Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
METRO 24 l MINGGU, 14 MEI 2017<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Ops.Antik Krakatau<br />
METRO24<br />
Selama 14 hari pelaksanaan Operasi Antik Krakatau<br />
2017, Polresta Bandar Lampung dan jajaran meringkus 71<br />
tersangka yang terlibat narkoba.<br />
“Hasil Operasi Antik Krakatau 2017 Polresta Bandar<br />
Lampung dan jajaran melebihi target. Kita mengungkap 54<br />
kasus dan meringkus 71 orang tersangka, terdiri 60<br />
pengguna narkoba dan 11 bandar. Seluruh tersangka<br />
masih dikembangkan untuk mengungkap jaringan mereka, ”<br />
kata Kapolresta Kombes Murbani Budi Pitono di Joglo<br />
Mapolresta, Sabtu, (13/5) .<br />
Sat.Narkoba Polresta Bandarlampung memegang<br />
tangkapan tertinggi dengan 20 tersangka dari 14 kasus.<br />
Diikuti Polsek Teluk Betung Barat dengan sebelas tersangka<br />
dari tujuh kasus. Kemudian Polsek Tanjung Karang Barat<br />
dengan delapan tersangka dari delapan kasus.<br />
Sementara Polsek Kedaton berhasil meringkus satu<br />
target operasi (TO) orang berinisial Mr B bersama enam<br />
tersangka lain dari enam kasus yang bisa diungkap.<br />
“Tersangka rata-rata pengangguran atau pemain<br />
didalam jaringan. Yang perlu diwaspadai karena mereka<br />
tergolong pemakai narkoba yang tidak punya kerja. Ini<br />
berbahaya, sangat berpotensi karena bagi orang-orang<br />
seperti ini dihadapkan pada dua opsi. Yakni naik kelas atau<br />
alih profesi jadi pengedar atau jadi pelaku kriminalitas<br />
untuk mendapat uang membeli narkoba, ” lanjut jelas<br />
Murbani yang didampingi Kasatresnarkoba Kompol Rosef<br />
Efendi .<br />
Selama operasi berlangsung, tidak ada satupun target<br />
atau tersangka yang harus diberikan tindakan tegas dan<br />
terukur saat hendak diringkus. Murbani sebut para<br />
tersangka tergolong koperatif.<br />
Dari puluhan tersangka tersebut juga tidak ditemukan<br />
aparatur sipil negara. Diakhir wawancara, Murbani<br />
menegaskan para tersangka diproses secara tegas supaya<br />
berefek jera. (psk)<br />
Belum Diadili, Napi<br />
menghadap Ilahi, Sabtu (13/5) dinihari.<br />
Sahat menghembuskan nafas terakhirnya setelah<br />
sempat dilarikan ke RS Bina Kasih, Sunggal. Hingga saat ini<br />
belum diketahui pasti penyebab tewasnya korban.<br />
Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Made Yoga<br />
membenarkan peristiwa ini. “Benar. Untuk datanya besok<br />
akan diinfokan dari pihak Rutan,” kata Made.<br />
Sahat Simatupang merupakan tahanan kasus judi yang<br />
ditangkap beberapa waktu lalu. Ia merupakan tahanan<br />
titipan Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Poldasu.<br />
Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Poldasu, AKBP<br />
Faisal Napitupulu, mengatakan, Sahat ditangkap dalam<br />
kasus perjudian setelah sebelumnya masuk daftar<br />
pencarian orang (DPO) sekitar dua bulan lalu.<br />
“Berkas pemeriksaan tersangka Sahat Simatupang telah<br />
dinyatakan lengkap oleh JPU. Tinggal penyerahan tahap<br />
dua karena kebetulan penyidiknya sedang ke luar kota.<br />
Ternyata, tersangka sudah meninggal dunia,” kata<br />
Faisal.(ahmad)<br />
Sementara itu, Kasubdit Penmas Bid Humas Poldasu,<br />
