03.07.2017 Views

30juni

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JUMAT, 30 JUNI 2017<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin<br />

Namun dari info yang diperoleh, akibat hujan deras dan<br />

angin kencang yang melanda pemukiman, warga terpaksa<br />

harus mengevakuasi sejumlah barang-barang dari dalam<br />

rumah. Bahkan sebagian terpaksa menebang pohon yang<br />

menimpa rumah mereka.<br />

Berdasarkan laporan yang diterima wartawan dari pihak<br />

Polres Dairi Sisir Terminal<br />

DAIRI-M24<br />

Kapolres Dairi AKBP Deddy Tabrani melalui Kasat Reskrim<br />

AKP Agus M. Butar-Butar bersama anggota menggelar<br />

razia ke terminal, Taman Wisata Iman dan lokasi parkir<br />

diseputaran kota Sidikalang pada hari Kamis (29/6) siang.<br />

Razia dilaksanakan dengan melakukan patroli dan<br />

memeriksa orang-orang yang dicurigai membawa senjata<br />

tajam, kunci "T" atau alat-alat lain yang digunakan untuk<br />

melakukan kejahatan premanisme, mendatangi tempattempat<br />

perkumpulan muda mudi serta mendatangi objekobjek<br />

vital di Sidikalang dan terminal.<br />

Adapun tujuan dari razia ini adalah untuk menekan<br />

angka kejahatan sehingga masyarakat yang berlibur<br />

merasakan keamanan serta pemudik merasa aman dan<br />

nyaman dengan hadirnya personil Polres Dairi yang<br />

melakukan patroli.(fajar)<br />

Lebaran Pertama, Rumah<br />

Karena kondisi ini, rumah-rumah warga di Medan Labuhan<br />

tersebut terpaksa menutup pintu rumahnya, agar air tidak<br />

lagi masuk ke dalam rumah. Bahkan, sebagian warga harus<br />

mengungsi ke rumah kerabatnya, ke kecamatan lain.<br />

Zainab (65) salah seorang warga Kelurahan Martubung,<br />

Kecamatan Medan Labuhan mengatakan, sangat bersedih<br />

di hari pertama Lebaran rumahnya terendam banjir.<br />

Pasalnya, baru pertama kali ini di hari Lebaran rumahnya<br />

terendam banjir."Setelah mengemasi barang-barang, saya<br />

dan keluarga akan mengungsi ke rumah anak di Medan<br />

Marelan," ujarnya, Minggu (25/6).<br />

Hasil pantauan di Medan Labuhan, banyaknya rumahrumah<br />

warga terendam banjir dikarenakan drainase di<br />

Kecamatan Medan Labuhan yang sudah tidak berfungsi<br />

lagi. Sehingga bila turun hujan deras, rumah-rumah warga<br />

mudah terendam banjir.<br />

Warga mengharapkan kepada Pemerintah Kota Medan<br />

segera memperbaiki drainase di sepanjang Jalan Medan<br />

Labuhan. Karena bila drainase tersebut tidak segera<br />

diperbaiki, warga khawatir bila setiap turun hujan rumah<br />

mereka akan terendam banjir. (fagih)<br />

Korban Hilang di Pantai<br />

ditemukan sejauh 2 mil laut dari lokasi hilang. "Posisi<br />

korban Bahrudin berada 100 meter dari Pantai Loji, lokasi<br />

korban berenang bersama D Lukmana (45) ayahnya yang<br />

juga menjadi korban meninggal akibat terseret arus,<br />

menyusul korban Gunawan ditemukan berada ditengah<br />

perairan teluk Palabuhanratu," kata Aulia Solihanto,<br />

Komandan Pos SAR Basarnas Sukabumi, kepada detikcom.<br />

Korban Bahrudin dinyatakan hilang sejak Rabu (28/6)<br />

kemarin, saat itu ia tengah berenang bersama kedua<br />

orang tuanya tiba-tiba ombak besar datang dan<br />

menyeretnya hingga ketengah. Melihat hal itu korban<br />

Lukmana berusaha menolong putranya, nahas ombak<br />

besar kembali datang dan malah menyeret keduanya.<br />

Sementara korban Gunawan (15) hilang saat berenang<br />

di Pantai Istiqomah pada Selasa (27/6). Saat itu teman<br />

korban bernama Teguh (15) juga ikut terseret dan<br />

langsung ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.<br />

Proses pencarian wisatawan yang hilang kembali<br />

