5juli
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
RABU, 5 JULI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Tewas, Ngadino 'Penyet' Tertimpa Pohon Sawit<br />
Ingin Anak Tidak<br />
KEDATANGAN jenazah Ngadino disambut jerit<br />
histeris dan tangisan istrinya Sri (47) dan keluarga<br />
lainnya. Ibu empat anak ini tak henti meratapi tubuh<br />
kaku suaminya.<br />
Menurut Sunar (61), sehari-hari Ngadino dikenal ulet<br />
bekerja. Sementara anak-anak korban banyak yang<br />
merantau. “Pagi hari dia (korban, red) bertani di sawah<br />
dan kebun ubi. Kalau siang dia ngarit rumput untuk<br />
pakan ternak kambing mereka,” ucap Sunar.<br />
Bahkan, lanjut Sunar, Ngadino lebih banyak menghabiskan<br />
waktunya di ladang dan ternak. Hanya<br />
sesekali singgah ke warung untuk minum kopi.<br />
Hal itu dibenarkan keluarga lainnya, Poniran (40).<br />
Pasalnya, Ngadino memiliki keinginan besar untuk<br />
keempat anaknya. “Dua hari lalu sempat bercerita sama<br />
aku bahwa ia (korban, red) ingin melihat anaknya itu<br />
dihargai dan tidak disepelekan orang lain,” kenangnya.<br />
Poniran tak menyangka, itu merupakan pertanda<br />
sekaligus perkataan terakhir kepadanya. (darmawan)<br />
Volume Air Naik<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Pencarian korban kedua, Indra Chandra alias Ican<br />
(16) di Air Terjun Jambuara belum membuahkan hasil.<br />
Volume air yang semakin besar menghalangi upaya Tim<br />
Gabungunan dari BPBD Asahan, SAR Tanjungbalai,<br />
kepolisian Tanah Jawa dan masyarakat sekitar, Selasa<br />
(4/7). Pantauan M24, turbulance yang terjadi serta<br />
bertambahnya volume membuat air semakin keruh. Hal<br />
itu menyulitkan pencarian dengan penyelaman.<br />
Akhirnya petugas mengandalkan galah dan pancing dari<br />
tepi air. "Kita tidak mau ambil resiko keselamatan<br />
anggota. Tim pencari akan menyisir dari atas batu<br />
dengan galah dan alat penggaruk," kata Kasi Kedaruratan<br />
BPBD Asahan, Khairudin Nur kepada M24.<br />
Tampak tiga pemancing ikut melakukan penyisiran<br />
dengan kail yang terpusat di tengah, dekat air yang<br />
jatuh. "Kita akan berusaha dengan segala cara untuk<br />
mencari korban. Sejauh ini alat pancing cukup efektif<br />
mencari korban tenggelam," kata pengelola objek<br />
wisata Air Terjun Jambuara, Ramli Damanik. (adi)<br />
Hidup Lagi Setelah Mati<br />
atau berlari.<br />
“Malam hari sajalah aku dan warga merasakan hal-hal<br />
gaib di sekitar kuburan Sibatu. Warga yang jalan cepat<br />
dan berlari di dekat kuburan Sibatu sudah jadi pemandangan<br />
rutin hampir setiap malam,” terang Wati.<br />
Keganjilan serupa dikisahkan Inawida. Selain<br />
mempercayai telah terjadi perpanjangan ukuran<br />
kuburan 1-2 Cm tiap tahun, Inawida juga membeberkan<br />
kisah seorang pemuda bernama Sibatu yang mati<br />
dibunuh di desa mereka. Anehnya lagi, lanjut Inawida,<br />
pemuda tersebut dikabarkan hidup kembali untuk<br />
selanjutnya merantau ke Aceh dan Sumatera Barat.<br />
Nah, ketika Sibatu berada di kedua wilayah itu, lagilagi<br />
Sibatu menghadapi masalah sampai dibunuh secara<br />
tragis. “Percaya gak percaya, kuburan Sibatu seperti ini<br />
ada di 3 tempat. Nias Utara, Aceh sampai Sumatera<br />
Barat,” ungkapnya.<br />
Pada sisi lain, Inawida menyampaikan pula 1<br />
peristiwa besar yang terjadi 5 tahun lalu atau sekira<br />
tahun 2006. Kala itu, kata dia, 2 orang warga setempat<br />
mencoba menebang pohon di sebelah kuburan Sibatu<br />
dengan kapak. Namun kapak yang dipakai justru<br />
lengket di pohon dan tidak bisa dicabut lagi. Beberapa<br />
hari kemudian pohon akhirnya ditumbangkan dengan<br />
cara menggergaji memakai chain-shaw. Barulah mata<br />
kapak bisa dicabut dari batang pohon. “Belakangan,<br />
orang yang menggergaji pohon itu tiba-tiba sakit<br />
hingga meninggal dunia,” kenang Inawida tak habis fikir.<br />
(bersambung)<br />
Febranata Alexander Titaley alias Alex<br />
SEBAR VIDEO HOT<br />
MANTAN PACAR,<br />
ALEX GOLL...<br />
MEDAN-M24<br />
Polda Sumut berhasil meringkus pelaku<br />
penyevar video porno milik Nadia Nurhaliza (19)<br />
warga Depok, Jawa Barat, yang sempat nejadi<br />
viral di media sosial (instagram). Pelaku adalah<br />
