You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
JUMAT, 3 MARET <strong>2017</strong><br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
7<br />
Geger..!! Pemuda 'Lemot'<br />
Bencana Daerah (BPBD) Kab. Batubara berhasil membujuknya turun<br />
sehingga Rijal selamat.<br />
Kejadian itu awalnya diketahui v salah seorang warga yang kebetulan<br />
melintas. Saat itu warga melihat Rijal memanjat tower SUTET yang posisinya<br />
dekat pondok PT EMHA. Seketika pria itu teriak dan mengatakan ada<br />
orang yang mau hendak bunuh diri dengan memanjat tower SUTET.<br />
Spontan warga lainnya berbondong-bondong datang ke lokasi.<br />
Informasi diterima M24, warga sempat memanggil Rijal dan merayunya<br />
agar menghentikan aksinya. Namun Rijal tak peduli. Anak yatim ini terus<br />
memanjat tower tersebut.<br />
Tak lama polisi dan petugas BPBD Batubara tiba di lokasi setelah dihubungi<br />
warga. "Ada hampir 4 jam baru si Rijal bisa dievakuasi atas bantuan BPBD<br />
Batubara," ujar Kapolsek Indrapura AKP Kusnadi.<br />
Kata Kapolsek, Rijal diketahui memang kurang waras karena mengalami<br />
gangguan jiwa sejak anak-anak. "Begitu dievakuasi korban langsung<br />
dilarikan ke klinik Suandy simpang Bandar Tinggi, Kec. Sei Suka," bilang<br />
Kapolsek.<br />
Sementara nek Kasiem (64) tetangga orangtua Rijal membenarkan<br />
kalau Rijal mengalami gangguan jiwa sejak duduk di bangku sekolah<br />
dasar. "Dia (Rijal-red) anak kedua dari pasangan Alm Nurdin dengan<br />
ibunya yang biasa dipanggil Wak Aceh. Tapi setahun sejak ayahnya<br />
meninggal, si Wak Aceh itu gak pernah nampak lagi," beber nek Kasiem.<br />
(bima)<br />
Pura2 Beli Ikan<br />
KISARAN-M24<br />
Ina Boru Saragih (36) memang nekat. Pura-pura membeli ikan asin,<br />
janda 1 anak warga Dusun II Desa Rawang Panca Arga, Asahan ini,<br />
mencuri uang Rp 13 juta milik T Boru Siregar (65) pedagang ikan asin di Jln<br />
Teuku Umar/H Misbah, Kisaran Baru. Sempat kabur, Boru Saragih pun<br />
diuber inang-inang dan nyaris dihakimi, Kamis (2/3) pukul 09.45 WIB.<br />
Kek gini ceritanya lae..!! Saat itu Boru Saragih pura-pura belanja ikan asin<br />
di tempat Boru Siregar. Saat korban sedang menimbang, tiba-tiba Boru<br />
Saragih minta ijin pergi sebentar untuk mengambil belanjaannya yang lain<br />
dan janji akan kembali lagi.<br />
Tak lama pelaku beranjak, korban melihat tas sandangnya yang<br />
digantung sudah terbuka. Pas dicek, isinya uang Rp 13 juta sudah raib.<br />
Sontak korban mencari pelaku sembari bertanya kepada sesama pedagang.<br />
Begitu melihat pelaku menuju ke Jln Cokroaminoto, korban langsung<br />
berteriak maling. Dibantu inang-inang pedagang lainnya, korban pun<br />
mengejar pelaku. Persis di simpang Jln Cokroaminoto di salah satu toko<br />
foto copy, langkah pelaku pun terhenti setelah dikepung puluhan inanginang.<br />
Awalnya pelaku membantah mencuri uang korban. Malah, dia<br />
mempersilahkan korban menggeledahnya. Di tengah keributan, seorang<br />
pedagang melihat uang korban yang masih terikat karet berada di bawah<br />
stelling foto copy tak jauh dari pelaku. Pelaku pun tak berkutik dan<br />
mengakui perbuatannya.<br />
Emosi para pedagang jadi memuncak dan hendak menghakimi pelaku.<br />
Untung personil Satlantas bermarga Lubis melintas dan mengamankan<br />
pelaku ke kantor Satlantas tak jauh dari lokasi.<br />
Di sana, inang-inang ini masih ngotot meminta polisi mengeluarkan<br />
pelaku untuk dihakimi massa. Untuk menghindari hal-hal yang tak<br />
diinginkan, pelaku pun diboyong Mapolres Asahan bersama korban untuk<br />
membuat laporan polisi.<br />
Kepada M24 pelaku mengaku, nekat mencuri karena terdesak kebutuhan<br />
ekonomi dan untuk biaya operasi penyakit teroidnya. “Anakku satu<br />
bang, aku gak punya kerja," ujar pelaku sembari menutupi wajah dengan<br />
kerudung merah miliknya.<br />
Kasat Reskrim Polres Asahan melalui Kanit Jahtanras, Ipda Khomaini<br />
STK, kepada M24 membenarkan diamankannya pelaku. (indra)<br />
Curi Timbangan,<br />
PERCUT-M24<br />
Robin (20) warga Jln Letda Sujono Gg Sawit, Percut Sei Tuan, nyaris<br />
