You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
METRO 24 l SELASA,18 JULI 2017<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Dagang Sabu Tukang Becak & Istri Diciduk Polisi<br />
Menipu 350 Juta, Siagian<br />
7<br />
KISARAN-24<br />
Informasi dihimpun, penangkapan pasutri ini karena<br />
dikibuskan warga. Kata warga, rumah pelaku kerap dijadikan<br />
lapak transaksi narkoba. Petugas pun tak tinggal diam. Gak<br />
pakek lama, petugas turun ke lokasi melakukan penyelidikan.<br />
Begitu memastikan kalau kedua pasutri itu sedang berada<br />
di rumah, petugas pun menggrebeknya. Pertama diciduk<br />
Warnet Bolang Digrebek,<br />
Selatan, tiba-tiba berubah ramai, Minggu (17/7) pukul<br />
20:30 WIB. Rupanya, petugas Sat Reskrim Polres Binjai<br />
menggrebek 5 pria yang sedang bermain judi poker online<br />
berikut mengamankan 1 penyedia lapak judi tersebut.<br />
Keenam tersangka adalah Abdi Kris Sembiring (47)<br />
warga Jln Jamin Ginting, Kel. Pujidadi, Kec. Binjai Selatan<br />
(penyedia lapak judi online), Andre Claudio Sembiring (23)<br />
warga Jln Letjen Jamin Ginting, Kel. Pujidadi, Kec. Binjai<br />
Selatan, Alex Ginting (36) warga Namu Ukur Utara, Kec.<br />
Sei Bingai, Kab. Langkat.<br />
Kemudian Agus Ardiasyah (24) warga Jln Sei Lau Balan,<br />
Kec. Binjai Selatan, Al-Ihsan (20) warga Jln Gunung<br />
Bendahara, Kec. Binjai Selatan dan Rizki Junianzas (19)<br />
warga Jln Gunung Bendahara, Kel. Pujidadi.<br />
Penggrebekan itu bermula dari Tim Opsnal Polres Binjai<br />
dipimpin Kanit I Pidum Ipda Tono Listianto Stk MH,<br />
melakukan penyelidikan terkait maraknya permainan judi<br />
online jenis Trun Poker, yang dapat diakses melalui jejaring<br />
sosial facebook.<br />
Setelah mendapat titik terang, Ipda Tono bersama<br />
anggota Unit Jatanras, bergerak menuju Warnet Bolang.<br />
Di sana, petugas mengamankan 5 tersangka yang tengah<br />
asik bermain judi online dan 1 orang terduga penyedia chip<br />
untuk bermain judi.<br />
Selain tersangka petugas juga mengamankan barang<br />
bukti 6 unit layar monitor LCD 14 inci, 6 CPU komputer, 6<br />
keyboard komputer, 6 mouse komputer, 1 Router Wifi<br />
serta uang tunai Rp 380.000.<br />
Kanit I Pidum Ipda Tono Listianto Stk MH, ketika<br />
dikonfirmasi membenarkan penangkapan itu. (sopian)<br />
Sakit Jiwa..!! Terdakwa<br />
PN MEDAN-M24<br />
Budi Santoso alias Budi Bewok (37) warga Jl Brayan<br />
Bengkel, Kec. Medan Timur akhirnya dibantarkan ke Rumah<br />
Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sumut. Pembacaan surat<br />
pembantaran dilakukan Ketua Majelis Hakim, Aswardi Idris<br />
di ruang Cakra V, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin<br />
(17/7) siang.<br />
"Setelah melihat kondisi dan juga surat dari rumah sakit<br />
jiwa. Majelis hakim menyatakan saudara terdakwa tidak<br />
bisa mengikuti proses sidang. Kita setujui untuk dilakukan<br />
pembantaran," kata majelis hakim di hadapan terdakwa<br />
serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Lastati.<br />
Pembantaran itu sendiri kata majelis hakim tidak memiliki<br />
batas waktu hingga kondisi kejiwaan terdakwa dinyatakan<br />
normal kembali.<br />
"Kalau sudah bisa mengikuti sidang akan kita lanjutkan<br />
sidangnya," tukas majelis hakim sembari mengetuk<br />
palunya. Sementara itu, pantauan awak media, selama<br />
pembacaan surat pembantaran terdakwa tampak gelisah.<br />
Bahkan, saat hendak diboyong kembali ke mobil tahanan,<br />