Febranata Alexander Titaley alias Alex, mantan<br />
pacar Nadia.<br />
Kasubdit Jahtanras Polda Sumut kepada<br />
wartawan, Selasa (5/6) malam, mengatakan,<br />
Alex adalah pria beristri memiliki dua anak. Ia<br />
ditangkap di kediamannya di Jln Sei Padang<br />
Medan, tiga hari lalu.<br />
“Ya, pelaku ditangkap atas laporan keluarga<br />
korban di Polres Depok,” kata Faisal Napitupulu<br />
melalui pesan singkat.<br />
Informasi menyebutkan, Nadia disekap pelaku<br />
di Apartemen Margonda Residence (Mares) II<br />
beberapa waktu lalu.<br />
Selain disekap, video hot Nadia bersama<br />
pelaku kemudian diunggah di akun instagram.<br />
Merasa dirugikan, keluarga korban pun<br />
membuat laporan ke Polresta Depok, Jumat 2 Juli<br />
2017. Berbekal laporan<br />
tersebut, Polresta Depok<br />
bekoordinasi dengan Polda<br />
Sumut meringkus pelaku.<br />
(ahmad)<br />
TUKANG ROTI<br />
SELAMA bulan Puasa Wak Lokot mencari tambahan<br />
penghasilan dengan menjual roti keliling. Sore itu ada ia<br />
lewat di depan rumak Mak Bedah, lalu Mak Bedah<br />
manggilnya, Wak Lokot lalu menghampiri rumah Mak Bedah<br />
dan menawarkan roti yang dia jual. Mak Bedah: “Ada roti<br />
apa aja, Bang ?” Wak Lokot : “Macem-macem, Dek !” Mak<br />
Bedah : “Ini apa’an, Bang ?” Wak Lokot : “Ini nanas.” Mak<br />
Bedah : “Kalo yang ini ?” Wak Lokot : “Ini mah kelapa, Dek.”<br />
Mak Bedah : “Nah, kalo yang ini Bang...!???” Wak Lokot :<br />
“Kalo yang ini mah, srikaya” Mak Bedahn : “Rotinya mana,<br />
Bang...!?? Dari tadi buah-buahan melulu..!??” Wak Lokot :<br />
!!!@@@%%%&&&&###!!!????<br />
PEGAJAHAN-M24<br />
Informasi yang dihimpun di lokasi, Senin (3/7) siang itu,<br />
Ngadino berangkat dari rumahnya di Dusun III Sidorukun,<br />
Desa Sukasari, Kec Pegajahan, Serdang Bedagai (Sergai)<br />
rumah untuk mengarit rumput sebagai pakan ternak<br />
kambing miliknya. Namun hingga sore, Ngadino tak kunjung<br />
kembali.<br />
Hal itu membuat istri, Sri (47) dan keluarga resah. Apalagi<br />
salah seorang keluarga, Poniran melihat Ngadino dalam<br />
kondisi sehat saat keluar rumah. Mencoba berpikiran positif,<br />
keluarga menduga ayah empat<br />
anak itu singgah di warung. (baca:<br />
Ingin Anak Tidak Dilecehkan Orang<br />
Lain)<br />
Sekitar pukul 19:00 WIB, mereka<br />
dikejutkan kabar jika Ngadino sudah<br />
tewas. Adalah Sunar (61) yang menemukan<br />
keberadaan korban pertama<br />
kali di areal kebun sawit Rambung Sialang,<br />
Div 06-PK Sidorukun, Pegajahan,<br />
Sergai.<br />
Saat ditemukan, tubuh Ngadino tertimpa<br />
pohon sawit sepanjang 13<br />
meter. Sontak Sunar melaporkan ke<br />
warga setempat. Puluhan warga lalu<br />
bekejasama untuk menggeser pohon<br />
sawit berusia puluhan tahun itu.<br />
Setelah dievakuasi, Ngadino sudah<br />
tidak bernyawa. Beratnya pohon swait<br />
yang direplanting itu diduga membuat<br />
tulang punggungnya patah. Bahkan<br />
darah segar masih keluar dari hidung<br />
dan mulutnya. Jenazah Ngadino pun<br />
langsung dibawa ke rumah duka.<br />
Pengamanan di Mapolrestabes Diperketat!<br />
MEDAN-M24<br />
Polda Sumut meningkatkan status<br />
kasus berita bohong alias hoax terkait<br />
insiden penyerangan Mapolda Sumut<br />
pada Minggu (25/6) lalu, dari penyelidikan<br />
menjadi penyidikan.<br />
Dengan begitu, Surya Hardyanto,<br />
si pemilik akun facebook penyebar<br />
berita hoax resmi ditetapkan sebagai<br />
tersangka.<br />
Ditingkatkannya status Surya Hardyanto<br />
dari saksi menjadi tersangka,<br />
setelah serangkaian pemeriksaan dan<br />
gelar perkara yang dilakukan penyidik.<br />
Kasubbid Penmas Polda Sumut,<br />
AKBP MP Nainggolan, menegaskan hal<br />
itu kepada wartawan, Selasa (4/7).<br />
"Pelaku membuat pernyataan tersebut<br />
setelah membuka media sosial<br />
melalui facebook-nya di handphone<br />
(HP) android di kolom komentar akun<br />
facebook atas nama IRA dan selanjutnya<br />
mengetik kalimat/pernyataan<br />
yang menyinggung. Setelah dilakukan<br />
pemeriksaan saksi-saksi, Subdit II/<br />
Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumut<br />
telah melakukan gelar perkara dan<br />
berdasarkan penyelidikan terhadap<br />
