You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELASA<br />
<strong>11</strong> APRIL 2017<br />
TINGKATKAN KESEJAHTERAAN<br />
Semua Elemen Diminta<br />
Dukung Program Kampung KB<br />
Paparan dari PDAM Tirtanadi soal penyesuaian tarif air di<br />
Kantor Kecamatan Medan Area, Senin (10/4). (M24/Indra)<br />
Penyesuaian Tarif PDAM Untuk<br />
Peningkatan Pelayanan<br />
MEDAN-M24<br />
Sosialisasi penyesuaian tarif air bertajuk Sambung Rasa PDAM<br />
Tirtanadi mendapat apresiasi dari masyarakat di Kecamatan Medan<br />
Area, Senin (10/4). Ruang pertemuan di lantai 2 kantor kecamatan Jln<br />
Rahmadsyah inipun dipenuhi warga yang antusias mendengar<br />
penjelasan para narasumber.<br />
Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo diwakili Direktur Air Limbah<br />
Heri Batangari menjelaskan, kepadatan penduduk dan perkembangan<br />
Kota Medan membutuhkan peningkatan pelayanan yang membutuhkan<br />
dana cukup besar. Untuk itu, PDAM Tirtanadi selaku perusahaan daerah<br />
pengelola air minum melakukan penyesuaian tarif air mulai pemakaian<br />
April (pembayaran Mei) ini.<br />
Adapun penyesuaian tarif dilakukan melalui tahapan dan<br />
pertimbangan serta merujuk ketentuan Permendagri No.71 Tahun<br />
2016; Ayat 2, Pasal 1 Ayat 10, Pasal 3 Ayat 1 huruf a serta Pasal 22 dan<br />
25 yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, kenaikan UMK dan TDL.<br />
"Jadi, tarif baru ini masih jauh lebih murah dari 1 liter air kemasan.<br />
Bahkan dibanding kota lainnya seperti Malang, Bandung, Palembang<br />
ataupun Banjarmasin," jelas Heri Batangari.<br />
Bantuan pemerintah melalui penyertaan modal Rp73 miliar<br />
ditambah tarif baru ini, lanjutnya, akan digunakan untuk<br />
menyelesaikan uprating di 5 lokasi yang menelan biaya Rp320 miliar<br />
dengan total 1.380 liter/detik. Dengan demikian keluhan masyarakat<br />
terkait air mati dapat diminimalisir. Pihaknya juga akan memberi sanksi<br />
tegas terhadap pegawai di lapangan yang merugikan pelanggan.<br />
Penyesuaian tarif ini juga diharapkan dapat menjawab keluhan akan<br />
pembayaran air yang melompat-lompat, sulitnya mendapat air PDAM<br />
Tirtanadi tanpa bantuan pompa dan keberadaan pipa di goronggorong.<br />
Heri Batangari juga berjanji menurunkan tim laboratorium<br />
untuk memeriksa kualitas air di rumah pelanggan.<br />
Camat Medan Area, M Ali Sipahutar S STP, MAP pun menyambut<br />
baik inisiatif PDAM Tirtanadi dalam menanggapi keluhan warga. Karena<br />
itu, ia berharap jajarannya turut mensosialisasikan penyesuaian<br />
tarif tersebut di daerahnya masing-masing.<br />
"Kita sangat berterimakasih karena sebelum menaikkan tarif, PDAM<br />
terlebih dahulu melakukan sosialisasi ini. Jadi warga tidak terkejut dan<br />
memahami tujuan dan manfaat kebijakan tersebut," ucap M Ali<br />
Sipahutar.<br />
Kegiatan sendiri diawali dengan persentase oleh Kadiv<br />
Hubungan Langganan PDAM Tirtanadi, Tauhid Ichyar mengenai proses<br />
pengelolaan air PDAM Tirtanadi sebelum didistribusikan ke pelanggan/<br />
masyarakat, kenaikan tarif dan rencana peningkatan pelayanan.<br />
TIDAK ADA ALASAN TIRTANADI TIDAK NAIKKAN TARIF AIR<br />
Rencana penyesuaian tarif air PDAM ini juga mendapat apresiasi<br />
dari warga pelanggan air minum di Kecamatan Medan Barat.<br />
"Seiring dengan upaya PDAM Tirtanadi untuk terus meningkatkan<br />
pelayanannya, saya secara pribadi berpendapat tidak ada alasan bagi<br />
mereka (Tirtanadi-red) untuk tidak menaikkan tarif air," kata<br />
