You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
METRO 24 l SENIN,24 JULI 2017<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Dianggap Paling Rawan, Polsek Percut 'Angkat Tangan'<br />
PERCUT-M24<br />
Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahaean,<br />
didampingi Kanit Reskrim, Iptu Philip Antonio Purba buka<br />
suara, soal sorotan masyarakat yang mengklaim, wilayah<br />
Percut Seituan rawan dan minim pengamanan polisi.<br />
Situasi yang kian rawan ini disikapi Kompol Pardamean<br />
yang mengaku tetap komit memberikan rasa aman kepada<br />
PTPN II Rampas Hak Petani<br />
ratusan masyarakat petani mengancam akan<br />
mengepung kantor Pemkab Deliserdang<br />
mempertanyakan surat rekomendasi DPRD Deliserdang<br />
yang memihak mereka.<br />
"Kami hanya ingin mengambil kembali tanah kami.<br />
Tanah ini adalah tanah orangtua dan nenek turunan<br />
kami terdahulu. Kami punya surat dari pihak perkebunan<br />
tahun 1951," seru Ketua Tani Mandiri Perak, M. Idris di<br />
hadapan aparat polisi.<br />
Petugas kepolisian yang dipimpin Kabag Ops Polres<br />
Pelabuhan Belawan, Kompol Erinal menolak mengizinkan<br />
masyarakat petani menduduki lahan yang diklaim milik<br />
PTPN II. "Kami tidak akan berikan izin kepada saudarasaudara<br />
untuk masuk ke lahan ini," kata Erinal<br />
didampingi Kapolsek Hamparan Perak, Kompol Mustafa<br />
Nasution. Pengamanan ratusan personel polisi ini<br />
memicu aksi saling dorong dengan masyarakat petani<br />
yang ingin masuk ke lokasi lahan. Sejumlah petugas<br />
sekuriti PTNN II dilengkapi senjata kayu tetap berjaga di<br />
areal lahan perkebunan.<br />
Tak diberikan masuk ke lahan, Idris meminta aparat<br />
kepolisian memberikan izin kepada mereka melakukan<br />
orasi di lahan sengketa itu. "Kami mau berorasi di lahan<br />
itu, kami mau menyampaikan aspirasi kami. Jadi, kami<br />
mohon agar bapak kepolisian memberikan waktu kepada<br />
kami untuk menyampaikan orasi kami," kata Idris kepada<br />
pihak kepolisian.<br />
Lagi-lagi Kompol Erinal menolak dan meminta<br />
masyarakat petani mundur dan tidak melakukan hal yang<br />
tidak diinginkan. "Saudara belum ada izin untuk<br />
melakukan orasi, jadi lengkapi dulu administrasinya,<br />
apapun tuntutan saudara, kami tidak izinkan," ungkap<br />
Erinal kepada masyarakat petani.<br />
Mendengar itu, Idris mengajak seluruh masyarakat<br />
petani kembali dan menysun aksi lanjutan. "Baik,<br />
kepada kawan - kawan, mari kita kembali untuk<br />
menyusun kekuatan, kita kembali dengan tenang dan<br />
jangan sampai ada yang menunggangi," ajak Idris sambil<br />
meninggalkan lokasi.<br />
*DIRAMPAS PTPN II<br />
Kepada awak media, koordinator aksi, Idris<br />
mengatakan, perjuangan yang mereka lakukan adalah<br />
mengambil kembali hak mereka yang sudah dirampas.<br />
Lahan di Pasar 10,11,12 dan 13 di Desa Bulucina, Kec.<br />
Hamparanperak, Kab. Deliserdang, kata Idris adalah<br />
tanah mereka yang telah ditelikung PTPN II.<br />
"Kami ingin kembali tanah kami, kami punya surat<br />
administratur perkebunan, kami sudah membangun<br />
kantor dan sudah menanami pisang, tapi tetap saja<br />
dihancurkan oleh pihak PTPN," yakin Idris.<br />
Dulunya, kata Idris, lahan itu dirampas oleh PTPN II<br />
sejak tahun 1966. Orangtua mereka yang menguasai<br />
lahan dituduh antek-antek PKI. Sampai saat ini, lahan ini<br />
terus mereka kuasai.<br />
"Semua yang berada di lahan seperti rumah, sekolah<br />
dan tanaman habis dihancurkan dan diambil PTPN. Ini<br />
sudah kami surati ke pemerintah, tapi tidak ada<br />
realisasi, apa rakyat tidak mendapat hak secara<br />
undang-undang," tegas Idris.<br />
