27.05.2017 Views

27mei

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SABTU, 27 MEI 2017<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Sadis..!! Anak Pesantren Disiksa Santri Senior<br />

SUNGGAL-M24<br />

Dengan ditemani kedua orang tuanya yang tinggal di Jln Denai<br />

Gg Dua, Kel. Tegal Sari Mandala 1, Kec. Medan Denai ini, AA (13)<br />

mengaku dianiaya berulang kali oleh temannya sesama santri<br />

lantaran dituduh mencuri uang di dalam pesantren. Akibat<br />

penyiksaan itu, bungsu dari lima bersaudara ini mengalami sejumlah<br />

Bikin Resah Warga,<br />

BINJAI-M24<br />

Tindak tanduk 3 bandit kampung ini benar-benar telah<br />

meresahkan masyarakat. Selain kerap memakai dan<br />

mengedarkan sabu, ketiganya juga terduga sering mencuri<br />

harta benda warga di Kel. Berngam, Kec. Binjai Kota. Kemarin<br />

(25/5), ketiganya diciduk petugas Polres Binjai.<br />

Mereka adalah Abdul Halim Nasution (33) warga Jln<br />

Pandega, Kel. Berngam, Muharam (40) warga Penggalang,<br />

Kel. Berngam dan Haris Tanjung (29) warga Jln Cemara,<br />

Kec. Binjai Utara.<br />

Penangkapan ketiganya dilakukan setelah petugas<br />

mendapat laporan dari warga yang telah lama resah. Mereka<br />

disergap petugas di sebuah rumah kosong di Jln Pandega,<br />

yang selama ini kerap dijadikan sebagai tempat<br />

persembunyian.<br />

Dari lokasi petugas mengamankan barang bukti 1 paket<br />

sabu seberat 0,23 gram, 10 plastik klip kosong, 1 bong, 1<br />

mancis dan 1 pirek kaca. Untuk proses lebih lanjut ketiganya<br />

dibawa ke Polres Binjai.<br />

Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Lengkap Tarigan,<br />

membenarkan diamankannya ketiga pria tersebut. "Di<br />

kampung itu sering terjadi pencurian dan maraknya<br />

peredaran narkoba. Saat digerebek mereka sedang<br />

mengonsumsi narkoba di sebuah rumah kosong. Ketiganya<br />

masih menjalani pemeriksaan di Polres Binjai," bilang Kasubag.<br />

(sopian)<br />

Kantor Dibobol,<br />

Saat melapor ke Polsek Siantar Barat, Jumat (26/5) pukul<br />

11.30 wib, Lurah Mardalina mengaku, Rabu pagi datang ke<br />

kantor dengan tujuan hendak ap el pagi bersama para<br />

pegawai.<br />

Tapi setibanya di kantor, ia bersama para pegawai<br />

mendapati pintu depan sudah rusak dan terbuka. "Kami pun<br />

curiga dan masuk ke dalam kantor untuk melihat apa yang<br />

terjadi," beber Mardalina.<br />

Begitu masuk ke dalam, ia terkejut karena keadaan ruangan<br />

sudah acak-acakan. Pintu ruang kerjanya juga sudah rusak<br />

dan terbuka. Belum lagi rasa terkejutnya hilang, ia melihat 1<br />

set komputer merek Kompaq telah raib dari meja kerjanya.<br />

"Sebenarnya nggak seberapa harga komputer itu. Tapi semua<br />

data-data pegawai ada di situ. Kalau kantor memang tak<br />

ada petugas jaga malamnya," bilang PNS yang tinggal di Jln<br />

Tekukur, Kel. Sipinggol-pinggol, Kec. Siantar Barat ini.<br />

Kapolsek Siantar Barat, Iptu Jasama Sidabutar,<br />

membenarkan kejadian tersebut dan masih melakukan<br />

penyelidikan terhadap pelaku. (adi)<br />

Diciduk..!! 2 Maling<br />

masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Kedua pelaku ynag<br />

