6 SABTU, 27 MEI 2017 AIR TERJUN 7 Tingkatan SAMPURAN Putih atau Air Terjun Putih adalah air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 3 meter. Air terjun di Desa Cinta Rakyat/Basukum Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang ini, memiliki tujuh tingkatan. Di mana hanya satu tingkatan saja yang dapat terlihat, sisanya tertutup oleh bebatuan. Konon tinggi air terjun ini secara keseluruhan mencapai 150 meter melewati tebing yang curam dan berkelok membentuk aliran sungai Lau Jabi, yang banyak mengandung belerang. Pada tingkatan yang terakhir, sebelum jatuh ke tanah, air terjun ini seperti keluar dari mulut goa yang berdiameter 10 meter. Saat jatuh, terjunan airnya membentuk buih berwarna putih. Lokasi dan jalur perjalanan ke air terjun ini masih sangat asri dan sejuk karena masih terdapat banyak hutan disekitarnya. Tak jauh dari lokasi air terjun tersedia pondok untuk beristirahat dengan harga cukup terjangkau, sekitar Rp150 ribu per malam. (net) FENOMENA air sungai yang mengalir ke laut secara bersamaan, asin dan tawar, keduanya berdampingan dan tak akan pernah bersatu. Dan itu ada di bagian Selatan Cape Town, Afrika Selatan. IKA itu J berada di luar negeri, di Indonesia, khususnya Sumatera Utara, juga memiliki sungai yang hampir sama dengan Sungai di Afrika tersebut. Sungai dua rasa, nama yang biasa disebut warga sekitar, berada di Desa Negeri Suah, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang. Disebut dua rasa, karena sungai ini mengalir air yang bersuhu panas/hangat dan bersuhu dingin. Air ini tidak pernah menyatu. Lokasi sungai ini tidak jauh dari Sampuran Putih, wisata alam Air Terjun Sampuran Putih Sibolangit. Hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja untuk sampai ke sungai dua rasa dari Air Terjun Sampuran Putih. Sungai dua rasa ini dipisahkan dari dua sumber mata air. Air yang terasa hangat bersumber dari aliran lokasi Air Terjun Sampuran Putih dan satunya dari aliran lain di hulu sungai bersua, yang bejarak 150 meter dari Air Terjun Sampuran Putih tersebut. Sungai ini banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi serta memancing. Setelah puas menikmati hangat dan dinginnya air di sungai dua rasa ini, bisa melanjutkan perjalan ke air terjun yang sangat keren, tak kalah dari Sampuran Putih. Hanya saja air terjun ini disebut dengan Air Terjun Negeri Suah. Karena letaknya memang berada di Desa Negeri Suah. Mungkin hanya berjarak 1 Km dari Sungai dua rasa ini dan memakan waktu sekitar 15 menit saja. Kedua tempat ini jauh dari kehidupan kota dan tidak banyak masyarakat kota yang datang ke sini. Karena cukup jauh dan masih banyak hutannya. Kebanyakan yang ke tempat ini adalah sahabat-sahabat dari komunitas pecinta serta penjelajah alam. (net) LEGENDA Abang Beradik AIR Terjun Sampuran Putih tercipta karena perseteruan dua abang beradik yang jatuh cinta dengan seorang gadis. Iri melihat adiknya, sang abang lalu membawa adiknya ke atas gunung. Setibanya di atas gunung, sang abang meminta sang adik turun dengan menggunakan tali. Saat si adik turun, si abang memutuskan tali hingga sang adik pun jatuh dan mati. Posisi jatuhnya sang adik akhirnya membentuk tujuh tingkatan air terjun yang kemudian diberi nama sampuran putih, air terjun berwarna putih. Berjarak sekitar 50 Km dari Medan dengan waktu sekitar lebih kurang 2 jam via Patumbak atau via Bandar Baru atau 45 menit dari Kecamatan Sibolangit. Dapat ditempuh dengan berkendara pribadi atau umum. Baik mobil atau motor dengan melewati kurang lebih 3 desa, dengan kondisi jalan menuju ke sana sudah cukup baik. Bagi yang menggunakan kendaraan umum, naik angkutan dari Simpang Bukum, Bandar Baru ke jurusan Desa Suka Maju dengan waktu kurang lebih setengah jam. Setelah tiba di Desa Cinta Rakyat akan ditemui plang tanda masuk di pinggir jalan ke lokasi obyek air terjun berada. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak di bibir jurang di tepi Sungai Lau Seruway, menelusuri hutan dan perkebunan kurang lebih 300 meter, hingga tiba di pintu masuk. (net)