saksi Surya Hardyanto, hasilnya dapat<br />
ditingkatkan ke penyidikan. Selanjutnya<br />
menetapkan saksi Surya Hardyanto<br />
menjadi tersangka dalam kasus<br />
penyebaran berita bohong terkait<br />
kasus penyerangan oleh teroris di<br />
MEDAN-M24<br />
Pasca sejumlah kejadian teror terhadap<br />
anggota Polri, pengamanan di<br />
Mapolrestabes Medan, Jln HM Said,<br />
diperketat. Kendaraan yang hendak<br />
masuk akan digeledah.<br />
Pemeriksaan dilakukan oleh Provost.<br />
Amatan wartawan, Selasa (4/<br />
7), pemeriksaan dilakukan dengan<br />
menggeledah isi bagasi mobil dan<br />
barang bawaan milik warga yang datang<br />
ke Mapolrestabes. Petugas juga<br />
memeriksa identitas para pengemudi,<br />
baik kendaraan roda empat maupun<br />
roda dua.<br />
Kapolrestabes Medan Kombes Pol<br />
Sandi Nugroho mengungkapkan, pemeriksaan<br />
terhadap kendaraan para<br />
pengunjug tahanan merupakan prosedur<br />
kerja yang telah ditetapkan. Pemeriksaan<br />
ini juga sebagai upaya mengantisipasi<br />
penyerangan yang sewaktu-waktu<br />
dapat terjadi.<br />
"Ya, saat ini kondisi masih kondusif<br />
dan kita bekerja keras memberikan<br />
pelayanan dan keamanan kepada<br />
masyarakat," sebutnya.<br />
Sandi menambahkan, pemeriksaan<br />
juga terkait antisipasi masuknya narkoba<br />
ke dalam sel tahanan. Sebab, beberapa<br />
waktu lalu petugas piket mengamankan<br />
dua pengunjung yang<br />
hendak mengantarkan makan, kedapatan<br />
membawa sabu."Saat itu sabu<br />
disimpan di dalam bungkusan mie instan,"<br />
pungkasnya.<br />
Sementara itu, terkait penyerangan<br />
di Mapolda Sumut, Tim Badan<br />
Nasional Penanggulangan Terorisme<br />
(BNPT) melakukan audiensi ke Polda<br />
Sumut, Selasa.<br />
Rombongan BNPT dipimpin Direktur<br />
Perlindungan BNPT Brigjen Pol Drs H<br />
Herwan Chaidir didampingi Kasubdit<br />
Pemulihan Korban Kolonel Roedy<br />
Widodo, Densus 88 AKBP Kurnia<br />
Wijaya, Kasi Pengamanan Lingkungan<br />
Pemerintah M Lutfi MSi, Staff Direktorat<br />
Perlindungan Annisa Putri.<br />
ROmbongan disambut langsung<br />
oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol<br />
Agus Andrianto SH didampingi sejumlah<br />
pejabat utama Polda Sumut.<br />
Dalam pertemuan tersebut juga hadir<br />
istri dan keluarga korban Ipda<br />
(anumerta) M Sigalingging dan Brigadir<br />
Erbi Ginting (selamat).<br />
"Terimakasih kepada BNPT untuk<br />
perhatiannya kepada keluarga dan<br />
anggota kami yang gugur dalam tugas<br />
akibat penyerangan yang dilakukan<br />
kelompok radikal di Mapolda<br />
Sumut," kata Agus dalam sambutanya<br />
di ruang jamu Mapolda Sumut.<br />
Agus juga menyampaikan rasa belasungkawa<br />
kepada pihak keluarga<br />
Surya Resmi Jadi Tersangka<br />
PERCUT -M24<br />
Kehebohan terjadi di Mapolsek Percut<br />
Sei Tuan, Selasa (4/7). Bersama<br />
Marlon Purba, warga Jln Jermal XV,<br />
Desa Amplas mempertanyakan alasan<br />
dilepasnya seorang terduga pelaku<br />
pencurian.<br />
Mantan anggota legislatif Sumut ini<br />
bahkan langsung menuju Ruang<br />
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean<br />
Hutahaean mempertanyakan<br />
dibebaskannya, Johanes (28) warga<br />
Jln Jermal XV, Senin (3/7) malam. Ketika<br />
itu Kapolsek berjanji akan mempertanyakan<br />
kepada penyidik.<br />
Hal itu membuat Marlon geram dan<br />
menantang Kapolsek. “Aku sempat<br />
menantang Kapolsek bila Johanes<br />
tidak ditahan, aku ajak Kapolsek ‘main’.<br />
Artinya kami selaku warga akan melaporkan<br />
Kapolsek ke atasannya. Bagi<br />
aku harus ada kejelasan,” ketus Ketua<br />
Laskar Merah Putih Sumut ini.<br />
Mapolda Sumut yang disebut berlatar<br />
utang-piutang pada tanggal 25 Juni<br />
2017 jam 03.00 wib," ungkap MP<br />
Nainggolan.<br />
Mantan Kapolres Nias ini menceritakan,<br />
pasca insiden penyerangan<br />
Pos Penjagaan Mapolda Sumut yang<br />
menewaskan Aiptu Martua Sigalingging,<br />
Minggu (25/6) lalu, tiba-tiba<br />
muncul berita di media sosial (medsos)<br />
facebook yang menyebut, jika<br />
latar belakang insiden penyerangan<br />
itu adalah masalah utang piutang.<br />
Lantas disebutkan pula, pelaku (terduga<br />
teroris) dan korban, Martua Sigalingging<br />
