perlu di buktikan.<br />

Kecuali waktu kejadian itu<br />

dia membawa anaknya ke UGD<br />

ataupun Puskesmas baru bisa<br />

jadi bukti. Ini sama sekali tak<br />

ada. Kalau ngomomg aja nggak<br />

bisa dibuktikan. Dan di areal<br />

lokasi ini ada Babinsa dan<br />

Bahbinkamtibnas yang selalu<br />

stay di lokasi ini," urainya.<br />

Semenjak menjabat sebagai<br />

Bupati Simalungun, katanya,<br />

perlahan demi perlahan dirinya<br />

sudah membenahi Danau Toba<br />

sesuai intruksi pusat. "Tahun<br />

2010 Danau Toba udah<br />

meningkat pengunjungnya.<br />

Sebelumnya pengunjung kurang.<br />

Jadi jangan lagi dirusak, ini<br />

kebanggan orang Sumut,"<br />

ucapnya.<br />

Kru M24 sempat bertemu<br />

dengan Holmes Hutapea,<br />

inisiator pejuang Danau Toba, di<br />

pantai pemandian Pesangrahan,<br />

Kel Tigaraja, Kec Girsang<br />

Sipangan Bolon, Simalungun.<br />

Dia mengatakan hal tersebut<br />

JR Saragih bersama Kepala SKPD dan Muspika saat memeriksa areal pemandian pantai bebas<br />

