21.07.2017 Views

21juli

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JUMAT<br />

21 JULI 2017<br />

PPDB ONLINE SMA/SMK AMBURADUL<br />

Kadis Pendidikan Sumut<br />

Dipaksa Mundur<br />

IPA Hamparanperak (m24/Ist)<br />

Tirtanadi Cuci Pipa Transmisi<br />

Hamparanperak<br />

MEDAN-M24<br />

PDAM Tirtanadi akan melakukan pencucian pipa transmisi diameter<br />

400 mm jalur keluar Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hamparanperak<br />

hingga Jembatan Putri Jln Rahmatbuddin.<br />

"Ini wujud komitmen dari PDAM Tirtanadi untuk memperbaiki<br />

kualitas air secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pelayanan<br />

kepada pelanggan," ujar Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi,<br />

kemarin (19/07).<br />

Menurut Jumirin, pencucian pipa akan dilaksanakan pada Jumat<br />

(21/07) malam mulai pukul 21.00 WIB dan diperkirakan selesai, Sabtu<br />

(22/07) pukul 03.00 WIB. Selama pelaksanaan pencucian pipa, IPA<br />

Hamparanperak akan berhenti beroperasi sehingga beberapa wilayah<br />

pelayanan akan mengalami gangguan baik kualitas, kuantitas maupun<br />

kontinutas.<br />

Adapun wilayah yang akan mengalami gangguan antara lain di Jln<br />

Hamparanperak, Jln Rahmatbuddin, Jln Marelan, Jln Veteran, Jln Pasar<br />

IV, Jln Young Panah Hijau, Jln Titi Papan, Jln Abdul Sani Muthalib, Jln<br />

Datuk Rubiah.<br />

Karena pengisian pipa dan pemerataan tekanan memerlukan waktu,<br />

maka pendistribusian air di wilayah tersebut kembali normal pada<br />

Minggu (23/07). “Kami berharap masyarakat pelanggan dapat<br />

memaklumi gangguan ini. Ini kami lakukan untuk menghasilkan air<br />

yang berkualitas kepada pelanggan, untuk itu kami mohon hal ini dapat<br />

dimaklumi,” pungkas Jumirin. (r/dra)<br />

Ist<br />

PD Pasar Didesak Kelola<br />

Pasar Pringgan<br />

MEDAN-M24<br />

Sejak kontrak pengelola PT Triwira Loka Jaya (TLJ) berakhir 23 Mei<br />

2016, hingga kini belum ada kejelasan status pengelola Pasar Pringgan.<br />

Perusahaan Daerah (PD) Pasar diminta segera mengambil alih. DPRD<br />

Medan siap 'pasang badan' jika kemudian hari ada pihak-pihak yang<br />

menuntut secara perdata, terkait pengelolaan aset oleh Pemko Medan.<br />

"Kita rekomendasikan agar PD Pasar segera kelola. Secara hukum<br />

jelas bahwa aset itu merupakan aset yang dikelola PD Pasar," kata<br />

Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan dalam rapat dengar<br />

pendapat (RDP), membahas status Pasar Pringgan, kemarin.<br />

Boydo mengatakan, dalam rapat elas bahwa aset seluas 11.440 m2<br />

sudah diserahkan kepada PD pasar pada tahun 1993, sebagai aset<br />

Pemko Medan yang dipisahkan. Pasca kontrak pengelolaan berakhir<br />

dan tidak ada perpanjangan, secara otomatis aset kembali kepada PD<br />

Pasar.<br />

"Artinya, sudah tidak ada lagi kewenangan pengelola lama di atas<br />

lahan itu. Kalau dia mau rubuhkan gedungnya, silahkan!. Kalau tidak,<br />

tentunya menjadi hak yang dikelola PD Pasar sebagai pihak yang<br />

mengelola aset," ucapnya.<br />

Boydo melanjutkan, pihaknya siap 'pasang badan' jika kemudian<br />

hari ada pihak-pihak yang menuntut secara perdata, terkait<br />

pengelolaan aset oleh Pemko Medan. "Kalau nanti ada persoalan atau<br />

keberatan, berhadapan pada kami. Kalau ini tidak dikelola, kita yang<br />

laporkan PD Pasar karena sudah menelantarkan aset. Itu rekomendasi<br />