Dijelaskan Idris, pihaknya sebelumnya telah<br />
melakukan beberapa kali pertemuan dengan DPRD<br />
Deliserdang untuk membahas masalah lahan PTPN II<br />
Kebun Bulucina. Pada pertemuan 4 Desember 2015<br />
silam, telah disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat<br />
(RDP) di kantor DPRD Deliserdang melalui komisi A untuk<br />
melakukan peninjauan kelapangan oleh DPRD, Pemkab<br />
Deliserdang, BPN dan PTPN.<br />
Setelah adanya peninjauan kelapangan, DPRD<br />
Deliserdang mengeluarkan surat rekomendasi kepada<br />
Muspika Hamparan Perak yang isinya secara penuh<br />
mendukung pengembalian tanah yang dikuasai<br />
masyarakat termasuk melengkapi administrasinya. "Tapi,<br />
nyatanya di lapangan kita tidak bisa mengambil kembali<br />
tanah kita yang dirampas," ungkap Idris.<br />
Setelah melakukan surat menyurat dan kordinasi,<br />
DPRD Deliserdang melalui Komisi A yang diteken Ketua<br />
DPRD Deliserdang kembali mengeluarkan rekomendasi<br />
yang meminta Bupati Deliserdang menyetujui dan<br />
pengembalian lahan yang dimohonkan masyarakat<br />
petani sebagai pewaris lahan keluarga keturunan<br />
mereka yang sebelumnya diusir dengan tuduhan antek<br />
PKI. BPN Deliserdang juga diminta meninjau ulang HGU<br />
No.103 Tanggal 20 Juni 2003 yang jadi dasar lahan ini<br />
dikelola PTPN II. Dalam surat kepada BPN ini berisi pula<br />
larangan kepada PTPN II untuk melakukan aktivitas di<br />
lokasi sengketa. "Surat dari DPRD ini sudah jelas. PTPN<br />
sama artinya tidak menghargai surat dari lembaga<br />
dewan terhormat. Buktinya mereka tetap melakukan<br />
aktivitas dan menguasai lahan yang merupakan hak<br />
kami,"beber Idris.<br />
Idris pun mengancam akan tetap memperjuangkan<br />
hak masyarakat petani atas lahan tersebut dengan<br />
melakukan upaya hukum dan aksi demontrasi turun ke<br />
jalan. "Kalau rakyat dibodohi dan terus dihalangai<br />
untuk menguasai haknya sesuai perundangan yang<br />
berlaku, maka kami akan melakukan demo besar-besaran<br />
ke kantor Bupati Delisedang. (faqih)<br />
'Masih 15 Tahun,<br />
menyimpan sabu, Sabtu (22/7) siang sekira pukul 11.00<br />
WIB. Remaja belia yang harusnya masih bersekolah, kini<br />
terpaksa meringkuk di balik jeruji tahanan polisi setelah<br />
malang melintang di lokasi gemerlap Bukit Maraja.<br />
Dilla ketangkap saat menyedot sabu di dalam kamarnya<br />
di Barak Balam, Huta III Nagori Marihat Bukit, Kec.Gunung<br />
Malela, Kab.Simalungun. Dilla tak berkutik saat petugas<br />
menemukan satu paket sabu tersimpan di atas lobang<br />
angin dalam kamar.<br />
Info dihimpun, petugas melakukan pengembangan dari<br />
mana sabu diperoleh Dilla yang mengaku mendapatnya<br />
dari seorang pria berinisial T.<br />
Petugas yang sempat melakukan perburuan hampir saja<br />
berhasil menciduk bandarnya. Sayang bandar inisial T<br />
tersebut kabur duluan saat melihat kedatangan.<br />
"Kita akan memburu bandarnya yang berhasil kabur.<br />
Saat ini Dilla masih kita mintai keterangan," ucap Kasubbag<br />
Humas, AKP JR Sinaga. (adi)<br />
warganya. Salah satunya, dengan<br />
meningkatkan patroli rutin dan razia<br />
di titik rawan kejahatan.<br />
Pardamean tak menampik, pihaknya<br />
merasa kelimpungan mengatasi<br />
tingginya aksi kejahatan maupun<br />
laporan pengaduan yang masuk.<br />
Keterbatasan personel, kata Pardamean<br />
salah satu penyebab dan<br />
solusinya.<br />
"Kita berharap agar masyarakat<br />
bisa jadi polisi bagi dirinya. Itu yang<br />
bisa saya katakan dengan situasi<br />
saat ini. Kami berharap, kawankawan<br />
wartawan juga bisa sampaikan,<br />
bahwa Polsek Percut Seituan<br />
butuh penambahan personel<br />
untuk mengatasi kejahatan. Apalagi<br />
