08.03.2017 Views

Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Biro</strong> <strong>Hukum</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunikasi</strong> <strong>Publik</strong><br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong><br />

www.kemenpar.go.id<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong><br />

@Kemenpar_RI<br />

@Kemenpar<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong>


SALAM REDAKSI<br />

alam<br />

Pesona Indonesia<br />

Wonderful Indonesia, Indonesia memang<br />

Wonderful. Indonesia memiliki kekayaan alam <strong>dan</strong> ragam<br />

budaya yang indah yang sudah terwariskan secara alami.<br />

Kalau dilihat, betapa beruntungnya kita sebagai orang<br />

Indonesia yang punya warisan sekaya itu.<br />

Dalam hal ini, <strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> memiliki<br />

peran penting. Langkah cepat yang digerakkan<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong>, Bapak Arief Yahya membawa<br />

perubahan yang menggembirakan. Beliau secara aktif<br />

mengajak Pemerintah Daerah untuk ikut berperan<br />

serta membangun daerahnya khususnya dalam sektor<br />

pariwisata. Selain itu, beliau juga menjalankan sejumlah<br />

program percepatan pembangunan pariwisata, salah<br />

satunya dengan menetapkan 10 Destinasi Prioritas<br />

pengembangan pariwisata serta 10 Destinasi Branding.<br />

Menurut data, capaian jumlah kunjungan<br />

wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari<br />

hingga Oktober 2016 secara kumulatif sebanyak<br />

9.403.614 wisman atau tumbuh 9,54% dibandingkan<br />

periode yang sama tahun 2015 sebanyak 8.584.832<br />

wisman. <strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> memastikan target<br />

kunjungan wisman pada 2016 mencapai target yang<br />

ditetapkan, sebesar 12.023.971. Jumlah itu naik 15,54%<br />

dari tahun lalu yang berjumlah 10,41 juta wisman. Hal<br />

ini tentu merupakan kabar menggembirakan yang juga<br />

mengandung arti bahwa kita berkewajiban menjaga<br />

kelestarian alam <strong>dan</strong> budaya Indonesia.<br />

Dalam edisi kali ini, Redaksi mengangkat tema<br />

Beauty of Heritage, mengulas warisan budaya dalam<br />

berbagai bentuk. Tata rias masyarakat Indonesia yang<br />

diinspirasi warna-warna alam oleh Martha Tilaar diulas<br />

dalam rubrik Spoken Mind, pesona pariwisata Magelang<br />

yang ditampilkan dalam rubrik Indonesia Treasure, <strong>dan</strong><br />

lain-lain. Ragam Pesona Indonesia yang ditampilkan<br />

dalam edisi kali ini hanya potret kecil dari keindahan<br />

Indonesia secara keseluruhan. Selamat membaca,<br />

semoga hasil karya ini menyentuh kita semua untuk<br />

mensyukuri serta mengoptimalkan potensi yang kita<br />

miliki.<br />

PESONA Edisi Edisi Januari-Maret Maret-Juni 2017<br />

1


Penanggung Jawab<br />

M. Iqbal Alamsjah<br />

Fotografer<br />

1. Akhmad Zona<br />

2. Agung Budiyanto<br />

3. Fikri Fauz Al Hafizh<br />

Maret-Juni 2017<br />

Redaktur<br />

Masruroh<br />

Penyunting/Editor<br />

1. Kharisma Citra<br />

2. Ondo Ria Simatupang<br />

3. Vira Handayani<br />

Desainer Grafis<br />

1. Nurhafidzah B W<br />

2. Farhan Zahri<br />

3. Faisal Achmad<br />

4. Denny Prawibowo<br />

Sekretariat<br />

1. Bambang Wijanarko<br />

2. Djoko Waluyo<br />

3. Prima Sukma Pawestri<br />

Pembuat Artikel<br />

1. Juwita Sari<br />

2. Apri Widiastuti<br />

3. Joko Susilo<br />

4. Rosalin Petrina K.<br />

5. Yohana Paulin<br />

6. Apriyanti<br />

7. Rosalina<br />

8. Anggy Anindita<br />

9. Rezzi Despendri<br />

Travel In Style :<br />

18Remakable Heritage<br />

28<br />

Wanderlust<br />

DJ Dipha Barus : Travelling menjadi Inspirasi<br />

untuk Musiknya<br />

Spoken Mind<br />

Martha Tilaar: Warisan<br />

06<strong>dan</strong> Kecantikan<br />

32<br />

Travel Bite<br />

Meneropong Sejarah Lewat Tugu Kunstkring Palais<br />

52 3<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017


50<br />

It’s Said<br />

Beauty of<br />

Heritage<br />

Indonesia<br />

Indonesia Treasure<br />

Up and Close of<br />

Heritage Malang<br />

68Regency<br />

40 44<br />

Travel Addict<br />

Travel Junkie : Beauty of Heritage<br />

Creativepreneur<br />

Didiet Maulana : Insan Muda Bertalenta<br />

<strong>dan</strong> Berprestasi<br />

58<br />

Luxury Escape<br />

The Jayakarta Suite Komodo-Flores<br />

88<br />

Tune In<br />

Radhini : Membuka Jendela <strong>Pariwisata</strong><br />

Indonesia Lewat Sejarah<br />

56<br />

84<br />

90<br />

Tips<br />

Tips Agar Tetap Sehat & Bugar Setelah Traveling<br />

dengan Ramuan Jahe<br />

54 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 5<br />

Hot News<br />

Home Stay<br />

Our Radar


SPOKEN MIND<br />

Sebagai seorang wanita inspiratif Indonesia,<br />

sosok Martha Tilaar sangat masyhur di tanah air bahkan<br />

Internasional yang aktif <strong>dan</strong> giat di bisnis kecantikan<br />

dengan tetap melestarikan warisan (heritage) budaya asli<br />

Indonesia. Di edisi Pesona E-Magazine bulan Maret 2017<br />

yang mengangkat tema “Beauty of Heritage”, Ibu Martha<br />

Tilaar mengartikannya sebagai keindahan <strong>dan</strong> warisan<br />

nilai luhur Indonesia. Menurutnya “Beauty Of Heritage”<br />

itu sangat berarti. Kita sebagai perempuan Indonesia<br />

harus mempunyai identitas. Jadi, heritage kita harus<br />

dilestarikan <strong>dan</strong> disesuaikan dengan lifestyle. Martha<br />

Tilaar juga menuturkan pengalaman menariknya selama<br />

di Amerika, pada saat itu gurunya berkata, “Martha kamu<br />

harus membuat tulisan mengenai macam-macam make<br />

up di negara kamu.” <strong>dan</strong> beliau pada saat itu tidak tahu<br />

Perusahaan yang Ibu Martha Tilaar rintis hingga<br />

menjadi besar seperti sekarang dengan nama PT. Martha<br />

Tilaar Group sudah melewati 4 dekade (46 tahun) <strong>dan</strong><br />

saat ini dipimpin oleh anak-anaknya. Pada kesempatan<br />

wawancara Ibu Martha Tilaar juga menceritakan masa<br />

mu<strong>dan</strong>ya yang inspiratif. Berikut cerita Ibu Martha Tilaar,<br />

“Waktu bunda saya hamil dia mengalami susah makan jadi<br />

pas saya lahir saya sakit-sakitan <strong>dan</strong> divonis Slow Learner<br />

oleh dokter. Tapi saya masih punya mata, telinga, hati,<br />

<strong>dan</strong> tangan. Nah disitu saya diajarkan “kalau kamu mau<br />

sukses, kamu harus mulai dengan dirimu sendiri, jangan<br />

komplain karena bapak ibumu hanya se<strong>dan</strong>g-se<strong>dan</strong>g saja<br />

<strong>dan</strong> tidak kaya.” Intinya jangan mengeluh, mulai dari<br />

dirimu sendiri serta menjadi manusia disiplin, jujur, iman<br />

kuat, inovatif, tekun <strong>dan</strong> ulet. Hal itu yang terus saya<br />

&<br />

Penulis : Faisal Achmad<br />

Editor : Apriyanti<br />

Wanita dengan nama lengkap Dr. (H.C)<br />

Martha Tilaar lahir di Kebumen, Jawa Tengah<br />

pada 4 September 1937. Ibu dari 4 anak ini<br />

sudah 46 tahun malang melintang di bi<strong>dan</strong>g<br />

kosmetika <strong>dan</strong> jamu. Martha Tilaar pertama<br />

kali terjun membuka usahanya pada tahun<br />

1997 dengan produk bermerk Sariayu.<br />

bagaimana harus menjawabnya. Hal itu mengajarkan<br />

beliau bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita harus<br />

mengetahui kebudayaan kita, karena bangsa Indonesia<br />

adalah bangsa yang sangat kaya dengan ratusan etnik,<br />

potensi pariwisata <strong>dan</strong> budaya di dalamnya.<br />

Berikut tips sehat ala Ibu Martha Tilaar.<br />

“Pertama, kita harus bahagia. Kedua, menjadikan<br />

pekerjaan sebagai ibadah bukan beban. Pemikiran<br />

positif inilah yang terus membuat saya terus maju dalam<br />

berinovasi sampai 47 tahun saya berkarir dibi<strong>dan</strong>g ini.<br />

tanamkan ke anak-anak saya. Kalau dari eyang saya yaitu<br />

“Trihita Kirana” filosofi tua. Kalau kamu mau sukses,<br />

ada tiga hal, yaitu harus harmonis hidup dengan Tuhan,<br />

sesama, <strong>dan</strong> lingkungan. Ketiga filosofi itu artinya sangat<br />

besar untuk saya. Filosofi tersebut saya wariskan untuk<br />

anak saya, agar selalu rendah hati <strong>dan</strong> memperhatikan<br />

orang lain. Saya juga mendirikan training center di Bali<br />

untuk anak-anak yang terlibat human trafficking. Training<br />

center yang saya dirikan ini bebas biaya termasuk<br />

untuk tinggal <strong>dan</strong> makan.” Menurut Ibu Martha Tilaar,<br />

profesional itu sangat diperlukan agar kita mengetahui<br />

dimana kita bergerak serta konsisten melakukan filosofifilosofi<br />

tersebut.<br />

56 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

7


Tanggal 4 September 2016 yang lalu, Ibu Martha<br />

Tilaar berulang tahun ke 80. Di usianya yang ke 80,<br />

beliau bangga dengan apa yang sudah dicapai <strong>dan</strong> tetap<br />

mempertahankannya dengan harmonis. Demikian juga<br />

dengan anak-anaknya, Ibu Martha selalu mengajarkan<br />

bahwa kesuksesan adalah sebuah proses.<br />

Ibu Martha Tilaar selalu berpesan, “Semua<br />

indah pada waktunya. Generasi sekarang adalah warisan<br />

generasi sebelumnya”. Generasi sekarang harus belajar<br />

dari generasi terdahulu untuk tekun <strong>dan</strong> ulet.<br />

Dalam melihat sektor pariwista Indonesia,<br />

beliau ingin sekali pergi ke Raja Ampat karena menurut<br />

Ibu Martha “Pulaunya bagus banget”. Saya berharap<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> dapat terus merangkul<br />

