31.03.2017 Views

27-maret-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SENIN, <strong>27</strong> MARET <strong>2017</strong><br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Brakkk...!! Mahasiswa Terjepit Pantat Truk<br />

TELUK MENGKUDU-M24<br />

M Wahyudi (18). Demikian nama pemuda yang terjepit itu.<br />

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Medan warga Dusun<br />

II, Desa Penggilingan, Kec. Tebing Syahbandar, Kab. Sergai<br />

ini, mengalami luka dan dirawat di RS Sultan Sulaiman, Sergai.<br />

Kek gini ceritanya bro..!! M Wahyudi bersama rekannnya<br />

Kendi (18) warga Negeri Dolok, Kec. Silau Kahean,<br />

Simalungun, sedang menunggangi kreta Yamaha Vixion BK<br />

3312 XT dari Medan menuju Tebingtinggi.<br />

Pas di lokasi kejadian terjadi kemacetan panjang hingga<br />

kreta kedua mahasiswa ini mengantri di belakang sebuah<br />

truk. Tak lama, truk box yang disupiri Darsono yang melaju<br />

kencang dari belakang, menabrak mobil Datsun Go BK 1158<br />

YS yang disupiri Faidil Adha (30) warga Jln Besar Negeri Lama,<br />

Curi Papan Tambak Ikan,<br />

LABUHAN-M24<br />

Ijun (25) dan Budi (<strong>27</strong>) sedang sial. Aksinya mencuri<br />

papan tambak ikan ketahuan lalu diarak warga ke Polsek<br />

Medan Labuhan. Warga Kampung Nelayan Indah, Kec.<br />

Medan Labuhan ini pun meringkuk dis el tahanan, Minggu<br />

(26/3).<br />

Korbannya adalah pasangan suami istri (pasutri) Ika (30)<br />

dan Ishak (38) warga Kampung Nelayan, Kec. Medan<br />

Labuhan.<br />

Korban yang ditanyai wartawan mengaku sebelum<br />

beraksi pelaku sempat mengancam akan merusak tambak<br />

ikan korban. "Orang itu ngancam aku bang, mau<br />

dirusaknya tambak kami, enggak tau pun<br />

permasalahannya kenapa," ucap korban di di Polsek Medan<br />

Labuhan.<br />

Korban mengaku mengetahui aksi pencurian itu pada<br />

Minggu pagi ketika ia dan suaminya mengecek kondisi<br />

tambak. Rupanya semua papan tambak ikannya telah raib.<br />

Lalu korban bersama sejumlah warga coba mencari dan<br />

akhirnya meringkus Ijun dan Budi.<br />

"Kami tau kalau mereka yang ngambil karena udah kami<br />

intip. Bahka sudah difoto pun sebagai bukti. Jadi, pas<br />

pelaku lengah langsung kami boyong aja ke Polsek,"<br />

ungkap Ika.<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo, ketika<br />

dikonfirmasi menyebut telah menjebloskan kedua pelaku ke<br />

jeruji besi. (mag2)<br />

Rem Blong,Truck Colt<br />

KISARAN-M24<br />

Warga Lingk VI, Kel. Aek Loba Pekan, Kec. Aek Kuasan,<br />

Asahan heboh. Mobil truck colt diesel warna kuning BM<br />

9128 PU yang dikemudikan Faisal Amir Siregar (35) warga<br />

Dusun II Desa Cinta Damai, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli<br />