SABTU, 27 MEI 2017 SAMBUNGAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Sadis..!! Anak Pesantren Disiksa Santri Senior SUNGGAL-M24 Dengan ditemani kedua orang tuanya yang tinggal di Jln Denai Gg Dua, Kel. Tegal Sari Mandala 1, Kec. Medan Denai ini, AA (13) mengaku dianiaya berulang kali oleh temannya sesama santri lantaran dituduh mencuri uang di dalam pesantren. Akibat penyiksaan itu, bungsu dari lima bersaudara ini mengalami sejumlah Bikin Resah Warga, BINJAI-M24 Tindak tanduk 3 bandit kampung ini benar-benar telah meresahkan masyarakat. Selain kerap memakai dan mengedarkan sabu, ketiganya juga terduga sering mencuri harta benda warga di Kel. Berngam, Kec. Binjai Kota. Kemarin (25/5), ketiganya diciduk petugas Polres Binjai. Mereka adalah Abdul Halim Nasution (33) warga Jln Pandega, Kel. Berngam, Muharam (40) warga Penggalang, Kel. Berngam dan Haris Tanjung (29) warga Jln Cemara, Kec. Binjai Utara. Penangkapan ketiganya dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari warga yang telah lama resah. Mereka disergap petugas di sebuah rumah kosong di Jln Pandega, yang selama ini kerap dijadikan sebagai tempat persembunyian. Dari lokasi petugas mengamankan barang bukti 1 paket sabu seberat 0,23 gram, 10 plastik klip kosong, 1 bong, 1 mancis dan 1 pirek kaca. Untuk proses lebih lanjut ketiganya dibawa ke Polres Binjai. Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Lengkap Tarigan, membenarkan diamankannya ketiga pria tersebut. "Di kampung itu sering terjadi pencurian dan maraknya peredaran narkoba. Saat digerebek mereka sedang mengonsumsi narkoba di sebuah rumah kosong. Ketiganya masih menjalani pemeriksaan di Polres Binjai," bilang Kasubag. (sopian) Kantor Dibobol, Saat melapor ke Polsek Siantar Barat, Jumat (26/5) pukul 11.30 wib, Lurah Mardalina mengaku, Rabu pagi datang ke kantor dengan tujuan hendak ap el pagi bersama para pegawai. Tapi setibanya di kantor, ia bersama para pegawai mendapati pintu depan sudah rusak dan terbuka. "Kami pun curiga dan masuk ke dalam kantor untuk melihat apa yang terjadi," beber Mardalina. Begitu masuk ke dalam, ia terkejut karena keadaan ruangan sudah acak-acakan. Pintu ruang kerjanya juga sudah rusak dan terbuka. Belum lagi rasa terkejutnya hilang, ia melihat 1 set komputer merek Kompaq telah raib dari meja kerjanya. "Sebenarnya nggak seberapa harga komputer itu. Tapi semua data-data pegawai ada di situ. Kalau kantor memang tak ada petugas jaga malamnya," bilang PNS yang tinggal di Jln Tekukur, Kel. Sipinggol-pinggol, Kec. Siantar Barat ini. Kapolsek Siantar Barat, Iptu Jasama Sidabutar, membenarkan kejadian tersebut dan masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku. (adi) Diciduk..!! 2 Maling masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Kedua pelaku ynag ditangkap itu adalah Muhammad Rifai alias Ahmad (52) warga Desa Tandem hilir, Kec Hamparan Perak, Deliserdang dan Amat Yani (20) warga Dusun 8 Kloni, Desa Bulu Cina, Hamparan Perak, Deliserdang. Keduanya ditangkap atas laporan korban Juman (63) warga Jln Pengilar, Kel Amplas, Medan Amplas. Tiga orang lainnya yang saat ini diburon adalah Andi warga Desa Purwodadi, Sunggal, Deliserdang, Ali (38) warga Desa Purwodadi, Sunggal, Deliserdang, dan M Nazari alias Heri (48) warga Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deliserdang. Pencurian terkuak setelah Juman mengontrol pekerjanya yang sedang memuat tembok di proyek PT Yumeida Utama, Senin (10/ 4). Ia melihat material seperti besi dan semen telah banyak berkurang. ia meminta kepada pekerjanya Gontam Samosir dan Piala Pardede, untuk mencari pelaku pencurian tersebut. Satu bulan berselang, Piala Pardede kembali menghubungi korban. Ia mengatakan sudah mengetahui pelaku pencurian. Dua pelaku juga telah diamankan. Kemudian korban memboyong kedua pelaku ke Polsek Sunggal, Selasa (23/5). Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri saat dikonfirmasi mengatakan kedua pelaku diserahkan korban dan masih dalam penyelidikan. (tiopan) Aih...Kepala Bocor DELITUA-M24 Sakinah Lubis (58) warga Jln STM Gg Suka Murni No.10, Kel Suka Maju, Kec Medan Johor pingsan bersimbah darah. a dipukul tetangganya, Vebri (30). Ditemui di Polsek Delitua, Jumat (26/5) sekitar pukul 14:30 WIB, Sakinah menuturkan peristiwa yang dialaminya, Senin (22/5) sekitar pukul 11:00 WIB lalu. Awalnya, korban dipanggil Dedek (56), ibu pelaku. Ia pun memenuhi panggilan tetangganya itu. Namun saat tiba di depan Dedek, dari dalam rumah keluar Vebri, langsung memukul kepalanya dengan sapu bergagang besi. Kerasnya pukulan bahkan membuat sapu bengkok. Akibatnya korban terjatuh ke lantai dan pingsan dengan darah mengucur dari kepala yang koyak. Melihat itu, warga langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat. "Nggk tahu saya siapa yang membawa saya ke rumah sakit, karena saat itu saya pingsan," beber janda 7 anak ini. Korban juga menyebut, sejak kejadian itu, ia kerap mendapat teror dari keluarga pelaku. Sementara itu, menurut warga lainnya, I Sitepu (36), pelaku diketahui tak punya pekerjaan dan kerap berpura-pura gila. Sehingga meresahkan warga. "Saya tidak yakin pelaku itu gila. Sebab kalau ada duitnya, pelaku tahu juga rapi dan sopan," bebernya. Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna yang dikonfirmasi telah menerima laporan korban. "Saat ini korban sudah diantarkan untuk membuat visum," jelasnya. (mehuli) DIAJAK KE HOTEL, PELAJAR 3X DIGENJOT METRO-24 Aris (24) warga Kampung Tejamaya RT 03 RW 04 Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat tiga kali mencabuli PA (16), pelajar asal Kampung Cireundeu di salah satu hotel di Kecamatan Cisayong, Rabu (24/5). Modus yang digunakan pelaku mengancam sambil mencekik leher korban. "Terlapor mencekik leher korban dan mengancam korban jika korban tidak mau disetubuhi maka terlapor akan mencekik korban lebih keras," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (26/5) Setelah pelaku check in di hotel tersebut, sekira pukul 09.30 WIB perbuatan bejat tersebut terjadi. Korban tak berdaya di bawah ancaman pelaku. Polisi berhasil menangkap pelaku setelah kasus pencabulan ini dilaporkan oleh Iwan Setiawan warga Kota Depok, Kamis (25/5). Sejumlah saksi diperiksa. Petugas juga telah melakukan pengecekan TKP. Barang bukti yang diamankan satu kerudung biru, satu kemeja biru, satu celana jin biru dan celana dalam korban. "Saat ini pelaku sudah ditahan," tuturnya. (net) luka di sekujur tubuhnya. Dia juga trauma dan gak mau lagi masuk ke pesantren tersebut. Peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan itu pertama kali diketahui ibu kandung korban, Erma Dewi (47) setelah ditelepon teman korban A (13) sesama penghuni pondok pesantren. Kepada Dewi, A bilang kalau AA dituduh Kaisar yang merupakan senior korban di pondok pesantren, telah mencuri uang sebesar Rp 1.230.000. Lalu, AA dipaksa mengaku dengan menyulut api mancis dan memukuli korban beramai-ramai dengan santri lainnya, Kamis (25/5). "Kata si Kaisar, anakku setiap hari mencuri di pesantren RP 100 ribu selama 4 bulan ini. Kalau ditotal sudah 1 juta lebih uangnya hilang," ungkap Syahrial ayah korban di Mapolsek Sunggal. Selama empat bulan itu, korban kerap dipukuli dan disulut api rokok oleh Kaisar dan teman-temannya