Syahbuddin, warga Kelurahan Sei Agul di aula kantor Kecamatan<br />
Medan Barat, Senin (10/4).<br />
Syahbuddin mengemukakan hal itu setelah mendengar pemaparan<br />
Ketua Tim Sosialisasi Penyesuaian Tarif Air PDAM Tirtanadi Sumut<br />
Zulkifli Lubis dan pandangan kritis praktisi hukum dan sosial Universitas<br />
Muhammadyah Sumatera Utara, Abdul Hakim Siagian.<br />
Menurut Zulkifli, biaya terbesar yang harus disediakan PDAM<br />
Tirtanadi Sumut berkaitan dengan penyelenggaraan air. Ini misalnya<br />
antara lain berupa biaya pembangunan dan perawatan instalasi seperti<br />
di Sunggal, biaya suplai listrik dan lainnya.<br />
Sementara itu, Abdul Hakim Siagian memaparkannya dari<br />
pandangan akademisi yang dijelaskannya dari unsur logika terkait<br />
penyesuaian tarif air. Dia mengambil contoh saat ini menjamur<br />
perusahaan swasta yang memroduksi air mineral.<br />
Abdul Hakim Siagian mengakui back up anggaran dari pemerintah<br />
ke PDAM Tirtanadi memang terbatas. Meski begitu, kata dia, keluhankeluhan<br />
masyarakat pelanggan juga harus direspon. (dra)<br />
Acara sosialisasi PKH yang berlangsung di Aula Pemko<br />
Tanjungbalai (m24/Ist)<br />
Pemko Tanjungbalai Gelar Sosialisasi<br />
PKH Tahun 2017<br />
TANJUNGBALAI - M24<br />
Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan<br />
adalah dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk berjalannya<br />
program tersebut, Pemko Tanjungbalai melakukan sosialisasi ke<br />
masyarakat.<br />
Tujuan utama PKH dalam jangka pendek adalah membantu<br />
mengurangi beban pengeluaran KSM sedangkan untuk jangka penjang<br />
diharapkan akan memutuskan mata rantai kemiskinan.<br />
Wakil Walikota Tanjungbalai, Drs H Ismail mengatakan PKH di Kota<br />
Tanjungbalai dilaksanakan pertama kali akhir tahun 2015 dengan<br />
memberikan bantuan dana di bidang kesehatan dan pendidikan.<br />
Sasaran utama dari program ini yakni ibu hamil, ibu menyusui dan<br />
memiliki anak balita serta anak SD dan SMP.<br />
H Ismail Marpaung menekankan pentingnya pelaksanaan Program<br />
PKH di Kota Tanjungbalai agar tepat Sasaran, tepat waktu, tepat guna<br />
dan tepat tujuan. "Saya berharap kepada kita semua yang hadir untuk<br />
aktif mengikuti kegiatan ini agar pemahaman tentang subtansi PKH<br />
baik Teknis maupun Non Teknis dapat diserap secara baik dan<br />
dimomentasikan kedepan harinya," uajrnya, Senin (10/4) ketika<br />
membuka acara sosialisasi di Aula Pemko.<br />
Hadir dalam acara tersebut tiga narasumber dari Provinsi Sumatera<br />
Utara di antaranya Drs Hendra Yudi MKes, Kasubbid Kesehatan dan<br />
Kesejahteraan Rakyat (Bappeda Sumut), Artianus Purba, Kasi Jaminan<br />
Sosial Keluarga (Dinas Sosial Provsu), Ivo Nilasari, Koordinator Wilayah<br />
PKH Provsu, Kepala Bappeda Tanjungbalai, Ahmad Solihin MM, peserta<br />
sosialisasi yang berasal dari Puskesmas, sekolah se-Kota Tanjungbalai<br />
dan OPD. (ambon/rimanto)<br />
MEDAN-M24<br />
Terkait dengan Pencanangan Kampung KB<br />
Model Sehat Sejahtera di Kecamatan Medan<br />
Johor, semua elemen diminta mendukung<br />
penuh agar program tersebut bisa berjalan<br />
sukses sekaligus bisa menjadi contoh bagi<br />
daerah lain.<br />
ELAIN itu,<br />
S<br />
diharapkan<br />
juga program<br />
Kampung<br />
KB<br />
dapat meningkatkan<br />
kesejahteraan masyarakat.<br />
Untuk itu program ini<br />
dapat dilaksanakan dengan<br />
sungguh-sungguh disertai<br />
menggali pemberdayaan<br />
ekonomi yang lebih aktif lagi,<br />