babak belur dihajar massa. Pulaknya, anak baru gede (ABG) ini kepergok<br />
mencuri 2 timbangan di Komplek MMTC Jln Pancing, Medan Estate, Kamis<br />
(2/3).<br />
Info dihimpun, tersangka beraksi sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu, pria<br />
pengangguran ini mengincar timbangan milik Ruth Maria (38) pedagang<br />
sayur. Di saat korban lengah, tersangka mengambil 2 timbangan.<br />
Nahas, aksinya diketahui korban. Tersangka pun dilaporkan ke security<br />
komplek. Petugas pun langsung menangkap tersangka dan nyaris<br />
babak belur dihajar massa. Beruntung security mencegahnya.<br />
Tersangka lalu diboyong ke Polsek Percut Sei Tuan bersama barang<br />
bukti didampingi korban. "Aku tadi mau nimbang barang dagangan,<br />
begitu kulihat sudah gak ada," pungkas Ruth Maria.<br />
Tersangka mengaku mencuri karena terpaksa untuk membeli sarapan.<br />
"Gak ada uangku, bang. Jadi kulihat ada 2 timbangan, ya kuambil," kilah<br />
Robin saat diintrogasi petugas. Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP<br />
Jonathan H, membenarkan diamankannya Robin. (wandi)<br />
Tamu Tak Diundang<br />
PATUMBAK-M24<br />
Salens Sitanggang (39) hanya bisa pasrah. Rumahnay di Jln Pertahanan,<br />
Perumahan Anugrah Lestari, Patumbak, dikunjungi tamu tak diundang,<br />
Rabu (1/3) dini hari. Kreta Honda Revo BK 4206 AO miliknya lenyap<br />
dibawa sang tamu. Kepada M24 di Polsek Patumbak, Kamis (2/3) siang,<br />
Salens menerangkan, kejadian itu diketahuinya setelah mendapat kabar<br />
dari tetangganya, Pak Was dan Pak Roni kalau kretanya telah dicuri<br />
maling. Mendapat kabar itu, ia pun langsung melakukan pencarian terhadap<br />
para pelaku. Namun hasilnya nihil. "Padahal, kreta itu berada di dalam<br />
rumah dan sudah kugembok piringan cakramnya," katanya.<br />
Kata Salens, awalnya aksi para pelaku dipergoki kedua tetangganya.<br />
Tapi, saat ditanyai para pelaku beralasan kalau kretanya rusak dan hendak<br />
mencari bengkel. "Setelah pelaku pergi jauh, barulah tetanggaku sadar<br />
kalau kreta yang dibawa pelaku mirip dengan kretaku," sebut Salens<br />
seraya menyebut kalau kredit kretanya sudah lunas.<br />
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Fery Kusnaidy, saat dikonfirmasi<br />
membenarkan laporan tersebut. "Ya, akan kita tindak lanjuti," pungkasnya.<br />
(ahmad)<br />
CLURIT PAK HAJI NEMPEL DI<br />
KENING , BIBIR YASAF JONTOR<br />
PERCUT - M24<br />
Yasaf ( 57) warga Jln.Pasar XV, Pekan Senin,<br />
Desa Bandar Setia, Percut Sei Tuan selamat<br />
dari maut. Meski cuma bibirnya yang jontor<br />
ditoyor, clurit Pak Haji (50) hanya nempel di<br />
keningnya. Yasaf pun melaporkan kejadian<br />
Selasa (28/2) sore kemarin ke Polsek Percut ,<br />
Rabu (1/3).<br />
Bersama rekannya, Monze (46), Yasaf<br />
mengaku sebelum kejadian, bertandang ke<br />
rumah Monze di tanah garapan Pasar XII.<br />
Rumah yang ditempati Monze lalu dilempari<br />
batu hingga suara dentuman seng pun bergema .<br />
Tak lama, pelaku keluar dari rumah dan menemui korban sambil<br />
menenteng clurit yang mendadak nempel di kening korban. Meski clurit<br />
Pak Haji tak melayang, nanun tinjunya melayang hingga bibir Yasaf<br />
jontor. Pak Haji pun langsung kabur meninggalkan korban di lokasi.<br />
Monze yang saat itu berada di tempat kejadian membawa Yasaf berobat<br />
ke klinik tedekat sembari siap-siap melapor . "Aku tak tahu masalahnya<br />
apa, tiba-tiba rumah temanku dilempari batu," bilang korban menunjuk<br />
lukanya.<br />
Rupanya, dari info yang didapat, pelaku tak senang melihat korban<br />
main-main ke rumah Monze. "Apa aku salah masuk ke kampungnya. Aku<br />
dan Monze disuruh menjaga bangunan sama pemilik rumah. Aku harap<br />
pelaku ditangkap karena aku hampir dibunuhnya," kata tukang bangunan<br />
ini. Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Jonathan Hutagalung menyebut<br />
laporan korban saat ini sedang diproses. "Penyidik sedang memeriksa saksisaksi<br />
agar kasusnya kita tindaklanjuti," sebut AKP Jonathan. (wandi)<br />