adalah sama-sama non<br />
muslim.<br />
Berita yang diupload pemilik akun<br />
Surya Hardyanto itu, sontak menjadi<br />
perbincangan di seantero dunia maya<br />
dan menghebohkan masyarakat.<br />
Atas hal itu, polisi dalam hal ini Subdit<br />
II/Cyber Crime, Ditintelkam, Polres<br />
Deliserdang kemudian melakukan<br />
penyelidikan.<br />
Dari hasil penyelidikan itu, petugas<br />
kemudian mengamankan Surya Hardyanto<br />
(32), Minggu (2/6) malam, di<br />
kediamannya di Jalan Pertahanan Gg<br />
Teratai, Desa Tadukan Raga, Kec STM<br />
Hilir, Deliserdang berdasarkan laporan<br />
informasi No: R/LI-114 / VII/ 2017/<br />
Ditreskrimsus tanggal 1 Juli 2017 tentang<br />
dugaan tindak pidana setiap orang<br />
dengan sengaja dan tanpa hak<br />
Tidak adanya kejelasan pembebasan<br />
terduga pelaku pencurian, sebutnya,<br />
akan menimbulkan persepsi<br />
negatif kepada Polsek Percut Sei Tuan.<br />
Apalagi ketika itu, warga mengamankan<br />
Johanes bersama dua tersangka<br />
pencurian.<br />
“Kita sudah membantu kinerja polisi<br />
dengan menangkap ketiga pelaku<br />
pembobol rumah warga. Kok bisa pelaku<br />
Johanes dilepaskan? Kita minta<br />
Johanes ditahan,” tegasnya.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Iptu Philip Antonio Purba SH<br />
menjelaskan, saat diamankan, Johanes<br />
bukan sebagai pelaku, tapi diperiksa<br />
sebagai saksi.<br />
“Untuk menahan Johanes buktinya<br />
tidak kuat atau tidak cukup unsur pidananya.<br />
Kasus ini sudah kita konfrontir<br />
ke kedua tersangka yang kita<br />
tahan, memang tidak ada kaitannya<br />
tehadap Johanes. Makanya Johanes<br />
Petugas yang mendapat informasi<br />
langsung turun ke lokasi. Namun pihak<br />
keluarga menolak untuk dilakukan<br />
visum.<br />
“Peritiwa itu sudah kita tangani dan<br />
kini mayat korban sudah disemayamkan<br />
di rumah duka. Pihak keluarga keberatan<br />
untuk dilakukan visum dan<br />
menganggap peristiwa itu murni kecelakaan<br />
atau musibah,” ucap Kasubag<br />
Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro.<br />
(darmawan)<br />
atas musibah yang terjadi. "Ini merupakan<br />
salah satu peristiwa dalam tugas.<br />
Saya juga berharap agar keluarga<br />
ikhlas menerima musibah ini," pesan<br />
Wakapolda.<br />
Direktur BNPT menyampaikan, apa<br />
yang dilakukan adalah langkah pemulihan<br />
pertama sejak disahkannya subdit<br />
baru dibentuk oleh Menteri Pendayagunaan<br />
Aparatur Negara yaitu Subdit<br />
Pemulihan Korban BNPT.<br />
"Kami dari BNPT mengucapkan duka<br />
cita sedalam dalamnya karna ini merupakan<br />
takdir dan kita harus menerimanya.<br />
Tujuan kami disini yaitu untuk menjalankan<br />
Tupoksi kami bahwa BNPT di<br />
berikan kewenangan untuk memberikan<br />
pemulihan kepada korban," ucapnya.<br />
Poltak Purba dari pihak keluarga Ipda<br />
(anumerta) M Sigalingging mengucapkan<br />
terimakasih kepada Polda Sumut<br />
dan BNPT aras suport dan perhatiannya<br />
untuk keluarga korban. Pihak keluarga<br />
juga menyampaikan maaf bila<br />
ada kesalahan.<br />
Diakhir kegiatan Direktur BNPT memberikan<br />
bantuan untuk keluarga korban<br />
dan korban selamat Brigadir Erbi<br />
Ginting dilanjutkan dengan konseling<br />
dan pengecekan TKP di penjagaan<br />
pintu 3 Mapolda Sumut. (ardi/ahmad)<br />
menyebarkan berita bohong dan<br />
menyesatkan dan menyebarkan informasi<br />
yang ditujukan untuk menimbulkan<br />
rasa kebencian atau permusuhan<br />
individu, kelompok masyarakat tertentu<br />
berdasarkan atas Suku, Agama, Ras<br />
dan Antar Golongan (Sara).<br />
Pelaku, sambung Nainggolan, adalah<br />
simpatisan dari Hizbut Tahrir Indonesia<br />
(HTI) sejak tahun 2015 sampai sekarang.<br />
Pelaku memposting berita bohong<br />
itu dengan HP Samsung Duos<br />
Galaxy V model SM-G313HHZ dan diposting<br />
pada Selasa, 27 Juni 2017<br />
sekira pukul 15.00 di kediamannya.<br />
Isi dari kalimat dan pernyataan yang<br />
dibuat oleh Surya adalah "Sedikit Informasi<br />
saja, kebetulan rumah orang<br />
tua saya tidak jauh dari Mapolda<br />
Sumut, kebetulan saat berkunjung<br />
kekediaman orangtua, saya dapat kabar<br />
bahwa peristiwa di Mapolda itu<br />