terdakwa sempat mengeluarkan ancaman. "Kalau gak<br />
dimasukkan aku ke rumah sakit jiwa, kubunuhi orang ini<br />
mak," bilang terdakwa kepada ibunya yang menuntunnya.<br />
Untuk diketahui, terdakwa merupakan tangkapan<br />
Direktorat Reserse Narkoba Poldasu dengan sangkaan<br />
pasal 114 ayat 2 sub 112 ayat 2 UU No. 35 tahun 2009<br />
tentang narkotika bukan tumbuhan dan tanaman. Dia<br />
dititipkan jaksa ke Rutan pada 4 Mei 2017 lalu. (ansah)<br />
Aku Disuruh Memijit<br />
hilang dari pandanganku.<br />
Selesai mandi hari sudah hampir gelap. Di ruang keluarga<br />
Tante sedang duduk di sofa nonton TV sendiri. “Senamnya<br />
di mana Tante ?” Aku coba membuka percakapan. Aku<br />
memberanikan diri duduk di sofa yang sama sebelah<br />
kanannya.<br />
“Dekat, di Tebet Timur Dalam”. Malam ini Tante<br />
mengenakan daster pendek tak berlengan, ada kancingkancing<br />
di tengahnya, dari atas ke bawah. "Tumben, kamu<br />
tidur siang”. “Iya Tante, tadi main voli di situ” jawabku<br />
tangkas.“Kamu suka main voli ?” “Di Kampung saya sering<br />
olah-raga Tante” Aku mulai berani memandangnya<br />
langsung, dari dekat lagi. Ih, bahu dan lengan atasnya<br />
putih banget! “Pantesan badanmu bagus” Senang juga aku<br />
dipuji Tanteku yang rupawan ini.<br />
“Ah, kalau ini mungkin saya dari kecil kerja keras di<br />
kebun, Tante” Wow, buah putih itu mengintip di antara<br />
kancing pertama dan kedua di tengah dasternya. Ada<br />
yang bergerak di celanaku. “Kerja apa di kebun ?”<br />
“Mengolah tanah, menanam, memupuk, panen” Buah dada<br />
itu rasanya mau meledak keluar.<br />
“Apa saja yang kamu tanam ?” tanyanya lagi sambil<br />
mengubah posisi duduknya, menyilangkan sebelah<br />
kakinya. Kancing terakhir daster itu sudah terlepas. Waktu<br />
sebelah pahanya menaiki pahanya yang lain, ujung kain<br />
daster itu tidak “ikut”, jadi 70 % paha Tante tersuguh di<br />
depan mataku. Putih licin. Yang tadi bergerak di celanaku,<br />
berangsur membesar.<br />
“Macam-macam tergantung musimnya, Tante. Kentang,<br />
jagung, tomat” Hampir saja aku ketahuan mataku<br />
memelototi pahanya. “Kalau kamu mau makan, duluan aja”<br />
“Nanti aja Tante, nunggu Oom” Aku memang belum lapar.<br />
Adikku mungkin yang “lapar”<br />
“Oom tadi nelepon ada acara makan malam sama tamu<br />
dari Singapur, pulangnya malam” “Saya belum lapar”<br />
jawabku supaya aku tidak kehilangan momen yang bagus<br />
ini. “Kamu betah di sini ?” Ia membungkuk memijit-mijit<br />
kakinya. Betisnya itu… “Kerasan sekali, Tante. Cuman saya<br />
banyak waktu luang Tante, biasa kerja di kampung, sih.<br />
Kalau ada yang bisa saya bantu Tante, saya siap”. “Ya,<br />
kamu biasakan dulu di sini, nanti Tante kasih tugas”<br />
“Kenapa kakinya Tante ?” Sekedar ada alasan buat<br />
menikmati betisnya. “Pegel, tadi senamnya habis-habisan”.<br />
Di antara kancing daster yang satu dengan kancing lainnya<br />
terdapat “celah”. Ada yang sempit, ada yang lebar, ada<br />
yang tertutup.<br />
“Mau bantu Tante sekarang ?” .“Kapan saja saya siap”.<br />
Betul ?”. “Kewajiban saya, Tante. Masa numpang di sini<br />
engga kerja apa-apa”. “Pijit kaki Tante, mau ?”.Hah ? Aku<br />
tak menyangka diberi tugas mendebarkan ini. “Biasanya<br />
sama Si Mar, tapi dia lagi engga ada”<br />
“Tapi saya engga bisa mijit Tante, cuma sekali saya<br />
pernah mijit kaki teman yang keseleo karena main bola”<br />
aku berharap ia jangan membatalkan perintahnya. “Engga<br />
