Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SENIN<br />
3 JULI 2017<br />
ANTISIPASI MACET ARUS BALIK<br />
Satlantas Polres Tebing Tempatkan<br />
Personel di Titik Rawan<br />
TEBING TINGGI-M24<br />
Mengantisipasi kemacetan pada<br />
arus balik usai liburan Idul Fitri<br />
yang puncaknya diperkirakan<br />
terjadi pada hari Sabtu dan Minggu<br />
(1-2/7), Satuan Lalulintas (Sat<br />
Lantas) Polres Tebingtinggi akan<br />
menyiagakan personel di titik-titik<br />
rawan kemacetan.<br />
Hal itu dikatakan Kasat Lantas<br />
Polres Tebingtinggi AKP Imam<br />
Alriyuddin, Sabtu (1/7).<br />
"Puncak arus balik kita<br />
perkirakan hari Sabtu dan Minggu.<br />
Mengantisipasi terjadinya<br />
kemacetan akibat lonjakan<br />
kendaraan yang melintas, kita akan<br />
menyiagakan personil di titik-titik rawan macet," ujar Imam.<br />
Menurutnya, titik rawan macet tersebut yakni simpang empat<br />
Jln Sudirman tepat di inti Kota Tebingtinggi dan Simpang Beo, Jln<br />
Yos Sudarso yang merupakan titik temu kendaraan dari arah<br />
Kisaran maupun dari arah Pematangsiantar menuju Medan.<br />
AKP Imam yang tidak lama lagi akan melepaskan jabatan Kasat<br />
Lantas Polres Tebingtinggi untuk selanjutnya akan menjabat Kasat<br />
Lantas Polres Deliserdang ini lebih lanjut menyampaikan, jika<br />
terjadi lonjakan kendaraan yang cukup signifikan, pengendara akan<br />
diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif menuju Medan yakni<br />
melalui Dolok Masihul.<br />
"Kita akan terus berkoordinasi dengan Polres Sergai, bila terjadi<br />
kemacetan di gerbang tol, kita akan arahkan kendaraan melalui<br />
jalur alternatif yaitu melalui Dolok Masihul," terangnya.<br />
Perwira dengan tiga balok emas di pundaknya ini<br />
menambahkan selama arus mudik hingga menjelang puncak arus<br />
balik ini, belum ada kejadian kecelakaan lalulintas (Lakalantas)<br />
yang menonjol yang menyebabkan korban fatal yang terjadi di<br />
wilayah hukum Polres Tebingtinggi. Dirinya berharap kondisi<br />
kondusif ini tetap terjaga hingga puncak arus balik berakhir.<br />
"Kita mengimbau para pengendara jika merasa lelah dan<br />
mengantuk, janganlah memaksakan diri untuk meneruskan<br />
perjalanan tetapi hendaknya dapat beristirahat sejenak di Pos<br />
Pengamanan ataupun Pos Pelayanan yang telah disediakan," imbau<br />
Imam. (net)<br />
Sudah 574 Ribu Pemudik Kembali<br />
dari Pulau Sumatera<br />
METRO24<br />
Lonjakan arus balik terjadi di Pelabuhan Merak Banten. Tercatat<br />
sebanyak 574.943 orang sudah kembali dari pulau Sumatera ke<br />
Jawa melalui Pelabuhan Merak, Banten. Diperkirakan masih<br />
368.429 orang lagi yang belum kembali.<br />
Dari data yang, Minggu (2/7) pukul 08.00 WIB, total<br />
penumpang arus mudik yang naik dari Merak-Bakauheni sejak H-10<br />
hingga hari H Lebaran sebanyak 943.371 orang.<br />
Jadi, pemudik pejalan kaki maupun di dalam kendaraan yang<br />
telah kembali dari Bakauheni hingga hari ini sebanyak 574.942<br />
orang atau baru sekitar 61%.<br />