Diborgol Pas Main Sama PSK di Hotel<br />
DELITUA-M24<br />
Bersama Hasan, petugas juga<br />
meringkus Hendra Saputra Tarigan (24).<br />
Pekerja Diskotik Iguana warga Jln Binjai<br />
Km 9 Gg Keluarga, Kel. Lalang, Kec.<br />
Medan Sunggal ini, rekan Hasan saat<br />
mencuri kreta CB 150 R warna hitam<br />
Nopol BB 3334 MU milik Atanasius Zebua<br />
(24) warga Flamboyan Raya Gg Bersama,<br />
Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang.<br />
Meski telah direncanakan dengan<br />
matang, aksi pencurian yang dilakukan<br />
Hendra dan Hasan masih bisa dibongkar<br />
polisi. Rupanya, aksi pelaku terekam<br />
CCTV. Aksi pencurian itu terjadi, Minggu<br />
(26/2) di Jln Setia Budi Ujung depan<br />
Perumahan Griya Shafira, Simpang<br />
Selayang, Medan Tuntungan.<br />
Sebelum melakukan pencurian, Hasan<br />
yang merupakan otak pelaku, lebih dulu<br />
merencanakannya. "Aku sudah<br />
merencanakan mencuri kreta milik<br />
tetanggaku itu di depan Ramayana<br />
bersama Hendra pada tanggal 18<br />
Februari lalu," beber Hasan.<br />
Kata Hasan, pada 26 Februari <strong>2017</strong>,<br />
mereka naik kreta Yamaha Mio hitam BK<br />
6549 SU mengikuti korban pergi ke arah<br />
Tuntungan. "Begitu kreta korban<br />
diparkirkan di Jln Setia Budi Ujung depan<br />
Perumahan Griya Shafira, aku langsung<br />
mencurinya dan menyerahkan kepada<br />
Hendra," ungkap Hasan.<br />
Disebut Hasan, dia tidak kesulitan<br />
mencuri kreta tetangganya itu karena<br />
menggunakan kunci duplikat. "Kunci<br />
kreta itu sudah kuduplikatkan pas<br />
kupinjam sebelumnya," ujar Hasan.<br />
Namun, pengakuan Hasan itu dibantah<br />
rekannya Hendra. Katanya, mereka<br />
tidak ada bersama-sama mengambil<br />
kreta korban. Menurutnya, yang<br />
mengambil Hasan sendiri.<br />
"Saat itu Hasan lagi gituan di hotel<br />
Heboh..!! Brankas 'Granat Nanas'<br />
SEIRAMPAH-M24<br />
Granat tangan jenis nanas dan ratusan<br />
amunisi serta gas air mata aktif ditemukan<br />
di kantor Satpol PP Pemkab Sergai yang<br />
juga eks Mapolres Sergai di komplek kantor<br />
bupati, Desa Firdaus, Sei Rampah, Kamis<br />
(1/3). Penemuan tersebut membuat heboh<br />
personel Satpol PP.<br />
Diduga saat Polres Sergai pindah ke Mako<br />
Polres yang baru, brankas yang berada di<br />
belakang lemari arsip tertinggal yang<br />
sekarang dijadikan gudang barang,<br />
sehingga luput dari pantauan.<br />
Kasat Pol PP Pemkab Sergai, Drs Pajar<br />
Simbolon MSi yang baru dua minggu m<br />
enjabat saat ditemui M24 di kantornya<br />
menuturkan penemuan berawal saat anak<br />
buahnya membersihkan seluruh ruangan<br />
termasuk salah ruangan yang dijadikan Kasi<br />
Penegakan Perda. Nmun di salah satu sudut<br />
di belakang lemari arsip ditemukan brankas<br />
besi dengan posisi tergembok.<br />
"Karena menghalangi,brankas besi<br />
tersebut dibuka paksa untuk dipindahkan.<br />
Namun dari dalam brankas terdapat satu<br />
kotak lagi yang terbuat dari kayu. Begitu<br />
dibuka ternyata di dalamnya berisi granat<br />
tangan jenis nanas, belasan kotak amunisi<br />
Penumpang Air Asia Bawa Pil Alprazolam<br />
KUALANAMU-M24<br />
Petugas Tim Customs Narcotic Team<br />
(CNT) Kantor Pengawasan Bea Cukai<br />
Banandra Kuala Namu mengamankan<br />
Muhammad Abdul (40) Warga Negara<br />
Asing (WNA) asal Malaysia, penumpang<br />
Air Asia yang berangkat dari Penang, Malaysia.<br />
Abdul kedapatan membawa pil<br />
terlarang 'Alprazolam'.<br />
Kepala KPPBC TMP B Kuala Namu, Zaky<br />
Firmasnyah, Kamis (2/3) siang sekira pukul<br />
14.00 WIB didampingi Kepala Badan<br />
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut,<br />
Brigjen Pol Andi Loedianto , Kepala BNNK<br />
Deli Serdang, AKBP Joko Susilo dan Kabag<br />
Wasidik Ditres. Narkoba Poldasu, AKBP JHS<br />
Tanjung menyatakan, Muhammad Abdul<br />
diamankan pada Senin (27/2) tengah<br />
malam sekira pukul 23.30 WIB.<br />
Berawal dari kecurigaan petugas dengan<br />
gerak-gerik Muhammad Abdul (MA),<br />
petugas langsung melakukan pemeriksaan<br />
barang dan secara teliti termasuk interogasi<br />
