27-maret-2017
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
SENIN <strong>27</strong> MARET <strong>2017</strong><br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Nainggolan Tewas Disambar Petir<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Informasi yang dihimpun, kematian Parlinggoman Nainggolan<br />
pertama kali diketahui warga yang melintas di dekat<br />
perladangan korban di Dusun II Parbakalan, Desa Parbuluan<br />
III, Kec Parbuluan, Kab Dairi, Minggu (26/3) sekitar<br />
pukul 09:00 WIB.<br />
Ia pun langsung mengabari anak korban, Juniarto Nainggolan<br />
dan Kepala Desa Parbuluan III yang meneruskan ke<br />
Pos Polsub Sektor Parbuluan. Sontak Juniarto melompat<br />
ke lokasi perladangan yang tak jauh dari rumah korban.<br />
Di situ ia melihat ayahnya dalam posisi telentang dengan<br />
rambut, leher, topi, baju dan celana yang sebagian hangus<br />
terbakar. Ia pun menangis meratapi kepergian sang<br />
Diimingin Rp5 ribu<br />
LABUHAN-M24<br />
Didampingi orangtuanya, MU (10), AA (8) dan MS (6) mendatangi<br />
Polsekta Medan Labuhan, Minggu (26/3). Mereka<br />
melaporkan tindakan cabul yang dilakukan Ahmadi Awal (19)<br />
warga Jln Kail Link 5, Kel Sei Mati, Kec Medan Labuhan.<br />
Perbuatan pelaku diketahui Putra (28) yang mencari keponakannya<br />
karena belum pulang hingga pukul 22:00 WIB. Di<br />
belakang lapangan basket, ia melihat pelaku bersama 3 korban.<br />
Curiga, ia mengintip dari kegelapan.<br />
“Mereka bertiga diajari untuk merokok. Setelah merokok,<br />
korban diberi uang Rp5 ribu dan korban disuruh pegang kemaluan<br />
pelaku. Di lapangan basket itu gelap kali dan jarang<br />
orang ke situ malam-malam,” ucap Putra.<br />
Sontak, peristiwa itu diberitahukan kepada orangtua salah<br />
satu korban, RU (40) yang langsung mencari pelaku untuk<br />
menanyakan kebenaran pengakuan anaknya. “Saat ditanyai,<br />
pelakunya langsung melarikan diri. Saya pun yakin anak saya<br />
sudah dicabuli. Makanya saya lapor ke sini,” terang RU.<br />
Menurut korban, masih ada lima bocah yang menjadi korban<br />
cabul pelaku. “Kami juga dilakukan sama Dia (pelaku-red)<br />
sering gerayangi kami dan suruh memegang ‘anunya’ dan<br />
disuruh mengocoknya,” beber korban.<br />
Terkadang, lanjut keduanya, pelaku menyuruh korban menjepit<br />
alat kelaminnya dengan paha, lalu digoyang-goyangkan.<br />
“Dia membujuk kami dengan memberikan hadiah atau uang<br />
untuk dipakai main Play Station (PS),” aku kedua korban.<br />
Kapolsek Medan Labuhan Kompol Yasir Ahmadi SH SIK MH<br />
melalui Kanit Reskrim AKP Ponijo ketika dikonfirmasi berjanji<br />
menindaklanjuti laporan korban. “Kasus itu sedang didalami<br />
penyidik Reskrim Unit PPA,” katanya. (mag2)<br />
Ridho Rhoma Beli Sabu<br />
METRO24<br />
Ditangkapnya pedangdut Ridho Rhoma menambah panjang<br />
deretan artis Indonesia yang terjerumus dalam kasus<br />
narkoba.<br />
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto<br />
memaparkan, banyaknya artis yang terlibat dalam narkoba<br />
selain dipengaruhi gaya hidup, faktor finansial juga sangat<br />
berpengaruh.<br />
“Gaya hidup dan keadaan finansial di kalangan artis itu sangat<br />
berpengaruh besar,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu,<br />
(26/3).<br />
Menurutnya artis, menjadi ladang empuk bagi pengedar<br />
narkotika, karena artis disebut sebagai kalangan ‘berduit’ dan<br />
mampu membeli dengan jumlah banyak.<br />
“Narkoba kan mahal, si Ridho aja beli 1 gramnya Rp1,8 juta,<br />
sehari bisa habis. Kita hitung saja kalau seminggu pakai 3 gram<br />
berapa uangnya,” ucap Suhermanto.<br />
Namun, kata Kasat, kalangan artis biasanya melakukan transaksi<br />
berbeda dengan masyarakat pada umumnya yang langsung<br />
menemui ‘sang bandar’. Hal tersebut untuk menghindari<br />
