14.03.2017 Views

14-maret-2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

<strong>14</strong> Tahun KBPP Polri Jaga<br />

Persatuan Bangsa<br />

MEDAN-M24<br />

Diusianya yang ke-<strong>14</strong> tahun, Gubsu HT Erry<br />

Nuradi berharap Keluarga Besar Putra Putri Polri<br />

(KBPP Polri) Sumut tetap jadi garda terdepan<br />

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa<br />

menghadapi tantangan global dan transnasional.<br />

"Selain tantangan globalisasi yang meliputi<br />

seluruh aspek pembangunan, kita juga harus jadi<br />

garda terdepan menghadapi isu-isu perpecahan.<br />

Kita harus solid, jangan mudah terpecah-belah<br />

membangun Indonesia tercinta," kata Erry saat<br />

menghadiri HUT ke-<strong>14</strong> KBPP Polri Sumut di Hotel<br />

Madani Medan, Senin (13/3).<br />

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan saat<br />

ini Indonesia sedang menghadapi berbagai<br />

tantangan dinamika politik dan sosial, terlebih saat<br />

ini generasi muda jadi target sindikat<br />

jaringan narkoba international dan<br />

sasaran penyebaran paham<br />

radikalisme.<br />

Hadir Kapoldasu Irjen Pol Rycko<br />

Amelza Dahniel, Wakapoldasu Brigjen<br />

Agus Andrianto, Ketua Umum KBPP<br />

Polri Irjen (Purn) Wisjnu Amat<br />

Sastro, Ketua Pimpinan Daerah<br />

KBPP Polri Sumut, Syaiful Syafri<br />

serta sejumlah tokoh masyarakat,<br />

pemuda, tokoh agama. (pay)<br />

PERCUT - M24<br />

Misteri pembunuh Irma Yani<br />

Syafitri (25) waga Jln.Gambir Pasar<br />

VIII, Tembung hingga kini belum<br />

jufa terungkap. Meski sudah<br />

memeriksa sejumlah saksi,tragedi<br />

penemuan mayat pinggir rel ini,<br />

menyisakan banyak tanda tanya.<br />

Kanit Reskrim Polsek Percut, AKP<br />

Jonathan Hutagalung yang<br />

ditanyai,pun hanya bisa bilang,<br />

"Sabar..!!"<br />

Sebelumnya, selain sudah<br />

memeriksa berapa saksi, polisi juga<br />

sudah melakukan serangkaian 'chek<br />

and rhicek' Tempat Kejadian Pekara<br />

(TKP). Namun tampaknya, petugas<br />

belum menemukan petunjuk dan<br />

titik terang untuk mengungkap<br />

tabir kematian janda satu anak ini<br />

termasuk siapa pelaku pembunuhan<br />

sadis tersebut.<br />

Kanit Jonathan memastikan, tim<br />

yang dibentuk Polsek Percut<br />

dibantu tim gabungan dari<br />

Polrestabes dan Polda Sumut, tetap<br />

bekerja mengungkap misteri<br />

kematian Irma.<br />

"Tim masih bekerja di lapangan<br />

mengumpulkan petunjuk dan bukti<br />

lainnya. Sabar ya," sebut AKP<br />

Jonathan.<br />

Sementara itu, Yusliana (56), ibu<br />

korban berharap polisi mampu<br />

mengungkap tabir pembunuhan<br />

putrinya tersebut. "Hingga kini<br />

masih kami belum merasa tenang<br />

apa yang membuat Irma dibunuh.<br />

Kami hanya butuh kejelasan dari<br />

polisi," sebut Yusliana.<br />

Mayat Irma ditemukan warga di<br />

kebun pisang, persis disamping<br />

bantaran rel kereta api di<br />

Jln.Sempurna Gg. Melati 27, Pasar<br />

VII, Tembung pada 18 Januari <strong>2017</strong><br />

lalu.<br />

Seorang pencari botot<br />

menemukan jasadnya dengan<br />

kondisi wajah, leher, tangan dan<br />

kaki penuh luka. Ada dugaan, cinta<br />

segitiga jadi motif pembunuhan<br />

sadis ini. Dalam mimpi ibu korban<br />

(Yusliana), anaknya dibunuh dua<br />

pasangan pria dan wanita. (wandi)<br />

KOMPOL VICTOR ZILIWU SIK,SH,MH<br />

KAPOLSEK MEDAN BARAT<br />

Road<br />

to Polsek<br />

Sahat saat melapor ke polisi.<br />

“<br />

Wilayah<br />

perbatasan Medan Barat<br />

dan Medan Labuhan akan<br />

terus jadi pantauan polisi<br />

dengan melakukan razia<br />

dan patroli rutin untuk<br />

menekan aksi<br />

kriminalitas. Beberapa<br />

ruas jalan seperti Kol.Yos<br />

Sudarso merupakan titik<br />

transit masyarakat<br />

