You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2 SAMBUNGAN<br />
MINGGU, 14 MEI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Laga Kambing, Lubis Tewas Kepala Koyak, Kaki Terbelah<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Kecelakaan maut itu terjadi di jalan umum KM 5-6 Tanah<br />
Jawa-Nagojor, Nagori Baliju, Kec Tanah Jawa, Kab<br />
Simalungun, Sabtu (13/5) sekitar pukul 07.00 WIB.<br />
Informasi yang dihimpun di lokasi, insiden bermula saat<br />
Pontius Marudut Situmeang menunggangi Honda Supra<br />
Fit BK 2585 WB datang dari arah Nagojor menuju<br />
Tanahjawa dengan kecepatan tinggi. Setiba di lokasi,<br />
Pontius terkejut melihat lobang besar menganga di<br />
tengah jalan.<br />
Refleks, ia pun membanting stang kreta ke jalur kanan<br />
bermaksud mengelakkan lobang. Namun tindakanya<br />
terlambat. Reimond Lubis (56) warga Jln Lapangan Bola<br />
Tengku Said Idris Pardede:<br />
5) mendapat tanggapan dari Ketua Harian DPD Partai<br />
Golkar Sumut Ir Tengku Said Idris Pardede.<br />
Menurut Pardede, Negara Kesatuan Republik<br />
Indonesia (NKRI) dan Pancasila adalah harga mati<br />
sehingga Ormas apapun yang ingin menggantikannya<br />
merupakan pengkhianat bangsa yang patut<br />
dihentikan.<br />
Dikonfirmasi M24, Sabtu (13/5) siang melalui telepon<br />
seluler, Pardede memastikan, Negeri Indonesia<br />
dibangun oleh seluruh anak bangsa berdasarkan<br />
kepluralan suku, agama dan golongan. "Dari Sabang<br />
hingga Merauke, para pendiri bangsa sudah jauh-jauh<br />
hari menitipkan legacy (warisan) bernama Pancasila<br />
dan NKRI. Jadi segala jenis aktivitas yg tidak sejalan<br />
dengan Pancasila dan NKRI adalah pengkhianat.<br />
Pengkhianat komitmen bangsa. Pengkhianat komitmen<br />
para pendiri negara," ucap Pardede dengan nada<br />
tinggi.<br />
Sejak kemarin hingga saat ini, lanjut Pardede, rakyat<br />
di penjuru Tanah Air telah menunjukkan kemarahan<br />
terhadap segelintir pihak yang mencoba-coba<br />
mengganti NKRI dan Pancasila. Hal itu dibuktikan<br />
melalui aksi damai rakyat membawa lilin dan<br />
mengusung seruan NKRI, Pancasila serta keadilan.<br />
"Tadi malam rakyat turun ke jalan di Surabaya, Balige<br />
bahkan kota-kota lain. Mereka bawa lilin sambil<br />
menyatakan Ormas pengkhianat bangsa wajib<br />
dihentikan. Rakyat yang turun mencapai ribuan<br />
orang," ungkap Pardede bangga.<br />
Oleh sebab itu, sejak dini, Pardede mengajak<br />
generasi muda dan seluruh komponen bangsa untuk<br />
bergandengan tangan menjaga komemitmen para<br />
pendiri negara. Kemudian bahu membahu melawan<br />
musuh negara dengan cara-cara penyadaran. Bila<br />
tidak, maka dia meyakini bangsa Indonesia akan<br />
hancur dan pecah seperti di Timur Tengah.<br />
"Pertumbuhan ekonomi kita sekarang nomor 3 di<br />
antara negara G20. Generasi muda berkewajiban<br />
mengawal NKRI dan Pancasila demi masa depan<br />
ekonomi anak cucu kelak," tutup Pardede diplomatis.<br />
(budiman)<br />
Aniaya Ayah Kandung<br />
Dengan posisi mata terpejam dan masih berbaring<br />
di kasur rumah sakit, korban mengungkapkan bila<br />
selama ini pelaku sering mengancam kedua<br />
orangtuanya. Pelaku bahkan tak sungka memaki sang<br />
ibu di depan warung mereka.<br />
Boru Sitorus dan kedua anaknya, Reza serta Putri<br />
mengaku melihat langsung penganiayaan, Jumat (12/<br />
5) kemarin. "Saya liat sendiri waktu dia ngambil<br />
cangkul dari rumah neneknya terus ngejar bapaknya.<br />
Ibu coba menjerit sama bapak tapi terlambat. Saya<br />
sampai tidak bisa menjerit lagi pas liat bapak dicangkul<br />
sama dipijak-pijak dia. Jarak kami cuma 20 meter,"<br />
ungkapnya dengan sedikit berbisik.<br />
Ia mengaku terkejut dengan perobahan pelaku<br />