ditangkap itu adalah Muhammad Rifai alias Ahmad (52) warga<br />

Desa Tandem hilir, Kec Hamparan Perak, Deliserdang dan Amat<br />

Yani (20) warga Dusun 8 Kloni, Desa Bulu Cina, Hamparan Perak,<br />

Deliserdang. Keduanya ditangkap atas laporan korban Juman<br />

(63) warga Jln Pengilar, Kel Amplas, Medan Amplas.<br />

Tiga orang lainnya yang saat ini diburon adalah Andi warga<br />

Desa Purwodadi, Sunggal, Deliserdang, Ali (38) warga Desa<br />

Purwodadi, Sunggal, Deliserdang, dan M Nazari alias Heri (48)<br />

warga Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deliserdang.<br />

Pencurian terkuak setelah Juman mengontrol pekerjanya yang<br />

sedang memuat tembok di proyek PT Yumeida Utama, Senin (10/<br />

4). Ia melihat material seperti besi dan semen telah banyak<br />

berkurang.<br />

ia meminta kepada pekerjanya Gontam Samosir dan Piala<br />

Pardede, untuk mencari pelaku pencurian tersebut.<br />

Satu bulan berselang, Piala Pardede kembali menghubungi<br />

korban. Ia mengatakan sudah mengetahui pelaku pencurian.<br />

Dua pelaku juga telah diamankan. Kemudian korban memboyong<br />

kedua pelaku ke Polsek Sunggal, Selasa (23/5).<br />

Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri saat dikonfirmasi<br />

mengatakan kedua pelaku diserahkan korban dan masih dalam<br />

penyelidikan. (tiopan)<br />

Aih...Kepala Bocor<br />

DELITUA-M24<br />

Sakinah Lubis (58) warga Jln STM Gg Suka Murni No.10, Kel Suka<br />

Maju, Kec Medan Johor pingsan bersimbah darah. a dipukul<br />

tetangganya, Vebri (30).<br />

Ditemui di Polsek Delitua, Jumat (26/5) sekitar pukul 14:30 WIB,<br />

Sakinah menuturkan peristiwa yang dialaminya, Senin (22/5) sekitar<br />

pukul 11:00 WIB lalu. Awalnya, korban dipanggil Dedek (56), ibu pelaku.<br />

Ia pun memenuhi panggilan tetangganya itu. Namun saat tiba di<br />

depan Dedek, dari dalam rumah keluar Vebri, langsung memukul<br />

kepalanya dengan sapu bergagang besi. Kerasnya pukulan bahkan<br />

membuat sapu bengkok. Akibatnya korban terjatuh ke lantai dan<br />

pingsan dengan darah mengucur dari kepala yang koyak. Melihat itu,<br />

warga langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat.<br />

"Nggk tahu saya siapa yang membawa saya ke rumah sakit, karena<br />

saat itu saya pingsan," beber janda 7 anak ini.<br />

Korban juga menyebut, sejak kejadian itu, ia kerap mendapat teror<br />

dari keluarga pelaku. Sementara itu, menurut warga lainnya, I Sitepu<br />

(36), pelaku diketahui tak punya pekerjaan dan kerap berpura-pura<br />

gila. Sehingga meresahkan warga. "Saya tidak yakin pelaku itu gila.<br />

Sebab kalau ada duitnya, pelaku tahu juga rapi dan sopan," bebernya.<br />

Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna yang dikonfirmasi telah<br />

menerima laporan korban. "Saat ini korban sudah diantarkan untuk<br />

membuat visum," jelasnya. (mehuli)<br />

DIAJAK KE HOTEL,<br />

PELAJAR 3X DIGENJOT<br />

METRO-24<br />

Aris (24) warga Kampung Tejamaya RT 03 RW 04 Desa Sukaraja,<br />

Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat tiga kali mencabuli PA<br />