Entrepeneur di Indonesia untuk memajukan pariwisata<br />

Indonesia. “Kalau sendiri pariwisata is impossible, tapi<br />

kalo merangkul yang lain akan dapat terwujud lebih<br />

baik. Dengan kebudayaan <strong>dan</strong> kekayaan alam kita dapat<br />

mensejahterakan rakyat sehingga kita itu bisa maju.<br />

Selain Raja Ampat, Ibu Martha sangat cinta<br />

dengan kota Yogyakarta, berikut tuturnya “Saya dari<br />

kampung Gombong Kebumen, sekarang saya mempunyai<br />

rumah Martha Tilaar di Gombong. Jadi, destinasi yang<br />

saya senangi tentu saja adalah Yogyakarta, tempat saya<br />

dilahirkan <strong>dan</strong> dibesarkan. Saya juga suka makanan<br />

tradisional”.<br />

<strong>Pariwisata</strong><br />

adalah bagian yang penting untuk<br />

mensejahterakan Indonesia dengan<br />

alam & kekayaan budayanya.<br />

- Martha Tilaar -<br />

58 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

9


10 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

11


Diresmikan pada 6 Desember 2014. Roemah<br />

Martha Tilaar berkembang menjadi pusat pengembangan<br />

berbasis komunitas bagi masyarakat Gombong<br />

<strong>dan</strong> sekitarnya. Arsitektur Roemah Martha Tilaar<br />

mengadaptasi gaya arsitektur Indische Empire. Gaya<br />

arsitektur Hindia Belanda abad ke 19 ini dipopulerkan<br />

oleh Gubernur Jendral Herman William Daendels <strong>dan</strong><br />

sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur di<br />

Hindia Belanda pada rentang tahun 1870-1900.<br />

Inisiatif dalam membangun Roemah Martha<br />

Tilaar berawal dari keinginan Ibu Martha Tilaar untuk<br />

memberikan kontribusi bagi kota kelahirannya<br />

Gombong. Selain berisi informasi perjalanan hidup Ibu<br />

Martha Tilaar dengan latar belakang Gombong, Roemah<br />

Martha Tilaar juga merupakan tempat diselenggarakan<br />

kegiatan-kegiatan sosial <strong>dan</strong> ekonomi kemasyarakatan<br />

serta kegiatan pelestarian budaya lokal.<br />

Dalam pengembangan program-program untuk<br />

kegiatan <strong>dan</strong> aktivitas yang akan dijalankan, Roemah<br />

Martha Tilaar mengambil pedoman dari 4 Pilar Martha<br />

Tilaar Group, yaitu: Beauty Education, Beauty Green,<br />

Beauty Culture <strong>dan</strong> Empowering Woman.<br />

KITAharus<br />

bangga<br />

menjadi<br />

WANITA<br />

512 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

13


Saat Ibu Martha menetap sementara di luar<br />

negeri, hal yang paling dirindukan dari tanah air adalah<br />

keluarga <strong>dan</strong> kuliner khas Indonesia. Berikut cerita Ibu<br />

Martha, “Dahulu tidak ada teknologi internet seperti<br />

sekarang, memang agak susah untuk berkomunikasi<br />

dengan keluarga apalagi dengan keuangan yang<br />

terbatas. Jadi waktu ibunda saya meninggal saya pun<br />

tidak bisa datang karna tahun 60-an susah sekali. Jadi<br />

ketika rindu, saya menulis surat karena pada saat itu<br />

tidak ada telepon <strong>dan</strong> internet. Saya juga rindu sama<br />

makanan yang ada di Indonesia. Makanan yang paling<br />

saya rindukan yaitu bakso, gado-gado, tempe, <strong>dan</strong> tahu.<br />

Makanan tersebut sulit dicari disana, sehingga kita hanya<br />

makan makanan sederhana. Untuk mengobati kerinduan<br />

saya, terka<strong>dan</strong>g saya membuat lontong memakai<br />

alumunium foil untuk pembungkus lontongnya. Lucu<br />

banget tapi itu pengalaman luar biasa”.<br />

Keberhasilan Ibu Martha Tilaar dalam<br />

memperkenalkan Indonesia melalui produknya ke kancah<br />

Internasional dengan menggandeng artis Internasional<br />

seperti “Monday Michiru” tidak terlepas dari usahanya<br />

dalam menyusun rencana <strong>dan</strong> research. Pemilihan<br />

Brand Ambassador itu sendiri melalui beberapa kriteria<br />

pemilihan, seperti figur yang se<strong>dan</strong>g naik daun. Namun<br />

saat ini untuk menjaga konsistensi produknya sebagai<br />

produk lokal dari Indonesia, beliau mempertimbangkan<br />

untuk memilih Brand Ambassador yang nantinya akan<br />

dibawa ke kancah Internasional. Rencana ini diselaraskan<br />

dengan seluruh produk Martha Tilaar yang salah satunya<br />

adalah jamu Indonesia.<br />

Saat membahas produk jamu Martha Tilaar<br />

tersebut, Ibu Martha bercerita, “Jadi, waktu saya kembali<br />

ke tanah air, saya susah sekali mencari buku tentang jamu<br />

di Indonesia. Padahal waktu saya di Amerika saya belajar<br />

tentang jamu Chinnese sampe 20 jilid itu ada bukunya.<br />

Tapi di Indonesia tidak ada satupun buku tentang jamu.<br />

Tapi untungnya eyang saya ahli jamu, jadi dia bilang, udah<br />

jangan takut nanti kita ke dukun-dukun. Karena mereka<br />

itu ilmunya dari mulut ke mulut. Saya pun mengikuti<br />

saran eyang saya untuk pergi ke dukun di pedesaan. So,<br />

it’s not easy untuk melestarikan kebudayaan di negara<br />

kita <strong>dan</strong> saya langsung membukukan resep-resepnya<br />

dengan dibantu seorang Antropolog.<br />

“<br />

Produk Martha Tilaar selalu<br />

menjaga konsistensi produk lokal<br />

dari Indonesia untuk di bawa ke<br />

kancah internasional<br />

“<br />

- Martha Tilaar -<br />

Jamu jelita itu jamu<br />

favourite saya, karena saya<br />

ingin jelita terus. Jamu<br />

itu juga saya buat sendiri<br />

dirumah, saya racik sendiri<br />

bersama anak-anak saya.<br />

- Martha Tilaar -<br />

“<br />

“<br />

14 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

15


Produk Martha Tilaar khususnya Sariayu<br />

mengeluarkan tren warna setiap tahunnya <strong>dan</strong><br />

“Gili Lombok” adalah tema tren warna tahun<br />

2017 ini. Bukan sebuah kebetulan mengangkat<br />

tren itu karena sudah melalui research<br />

sebelumnya bahwa Gili Lombok memang<br />

salah satu destinasi unggulan. Berikut tahapan<br />

penentuan tema tren warna Gili Lombok,<br />

menurut Ibu Martha, “Jadi kita ada tim research<br />

<strong>dan</strong> ada yang pergi kesana, kan juga ada trend<br />

colour of the world setiap tahunnya dari Paris<br />

<strong>dan</strong> London kemudian baru kita rundingkan.<br />

Jadi ini sesuai dengan Gili Lombok <strong>dan</strong> selalu<br />

disesuaikan tren internasional karena kalau<br />

tidak kita dianggap kurang berkompeten.<br />

Saya mengambil Gili Lombok yang kebetulan<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> yang juga memilih<br />

Lombok sebagai destinasi prioritas.<br />

16 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

17


TRAVEL IN STYLE<br />

Remakable<br />

Heritage<br />

Photo:<br />

Fikri Fauz<br />

Bambang Wijanarko<br />

Assistant<br />

photographer:<br />

Deddy Fajar<br />

Concept :<br />

KC Partadinata<br />

Models:<br />

Dila Fadiela<br />

Reza Rusandi<br />

Stylist:<br />

Adenia Putri<br />

Ondoria<br />

Place:<br />

Candi Borobudur<br />

Wardrobe :<br />

Santishop by<br />

Santizai<strong>dan</strong><br />

KN Couture<br />

Kebaya Tradisional : KN Couture<br />

Kain Batik : Santishop by Santizai<strong>dan</strong><br />

18 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

19


Kebaya Tradisional & Kain :<br />

Santishop by Santizai<strong>dan</strong><br />

Sorjan Lurik: KN Couture<br />

Kain Batik : Santishop by Santizai<strong>dan</strong><br />

20 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

21


Candi Borobudur terletak di Magelang,<br />

Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi berdirinya<br />

candi kurang lebih 100 km di sebelah barat<br />

daya Semarang, 86 km di sebelah barat<br />

Surakarta, <strong>dan</strong> 40 km sebelah barat laut<br />

Yogyakarta. Borobudur merupakan candi<br />

atau monumen Buddha terbesar di dunia<br />

<strong>dan</strong> sebagai salah satu mahakarya terbesar<br />

manusia sepanjang sejarah. Susunan balok<br />

vulkanik <strong>dan</strong> pahatan reliefnya merupakan<br />

sebuah karya seni yang tak tertandingi<br />

nilainya. Tempat wisata ini juga menjadi<br />

bukti kemajuan peradaban manusia zaman<br />

dahulu dalam bi<strong>dan</strong>g arsitektur, teknologi<br />

<strong>dan</strong> seni sastra.<br />

Kebaya tradisional & Kain :<br />

Santishop by Santizai<strong>dan</strong><br />

“<br />

A nation’s Culture resides<br />

in the hearts and in<br />

the soul of its people<br />

- Mahatma Gandhi -<br />

“<br />

522 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

23


Candi Borobudur yang merupakan cagar<br />

budaya dunia memiliki luas 123 x 123<br />

meter persegi <strong>dan</strong> terdiri dari 10 tingkat.<br />

Bangunannya tersusun dari balok vulkanik<br />

yang membentuk 504 arca, 72 stupa <strong>dan</strong><br />

sebuah stupa induk besar di puncaknya.<br />

Maintaining one’s culture, values<br />

and traditions is beyond price<br />

- Getano Lui, jnr -<br />

Sorjan: KN Couture<br />

Kebaya Tradisional & Kain :<br />

Santishop by Santizai<strong>dan</strong><br />

24 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

25


Candi Borobudur<br />

merupakan candi terbesar di Indonesia.<br />

Sejak tahun 1991 Candi Borobudur ditetapkan<br />

sebagai salah satu dari “World Heritage Site”<br />

atau warisan dunia oleh UNESCO.<br />

Sorjan: KN Couture<br />

26 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

27


WANDERLUST<br />

Dipha<br />

Barus<br />

Travelling menjadi<br />

Inspirasi untuk musiknya<br />

28 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

29


Penulis : Vira Handayani<br />

Editor : Rosalin Petrina<br />

Siapa yang tidak kenal dengan Dipha Barus?<br />

DJ yang dijuluki sebagai “DJ Syariah” ini<br />

merupakan salah satu DJ terbaik yang<br />

dimiliki Indonesia. Dipha Barus lahir di Jakarta,<br />

14 Januari 1985 <strong>dan</strong> sudah memiliki ketertarikan<br />

terhadap musik sejak masih kecil. Di usianya yang<br />

ke 6, dia sudah mulai belajar alat musik piano,<br />

<strong>dan</strong> hebatnya lagi, dia juga telah memproduksi<br />

musik ketika berusia 12 tahun.<br />

Lewat lagu “No One Can Stop Us”, Dipha<br />

Barus mengaku kalau mendapatkan banyak<br />

inspirasi untuk karyanya dari hobi travelling.<br />

“Waktu itu dapet inspirasinya saat di Ubud, di<br />

air terjun pegunungan. Abis itu udah deh aku<br />

putuskan buat bikin lagu yang alam Indonesia<br />

banget,” tutur Dipha saat diwawancarai di salah<br />

satu café di Jakarta.<br />

Maka dari itu, alunan musik elektro<br />

milik Dipha Barus ini kental sekali dengan nuansa<br />

Indonesia. “Lagunya ada campuran dari Gamelan<br />

Jegog, Gamelan Jawa, musik tarian Saman <strong>dan</strong><br />

iringan lagu dari Pa<strong>dan</strong>g” sambung Dipha.<br />

Dipha Barus yang mengaku sangat suka<br />

mencari inspirasi dengan bermeditasi, memiliki<br />

beberapa tempat referensi yaitu Sumba <strong>dan</strong><br />

Ubud karena menurutnya, suasana disana sangat<br />

mendukung untuk bermeditasi.<br />

“Indonesia itu bukan cuma kekayaan<br />

alamnya aja yang indah, tapi orang-orangnya<br />

juga punya hati yang tidak kalah indah seperti<br />

alam Indonesia,” pungkas Dipha Barus ketika<br />

ditanya pendapat tentang bagaimana Indonesia<br />

itu.<br />

Disk Jockey ini juga punya playlist<br />

tersendiri ketika se<strong>dan</strong>g travelling yaitu lagunya<br />

sendiri yang berjudul No One Can Stop Us, Lonely<br />

Child – Kimokal, Kekagumanku – Chaseiro, Primal<br />

Scream – Autobahn 66, <strong>dan</strong> terakhir Blindsided –<br />

Bon Iver.<br />

“<br />

Saya mendapatkan<br />

inspirasi berkarya dari<br />

travelling<br />

- Dipha Barus -<br />

“<br />

30 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

31


TRAVEL BITE<br />

Penulis : Ondo Ria<br />

Editor : Apriyanti<br />

Romantisme <strong>dan</strong> eksotisme jamuan makan<br />

ala bangsawan Belanda ini menjadi ciri khas<br />

menarik <strong>dan</strong> unik yang mampu dihadirkan<br />

kembali oleh Restoran Kunstkring. Jamuan<br />

makan akan terasa istimewa saat dipadu dengan<br />

tempat yang eksklusif <strong>dan</strong> tata ruang yang indah<br />

seakan mampu membawa pengalaman tersendiri<br />

bagi pengunjung yang menikmati ambience yang<br />

kental dengan kolonialisme ini. Bagi kaum urban<br />

kelas atas sering kali tidak hanya soal kepuasan<br />

lidah akan makanan enak, tetapi juga tentang<br />

kebutuhan menikmati keindahan tempat makan<br />

dengan ambience eksotis. Sebuah restoran di<br />

Menteng yang menempati bangunan era kolonial<br />

ini cocok untuk sobat wisata coba.<br />

Meneropong Sejarah<br />

Lewat Tugu<br />

Kunstkring Palais<br />

Bangunan bersejarah ini awalnya<br />

bernama Nederlandsch-Indische Kunstkring<br />

yang dibuka saat kepemilikan Hindia Belanda<br />

<strong>dan</strong> dibuka pada 17 April 1914 dengan tujuan<br />

untuk mempromosikan seni rupa <strong>dan</strong> dekoratif<br />

kolonial. Kemudian setelah sekian lama berganti<br />

kepemilikan baru di tanggal 17 April 2013,<br />

Kunstkring dibuka kembali untuk umum <strong>dan</strong><br />

disini pengunjung restoran menyajikan seni<br />

yang indah, budaya <strong>dan</strong> sejarah Nusantara.<br />

Bekerjasama dengan Lingkaran Seni Indonesia,<br />

gedung megah ini telah kembali ke kejayaan masa<br />

lalunya, seperti oase bi<strong>dan</strong>g seni <strong>dan</strong> budaya,<br />

saat ini bangunan Bataviasche Kunstrking berusia<br />

102 tahun di bawah manajemen Tugu Hotels <strong>dan</strong><br />

Restaurant.<br />

532 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 33


Eksotisme<br />

Atmosfir di Tugu<br />

Kunstkring Palais<br />

Ditemui tim redaksi saat berkunjung ke Kunstkring, Ibu Bianca Ngadimin –<br />

Public Relations Manager Tugu Kunstkring Palais menjelaskan sedikit mengenai<br />

perkembangan Kunstkring di bawah manajemen Tugu Hotels & Restaurant<br />

Group. Kunstkring Palais saat ini telah menjadi pusat kebanggaan untuk pameran seni,<br />

serta acara-acara lain dengan apresiasi yang tinggi untuk keindahan seni <strong>dan</strong> sejarah.<br />

Kunstkring Palais juga akan jadi rumah galeri di mana para tamu dapat membeli karya<br />

seni yang indah, perhiasan, produk gaya hidup <strong>dan</strong> barang-barang desain lainnya.<br />

Dilengkapi dengan restoran yang menawan, ruangan besar ini menjadi tempat yang<br />

elegan <strong>dan</strong> sekaligus sebagai tempat menikmati jamuan teh di sore hari.<br />

34 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

35


Sudut – sudut di gedung ini memiliki berbagai<br />

fungsi <strong>dan</strong> tema. Ada yang nuansa Hongkong - China<br />

yang didominasi oleh warna merah <strong>dan</strong> poster film<br />

classic tahun 60-an ‘The World of Suzie Wong’. Sudut<br />

ini digunakan untuk pengunjung yang ingin suasana<br />

santai dengan banyak kursi <strong>dan</strong> sofa. Nuansa lain<br />

mengetengahkan etnik Jawa dengan dominasi ukiran<br />

jawa <strong>dan</strong> lukisan Soekarno. Ruangan ini biasanya untuk<br />

jamuan makan formal sebanyak 20 – 25 orang. Beberapa<br />

nuansa ruangan lain seperti nuansa Bali juga diperuntukan<br />

sebagai ruang jamuan makan formal dengan jumlah<br />

tamu yang lebih sedikit. Kemudian di lantai atas yang<br />

lebih terbuka <strong>dan</strong> luas, ruangan bernuansa modern ini<br />

biasanya digunakan untuk acara gathering/pameran/<br />

pertunjukan dll.<br />

Hampir disetiap sudut ruangan menampilkan<br />

berbagai seni kreatif antara tahun 1934 <strong>dan</strong> 1939 serta<br />

karya kelas dunia dari Vincent van Gogh, Pablo Picasso,<br />

Paul Gauguin, Marc Chagall <strong>dan</strong> sejenisnya. Salah satu<br />

sayap bangunan ini juga ditempatkan sebuah kafe yang<br />

sangat populer yang menjual makanan <strong>dan</strong> anggur yang<br />

dikenal sebagai Stam en Weynes.<br />

36 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

37


Restoran Tugu Kunstkring menyajikan<br />

pilihan jenis masakan yang otentik<br />

<strong>dan</strong> khas baik dari menu nusantara,<br />

Western <strong>dan</strong> Asia. Untuk momen tertentu,<br />

mereka membuat masakan spesial seperti<br />

Hari Raya Imlek, Puasa/Lebaran, Thanksgiving,<br />

Natal <strong>dan</strong> Tahun Baru. Diferensiasi servis<br />

seperti ini memang dirasakan perlu untuk<br />

tetap mempertahankan pelanggan juga<br />

menarik pelanggan baru.<br />

Saat ini Bisnis Tugu Hotels memiliki<br />

properti di Bali, Lombok, Malang <strong>dan</strong> Blitar.<br />

Untuk restoran, mereka telah membuka<br />

beberapa restoran mewah di Jakarta <strong>dan</strong><br />

Bali. Kunstkring, Dapur Babah Elite, Lara<br />

Djonggrang, Shanghai Blue 1920, Samarra<br />

adalah restoran yang ada di Jakarta, sementara<br />

Ji At Bale Sutra Restaurant 1706 beroperasi di<br />

Bali. Di tahun ini juga Tugu Hotels berencana<br />

membuka hotel nya di Ibukota Jakarta.<br />

Untuk publikasi <strong>dan</strong> iklan, manajemen<br />

Tugu Group saat ini fokus pada digital<br />

marketing yang memiliki peran penting dalam<br />

memajukan industri bisnis hotel <strong>dan</strong> restoran<br />

yang dimiliki oleh Tugu Group.<br />

38 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

39


TRAVEL ADDICT<br />

The Travel Junkie<br />

“Beauty of Heritage”<br />

The Travel Junkie adalah blog wisata populer<br />

yang berbagi gagasan untuk menciptakan dialog<br />

dua arah tentang dunia wisata, desain, fashion,<br />

musik <strong>dan</strong> hubungannya dengan kehidupan sehari-hari<br />

yang dikelola oleh Bowie Holiday. Travel Junkie mulai<br />

menarik pembaca lokal maupun internasional semenjak<br />

10 Oktober 2010. Bowie Holiday resmi me-launching<br />

blog-nya di Bali. Dia dikenal <strong>dan</strong> pernah tampil di majalah<br />