sekitar 2 bulan belakangan. Tepatnya sejak pulang<br />
dari rumah kerabatnya. Padahal, selama ini pelaku<br />
sangat takut terhadap korban.<br />
Usai merusak steling dagangannya, pelaku dengan<br />
arogan mengaku tidak takut dipenjara. Putri juga<br />
membantah pengakuan pelaku yang mengalami<br />
gangguan kejiwaan. Ia bahkan yakin bila kenekatan<br />
adiknya akibat narkoba jenis sabu. "Gak ada itu,<br />
Bang. Normal dia kok. Kalo akibat nyabu mungkin,<br />
seribu persen!!!" ucapnya.<br />
Akibat penganiayaan yang dilakukan anak<br />
kandungnya, korban harus mendapat 26 jahitan dan<br />
belum bisa mengangkat kepala. "Kalo bisa patahkan<br />
kakinya bilang polisi ya Nak. Nggak akan saya<br />
tuntut," pinta Boru Sitorus sebelum M24 akan<br />
meninggalkan lokasi. (indra)<br />
Keceplosan<br />
Titi Rajo Bintang membuat netizen di Instagram<br />
heboh karena komentarnya di akun pribadi Maia<br />
Estianty. Entah bercanda atau memang keceplosan,<br />
Titi menyebut bahwa Maia adalah calon manten alias<br />
calon pengantin.<br />
Komentar itu ditulis Titi ketika Maia mengunggah<br />
fotonya yang terlihat sangat cantik. Awalnya Titi<br />
memuji kecantikan Maia di foto itu, kemudian baru ia<br />
menulis komentar lagi di bawahnya. "Calon manten,"<br />
tulis Titi sambil memberikan emoticon cinta.<br />
Yang jelas, Maia menanggapi tulisan dari Titi dengan<br />
tertawa. Tak ada kata lain yang diberikan oleh ibu tiga<br />
anak ini selain tulisan 'Hahahaha'. Dan tak nampak<br />
kemarahan dari Maia ke Titi karena sudah menulis<br />
sesuatu yang berpotensi bikin heboh.<br />
Setelah resmi bercerai dari Ahmad Dhani, cukup<br />
lama Maia menyandang status<br />
janda. Dan sejauh ini Maia nyaris<br />
tak pernah menunjukkan siapa<br />
sosok pria yang dekat<br />
dengannya. (kpl)<br />
CUMA PENGGANTINYA<br />
MENURUT beberapa survei, ternyata masyarakat pesisir di<br />
tempat Wak Lokot tinggal dan bersekolah sangat terkenal<br />
sabar, tidak ambisius, beriman serta sangat terkenal dengan<br />
sifat fanatismenya.<br />
Disadari atau tidak itu juga terlihat di pergaulan lingkungan<br />
dan sekolah. Suatu kali Wak Lokot ditanya oleh Mak Bedah<br />
guru sejarah di sekolahnya.<br />
"Kita tinggal dan berada di Provinsi Sumatera Utara yang<br />
beragam budaya juga adat istiadatnya. Itu adalah kekayaan<br />
kita yang tidak dimiliki daerah lainnya," kata Mak Bedah.<br />
"Juga kaya hasil alam, tambang dan perkebunannya Bu.."<br />
kata Limeh siwi di kelas tersebut.<br />
"Benar Limeh kamu pintar sekali, siapa yang tau lagi<br />
tentang Sumut...!?" tanya Mak Bedah.<br />
"Sumut memiliki Danau Toba, Bu, danau yang terbesar di<br />
dunia, Bu.." kata Tungkot bersemangat.<br />
"Betul sekali, ayo apalagi....!?" tanya Mak Bedah.<br />
"Sumut memiliki bandara termegah di Indonesia, Bu..!"<br />
jawab Sangkot.<br />
"Yaa.... Benar sekali, apalagi, siapa Gubernurnya...!?"<br />
"H Syamsul Arifin Bu..!" jawab Wak Lokot berteriak.<br />
"Loh koq bisa begitu Kot..!? Bukankah gubernur kita<br />
sekarang adalah H Gatot Pujo Nugroho.." kata Mak Bedah<br />
menjelaskan.<br />
"Ahhhh ibu..., itukan cuma penggantinya...!" jawab Lokot<br />
menegaskan.<br />
"!!!@@@@@%%%%&&&&&????????" (Mak Bedah<br />
hanya bisa terdiam)<br />
Atas, Kel Suka Maju, Kec Siantar<br />
Marihat yang mengendarai Honda Beat<br />
warna merah BK 4813 WAD datang<br />
dari arah berlawanan sudah berada di<br />
depan Pontius. Brakkk...!! Kedua kreta<br />
laga kambing kemudian tergeletak<br />
dengan bagian depan hancur.<br />
"Terus korban dibawa ke bidan. Karena<br />
banyak, diarahkan ke puskesmas di<br />
Kecamatan Muara Sipongi. Oleh dokter<br />
diberi pengobatan. Kemudian, 7 orang<br />
dirujuk ke Rumah Sakit Panyabungan,"<br />
ujarnya.<br />