dilakukan, tersisa satu korban lagi dengan identitas<br />

Anasbudi (18). Proses pencarian melibatkan Pos sar<br />

sukabumi, BSG (Basarnas Spesial Grup), Polres sukabumi,<br />

Polair sukabumi, Balawista, Act, Bpbd, PMI kab sukabumi<br />

dan Pramuka peduli.(dtc)<br />

Copet Ditangkap<br />

METRO24<br />

Copet asal Bandung, dibekuk polisi ketika beraksi di<br />

ruang tunggu Stasiun KA, Senen, Jakarta Pusat, Kamis<br />

(29/6) sore.<br />

“Meski sudah diamankan polisi masih sempat digebuki<br />

massa,” tegas Kapolsek Senen Kompol Indra Tarigan.Dari<br />

tersangka Deni Muhidin, 37, disita HP berikut dompet berisi<br />

uang Rp 35 ribu.<br />

Keterangan yang dihimpun pukul 15:30, Andi Ramdani,<br />

31, pria warga Bogor, Jawa Barat penumpang kereta api<br />

kelas bisnis mau berangkat ke Semarang, Jawa Tengah.<br />

Ketika itu korban sedang menunggu d iruang tunggu, dan<br />

disaat ada aba-aba kereta jurusan Semarang mau<br />

berangkat, Andi bangun dan baris menuju ke satsiun.<br />

Sementara pelaku yang berlagak calon penumpang ikut<br />

berbaris, begitu ada kesempatan pria pengangguran itu<br />

dengan cepat menempel korban dan mengambil telepon<br />

genggam serta dompet. Namun naas, begitu pelaku<br />

beraksi polisi yang sudah mengamati dari belakang,<br />

langsung menangkap tersangka.<br />

Begitu pelaku ditarik dari puluhan calon penumpang<br />

yang sedang antri masuk, tiba-tiba mereka bubar begitu<br />

mengetahui ada copet . Massa sempat menghakimi<br />

tersangka namun segera diselamatkan polisi.<br />

Copet itu segera diamankan ke kantor polisi, sedang<br />

korban yang buru-buru berangkat segera meninggalkan<br />

lokasi kejadian.<br />

Dari data dikepolisian, diduga kuat copet itu sering<br />

beraksi di stasiun. “Pelaku kelompok Bandung, juga sudah<br />

pernah beraksi di Stasiun Senen dan Stasiun Tanah<br />

Abang,” ujar Kompol Indra Tarigan.(psk)<br />

Personel Kodim Patroli<br />

“Patroli dilakukan setiap hari untuk memastikan<br />

permukiman warga aman selama ditinggal mudik pemiliknya<br />

ke kampung halaman,” kata Komandan Kodim (Dandim)<br />

0503/JB, Letkol Inf.<br />

Wahyu Yudhayana, Kamis (29/6).<br />

Dandim menjelaskan setiap hari anggotanya yang<br />

dilibatkan untuk patroli keamanan di pemukiman penduduk<br />

sebanyak 15 orang yang berasal dari masing-masing<br />

Koramil di jajaran Kodim 0503/JB, dengan dibantu Mitra<br />

Jaya dan Wanra.<br />

Langkah ini untuk meminimalisir kasus pencurian rumah<br />

yang ditinggal mudik oleh pemiliknya. “Harus diantisipasi<br />

terjadinya kasus pencurian dengan melakukan patroli,”<br />

kata Wahyu Yudhayana.<br />

Selain melakukan patroli di permukiman, prajurit TNI<br />

jajaran Kodim Jakbar, juga berpatroli di kawasan<br />

keramaian, seperti pusat perbelanjaan, masjid dan<br />

lainnya. Hal ini untuk membantu tugas kepolisian menjaga<br />

kamtibmas di tengah masyarakat. (psk)<br />

Badan Penanggulangan Bencana<br />

Daerah (BPBD) Kab. Langkat,<br />

tercatat 42 rumah mengalami rusak<br />

berat dan ringan. Lokasi pertama di<br />

Desa Padang Cermin Kecamatan<br />

Selesai, yang terdampak sebanyak<br />

21 rumah dengan klasifikasi 5 rumah<br />

rusak berat, 7 rumah rusak sedang<br />

dan 9 rumah rusak ringan.<br />

Sedangkan di Kel. Bela Rakyat,<br />

Kec.Kuala, tercatat 17 rumah rusak<br />

dengan rincian 9 rumah rusak ringan,<br />

4 rusak sedang dan 4 rusak berat.<br />

Selanjutnya di Desa Balai Kasih,<br />

kecamatan sama yakni sebanyak 4<br />

rumah mengalami kerusakan dengan<br />

klasifikasi 3 rumah rusak ringan dan<br />

1 rumah rusak sedang.<br />

Kepala Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah (BPBD) Kab.Langkat,<br />

