communiphoria

MAKASSAR TIMES
Majalah Makassar dari Waktu ke Waktu
Kota Angin Mamiri, Warisan
Neg’ri tak Terganti
Kuliner Makassar
yang Akan Membuatmu
Tergila-gila
Untuk Menikmatinya
Lagi
Wisata Makassar
yang Membuat
Siapa Saja Ingin
Datang Kembali
Jangan Lewatkan!
Kecantikan Alami
Wanita Indonesia
Berpadu Dengan
Baju Bodo
1

Wisata
Budaya
Makassar
Kuliner
Seni
Sejarah
2

Kota Angin Mamiri,
Warisan Neg’ri tak Terganti
“Tak
kenal
maka tak sayang”
Peribahasa itu sangat tepat
untuk menggambarkan situasi
di negeri kita saat ini.
Banyak anak muda yang
‘hidup’ di dunia modern
tanpa mengenal kekayaan
warisan budaya negeri kita
ini yang berjaya di masa
lampau dan hingga saat kini
masih dapat kita kagumi.
Dengan tema time machine,
majalah ini akan mengajak
pembaca untuk mengenal
lebih dalam mengenai
Kota Makassar yang juga
dijuluki kota Anging Mamiri
yang kaya akan warisan negri
tak terganti beserta kejayaannya
di masa lampau.
Budaya
Suku Makassar, Wonderful of
Makassar .................................6
Baju Bodo, Salah Satu Baju
Adat Tertua di Dunia...............8
Seni
Tari Paduppa Bosara dan Pakarena,
Sesuatu yang Memukau
.................................................10
Kuliner
Kuliner Asyik Makassar.........20
Resep Pisang Ijo.....................22
Cerita Rakyat..........................24
Galeri......................................26
Sekilas Tokoh.........................28
Kapal Phinisi...........................30
Wisata
Journey in Makassar...............12
Pantai Losari, Panorama Asri
Mengajak Kamu Kemari........14
Benteng Rotterdam, Saksi Bisu
Perjuangan Rakyat Makassar ..
.................................................16
Menelisik Perjuangan Pembebasan
Irian Barat di Monumen
Mandala..................................18
3

4

5

Suku Makassar,
Wonderfull of Makassar
Kota metropolitan ibukota Sulawesi Selatan ini ternyata berawal dari sebuah suku.
Kota Makassar merupakan kota
yang indah dan menarik. Kota
satu ini merupakan ibukota Sulawesi
Selatan dan tentu sudah
tidak asing lagi bagi warga Indonesia.
Hal ini karena kota Makassar
memiliki daya tariknya tersendiri
dan tentunya tidak kalah dari
daya tarik kota lainnya, mulai dari
keindahan pemandangan pantai
hingga berbagai peninggalan sejarah
yang membuat orang berdecak
kagum dan tertarik untuk
mengunjunginya.
Tetapi, selain unik dari aspek
tempat wisata dan pemandangannya,
Kota Makassar tentu
saja memviliki aspek lain yang tak
kalah uniknya, yaitu suku Makassar
beserta budayanya.
6
“Kota Makassar merupakan
kota yang indah dan
menarik. Kota satu ini
merupakan ibukota
Sulawesi Selatan dan tentu
sudah tidak asing lagi bagi
warga Indonesia.”