wilayah Percut Seituan cukup luas,"<br />
kata Pardamean kepada kru M24,<br />
Minggu (23/7).<br />
Sementara itu, Kanit Reskrim<br />
Polsek Percut Seituan, Iptu Philip<br />
Antonio Purba mengaku, meskipun<br />
jumlah personel terbatas, pihaknya<br />
tetap bekerja maksimal untuk me-<br />
Kenalkan..!! Reni dan Christa Ditangkap Lagi 'Pompa'..!!<br />
BINJAI-M24<br />
Sejumlah petugas Reskrim Polsek<br />
Binjai Timur mendobrak sebuah<br />
rumah di Jln. Ikan Tongkol, No.53<br />
Lingk.III, Kel. Tanah Tinggi, Binjai<br />
Timur. Hasilnya, dua wanita disapa<br />
Reni dan Christa tertangkap basah<br />
sedang 'pompa' alias mengkonsumsi<br />
narkoba jenis sabu, Sabtu (22/7)<br />
malam sekitar pukul 22.00 WIB.<br />
Reni Febrianti Siregar (28) seorang<br />
IRT juga sekaligus pemilik rumah<br />
bersama Christa Arlina (35), warga<br />
Jln.Ikan Nila I No.175, Kel. Dataran<br />
Tinggi, Binjai Timur, adalah dua wanita<br />
yang diduga jadi pengedar narkoba.<br />
Keduanya diringkus tim yang dipimpin<br />
ngatasi kejahatan dan memberikan<br />
rasa aman. "Wilayah Percut yang<br />
cukup luas tidak sebanding dengan<br />
jumlah personel di lapangan. Coba<br />
lihat anggota patroli dan tugas luar<br />
yang kita punya, sangat terbatas<br />
dan kurang jumlahnya. Namun kita<br />
tetap berusaha bekerja maksimal<br />
memberikan rasa aman dan menindak<br />
pelaku kejahatan," sebut<br />
Philip.<br />
Dari catatan M24, beberapa<br />
peristiwa kriminal terjadi baru-baru<br />
ini di wilkum Polsek Percut Seituan,<br />
satu diantaranya menimpa wanita<br />
cantik yang belum diketahui iden<br />
titasnya. Korban dirampok saat<br />
melintas di Jln Mandala By Pass,<br />
Sabtu (22/7).<br />
Selain itu, tindak pencurian sepedamotor,<br />
seperti yang dialami seorang<br />
tukang listrik, Suryadi yang<br />
kehilangan Vixion BK 4897 AFP yang<br />
diparkirnya saat memperbaikii listrik<br />
warga di Jln.Pimpinan, Medan Tembung,<br />
Kamis (20/7) lalu.<br />
Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur, Ipda<br />
T. Lawolo.<br />
Informasi yang diperoleh<br />
wartawan, penangkapan ini bermula<br />
dari informasi masyarakat yang<br />
menyebut, rumah Reni di Jln. Ikan<br />
Tongkol, Binjai Timur kerap jadi lapak<br />
transaksi narkoba.<br />
Kanit Reskrim beserta anggota<br />
yang melakukan penggerebekan di<br />
rumah tersebut mendapati keduanya<br />
sedang berada di dalam kamar. Polisi<br />
juga menemukan barang bukti 1<br />
bungkus plastik klip kecil berisikan<br />
sabu-sabu, 1 buah pil ekstasi, 1 buah<br />
bong, 2 buah sekop, 1 kaca pirek<br />
berisi sabu siap pakai, 2 mancis, 87<br />
Beli Apartemen Mewah di Manhattan<br />
METRO24<br />
Sudah bukan rahasia lagi kalau<br />
keluarga Bachchan suka membeli<br />
rumah di berbagai kota di seluruh<br />
penjuru dunia. Kali ini Aishwarya Rai<br />
dan Abhishek Bachchan yang<br />
memutuskan membeli apartemen di<br />
New York.<br />
Tepatnya apartemen tersebut<br />
berada di kawasan Manhattan, salah<br />
satu lokasi paling mewah di kota<br />
berjuluk Big Apple tersebut. Soal<br />
harga jangan tanya, tak ada satupun<br />
apartemen berharga murah di New<br />
York, apalagi di kawasan Manhattan.<br />
Dilansir dari Pinkvilla, Aishwarya Rai<br />
dan Abhishek Bachchan baru saja<br />
liburan di apartemen baru mereka.<br />
Tidak hanya berdua, Aishwarya juga<br />
mengajak ibunya, Vrinda Rai dan<br />
juga putrinya tercinta, Aaradhya<br />
Bachchan.<br />
Sumber menyebutkan bahwa<br />
sebenarnya Aishwarya dan Abhishek<br />
sudah membeli apartemen itu sejak<br />
satu tahun yang lalu. Namun hanya<br />
keluarga dan sahabat dekat yang<br />