Iwan Syahri yang dikonfirmasi<br />

wartawan mengakui pihaknya setelah<br />

menerima laporan langsung meluncur<br />

kelokasi . "Kita langsung turun begitu<br />

menerima laporan dan melakukan<br />

pendataan bagi warga yang menjadi<br />

korban serta memotong kayu yang<br />

tumbang," ujarnya.<br />

Ditambahkan, para korban yang<br />

rumahnya terkena dampak hujan<br />

deras disertai angin kencang kini<br />

menerima bantuan pribadi berupa<br />

uang tunai dan beras dari Bupati<br />

Langkat H Ngogesa Sitepu dan<br />

Anggota DPR RI Delia Pratiwi Br<br />

Sitepu.(rudi)<br />

SOPIR UGAL-UGALAN, MAZDA CX5<br />

SERUDUK AGYA DAN MOTOR<br />

METRO24<br />

Mobil Mazda CX5 hitam B 2258<br />

BFU ugal-ugalan menyeruduk mobil<br />

Daihatsu Agya dan motor Honda<br />

Beat di Jalan Arteri Permata Hijau,<br />

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,<br />

Kamis (29/6/2017).<br />

Warga menduga pengemudi<br />

mobil Mazda mabuk.<br />

Mazda dari Pondok Indah<br />

meluncur ke Gandaria. Di pertigaan,<br />

kendaraan itu menabrak mobil Agya<br />

akan keluar dari gang lalu<br />

Bandit Nekat, Rampok Mobil Tangki Air Saat Jalan<br />

METRO24<br />

Sungguh nekat lima penjahat<br />

jalanan ini, mereka menrampok mobil<br />

tangki berisi air isi ulang saat melintas<br />

di Galur Jalan Letjen Suprapto, Johar<br />

Baru, Jakarta Pusat, Kamis (29/6)<br />

sore. Satu pelaku berhasil dibekuk TNI<br />

dan empat lainnya kabur.<br />

Kinii bandit jalanan yang ditangkap<br />

itu dari kelompok Johar Baru bernama<br />

Aden Alamsia, 18. Sedangkan,<br />

empat pelaku lainnya lolos dari<br />

sergapan petugas TNI. Uang Rp<br />

550.000, hasil setoran air dibawa<br />

pelaku. Oleh petugas TNI pelaku<br />

sempat diserahkan ke Polsek Senen.<br />

“Karena kejadian berada di<br />

wilayah Johar Baru, pelaku bersama<br />

korban berikut mobil tangki<br />

mengangkut air minum isi ulang kami<br />

serahkan ke Polsek Johar Baru,”<br />

papar Kapolsek Senen Kompol Indra<br />

Tarigan.<br />

Keterangan yang dihimpun dari<br />

lokasi kejadian, sekitar pukul 16:10,<br />

mobil tangki bernomer polisi F 8521-<br />

GV, dikemudikan Wahyu, 25,<br />

bersama kenek ?Latif, 16, baru<br />

mengisi air ulang di Galur, dan sekalian<br />

mengambil uang setoran dari pemilik<br />

depo air yang tak jauh jalan raya<br />

lokasi kejadian.<br />

Setelah mobil selesai mengisi di<br />

depo pangkalan, mobil mau kembali<br />

ke Bogor dan melintas di kawasan Jl<br />

Suprapto. Namun, ketika melewati<br />

SPBU yang dekat jalan layang (Fly<br />

Over) Galur, jalanan saat itu macet<br />

total.<br />

Begitu menyalib dua kendaraan,<br />

tiba-tiba nongol lima anak jalanan<br />

lantas merampok mobil tangki air ini.<br />

Awalnya, lima bandit menghadang<br />

pakai potongan kayu menyuruh<br />

berhenti dan satu pelaku masuk ke<br />

dalam mobil minta HP dan uang<br />

setoran yang baru diterima.<br />

Karena takut, sopir kemudian<br />

menyerahkan Rp 10.000, namun<br />

tidak diterima, akibat ulah pelaku<br />

mobil tangki berhenti hingga<br />

membuat kemacetan. Karena uang<br />

tidak diberi oleh si korban, satu bandit<br />

menarik sopir hingga keluar dan<br />

pelaku memukul sang sopir kemudian<br />

merampas dompet berisi uang<br />

setoran.<br />

Setelah dompet dikuasai, penge-<br />

Ulang Tahun Gandeng Pacar & Anak Panti<br />

Lahir tanggal 29 Juni 1994, usia artis<br />

cantik Nikita Willy hari ini genap<br />