berinisial R, A, S, A dan A. Korban yang tak berani melawan dan memberitahukan pada keluarganya, hanya bisa diam menahan rasa sakit. "Anakku gak berani ngasi tau kami karena diancam pelaku akan dimatikan," geram ayah korban. Mirisnya, penganiayaan yang terduga diketahui pihak pengelola pesantren malah dibiarkan. Bahkan pihak pesantren tidak memberitahu keluarga korban jika korban telah melakukan kesalahan ataupun telah dianiaya temantemannya. "Pas kami datang ke pesantren, pengelolanya tetap membela anak-anak yang menyiksa anakku. Malah, salah satu ustadz pengelola pesantren bilang seharusnya anakku dihukum potong tangan karena mencuri. Kalaulah anakku mencuri, kenapa tidak diberitahu sama kami. Kenapa main siksa kek gitu," kata ayah lima anak ini. Akibat penganiayaan dan ancaman yang dilakukan Kaisar dan temantemannya, korban terpaksa mengakui telah mencuri uang tersebut. "Mungkin udah nggak tahan dia dipukuli makanya diakuinya. Padahal Gelapkan Uang Travel, Tarigan Tidur di Sel DELITUA-M24 Repan Arapenta Tarigan (29) karyawan PT Efata Indonesia Tour & Travel, harus merasakan dinginnya lantai sel tahanan. Pulaknya, warga Desa Rumah Sumbul, Kec. Sibolangit, Kab. Deliserdang ini, nekat membawa kabur uang perusahaan sebesar Rp 60 juta lebih. Informasi diperoleh kru koran ini di Polsek Delitua, Repan Tarigan ditangkap petugas Polsek Delitua atas laporan Heriawan Ginting Manik warga Jln Jamin Ginting, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor. Dalam laporannya, pimpinan perusahaan PT Efata Indonesia Tour & Travel yang beralamat di Jln Jamin Ginting Km 7,5, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor menyebut, pelaku sudah bekerja selama 2 tahun di perusahaan, dan sejak 2015 dipercayakan menangani penjualan tiket kepada coorporate. Namun sejak Januari 2017, pelaku sudah mulai tak menyetorkan beberapa uang pembayaran tiket yang dipesan coorporate. Awalnya, pimpinan perusahaan berulang kali mempertanyakan kemana uang pesanan dari coorporate selama ini. Namun pelaku mengaku kalau uangnya belum belum cair. Karena tunggakan pembayaran dari coorporate semakin besar, pimpinan perusahaan memutuskan menghentikan kerjasama dengan coorporate dan meminta coorporate melunasi semua tunggakan Harimau Sumatera Tewas Dibantai Warga MEDAN-M24 Warga Dusun Kuala Indah, Desa Terang Bulan Kec Aek Natas, KabLabuhanbatu Utara (Labura) nekat membantai (membunuh) seekor harimau Sumatera jantan. Hewan endemik Sumatera ini dibunuh setelah memasuki pemukiman dan dianggap mengancam warga. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi melalui Kabid Konservasi Wilayah I, Mukhtar Amin didampingi Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wilayah Sumatera, Halasan Tulus dalam keterangan persnya, Jumat (26/5) mengatakan, pada Kamis (25/5) pihaknya menerima laporan soal keberadaan seekor harimau Sumatera jantan yang tertangkap di Dusun Kuala Indah, Desa Terang Bulan Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labura. Saat itu juga tim dibantu Polsek Aek Natas menuju ke lokasi yang dimaksud. Tiba di lokasi, ternyata harimau jantan yang diperkirakan berusia sekitar 5 tahun dengan panjang 160 cm dan tingi 68 cm itu sudah terbunuh dan telah dikuburkan oleh warga. Awalnya warga menolak jasad harimau itu dievakuasi oleh tim. Namun dengan melakukan tindakan tegas dan melalui perdebatan alot akhirnya jasad harimau itu berhasil dievakuasi ke Kantor BBKSDA Sumut. "Proses evakuasi jasad harimau ini awalnya mengalami kesulita. Warga menolak harimau itu dievakuasi. Namun setelah melalui proses negosiasi yang cukup alot dan sedikit tindakan tegas akhirnya jasad harimau bisa kita evakuasi,"ujarnya. Dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan sementara, sambungnya, harimau itu sudah sekitar