apa-apa. Tante ambil bantal dulu” Goyang pinggulnya itu.<br />
(bersambung<br />
Syamsul Ambiya Sihombing saat<br />
membersihkan kandang burung di<br />
samping rumahnya.<br />
Sementara istrinya Nurul Sundari<br />
Beru Sinuraya begitu melihat<br />
kedatangan petugas, buru-buru<br />
masuk ke dalam rumah. Rupanya,<br />
Nurul mengambil barang bukti sabu<br />
dan berencana hendak<br />
membuangnya keluar rumah.<br />
Sial, rencananya digagalkan<br />
petugas yang memergokinya sedang<br />
memegang sabu. Nurul pun tak<br />
berkutik ketika kedua tengannya<br />
dihadiahi gelang besi. Selanjutnya,<br />
dengan didampingi kepling setempat,<br />
petugas pun menggeledah rumah<br />
pelaku. Hasilnya, petugas<br />
menemukan 4 paket sabu seberat<br />
2,21 gram, 1 timbangan elektrik di<br />
dalam sepatu BOT, uang tunai Rp.<br />
420.000 dan 1 unit HP merek Nokia.<br />
Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP<br />
Masku Sembiring, saat dikonfirmasi<br />
membenarkan penangkapan kedua<br />
pasutri itu. Kepada petugas, Syamsul<br />
baru 3 minggu terjun sebagai<br />
pedagang sabu. "Selama ini kerjaku<br />
narik becak tapi udah sering makek<br />
bang. Atas saran temanku berinisial<br />
T, aku pun jadi pedagang sabu.<br />
Hasilnya lumayan bang, bisa lepas<br />
Mau Latihan Sumo, Pengemudi Vixion<br />
MEDAN-M24<br />
Steven Windo (18) ketiban sial.<br />
Pengendara sepedamotor Yamaha<br />
Vixion ini, 'dibanting' sepedamotor<br />
metik di Jln Pertahanan, Gg Masjid,<br />
Patumbak, Senin (17/6) pukul 16.00<br />
WIB. Warga Kampung Karo,<br />
Patumbak, Kab. Deliserdang ini pun<br />
terluka dan berdarah di pelipisnya.<br />
"Kejadiaan cepat sekali bang. Aku<br />
mau pergi latihan sumo tadi di<br />
kawasan Patumbak. Tapi, pas keluar<br />
Gg Masjid, aku ditabrak sama anak<br />
itu, dia kencang kali bawa kreta," kata<br />
Steven kepada wartawan di Polsek<br />
Patumbak sambil memegangi wajahnya<br />
yang berdarah.<br />
Informasi diperoleh M24 di lokasi,<br />
kejadiaan itu bermula ketika Steven<br />
Windo melaju dengan kecepatan<br />
sedang usai keluar dari Gg Masjid Jln<br />
Pertahanan, Patumbak menuju Medan<br />
dengan mengendarai sepedamotor<br />
Yamaha Vixion. Namun dari<br />
arah bersamaan, tiba-tiba pengendara<br />
sepedamotor metik datang<br />
dengan kecepatan penuh dan langsung<br />
menabrak sepedamotor Steven<br />
dari belakang.<br />
Brakkkk.. Keduanya pun terpental<br />
biaya makek dan menambah modal<br />
istriku berjualan," beber Syamsul<br />
kepada kru M24.<br />
Sedangkan Nurul mengaku<br />
terkejut pas petugas meringkus<br />
suaminya. "Aku coba menghilangkan<br />
barang bukti yang ada di bawah lemari<br />
stelling rokok. Aku menyesal pak,<br />
bagaimana nasib anakku yang masih<br />
kecil-kecil. Baru tadi yang paling besar<br />
berusia 5 tahun kudaftarkan masuk<br />
TK. Kalau adiknya masih berusia 2<br />
tahun," ungkap Nurul.<br />
Kata Kasat Narkoba, kasus tersebut<br />
masih didalami untuk mengetahui<br />
asal barang haram tersebut. (mag7)<br />
ke bahu jalan bersama sepedamotor<br />
mereka. Steven jatuh telak ke aspal<br />
mengakibatkan pelipis matanya<br />
pecah hingga wajahnya berlumuran<br />
darah. Sedangkan si pengemudi metik<br />
hanya mengalami luka lecet di kakinya.<br />
Petugas Patroli Polsek Patumbak yang<br />
mendapat informasi langsung terjun<br />
ke lokasi dan mengamankan barang<br />
bukti. Selanjutnya, kedua<br />