Bahasa Makassar, Terkesan Kasar Namun
Unik
Daripada lama-lama ki’ baca ini, lebih baik liat mi ki’ saja yang di
bawah ini . . . .
1. Kata Makassar walaupun terdengar memiliki kata
“kasar”, artinya malah sebaliknya, lho. Makassar
dalam bahasa orang setempat disebut dengan
“Mangkasara”. Kata Mangkasara sendiri terbagi menjadi
2 kata, yaitu “Mang” yang berupa kata penjelas
dan “Kasara” yang berarti tegas dan jelas. Jika digabung
maka arti kata Mangkasara adalah “memiliki sifat
besar (mulia) dan berterus terang (Jujur)”.
2. Salah satu kata yang paling populer di Makassar adalah kata “Daeng”. Sampai-sampai
kota Makassar juga dijuluki kota Daeng. Apa sih arti kata Daeng itu?
Kata ‘Daeng’ merupakan bahasa daerah Sulawesi Selatan, yang dalam bahasa Indonesia
diartikan kakak lelaki. Sebutan ‘Daeng’ biasa digunakan untuk memanggil
orang yang lebih tua. Namun, sebutan ‘Daeng’ memiliki makna berbeda bagi tiap
suku daerah di Sulawesi Selatan”. Mengapa maknanya bisa berbeda? Hal ini disebabkan
oleh perbedaan adat yang berlaku antara berbagai suku terutama suku
Bugis dan Suku Makassar. Bagi suku Makassar, kata daeng digunakan secara bebas
sebagai sebutan untuk laki- laki. Lain halnya dengan suku Bugis yang memegang
adat strata sosial dengan lebih ketat. Bagi suku Bugis , kata daeng dimaksudkan
untuk kelas sosial tertentu. Oleh karena itu, saat berkunjung ke Makassar berhati-hatilah
memakai sebutan daeng karena mungkin saja ada pihak yang merasa
tidak nyaman apalagi hingga ada yang marah.
3. Orang Makassar berbicara dengan memakai logat yang unik dan
sering juga disebut sebagai bahasa gaul Makassar. Penambahan
partikel bahasa seperti ji’, ki’, dan sebagainya tentu hal yang asing
bagi masyarakat daerah lain. Tetapi, hal ini lah yang menjadi keunikan
dari bahasa Makassar. Walaupun terkadang logatnya mungkin
terdengar kasar atau tegas, tetapi arti katanya belum tentu kasar
lho. Lagipula logat yang tegas menandakan bahwa suku Makassar
merupakan suku yang tegas dan perkasa. Misalnya:
Bahasa formal = aku cinta kamu, aku sayang kamu
Bahasa Makassar = ku cinta ki’, ku sayang ki’
7

Baju Bodo, Salah Satu Baju Adat Tertua
di Dunia
Keanggunan khas baju tradisional berpadu dengan kecantikan alami wanita setempat.
Tiap suku dari seluruh pelosok Indonesia
tentunya memiliki pakaian adat
yang unik tersendiri. Begitu juga dengan
suku Makassar yang memiliki baju adat
yang unik bernama ‘Baju Bodo’ dan baju
bodo ini sudah banyak dikenal.
Saat mendengar kata baju bodo
, yang terlintas dipikiran kebanyakan
orang adalah kata ‘bodoh’. Kata bodo
dalam baju bodo tidak sama dengan
kata bodoh yang merupakan
lawan kata dari pintar. Oleh
karena itu, baju bodo bukan
berarti baju yang bodoh atau
baju yang tidak pintar dan
juga bukan berarti orang yang
memakainya adalah orang yang
bodoh.
Kata bodo dalam baju
bodo berarti pendek. Jadi, kalau
diartikan baju bodo berarti baju
pendek. Baju ini memang berlengan
pendek. Baju bodo digunakan
oleh kaum wanita dan termasuk
dalam salah satu busana
tertua di dunia.
Dahulu Baju Bodo dipakai
tanpa baju dalaman sehingga
terlihat transparan, dan
dipadukan dengan sehelai
sarung yang menutupi bagian
pinggang ke bawah badan.
Namun, seiring dengan
masuknya pengaruh Islam di daerah
Makassar, baju yang tadinya memperlihatkan
aurat pun mengalami
perubahan. Busana transparan ini
kemudian dipasangkan dengan baju
dalaman berwarna sama, namun
lebih terang. Sedangkan busana
bagian bawahnya berupa sarung
sutera berwarna senada.
Baju bodo umumnya juga
disebut bodo gesung. Hal ini
karena baju bodo seperti
gelembung dibagian punggungnya
dan disebabkan
oleh ikatan yang tinggi.
Dalam memakai pakaian ini,
terdapat aturan-aturan juga
karena penggunaan warna
yang melambangkan
tingkat usia dan kasta perempuan
pemakainya walaupun
sekarang aturan itu sudah
tidak dijalankan dengan ketat.
“Baju Bodo bukan berarti
baju yang bodoh
atau baju yang tidak
pintar dan juga bukan
berarti orang yang memakainya
adalah orang
yang bodoh. Kata
“bodo” dalam Baju Bodo
berarti pendek.”
8

Aturan warna tersebut antara lain
Warna jingga dipakai oleh perempuan
umur kurang dari 10 tahun.
Warna jingga dan merah darah
dipakai oleh perempuan umur 10
hingga 14 tahun. Warna merah
darah dipakai oleh perempuan
berumur 17 hingga 25 tahun. Warna
putih dipakai oleh para inang
dan dukun. Warna hijau dipakai
oleh puteri bangsawan. Warna
ungu dipakai oleh para janda.
9