seminggu berada di sekitar pemukiman warga. Bahkan sudah sempat memangsa hewan peliharaan warga seperti ayam dan bebek. Tak ingin warga menjadi sasaran hewan buas itu, akhirnya warga mengambil tindakan dengan menghabisi nyawa satwa dilindungi itu dengan cara ditombak pada bagian perut dan bacokan pada bagian kepala. "Dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan ada indikasi harimau itu mati akibat luka terbuka hingga bagian tengkorak kepala dengan senjata tajam (bacok). Terdapat luka lama bekas jerat,"ucapnya. Sementara, Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera, Halasan kalau cerita dia sama kami, dia nggak pernah mencuri," beber ayah korban. Di hadapan penyidik, korban mengaku selain disulut api rokok dan dipukuli, ia juga kerab dibenam ke dalam air agar mau mengaku sebagai pencuri. Korban tak berani melawan dan hanya bisa pasrah. "Tadi waktu diperiksa polisi, anakku ngaku pernah dibenam ke dalam air sama pelaku. Sakit kali hatiku dengarnya, nggak tahan aku dengar pengakuan anakku itu," timpal ibu korban sambil menangis. Kata ibu lima anak ini, dia memasukkan anaknya ke pesantren untuk dididik bukan disiksa. Amatan kru koran ini, di tubuh korban terdapat banyak luka yang terduga disebabkan api mancis. Korban juga susah diajak bicara dan lebih banyak diam serta tertunduk. Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu M Nur Istiono, saat dikonfirmasi mengatakan akan mengecek laporan korban. "Akan saya cek," jawab Nur Istiono. (tiopan) pembayaran. Sejak itulah aksi penipuan yang dilakukan Repan Tarigan terbongkar. Soalnya, pihak coorporate merasa tidak pernah menunggak pembayaran. "Akibat perbuatan tersangka itu, perusahaan merugi Rp 60.281.959," ungkap Heriawan Manik. Kapolsek Delitua melalui Kanit Reskrim, Iptu M Rian, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Pelaku diamankan Kamis (20/5) sekira jam 14.00 WIB di rumahnya. Turut diamankan 1 rangkap rekap pembayaran tiket dari Dinas Perdagangan. 30 kode booking invoice dan print outopsi tiket dan daftar transaksi," bebernya. (mehuli) Tulus mengatakan, pihaknya kini terus menyelidiki motif terbunuhnya harimau ini. Dari hasil penyelidikan sementara, ada indikasi perdagangan ilegal harimau Sumatera dan organ tubuhnya. Indikasi itu dikuatkan dengan fakta hilangnya beberapa organ tubuh harimau Sumatera ini seperti, kumis, alat kelamin, kulit bagian kening dan ujung ekor. "Sepertinya ada indikasi jual beli organ tubuh harimau. Ini juga akan menjadi bahan penyelidikan apakah mereka (warga) masuk dalam jaringan perdagangan organ satwa dilindungi atau tidak,"sebutnya. Selain itu, lokasi terjeratnya harimau juga akan menjadi titik utama proses penyelidikan. Karena sebelum tewas di tangan warga, hewan ini juga sempat terjerat. Saat ini jasad hewan dilindungi itu dititipkan di Rahmat Gallery guna kepentingan penyidikan. "Kita harap kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Bagi para pelaku nantinya yang terbukti membunuh dan mengambil organ tubuh harimau Sumatera ini bakal dijerat dengan Pasal 21 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara,"tukasnya. (ardi) Penipu..!! Ustadz Gadungan Diarak Warga ke Polsek PERCUT-M24 Aksi penipuan berkedok sumbangan pembangunan rumah ibadah masih menjamur di Medan dan sekitarnya. Bemodal kotak amal dan surat jalan dari panitia, pelaku mampu menipu banyak orang. Uang hasil sumbangan yang diberikan ternyata 'dimakan' oleh si pelaku. Dia adalah Darwin Tarigan (25) warga Serdang Bedagai (Sergai). Ketika beroperasi di Jln Sidomulyo, Tembung, aksi pelaku terbongkar dan nyaris diamuk massa. Ustadz gadungan ini pun diarak warga ke Polsek Percut Sei Tuan, Kamis (25/5) siang. Info dihimpun, Jumat (26/5), aksi penipuan itu dilakukan Darwin bersama teman