Serdang, mengalami rem blong sehingga banting stir lalu<br />

'mandi' di doorsmeer milik Samin Marpaung (56), Sabtu (25/<br />

3) pagi.<br />

Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Riki Ramadhan, SIK,<br />

melalui Kanit Laka Lantas, Iptu M Butar-butar didampingi<br />

Kapos Lantas Unit Laka Pulau Raja, Aiptu Sugeng, yang<br />

ditemui M24 di TKP menyebut, truk colt diesel yang<br />

menabrak tempat usaha Samin Marpaung itu bermuatan<br />

ikan yang dikemas dalam kotak fiber.<br />

Kata Iptu M Butarbutar, kecelakaan tunggal itu akibat<br />

pengemudi kurang hati-hati ditambah rem truk blong. Truck<br />

cold diesel itu awalnya datang dari arah Rantau Prapat<br />

menuju Medan. Di dalam truk juga ada seorang<br />

penumpang bernama Arfansyah (37) warga Jln Karya Gg<br />

Eka Damai, Lingk V, Kel. Gedung Johor, Kec. Medan Johor.<br />

Menurut saksi mata, truck colt diesel ditengarai melaju<br />

dengan kecepatan tinggi. Karena ada kendaraan lain di<br />

depannya, pengemudi truk pun coba mengeram. Rupanya<br />

rem truk blong. Supir pun panik lalu banting stir ke kiri<br />

untuk menghindari tabrakan.<br />

Karena gak bisa lagi menguasai stir, truk tersebut pun<br />

menabrak doorsmeer milik Samin Marapung. Akibatnya<br />

Samin merugi sekira Rp 20 juta karena peralatan<br />

bengkelnya banyak yang rusak. (khairul)<br />

Pengedar Sabu Kelas<br />

BINJAI-M24<br />

Riski Prayuda alias Yuda (25) warga Jln Cut Nyak Dien,<br />

Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, terpaksa tidur gratis di<br />

