08.03.2017 Views

Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

HOT NEWS<br />

HOME<br />

STAY<br />

Menteri <strong>Pariwisata</strong> dalam CEO Message ke<br />

-15 yang disampaikan dalam Forum Rapat Pimpinan<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> menyatakan : “Untuk<br />

mengembangkan wisata pedesaan di desa-desa wisata<br />

diperlukan konsep low-cost tourism (LCT). Melalui<br />

konsep tersebut, Kemenpar akan menjadikan pariwisata<br />

sebagai sebuah basic needs. Untuk itu harganya harus<br />

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Caranya,<br />

akan diciptakan attraction, access, <strong>dan</strong> accomodation<br />

(3A) yang terjangkau dengan memanfaatkan<br />

kelebihan kapasitas (excess capacity) yang ada.”<br />

Saat ini pola pengembangan pariwisata<br />

berbasis masyarakat (Community Based Tourism) telah<br />

berkembang pesat. Perbedaan pemahaman rumah<br />

wisata, pondok wisata <strong>dan</strong> homestay desa wisata di<br />

masyarakat telah muncul ke permukaan, terutama<br />

terkait dengan perizinan usaha yang berdampak pada<br />

kewajiban pembayaran pajak usaha pariwisata di<br />

daerah. Berdasarkan kondisi tersebut, Deputi bi<strong>dan</strong>g<br />

Pengembangan Destinasi <strong>dan</strong> Industri <strong>Pariwisata</strong><br />

mengkategorikan usaha tersebut ke dalam tiga jenis<br />

usaha, rumah wisata, pondok wisata <strong>dan</strong> homestay desa<br />

wisata. Dari tiga terminologi tersebut untuk kebutuhan<br />

branding <strong>dan</strong> digital marketing disepakati hanya<br />

satu terminologi yang digunakan, yaitu Homestay.<br />

Saat ini homestay desa wisata yang secara<br />

kebahasaan berati rumah tinggal adalah rumah dengan<br />

bangunan yang digunakan secara bersama, antara pemilik<br />

<strong>dan</strong> pengunjung (wisatawan) dengan ketersediaan<br />

kamar maksimal lima. Karena ditinggali pemiliknya,<br />

maka terjadi interaksi penuh antara orang lokal <strong>dan</strong><br />

wisatawan. Daya tarik mengapa wisatawan ingin tinggal<br />

di bangunan ini, karena biasanya bangunan ini terletak<br />

di desa wisata. Bangunan yang sudah berdiri ini didirikan<br />

oleh si pemilik dengan permodalan swadaya pribadi.<br />

Pondok wisata dikategorikan pada bangunan<br />

yang maksimal memiliki lima kamar, namun letaknya<br />

tidak mesti di desa wisata, memungkinkan juga<br />

diperkotaan, selama ada daya tarik yang memotivasi<br />

wisatawan tinggal di bangunan tersebut. Karena<br />

bangunan ini sudah didedikasikan untuk usaha, maka<br />

pemilik yang biasanya perorangan, sudah mendaftarkan<br />

jenis usahanya di kantor administrasi setempat<br />

dalam bentuk Tanda Daftar Usaha <strong>Pariwisata</strong>. Karena<br />

bentuk usaha, jasa <strong>dan</strong> kenyamanan yang ditawarkan<br />

biasanya menjadikan interaksi antara wisatawan <strong>dan</strong><br />

masyarakat lokal tidak terlalu intensif.<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Pariwisata</strong> terus berupaya menjadikan<br />

pariwisata menjadi sumber kesejahteraan masyarakat<br />

Indonesia. Deputi bi<strong>dan</strong>g Pengembangan Destinasi <strong>dan</strong><br />

Industri <strong>Pariwisata</strong> menyadari bahwa formula 3 A (Atraksi,<br />

Aksesibilitas <strong>dan</strong> Amenitas) dalam pengembangan <strong>Pariwisata</strong><br />

Indonesia membutuhkan upaya kerjasama antar <strong>Kementerian</strong><br />

<strong>dan</strong> Lembaga. Bersama <strong>Kementerian</strong> Desa, Pembangunan Daerah<br />

Tertinggal <strong>dan</strong> Transmigrasi, <strong>Kementerian</strong> UMKM, <strong>Kementerian</strong><br />

PUPR <strong>dan</strong> <strong>Kementerian</strong> Perhubungan, <strong>Kementerian</strong> <strong>Komunikasi</strong><br />

<strong>dan</strong> Informatika, Indonesia Incorporated pasti bisa mewujudkan<br />

pariwisata sebagai kontributor nomor satu penghasil devisa negara.<br />

84 5 PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!