kita ya," tuturnya.<br />

Pengurus Koperasi Pasar Maju Jaya (KPMJ) yang beranggotakan<br />

pedagang Pasar Pringgan mendukung penuh agar Pasar Pringgan<br />

dikelola PD Pasar. "Kami akan buat permohonan resmi, supaya segera<br />

dikelola. PD Pasar mendapatkan royalti selama ini, artinya PD Pasar<br />

punya peran," kata Sekretaris KPMJ Dahlan Sigalingging.<br />

Dia mengatakan, pedagang Pasar Pringgan resah bukan hanya<br />

karena kelambanan pengambilalihan pengelolaan pasca berakhir 1<br />

tahun 2 bulan lalu. Sedangkan kondisi pasar pringgan kini sangat<br />

menyedihkan, karena kondisi kios dan berbagai fasilitas yang sudah<br />

sangat buruk. Padahal dana pembangunan Pasar Pringgan diambil dari<br />

sumbangan kredit koperasi primer yang diperuntukan untuk koperasi,<br />

bukan untuk pengelola.<br />

"Pasar kami seperti sarang tikus, bangunan rusak lingkungan rusak.<br />

Kami yakin, Pemko Medan tidak pernah melihat muatan dalamkontrak,<br />

sehingga tidak pernah ada perhatian sama pasar dan pedagang,"<br />

sebutnya.<br />

Dia mengatakan, ada 781 kios dan stand di Pasar Pringgan. Namun,<br />

kini yang bertahan tinggal 250 karena kondisi pasar yang tak terurus<br />

yang berakibat semakin kurang diminati pembeli.<br />

Direktur Pengembangan dan SDM PD Pasar Arifin Rambe yang hadir<br />

mengatakan pihaknya tidak bisa serta merta berhak mengelola Pasar<br />

Pringgan. Sebab, sampai saat ini belum ada serahterima bangunan dari<br />

Pemko Medan kepada PD Pasar. "Benar, jika aset lahan sudah<br />

diserahkan pada tahun 1993, tapi serah terima bangunan belum ada,"<br />

bebernya.<br />

Dia mencontohkan, PT GKKS yang mengelola lantai I bangunan<br />

tahap I Pasar Petisah menyerahkan aset kepada Pemko Medan. Pemko<br />

Medan menyerahkan aset itu kepada PD Pasar pada tahun 2015, dan<br />

sejak itu dikelola penuh oleh PD Pasar. "Kami akan sampaikan<br />

rekomendasi ini kepada Dirut, tapi, perlu juga menjadi pertimbangan<br />

contoh serahterima pasar petisah, agar tidak menjadi persoalan di<br />

kemudian hari, khususnya tersangkut masalah hukum," katanya.<br />

Disampaikanya juga, sejak berakhirnya kontrak, pengelola sudah<br />

tidak membayar royalti kepada PD Pasar sekitar Rp 30 juta per bulan.<br />

Mengenai pengalihan status pengelolaan ini juga sudah disampaikan<br />

melalui surat resmi kepada Pemko Medan, Juni 2016. (bar)<br />

MEDAN-M24<br />

Kadis Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis<br />

dipaksa mundur daru jabatannya karena<br />

dinilai tak becus dalam proses penerimaan<br />

siswa baru. Arsyad juga dinilai kurang terbuka<br />

dalam memberi penjelasan kepada publik.<br />

H<br />

AL itu<br />

dikarenakan<br />

banyaknya<br />

masalah<br />

yang muncul<br />

s a a t<br />

Penerimaan<br />

Peserta Didik Baru (PPDB)<br />

Online calon siswa SMA/SMK<br />

Negeri di Provinsi Sumut.<br />

Ketua F-PKB Dewan<br />

Perwakilan Rakyat Daerah<br />

Sumtera Utara (DPRDSU) Robi<br />

Agusman Harahap SH geram<br />

dengan yang terjadi. Robi pun<br />

meminta Arsyad Lubis mundur<br />

dari jabatan.<br />

Dia mengatakan, penerapan<br />

sistem PPDB Online sangat<br />

amburadul. Sebab selain kasus<br />

Sonya Fransiska Tambunan<br />

yang diumumkan diterima di<br />

SMAN 6 Pematangsiantar tapi<br />

ketika mendaftar ulang ditolak<br />

karena namanya tidak terdaftar,<br />

keluhan serupa calon siswa<br />