hotel prodeo. Pulaknya, pengedar sabu kelas teri ini<br />

ketangkap polisi yang menyamar sebagai pembeli, Sabtu<br />

(24/3).<br />

Petugas menyita barang bukti 1 paket sabu seberat<br />

0,17 dan 5 buah plastik klip kosong. "Tersangka ditangkap<br />

berkat informasi masyarakat yang resah atas peredaran<br />

narkoba di Binjai Timur," kata Kasat Narkoba Polres Binjai,<br />

AKP Bambang Tarigan, melalui Kasubag Humas, AKP<br />

Lengkap Tarigan.<br />

Katanya, tersangka sengaja dipancing untuk<br />

bertransaksi sabu. Ketika diamankan tersangka mengaku<br />

hanya pedagang kecil-kecilan.<br />

Pekerjaan ini dilakukannya semata mencari uang agar<br />

bisa makek sabu.<br />

"Aku main kecil-kecilannya bang, paling sabu 1/4 kubuat<br />

jadi 4 paket. Untungnya pun untuk lepas makek aja. Paling<br />

banyak aku belanja 1 jie, apalagi sekarang sudah cari BD<br />

yang bisa belanja tanpa DP," beber Yuda. (sopian)<br />

Lerai Kawan Berantam,<br />

MEDAN AREA-M24<br />

Gara-gara melerai teman berkelahi, Cristopor Iman<br />

Taka Lase (21) malah kena hajara. Mata kirinya memar,<br />

wajah, tangan dan lehernya luka gores dihajar<br />

sekelompok pemain futsal, Minggu (26/3).<br />

Korban yang tercatat sebagai warga Jln Pantai<br />

Burung, Lrg III, Kel. Aur, Medan Maimun, melapor ke<br />

Polsek Medan Area bersama temannya sekira pukul<br />

16.00 WIB.<br />

Dalam surat bukti laporan polisi Nomor : LP/357/III/<br />

<strong>2017</strong>/Sektor Medan Area, korban menuturkan, sebelum<br />

kejadian, teman korban tengah bertanding futsal.<br />

Entah apa penyebabnya, lapangan Futsal Kickers di<br />

Jln HM Jhoni, Medan Area itu, mendadak ricuh. Dua<br />

kelompok pemain futsal terlibat cekcok. Melihat itu,<br />

korban melerai agar tidak terjadi baku hantam.<br />

Alhasil, Cristopor dihajar kelompok lawan. Namun<br />

kawan-kawan korban tidak terima dan balik menyerang.<br />

Suasana di lapangan futsal sempat memanas. Untung<br />

pertikaian itu cepat dilerai pemilik futsal.<br />

"Aku tidak tahu, tiba-tiba aja kulihat kawanku yang<br />

lagi main futsal ribut sama lawannya. Katanya,<br />

lawannya itu main kasar makanya ribut. Aku langsung<br />

melerai tapi aku pula yang dihajar," pungkas korban.<br />

Kapolsek Medan Area, Kompol M Arifin, melalui Kanit<br />

Reskrim, AKP Cahyandi, membenarkan laporan korban<br />

sudah diterima dan tengah dilakukan penyidikan.<br />

(wandi)<br />

Kec. Bilah Hilir, Labuhan Batu.<br />

Tiba-tiba disorong dari belakang<br />

membuat pengemudi Datsun terkejut<br />

sehingga menabrak kreta Vixion yang<br />

ditunggangi Wahyudi dan temannya.<br />

Akibatnya, Wahyudi bersama kretanya<br />

terdorong ke depan dan<br />

menghantam pantat truk yang sedari<br />

tadi antri di depannya. Wahyudi pun<br />

terjepit. Warga dan pengguna jalan<br />

berupaya menolong korban dengan<br />

melarikannya ke RS Sultan Sulaiman.<br />

Wahyudi mengalami luka di kepala<br />

METRO-24<br />

TNI Angkatan Laut berhasil<br />

menggagalkan pengiriman 33 calon<br />

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara<br />

ilegal ke Malaysia, di Tanjung Pinang,<br />

Kepulauan Riau. Penggagalan itu<br />

dilakukan oleh tim Western Fleet Quick<br />

Response (WFQR) 4 Posal Lagoi,<br />

Pangkalan Utama TNI AL atau<br />

Lantamal IV<br />

Komandan Lantamal IV Laksamana<br />

Pertama TNI S. Irawan mengatakan,<br />

penggagalan bermula dari keberanian<br />

tiga TKI membelah perairan untuk<br />

mencari pertolongan.<br />

"Ketiga orang itu berenang di alur<br />

pelayaran pelabuhan Bandar Bentan<br />

Telani diselamatkan oleh tim patroli<br />

laut," ujar Irawan, Minggu (26/3).<br />

Tim patroli kemudian membawa<br />

dan dada sedangkan temannya tidak<br />

mengalami luka.<br />

Petugas Sat Lantas Polres Sergai<br />

yang mengetahui kejadian itu langsung<br />

turun ke lokasi dan mengamankan<br />

ketiga kendaraan serta supir<br />

ke komando.<br />

Faidil Adha supir mobil Datsun<br />