kata Walitota Medan, Drs H T<br />
Dzulmi Eldin S MSi diwakili<br />
Asisten Pemerintahan dan Sosial<br />
Kota Medan, Drs Musaddad<br />
MSi ketika mencanangkan<br />
Kampung KB Sehat Sejahtera<br />
Medan 2017 di Jl Brigjen Hamid,<br />
Kel Titi Kuning, Kec Medan<br />
Johor, Senin (10/4).<br />
Guna mendukung suksesnya<br />
program Kampung KB, Musaddad<br />
mengatakan, Walikota<br />
mengimbau seluruh jajaran<br />
Pemko Medan, pimpinan<br />
SKPD, camat, lurah serta segenap<br />
mitra kerja pembangunan<br />
kota agar ikut mendukung dan<br />
BINJAI-M24<br />
Sebanyak 15 Sekolah Menengah Atas (SMA)<br />
dan 2 Madrasah Aliyah (MA) di Kota Binjai<br />
telah menggelar Ujian Nasional Berbasis<br />
Komputer (UNBK). Untuk memastikan<br />
kegiatan ujian berjalan lancar, pihak sekolah<br />
bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara<br />
(PLN) Area Binjai.<br />
Asisten Pemerintahan dan Sosial Kota Medan, Drs Musaddad MSi ketika pencanangan<br />
Kampung KB Sehat Sejahtera (m24/Ist)<br />
melaksanakan program pencanangan<br />
sesuai dengan tugasnya<br />
masing-masing.<br />
Program Kampung KB ini,<br />
katanya, dilaksanakan di setiap<br />
kecamatan dengan kriteria<br />
wilayahnya merupakan kawasan<br />
kumuh, daerah aliran<br />
sungai, bantaran kereta api,<br />
padat penduduk dan kawasan<br />
miskin perkotaan. “Mari kita<br />
tingkatkan kinerja, memberikan<br />
pelayanan program KB<br />
yang lebih baik kepada masyarakat<br />
karena program KB bukan<br />
hanya perngendalian pertumbuhan<br />
penduduk semata<br />
tetapi juga program pengaturan<br />
kelahiran dan pengasuhan<br />
anak secara sehat,” kata<br />
Musaddad.<br />
Sasaran utama program Kampung<br />
KB ini harus mampun<br />
memastikan tidak terjadi lagi<br />
kasus kematian ibu melahirkan<br />
dan kematian anak ketika dilahirkan<br />
. “Hal ini adalah misi<br />
kemanusiaan yang mulia, sehingga<br />
wajib kita jalankan dengan<br />
sebaik-baiknya,” harapnya.<br />
Lebih jauh Musaddad<br />
memaparkan, pencanangan<br />
Kampung KB ini merupakan<br />
gagasan Presiden Republik<br />
Indonesia, Joko Widodo yang<br />
dimaknai sebagai pembangunan<br />
nasional yang berawal dari<br />
Realisasi PAD Medan TA 2016<br />
Sebesar Rp4,308 Triliun<br />
MEDAN-M24<br />
Realisasi Pendapatan Asli<br />
Daerah (PAD) Kota Medan tahun<br />
2016 hanya terealisasi sebesar<br />
Rp4,308 triliun atau 78,58 persen.<br />
Pencapaian PAD 2016 yang tak<br />
sesuai target itu dianggap menjadi<br />
lampu kuning.<br />
Hal ini terungkap dalam Penyampaian<br />
Laporan Keterangan<br />
Pertanggungjawaban (LKPJ)<br />
Akhir Tahun Anggaran 2016 yang<br />
dibacakan Wakil Walikota<br />
Medan, Akhyar Nasution pada<br />
sidang Paripurna DPRD Medan,<br />
Senin (10/4).<br />
Selain tidak tercapainya<br />
realisasi PAD, saat ini Pemko<br />
Medan juga sedang menghadapi<br />
beberapa masalah dan tantangan<br />
yang membutuhkan solusi yang<br />
semakin terpadu di masa<br />
mendatang. Tantangan yang<br />
sedang dihadapi di antaranya,<br />
perwujudan tertib dan<br />
kenyamanan berlalulintas.<br />
“Kita ketahui bersama dengan<br />
bertambahnya moda transportasi<br />
kita membutuhkan manajemen<br />
rekayasa lalulintas yang lebih<br />
efektif guna memberikan<br />
desa, kelurahabn, kampung/<br />
pinggiran. Program ini dirancang<br />
sebagai upaya untuk<br />
mendekatkan akses pelayanan<br />
kepada keluarga .<br />
“Jadi mari kita jadikan Kota<br />
Medan sebagai kota dengan<br />
penduduk yang sumber daya<br />