pengendara sepedamotor itu dibawa<br />
ke Polsek Patumbak. Petugas Lantas<br />
Polsek Patumbak, Aiptu Manurung,<br />
ketika dikonfirmasi mengaku sedang<br />
melakukan cek TKP. (ahmad)<br />
Duh, 'Asam di Gunung Garam di Laut' Bersatu<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Asam di gunung garam di laut<br />
bersatu di dalam penjara. Kiasan ini<br />
pantas dialamatkan kepada Richardo<br />
Purba (32) warga Dolok Sanggul,<br />
Kab. Humbang Hasundutan (daerah<br />
pegunungan) dan Adhani alias Wira<br />
(38) warga Lubukpakam, Kab.<br />
Deliserdang (daerah pesisir).<br />
Keduanya diamankan dari rumah<br />
kontrakan di Jln Sidikalang- Medan,<br />
Dusun IV Panji Bako, Desa Sitinjo II,<br />
Kec. Sitinjo, Kab. Dairi, Sabtu (15/7)<br />
pukul 22.30 WIB. Penangkapan yang<br />
dipimpin, Ipda Sumitro Manurung,<br />
SH, dari Sat Narkoba Polres Dairi ini,<br />
bermula dari informasi masyarakat<br />
kepada petugas bahwa di TKP kerap<br />
dijadikan lapak nyabu sehingga<br />
merasahkan warga.<br />
Mendapat informasi itu, petugas<br />
Satres Narkoba langsung turun ke<br />
lokasi. Pas digrebek, petugas menemukan<br />
kedua pasangan itu sedang<br />
asyik nyabu. “Kedua tersangka dan<br />
barang bukti langsung dibawa ke<br />
komando," ujar Kapolres Dairi, AKBP<br />
Dedy Tabrani, SIK, MSi, melalui<br />
Kasubag Humas, Iptu Sukanto<br />
Berutu, SH, kepada wartawan, Senin<br />
(17/7). Dari kedua tersangka petugas<br />
mengamankan 3 paket sabu, 2 plastik<br />
klip transparan bekas sabu, 1 kaca<br />
pireks berisi sabu, 2 mancis tanpa<br />
kepala, 1 timah rokok yang sudah<br />
digulung, 1 pipet yang sudah diruncingkan,<br />
1 alat hisap sabu (bong), 3<br />
pipet, 1 lembar kertas bertuliskan hari,<br />
tanggal, bulan dan tahun dan angkaangka<br />
bon utang sabu dan 1 dompet<br />
warna coklat merek levis berisi uang Rp<br />
200 ribu diduga hasil penjualan sabu.<br />
“Saat ini kita masih meminta<br />
keterangan kedua tersangka untuk<br />
pengembangan kasus dan mencari<br />
tersangka lainnya serta asal barang<br />
haram tersebut,” bilang Sukanto.<br />
(fajar)<br />
6 Anggota DPRD Sergai 2004-2009 Diperiksa Jaksa<br />
SEI RAMPAH-M24<br />
Enam anggota DPRD Sergai periode<br />
2004-2009 diperiksa Kejaksaan<br />
Sergai, Senin (17/7) terkait penerimaan<br />
dana Tunjangan Komunikasi<br />
Insentif (TKI) pada tahun 2006-2007<br />
Mereka adalah mantan Ketua DPRD<br />
berinisial MB, SR, MS, IK,MP dan ST<br />
yang kini menjabat Ketua Partai<br />
Hanura Sergai. "Keenam anggota<br />
DPRD ini hanya sebatas dimintai<br />
keterangan," ucap Kasi Pidsus Teddy<br />
Lazuardi SH kepada M24.<br />
Kata Kasi Pidsus, pemeriksaan<br />
tersebut masih tahap proses<br />
penyelidikan terkait adanya temuan<br />
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)<br />
terhadap dana yang telah diterima<br />
anggota dewan tahun 2006-2007.<br />
Pemeriksaan ini menindaklanjuti<br />
Permendagri Nomer 21 tahun 2007<br />
dan merupakan hasil temuan BPK.<br />
Disebutkan, batas waktu<br />
pengembalian sudah habis. Dan bagi<br />
anggota dewan yang sudah<br />
meninggal dunia, dilimpahkan kepada<br />
ahli waris untuk mengembalikannya<br />
sesuai peraturan.<br />
Sementara itu, Ketua DPRD Sergai<br />
periode 2014-2019, Syahlan Siregar<br />
ST, yang ikut dimintai keterangan<br />
mengatakan, pemeriksaan itu hanya<br />
sebatas kordinasi dengan Kejari<br />
Sergai.<br />