dan pemeriksaan badan (body check).<br />
Dari hasil pemeriksaan koper milik<br />
Muhammad Abdul petugas menemukan 74<br />
butir Alprazolam yang merupakan jenis<br />
Psikotropika Golongan IV yang dikemas<br />
dalam 8 strip berisi masing-masing 10 butir<br />
dan 1 strip berisi 4 butir yang disembunyikan<br />
secara acak dalam koper.<br />
"Saat dilakukan wawancara , MA<br />
mengaku bahwa pil tersebut untuk konsumsi<br />
pribadi,” terang Zaky Firmansyah.<br />
Pil Alprazolam sendiri merupakan jenis<br />
Psitropika yang dilarang penggunaan secara<br />
bebas sesuai Pasal 61 point (c) dan Pasal<br />
62 UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang<br />
Psitropika dengan pidana penjara minimal<br />
lima tahun. Kabag Wasidik Dit. Narkoba<br />
bersama PSK. Karena kelamaan kurasa<br />
menjaganya, kubawa saja kreta yang<br />
dititipkannya kepadaku ke rumahku. Tak<br />
lama polisi pun datang menangkap kami,"<br />
bilang Hendra.<br />
Sementara itu korban Anasius Zebua<br />
mengaku kehilangan kreta pas pergi ke<br />
rumah temannya di Perumahan Griya<br />
Shafira, Simpang Tuntungan. "Awalnya<br />
aku gak yakin kalau pelakunya Hasan<br />
tetanggaku. Aku mengenali pelaku<br />
setelah melihat rekaman CCTV. Makanya<br />
aku langsung membuat laporan polisi,"<br />
kata Zebua. Kapolsek Delitua, Kompol<br />
Wira Prayatna, SH, SIK, ketika dikonfirmasi<br />
membenarkan telah mengamankan<br />
kedua pelaku Curanmor tersebut.<br />
"Awalnya Hasan yang ketangkap. Pas<br />
pengembangan kasus, tersangka<br />
Hendra ikut diciduk dari tempat kerjanya<br />
di Diskotik Iguana bersama barang<br />
bukti," bilang Wira. (mehuli)<br />
peluru serta satu gas air mata yang diduga<br />
masih aktif. Penemuan tersebut langsung<br />
dilaporkan ke Polres," jelas Pajar.<br />
Kasat Sarpras Polres Sergai AKP M<br />
Sihombing bersama Kapolsek Firdaus AKP<br />
Enda Iwan Tarigan yang tiba di kantor Satpol<br />
PP Sergai langsung mengamankan granat<br />
dan ratusan amunisi tersebut.<br />
Kapolres AKBP Eko Suprihanto yang<br />
dihubungi via pesan singkat membenarkan<br />
penemuan amunisi tersebut. "Dugaan<br />
sementara lokasi ditemukannya amunisi<br />
tersebut, dulunya gudang penyimpanan<br />
amunisi," kata Kapolres. (darmawan)<br />
Poldasu AKBP JHS Tanjung menerangkan,<br />
jika pil yang dibawa MA saat ini peredarannya<br />
tidak dilarang di Malaysia. "Obat yang dibawa<br />
MA tidak dilarang di Malaysia , tapi setelah<br />
kita cek positif mengandung zat psikotropika.<br />
Kita masih dalami apakah untuk dikonsumsi<br />
sendiri atau diedarkan. MAB datang ke Indonesia<br />
untuk mengunjungi anak-istrinya,”<br />
sebut JHS. pengakuan MA, kata JHS ,<br />
dirinya sudah mengkonsumi pil Alprazolam<br />
sejak 2009 silam. "Pil ini anti depresi dan bisa<br />
mengakibatkan ketergantungan," terang<br />
JHS. MA menyebut pil tersebut dibelinya<br />
dari salah satu klinik di Malaysia dengan<br />
harga sekitar Rp4 ribu per butir. "Aku<br />
mengkonsumsi pil ini biar tenang dan tidak<br />
merokok. Belinya di Klinik Malaysia seharga<br />
Rp 4 ribu per butir,”sebut pria yang mengaku<br />
pengusaha rumah makan ayam penyet di<br />
Malaysia ini. (satria/yan febri)<br />
HP Pelajar SMP Diembat, Situmorang Diringkus<br />
pelajar SMP ini dibawa ke Gedung II<br />
lantai 3 Pasar Horas. Di sana, harta warga<br />
Jln Argasari, Kel. Setia Negara, Kec. Siantar<br />
Sitalasari dan warga Jln Rajawali, Kel.<br />
Sipinggol-pinggol, Kec. Siantar Barat ini<br />
berupa HP Andromax dan Oppo dipreteli<br />
pelaku.<br />
Namun aksi pemuda pengangguran<br />
warga Jln Medan, Gg Cinta Dame, Kel.<br />
Sumber Jaya, Kec. Siantar Martoba ini, tak<br />
berjalan mulus. Soalnya, kedua korban<br />
berteriak maling saat pelaku hendak kabur<br />
dengan menaiki angkot.<br />
Alhasil warga ramai-ramai mengejar Doli.<br />
Begitu ketangkap, Doli diserahkan ke Polsek<br />
Siantar Barat. Sedangkan korbannya Ryan<br />
Ketahuan Curi Dompet,Anak Tembung<br />
Warga Jln Jalan Baru Lingk V, Kel.<br />
Indra Kasih, Kec. Medan Tembung ini,<br />