mencapai angka 23 tahun. Di hari<br />

bahagianya tersebut, ia tidak<br />

melupakan untuk berbagi dengan<br />

mereka yang kurang beruntung.<br />

Karena suka dengan anak kecil, Nikita<br />

pun merayakan ulang tahunnya<br />

bareng anak di panti asuhan.<br />

"Alhamdulillah hari ini masih dikasih<br />

kesempatan buat ultah yang ke-23.<br />

Karena bertambah usia nggak mau<br />

perayaan heboh. Aku cuma ingin<br />

ngerayain dengan orang-orang<br />

terdekat, orang yang berarti di hidup<br />

aku dan aku ingin berbagi<br />

kebahagiaan dengan adik-adik yang<br />

kurang beruntung di Yayasan Sayap<br />

Ibu," ujar Nikita Willy di Panti Asuhan<br />

Sayap Ibu di kawasan Barito,<br />

Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis<br />

(29/6).<br />

Tidak sendirian, dalam kesempatan<br />

tersebut Nikita juga nampak bersama<br />

sang kekasih yaitu Indra Priawan<br />

Djokosoetono. Pasangan ini tidak<br />

menyembunyikan fakta mereka<br />

tengah pacaran. Berasal dari<br />

keluarga yang cukup kaya raya, Nikita<br />

dan Indra menyempatkan diri untuk<br />

menunjukkan rasa solidaritas<br />

mereka.<br />

"Ide dari aku sendiri. Mamah kasih<br />

ide buat makan makan bareng<br />

keluarga, tapi balik lagi kayak tadi aku<br />

bilang, aku mau merayakan bareng<br />

Horny Di Pagi Hari Usai Bertemu Rini<br />

Setelah kami berdua sama-sama<br />

tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya,<br />

Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?<br />

Aku diam saja karena malu mengatakan<br />

bahwa sebenarnya Rini lah<br />

yang menaikkan tensiku pagi ini.<br />

Sorenya Agus datang ke rumahku,<br />

"Sepertinya Mas punya kelainan<br />

sepertiku ya..?" tanyanya setelah<br />

kami berbasa-basi. "Maksudmu apa<br />

Gus..?" tanyaku heran.<br />

" Isteriku tadi cerita, katanya tadi<br />

pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty<br />

bergulat setelah ngobrol dengannya,"<br />

jawabnya enteng. Loh, aku<br />

heran, dari mana Rini nampak kami<br />

melakukannya? Oh iya, baru kusadari<br />

ternyata jendela kamar kami saling<br />

berhadapan. Agus langsung medengan<br />

isteriku seperti kesetanan.<br />

Goa mungil Resty sampai tuntas<br />

kujejali.<br />

Edan, kok aku sampai segila ini ya,<br />

padahal hari masih pagi.Tapi hal itu<br />

tidak terpikirkan olehku lagi.<br />

Isteriku sampai terengah-engah<br />

menikmati apa yang kulakukan<br />

terhadapnya. Resty langsung memegang<br />

kokoh akar tongkatku dan<br />

mempermainkannya, entah<br />

kenikmatan apa yang kurasakan saat<br />

itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan.<br />

Mas.., sekarang..! pinta<br />

isteriku memelas.<br />

Akhirnya aku mendekatkan tubuhku<br />

dan disambut pelukan hangat Resty.<br />

Tak lama, tempat tidur kami pun ikut<br />

bergoyang.<br />

mudi dengan menguber salah satu<br />

pelaku hingga terjadi duel. Sopir<br />

berhasil membekuk pelaku, hingga<br />

membuat pelaku lainnya balik<br />

menyerang sang sopir.<br />

Namun naas, disaat terjadi baku<br />

hantam satu lawan lima bandit<br />

jalanan, tiba-tiba melintas anggota<br />

TNI masih mengenakan seragam<br />

meliter.<br />

Tak pelak lagi anggota tentara itu<br />

segera turun dari sepeda motor dan<br />

empat pelaku segera melarikan diri<br />

masuk gang kecil.<br />

Anggota tentara itu pun dengan<br />

sigap langsung menangkap satu<br />

pelaku bernama Aden Alamsia. Kini<br />

