18.07.2017 Views

18juli

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SELASA<br />

18 Juli 2017<br />

TOLAK INTERVENSI POLITIK & PELEMAHAN KPK<br />

Massa Gelar Mimbar Anti<br />

Korupsi di DPRD Sumut<br />

MEDAN-M24<br />

Puluhan orang<br />

berunjukrasa ke gedung<br />

DPRD Sumut di Jln<br />

Imam Bonjol Medan,<br />

Senin (17/7). Dalam<br />

aksinya, massa<br />

menggelar mimbar anti<br />

korupsi, menyerukan<br />

penolakan pelemahan<br />

KPK oleh pihak-pihak<br />

tertentu.<br />

Puluhan orang yang menggelar Mimbar Anti Korupsi di gedung DPRD Sumut. (M24-Budiman Pardede)<br />

P<br />

ANTAUAN M24,<br />

demonstran tiba<br />

di gedung dewan<br />

pukul 09.30 WIB.<br />

Mereka memajang<br />

spanduk pada beberapa<br />

titik gedung DPRD Sumut.<br />

"Save KPK. Tuntaskan Pemberantasan<br />

Korupsi," teriak demonstran.<br />

Sementara, aktivis anti korupsi,<br />

kalangan mahasiswa dan beberapa<br />

elemen lain yang tergabung dalam<br />

Koalisi Masyarakat Anti Korupsi itu,<br />

ikut berorasi bergantian, menyampaikan<br />

penolakan terhadap gerakan<br />

politik bertendensi melemahkan<br />

KPK.<br />

Salah seorang demonstran, Irsan<br />

A, dalam orasinya menyatakan, pihaknya<br />

menolak segala macam intervensi<br />

politik yang dipergunakan sebagai<br />

alat melemahkan KPK. Dia<br />

memastikan, pembahasan RUU KPK<br />

yang sedang digelar DPR RI, merupakan<br />

salah satu bentuk intervensi<br />

politik terhadap pemberantasan korupsi.<br />

"Intervensi hanya bisa dilawan<br />

oleh masyarakat dengan menyatakan<br />

penolakan," cetus Irsan.<br />

Rakyat Indonesia pun diajaknya<br />

bersatu menyelamatkan KPK dan<br />

terus mendorong penegakan hukum<br />

melakukan pemberantasan korupsi.<br />

"Melalui mimbar bebas anti korupsi,<br />

kami mendesak KPK membereskan<br />

berbagai kasus korupsi yang tersisa,"<br />

imbaunya, sembari meyakini,<br />

korupsi skala besar dan kecil patut<br />

diusut tuntas tanpa diskriminasi.<br />

Masih berdasarkan amatan M24,<br />

orasi-orasi mimbar anti korupsi<br />

Walikota Tebingtinggi Jamu<br />

Kapoldasu Sarapan<br />

Walikota Tebingtinggi bersama Kapolres Tebingtinggi menemani Kapoldasu santap<br />