Menurut Rudi, sebanyak 19 korban<br />
sudah kembali ke rumah masing-masing<br />
setelah kondisi kesehatannya membaik.<br />
Sedangkan 7 korban lainnya masih dalam<br />
perawatan di rumah sakit di Panyabungan.<br />
"Tadi malam yang 19 orang sudah kembali<br />
ke rumah, kondisinya sudah membaik.<br />
Benturan yang keras tadi membuat<br />
kedua pengendaranya terlempar dan<br />
terhempas ke aspal jalan.<br />
Warga yang terkejut dengan suara<br />
keras pun berlari ke lokasi. Ketika itu<br />
mereka mendapati Reimond Lubis tak<br />
lagi bergerak. Ia tewas dengan luka<br />
Untuk yang 7 orang masih dalam perawatan<br />
di RSUD Panyabungan," ucap Rudi.<br />
Polisi yang melakukan penyelidikan<br />
kemudian menangkap penjual siomay<br />
tersebut. Polisi menyebut penjual siomay<br />
itu seorang pria berinisial P (26). "P sudah<br />
kita amankan tadi malam dan kita mintai<br />
keterangan. Sementara, untuk barang bukti<br />
(siomay) kita tunggu hasil labfor," kata Rudi<br />
Polisi tengah mendalami kasus keracunan<br />
makanan siomay yang dialami 26 anak di<br />
Kabupaten Mandailing Natal (Madina),<br />
Sumatera Utara (Sumut). Sejauh ini, penjual<br />
cukup parah. Bagian kepala mengalami<br />
luka koyak dan darah segar mengalir<br />
dari hidungnya. Begitu juga telapak<br />
kaki kirinya terbelah. (baca: Korban<br />
Sintua GPI)<br />
Tak berapa lama, petugas Pos<br />
Lantas Polsek Tanahjawa yang<br />
Lobangi Dinding Kamar Mandi, 18 Tahanan Narkoba<br />
WIB. Informasi yang dihimpun,<br />
kaburnya tahanan tersebut terungkap<br />
saat Bripka Deddy Koto, Brigadir<br />
Persadanta Ginting dan Briptu Try Gusti<br />
Sitinjak tengah melaksanakan piket<br />
jaga 1 x 24 jam. Ketika para tahanan<br />
selesai melaksanakan Sholat Isya,<br />
mereka mendengar teriakan 'ada<br />
tahanan kabur' dari penghuni RTP.<br />
Spontan petugas piket berusaha<br />
mengejar. Saat menyisir seputaran<br />
RTP, petugas mendapati sebuah<br />
lobang di dinding sebelah kamar mandi<br />
sel narkoba. Diduga, lobang itu<br />
digunakan sebagai pintu keluar para<br />
tahanan.<br />
Penyidik Pembantu Sat Narkoba pun<br />
langsung mendata jumlah tahanan<br />
yang berada di dalam sel. Hasilnya,<br />
hanya terdapat 18 dari 36 tahanan<br />
berada di dalam sel. Artinya, ada 18<br />
tahanan yang kabur.<br />
"Diduga para tahanan yang kabur<br />
melobangi kamar mandi sel tepat di<br />
LABUHAN-M24<br />
Isak tangis keluarga tiada henti saat<br />
berlangsungnya proses pemakaman<br />
Kamal Abdullah (55), Sabtu (13/5) pukul<br />
10.00 WIB. Beberapa anggota keluarga<br />
bahkan ada yang pingsan saat jenazah<br />
Kamal dimasukkan ke liang lahat.<br />
Pemakaman jenazah Kamal Abdullah<br />
dilakukan sekitar 30 meter dari rumahnya<br />
di Simpang Kantor, Jln Sei Mati,<br />
Martubung, Medan Labuhan sekitar 30<br />
meter.<br />
Habibah, adik korban yang tinggal di<br />
Mandiling Natal (Madina), sempat tak<br />
sadarkan diri karena belum bisa<br />
menerima kepergian sang abang.<br />
Habibah sepertinya amat geram<br />
dengan pelaku yang tega membunuh<br />
Kamal.“ "Gak ikhlas abangku dibunuh.<br />
Klen tenggok ya nanti, kau yang kami<br />
matikan..." teriaknya sebelum pinsan.<br />
Semasa hidup, alm Kamal memang<br />
dikenal sosok yang baik dan disegani<br />
di kampungnya. "Kami segan kali sama<br />
dia, orangnya rajin ngomongnya<br />
lembut. Kalau ada acara-acara di sini<br />
pasti datang, dan semua kegiatan<br />
sosial masyarakat pasti diikutinya,"<br />
ungkap warga sekitar.<br />
Keracunan Siomay 19 Anak Rawat Jalan 7 Masih Semaput<br />
Mancing Ikan di Sungai, Ginting Dapat Mayat<br />
Harapan, Kec Tanah Pinem, Kab Dairi.<br />
Saat memancing di Sungai Renun,<br />
Gendang Ginting malah menemukan<br />