pria tersebut segera diamankan<br />

petugas dan pelaku kemudian<br />

diserahkan anggota TNII ke Mapolsek<br />

Senen.<br />

Sementara sopir dan kenek mobil<br />

tangki bersama barang bukti mobil<br />

yang baru mengantar air isi ulang juga<br />

diamankan sebagai barang bukti.<br />

“Pelaku kelompok Johar Baru, yang<br />

nota bene diduga mengkonsumsi<br />

obat,” tegas Kapolsek Senen Kompol<br />

Indra Tarigan. (psk)<br />

adik-adik kecil.<br />

Kebetulan banget aku menemukan<br />

tempat Yayasan Sayap Ibu ini dan bisa<br />

berbagi sama adik-adik kecil di sini,"<br />

tuturnya.<br />

Nikita Willy berdoa yang terbaik<br />

untuk dirinya dan keluarga dalam<br />

pertambahan usianya. Usia 23 tahun<br />

menurutnya adalah momen untuk<br />

bertambah dewasa dan tak lagi mainmain<br />

dalam menghadapi kehidupan.<br />

"Sudah dewasa ya 23, memasuki<br />

21 juga sudah bukan yang main-main<br />

lagi, sudah dewasa, sudah harus<br />

serius mulai dari karir semuanya juga<br />

harus serius, harus bisa memilih yang<br />

terbaik buat future aku kedepannya<br />

dalam hal apapun," tandasnya.(kpl)<br />

nambahkan, "Nggak usah malu Mas,<br />

saya juga maniak Mas," selanya tanpa<br />

malu-malu.<br />

"Begini saja Mas", tanpa harus<br />

memahami perasaanku, Agus langsung<br />

melanjutkan, "Aku punya ide,<br />

gimana kalau nanti malam kita bikin<br />

acara..?" sebutnya. "Acara apa<br />

Gus..?" tanyaku penasaran.<br />

"Nanti malam kita bikin pesta di<br />

rumahmu, gimana..? "<br />

"Pesta apaan..? Gila kamu".<br />

"Pokoknya tenang aja Mas, kamu<br />

cuman nyediain makan dan musiknya<br />

aja Mas, nanti minumannya saya yang<br />

nyediain. Kita berempat aja, sekedar<br />

refresing ajalah Mas, kan Mas belum<br />

pernah mencobanya..?" tantangnya.<br />

(bersambung)<br />

Mabes Polri Dalami Kericuhan Penerimaan Taruna<br />

METRO24<br />

Kericuhan dalam penerimaan<br />

Taruna Akpol 2017 di Polda Jawa<br />

Barat menjadi perhatian Mabes Polri.<br />

Video kericuhan menyebar hingga<br />

pihak Mabes Polri juga telah melihat<br />

rekamannya.Kuat dugaan terhadi<br />

ketidakberesan dalam perekrutan<br />

yang terjadi di Polda Jawa Barat<br />

sehingga memicu permasalahan.<br />

“Kita sudah melihat video tersebut,<br />

dalam kapasitas sebagai satuan atas<br />

kita akan mendalami informasi<br />

tersebut,” ujar Kabagpenum Divisi<br />

Humas Polri Kombes Martinus<br />

Sitompul di Mabes Polri, Jakarta<br />

Selatan, Kamis (29/6).<br />

menyeruduk motor yang dikendarai<br />

karyawati ITC Permata Hijau.<br />

Serudukan membuat bagian<br />

depan Mazda rusak. Bemper mobil<br />

Agya copot sedang motor rusak<br />

parah pada bagian depannya.<br />

Pengemudi mobil Mazda, pria<br />

berkacamata berbaju hitam itu<br />

nyaris dihakimi massa karena<br />

berupaya kabur. “Mabuk lu ya?” ujar<br />

sejumah warga.<br />

Sedang Doni, driver ojek online,<br />

sejak awal melihat mobil itu dari<br />

Dikatakan, Mabes belum bisa<br />

memberikan komentar lebih jauh<br />

terkait isi video. Sejauh ini masih<br />

dilakukan pendalaman dan<br />

mempelajari isi dari video dan<br />

dilakukan konfirmasi kepada Polda<br />

setempat. “Kita pelajari dulu apa<br />

yang terjadi, nanti baru kita ambil<br />

sikap apa yang (akan) kita<br />

sampaikan,” ujarnya.<br />

Martinus mengaku adanya<br />

informasi yang beredar mengenai<br />

ketidakpuasan masyarakat dalam<br />

sistem perekrutan taruna Akpol di<br />