tahu karena mereka ingin punya<br />
Dirut PD Pasar 'Diayun' Ombudsman Sumut<br />
MEDAN-M24<br />
Direktur Perusahaan Daerah (PD)<br />
Pasar Medan, Rusdi Sinuraya<br />
mendapat apresiasi 'ayunan jempol'<br />
dari Ombudsman RI perwakilan<br />
Sumatera Utara atas respon<br />
cepatnya atas protes pedagang<br />
Pasar Kemiri, Simpang Limun Medan,<br />
terkait keberatan pembangunan los<br />
di pasar tersebut.<br />
Apresiasi tersebut disampaikan<br />
Ketua Ombudsman Sumut, Abyadi<br />
Siregar di Medan, Minggu (24/7). "Kita<br />
sangat mengapresiasi tindakan cepat<br />
dari Rusdi Sinuraya selaku Dirut PD<br />
Pasar kota Medan yang<br />
menghentikan pembangunan los di<br />
pasar kemiri," kata Abyadi.<br />
Menurut Abyadi menyebut, apa<br />
yang dilakukan PD Pasar dianggap<br />
tepat dengan menghentikan<br />
pembangunan los tersebut, sehingga<br />
para pedagang bisa kembali mencari<br />
nafkah seperti biasa. "Jadi sudah<br />
jelas, sekarang pembangunan los<br />
dihentikan dan pedagang bisa<br />
mencari nafkah seperti biasa,"<br />
jelasnya.<br />
Abyadi, mengingatkan agar<br />
seluruh instansi terkait dengan<br />
pelayanan publik bisa merespon dan<br />
menindaklanjuti keluhan masyarakat<br />
dengan cepat .<br />
Sementara itu, sejumlah pedagang<br />
yang sebelumnya mengadukan<br />
persoalan Pasar Kemiri ke Ombudsman<br />
juga mengapresiasi tindakan<br />
Dirut Rusdi Sinuraya yang berpihak<br />
pada pedagang. "Perintah Pak Dirut<br />
menghentikan pembangunan los<br />
sangat kami apresiasi," kata Darma<br />
Nauli boru Sitanggang, perwakilan<br />
pedagang pasar Kemiri.<br />
Mewakili ratusan pedagang<br />
lainnya, Darma Nauli mengucapkan<br />
terima kasih kepada Dirut PD Pasar,<br />
Rusdi Sinuraya. "PD Pasar memang<br />
orangtua kami para pedagang. Saya<br />
Musa Rajekshah Bantu Semen & Keramik<br />
Lingkungan 8 dan 9, Kel Sei Kera Hilir 2, Kec<br />
Medan Perjuangan, Sabtu (22/7) sore. Di<br />
antaranya material bangunan yang paling<br />
dibutuhkan warga. Didampingi Camat<br />
Medan Perjuangan, Drs H Fahri Matondang<br />
MAP, Ijcek beserta jajaran pengurus PMI<br />
Kota Medan lebih dulu meninjau lokasi<br />
kebakaran yang hanya menyisakan puing.<br />
Melihat itu, tokoh muda Sumatera Utara ini<br />
terketuk untuk membantu perbaikan rumah<br />
warga yang habis terbakar dengan<br />
menyediakan semen dan keramik.<br />
"Ini murni sebagai bentuk kepedulian saya<br />
kepada Bapak/Ibu. Bukan karena sesuatu<br />
hal. Saya hanya ingin meringankan beban<br />
Bapak/Ibu sekalian. Saya berharap dengan<br />
bantuan material ini, rumah bapak dan ibu<br />
bisa segera diperbaiki dan kembali menjadi<br />
tempat berkehidupan," tutur Ijeck disambut<br />
ucapan syukur warga.<br />
Selanjutnya Ijeck menuju tenda pengungsi<br />
yang disiapkan Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan untuk<br />
menyerahkan bantuan dari PMI secara<br />
simbolis kepada warga yang menjadi korban<br />
bencana kebakaran. Adapun bantuan yang<br />
diserahkan berupa family kit, baby kit, pampers,<br />
perlengkapan sekolah seperti baju<br />
seragam, tas, buku dan alat tulis serta<br />
pakaian layak pakai yang dikumpulkan para<br />
relawan PMI Kota Medan. PMI Kota Medan<br />
juga membuka dua posko yaitu posko yang<br />
dapat digunakan warga untuk beristirahat<br />
dan posko kesehatan. Camat Medan<br />
Total, 930 Napi Anak Indonesia Dapat Remisi<br />
kumham Sumsel adalah yang paling<br />
banyak memperoleh remisi, yakni<br />
sebanyak 104 anak. Lalu, disusul Kanwil<br />
Jateng dan Sumut, yakni masing-masing<br />
sebanyak 103 dan 94 anak.<br />
“Pemberian remisi anak diatur dalam<br />
pasal 34C ayat (1) Peraturan Pemerintah<br />