kecurigaan dari Kepolisian.<br />
“Cuma kalau artis ini kan lebih tertutup karena dia publik<br />
figur. Jadi, untuk mendapatkan (narkoba) melalui perantara<br />
seperti kasusnya Ridho ini kan dia juga pakai perantara. Ridho<br />
tidak ketemu langsung orangnya (bandar) tapi melalui orang<br />
kepercayaannya. Tapi ada juga yang langsung ke pembeli<br />
biasanya mereka yang sudah saling percaya,” cetus Suhermanto.<br />
Ridho Rhoma, artis dangdut putra dari Rhoma Irama ditangkap<br />
Satnarkoba Polres Jakarta Barat, Sabtu (25/3). Dari<br />
tangannya polisi mengamankan barang bukti sabu 0,7 gram.<br />
Selain itu polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa<br />
alat penghisap sabu (bong). (pkc)<br />
Hantu Tanpa Kepala<br />
Merinding bulu kuduk ngingat cerita itu,” ucap Mandoko<br />
memulai cerita.<br />
Seperti dituturkan Gunawan kepada Mandoko, hantu tanpa<br />
kepala itu menampakkan diri sekitar pukul 20:00 WIB. Ketika<br />
itu Gunawan baru pulang mengambil rumput untuk pakan<br />
ternak gurunya, Pranoto di di kawasan Marindal I, Kec Patumbak.<br />
Setelah mengantar rumput tersebut, Gunawan pun pulang<br />
ke rumah Pranoto dengan berjalan kaki menyusuri jalanan<br />
semak belukar. Di persimpangan jalan, tepatnya di pohon kapuk<br />
besar yang tumbuh tak jauh dari rumah Pranoto, Gunawan<br />
melihat sosok mencurigakan.<br />
Tak sampai sekedipan mata, di depannya telah berdiri tubuh<br />
pria berjubah hitam berlumur darah tanpa kepala. Sontak,<br />
Gunawan mengambil jurus langkah seribu meninggalkan makhluk<br />
menyeramkan itu. Namun saat ia menoleh ke belakang,<br />
makhluk tersebut ternyata mengejar.<br />
“Dia bilang, saat lari, hantu itu mengejar dan menanyakan<br />
di mana kepalanya. Ihhh.. Seramlah,” ucap Mandoko.<br />
Hal itu dibenarkan Pranoto yang dikunjungi di kediamannya.<br />
Pria yang memiliki kemampuan mengobati orang sakit<br />
menyebut, hantu tanpa kepala itu merupakan korban dari<br />
pembantaian G30S/PKI.<br />
“Jadi, semua orang di sini dulu dibunuh secara tragis. Perempuan,<br />
pria juga anak-anak, bahkan sampai dimutilasi. Padahal<br />
mereka bukan orang PKI atau komunis. Jasadnya pun<br />
dibuang begitu saja,” ujarnya.<br />
Para arwah itu pun gentayangan. Tetapi bukan untuk<br />
mengganggu. Menurut Pranoto, para arwah itu hanya mencari<br />
bagian tubuhnya seperti kepala, mata dan organ yang<br />
hilang.<br />
Belakangan, karena daerah itu sudah mulai terang akibat<br />
pembangunan, para arwah pun mulai jarang menampakkan<br />
wujud. Pranoto juga menolak untuk mewawancarai salah satu<br />
arwah dengan alasan untuk kebaikan warga.<br />
“Karena nanti dia akan kembali meneror<br />
waga. Biarkan saja dia tenang di<br />
alamnya dan kita hanya boleh<br />
mendoakan agar dia bahagia di<br />
alamnya,” pungkas Pranoto.<br />
(ahmad)<br />
BAUNYA AJA DULU<br />
SUATU hari, Wak Lokot baru pulang dari kantor. Dari<br />
mulutnya tercium bau durian, pertanda dia baru saja habis<br />
makan durian. Sang istri, Mak Bedah yang tahu akan hal itu,<br />
manjadi kepingin namun tidak dibawakan oleh Wak Lokot<br />
dan itu membuat Mak Bedah tidak suka dan marah besar.<br />
Mak Bedah: “Bang…, kok malah abang sih yang makan<br />
durian! Kan aku yang kepingin? Sampai sekarang abang<br />
belum membelikan durian buatku !” kata Mak Bedah.<br />
Sambil menciumkan tangannya yang bau durian tersebut<br />
kehidung istri. Wak Lokot : :”Ya udah… sekarang baunya<br />
aja dulu. Besok deh aku beliin durian buatmu,” jawab Wak<br />
Lokot enteng. Malam Jumat, Wak Lokot kepingin bercumbu<br />
dengan istrinya. Didekatinya Mak Bedah yang tidur di<br />
sebelah. Sambil mencium lembut belakang telinga istri.<br />
Wak Lokot: “Dek,… abang pingin nih…” kata Wak Lokot<br />
penuh birahi. Spontan, Mak Bedah berbalik, sehingga<br />