Jawa Barat. Karena itu pihaknya<br />

berjanji akan menindak lanjuti hal<br />

tersebut. Apabila ditemukan<br />

kejauhan. “Saya lihat sejak dari<br />

Jalan Arteri Permata Hijau ia sudah<br />

mengendarai mobilnya nggak benar,<br />

jalannya miring-miring,” ucapnya.<br />

Kanit Laka Lantas Polres Jakarta<br />

Selatan, AKP Sunar, saat<br />

dikonfirmasi belum bisa menjawab.<br />

Sementara Kanit Reskrim Polsek<br />

Jagakarsa, AKP Hari Subeno,<br />

mengatakan masih mengecek kasus<br />

tersebut.<br />

“Sebentar saya cek,”katanya.<br />

(psk)<br />

kecurangan maka akan dilakukan<br />

penindakan.<br />

“Bila nanti ada pelanggaran akan<br />

kita tindaklanjuti. Kita lihat nanti,”<br />

ujarnya.<br />

Dijelaskan, dalam perekrutan nilai<br />

peserta sudah dapat diketahui setelah<br />

peserta melewati tes. Calon taruna<br />

Akpol pun dapat langsung tahu nilai<br />

yang didapatkan langsung. Sebelumnya,<br />

beredar video orangtua calon<br />

Taruna Akpol protes karena Kapolda<br />

dianggap mengeluarkan kebijakan<br />

baru tiba-tiba tentang pemberlakukan<br />

kuota putra daerah dan tes ulang. Hal<br />

ini memicu protes orangtua calon<br />

taruna.(psk)<br />

KPK: Ada Alternatif Operasi<br />

merayakan Idul Fitri bersama<br />

keluarga di sana.<br />

Kabiro Humas KPK Febri Diansyah<br />

menjelaskan ada alternatif<br />

operasi besar untuk mengobati<br />

mata kiri Novel. Dalam pemeriksaan<br />

Rabu (28/6), diketahui<br />

jaringan putih di mata kiri Novel<br />

sudah tidak dapat tumbuh kembali.<br />

"Terdapat alternatif dilakukan<br />

operasi besar untuk menggantikan<br />

jaringan di bagian putih mata yang<br />

telah mati di mata kiri tersebut,"<br />

ujar Febri kepada wartawan, Kamis<br />

(29/6).<br />

Namun upaya operasi mata kiri<br />

Novel rencananya akan dilakukan<br />

setelah dokter menuntaskan<br />

tindakan pada mata kanan. Saat<br />

ini mata kanan Novel menunjukkan<br />

perbaikan walaupun masih ada<br />

lapisan kornea yang rusak.<br />

Febri mengatakan dokter<br />

memiliki opsi, antara lain memakaikan<br />

hard lens atau memicingkan<br />

sebagian kecil mata Novel. Keputusan<br />

akan diambil dalam satu<br />

hingga dua minggu ke depan-<br />

."Pemicingan mata akan dilakukan<br />

jika dalam 1-2 minggu ke depan<br />

perbaikan skin kornea stuck atau<br />

tidak ada perkembangan lagi,"<br />

tuturnya.<br />

Febri menyampaikan Novel juga<br />

menitipkan ucapan selamat Idul<br />

Fitri. Novel, kata Febri, berjanji<br />

7<br />

akan teguh menjadi bagian dari<br />

pemberantasan korupsi."Setelah<br />

mengalami seluruh perawatan<br />

hingga melewati Ramadan dan<br />

dapat menjalankan Idul Fitri<br />

bersama istri dan anak di Singapura<br />

pada beberapa hari lalu, saat ini<br />

Novel mengatakan tetap teguh<br />

hati menjadi bagian dari kerja<br />

pemberantasan korupsi," kata<br />

Febri.<br />

Febri mengatakan Novel juga<br />

menyampaikan permintaan maaf<br />

dalam momen fitri ini. Setelah<br />

melalui cobaan, Novel berharap<br />

semangat melawan korupsi<br />

menjadi lebih baik."Dalam momentum<br />

Idul Fitri ini, Novel dan keluarga<br />

menyampaikan permohonan<br />

maaf lahir dan batin. Semoga<br />

segala niat baik, semangat, dan<br />

ikhtiar kita melawan korupsi<br />

menjadi lebih baik setelah tempaan<br />

panjang ini," ucap Febri, mengutip<br />

Novel.<br />

Seperti diketahui, Novel<br />

diserang setelah menunaikan salat<br />