lokal maupun internasional. Bowie Holiday juga telah<br />

diun<strong>dan</strong>g untuk melakukan perjalanan ke Stockholm,<br />

Australia Barat, Melbourne, New South Wales,<br />

Queensland, Bangkok, Hua Hin, Hong Kong, Singapura,<br />

Halmahera, Copenhagen, Trang, Tokyo, Tohoku, Almere,<br />

Hat Yai, Sulawesi Selatan, Timur Kalimantan, Nusa<br />

Tenggara Barat, Aomori, Nusa Tenggara Timur, Pulau<br />

Nias, Sendai, Lombok, Bali, Chiang Mai, Kalimantan<br />

Tengah, Raja Ampat, Amsterdam, Den Haag, Paris <strong>dan</strong><br />

masih banyak lagi.<br />

Bowie<br />

Pada kesempatan ini, kami berhasil<br />

mewawancarai kehidupan pribadinya sebagai seorang<br />

travel blogger. Bowie Holiday telah banyak mendapatkan<br />

penghargaan lokal maupun internasional. Awards yang<br />

pernah diperoleh Bowie antara lain Marketing to Netizen<br />

2010 by Marketeers Magazine (Indonesia), A nominator<br />

for the Virgin Holidays Responsible Tourism Awards 2011<br />

(United Kingdom) in the Best in responsible tourism<br />

writing category, One of TOP Travel Blogs 2011 by Tamasya<br />

Magazine (Indonesia), One of Top AXIS Blog Awards 2012<br />

(Indonesia) in the best travel blogs category, and finalists<br />

for the Travel Bloggy Awards 2012 (Portugal) in the Best<br />

Budget Travel Blog category, One of Top Bali Travel Blog<br />

2014 by Hotel Club (Australia), 10 Top Bloogers from<br />

Indonesia (ASEAN UP), and Top Blogger of Indonesia<br />

(Top 10 of Asia).<br />

Penulis : Faisal Achmad<br />

Editor : Rosalin Petrina<br />

Sebagai seorang travel blogger tentunya<br />

Bowie sudah banyak mengunjungi destinasi-destinasi<br />

di Indonesia maupun destinasi di luar negeri. Bowie<br />

sudah kenyang pengalaman mengunjungi destinasi<br />

di Indonesia, dari Papua sampai ke Aceh pun sudah<br />

ia kunjungi. Tetapi ia masih ingin mengeksplor pulaupulau<br />

kecil di Indonesia, karena menurutnya Indonesia<br />

kaya akan pulau-pulau kecil mempesona yang belum<br />

terungkap.<br />

40 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 41


Bowie memiliki rekomendasi untuk sobat wisata<br />

yang ingin mengeksplor destinasi-destinasi di Indonesia.<br />

Destinasi yang sangat di rekomendasikan adalah Solo<br />

Raya (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar,<br />

Wonogiri, Sragen, <strong>dan</strong> Klaten). Mengapa destinasi<br />

tersebut yang ia pilih? “Karena Solo dengan Spirit of Java<br />

bisa diartikan sebagai jiwanya Jawa”. Menurut Bowie,<br />

sebagai pusat budaya Jawa, Solo Raya banyak sekali<br />

menawarkan destinasi menarik baik wisata alam maupun<br />

wisata budaya. Disana ada tempat pembuatan keris <strong>dan</strong><br />

gamelan yang sudah sangat langka saat ini, ada Candi<br />

Cetho <strong>dan</strong> Candi Sukuh di Karanganyar, ada Gunung<br />

Gamping di Tawangmangu, Bukit Cumbri di Wonogiri,<br />

wisata umbul (mata air) di Klaten, kampung batik di<br />

Sragen, wisata kuliner malam hari di Sukoharjo <strong>dan</strong><br />

masih banyak lagi destinasi-destinasi menarik lainnya.<br />

Untuk kalian para traveller yang penasaran<br />

ingin mengetahui berapa budget untuk berwisata ke<br />

Solo, Bowie memberikan informasi mengenai budget<br />

yang dihabiskan untuk mengunjungi destinasi tersebut.<br />

“Untuk budget, saya kira dengan kurang lebih 3 juta<br />

bisa keliling Solo Raya pada saat weekend. Banyak sekali<br />

pertunjukan budaya gratis di kota Solo, jadi pinterpinternya<br />

sobat wisata mencari informasi. Karena di<br />

Solo Raya banyak sekali event-event bagus baik yang<br />

diselenggarakan oleh Keraton maupun institusi seni,”<br />

ujarnya.<br />

Bowie juga memberikan saran apa saja barang<br />

maupun pakaian yang harus dibawa untuk para traveller<br />

apabila ingin mengunjungi Solo Raya. “Pakaian hangat<br />

<strong>dan</strong> peralatan naik gunung bagi yang ingin wisata<br />

ke gunung Lawu. Kalau pakaian casual formal untuk<br />

wisatawan yang ingin berwisata budaya. Jangan lupa<br />

membawa pakaian renang untuk yang ingin berwisata<br />

umbul (mata air) di Klaten. Untuk cuacanya tidak ada<br />

kendala sepanjang tahun. Wisata kuliner di Solo Raya<br />

adalah juaranya. Destinasi yang menarik untuk berkuliner<br />

adalah Desa Duwet (pusat pembuatan nasi liwet) di<br />

Sukoharjo, disana selain membeli nasi liwet, kita bisa<br />

belajar proses pembuatan nasi liwet yang termahsyur itu<br />

secara langsung dengan para koki yang handal,” ujarnya.<br />

Pemilik blog The Travel Jungkie itu juga<br />

memberikan definisnya mengenai Beauty of Heritage,<br />

menurutnya Beauty of Heritage ialah warisan (budaya<br />

<strong>dan</strong> alam) yang mempesona setiap insan <strong>dan</strong> wajib<br />

bagi kita untuk me-manage <strong>dan</strong> melestarikannya, serta<br />

diteruskan kepada generasi mendatang. Harapannya<br />

agar sektor branding <strong>dan</strong> advertising diperkuat lagi.<br />

Selama terkonsep dengan jelas, ia yakin<br />

pariwisata Indonesia akan lebih terkenal lagi, karena<br />

pariwisata merupakan leading sektor <strong>dan</strong> paling<br />

memberi harapan untuk masa depan Indonesia.<br />

Apabila pariwisata di Indonesia sudah kuat, otomatis<br />

perekonomian akan semakin sehat. Menurut Bowie<br />

penting untuk mewariskan <strong>dan</strong> melestarikan pariwisata<br />

Indonesia. Ia berpendapat yang perlu diwariskan kepada<br />

generasi muda saat ini yaitu rasa cinta terhadap alam <strong>dan</strong><br />

budaya asli bangsa ini, karena tanpa alam <strong>dan</strong> budaya asli<br />

yang mempesona negeri ini akan hancur.<br />

“Mengangkat pariwisata Indonesia itu tugas kita<br />

semua!” ujarnya. Bowie melihat selama ini bangsa Indonesia<br />

merasa belum percaya diri dengan pariwisata alam <strong>dan</strong><br />

budaya bangsa sendiri. Padahal banyak objek wisata lokal<br />

yang bisa didatangi <strong>dan</strong> dijadikan viral baik melalui blog<br />

maupun media sosial <strong>dan</strong> channels lainnya. Karena Indonesia<br />

merupakan negara yang kaya akan budaya <strong>dan</strong> tersebar<br />

di 34 provinsi. Baginya, Indonesia sangat berpotensi<br />

untuk menjadi destinasi utama yang didatangi wisatawan<br />

mancanegara.<br />

Dalam melakukan traveling, ia juga mempunyai<br />

style tersendiri serta barang-barang yang harus dibawa<br />

ketika ia mengunjungi destinasi-destinasi di Indonesia, “I<br />

love connecting with the world through beauty of heritage,”<br />

ujarnya. Ia pun tak luput membawa barang-barang<br />

seperti smartphone, laptop, credit card <strong>dan</strong> paspor dalam<br />

mengelilingi destinasi-destinasi di indonesia.<br />

Saat ini, Bowie masih terus mengejar mimpimimpinya<br />

untuk dapat travelling ke seluruh belahan dunia<br />

agar dapat menginspirasi banyak orang melalui blog-nya,<br />

The Travel Junkie. Namun baginya, travelling yang paling<br />

berkesan yaitu ketika ia mengunjungi destinasi-destinasi<br />

di Indonesia “wonderful” ujarnya ketika mendefinisikan<br />

pariwisata di Indonesia. Bowie juga mempunyai qoutes<br />

untuk pariwisata Indonesia yaitu “Dare to explore the<br />

wonderful heritages of the Indonesia”.<br />

542 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

43


CREATIVEPRENEUR<br />

Didiet Maulana<br />

Insan Muda<br />

Penuh Talenta<br />

& Berprestasi<br />

Penulis : Farhan Zahri<br />

Editor : Prima Sukma<br />

44 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

45


Didiet Maulana, kelahiran 18 Januari 1981, adalah<br />

insan muda penuh talenta <strong>dan</strong> berprestasi di<br />

tingkat dunia. Didiet sejak kecil sudah mencintai<br />

fashion dengan melihat neneknya selalu menggunakan<br />

<strong>dan</strong> merawat kain yang membuat Didiet mencintai kain<br />

khas Indonesia.<br />

“Menjadi desainer fashion yang bisa membawa<br />

kain Indonesia merajai di negeri sendiri <strong>dan</strong> bintang di<br />

dunia internasional” begitu penuturan Didiet ketika<br />

ditanya apakah saat ini se<strong>dan</strong>g berada di dunia sesuai<br />

passion-nya. Saat ini Didiet adalah desainer fashion muda<br />

kelahiran Jakarta yang menjadi salah satu desainer muda<br />

perancang tas untuk hadiah para selebriti yang hadir pada<br />

ajang Grammy Awards 2016. Tas ini merupakan kolaborasi<br />

antara Didiet dengan Tumi, merk koper <strong>dan</strong> tas yang<br />

identik dengan dunia traveling asal Amerika Serikat.<br />

Selain merancang tas pada acara Grammy<br />

Awards 2016, Didiet juga merancang busana untuk acara<br />

bergengsi Miss Universe <strong>dan</strong> Putri Indonesia. Berbagai<br />

penghargaan juga ditorehkan Didiet salah satunya adalah<br />

dinobatkan sebagai tokoh berprestasi di bawah usia 40<br />

tahun oleh majalah ternama di Indonesia.<br />

46 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

47


<strong>Pariwisata</strong> Indonesia menurut Didiet, pada sektor branding<br />

<strong>dan</strong> infrastruktur perlu ditingkatkan lagi untuk menarik minat<br />

wisatawan nusantara maupun mancanegara agar para wisatawan<br />

mengetahui keindahan alam <strong>dan</strong> ragam heritage yang ada di<br />

Indonesia. Desainer muda Didiet Maulana berpendapat heritage<br />

adalah warisan (budaya <strong>dan</strong> alam) yang mempesona untuk setiap<br />

insan <strong>dan</strong> wajib bagi kita terutama para pemuda untuk mewariskan<br />

<strong>dan</strong> melestarikannya, serta diteruskan kepada generasi yang<br />

akan datang. Menurut Didiet penting untuk mewariskan <strong>dan</strong><br />

melestarikan heritage, karena heritage telah menginspirasi dalam<br />

mendapatkan ide-ide untuk desainnya selama ini.<br />

Travelling adalah salah satu hobi yang Didiet lakukan disaat<br />

waktu senggang, karena travelling dapat membuatnya menjadi<br />

lebih santai. Berbagai tempat di Indonesia sudah Didiet jejaki dari<br />

Aceh, Pa<strong>dan</strong>g, Kalimantan, Sulawesi, Banda Naira, Sumba <strong>dan</strong><br />

berbagai tempat indah di Indonesia. Namun ada satu destinasi yang<br />

belum kesampaian untuk dikunjungi adalah Papua. Keindahan alam<br />

yang mengagumkan <strong>dan</strong> ragam budaya yang ada di tanah Papua<br />

menjadi daya tarik tersendiri untuk Didiet Maulana.<br />

48 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

49


IT’S SAID<br />

Udara sejuk menelusup ke dalam pori-pori kulit,<br />

perkiraan temperatur saat itu berada di angka 21-<br />

24 derajat Celcius. Cahaya matahari menerobos<br />

sela-sela daun <strong>dan</strong> batang pinus. Dengan suasana<br />

itu, Menteri <strong>Pariwisata</strong> (Menpar) Arief Yahya tak bisa<br />

melupakan pesona keindahan dataran tinggi <strong>dan</strong> hutan<br />

pinus di atas Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera<br />

Utara. Akhir tahun lalu, Arief mengunjungi beberapa<br />

lokasi di kawasan Danau Toba untuk meninjau kesiapan<br />

pariwisata <strong>dan</strong> infrastruktur penunjangnya.<br />

Danau Toba merupakan kawasan yang masuk<br />

dalam salah satu dari 10 destinasi prioritas pengembangan<br />

pariwisata yang pembangunannya se<strong>dan</strong>g dipercepat.<br />

Sembilan destinasi lainnya meliputi Tanjung Kelayang<br />

(Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan<br />

Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah),<br />

Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB),<br />

Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara),<br />

<strong>dan</strong> Morotai (Maluku Utara). Di tengah Danau Toba,<br />

terdapat sebuah pulau yang bernama Pulau Samosir,<br />

yang memiliki luas hampir sama dengan luas negara<br />

Singapura. Tak hanya Pulau Samosir yang menjadi daya<br />

tarik tempat wisata ini, peman<strong>dan</strong>gan di sekeliling <strong>dan</strong>au<br />

ini sangat indah dengan udara yang sejuk.<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong> Arief Yahya terus mendorong<br />

pengembangan wisata Danau Toba. Kawasan wisata<br />

yang terletak di Sumatera Utara itu merupakan salah<br />

satu <strong>dan</strong>au vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia.<br />