"Untuk roda 2, dari total 81.402 unit yang menyeberang dari<br />
Merak sejak H-10 hingga H Lebaran, telah kembali dari Bakauheni<br />
hingga hari ini sebanyak 54.500 atau sekitar 67%. Jadi, masih<br />
26.902 unit sepeda motor yang belum kembali," ujar Humas PT<br />
ASDP Cabang Merak Mario S Oetomo, Minggu (2/7).<br />
Sedangkan untuk roda 4, dari total 96.330 unit yang<br />
menyeberang dari Merak sejak H-10 hingga H Lebaran, baru<br />
kembali dari Bakauheni hingga hari ini sebanyak 63.145 atau baru<br />
66%. Artinya, masih 33.185 unit roda 4 yang belum kembali.<br />
Adapun total kendaraan yang belum kembali dari Sumatera ke<br />
Jawa, dari total 197.250 unit yang menyeberang dari Merak ke<br />
Bakauheni pada H-10 hingga H Lebaran, tercatat baru 121.988 unit<br />
yang sudah menyeberang kembali ke Merak atau baru sekitar<br />
62%. Jadi, masih ada sekitar 75.262 unit kendaraan lagi yang<br />
belum kembali ke Jawa.<br />
Sebelumnya, Dirut PT ASDP Faik Fahmi mengatakan, selama<br />
arus balik sebanyak 36 kapal dioperasikan dilintas Bakahuni-Merak.<br />
24 kapal diantaranya memiliki kapasitas besar yang dapat<br />
membawa 150 unit kendaraan. (net)<br />
Pemkab Asahan Gelar Gotroy<br />
di Alun-alun<br />
ASAHAN-M24<br />
Tempat-tempat strategis di inti Kota Kisaran, Minggu (2/7)<br />
dibersihkan. Kegiatan gotong royong ini digelar oleh Pemerintah<br />
Kabupaten (Pemkab) Asahan beserta masyarakat setempat.<br />
Asisten I Taufik Zainal Abidin mengatakan kegiatan tersebut<br />
dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Dinas PUPR, Dinas<br />
Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan Perdagangan, Kec Kota<br />
Kisaran Barat dan Kec Kota Kisaran Timur.<br />
Gotong royong difokuskan di seputaran Alun-Alun, Komplek<br />
Stadion Mutiara, Pasar Inpres dan tempat yang sering dikunjungi<br />
masyarakat.<br />
Sementara Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang melalui<br />
Kadis Kominfo Rahmat Hidayat Siregar menyampaikan, gotong<br />
royong pembersihan kota dari sampah merupakan budaya<br />
masyarakat Indonesia yang telah dikenal secara turun temurun<br />
sejak lampau.<br />
Kegiatan yang koordinatori oleh Pemkab Asahan untuk<br />
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Diharapkan, dapat<br />
mengembalikan budaya gotong royong di tengah-tengah<br />
masyarakat. (net)<br />
PENJARAHAN HUTAN DI PULAU MURSALA<br />
Syamsul Qodri: Bupati<br />
Tapteng Jangan Banci<br />
MEDAN - M24<br />
Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan<br />
Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) H<br />
Syamsul Qodri Marpaung, Lc, mengingatkan<br />
Bupati Kab Tapanuli Tengah (Tapteng) jangan<br />
banci melawan aksi brutal para penjarah dan<br />
pembalak hutan di Pulau Mursala. Termasuk<br />
aparat terkait dan penegak hukum yang<br />
seyogianya sigap menegakkan aturan kepada<br />
pelanggar hukum.<br />
H<br />
AL ini dikatakannya<br />
kepada<br />
M24,<br />
Minggu<br />
siang (2/7),<br />
Syamsul Qodri<br />
menyatakan<br />
geram membaca pemberitaan<br />