karena masalah utang piutang, pembunuh<br />
dan korban sama-sama non<br />
muslim warga disekitar Mapoldasu saja<br />
heran, kenapa berita di TV jadi terkait<br />
masalah teroris... Wallahu a’alam."<br />
Tersangka Surya Hardyanto, jelas<br />
Nainggolan, dikenakan pasal 27 ayat 3<br />
Jo pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) Jo<br />
pasal 45 ayat (3) Jo pasal 45A ayat (1)<br />
dan (2) UU RI No.19 tahun 2016 Perubahan<br />
atas UU RI No.11 tahun 2008<br />
tentang ITE Subs pasal 207 Jo pasal<br />
208 KUHPidana. (ahmad)<br />
Warga Geruduk Ruang Kapolsek Percut Sei Tuan<br />
Curi Tas IRT, 2 Sekawan Masuk Penjara<br />
DELITUA-M24<br />
Ingin mendapatkan uang dengan<br />
cara mudah, Jumpa Rezeki Surbakti<br />
alias Juri (42) warga Desa Bukit, Kec<br />
Dolat Rakyat, Kab Karo dan Efendi<br />
Sinukaban (45) warga Desa Ujung<br />
Deleng, Kec Kuta Bulu, Kab Karo malah<br />
masuk penjara. Keduanya tertangkap<br />
karena mencuri tas milik Merlinta beru<br />
Sembiring (24).<br />
Ceritanya, ketika itu korban yang<br />
merupakan warga Desa Bukit, Kec<br />
Dolat Rakyat, Kab Karo menghadiri<br />
pesta di Kota Medan, Sabtu (1/7) sore.<br />
Karena sudah kesorean, korban<br />
menginap di rumah kakaknya di Jln<br />
Pales VII, Kel Mangga, Kec Medan Tuntungan,<br />
Minggu (2/7).<br />
“Begitu tiba di rumah saya meletakan<br />
barang-barang saya di ruangan<br />
tamu dan mandi. Selesai mandi, saya<br />
langsung hendak tidur dan meletakkan<br />
kembali barang-barang saya yang<br />
Puluhan Juta Disita<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber<br />
Pungli) Kepolisian Daerah Sumatera<br />
Utara dan Polres Simalungun<br />
melakukan Operasi Tangkap Tangan<br />
(OTT) penerimaan CPNS di Kantor Dinas<br />
Kesehatan (Dineks) Pemkab Simalungun.<br />
Sejumlah berkas diacakacak<br />
hingga ditemukan amplop berisi<br />
uang puluhan juta rupiah, Senin (3/4)<br />
lalu. Sekretaris Pokja Intelijen Satgas<br />
Saber Pungli Ipda Joy Sianipar melakukan<br />
penyelidikan ke kantor Dikes Simalungun.<br />
Setibanya di TKP, tim<br />
melakukan OTT terhadap seorang<br />
wanita bernama Flora br Purba (48),<br />
karyawan Koperasi Harapan di Dikes<br />
Simalungun.<br />
Adapun uang yang akan diterima<br />
itu antara lain dari Pegawai Tidak Tetap<br />
(PTT) Pengangkatan CPNS 2017<br />
tersimpan di tas besar warna merah<br />
di atas kepala saya,” beber korban<br />
ketika membuat laporan resmi di Polsek<br />
Delitua, Selasa (4/7). Keesokan paginya,<br />
Senin (3/7) korban yang terbangun<br />
tidak melihat tas miliknya dan langsung<br />
berteriak. Mendengar itu kakak<br />
korban pun terbangun. Setelah mendengar<br />
penjelasan korban, keduanya<br />
pun mencari tas tersebut. Saat<br />
hendak keluar dari pintu depan, mereka<br />
melihat kawat kasa pintu besi rumah<br />
sudah rusak. Mereka melanjutkan<br />
pencarian ke pasar hitam. Benar saja,<br />
sekitar 100 meter dari rumah, korban<br />
melihat dua pelaku membawa tas<br />
hendak menaiki becak. Sontak ia mengejar<br />
sembari berteriak maling. Akhirnya<br />
pelaku berhasil ditangkap warga selanjutnya<br />
diserahkan ke polisi.<br />
Dari tas yang diamankan terdapat<br />
1 unit HP warna putih merk OPPO New<br />
7, 1 unit Hp warna biru merk Samsung<br />
Puskesmas Panei Tongah Simalungun<br />
di antaranya atas nama Nova Melina<br />
Hutahaean (31), Pretty Malau (33),<br />
Maya Sidauruk (31), Nora Damanik<br />
(34) dan Novelinda Silalahi (23) honorer<br />
Dinkes Simalungun. Sejumlah<br />
amplop dan uang puluhan juta diamankan<br />
dari hasil OTT.<br />
Namun ada kejanggalan informasi<br />
soal Lukman yang disebut mengikuti<br />
rapat. Diketahui bahwa pada saat dilakukan<br />
pemeriksaan, pintu ruang kerja<br />
Lukman dalam keadaan rusak<br />
(diduga di congkel) lalu melarikan diri.<br />
Kabag Humas Polres Simalungun<br />
AKP J Sinaga membeberkan, barang<br />
bukti diamankan dari Flora Purba, yakni<br />
sebuah amplop atas nama Juwita<br />
Herliayanti Hasibuan yang berisi uang<br />
Rp20 juta. Sebuah amplop atas nama<br />
Ferawati Silalahi berisi uang Rp20 juta,<br />
dibebaskan tanpa syarat,” ucap Iptu<br />
Philip.<br />
Diberitakan sebelumnya, Johanes<br />