babak bunyak diamuk massa di Jalan<br />
Umum Dusun Delima, Desa Beringin, Kec.<br />
Beringin, Kab. Deliserdang, Rabu (21/<br />
3) pukul 22.30 WIB. Pulaknya, pria<br />
bertubuh kurus ini ketahuan mencuri<br />
dompet Sri Wahyuni (38) warga Dusun<br />
Delima, Desa Beringin.<br />
Sebelumnya, Budi dan rekannya M<br />
Bahri alias Ari (20) warga Jln Pancing<br />
Siap Comeback<br />
Kabar kembalinya Rani Mukherjee ke<br />
dunia film sudah berhembus sejak akhir<br />
tahun 2016 lalu. Berbagai spekulasi<br />
bermunculan soal comeback aktris cantik<br />
ini, dan segalanya terjawab lewat<br />
postingan akun resmi Yash Raj Film di<br />
Instagram.<br />
Dalam postingan tersebut, Rani<br />
dikabarkan bakal main film bareng<br />
sutradara Sidharth P Malhotra. Film<br />
berjudul HICKI itu akan diproduseri oleh<br />
III, Medan Tembung, berboncengan<br />
menunggangi kreta Honda Beat warna<br />
merah BK 5537 DV. Tiba di TKP, keduanya<br />
berhenti dan berniat mencuri dompet<br />
Sri Wahyuni yang diletakkan di box<br />
depan kreta korban yang parkir di tepi<br />
jalan. Isinya 1 HP merek Nokia type N<br />
125 warna hitam.<br />
Namun saat beraksi keduanya<br />
ketahuan empunya barang. Sri pun<br />
meneriaki keduanya. Warga yang<br />
Maneesh Sharma di bawah perusahaan<br />
Yash Raj Film milik suami Rani, Aditya<br />
Chopra. Namun sebelum Rani kembali<br />
ke dunia film, ia lebih dulu balik jadi model.<br />
Belum lama ini ia melakukan photoshoot<br />
di studio Yash Raj Film, Mumbai, India<br />
dan momen itu diabadikan oleh kakak<br />
ipar Rani, Jyoti Mukherjee.<br />
Meski gambarnya kurang terang,<br />
namun Rani nampak bahagia di sesi foto<br />
kali ini. Memakai baju bernuansa hitam,<br />
Bibirnya Lembut & Menggairahkan<br />
Setelah yakin dia tidak menjauh dariku,<br />
tangan kiriku mulai memegang tangan<br />
kanannya yang ia letakkan di atas<br />
pahanya yang tertutup baju panjangnya.<br />
Tangan itu demikian halus dan lembut,<br />
yang selama ini tidak pernah disentuh oleh<br />
pria selain muhrimnya. Tangannya<br />
tersentak lemah dan ada usaha untuk<br />
melepaskan dari genggamanku. Namun<br />
sangat lemah bahkan bulu-bulu halus yang<br />
ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik<br />
ribuan volt. Matanya terpejam dan tanpa<br />
sadar mulutnya melenguh.<br />
”Ouhh….”, tangannya semakin basah<br />
oleh keringat dan tanpa dia sadari<br />
tangannya meremas tanganku dengan<br />
gemas. Aku semakin yakin akan reaksi obat<br />
yang kuberikan. Sambil mengutak-atik<br />
laptop, tanpa sepengetahuannya<br />
kuaktifkan aplikasi webcam yang dapat<br />
merekam kegiatan kami di kursi panjang<br />
yang sedang kami duduki dengan mode<br />
tampilan gambar yang dihide, sehingga<br />
kegiatan kami tak terlihat di layar monitor.<br />
Lalu tangan kananku menggenggam<br />
tangan kanannya yang telah ada dalam<br />
genggamanku. Sedangkan tangan kiriku<br />
melepaskan tangan kanannya yang<br />
dipegang dan diremas mesra oleh tangan<br />
kananku. Sekarang tubuhku menghadap<br />
tubuhnya dan tangan kiriku merengkuh<br />
pundaknya dari belakang. Matanya<br />
mendelik marah dan dengan terbata-bata<br />
dan nafas yang memburu dia berkata<br />
“Aaa…aapa..apaan….nih……Pak..?”<br />
Dengan lemah tangan kirinya berusaha<br />
melepaskan tangan kiriku dari pundaknya.<br />
Namun gairahku semakin meninggi,<br />
tanganku bertahan untuk tidak lepas dari<br />
pundaknya. Bahkan dengan gairah yang<br />
Kantongi Sabu, Ginting Dicokok<br />
BERASTAGI-M24<br />
Prima Ginting Munthe (28) harus tidur di<br />
lantai sel tahanan. Soalnya, warga Desa<br />
Aji Mbelang, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo<br />
ini, ketangkap petugas Polsek Berastagi<br />
karena mengantongi 1 paket kecil sabu.<br />
Ginting dicokok pas berdiri menunggu<br />
kawannya di tepi jalan Simpang Ujung Aji,<br />
Desa Rumah Berastagi, tak jauh dari sekolah<br />
Yayasan Pendidikan Bersama, Kamis (2/3).<br />
Info dihimpun, saat petugas mencokoknya,<br />
Ginting tak dapat berbuat banyak.<br />
Pas digeledah, petugas menemukan 1<br />