(16), pelajar asal Kampung Cireundeu di salah satu hotel di Kecamatan<br />

Cisayong, Rabu (24/5). Modus yang digunakan pelaku mengancam<br />

sambil mencekik leher korban. "Terlapor mencekik leher korban dan<br />

mengancam korban jika korban tidak mau disetubuhi maka terlapor<br />

akan mencekik korban lebih keras," ungkap Kabid Humas Polda Jabar<br />

Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (26/5) Setelah pelaku<br />

check in di hotel tersebut, sekira pukul 09.30 WIB perbuatan bejat<br />

tersebut terjadi. Korban tak berdaya di bawah ancaman pelaku. Polisi<br />

berhasil menangkap pelaku setelah kasus pencabulan ini dilaporkan<br />

oleh Iwan Setiawan warga Kota Depok, Kamis (25/5).<br />

Sejumlah saksi diperiksa. Petugas juga telah melakukan pengecekan<br />

TKP. Barang bukti yang diamankan satu kerudung biru, satu kemeja<br />

biru, satu celana jin biru dan celana dalam korban. "Saat ini pelaku<br />

sudah ditahan," tuturnya. (net)<br />

luka di sekujur tubuhnya. Dia juga<br />

trauma dan gak mau lagi masuk ke<br />

pesantren tersebut.<br />

Peristiwa yang mencoreng dunia<br />

pendidikan itu pertama kali diketahui ibu<br />

kandung korban, Erma Dewi (47) setelah<br />

ditelepon teman korban A (13) sesama<br />

penghuni pondok pesantren. Kepada<br />

Dewi, A bilang kalau AA dituduh Kaisar<br />

yang merupakan senior korban di<br />

pondok pesantren, telah mencuri uang<br />

sebesar Rp 1.230.000. Lalu, AA dipaksa<br />

mengaku dengan menyulut api mancis<br />

dan memukuli korban beramai-ramai<br />

dengan santri lainnya, Kamis (25/5).<br />

"Kata si Kaisar, anakku setiap hari<br />

mencuri di pesantren RP 100 ribu selama<br />

4 bulan ini. Kalau ditotal sudah 1 juta<br />

lebih uangnya hilang," ungkap Syahrial<br />

ayah korban di Mapolsek Sunggal.<br />

Selama empat bulan itu, korban kerap<br />

dipukuli dan disulut api rokok oleh Kaisar<br />

dan teman-temannya berinisial R, A,<br />

S, A dan A. Korban yang tak berani<br />

melawan dan memberitahukan pada<br />

keluarganya, hanya bisa diam menahan<br />

rasa sakit. "Anakku gak berani ngasi tau<br />

kami karena diancam pelaku akan<br />

dimatikan," geram ayah korban.<br />

Mirisnya, penganiayaan yang<br />

terduga diketahui pihak pengelola<br />

pesantren malah dibiarkan.<br />

Bahkan pihak pesantren tidak<br />

memberitahu keluarga korban jika<br />

korban telah melakukan kesalahan<br />

ataupun telah dianiaya temantemannya.<br />

"Pas kami datang ke pesantren,<br />

pengelolanya tetap membela anak-anak<br />

yang menyiksa anakku. Malah, salah<br />

satu ustadz pengelola pesantren bilang<br />

seharusnya anakku dihukum potong<br />

tangan karena mencuri.<br />

Kalaulah anakku mencuri, kenapa<br />

tidak diberitahu sama kami. Kenapa main<br />

siksa kek gitu," kata ayah lima anak ini.<br />

Akibat penganiayaan dan ancaman<br />

yang dilakukan Kaisar dan temantemannya,<br />

korban terpaksa mengakui<br />

telah mencuri uang tersebut.<br />

"Mungkin udah nggak tahan dia<br />

dipukuli makanya diakuinya. Padahal<br />

Gelapkan Uang Travel, Tarigan Tidur di Sel<br />

DELITUA-M24<br />

Repan Arapenta Tarigan (29)<br />

karyawan PT Efata Indonesia Tour &<br />

Travel, harus merasakan dinginnya<br />

lantai sel tahanan. Pulaknya, warga<br />

Desa Rumah Sumbul, Kec. Sibolangit,<br />

Kab. Deliserdang ini, nekat membawa<br />

kabur uang perusahaan sebesar Rp<br />

60 juta lebih.<br />

Informasi diperoleh kru koran ini di<br />

Polsek Delitua, Repan Tarigan<br />

ditangkap petugas Polsek Delitua atas<br />

laporan Heriawan Ginting Manik<br />

warga Jln Jamin Ginting, Kel. Kwala<br />

Bekala, Kec. Medan Johor. Dalam<br />

laporannya, pimpinan perusahaan PT<br />

Efata Indonesia Tour & Travel yang<br />

beralamat di Jln Jamin Ginting Km 7,5,<br />

Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor<br />

menyebut, pelaku sudah bekerja<br />

selama 2 tahun di perusahaan, dan<br />