mereka berhadap-hadapan. Lalu sebelah tangannya<br />
dimasukkan ke dalam baju tidurnya dan digosokkan<br />
kebelahan kemaluannya. Kemudian menempelkan tangan<br />
itu ke hidung suami. Mak Bedah :”Nih Bang… baunya aja<br />
dulu… nikmatinya besok setelah aku dapat durian dari<br />
abang,” kata Mak Bedah ketus.<br />
Wak Lokot:!!!!!!!!!???????????<br />
ayah dengan cara tragis itu.<br />
Menurut Juniarto, sejak ibunya<br />
wafat pada tahun 2008 lalu, sang ayah<br />
tinggal sendiri di rumah itu. Mirisnya, ia<br />
baru makan siang di ladang bersama<br />
korban, Sabtu (25/3) sekitar pukul<br />
13:00 WIB.<br />
“Selama ini bapak saya tidak pernah<br />
ada keluhan penyakit apapun. Saat<br />
terakhir bertemu makan siang bersama,<br />
Sabtu siang juga tidak ada pesan<br />
atau perkataan yang aneh dari bapak<br />
saya,” ucap Juniarto kepada petugas.<br />
Beberapa warga yang ditemui dilokasi<br />
menduga korban tewas setelah disambar<br />
petir. Pasalnya, Sabtu (25/3)<br />
sore, sekitar pukul 16:00 WIB hingga<br />
pukul 19:00 WIB, daerah itu gerimis<br />
disertai petir menggelegar.<br />
“Mungkin waktu terjadi petir itu korban<br />
kena sambar dan langsung meninggal<br />
dunia di lokasi perladangan itu,”<br />
ucap Nainggolan dan Situmeang kepada<br />
M24.<br />
Dari lokasi kejadian, petugas dari<br />
Polsek Sumbul mengamankan barang<br />
bukti berupa 1 topi warna biru, 1<br />
cangkul, 1 baju kaos warna putih dan<br />
1 celana warna hitam. Setelah pihak<br />
keluarga membuat surat pernyataan<br />
agar tidak dilakukan otopsi, jasad korban<br />
langsung dibawa ke rumah duka.<br />
“Setelah dilakukan olah TKP (Tempat<br />
Kejadian Perkara), korban diduga<br />
kuat meninggal karena disambar petir.<br />
Dari temuan di lokasi, rambut, leher,<br />
topi, baju dan celana yang digunakan<br />
korban sebagian hangus terbakar,”<br />
terang Kanit Reskrim Polsek Sumbul,<br />
Ipda HP Purba.<br />
Pantauan di rumah duka, kerabat<br />
dan warga berdatangan melayat.<br />
Dengan setia Juniarto menunggu di<br />
samping jenazah sang ayah. Kabarnya<br />
pemakaman korban akan dilaksanakan,<br />
Selasa (28/3) menunggu kedatangan<br />
anak-anaknya dari Surabaya.<br />
(fajar)<br />
Ihh Ngerinya Jang... Wanita Pirang Dicincang KA<br />
PERBAUNGAN-M24<br />
Nasib tragis menimpa seorang wanita<br />
berambut pirang. Wanita berumur<br />
30-an tahun ini tewas diseret kereta<br />
api (KA) yang melintas di jalur Pasiran<br />
Kel Simpang Tiga Pekan, Kec Perbaungan,<br />
Serdang Bedagai (Sergai), Minggu<br />
(26/3) sekira pukul 08.00 WIB. Tubuhnya<br />
dicincang (terpotong-potong).<br />
Bagian kepala terpisah dari badan,<br />
begitu pula kedua kaki dan tangan.<br />
Belum diketahui identitas wanita<br />
malang yang tewas dicincang ular baja<br />
tersebut. Hanya saja korban memiliki<br />
ciri-ciri berkulit putih, mengenakan kaos<br />
warna hitam, celana pendek pink, berpenampilan<br />
kumal.<br />
Jasad korban yang sduah terpotongpotong<br />
pertama kali ditemukan warga<br />
setempat yang curiga melihat ceceran<br />
daran di bantaran rel KA Kel Simpang<br />
Tiga Pekan. Setelah ditelusuri, ditemukan<br />
potongan kepala dan tangan masih<br />
menempel di bagian pundak kiri, atau<br />
sekitar 5 meter dari bagian kaki dan<br />
badan yang hancur. Temuan itupun<br />
segera dilaporkan ke Polsek Perbaungan.<br />
Petugas yang tiba di lokasi melakukan<br />
olah TKP dan megumpulkan potongan<br />
tubuh korban. Selanjutanya dievakuasi<br />
ke RSUD Sultan Sulaiman Sergai.<br />
“Menjelang subuh, sekitar pukul<br />
04.00 WIB, awalnya ada warga yang<br />
menemukan potongan tubuh seorang<br />
wanita. Di sekitar lokasi juga ditemukan<br />
banyak baju-baju bekas. Kami<br />
meyakini jika korban gelandanagn atau<br />
orang kurang waras. Tidak satupun<br />