Lokasinya mencapai 1.145 kilometer persegi <strong>dan</strong> tampak<br />

seperti sebuah lautan yang berada di ketinggian 900<br />

meter di atas permukaan laut. Selain disebut sebagai<br />

<strong>dan</strong>au terluas di Asia Tenggara, <strong>dan</strong>au yang memiliki<br />

kedalaman 450 meter ini juga menjadi <strong>dan</strong>au terdalam di<br />

dunia.<br />

Keseriusan pengembangan lokasi wisata<br />

prioritas <strong>dan</strong> lokasi wisata lain di sekitarnya bisa dilihat<br />

dari sejumlah langkah yang dilakukan oleh <strong>Kementerian</strong><br />

<strong>Pariwisata</strong> dibawah kepemimpinan Arief Yahya. Dimulai<br />

dari pembentukan Ba<strong>dan</strong> Otoritas Danau Toba yang<br />

telah dibentuk, penetapan sejumlah Kawasan Ekonomi<br />

Khusus <strong>Pariwisata</strong> lainnya di Indonesia antara lain KEK<br />

Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Morotai<br />

<strong>dan</strong> KEK Mandalika.<br />

Penulis : Yohana Paulin<br />

Editor : Apriyanti<br />

“Inilah yang harus dilestarikan, dihutankan kembali. Ingat,<br />

semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan.<br />

Kami mendorong kekayaan alam <strong>dan</strong> keragaman budaya serta<br />

daya tarik wisata lainnya untuk tampil di pentas dunia, karena<br />

potensi Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hal yang<br />

perlu dilakukan adalah mengemas daya tarik tersebut menjadi<br />

kekuatan yang memiliki commercial value.<br />

- Arief Yahya -<br />

50 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

51


Pembentukan Ba<strong>dan</strong> Otorita<br />

BEAUTY of<br />

HERITAGE<br />

INDONESIA<br />

Melihat keindahan serta daya tarik Danau Toba,<br />

maka lokasi yang disebut sebagai ‘Monaco of<br />

Indonesia’ ini layak mendapat perhatian khusus.<br />

Wisatawan yang berkunjung kesana dapat menikmati<br />

peman<strong>dan</strong>gan alam yang eksotis seperti Pulau Samosir,<br />

Perkampungan Batak di sekitarnya, <strong>dan</strong> lain-lain.<br />

Ba<strong>dan</strong> Otorita adalah layanan satu pintu yang<br />

dibuat untuk pengembangan pariwisata daerah tersebut.<br />

Ba<strong>dan</strong> Otorita <strong>Pariwisata</strong> (BOP) Danau Toba yang berada<br />

di bawah <strong>dan</strong> bertanggung jawab kepada Presiden,<br />

sesuai bunyi Peraturan Presiden Pasal 1 ayat 2, “Provinsi<br />

Sumatera Utara memiliki banyak objek wisata menarik<br />

<strong>dan</strong> perlu dikembangkan, apalagi sudah terbentuk<br />

Peraturan Presiden Ba<strong>dan</strong> Otorita Pengelola Kawasan<br />

<strong>Pariwisata</strong> Danau Toba,” kata Menteri <strong>Pariwisata</strong>, Arief<br />

Yahya.<br />

Terkait peningkatan jumlah kunjungan, akan<br />

dilakukan juga sejumlah usaha agar Karnaval Toba<br />

dapat dimasukkan sebagai Calender of Event. Selain<br />

itu, beberapa lokasi wisata baru juga akan dibangun,<br />

seperti Taman Bunga Nusantara, di sekitar Danau Toba.<br />

Rencananya, akan ada dua lokasi untuk Taman Bunga<br />

Nusantara, yakni di Toba Samosir atau Tapanuli Utara.<br />

Dalam pembangunannya, telah disiapkan<br />

sebuah kawasan seluas 600 hektar yang akan dibangun<br />

lima hotel mewah berbintang lima, convention center,<br />

<strong>dan</strong> lapangan golf seluas 100 hektar. Hotel-hotel<br />

berbintang tersebut akan dibangun oleh tiga pengusaha<br />

asal Me<strong>dan</strong>. Dan tak kalah pentingnya, zona otorita<br />

pariwisata itu akan berkonsep ekowisata.<br />

Sampai saat ini, pembentukan BOP <strong>dan</strong>au Toba<br />

sudah sampai pada tahap penentuan ketua serta tim inti.<br />

Diharapkan, kehadiran BOP <strong>dan</strong>au Toba dapat menjadi<br />

contoh sukses pengembangan pariwisata bagi lokasi<br />

wisata lain serta menjawab berbagai tantangan seputar<br />

pengembangan pariwisata daerah.<br />

Bicara keindahan alam, pesona yang dimiliki<br />

Indonesia tersebar di seluruh wilayahnya. Mulai dari<br />

wilayah barat, bergeser ke tengah hingga ke ujung<br />

timur. Selain Danau Toba <strong>dan</strong> Borobudur, ada sebuah<br />

lokasi wisata lain yang tak kalah menarik yaitu Candi<br />

Borobudur.<br />

Lokasinya terletak sekitar 40 kilometer (25<br />

mil) barat laut dari Kota Yogyakarta, dekat dengan<br />

Gunung Sundoro-Sumbing <strong>dan</strong> Merbabu-Merapi, serta<br />

552 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

53


Bukit Tidar <strong>dan</strong> Perbukitan Menoreh. Selain Borobudur,<br />

terdapat Candi Mendut <strong>dan</strong> Candi Pawon serta beberapa<br />

peninggalan purbakala lainnya, di antaranya berbagai<br />

temuan tembikar seperti periuk <strong>dan</strong> kendi yang<br />

menunjukkan bahwa di sekitar Borobudur dulu terdapat<br />

beberapa wilayah hunian.<br />

Borobudur telah diakui UNESCO sebagai warisan<br />

budaya dunia, bukan hanya karena sebagai Candi Buddha<br />

terbesar di dunia, tapi juga karena peradaban <strong>dan</strong><br />

kreativitas dari abad ke-9 yang masih berlanjut hingga<br />

sekarang.<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong> Arief Yahya menyatakan<br />

Ba<strong>dan</strong> Otorita <strong>Pariwisata</strong> (BOP) Borobudur akan<br />

ditetapkan pada tahun 2017 ini. Hingga saat ini tim<br />

percepatan masih melakukan pembahasan terkait hal<br />

tersebut. Borobudur telah disepakati sebagai ikon<br />

atraksi.<br />

Arief Yahya menargetkan jumlah kunjungan<br />

wisatawan mancanegara bisa meningkat menjadi 2 juta<br />

pengunjung dari rata-rata saat ini hanya 250.000-300.000<br />

orang. Sementara untuk kunjungan wisatawan lokal, Arif<br />

menargetkan bisa mencapai 5 juta orang.<br />

BOP Borobudur akan mengelola zona<br />

otoritas seluas 600 hektar yang dikelola dengan single<br />

management atau pihak ketiga. Sejauh ini BOP Borobudur<br />

sudah melakukan pemetaan kawasan tersebut meski<br />

belum dapat dipublikasikan.<br />

Kunjungan wisatawan mancanegara pada<br />

2019 ditargetkan bisa menembus angka 2 juta orang.<br />

Namun demikian, katanya, pemerintah masih melakukan<br />

pembenahan infrastruktur terutama bandar udara.<br />

Pengembangan wisata Candi Borobudur akan memacu<br />

wisatawan domestik maupun mancanegara untuk<br />

berkunjung ke candi yang berlokasi di Magelang Jateng.<br />

Melihat fakta bahwa Indonesia memiliki sejumlah<br />

daya tarik yang mumpuni untuk menarik minat<br />

kunjungan wisatawan, sepertinya bukan hal<br />

sulit untuk bisa mencapai target kunjungan 20 juta<br />

wisman <strong>dan</strong> 275 juta perjalanan wisnus pada tahun 2019<br />

mendatang. Kebudayaan <strong>dan</strong> kekayaan alam merupakan<br />

alasan utama turis datang ke Indonesia. Mereka ingin<br />

melihat keragaman budaya yang sangat kaya, dramatis<br />

<strong>dan</strong> mempesona.<br />

Potensi Wisata<br />

Potensi pariwisata Indonesia ditunjukkan<br />

dengan peningkatan jumlah kunjungan yang terus terjadi<br />

setiap tahunnya. Sampai saat ini, peningkatan yang<br />

terjadi terbilang cukup menggembirakan. Capaian angka<br />

sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara<br />

(wisman) pada Januari hingga Oktober 2016 secara<br />

kumulatif sebanyak 9.403.614 wisman atau tumbuh<br />

9,54% dibandingkan periode yang sama tahun 2015<br />

sebanyak 8.54.832 wisman.<br />

Ada tiga hal penting yang harus dibangun dalam<br />

penetapan BOP, yakni atraksi, akses <strong>dan</strong> amenitas.<br />

Adapun mengenai akses akan dibangun bandara di<br />

Kulonprogo, DI Yogyakarta serta pembangunan jalan tol<br />

yang langsung menuju Borobudur dari Semarang, Solo<br />

<strong>dan</strong> Yogyakarta.<br />

Selain dua daerah tersebut, ada Labuan Bajo,<br />

NTT yang juga memiliki daya tarik pariwisata yang sangat<br />

unik. Seperti halnya pengembangan pariwisata di Danau<br />

Toba <strong>dan</strong> Borobudur, pengembangan wisata di Labuan<br />

bajo juga akan mengacu pada konsep 3A.<br />

Target pada triwulan 4 (Oktober, November,<br />

Desember) 2016 sebesar 3,9 juta wisman atau 32,5%.<br />

Pada Oktober sudah tercapai 1,040 juta atau tumbuh<br />

18,55%, se<strong>dan</strong>gkan sisanya 2,86 juta optimis akan<br />

terlampaui. Diproyeksikan hingga akhir Desember 2016,<br />

target 12 juta wisman akan terlampaui dengan estimasi<br />

tercapainya target wisman pada November sebesar 1,3<br />

juta <strong>dan</strong> Desember 1,5 juta wisman.<br />

“Negeri ini begitu indah dengan kekayaan<br />

destinasi wisata alam <strong>dan</strong> budaya yang begitu<br />

mengagumkan. Itulah diferensiasi Indonesia yang sulit<br />

dipatahkan oleh negara lain manapun,” kata Arief Yahya.<br />

54 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

55


TIPS<br />

Langkah pembuatannya :<br />

Tips Agar Tetap Sehat & bugar<br />

Setelah Travelling Dengan<br />

Ramuan Jahe<br />

Bersihkan jahe <strong>dan</strong> sereh<br />

Keprek jahe <strong>dan</strong> sereh, lalu masukkan ke dalam panci berisi 3/4 air<br />

Masak dengan api kecil, sampai air tersisa kurang lebih 1/2 panci.<br />

Kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam.<br />

Siapkan gelas, beri perasan jeruk nipis (1/2 jeruk agar tidak terlalu asam). tambahkan gula / madu secukupnya.<br />

Tuangkan rebusan jahe <strong>dan</strong> sereh ke dalam gelas. Sajian minuman penghangat tubuh siap dinikmati.<br />

Mudah kan sobat wisata?<br />

Sekarang tubuh kalian akan kembali bugar <strong>dan</strong> siap beraktivitas . Selamat mencoba, Sobat Wisata!<br />

Penulis : Vira Handayani<br />

Editor : Rosalina Haudy<br />

Travelling selalu dimanfaatkan untuk refreshing bersama keluarga, pasangan, <strong>dan</strong> teman-teman. Setelah<br />

travelling usai, sobat wisata harus kembali beraktivitas seperti biasanya. Akan tetapi, rasa lelah <strong>dan</strong> lesu sering kali<br />

membuat sobat wisata malas bekerja.<br />

Meskipun liburan <strong>dan</strong> travelling kalian telah berakhir <strong>dan</strong> harus kembali beraktivitas, sobat wisata jangan sampai<br />

lupa untuk tetap menjaga tubuh kita agar tetap sehat <strong>dan</strong> bugar. Salah satunya dengan ramuan jahe yang dengan mudah<br />

sobat wisata sajikan di rumah. Yuk, simak <strong>dan</strong> ikuti caranya.<br />

BAHAN-BAHAN :<br />

6 ruas sereh segar 5 buah jahe segar<br />

1 buah jeruk nipis/lemon Gula/madu secukupnya<br />

Gula<br />

- Menurunkan Berat Ba<strong>dan</strong><br />

Lemon<br />

5MANFAAT<br />

Jahe<br />

- Menyehatkan Jantung<br />

- Memperkuat Daya Tahan Tubuh<br />

- Melancarkan Sirkulasi Darah<br />

- Menangkal Radikal Bebas<br />

56 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

57


LUXURY ESCAPE<br />

THE<br />

JAYAKARTA SUITES<br />

Komodo - Flores<br />

Penulis : Farhan Zahri<br />

Editor : Apri Widiastuti<br />

58 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

59


Labuan Bajo adalah kota nelayan yang terletak<br />

di ujung barat Flores di wilayah Nusa Tenggara<br />

Timur, yang memberikan peman<strong>dan</strong>gan sunset<br />

yang menakjubkan. The Jayakarta Suites Komodo-<br />

Flores adalah resort bintang lima yang menawarkan<br />

keindahan panorama laut <strong>dan</strong> kawasan pegunungan<br />

yang mempesona. Berjarak hanya sekitar 10 menit<br />

dari Bandara Udara Komodo, The Jayakarta Suites<br />

Komodo-Flores merupakan persinggahan ideal<br />

bagi wisatawan untuk menjelajahi Taman Nasional<br />

Komodo <strong>dan</strong> menikmati keindahan Labuan Bajo.<br />

The Jayakarta Suites Komodo-Flores yang<br />

terletak di pantai berpasir putih di Labuan Bajo,<br />

dikelilingi oleh laut yang indah, peman<strong>dan</strong>gan<br />

pegunungan, terumbu karang yang cantik <strong>dan</strong> lebih<br />

dari 50 tempat penyelaman yang akan membuat<br />

para pengunjung mendapatkan petualangan yang<br />

berbeda, benar-benar surga bagi pecinta olahraga<br />

air.<br />

Diving Spot di The Jayakarta Suites<br />

Fasilitas kapal The Jayakarta Suites<br />

untuk melihat peman<strong>dan</strong>gan laut<br />

Pulau Komodo<br />

60 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

61


Peman<strong>dan</strong>gan laut dari The<br />

Jayakarta Suites<br />

Bangunan The Jayakarta Suites Komodo-<br />

Flores yang didominasi warna krem<br />

dengan aksen coklat <strong>dan</strong> memiliki 71<br />

Kamar Suites yang terbagi dalam tipe Deluxe<br />

Suites, Jayakarta Suites <strong>dan</strong> Presidential<br />

Suites. Untuk Presidential Suites harga<br />

berkisar 8,5 juta-an. Setiap kamar menyajikan<br />

peman<strong>dan</strong>gan laut <strong>dan</strong> gunung yang akan<br />

membuat nyaman para pengunjung yang<br />

menginap di The Jayakarta Suites Komodo-<br />

Flores.<br />

Fasilitas balkon pada The Jayakarta Suites<br />

562 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

63


Hotel ini memiliki 71 kamar yang tersebar<br />

di 8 lantai yang akan memberikan<br />

suasana hangat <strong>dan</strong> menyenangkan<br />

ketika Anda berada jauh dari rumah.<br />

Kenyamanan modern yang berikan seperti<br />

IDD Call, minibar, TV dengan lokal maupun<br />

internasional channel, tea-coffee, AC, 24 hours<br />

room service, laundry & dry cleaning service,<br />

<strong>dan</strong> daily newspaper.<br />

The Jayakarta Suites Komodo-<br />

Flores telah menjadi salah satu<br />

pionir di Labuan Bajo dalam<br />

menyelenggarakan MICE bagi corporate<br />

maupun pemerintah. Memiliki 3 Ruang<br />

Meeting, yaitu Maria Magdalena<br />

(Ballroom), Theresia Room <strong>dan</strong> Gabriel<br />

Room dengan fasilitas yang mendukung<br />

sehingga mampu menampung hingga<br />

350 orang.<br />

Fasilitas yang diberikan seperti pantai pribadi,<br />

pusat kebugaran, kolam renang luar ruangan, spot<br />

menyelam, <strong>dan</strong> spa dirancang untuk memanjakan<br />

para pengunjungnya. Apapun keinginan Anda<br />

mengunjungi Labuan Bajo, The Jayakarta Suites Komodo<br />

Flores adalah tempat yang sempurna untuk liburan yang<br />

menyenangkan.<br />

64 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

65


The Jayakarta Suites Komodo Flores memiliki restoran<br />

yang terdiri dari Nat’s Coffee Shop <strong>dan</strong> Nick’s Bar. Nat’s<br />

Coffee Shop menyajikan berbagai macam jenis Coffee<br />

<strong>dan</strong> menu Eropa, se<strong>dan</strong>gkan Nick’s Bar menghi<strong>dan</strong>gkan<br />