AKBP MP Nainggolan, menyatakan, pihak keluarga bisa<br />
mengajukan permintaan otopsi bila menemukan<br />
kejanggalan dalam tewasnya korban.<br />
“Apabila menemukan kecurigaan, keluarga korban bisa<br />
mengajukan otopsi sekaligus membuat laporan polisi,”<br />
tandasnya.(ahmad)<br />
Operasi K2YD, Cuma Dapat<br />
DELITUA-M24<br />
Operasi K2YD (Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan)<br />
yang digeber Polsek Delitua di berbagai toko sepanjang<br />
Jln.Besar Delitua, ditanggapi miring masyarakat. Pasalnya,<br />
dari banyak toko yang dirazia, petugas cuma menyita 18<br />
botol minuman alkohol jensi Kamput.<br />
Masyarakat menduga razia yang menyasar ke sejumlah<br />
toko seperti toko Fajar, Amin Jaya, Mula Jadi, Berkawan<br />
pada Sabtu (13/5) pagi sekitar 10.00 WIB bisa dibilang<br />
minim hasil atau diduga bocor.<br />
Informasi yang dihimpun, 31 personel Polsek Delitua<br />
yang menggelar razia K2YD dengan sasaran minuman<br />
keras di pertokoan kawasan Delitua hanya berhasil<br />
memabawa pulang 18 botol kamput ke komando.<br />
"Tidak mungkin dalam 4 toko yang dirazia polisi cuma<br />
dapat 18 botol. Dari toko Fajar 6 botol dan toko Mula Jadi<br />
12 botol miras. Sedangkan 2 toko lagi tidak ditemukan<br />
miras," beber tokoh masyarakat Delitua, N Barus (56).<br />
Dirinya yakin, miras yang terjual jauh lebih banyak di<br />
sepanjang kawasan Delitua."Dugaan kita polisi melakukan<br />
razia K2YD terkesan 'ecek ecek' dan menutupi temuan<br />
sebenarnya," tudingnya.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna yang<br />
dikonfirmasi membenarkan dari toko yang diseser dengan<br />
target miras, anggotanya hanya membawa pulang 18<br />
botol minuman alkohol jenis kamput. (mehuli)<br />
Siap ‘Teror’ Penonton India<br />
THE DOLL yang dibintangi Shandy Aulia dan Denny<br />
Sumargo berhasil mendapatkan 550 ribu penonton dalam<br />
peredarannya tahun lalu.<br />
Tak lama lagi Hitmaker Studios selaku rumah produksi<br />
siap merilis sekuelnya yang diberi tajuk THE DOLL 2 dengan<br />
pemain, cerita serta boneka yang sama sekali berbeda.<br />
“Ini sekuel THE DOLL dengan cerita baru. Kalau boneka<br />
yang sama menganggu tokoh yang sama, nggak akan ada<br />
bedanya. Kalau kita ganti cerita dan boneka akan menjadi<br />
film yang fresh dengan catatan tetap berpegang tentang<br />
teror boneka,” kata Rocky Soraya selaku produser,<br />
sutradara dan pemilik ide cerita saat, Sabtu (13/5).<br />
Sekuel film ini dibintangi pemain baru yakni Luna Maya<br />
dan Herjunot Ali yang mengaku langsung kesemsem begitu<br />
ditawari.<br />
Keduanya diplot sebagai pasangan suami istri yang<br />
mendapatkan teror setelah anak mereka meninggal.<br />
Fakta menarik lainnya selain bakal diputar di Malaysia,<br />
Brunei Darussalam dan Vietnam, THE DOLL 2 akan<br />
ditayangkan di India. Sebanyak 550 layar dipersiapkan<br />
untuk mengisi gedung-gedung bioskop di sana dengan<br />
estimasi tayang pada bulan November 2017.<br />
“Kita bakal tayangkan film ini di India. Mereka kasih 550<br />
layar, lebih banyak daripada di Indonesia yang sekitar 100-<br />
an layar. Di sana kita bakal promo lebih gede,” lanjut<br />
Rocky.<br />
Untuk peredaran di India nanti, film yang juga<br />
