14.03.2017 Views

14-maret-2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2 SAMBUNGAN<br />

SELASA <strong>14</strong> MARET <strong>2017</strong><br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Siwaji Raja Bebas, Prapid Dikabulkan Hakim<br />

MEDAN-M24<br />

Seperti diketahui, gugatan Praperadilan yang diajukan Siwaji<br />

Raja dikabulkan hakim Pengadilan Negeri Medan, Senin (13/3).<br />

Dengan putusan ini, Siwaji Raja yang ditangkap karena diduga<br />

menjadi otak pembunuhan Indra Gunawan alias Kuna, pengusaha<br />

air soft gun, dibebaskan.<br />

Majelis hakim yang diketuai Erintua Damanik menilai, penetapan<br />

status tersangka dan otak pelaku kepada Siwaji Raja dalam kasus<br />

penembakan terhadap Kuna tidak tepat dan terlalu dipaksakan.<br />

Pihak Polda Sumut dan Polrestabes Medan tidak memiliki cukup alat<br />

bukti.<br />

"Dua alat bukti yang dimiliki pihak kepolisian tidak cukup dan<br />

tidak kuat dalam menetapkan Siwaji Raja sebagai otak pelaku<br />

kasus penembakan Kuna," ungkapnya dalam persidangan di<br />

Kapolda Instruksikan<br />

MENYINGGUNG dikabulkannya gugatan Siwaji Raja alias Raja<br />

Kalimas, Kapolda Sumatera Utara, Irjend Rycko Amelza Dahniel<br />

akan melakukan evaluasi. Meski begitu, jenderal dua bintang ini<br />

mengganggap, dikabulkannya gugatan itu hal biasa dalam prapid.<br />

"Itu merupakan suatu upaya hukum yang disediakan dalam<br />

acara pidana," kata Rycko saat menyambangi Polrestabes Medan,<br />

Senin (13/3) siang.<br />

Rycko menyebut, pihaknya akan melakukan evaluasi secara<br />

menyeluruh termasuk melakukan gelar perkara.<br />

"Pertama penyidik harus melakukan evaluasi secara menyeluruh<br />

proses pembuktian yang ada. Di persidangan, bisa saja ada hal<br />

yang belum disampaikan oleh penyidik. Sehingga hakim belum mengetahui<br />

yang sebenarnya," ujar Rycko.<br />

Disinggung soal langkah hukum, Rycko belum dapat memberikan<br />

banyak komentar. Ia mengatakan putusan hakim dengan mengabulkan<br />

gugatan praperadilan Siwaji Raja harus dihormati.<br />

"Kami tidak bisa berspekulasi sebelum melakukan gelar perkara.<br />

Apapun keputusan hakim, itu harus kita hormati karena bagian dari<br />

sistem hukum yang berlaku di Indonesia," terangnya. (mag4)<br />

Polisi Dinilai Tidak Terima<br />

WALAU gugatan praperadilan dikabulkan hakim, namun Siwaji<br />

Raja tak lekas dibebaskan. Pengacara Siwaji Raja pun menilai polisi<br />

tidak dapat menerima kenyataan pasca putusan tersebut.<br />

"Kenapa sewaktu melakukan penangkapan begitu luar biasanya,<br />

cepatnya polisi. Tapi kenapa mau melepaskan, kok sepertinya<br />

sulit gitu. Jadi kita lihat peristiwa ini seakan-akan ada diskriminasi<br />

dalam penegakan hukum dalam hal (kasus) ini," kata Kuasa Hukum<br />

Siwaji Raja Julheri Sinaga saat ditemui di Mapolrestabes Medan,<br />

Senin (13/3) sore.<br />

Julheri menegaskan, sikap kepolisian seolah tidak dapat menerima<br />

hal itu. Lantaran pihaknya harus menunggu lama kebebasan<br />

kliennya di Mapolrestabes Medan. Padahal, berdasarkan salinan<br />

putusan dengan nomor: No. <strong>14</strong>/Pid.Pra/<strong>2017</strong>/PN.mdn tanggal 13<br />

Maret <strong>2017</strong>, menyatakan kebebasan Siwaji Raja.<br />

"Kenapa saya bilang seperti itu. Karena memang jelas kelihatan,<br />

bahwa polisi terkesan tidak bisa menerima keadaan ini. Kalau polisi<br />

terkesan tidak mau menghargai keputusan pengadilan, lah siapa<br />

lagi yang mau kita hargai?" sambungnya.<br />

Ditambahkan Julheri, dalam pengadilan hakim merupakan perpanjangan<br />

tangan Tuhan. "Nah, kalau keputusan Hakim saja tidak<br />

mau didengar, mau apalagi? Jangan sampai terkesan, negara ini<br />

bukan negara hukum," tegas Julheri mengakhiri wawancara sembari<br />

menunjukkan lembaran bersampul merah yang merupakan<br />

salinan putusan Pengadilan Negeri. Julheri menegaskan, bila hingga<br />

pukul 00.00 WIB, kliennya tidak juga dibebaskan, maka pihaknya<br />

akan menyurati Mabes Polri terkait sikap Mapolrestabes Medan<br />

merespon putusan Pengadilan. "Karena, kalau seperti ini polisi dinilai<br />

sudah merampas hak kebebasan warga negara," tandasnya.<br />

Hingga pukul 19.00 WIB, keluarga, kerabat dan kuasa hukum<br />

Siwaji Raja masih menunggu pihak kepolisian agar dapat membebaskan<br />

Siwaji Raja yang masih mendekam RTP Polrestabes Medan.<br />

(mag4)<br />

Mayat Cewek Bugil<br />

MAYAT CEWEK<br />

BUGIL DIBUANG<br />

KE LAUT<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Mayat cewek ditemukan di perairan Pulau Salah Namo,<br />