Snack & Cocktail.<br />

66 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

67


INDONESIA TREASURE<br />

UP AND CLOSE HERITAGE OF<br />

Magelang Regency<br />

Kabupaten Magelang Jawa Tengah selama ini selalu berada di bawah bayangbayang<br />

kota Yogyakarta. Namun beberapa tahun terakhir, Magelang tergerak<br />

untuk membuktikan bahwa kotanya pun tak kalah menarik untuk dijelajahi<br />

setelah atau sebelum menjejakkan kaki di Borobudur.<br />

Magelang bisa dicapai dari Bandara Adisucipto Yogyakarta dengan mobil travel<br />

<strong>dan</strong> bus umum/Damri. Seperti tema edisi kali ini ‘Beauty of Heritage’, redaksi “Pesona<br />

E-Magazine” mengangkat potensi Magelang. Potensi wisata heritage atau wisata berbasis<br />

budaya <strong>dan</strong> sejarah yang ada di destinasi ini cukup banyak dikunjungi. Magelang menjadi<br />

salah satu daerah di provinsi Jawa Tengah yang sarat dengan sejarah kerajaan Jawa di<br />

masa lalu. Magelang lahir tahun 907 berdasar Prasasti Mantyasih, pada zaman kerajaan<br />

Me<strong>dan</strong>g. Ulang tahun Magelang diperingati setiap tanggal 11 April. Magelang saat ini gencar<br />

mempromosikan destinasinya dengan tagline ‘Magelang Tempo Doeloe’.<br />

Pemerintah Magelang di awal tahun 2017 telah memfokuskan <strong>dan</strong> berkomitmen<br />

untuk memasarkan destinasinya berbasiskan wisata heritage <strong>dan</strong> sejarah. Alasannya,<br />

pengembangan potensi kawasan heritage yaitu keunikan <strong>dan</strong> kekayaan cagar budaya<br />

di Magelang yang tidak ada di tempat lainnya di Indonesia. <strong>Pariwisata</strong> berbasis heritage<br />

diharapkan dapat memberikan pendidikan (edukasi) pada masyarakat umum dari mulai<br />

kalangan anak – anak hingga dewasa.<br />

age<br />

lang<br />

Di sini ada beberapa museum khas seperti Museum BPK, Bumi Putera, Abdul Djalil,<br />

Diponegoro, <strong>dan</strong> Jenderal Sudirman yang sangat bersejarah. Kemudian semenjak tahun<br />

2014, Magelang menjadi tuan rumah event ‘Mesastila Challenge & Ultra’, yaitu lomba lari<br />

gunung atau ultra pertama di Jawa Tengah dengan mengelilingi destinasi khas gunung,<br />

pohon, kebun <strong>dan</strong> sawah.<br />

Nikmati liputan <strong>dan</strong> foto – foto yang berhasil dikumpulkan oleh tim redaksi<br />

Pesona Magazine bekerjasama dengan Dinas <strong>Pariwisata</strong> Kabupaten Magelang. Kunjungi<br />

destinasi favorit sobat wisata <strong>dan</strong> jangan lupa unggah di media sosial dengan hashtag<br />

#PesonaMagelang.<br />

Penulis : Ondo Ria<br />

Editor : Rosalin Petrina<br />

68 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

69


Candi<br />

Selogriyo<br />

Desa Bahasa<br />

Ngargogondo<br />

Borobudur<br />

Selogriyo memiliki arti rumah yang terbuat dari<br />

batu, atau bisa juga bangunan yang merupakan<br />

“rumahnya” batu. Candi Selogriyo merupakan<br />

candi Hindu yang dibangun pada masa pemerintahan<br />

Dinasti Sanjaya. Dengan ciri bangunan yang ramping nan<br />

langsing, candi ini beratap susun tiga dengan mahkota<br />

sebentuk stupa bulat yang mungkin merupakan pengaruh<br />

nafas bangunan candi Buddha. Adapun di ketiga sisi,<br />

terdapat hiasan relung patung Siwa dalam berbagai<br />

posisi berdiri. Di beberapa sudut juga nampak patung<br />

Siwa yang mengendarai Lembu Andini. Se<strong>dan</strong>gkan salah<br />

satu sisi candi merupakan pintu yang menghubungkan<br />

ke dalam ruang dalam bangunan candi. Dulunya<br />

ruang tersebut digunakan untuk bersembahyang atau<br />

bermeditasi dengan segala kelengkapan arca atau<br />

altarnya.<br />

Menikmati keanggunan Candi<br />

Selogriyo dapat membawa kita kepada suasana<br />

keheningan yang sesekali diselingi desir suara angin<br />

yang turun dari puncak gunung Sumbing. Kesejukan<br />

suasana gunung, kesunyian yang menghanyutkan,<br />

seringkali membawa pengunjung kepada suasana<br />

kantuk. Di area pelataran candi telah dilengkapi<br />

dengan pondok terbuka yang dapat dipergunakan<br />

untuk beristirahat sambil terus menenggelamkan diri<br />

dalam eksotika masa lalu yang mengharu biru. Candi<br />

Selogriyo dengan berbagai latar sudutnya merupakan<br />

sebuah masterpiece hasil karya adiluhung para leluhur<br />

yang sangat membanggakan <strong>dan</strong> harus senantiasa<br />

dilestarikan.<br />

Terletak di barisan Pegunungan Menoreh, tepatnya arah<br />

tenggara Candi Borobudur (kira-kira 3 km). Dengan<br />

program eduwisata (Edukasi & Wisata) pengunjung akan<br />

dimanjakan dengan berlibur sambil belajar Bahasa Inggris. Pola belajar<br />

Bahasa Inggris dengan konsep menyatu dengan alam, seperti memberi<br />

makan kambing, ‘Tour de Village’, citytour, rafting, tourist hunting, outbound,<br />

English camp, naik dokar, <strong>dan</strong> bercakap Bahasa Inggris dengan native speaker.<br />

Program di Desa Bahasa ini berlangsung selama 6 hari.<br />

Kemudian jika sobat wisata tidak memiliki cukup waktu untuk mengikuti<br />

kelas reguler, disarankan bisa ikut kelas eduwisata (khusus kelas liburan). Selain itu,<br />

bagi instansi atau lembaga yang menginginkan alternatif study tour yang komplit,<br />

menyenangkan, <strong>dan</strong> tentunya sangat bermanfaat, dapat mengikuti paket kunjungan<br />

singkat yang disediakan paket dari tour operator di Desa Bahasa ini.<br />

70 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 71


Gerabah Klipoh<br />

Borobudur<br />

Desa Klipoh telah dicanangkan sebagai desa wisata semenjak tahun 2007. Dusun<br />

Klipoh, yang kerap diucapkan “Nglipoh”, berada di barat daya Candi Borobudur,<br />

Jawa Tengah. Hampir sebagian besar warga dusun kecil ini bekerja sebagai pembuat<br />

gerabah dari tanah liat. Tradisi membuat gerabah di dusun ini bisa dilihat dari relief yang ada di<br />

Candi Borobudur. Produk pelita minyak kelapa misalnya, persis seperti yang terdapat di salah satu<br />

panel candi.<br />

Gardu Pan<strong>dan</strong>g<br />

Ketep Pass<br />

Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketinggian<br />

1200 meter dari permukaan laut (dpl) ini<br />

memang menyajikan hamparan peman<strong>dan</strong>gan<br />

pegunungan yang luar biasa. Betapa tidak, dilengkapi<br />

dengan dua buah gazebo berbentuk empat persegi<br />

panjang <strong>dan</strong> bangunan segi delapan dengan panjang<br />

panjang tiap sisi lima meter, kita bisa melihat keindahan<br />

alam Gunung Merapi <strong>dan</strong> Gunung Merbabu dari atas<br />

Puncak Bukit Sawangan ini.<br />

Beberapa hal yang menarik lainnya, wisatawan<br />

juga bisa melihat hamparan lahan pertanian di kedua<br />

kaki gunung tersebut, sambil menikmati makanan <strong>dan</strong><br />

minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar<br />

obyek. Jajanan yang paling banyak dijajakan di obyek<br />

wisata dengan hawa dingin ini adalah jagung bakar. Ada<br />

juga cafe di lantai dua bangunan yang juga berfungsi<br />

sebagai gardu pan<strong>dan</strong>g. Disini sobat wisata dapat<br />

menikmati seduhan kopi, teh atau we<strong>dan</strong>g ronde hangat<br />

sambil mengobrol ditemanin goreng pisang atau roti<br />

bakar.<br />

Panca Arga mempunyai arti lima gunung<br />

<strong>dan</strong> lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek<br />

Wisata Ketep Pass. Dari puncak tertinggi Panca Arga<br />

inilah pengunjung dapat melihat lima gunung yaitu<br />

gunung Merapi, gunung Merbabu, gunung Sindoro,<br />

gunung Sumbing <strong>dan</strong> gunung Slamet. Pihak pengelola<br />

menyediakan dua buah teropong yang berada di<br />

puncak Panca Arga <strong>dan</strong> Gardu Pan<strong>dan</strong>g. Dengan alat<br />

ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan<br />

panorama gunung Merapi, gunung Merbabu <strong>dan</strong><br />

gunung-gunung yang lain.<br />

Untuk menambah wawasan tentang gunung api,<br />

di obyek wisata yang diresmikan oleh Presiden Megawati<br />

Soekarno Putri tahun 2002 silam ini, telah berdiri Ketep<br />

Vulcano Theatre. Gedung tersebut digunakan sebagai<br />

tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas<br />

gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.<br />

Tim redaksi Pesona E-Magazine berkesempatan untuk<br />

menyaksikan film ilmiah yang menceritakan tentang<br />

terjadinya gunung berapi, penelitian di puncak Garuda<br />

serta letusan dahsyat gunung Merapi yang terakhir di<br />

tahun 2010.<br />

Selain itu, juga terdapat Ketep Vulcano Centre,<br />

yakni, sebuah gedung museum yang luasnya kurang<br />

lebih 550 meter persegi. Gedung ini adalah miniatur<br />

gunung Merapi <strong>dan</strong> didalamnya ada komputer interaktif<br />

yang berisi tentang dokumen gunung api. Bahkan,<br />

terdapat beberapa contoh batu-batuan bukti letusan<br />

dari tahun ke tahun. Termasuk, poster puncak Garuda<br />

yang berukuran 3x3 meter <strong>dan</strong> poster peringatan dini<br />

lahar gunung Merapi.<br />

Sejak tahun 2000, dusun Nglipoh telah dikunjungi wisatawan mancanegara <strong>dan</strong> domestik.<br />

Biasanya dusun ini menjadi gimmick wisata Borobudur yang dijual travel agent. Wisatawan dari<br />

Borobudur bisa berkendara andong ke dusun Nglipoh. Potensi wisatanya dikembangkan dengan<br />

memadukan unsur atraksi kerajinan pembuatan gerabah, keindahan bentang alam, budaya lokal <strong>dan</strong><br />

kegiatan sehari-hari masyarakat. Didusun ini, wisatawan bisa mempraktekkan kegiatan mengolah<br />

bahan baku tanah liat hingga menjadi barang jadi berupa gerabah yang cantik. Atraksi semacam ini<br />

sangat disukai oleh wisatawan terutama dari mancanegara, sehingga bisa menjadi sarana edukasi<br />

yang menarik untuk memperkenalkan keunikan seni kerajinan gerabah di Indonesia.<br />

Pada Mei 2016, di desa Karanganyar telah diresmikan Galeri Komunitas yang didukung oleh<br />

United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) <strong>dan</strong> pemerintah Australia.<br />

Salah satu tujuan Galeri Komunitas ini adalah untuk mengembangkan kerajinan gerabah Nglipoh.<br />

572 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

73


Offroad<br />

Jurang Jero<br />

Memacu adrenalin menyusuri jejak lahar dingin<br />

muntahan material gunung Merapi menjadi<br />

pengalaman yang takkan terlupakan. Jurang<br />

Jero berada di ketinggian kurang lebih 2000 mdpl,<br />

sehingga suhu di sini cukup sejuk. Letaknya yang tidak<br />

lebih dari 4 km dari puncak Merapi mengakibatkan<br />

tempat ini termasuk kawasan rawan bahaya. Oleh karena<br />

itu, pemukiman yang ada di sekitarnya telah dipindahkan<br />

ke tempat yang lebih aman.<br />

Mengagumi gunung Merapi dengan cara<br />

yang berbeda, begitu menyenangkan walau penuh<br />

ketegangan. Wisata Alam Jurang Jero berada di Kawasan<br />

Taman Nasional Gunung Merapi, Kecamatan Srumbung.<br />

Offroad Jurang Jero menawarkan sensasi menaiki Jeep<br />

menjelajahi keindahan Kabupaten Magelang, melewati<br />

pedesaan, merasakan keramahan warga, menghirup<br />

udara segar diantara hamparan sawah serta menyebrangi<br />

Sungai Blongkeng yang penuh tantangan.<br />

Menyusuri Kali Putih<br />

yang menjadi saksi keganasan<br />

lahar dingin material gunung Merapi,<br />

yang pernah menjadi bencana walau<br />

kini menjadi berkah sungguh memacu<br />

adrenalin, melewati sungai yang penuh dengan<br />

batu-batuan Merapi serta sisa galian pasir begitu<br />

menegangkan sambil melihat peman<strong>dan</strong>gan nan<br />

elok, terlihat gunung Merapi begitu gagah dikejauhan<br />

serta pohon pinus dikanan kiri menambah keindahan.<br />

Disarankan untuk pengunjung yang ingin<br />

menikmati Kawasan Jurang Jero, dapat menggunakan<br />

mobil offroad, motor trail atau sepeda (downhill). Jangan<br />

lupa membawa perlengkapan makan <strong>dan</strong> snack, tetapi<br />

jangan membuang sampah sembarangan karena sudah<br />

disediakan tempat sampah. Jika berkunjung ke Jurang<br />

Jero sebaiknya diwaktu waktu tertentu ketika pagi atau<br />

sore, <strong>dan</strong> tidak disaat hujan.<br />

Punthuk<br />

Setumbu<br />

Selain dengan mendatangi candinya langsung,<br />

pengunjung juga bisa melihat dalam dimensi<br />

panorama yang berbeda, yakni meman<strong>dan</strong>ginya<br />

dari atas Punthuk Setumbu. Momen matahari terbit merupakan<br />

waktu yang tepat untuk berada di Punthuk Setumbu. Dari sini<br />

mata akan terpana oleh kabut putih yang mengambang melingkupi<br />

Candi Borobudur, bagaikan sebuah kembang teratai diselimuti asap.<br />

Di belakangnya berjejer gunung Merapi <strong>dan</strong> gunung Merbabu seolah<br />

melindunginya. Punthuk Setumbu menjadi lokasi ideal bagi para fotografer.<br />

Berada di ketinggian 400 meter dpl, pada gugusan pegunungan Menoreh.<br />

Sebelum terkenal sekarang, dulunya bukit ini hanyalah la<strong>dan</strong>g penduduk.<br />