diamankan warga berawal saat rumah<br />
warga disatroni Jesman Capel Panjaitan<br />
(28) dan Surat (27). Namun aksi<br />
kedua warga Jln Raya Menteng Gg<br />
Rahayu, Medan Denai ini diketahui<br />
warga.<br />
Marlon dan warga lalu mendatangi<br />
rumah Johanes. Namun Johanes mengaku<br />
tidak mengetahui keberadaan<br />
temannya itu. Warga percaya begitu<br />
saja dan menuju ke dapur dan melihat<br />
ke sumur. Di situ warga melihat kedua<br />
tersangka bersembunyi. Sontak kedua<br />
tersangka jadi sasaran amuk massa.<br />
Tersangka Jesmen harus dilarikan<br />
ke rumah sakit dengan berlumuran<br />
darah. Sementara tersangka Surat<br />
babak belur. Karena dianggap menyembunyikan<br />
pelaku, Johanes pun<br />
ikut diserahkan ke petugas. (wandi)<br />
Galaxy S5, 1 tas sandang berisikan<br />
pakaian, 1 kotak susu bayi, 1 dompet<br />
berisikan uang Rp300 ribu dan 1 kartu<br />
ATM atas nama korban.<br />
Kepada petugas, kedua pelaku mengaku<br />
silap karena tidak memiliki uang<br />
dan pekerjaan. “Sudah lama kami merantau<br />
di Medan tetapi tidak punya pekerjaan.<br />
Rencananya HP korban mau<br />
kami jual ke Pajak Pringgan, Medan.<br />
Tapi baru naik becak langsung ditangkap<br />
warga,” aku keduanya.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna<br />
yang dikonfirmasi sudah mengamankan<br />
kedua pelaku. “Pelaku kita<br />
amankan saat hendak menjual hasil<br />
curiannya. Pelaku masuk ke rumah<br />
kakak korban dengan cara merusak<br />
kawat nyamuk pintu besi rumah kemudian<br />
memasukkan tangan dan memutar<br />
kunci pintu besi. Kemudian pelaku<br />
masuk dan mengambil barang-barang<br />
milik korban,” kata Wira. (mehuli)<br />
uang Rp10 juta dengan tulisan Nova<br />
Melina, satu blok uang sejumlah Rp 10<br />
juta, satu blok uang Rp10 juta tanpa<br />
nama, sebuah amplop putih tanpa<br />
nama berisi uang sebanyak Rp10 juta.<br />
Satu unit laptop merk ACER milik Flora<br />
Purba beserta tas ransel merk ACER<br />
juga milik Flora Purba, sebuah flasdisk<br />
merek Toshiba kapasitas 16 GB, 5 amplop<br />
kosong bertuliskan nama calon<br />
ASN diduga bekas tempat uang, 1<br />
buah buku tulis bersisi daftar nama<br />
setoran dan lima buah handphone.<br />
KBO Reskrim Ipda P Pinem yang<br />
dikonfirmasi, Selasa (4/7), juga membenarkan<br />
telah mengamankan terduga<br />
pelaku OTT di Dinkes Simalungun dilakukan<br />
oleh Poldasu bersama Polres Simalungun.<br />
“Saat ini terduga pelaku Flora<br />
boru Purba masih dalam pemeriksaan<br />
di unit Tipikor,” pungkas Pinem. (adi)<br />
Sinurat Tewas Kejang-kejang<br />
KISARAN-M24<br />
Keinginan Rusman Sinurat (56)<br />
makan sop buntut tak kesampaian.<br />
Pria warga Desa Riah Naposo,<br />
Kec Ujung Padang Simalungun,<br />
mendadak tewas di depan<br />
warung sop buntut milik bu Suratmi<br />
di Jln Sutami, Kel Sidodadi, Kec<br />
Pulo Bandring Asahan, Senin (3/<br />
7) sekira pukul 10.15 WIB.<br />
Kapolsek Kisaran Kota, Iptu T<br />
Samosir melalui Kanit Reskrim Iptu<br />
Syamsul Adhar, Selasa (4/7), di<br />
ruang kerjanya membenarkan tewasnya<br />
Rusman Sinurat. “Korban<br />
tewas duduga akibat serangan<br />
jantung,” ujarnya.<br />
Syamsul Adhar menjelaskan,<br />
dari keterangan sejumlah saksi di<br />
lokasi, rermasuk Suratmi (52) pemilik<br />
warung sop dan Supri (48)<br />
pekerja bangunan di samping<br />
warung mengatakan, awalnya korban<br />
datang ke warung dengan<br />
mengendarai kreta (sepedamotor)<br />
Honda CBR 150 R BK 5795 TA.<br />
“Pas turun dari kreta korban terlihat<br />
jalan sempoyongan. Persis di<br />
pintu masuk warung, dia (korban)<br />
sempat pesan sop. Tapi tiba-tiba<br />
jatuh dan mengenai meja makan,”<br />
bilang Suratmi.<br />
Akibatnya, bibir bagian bawah<br />
pecah diduga membentur meja dan<br />
lantai warung. Sementara badan<br />
Sinurat terlihat membiru. “Kuat<br />
dugaan kematian korban akibat<br />
serangan jantung. Pihak keluarga<br />
sempat menolak untuk dilakukan<br />
otopsi, namun kami tetap melakukan<br />
visum di RSU HAMS Kisaran,”<br />
pungkas Syamsul. (khairul)<br />
Polisi Buru Pelaku ke Binjai & Karo<br />
Ginting (45) warga Dusun III,<br />