Selain tarian kipas yang
anggun, terdapat lagi satu tarian
unik dari Suku Makassar, yaitu
tarian paduppa bosara. Kata
bosara sendiri itu adalah piring
khas suku Makassar. Jadi, tarian
paduppa bosara adalah tari yang
menggunakan piring.”
Bosara terbuat dari besi
dan dilengkapi dengan penutup
yang dibalut kain berwarna
terang, seperti warna merah,
biru, hijau atau kuning,
yang diberi ornamen kembang
keemasan di sekelilingnya.
Tarian ini sendiri dibawakan
dengan gerakan yang sangat
luwes sambil membawa piring
bosara yang berisi kue- kue tradisional,
seperti kue barongko,
dan kue lapis
Tarian ini menyimbolkan
kebiasaan orang dahulu saat
menyambut tamu , khususnya
tamu penting seperti raja atau
bangsawan yaitu dengan menghidangkan
bosara sebagai tanda
syukur dan penghormatan.
10

Tari Paduppa Bosara dan Pakarena,
Sesuatu yang Memukau
Kebanyakan orang dari
seluruh dunia pasti menyukai
tari-tarian, karena gerakan yang
terdapat dalam tarian indah dan
menarik untuk dilihat. Di masa
modern ini, tarian sudah beragam
macamnya mengikuti trend.
Walaupun demikian, tarian tradisional
juga tidak kalah menarik,
lho. Misalnya adalah tarian kipas
dan tarian piring suku Makkassar.
Tari pakarena merupakan
tarian dari Sulawesi Selatan yang
sangat terkenal karena gerakannya
yang anggun dan gemulai.
Tarian ini dibawakan oleh sekelompok
penari wanita dengan
menggunakan baju bodo dan
dilengkapi oleh kipas.
Tarian yang anggun ini
juga tidak jelas asal mulanya.
Tetapi, terdapat cerita yang
berkembang di masyarakat setempat.
Dahulu, masyarakat
setempat percaya bahwa para
dewa turun dari kahyangan dan
mengajarkan manusia di bumi
tata cara kehidupan, seperti
mencari makanan di alam atau
bercocok tanam. Sebagai tanda
terima kasih, manusia di bumi
pun menciptakan suatu tarian
yang indah untuk dipertunjukkan
kepada dewa sebagai ungkapan
terima kasih.
Tari pakarena menggambarkan
perempuan yang
lembut, mewakili sifat perempuan
asli Bugis yang
sopan, setia, dan se-
lalu menghormati pria – dengan
tetap mampu untuk mandiri.
Walaupun musik yang
mengiringinya bernada penuh
semangat, gerakan tari pakarena
tetap gemulai dan anggun. Hal
ini lah ciri khas dari tari pakarena.
11

J
U R NE Y
IN
Kenikmatan tiada duanya saat alam dan manusia, sejarah dan budaya menyatu.
Pantai Losari
Taman Macan
Pulau Samalona
Museum Kota Makassar
Benteng Somba Opu
12

M A
A SS AR
Monumen Mandala
Benteng Fort Rotterdam
Bugis Water Park
Trans Studio
13

Pantai Losari, Panorama Asri Mengajak
Belum lengkap rasanya jika mapir di Kota Makassar tanpa jogging pagi sambil menjernihkan
pikiran dari aktivitas sehari-hari
“Dan yang paling istimewa
dari Pantai Losari
adalah pemandangan
matahari terbenamnya
atau yang biasa disebut
sunset”
14
Pantai Losari merupakan
warisan alam andalan kota
Makassar. Mengapa? Karena
pantai ini memiliki banyak keunikan
dan keistimewaan. Salah
satunya adalah julukan “pantai
dengan meja terpanjang” yang
disandangnya. Meja-meja yang
dimaksud adalah tempat makan/
kulinernya yang membentang
sepanjang pantai sehingga
pengunjung dapat duduk makan
sambil menikmati suasana pantai.
Salah satu hal unik lagi
dari pantai losari adalah pantai
ini tidak berpasir. Padahal pantai
lain identik dengan pasir, baik itu
pasir putih, pasir hitam, bahkan
pasir pink. Tetapi, pantai ini malah
tidak punya pasir pantai sama
sekali. Mengapa? Pantai Losari
tidak berpasir karena telah dibangun
tanggul untuk menahan
ganasnya ombak selat makassar.
Pantai Losari juga memiliki
restoran terapung berbentuk
kapal phinisi yang merupakan
kapal khas suku Makassar.
Di restoran ini, pengunjung
bisa menikmati berbagai
makanan seafood serta minuman,
seperti kopi, teh, jus, serta
berbagai camilan. Untuk mencapai
restoran ini, tidak dengan berjalan
kaki maupun menggunakan
kendaraan darat, melainkan dengan
menyewa perahu khusus.
Selain restoran terapung,
terdapat juga masjid terapung di
pantai Losari.
Masjid bernama Masjid
Amirul Mukminin ini merupakan
masjid terapung pertama di In-