sejak 2015 dipercayakan menangani<br />

penjualan tiket kepada coorporate.<br />

Namun sejak Januari 2017, pelaku<br />

sudah mulai tak menyetorkan<br />

beberapa uang pembayaran tiket<br />

yang dipesan coorporate.<br />

Awalnya, pimpinan perusahaan<br />

berulang kali mempertanyakan<br />

kemana uang pesanan dari<br />

coorporate selama ini. Namun pelaku<br />

mengaku kalau uangnya belum belum<br />

cair. Karena tunggakan pembayaran<br />

dari coorporate semakin besar,<br />

pimpinan perusahaan memutuskan<br />

menghentikan kerjasama dengan<br />

coorporate dan meminta coorporate<br />

melunasi semua tunggakan<br />

Harimau Sumatera Tewas Dibantai Warga<br />

MEDAN-M24<br />

Warga Dusun Kuala Indah, Desa<br />

Terang Bulan Kec Aek Natas,<br />

KabLabuhanbatu Utara (Labura)<br />

nekat membantai (membunuh)<br />

seekor harimau Sumatera jantan.<br />

Hewan endemik Sumatera ini dibunuh<br />

setelah memasuki pemukiman dan<br />

dianggap mengancam warga.<br />

Kepala Balai Besar Konservasi<br />

Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut,<br />

Hotmauli Sianturi melalui Kabid<br />

Konservasi Wilayah I, Mukhtar Amin<br />

didampingi Kepala Balai Pengamanan<br />

dan Penegakan Hukum (Gakkum)<br />

Lingkungan Hidup dan Kehutanan<br />

(LHK) Wilayah Sumatera, Halasan<br />

Tulus dalam keterangan persnya,<br />

Jumat (26/5) mengatakan, pada<br />

Kamis (25/5) pihaknya menerima<br />

laporan soal keberadaan seekor<br />

harimau Sumatera jantan yang<br />

tertangkap di Dusun Kuala Indah,<br />

Desa Terang Bulan Kecamatan Aek<br />

Natas Kabupaten Labura. Saat itu<br />

juga tim dibantu Polsek Aek Natas<br />

menuju ke lokasi yang dimaksud.<br />

Tiba di lokasi, ternyata harimau<br />

jantan yang diperkirakan berusia<br />

sekitar 5 tahun dengan panjang 160<br />

cm dan tingi 68 cm itu sudah terbunuh<br />

dan telah dikuburkan oleh warga.<br />

Awalnya warga menolak jasad<br />

harimau itu dievakuasi oleh tim.<br />

Namun dengan melakukan tindakan<br />

tegas dan melalui perdebatan alot<br />

akhirnya jasad harimau itu berhasil<br />

dievakuasi ke Kantor BBKSDA Sumut.<br />

"Proses evakuasi jasad harimau ini<br />

awalnya mengalami kesulita. Warga<br />

menolak harimau itu dievakuasi.<br />

Namun setelah melalui proses<br />

negosiasi yang cukup alot dan sedikit<br />

tindakan tegas akhirnya jasad<br />

harimau bisa kita evakuasi,"ujarnya.<br />

Dari hasil pengumpulan bahan dan<br />

keterangan sementara,<br />

sambungnya, harimau itu sudah<br />

sekitar seminggu berada di sekitar<br />

pemukiman warga. Bahkan sudah<br />

sempat memangsa hewan peliharaan<br />

warga seperti ayam dan bebek. Tak<br />

ingin warga menjadi sasaran hewan<br />

buas itu, akhirnya warga mengambil<br />

tindakan dengan menghabisi nyawa<br />

satwa dilindungi itu dengan cara<br />

ditombak pada bagian perut dan<br />

bacokan pada bagian kepala. "Dari<br />

hasil pengumpulan bahan dan<br />

keterangan ada indikasi harimau itu<br />

mati akibat luka terbuka hingga<br />

bagian tengkorak kepala dengan<br />

senjata tajam (bacok). Terdapat luka<br />

lama bekas jerat,"ucapnya.<br />

Sementara, Kepala Balai Gakkum<br />

LHK Wilayah Sumatera, Halasan<br />

kalau cerita dia sama kami, dia nggak<br />

pernah mencuri," beber ayah korban.<br />

Di hadapan penyidik, korban mengaku<br />

selain disulut api rokok dan dipukuli, ia<br />

juga kerab dibenam ke dalam air agar<br />

mau mengaku sebagai pencuri. Korban<br />

tak berani melawan dan hanya bisa<br />

pasrah.<br />

"Tadi waktu diperiksa polisi, anakku<br />

ngaku pernah dibenam ke dalam air sama<br />

pelaku. Sakit kali hatiku dengarnya,<br />

nggak tahan aku dengar pengakuan<br />

anakku itu," timpal ibu korban sambil<br />

menangis. Kata ibu lima anak ini, dia<br />

memasukkan anaknya ke pesantren<br />

untuk dididik bukan disiksa.<br />

Amatan kru koran ini, di tubuh korban<br />

terdapat banyak luka yang terduga<br />