mengaku terkejut pas pantat<br />

mobilnya disorong truk B 9825 KXR<br />

yang disupiri Darsono. "Aku gak<br />

nyangka ditabrak dari belakang.<br />

Udah tahu jalan macet kencang pulak<br />

dia (supir truk box)," kata Faidil Adha.<br />

Sementara itu Darsono mengaku<br />

tidak konsen saat melaju dengan<br />

kecepatan 60 Km/jam. "Sudah kurem<br />

paku tapi tetap juga tertabrak.<br />

Bukannya keras kali tabrakannya. Aku<br />

ingin menuju Jakarta mengantarkan<br />

paket," beber Darsono.<br />

Kasubag Humas Polres Sergai, AKP<br />

Jasmoro, kepada M24 mengatakan<br />

ketiga kendaraan telah diamankan<br />

dan kasusnya masih diproses.<br />

(darmawan)<br />

Truk Galian C Terduga Illegal Rusak Jembatan<br />

DELISERDANG-M24<br />

Aktivitas Galian C makin marak di<br />

kawasan Kec. Namorambe dan<br />

Pancurbatu. Pun terduga illegal dan<br />

merusak jalan serta jembatan milik<br />

pemerintah, namun galian tanah<br />

timbun itu tak pernah tersentuh<br />

petugas kepolisian. Padahal,<br />

dampaknya kepada masyarakat<br />

sangat banyak. Kemarin, contohnya.<br />

Ban depan sebuah kendaraan<br />

terperosok di lantai jembatan yang<br />

menghubungkan Kec. Namorambe-<br />

Pancurbatu. Lantai jembatan ini rusak<br />

dan jebol karena sering dilalui truktruk<br />

pengangkut Galian C terduga<br />

ilelgal. Mulai dari jenis galian tanah<br />

timbun sampai pasir dan batu.<br />

"Gara-gara lobang itu, bagian<br />

depan mobil Grand Max BK 9424 DD<br />

yang kami bawa rusak. Untung saja<br />

warga dan pengendara lain<br />

membantu mengeluarkan mobil dari<br />

lobang di tengah jembatan. Kalau<br />

tidak bisa bermalam kami di sini,"<br />

bilang Sahnul (43) supir mobil box<br />

yang terperosok ke lantai jembatan<br />

yang jebol. Warga Jln Brigjen<br />

Katamso, Medan ini tak menyangkap<br />

kalau mobil yang dibawanya<br />

terperosok ke lobang yang menganga<br />

di tengah jembatan. "Gak nyangka<br />

aja jembatannya bisa berlobang kek<br />

gitu bang," ujarnya.<br />

Sementara itu B Ginting (62) warga<br />

sekitar jembatan menyebut rusaknya<br />

lantai jembatan itu karena banyaknya<br />

truk yang melintas melebihi<br />

tonase sehingga lantai jembatan<br />

cepat rusak. "Setiap malam kami<br />

Tabrak Pejalan Kaki, Pengendara Kreta<br />

METRO-24<br />

Dikira pelaku pencurian motor,<br />

pengendara sepeda motor diikat warga di<br />

tiang listrik, setelah menabrak pejalan kaki<br />

di Jalan Lele Raya, Kayuringin, Bekasi<br />

Selatan, Jumat malam.<br />

Riz (25), sebelum diikat dihajar warga<br />

hingga babak belur. Malah, pemuda yang<br />

mulutnya bau alkohol ini diikat di tiang listrik,<br />

dan nyaris dibakar.<br />

Menurut Andri (18), warga yang menjadi<br />

korban menuturkan, peristiwa itu bermula<br />

ketika Riz yang saat itu sedang<br />

berboncengan dengan seorang gadis ABG<br />

melaju kencang dengan sepeda motor<br />

Yamaha Mio B 6675 TUE dari arah Kayuringin<br />

menuju Perumnas II.<br />

Malang bagi Andri, warga Kayuringin ini,<br />

saat sedang berjalan kaki terserempet<br />

sepeda motor yang dikendarai pelaku.<br />

Melihat korban kesakitan, pemuda ini malah<br />

tancap gas, membuat korban berteriak,<br />

hingga warga sekitar mengejar dan berhasil<br />

menangkapnya.<br />

Pelaku akhirnya ditangkap di simpang<br />

Kayuringin, karena lokasi tersebut macet.<br />

Pelaku yang tak bisa bergerak kemudian<br />

ditangkap oleh warga, dan dibawa ke lokasi<br />

kejadian. Geram dengan perbuatan pelaku,<br />

warga melakukan aksi main hakim sendiri.<br />

Pelaku dipukuli hingga babak belur. Bahkan,<br />

kedua tangan pelaku diikat di tiang listrik<br />

susah tidur karena bunyi suara besi<br />

lantai jembatan yang rusak pas<br />

dilintasi truk pengangkut Galian C,"<br />

bilang B Ginting.<br />

Kata B Ginting, jembatan tersebut<br />

sudah sering menelan korban. "Hampir<br />

tiap hari aku ikut membantu<br />