Kamu Kemari
donesia. Masjid ini dibangun diatas
laut dan ditahan oleh tiang.
Apabila laut sedang pasang,
maka masjid ini akan terlihat seolah-olah
mengapung. Arsitekturnya
sangatlah indah dengan
bentuk lingkaran dan
memiliki dua kubah setinggi
9 m.
Dan yang paling istimewa
dari Pantai Losari adalah
pemandangan matahari terbenamnya
atau yang biasa disebut
sunset.
Pantai Losari disebut-sebut
sebagai salah satu tempat
terbaik untuk melihat matahari
terbenam karena langsung
menghadap ke laut lepas tanpa
halangan apapun untuk menyaksikan
terbenamnya sang surya.
15

BENTENG ROTTERDAM, SAKSI BIKSU PERJUANGAN RAKYAT
MAKASSAR
Museum yang dulunya benteng ini sangat wajib dikunjungi. Di dalamnya terdapat seluk
beluk kota Makassar. Mulai dari baju, alat musik, hingga sejarah yang membuat orang melihatnya
menyadari betapa kayanya negeri kita.
Benteng Rotterdam adalah
salah satu tempat yang wajib
dikunjungi di Makassar karena
benteng ini merupakan peninggalan
sejarah sekaligus sarana
agar dapat mengetahui dengan
lebih dalam mengenai sejarah
Makassar.
Benteng Rotterdam dibangun
pada tahun 1545 oleh Raja
Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau
Daeng Bonto Karaeng Lakiung
Tumapa’risi’ Kallonna. Benteng
ini pada awalnya bernama
Benteng Unjung Pandang.
16

Benteng Rotterdam merupakan
benteng yang sangat
luas dan pemandangan yang
indah karena memiliki area rerumputan
dan tanaman lainnnya.
Awalnya benteng ini berbentuk
persegi panjang, tetapi
kemudian di buat menyerupai
penyu. Oleh karena itu, benteng
ini disebut juga dengan Benteng
Panyua. Dalam bahasa bugis, panyua
berarti penyu. Penyu merupakan
lambang kepemimpinan
Sultan Hasanuddin dengan harapan
bahwa Kerajaan Gowa-Tallo
bisa berjaya di darat dan di lautan
seperti halnya penyu yang bisa
hidup di darat dan di air.
Tetapi sayangnya benteng
ini direbut oleh pasukan Belanda
karena telah menaklukkan
Kerajaan Gowa-Tallo. Nama Benteng
Ujungpandang pun diubah
menjadi Fort Rotterdam .
Benteng ini pun akhirnya
dipakai sebagai tempat pembantaian
oleh Belanda. Bahkan,
Benteng ini juga dipakai sebagai
tempat pengasingan Pangeran
Diponegoro.
“Sekarang, Benteng Rotterdam
sudah
dibuka untuk umum
sebagai sarana bagi
masyarakat untuk
mempelajari lebih
dalam mengenai sejarah
di Makassar
Sekarang, Benteng Rotterdam
sudah dibuka untuk
umum sebagai sarana bagi masyarakat
untuk mempelajari lebih
dalam mengenai sejarah di
Makassar. Di dalam Benteng Rotterdam
terdapat museum yang
berisi peninggalan-peninggalan
budaya dan sejarah Makkassar
yang sangat berharga. Peninggalan
tersebut meliputi baju
bodo , Mahkota raja ,senapan
perang , miniatur rumah adat,
serta perlengkapan lainnya yang
digunakan di masa lampau.
1
Fakta Unik Benteng
Rotterdam
Karena dulu banyak
terjadi pembantaian ,
sering terlihat penampakan
hantu di Benteng
Rotterdam. Walaupun
begitu, masih banyak
orang yang tertarik mengunjungi
benteng ini.
2
Terdapat makam misterius
yang tidak diketahui
milik siapa. Makam
tersebut sudah disucikan
dan banyak dikunjungi
oleh para peziarah.
17

18
Di tengah kota Makassar,
berdiri sebuah monumen yang
megah dan elegan. Monumen ini
biasanya dilupakan keberadaannya
sebagai ikon Kota Makassar,
karena yang banyak diingat oleh
orang adalah Pantai Losari dan
Benteng Rotterdam.
Padahal, monumen ini
tak kalah ikonik dengan bangunannya
yang unik dan dilengkapi
menara yang menjulang setinggi
62 m. Monumen tersebut bernama
Monumen Mandala.
Monumen Mandala dibangun
untuk mengenang pembebasan
Irian Barat. Monumen
Mandala dibangun pada tahun
1994 dan selesai pada tahun
1996.