subuh di masjid di dekat rumahnya<br />

di daerah Kelapa Gading, Jakarta<br />

Pusat, pada 11 April 2017.<br />

Penyerangan itu diduga berkaitan<br />

dengan pekerjaan Novel selaku<br />

penyidik di KPK.Namun, hingga<br />

memasuki hari ke-79, polisi belum<br />

bisa mengungkap pelaku teror<br />

tersebut.(dtc)<br />

Main Kasar, Istri Polisikan<br />

di bawah 18 tahun ketika dia<br />

dituduh melakukan pelanggaran,<br />

hukuman wajib minimum…sebagai<br />

pria dewasa tidak berlaku untuknya<br />

dan dia seharusnya diadili di<br />

Pengadilan Anak,” sebut<br />

pernyataan hakim, pada Kamis (29/<br />

06).<br />

Ketika BBC Indonesia menghubungi<br />

Ali Jasmin, yang kini<br />

bekerja sebagai nelayan di Provinsi<br />

NTT, dia mengaku belum tahu<br />

putusan Pengadilan Banding. “Oh<br />

ya?” ujarnya dengan suara tercekat.<br />

Dia sempat tak berkata-kata<br />

untuk sesaat. Baru kemudian<br />

ketika ditanya bagaimana tanggapannya<br />

atas putusan tersebut dia<br />

berucap, “Itu kabar baik dan saya<br />

layak untuk senang.” Meski<br />

demikian, dia masih menuntut<br />

keadilan atas tindakan yang<br />

dialaminya.<br />

“Saya masih di bawah umur yang<br />

harusnya tidak ditahan. Kalau<br />

hasilnya hanya sebatas saya<br />

dibebaskan, saya ingin menuntut<br />

kompensasi. Saya sudah terlanjur<br />

ditahan. Jadi saya rasa saya pun<br />

berhak kalau mau menuntut<br />

kompesansi atau ganti rugi dari<br />

semua itu,” papar Ali, yang kini<br />

telah menikah dan dikaruniai<br />

seorang putri berusia satu tahun.<br />

Tuntutan Ali mendapat dorongan<br />

dari Colin Singer, ketua<br />

lembaga swadaya masyarakat Indonesia<br />

International Initiatives.<br />

“Putusan hari ini disambut baik, tapi<br />

ini hanyalah langkah selanjutnya<br />

menuju penanganan ketidakadilan<br />

SIMALUNGUN-M24<br />

Kisah Kekerasan Dalam Rumah<br />

Tangga (KDRT) yang dialami<br />

Ernawati (27), seorang ibu rumah<br />

tangga ini terjadi Kamis (22/6)<br />

silam. Ibu dua anak, warga Desa<br />

Asilom Kec.Gunung Malela,Kab.Simalungun<br />

untuk kesekian<br />

kalinya dalam setahun terakhir<br />

dikasari dan dianiaya suaminya<br />

sendiri. Merasa sudah tak tahan,<br />

Ernawati akhirnya melaporkan<br />

suaminya, Kusnandi ke polisi,<br />

Jum'at (23/6).<br />

Ernawati melaporkan Kusniadi<br />

atas pemukulan dan penganiayaan<br />

yang terjadi dalam rumah mereka<br />

sekitar pukul 22.00 WIB, sehari<br />

sebelum kasus ini bergulir ke Polsek<br />

Bangun. "Malam itu dituduhnya<br />

aku selingkuh bang dan menyimpan<br />

laki-laki dalam rumah. Padahal<br />

aku tak pernah melakukannya.<br />

Akibat perlakuannya<br />

semalam, sekira pukul tiga pagi<br />

dinihari tadi, aku lari menuju rumah<br />

orang tua di Kota Tebing Tinggi,"<br />

jawabnya. Pernyataan senada<br />

diungkapkan adik korban, Anum<br />

(24). Kakaknya disebutkan dianiaya<br />

dengan cara ditendang dan<br />

dipukuli. Peristiwa itu terjadi persis<br />

di depan Anum pada Mei 2017 lalu.<br />

Setelah kejadian itu, pelaku berjanji<br />

tidak akan mengulanginya,<br />

dengan membuat perjanjian diatas<br />

materai. "ini surat perjanjian yang<br />

dibuat abang iparku. Isinya<br />

apabila Kusniadi melakukan pemukulan<br />

lagi, maka akan berurusan<br />

dengan polisian. Saya mau lihat<br />

apakah polisian bisa menangkap<br />

pelaku atau tidak. Karena kami<br />

tidak mau berdamai dengannya<br />

lagi," tegas Anum kepada kru M24<br />