paket sabu dari saku jaketnya. Kepada<br />
serta Daniel langsung membuat pengaduan,<br />
Rabu (1/3) pukul 16.30 WIB.<br />
Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat, Ipda<br />
Marahamid Harahap, yang ditemui, Kamis<br />
(2/3) membenarkan kejadian itu. "Pelaku aksi<br />
bersama temannya Tumbur Damanik yang<br />
berhasil melarikan diri dengan membawa HP<br />
kedua korban," bilang Harahap. (adi)<br />
mendengar teriakan Sri langsung<br />
menguber kedua pelaku. Warga pun<br />
berhasil mengamankan Budi sementara<br />
temannya Ari berhasil kabur. Budi pun<br />
jadi bulan-bulanan warga.<br />
Beruntung personil Polsek Beringin<br />
cepat datang ke lokasi dan mengamankan<br />
Budi serta kretanya ke komando. Kanit<br />
Reskrim Polsek Beringin, Ipda J Sianturi,<br />
mengaku masih memeriksa saksi maupun<br />
korban. (yan febri)<br />
Rani terlihat bersinar dengan senyum<br />
yang merekah di bibirnya. Sayangnya<br />
belum diketahui untuk apa photoshoot<br />
baru Rani kali ini. Apakah untuk keperluan<br />
film HICKI atau dipakai untuk produk lain.<br />
Sampai detik ini, baik Rani maupun Jyoti<br />
tidak memberikan keterangan lebih lanjut<br />
soal pemotretan ini. Namun foto ini sudah<br />
sukses bikin semua fans Rani heboh<br />
karena sang aktris memang sudah lama<br />
tak muncul di dunia maya.(net)<br />
menyala-nyala wajahku langsung<br />
mendekati wajahnya. Dengan cepat bibirku<br />
melumat gemas bibir tipisnya yang selama<br />
ini selalu menggoda nafsuku.<br />
Birahiku semakin terpompa cepat setelah<br />
merasakan lembut dan nikmatnya bibir tipis<br />
Fatma. Dengan penuh nafsu aku bermainmain<br />
dibibirnya yang ranum. “Ja..jangan<br />
…Pak Ouhmmhhh… mmmhhhh…” ujarnya.<br />
Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya,<br />
karena bibirnya tersumpal oleh bibirku.<br />
Dia coba memberontak, tapi kedua<br />
tangannya dipegang erat oleh tanganku,<br />
sehingga ciuman yang kulakukan<br />
berlangsung cukup lama. Fatma terus<br />
memberontak, tapi gairah yang muncul dari<br />
dalam dirinya akibat efek dari obat<br />
perangsang yang kububuhkan pada<br />
minumannya, membuat tenaganya lemah<br />
dan tak berarti apa-apa. (bersambung)<br />
petugas Ginting mengaku bebeli barang<br />
haram itu dari seseorang di Berastagi seharga<br />
Rp 130 ribu. Kanit Reskrim Polsekta<br />
Berastagi, Iptu Dedi Ginting, saat dikonfirmasi<br />
membenarkan penangkapan itu. "Kata<br />
tersangka untuk dipakek sendiri," bilang<br />
Kanit. (herry kacandra)<br />
Aniaya Wartawan,<br />
Kapolsek Medan Area, Kompol M<br />
Arifin, melalui Kanit Reskrim, AKP<br />
Cahyandi, mengatakan, oknum Kepling<br />
itu diamankan di tanah garapan Medan<br />
Denai.<br />
“Ahmad Romi Lubis dikenakan Pasal<br />
351 KUHPidana. Karena tersangka telah<br />
menganiaya wartawan salah satu media<br />
cetak terbitan Medan, Muhammad<br />
Solihan Hasibuan (47). Saat ini Kepling<br />
itu sudah ditahan,” bilang Kapolsek<br />
Arifin.<br />
Sementara itu, korban Muhammad<br />
Solihan Hasibuan berharap tersangka<br />
dihukum sesuai perbuatannya. “Saya<br />
harap Camat Medan Denai memberikan<br />
sanksi terhadap Kepling tersebut,”<br />
pintanya.<br />
Sementara itu, Camat Medan Denai,<br />
PERCUT-M24<br />
Anda harus jeli dan teliti dalam<br />
merekrut asisten rumah tangga<br />
(pembantu). Jangan sampai seperti<br />
Ernawati (36). Warga Jln Bustaman<br />
Gg Cempaka Turi, Desa Bandar<br />
Khalifah, Percut Sei Tuan ini,<br />
kehilangan uang jutaan rupiah dan<br />
cincin emas terduga dicuri<br />
pembantunya.<br />
Peristiwa itu terjadi, Sabtu (25/2)<br />
pukul 22.30 WIB. Saat itu korban<br />
baru pulang kerja. Sampai di rumah,<br />
korban pun masuk ke kamar hendak<br />
mengambil uang di dalam tas yang<br />
terletak di atas meja TV, untuk<br />
membayar ongkos becak bermotor<br />
(betor).<br />
Tapi dia terkejut.<br />
Begitu tas dibuka, uang yang<br />
disimpan korban sebesar Rp5,5 juta<br />
sudah tidak ada lagi. Ibu 1 anak ini<br />
pun langsung meradang. Pagi sekira<br />
pukul 06.30 WIB, korban bangun lalu<br />