media seputar penjarahan<br />
hutan di Pulau Mursala<br />
dan Poncan Kab Tapteng. Apalagi,<br />
ada indikasi kuat selain<br />
pengusaha kayu yang bermain,<br />
menyeruak pula nama 'ATH'<br />
salah seorang anggota DPRD<br />
Tapteng yang diduga telah<br />
menjarah hutan di Pulau Mursala<br />
kurun 20 tahun.<br />
"Wawww, ini gak bisa dibiarkan.<br />
Kayu hutan merupakan<br />
aset negara yang seharusnya<br />
digunakan mensejahterakan<br />
rakyat. Kok dinikmati perorangan<br />
dan kelompok secara<br />
ilegal? Dimana Bupati Tapteng,<br />
Dishut dan aparat hukum setempat?<br />
Apa diam saja selama<br />
20 tahun karena banci dan sudah<br />
pada dapat "angpaw" semua<br />
ya," sindir Syamsul Qodri melalui<br />
telepon selularnya.<br />
Dalam waktu dekat, lanjut<br />
wakil rakyat membidangi hukum/pemerintahan<br />
tersebut,<br />
Komisi A akan meminta tanggungjawab<br />
Kabupaten Tapteng<br />
dan pihak Provinsi Sumut melalui<br />
pertemuan formal. "Perlu<br />
segera dibicarakan dalam RDP<br />
setelah Lebaran. Kita sedih bila<br />
Bupati Tapteng dan aparat hukum<br />
di sana banci melawan<br />
Tebing Tinggi Mulai<br />
Terapkan SBS Mandiri<br />
Launching aplikasi SBS Mandiri seusai sidang paripurna Istimewa<br />
Hari Jadi Kota Tebing Tinggi ke 100 Tahun. (Agus Sabono)<br />
TEBING TINGGI – M24<br />
Pemerintah Kota Tebing Tinggi<br />
melalui Dinas Pendidikan,<br />
mulai memberlakukan aturan<br />
Sekolah Berbasis Sistem (SBS)<br />
Mandiri.<br />
Launcing SBS ini sendiri dilakukan,<br />
Sabtu (1/7) bersamaan<br />
dengan peringatan Hari Jadi<br />
Kota Tebing Tinggi ke 100, yang<br />
lakukan oleh Walikota Tebing<br />
Tinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan<br />
bersama dengan Gubernur<br />
Sumut yang diwakili Asisten<br />
Kesra H. OK. Zulkarnain, diruang<br />
sidang DPRD disaksikan<br />
Ketua DPRD M. Yuridho Chap<br />
dan unsur FKPD Tebing Tinggi.<br />
Kadis Pendidikan, H. Pardamean<br />
Siregar mengatakan SBS<br />
Mandiri disiapkan guna<br />
membantu pengelolaan data<br />
penting disekolah dan merupakan<br />
salah satu bentuk pengenalan<br />
dan penerapan Teknologi<br />
Informasi, sehingga murid dapat<br />
meraskan langsung keuntungan<br />
Teknologi Informasi tersebut.<br />
SIDIMPUAN-M24<br />
Para petani yang tergabung di sejumlah<br />
kelompok tani (poktan) di Kota<br />
Padangsidimpuan mengeluh karena pupuk<br />
hingga saat ini belum masuk.<br />
Ist<br />
Wakil Ketua Komisi A DPRDSU H Syamsul Qodri Marpaung,<br />
Lc saat diwawancarai di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol<br />
Medan. (Foto: M24/BUDIMAN PARDEDE)<br />
penjarah hutan," tegasnya.<br />
Politisi PKS ini yakin, bila<br />
kelak hasil RDP DPRDSU menunjukkan<br />
sesuatu yang tidak<br />
“Ada beberapa keunggulan<br />
dari aplikasi SBS Madiri ini<br />
diantaranya menggunakan Bahasa<br />
Indonesia, pengisian daftar<br />
hadir siswa dan guru menggunakan<br />
fingerprint scanner,”<br />
ujarnya.<br />
Selain hal tersebut, Pardamean<br />
mengatakan, sistem ini<br />