menuju Kota Medan<br />

”<br />

SYUR MANCING BELUT,<br />

VARIO HILANG DI<br />

PINGGIR SAWAH<br />

LABUHAN-M24<br />

Nasib apes dialami Sahat Simamora (35),<br />

warga Jln.Rawe Pajak Uka, Kel.Tangkahan,<br />

Medan Labuhan, saat dirinya syur memancing<br />

belut. Mendadak sepeda motor Varionya hilang<br />

dari pinggiran sawah, Minggu (12/3) sore<br />

sekira pukul 16.00 WIB.<br />

Kepada petugas, Senin (13/3) saat<br />

membuat laporan pengaduan di Polsek Medan<br />

Labuhan, Sahat yang kerap melakukan<br />

aktivitas memancing belut setiap minggu di<br />

Jln.Rawe Pasar 9, Kel. Tangkahan, mengaku<br />

memarkirkan kenderaannya di tempat biasa di<br />

pinggiran sawah.<br />

Namun saat akan beranjak pulang, Sahat<br />

kaget Varionya, sudah raib dari tempatnya<br />

biasa parkir hingga harus pulang dengan<br />

berjalan kaki.<br />

Kanit Reskrim AKP Ponijo yang dikonfirmasi<br />

membenarkan adanya laporan tersebut dan<br />

berjanji akan segera memprosesnya.<br />

(mag2)<br />

PATUMBAK-M24<br />

Laboratorium forensik (Labfor)<br />

Cabang Medan memastikan,<br />

permen dot yang<br />

menghebohkan sepekan<br />

terakhir,dinyatakan tidak<br />

mengandung zat adiktif<br />

berbahaya. Meski bukan<br />

narkoba dan layak dikonsumsi,<br />

jajanan anak-anak ini tetap<br />

bahaya karena mengandung<br />

banyak pewarna makanan.<br />

K<br />

asubbid Penmas Polda<br />

Sumut, AKBP MP<br />

Nainggolan kepada<br />

wartawan, Senin (13/3)<br />

menjelaskan, dari hasil<br />

pemeriksaan Balai Besar<br />

Pengawasan Obat dan<br />

Makanan (BBPOM) bekerjasama dengan<br />

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan,<br />

TERKAIT OTT PLT. KADIS KESEHATAN LABUHAN BATU<br />

Polisi Diminta Dalami Keterlibatan Bupati<br />

MEDAN-M24<br />

Penyidik Polres Labuhan Batu diminta<br />

untuk mendalami keterlibatan Bupati<br />

Pangonal Harahap atas kasus pungutan<br />

liar (pungli) yang menjerat bawahanya,<br />

Plt.Kadis Kesehatan Labuhan Batu, Asrarul<br />

Hayat Nasution.<br />

"Pendalaman penyidikan diperlukan<br />

untuk menjerat tersangka lain. Kadis<br />

Asrarul, diyakini tidak sendirian. Polisi harus<br />

membidik dugaan keterlibatan Bupati<br />

Pangonal Harahap selaku atasan," kata<br />

Wakil Direktur (Wadir) Pusat Studi Hukum<br />

dan Pembaharuan Peradilan (PusHpa)<br />

Sumut, Nuriono.<br />

Dia menyebut, pungli saat ini sudah jadi<br />

budaya dan tidak hanya dilakukan<br />

bawahan seperti Plt.Kadis Kesehatan<br />

Labuhan Batu. "Patut diduga ada perintah<br />

atasannya (Bupati Labuhan Batu). Ini<br />

harus didalami," ungkapnya kepada kru<br />

koran ini, Senin (13/3).<br />

IRWAN PULUNGAN BATAL SIDANG<br />

Nuriono pun meminta proses<br />

pemeriksaan dan penyelidikan kasus<br />

tersebut harus menyasar sampai ke<br />

tingkat yang lebih tinggi. "Tidak mungkin<br />

kalau tak ada perintah, bawahan berani<br />

main-main. Dugaan keterlibatan atasan<br />

Asrarul Hayat selaku tersangka pungli<br />

harus dikembangkan.Bukan mustahil ada<br />

setoran ke atasan," sebutnya.<br />

Bila dari hasil penyelidikan ditemukan<br />

adanya unsur keterlibatan Bupati Pangonal<br />

Harahap, Nuriono sepakat kasus tersebut<br />

harus diambil alih Polda Sumut.<br />

"Itu memang persoalan internal<br />

kepolisian. Namun bila dalam hal ini Polres<br />

Labuhan Batu merasa sungkan untuk<br />

memeriksa kepala daerah, sebaiknya<br />

Poldasu harus mengambil alih penanganan<br />

kasusnya," sebut Nuriono.<br />

Mantan Direktur Lembaga Bantuan<br />

Hukum (LBH) Medan ini menyarankan,<br />

guna proses penyelidikan pungli tersebut<br />

Hakim Umroh, Sidang Korupsi Bank Sumut Ditunda<br />

Terdakwa Irwan Pulungan saat menunggu persidangan yang akhirnya ditunda di ruang Cakra<br />