warga yang mengenali korban,” ucap<br />
salah seorang warga setempat kepada<br />
kru M24.<br />
Sebelum insiden mengenaskan itu,<br />
sebut warga, wanita tanpa identitas<br />
itu sempat mengamuk di Desa Sei Buluh,<br />
Kec Perbaungan.<br />
“Dia (korban, red) melempari warga<br />
dengan batu. Makanya sempat diamankan,<br />
namun dilepaskan kembali,”<br />
imbuh warga lagi<br />
Kapos Lantas Sei Sejenggi Aiptu D<br />
Gultom yang ditemu M24 membenarkan<br />
kejadian tersebut.<br />
“Ya, semalam sore sempat diamankan<br />
warga karena dia mengamuk dan<br />
melempari warga. Bahkan warga<br />
sempat mengambil foto wanita yang<br />
diduga kurang waras itu. Kemudian<br />
dilepaskan warga dan wanita pun pergi<br />
ke arah Perbaungan,” kata Gultom.<br />
Sementara Kasubag Humas Polres<br />
Sergai, AKP Jasmoro yang dikonfirmasi<br />
M24 mengatakan potongan tubuh<br />
korban sudah dievakuasi ke rumah<br />
sakit. “Bagi warga yang merasa ada<br />
kehilangan anggota keluarga agar segera<br />
melapor ke Polsek terdekat,” imbaunya.<br />
(darmawan)<br />
Warga Komplek Abdul Hamid Blokir Jalan Medan-Binjai<br />
MEDAN-M24<br />
Sepanjang Jln Medan-Binjai persinya<br />
di KM 10,5 mencekam. Pasalnya,<br />
ratusan warga penghuni eks Komplek<br />
TNI Abdul Hamid menolak eksekusi<br />
(pengosongan) rumah yang dihuni oleh<br />
pihak Kodam I/BB. Penolakan tersebut<br />
dilakukan warga dengan cara membakar<br />
ban bekas dan kayu di tengah<br />
jalan. Akibatnya Jln Medan-Binjai lumpuh,<br />
Minggu (26/3) siang.<br />
Warga penghuni eks Komplek TNI tak<br />
terima dan menilai pengosongan rumah<br />
tersebut tidak berprikemanusiaan.<br />
“Siapa yang mau rumahnya digusur<br />
dengan alsan yang tidak tepat,” kata<br />
salah seorang penghuni yang enggan<br />
menyebut namanya.<br />
Menurutnya,penggusuran dilakukan<br />
dengan alasan jika komplek perumahan<br />
yang dihuni sejak puluhan tahun itu<br />
merupakan sarang peredaran narkotika.<br />
“Iya kalo memang betul, tangkap<br />
saja pengedar itu. Jangan rumah warga<br />
lainnya dipaksa dikosongkan. Sementara<br />
kami sendiri gak ada kaitannya<br />
dengan narkoba,” jelas warga yang<br />
mengaku tinggal di komplek tersebut<br />
sejak tahun 1990.<br />
Sementara menurut warga bernama<br />
Rudi, mengaku kecewa dengan kebijakan<br />
pihak Kodam I/BB tersebut.<br />
“Kami kecewa bang, akibat penggusuran<br />
rumah dinas tersebut. Ini bukan asrama.<br />
Tetapi komplek, dan kita memiliki<br />
surat dari BPN Sumut dan surat<br />
tersebut ada sertifikatnya dari Camat<br />
Sunggal,” cetus Rudi warga Komplek<br />
Abdul Ahmid.<br />
Sedangkan menurut Renti Suriani<br />
(50), tanah yang mereka huni milik<br />
(Alm) MD Simbolon.<br />
“Kami menempati rumah dinas ini<br />
dengan potong gaji,” ucap Renti putri<br />
dari (Purn) Yansori, mantan Kepala<br />
Koperasi Kodam I/BB, yang dibenarkan<br />
warga komplek.<br />
Di lokasi yang sama, Aslog Kodam I/<br />
BB, Kolonel Arm Arman Anggoro mengatakan,<br />
pihaknya sudah memberikan<br />
surat pemberitahuan kepada warga<br />
sebelum tindakan pengosongan dilakukan.<br />
“Rumah dinas ini kita gusur karena<br />
terindikasi adanya peredaran narkoba.<br />
Sebelumnya, anggota kita sudah<br />
mengecek kebenarannya. Makanya<br />
hari ini kita lakukan pembongkaran paksa,”<br />
tegas Arman Anggoro.<br />
Arman menambahkan, karena ramainya<br />
warga yang menghadang<br />
penggusuran, pihaknya hanya mampu<br />
mengeksekusi satu rumah.<br />
“Untuk saat ini hanya satu rumah<br />
dulu yang kita tertibkan. Karena situasi<br />
yang kurang memungkinkan,” jelas<br />
Anggoro.<br />
Pantauan kru M24 di lokasi, warga<br />
masih tampak berjaga. Demikian juga<br />
dengan petugas Kodam I/BB berpakaian<br />
lengkap berjaga di lokasi. Sedangkan<br />