mayat laki-laki tanpa busana.<br />
Jasad laki-laki malang tersebut<br />
tersangkut kayu, Kamis (11/5) sore sekira<br />
pukul 17.00 WIB.<br />
Temuan tersebut segera dilaporkan<br />
Gendang Ginting kepada kepala desa<br />
setempat. Hitungan menit, warga pun<br />
berdatangan ke lokasi. Pihak kepolisian<br />
melalui Kapos Lau Tawar, Tanah Pinem<br />
dibantu masyarakat melakukan evakuasi<br />
mayat dari dalam sungai. Sekira pukul<br />
Nyolong Betor BK 1053 CG<br />
Delitua. Rabun tertangkap mencuri<br />
bevcak bermotor (betor) jenis Loncin BK<br />
1053 CG milik Julianus Simarmata (36)<br />
warga Jln Seroja VII, Kel Tanjung Selamat,<br />
Medan Tuntungan.<br />
Aksi pencurian betor terjadi Kamis (11/<br />
5) sekira pukul 02.00 WIB. Sebelum<br />
kejadian, Julianus memarkirkan betornya<br />
persis di samping rumah. Saat itulah<br />
Rabun berniat membawa kabur betor<br />
namun aksinya dipergoki Niko, anggota<br />
keluarga Simarmata yang kebetulan tidur<br />
di ruang tamu. "Ketika itu aku dengar suara<br />
ember terguling di luar seperti kena<br />
tendang. Pas kulihat dari celah jendela,<br />
ada seorang laki-laki mau mencuri betor,"<br />
beber Niko di Polsek Delitua.<br />
Niko pun segera membangunkan<br />
Julianus yang tidur di dalam kamar.<br />
Keduanya langsung keluar rumah sambil<br />
berteriak maling. Sejumlah tetangg ikut<br />
terbangun dan mengejar pelaku.<br />
Walau telah terkepung, warga sempat<br />
kesulitan menangkap Rabun karena ia<br />
bawa klewang bahkan sempat<br />
kusayang tetapi Allah lebih sayang padamu...<br />
Wahai suamiku... Semoga Allah<br />
mengampuni dosa-dosamu dan menyatukan<br />
kita di akhirat nanti..."<br />
Saat membasuh tangan jenazah<br />
suaminya, ia berkata... "Tangan inilah yang<br />
mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk<br />
ke mulut kami... Semoga Allah memberi<br />
pahala untukmu wahai suamiku..."<br />
Saat membasuh tubuh jenazah suaminya,<br />
ia pun berkata... "Tubuh inilah yang memberi<br />
pelukan kasih sayang padaku dan anakanakku...<br />
Semoga Allah beri pahala yang<br />
berlipat-berganda untukmu wahai<br />
suamiku..."<br />
Kemudian saat membasuh kaki jenazah<br />
suaminya, kembali ia berkata... "Dengan kaki<br />
inim engkau keluar rumah mencari rezeki untuk<br />
kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari<br />
semata-mata untuk mencari sesuap nasi,<br />
atas WC menggunakan grandel pintu<br />
sel yang terlebih dulu dilepas," ucap<br />
Wadir Reskrimum Poldasu, AKBP Maruli<br />
Sihaan didampingi Kasat Brimob<br />
Poldasu Kombes Pol Zulfikar Tarius<br />
SSos MSi dan Kapolres Binjai AKBP MR<br />
Salipu usai mengecek langsung ke<br />
lokasi.<br />
Kapolres Binjai AKBP MR Salipu pun<br />
mengumpulkan para perwira dan<br />
memerintahkan untuk mengejar para<br />
tahanan yang kabur. Tampak satu<br />
kompi Brimob Dentasem A Binjai<br />
diperbantukan dalam upaya<br />
pengejaran tersebut.<br />
Kuat dugaan, para tahanan<br />
melarikan diri dengan berpencar. Kuat<br />
dugaan mendatangi rumah kerabat.<br />
"Semua Serse Narkoba dan Reskrim,<br />
kejar mereka. Koordinasi dengan<br />
keluarga tahanan untuk<br />
bekerjasama," ucap Kapolres.<br />
Pantauan M24, razia digelar di<br />
beberapa titik lintas jalan keluar Kota<br />
"Gak Ikhlas Kami, Dia Mati Kayak Gini..."<br />
Kamal juga dikenal merupakan<br />
tulang pungung bagi keluarganya. Ia<br />
selalu membantu adik-adiknya,<br />
terutama masalah ekonomi. "Abang<br />
saya itu sangat membantu kami.<br />
Apalagi kalau kami sedang butuh uang<br />
untuk biaya anak sekolah. Sekarang<br />
dia udah pergi, gak ada lagi lah yang<br />
bantu kami nanti..." ucap Anwar (50)<br />
adik ketiga korban.<br />
Anwar mengaku amat terpukul<br />