MENELISIK PERJUANGAN
PEMBEBASAN IRIAN BARAT DI
MONUMEN MANDALA
Monumen ini bagian
bawahnya berbentuk segitiga
yang melambangka Trikora
(Tri Komando Rakyat) yang
pada masa itu berjuang untuk
mengembalikan kebebasan Irian
Barat dari Belanda.
Monumen ini juga dilengkapi
dengan relief berbentuk api
yang melambangkan semangat
Trikora yang berkobar- kobar. Relief
berbentuk api ini terletak di
bagian bawah dan pada puncak
menara monumen.
Bagian dalam monumen
ini terdiri dari 4 tingkat dan tiap
tingkatannya berisi berbagai
macam relief dan diorama yang
menggambarkan perjuangan
pembebasan Irian Barat serta
perjuangan rakyat untuk membebaskan
diri dari penjajahan Belanda.
Monumen yang elegan
ini pada awalnya sangatlah terkenal,
tetapi pada era reformasi
, monumen ini menjadi kurang
populer dan jarang dikunjungi
orang. Bahkan, pada masa kini
Monumen Mandala hanya digunakan
sebagai tempat festival,
kampanye , hingga aksi demonstrasi.
Ironis bukan? Padahal,
Monumen Mandala merupakan
tempat historis sekaligus warisan
yang sangat berharga bagi bangsa,
tetapi malah kurang diperhatikan.
Tetapi, seiring perkembangan
zaman, mungkin monumen
megah ini akan kembali pamornya
lagi.
19

Coto merupakan makanan yang wajib dicoba
saat berkunjung ke Makassar karena
coto merupakan makanan khas Makassar.
Coto terbuat dari daging sapi beserta sup
yang kaya akan rempah-rempah. Sajian ini
biasanya disantap dengan ketupat atau
buras.
Konro adalah makanan tradisional khas
Makassar yang berbahan daging sapi/
iga sapi. Daging sapi tersebut kemudian
direbus dengan berbagai rempah-rempah
seperti kayu manis dan asam jawa untuk
menambah cita rasanya. Konro mulanya
dimakan dengan sup tetapi seiring
perkembangannnya, konro bisa disajikan
sebagai konro bakar dengan lapisan saus
yang lezat.
20

Pisang epe juga merupakan kuliner lezat
Makassar yang wajib dicoba saat berkunjung
di Makassar. Rasanya tidak akan
lengkap kunjungan ke Makassar tanpa
sajian pisang satu ini.
Pisang epe sendiri berarti pisang yang
di gepengkan. Bahan dari makanan ini
adalah pisang kepok setengah masak
yang kemudian dibakar diatas arang
hitam yang dipanaskan hingga lembut.
Pisang epe disajikan dengan gula merah
dan berbagai topping tambahan seperti
cokelat atau keju.
Barongko merupakan makanan penutup
khas makassar tetapi tidak sepopuler coto
atau pisang epe. Meskipun begitu, rasa
kue pisang ini sangatlah lezat. Pisang yang
digunakan dihaluskan kemudian dicampur
dengan gula , garam , telur, dan susu bubuk
kemudian dibungkus dengan daun pisang.
Jadilah kue pisang yang lembut dan lezat.
21