personel Polsek Sunggal dan<br />
Brimob dari Detasemen A Pelopor Binjai<br />
sifatnya hanya diperbantukan. Akibat<br />
aksi warga, beberapa jam lamanya<br />
arus lalulintas Medan-Binjai tersendat.<br />
(mag4)<br />
Colt Diesel Vs Supra Fit, Juragan Lembu Tewas<br />
PANCURBATU-M24<br />
Kecelakaan maut terjadi di Jln Durin<br />
Tonggal Dusun II, Desa Durin Tonggal,<br />
Kec Pancurbatu, Deliserdang, Sabtu<br />
(25/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Sebuah<br />
truk Colt Diesel BK 9049 SC bertabrakan<br />
dengan kreta (sepedamotor) Honda<br />
Supra Fit BK 2902 LS. Akibat insiden<br />
itu, Jitsing (67), pengendara Supra Fit<br />
tewas di tempat. Jitsing dikenal sebagai<br />
juragan lembi di Dusun I, Desa Durin<br />
Tonggal.<br />
Informasi dihimpun M24 di Mapolsek<br />
Pancurbatu menyebutkan, sore itu<br />
Jitsing datang dari arah Pancurbatu<br />
menuju Dusun Kuta Lepar masih di desa<br />
Durin Tonggal. Sebaliknya truk Colt Diesel<br />
datang dari arah Namorambe.<br />
Setibanya di lokasi kejadian, diduga<br />
Jitsing mengambil jalur sedikit ke kanan<br />
karena jalan sempit. Karena kondisi<br />
jalan menikung, korban menyenggol<br />
sudut depan kanan truk.<br />
Akibat kuatnya benturan seketika<br />
tubuh korban terhempas ke aspal.<br />
Jitsing tewas di tempat dengan kondisi<br />
luka di bagian kepala dan kaki akibat<br />
terlindas roda truk. Mirisnya, sopir truk<br />
usai kejadian langsung melarikan diri<br />
meninggalkan truknya di TKP.<br />
Razia Balap Liar Belasan Kreta Dijaring Polisi<br />
PANCURBATU-M24<br />
Menindaklanjuti laporan masyarakat<br />
yang resah dengan aksi balapan liar di<br />
seputaran Jln Metrologi Desa Tuntungan<br />
II, Kec Pancurbatu, Deliserdang,<br />
petugas gabungan Polsek Pancurbatu<br />
menggelar razia, Minggu (26/3) sore<br />
sekitar pukul 18.00 WIB.<br />
Razia yang dipimpin Kanit Binmas AKP<br />
Benres Tarigan berhasil menjaring belasan<br />
kreta (sepedamotor) berbagai<br />
jenis. Untuk pemeriksaan lebih lanjut,<br />
seluruh kreta yang terjaring diamankan<br />
ke mako. Kepada pemilik kreta,<br />
petugas menyarankan agar melengkapi<br />
surat-surat kendaraan jika ingin mengambil<br />
kembali kendaraannya tersebut.<br />
“Awalnya kita terima laporan dari<br />
masyarakat yang merasa resah dengan<br />
ulah sejumlah remaja yang kerap<br />
balap liar. Laporan tersebut kita tindaklanjuti<br />
dengan melakukan razia ke<br />
Ibu Digugat Anaknya Rp1,8 Miliar<br />
METRO24<br />
Keluarga ibu digugat anak kandung<br />
memberikan kuasa kepada Bupati Purwakarta<br />
Dedi Mulyadi untuk menangani<br />
persoalan hukum membelitnya.<br />
Tergugat Siti Rokayat atau karib disapa<br />
Mak Amih (83), warga Garut, Jawa<br />
Barat itu digugat secara perdata Rp1,8<br />
milyar oleh anak kandungnya sendiri.<br />
“Keluarga menghaturkan terima<br />
kasih ke Kang Dedi. Semoga Kang Dedi,<br />
yang mengupayakan islah berhasil.<br />
Sehingga kami tetap rukun. Karena<br />
bagaimana pun, penggugat masih keluarga<br />
kami,” ujar Asep Yana (53),<br />
menantu Mak Amih dari anak bungsunya<br />
Leni Nuraeni (43), di rumahnya, di<br />
Muara Sanding, Garut, Sabtu (25/3)<br />
malam.<br />
Asep menjelaskan persoalan itu sebenarnya<br />
pernah dimediasiakan oleh<br />
sang ibu dengan saudaranya, Yani beserta<br />
suaminya Haryanto.<br />
Keluarga sudah sepakat untuk membayarkan<br />
uang sebesar Rp120 juta.<br />
Meski sebelumnya nilai hutang yang<br />
diatasnamakan Ibunya itu hanya Rp<br />
20 juta.<br />
“Kami sudah sepakat, mau dibayar<br />
Petugas berpakaian lengkap berjaga di lokasi demo.<br />
Rp120 juta. Tapi saudara saya itu tetap<br />
keukeuh membawanya ke ranah hukum.<br />
Tuntutannya pun sempat turun<br />
menjadi Rp900 juta dari Rp1,8 miliar.<br />