SMA 3 Medan juga diterima<br />

Robi dari masyarakat.<br />

"Ini tugas saya<br />

menyampaikan keluhan warga<br />

konstituen. Tolong media ikut<br />

bantu mempublis supaya ada<br />

kritik. Orangtua calon siswa<br />

telah mengadukan nasibnya<br />

kepada saya terkait NEM tinggi<br />

namun tidak lulus di SMA 3<br />

Medan. Pak Gubsu jangan diam<br />

aja dong. Ambil tindakan tegas.<br />

Bila perlu tolong evaluasi Kadis<br />

Pendidikan Sumut," katanya<br />

kepada M24, Kamis (20/7) di<br />

gedung Dewan Jalan Imam<br />

Bonjol Medan.<br />

Ketua Komisi B DPRDSU itu<br />

melanjutkan, merujuk<br />

penjelasan orangtua calon siswa,<br />

ternyata tidak sedikit calon<br />

siswa lain yang tidak memenuhi<br />

persyaratan tapi lulus di SMAN<br />

3 Medan. Modusnya disebut<br />

Robi karena data primer calon<br />

siswa yang diterima<br />

MEDAN-M24<br />

Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-<br />

GKT) menjalin kemitraan dengan pihak swasta<br />

dalam pembangunan Geopark Kaldera Toba dan<br />

mendukung pengusulannya menjadi Global<br />

Geopark Network UNESCO.<br />

Wakil Gubsu DR Hj Nurhajizah<br />

yang juga menjabat sebagai Wakil<br />

Ketua Dewan Pengarah BP-GKT di<br />

Kantor Gubsu, Rabu (19/7) saat<br />

memimpin rapat koordinasi<br />

percepatan GKT 2017. Wagubsu<br />

didampingi Asisten Ekbang Provsu<br />

Binsar Situmorang dan Kepala<br />

Dinas Lingkungan Hidup Hidayati.<br />

Pertemuan dihadiri puluhan<br />

perusahaan besar yang memiliki<br />

wilayah kerja di Sumatera Utara.<br />

"Untuk mewujudkan Geopark<br />

Kaldera Toba masuk dalam Global<br />

Geopark Network oleh Unesco<br />

diperlukan keterlibatan semua<br />

pihak baik pemerintah pusat,<br />

provinsi dan kabupaten se<br />

kawasan danau toba, masyarakat,<br />

perguruan tinggi juga pihak<br />

swasta. Intinya GKT harus<br />

difahami dan menjadi nafas<br />

Sumatera Utara,” ujar Nurhajizah.<br />

Wagubsu menyebut, dirinya<br />

ditunjuk langsung Gubsu HT Erry<br />

Nuradi untuk mensukseskan GKT<br />

sebagai Global Geopark Network<br />

Unesco.<br />

Hadir dalam rapat tersebut<br />

para dewan pakar BP GKT Alimin<br />

Ketua F-PKB DPRDSU Robi Agusman Harahap, SH (M24/<br />

Budiman Pardede)<br />

dimanipulasi pihak sekolah saat<br />

diinput ke sistem database<br />

komputer Dinas Pendidikan<br />

Sumut.<br />

"Dulu Kepsek memang<br />

berperan besar menentukan<br />

kursi bagi calon siswa. Sekarang<br />

berbagai pengalaman daerah lain<br />

yang juga mengusulkan sebagai<br />

GGN untuk bisa menjadi<br />

pertimbangan Sumut.<br />

Selain itu dia juga<br />

menyampaikan berbagai<br />

keberhasilan yang sudah dicapai<br />

daerah yang sudah ditetapkan<br />

sebagai GGN Unesco. "Gunung<br />

sewu itu setelah menjadi GGN<br />

pendapatan meningkat sampai<br />

600 persen. Di Jepang ada 8 GGN<br />

yang bisa menarik wisatawan<br />

sampai 16 juta orang," jelasnya.<br />

Dia mengatakan salah satu<br />

strategi Kemenpar dalam menari<br />

wisatawan mancanegara adalah<br />

melalui GGN tersebut. Dia<br />

mengatakan targetnya ada lima<br />

tidak lagi. Makanya kita<br />

mengindikasikan Kepsek<br />

SMAN 3 Medan dan Kadis<br />

Pendidikan Sumut telah "main"<br />

curang untuk kepentingan<br />

tersembunyi. Kok NEM calon<br />

siswa yang lebih tinggi malah<br />

Rapat koordinasi percepatan GKT 2017 (m24/Ist)<br />