Nomor 99 Tahun 2012 serta Pasal 18<br />
dan Pasal 19 Peraturan Menteri Hukum<br />
dan HAM RI Nomor 21 Tahun 2013<br />
tentang Pemberian Remisi Anak bagi<br />
Anak Pidana.<br />
Institute for Criminal Justice Reform<br />
(ICJR) menyebut jumlah anak yang<br />
Ada pula Meti (25), warga Jln<br />
Cemara dirampok dua bandit<br />
jalanan, Kamis (20/7). Toke buah<br />
ini kehilangan uang sebesar Rp15<br />
juta dan 1 unit HP merek Apple,<br />
setelah tas genggamnya dirampas<br />
pelaku di Jln Pasar XII, Percut<br />
Seituan.<br />
Pun begitu dengan rumah di Jln<br />
Lavender Komplek Perumahan<br />
Cemara Asri, Desa Sampali, Percut<br />
Seituan dibobol maling, Rabu (19/<br />
7). Brankas berisi uang sbesar<br />
Rp400 juta dan 5 Kg sarang burung<br />
walet milik Buchari alias Asen (33)<br />
raib tanpa jejak. Dari sederet<br />
peristiwa tersebut, hingga kini polisi<br />
masih mengungkap kasusnya,<br />
termasuk memburu pelakunya. Para<br />
korban yang sempat ditanyai saat<br />
membuat laporan pengaduan hanya<br />
bisa berharap, polisi bisa<br />
mengungkap kasus ini secepat<br />
mungkin dan menangkap pelakunya.<br />
Kinerja aparat di jajaran Polsek<br />
Percut betul-betul disorot. (wandi)<br />
plastik klip kosong dan 1 timbangan<br />
elektrik.<br />
Kepada petugas, keduanya<br />
mengaku sedang mengkonsumsi sabu<br />
sebelum polisi datang menggerebek.<br />
Barang haram itu, mereka peroleh dari<br />
seorang bandar yang kini masih<br />
buron.<br />
Kasubag Humas Polres Binjai, AKP<br />
Lengkap Tarigan, membenarkan<br />
diamankannya kedua wanita<br />
tersebut. "Keduanya masih dalam<br />
pemeriksaan. Saat ditangkap<br />
ditemukan narkoba jenis sabu dan<br />
ekstasi dari dalam kamar rumah<br />
tersangka," kata AKP Lengkap.<br />
(sopian)<br />
privasi.<br />
Tak dijelaskan berapa harga<br />
apartemen milik Aishwarya Rai dan<br />
Abhishek Bachchan. Yang jelas<br />
mereka sudah merenovasinya agar<br />
sesuai dengan selera Aishwarya, dan<br />
desainer yang mengerjakannya<br />
adalah yang merenovasi apartemen<br />
mereka di Dubai, UEA.<br />
New York sendiri punya kenangan<br />
manis bagi Aishwarya dan Abhishek.<br />
Di kota itulah mereka resmi<br />
bertunangan, tepatnya di salah satu<br />
hotel mewah di New York. (kpl)<br />
mewakili rekan - rekan pedagang<br />
lainnya mengucapkan terima kasih<br />
yang sebesar-besarnya," ucap<br />
Sitanggang.<br />
Sebelumnya, puluhan pedagang<br />
mewakili ratusan rekannya yang<br />
berjualan di Pasar Jalan Kemiri<br />
Simpang Limun Medan menyambangi<br />
kantor Ombudsman Republik Indonesia<br />
perwakilan wilayah Sumatera<br />
Utara.<br />
Kedatangan para pedagang<br />
tersebut untuk mengadukan<br />
pembangunan los di tempat mereka<br />
berdagang yang dinilai sewenangwenang.<br />
Mengetahui hal itu, Dirut PD Pasar<br />
Kota Medan, Rusdi Sinuraya langsung<br />
memerintahkan pembangunan los<br />
yang memberatkan pedagang segera<br />
dihentikan. Tidak hanya itu, Rusdi<br />
Sinuraya juga langsung meninjau<br />
pasar Kemiri dan berdialog dengan<br />
para pedagang. (ardi)<br />
Perjuangan, Drs. H. Fahri Matondang, MAP<br />
berterimakasih atas bantuan yang diberikan<br />
melalui PMI Kota Medan. Terlebih bantuan<br />
untuk perbaikan rumah warga dari pribadi<br />
Ijeck. "Karena warga yang menjadi korban<br />
kebakaran ini sangat memerlukan bantuan<br />
untuk memperbaiki tempat tinggalnya.<br />
Menunggu perbaikan selesai, warga<br />
terpaksa mengungsi di tenda. Beberapa<br />
menumpang di rumah keluarga dan<br />
tetangga," ucap Fahri Matondang.<br />
Menurut Fahri, meski tak menelan korban<br />
jiwa, kebakaran yang terjadi Kamis (20/7)<br />