Hendra Asmilan, melalui whatsapp<br />
menyebutkan, sesuai prosedur, Kepling<br />
XIII akan segera dinonaktifkan<br />
sementara. “Kita lihat perkembangannya<br />
nanti dan kita jalankan protapnya,”<br />
pungkasnya.<br />
Diberitakan sebelumnya, Muhammad<br />
Solihan Hasibuan saat menjalankan<br />
tugas jurnalisnya dipukuli Kepling XIII,<br />
Ahmad Romi Lubis di sebuah warung<br />
sarapan pagi di Jln Denai, Medan, Sabtu<br />
(24/2) pukul 09.00 WIB.<br />
Pemukulan korban dipicu karena<br />
tidak senang diberitakan tentang<br />
dugaan penggelapan uang rekening<br />
PDAM dan PLN yang dibayar warga<br />
melalui Kepling. Namun uang tersebut<br />
tidak disetorkan Kepling ke dinas terkait.<br />
(wandi)<br />
Duh, Uang & Emas Terduga<br />
LANGKAT-M24<br />
Polres Langkat gelar pasukan<br />
dalam rangka pelaksanaan operasi<br />
simpatik <strong>2017</strong>, yang diikuti personil<br />
sejajaran Polres Langkat, Subden<br />
POM TNI-AD Pangkalan Brandan,<br />
Kodim 0203 Langkat, Brimob Den-A<br />
Binjai, Yon Marinir Tangkahan Lagan,<br />
Dinas Perhubungan dan Sat Pol PP<br />
Kab. Langkat, Rabu (1/3) pagi.<br />
Bertindak sebagai pemimpin<br />
upacara Kapolres Langkat AKBP<br />
Mulya Hakim, SIK, sementara<br />
komandan upacara Iptu Arifin<br />
Pardede di Lapangan Jananuraga<br />
Mapolres Langkat.<br />
Apel khusus ini bertemakan<br />
"Meningkatkan simpati Masyarakat<br />
mencari pembantunya bernama Nita<br />
Hutasuhut mau menitipkan anaknya.<br />
"Namun pembantu sudah tidak<br />
ada. Kulihat pintu depan dan pintu<br />
belakang terbuka. Lalu kubanguni<br />
suamiku untuk mencari Nita<br />
Hutasuhut, namun tidak ketemu. Aku<br />
menaruh curiga padanya," bilang<br />
koban saat melapor ke Polsek Percut<br />
Sei Tuan, Kamis (2/3).<br />
Penasaran, korban memeriksa<br />
barang-barang lain di dalam lemari.<br />
Korban terkejut karena cincin emas<br />
seberat 0,45 gram sudah lenyap.<br />
"Pembantu kami itu sudah kabur dan<br />
tidak kembali ke rumah. Terduga<br />
dialah pelakunya," kesal korban<br />
kepada petugas.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, AKP Jonathan H, mengaku<br />
sudah menerima laporan korban.<br />
"Anggota sedang mencari<br />
keberadaan pembantu tersebut,"<br />
pungkasnya. (wandi)<br />
Polres Langkat Gelar Pasukan<br />
TANJUNG MORAWA-M24<br />
Diduga sebagai otak pelaku<br />
pembobolan kandang ternak dan<br />
maling ayam di Dusun 7, Desa Bangun<br />
Rejo, Tanjung Morawa milik Hendro<br />
Gunawan (40), Akbar Tirtana (35)<br />
dan M Syahrial Lubis (32), keduanya<br />
warga Pasar 15, Desa Medan<br />
Sinembah, Tanjung Morawa<br />
diringkus tim buser Polsek Tamora,<br />
Kamis (2/2)<br />
Informasi diperoleh, sebelum<br />
tertangkap sekira pukul 12.00 WIB,<br />
Hendro Gunawan mendapat kabar<br />
dari Budi (49) warga Dusun 7 Desa<br />
Bangun Rejo, penjaga kandang jika<br />
ternak ayamnya telah dibobol<br />
sehingga menyebabkan, 1 unit betor<br />
Suzuki Smash miliknya berikut 43<br />
unit galon air otomatis dan 1<br />
terhadap polisi lalu lintas guna<br />
mendukung kebijakan Kapolri dalam<br />
rangka<br />
terciptanya<br />
Kamseltibcarlantas di wilayah hukum<br />
Polres Langkat".<br />
Di sela gelar pasukan, Kapolres<br />
Langkat AKBP Mulya Hakim S Sik<br />
didampingi Kasat Lantas AKP H<br />
Samosir, kepada wartawan<br />
menjelaskan, operasi Simpatik Toba<br />
Tahun <strong>2017</strong> berlangsung 21 hari sejak<br />
1-21 <strong>Maret</strong> <strong>2017</strong>.<br />
Kapolres menghimbau agar para<br />
pengendara roda dua, empat, bus,<br />
truk diharapkan melengkapi<br />
perlengkapan kendaraannya<br />
termasuk SIM, STNK/TNKB, KTP.<br />
(rudi)<br />
Dua Maling Ayam Diringkus<br />
Kena Ajab..!! Curi Infaq<br />
dicuri dari vsebuah musholla<br />
dekat rumahnya, warga Jln<br />
Sederhana, Desa Sambirejo Timur,<br />
Percut Sei Tuan ini dibekuk warga<br />
lalu digimbali, Kamis (2/3). Aksi<br />
pencurian yang dilakoni ayah 7 anak<br />
ini bemula saat ia melintas di Jln<br />
Sederhana sekira pukul 12.00 WIB.<br />