Kab Batubara, Senin (13/3). Ketika itu, mayat yang<br />

identitasnya belum diketahui tersebut dalam kondisi bugil.<br />

Hanya berbalut selimut tebal warna biru.<br />

Penemuan mayat ini oleh Tim Basarnas Tanjungbalai-<br />

Asahan. Petugas kamar jenazah RSUD T Mansyur<br />

Tanjungbalai, Ilham Sinambela kepada M24 mengatakan,<br />

mayat tersebut dijemput menggunakan ambulans setelah<br />

petugas tim Basarnas mengantarnya di Phanton Bagan<br />

Asahan. Katanya, mayat itu punya ciri di pergelangan<br />

tangan kiri memakai gelang hitam dan cincin besi putih di jari<br />

manisnya. Sedangkan di tangan kanannya ditemukan pula<br />

cincin besi putih di jari tengah. “Mayatnya tiba di sini sekitar<br />

pukul 19.50 WIB. Keadaan mayat itu sudah tak dapat lagi<br />

dikenali. Rambutnya sudah terkelupas dari batok kepalanya,”<br />

katanya. Ilham menyebutkan diperkirakan mayat<br />

itu dibuang ke laut 1 minggu sebelum ditemukan.<br />

Disebutkannya, bila dalam tempo 3x24 jam mayat itu<br />

tidak diambil oleh pihak keluarganya, maka akan dkebumikan<br />

di tempat pemakaman umum di Jln Abadi, Tanjungbalai.<br />

(eko)<br />

Cari Uang<br />

AKTRIS Damita Argoebie mengaku mulai melirik sinetron stripping.<br />

Pasalnya, bintang sitkom itu mengaku tertarik mau mencari<br />

uang di dunia sana.<br />

“Awalnya pengen film atau komedi kayak gini, tapi sekarang aku<br />

pikir-pikir boleh lah buat cari uang. Stripping itu menjanjikan,” ujar<br />

Damita, Senin (13/3/<strong>2017</strong>).<br />

“Tadinya aku nggak mau sama sekali bilang ke manajer nggak<br />

mau buat stripping. Nggak siap soalnya untuk itu,” tutur Damita.<br />

Kini, wanita kelahiran 22 Juni 1996 itu<br />

rencananya sudah mendapatkan judul<br />

stripping pertamanya. Masih sibuk<br />

syuting promo, sinetronnya pun<br />

belum akan tayang. (dth)<br />

PERNAH<br />

KITA pernah melakukannya ...<br />

Di kursi...Di sofa ... Di tempat tidur ...<br />

Sambil berdiri ...! Sambil duduk juga...!<br />

Tapi ... Paling enak emang sambil tiduran.<br />

Lalu kita menikmatinya, Bersama ...<br />

Bahkan terkadang, Kita masih merasa kurang dan kurang<br />

terus ...<br />

Di dapur ...! Di kamar mandi ...! Kita terus melakukannya<br />

lagi dan lagi ...<br />

Seolah-olah tidak pernah ada kata PUAS di antara kita<br />

berdua ...<br />

Ya... begitulah cara kita, aku dan kau Bedah....BBM-an<br />

Ruang Cakra 7.<br />

Selain itu, Eriantua menambahkan, lewat<br />

serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah<br />

saksi maupun ahli menerangkan, dua<br />

alat bukti tidak sah. Bahkan dalam kasus<br />

penembakan terhadap pengusaha reparasi<br />

senjata itu, saksi kunci atas nama Rawindra<br />

alias Rawi telah meninggal dunia karena<br />

ditembak mati petugas kepolisian.<br />

"Di sini dan seharusnya polisi tidak menembak<br />

mati Rawi, karena menjadi saksi kunci<br />

untuk mengungkap siapa aktor dalam penembakan<br />

Kuna tersebut," jelasnya.<br />

Oleh karena itu, sambung Erintua, majelis<br />

hakim PN Medan mengabulkan pengajuan<br />

KISARAN-M24<br />

Warga sekitaran Jln Imam Bonjol, Kisaran<br />

mendadak heboh. Sosok mayat pria tampak<br />

mengambang dengan posisi telungkup di aliran<br />

Sungai Silau, Senin (13/3) sekitar pukul<br />

16:29 WIB.<br />

Awalnya warga mengira itu penampakan<br />

batangan kayu. Namun setelah diperhatikan<br />

lebih cermat, itu adalah sosok mayat.<br />

Mereka pun berteriak dan mengundang<br />

perhatian warga serta pengendara yang<br />

melintas.<br />

Seorang relawan Palang Merah Indonesia<br />

(PMI) Asahan, Halim yang melintas di<br />

gugatan praperadilan kasus penembakan<br />

Kuna yang dilayangkan Siwaji Raja melalui<br />

tim kuasa hukum. "Secepatnya Siwaji Raja<br />

dibebaskan dari penjara yang ditahan Satreskrim<br />

Polrestebes Medan," ungkapnya.<br />

Ditambahkannya, Siwaji Raja akan diberikan<br />

rehabilitasi dengan memberikan keterangan<br />