disebabkan api mancis. Korban juga<br />

susah diajak bicara dan lebih banyak<br />

diam serta tertunduk.<br />

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu M<br />

Nur Istiono, saat dikonfirmasi<br />

mengatakan akan mengecek laporan<br />

korban. "Akan saya cek," jawab Nur<br />

Istiono. (tiopan)<br />

pembayaran.<br />

Sejak itulah aksi penipuan yang<br />

dilakukan Repan Tarigan terbongkar.<br />

Soalnya, pihak coorporate merasa<br />

tidak pernah menunggak<br />

pembayaran. "Akibat perbuatan<br />

tersangka itu, perusahaan merugi Rp<br />

60.281.959," ungkap Heriawan<br />

Manik. Kapolsek Delitua melalui Kanit<br />

Reskrim, Iptu M Rian, SIK, ketika<br />

dikonfirmasi membenarkan kejadian<br />

tersebut. "Pelaku diamankan Kamis<br />

(20/5) sekira jam 14.00 WIB di<br />

rumahnya. Turut diamankan 1<br />

rangkap rekap pembayaran tiket dari<br />

Dinas Perdagangan. 30 kode booking<br />

invoice dan print outopsi tiket dan<br />

daftar transaksi," bebernya.<br />

(mehuli)<br />

Tulus mengatakan, pihaknya kini terus<br />

menyelidiki motif terbunuhnya harimau<br />

ini. Dari hasil penyelidikan sementara,<br />

ada indikasi perdagangan ilegal<br />

harimau Sumatera dan organ<br />

tubuhnya. Indikasi itu dikuatkan<br />

dengan fakta hilangnya beberapa organ<br />

tubuh harimau Sumatera ini<br />

seperti, kumis, alat kelamin, kulit<br />

bagian kening dan ujung ekor.<br />

"Sepertinya ada indikasi jual beli organ<br />

tubuh harimau. Ini juga akan<br />

menjadi bahan penyelidikan apakah<br />

mereka (warga) masuk dalam jaringan<br />

perdagangan organ satwa dilindungi<br />

atau tidak,"sebutnya.<br />

Selain itu, lokasi terjeratnya harimau<br />

juga akan menjadi titik utama proses<br />

penyelidikan. Karena sebelum tewas<br />

di tangan warga, hewan ini juga<br />

sempat terjerat. Saat ini jasad hewan<br />

dilindungi itu dititipkan di Rahmat Gallery<br />

guna kepentingan penyidikan.<br />

"Kita harap kasus seperti ini tidak<br />

terjadi lagi. Bagi para pelaku nantinya<br />

yang terbukti membunuh dan<br />

mengambil organ tubuh harimau<br />

Sumatera ini bakal dijerat dengan<br />

Pasal 21 UU Nomor 5 Tahun 1999<br />

tentang Konservasi Sumber Daya<br />

Alam dan Ekosistem dengan ancaman<br />

hukuman di atas 5 tahun<br />

penjara,"tukasnya. (ardi)<br />

Penipu..!! Ustadz Gadungan Diarak Warga ke Polsek<br />

PERCUT-M24<br />

Aksi penipuan berkedok<br />

sumbangan pembangunan rumah<br />

ibadah masih menjamur di Medan dan<br />

sekitarnya. Bemodal kotak amal dan<br />

surat jalan dari panitia, pelaku<br />

mampu menipu banyak orang. Uang<br />

hasil sumbangan yang diberikan<br />

ternyata 'dimakan' oleh si pelaku.<br />

Dia adalah Darwin Tarigan (25)<br />

warga Serdang Bedagai (Sergai).<br />

Ketika beroperasi di Jln Sidomulyo,<br />

Tembung, aksi pelaku terbongkar dan<br />

nyaris diamuk massa. Ustadz<br />

gadungan ini pun diarak warga ke<br />

Polsek Percut Sei Tuan, Kamis (25/5)<br />

siang.<br />

Info dihimpun, Jumat (26/5), aksi<br />

penipuan itu dilakukan Darwin<br />

bersama teman sekampungnya<br />

Lukman (40) yang mengaku ustadz.<br />

Kedua penipu ini melancarkan<br />

aksinya di rumah Erni (42) di Jln<br />

Sudimulyo, Tembung. Awalnya<br />

korban tak curiga.<br />

Untuk menyakinkan ibu rumah<br />

tangga itu, Lukman buka cerita.<br />

Kepada korban, pelaku meminta<br />

sumbangan untuk merehab masjid di<br />

kampung halamannya di Sei Rampah,<br />

agar orang di sana tidak kehujanan<br />

saat sholat tarawih nanti. Mendengar<br />

itu, korban pun iba.<br />

Sumbangan sebesar Rp1,1 juta<br />

langsung diserahkan Erni ke tangan<br />

Lukman disertai tanda terima. Uang<br />

itu nantinya akan dibeli seng satu<br />

kodi.<br />

Setelah uang diberikan, kedua<br />

pelaku pun langsung pergi. Namun<br />

Erni tiba-tiba curiga.<br />

Kemudian wanita ini menghubungi<br />

nomor HP Lukman 081295002116<br />

yang sebelumnya diminta korban.<br />