(m24/Adi Barus)<br />

jangan dibiarkan berlarut, bisa<br />

merusak reputasi Danau Toba.<br />

Menurut Holmes, pemerintah<br />

harus segera melakukan penelitian<br />

lebih mendalam terkait isu<br />

temuan lintah di Danau Toba.<br />

"Kita harus cari tau, asal dari<br />

lintah dan kutu di Danau Toba.<br />

Makanya diperlukan ada<br />

lembaga penelitian independen<br />

yang lain membantu. Kalau<br />

BLH Simalungun, saya pribadi<br />

masih ragu," ucapnya.<br />

Dibeberkan Holmes bahwa<br />

temuan ada sejenis lintah dan<br />

kutu di ketahui pada tahun 2015<br />

sewaktu masih kerja di salah<br />

satu perusahaan keramba jaring<br />

apung (KJA). "Waktu itu saya<br />

menemukan binatang spesis<br />

baru sejenis lintah areal di KJA<br />

milik perusahaan Swiss. Kuat<br />

dugaan lintah juga bisa berasal<br />

dari limbah perusahaan<br />

Agrindo (ternak babi) dan KJA<br />

milik masyarakat," kenangnya.<br />

(adi)<br />

Satpol PP Merupakan Cerminan Wibawa Pemda<br />

SEI RAMPAH-M24<br />

Satuan Polisi Pamong Praja<br />

(Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran<br />

(Damkar) merupakan<br />

ujung tombak pendukung kinerja<br />

pemerintah daerah dalam<br />

menjaga ketertiban masyarakat,<br />

umum serta penegakan Peraturan<br />

Daerah (Perda) agar berjalan<br />

sebaik-baiknya. Hal ini<br />

sesuai dengan Peraturan Pemerintah<br />

(PP) No. 6 Tahun 2010.<br />

Demikian jata Bupati Serdang<br />

Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman<br />

ketika memimpin Rapat<br />

Konsolidasi dan Konsultasi<br />

sekaligus memberikan arahan<br />

dan bimbingannya pada jajaran<br />

Dinas Satpol PP dan Damkar di<br />

aula Sultan Serdang Komplek<br />

Kantor Bupati di Sei Rampah,<br />

Jum’at (24/2).<br />

iklan<br />

Bupati Ser gai, Ir H Soekirman tengah meninjau personil<br />

Satpol PP (m24/Darmawan)<br />

Kemudian dalam menjalankan<br />

tugas pokok dan fungsinya,<br />

bupati berharap agar Satpol PP<br />

menjalankan segala kewajibannya<br />

untuk menjaga<br />

perilaku serta prestasi dengan<br />

baik. “Tinggalkan yang buruk<br />

dan berbuatlah yang terbaik<br />

untuk kemajuan Sergai dan<br />

bekerja lebih baik lagi. Khusus<br />

untuk Damkar agar<br />

mensosialisasikan pencegahan<br />

kebakaran mulai dari rumah<br />

tangga serta keberadaan unit<br />

pemadam kebakaran terdekat,”<br />

ujar Bupati.<br />

Kadis Satpol PP dan Damkar,<br />

Drs Fajar Simbolon MSi menyampaikan<br />

bahwa anggota<br />

Satpol PP harus dapat menanamkan<br />

rasa cinta terhadap<br />

pekerjaan dan yang paling utama<br />

adalah cinta kepada kabupaten<br />

ini. Sebagai penegak<br />

Perda harus menjadi contoh<br />

terlebih dahulu. Sebelum meminta<br />

orang lain untuk disiplin,<br />

Pamong Praja harus terlebih<br />

dahulu mendisiplinkan diri<br />

sendiri.<br />

Fajar Simbolon menguraikan<br />

bahwa Satpol PP harus dapat<br />

menjaga lingkungan kantor dan<br />

wajib melakukan razia terhadap<br />

PNS yang tidak mengikuti apel<br />

pagi dan sore. “Jangan hanya<br />

menuntut hak kepada pemerintah,<br />

tetapi kewajiban juga<br />

harus dilaksanakan dengan<br />

sebaik-baiknya,” katanya.<br />

(darmawan)<br />

TERIMA KUNJUNGAN TIM VISITASI<br />

RSUD Deliserdang Berbenah Menuju RS Pendidikan<br />

Lubuk Pakam-M24<br />

Rumah Sakit Umum<br />

Daerah (RSUD)<br />

Deliserdang tengah<br />

bersiap menuju rumah<br />

sakit pendidikan. Hal itu<br />

ditandai dengan<br />

kunjungan Tim Visitasi<br />

dari Kementerian<br />

Kesehatan RI, Jum'at<br />

(24/2).<br />

Kunjungan itu dalam rangka<br />

kegiatan visitasi dan penilaian<br />

kelayakan untuk penetapan RSUD<br />

Deliserdang menjadi RS Pendidikan<br />

utama sekaligus guna mendorong<br />

dan memotivasi seluruh Sumber<br />

Daya Manusia yang ada di RSUD<br />

Deliserdang untuk bekerja dengan<br />

maksimal di dalam meningkatkan<br />

capaian standard mutu pelayanan<br />

kesehatan kepada masyarakat.<br />

Hal itu juga sejalan dengan visi<br />

misi pembangunan Deliserdang<br />

menjadikan wilayah dan masyarakat<br />

maju, berdaya saing, religius dan<br />

bersatu dalam kebhinekaan, kata<br />

Bupati H Ashari Tambunan di<br />

hadapan perwakilan Kementerian<br />

Kesehatan RI, Dr dr Ina Rosalina<br />

Sp.A(K) M.Kes MH.Kes di Aula Ibnu<br />

Pramuka Cikal Bakal Penerus Bangsa<br />

Tim Visitasi dari Kementerian Kesehatan RI ketika berada di RSUD Deliserdang (m24/Satria)<br />

Sina UPT RSUD Deliserdang, Lubuk<br />

Pakam.<br />

Turut hadir, mewakili Kadis<br />

Kesehatan Sumut, dr Delyuzar Sp-<br />

PA, Dekan Fakultas Kedokteran<br />

UMSU, dr Ade Taufiq SPOg, Kadis<br />

Kesehatan dr Aida Harahap MARS,<br />

Kadis Kominfo, Drs Haris Binar<br />

Ginting, KaUPT RSUD Deliserdang, dr<br />

Hanif Fahri Sp Kj MM.<br />

Bupati menjelaskan RSUD<br />

Deliserdang adalah satu-satunya RS<br />

milik Pemkab yang jadi pusat rujukan<br />

pelayanan dengan status B non<br />

pendidikan. Hal itu berdasarkan<br />

Keputusan Menkes RI Nomor 405<br />

tahun 2008 dan telah meraih<br />

Acara Raimuna Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota<br />

Tanjungbalai <strong>2017</strong> (m24/Ambon)<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Pramuka merupakan cikal<br />