Resep Pisang Ijo
Saat berbicara mengenai kuliner khas Makassar, tentu sajian yang satu ini tidak terlewatkan.
Rasanya yang manis dan sensasi dingin nya menjadikan es pisang ijo sebagai makanan
penutup favorit. Es yang menggiurkan ini tentu mengundang minat banyak orang untuk
mencobanya, tetapi banyak orang yang masih belum bisa menikmati nikmatnya es pisang
ijo. Tetapi, bagi yang ingin menikmatinya dapat membuatnya sendiri, lho. Berikut adalah
cara membuat es pisang ijo yang nikmat dan segar.
Bahan-bahan:
3 buah pisang raja
150 gram tepung beras.
50 gr tapioka atau bisa juga tepung sagu
50 gr tepung terigu
80 ml gula pasir putih
Sirup kental merah
10 lembar daun pandan (cuci terlebihdahulu)
10 lembar daun suji
200 ml santan kental
Es batu yang sedikit dihancurkan
Garam secukupnya
Cara membuat :
1. Kukus terlebihdahulu pisang-pisang yang telah ada, kemudian angkat jika sudah
matang dan tiriskan.
2. Campurkan daun suji dengan air kemudian tumbuk atau blender, lalu saring air
daun suji tadi sampai habis
3. Siapkan tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, gula pasir, santan, daun pandan
yg sudah dipotong-potong dan garam secukupnya, kemudian tuangkan sedikit-demi
sedikit perasan air suji tadi, aduk hingga tercampur semua dan menjadi adonan
4. Buat adonan menjadi tipis-tipis sehingga menjadi seperti lumpia, nantinya akan
digunakan menjadi lapisan pisang
5. Simpan pisang diatas lapisan adonan tadi, kemudian gulung sampai pisang tertutup
semua oleh adonan
6. Kukus kembali pisang yang sudah dilapisi adonan hingga berwarna kehijau-hijauan,
tunggu sampai matang
7. Selanjutnya untuk sausnya, siapkan daun pandan yang sudah di blender, kemudian
saring airnya
8. Siapkan panci yang sudah dimasukan air perasan daun pandan, kemudian tuangkan
sedikit- demi sedikit gula pasir dan sedikit tepung beras, aduk hingga merata
9. Aduk hingga saus bubur ini menjadi kental dan rata, dan gunakan api kecil untuk
memasaknya
10. Angkat sausnya bila sudah sangat kental
11. Untuk penyajianya, potong miring pisang ijo yang telah dikukus dan simpan di atas
mangkok saji
12. Tambah es balok yang sedikit hancur diatas pisang, kemudian tuangkan saus
bubur, santan dan sirup kental
13. Es pisang ijo spesial siap untuk dihidangkan
22

The delicious of Makassar!
23

I Kukang
Dahulu, hiduplah seorang
remaja berumur 15
tahun bernama I Kukang.
I Kukang terpaksa harus
mencari nafkah sebagai
pemungut kotoran hewan
untuk dijual sebagai bahan
pupuk. Pekerjaan ini harus
dilakukannya karena kondisi
keuangan keluarganya.
Penderitaannya bertambah
ketika nyawa kedua orang
tuanya diambil oleh Yang
Maha Kuasa.
Walaupun nasibnya malang,
ia merupakan anak
yang ceria dan bersemangat.
Pekerjaannya sebagai
pemungut kotoran hewan
dilakukannya tanpa mengeluh.
Karena sifatnya yang
baik, jujur, dan mudah bergaul,
I Kukang pun dikenal
baik oleh banyak orang.
Karena rasa simpati, banyak
orang bahkan Karaeng
(gelar bangsawan) mengajak
I Kukang untuk tinggal
bersama mereka daripada
tinggal sendirian.
Tetapi, I Kukang selalu menolak
ajakan mereka. Suatu
hari, seorang Karaeng bertanya
kepada I Kukang.
“Oh... Kukang, mengapa
kau lebih memilih tinggal
sendirian di gubukmu
daripada tinggal bersama
kami?” tanya Karaeng.
I Kukang pun menjawab,”Oh...
Karaeng, aku
tidaklah hidup sendirian
di gubuk, melainkan aku
hidup bersama kedua orang
tuaku.”
Karaeng yang kebingungan
pun kembali bertanya “
Oh... Kukang, kedua orang
tuamu sudah meninggal
jadi kenapa kau berkata demikian?”
“Wahai Karaeng... walaupun
kedua orang tua saya
sudah meninggal, mereka
tetap hidup di hati saya dan
gubuk ini adalah peninggalan
mereka. Saya akan
tetap hidup disini bersama
kenangan akan mereka,”
jawab I Kukang
Karaeng pun tersentuh hatinya
dan memuji bahwa I
Kukang sudah membanggakan
kedua orang tuanya.
Karaeng kemudian membiarkan
I Kukang untuk
tinggal di gubuk itu.
Bertahun-tahun kemudian,
I Kukang pun tumbuh menjadi
pria dewasa. Pekerjaannya
tetap sebagai penjual
kotoran hewan.
Pada suatu hari, I Kukang
bertemu dengan seorang
pedagang cina. Karena melihat
ketekunan dan kejujuran
I Kukang, pedagang
itu memberi modal kepada
I Kukang untuk membuka
usaha. Kesempatan itu tentu
tidak dilewatkan I Kukang.
I Kukang menerima modal
tersebut dan menjadi pedagang
sarung.
Hari demi hari berlalu,
usaha I Kukang menjadi
semakin lancar dan akhirnya
berkembang hingga
ia memiliki tempat
pembuatan sarung. Usaha
I Kukang pun semakin
membesar dan akhirnya I
Kukang menjadi orang yang
kaya dengan puluhan kapal
dagang.
I Kukang pun sangat senang
dengan kekayaan yang berhasil
didapatkannya. Suatu
malam, I Kukang merenung
sambil menatapi bulan. Ia
menyadari bahwa walaupun
ia sudah kaya raya sekarang,
ia tetap tidak merasa
bahagia. Ia menyadari
bahwa kekayaan bukanlah
segalanya, melainkan ke-
24