Sedangkan mantan Ketua DPC PPP<br />
Sergai Usman Effendi Sitorus SAg<br />
yang kini masih anggota DPRD<br />
Sergai, via HP mengaku salut<br />
terhadap anggota dewan yang telah<br />
memenuhi panggilan tersebut. Itu<br />
Kapolres Simalungun Diminta Dipecat<br />
hangat di daerah ini.<br />
Termasuklah Syamsul Hilal, mantan<br />
anggota DPRD Sumut dua periode<br />
dari Partai Demokrasi Indonesia<br />
Perjuangan (PDI-P). Politisi kawakan<br />
ini bahkan secara blak-blakan meminta<br />
Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus<br />
Waterpauw, untuk menunjukkan<br />
'tajinya' dalam kasus ini.<br />
Saat ditanya kru koran ini via<br />
seluler, Senin (17/7) pukul 17.54 WIB,<br />
Syamsul Hilal langsung nyeletuk,<br />
apakah Marudut Liberty sudah<br />
dicopot atau belum. "Sudah dicopot<br />
apa belum dia (Marudut Liberty)?"<br />
katanya. Menurutnya, Marudut Liberty<br />
pantas dipecat dari institusi Polri.<br />
Karena apa yang dilakukan Marudut<br />
tidak mencerminkan pejabat publik<br />
yang baik. "Ini harus menjadi bukti<br />
kinerja Kapolda Sumut yang baru<br />
(Irjen Paulus Waterpauw). Kapolda<br />
Sumut harus berani memberikan<br />
sanksi tegas agar jadi contoh bagi<br />
yang lainnya. Kapolres Simalungun<br />
tak hanya dicopot tapi harus<br />
dipecat," tegasnya.<br />
Pernyataan Syamsul Hilal juga<br />
menyasar ke Studio Miles 21 yang<br />
terduga lokasi peredaran narkoba<br />
dan layak untuk ditutup.<br />
Terpisah, Kabid Humas Polda<br />
Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting<br />
yang dikonfirmasi di depan ruang<br />
kerjanya, terkesan memberikan<br />
jawaban seadanya. "Tim belum<br />
pulang, masih di sana. Nanti kalau<br />
sudah pulang, baru akan digelar,"<br />
katanya.<br />
Disinggung kabar yang menyebutkan<br />
beredarnya rekaman CCTV<br />
terduga melibatkan oknum polisi, Rina<br />
enggan berkomentar. "Kita saat ini<br />
masih fokus ke Kapolres Simalungun.<br />
Propam masih bekerja jadi saya belum<br />
berani berkomentar," bilang Rina.<br />
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen<br />
Pol Paulus Waterpauw, mengaku<br />
telah mendapat laporan dari Kabid<br />
Propam terkait hasil pemeriksaan<br />
tersebut. Namun, belum bisa<br />
memutuskan tindakan seperti apa<br />
yang akan diberikan.<br />
"Hasil pendalaman dari tim pimpinan<br />
Kabid Propam, nanti kita sinergikan<br />
dengan keterangan awal," kata<br />
Paulus, Minggu (16/7). Untuk itu,<br />
Polda Sumut mengaku lebih dulu<br />
menunjukan anggota dewan taat<br />
hukum. Menurut Usman, dana TKI<br />
memang harus dikembalikan. Namun,<br />
katanya, bukan kewenangan<br />
kejaksaan untuk melakukan<br />
pemeriksaan, apalagi dikabarkan<br />
kalau dana TKI itu sudah terindikasi<br />
korupsi.<br />
Diungkap Usman, pemanggilan itu<br />
bermula adanya surat Rapat Dengar<br />
Pendapat yang dilayangkan DPRD<br />
Sergai ke Kejari Sergai yang tidak<br />
dihadiri kejaksaan. Malah, muncul<br />
surat pemanggilan terhadap anggota<br />
dewan.<br />
"Berkenaan ini Fraksi PPP DPRD<br />
Sergai sudah melaporkan ke komisi<br />
III DPR RI untuk meninjau jabatan<br />
Kajari Sergai," bilang Usman.<br />
(darmawan)<br />
melakukan gelar perkara untuk<br />
memastikan tindakan tepat kepada<br />
Kapolres Simalungun.<br />
"Hasilnya nanti akan dilaporkan ke<br />
pimpinan Polri untuk menentukan<br />
tindakan selanjutnya terhadap AKBP<br />
Marudut Liberty Panjaitan," sebut<br />