DEMI KELANCARAN UN<br />
PLN dan Provider Beri Dukungan Penuh<br />
Kepala SMAN 1 Binjai, Susianto<br />
mengakui, pihaknya sudah<br />
menjalin komunikasi dengan PT<br />
PLN agar pelaksanaan ujian<br />
berlangsung lancar. Tujuannya,<br />
kata dia, agar tidak terganggu<br />
dalam pelaksanaan UNBK ?yang<br />
secara tiba-tiba listrik dapat<br />
padam. "Kami sudah bicarakan<br />
dengan PLN untuk saat ujian,<br />
dapat memprioritaskan listrik<br />
terhadap sekolah," ujar dia, Senin<br />
(10/4).<br />
Kepala Dinas Pendidikan Kota<br />
Binjai, Janu Lubis menambahkan<br />
ada 15 SMA yang menggelar<br />
UNBK. Sedangkan untuk kategori<br />
MA ada dua 2 sekolah. Dia<br />
menguraikan, ada 2.250 siswa<br />
untuk Kota Binjai yang<br />
keselamatan, rasa aman dan<br />
nyaman bagi masyarakat agar<br />
semakin lebih baik,” kata Akhyar<br />
membacakan isi LKPJ di hadapan<br />
pimpinan sidang yang juga Ketua<br />
DPRD Medan Henry Jhon<br />
Hutagalung, Wakil Ketua Ihwan<br />
Ritonga, Iswanda Nanda Ramli,<br />
Burhanuddin Sitepu dan 26<br />
anggota dewan lainnya.<br />
Masalah lainnya, ungkap<br />
Akhyar, pengembangan pasar<br />
tradisional modern yang membutuhkan<br />
pembenahan, penataan<br />
dan pemberdayaan terhadap<br />
pasar-pasar tradisional yang ada.<br />
Kemudian, pembangunan dan<br />
rehabilitasi prasarana dan sarana<br />
pendidikan serta kesehatan,<br />
pengembangan UKMK.<br />
Diakuinya, pembangunan kota<br />
selama 2016 belum sepenuhnya<br />
dapat memenuhi seluruh aspirasi<br />
masyarakat. Hal ini bukan<br />
disebabkan kurangnya perhatian<br />
terhadap berbagai kepentingan<br />
masyarakat, melainkan semata<br />
disebabkan keterbatasan sumber<br />
daya yang dimiliki untuk melaksanakan<br />
pembangunan kota.<br />
Ketua DPRD Medan Henry<br />
melaksanakan UNBK. "Untuk Ujian<br />
Nasional Kertas dan Pensil (UNKP)<br />
ada 14 sekolah yang<br />
menggelarnya dan 5 Madrasah<br />
Aliyah yang diikuti 1.501? siswa,"<br />
tandasnya.<br />
Sementara itu di Kisaran, Kab<br />
Asahan 4.637 siswa SMA<br />
sederajat mengikuti UNBK. Jumadi<br />
SPd MM, Kepala Sekolah SMA<br />
Negeri 1 mengatakan, belum<br />
semua sekolah SMA Negeri di<br />
Kabupaten Asahan mengikuti<br />
UNBK. "Untuk sekolah negeri baru<br />
empat sekolah, SMAN 1, SMAN 2,<br />
SMAN 4 dan SMAN 4 Air Batu,"<br />
bebernya.<br />
Sekolah SMA sederajat yang<br />
belum mengikuti UNBK akan<br />
menjalankan Ujian Nasional Kertas<br />
Jhon Hutagalung mengatakan,<br />
pencapaian PAD 2016 yang tak<br />
sesuai target itu menjadi lampu<br />
kuning bagi Pemko Medan dalam<br />
rangka menyahuti keinginan<br />
masyarakat.<br />
"Jujur, saya mengkritisi<br />
pencapaian target PAD ini secara<br />
umum. Deviasi 21,52 persen dari<br />
target atau selisih hampir Rp1,1<br />
triliun, sangat berbahaya. Artinya<br />
anggaran yang bagus itu, plus<br />
minusnya cuma 15 persen. Ini<br />
sudah lampu kuning," katanya<br />
usai sidang paripurna.<br />
Ia minta pencapaian PAD<br />
Pemko Medan di 2017 harus<br />
tingkatkan lagi. Caranya menurut<br />
Henry, pihaknya akan urai unsurunsur<br />
perolehan PAD tersebut.<br />
"Secara kasat mata, pajak reklame<br />
cuma Rp78 miliar, tetapi itu belum<br />
tergali optimal. Artinya sektor itu<br />
masih mampu buat dioptimalkan.<br />
Lalu banyak yang lain retribusi<br />
bisa ditingkatkan lagi. Nanti akan<br />
ketahuan saat pembahasan LKPJ<br />
di pansus. Pemko harus<br />
memberikan perhatian khusus<br />
