e-majalah dmb5

Recommendations

Info

Batasan Pergaulan Antara Lelaki dan Wanita menurut Syariat Islam Islam menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara lelaki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Kriteria syar’i itu juga berfungsi untuk mencegah perzinaan. Antaranya Islam mengharamkan bercampur antara lelaki dan perempuan dalam satu tempat (ikhtilath) dan berduaan antara lelaki dan perempuan (khalwat) memerintahkan adanya sutrah (pembatas) yang syar’i dengan menundukkan pandangan, mengurangkan pembicaraan dengan lawan jenis sesuai dengan keperluan dengan tidak melunakkan dan menghaluskan suara ketika bercakap dengan mereka, dan kriteria lainnya. berbeza antara satu dengan lainnya, atau satu Interaksi dan komunikasi antara lelaki dan perempuan dibolehkan dengan syarat wanita tersebut perlu mengenakan hijab, tidak melunakkan suaranya, dan tidak berbicara di luar keperluan. Jika wanitanya tidak menutup aurat serta melembutkan suaranya, mendayu-dayukan, bercanda, bergurau, atau perbuatan lain yang tidak senonoh, maka diharamkan. Barangsiapa yang tidak memiliki hajat untuk berinteraksi dengan lawan jenis, maka menjauhinya lebih baik dan selamat. Jika ada keperluan, wajib bagi semua kaum muslimin untuk mengikuti ketentuan syar’i, di antaranya: 1. Ghadlul Bashar (menundukkan pandangan) berdasarkan firman Allah Ta’ala: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nuur: 30)
2. Tidak berduaan dengan wanita asing (bukan mahram dan bukan isterinya). Dalam Shahihul Bukhari, dari Ibnu Abbas radliyallah ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ال ال “Tidak boleh seorang lakilaki berduaan dengan seorang wanita kecuali dia (wanita tadi) ditemani mahramnya 3. Berusaha agar tidak ikhtilath dengan gadis yang bisa menyebabkan fitnah. Dalam Shahihain, dari Usamah, Rasulullah s.a.w bersabda : ع دي “Tidak lah aku tinggalkan suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.” 4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, kerana diharamkan. Dalam Al-Mu’jam Al-Kabir milik Imam Ath-Thabrani, dari Ma’qil bin Yasar berkata, Rasulullah s.a.w bersabda: ال د د د “Andai kata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” 5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para isteri Nabi s.a.w dan segenap wanita umat ini masuk di dalamnya. ي ال “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”(QS. Al-Ahzab: 32) Dalam ayat itu, Allah Ta’ala mengkhabarkan bahawa hati yang sakit tidak boleh bertahan dan bersabar diri dari sebab kecil yang mengundang keharaman, walau hanya suara yang halus dan lembut. Kerana sudah menjadi sarana keharaman maka dilarang, mereka diwajibkan untuk tidak melembutkan perkataan ketika berbicara dengan lakilaki. Karena sarana memiliki hukum seperti tujuan. Tulisan Syaikh Khalid Abdul Mun’im Rifa’i
Page 1: Tanda taubat diterima, hati sudah t
Page 5 and 6: Allah SWT memerintahkan hamba-hamba
Page 7 and 8: dan menjauhi fitnah. Sebagai contoh

e-majalah dmb5

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?