sarapan. (M24-Agus Sabono)<br />

TEBING TINGGI-M24<br />

Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw<br />

berharap masyarakat Kota<br />

Tebingtinggi ikut memberikan<br />

dukungan dan support kepada polisi,<br />

khususnya Polres Tebingtinggi<br />

diperankan beberapa komponen Koalisi<br />

Masyarakat Sumut Bersih. Diantaranya<br />

elemen Gerbraksu, Farasut,<br />

Fitra Sumut, Gransi Sumut,<br />

Himmah Kota Medan, Lakip 45,<br />

Pusham Unimed, Pemuda Muhammadyah,<br />

Rumah Konstitusi Indonesia,<br />

BBH UISU serta BBH UMSU.<br />

(budiman)<br />

dan umumnya Provinsi Sumut.<br />

Hal ini disampaikan Paulus saat<br />

dijamu sarapan pagi di Rumah Dinas<br />

Walikota Tebingtinggi, Senin<br />

(17/7), sebelum berkunjung ke Polres<br />

Tebingtinggi, yang langsung<br />

disambut Walikota Tebingtinggi, Ir<br />

H Umar Zunaidi Hasibuan MM<br />

bersama Kapolres AKBP Ciceu<br />

Cahyati, Kaden B Brimobdasu<br />

Tebingtinggi serta tokoh agama<br />

dan tokoh adat.<br />

"Pertemuan ini adalah pertemuan<br />

sahabat lama, saya kenal dengan<br />

pak Wali ini sudah sejak tahun 2013,<br />

pak Umar ini teman saya," ungkap<br />

Paulus, seraya berharap dukungan<br />

dan bantuan dari para tokoh-tokoh<br />

masyarakat, tokoh agama dan tokoh<br />

adat di Kota Tebingtinggi, untuk<br />

terus membantu Polri dalam menjaga<br />

Kamtibmas dan suasana yang<br />

demikian kondusif di Tebingtinggi.<br />

Walikota Tebingtinggi, H Umar<br />

Zunaidi Hasibuan, menyambut baik<br />

ajakan dan imbauan dari Kapoldasu.<br />

Menurutnya, Pemko Tebingtinggi<br />

tentu sangat mendukung ini. Dan<br />

kondisi ini, katanya, akan diaktualisasikan<br />

bersama-sama dengan<br />

tokoh masyarakat, agama dan adat<br />

yang ada di Tebingtinggi.<br />

Walikota juga memberikan informasi<br />

tentang keberadaan Pemerintah<br />

Kota Tebing Tinggi secara ringkas,<br />

dan menyampaikan secara<br />

umum berkaitan dengan kondisi<br />

keamanan di Tebing Tinggi yang<br />

relatif aman dan kondusif.<br />

Sementara, para tokoh agama, di<br />

antaranya, Ketua MUI, FKUB, Dewan<br />

Mesjid dan tokoh lintas agama<br />

serta adat yang hadir, menyampaikan<br />

selamat bertugas kepada Kapoldasu,<br />

seraya mendoakan dapat<br />

menjalankan tugas dengan sebaikbaiknya.<br />

Pada kesempatan itu, Kapoldasu<br />

Irjen Pol Paulus Waterpauw, menerima<br />

ulos dan seperangkat pakaian<br />

adat Melayu dari para tokoh adat<br />

dan saling bertukar cendramata<br />

dengan Walikota Tebingtinggi, H<br />

Umar Zunaidi Hasibuan. (agus)<br />

Sampah ranting yang mengering ditinggalkan PLN (M24-Lihin)<br />

PLN Binjai Tinggalkan<br />

Sampah<br />

BINJAI-M24<br />

Warga Kelurahan Berngam<br />

menyesalkan sikap Unit Pemeliharan<br />

Perusahaan Listrik<br />

Negara (PLN) Area Binjai. Pasalnya,<br />

perusahaan milik Badan<br />

Usaha Milik Negara itu meninggalkan<br />

sampah di wilayah pemerintahan<br />

Kelurahan Berngam.<br />

Belum lama ini, petugas pemeliharaan<br />

PLN melakukan perawatan<br />

terhadap jaringan listrik<br />

di Jln Mesjid Baiturrahman, persis<br />

dekat bundaran sebelum memasuki<br />

Perumnas Berngam. Namun,<br />

pemeliharaan yang dilakukan<br />

berupa pemotongan ranting<br />

kayu yang menyelimuti kabel<br />

listrik itu, jejak pembersihan tak<br />