diramaikan Sara Wijayanto ini akan disulih suara dengan<br />
lima bahasa setempat yang memang sudah biasa<br />
dilakukan.<br />
“Di India akan di-dubbing ke beberapa bahasa. Tapi<br />
dubbingnya dari pihak mereka, kita kasih budget untuk itu.<br />
Karena di sana ada standarnya bahasa Inggris, Hindi,<br />
Tamil, Telugu,” pungkasnya. (kpl)<br />
8 Tamu Dugem di Hotel Suranta Positip Narkoba<br />
Penyisiran yang dilakukan petugas<br />
dari hotel yang berlokasi di Jln<br />
Sudirman, KM 7, Kel.Sijambi, Kec.<br />
Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai,<br />
dilakukan Kamis (11/5) tengah malam<br />
sekira pukul 23.00 WIB.<br />
Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri<br />
Setyadi Artono SIK melalui Kasat<br />
Narkoba AKP MHD Yunus Tarigan<br />
yang dikonfirnasi via selular, Sabtu<br />
(13/5) menyebut, saat ini petugas<br />
masih melakukan penyidikan<br />
mendalam terhadap 8 pengunjung<br />
yang ketangkap dugem.<br />
Dari hasil penyisiran, petugas tidak<br />
menemukan barang bukti narkoba,<br />
namun berdasarkan hasil tes urine ,<br />
ke-8 tamu hotel positip<br />
mengkonsumsi zat adiktif.<br />
“Delapan orang yang kita amankan<br />
di Hotel Suranta barang bukti<br />
narkoba nihil namun dari hasil tes<br />
uirne, semuanya positip,” ungkap<br />
Kasat.<br />
34 Desa di Asahan Diterjang Banjir Kiriman<br />
mencapai satu meter diduga akibat<br />
meluapnya Sungai Piasa di<br />
Kec.Mandoge, Kab.Simalungun,<br />
Jumat (27/1) malam.<br />
Banjir yang mengepung rumah<br />
warga ini membuat kegiatan proses<br />
belajar mengajar di beberapa sekolah<br />
terpaksa diliburkan.<br />
Awalnya banjir menggenangi 3<br />
desa yakni Desa Teladan, Sidomulyo<br />
dan Piasa Ulu. Air sungai meluap dan<br />
merendam 465 rumah milik warga.<br />
"Ini banjir kiriman. Curah hujan di<br />
atas masih tinggi," kata Syafrudin<br />
Harahap, Kepala Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah Asahan<br />
saat dikonfirmasi M24, Sabtu (13/5)<br />
siang.<br />
Diungkapkan Syafrudin, hingga<br />
Sabtu, daerah yang tergenang banjir<br />
semakin bertambah, dari 3 kecamatan<br />
menjadi 10 kecamatan dan 34<br />
desa di Kabupaten Asahan.<br />
"Hingga saat ini kita masih siaga di<br />
sejumlah titik yang mengalami banjir.<br />
Kami juga telah mengerahkan seluruh<br />
personel di lapangan dibantu tenaga<br />
sukarelawan dari masing-masing<br />
kecamatan maupun desa," terangnya.<br />
Syafruddin Harahap menambahkan,<br />
pihaknya juga sudah mengerahkan<br />
petugas dilengkapi dengan<br />
perahu karet untuk membantu proses<br />
evakuasi terhadap masyarakat.<br />
“Selain melakukan evakuasi, petugas<br />
kita bekerja sama dengan aparat<br />
dan dibantu masyarakat, juga membangun<br />
posko untuk yang mengungsi,”<br />
jelasnya.<br />
Pemerintah juga mengirimkan<br />
bantuan makanan dan minuman<br />
untuk masyarakat pengungsi. Adapun<br />
lokasi banjir terdapat di Dusun I<br />
dan II, Kecamatan Buntu Pane. Ada<br />
sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang<br />
mengungsi. Begitu juga dengan Desa<br />
Ambalutu, ada 64 KK yang mengungsi.<br />
Di Desa Prapat Janji, sebanyak 58<br />
KK yang mengungsi dan di Desa Mekar<br />
Sari ada 95 rumah terendam. Di dusun<br />