mengeluarkan mobil yang terperosok<br />

ke lobang jembatan. Soalnya, besi<br />

lantai jembatan sudah banyak yang<br />

patah dan berjatuhan ke sungai,"<br />

ungkap B Ginting.<br />

Camat Pancurbatu, David Efrata<br />

Tarigan, ketika dikonfirmasi, Minggu<br />

(26/3) pukul 17.00 WIB, mengaku sudah<br />

mengajukan perbaikan jembatan<br />

tersebut ke Dinas PU Deliserdang. "Kalau<br />

soal dump truk yang lalu lalang<br />

mengangkat bahan material, akan kita<br />

cek," ujarnya. (mehuli)<br />

agar meminta maaf kepada korban yang<br />

ditabrak.<br />

Sejumlah warga mengaku kaget dan<br />

mengira pemuda itu pelaku Curanmor, “Saya<br />

pikir dia maling motor,” ujar Bagol, pemuda<br />

yang sempat memberi pelajaran dengan<br />

memukul pelaku.<br />

Pelaku malah cengengesan karena<br />

terpengaruh minuman keras ketika<br />

mengendarai sepeda motor. Sebab, dari<br />

mulut pelaku tercium aroma alkohol.<br />

Kompol Bayu Pratama, Kapolsek Bekasi<br />

Selatan, mengatakan sudah memproses<br />

dan mengupayakan musyawarah<br />

dengan memberi pengobatan kepada<br />

korban. (pkc)<br />

"Pak Polisi, Penikam Anakku Kok Gak Ditangkap..?"<br />

PERCUT-M24<br />

Tiga bulan sudah kasus penikaman<br />

Ananda Rizki Irfani (18) berada di meja<br />

petugas Polsek Percut Sei Tuan. Namun<br />

sejauh ini belum ada tanda-tanda<br />

pelakunya akan ditangkap. Padahal,<br />

penikaman warga Tembung ini sudah<br />

berlangsung 3 bulan lalu. Erlinawati alias<br />

Lina (43) ibu koban pun menangis. Dengan<br />

linang air mata, wanita ini kembali mendesak<br />

polisi agar secepatnya menangkap pelaku.<br />

"Kasus ini sudah kami laporkan dengan<br />

bukti Nomor : LP/3254/K/XII/2016/ SPKT<br />

Pecut tangal <strong>27</strong> Desember 2016. Namun,<br />

sudah hampir tiga bulan, laporan itu tidak<br />

ditindaklanjuti," kesal Lina, Minggu (26/3).<br />

Pipis di Kantong Kresek<br />

METRO-24<br />

Ada-ada saja kebiasaan Dewi Perssik<br />

kalau mau manggung. Pemilik goyang<br />

gergaji itu wajib buang air kecil alias pipis<br />

sebelum ia naik ke atas panggung.<br />

“Mau di mana saja aku sebelum<br />

manggung, pasti harus pipis dulu. Itu sudah<br />

menjadi kebiasaan aku dari dulu,” kata Depe,<br />

GAGAL..!! PENGIRIMAN<br />

33 CALON TKI KE MALAYSIA<br />

ketiga orang tersebut ke Pos TNI<br />

Angkatan Laut Lagoi untuk<br />

pemeriksaan kesehatan dan<br />

penggalian informasi.<br />

"Ketiganya mengaku bagian dari 33<br />

TKI ilegal yang gagal diberangkatkan<br />

dari Batam menuju Malaysia karena<br />

boat yang mereka gunakan mengalami<br />

kebocoran," kata Irawan.<br />

"Berbekal informasi tersebut, tim<br />

WFQR Lantamal IV dengan<br />

menggunakan Patkamla Lingga<br />

bergerak menuju Pulau Panjang untuk<br />

melakukan evakuasi."<br />

Setelah disisir, tim menemukan 30<br />

calon TKI dimaksud, rata-rata dalam<br />

keadaan lemas dan trauma. Puluhan<br />

calon pekerja migran itu kemudian<br />

dibawah ke Posal Lagoi untuk<br />

pemeriksaan kesehatan dan tes urine.<br />

Ungkapan kekecewaan itu membuat<br />

orangtua korban meradang. Ibu rumah<br />

tangga itu, menyayangkan kinerja aparat<br />

kepolisian. Sebab, sampai saat ini pelaku<br />

Habib Cs masih berkeliaran menghirup<br />

udara bebas. "Kok susah kali polisi<br />

menangkap Habib Cs. Apa pelaku kebal<br />

hukum atau memang kasus ini dibiarkan<br />

karena ada sesuatu, sehingga pelaku tidak<br />

ditangkap," bilang Lina diamini suaminya M<br />

Irfan Matondang. Akibat penikaman<br />

dilakukan Habib Cs warga Tembung, perut<br />

Ananda mendapatkan 24 jahitan. Korban<br />

ditikam pelaku saat bermain di Jln Jati Luhur<br />

Ujung, depan Gg Buntu, Percut Seituan,<br />

Selasa (<strong>27</strong>/12) tahun lalu.<br />

sapaan karib Dewi Perssik saat ditemui di<br />

Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat malam<br />

(24/3). Bahkan saat dirinya harus<br />

manggung di lapangan besar, pedangdut<br />