hangatan keluarga yang
sangat ia rindukan.
Keesokan harinya, I Kukang
mencari seorang istri yang
bisa menemaninya. Hal ini
ia lakukan atas saran seorang
pekerjanya atas perasaan
I Kukang yang tidak
bahagia dengan kekayaan
semata. I Kukang mencari
seorang istri yang dapat
memberikannya kehangatan
berkeluarga yang sangat
dirindukannya.
Saat I Kukang masih kebingungan
mencari istri, pekerjanya
kembali memberi
saran untuk mencari wanita
yang baik akhlaknya dan
soleha. I Kukang pun teringat
akan seorang teman
wanitanya yang bernasib
sama dengannya serta taat
beribadah.
I Kukang segera pergi untuk
melamar wanita itu.
Pada akhirnya, I Kukang
menikah dengan wanita itu
dan memiliki dua anak. Saat
bersama keluarganya inilah
ia akhirnya menyadari
bahwa memang kekayaan
bukanlah sumber kebahagiaan
melainkan kehangatan
keluarga lah yang bisa
membahagiakannya.
CERITA RAKYAT
25

26

GALERI FOTO
27

Sultan Hasanuddin
Siapa yang tak kenal dengan
tokoh yang satu ini? Beliau
sangatlah terkenal dan merupakan
tokoh yang sangat penting
dalam perjuangan Makassar yang
dulunya Kerajaan Gowa melawan
Belanda.
Sultan Hasanuddin lahir di
Makassar, Sulawesi Selatan pada
12 Januari 1631. Beliau merupakan
putera kedua dari Sultan Malikussaid,
Raja Gowa ke-15. Nama
asli Sultan Hasanuddin adalah I
Mallombasi Muhammad Bakir
Daeng Mattawang Karaeng Bonto
Mangepe. Setelah memeluk
agama Islam, ia mendapat tambahan
gelar Sultan Hasanuddin
Tumenanga Ri Balla Pangkana,
hanya saja beliau lebih dikenal
dengan Sultan Hasanuddin saja.
Pada usia 24 tahun, ia menjadi
Raja Gowa yang ke 16.
Sultan Hasanuddin diberikan
julukan “ayam jantan dari
timur/de Haav van de Oesten”
karena keberaniannya melawan
Belanda yang saat itu berusaha
menguasai perdagangan rempah-rempah
di wilayah Gowa.
Kerajaan Gowa terletak di bagian
timur Indonesia dan menguasai
jalur perdagangan , oleh karena
itulah Belanda menarget perdagangan
rempah-rempah di Kerajaan
Gowa.
Sultan Hasanuddin yang
tidak ingin perdagangan dikuasai
Belanda pun mulai mengumpulkan
kekuatan-kekuatan kecil
di daerah Indonesia Timur untuk
melawan Belanda. Belanda yang
kesal karena tidak bisa menundukkan
Kerajaan Gowa pun berseteru
dengan Sultan Hasanuddin.
Pada tahun 1660 , pecahlah
perang antara Kerajaan Gowa
yang dipimpin Sultan Hasanuddin
dengan Belanda.
Kala itu, Kerajaan Bone
yang telah ditaklukkan oleh Kerajaan
Gowa turut membantu Belansa
untuk membalas Kerajaan
Gowa. Walaupun demikian, Sultan
Hasanuddin tetap melawan
Belanda dengan berani. Perang
tersebut kemudian berakhir dengan
perdamaian.
Tetapi, perdamaian tersebut tak
berlangsung lama karena walaupun
disebut perdamaian, Belanda
tetap saja merugikan Kerajaan
Gowa. Sultan Hasanuddin yang
merasa dirugikan pun kembali
menyerang Belanda dan merampok
2 kapal Belanda yang bernama
Leeuwin dan de Walvis. Hal
ini tentu saja kembali menyulut
kemarahan Belanda.
Maka untuk kedua kalinya,
perang terjadi. Tetapi, kali ini Belanda
mengumpulkan kekuatan
lebih banyak sehingga Sultan
Hasanuddin kesulitan menghadapinya.
Pada akhirnya, Sultan
Hasanuddin terdesak sehingga
terpaksa untuk menandatangani
perjanjiian perdamaian Bungaya
di Bungaya pada 18 November
1667..
28