Kapoldasu.<br />
Di tempat terpisah, Anggota<br />
Komisi III DPR RI Junimart Girsang<br />
meminta Kapolri dan Kapolda mengusut<br />
oknum polisi yang diduga menyebarkan<br />
rekaman CCTV tersebut. Kata<br />
Junimart, segala informasi apapun<br />
menyangkut IT yang bersifat privasi<br />
pribadi, tidak boleh keluar tanpa izin<br />
pihak berwajib.<br />
"Pertama saya mempretanyakan<br />
kenapa CCTV bisa keluar? Kedua,<br />
kenapa bisa oknum kepolisian dan<br />
bahkan ada perwira yang meminta<br />
CCTV tersebut. Ada pengakuannya<br />
itu. Saya akan tindak lanjuti,"<br />
bebernya saat ditemui kru M24 di Kopi<br />
Cangkir, Minggu (16/7) malam.<br />
Junimart menduga adanya aktor<br />
aparat kepolisian di balik menyebarnya<br />
rekaman CCTV tersebut.<br />
(ahmad/adi)<br />
Congkel Pintu Hotel, Dua Maling 'Diengkol' Massa<br />
LUBUKPAKAM-M24<br />
Apes dialami Roy Sanjaya (28) dan<br />
temannya Asril (26). Kedua pria yang<br />
menetap di belakang Deli Mas Plaza<br />
Lubukpakam dan depan lapangan Segitiga<br />
Lubukpakam ini, kepergok mencuri pintu<br />
kamar Hotel Mutiara di Jln Tengku Raja<br />
Muda, Lubukpakam, Senin (17/7) pukul<br />
02.00 WIB. Kedunya pun ampun-ampun<br />
'diengkol' (dipijak2) massa.<br />
Informasi dihimpun, sebelumnya, Roy<br />
lajang anak ketiga dari delapan bersaudara<br />
dan Asril bungsu dari enam bersaudara ini,<br />
berjalan kaki dari kediaman masing-masing<br />
menuju Hotel Mutiara.<br />
Tiba di sana, keduanya dituding warga<br />
naik ke lantai dua dan mencongkel dua pintu<br />
kamar yang terbuat dari kayu jati pakai<br />
obeng yang disiapkan Roy Sanjaya.<br />
Sial. Pas keduanya menggotong daun<br />
pintu turun dari lantai dua, aksinya<br />
kepergok anak pemilik hotel yang seketika<br />
berteriak maling.<br />
Teriakan itu rupanya membangunkan<br />
Gak Disiplin, Dua Anggota Polres Deliserdang<br />
nya, Senin (17/7) di halaman Mapolres<br />
Deliserdang. "Ini untuk contoh bagi personil<br />
lain yang tidak taat aturan. Pertama akan<br />
warga sekitar. Roy dan Asril yang coba<br />
kabur berhasil ditangkap di depan rumah<br />
warga tak jauh dari lokasi kejadian.<br />
Roy dan Asril pun dipukuli massa karena<br />
sebelumnya pompa air dan AC juga raib<br />
dari hotel tersebut. Tak lama personil Polsek<br />
Lubukpakam dan Polres Deliserdang turun<br />
ke lokasi dan mengamankan keduanya ke<br />
komando.<br />
“Kami baru pertama kali mencuri. Kami<br />
belum tahu mau dijual kemana kedua pintu<br />
itu,” bilang Roy Sanjaya. (yan febri)<br />
Hukuman terhadap personil yang bandel<br />
itu langsung diawasi Kasie Propam Polres<br />
Deliserdang Iptu Kuat Tarigan dan anggotadiberi<br />
peringatan selanjutnya bila melakukan<br />
kesalahan berulang akan diberi tindakan<br />
fisik,” bilang Kuat Tarigan. (yan febri)<br />
PN MEDAN-M24<br />
Albert Fredi Siagian (40) tak<br />
menunjukkan rasa penyesalan<br />
saat mendengarkan pembacaan<br />
putusan oleh majelis hakim di ruang<br />
Cakra V, Pengadilan Negeri (PN)<br />
Medan, Senin (17/7) siang.<br />
"Terdakwa terbukti melanggar<br />
pasal 378 KUHPidana atau 372<br />
KUHPidana. Majelis hakim<br />
menjatuhkan hukuman selama 1<br />
tahun 6 bulan penjara," kata Ketua<br />
Majelis Hakim, Aswardi Idris di<br />
hadapan terdakwa dan Jaksa<br />
Penuntut Umum (JPU) Sani Sianturi.<br />
Putusan itu sendiri lebih rendah<br />
dari tuntutan jaksa selama 2 tahun<br />
penjara. Namun jaksa maupun<br />