diangkut. Artinya, pihak pemeliharaan<br />

PLN meninggalkan<br />

sampah. Bahkan, berdasarkan<br />

pantauan, dedaunan di potongan<br />

ranting kayu itu, hingga kini<br />

sudah mengering dan tak kunjung<br />

diangkut, Senin (17/7).<br />

"Boleh melakukan pemotongan<br />

kayu ranting itu, tapi jangan<br />

meninggalkan sampah," ungkap<br />

Lurah Berngam, Rendro Masetio,<br />

kesal.<br />

Idealnya, kata dia, sampah jejak<br />

pemeliharaan itu diangkut<br />

oleh mereka. Jika memang ada<br />

berkoordinasi dengan instansi<br />

terkait di Pemko Binjai bagian<br />

kebersihan, tentu akan diangkut.<br />

"Namun kini, belum juga diangkut<br />

sampahnya. Kelurahan<br />

kami yang kotor jadinya terlihat,"<br />

tambah Rendro.<br />

Mendengar itu, Manager PLN<br />

Area Binjai, Lailan Hasibuan,<br />

kaget dari seberang telepon. Kepada<br />

wartawan koran ini, dia<br />

lantas meminta alamat sisa sampah<br />

yang tak diangkut oleh petugas<br />

lengkap beserta dengan fotonya.<br />

"Boleh difoto sampahnya<br />

kirim melalui WA (WhatsApp)<br />

saya. Itu sudah komitmen kita,<br />

enggak boleh berserak sampahnya.<br />

Minta tolong saya dikirim<br />

fotonya, biar ditindaklanjuti,"<br />

ujarnya.<br />

Menurut dia, sebelum melakukan<br />

pemeliharaan, pihaknya<br />

tetap menjalin koordinasi dengan<br />

instansi Pemko Binjai yang mengurusi<br />

kebersihan. Menurut dia,<br />

tidak boleh memotong ranting<br />

kayu pohon secara sembarangan.<br />

Sebab, kata dia, itu merupakan<br />

taman kota. "Tapi mana tau ada<br />

kelalaian, biar saya suruh cek<br />

sekarang. Idealnya tidak boleh<br />

ada sampah. Itu harus diangkat<br />

sama petugas kita. Harus menempatkan<br />

sampah itu pada tempatnya,"<br />

tandasnya. (lihin)<br />

RS Djoelham Binjai Raih<br />

Akreditasi Paripurna<br />

BINJAI-M24<br />

RSUD Dr RM Djoelham Binjai<br />

menjadi salah satu dari tiga rumah<br />

sakit umum di Sumut yang<br />

telah memiliki akreditasi<br />

paripurna. Walikota Binjai, HM<br />

Idaham, sangat mengapresiasi<br />

dan berterimakasih kepada<br />

Direktur RSUD Dr RM Djoelham<br />

Binjai, dr Sugianto, beserta jajaran,<br />

atas komitmen dan kerja<br />

keras yang dilakukan. Sehingga<br />

akreditasi paripurna bisa<br />

diraih.<br />

Apresiasi disampaikan Idaham<br />

pada acara syukuran<br />

akreditasi paripurna RSUD Dr<br />

RM Djoelham Kota Binjai, di<br />

lapangan parkir RSUD Dr<br />

Djoelham, Senin (17/7). Idaham<br />

menegaskan, dengan diraihnya<br />

predikat paripurna maka pelayanan<br />

yang diberikan kepada<br />

masyarakat juga harus paripurna.<br />

"Rumah sakit ini harus memberikan<br />

pelayanan paripurna<br />

kepada masyarakat yang ingin<br />

mendapatkan perawatan. Hari<br />

ini saya sangat berbahagia.<br />

Pasalnya, selama enam tahun<br />

lebih memimpin Kota Binjai<br />

hampir semua apa yang saya<br />

impikan untuk rumah sakit ini<br />

telah terwujud," ungkap Idaham.<br />

Direktur RSUD Dr RM Djoelham<br />

Binjai, dr Sugianto SPoG,<br />

merasa bahagia dan bersyukur,<br />

atas diraihnya akreditasi<br />

paripurna dari lembaga independen<br />

yang diakui secara nasional<br />

dan internasional. Menurutnya,<br />

selama 4 bulan berjuang<br />

dan akhirnya pengakuan<br />

paripurna dapat diraih. (lihin)<br />

BAKAL DIPECAT KEPALA DESA<br />