Setelah seorang fotografer mempublikasikan foto Candi Borobudur yang<br />

dipotret dari sini pada satu dekade silam, nama Punthuk Setumbu menjadi<br />

terkenal. Disarankan tiba di lokasi ini sebelum jam 05.00 pagi, diakses<br />

melalui jalan di dekat Hotel Manohara, Borobudur. Dari kawasan Borobudur<br />

waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncaknya adalah sekitar 30 menit<br />

berkendara.<br />

74 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 75


Top Selfie<br />

Kragilan Pakis<br />

Magelang<br />

Top Selfie Pinusan Kragilan, dari namanya saja sudah cukup<br />

menunjukkan identitas. Terletak di Desa Kragilan, Kec. Pakis, satu<br />

kecamatan di ujung timur Magelang, serta masih menjadi bagian<br />

dari lereng gunung Merbabu, ini merupakan hutan pinus yang sejuk<br />

<strong>dan</strong> rin<strong>dan</strong>g. Setiap hari dari pagi sampai sore, pengunjung terus<br />

berdatangan. Masuk akal, sebab saat ini ia adalah primadona<br />

baru wisata Magelang. Bagi yang berkunjung ke Magelang,<br />

nama tempat ini sudah pasti akan direkomendasikan<br />

untuk didatangi. Akses ke tempat ini mudah jika<br />

Anda sudah tahu arah ke Ketep Pass, maka lokasi<br />

Top Selfie Pinusan Kragilan berada setelah<br />

Ketep Pass, kira-kira 12 km ke arah timur.<br />

Terdapat jalan setapak serta sejumlah<br />

fasilitas pendukung seperti ayunan <strong>dan</strong><br />

anjungan untuk bersantai.<br />

Di Top Selfie Kragilan pengunjung juga<br />

bisa berfoto dengan burung hantu jinak (owl)<br />

jenis Oriental Bay, Buffy Fish, Setrix Seloputo<br />

<strong>dan</strong> Tito Alba. Penyewaan hammock warna<br />

warni juga ada disini, silahkan berfoto seperti<br />

se<strong>dan</strong>g berkemah di alam terbuka dengan<br />

nuansa pinus sebagai latar.<br />

Sunrise<br />

Gunung<br />

Andong<br />

Kabupaten Magelang mempunyai gunung yang<br />

paling ramah untuk pendaki pemula, namanya<br />

gunung Andong. Memiliki ketinggian 1.726 mdpl,<br />

gunung ini adalah gunung berapi bertipe perisai, yakni gunung<br />

yang memiliki ba<strong>dan</strong> gunung luas <strong>dan</strong> lereng landai. Tergolong<br />

tidak terlalu berbahaya jika meletus. Meski kalah tinggi dari Merapi<br />

<strong>dan</strong> Merbabu, peman<strong>dan</strong>gan yang disajikan oleh gunung Andong tak<br />

kalah dengan gunung- gunung lain yang memiliki ketinggian lebih dari<br />

3.000 mdpl. Toh, dengan ketinggian tak mencapai 2000 meter dpl tetap juga<br />

membutuhkan persiapan bila ingin mendaki. Baik persiapan alat maupun fisik.<br />

Basecamp pendakian gunung Andong berada di kecamatan Ngablak. Karena<br />

belakangan gunung ini semakin terkenal, saat ini telah dibuka beberapa jalur lain selain jalur<br />

utama. Adapun jalur utama <strong>dan</strong> paling umum untuk melakukan pendakian ke gunung Andong<br />

adalah melalui Dusun Sawit Desa Girirejo. Lokasi desanya tidak terlalu tinggi sehingga kendaraan<br />

biasapun bisa sampai kesana. Saat ini gunung Andong mulai ramai didaki, terutama akhir pekan.<br />

Kelompok orang muda suka mendirikan tenda di atas gunung <strong>dan</strong> menanti matahari terbit.<br />

76 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

77


Camera<br />

House<br />

Arung Jeram<br />

Sungai Elo<br />

Camera House menawarkan<br />

surganya berfoto dengan hasil<br />

yang menakjubkan bak di alam nyata.<br />

Begitu banyak pilihan latar belakang foto yang menarik<br />

untuk diabadikan, tak hanya itu camera house menjadi wahana<br />

foto yang digemari serta gembok cinta di puncak bangunan menjadi<br />

daya tarik bagi para pasangan. Berada di Desa Majaksingi, hanya 5 menit dari<br />

Candi Borobudur ke arah selatan. Bentuk bangunannya unik seperti kamera DSLR,<br />

rumah kamera ini didirikan oleh seorang seniman lokal bernama Tanggol Angien Jatikusumo<br />

untuk memajang hasil karyanya. Camera House mendapat penghargaan dari MURI sebagai<br />

rumah kamera terbesar di Indonesia.<br />

Kabupaten Magelang terdapat beberapa sungai besar yang<br />

sangat cocok untuk wisata petualangan air, khususnya arung<br />

jeram. Potensi ini menjadi nyata dengan hadirnya wisata<br />

arung jeram yang memanfaatkan sungai Elo, sepanjang 12 km yang dimulai<br />

dari Desa Blondo hingga Desa Progowati, Kecamatan Mungkid. Sepanjang jalur<br />

sungai Elo, wisatawan bisa menikmati keindahan alam, melatih keseimbangan <strong>dan</strong><br />

kekompakan. Ini pilihan yang sangat baik bagi mereka yang sehari-hari sibuk dengan<br />

rutinitas. Nilai tambah dari arung jeram yakni letaknya yang tak begitu jauh dari Borobudur,<br />

sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebuah paket antara wisata budaya dengan wisata<br />

alam. Di area ini banyak operator arung jeram yang profesional <strong>dan</strong> siap membantu kebutuhan<br />

wisatawan, baik yang datang sendiri atau rombongan (group).<br />

78 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 79


Ditemukan tahun 1814 oleh Sir. Thomas Raffles, situs warisan dunia UNESCO ini telah<br />

mengalami serangkaian upaya penyelamatan <strong>dan</strong> pemugaran. Terdiri atas enam teras<br />

berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Pada<br />

dinding stupa di Borobudur ini dihiasi dengan 2.672 panel relief <strong>dan</strong> sebagai catatan, ada<br />

sekitar 504 arca Buddha. Stupa utama yang terbesar terletak di tengah Borobudur sekaligus<br />

memahkotai bangunan ini. Ada sekitar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat patung<br />

Buddha se<strong>dan</strong>g duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan).<br />

Dharmachakra mudra artinya bentuk tangan seperti memutar roda dharma.<br />

Setiap perayaan Waisak, upacara peringatan dipusatkan di tiga candi Buddha utama<br />

dengan ritual berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Pawon <strong>dan</strong> prosesi berakhir di Candi<br />

Borobudur. Candi Borobudur juga merupakan objek wisata andalan provinsi Jawa Tengah<br />

yang kini mendapat perlindungan dari UNESCO sebagai warisan dunia.<br />

80 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

81


Mangut<br />

Beong<br />

SAJIAN KHAS MADE IN<br />

KULON PROGO<br />

Sugeng Rawuh, sapaan yang berarti ‘selamat datang’ dalam<br />

bahasa Jawa diucapkan hangat oleh Bapak Rohadi menyambut<br />

tim redaksi Pesona E-Magazine di rumah makan miliknya di<br />

Jl. Raya Salaman-Borobudur Desa Kembanglimus Kecamatan<br />

Borobudur Kabupaten Magelang.<br />

R.M. Sehati-Selera Pedas, demikian tertulis di beberapa spanduk<br />

yang tergantung di sekeliling rumah makan. Rumah makan yang dirintis<br />

semenjak tahun 1996 ini awalnya adalah warung makan sederhana milik<br />

orang tua Bapak Rohadi. Menu khasnya ialah Mangut Beong <strong>dan</strong> Trancam.<br />

Mangut sendiri berarti dimasak dengan cara ‘Mangut’, dimana<br />

(ikan) Beong ini harus digoreng terlebih dahulu kemudian diberikan bumbu<br />

yang terdiri dari cabe <strong>dan</strong> santan (bumbu utama),<br />

laos/lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih,<br />

kemiri <strong>dan</strong> daun jeruk sebagai penambah aroma.<br />

Kemudian ada hi<strong>dan</strong>gan Trancam yang mirip<br />

seperti menu sayur urap . Trancam kuliner khas Jawa<br />

Tengah ini adalah potongan-potongan kecil sayursayuran<br />

mentah seperti timun (buang biji), kenikir,<br />

kacang panjang, kol, kecambah, daun kemangi yang<br />

dicampur dengan kelapa parut berbumbu rawit<br />

merah, bawang putih, daun jeruk, terasi <strong>dan</strong> gula<br />

merah.<br />

Ikan beong yang memiliki nama latin<br />

Hemibragus Nemurus adalah ikan air tawar sejenis<br />

ikan lele (cat fish) versi besar bahkan bobotnya bisa<br />

mencapai 10 kg. Meskipun berasal dari rumpun yang<br />

sama, keduanya memiliki perbedaan dari warna<br />

tubuh. Ikan lele berwarna hitam atau abu, ikan Beong<br />

berwarna kuning atau coklat cerah. Rasa atau tekstur<br />

dagingnya juga gurih <strong>dan</strong> tidak gampang hancur<br />

mirip seperti ikan gurame. Di daerah lain, Ikan Beong<br />

dikenal juga dengan nama Ikan Baung (Kalimantan)<br />

<strong>dan</strong> Ikan Sogo (Jawa Timur).<br />

Menurut Bapak Rohadi, ikan ini terbiasa<br />

hidup di sungai besar dengan aliran air deras.<br />

Lingkungan tempat tinggal Ikan Beong yang khas ini<br />

menjadikan fauna ini belum berhasil dibudidayakan<br />

masyarakat umum bahkan juga Dinas Perikanan<br />

Kabupaten Magelang.<br />

“…sempat saya coba untuk indukannya<br />

di belakang rumah, saya buat kolam dengan aliran<br />

air. Namun dalam 2 minggu kemudian Ikan Beong<br />

banyak yang mati”. Indukan Ikan Beong yang<br />

tadinya ditangkap oleh supplier dimaksudnya untuk<br />

dipelihara (dibudidayakan) di belakang rumah.<br />

Karena budidaya belum berhasil dilakukan, meski<br />

bahan baku murah namun stok untuk ikan beong ini<br />

menjadi terbatas.<br />

Rumah Makan Sehati – Selera Pedas mulai<br />

terkenal semenjak liputan televisi di Program Wisata<br />

Kuliner milik Pak Bon<strong>dan</strong> Winarno <strong>dan</strong> Benu Buloe<br />

yang tayang di salah satu media televisi nasional.<br />

Semenjak itu, koran-koran, majalah <strong>dan</strong> media<br />

online maupun blogger sudah banyak meliput.<br />

Bahkan, pejabat negara sekelas Menteri <strong>Pariwisata</strong> &<br />

Ekonomi Kreatif, Bu Marie Elka Pangestu pun pernah<br />

merasakan lezatnya Mangut Beong langsung disini.<br />

Harga per porsinya berbeda tergantung<br />

besarnya Ikan Beong yang disajikan. Mulai harga Rp.<br />

30.000 s/d Rp. 60.000,-. Warung ini buka dari pukul<br />

09.00 sampai 20.00 WIB. Disarankan untuk membuat<br />

reservasi di awal jika datang rombongan.<br />

Sop Senerek<br />

Magelang<br />

Selain kupat tahu, Magelang juga terkenal dengan<br />

Sop Senerek yang berasal dari negeri kincir angin.<br />

Dalam bahasa Belanda Sop Senerek atau ‘Snert<br />

Soup’ menjadi menu favorit di rumah makan-rumah<br />

makan Magelang. Resep asli menu Sop Senerek ini<br />

mengandalkan bahan baku kacang polong hijau se<strong>dan</strong>g<br />

Sop Senerek Magelang memakai kacang merah sebagai<br />

penggantinya. Hal lainnya, Sop Senerek selera nusantara<br />

ini menggunakan daging sapi sebagai pengganti daging<br />

babi karena tentu saja Indonesia adalah negara dengan<br />

mayoritas muslim.<br />

582 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 83


HOT NEWS<br />

HOME<br />

STAY<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong> dalam CEO Message ke<br />

-15 yang disampaikan dalam Forum Rapat Pimpinan<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> menyatakan : “Untuk<br />

mengembangkan wisata pedesaan di desa-desa wisata<br />

diperlukan konsep low-cost tourism (LCT). Melalui<br />

konsep tersebut, Kemenpar akan menjadikan pariwisata<br />

sebagai sebuah basic needs. Untuk itu harganya harus<br />

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Caranya,<br />

akan diciptakan attraction, access, <strong>dan</strong> accomodation<br />

(3A) yang terjangkau dengan memanfaatkan<br />

kelebihan kapasitas (excess capacity) yang ada.”<br />

Saat ini pola pengembangan pariwisata<br />

berbasis masyarakat (Community Based Tourism) telah<br />

berkembang pesat. Perbedaan pemahaman rumah<br />

wisata, pondok wisata <strong>dan</strong> homestay desa wisata di<br />

masyarakat telah muncul ke permukaan, terutama<br />

terkait dengan perizinan usaha yang berdampak pada<br />

kewajiban pembayaran pajak usaha pariwisata di<br />

daerah. Berdasarkan kondisi tersebut, Deputi bi<strong>dan</strong>g<br />

Pengembangan Destinasi <strong>dan</strong> Industri <strong>Pariwisata</strong><br />

mengkategorikan usaha tersebut ke dalam tiga jenis<br />

usaha, rumah wisata, pondok wisata <strong>dan</strong> homestay desa<br />

wisata. Dari tiga terminologi tersebut untuk kebutuhan<br />

branding <strong>dan</strong> digital marketing disepakati hanya<br />

satu terminologi yang digunakan, yaitu Homestay.<br />

Saat ini homestay desa wisata yang secara<br />

kebahasaan berati rumah tinggal adalah rumah dengan<br />

bangunan yang digunakan secara bersama, antara pemilik<br />

<strong>dan</strong> pengunjung (wisatawan) dengan ketersediaan<br />

kamar maksimal lima. Karena ditinggali pemiliknya,<br />

maka terjadi interaksi penuh antara orang lokal <strong>dan</strong><br />

wisatawan. Daya tarik mengapa wisatawan ingin tinggal<br />

di bangunan ini, karena biasanya bangunan ini terletak<br />

di desa wisata. Bangunan yang sudah berdiri ini didirikan<br />

oleh si pemilik dengan permodalan swadaya pribadi.<br />

Pondok wisata dikategorikan pada bangunan<br />

yang maksimal memiliki lima kamar, namun letaknya<br />

tidak mesti di desa wisata, memungkinkan juga<br />

diperkotaan, selama ada daya tarik yang memotivasi<br />

wisatawan tinggal di bangunan tersebut. Karena<br />

bangunan ini sudah didedikasikan untuk usaha, maka<br />

pemilik yang biasanya perorangan, sudah mendaftarkan<br />

jenis usahanya di kantor administrasi setempat<br />

dalam bentuk Tanda Daftar Usaha <strong>Pariwisata</strong>. Karena<br />

bentuk usaha, jasa <strong>dan</strong> kenyamanan yang ditawarkan<br />

biasanya menjadikan interaksi antara wisatawan <strong>dan</strong><br />

masyarakat lokal tidak terlalu intensif.<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> terus berupaya menjadikan<br />

pariwisata menjadi sumber kesejahteraan masyarakat<br />

Indonesia. Deputi bi<strong>dan</strong>g Pengembangan Destinasi <strong>dan</strong><br />