akan memudahkan kontrol<br />
devisi, individu dan kehadiran<br />
pegawai, memudahkan mengolah<br />
data kehadiran guru,<br />
karyawan dan siswa.<br />
“Yang paling penting adalah<br />
mudahnya para orang tua siswa<br />
untuk memperoleh informasi<br />
penting dari pihak sekolah, dan<br />
hal ini sekaligus para orang tua<br />
siswa ikut memberikan pengawasan<br />
tidak saja terhadap anaknya<br />
sendiri tetapi juga gurunya,<br />
sehingga dengan kepedulian<br />
tersebut diharapkan dapat terus<br />
meningkatkan mutu pendidikan,”<br />
katanya.<br />
Ditambahkannya, SBS Mandiri<br />
ini akan berjalan positif satu<br />
minggu setelah di launching,<br />
karena saat ini segala persiapan<br />
disekolah masing-masing terutama<br />
untuk penghimpunan data<br />
para guru-guru dan siswa, terutama<br />
sidik jarinya. (agus)<br />
beres, maka bukan mustahil<br />
Komisi A DPRDSU menjadwalkan<br />
turun ke Pulau Mursala.<br />
"Sekali lagi, Bupati Tapteng<br />
jangan banci melawan pembalak<br />
liar. Koordinasi dong<br />
dengan Forum Komunikasi<br />
Pimpinan Daerah (Forkopimda)<br />
Tapteng. Perusakan lingkungan<br />
adalah masalah serius dunia,"<br />
cetus legislator asal Dapil Sumut<br />
V Kab Batubara, Kab Asahan dan<br />
Kota Tanjung Balai itu, sembari<br />
mendukung berbagai elemen<br />
bersatu untuk membeberkan<br />
berbagai pihak/kelompok yang<br />
merusak lingkungan.<br />
Sebelumnya, Ketua LSM Komite<br />
Integritas Anak Bangsa<br />
(KIRAB) Sumut Hamdan Simbolon,<br />
SH juga melontarkan rasa<br />
prihatin dan iba saat mengetahui<br />
eksploitasi dan penjarahan<br />
hutan lindung terjadi mulus di<br />
Pulau Mursala dan Poncan Kab<br />
Tapteng.<br />
"Saya menyesalkan sikap<br />
Bupati Tapteng dan aparat terkait<br />
di Tapteng tutup mata.<br />
Perusakan hutan kami sinyalir<br />
dilakukan banyak pengusaha<br />
kayu diantaranya oknum anggota<br />
DPRD Tapteng berinisial<br />
"ATH". Telah terjadi sekira 20<br />
tahun," sesal Hamdan, seraya<br />
berjanji akan unjukrasa menekan<br />
Kapolda Sumut, Kadis<br />
Kehutanan Sumut serta Ketua<br />
DPRDSU agar mengambil tindakan<br />
tegas. (budiman)<br />
BPBD Labura dan Satpol PP saat menurunkan papan<br />
reklame yang rusak parah dan membahayakan.<br />
Bikin Bahaya, Papan Reklame<br />
Rusak Diturunkan<br />
LABURA-M24<br />
Satu papan reklame yang kondisinya rusak parah di Jln<br />
Jenderal Sudirman, Aek Kanopan, diturunkan oleh Badan<br />
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Labura<br />
bersama Satpol PP, Sabtu (1/7). Penurunan ini dilakukan<br />
karena papan reklame itu dianggap membahayakan.<br />
“Untuk menghindari bahaya, sejak tadi malam kami<br />
berjaga. Hari ini diturunkan,” kata Kepala BPBD<br />
Labura.Yandri Suhadi.<br />
Pihak BPBD Labura dan Satpol PP melakukan penjagaan di<br />
sekitar papan reklame tersebut sejak, Jumat (30/6). Terlebih,<br />
hujan deras dan arus balik yang cukup padat.<br />
“Sudah lama rusak parah, tapi tak kunjung diperbaiki.<br />
Untung saja BPBD Labura dan Satpol PP cepat tanggap,” kata<br />