terdakwa sama-sama menyatakan<br />
terima.<br />
Sementara itu, pantauan awak<br />
media, selama pembacaan putusan<br />
terdakwa tampak senyumsenyum.<br />
Tak ada sedikitpun rasa<br />
bersalah ataupun memohon maaf<br />
kepada saksi korban, Maradu<br />
Manalu, yang masih saudaranya.<br />
Terdakwa sendiri sesuai dengan<br />
dakwaan jaksa diketahui menipu<br />
saksi korban sebesar Rp350 juta.<br />
Modusnya bisa memasukkan anak<br />
saksi korban menjadi pegawai di<br />
kantor Pertamina. Namun, tunggu<br />
punya tunggu anaknya tak masukmasuk<br />
juga. Kesal, saksi korban<br />
lalu melaporkannya ke polisi hingga<br />
terdakwa ditangkap dan diproses<br />
hukum. (ansah)<br />
Heboh..!! Ada Api Naik Becak<br />
MEDAN BARU-M24<br />
Pemandangan menyeramkan<br />
terlihat di Jln Hasanuddin, Kec.<br />
Medan Baru. Lidah api terlihat<br />
menjulang di atas becak bermotor<br />
milik Sardi. Warga Jln Multatuli, Kec.<br />
Medan Maimun ini pun hanya bisa<br />
memelototi becaknya saat dijilat api<br />
yang terduga bersumber dari<br />
korsleting tersebut, Senin (17/7)<br />
siang. Kek gini ceritnya bro..!! Siang<br />
itu Sardi sedang melintas di Jln Hasanuddin.<br />
Setibanya di persimpangan<br />
Jln Mataram, becak BK<br />
1552 XK yang ditungganginya tibatiba<br />
mengeluarkan percikan api.<br />
Sambil meloncat dari atas becaknya,<br />
Sardi pun coba memadamkan<br />
api. Sayang, usahanya sia-sia. Api<br />
Pose di Kolam Renang<br />
Di usia yang telah menginjak 31<br />
tahun, Dea Ananda memang<br />
memiliki tubuh sempurna bak gadis<br />
remaja. Tidak heran, istri Ariel Nidji<br />
ini memang rajin melakukan yoga<br />
untuk menjaga bentuk tubuhnya<br />
agar tetap menarik.<br />
Terlepas dari bentuk tubuhnya<br />
yang memang menawan, Dea<br />
memang dikenal memiliki kecantikan<br />
yang membuat banyak wanita iri.<br />
Salah satu pesona itu terlihat dari<br />
sebuah foto yang diunggahnya<br />
lewat media sosial.<br />
Jumat (14/7), mantan penyanyi<br />
cilik itu mengunggah foto saat<br />
dirinya berada di kolam renang.<br />
Sebagian tubuhnya terendam air,<br />
sementara wajah tampak<br />
melemparkan senyum paling manis<br />
Awas..!! Kolam Renang<br />
Kec. Medan Marelan, Selasa (11/<br />
7).<br />
Keterangan dihimpun, peristiwa<br />
malang itu terjadi, Selasa (11/7).<br />
saat itu Didi Ardiansyah sedang<br />
asyik-asyiknya bermain perosotan<br />
yang merupakan fasilitas di Water<br />
Park Suzuya Marelan Plaza. Didi<br />
yang tak menyadari di ujung<br />
perosotan di dalam kolam ada kursi<br />
plastik, mulai meluncur. Begitu<br />
sampai di ujung perosotan, tubuh<br />
Didi disambut kursi plastik tersebut<br />
sehingga tulang kering kaki<br />
kanannya terluka dan<br />
membengkak hingga bocah ini<br />
demam.<br />
Dian Wahyuni (39) ibu Didi<br />
Ardiansyah saat kejadian sempat<br />
mempertanyakan kelalaian<br />
pengawas/pekerja di Taman<br />
Bermain Water Park Suzuya<br />
Marelan Plaza tersebut. "Gimana<br />
sistem pengawasan kalian, masak<br />
kalian tidak tahu di dalam kolam ada<br />
kursi plastiknya," kata Dian.<br />
POLRES DELISERDANG<br />
BAGI2 SELEBARAN<br />
TANJUNGMORAWA-M24<br />
Mengantisipasi kasus perampasan<br />
kenderaan bermotor yang<br />
semakin marak, Polres Deliserdang<br />
melalui Bhabinkamtibmas membagikan<br />
selebaran dan stiker kepada<br />
masyarakat di wilayah hukumnya,<br />
Senin (17/7).<br />
Kegiatan ini untuk memberikan<br />