II si desa itu, ada 118 rumah terendam.<br />
Edy Gunawan (42), salah seorang<br />
pengungsi asal Desa Sei Silau Barat<br />
menyampaikan, penanganan bencana<br />
oleh petugas di sana sedang<br />
berjalan. Ada sebanyak 300 unit<br />
rumah yang terendam.<br />
“Banjir juga kami dengar terjadi di<br />
Dusun VI, VII dan VIII. Informasinya,<br />
banyak rumah yang terendam.<br />
Masyarakat terpaksa mengungsi<br />
akibat banjir,” sebutnya.<br />
Sementara menurut Sekretaris<br />
Menurut Yunus, penggerebekan di<br />
Hotel Suranta itu merupakan razia<br />
rutin menyambut datangnya<br />
Ramadhan dengan merazia tempat<br />
hiburan malam di Kota Tanjungbalai.<br />
"Kegiatan ini untuk mencegah<br />
maraknya peredaran dan<br />
pelayalahgunaan narkotika di<br />
sejumlah tempat hiburan malam yang<br />
disinyalir kerap diadakan pesta<br />
narkoba," bebernya.<br />
Sementara itu, isu liar beredar saat<br />
Jasad Bayi dalam<br />
Karung Dibuang ke Kali<br />
METRO24<br />
Warga pinggiran Kali<br />
Ciliwung , Ratu Jaya,<br />
Pancoran Mas, Kota<br />
Depok, Sabtu (13/5)<br />
sore, digegerkan<br />
dengan penemuan<br />
sosok jasad bayi<br />
tersangkut sampah di<br />
dalam aliran kali<br />
Ciliwung.<br />
Kanit Reskrim Polsek Pancoran<br />
Mas, Iptu Jajang Rahmat mengatakan<br />
pihaknya mendapat laporan<br />
masyarakat sekitar pukul 15:00 wib<br />
telah ditemukan sosok bayi kelamin<br />
perempuan terbungkus karung.<br />
“Sewaktu mendapat laporan<br />
masyarakat langsung anggota<br />
2,3 Ton Daging Celeng Diselundupkan<br />
METRO24<br />
Sebanyak 2,3 ton daging celeng<br />
(babi hutan) berupaya diselundupkan<br />
ke Pulau Jawa. Namun, upaya<br />
penyelundupan 2,3 ton daging celeng<br />
digagalkan Tim gabungan Kepolisian<br />
Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP)<br />
Bakauheni bersama Satgas Pangan<br />
Polres Lampung Selatan.<br />
Daging celeng tersebut disita dari<br />
kendaraan truk colt diesel BE 9551<br />
GO di pintu masuk Pelabuhan<br />
Bakauheni, Jum’at (12/5) malam<br />
sekitar pukul 19.30 WIB.<br />
Petugas, mengamankan dua orang<br />
pelaku yang membawa daging celeng<br />
tersebut. Keduanya adalah, sopir<br />
Iwan (25), warga Desa Pulung<br />
Kencana, Kec.Tulangbawang<br />
Tengah, Tulangbawang Barat dan Ali<br />
Mustofa (28), warga Desa Rejo Asri,<br />
Bhabinkamtibmas Ratu Jaya Brgador<br />
Iyan S ke lokasi. Bayi tidak<br />
berdosa diperkirakan usia dua hari<br />
tersebut terbungkus karung beras<br />
tersangkut antara tumpukan sampah,”ujarnya<br />
saat dikonfirmasi.<br />
Mantan Kasubnit Reskrim Polsek<br />
Sawangan ini mengungkapkan<br />
peristiwa penemuan bayi ini pertama<br />
kali ditemukan oleh Ratu Jaya,<br />
Wardi,40, saat sedang mencari ikan<br />
Kec.Seputih Raman, Lampung<br />
Tengah.<br />
Kasat Reskrim Polres Lampung<br />
Selatan, AKP Rizal Effendi<br />
mengatakan, pengungkapan 2,3 ton<br />
daging celeng (babi hutan) tersebut,<br />
hasil giat petugas KSKP Bakauheni<br />
bersama Satgas Pangan Polres<br />
Lampung Selatan di pintu masuk<br />
Pelabuhan Bakauheni.<br />
Dalam pemeriksaan tersebut, kata<br />
Rizal, petugas mencurigai salah satu<br />
kendaraan truk colt diesel dengan<br />
plat nomor kendaraan BE 6551 GO<br />