di dua media nasional. Adapun media<br />

tersebut yakni satu media cetak nasional<br />

dan media televisi nasional.<br />

"Mengingat dan menimbang permintaan<br />

ganti rugi sebesar Rp1 miliar diajukan tim<br />

kuasa hukum, pengadilan hanya mampu<br />

memberikan ganti rugi sebesar Rp 1 juta<br />

mengingat kondisi keuangan negara sedang<br />

Jembatan Katarina langsung nyebur ke sungai<br />

dan berenang mengejar jasad yang<br />

mengambang itu. Jasad akhirnya berhasil<br />

ditarik ke daratan sekitar 200 meter dari<br />

pangkal titi, persisnya sekitaran Titi Gantung<br />

Pasar Lama, Kec Mutiara. Halim lalu mengikat<br />

jasad pada sebatang pohon dengan seutas<br />

tali menunggu kedatangan tim evakuasi.<br />

Adapun jasad pria tersebut berusia sekitar<br />

30 tahunan, tinggi 165 cm, memakai kaos<br />

hitam bertuliskan Muller, celana dalam hitam,<br />

rambut lurus tubuh gemuk, memakai cincin<br />

perak batu warna merah serta tatto salib di<br />

jari jempol sebelah kiri.<br />

tidak stabil," bilangnya.<br />

Diketahui, tim kuasa hukum Siwaji Raja<br />

melayangkan pengajuan gugatan prapid<br />

kasus penembakan terhadap Indra Gunawan<br />

alias Kuna. Pasalnya, pengacara<br />

menilai penetapan tersangka sekaligus otak<br />

pelaku terhadap Siwaji Raja tidak tepat dan<br />

prematur.<br />

Bahkan, dalam pengajuan prapid pihak<br />

keluarga meminta bantuan pengacara kondang<br />

asal Jakarta, Elza Syarif. Dalam prapid<br />

itu, pengacara menerangkan tidak ada<br />

hubungannya Siwaji Raja ikut terlibat dalam<br />

penembakan Kuna. Sebab, saat itu Raja<br />

tengah berada di Jambi. (mag4)<br />

Cium Kejanggalan Polres Tebingtinggi Cek Ulang TKP<br />

TEBINGTINGGI-M24<br />

Kejanggalan terlihat saat Sat Reskrim<br />

dibantu Tin Inafis Mapolres Tebingtinggi<br />

melakukan cek ulang TKP atas kematian pensiunan<br />

kebun PTPN IV Kebun Pabatu bagian<br />

Pabrik Kelapa sawit (PKS), Idris (56) yang<br />

ditemukan Senin (13/3) lalu.<br />

Manager pabrik bagian kelistrikan Pabatu,<br />

Ruben Sihombing melalui mandor kelistrikan<br />

PKS, Iwan menyebut, kabel sebesar jari<br />

manis yang terbalut besi di parit pembuangan<br />

tempat jasad korban ditemukan merupakan<br />

kabel mesin jenset yang berpusat di<br />

PKS. Gunanya untuk mengantisipasi listrik di<br />

perumahan karyawan khusus staf atau para<br />

pembesar kebun PTPN IV tersebut apabila<br />

listrik PLN mati. Namun saat ini kabel itu tak<br />

berfungsi.<br />

Petugas pun mengikuti jalur kabel PLN<br />

dan jenset pada salah satu rumah karyawan<br />

yang berada di depan TKP. Kepada petugas,<br />

karyawan itu justru mengatakan arus<br />

Pakai Kaos ‘Muller’ Gemuk, Tatto Salib di Jari<br />

4 Kali Cabuli Pacar di Sembahe Baru<br />

PANCURBATU M24<br />

Agaknya MA Ginting (20) punya rayuan<br />

super. Buktinya, dia bisa membawa pacarnya<br />

Bunga (18) -nama samaran- naik ke kasur<br />

dan melakukan hubungan suami istri sebanyak<br />

empat kali. Karena kelakuan itu pula,<br />

MA Ginting yang tinggal di Desa Durin Jangak,<br />

Kec Pancurbatu, Deliserdang, diringkus<br />

petugas Polsek Pancurbatu, Sabtu (11/3).<br />

Informasi dihimpun di Mapolsek Pancurbatu<br />

menyebutkan, Ginting berkenalan dengan<br />

bunga pada tahun 2016. Dari situ, keduanya<br />

sepakat untuk berpacaran.<br />

Beberapa bulan pacaran, Ginting mulai<br />

mengajak korban jalan-jalan. Rupanya, Bunga<br />

dibawanya salah satu ke hotel di kawasan<br />

Sembahe Baru.<br />

Disitulah kali pertama ia meniduri Bunga.<br />

Lepas itu, tiga kali lagi aksi serupa terjadi di<br />

lokasi yang sama namun waktu berbeda.<br />

Namun, setelah dapat enak dari Bunga,<br />

Ginting malah lari. Bunga cerita pada orang<br />

Tak lama, tim BPBD Asahan tiba dan langsung<br />

mengevakuasi jasad pria tersebut ke<br />

RSUD Kisaran. “Mayat diperkirakan hanyut<br />

dan meninggal dunia lebih dari seminggu,”<br />

timpal Wahyudi, personel BPBD Asahan.<br />