GGN di Indonesia yang bisa<br />

menjadi andalan Indonesia untuk<br />

mendongkrak jumlah wisatawan<br />

asing.<br />

Sementara Alimin Ginting<br />

memaparkan pihaknya mengejar<br />

pemenuhan rekomendasi UNESCO<br />

dan pengelolaan GKT .<br />

Rekomendasi hasil pantauan<br />

langsung tim Unesco yang sudah<br />

berkunjung ke GKT pada tahun<br />

sebelumnya. Alimin mengatakan<br />

pihaknya sudah lebih siap dengan<br />

sistem dan berbagai kelenglapan<br />

karena sudah memiliki<br />

pengalaman pada pengusulan<br />

tahun sebelumnya.<br />

Adapun lima poin rekomendasi<br />

UNESCO tersebut adalah,<br />

gak lulus," heran Robi dengan<br />

nada tinggi.<br />

Robi berharap, Gubsu HT<br />

Erry Nuradi segera menyelidiki<br />

dugaan permainan antara<br />

Kepsek se-Sumut dan Kadis<br />

Pendidikan Sumut. "Jangan<br />

rusak pendidikan bangsa<br />

lantaran kepentingan<br />

tersembunyi," ingat Robi.<br />

PENGUMUMAN BELUM<br />

FINAL<br />

Sebelumnya, Kadis<br />

Pendidikan Sumut, Arsyad<br />

Lubis mengaku kalau<br />

pengumuman PPDB belum<br />

final. "Yang diumumkan online<br />

memang belum final. Finalnya<br />

saya teken sesuai Pergub. Sebab<br />

ada jalur akademis dan non<br />

akademis. Namanya memang<br />

muncul tapi sebatas<br />

menampilkan pengumuman<br />

jalur non akademis," tepis<br />

Arsyad, ketika ditemui di<br />

gedung DPRDSU Jalan Imam<br />

Bonjol Medan, Rabu (12/7).<br />

Menurut Arsyad, website<br />

menyajikan semua pendaftar<br />

termasuk NEM calon siswa.<br />

"Sudah pasti ada NEM di<br />

website. Tapi NEM tertinggi dan<br />

terendah memang tidak<br />

dicantumkan," akunya.<br />

(budiman)<br />

Provinsi Sumbar Belajar E-Planing ke Kota Medan<br />

Penandatanganan MoU Workshop Replikasi Aplikasi E-Perencanaan (m24/Ist)<br />

MEDAN-M24<br />

Ir Syaiful Bahri Lubis selaku<br />

Sekretaris Daerah Kota Medan<br />

bersama sebelas Kepala Daerah<br />

Kabupaten /Kota se Provinsi<br />

Sumatera barat dan dua Kabupaten<br />

/Kota Provinsi Sumatera<br />

Utara menandatangani MOU<br />

dalam rangka Workshop Replikasi<br />

Aplikasi E-Perencanaan<br />

Kota Medan.<br />

Sebelas Kabupaten/Kota se<br />

Provinsi Sumatera Barat dan<br />

dua kabupaten/Kota dari Provinsi<br />

Sumatera Utara yakni<br />

Kota Gunug Sitoli dan Kabupaten<br />

Humbang Hasundutan<br />

memperdalam tentang E-Planing<br />

di Pemerintah kota<br />

Medan selama tiga hari kerja,<br />

dalam rangka salah satu<br />

bagian Rencana aksi<br />

pencegahan Koprupsi<br />

terintegrasi yang digagas oleh<br />

PERCEPATAN PENGEMBANGAN<br />

Swasta Bisa Kelola Geopark Kaldera Toba<br />

Ginting , unsur Kementerian<br />

Koordinator Maritim, Kementrian<br />

Pariwisata, Badan Otorita Danau<br />

Toba, unsur SKPD Provsu, BP-<br />

GKT, puluhah perusahaan.<br />

Keterlibatan pihak swasta,<br />

jelas Nurhajizah, diantaranya<br />

dalam penyediaan berbagai<br />

kelengkapan pada 16 geosite<br />

yang tersebar di beberapa<br />

kabupaten. “Dana yang<br />

dibutuhkan cukup besar, untuk itu<br />

kita melibatkan pihak swasta yang<br />

memiliki dana CSR sehingga dapat<br />

membantu penyediaan berbagai<br />

fasilitas publik di geosite GKT,”<br />

jelas Nurhajizah.<br />

Nurhajizah mengungkapkan<br />

rasa syukur,bahwa dukungan<br />

pihak swasta di Sumut cukup<br />

besar dalam mensukseskan<br />