yang dikemudikan Iwan (25) dan<br />
rekannya, Mustofa (28). Saat itu<br />
juga, petugas langsung memeriksa<br />
kendaraan truk tersebut.<br />
“Saat diperiksa, ditemukan<br />
sebanyak 25 karung besar yang di<br />
dalamnya berisi daging celeng<br />
meliat sebuah boneka terbungkus<br />
karung. Curiga boneka seperti<br />
manusia, saksi langsung mencoba<br />
mengambil bungkus karung tersebut<br />
dan melihat isinya ternyata bayi<br />
perempuan dengan masih<br />
menempel tali pusernya.<br />
“Para saksi-saksi sudah kita<br />
mintai keterangan, pelaku masih<br />
dalam penyelidikan jasad dibawa ke<br />
RS Polri Kramat Jati.” (Angga)<br />
Kejatisu 'Malu-malu' Beber 7 Nama Tersangka<br />
MEDAN-M24<br />
Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu)<br />
masih menutup rapat-rapat<br />
identitas 7 tersangka kasus dugaan<br />
korupsi di Badan Perpustakaan<br />
Arsip dan Dokumentasi (BPAD)<br />
Sumut, tahun 2014.<br />
Kesan malu-malu dan tidak transparan<br />
dalam proses penyidikan<br />
kasus korupsi dengan mengistimewakan<br />
tersangka ketimbangan<br />
penanganan kasus jadi sorotan<br />
publik .<br />
"Belum lah, nanti akan disampaikan<br />
itu (nama 7 tersangka),"<br />
sebut Kasi Penerangan Hukum dan<br />
Humas Kejati Sumut, Sumanggar<br />
Siagian, Jumat (12/5) kemarin.<br />
Begitu juga saat ditanyai proses<br />
penyidikan ke depannya, Sumanggar<br />
terkesan tertutup. "Kalau<br />
pemeriksaan belum ada jadwal.<br />
Pastinya belum ada agenda pemeriksaan<br />
(tersangka)," kata Sumanggar.<br />
Meski terus disinggung nama<br />
identitas tersangka. lagi-lagi,<br />
Sumanggar menutup rapat-rapat<br />
nama para tersangka. "Belum bisa<br />
diliput atau diekspos. Takut<br />
tersangkanya nanti lari," jelasnya.<br />
Sumanggar mengatakan<br />
pihaknya melakukan penetapan<br />
tersangka setelah dilakukan ekspos<br />
internal di hadapan pimpinan di<br />
Kejati Sumut. Ke 7 orang itu yang<br />
sangat bertanggungjawab dalam<br />
kasus korupsi tersebut.<br />
"Kita penetapan tersangka, tapi<br />
belum ada dilakukan pemeriksaan,"<br />
tandasnya. Sementara itu, Kepala<br />
Seksi Penyidikan Kejati Sumut, Iwan<br />
Ginting membenarkan penetapan<br />
ketujuh tersangka itu. "Belum<br />
lounching (belum bisa diekspos),"<br />
ucap Iwan Ginting dengan singkat.<br />
Perkiraan kerugian negara<br />
diketaui mencapai Rp800 juta.<br />
Namun, belum ada penghitungan<br />
kerugian negara resmi dari akuntan<br />
publik yang digunakan penyidik<br />
Kejati Sumut. (net)<br />
masing-masing seberat 100 kilogram<br />
dengan berat keseluruhan 2,3<br />
ton,”ujarnya pada Sabtu (13/5).<br />
Sebanyak 2,3 ton daging celeng<br />
(babi hutan) yang diangkut<br />
kendaraan truk colt diesel yang<br />
dikemudikan Iwan dan rekannya Ali<br />
Mustofa itu, tidak dilengkapi dengan<br />
dokumen resmi.<br />
“Dari pengakuan Iwan, 2,3 ton<br />
daging celeng tersebut dibawa dari<br />
Seputih Raman, Lampung Tengah<br />
dan akan dibawa menuju ke daerah<br />
Tangerang, Banten,” terangnya.<br />
Dikatakannya, saat ini barang bukti<br />
dan kedua terduga pelaku,<br />
diamankan di Mapolsek KSKP<br />
Bakauheni guna pemeriksaan dan<br />
pengembangan. Keduanya<br />