, Kamis (29/6). (adi)<br />

WNI Tuntut Kompensasi<br />

menghanguskan puluhan kios yang<br />

berada di tengah-tengah pasar<br />

tepatnya di blok D3 dan C1.<br />

Kapolsek Pamengpeuk, AKP Saepuloh<br />

mengatakan, setidaknya ada<br />

86 kios yang terdampak akibat<br />

kebakaran tersebut.<br />

"Rinciannya dari sekitar 350 kios<br />

yang ada di pasar ini 58 kios hangus<br />

terbakar dan 28 kios lainnya hanya<br />

terdampak," kata Saepuloh kepada<br />

detikcom melalui telepon, Kamis<br />

(29/6). Akibat kejadian tersebut<br />

kata Saepuloh, kerugian ditaksir<br />

mencapai miliaran rupiah. Karena<br />

selain kios, barang dagangan milik<br />

para pedagang juga hangus<br />

terbakar. "Ya kalau diperkirakan<br />

total kerugian lebih dari Rp 2 M,"<br />

ungkapnya. Kebakaran itu terjadi<br />

sekira pukul 20.30 WIB. Api<br />

yang diderita terlalu banyak anakanak<br />

Indonesia di tangan Australia.”<br />

“Tidak bisa diterima mereka yang<br />

terlibat dalam kasus yang bertentangan<br />

dengan nilai-nilai fundamental<br />

Australia, berjalan bebas<br />

tanpa sanksi dan dalam banyak<br />

kasus mendapat promosi. Sedangkan<br />

mereka yang mengalami<br />

pelanggaran keji ini kurang kompensasi<br />

dan pendampingan yang<br />

mereka perlukan untuk memulihkan<br />

kehidupan mereka,” papar Singer.<br />

Upaya penyelundupan manusia Ali<br />

bekerja sebagai juru masak di<br />

kapal yang terlibat dalam upaya<br />

penyelundupan 55 pencari suaka<br />

dari Afghanistan.Ali kemudian<br />

ditangkap kapal patrol Angkatan<br />

Laut Australia dan kasusnya<br />

disidangkan di Pengadilan Distrik<br />

Australia Barat. Pada Desember<br />

2010, dia dinyatakan bersalah<br />

melakukan penyelundupan manusia<br />

dan divonis hukuman penjara<br />

selama lima tahun.<br />

Kasus Ali mengemuka ketika<br />

wartawan dari stasiun televisi<br />

Channel Ten datang ke rumah orang<br />

tuanya di Desa Balauring,<br />

Kecamatan Omesuri, Kabupaten<br />

Lembata, Provinsi NTT.Dari kunjungan<br />

itu, terungkap bukti-bukti<br />

bahwa Ali lahir pada 12 Oktober<br />

1996. Artinya, Ali berusia 13 tahun<br />

ketika ditangkap dan 14 tahun<br />

saat dipenjara—padahal pengadilan<br />

menganggapnya telah cukup<br />

umur (18 tahun) untuk diadili.<br />

(psk)<br />

Puslabfor Mabes Polri Selidiki<br />

berhasil dipadamkan setelah<br />

petugas gabungan dari Disdamkar<br />

Garut, anggota TNI, dan polisi<br />

yang dibantu warga bahu membahu<br />

memadamkan api selama tiga<br />

jam. Api diduga berasal dari<br />

korsleting listrik salah satu kios<br />

yang terdapat di dalam pasar.<br />

Guna mengetahui penyebab<br />

pasti kebakaran, Tim Pusat Laboratorium<br />

Forensik (Puslabfor)<br />

Mabes Polri akan turun langsung<br />

ke lokasi kejadian. Rencananya,<br />

Puslabfor akan melakukan olah<br />

Tempat Kejadian Perkara (TKP)<br />

malam ini. "Lokasi kejadian sudah<br />

dipasang garis polisi. Tim Puslabfor<br />

sedang meluncur ke sini (wilayah<br />

Pamengpeuk). Kalau tidak sekarang<br />

malam, olah TKP dilakukan besok pagi,"<br />

pungkasnya. (kpl)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution,<br />

Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) |<br />

Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />

(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)Ariel Tatum, Bustamir (Takengon), Roni juanda (Bener mariah)<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!