Ahmad Syahruddin Hasibuan, warga Aek Kanopan. (net)<br />
BELUM MASUK SEJAK MARET<br />
Petani Keluhkan Keterlambatan Pupuk<br />
“Kami sangat berharap<br />
pemerintah menyalurkan pupuk<br />
bersubsidi supaya padi yang di<br />
tanam tumbuh dengan baik,” ujar<br />
sejumlah petani sawah di Kec.<br />
Padangsidimpuan Tenggara, Kota<br />
Padangsidimpuan, Jumat (30/6).<br />
Selama ini mereka harusnya<br />
mendapatkan alokasi pupuk delapan<br />
ton setiap tahunnya pada luas lahan<br />
sekitar 80 hektare yang tersebar di<br />
Desa Manunggang, Goti dan<br />
Manegen, Kecamatan Padangsidimpuan<br />
Tenggara.<br />
“Kalau dihitung ada sekitar 80<br />
ton kebutuhan pupuk para petani<br />
sawah melalui sejumlah kelompok<br />
tani yang tersebar di Desa<br />
Manegen, Manunggang dan Goti,”<br />
kata Kasran salah seorang petani di<br />
Desa Manegen, Kec. Padangsidimpuan<br />
Tenggara, Kota<br />
Padangsidimpuan.<br />
Dikatakan seyogianya di tahun<br />
2017 ini sejumlah poktan seperti<br />
Poktan Aloban, Poktan Sepakat,<br />
Poktan Mekar dan Kelompok Wanita<br />
Tani (KWT) sudah menerima pupuk<br />
realisasi semester awal tapi hingga<br />
kini belum mereka dapatkan.<br />
Harga setiap sak pupuk<br />
bersubsidi seperti pupuk urea<br />
dibayar petani dengan harga Rp<br />
110.000/sak. “Harga pupuk yang<br />
kami bayar Rp 110.000/sak,”<br />
pungkas Kasran.<br />
Sebelumnya, Kepala Dinas<br />
Pertanian Kota Padangsidimpuan<br />
Parimpunan Siregar melalui Kabid<br />
Sarana dan Prasarana, H Salim<br />
Harahap, mengakui adanya<br />
keterlambatan pendistribusian<br />
pupuk kepada petani. Hal itu<br />
disebabkan keterlambatan dalam<br />
mengisi jabatan sesuai dengan<br />
suorta baru atau organisasi<br />
perangkat daerah (OPD).<br />
“Harusnya pupuk sudah masuk<br />
pada Maret lalu sesuai dengan<br />
musim tanam mengalami keterlambatan.<br />
Namun demikian kita tetap<br />
berusaha secepatnya itu terealisasi.<br />
ILUSTRASI<br />
Kita baru menjabat sebagai kepala<br />
bidang jadi kita sedang melakukan<br />
usulan kebutuhan pupuk dan<br />
semoga segera dapat kita<br />
realisasikan,” katanya.<br />
Dikatakan, alokasi pupuk Kota<br />
Padangsidimpuan pada tahun 2017<br />
yang sasarannya untuk tanaman<br />
pangan dan hortikultura sebanyak<br />
1.441 ton yang terdiri dari SP36 243<br />
ton, ZA 239 ton, NPK 537 ton,<br />
organik 205 ton, peternakan urea<br />
enam ton, perikanan budidaya urea<br />
tiga ton, SP 36 satu ton, Za satu<br />
ton, NPK satu ton, organik satu ton.<br />
Untuk tanaman pangan padi<br />
sawah dengan target tanam 9.453<br />
hektare atau 152,4 kg/hektare<br />
idealnya paket optimal 250 kg/<br />
hektare. Atau hanya sekitar 60%-<br />
65% tanaman padi yang bisa<br />
dipenuhi pemupukan secara<br />
optimal.<br />
Artinya Kota Padangsidimpuan<br />
petani masih menambah pupuk dari<br />
non subsidi pemerintah. Harapan<br />
tentu pemerintah ada penambahan<br />
pupuk subsidi pada tahun<br />
mendatang agar beban petani bisa<br />
dikurangi. (net)