Tapi kan kami tidak mampu membayar,”<br />
ungkap Asep.<br />
Pasca adanya uluran advokasi dari<br />
Dedi, raut kebahagiaan terpancar dari<br />
wajah Mak Amih. Ia berharap masalahnya<br />
di pengadilan cepat selesai agar<br />
dapat berkonsentrasi untuk pemulihan<br />
kesehatannya. “Alhamdulillah Kang<br />
Dedi mau bantu, emak mah mau cepat<br />
selesai,” ucapnya singkat.<br />
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengungkapkan<br />
alasan dibalik ikhtiar dirinya<br />
membantu Ibu Rokayah. “Saat tahu<br />
musibah dialami Mak Amih. Saya langsung<br />
teringat almarhum ibu. Sejak itu<br />
saya bertekad ikut menyelesaikan permasalahan<br />
keluarga tersebut,” ujarnya.<br />
Menurutnya, permasalahan itu tidak<br />
bisa dibiarkan. “Perjuangan seorang<br />
Ibu itu tidak akan pernah tergantikan.<br />
Saya akan membelanya. Jangan sampai<br />
ada anak anak lainnya yang memperlakukan<br />
ibunya sendiri secara tak<br />
terpuji,” pungkasnya. (pkc)<br />
Warga sekitar yang mengetahui kejadian<br />
segera menghubungi petugas<br />
Lantas Polsek Pancurbatu. Usai olah<br />
TKP, petugas kemudian memboyong<br />
kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan<br />
itu untuk dijadikan barang bukti.<br />
Sementara jenazah Jitsing dievakuasi<br />
ke RSUP H Adam Malik Medan guna<br />
keperluan otopsi.<br />
Kapolsek Pancurbatu, Kompol Frido<br />
Gultom saat dikonfirmasi membenarkan<br />
peristiwa tabrakan.<br />
“Saat ini kita masih mencari keberadaan<br />
sppir truk tersebut,” ujar<br />
Frido. (ali)<br />
lokasi yang disebutkan,” kata Kapolsek<br />
Pancurbatu, Kompol Frido Gultom melalui<br />
Kanit Binmas AKP Benres Tarigan.<br />
Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan<br />
Area ini menambahkan, saat razia petugas<br />
memblokade lokasi dari kedua arah.<br />
“Barulah kita grebek.<br />
Sebagian besar, pemilik sepedamotor<br />
sempat melarikan diri meninggalkan<br />
kendaraannya. Namun kepada pemilik<br />
yang tak sempat kabur kita sarankan<br />
agar membawa kelengkapan surat kendaraan<br />
jika ingin mengambil kendaraannya<br />
itu,” imbuh Benres seraya mengimbau<br />
agar para remaja tidak melakukan<br />
aksi balapan liar di jalan raya.<br />
“Sudah banyak korban jiwa akibat<br />
ulah para remaja yang suka ugalugalan<br />
di jalan raya, termasuk aksi<br />
balap liar ini tersebut. Untuk itu, diharapkan<br />
kepada para orang tua agar<br />
mengawasi anak-anaknya jangan sampai<br />
salah arah, dan lebih mengutamakan<br />
pendidikan dari pada melakukan<br />
hal-hal yang bisa merugikan orang lain,<br />
termasuk juga merugikan diri sendiri,”<br />
pesannya. (ali)<br />
iklan<br />
32 Bal Ganja Asal Aceh<br />
STABAT-M24<br />
Personel gabungan Polres Langkat<br />
menggagalkan pasokan narkoba<br />
tujuan Medan. Barang bukti 32<br />
bal atau sekitar 32 kilogram ganja<br />
kering disita dari Imran (36) warga<br />
Desa Cot Surani, Kec Muara Batu,<br />
Kab Aceh Utara, Aceh, Minggu (26/<br />
3) pukul 07.30 WIB.<br />
Kapolres Langkat AKBP Mulya<br />
Hakim Solichin melalui Kasubag Humas<br />
Polres Langkat Iptu Dwi Sahputra<br />
mengatakan penangkapan<br />
berawal dari informasi adanya<br />
pengiriman ganja dari Aceh ke<br />
Medan.<br />
Petugas lalu menggelar razia dan<br />
Modus Tabrak Ibu<br />
PATUMBAK-M24<br />
Perampok punya modus baru,<br />
‘Tabrak Ibu’. Akibatnya, Gazali Suganda<br />
Harahap (19) terpaksa merelakan<br />
Honda Vario BK 2195 YBHnya<br />
dibawa begal.<br />
Dalam laporannya di Polsek Patumbak,<br />
perampokan itu terjadi,<br />
Jumat (24/3). Malam itu, Gazali<br />
baru mengambil paket kiriman orangtuanya<br />
di terminal Bus Putra<br />
Jln SM Raja, Medan akan pulang<br />
ke kosnya.<br />
Di tengah perjalanan, ia dipepet<br />
dua pelaku boncengan kreta bebek.<br />