malam hingga Jumat (21/7) dinihari tersebut<br />
menghanguskan 38 rumah dan membuat<br />
63 kepala keluarga serta 181 jiwa kehilangan<br />
tempat tinggal. (dra)<br />
METRO24<br />
Kementerian Hukum dan Hak Asasi<br />
Manusia memberikan remisi (potongan<br />
hukuman) kepada 930 narapidana (Napi)<br />
anak, dalam rangka memperingati Hari<br />
Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada,<br />
Minggu (23/7).“Pemberian remisi diharapkan<br />
menjadi motivasi, agar selalu<br />
berkelakuan baik sehingga saat menjalani<br />
pidana mereka dapat menjadi<br />
generasi penerus hafapan bangsa, ”<br />
kata Kasubag Publikasi pada Humas<br />
Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Syarpani.<br />
Syarpani menjelaskan Kanwil Kementerdaftar<br />
di Unit Pelayanan Terpadu<br />
yang dikelola Direktorat Jenderal<br />
Pemasyarakatan (Ditjen PAS) meningkat<br />
dibanding 2016 lalu. Sampai Juni 2017,<br />
tercatat ssbanyak 910 tahanan anak,<br />
terdiri 895 tahanan laki-laki dan 15 anak<br />
perempuan.<br />
Direktur Eksekutif ICJR Supriyadi<br />
Widodo Eddyono, dalam rilisnya, Jumat<br />
(22/7) menyebutkan pula jumlah anak<br />
berstatus terpidana sampai Juni 2017,<br />
sebanyak 2.559 anak. Pada, akhir<br />
Desembsr 2016 jumlah Napi anak baru<br />
sekitar 2320 anak yang tersebar di 33<br />
Wilayah di Indonesia. (psk)<br />
Rumah Didatangi Polisi,<br />
Kel.Martoba,Siantar Utara. Pak Edo<br />
yang jadi target, ketahuan buang sabu<br />
sebelum digelandang polisi. Ilham<br />
Syahputra alias Pak Edo (46) tak berkutik<br />
saat personil Polresta Siantar mengepung<br />
rumahnya. Dari tangan tersangka<br />
diamankan barang bukti 1 paket sabu<br />
terbungkus plastik klip yang dibuang<br />
pelaku di sekitar rumahnya.<br />
Info dihimpun kru M24, Sabtu (22/7),<br />
polisi mendapat informasi soal bisnis Pak<br />
7<br />
Edo. Sabu yang dibuang membuat polisi<br />
memaksa pelaku mengambilnya sebelum<br />
diangkut ke komando. Kapolres Siantar<br />
AKBP Doddy Hermawan yang dikonfirmasi<br />
melalui Kasat Narkoba AKP<br />
Mulyadi, menyebut dari hasil pemeriksaan,<br />
tersangka mengaku sebagai pengedar.<br />
"Pelaku kita jerat Pasal 114 subs 112 UU<br />
No.35 tahun 2009 dengan ancaman 5<br />
tahun penjara,"ucap Mulyadi, Minggu<br />
(23/7) sekira pukul 14.00 WIB. (adi)<br />
Kapolsek Wira Cuma Bilang :<br />
DELITUA-M24<br />
Tiga bulan sudah, kasus pemukulan<br />
terhadap RAP (8), seorang bocah warga<br />
Ardagusema, Desa Delitua, Kec. Delitua<br />
Timur 'ngendap' tak jelas di Polsek<br />
Delitua. Pemukulan yang diduga<br />
dilakukan CT (32), warga yang sama,<br />
saat dilapor wartawan, disahuti Kapolsek,<br />
Kompol Wira Prayatna. "Terima kasih<br />
infonya, nanti saya cek..!!"<br />
Dewi Yanti br Sembiring (42), ibu<br />
korban saat mendatangi Polsek Delitua,<br />
Sabtu (22/7) sore sekitar 16.30 WIB,<br />
dengan modal bukti lapor LP/421/111/<br />
2017/SPKT/SEKTA DELTA/SELASA 28-3-<br />
2017, Dewi bercerita, sudah puluhan kali<br />
dirinya datang ke kantor polisi dan<br />
berharap kasus pemukulan anaknya<br />
ditindak lanjuti.<br />
"Sudah sering saya menjumpai<br />
penyidiknya, tetapi katanya sabar.<br />
Padahal saksi sudah diperiksa 2 orang<br />
dan hasil visumnya pun sudah keluar,"<br />
beber ibu korban.<br />
Melihat kinerja Polsek Delitua, ibu<br />
korban merasa 'tak diterge' atas kasus<br />
pemukulan yang diduga dilakukan CT<br />
terhadap anaknya. Sangkin geramnya,<br />
Dewi mengancam akan melaporkan<br />
kasus anaknya ke Polda Sumut.<br />
"Kesal saya dengan kinerja Polsek<br />
Delitua. Sudah tiga bulan laporan anak<br />
saya tak ditanggapi. Kalau terus begini,<br />