Desa Baru, Kec Pancurbatu, Deliserdang,<br />
pihak kepolisian berupaya<br />
memburu Diaz Tarigan alias<br />
Batu, pelaku pembunuhan tersebut.<br />
Meski sudah dikejar hingga<br />
ke Binjai dan Karo, pelaku belum<br />
juga bisa dibekuk. Kanit Reskrim<br />
Polsek Pancurbatu Iptu Sehat Tarigan,<br />
Senin (3/7) sore kepada wartawan<br />
menuturkan, upaya pengejaran<br />
ke dua daerah itu belum<br />
juga membuahkan hasil. “Tapi kita<br />
akan terus memburunya,” ujarnya.<br />
Untuk melakukan pengejaran<br />
ini, katanya, sudah dibentuk dua<br />
tim.<br />
Di tempat terpisah, pengakuan<br />
anak korban Emmiya br Gurusinga<br />
(13) kepada pihak kepolisian<br />
menjelaskan, sebelum Diaz Tarigan<br />
alias Batu menghabisi nyawa<br />
Doorsmeer Milala Ludes<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Warga seputaran Jln Runding,<br />
Kel Batangberuh, Kec Sidikalang,<br />
Dairi heboh. Mereka berhamburan<br />
mendatangi lokasi bangunan usaha<br />
Doorsmeer Milala hangus terbakar.<br />
Peristiwa itu langsung diteruskan<br />
ke pihak kepolisian. Sekitar<br />
pukul 23:15 WIB, petugas Lantas<br />
Polres Dairi yang dipimpin Kasat<br />
Reskrim, AKP Agus M Butarbutar<br />
turun untuk mengamakan lokasi.<br />
Setelah menurunkan dua unit<br />
mobil pemadam kebakaran (Damkar)<br />
milik Pemkab Dairi, api berhasil<br />
dipadamkan. “Setelah 30 menit,<br />
api bisa dipadamkan. Tidak ada<br />
korban jiwa dalam kebakaran<br />
tersebut, namun kerugian diperkirakan<br />
puluhan juta rupiah,” jelas<br />
Kapolres Dairi, AKBP Dedy Tabrani<br />
SIK MSi melalui Kasat Reskrim,<br />
AKP Agus M Butarbutar yang ditemui<br />
di lokasi kebakaran.<br />
ibunya, dia sempat mendengar<br />
Batu mengutarakan niatnya kepada<br />
ibunya dan meminta sesuatu.<br />
Namun permintaan tersebut ditolak<br />
karena masih ada hubungan<br />
keluarga dan korban masih mengandung.<br />
Dari situlah, Batu marah<br />
dan naik pitam. Ia membacok Risma.<br />
Emmiya yang berusaha melerai<br />
penganiayaan itu, juga ikut<br />
ditebas Batu.<br />
Bahkan anak Risma lainnya,<br />
Witanta Gurusinga (6) juga tak luput<br />
dari penganiayaan.<br />
Sementara, Budi, salah seorang<br />
warga yang tinggal tidak jauh dari<br />
rumah korban menjelaskan, pelaku<br />
merupakan pria keturunan. Batu<br />
tinggal di Desa Baru sejak diangkat<br />
menjadi anak oleh marga Tarigan<br />
yang tidak mempunyai anak kandung.<br />
(ali)<br />
Diketahui bila bangunan yang<br />
terbakar adalah milik Sembiring<br />
warga Jln 45 Sidikalang yang disewa<br />
Tomas Batubara bersama keluarganya.<br />
Di situ mereka membuka<br />
usaha doorsmer dengan sistem<br />
bagi hasil. Saat kejadian ia sedang<br />
tugas jaga malam di Bank BRI.<br />
Peristiwa itu diketahui setelah istrinya<br />
menelpon. Awalnya, tutur<br />
Tomas, istrinya yang hendak tidur<br />
melihat asap masuk ke dalam rumah.<br />
Ketika dilihat keluar, ternyata<br />
bangunan yang berada di belakang<br />
rumah sudah terbakar.<br />
Istrinya langsung membangunkan<br />
anak-anak dan keluarga yang<br />
tidur di loteng. Kemudian mencoba<br />
memadamkan api. Karena terbuat<br />
dari papan dan tepas, api dengan<br />
cepat menghanguskan seluruh<br />
bangunan beserta isinya. Tampak<br />
1 unit kompresor, 1 unit Honda Vario,<br />
kulkas dan barang elektronik lainnya<br />
luder terbakar. (fajar)<br />
Sidabutar Hantam Kepala Tetangga<br />
LABUHAN-M24<br />
Herianto Sidabutar (24) tibatiba<br />
mendatangi Paulinus Apriadi<br />
(22) dengan amarah yang memuncak.<br />
Seketika dua pemuda itu<br />
bertengkar. Tak lama Herianto<br />
menghantamkan batu ke kepala<br />
Paulinus. Pertikaian itu terjadi di<br />
rumah Paulinus di Pasar 2 Timur,<br />
Kel Rengas Pulau, Kec Medan<br />
Marelan. Paulinus kemudian datang<br />
ke Polsek Medan Labuhan,<br />
Selasa (4/7) untuk melaporkan<br />
kasus tersebut.<br />
Kepada wartawan, Paulinus<br />
menyebutkan, awalnya ia sedang<br />
duduk di depan rumah, Senin (4/<br />
7) dini hari pukul 01.00 WIB. Tidak<br />
lama Herianto datang dengan<br />
marah-marah. Paulinus membalas<br />
hingga terjadi pertengkaran adu<br />
mulut dengan Herianto. Selanjutnya<br />
Herianto mengambil batu bata<br />
