TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

Klotok berjalan dengan lambat
menuju lokasi Lok Baintan. Setelah
menempuh sekitar 30 menit
mulailah bertemu dengan perahuperahu
hias yang dihiasi dengan
aneka buah dan lampu obor.
Perahu-perahu tersebut menuju
ke satu lokasi, yaitu titik kumpul
di bawah jembatan Sungai Pinang,
semakin mendekati jembatan Sungai
Pinang jumlah perahu semakin
banyak dan tepat di bawah Sungai
Pinang ternyata sudah banyak
perahu hias dengan lantera/obor
yang stanby dan dinilai. Hiruk pikuk
ibu-ibu mengayuh jukung menghiasi
subuh itu yang mulai terang dengan
datangnya sinar mentari pagi.
Setelah puas mengabadikan acara
pertama dengan jukung dihiasi
lentera/obor, kami beristirahat di
atas klotok sambil menikmati sensasi
belanja dari atas kapal. Beberap
jukung mendekati kami dengan
menawarkan aneka makanan dan
buah buahan. Kami melakukan
transaksi antar kapal dan melakukan
pembelian beberapa jenis buah dan
kue. Beberapa jeruk yang masih
segar dan mangga akhirnya kita beli,
tidak lupa kami juga membeli sarapan
nasi khunis khas Kalimantan Selatan
dengan laut ikan haruan merah.
Ternyata harga yang ditawarkan
tidak terlalu mahal untuk ukuran
di daerah pinggiran. Rasanya nafsu
untuk menikmati aneka makanan
belum terpuaskan sampai akhirnya
acara Jukung hias dimulai. Kami
sepakat untuk mendapat angle
terbaik posisinya harus berada di
atas jempatan Sungai Pinang. Kami
berebut lokasi untuk angle terbaik
karena bersamaan dengan lomba
fotografi yang diikuti puluhan
fotografer, tetapi selalu ada
3
56 | Februari 2017