Kapolsek Kota Kisaran Iptu Tombak Samosir<br />

yang dikomfirmasi masih menunggu<br />

hasil otopsi. “Kemungkinan bukan warga<br />

kisaran. Penyebab kematian masih kita tunggu<br />

otopsi dari pihak rumah sakit. Kita harapkan<br />

kepada masyarakat yang kehilangan<br />

keluarganya untuk melapor ke kita atau bisa<br />

langsung melihat ke ruang jenazah,” ucap<br />

Iptu Tombak Samosir pada M24. (indra)<br />

tuanya tentang perlakuan Ginting kepadanya.<br />

Tidak terima, Bunga dibawa orang tuanya<br />

ke Polsek Pancurbatu untuk buat laporan<br />

pengaduan. Dari situlah, petugas kepolisian<br />

meringkus Ginting.<br />

Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido Gultom<br />

dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Iptu<br />

Sehat Tarigan menjelaskan, Ginting akan<br />

dijerat dengan Pasal UU RI No 35 Tahun<br />

20<strong>14</strong> tentang perlindungan anak dengan<br />

ancaman di atas 5 tahun penjara. (ali)<br />

Maling Panen Rp200 Juta Plus Perhiasan Emas 35 Gram<br />

SIANTAR-M24<br />

Rumah di Jln Handayani, Kel Bahkapul,<br />

Kec Siantar Sitalasari, disatroni maling. Dari<br />

rumah itu, maling memanen uang kontan<br />

Rp200 juta plus perhiasan dengan total berat<br />

35 Gram. Pencurian di rumah mewah<br />

berlantai tiga milik Umar Harahap itu terjadi,<br />

Senin (13/3). Pencurian terjadi ketika Umar<br />

sedang tidak di rumah. Begitu pula dengan<br />

orang tuanya, Pangeran Harahap bersama<br />

istrinya, tengah berada di lahan garapan<br />

Tanjung Pinggir.<br />

Diungkapkan Pangeran, Minggu (12/3)<br />

siang, dirinya sudah pergi meninggalkan rumah<br />

karena hendak mengerjai ladangnya di<br />

Tanjung Pinggir. “Pas berangkat ke ladang,<br />

hanya istriku yang di rumah. Anakku Umar<br />

tak di rumah,” kata Pangeran.<br />

Persis sekira pukul <strong>14</strong>.00 WIB, istrinya<br />

menyusul ke ladang. Rumah ditinggal dalam<br />

keadaan tidak berpenghuni. Ia hanya menutup<br />

pintu gerbang tanpa menguncinya.<br />

Menjelang sore, Pangeran bersama istrinya<br />

pulang dari ladang. Sampai di rumah,<br />

Pangeran langsung membersihkan mobilnya.<br />

Istrinya masuk ke rumah. Ketika ke dapur<br />

istrinya menjerit lantaran pintu belakang rumah<br />

sudah jebol dan terbuka.<br />

Pangeran bersama istrinya naik ke lantai<br />

dua untuk memeriksa kamar. Pangeran kaget<br />

karena pintu kamar sudah terbuka.<br />

Begitu pula dengan barang-barang di<br />

dalam kamar milik Pangeran dan anak-anaknya<br />

sudah acak-acakan. Setelah diperiksa,<br />

uang kontan Rp200 juta, perhiasan emas<br />

seberat 35 Gram yang tersimpan di dalam<br />

kotak di lemari sudah disikat.<br />

Selanjutnya Pangeran membuka rekaman<br />

CCTV yang terpasang di rumah. Diketahui<br />

pelakunya hanya satu orang. Ia selan-<br />

Ibu 2 Anak Tewas Disenggol Truk<br />

LABUHAN-M24<br />

Kecelakaan lalu lintas merengut korban<br />

jiwa terjadi di Jln Paya Pasir, Kec Medan<br />

Marelan tepatnya di depan BGR, Senin (13/<br />

3) sekitar pukul 19:00 WIB. Adalah Nurhafida<br />

(30) warga Terjun Gg Jagung, Kec Medan<br />

Marelan tewas setelah kretanya disenggol<br />

truk Colt Diesel.<br />

Ceritanya, malam itu ibu dua anak ini bersama<br />

adiknya Alvira (28) warga Pasar 3<br />

Marelan mengendarai Honda Vario datang<br />

dari arah Titi Pahlawan menuju Marelan.<br />

Mereka berdampingan dengan truk.<br />

Setiba di lokasi, truk menyerempet kreta<br />

korban hingga terjatuh ke kanan dan terbating<br />

sangat keras. Melihat itu warga langsung<br />

membawa korban ke RS Ameta Sejahtera.<br />

Sementara sopir truk langsung<br />

melarikan diri.<br />

Sayang, korban menghembuskan nafas<br />

terakhirnya di perjalanan. Korban tewas<br />

dengan kepala pecah. Sementara Alvira<br />

hanya mengalami luka lecet.<br />

Tak lama, petugas Satlantas Polsek Medan<br />

Labuhan datang ke lokasi melakukan<br />

olah TKP. “Tadi truk itu banting setir ke kiri,<br />