Walaupun sudah
melakukan perjanjian
perdamaian, Sultan
Hasanuddin tetap menolak
untuk tunduk kepada
Belanda sehingga ia
kembali menyerang Belanda
pada 12 April 1668.
Tetapi, kali ini Belanda sudah
lebih kuat dan dapat
dengan mudah menguasai
Benteng Somba Opu
yang merupakan pertahanan
terakhir Kerajaan
Gowa. Sultan Hasanuddin
kemudian mundur
dari takhtanya dan akhirnya
wafat pada usia 39
tahun, 12 juni 1670.
Hingga nafas terakhirnya,
Sultan Hasanuddin
tetap menolak untuk
tunduk pada penjajah
dan terus berjuang dengan
penuh keberanian.
Sikap beliau merupakan
contoh dan merupakan
warisan heroik bagi rakyat
Makassar.
29

Kapal Phinisi
Kapal Pinisi tentu banyak
dikenal oleh masyarakat se-nusantara
karena kapal ini merupakan
kapal tradisional kebanggaan
Indonesia. Fakta berbicara, bahwa
kapal ini mulanya berasal dari
Suku Makassar dan Suku Bugis di
Sulawesi Selatan, lho. Sulawesi
Selatan yang terkenal akan budayanya
seperti kuliner, tarian,
atau objek wisata tetap tidak kalah
dan juga tetap menunjukkan
yang terbaik di bidang transportasi
laut ini. Kapal ini tentu melambangkan
betapa berjayanya
suku-suku Sulawesi Selatan ketika
berada di lautan yang luas.
Kapal Pinisi pertama
awalnya dibuat untuk perjalanan
meminang seorang putri.
Menurut sejarah, Kapal
Pinisi dibuat berabad-abad yang
lalu sekitar abad 14 m. Kapal
Pinisi yang pertama dibuat oleh
Putera Mahkota Kerajaan Luwu
yang bernama Sawerigading.
Sawerigading membuat Kapal
Pinisi untuk digunakannya berlayar
ke negeri Tiongkok agar ia
bisa meminang Puteri Tiongkok
bernama We Cudai.
Sawerigading pun berhasil
meminang Puteri We Cudai
dan tinggal di Tiongkok sementara
waktu. Kemudian, ia pun ingin
pulang kembali ke Kerajaan
Luwu dan memulai perjalanannya
kembali. Sayangnya, saat
dalam perjalanan pulang, Kapal
Pinisi terterjang ombak besar
dan akhirnya terbelah menjadi 3
bagian.
Ketiga bagian dari kapal
ini mendarat di desa Ara, Tanah
Lemo, dan Bira. Masyarakat di
ketiga daerah ini kemudian sepakat
untuk membangun kapal
berdasarkan belahan kapal yang
mereka temukan. Maka, mereka
merakit kembali Kapal Pinisi.
Uniknya, nama Pinisi berasal
dari nama orang. Menurut
cerita yang populer, Pinisi adalah
nama orang yang pernah menegur
nahkoda kapal mengenai
layar kapal yang ternyata masih
perlu diperbaiki. Mendengar saran
orang itu, masyarakat pun
membuat layar baru yang berbentuk
seperti desain layar Kapal
Pinisi yang sekarang.
Pada masa kini, Kapal
Pinisi banyak digunakan sebagai
model untuk berbagai obyek
wisata dan obyek lainnya. Misalnya
adalah terdapat restoran
berbentuk Kapal Pinisi, miniatur
Kapal Pinisi, obyek lukisan, bahkan
juga dibuat sebagai kapal
ekspedisi atau kapal pesiar yang
mewah.
30

31

Nah, itulah warisan budaya Makassar
yang tak tergantikan. Bagaimana?
Menakjubkan, kan? Selain semua yang
dipaparkan di atas, masih banyak, lho,
yang bisa kamu temui di Kota Angin
Mamiri ini. Ayo ke Makassar! So, what
do you waiting for?
Salam,
Kota Angin Mamiri
32