yang pernah duet dengan Glenn Fredly di<br />

lagu Hikayat Cintaku, juga harus melakukan<br />

hal tersebut.<br />

“Aku juga selalu bawa kantong kresek<br />

Selanjutnya, tim berusaha mencari<br />

aktor dibalik pengiriman TKI ilegal<br />

tersebut.<br />

Irawan mengimbau masyarakat<br />

yang ingin menjadi pekerja migran untuk<br />

menggunakan agen penyalur resmi.<br />

Dengan begitu, pemerintah bisa<br />

memantau keberadaan TKI.<br />

"Dengan menggunakan jalur resmi,<br />

negara dapat memantau dan<br />

memberikan bantuan hukum manakala<br />

para pahlawan devisa negara itu<br />

mengalami permasalahan hukum,"<br />

katanya. "Kepada penyedia jasa<br />

penyalur TKI ilegal, diperingatkan untuk<br />

menghentikan kegiatannya, karena<br />

pengiriman TKI secara ilegal selain<br />

melanggar hukum juga sangat<br />

berbahaya bagi keselamatan TKI itu<br />

sendiri." (net)<br />

"Kami gak tahu apa masalahnya hingga<br />

Habib Cs main tikam. Jadi buat apa di negara<br />

ini ada polisi dan buat apa kasus ini dilaporkan,<br />

kalau pelaku kejahatan tidak tersentuh<br />

hukum. Sia-sia warga melapor," kesalnya.<br />

Lambannya kinerja Polsek Percut Sei Tuan<br />

ini membuat orangtua korban kesal sekaligus<br />

kecewa dan akan melaporkan kasusnya ke<br />

Propam. "Tolong pak polisi tangkap pelaku<br />

yang menikam anakku. Saksi sudah diperiksa,<br />

kok susah kali si Habib Cs itu ditangkap,"<br />

ucap Matondang.<br />

Pejabat sementara (Pjs) Kapolsek Percut<br />

Seituan dan Kanit Reskrim AKP Jonathan H<br />

ketika dikonfirmasi terkait kasus tersebut<br />

melalu whatsapp tidak membalas. (wandi)<br />

kalau misalnya nyanyi di lapangan. Jadi,<br />

sebelum naik panggung, aku pipisnya di<br />

kantong kresek itu,” terangnya.<br />

Hal tersebut sudah biasa dilakukannya<br />

sejak dirinya terjun ke dunia hiburan. “Kalau<br />

nggak pipis, gimana gitu rasanya. Jadi<br />

memang harus pipis dulu,” imbuh selebriti<br />

kelahiran Jember, Jatim itu. (net)<br />

Udah Pengangguran<br />

BINJAI-M24<br />

Cahyadi (25) memang budak<br />

sabu. Pulaknya, pengangguran ini<br />

rela bekerja apa saja asal bisa<br />

mengonsumsi sabu. Kemarin (25/<br />

3) pukul 22.00 WIB, warga Jln<br />

Danau Tondano, Dusun IX, Kel.<br />

Sumber Karya, Kec. Binjai Timur<br />

ini diciduk petugas Sat Narkoba<br />

Polres Binjai.<br />

Tersangka diringkus tak jauh<br />

dari rumahnya setelah dikibuskan<br />

warga sekitar rumahnya yang sela<br />

ini resah dengan tindak<br />

tanduknya menggunakan<br />

narkoba.<br />

Awalnya petugas mengintai<br />

sekitar rumah tersangka. Begitu<br />

melihat pelaku, polisi langsung<br />

7<br />

meringkusnya. Pas digeledah<br />

ditemukan 1 paket sabu siap pakai.<br />

Bersama barang bukti tersangka<br />

pun digiring ke Polres Binjai.<br />

Kepada petugas Cahyadi<br />

mengaku sudah lama jadi<br />

pencandu narkoba. "Kalau gak<br />

makek sehari kepala bisa sakit. Apa<br />

pun kulakukan asal bisa makek<br />

sabu," bilangnya.<br />

Kasat Narkoba Polres Binjai, AKP<br />

Bambang Tarigan, melalui Kasubag<br />

Humas, AKP Lengkap Tarigan,<br />

membenarkan penangkapan<br />

tersebut. "Katanya dia<br />

mendapatkan sabu dari seorang<br />

bandar warga Binjai Timur. Kita<br />

masih memburu pengedarnya,"<br />

terang Tarigan. (sopian)<br />

Pura2 Beli Rokok Rupanya<br />

MEDAN AREA-M24<br />

Masni Maryati (34) meradang.<br />

Seorang pria tak dikenal nekat<br />

beraksi di rumahnya. Uang dan HP<br />

merek Oppo dibawa kabur pelaku.<br />

Koban merugi jutaan rupiah. Kasus<br />

ini dilaporkan ke Polsek Medan<br />

Area, Minggu (26/3).<br />

Ibu rumah tangga ini<br />

menuturkan, saat kejadian, pelaku<br />

datang bersama temannya<br />

dengan menunggangi kreta.<br />

Seorang pelaku menunggu di luar.<br />

Lalu pelaku belanja membeli dua<br />

batang rokok Surya dan permen.<br />

Ketika uang pelaku sebesar<br />

Rp5.000 hendak dibalikkan korban<br />