kena kereta di sampingnya. Pengendara<br />

kreta langsung terpental,” kata warga sekitar.<br />

Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, AKP<br />

SR Sihite mengatakan, pihaknya sudah<br />

menangani kasus kecelakaan tersebut.<br />

Jemput Keluarga dari Malaysia<br />

BINJAI-M24<br />

Wati (58) warga Jln Teluk Betung, Kel<br />

Rambung Timur, Kec Binjai Selatan tewas<br />

setelah tergilas truk, Senin (13/3) sekitar<br />

pukul 11:40 WIB.<br />

Informasi yang dihimpun, korban diketahui<br />

hendak menjemput keluarganya yang<br />

baru datang dari Malaysia di Stasiun Kereta<br />

Api Binjai. Dari rumah, ia menumpang betor.<br />

Setiba di depan Taman Makam Pahlawan<br />

Syuhada Binjai Jln T Imam Bonjol, Kel Setia,<br />

Kec Binjai Kota, betor yang ditumpanginya<br />

ditabrak truk BK 8279 BY. Akibatnya, korban<br />

terjatuh dari betor dan langsung digilas truk<br />

iparnya ketika berkendaraan bersama<br />

keponakannya 2015 silam.<br />

Saat tiba di terowongan itu bertepatan<br />

dengan solat magrib. Kakak iparnya melihat<br />

sosok perempuan mengenakan baju panjang<br />

dan berambut panjang berjalan perlahan<br />

di terowongan. Penasaran, ia mencoba<br />

mendahului sosok wanita itu. Bersamaan, ia<br />

dan wanita misterius itu menoleh.<br />

Anehnya, sesampai di rumah, kakak iparnya<br />

terserang panas tinggi. Oleh keluarga,<br />

ia dibawa ke rumah sakit. Namun resep<br />

yang diberikan dokter tak kunjung membuatnya<br />

sembuh. Keluarga pun memutuskan<br />

membawa ke pengobatan tradisonal.<br />

Kepada orang pintar yang ditemui, ia pun<br />

Lari saat Diringkus, Dor! Bobi Jalan Pincang<br />

MEDAN-M24<br />

Berusaha kabur saat diringkus, Mahyudanil<br />

Nasution alias Bobi (40) yang masuk Daftar<br />

Pencarian Orang (DPO) untuk kasus curanmor<br />

terpaksa dihadiahi timah panas oleh<br />

petugas Reskrim Polsekta Medan Timur.<br />

Kapolsekta Medan Timur Kompol Wilson<br />

Pasaribu melalui Kanit Reskrim Iptu M Ainul<br />

Yaqin mengatakan penangkapan warga Jln<br />

Kapten Muslim, Kel Dwikora, Kec Medan<br />

Helvetia ini berkat pengembangan dari tersangka<br />

Hendra Trijayadi (36).<br />

Dari situ petugas meluncur ke Jln Brigjend<br />

Katamso, Kec Medan Maimun, Sabtu (11/3)<br />

malam. Benar saja, petugas langsung menciduk<br />

tersangka yang baru melakukan pencurian<br />

Honda Beat milik Edy Riali Ginting (29)<br />

warga Jln Timor, Kec Medan Timur.<br />

“Pada saat hendak diboyong dan dimasukkan<br />

ke dalam mobil, tersangka melaku-<br />

hingga tewas di tempat.<br />

Petugas kepolisian yang tiba lalu mengamankan<br />

truk dan betor yang ditumpangi<br />

korban ke Polres Binjai. Sementara korban<br />

dilarikan ke RSUD dr Djoelham untuk divisum.<br />

Kanit Laka Polres Binjai Iptu Salmiati yang<br />

dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah<br />

mengejar kedua pengendara yang melarikan<br />

diri. “Kasus lakalantas ini masih dalam<br />

penyelidikan pihak kita. Saat ini pihak keluarga<br />

belum dapat dimintai keterangan,<br />

dikarenakan masih dalam keadaan syok,”<br />

ujar Iptu Salmiati. (sopian)<br />

Wanita Berambut Panjang & Hantu Budeg<br />

menyebut melihat sosok wanita yang dilihatnya<br />

di terowongan rel kreta api itu. Separuh<br />

wajah wanita itu hancur dan berdarah.<br />

Setelah beberapa tahap pengobatan, sang<br />

kakak ipar kembali beraktivitas.<br />

Entah apa hubungannya, sosok wanita<br />

berwajah menyeramkan itu dikaitkan dengan<br />

kisah hantu budek yang pernah hidup di<br />

lokasi tersebut. Adalah seorang pria terlihat<br />

menyeberang rel tersebut. Bersamaan sebuah<br />

kereta api bisnis juga melintas.<br />

Klakson kreta yang dibunyikan berkalikali<br />

serta teriakan warga tak dihiraukan. Pria<br />

budeg tersebut tetap menyeberang sambil<br />

menundukan kepala. Akhirnya, tubuhnya<br />

hancur disambar si ular besi. (*)<br />