melanggar UU No. 16 Tahun 1992,<br />
Tentang Karantina Pertanian. (psk)<br />
BPBD Asahan Hasbi Siregar kepada<br />
M24, mengungkapkan, penyebab<br />
sejumlah daerah tergenang banjir<br />
karena sikap sejumlah pihak perkebunan<br />
yang enggan membuka jalan<br />
aliran air.<br />
"Seperti PTPN 3 Sei Silau. Itu<br />
mereka malah membuat batas,<br />
dengan mengerok tanah mengelilingi<br />
areal kebun mereka. Jadi air itu gak<br />
mengalir. Takut tergenang air," ucap<br />
mantan sekretaris Dinas Tenaga Kerja<br />
Kab Asahan ini dibenarkan sejumlah<br />
pegawai BPBD.<br />
Data diperoleh M24, sejumlah<br />
wilayah yang mengalami banjir yakni,<br />
di Kecamatan Tinggi Raja; Desa<br />
Terusan Tengah, Piasa Ulu, Sidomulyo.<br />
Di Kecamatan Pulau Bandring;<br />
Desa Bunut Seberang, Taman Sari,<br />
Tanah Rakyat, di Kecamatan Rawang<br />
Panca Arga: Desa Rawang IV,<br />
Rawang Lama, Rawang Baru, Pondok<br />
Bungur, di Kisaran Barat; Desa Sei<br />
Renggas, Bunut, Sidodadi,<br />
Sidomulyo, di Kecamatan Kisaran<br />
Timur; Kelurahan Siumbut Baru,<br />
Siumbut-umbut, Karang Anyar, di<br />
Kecamatan Sei Dadap; Desa Sei<br />
Dadap III dan IV, Baung<br />
Sibatubatu, Tanjung Alam, dan di<br />
Kecamatan Aek Ledong; Desa<br />
Ledong Barat. (indra)<br />
razia di Hotel Suranta petugas<br />
menemukan barang bukti 2.000<br />
butir pil ekstasi dari salah satu<br />
pengunjung yang ikut diamankan.<br />
Namun AKP Yunus<br />
7<br />
membantahnya.<br />
“Itu tidak benar, saya yang<br />
langsung memimpin razia tersebut<br />
. Tidak ada barang bukti yang kita<br />
temukan,” pungkasnya.(ambon)<br />
Pengedar Namo Simpur Diterkam<br />
warga Jln. Deli Tua, Gg. Sawah<br />
Dsn - II Sei Nangka Ds. Baru Kec.<br />
Pancur Batu ini tak berkutik saat<br />
polisi membekuknya. Dari tangan<br />
tersangka, ditemukan 5 paket<br />
serbuk kristal diduga sabu, 1 plastik<br />
kecil kosong, 2 batang pipet sekop<br />
dan uang tunai Rp50.000.<br />
Data yang diterima dari<br />
kepolisian, Sabtu (13/5) sore,<br />
penangkapan tersebut berawal<br />
dari laporan masyarakat yang<br />
merasa resah dengan bisnis pelaku<br />
mengedarkan sabu-sabu.<br />
Saat disergap tersangka sempat<br />
Anak Maimun Dirampok<br />
diperoleh M24 di Mapolsek<br />
Patumbak, peristiwa rampok<br />
dengan todongan sajam terjadi di<br />
seputar Jln Sisingamangaraja,<br />
simpang Amplas, Medan, Kamis<br />
(11/5) malam kemarin.<br />
Yudi yang baru pulang kerja dari<br />
Tanjung Morawa dan menuju<br />
rumahnya di Jln. Brigjen Katamso,<br />
Medan Maimun menumpang<br />
angkot Morina 81 jurusan<br />
Belawan.<br />
Sesaat setelah dirinya naik ke<br />
dalam angkot, tiga pria dengan<br />
lagak mabuk mendadak naik<br />
menyusul dirinya dan duduk di<br />
sampingnya.<br />
Baru saja sekitar 200 meter dari<br />
lampu merah simpang Amplas,<br />
tiba-tiba seorang dari tiga pemuda<br />
tersebut menodongkan pisau<br />
belati ke arah perut Yudi. "Minta<br />
uangmu dulu, beli tuak," ucap Yudi<br />
menirukan gertak pelaku.<br />
Ciut melihat kilauan belati, Yudi<br />
langsung merogoh dompetnya dan<br />
memberinya Rp10 ribu. Namun<br />
karena ditolak, para pelaku<br />
langsung merampas dompetnya.<br />
1 Lengket, 2 Lolos..!!<br />
Kapolsekta Sunggal, Kompol<br />