Industri <strong>Pariwisata</strong> menyadari bahwa formula 3 A (Atraksi,<br />

Aksesibilitas <strong>dan</strong> Amenitas) dalam pengembangan <strong>Pariwisata</strong><br />

Indonesia membutuhkan upaya kerjasama antar <strong>Kementerian</strong><br />

<strong>dan</strong> Lembaga. Bersama <strong>Kementerian</strong> Desa, Pembangunan Daerah<br />

Tertinggal <strong>dan</strong> Transmigrasi, <strong>Kementerian</strong> UMKM, <strong>Kementerian</strong><br />

PUPR <strong>dan</strong> <strong>Kementerian</strong> Perhubungan, <strong>Kementerian</strong> <strong>Komunikasi</strong><br />

<strong>dan</strong> Informatika, Indonesia Incorporated pasti bisa mewujudkan<br />

pariwisata sebagai kontributor nomor satu penghasil devisa negara.<br />

84 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

85


Terbukti usaha di bi<strong>dan</strong>g ini memiliki banyak permintaan,<br />

maka menarik minat investor untuk membuka usaha di bi<strong>dan</strong>g rumah<br />

wisata. Bangunan ini biasanya secara murni diperuntukkan untuk bisnis<br />

wisata, sehingga daya tarik arsitektur sengaja dibuat dengan kekhasan<br />

daerah yang menjadi daya tarik buatan untuk wisatawan. Lokasi<br />

bangunan ini bisa berada di dalam kawasan tempat wisata ataupun<br />

jauh dari destinasi, namun atraksi aktivitas wisatawan betul-betul<br />

diciptakan, salah satunya keterlibatan masyarakat benar-benar dibuat<br />

untuk berinteraksi dengan pengunjung, meskipun pemilik bangunan<br />

tidak tinggal bersama di dalam bangunan tersebut. Tentu saja jenis<br />

bangunan ini harus menyertakan Tanda Daftar Usaha <strong>Pariwisata</strong> (TDUP).<br />

Kondisi tersebut di lapangan memang menimbulkan persaingan<br />

usaha. Menteri <strong>Pariwisata</strong> RI memiliki solusi cerdas untuk tantangan<br />

persaingan usaha masyarakat ini. Dengan latar belakang CEO di bi<strong>dan</strong>g<br />

Telekomunikasi, maka diciptakanlah Travel Xchange Indonesia (TXI),<br />

dimana semua kamar tersedia dijual secara digital. Infrastruktur teknologi<br />

komunikasi telah disinergikan dengan <strong>Kementerian</strong> <strong>Komunikasi</strong> <strong>dan</strong><br />

Informatika. Sebagaimana dipaparkan dalam Rakornas <strong>Pariwisata</strong> ke<br />

IV yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, di penghujung tahun 2016.<br />

Dalam pernyataannya Menteri Arief Yahya menegaskan “Go Digital, Be<br />

The Best.”<br />

86 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

87


TUNE IN<br />

Sejarah dari suatu tempat wisata merupakan<br />

bagian dari Beauty of Heritage Indonesia yang bisa<br />

menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang<br />

berkunjung. Karena itulah, moto yang dipegangnya<br />

untuk pariwisata adalah ‘kunjungi tempatnya <strong>dan</strong><br />

pelajari sejarahnya’.<br />

MEMBUKA JENDELA<br />

PARIWISATA INDONESIA<br />

LEWAT SEJARAH<br />

Penulis : Rosalina Haudy<br />

Editor : Apriyanti<br />

Senyum mengembang tak pernah lepas dari<br />

bibir Radhini Aprilya Hapsari. Raut wajahnya<br />

menampakkan keceriaan saat itu. Wajar<br />

saja, Dhini -sapaan Radhini- baru saja merilis album<br />

per<strong>dan</strong>anya berjudul “AWAL” pada 17 Januari 2017<br />

lalu. Dengan peluncuran albumnya, gadis berusia 29<br />

tahun itu akan disibukkan dengan promosi <strong>dan</strong> tur ke<br />

berbagai lokasi.<br />

Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi,<br />

Dhini tidak pernah mengenyampingkan hasratnya<br />

untuk melakukan perjalanan wisata. “Minimal aku<br />

travelling setahun dua kali. Tapi kalau aku nyanyi di luar<br />

kota suka colongan, jadi berangkat dua hari sebelum<br />

jadwal nyanyinya menyempatkan waktu untuk jalanjalan,”<br />

kata Radhini kepada tim Pesona E-Magazine<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> saat ditemui usai peluncuran<br />

albumnya, di Nifarro Park, Jakarta, Selasa, 17 Januari<br />

2017.<br />

Mendengar tema Beauty of Heritage, Dhini<br />

langsung menyebutkan tiga kata yang terlintas di<br />

benaknya: Sejarah, Alam <strong>dan</strong> Indah. Baginya, travelling<br />

ke tempat bersejarah berarti bisa mengetahui masa<br />

lalu <strong>dan</strong> sejarah terbentuknya wisata tersebut.<br />

Selama beriwisata ke berbagai tempat di<br />

Indonesia, Dhini paling berkesan saat berlibur ke Pulau<br />

Ambon, terutama dengan kuliner <strong>dan</strong> peman<strong>dan</strong>gan<br />

pantainya. Semua itu menjadi satu paket lengkap yang<br />

bisa dinikmati oleh wisatawan. Bagi dia, masyarakat<br />

Ambon juga ramah kepada wisatawan sehingga<br />

membuatnya nyaman saat liburan. Itulah yang menjadi<br />

kekuatan dari Beauty of Heritage.<br />

“Indonesia begitu megahnya, sangat kaya akan<br />

budaya. Jadi kita harus lebih menghargai bangsa sendiri<br />

dengan semua seni <strong>dan</strong> budayanya,” kata Dhini.<br />

Indonesia, lanjutnya, dengan kekayaan<br />

yang dimiliki seperti pulau, bangunan bersejarah,<br />

keanekaragaman budaya, hingga kuliner harus lebih<br />

dilestarikan, dijelajahi, <strong>dan</strong> dipromosikan. Peran<br />

pemerintah juga diperlukan untuk mengembangkan<br />

destinasi pariwisata, apalagi Indonesia memiliki banyak<br />

pulau cantik yang belum terjamah.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan bagi generasi muda, menurutnya,<br />

berpartisipasi dalam menjaga Beauty of Heritage<br />

<strong>Pariwisata</strong> Indonesia bisa dilakukan lewat hal-hal<br />

positif. Misalnya dalam bi<strong>dan</strong>g musik, seperti profesi<br />

yang digeluti oleh Dhini saat ini. “Bisa bikin lagu<br />

tentang keindahan Indonesia. Basically, seni itu bisa<br />

universal banget jadi seni sama heritage Indonesia bisa<br />

dipromosikan,” ujarnya.<br />

Dhini yang juga berprofesi sebagai penyiar<br />

radio ini mengajak generasi muda untuk menjadi sarana<br />

pemasaran bagi pariwisata nasional. Caranya, ia meminta<br />

anak-anak muda gencar mempromosikan keindahan<br />

Indonesia dengan melakukan travelling ke berbagai destinasi<br />

pariwisata dalam negeri. Kemudian, lanjutnya, anak muda<br />

yang se<strong>dan</strong>g travelling bisa memanfaatkan perkembangan<br />

digital dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke<br />

dunia, dengan menggunakan media sosial.<br />

“Sekarang zaman sudah digital, jadi bisa<br />

memasukkan foto-foto tempat wisata ke media sosial<br />

dengan hashtag, tag location, memasukkan foto dengan<br />

caption yang menggugah minat orang lain. Karena hashtag<br />

itu kan bisa diakses oleh ribuan orang,” jelasnya.<br />

Saran Dhini itu menjadi salah satu cara termudah<br />

yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menjaga<br />

sekaligus mengenalkan Beauty of Heritage pariwisata<br />

Indonesia ke tingkat global. Anak-anak muda Indonesia<br />

harus bisa berkontribusi besar dalam mengenalkan<br />

keanekaragaman budaya nasional yang unik <strong>dan</strong> khas<br />

sehingga masyarakat dunia tertarik datang ke Indonesia<br />

untuk berlibur.<br />

Bagi dia, percuma Indonesia memiliki Beauty<br />

of Heritage apabila tidak didukung oleh promosi yang<br />

berkesinambungan. Minimal, kata dia, generasi muda mulai<br />

menyenangi travelling di dalam negeri <strong>dan</strong> mendatangi<br />

destinasi wisata yang menarik.<br />

Saat travelling, gadis berambut pendek itu<br />

lebih menyukai wisata kuliner dibandingkan wisata<br />

belanja. Tak hanya senang makan, Radhini juga<br />

memilih berwisata ke pantai <strong>dan</strong> tempat-tempat<br />

bersejarah.<br />

“Aku sih suka banget sama cerita tentang<br />

asal-muasal suatu tempat atau sejarah tempat itu<br />

gimana. Pasti aku tanyain dulu kayak di sini (tempat<br />

wisata) pernah ada apa, atau nanya sama penduduk<br />

lokalnya,” kata dia.<br />

“Jadi anak muda jangan sekedar ngomong saja<br />

atau hanya browsing <strong>dan</strong> bilang bagus. Percuma ajakan saja,<br />

yang harus dilakukan adalah mengunjungi tempatnya,” kata<br />

dia.<br />

Mimpi besar gadis kelahiran 19 April 1988 itu bagi<br />

dunia pariwisata Indonesia adalah akses transportasi<br />

<strong>dan</strong> infrastruktur yang semakin bagus. Selain itu, dia juga<br />

berharap pulau-pulau yang belum terjamah bisa dikelola<br />

oleh pemerintah untuk kemajuan pariwisata nasional<br />

dengan menyediakan sarana <strong>dan</strong> prasarana memadai.<br />

88 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

89


OUR RADAR<br />

Solo Great Sale 2017<br />

Manjakan Turis dengan Wisata Belanja <strong>dan</strong> Kuliner<br />

Air Mancur Taman Sri Baduga<br />

Menpar Resmikan Air Mancur Taman Sri Baduga Sebagai Ikon<br />

Purwakarta<br />

Branding Solo sebagai kota budaya, destinasi wisata<br />

<strong>dan</strong> MICE semakin diperkuat tiap tahunnya dengan<br />

penyelenggaraan Solo Great Sale 2017. Menteri<br />

<strong>Pariwisata</strong>, Arief Yahya bersama Walikota Solo, FX Hadi<br />

Rudyatmo meluncurkan Solo Great Sale (SGS) 2017 <strong>dan</strong><br />

Kalender Event Solo 2017 di Balairung Soesilo Soedarman,<br />

Gedung Sapta Pesona, <strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong>, Jakarta<br />

pada Senin (16/1) lalu.<br />

Event yang bertema “Ceria Bersama Pesona<br />

Belanja Kota Budaya” diselenggarakan pada 1-28<br />

Februari 2017. Berlokasi di semua pusat perdagangan<br />

<strong>dan</strong> perbelanjaan, hotel <strong>dan</strong> restoran, pertokoan, serta<br />

outlet bisnis di Surakarta, Solo Great Sale 2017 diikuti<br />

oleh 1500 tenant <strong>dan</strong> ditargetkan menghasilkan omzet<br />

sebesar Rp. 200 miliar.<br />

“Selama satu bulan SGS 2017 ini diproyeksikan<br />

menghasilkan transaksi sebesar Rp. 200 Milyar atau naik<br />

30 % dari capaian tahun lalu Rp. 125 miliar. Kunjungan<br />

wisatawan ditargetkan 250.000 orang, yang menginap<br />

di hotel sebanyak 150 ribu orang. Maka, events ini betulbetul<br />

akan berdampak signifikan terhadap perekonomian<br />

lokal di Solo dari sektor pariwisata,” kata Menpar.<br />

Untuk memeriahkan event ini, Solo Great Sale<br />

2017 juga diintegrasikan dengan berbagai kegiatan<br />

lain selama Februari seperti Imlek Festival (Chinese<br />

Traditional & Cullinary and Flying Lampion), Haul habib<br />

Ali Bin Muhammad al Habsyi, Grebeg Sudiro, Festival<br />

Jenang, Hari Jadi Kota Solo, Pameran Produk UKM,<br />

Festival Seni Budaya, Solo Fashion Paradise, Otomotif &<br />

Real Estate Expo, Solo Karnaval, Kreativitas Tenant, <strong>dan</strong><br />

hiburan lainnya.***<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong> Arief Yahya bersama Bupati<br />

Purwakarta H. Dedi Mulyadi, meresmikan Air<br />

Mancur Taman Sri Baduga, Purwakarta, Jawa<br />

Barat, Jumat (6/1) lalu. Dibangun sejak 2013, air mancur<br />

yang terletak di Taman Sri Baduga atau Situ Buleud ini<br />

merupakan air mancur terbesar di Asia Tenggara <strong>dan</strong> ikon<br />

pariwisata Purwakarta sebagai destinasi 1000 taman.<br />

Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />

Purwakarta yang berusaha meningkatkan daya tarik<br />

pariwisata dengan membuat air mancur sebagai atraksi<br />

meningkatkan kunjungan wisatawan, diapresiasi oleh<br />

Menpar. Apalagi jarak Purwakarta yang relatif dekat<br />

dengan Jakarta <strong>dan</strong> Bandung berpeluang untuk menarik<br />

lebih banyak wisatawan yang ingin mengunjungi objek<br />

wisata air mancur Sri Baduga.<br />

“Tekad Pemkab Purwakarta meningkatkan<br />

unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, <strong>dan</strong> Aksesibilitas) akan<br />

membuahkan hasil dengan meningkatnya wisatawan<br />

ke daerah ini. Kunjungan wisatawan ke Purwakarta<br />

per November 2016 sebanyak 903.885 terdiri dari 1280<br />

wisman <strong>dan</strong> 902.605 wisnus mengalami kenaikan yang<br />

signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas<br />

Menpar.<br />

Destinasi wisata Air Mancur Taman Sri<br />

Baduga sendiri dipercantik dengan pencahayaan yang<br />

mengandalkan lima warna dominan; biru, merah,<br />

kuning, hijau, <strong>dan</strong> ungu yang menggambarkan tentang<br />

keragaman suku, ras, agama, <strong>dan</strong> budaya yang dibingkai<br />

dalam Bhineka Tunggal Ika <strong>dan</strong> falsafah Pancasila. Selain<br />

itu, di tengah air mancur dibuat 1000 patung di antara<br />

patung badak untuk menceritakan di Situ Buleud konon<br />

pernah menjadi tempat berendam badak.***<br />

90 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 91


<strong>Pariwisata</strong> Toraja<br />

Aksesibilitas & Infrastruktur <strong>Pariwisata</strong> Toraja Jadi Fokus Bahasan Kunker Wapres RI<br />