pengusulan Geopark Kaldera Toba<br />

menjadi Global Geopark Network<br />

UNESCO.“Alhamdulillah respon<br />

swasta cukup baik,”kata<br />

Nurhajizah.<br />

Sementara itun Ketua Tim<br />

Percepatan Pengembangan<br />

Geopark Kemenpar RI DR Yunus<br />

Kusumahbrata menjelaskan<br />

Tim Koordinasi Supervisi dan<br />

Pencegahan Korupsi KPK RI.<br />

Aplikasi e-perencanaan Pemerintah<br />

Kota Medan telah<br />

terbangun sekaligus telah telah<br />

mulai digunakan dalam tahapan-tahapan<br />

perencanaan. Hal<br />

ini disampaikan Walikota Medan<br />

Drs HT.Dzulmi Eldin dalam<br />

arahannya yang dibacakan Sekretaris<br />

Daerah kota Medan<br />

Ir.Syaiful Bahri Lubis, Selasa<br />

(18/7).<br />

Tahapan-tahapan perencanaan<br />

yang dimaksud, mulai dari<br />

rembuk Warga di tingkat Lingkungan,<br />

Musrembang Kelurahan,<br />

Musrembang Kecamatan,<br />

Pokok-pokok Pikiran (Pokir)<br />

hasil Reses DPRD sampai dengan<br />

Penyusunan Rancangan<br />

Rencana Kerja SKPD dalam<br />

penyusunan Rencana Kerja<br />

Pemerintah Kota Kota Tahun<br />

2018,“ ujar Sekda.<br />

Dikatakan Sekda, kehadiran<br />

Aplikasi E-perencanaan turut<br />

mendorong terselenggaranya<br />

proses perencanaan yang partisipatif,<br />

transparan, dan akuntabel,<br />

khususnya bagi masyarakat<br />

kota Medan, sebab E-<br />

Perencanaan kami bangun untuk<br />

mengakomodir proses<br />

perencanaan mulai dari tingkat<br />

paling bawah ( Lingkungan)<br />

sampai dengan tingkat SKPD (<br />

Perencanaan program dan<br />

kegiatan serta anggaran SKPD ),<br />

sesuai dengan arahan konstitusi<br />

yang tertuang pada<br />

Permendagri 54 Tahun 2010.<br />

Bahkan, kata Sekda, Pemko<br />

Medan sedang mempersiapkan<br />

integritas data perencanaan dan<br />

penganggaran dengan aplikasi<br />

E-Bugetting yang sedang<br />

dibangun di Badan Pengelola<br />

Keuangan dan Aset Daerah<br />

Kota Medan, untuk semakin<br />

mengoptimalkan akuntabilitas<br />

dan transparansi penatausahaan<br />

Keuangan Daerah<br />

Adlin Syam M.Nasution atau<br />

panggilan tenarnya Coki, Ketua<br />

Tim Kerja Koordinasi Dan Supervisi<br />

Pencegahan KPK RI,<br />

dalam arahannya mengatakan<br />

agar E-planing ini dapat dipelajari<br />

dengan serius dan betulbetul<br />

dapat dilaksanakan di<br />

daerah masing-masing. Kalau<br />

sudah menyediakan waktu<br />

untuk belajar E-planing ke Kota<br />

Medan rame-rame tapi tidak<br />

dilaksanakan di daerah ga ada<br />

manfaatnya. Maksud E-Planing<br />

ini bertujuan untuk mengurangi<br />

kebocoran-kebocoran anggaran.<br />

Kepala Daerah harus melaksanakan<br />

program e-Planing ini,”<br />

tegas Coki. (adlan)<br />

pertama, akitivitas edukasi<br />

terpadu pada masing-masing geo<br />

area dengan tema geopark super<br />

volcano sudah dalam taraf<br />

implementasi. Kedua, panel<br />

edukasi geologi dan informasi<br />

yang lebih focus pada informasi<br />

tematik.<br />

Ketiga, diperlukan strategi<br />

pemasaran dan promosi serta<br />

keempat, penembangan budaya<br />

perlu lebih ditingkatkan dan lebih<br />

banyak. Terakhir, aktifitas geopark<br />

di lapangan harus sudah terjadi<br />

pada keempat geoarea GKT<br />

sebagai satu kesatuan dan<br />

harmonis termasuk aktifitas<br />

ekonomi keberlanjutan<br />

masyarakat. (pay)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!