saya akan melapor ke Poldasu. Tolong<br />
lihat dampak setelah anak saya dipukuli.<br />
Sekarang anak saya takut melihat orang<br />
dan sering menangis tanpa sebab,"<br />
kisahnya.<br />
Sementara RAP yang ditanyai<br />
mengenai kejadian yang menimpanya,<br />
mengaku saat dipukuli pelaku, dirinya<br />
sedang bermain bersama temantemannya.<br />
Merasa terganggu dengan<br />
keributan mereka, tiba tiba pelaku<br />
mendatanginya dan langsung<br />
memukulnya." Aku nggak tahu apa, tiba<br />
tiba kepala dan dadaku dipukuli hingga<br />
bengkak," beber bocah ini.(mehuli)<br />
Rumah Toke Lele Nyaris Gosong<br />
sekira pukul 21.30 WIB. Dari<br />
kejadian tersebut, tidak ada korban<br />
jiwa. Info dihimpun, rumah yang<br />
ditempati Bistok mendadak heboh<br />
saat warga melihat api membakar<br />
rumah. Gumpalan asap hitam<br />
keluar di lantai dua. Titik api, kata<br />
warga berasal dari kasur.<br />
Melihat kobaran api, warga pun<br />
memadamkan api dengan air dan<br />
alat pemadam seadanya. Api<br />
dapat dipadamkan setengah jam<br />
kemudian. Sebanyak 9 unit mobil<br />
kebakaran yang datang terlambat<br />
langsung balik kanan.<br />
Amatan M24, rumah Bistok masih<br />
utuh dan hanya kasur yang<br />
terbakar. "Saat itu pekerja tengah<br />
merokok di lantai dua. Diduga<br />
percikan api rokok jatuh ke kasur,"<br />
bilang warga.<br />
Kanit Reskrim Polsek Medan<br />
Area, Iptu Rudi Silalahi<br />
membenarkan kejadian itu. "Asal<br />
api masih dalam penyelidikan dan<br />
sejumlah saksi sudah diperiksa.<br />
Atas kejadian ini, kerugian hanya<br />
kasur," kata Kanit. (wandi)<br />
Akhirnya Pertahananku Jebol<br />
Namun Tante mendorong kepalaku.<br />
“Jangan, To. Kamu..mikir, dong” katanya<br />
dengan nafas terengah-engah. Aku pun<br />
tersadar bila aksiku itu akan menimbulkan<br />
bekas dan Oom Ton akan curiga. Aku<br />
lalu meminta maaf. “Yahhh engga apaapa.<br />
Kamu harus ingat, ini rahasia kita<br />
saja,” ucap Tante.<br />
Merasa tanggung, Tante langsung<br />
menyodorkan salah satu bukitnya ke<br />
mulutku. Dengan lahap kembali kubuat<br />
kulit itu mengkilat setelah sempat kering.<br />
Sudah saatnya untuk pindah ke<br />
kamar. Aku bangkit berdiri. Tante masih<br />
tergolek duduk. Kancing tengah dasternya<br />
sudah semuanya terlepas, menyibak<br />
ke samping. Tampak ukurannya<br />
semakin besar. Tante menolak saat<br />
kutarik kedua tangannya. Ia lalu<br />
membuka gesper hingga menyisakan<br />
boxer.<br />
Matanya tampak mendelik melihat<br />
bentuk bagian tengah boxer. Namun aku<br />
tak membiarkannya berbuat lebih jauh.<br />
Langsung kuraih badannya dan kubawa<br />
ke kamar. Seakan suami istri yang baru<br />
menikah, kami langsung menanggalkan<br />
kain yang tersia di tubuh.<br />
Di situ, kami bergelut dengan liar.<br />
Desahan dan erangan pun keluar seolah<br />
yakin tak ada yang mendengar.<br />
Berlomba dengan suara hentakan<br />
tempat tidur bergoncang keras. Badan<br />
kami pun sama-sama mengkilat karena<br />
keringat yang mengucur deras.<br />
Seiring dengan dorongan yang<br />
datang dari dalam, kami saling menghentak.<br />
Tante bahkan mulai melontarkan<br />
kata-kata tak pantas. Hingga akhirnya<br />
dia berteriak sembari menghentakkan<br />
kepalanya ke belakang.<br />
Melihat itu aku pun mempercepat<br />
gempuran. Hal itu membuat Tante<br />
kembali menarik nafas dan memberi<br />
perlawanan. Namun tak lama, ia<br />
mengejang sembari kedua tangannya<br />
menekan dua gumpalan indah di<br />
dadanya. Tante juga menggigit bibir<br />
bawahnya.<br />
Aku yang belum juga sampai kembali<br />
menambah kecepatan hentakan. "Sialan<br />
kamu To, Tante mau lagi," ucap Tante<br />