sekampungnya Lukman (40) yang mengaku ustadz. Kedua penipu ini melancarkan aksinya di rumah Erni (42) di Jln Sudimulyo, Tembung. Awalnya korban tak curiga. Untuk menyakinkan ibu rumah tangga itu, Lukman buka cerita. Kepada korban, pelaku meminta sumbangan untuk merehab masjid di kampung halamannya di Sei Rampah, agar orang di sana tidak kehujanan saat sholat tarawih nanti. Mendengar itu, korban pun iba. Sumbangan sebesar Rp1,1 juta langsung diserahkan Erni ke tangan Lukman disertai tanda terima. Uang itu nantinya akan dibeli seng satu kodi. Setelah uang diberikan, kedua pelaku pun langsung pergi. Namun Erni tiba-tiba curiga. Kemudian wanita ini menghubungi nomor HP Lukman 081295002116 yang sebelumnya diminta korban. Untuk menyakinkan pelaku, korban pura-pura bertanya berapa lagi yang diperlukan untuk pembangunan masjid. Lukman menjawab tinggal Rp4 juta. Guna membongkar bisnis Maling Vario, Anak Punk Tarawih di Sel LABUHAN-M24 Eman alias Eman Tato (28) warga Pajak Pagi, Kel Pekan Labuhan,Kec Medan Labuhan dihajar massa, Kamis (25/5) siang. Dirinya jadi terduga maling sepeda motor Vario BK 5717 OU milik Miranti (24), warga Bom Lama,Kec Medan Labuhan. Anak Punk ini pun dipastikan menjalani Ramadhan dan Tarawih dari balik sel. Keterangan yang dihimpum menyebutkan, awalnya korban memakirkan sepeda motornya di depan teras rumah kamis (25/5) pukul 19.30 wib. Kemudian ia pun ingin keluar membeli makanan, saat itu Miranti pun terkejut sepeda motornya sudah raib. "Sepeda motorku diparkir teras rumah, terus mau keluar beli makanan tiba-tiba udah enggak ada kereta ku"ucapnya di polsek Karena panik, Miranti menanyakan keberadaan sepeda motornya kepada tetangga terdekat. Informasi didapat korban kalau pelakunya adalah Eman Tato. Miranti pun langsung mencari keberadaan pelaku bersama kerabatnya. Keesokan harinya Jum'at (26/5) pukul 09.00 wib, pelaku ditemukannya di Benteng terselubung ini, korban pun meminta pelaku datang untuk mengambil uang sebesar Rp4 juta. Lalu Lukman mengantarkan Darwin dengan menunggangi kreta untuk mengambil uang tersebut ke rumah korban. Sementara Lukman menunggu di ujung jalan. Darwin pun terkejut melihat orang sudah ramai di rumah Erni. Warga kemudian menginterogasi pelaku. Tapi Darwin sempat tidak mengakui aksi penipuan yang dilakoninya. Karena terus didesak warga, akhirnya Darwin mengakuinya. Untung warga tidak tersulut emosi. Rupanya uang itu digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi. Sedangkan uang yang sudah diberikan korban dibawa kabur oleh Lukman. Selanjutnya Darwin diboyong ke kantor polisi. Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip, membenarkan kejadian itu. (wandi) Pala Desa,Kec Labuhan Deli, tepatnya di belakang Kantor Lurah saat sedang berkumpul bersama temannya. SWaat itu Eman dikepung saudara korban saat akan melarikan diri. Naas pelaku tertangkap dan menjadi bulan-bulanan saudara Miranti hingga babak belur."Pertamanya mau lari tapi karena udah kami kepung akhirnya tertangkap" sebut Udin uwak Miranti. Kanit Reslrim AKP Ponijo membenarkan kejadian tersebut. "Eman Tato kini sudah diamankan di Polsekta Medan Labuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Ponijo. (sigit) Honda Beat Hilang di Parkir LUBUK PAKAM-M24 Raiyah (47) merasa kesal bukan kepalang. Niatnya membayar tunggakan cicilan sepedamotor Honda Beat BK 6365 MAT yang dikreditnya selama 2 bulan justru dibayar mahal. Sepedamotor yang sudah 16 bulan dicicilnya malah hilang dari parkiran kantor Adira tempat leasing sepeda motornya di Jln.Medan-Lubuk Pakam, Minggu (21/5) lalu sebelum melapor ke Polres Deli Serdang. Kepada sejumlah wartawan di Sat Reskrim, Jumat (26/5), warga Dusun VI Desa Dalu X A Kecamatan Tanjung Morawa mengaku awalnya mendatangi kantor Adira untuk memberitahu