dengan kematian abangnya. Untuk<br />
itula mereka minta polisi segera<br />
menangkap pembunuhnya dan<br />
dihukum seberat-beratnya.<br />
Proyek Rumah Terhenti<br />
Sementara itu pascatewasnya<br />
Kamal Abdullah, penjaga malam di<br />
proyek pembangunan rumah PT Tavira<br />
di Blog-H Komplek CBD Polonia, Jalan<br />
Padang Golf, Kel Suka Damai, Medan<br />
Polonia, untuk sementara proyek<br />
dihentikan. Amatan di lokasi<br />
pembangunan proyek 3 rumah<br />
tersebut untuk sementara dihentikan,<br />
dan lokasi tewasnya Kamal Abdullah<br />
sudah diberi Police line (garis polisi).<br />
"Tidak boleh masuk ke dalam pak,<br />
lokasinya sudah di-Police Line. Pekerjanya<br />
03.30 WIB, mayat berhasil dievakuasi dan<br />
langsung dibawa ke puskesmas untuk<br />
divisum.<br />
"Identitas mayat diketahui setelah<br />
salah seorang warga Desa Lau Mulgap,<br />
Kec Tigalingga, Martua Lumbangaol, yang<br />
sedang mengantar daun sirih tak jauh<br />
dari lokasi menjelaskan jika ada warga di<br />
desanya sudah 10 hari tidak pulang ke<br />
rumah," terang Kapolres Dairi, AKBP Dedy<br />
Tabrani SIK MSi melalui Kasubag Humas,<br />
Iptu Sukanto Berutu SH kepada<br />
wartawan, Sabtu (13/5).<br />
Setelah dicek, ciri-ciri mayat tersebut<br />
mengancam warga. Karena takut, pelaku<br />
akhirnya berhasil kabur ke arah semaksemak.<br />
"Sebenarnya pelaku hampir bisa kami<br />
tangkap. Tapi karena dia bawa klewang,<br />
kami tidak berani," sambung Simarmata.<br />
Hari itu juga Simarmata melapor ke<br />
Polsek Delitua. Berdasar laporan itu,<br />
petugas berhasil menangkap Rabun pada<br />
Sabtu (13/5) sekira pukul 01.00 di Pasar<br />
Inpres, Simpang Kwala.<br />
"Saya bukan mau mencuri becak itu,<br />
saya hanya mau menggesernya," kilah<br />
Rabun saat diinterogasi petugas.<br />
Sementara menurut Sebayang (64),<br />
ayah Rabun, anaknya baru saja keluar<br />
dari panti rehab narkoba. Saya sendiri<br />
pernah diancamnya pake," kata<br />
Sebayang.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna<br />
ketika dikonfirmasi membenarkan telah<br />
mengamankan tersangka. "Tersangka<br />
dijerat dengan pasal 363 KUHPidana<br />
dengan ancaman 5 tahun penjara"<br />
ujarnya. (mehuli)<br />
Indahnya Saling Mencintai Karena<br />
terima kasih suamiku... Semoga Allah<br />
memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan<br />
pahala yang berlipat ganda..."<br />
Selesai memandikan jenazah suaminya,<br />
si istri mengecup sayu suaminya dan<br />
berkata... "Terima kasih suamiku... karena<br />
aku bahagia sepanjang menjadi istrimu dan<br />
terlalu bahagia... dan terima kasih karena<br />
meninggalkan aku bersama permata hatimu<br />
yang persis dirimu... dan aku sebagai seorang<br />
istri ridha akan kepergianmu karena kasih<br />
sayang Allah kepadamu..."<br />
Subhanallah... Indahnya saling mencintai<br />
karena Allah... meskipun terpisah sementara<br />
di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah<br />
akan mempersatukan kembali di akhirat.<br />
Semoga Allah merahmati setiap pasangan<br />
suami-istri dan keluarga yang saling<br />
menyayangi dan mencintai karena Allah Ta'ala.<br />
Amin yaa Rabbal alamin. (*)<br />
Binjai. Seperti Simpang Lincun,<br />
Belahrang, Kec Binjai Barat.<br />
Perbatasan Simpang Megawati Binjai,<br />
Jln Soekarno Hatta, Binjai Timur, Jln T<br />
Amir Hamzah perbatasan Binjai-<br />
Langkat, Simpang Tanah Seribu, Kec<br />
Binjai Selatan.<br />
Namun hingga berita ini dikirim ke<br />
meja redaksi sekitar pukul 23:20 WIB,<br />
tak satu pun dari 18 tahanan yang<br />
kabur berhasil ditangkap. Adapun ke-<br />
18 tahanan yang kabur adalah:<br />
Sukarno als Karno, Rizqy Prayudha<br />
Pranata als Yudha, April Ramadani als<br />
