22
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SENIN, <strong>22</strong> JANUARI 2018<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
7<br />
Paya Pasir Rawan Kejahatan, Warga Galakkan Ronda Malam<br />
LABUHAN-M24<br />
Ronda kampung melibatkan tokoh masyarakat, tokoh<br />
agama dan tokoh pemuda didampingi Bhabinkamtibmas dan<br />
Bhabinsa serta personel Unit Sat Intelkam Polres Pelabuhan<br />
Belawan. Sasarannya beberapa lokasi yang dijadikan lapak<br />
judi, narkoba, dan sejumlah Warung Internet (Warnet),<br />
diseser tim Minggu (21/1) dinihari.<br />
Untuk menopang ronda, beberapa pos ronda kampung<br />
pun diaktifkan. Tim rutin melakukan pengecekan personel<br />
yang berjaga di setiap Pos Siskamling.<br />
Mantan Kades Percut<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Percut TA 2016<br />
sebesar Rp260 juta untuk kepentingan pribadi," ungkap<br />
Wisnu di hadapan majelis hakim diketuai Mian Munthe.<br />
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam<br />
pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Sub Pasal 3 Jo Pasal 18 UU<br />
No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah<br />
dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan<br />
Tindak Pidana Korupsi.<br />
Pantauan M24, selama mendengarkan dakwaan, Chairil<br />
tanpa didampingi penasihat hukum. Terdakwa terlihat<br />
tertunduk lesu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar,<br />
baik selama di persidangan maupun diwawancarai<br />
wartawan.<br />
Usai mendengarkan pembacaan nota dakwaan, majelis<br />
hakim menutup persidangan dan melanjutkannya pekan<br />
depan. (ansah)<br />
2 Amp Ganja Disimpan<br />
BESITANG-M24<br />
Mau transaksi, Doni Syahputra (25) warga Dusun III<br />
Kelantan, Desa Kelantan, Kec Brandan Barat, Kab<br />
Langkat, disergap petugas Polsek Besitang.<br />
Penangkapan dilakukan di jalan lintas timur Medan-<br />
Banda Aceh simpang Bukit Mas, Kel Kampung Lama, Kec<br />
Besitang, Kab, Langkat, Rabu (17/1) pukul 19.00 WIB.<br />
Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin melalui Kasubag<br />
Humas AKP Arnold Hasibuan menjelaskan tersangka<br />
diamankan saat akan bertransaksi di tepi jalan sekitar TKP.<br />
Dari dalam jok kreta tersangka, ditemukan 2amp ganja<br />
kering seberat 1,52 gram, 1 kreta Yamaha Mio GT berplat<br />
BK 5288 PAP dan uang tunai Rp400 ribu.<br />
"Tersangka masih dalam pemeriksaan guna proses<br />
hukum lebih lanjut," sebutnya. (rudi)<br />
Satroni Bengkel Kreta,<br />
Kec Sunggal, Deliserdang, menggiring pelaku sekaligus<br />
membuat laporan pengaduan.<br />
Tiga saksi, Riswadi, Wahnan andiansyah Sinaga, dan<br />
Deni Prabudi, yang malam itu tugas Siskamling, awalnya<br />
curiga melihat gerak-gerik pelaku. "Dia masuk dari jendela<br />
ke bengkel kreta itu," kata Riswandi.<br />
Selanjutnya ketiga petugas ronda itu langsung<br />
mengepung bengekel. Tanpa perlawanan, pelaku diringkus<br />
dari bawah tempat tidur di dalam bengkel. Selanjutnya,<br />
personel Polsek Sunggal dihubungi.<br />
Pengakuan Ucok Bacok, ia mencobgkel jendela dengan<br />
menggunakan obeng. "Saya sudah 6 kali beraksi," akunya.<br />
"Lokasi aksi tersangka di antaranya toko HP di Jln<br />
Sunggal dan Jln Ring Road. Lalu tersangka mencuri<br />
dispenser di kawasan Asam Kumbang, pencurian pelak<br />
mobil di Jln Asoka, pencurian di gudang Jln Asoka," papar<br />
Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Wira Prayatna, Minggu<br />
(21/1).<br />
Akibat perbuatannya, lanjut mantan Wakasat Narkoba<br />
Polrestabes Medan ini, tersangka dijerat pasal 363 ayat<br />
(1) ke 3e dan 5e Jo pasal 53 dari KUHPidana dengan<br />
hukuman 7 tahun penjara. (tiopan)<br />
Berdalih Bisnis TKI,<br />
MEDAN-M24<br />
Rajali (53), warga Jln Medan Area Selatan, kesal lantaran<br />