jika dirinya akan membayar dua bulan tunggakannya paling lama, Senin (22/5) depan. Tanpa curiga, korban naik ke lantai II kantor Adira dan meninggalkan sepedamotor 7 dengan kunci stang dan lock kunci tertutup. Setengah jam kemudian, Raiyah turun dari lantai dua, korban pun turun dan berencana pulang. Namaun saat berada diparkiran, korban kaget karena sepedamotornya hilang. Security disana pun ditanyai tapi tidak tahu. Kesal dan merasa dirugikan, korban melaporkannya ke Polres Deli Serdang sesuai dengan Nomor: STPL/312/V/SU/2017/Res DS tanggal 22 Mei 2017 yang ditandatangani Kepala SPKT A Ipda Maruli Pangaribuan. “Kesal kali aku, sepedamotor ku bisa hilang diparkiran Adira,” ujarnya. Kasat Reskrim Polres Deli Serdang AKP Teuku Fathir ketika dikonfirmasi membenarkan korban telah membuat laporan pengaduan dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. (yan febri) Operasi Pekat, Polisi Cuma warga Kisaran Barat yang menggelar dagangan di bahu Jln.Diponegoro kepada wartawan mengungkapkan rasa kecewa terhadap penertiban tersebut. "Inikan mau puasa,kami selaku pedagang juga kepingin mempunyai uang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga,saat ini kami memang pedagang yang memiliki kios di lantai II Pasar Inpres.Namun lokasi lapak dilantai II tersebut sepi pembeli,karena dasar itu,kami turun dan menggelar dagangan di kaki lima ini," ujarnya. Hendri mengatakan bila pihak Satpol PP Asahan tetap melakukan penggusuran terhadap para pedagang di pinggir jalan, mereka akan melakukan perlawanan. Kamis (25/5) kemarin. Dari ketiga pelaku diamankan uang sebanyak Rp45 ribu rupiah dan satu botol air meneral sedang yang berisi tuak. Sedang di Polsek Pagar Merbau mengamankan sebanyak enam botol besar miras jenis kamput dari Cafe Pak Pung di Dusun Titi Kuning Desa Sukamandi Hilir. Menurut keterangan Kasubbag Pengendali Operasi Polres Deliserdang AKP Agus Darmanto mengatakan, kegiatan operasi ini untuk menanggulangi dan menindak berbagai bentuk kejahatan penyakit masyarakat meliputi aksi premanisme, perjudian, pornografi, minuman keras dan prostitusi. “Operasi Pekat 2017 agar terciptanya kondisi yang kondusif menjelang Bulan Suci Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri sehingga masyarakat dapat beribadah dengan khusyuk.” terang AKP Agus Darmanto. Operasi Pekat Toba 2017 sendiri digelar mulai tanggal 23 Mei 2017 sampai dengan tanggal 6 Juni 2017.(yan febri) Penertiban PKL Pasar Inpres menikah. Aku berasal dari Medan, aku lahir di sana pada 18 tahun lalu. Sebenarnya kedatanganku ke Batam untuk mencari pekerjaan dengan harapan dapat meringankan beban orang tua yang ada di kampung dan termasuk keluarga tidak mampu. Walau begitu aku bukannya memikirkan mereka, aku malah terlena dalam jeratan cinta terlarang dengan suami orang, dan menurutku itu sudah sangat terlalu. Dengan keadaanku masih teramat sedih, aku sedikit menceritakan kisah cinta yang kualami di hari-hari terakhir ini. Kedatanganku ke Batam dulunya ikut bersama paman yang sudah lama tinggal di Batam. Aku sempat tinggal di rumahnya, namun tidak lama. Pedagang kaki lima sudah siap menghadapi segala resikonya."Tolong Pak Bupati memberikan kesempatan kepada bagi kamipara pedagang kecil," ungkapnya. Kasat Pol PP Isa Harahap yang dihubungi mengatakan, penertiban PKL tersebut untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas di sekitar Pasar Inpres Kisaran. "Kami sadar dengan adanya penertiban tersebut dapat dipastikan terjadi gejolak,namun kami tetap menjalankan tugas karena para pedagang memakai bahu jalan dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas," tegas Kasat Pol PP Asahan.