April, Deni Syahputra als Deni, Bocu<br />
Kenap als Bocu, Ade Irawan als Bram,<br />
Feri Anwar, Bambang Syahputra, Alfan<br />
Ramadan als Dedek, Radit Ananda<br />
Ginting, Sehat Ginting als Keling, Ade<br />
Irawan, Syaifuddin als Syaiful, Devi<br />
Piliang als Debrik, Hendrik Perdamean<br />
alias Jonggur, Erwin, Dede Syahputra<br />
als Tarso dan Syafruddin Lubis als Udin.<br />
(sopian/lihin)<br />
pun diliburkan, bisa sampek seminggu ini<br />
libur," kata Sumarno, salah satu security<br />
CBD Polonia, Sabtu pagi. Tewasnya Kamal<br />
Abdullah, diyakini Sumarno, dibunuh oleh<br />
orang dekat yang sudah mengetahui<br />
situasi lokasi dan kepribadian korban.<br />
"Ya kemungkinan itu dibunuh, karena<br />
barang-barangnya hilang, kretanya<br />
hilang. Bisa jadi pembunuhnya orang<br />
dekat dia, yang sudah tau lokasi proyek<br />
itu, yang sudah kenal dia. Kalau orang<br />
lain pasti tidak tau lokasi itu," ucap<br />
Sumarno dibenarkan rekannya.<br />
Untuk pengusutan kasus tersebut,<br />
pihak security CBD Polonia sudah diperiksa<br />
oleh petugas Polsek Medan Baru. "Kami<br />
dari security, sudah 10 orang yang<br />
diperiksa. Mudah-mudahanlah pelaku<br />
cepat ditangkap," bilang Sumarno. Terpisah<br />
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu<br />
Arrya Nusa Hendrawan saat dikonfirmasi<br />
mengatakan pihaknya sudah memeriksa<br />
12 saksi dan akan memeriksa 30 saksi yang<br />
merupakan pekerja proyek bangunan<br />
rumah itu. "Kami sudah diperiksa tadi malam<br />
10 orang pihak security, Syamsul dan<br />
Parman, dan hari ini kembali memeriksa<br />
seluruh pekerja bangunan," ungkap Iptu<br />
Arrya. (sigit/tiopan)<br />
siomay berinisial P (26) sudah diamankan<br />
petugas kepolisian.<br />
Sementara Kabid Humas Polda Sumut,<br />
Kombes Rina Sari Ginting, mengatakan,<br />
pihaknya sudah berkoordinasi untuk<br />
memberi bantuan. "Kita koordinasi dengan<br />
kepala rumah sakit. Kita juga memberikan<br />
bantuan kemanusiaan berupa makan malam<br />
dan minuman serta sarung," kata Rina.<br />
Berikut korban yang dirujuk ke RSUD<br />
Panyabungan: Didi Ismail (5), Mahdi (6),<br />
Ummi (4), Difa (3), Putra (4,5), Vera Indah<br />
(2), dan Egi (6). (red)<br />
adalah Tariman Simbolon (55). Kemudian<br />
oleh, martua Lumbangaol temuan itu di<br />
beritahukan ke pihak keluarga korban.<br />
“Kepada petugas kepolisian anak<br />
kandung korban, Roy Simbolon,<br />
membenarkan kalau mayat tersebut<br />
adalah bapaknya yang sejak, Selasa, (2/<br />
5) tidak pulang ke rumah,” terang<br />
Sukanto.<br />
Sebelumnya keluarga korban sudah<br />
melakukan pencarian hingga beberapa<br />
hari, namun tidak membuahkan hasil,”<br />
terang Sukanto.<br />
“Menurut Roy Simbolon, orangtuanya<br />
sejak tahun 2016 sudah mengalami<br />
ganguan jiwa dan sering meninggalkan<br />
rumah tapi tetap kembali,” pungkas<br />
Sukanto. (fajar)<br />
iklan<br />
mendapat informasi tiba di lokasi.<br />
Mayat Reimond langsung<br />
dievakuasi ke Kamar Instalasi<br />
Jenazah dan Forensik RSUD<br />
Djasamen Saragih. Sementara<br />
Pontius hanya mengalami luka<br />
ringan dan masih menjalani<br />
perawatan di Puskesmas<br />
Tanahjawa.<br />
Kasatlantas Polres Simalungun<br />
Korban Seorang Sintua GPI<br />
menyaksikan kondisi suaminya.<br />
"Dia (korban, red) kerjanya<br />
tukang bangunan. Tadi dia pamit<br />
berangkat ke tempat kerjanya di<br />
Pokan Baru, Kec Hutabayu Raja.<br />
Pelan-pelannya dia setiap<br />
berangkat kerja naik kereta,"<br />
tutur Boru Sinambela dengan<br />
KABANJAHE-M24<br />
Kecelakaan lalulintas terjadi di<br />
jalan umum KabanJahe-Merek,<br />
tepatnya di depan rumah makan<br />
'Riski' Kabanjahe, Kab Karo, Sabtu<br />
(13/5) sekitar pukul 12.00 WIB.<br />