Perangkat Desa Birubiru Kompak Datangi Kantor Camat<br />

BIRUBIRU-M24<br />

Sejumlah prangkat Desa Birubiru Kecamatan Birubiru<br />

Kabupaten Deliserdang mendatangi kantor Camat<br />

Birubiru, Senin (17/7) pagi.<br />

Kehadiran para perangkat desa<br />

tersebut karena tidak terima,<br />

lantaran oknum kepala desa<br />

mereka, Bebasta Bukit,<br />

melayangkan surat peringatan<br />

ketiga, sekaligus sebagai surat<br />

pemecatan terhadap Kepala Dusun<br />

2 Lau Sigembura, Maghdalena<br />

Beru Tarigan.<br />

Sejumlah perangkat desa yang<br />

mendatangi Camat Birubiru,<br />

Wahyu Rismiana SSTP tersebut,<br />

mengajukan pengunduran diri<br />

secara bersama. "Kami tidak betah<br />

bekerja dengan kepala desa kami.<br />

Karena selama ini juga kurang ada<br />

komunikasi yang baik. Maka lebih<br />

baik kami mengundurkan diri,"<br />

ujar para perangkat desa serempak<br />

dalam rapat yang digelar.<br />

Di hadapan camat, perangkat<br />

desa pun secara gamblang<br />

membeberkan, kalau upaya<br />

pemberhentian para perangkat<br />

desa lama dilakukan kepala desa<br />

adalah bentuk sentimen pribadi.<br />

Itu dilakukan kepala desa guna<br />

memenuhi janji kepada tim sukses<br />

yang memenangkan Bebasta Bukit,<br />

dalam Pilkades tahun lalu. "Kalau<br />

saya baca, kepala desa mau<br />

memasukan tim suksesnya sebagai<br />

perangkat desa baru," imbuh salah<br />

satu prangkat desa.<br />

Sejumlah perangkat desa yang mendatangi kantor camat (M24-Mehuli)<br />

Menurut Kepala Dusun 2 Lau<br />

Sigembura, Maghdalena Beru<br />

Tarigan, pemecatan sepihak kepala<br />

desa, bukan hanya dialaminya.<br />

Sebelumnya, hal sama juga<br />

dirasakan perangkat desa, Sri<br />

Wahyuni Beru Lubis selaku Kaur<br />

Umum.<br />

"Seharusnya bila ada prangkat<br />

desa lalai atau tidak menguasai<br />

tugasnya, kepala desa terlebih<br />

dulu melakukan komunikasi<br />

dengan melakukan pemanggilan<br />

dan kemudian membinanya lalu<br />

memberi arahan. Bukan langsung<br />

diberi surat teguran. Ini<br />

namanya mencari kesalahan<br />

perangkat desa," beber<br />

Maghdalena.<br />

Menanggapi keluhan<br />

perangkat desa, Camat Birubiru,<br />

Wahyu Rismiana SSTP, berjanji<br />

akan menyelesaikan persoalan<br />

tersebut secepat mungkin.<br />

Begitupun, sambungnya,<br />

sebenarnya setiap perangkat desa<br />

harus menguasai tugas pokok dan<br />

posisi. Namun, katanya, upaya<br />

pemberhentian perangkat desa<br />

yang dilakukan terindikasi<br />

dipaksakan.<br />

"Saya minta seluruh perangkat<br />

desa bekerja seperti biasa. Mudahmudahan<br />

hal ini tidak terulang<br />

lagi. Agar roda pemerintahan di<br />

desa tidak vakum, nanti saya akan<br />

berkoordinasi dengan kepala desa,"<br />

ujarnya.<br />

Terpisah, Kepala Desa Birubiru,<br />

Bebasta Bukit, ketika dikonfirmasi,<br />

menjelaskan, kalau dia memang<br />

melakukan upaya pemecatan<br />

terhadap seorang perangkat<br />

desanya, karena oknum perangkat<br />

desa dimakusd sudah tidak masuk<br />

kerja selama 39 hari. "Absen mulai<br />

Januari 2017 hingga sekarang.<br />

Disamping itu, oknum kepala<br />

dusun tersebut juga tidak dapat<br />

melengkapi data kependudukan<br />

sesuai dengan yang saya<br />

perintahkan," pungkasnya.<br />

(mehuli)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!