Untuk menyakinkan pelaku, korban<br />

pura-pura bertanya berapa lagi yang<br />

diperlukan untuk pembangunan<br />

masjid. Lukman menjawab tinggal<br />

Rp4 juta.<br />

Guna membongkar bisnis<br />

Maling Vario, Anak Punk Tarawih di Sel<br />

LABUHAN-M24<br />

Eman alias Eman Tato (28) warga Pajak<br />

Pagi, Kel Pekan Labuhan,Kec Medan<br />

Labuhan dihajar massa, Kamis (25/5) siang.<br />

Dirinya jadi terduga maling sepeda motor<br />

Vario BK 5717 OU milik Miranti (24), warga<br />

Bom Lama,Kec Medan Labuhan. Anak Punk<br />

ini pun dipastikan menjalani Ramadhan dan<br />

Tarawih dari balik sel.<br />

Keterangan yang dihimpum<br />

menyebutkan, awalnya korban<br />

memakirkan sepeda motornya di depan<br />

teras rumah kamis (25/5) pukul 19.30 wib.<br />

Kemudian ia pun ingin keluar membeli<br />

makanan, saat itu Miranti pun terkejut<br />

sepeda motornya sudah raib.<br />

"Sepeda motorku diparkir teras rumah,<br />

terus mau keluar beli makanan tiba-tiba<br />

udah enggak ada kereta ku"ucapnya di<br />

polsek<br />

Karena panik, Miranti menanyakan<br />

keberadaan sepeda motornya kepada<br />

tetangga terdekat. Informasi didapat<br />

korban kalau pelakunya adalah Eman Tato.<br />

Miranti pun langsung mencari keberadaan<br />

pelaku bersama kerabatnya.<br />

Keesokan harinya Jum'at (26/5) pukul<br />

09.00 wib, pelaku ditemukannya di Benteng<br />

terselubung ini, korban pun meminta<br />

pelaku datang untuk mengambil uang<br />

sebesar Rp4 juta. Lalu Lukman<br />

mengantarkan Darwin dengan<br />

menunggangi kreta untuk mengambil<br />

uang tersebut ke rumah korban.<br />

Sementara Lukman menunggu di<br />

ujung jalan.<br />

Darwin pun terkejut melihat orang<br />

sudah ramai di rumah Erni. Warga<br />

kemudian menginterogasi pelaku.<br />

Tapi Darwin sempat tidak mengakui<br />

aksi penipuan yang dilakoninya.<br />

Karena terus didesak warga, akhirnya<br />

Darwin mengakuinya. Untung warga<br />

tidak tersulut emosi.<br />

Rupanya uang itu digunakan pelaku<br />

untuk kepentingan pribadi. Sedangkan<br />

uang yang sudah diberikan korban<br />

dibawa kabur oleh Lukman.<br />

Selanjutnya Darwin diboyong ke<br />

kantor polisi.<br />

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />

Tuan, Iptu Philip, membenarkan<br />

kejadian itu. (wandi)<br />

Pala Desa,Kec Labuhan Deli, tepatnya di<br />

belakang Kantor Lurah saat sedang<br />

berkumpul bersama temannya. SWaat itu<br />

Eman dikepung saudara korban saat akan<br />

melarikan diri. Naas pelaku tertangkap dan<br />

menjadi bulan-bulanan saudara Miranti<br />

hingga babak belur."Pertamanya mau lari<br />

tapi karena udah kami kepung akhirnya<br />

tertangkap" sebut Udin uwak Miranti.<br />

Kanit Reslrim AKP Ponijo membenarkan<br />

kejadian tersebut. "Eman Tato kini sudah<br />

diamankan di Polsekta Medan Labuhan untuk<br />

mempertanggungjawabkan<br />

perbuatannya," kata Ponijo. (sigit)<br />

Honda Beat Hilang di Parkir<br />

LUBUK PAKAM-M24<br />

Raiyah (47) merasa kesal bukan<br />

kepalang. Niatnya membayar<br />

tunggakan cicilan sepedamotor<br />

Honda Beat BK 6365 MAT yang<br />

dikreditnya selama 2 bulan justru<br />

dibayar mahal. Sepedamotor yang<br />

sudah 16 bulan dicicilnya malah<br />

hilang dari parkiran kantor Adira<br />

tempat leasing sepeda motornya<br />

di Jln.Medan-Lubuk Pakam, Minggu<br />

(21/5) lalu sebelum melapor ke<br />

Polres Deli Serdang.<br />

Kepada sejumlah wartawan di<br />

Sat Reskrim, Jumat (26/5), warga<br />

Dusun VI Desa Dalu X A<br />

Kecamatan Tanjung Morawa<br />

mengaku awalnya mendatangi<br />

kantor Adira untuk memberitahu<br />

jika dirinya akan membayar dua<br />

bulan tunggakannya paling lama,<br />

Senin (22/5) depan. Tanpa curiga,<br />

korban naik ke lantai II kantor Adira<br />

dan meninggalkan sepedamotor<br />

7<br />

dengan kunci stang dan lock kunci<br />

tertutup.<br />

Setengah jam kemudian, Raiyah<br />