Toyota Avanza putih B 1953<br />
NOD menyeruduk Toyota Fortuner<br />
BK 1452 QT. Kendati tak ada<br />
korban jiwa, namun Fortuner<br />
terjungkal, Semnetara Avanza<br />
penyok di bangian depan.<br />
Infromasi diperoleh M24, insiden<br />
kecelakaan bermula saat Avanza<br />
dikemudikan Benniaga Sinaga (29)<br />
warga Jln Kusuma Bangsa RT 6<br />
GN, Lingkas Tarakan-Jakarta Timur<br />
datang dari arah Kabanjahe<br />
menuju Merek dengan kecepatan<br />
tinggi.<br />
Setibanya di kawasan jalan<br />
yang menikung, Benniaga diduga<br />
kurang hati-hati hingga mengambil<br />
jalur terlalu ke kanan. Akibatnya<br />
Avanza yang dikemuidkan<br />
menghantam Fortuner yang<br />
datang dari arah berlawanan,<br />
Opung Lina Tewas Ditabrak<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Dua hari mingat dari rumah,<br />
Basaria boru Butarbutar alias<br />
Opung Lina (70) ditemukan tewas<br />
di jalan umum Km 4,5 jurusan<br />
Pematangsiantar-Perdagangan,<br />
Nagori Dolok Marlawan, Kec<br />
Siantar, Simalungun<br />
Kasat Lantas AKP Sonny melalui<br />
Kanit Laka Iptu Jhoni Silalahi<br />
menjelaskan, korban diduga tewas<br />
ditabrak truk colt diesel (nopol<br />
belum diketahui) yang datang dari<br />
Pematangsiantar menuju<br />
Perdagangan dengan kecepatan<br />
tinggi, Jumat (12/5) sekitar pukul<br />
22:00 WIB.<br />
Oleh warga dan petugas, korban<br />
dilarikan ke Rumah Sakit Vita Insani<br />
untuk mendapat pertolongan.<br />
Karena luka parah di bagian kepala<br />
KUTALIMBARU M24<br />
Tiga anak Kepala Dusun 1 Desa<br />
Kwala Lau Bicik, Kec Kutalimbaru,<br />
Kab Deliserdang diserang penyakit<br />
DBD dan typus. Seorang meninggal<br />
dunia dan dua lainnya kritis dirawat<br />
di salah satu rumah sakit.<br />
Adalah Siska beru Ginting (21),<br />
putri Megang Ginting yang<br />
meninggal. Siska meninggal saat<br />
dibawa ke RSUP H Adam Malik<br />
Medan. Karena kondisinya sudah<br />
cukup parah nyawa Siska tak<br />
tertolong. Sementara dua anak<br />
lainnya, Pitri beru Ginting (24) dan<br />
Pika beru Ginting (18) masih<br />
terbaring lemah di rumah sakit.<br />
Jasad Siska dikebumikan di<br />
pemakaman umum Desa Kwala Lau<br />
Bicik, Jumat sore (12/5).<br />
Megang Ginting yang ditemui M24<br />
saat prosesi upacara adat di Jambur<br />
Dusun 1 Desa Kwala Lau Bicik<br />
mengatakan, awalnya Pitri, kakak<br />
Siska mengalami demam tinggi pada<br />
CARA HE-BAT, MENGATASI MAAG KRONIS YANG BIKIN MERINGIS<br />
Maag Kronis, vonis yang disematkan dokter membuat<br />
Hasibuan (39 th) menyadari betapa aktifitasnya<br />
yang padat membuat pola makannya tidak teratur<br />
dan menyebabkan sakit maag. Rasa nyeri di<br />
lambung dan sering sendawa itulah yang dirasakan<br />
karyawan BUMN di Lampung ini. Beruntung dia mau<br />
mencoba minum He-Bat, Kunyit Putih Instan yang dia<br />
ketahui setelah membaca testimony seorang ibu yang<br />
sehat berkat He-Bat di sebuah koran setempat<br />
.“Alhamdulillah mual-mual hilang dan semua rasa sakit di<br />
lambung mereda, sehingga tidur kembali nyenyak dan badan terasa segar saat<br />
bangun pagi.” Manfaat yang besar dan rasa yang nikmat membuat bapak dua<br />
orang anak ini tetap minum He-Bat setiap pagi dan sore hari. He-Bat<br />
mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan<br />
dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu<br />
tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat<br />
juga mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang<br />
mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat<br />
menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami.<br />
He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />
mereka yang susah makan obat.. Tersedia Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata<br />
Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm.<br />
Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt. Raya 3<br />
Jln Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin<br />
Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln<br />
Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau. Apt K24<br />
Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
AKP Sony Harsono SIK, mengatakan<br />
sedang menangani kasus<br />
lakalantas ini. "Kasusnya masih<br />
ditangani dan saksi-saksi sedang<br />
diperiksa. Sementara korban<br />
Reimond yang tewas sudah dibawa<br />
keluarga ke rumah duka untuk<br />
disemayamkan. Barang bukti dua unit<br />
kereta juga telah diamankan,"<br />
tegasnya. (adi)<br />
suara terisak.<br />
Teman korban, EB Manurung<br />
menambahkan, Reimond dikenal<br />
baik di kampungnya. "Dia<br />
seorang Sintua di Gereja<br />
Pentakosta Indonesia (GPI) Jln<br />
Pangaribuan, Kel Martimbang,<br />
Kec Siantar Selatan. (adi)<br />
Fortuner Terjungkal Diseruduk<br />
dikemudikan Wan Burhansyah (40)<br />
warga Jln Legawa Barat, Asrama<br />
Kodam, Medan Sunggal.<br />
Akibat kecelakaan tersebut,<br />
Fortuner sempat terjungkal sejauh<br />
kurang lebih 10 meter. Seorang<br />
penumpang Fortuner, Kotimah<br />
(52) warga Jln Beunteur, Bandung<br />
hanya mengalami luka ringan di<br />
bagian pinggang.<br />
Disebutkan, mobil Avanza<br />
hendak menuju objek wisata alam<br />
Sipisopiso. Sedangkan penumpang<br />
Fortuner baru saja mengunjungi<br />
familinya di Kabanjahe dan hendak<br />
pulang ke Medan.<br />
Kanit Lantas Polsek Merek, Ipda<br />
Suko Damanik yang dikonfrimasi<br />
M24 membenarkan kecelakaan<br />
tersebut. "Tidak ada korban jiwa,<br />
hanya luka ringan, yakni seorang<br />
penumpang Fortuner. Motifnya,<br />
diduga Avanza terlalu kencang<br />
dan kurang hati-hati. Saat ini<br />
kasusnya masih dalam penyidikan.<br />
Barang bukti kedua mobil sudah kita<br />
amankan," ujar Suko. (mag5)<br />
dan kaki kanan, korban<br />
menghembuskan nafas<br />
terakhirnya saat dalam<br />
perjalanan.<br />
"Truk tak melihat korban<br />
sehingga ditabrak. Saat ini<br />
anggota tengah menyelidiki truk<br />
yang kabur," jelas Iptu Jhoni<br />
Silalahi kepada M24, Sabtu (13/5).<br />
Ditemui di rumah duka Jln<br />
Meranti, boru Sitompul alias Mak<br />
Lina mengatakan jika sejak senam<br />
bulan ibunya pikun. "Udah dua hari<br />
kami mencari-carinya. Sebelumnya<br />
udah tiga kali diantar orang ke<br />
rumah," ucapnya. Kematian sang<br />
ibu diketahui dari tetangga yang<br />
berbagi postingan laka di<br />
facebook. Malam itu, pihak keluarga<br />
langsung ke rumah sakit untuk<br />
mengurus jenazah korban. (adi)<br />
3 Anak Kadus Diserang DBD<br />
Jumat (5/5). "Si Siska lah yang<br />
mengantarkannya berobat ke klinik<br />
terdekat. Keesokan harinya, malah<br />
Siska ikut terjangkit demam. Upaya<br />
pengobatan segera dilakukan. Tapi<br />
adik Siska, Pika Ginting juga jatuh<br />
sakit, sehingga ketiganya mengalami<br />
demam tinggi," ungkap Megang.<br />
Karena kondisi Siska semakin<br />
kritis, kemudian ia dilarikan ke RS<br />
Bukit Permai Medan lalu dirujuk ke<br />
RSUP H Adam Malik Medan. "Siska<br />
meninggal pada Kamis (11/5)<br />
malam. Padahal pada hari Minggu<br />
itu, Siska berulang tahun,” tutur<br />
Megang berurai air mata.<br />
Kepala Desa Kwala Lau Bicik, Bina<br />
Sembiring, yang ditemui kemarin<br />
(13/5) siang membenarkan musibah<br />
yang menimpa Kadusnya. "Dari hasil<br />
pemeriksaan dokter, Siska positif<br />
terkena typus. Sementara kakaknya<br />
Pitri juga positif typus dan DBD.<br />
Adiknya Pika Ginting juga sama,”<br />
jelas Bina Sembiring. (ali)