Rp1.000, warga Jln Menteng III,<br />

Kel Binjai, Medan Denai ini pun<br />

membuka laci uangnya. Spontan<br />

pelaku merampas HP dan uang<br />

korban dari laci tersebut. Lali<br />

kedua pelaku kabur tancap gas.<br />

Pun sempat diteriaki maling dan<br />

dikejar warga, namun kedua<br />

pelaku berhasil lolos. "Awalnya aku<br />

gak curiga.<br />

Karena pelaku belanja rokok<br />

dan pemen, kuanggap biasa aja.<br />

Apalagi aku membuka usaha kedai<br />

kelontong," bilang korban.<br />

Kapolsek Medan Area, Kompol<br />

M Arifin, melalui Kanit Reskrim, AKP<br />

Cahyandi, menyebut kasus itu<br />

masih dalam penyidikan. "Anggota<br />

kita sudah melakukan cek tempat<br />

kejadian perkara," bilangnya.<br />

(wandi)<br />

Kami Saling Berciuman Penuh<br />

mulut setengah terbuka. Ini sih<br />

ajakan. Aku nekat, sudah kepalang,<br />

kucium bibir tante perlahan.<br />

“Ehhmmmm” Tante tidak menolak,<br />

bahkan menyambut ciumanku. Tangan<br />

kirinya memeluk punggungku dan tangan<br />

kanannya di belakang kepalaku.<br />

Nafasnya terdengar memburu. Aku tidak<br />

lagi bertumpu pada lututku, tubuhku<br />

menindih tubuhnya. Menekan. Ia<br />

membuka kakinya.<br />

Aku menggeser tubuhku sehingga<br />

tepat di antara pahanya yang baru saja<br />

ia buka. Senjataku yang keras tepat<br />

menindih selangkangannya. Kutekan.<br />

Nikmatnya! “Ehhhmmmmmm” reaksinya<br />

atas aksiku. Kami saling bermain lidah.<br />

Sedapnya! Aku terengah-engah. Dia<br />

tersengal-sengal. Tangan kananku<br />

meremas dada kirinya. Besar, padat,<br />

dan kenyal! Ooooohhhh, aku melayang.<br />

He!, ini tantemu, isteri ommu! Iya, benar.<br />

Memangnya kenapa. Mengapa kamu<br />

cium, kamu remas dadanya. Habis enak,<br />

dan ia tak menolak.<br />

Dua kancing dasternya telah kulepas,<br />

tanganku menyusup ke balik kutangnya.<br />

Selain besar, padat, dan kenyal, ternyata<br />

juga halus dan hangat! Tiba-tiba tante<br />

melepas ciumanku. “Jangan di sini, To”<br />

katanya terputus-putus oleh nafasnya.<br />

Tanpa menjawab aku mengangkat<br />

tubuhnya, kubopong ia ke kamarnya.<br />

“Uuuuuhhh” lenguhnya lagi. “Ke<br />

kamarmu saja” Sebelum sampai ke dipan<br />

ku, tante minta turun. Berdiri di samping<br />

dipan. Aku memeluknya, dia menahan<br />

dadaku. “Kunci dulu pintunya” Okey,<br />

beres.<br />

Kulepas seluruh kancingnya,<br />

dasternya jatuh ke lantai. Tinggal kutang<br />

dan celana dalam. Buah gantung milik<br />

tante serasa mau meledak mendesak<br />

kutangnya! Kupeluk lagi dia. Dadanya<br />

merapat di dadaku.<br />

“Tooo, hhehhhhhhh” katanya gemas<br />

seperti menahan sesuatu. Kami<br />

berciuman lagi. Main lidah lagi.<br />

Tangannya menyusup ke celanaku,<br />

meremas-remas senjataku di balik<br />

celana. “Eehhmmmmmm” dengusnya<br />

Dengan kesulitan ia membuka ikat<br />

pinggangku, membuka resleting<br />

celanaku, merogoh celana dalamku, dan<br />

mengeluarkan “isinya”. “Eehhh” Ia<br />

melepas ciuman, melihat ke bawah. “Ada<br />

apa tante” tanyaku di sela-sela dengus<br />

nafasku. (bersambung)<br />

Ayah Tiri Ngamuk, Balita<br />

tirinya, Mohamad Kalvin Alviansyah<br />

(3), Hadi naik pitam dan memukuli dan<br />

menyeret balita tersebut ke kamar<br />

mandi. Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary<br />

Syam Indradi mengatakan korban<br />

menangis sekitar pukul 23.00 WIB,<br />

Jumat (24/3) lalu terduga pelaku Hadi<br />

Komala memukuli korban dengan<br />

menggunakan tangan kosong dan<br />

menggunakan kaki dengan cara diinjak.<br />

Korban, lanjut Ade Ary, kemudian diseret<br />

ke kamar mandi untuk dimasukan ke<br />

dalam ember putih berisi air. "Dengan<br />

alasan akan menyembuhkan anak<br />

karena sakit dan penyembuhannya<br />

harus dilakukan dengan kekerasan atau<br />

dengan pukulan," ujar Ade Ary di Cimahi,<br />

Minggu (26/3). Ade Ary menuturkan<br />

pukul 24.00 WIB, Jumat (24/3), pelaku<br />