jenset masih berfungsi. “Selama empat tahun<br />

tinggal di rumah ini saya nggak pernah<br />

merasakan mati lampu. Kalau listrik PLN padam,<br />

saya hanya naikkan handle ini, rumahpun<br />

langsung kembali terang,” jelas si penghuni<br />

rumah sambil menunjukkan handle di<br />

samping pintu depan.<br />

Tiba-tiba, seorang asisten PKS Kebun<br />

Pabatu datang sambil marah-marah dan<br />

menuduh si penghuni rumah telah melakukan<br />

pencurian arus dari pabrik. Pasalnya pihaknya<br />

sudah mencabuti kabel jalur jenset<br />

pabrik. Asisten tersebut kian geram ketika si<br />

karyawan menyebut deretan rumah lainnya<br />

juga menggunakan jenset pabrik.<br />

Kejanggalan lainnya dari keterangan<br />

Syamsul seorang security kebun. Semula, ia<br />

mengaku kesetrum saat mengangkat tubuh<br />

korban yang sudah tegang di dalam parit<br />

dengan posisi terduduk, dan bagian tangan<br />

kiri korban tertempel kabel. Anehnya saat<br />

diperiksa sebagai saksi, dirinya justru mengatakan<br />

tak jadi menolong korban karena<br />

baru saja cuci darah.<br />

Semakin kuat karena saksi Syamsul tibatiba<br />

menghilang meskipun pihak Reskrim<br />

mencari atau menghubungi untuk dijadikan<br />

saksi.<br />

Sementara itu, dokter Rumah Sakit Pabatu,<br />

dr Andy Handoko yang menangani<br />

pemeriksaan mengatakan kematian korban<br />

akibat kesetrum. Dibuktikan dengan luka<br />

bakar di bagian lengan kiri korban.<br />

Pj Kasat Reskrim Polsek Tebingtinggi, Iptu<br />

S Panjaitan didampingi Kanit Reskrim, Iptu<br />

Waken Silitonga SH maupun Kanit Inafis,<br />

Iptu Ismar menerangkan, belum memeriksa<br />

satupun terkait kasus tersebut.<br />

“Kita tadi baru saja melakukan cek ulang<br />

TKP, dan dalam kasus tewasnya seorang<br />

warga yang diduga kestrum, hingga kini<br />

belum ada satupun diperiksa, dan kasus ini<br />

masih dalam penyelidikan,” jelas S Panjaitan.<br />

(agus)<br />

jutnya melaporkan pencurian ini ke pihak<br />

kepolisian.<br />

“Kalau dari CCTV, pelaku masuk lewat<br />

pagar tembok samping kiri yang dipanjat.<br />

Terus menjebol pintu belakang. Semua kamar<br />

di lantai dua dijebol. Hanya uang dan<br />

perhiasan yang disikat,” jelas Pangeran.<br />

Petugas dari Polsek Siantar Martoba<br />

dibantu tim INAFIS dari Polres Siantar, Senin<br />

(13/3) melakukan penyelidikan. Tampak<br />

pula Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto di<br />

lokasi.<br />

“Katanya tak ada orang di rumah, padahal<br />

selama ini tak pernah sunyi karena di sini<br />

banyak anggota Umar yang piket jaga,”<br />

ujar seorang petugas yang melakukan olah<br />

TKP. Sementara Kapolres Siantar melalui<br />

Kasubbag Humas AKP Matius Barus, membenarkan<br />

kejadian tetsebut. “Masih penyelidikan,”<br />

tandasnya. (adi)<br />

kan perlawanan dan kabur. Kita terpaksa<br />

menembak bagian kaki kiri dan mengamankan<br />

tersangka ke Mako,” ucap Iptu Yaqin.<br />

Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka<br />

juga terlibat dalam pencurian Yamaha<br />

Jupiter Z di Jln Sutomo Medan. Hasil kedua<br />

aksinya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan<br />

keluarga. “Dari tersangka kita<br />

amankan, satu unit gunting, kunci T, obeng<br />

dan pisau,” terangnya. (mag4)<br />

“Sekarang jenazah sudah dibawa ke rumah<br />

orangtuanya,” kata Sihite. (mag2)<br />

iklan<br />

Janda 6 AnakDipukuli Toke<br />

Mobil Jungkir Balik<br />

hingga jungkir balik. Akibat, Tsu<br />

Min (21) supir mobil tersebut tewas<br />

Menurut saksi mata, Nanda (36)<br />

kepada wartawan saat ditemui di<br />

tempat kejadiaan perkara (TKP),<br />

Senin (13/3) siang, kecelakaan itu<br />

terjadi, dua hari lalu. Korban datang<br />

dari arah Perbaungan menuju Medan.<br />

Namun, begitu korban melintas<br />

di lokasi mobil oleng hingga menabrak<br />

trotoar jalan. “Begitu dicek, korban<br />

sudah tewas dengan kondisi<br />

mengenaskan,” katanya.<br />