Elakkan Pejalan Kaki<br />
dan menghantamkannya ke kepala<br />
Paulinus. Pukulan itu membuat<br />
kepala sampingnya bocor dan<br />
mengeluarkan banyak darah. Melihat<br />
keributan tersebut, warga<br />
melerai. Herianto langsung melarikan<br />
diri.<br />
Usut-usut punya usut, kemarahan<br />
Herianto disebabkan ayahnya<br />
Anggi Sidabutar (50) pinggangnya<br />
ditikam oleh orang tua Paulinus<br />
seminggu lalu. Akibat luka tersebut,<br />
Paulinus mendapatkan 3 jahitan<br />
di kepalanya.<br />
“Dia (Herianto, red) marah karena<br />
ayahku nikam ayahnya. Padahal<br />
aku enggak tau dengan permasalahan<br />
itu. Tapi aku malah<br />
kena batunya,” sebutnya.<br />
Terpisah, Kanit Reskrim AKP<br />
Ponijo membenarkan laporan<br />
tersebut dan menyarankan Paulinus<br />
visum terlebih dahulu. (sigit)<br />
LABUHAN-M24<br />
Kecelakaan dengan merengut<br />
korban jiwa terjadi di Jln Titi Pahlawan,<br />
Simpang Kantor, Kec Medan<br />
Labuhan, Selasa (4/7) siang.<br />
Adalah M Yusuf (38) tewas setelah<br />
tergilas roda truk colt diesel.<br />
Informasi yang dihimpun, ketika<br />
itu M Yusuf mengendarai Yamaha<br />
Mio BK 6205 ABE melintas di<br />
Simpang Kantor ke arah Marelan<br />
dengan tujuan kediamannya di Jln<br />
Bakti ABRI, Kel Martubung, Kec<br />
Medan Labuhan. Di jalan rusak, ia<br />
mencoba mendahului truk colt diesel<br />
BK 8384 NB di depannya.<br />
Saat mengambil ruas kiri jalan,<br />
dirinya melihat pejalan kaki. Karena<br />
ingin mengelakkan korban, ia<br />
pun mengerem. Naas, jalan yang<br />
licin justru membuat kreta yang<br />
dikendarainya tergelincir dan jatuh<br />
ke kanan. Sontak tubuh korban<br />
terlindas roda truk. Oleh warga,<br />
korban dilarikan ke RSU Ameta<br />
Sejahtera. Sayang, setiba di rumah<br />
sakit, korban dinyatakan sudah tewas.<br />
Petugas Satlantas yang tiba<br />
di lokasi mengamankan sopir Rahman<br />
bersama truknya. "Korban tewas<br />
di rumah sakit setelah alami memar<br />
di perut akibat terlinas truk.<br />
Jenazahnya sudah dibawa pulang<br />
untuk disemayamkan," kata Kanit<br />
Lantas Polsek Medan Labuhan, AKP<br />
SR Sihite. (sigit)<br />
6 Nyawa Melayang di Jalan Raya<br />
MEDAN-M24<br />
Operasi Ramadniya yang dimulai<br />
sejak 19 Juni berakhir 4 Juli<br />
2017. Selama digelarnya operasi<br />
ini, terjadi 17 kecelakaan lalu lintas<br />
di Medan. Dari jumlah kecelakaan<br />
itu, menyebabkan enam orang<br />
meninggal dunia. Kasatlantas<br />
Polrestabes Medan AKBP Indra<br />
Warman kepada wartawan, Selasa<br />
(4/7) siang menjelaskan, dalam<br />
gelaran operasi Ramadnita 2017,<br />
terdata kreta mendominasi angka<br />
kecelakaan. 17 kecelakaan terjadi<br />
hingga, Senin (3/7).<br />
“Adapun perincian 6 meninggal<br />
Balas Dendam<br />
ADA saja kelakuan pasangan<br />
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.<br />
Setelah Raffi Ahmad memposting<br />
foto Nagita Slavina yang tidur<br />
dengan mulut mangap, kini giliran<br />
Gigi balas dendam.<br />
Terlihat dalam foto yang diposting<br />
Nagita Slavina pada akun Instagram<br />
mereka, Raffi tidur dengan<br />
posisi mulut mangap. Tampaknya<br />
Gigi berhasil mengerjai<br />
Raffi.<br />
dunia, 10 luka berat, dan 14 luka<br />
ringan. Seluruh korban kecelakaan<br />
umumnya mereka di usia produktif,”<br />
ujarnya. Indra menyebut,<br />
adapun kerugian material akibat<br />
kecelakaan itu ditaksir mencapai<br />
Rp83, 4 juta. “Kecelakan disebabkan<br />
berbagai hal. Ada yang laka<br />
tunggal. Namun, kebanyakan terjadi<br />
karena kendaraan menabrak<br />
dari arah depan,” terangnya.<br />
Indra mengimbau masyarakat<br />
walaupun Operasi Ramadniya berakhir,<br />
agar tetap mematuhi peraturan<br />
lalu lintas demi keselamatan<br />
diri dan orang lain. (ardi)<br />
“?? wkwkwkwkwk 1 - 1 ??,’’ tulis<br />
akun Raffinagita1717 yang dilansir<br />
dari detikHOT, Selasa (4/7/<br />
2017).<br />
Tergambar dalam foto tersebut<br />
Gigi tersenyum bahagia sambil<br />
menggendong Rafathar. Di sampingnya<br />
terlihat Raffi yang sedang<br />
tertidur pulas dan tak sadar difoto<br />
oleh Nagita Slavina. Wajah Nagita<br />
pun semringah melihat cara sang<br />
suami tidur. (dth)