masuk ke dalam kamar sedangkan<br />

korban ditinggalkan di ruang tengah, dan<br />

sekira pukul 04.30 WIB, Sabtu (25/3),<br />

pelaku menyuruh nenek korban Asih<br />

untuk membawa korban masuk ke<br />

kamar. Dia menjelaskan saat korban<br />

akan di bawa ke kamar, kondisi korban<br />

yang pada saat itu dalam keadaan<br />

tergeletak di lantai serta sudah tidak<br />

sadarkan diri.<br />

"Sekitar pukul 09.00 WIB, ibu kandung<br />

korban memberitahukan kepada kakaknya,<br />

Cepi bahwa korban mengalami luka lebam<br />

dan tidak sadarkan diri. Tidak lama kemudian<br />

pelapor datang dan membawa korban ke<br />

Puskesmas Rajamandala untuk diperiksa<br />

tetapi oleh pihak Puskesmas Rajamandala<br />

Korban dinyatakan sudah meninggal dunia,"<br />

tegas dia. Ade Ary mengaku jajarannya<br />

masih melakukan pengejaran terhadap<br />

pelaku. (net)<br />

BH Bekas Dijual,Anak Hajar<br />

Kamis (23/3) dini hari. Alasan<br />

Yulianingsih menghajar Paerah juga<br />

sangat sederhana. Dia merasa kesal<br />

karena Paerah sering meminta makanan<br />

kepada tetangga.<br />

Yulianingsih makin kesal karena Paerah<br />

menjual BH usang miliknya. Penganiayaan<br />

yang dilakukan Yulianingsih<br />

membuat tetangga berdatangan.<br />

Salah satu warga yang enggan<br />

namanya ditulis mengatakan,<br />

Yulianingsih menampar Paerah. Tak<br />

hanya itu, Yulianingsih juga mencubit<br />

wanita yang sudah melahirkannya<br />

tersebut. “Saya kaget, ada apa ributribut<br />

di luar, saya lihat si anak itu memukulmukul<br />

ibunya sendiri yang sudah jompo<br />

sambil dicubitin dan dihajar pakai tas<br />

ransel. Ya Allah. Saya sampai sesak<br />

napas, melabrak anaknya agar tidak<br />

berlaku seperti itu ke ibu kandungnya<br />

sendiri,” ujarnya, Jumat (24/3).<br />

Penderitaan Paerah tak berhenti<br />

sampai di situ. Dia juga dikunci di rumah.<br />

Kabar kekerasan terhadap Paerah<br />

sampai ke Lembaga Konsultasi<br />

Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dinas<br />

Sosial. Dua petugas LK3 Suyanti dan<br />

Intan didampingi Ketua RT 2 Sahabuddin<br />

bergegas menjenguk Paerah.<br />

Rombongan baru bisa bertemu<br />

korban pada pukul 12:30 Wita ketika<br />

Yulianingsih pulang ke rumah. Yulianingsih<br />

langsung membela diri. Dia beralibi<br />

mengunci ibunya karena khawatir<br />

Paerah akan lari dan keluar rumah.<br />

“Coba, siapa yang nggak malu lihat<br />

ibunya jual BH ke orang lain? Saya<br />

jengkel sekali, saya tonjok-tonjok<br />

kepalanya,” ujar Yulianingsih. Yulianingsih<br />

mengaku sering membelikan makanan<br />

untuk ibunya, tetapi jarang dimakan.<br />

"Capek aku belikan makanan! Aku<br />

sabar, tapi ngga dimakan, nggak<br />

kelaparan di sini, di sini banyak makanan,<br />

siapa bilang embah (Paerah) kelaparan?<br />

Nih ada bubur juga nggak dimakan, ada<br />

tape, ada pisang, ada roti, ada donat,<br />

ada bakso,” ujarnya.<br />

Sementara itu, Paerah mengaku ingin<br />

pulang ke Surabaya. Dia ingin hidup tenang<br />

di rumah anaknya yang lain di Kota<br />

Pahlawan. “Saya dikira kayak orang gila,<br />

padahal saya nggak gila, anak saya yang<br />

gila,” kata Paerah. Terpisah, Suyanti<br />

mengatakan, LK3 akan melakukan<br />

pendampingan. “Dan kami akan lakukan<br />

komunikasi dengan pihak keluarga, apakah<br />

ada semacam rembuk keluarga, semua dari<br />

persetujuan keluarga, solusinya apakah<br />

masih mau merawat nenek, ataukah dibawa<br />

ke panti,” kata Suyanti. (net)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />

Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />

Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai), Fredy Antonius Siahan,<br />

Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat). OK Hazmi Usman Siregar (Kepala Perwakilan Tabagsel), Helmi Siregar (Koordinator<br />

Tabagsel).<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Nispu, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!