08.03.2017 Views

Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

Pesona%20E-Magazine%20Maret-Juni%202017%20SPREAD%20(revisi)%20new

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Saat Ibu Martha menetap sementara di luar<br />

negeri, hal yang paling dirindukan dari tanah air adalah<br />

keluarga <strong>dan</strong> kuliner khas Indonesia. Berikut cerita Ibu<br />

Martha, “Dahulu tidak ada teknologi internet seperti<br />

sekarang, memang agak susah untuk berkomunikasi<br />

dengan keluarga apalagi dengan keuangan yang<br />

terbatas. Jadi waktu ibunda saya meninggal saya pun<br />

tidak bisa datang karna tahun 60-an susah sekali. Jadi<br />

ketika rindu, saya menulis surat karena pada saat itu<br />

tidak ada telepon <strong>dan</strong> internet. Saya juga rindu sama<br />

makanan yang ada di Indonesia. Makanan yang paling<br />

saya rindukan yaitu bakso, gado-gado, tempe, <strong>dan</strong> tahu.<br />

Makanan tersebut sulit dicari disana, sehingga kita hanya<br />

makan makanan sederhana. Untuk mengobati kerinduan<br />

saya, terka<strong>dan</strong>g saya membuat lontong memakai<br />

alumunium foil untuk pembungkus lontongnya. Lucu<br />

banget tapi itu pengalaman luar biasa”.<br />

Keberhasilan Ibu Martha Tilaar dalam<br />

memperkenalkan Indonesia melalui produknya ke kancah<br />

Internasional dengan menggandeng artis Internasional<br />

seperti “Monday Michiru” tidak terlepas dari usahanya<br />

dalam menyusun rencana <strong>dan</strong> research. Pemilihan<br />

Brand Ambassador itu sendiri melalui beberapa kriteria<br />

pemilihan, seperti figur yang se<strong>dan</strong>g naik daun. Namun<br />

saat ini untuk menjaga konsistensi produknya sebagai<br />

produk lokal dari Indonesia, beliau mempertimbangkan<br />

untuk memilih Brand Ambassador yang nantinya akan<br />

dibawa ke kancah Internasional. Rencana ini diselaraskan<br />

dengan seluruh produk Martha Tilaar yang salah satunya<br />

adalah jamu Indonesia.<br />

Saat membahas produk jamu Martha Tilaar<br />

tersebut, Ibu Martha bercerita, “Jadi, waktu saya kembali<br />

ke tanah air, saya susah sekali mencari buku tentang jamu<br />

di Indonesia. Padahal waktu saya di Amerika saya belajar<br />

tentang jamu Chinnese sampe 20 jilid itu ada bukunya.<br />

Tapi di Indonesia tidak ada satupun buku tentang jamu.<br />

Tapi untungnya eyang saya ahli jamu, jadi dia bilang, udah<br />

jangan takut nanti kita ke dukun-dukun. Karena mereka<br />

itu ilmunya dari mulut ke mulut. Saya pun mengikuti<br />

saran eyang saya untuk pergi ke dukun di pedesaan. So,<br />

it’s not easy untuk melestarikan kebudayaan di negara<br />

kita <strong>dan</strong> saya langsung membukukan resep-resepnya<br />

dengan dibantu seorang Antropolog.<br />

“<br />

Produk Martha Tilaar selalu<br />

menjaga konsistensi produk lokal<br />

dari Indonesia untuk di bawa ke<br />

kancah internasional<br />

“<br />

- Martha Tilaar -<br />

Jamu jelita itu jamu<br />

favourite saya, karena saya<br />

ingin jelita terus. Jamu<br />

itu juga saya buat sendiri<br />

dirumah, saya racik sendiri<br />

bersama anak-anak saya.<br />

- Martha Tilaar -<br />

“<br />

“<br />

14 5<br />

PESONA Edisi Maret-Juni 2017 PESONA Edisi Maret-Juni 2017<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!