Korban disuruh berhenti dan<br />
disuruh untuk bertanggung jawab<br />
karena telah ‘menabrak ibunya’.<br />
Gazali berkeras bila dirinya tidak<br />
ada menabrak orang. Satu dari dua<br />
menyetop Bus Harapan Indah BL<br />
7394 AA di depan Pos Lalulintas Sei<br />
Karang Desa Kuala Begumit, Kec<br />
Stabat, Langkat.<br />
Dari pemeriksaan, petugas mendapati<br />
32 bal ganja dibalut lakban<br />
ukuran besar dalam dua kardus dari<br />
bagasi bus. Belakangan itu diketahui<br />
milik Imran yang duduk di<br />
bangku nomor 5A. Petugas juga<br />
menyita HP tersangka.<br />
“Saat diamankan, pelaku sedang<br />
duduk di bangku nomor 5A. Tersangka<br />
kepada petugas juga mengakui<br />
rencananya barang haram<br />
tersebut mau dibawanya ke Medan,”<br />
ujar Iptu Dwi. (rudi)<br />
CARA HE-BAT, AGAR TETAP SEHAT DI MASA TUA<br />
Tua-tua keladi semakin tua sehatnya semakin menjadi,<br />
adalah harapan semua orang termasuk Ibu KUNGKUNG<br />
(63 th). Namun malang tak bisa dihindari, setelah pensiun<br />
menjadi guru dan aktifitasnya berkurang malah terkena sakit<br />
maag dan asam urat. Barangkali ini memang karena kurangnya<br />
gerak badan, sehingga malah harus menikmati perihnya sakit<br />
maag dan linu karena asam urat. Sebelumnya ibu yang tinggal di<br />
Singajaya Tanjungkarang lampung ini mengatasi penyakitnya itu<br />
dengan luluran minyak rempah dan minum obat kimia namun<br />
hasilnya belum seperti yang dia inginkan.Atas saran tetangga Ibu Kungkung akhirnya<br />
minum He-Bat, Herbal Berkhasiat,” Alhamdulillah tak sampai sebulan rasa nyeri<br />
akibat sakit maag mereda dan pegal-pegal nyaris tak datang lagi” ujarnya bersyukur.<br />
Sampai sekarang Ibu Kungkung tetap minum He-Bat, untuk menjaga stamina dan<br />
kesehatannya di masa tua, apalagi rasanya yang nikmat dan pas ditenggorokan. He-<br />
Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan dan<br />
memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi,<br />
sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat juga<br />
mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang mencegah<br />
radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat menambah daya tahan<br />
tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang<br />
terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat.<br />
Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln<br />
Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt.<br />
Dety Jln. Ktn Muslim.Apt. Raya 3 Jln Klambir 5.Apt.Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K<br />
24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung.<br />
Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl.<br />
Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 51332050105<strong>27</strong>-20<br />
pelaku langsung mengeluarkan pisau<br />
dan menodongkannya kepada<br />
Gazali. Pelaku mengancam akan<br />
membunuh korban jika mencoba<br />
melawan dan tidak menyerahkan<br />
kretanya.<br />
Ciut dengan ancaman pelaku,<br />
korban pun pasrah melihat kretanya<br />
dibawa kabur pelaku. Pria asal<br />
Rantauprapat ini lalu mendatangi<br />
Polsek Patumbak guna membuat<br />
laporan. “Ngerih kali, Bang. Untung<br />
aku kasih kereta itu. Kalau tidak,<br />
sudah mati aku ditikam,” aku korban<br />
yang ditemani kakaknya, Minggu<br />
(26/3) sore. Karena kreta korban<br />
kredit, SPKT Polsek Patumbak<br />
menyarankan agar terlebih dahulu<br />
mengambil surat keterangan dari<br />
leasing. (ahmad)<br />
Pengendara Beat Tewas Dilindas<br />
SIANTAR-M24<br />
Baginilah jika kurang hati-hati<br />
saat berkendara. Seorang pria<br />
pengendara Honda Beat BK 2458-<br />
WAE terjungkal setelah ban depannya<br />
menabrak gundukan tanah.<br />
Tragis, begitu jatuh korban<br />
pun dilindas bus yang hendak<br />