Kala itu tersangka yang melihat kotak<br />
infaq di musholla dekat rumahnya,<br />
langsung masuk ke dalam secara<br />
diam-diam.<br />
Nahas, saat tersangka mengambil<br />
kotak infaq dan pulang ke rumahnya,<br />
sempat terlihat warga yang langsung<br />
mengubernya sampai rumahnya. Lalu<br />
warga meringsek masuk dan<br />
mendapati tersangka sedang asyik<br />
nyedot sabu.<br />
Pria pengangguran ini pun<br />
Heboh..!! Rumah<br />
BINJAI-M24<br />
Warga Jln Padang, Lingk III,<br />
Kel. Rambung Dalam, Kec. Binjai<br />
Selatan heboh. Dua rumah milik<br />
Nampe Sembiring (40) dan Beres<br />
Sitepu (37) diamuk silidah merah,<br />
Kamis (2/3) siang. Tidak ada korban<br />
jiwa dan luka dalam kejadian itu.<br />
Kerugian material ditaksir ratusan<br />
juta rupiah.<br />
Informasi dihimpun wartawan,<br />
kebakaran terjadi pukul 13.45<br />
WIB. Api tiba-tiba saja sudah<br />
berkobar di gudang belakang<br />
rumah Nampe Sembiring. "Begitu<br />
kulihat kobaran api, langsung<br />
kupangil istri pemilik rumah dan<br />
tetangga yang lain," ujar Edi<br />
Suyitno (60) warga setempat.<br />
Mendengar teriakan itu, warga<br />
pun panik dan coba memadamkan<br />
api pakai alat seadanya. Tapi upaya<br />
warga sia-sia karena di dalam<br />
timbangan duduk raib dengan<br />
kerugian mencapai Rp 6juta.<br />
Atas informasi tersebut, Hendro<br />
Gunawan dan Budi yang<br />
melaporkan ke Polsek Tanjung<br />
Morawa ditindaklanjuti polisi dengan<br />
melakukan penyelidikan dan berhasil<br />
mengamankan Akbar Tirtana dan M<br />
Syahrial Lubis dari Jln. Umum Desa<br />
Bangun Rejo, Tanjung Morawa.<br />
Dari keduanya polisi<br />
mengamankan 1 unit betor Suzuki<br />
Smash, 43 unit galon air otomatis dan<br />
1 unit timbangan yang dibawa<br />
sebagai barang baukti ke komando.<br />
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek<br />
Tanjung Morawa, Iptu Roberto<br />
Sianturi membenarkan telah<br />
mengamankan kedua terduga pelaku<br />
berikut barang bukti . (yan febri)<br />
langsung digimbali warga lalu<br />
diserahkan ke Polsek Percut Sei Tuan<br />
bersama barang bukti kotak infaq.<br />
"Isi kotak infaq yang kucuri cuma<br />
Rp60 ribu. Sepuluh ribu kukasih sama<br />
anakku lalu sisanya kubelikan sabu<br />
dan kupakai di rumah. Baru-baru ini<br />
aja aku makek sabu bang," aku<br />
tersangka kala itu.<br />
Warga menuturkan, selama ini<br />
tersangka kerap mencuri di sekitar<br />
tempat tinggalnya. Cuma karena<br />
kasihan, perbuatannya pun<br />
dimaafkan korbannya. "Tapi kali ini<br />
kotak infaq musholla yang dicurinya.<br />
Sudah gak kerja, nyabu pula dia.<br />
Sekarang kena bala," kesal Rahmad.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, AKP Jonathan H, menyebut<br />
tersangka sudah ditahan. (wandi)<br />
rumah terdapat bahan yang<br />
mudah terbakar. Api pun makin<br />
berkobar dan menjalar ke rumah<br />
Beres Sitepu yang berada di<br />
sebelahnya. "Tolong cepat<br />
ambilkan air. Keluarkan semua<br />
barang yang ada di dalam," teriak<br />
beberapa warga saat membantu<br />
proses pemadaman.<br />
Beruntung kebakaran tak sampai<br />
meluas setelah 5 mobil pemadam<br />
milik Badan Penanggulangan<br />
Becana Daerah (BPBD) Pemko Binjai<br />
turun ke lokasi. Satu jam kemudian<br />
api berhasil dijinakkan.<br />
Kapolres Binjai, AKBP Mohamad<br />
Rendra Salipu, melalui Kanit Reskrim<br />
Polsek Binjai Selatan, Ipda Pion<br />
Ginting yang ditemui di lokasi<br />
mengaku masih menyelidiki<br />
penyebab kebakaran. "Dugaan<br />
sementara karena korsleting listrik,"<br />
bilang Kanit. (sopian)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />
Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />
Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai), Fredy Antonius Siahan,<br />
Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat). OK Hazmi Usman Siregar (Kepala Perwakilan Tabagsel), Helmi Siregar (Koordinator<br />
Tabagsel).<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />
Ekspedisi : Arminsar, Nispu, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088