I, gedung PN Medan<br />

MEDAN-M24<br />

Sidang perdana kasus dugaan<br />

korupsi pengadaan 294 unit mobil<br />

dinas Bank Sumut senilai Rp18<br />

miliar, dengan terdakwa Irwan<br />

Pulungan terpaksa ditunda. Sebab,<br />

Ketua Majelis Hakim, Sri Wahyuni<br />

Batubara tidak hadir.<br />

Sidang yang beragendakan dakwaan,<br />

Irwan Pulungan sempat dibuka Majelis<br />

Hakim di Ruang Cakra I, Gedung PN<br />

Medan, Jln.Pengadilan, Kec.Medan<br />

Petisah, Senin (13/3) yang akhirnya<br />

terpaksa ditunda karena majelis hakim tak<br />

hadir.“Sidang kita tunda hingga pekan<br />

depan, Senin (20/3) karena Majelis Hakim<br />

tidak hadir,” ucap Hakim .<br />

Di luar sidang, Jaksa Penuntut Umum<br />

(JPU) Netty Silaen mengatakan, pihak<br />

jaksa sudah siap untuk pembacaan<br />

dakwaan terhadap terdakwa. Akan tetapi,<br />

berhubung Hakim berhalangan, sidang<br />

dakwaan pun harus ditunda.<br />

“Kita sudah siap untuk bacakan<br />

dakwaan. Tapi majelis hakim Sri Wahyuni<br />

Batubara tak hadir karena Umroh,” ucap<br />

Netty.<br />

Beberapa waktu lalu, Rossa sempat<br />

diterpa kabar jika dirinya akan segera<br />

melepas masa jandanya. Isu ini berawal<br />

dari unggahan Melly Goeslaw yang<br />

menuliskan jika dua orang anggota<br />

arisannya, Momo Geisha dan juga<br />

Rossa, akan segera menikah. Rossa<br />

permen dot masih layak dikonsumsi karena<br />

tidak mengandung zat-zat adiktif yang<br />

ditemukan pada bahan-bahan pembuat<br />

narkotika dan obat-obatan berbahaya<br />

(narkoba).<br />

Dari hasil sidak lapangan, BPOM Sumut,<br />

BNN dan Dinas Kesehatan Sumut, permen<br />

dot karet merah bergambar hewan ini<br />

ditemukan sudah masuk dan beredar di<br />

beberapa wilayah di Sumut.<br />

Selain dipastikan aman dikonsumsi, hasil uji<br />

juga meminta operasi pungli juga harus<br />

menyasar dinas-dinas lain. " Apa yang<br />

terjadi di Dinas Kesehatan hanya bagian<br />

dari 'lingkaran setan' budaya pungli di<br />

sejumlah dinas pemerintahan. Kalau mau<br />

membersihkan, ya harus semua<br />

dibersihkan," tukasnya.<br />

Terpisah, Kasubbid Penmas Polda<br />

Sumut, AKBP MP Nainggolan yang ditanya<br />

wartawan, Senin (13/3) sore, menyebut<br />

sejauh ini, polisi masih menjerat, Asrarul<br />

Hayat Nasution sebagai tersangka<br />

tunggal.<br />

"Penyidik masih terus melakukan<br />

pendalaman, dan sejauh ini tersangkanya<br />

masih Plt.Kadis Kesehatan," kata<br />

Nainggolan.<br />

Sebelumnya, Polda Sumut menyatakan<br />

akan mengambil alih penanganan kasus<br />

Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang<br />

melibatkan Dinas Kesehatan Labuhan Batu<br />

tersebut.(ahmad)<br />

Dia juga mengaku kecewa atas sikap<br />

pengadilan yang menunda sidang tanpa<br />

pemberitahuan terdahulu.“Kita kecewa,<br />

seharusnya diberitahu sebelumnya ke<br />