didahuluinya. Insiden maut terjadi<br />
di depan loket Karya Agung Jln<br />
Persatuan, Kel Sukadame, Kec<br />
Siantar Utara, Minggu (26/3) sekira<br />
pukul 14.00 WIB. Korban tewas di<br />
tempat dengan kondisi luka serius<br />
di bagian kepala.<br />
Informasi dihimpun dari hasil<br />
olah TKP petugas Satlantas Unit<br />
Laka Polres Siantar, pria pengendara<br />
Beat yang belum diketahui<br />
identitasnya itu melaju dan arah<br />
Jln SM Raja menuju Jln Patuan<br />
Anggi. Setiba di depan loket Karya<br />
Agung Jln Persatuan, Beat mencoba<br />
mendahului sebuah bus yang<br />
di depannya. Namun saat hendak<br />
memotong, korban tak memelihat<br />
gundukan tanah bekas galian yang<br />
dilintasi. Akibatnya kreta bersama<br />
korban terjungkal ke badan jalan.<br />
Seketika itu pula tubuh korban dilindas<br />
bus yang hendak didahuluinya<br />
tadi.<br />
Sementara usai menabrak korban,<br />
sopir dan bus yang belum diketahui<br />
identitasnya kabur. Korban<br />
ditinggalkan begitu saja terkapar di<br />
tengah jalan.<br />
Sejumlah petugas yang datang<br />
ke lokasi kemudian mengevakuasi<br />
jenazah korban ke RSUD Djasamen<br />
Saragih dan hingga pukul 19.00 WIB<br />
pihak keluarga belum datang menjemput<br />
jenazah di ruangan forensik.<br />
Kasat Lantas Polres Siantar, AKP<br />
Frans Jupiter Simanjuntak, kepada<br />
kru M24 menjelaskan pihaknya<br />
masih menyelidiki sopir ‘misterius’<br />
yang menabrak korban. “Masih kita<br />
lidik sopir dan bus yang menabrak<br />
korban,” kata Frans.<br />
Sementara amatan M24, korban<br />
memiliki ciri-ciri kulit sawo matang,<br />
rambut model cepak, mengenakan<br />
baju kuning dan celana jeans berkantong<br />
belakang motif garis merah.<br />
(adi)<br />
Mayat Wanita ‘CD Merah’<br />
METRO24<br />
Miris... Sesosok mayat ditemukan<br />
di tumpukan sampah. Mayat<br />
yang hanya mengenakan celana<br />
dalam (CD) berearna merah itu<br />
ditemukan dalam kondisi sudah<br />
membusuk.<br />
Mayat korban ditemukan di tumpukan<br />
sampah Kali Baru, Jalan<br />
Raya Bogor, Km.40, Cilangkap,<br />
Tapos, Minggu (26/3) siang. Menurut<br />
keterangan saksi Yulia (35),<br />
warga yang pertama kali mendapatkan<br />
informasi ada mayat dari<br />
pemulung. Setelah itu warga melaporkan<br />
kepada petugas kepolisian.<br />
“Saat ditemukan pertamakali<br />
Ayo Goyang<br />
tertelungkup dan kondisinya sudah<br />
membengkak hanya pakai celana<br />
dalam warna merah strip hijau,”<br />
ujarnya.<br />
Kapolsek Cimanggis Kompol<br />
Agung mengatakan melihat kondisi<br />
jenasah, kemungkinan sudah lebih<br />
dri 4 hari. “Tidak ada identitas sama<br />
sekali pada tubuh korban. Jenasah<br />
kini sudah kita bawa ke RS Polri Kramat<br />
Jati,” katanya.<br />
Dari ciri korban, selain hanya<br />
mengenakan selana dalam, usia<br />
diperkirakan sekitar 25 – 30 tahun.<br />
“Penyebab pasti kematian korban<br />
masih belum bisa kami identifikasi,<br />
harus menunggu hasil visum rumah<br />
sakit.” (pkc)<br />
PEDANGDUT Bebizie sukses<br />
membuat geger Transmart Cikokol.<br />
Dengan mengenakan pakaian berwarna<br />
merah terang, Bebizie mulai<br />
menghibur dan bernyanyi saat<br />
tampil dalam acara ‘Hangout With<br />
All Stars’.<br />
“Ayo goyang, biar hati senang<br />
semua masalah jadi hilang, ayo<br />
goyang dumang, galau jadi hilang,”<br />
teriak Bebizie<br />
Sontak ajakan tersebut langsung<br />
membuat pengunjung yang<br />
menyaksikan pun bergoyang. Bebizie<br />
terlihat sangat bersemangat<br />
mengisi acara tersebut.<br />
Acara ‘Hangout With All Stars’ ini<br />
sudah berlangsung sejak pukul<br />
09.00 WIB dan akan berakhir pukul<br />
14.00 WIB.<br />
Selain bisa bertemu dengan artis<br />
idola, ada juga lomba mewarnai<br />
yang berhadia total jutaan rupiah.<br />
(dth)