Daniel Marunduri saat dikonfirmasi,<br />
Sabtu, (13/5)<br />
mengatakan, korban mengetahui<br />
gudang dijarah pelaku setelah<br />
polisi menangkap pelakunya .<br />
"Kemarin, anggota berhasil<br />
menangkap pelaku Dedi Setelah<br />
itu, kita langsung berkoordinasi<br />
sama pemilik gudang guna melanjutkan<br />
proses hukumnya," ujar<br />
Daniel.<br />
Daniel menjelaskan, korban<br />
mengecek langsung gudang miliknya<br />
dan diketahui dari pinang yang<br />
tersimpan dalam gudang telah<br />
dicuri.<br />
"Sebagian pinang senilai<br />
Rp6.250.000 raib dari dalam gudang.<br />
Berdasarkan itu, korban<br />
langsung membuat laporan ke<br />
Mapolsek Sunggal," terangnya.<br />
Daniel menyebut, pihaknya kini<br />
berontak dan berusaha melawan<br />
sembari membuang bungkusan<br />
plastik. Namun petugas yang sigap<br />
berhasil melumpuhkan tersangka<br />
sebelum diboyong ke komando.<br />
Kapolsek Pancur Batu Kompol<br />
Frido Gultom melalui Kanit Reskrim<br />
Iptu Pol Sehat Tarigan yang<br />
dikonfirmasi menyebut, tersangka<br />
sudah lama jadi pengedar narkoba.<br />
"Tersangka mengakui, sabusabu<br />
tersebut diterimanya dari<br />
seorang laki-laki inisial A, warga Lau<br />
Buaten, Pancur Batu," ujar<br />
Sehat.(ali)<br />
Pencuri Kotak Amal 'Ampun Doro'<br />
Jln.Pusaka Pasar XII, Dusun<br />
XVIII, Desa Bandar Klippa, Percut<br />
Sei Tuan dalam keadan sepi karena<br />
pemilik toko, Suharianti diketahui<br />
sedang sholat maghrib.<br />
Tersangka yang tiba dengan<br />
mengenderai Yamaha Vega R,<br />
melihat suasana toko sepi<br />
memarkir keretanya dan menyikat<br />
kotak infak yang berisi uang sekitar<br />
Rp500 ribu.<br />
Nah, saat berusaha kabur, dan<br />
meletakkan kotak amal di keretanya,<br />
aksinya dipergoki warga<br />
sekitar toko hingga aksi saling kejar<br />
dna salinmg tarik terjadi.<br />
Sial, tersangka yang gugup<br />
jatuh bersama kotak infak<br />
curiannya.Aan yang berusaha<br />
Korslet, Toko Laptop Gosong<br />
keluar dari ventilasi pintu depan.<br />
Melihat munculnya api , penjaga<br />
malam langsung berteriak hingga<br />
mengundang perhatian para<br />
pekerja toko lainnya.<br />
Api yang membesar sempat<br />
membakar seluruh ruangan depan<br />
toko beserta sejumlah perangkat<br />
peralatan komputer dalam ruko.<br />
Lima uniit armada Dinas<br />
Pencegah Pemadam Kebakaran<br />
(DP2K) Kota Medan yang turun ke<br />
lokasi langsung merangsek masuk<br />
dan membobol pintu besi bagian<br />
depan ruko guna menjinakkan api<br />
hingga api berhasil dipadamkan.<br />
Seorang saksi mata, Heri (31)<br />
Lipstikku Luntur saat Ari<br />
hal yang serupa. Bagian<br />
tubuhnya sudah tak lagi dibalut<br />
benang.<br />
Sedangkan aku, cuma<br />
mengenakan dalaman saja. Ia<br />
Tak sampai disitu, seluruh<br />
kantong Yudi pun dipreteli ketiga<br />
pelaku. HP Samsung di kantong<br />
celananya pun tak luput dijarah<br />
ketiganya.Puas merampok<br />
korbannya, ketiga pelaku turun dan<br />
kabur.<br />
Merasa jadi korban rampok, Yudi<br />
ikut turun, dan menjerit-jerit minta<br />
tolong. Namun sayang, tak<br />
seorang pun yang peduli.<br />
Seorang tukang Becak Bermotor<br />
(Betor), bermarga Pasaribu yang<br />
menghampirinya menyarankan<br />