rasa aman dan nyaman kepada<br />
masyarakat yang akhir-akhir ini<br />
banyak terjadi kasus perampasan<br />
kenderaan bermotor mengatasnamakan<br />
debt collector atau leasing.<br />
Sejumlah personil Polsek Tanjungnorawa<br />
terlihat memberikan<br />
Antisipasi Begal Modus Debt Collector<br />
cepat membesar dan menghanguskan<br />
betornya.<br />
Api baru bisa dipadamkan setelah<br />
sejumkah abang becak lainnya<br />
datang dan memadamkan api<br />
dengan peralatan seadanya.<br />
"Becak bapak itu terbakar pas lagi<br />
jalan. Warga dan pengendara<br />
becak lainnya langsung berusaha<br />
memadamkan api," ujar Amir salah<br />
seorang pengendara.<br />
Beruntung, tidak ada korban<br />
jiwa dalam kejadian itu, namun<br />
kerugian ditaksir jutaan rupiah.<br />
Sementara Sardi enggan memberikan<br />
keterangan kepada wartawan<br />
dan terlihat masih shock<br />
melihat betornya hangus<br />
terbakar. (tiopan)<br />
di depan kamera.<br />
Pose Dea Ananda yang memamerkan<br />
keindahan punggung itu<br />
pun sontak mengundang perhatian<br />
penghuni dunia maya. Salah<br />
satu yang memberikan komentar<br />
adalah Happy Salma yang<br />
menyebutnya seperti bidadari.<br />
"Ya ampun kaya bidadari,"<br />
demikian komentar yang dituliskan<br />
Happy Salma. Selain itu, banyak<br />
netizen lain yang memberikan<br />
pujian pada kecantikan natural Dea<br />
Ananda.<br />
Mantan personil Trio Kwek Kwek<br />
itu juga menuliskan caption yang<br />
memberikan motivasi. "Nyengir aja<br />
dulu... , YOU WILL BE ALRIGHT,"<br />
tulis Dea Ananda di kolom caption.<br />
(net)<br />
Tragisnya lagi, pas tubuh<br />
anaknya disambut kursi, pihak<br />
Water Park hanya memberikan<br />
betadine di kaki Didi. Hanya itu<br />
saja. "Masalah ini akan saya bawa<br />
ke ranah hukum, agar pengusaha<br />
Water Park bertanggung jawab<br />
atas pengunjungnya yang jadi<br />
korban. Pengusaha jangan hanya<br />
mau uangnya aja," ketus Dian.<br />
Sementara itu, Manager Taman<br />
Bermain Water Park Suzuya<br />
Marelan Plaza, Dina, saat<br />
dikonfirmasi lewat HP tidak<br />
diangkat. Sedangkan Supervisor R<br />
Sagala yang dikonfirmasi<br />
menjawab dengan angkuh.<br />
"Memang benar hanya betadine<br />
yang kami kasi. Selesai, jadi mau<br />
apalagi. Saya tanggung jawab<br />
dengan apa yang saya katakan.<br />
Menejemen di sini apa yang saya<br />
bilang pasti ikut, jadi terserah<br />
kalian apa yang mau kalian buat<br />
silahkan aja. Beritakan saja, saya<br />
tidak takut," kata R Sagala. (sigit)<br />
selebaran kepada warga di sekitar<br />
Desa Penara, Kec. Tanjungmorawa.<br />
Kanit Binmas Polsek Tanjungmorawa<br />
Ipda Amal mengatakan,<br />
bagi masyarakat yang kenderaannya<br />
dirampas paksa, jangan<br />
segan-segan melapor ke polisi.<br />
"Kegiatan debt collector saat ini<br />
sudah sangat meresahkan warga<br />
karena mengambil kenderaan<br />
dengan cara paksa. Tindakan<br />
mereka itu dapat dipidana dengan<br />
pasal 365 KUHP dengan ancaman<br />
kurungan 5 tahun ke atas," bilang<br />
Amal. (yan febri)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution,<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) |<br />
Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar<br />
Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Pengembangan : Dedi Nst l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi : Hendra, Amrizal l ADM<br />
Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088