(deddy) Pergi Merantau ke Batam Menurut Sarita Abdul Mukti, istri dari Faisal Haris, Jennifer Dunn sedang mengalami kekurangan dana. Sementara pemberitaan miring tentangnya beredar luas di media, Jennifer Dunn justru seolah menghilang. Dia tidak bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi terkait hubungannya dengan Faisal Haris. Sementara itu, istri Faisal, Sarita Abdul Mukti, justru bicara membeberkan hubungan suaminya dengan sang artis. Menurutnya, hubungan mereka sudah terjalin bahkan sebelum Jennifer menikah Bobby Michael Reza pada 2015. Setelah bercerai dengan Bobby, Jennifer kembali dekat dengan Faisal. Sarita pun memiliki dugaan bahwa uang adalah motivasi Jennifer mendekati suaminya lagi. "Mereka pacaran itu sudah lama. Pasalnya aku sering ditinggal sendiri, akibatnya merasa bosan dan sepi, akhirnya akupun pergi dan memutuskan mencari kost-kosan di tempat lain di daerah sekitar Nagoya. Dalam kesendirianku saat itu, aku mencoba untuk balajar hidup mandiri. Namun di tengah aku mencoba berdikari, tidak tahu apa yang terjadi padaku, aku jatuh hati pada pria yang tidak begitu kukenal. Saat itu diawal perkenalan, secara kebetulan, aku mengenal seorang laki-laki bernama Dodi (nama samaran). Entah mengapa aku merasakan getaran hati yang begitu kuat terhadapnya, padahal perkenalan kami belum begitu lama. Aku merasakan kalau aku telah jatuh hati padanya. (bersambung) Dituding Jadi Selingkuhan Alamak..!! Satpam Beringin, Tanjung Morawa ini, dibegal 4 orang naik kreta Yamaha RX King dan metik di Fly Over Jln SM Raja, Simpang Amplas, Medan. Kreta korban Honda Vario 150 BK 2524 MAS leong dilarikan pelaku. Informasi dihimpun M24 di Polsek Patumbak, peristiwa itu terjadi saat korban dalam perjalanan pulang ke rumahnya usai bekerja sebagai Satpam. Pas melintas di TKP, kreta korban dipepet pelaku sambil mengancam pakai pisau. Lalu seorang pelaku turun dan Mereka putus, Jennifer menikah dengan pacarnya. Tapi, mungkin karena enggak punya uang, dia nemplok lagi dengan suami saya. Toh hartanya banyak kan, jadi bisa diapain aja," ujar Sarita. Pernikahan Jennifer Dunn dengan Bobby berlangsung Minggu (8/3/2015). Jennifer Dunn sendiri memang telah melalui banyak naik turun dalam kehidupannya. Sebelum dituduh merebut suami orang, dia juga sempat ditangka karena terlibat pesta narkoba dan pesta seks. Selain itu, Jennifer Dunn juga pernah terlibat kasus pencucian uang hasil korupsi yang dilakukan oleh Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Semoga segera ada konfirmasi dari pihak yang bersangkutan. (net) merampas kunci lalu melarikan kreta korban. Siburian tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya pasrah di bawah todongan pisau. "Jujur bang, takut kali aku saat itu. Soalnya mereka semua membawa sajam. Daripada aku mati, lebih bagus aku pasrah aja," bilang Siburian saat melapor ke Polsek Patumbak. Petugas SPKT Polsek Patumbak yang menerima laporan korban, langsung membawanya ke ruang periksa guna dimintai keterangan. (ahmad) Penerbit : PT Sumatera Jaya Media Direktur Utama/ Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar Pimpinan Perusahaan : Muhiddin Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH HARIAN metro 24 MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo | Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior: Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring | Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam), Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)Ariel Tatum, Bustamir (Takengon), Roni juanda (Bener mariah) Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/ Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi. Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1 (Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota) Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com. WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088