korban melapor ke Polsek<br />
Patumbak.<br />
"Mereka semua lagi mabuk.<br />
Biasanya aku dijemput istriku<br />
sepulang kerja. "Keluh pria yang<br />
bekerja sebagai sopir di<br />
perusahaan distributor barang di<br />
kawasanTanjung Morawa, Sabtu<br />
(13/5) siang saat melapor.<br />
Kanit Reskrim Polsek Patumbak<br />
AKP Fery Kusnadi yang<br />
dikonfirmasi membenarkan laporan<br />
tersebut."Benar, laporan korban<br />
sudah kita terima dan segera kita<br />
tindaklanjuti," jawabnya.(ahmad)<br />
meraih kembali infak yang bukan<br />
haknya tak sadar sudah dikepung<br />
warga termasuk Suharianti, pemilik<br />
toko ponsel yang dititipi kotak<br />
infak.<br />
Warga yang terpancing dengan<br />
teriakan maling langsung<br />
menghajar dan menghakimi pelaku<br />
hingga wajahnya dan bibirnya<br />
tampak memble dan berdarah.<br />
Beruntung polisi cepat datang<br />
dan mengamankan Aan dari TKP<br />
bersama barang bukti lalu<br />
diboyong ke komando.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Iptu Philip A Purba yang<br />
ditanyai membenarkan peristiwa<br />
maling kotak infak tersebut.<br />
(wandi)<br />
menyebut, toko tersebut terbakar<br />
pada saat ruko tutup. "Tadi yang<br />
tahu pertama kali penjaga malam<br />
toko sebelahnya. Toko itu ngak<br />
buka lagi, bang. Tiba-tiba muncul<br />
asap disertai api. Dengar-dengar<br />
banyak laptop dan komputer yang<br />
terbakar," terangnya.<br />
Kapolsekta Medan Barat, Kompol<br />
Victor Zilliwu yang dikonfirmasi<br />
menyebut, hingga berita dilansir,<br />
polisi masih melakukan penyelidikan.<br />
"Anggota masih lidik di lokasi.<br />
Untuk sementara diduga akibat<br />
arus pendek. Korban jiwa nihil,<br />
untuk kerugian belum dapat kita<br />
taksirkan," tandasnya. (ardi)<br />
masih melakukan pengembangan<br />
guna mencari pelaku lainnya.<br />
"Akan kita kembangkan karena<br />
ada dua pelaku lain yang masih kita<br />
buru. Pengakuan dari tersangka,<br />
mereka melakukan bertiga,"<br />
terangnya.<br />
Sementara, Dedi mengakui<br />
perbuatannya mencuri pinang dari<br />
gudang tersebut bersama dua<br />
rekannya. "Iya, kami main bertiga,<br />
tapi mereka berhasil kabur<br />
waktu mau ditangkap," akunya.<br />
Pantauan di Mapolsek Sunggal,<br />
selain mengamankan Dedi, petugas<br />
juga berhasil menyita satu unit<br />
Betor BK 5479 XZ sebagai barang<br />
bukti. Dedi yang langsung<br />
dijebloskan ke dalam sel dijerat<br />
Pasal 363 KUHPidana tentang<br />
pencurian dengan pemberatan<br />
(Curat) dengan ancaman minimal<br />
lima tahun penjara. (ardi)<br />
berdecak kagum saat melihat<br />
kemolekan tubuhku. "Waduhh<br />
mbak, bohai banget," pujinya<br />
sambil menggerenyangi bagian<br />
sensitifku. (bersambung)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />
Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />
Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai), Fredy Antonius Siahan,<br />
Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat). OK Hazmi Usman Siregar (Kepala Perwakilan Tabagsel), Helmi Siregar (Koordinator<br />
Tabagsel).<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />
Ekspedisi : Arminsar, Nispu, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088