turun dari lantai dua, korban pun<br />

turun dan berencana pulang.<br />

Namaun saat berada diparkiran,<br />

korban kaget karena<br />

sepedamotornya hilang. Security<br />

disana pun ditanyai tapi tidak tahu.<br />

Kesal dan merasa dirugikan,<br />

korban melaporkannya ke Polres<br />

Deli Serdang sesuai dengan<br />

Nomor: STPL/312/V/SU/2017/Res<br />

DS tanggal 22 Mei 2017 yang<br />

ditandatangani Kepala SPKT A<br />

Ipda Maruli Pangaribuan. “Kesal kali<br />

aku, sepedamotor ku bisa hilang<br />

diparkiran Adira,” ujarnya.<br />

Kasat Reskrim Polres Deli<br />

Serdang AKP Teuku Fathir ketika<br />

dikonfirmasi membenarkan korban<br />

telah membuat laporan pengaduan<br />

dan pihaknya masih melakukan<br />

penyelidikan. (yan febri)<br />

Operasi Pekat, Polisi Cuma<br />

warga Kisaran Barat yang menggelar<br />

dagangan di bahu Jln.Diponegoro<br />

kepada wartawan mengungkapkan<br />

rasa kecewa terhadap penertiban<br />

tersebut. "Inikan mau puasa,kami<br />

selaku pedagang juga kepingin<br />

mempunyai uang untuk mencukupi<br />

kebutuhan hidup keluarga,saat ini<br />

kami memang pedagang yang memiliki<br />

kios di lantai II Pasar Inpres.Namun<br />

lokasi lapak dilantai II tersebut sepi<br />

pembeli,karena dasar itu,kami turun<br />

dan menggelar dagangan di kaki lima<br />

ini," ujarnya.<br />

Hendri mengatakan bila pihak<br />

Satpol PP Asahan tetap melakukan<br />

penggusuran terhadap para<br />

pedagang di pinggir jalan, mereka<br />

akan melakukan perlawanan.<br />

Kamis (25/5) kemarin.<br />

Dari ketiga pelaku diamankan<br />

uang sebanyak Rp45 ribu rupiah<br />

dan satu botol air meneral sedang<br />

yang berisi tuak. Sedang di Polsek<br />

Pagar Merbau mengamankan<br />

sebanyak enam botol besar miras<br />

jenis kamput dari Cafe Pak Pung di<br />

Dusun Titi Kuning Desa Sukamandi<br />

Hilir.<br />

Menurut keterangan Kasubbag<br />

Pengendali Operasi Polres Deliserdang<br />

AKP Agus Darmanto<br />

mengatakan, kegiatan operasi ini<br />

untuk menanggulangi dan menindak<br />

berbagai bentuk kejahatan<br />

penyakit masyarakat meliputi aksi<br />

premanisme, perjudian, pornografi,<br />

minuman keras dan<br />

prostitusi. “Operasi Pekat 2017<br />

agar terciptanya kondisi yang<br />

kondusif menjelang Bulan Suci<br />

Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri<br />

sehingga masyarakat dapat<br />

beribadah dengan khusyuk.”<br />

terang AKP Agus Darmanto.<br />

Operasi Pekat Toba 2017 sendiri<br />

digelar mulai tanggal 23 Mei 2017<br />

sampai dengan tanggal 6 Juni<br />

2017.(yan febri)<br />

Penertiban PKL Pasar Inpres<br />

menikah. Aku berasal dari Medan,<br />

aku lahir di sana pada 18 tahun lalu.<br />

Sebenarnya kedatanganku ke<br />

Batam untuk mencari pekerjaan<br />

dengan harapan dapat meringankan<br />

beban orang tua yang ada di<br />

kampung dan termasuk keluarga<br />

tidak mampu.<br />

Walau begitu aku bukannya<br />

memikirkan mereka, aku malah<br />

terlena dalam jeratan cinta terlarang<br />

dengan suami orang, dan<br />

menurutku itu sudah sangat terlalu.<br />

Dengan keadaanku masih<br />

teramat sedih, aku sedikit<br />

menceritakan kisah cinta yang<br />

kualami di hari-hari terakhir ini.<br />

Kedatanganku ke Batam dulunya<br />

ikut bersama paman yang sudah<br />

lama tinggal di Batam. Aku sempat<br />

tinggal di rumahnya, namun tidak<br />

lama.<br />

Pedagang kaki lima sudah siap<br />

menghadapi<br />

segala<br />

resikonya."Tolong Pak Bupati<br />

memberikan kesempatan kepada bagi<br />

kamipara pedagang kecil,"<br />

ungkapnya.<br />

Kasat Pol PP Isa Harahap yang<br />

dihubungi mengatakan, penertiban<br />

PKL tersebut untuk menghindari<br />

kemacetan arus lalu lintas di sekitar<br />

Pasar Inpres Kisaran. "Kami sadar<br />

dengan adanya penertiban tersebut<br />

dapat dipastikan terjadi<br />

gejolak,namun kami tetap<br />

menjalankan tugas karena para<br />

pedagang memakai bahu jalan<br />

