You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ENTREPRENEUR<br />
Teddy Wiranto S.Ds<br />
“BANGKIT DARI BERBAGAI UJIAN”<br />
Mayoritas mahasiswa yang baru lulus dari universitas akan<br />
memilih untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan<br />
besar, hal itu juga pernah dilakukan oleh Teddy Wiranto. Pria<br />
kelahiran Bagansiapiapi, 1 Mei 1991 ini langsung terjun ke<br />
dunia kerja setelah lulus kuliah dari Universitas Tarumanagara. Ia bekerja<br />
di perusahaan yang sesuai dengan bidang pendidikannya yaitu kontraktor<br />
dan desain interior. Sebagai seorang karyawan, Teddy tidak ingin hanya<br />
mendapat ilmu dari tugas dan tanggungjawabnya di kantor saja, maka<br />
dari itu Teddy juga menjalankan freelance untuk beberapa proyek.<br />
“Memang sangat melelahkan, kerja pagi hingga sore di kantor, malamnya<br />
masih harus bekerja sebagai freelancer” ujar Teddy. Ia memang bertekad<br />
ingin terus belajar mengembangkan skill dan pengetahuannya karena<br />
sudah bercita-cita menjadi seorang pengusaha yang sukses. Setelah<br />
2 tahun bekerja tepatnya pada awal 2014, Teddy dengan modal nekat<br />
memilih keluar dari perusahaan dan mendirikan usahanya sendiri dengan<br />
nama Ted Interior Design yang bergerak di bidang jasa produksi serta<br />
konsultan interior dan arsitektur.<br />
Menjalankan bisnis sendiri memang tidak mudah, jika sebagai pegawai<br />
bisa tenang karena pemasukan tiap bulan pasti diterima. Berbeda<br />
dengan menjadi pengusaha yang harus memikirkan biaya operasional<br />
dan gaji karyawan–karyawannya. Berbagai permasalahan seperti pengelolaan<br />
SDM hingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah<br />
pun pernah dialami oleh Teddy. “Pada tahun-tahun pertama menjalankan<br />
suatu bisnis, di situlah kita benar-benar ditantang. Mental kita diuji, melatih<br />
kita cara menyelesaikan dan bagaimana bisa keluar dari masalah itu.<br />
Sewaktu rugi hingga ratusan juta itu, saya hampir putus asa. Tetapi saya<br />
coba bangkit dan akhirnya sekarang bisa maju lagi. Ketika kita terus kuat,<br />
semua masalah pasti akan lewat. Dari situlah kita belajar untuk lebih<br />
baik.” ungkap bungsu dari 4 bersaudara ini.<br />
Berkat usaha, kerja keras, dan dukungan dari keluarga akhirnya membuahkan<br />
hasil sedikit demi sedikit. Perusahaan yang didirikannya berhasil<br />
merambah pasaran perumahan, apartment, hingga perkantoran dan<br />
restaurant. Ia juga terus meningkatkan mutu dan kualitas pembuatan<br />
furniture dari pengerjaan manual hingga menggunakan mesin berskala<br />
Eropa. Tidaklah mudah menjadi pengusaha muda dengan semakin ketatnya<br />
persaingan dan globalisasi. “Saya tidak akan menyerah, motto saya<br />
Success is no accident, it is hard work, perserverance, learning, studying<br />
and most of all, love of what you are doing” Ujarnya.<br />
Pria yang menjadikan kakaknya sebagai sumber inspirasi inipun selalu<br />
membuat plan dan target dalam menjalankan bisnisnya. Teddy berharap<br />
bisa membuka cabang baru, mengembangkan workshop miliknya<br />
menjadi pabrik, serta memiliki showroom sendiri untuk menjual produk<br />
buatannya.<br />
“Masalah apapun akan terlewati<br />
jika kita kuat dan terus maju”<br />
Editor/Reporter : Rendy Septian<br />
36<br />
Warta Area