yang kembali memutar pinggulnya di atas<br />
perutku. Akhirnya, pertahananku pun<br />
jebol. Dengan sebuah sentakan kuat,<br />
aku mencapai puncak. Begitu juga Tante<br />
yang kembali bergetar, berkali-kali.<br />
(bersambung)<br />
Al Aqsa Diusik, Ribuan Warga<br />
ke jalan menggelar konvoi pada Minggu<br />
(23/7) pagi. Konvoi diikuti pemudapemudi<br />
Islam dari ACT, tokoh<br />
Muhammadiyah, GAPAI Sumut, DPP<br />
Kaumin, Ormas Islam, elemen mahasiswa<br />
dan ibu rumahtangga.<br />
Tak ketinggalan juga anak-anak ikut<br />
larut dalam aksi long march dari Masjid<br />
Raya Al Mashun menuju Bundaran Air<br />
Mancur Jalan Gatot Subroto Medan.<br />
Salah satu orasitor, Ustad Heriansyah<br />
dari GAPAI Sumut menyebut kekejaman<br />
Israel kepada Palestina dan Umat Muslim<br />
bukanlah hal baru.<br />
“Sejak kaum Yahudi dan Israel muncul<br />
ke bumi ini, mereka memang tak hentihentinya<br />
memusuhi Islam. Sekarang mari<br />
kita satukan kekuatan untuk melawan<br />
kekejian Yahudi Laknatullah,” kata<br />
Heriansyah. Di tempat yang sama,<br />
mewakili Muhammadiyah Ustad Rafdinal<br />
MM mengutuk keras aksi Zionis Yahudi<br />
Tutup Masjid Al-Aqsa,<br />
Terkutuklah Israel. "Warga Palestina<br />
berhak untuk beribadah di tanah dan<br />
masjidnya sendiri. Penutupan Masjid Al-<br />
Aqsa dan penggunaan kekerasan oleh<br />
Israel jelas melanggar HAM," kata Zulkifli<br />
dalam keterangan tertulis dari MPR,<br />
Minggu (23/7).<br />
Sebagai Ketua MPR, Zulkifli juga<br />
menegaskan bahwa bangsa Indonesia<br />
selalu mendukung penuh perjuangan<br />
Palestina meraih kemerdekaan.<br />
"Indonesia berdiri bersama perjuangan<br />
rakyat Palestina meraih kemerdekaan.<br />
Ini adalah solidaritas keagamaan<br />
sekaligus solidaritas kemanusiaan," kata<br />
kepada Umat Muslim Palestina.<br />
“Blokade Zionis Laknatullah di Masjid<br />
Al Aqsa dan melarang Umat Islam masuk<br />
adalah kejahatan luarbiasa. Kami<br />
mengutuk keras tindakan itu. Mari<br />
saudara-saudara ku bersatu melawan<br />
Zionis Laknatullah,” tegas Ustad Rafdinal.<br />
Rafdinal mengajak negara-negara<br />
Islam bersatu untuk membentuk<br />
gerakan penghapusan Negara Israel<br />
dari peta global. “Negara Israel berdiri di<br />
tanah Palestina. Bersatulah kita untuk<br />
menghapus Negara Israel dari peta global,”<br />
tandas Rafdinal.<br />
Perwakilan DPP Kaumi mengajak Umat<br />
Muslim yang menunaikan haji tahun ini<br />
untuk bersatu mendoakan Al Aqsa dan<br />
Bangsa Palestina.<br />
“Kita doakan supaya Al Aqsa kembali<br />
direbut Umat Islam dan Bangsa Palestina<br />
mendapatkan kemerdekaannya. Mari<br />
satukan kekuatan kita,” kata dia. (pay)<br />
dia. Di akun twitternya @Zul_Hasan,<br />
Zulkifli juga mengajak rakyat Indonesia<br />
untuk mendoakan korban kekerasan<br />
akibat penutupan Masjid Al-Aqsa.<br />
"Di waktu mustajab berdoa ini, mari<br />
sempatkan berdoa untuk saudarasaudara<br />
kita di Al Aqsa Palestina<br />
#StandUpForQuds," tulisnya.<br />
Sebelumnya, pasukan Israel melukai<br />
50 warga Palestina yang terlibat bentrok<br />
di luar Masjid al-Aqsa di wilayah<br />
Yerusalem timur, Kamis (20/7) waktu<br />
setempat. Insiden ini terjadi menyusul<br />
penembakan imam besar Masjid al-Aqsa,<br />
Sheikh Ikrima Sabri. (net)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution,<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) |<br />
Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar<br />
Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Pengembangan : Dedi Nst l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi : Hendra, Amrizal l ADM<br />
Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088