bakal generasi penerus bangsa<br />

yang mempunyai rasa patriotisme,<br />

disiplin, terampil dan suka<br />

bermusyawarah, kata Walikota<br />

Tanjungbalai, M Syahrial SH<br />

MH saat membuka Raimuna<br />

Cabang (Raicab) tahun <strong>2017</strong>,<br />

Kamis (23/2) kemarin di Markas<br />

Komando Brimob Detasemen B.<br />

Walikota juga bertindak sebagai<br />

Kamabicab Gerakan Pramuka<br />

Kota Tanjungbalai. Dalam<br />

kesempatan itu, dia mengatakan<br />

Pemerintah Kota (Pemko)<br />

Tanjungbalai tetap mendukung<br />

kegiatan-kegiatan yang<br />

dilaksanakan gerakan Pramuka<br />

Kota Tanjungbalai. Sebagai<br />

wujud turut berperan aktif di<br />

dalam mendidik generasi muda.<br />

"Kegiatan ini dapat dijadikan<br />

momentum kebangkitan Kepramukaan<br />

di Kota Tanungbalai di<br />

samping itu perkemahan yang<br />

dilaksanakan juga sebagai upaya<br />

menjalin tali silaturrahmi di<br />

antara sesama anggota Penegak<br />

mapun Pembina," ucapnya.<br />

Ditambahkannya, Raimuna<br />

juga untuk memberikan keleluasaan<br />

dan kesempatan kepada<br />

Pramuka Penegak dan Pandega<br />

guna tumbuh kembang kreatifitas<br />

dan kecakapan dalam<br />

mengelola organisasi serta dapat<br />

menjadi pelopor dan pendorong<br />

dalam pembangunan masyarakat<br />

di sekitar. "Kepada adikadik<br />

peserta perkemahan, diharapkan<br />

kegiatan ini jangan hanya<br />

dijadikan bentuk seremoni<br />

saja, namun apa yang didapat di<br />

dalam kegiatan yang dilaksanakan<br />

agar dapat dikembangkan<br />

dan dilaksanakan sehari-hari,"<br />

tuturnya.<br />

Terpisah, Ketua Kwarcab<br />

Musa Setiawan SH didampingi<br />

Ketua Panitia Pelaksana, Tety<br />

Juliani Siregar ST menjelaskan<br />

kegiatan Ramuna Cabang dilaksankan<br />

23 hingga 26 <strong>Februari</strong><br />

akreditasi bintang utama untuk 16<br />

pelayanan pada Desember 2016<br />

yang lalu.<br />

RS Pendidikan, katanya, sesuai<br />

dengan amanat UU No 44 Tahun<br />

2009 adalah Rumah Sakit yang<br />

menyelenggarakan pendidikan dan<br />

penelitian secara terpadu di bidang<br />

pendidikan, profesi kedokteran<br />

berkelanjutan dan pendidikan<br />

kedokteran berkelanjutan dan<br />

pendidikan tenaga kesehatan<br />

lainnya, tujuannya adalah<br />

menciptakan jejaring peningkatan<br />

mutu pelayanan kesehatan untuk<br />

mewujudkan derajat kesehatan di<br />

semua lapisan masyarakat.<br />

<strong>2017</strong> mendatang. Ada sebanyak<br />

299 peserta ditambah pembina<br />

pendamping dari 18 gugus<br />

depan (Gudep) tingkat SMA/<br />

SMK sederajat dan salah satu<br />

peserta berasal dari kontingen<br />

Kab Batubara.<br />

"Selama Raicab panitia telah<br />

mempersiapkan segala bentuk<br />

kegiatan dalam memberi semangat<br />

kepada peserta, di antaranya<br />

perlombaan pentas seni dari<br />

masing-masing Gudep, menggelar<br />

sosialisasi dengan nara sumber dari<br />

berbagai institusi pemerintah<br />

maupn BUMN/BUMD. Hari<br />

terakhir akan dilakukan wisata<br />

bahari di Pulau Beswesen,"<br />

pungkasnya. (rimanto/ambon)<br />

Ketua Tim Visitasi Kemenkes RI,<br />

DR dr Ina Rosalina Sp A dalam<br />

paparannya menjelaskan bahwa ada<br />

beberapa hal yang diteliti yang<br />

menjadi standart kelayakannya dan<br />

dasar hukum menjadi Rumah sakit<br />

pendidikan Utama, termasuk SDM<br />

para dokter, perawat dan staf lainnya<br />

yang benar-benar memiliki<br />

kompetensi yang baik. Menurut dr<br />

Ina Rosalina sebagai Rumah Sakit<br />

Pendidikan tugasnya tidak sekedar<br />

memberikan pelayanan kesehatan<br />

terhadapap masyarakat saja akan<br />

tetapi sebagai tempat pendidikan<br />

dan penelitian berbagai jenis<br />

penyakait bagi mahasiswa. (satria)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!