kita,” pungkasnya.<br />

Seperti diketahui, Irwan Pulungan<br />

merupakan salah satu Daftar Pencarian<br />

Orang (DPO) atas kasus dugaan korupsi<br />

pengadaan 294 unit mobil dinas Bank<br />

Sumut bersumber Rencana Anggaran<br />

Kerja (RAK) Tahun 2013, yang diamankan<br />

Jum’at (21/10).<br />

Kejatisu melalui Tim Intelijen dan Pidsus<br />

berhasil mendesak Irwan keluar dari<br />

tempat pesembunyianya dan datang Ke<br />

kantor Kejatisu.<br />

Dalam kasus ini, Kejatisu telah<br />

menyidangkan dua tersangka kasus yang<br />

sama di Pengadilan Tipikor Medan, yakni<br />

Muhammad Yahya selaku mantan Direktur<br />

Operasional Bank Sumut dan M Jefri<br />

Sitindaon ST selaku mantan Asisten 3 Divisi<br />

Umum PT Bank Sumut terkait Kasus Tindak<br />

Pidana Korupsi pengadaan sewa mobil<br />

dinas dan operasional pada Bank Sumut<br />

Tahun 2013.<br />

Kasus ini pun telah menyebabkan<br />

kerugian negara yang telah dihitung oleh<br />

Akuntan Publik sebesar Rp 10,8 miliar.<br />

(red)<br />

pun menanggapi kabar ini dengan<br />

tertawa.<br />

"Hahaha... Teh Melly itu orangnya<br />

emang iseng gitu. Dia salah satu<br />

sahabat aku yang paling iseng. Dulu aku<br />

waktu zaman Twitter lebih parah lagi.<br />

Waktu itu aku nggak pernah mau bikin<br />

Twitter, dipaksa sama Teh Melly sama<br />

Hedi Yunus," tuturnya saat dijumpai di<br />

JCC, Senayan Jakarta Pusat, Minggu<br />

(12/3).<br />

labfor menunjukkan, permen dot yang<br />

didominasi warna hijau cerah ini mengandung<br />

banyak pewarna dan bahan pengawet<br />

makanan dengan kadar tinggi.<br />

Labfor Cabang Medan yang sudah<br />

melakukan pemeriksaan dengan mengambil<br />

sampel dari daerah Langkat, berupa permen<br />

spray, permen dot dan serbuk putih<br />

memastikan sampel yang diambil dan<br />

diperiksa dengan instrumen GCMS dan FTIR,<br />

negatif mengandung narkotika dan<br />

"Dia (Melly) posting katanya, 'Hei Hed<br />

udah mau dibagiin seragam belum?<br />

Rossa mau nikah sama dokter anaknya<br />

10 atau 7 gitu'. Kayak gitu gitu.<br />

Pokoknya tuh Twitter heboh banget<br />

sampai aku bingung Kenapa orang<br />

tanya aku mau nikah sama yang punya<br />

anak tujuh apa segala macam. Ternyata<br />

itu ulahnya Teh Melly. Dan sekarang di<br />

Instagram dia lagi senang banget<br />

godain aku. Haha.." ungkapnya. (kpl)<br />

psikotropika.<br />

"Setelah dideteksi, permen dijui lab,<br />

mengandung D-Glukosa Monohydrate,<br />

Glukopur, Sweetener, D-Glukosa, DL-<br />

Phenylalanie, Methy Ester, Methyl Stearat<br />

dan Asam Palmitat," jelasnya.<br />

Kata Nainggolan, seluruh zat yang<br />

terdeteksi di dalam permen tersebut,<br />

umumnya digunakan sebagai pemanis<br />

makanan dan bukan termasuk jenis narkotika<br />

atau psikotropika .<br />

"Masyarakat kami himbau untuk tidak<br />