Indonesia memiliki sejumlah destinasi tanah air yang<br />

berpotensi dikemas menjadi world class destinastion.<br />

Untuk menjadikan suatu destinasi sebagai tujuan<br />

wisata kelas dunia, infrastruktur <strong>dan</strong> 3A (Akses, Atraksi,<br />

<strong>dan</strong> Amenitas) menjadi poin penting yang harus<br />

dikembangkan agar dapat menarik wisatawan nusantara<br />

maupun mancanegara. Pengembangan berbagai faktor<br />

penting inilah yang menjadi kendala di berbagai daerah di<br />

Indonesia seperti Toraja. Padahal, Toraja sudah memiliki<br />

pamor di Eropa karena keunikan budaya, heritage,<br />

arsitektur nusantara <strong>dan</strong> kopinya.<br />

Berbagai potensi yang dimiliki Toraja ini menjadi<br />

perhatian Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan<br />

Kunjungan Kerja ke Sulawesi Selatan, Sabtu hingga Senin<br />

(21-23/1) lalu. Didampingi Menteri <strong>Pariwisata</strong> Arief Yahya,<br />

Wapres melakukan serangkaian kegiatan seperti Rapat<br />

Pengembangan Destinasi <strong>Pariwisata</strong> <strong>dan</strong> Pembangunan<br />

Bandara Buntu Kuni, peninjauan PLTA Males, serta<br />

mengunjungi destinasi Negeri di Atas Awan, kampung<br />

Laloi, Toraja Utara. Sejumlah Critical Success Factor dalam<br />

pengembangan pariwisata menjadi fokus bahasan pada<br />

Kunker Wapres. Mulai dari, pembangunan bandara<br />

berstandar internasional <strong>dan</strong> peningkatan infrastruktur<br />

jalan.<br />

“<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> sendiri berkomitmen<br />

akan memberikan dukungan dalam bentuk pembangunan<br />

homestay desa wisata <strong>dan</strong> promosi keunggulan atraksi<br />

seni budaya <strong>dan</strong> alam di Toraja. Selain itu, Kami akan<br />

mendorong pengembangan ekonomi kreatif untuk<br />

meningkatkan kepopuleran kopi Toraja,” ujar Menpar.<br />

***<br />

Fest In Fest 2017<br />

Bagaimana jadinya bila para penyelenggara festival di Indonesia diperutamakan? Tentunya pengembangan<br />

kerja sama <strong>dan</strong> pertukaran pengalaman dinginkan dapat terjadi.<br />

FESTIVAL Indonesia in Festival (FESTinFest) 2017<br />

yang dibuka oleh Menteri <strong>Pariwisata</strong>, Arief Yahya<br />

pada Kamis (26/1), diharapkan dapat menjadi<br />

sarana strategis dalam menghimpun berbagai potensi,<br />

pengalaman serta kerjasama seluruh festival agar dapat<br />

terselenggara secara efektif, semarak <strong>dan</strong> berdaya guna.<br />

Penyelenggaraan festival yang berlangsung selama 4<br />

hari ini, Kamis hingga Minggu (26-29/1) menampilkan<br />

kegiatan pameran, pertunjukan, seminar, dialog,<br />

pemutaran film, kuliner <strong>dan</strong> mini carnival.<br />

“Indonesia merupakan negara yang memiliki<br />

beragam festival yang menarik. Festival telah menjadi<br />

ciri <strong>dan</strong> atraksi utama tiap daerah untuk menarik<br />

kunjungan wisatawan. Dalam satu tahun ini kita siapkan<br />

lebih dari 100 kegiatan festival yang diselenggarakan<br />

di berbagai daerah di Tanah Air sebagai daya tarik<br />

untuk mendatangkan kunjungan 15 juta wisatawan<br />

mancanegara (wisman) <strong>dan</strong> menggerakan 265 juta<br />

wisatawan nusantara (wisnus) sebagai target tahun ini,”<br />

kata Menpar Arief Yahya.<br />

Selain itu, pada event ini diperkenalkan pula<br />

program pengembangan Gedung Sapta Pesona sebagai<br />

salah satu destinasi pariwisata <strong>dan</strong> pengelolaan informasi<br />

festival di seluruh Indonesia. Pekan Budaya Nasional<br />

serta persiapan Indonesian Cultural Asiade (ICA) dalam<br />

rangka Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta<br />

<strong>dan</strong> Palembang pada 2018 mendatang juga menjadi<br />

sorotan dalam event. ***<br />

592 93<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017


FIND US<br />

DINAS<br />

Alamat Dinas <strong>Pariwisata</strong> Seluruh Indonesia<br />

Abhayagiri Restaurant<br />

Sumberwatu Heritage Resort, Sumberwatu RT.<br />

02 / RW. 01, Sambirejo, Prambanan, Sambirejo,<br />

Prambanan, Sleman Regency, Special Region of<br />

Yogyakarta 55511<br />

Phone. (0274) 4469277<br />

Martha Tilaar<br />

Jalan Pulokambing II No.1, Kawasan Industri<br />

Pulogadung, Jakarta 13930 - Indonesia<br />

Phone. (021) 4603909<br />

Santi Shop Gallery<br />

Jalan Ireda No. 60 Keparakan, Mergangsan<br />

Kota Yogyakarta, DIY Yogyakarta<br />

Website : www.santishop.com<br />

The Jayakarta Suites Komodo Flores<br />

Jl. Pantai Pede KM. 5, Labuan Bajo, Komodo,<br />

Macang Tanggar, Komodo, Kabupaten Manggarai<br />

Barat, Nusa Tenggara Timur 86554<br />

Phone. (0385) 2443688<br />

Borobudur Park<br />

Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah<br />

Maha Make Up Jogja<br />

Rias Adat Indonesia & Bridal<br />

Yogyakarta<br />

Phone. 087839952611<br />

WA. 0899400653<br />

Instagram @mahacreative<br />

KN Couture<br />

Jalan Daksa 1 No. 3 Senopati, Jakarta Selatan<br />

Phone. (021) 7208403<br />

Instagram : Kharisma_nusantara_jakarta<br />

Candi Selogriyo<br />

Jalan Windusari, Magelang, Jawa Tengah 56152<br />

Phone. 0813-9384-1983<br />

Desa Bahasa Ngargogondo Borobudur<br />

Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Borobudur,<br />

Ngargogondo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah<br />

56553<br />

Phone. 0878-3429-4749<br />

Gerabah Klipoh Borobudur<br />

Karanganyar, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah<br />

56553<br />

Phone. 0858-6747-9091<br />

Gardu Pan<strong>dan</strong>g Ketep Pass<br />

Jl. Ketep, Ketep, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah<br />

56481<br />

Punthuk Setumbu<br />

Jl.Borobudur Ngadiharjo KM3, Kurahan, Karangrejo,<br />

Borobudur, Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa<br />

Tengah 56553<br />

Phone. 0812-8281-901<br />

TOP SELFIE Kragilan Pakis Magelang<br />

Pogalan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah 56193<br />

Camera House Magelang<br />

Majaksingi 8, Borobudur, Majaksingi, Borobudur,<br />

Magelang, Jawa Tengah 56553<br />

Phone. 0821-7403-3068<br />

Citra Elo Rafting Sungai Elo Progo<br />

Jalan Raya Sen<strong>dan</strong>gsono KM. 0.2, Progowati,<br />

Mungkid, Mungkid Borobudur, Progowati, Mungkid,<br />

Magelang, Jawa Tengah 56512<br />

Phone. (0293) 788435<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Nanggroe Aceh<br />

Darussalam<br />

Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No. 3 - Banda Aceh<br />

Telp. +62 651 26206, Fax. +62 651 33723<br />

Email: dinas_pariwisata_aceh(@)yahoo.com<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Sumatera Utara<br />

Jl. Diponegoro No. 30, Me<strong>dan</strong> - Sumatera<br />

Utara<br />

Telp. +62 61 4535508, Fax. +62 61 4578594 /<br />

4158253<br />

Website: http://www.sumatratourism.com<br />

Email: sumatra_tourism@yahoo.co.id<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Seni <strong>dan</strong> Budaya Provinsi<br />

Sumatera Barat<br />

Jl. Khatib Sulaiman No. 7 Pa<strong>dan</strong>g Sumatera<br />

Barat<br />

Telp. +62 751 7055183, Fax +62 751 446282<br />

Website: http://www.minangkabautourism.info<br />

Email: info@minangkabautourism.info<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Sumatera Selatan<br />

Jl. Denang Lebar Daun Kav IX, Palembang,<br />

Sumatera Selatan<br />

Telp. +62 711 356661 Fax +62 711 311544<br />

Dinas Promosi Investasi Kebudayaan <strong>dan</strong><br />

<strong>Pariwisata</strong> Provinsi Lampung<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 29 - Bandar Lampung<br />

Telp. +62 721 261430, Fax +62 721 266184<br />

Website: http://www.visitlampung.com<br />

Email: info@visitlampung.com<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Bengkulu<br />

Jl. P. Tendean No. 17 - Bengkulu<br />

Telp. +62 736 21272 , Fax. +62 736 342200<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Jambi<br />

Jl. H. Agus Salim Kota Baru - Jambi<br />

Telp. +62 741 445054-56 Fax +62 741 445054<br />

Dinas Perhubungan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Propinsi<br />

Kepulauan Bangka Belitung<br />

Jl. Merdeka No. 4 (eks. Wisma IV) Pangkal<br />

Pinang, Kepulauan Bangka Belitung<br />

Telp/Fax. +62 717 437442<br />

Website:http://www.pariwisata-bangkabelitung.<br />

com<br />

Email: info@pariwisata-bangkabelitung.com<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Riau<br />

Jl. Basuki Rahmat - Kepulauan Riau<br />

Telp. +62 771 315677 , +62 771 315822<br />

Email: pariwisata_kepri@yahoo.com<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong>, Kesenian <strong>dan</strong><br />

Kebudayaan Provinsi Riau<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 200 Pekanbaru, Riau<br />

Telp. +62 761 31452 Fax +62 761 40356<br />

Website: http://www.budsenipar-riau.com<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi DKI Jakarta<br />

Jl. Kuningan Barat No. 2, Jakarta Selatan 12710<br />

Telp. +62 21 5205455, +62 21 5209689, Fax.<br />

+62 21 5229136<br />

Website: http://www.jakarta-tourism.go.id<br />

Email: ondeldki@indosat.net.id<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Jawa Barat<br />

Jl. RE Martadinata No. 209, Bandung<br />

Telp. +62 22 7234654<br />

Website: http://www.disparbud.jabarprov.go.id<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Jawa Tengah<br />

Jl. Pemuda 136 Semarang<br />

Telp. +62 24 3546001, 3557647 Fax. +62 24<br />

3557119<br />

Website: http://www.central-java-tourism.com<br />

Email: tourism@central-java-tourism.com ( AT<br />

baca @ )<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Jawa Timur<br />

Jl. Wisata Mananggal, Surabaya- Jawa Timur<br />

Telp. +62 31 8531815, +62 31 8531812, Fax.<br />

+62 31 8531822<br />

Website: http://disbudpar.jatimprov.go.id<br />

Email: info@eastjava.com<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi D.I Yogyakarta<br />

Jl. Cen<strong>dan</strong>a No. 11, Yogyakarta<br />

Telp. +62 274 562628 / 589350, Fax. +62 274<br />

562945<br />

Website: http://www.disbudpar-diy.go.id<br />

Ba<strong>dan</strong> Promosi <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Daerah<br />

Istimewa Yogyakarta<br />

Jl. Malioboro No. 56, Yogyakarta<br />

Telp. +62 274 587486, Fax. +62 274 565437<br />

Website: http://www.visitingjogja.com<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Banten<br />

Jl. Tripjaraksa No. 1, Kaligandu Serang -<br />

Banten,<br />

Telp/Fax +62 254 219836<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Bali<br />

Jl. S. Parman, Niti Mandala - Denpasar 80235<br />

Telp. +62 361 222387, Fax. +62 361 226313<br />

Website: http://www.balitourismauthority.net<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Nusa Tenggara<br />

Barat<br />

Jl. Lengko 70, Mataram 21868<br />

Telp. +62 364 21866, 21730<br />

Website: http://www.ntb.go.id<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Nusa Tenggara<br />

Timur<br />

Jl. Raya El Tari II No. 72, Kupang 85227<br />

Telp. +62 380 821540, 833650, Fax. +62 380<br />

821540<br />

Website: http://www.goseentt.com<br />

E-mail: parsenibudntt@telkom.net<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Kalimantan Barat<br />

Jl. Letjen Sutoyo No. 17 - Pontianak<br />

Telp. +62 561 742838 , +62 561 731445 Fax<br />

+62 561 739644<br />

Website: http://www.pariwisata.kalbar.go.id,<br />

http://www.borneo-equatorism.com<br />

Email: pariwisata@kalbar.go.id , info-rn@borneoequatorism.com<br />

Dinas Kebudayaan & Permuseuman<br />

Provinsi Kalimantan Tengah<br />

Jl. Cilik Riwut Km 5,5 - Palangkaraya<br />

Telp. +62 536 31496 , +62 536 31488, Fax<br />

+62 536 322197<br />

Website: http://www.palangkaraya.go.id<br />

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan <strong>dan</strong><br />

<strong>Pariwisata</strong> Provinsi Kalimantan Selatan<br />

Jl. Pramuka No. 4 Banjarmasin 70149<br />

Telp +62 511 3264511, Fax. +62 511 3264512<br />

Website: www.disporbudpar.kalselprov.go.id<br />

Email: disparsenibud@banjarmasin.go.id<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Kalimantan Timur<br />

Jl. Jendral Surirman No. 22 Samarinda,<br />

Kalimantan Timur<br />

Telp. +62 541 736850, +62 541 747241<br />

Fax. +62 541 736866<br />

Website: http://dispar.kaltim.go.id<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Sulawesi Selatan<br />

Jl. Jendral Sudirman No. 23, Makassar -<br />

Sulawesi Selatan<br />

Telp. +62 411 878912, +62 411 872336<br />

Fax. +62 411 872314<br />

Website: http://www.phinisi.com<br />

Email: disbudparsulsel@telkom.net<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> <strong>dan</strong> Kebudayaan Provinsi<br />

Sulawesi Tengah<br />

Central Sulawesi Tourism Office<br />

Jl. Dewi Sartika No. 91, Palu - Sulawesi Tengah<br />

Telp. +62 451 483942, Fax. +62. 451 483941<br />

Website: http://disbudpar.sulteng.go.id/<br />

Email: pariwisata.sulteng@gmail.com<br />

Ba<strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Seni <strong>dan</strong> Budaya Provinsi<br />

Sulawesi Tenggara<br />

Jl. Tebau Nunggu No. 2 Kendari - Sulawesi<br />

Tenggara<br />

Telp. +62 401 326634, Fax. +62 401 327435<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Sulawesi Utara<br />

Jl. Sam Ratulangi No. 103A, Manado<br />

Telp. +62 431 851723, Fax. +62 431 852730<br />

Dinas Perhubungan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Gorontalo<br />

Jl. Jendral Sudirman No. 57 Kota Gorontalo<br />

Telp. +62 435 827615<br />

Website: http://www.gorontalo.go.id/wisata<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Maluku<br />

Jl. Jendral Sudirman, Tantui, Ambon<br />

Telp. +62 911 352471, +62 312300<br />

Fax. +62 911 352471<br />

Website: http://www.maluku-coloful.com<br />

http://www.maluku-tale.com<br />

Dinas Kebudayaan <strong>dan</strong> <strong>Pariwisata</strong> Provinsi<br />

Maluku Utara<br />

Jl. Kamboja No. 14A ternate, Maluku Utara<br />

Telp/Fax. +62 921 327396<br />

Dinas <strong>Pariwisata</strong> Provinsi Papua<br />

Jl. Raya Kota RajaPim. Abepura, Papua<br />

Telp. +62 967 583001, Fax. +62 967 583001<br />

94 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!