Penarik becak bermotor (Parbetor)<br />

ini menambahkan, petugas dari<br />

Kek Wagino Tewas<br />

TANJUNG MORAWA–M24<br />

Diketahui pernah berupaya mencoba<br />

untuk bunuh diri, Wagino (88)<br />

ditemukan tewas tergantung di pohon<br />

belakang rumahnya, Senin (13/<br />

3). Temuan ini seketika bikin heboh<br />

warga di Gg Pringgan, Dusun IV,<br />

Desa Telaga Sari, Kec Tanjungmorawa,<br />

tempat tinggal Wagino.<br />

Informasi diperoleh, Wagino pertama<br />

kali didapati tidak bernyawa<br />

sekitar pukul 5 pagi. Adalah Wito (60)<br />

yang menemukan Wagino tewas.<br />

Ketika itu purnawirawan TNI ini keluar<br />

dari rumahnya untuk mencuci<br />

mobil. Namun, Wito kaget melihat tubuh<br />

tetangganya itu tergantung<br />

dengan tali tambang sepanjang 2<br />

meter di pohon seri belakang rumah<br />

LABUHAN-M24<br />

Sembari menahan sakit di wajah dan<br />

sekujur badan, P boru Hutabarat mendatangi<br />

Polsek Medan Labuhan, Senin<br />

(13/3) siang. Janda anak enam ini melaporkan<br />

K (35) yang telah menganiaya<br />

bahkan hampir memperkosanya.<br />

Ceritanya, semasa hidup, suami korban<br />

bekerja sebagai pengangon di peternakan<br />

kambing pelaku. Setelah sang<br />

suami wafat, ia pun bekerja kepada<br />

pelaku demi menghidupi keenam anaknya.<br />

Belakangan ia menyadari bila pelaku<br />

memiliki perasaan kepadanya. Karena<br />

terikat janji suci dengan mendiang<br />

suami, ia pun memutuskan berhenti bekerja<br />

dan menjadi pencari barang bekas<br />

(botot).<br />

Ternyata pelaku tak menyerah. Bahkan<br />

sering mendatangi rumah korban di<br />

Jln KL Yos Sudarso Gg Mumpet, Kel Tanjung<br />

Mulia, Kec Medan Deli dan memberi<br />

jajan kepada anak-anaknya.<br />

Seperti Minggu (12/3) kemarin. Saat<br />

mempersiapkan keperluan sekolah<br />

anaknya, pelaku datang. Setelah memberi<br />

uang jajan, pelaku menyuruh anakanak<br />

korban keluar rumah.<br />

Selanjutnya pelaku mengajak korban<br />

untuk berhubungan seks. Namun ditolak,<br />

meskipun pelaku memaksa. Akhirnya,<br />

pelaku yang emosi langsung memukul<br />

wajah korban hingga mengalami<br />

luka di bibir dan wajah.<br />

“Aku sempat mau diperkosanya, aku<br />

dipukulinya. Siap dipukulinya, dia langsung<br />

pergi,” kata korban kepada petugas.<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan,<br />

AKP Ponijo yang dikonfirmasi mengaku<br />

telah menerima informasi tersebut. “Laporan<br />

korban telah diterima. Kasusnya<br />

sudah kita tangani dan sedang kita proses,”<br />

kata AKP Ponijo. (mag2)<br />

CARA HE-BAT, MENGATASI MAAG KRONIS YANG BIKIN MERINGIS<br />

Maag Kronis, vonis yang disematkan dokter membuat<br />

Hasibuan (39 th) menyadari betapa aktifitasnya<br />

yang padat membuat pola makannya tidak teratur<br />

dan menyebabkan sakit maag. Rasa nyeri di<br />

lambung dan sering sendawa itulah yang dirasakan<br />

karyawan BUMN di Lampung ini. Beruntung dia mau<br />

mencoba minum He-Bat, Kunyit Putih Instan yang dia<br />

ketahui setelah membaca testimony seorang ibu yang<br />

sehat berkat He-Bat di sebuah koran setempat<br />

.“Alhamdulillah mual-mual hilang dan semua rasa sakit di<br />

lambung mereda, sehingga tidur kembali nyenyak dan badan terasa segar saat<br />

bangun pagi.” Manfaat yang besar dan rasa yang nikmat membuat bapak dua<br />

orang anak ini tetap minum He-Bat setiap pagi dan sore hari. He-Bat<br />

mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan<br />

dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu<br />

tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat<br />

juga mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang<br />

mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat<br />

menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami.<br />

He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />

mereka yang susah makan obat.. Tersedia Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata<br />

Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm.<br />

Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt. Raya 3<br />

Jln Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin<br />

Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln<br />

Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau. Apt K24<br />

Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />

Polsek Patumbak kemudian datang ke<br />

lokasi. Jasad korban dilarikan ke RS<br />

Estomihi.<br />

Di Polsek Patumbak, Senin (13/3),<br />

tampak seorang wanita keturunan<br />

Tionghoa datang. Katanya, hendak<br />

mengecek kondisi mobil tersebut yang<br />

telah diamankan petugas Polsek Patumbak.<br />

“Mobil itu dipakai teman. Lalu<br />

kecelakaan dan korbannya tewas,”<br />

ucap wanita itu singkat.<br />

Kapolsek Patumbak Kompol Afdal<br />

Junaidi ketika dikonfirmasi wartawan<br />

membenarkan kecelakaan tunggal itu.<br />

(ahmad)<br />

korban. Lidah Wagino menjulur keluar.<br />

Selanjutnya Wito memberitahukannya<br />

kepada Kepala Desa Telaga<br />

Sari Indra Sembada.<br />

Dibantu warga, jasad korban diturunkan<br />

dari pohon seri dan dibawa ke<br />

rumah duka. Personil Polsek Tanjung<br />

Morawa yang mendapat kabar turun<br />

ke lokasi. Menurut keterangan keluarga<br />

korban kepada polisi, jika korban<br />

sudah pernah mencoba bunuh<br />

diri. Penyebabnya karena sakit masa<br />

tua yang diderita korban tak kunjung<br />

sembuh. “Keluarganya merasa ikhlas<br />

dan bersedia membuat surat pernyataan<br />

tidak keberatan,” ujar Kanit<br />

Reskrim Polsek Tanjung Morawa Iptu<br />

Roberto Sianturi ketika dikonfirmasi<br />

wartawan. (yan febri)<br />

Warga Pulo Brayan Tewas<br />

SIANTAR-M24<br />

Mobil Daihatsu Terrios BK 1990 UN<br />

menabrak sebatang pohon mahoni<br />

di pinggir Jln Medan KM 17 Nagori<br />

Dolok Kahean, Kec Tapian Dolok, Simalungun,<br />

Minggu (12/3) sekira<br />

pukul 21.15 WIB. Akibatnya, supir<br />

mobil tersebut tewas terjepit. Wajahnya<br />

remuk.<br />

Korban tewas teridentifikasi atas<br />

nama Joni Chandra. Dugaan sementara,<br />

saat mengemudi pria lajang<br />

tercatat warga Lingk XII, Pulo Brayan,<br />

Medan ini, mengantuk. Sebab,<br />

sebelum menabrak pohon mahoni,<br />

mobil ynag datang dengan kecepatan<br />

tinggi dari Siantar menuju Medan,<br />

sempat terlihat oleng.<br />

Mobil yang oleng ke kiri lalu menabrak<br />

sebatang pohon mahoni<br />

Satroni Sekolah<br />

berukuran besar yang berdiri di pinggir<br />

jalan.<br />

Brakk!! Benturan keras itu mengakibatkan<br />

Joni tewas di tempat kejadian.<br />

Wajahnya remuk. Mobilnya<br />

ringsek berat. Petugas kepolisian<br />

yang dapat kabar itu, lalu tiba di lokasi.<br />

Selanjutnya, personil Unit Laka<br />

Satlantas Polres Simalungun membawa<br />

jasad korban ke kamar forensik<br />

RSUD Djasamen Saragih. Sementara<br />

mobil Terrios itu dibawa ke Mako Satlantas<br />

Polres Simalungun.<br />

“Mayat Joni telah dijemput keluarga.<br />

Diduga ia mengantuk saat menyetir.<br />

Kita masih mengumpulkan keterangan<br />

saksi. Mobilnya telah disita,”<br />

tegas Kasat Lantas Polres Simalungun<br />

AKP Sony Harsono melalui Kanit<br />

Laka Iptu Jhony Silalahi. (adi)<br />

SUNGGAL-M24<br />

Kumay (46) babak belur diamuk<br />

massa setelah tertangkap mencuri<br />

di Madrasah Istiqomah Jln Sei Mencirim,<br />

Dusun II Desa Paya Geli, Kec<br />

Sunggal, Deliserdang.<br />

Ceritanya, Kumay masuk ke dalam<br />

lingkungan sekolah, Minggu (12/3).<br />

Di situ, ia mengambil sejumlah barang<br />

berharga. Sayang, saat membawa<br />

hasil curian itu, seorang warga melihat<br />

dan langsung meneriakinya maling.<br />

Warga yang mendengar sontak<br />

mengejar pelaku yang coba<br />

melarikan diri. Situasi semakin ramai<br />

ketika salah seorang warga yang<br />

merupakan anggota TNI melepas<br />

tembakan peringatan ke udara.<br />

Tak jauh dari lokasi, pelaku berhasil<br />

ditangkap. Tanpa dikomando, warga<br />

yang sudah terlanjur emosi lantas<br />

melayangkan pukulan ke tubuh pelaku.<br />

Nyawa pelaku terselamatkan oleh<br />

anggota TNI tersebut dengan memboyong<br />

ke Polsek Sunggal.<br />

Dalam pemeriksaan, pelaku berkilah<br />

tidak ada melakukan pencurian.<br />

“Bukan aku yang mencuri, tapi temanku<br />

berinisial O, dia yang kabur,”<br />

ucapnya. Nasi sudah menjadi bubur,<br />

pelaku bakal merasakan dinginnya sel<br />

tahanan di Polsek Sunggal.<br />

“Tersangka sudah kita amankan<br />

dan korban juga sudah membuat laporan<br />

pengaduan. Untuk sementara<br />

masih dalam pemeriksaan,” ungkap<br />

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu<br />

Nur Istiono. (tiopan)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!