panik dengan peredaran permen dot ini.<br />

Namun orang tua tetap harus hati-hati dan<br />

bijak memilih makanan dan jajanan untuk<br />

anak yang memiliki izin edar. Pastikan tanggal<br />

kadaluarsa makanan tersebut tetap berlaku,"<br />

jelasnya.<br />

*HATI-HATI<br />

Sebelumnya BNN sudah merilis hasil<br />

kandungan permen dot juga dinyatakan<br />

negatif dari zat narkotika dan psikotropika<br />

hingga layak dikonsumsi."Hasil uji laboratorium<br />

yang kami lakukan di BNN Pusat dinyatakan<br />

negatif narkoba dan aman dikonsumsi,"<br />

terang Kepala BNNP Jatim, Brigjen Fatkhur<br />

Rahman, pekan lalu.<br />

Kendati bebas dari narkotika dan<br />

psikotropika, Fatkhur meminta masyarakat<br />

tetap waspada dan ekstra hati-hati. Karena<br />

permen tersebut tetap mengandung zat<br />

pewarna dan pengawet makanan karena<br />

mengandung gula dan bahan-bahan<br />

pengawet berkadar keras dalam jumlah<br />

besar."Kalau dikonsumsi terus menerus bisa<br />

membahayakan kesehatan," tutur<br />

Fatkhur(ahmad/red)<br />

Kematian<br />

Dahulu orang bepergian dari benua ke benua<br />

menggunakan kapal penumpang besar lintas<br />

samudra. Saat kapal akan berlayar, para<br />

penumpang berbaris di dek kapal, di sisi dermaga di<br />

mana keluarga dan sahabat mereka berdiri.<br />

Mereka yang di atas kapal dan yang di dermaga<br />

akan saling melambai, memberikan ciuman dari jauh,<br />

dan meneriakkan salam perpisahan seiring dengan<br />

menjauhnya kapal.<br />

Tak lama, kapal yang sudah menjauh tetap<br />

membuat mereka yang berada di dek kapal dan<br />

dermaga masih melambai dan memandang hingga<br />

kapal semakin lenyap, dimana orang yang mereka<br />

cintai berada.Kapal itu akan mencapai suatu garis<br />

pembatas cakrawala, lalu lenyap sama sekali.<br />

Keluarga dan kawan yag ditinggalkan di daratan<br />

hingga tak bisa lagi melihat orang yang mereka<br />

kasihi, apalagi bicara atau menyentuh.Namun<br />

mereka tahu bahwa orang yang mereka kasihi tidak<br />

lenyap sepenuhnya. Mereka hanya pergi melintasi<br />

garis cakrawala dan akan bertemu kembali.<br />

Begitu pula tatkala orang yang kita cintai<br />

meninggal dunia. Menjelang ajalnya, kita berada di<br />

sisi pembaringan mereka, memeluk mereka, dan<br />

mengucap salam perpisahan terakhir hingga<br />

kemudian mereka berlayar menuju samudera<br />

kematian.<br />

Raga mereka akan menjauh mencapai cakrawala,<br />

garis pembatas yang memisahkan kehidupan dunia<br />

dengan akhirat. Namun kita sadar bahwa mereka<br />

hanya melewati suatu masa kematian yang<br />

memisahkan kita dari alam di luar sana. Dan Kita<br />

akan bertemu satu sama lain lagi.<br />

“Salah satu hal tersulit yang bisa kita<br />

lakukan adalah melepas orang yang begitu kita<br />

cintai menuju kematian<br />

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!