meningkatkan PAD 2017,"<br />
tegasnya. (bar)<br />
Pelajar tampak serius mengikuti UN (m24/Ist)<br />
Pensil (UNKP). Mata pelajaran<br />
yang di UNBK, hari pertama mata<br />
pelajaran Bahasa Indonesia,<br />
Matematika, Bahasa Inggris dan<br />
hari terakhir mata pelajaran<br />
pulihan sesuai jurusan masing -<br />
masing siswa.<br />
Sedangkan di Tanjungbalai,<br />
tercatat 3216 siswa/i setingkat<br />
SMA mengikuti UN. Untuk yang<br />
mengikuti UNBK, yakni SMANegeri<br />
2, SMA Sisingamangaraja, SMA<br />
Negeri 4 dan SMK Negeri 4.<br />
Untuk tahun ini, siswa SMK<br />
manusia (SDM) berkualitas.<br />
Mari kita sukseskan berbagai<br />
program pembangunan Kota<br />
Medan yang telah direncanakan,<br />
termasuk Kampung KB ini<br />
dengan harapan didukung<br />
penuh seluruh lapisan<br />
masyarakat,” harapnya. (adlan)<br />
SALAH SATU IKON PASAR TRADISONAL<br />
Pedagang di Jalan Bulan Harusnya<br />
Ditata<br />
MEDAN-M24<br />
Kondisi pasar trasional di Jln Bulan, dianggap masih layak<br />
dipertahankan. Dianggap sebagai salah satu ikon pasar tradisional di<br />
Medan, pasar ini harusnya ditata, bukan digusur.<br />
Ini terkuak saat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan turun ke lokasi<br />
untuk menyerap aspirasi ratusan pedagang di sana. “Kondisi pasar<br />
masih layak dipertahankan namun butuh penataan lebih baik. Rencana<br />
penggusuran diduga kental nuansa pesanan dan kepentingan pihak<br />
ketiga," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan Hasyim kepada wartawan<br />
usai meninjau pasar tradisional tersebut, Senin (10/4). Dikatakan<br />
Hasyim, kunjungan turut Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung,<br />
Boydo HK Panjaitan dan Daniel Pinem.<br />
Menurut Hasyim, pedagang di Jln Bulan merupakan pedagang<br />
tradisional resmi yang sejak 27 tahun lalu berdagang. Maka untuk itu,<br />
pedagang harus diakomodir dan tidak asal gusur.<br />
Bahkan kata Hasyim, pasar tradisional Jln Bulan harus dipertahankan<br />
sebagai ikon pasar tradisional di Medan. Untuk itu, saat ini yang perlu<br />
penataan dan peremajaan bukan penggusuran. "Kalau dipindahkan<br />
tidak mungkin, apalagi lokasi tempat pemindahan tidak jelas. Jadi<br />
pemindahan bukan solusi," tegas Hasyim yang juga menjabat Ketua<br />
DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini.<br />
Sedangkan sekretaris Fraksi PDI P DPRD Medan Drs Daniel Pinem<br />
menolak dilakukan penggusuran pedagang. Daniel mengaku tidak<br />
menemukan hal yang mengganggu ketertiban umum terkait keberadaan<br />
pedagang. Sebaiknya Pemko Medan melakukan panataan bukan<br />
penggusuran. “Itu pasar resmi dan tidak ada macet akibat keberadaan<br />
pedagang,” ujar Daniel. Sementara itu Dirut PD Pasar Kota Medan Rusdi<br />
Sinuraya ketika dimintai tanggapannya kepada wartawan, Senin (10/4)<br />
mengaku akan tetap menggusur pedagang tradisional di Jln Bulan.<br />
Alasannya keberadaan pedagang sudah mengganggu sarana fasilitas<br />
umum dan mengganggu lalulintas.<br />
“Dalam waktu dekat akan kita tertibkan, tinggal menunggu timingnya<br />
saja. Saat ini kita (PD Pasar) sedang kordinasi dengan Satuan Keja<br />
Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemko Medan,” terang Rusdi. (bar)<br />
yang mengikuti UN tahun 2017<br />
sebanyak 914 orang berasal dari 8<br />
sekolah, baik swasta maupun negeri.<br />
Sedangkan untuk siswa Tingkat SMA<br />
/ MA yang mengikuti UN sebanyak<br />
2.302 orang berasal dari SMA dan<br />
MA. (lihin/khairul/ambon)