dapat menyebabkan kemacetan lalu<br />

lintas," tegas Kasat Pol PP<br />

Asahan.(deddy)<br />

Pergi Merantau ke Batam<br />

Menurut Sarita Abdul Mukti, istri dari Faisal<br />

Haris, Jennifer Dunn sedang mengalami<br />

kekurangan dana. Sementara<br />

pemberitaan miring tentangnya beredar<br />

luas di media, Jennifer Dunn justru seolah<br />

menghilang. Dia tidak bisa dihubungi<br />

untuk dimintai konfirmasi terkait<br />

hubungannya dengan Faisal Haris.<br />

Sementara itu, istri Faisal, Sarita Abdul<br />

Mukti, justru bicara membeberkan<br />

hubungan suaminya dengan sang artis.<br />

Menurutnya, hubungan mereka sudah<br />

terjalin bahkan sebelum Jennifer<br />

menikah Bobby Michael Reza pada 2015.<br />

Setelah bercerai dengan Bobby, Jennifer<br />

kembali dekat dengan Faisal. Sarita<br />

pun memiliki dugaan bahwa uang adalah<br />

motivasi Jennifer mendekati suaminya<br />

lagi. "Mereka pacaran itu sudah lama.<br />

Pasalnya aku sering ditinggal<br />

sendiri, akibatnya merasa bosan<br />

dan sepi, akhirnya akupun pergi dan<br />

memutuskan mencari kost-kosan di<br />

tempat lain di daerah sekitar<br />

Nagoya.<br />

Dalam kesendirianku saat itu, aku<br />

mencoba untuk balajar hidup<br />

mandiri. Namun di tengah aku<br />

mencoba berdikari, tidak tahu apa<br />

yang terjadi padaku, aku jatuh hati<br />

pada pria yang tidak begitu kukenal.<br />

Saat itu diawal perkenalan, secara<br />

kebetulan, aku mengenal seorang<br />

laki-laki bernama Dodi (nama<br />

samaran). Entah mengapa aku<br />

merasakan getaran hati yang begitu<br />

kuat terhadapnya, padahal<br />

perkenalan kami belum begitu lama.<br />

Aku merasakan kalau aku telah<br />

jatuh hati padanya.<br />

(bersambung)<br />

Dituding Jadi Selingkuhan<br />

Alamak..!! Satpam<br />

Beringin, Tanjung Morawa ini,<br />

dibegal 4 orang naik kreta Yamaha<br />

RX King dan metik di Fly Over Jln<br />

SM Raja, Simpang Amplas, Medan.<br />

Kreta korban Honda Vario 150 BK<br />

2524 MAS leong dilarikan pelaku.<br />

Informasi dihimpun M24 di Polsek<br />

Patumbak, peristiwa itu terjadi<br />

saat korban dalam perjalanan<br />

pulang ke rumahnya usai bekerja<br />

sebagai Satpam. Pas melintas di<br />

TKP, kreta korban dipepet pelaku<br />

sambil mengancam pakai pisau.<br />

Lalu seorang pelaku turun dan<br />

Mereka putus, Jennifer menikah dengan<br />

pacarnya. Tapi, mungkin karena enggak<br />

punya uang, dia nemplok lagi dengan<br />

suami saya. Toh hartanya banyak kan,<br />

jadi bisa diapain aja," ujar Sarita.<br />

Pernikahan Jennifer Dunn dengan<br />

Bobby berlangsung Minggu (8/3/2015).<br />

Jennifer Dunn sendiri memang telah<br />

melalui banyak naik turun dalam<br />

kehidupannya. Sebelum dituduh<br />

merebut suami orang, dia juga sempat<br />

ditangka karena terlibat pesta narkoba<br />

dan pesta seks.<br />

Selain itu, Jennifer Dunn juga pernah<br />

terlibat kasus pencucian uang hasil<br />

korupsi yang dilakukan oleh Tubagus<br />

Chaeri Wardana alias Wawan. Semoga<br />

segera ada konfirmasi dari pihak yang<br />

bersangkutan. (net)<br />

merampas kunci lalu melarikan<br />

kreta korban. Siburian tak bisa<br />

berbuat apa-apa. Dia hanya<br />

pasrah di bawah todongan pisau.<br />

"Jujur bang, takut kali aku saat<br />

itu. Soalnya mereka semua<br />

membawa sajam. Daripada aku<br />

mati, lebih bagus aku pasrah aja,"<br />

bilang Siburian saat melapor ke<br />

Polsek Patumbak.<br />

Petugas SPKT Polsek Patumbak<br />

yang menerima laporan korban,<br />

langsung membawanya ke ruang<br />

periksa guna dimintai keterangan.<br />

(ahmad)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />

Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />

Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />

(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)Ariel Tatum, Bustamir (Takengon), Roni juanda (Bener mariah)<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!