mobil yang direntalkannya tak kunjung kembali. Pemilik warung<br />
nasi Minang mengaku, mobil itu raib sejak Senin (11/12/2017)<br />
lalu.<br />
Menurut Rajali, pada hari itu seorang pria berinisial HC (39),<br />
warga “Jln Adam Malik Medan datang merental mobil Innova<br />
hitam 2008 BK 16<strong>22</strong> AY miliknya. "Alasannya dia mau cari calon<br />
Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk diberangkatkan ke<br />
Malaysia. “Dia bilang merental mobil selama 4 hari," ungkap<br />
Rajali. Rajali mengaku kenal dengan HC, anak seorang<br />
pengusaha. "Awalnya sedikitpun saya tidak curiga sama si HC<br />
itu. Apalagi dia warga turunan, tidak mungkin melakukan<br />
penipuan, apalagi melarikan mobil," cetusnya.<br />
Namun lewat 4 hari, mobil belum juga dikembalikan. Rajali<br />
pun mulai curiga. "Saya coba hubungi HP-nya, tapi tidak dapat<br />
dihubungi. Sampai hari ini belum ada juga kabarnya. Malah<br />
saya dapat info, bukan saya aja yang jadi korban," tutur<br />
Rajali. Rajali coba menemui kerabat HC dan didapat kabar<br />
yang bersangkutan sudah lama menghilang."Kabarnya dia ada<br />
masalah degan keluarganya. Dalam waktu dekat, kami akan<br />
melaporkan HC ke polisi. Saya mohon, bila ada warga yang<br />
melihat mobil saya, bisa langsung hubungi ke nomor<br />
085270999044," pintanya. “(irwan)<br />
Lelap Tidur, Corolla BK 72 BA<br />
Medan Tuntungan rawan maling. Buktinya mobil Corolla KE 70<br />
R warna hitam BK 72 BA milik EY Sembiring (38) raib digasak<br />
maling dari teras rumahnya, Rabu (17/1) pagi. Cerita<br />
Sembiring saat buat laporan di Mapolsek Delitua, sebelum<br />
kejadian korban memarkirkan mobilnya di teras rumah. "Habis<br />
kunci pintu gerbang, saya langsung tidur," ujarnya.<br />
Paginya, sekira pukul 05:30, korban sempat dengar suara<br />
mesin mobilnya hidup. "Saya langsung lompat dari tempat tidur<br />
dan keluar rumah. Begitu di luar rumah, mobil sudah raib. Pintu<br />
gerbang rumah sudah terbuka lebar. Lelap kali saya tidur<br />
malam itu," imbuhnya.<br />
Sembiring menduga, pelaku lebih dari satu orang. "Saya<br />
yakin, mereka sudah mengintai lokasi dan situasi. Karena<br />
gembok gerbang saja yang paling bagus bisa dirusak pelaku,"<br />
beber bapak 1 anak itu sembari mengaku merugi sekitar Rp30<br />
juta dan berharap mobil kesayanganya bisa ditemukan polisi.<br />
Padahal, kata Sembiring, mobil itu sudah seperti barang antik<br />
baginya. "Saya rawat seperti ngerawat anak," akunya kesal.<br />
Sementara A Tarigan (34) warga setempat, tak menepis jika<br />
kampung mereka sering kemalingan. "Daerah kita itu banyak<br />
maling dan tidak pernah ada yang tertangkap," ucapnya.<br />
Terpisah, Kapolsek Delitua, Kompol Arifin Marpaung, melalui<br />
Kanit Reskrim Iptu Prastyo Tribowo, mengatakan kita sudah<br />
cek TKP dan menerima laporan korban. "Sedang kita selidiki<br />
pelakunya," tukasnya. (mehuli)<br />
"Selain menyisir lokasi yang<br />
dianggap rawan kejahatan, kita juga<br />
mengimbau kepada kalangan anak<br />
dan remaja agar mulai pukul <strong>22</strong>:00<br />
WIB yang main Warnet segera<br />
pulang ke rumah masing -masing dan<br />
tidak berkeliaran," kata Alex, warga<br />
yang ikut ronda didampingi beberapa<br />
tokoh masyarakat, Kepala Lingkungan<br />
(Kepling) setempat dan beberapa<br />
warga lain di antaranya Zahar dan<br />
Joni.<br />
Penggalakkan ronda kampung ini<br />
pun disambut positif oleh masyarakat.<br />
Warga merespon dengan memberi<br />
dukungan. "Bagus itu, agar anakanak<br />
kami nggak ikut-ikutan<br />
berkeliaran dan pulang ke rumah<br />
sebelum larut malam. Tengoklah<br />
sekarang ini banyak Warnet yang<br />
Warga & PT CAP Sepakat Hentikan Aksi<br />
LABUHAN-M24<br />
Bentrok di kawasan Jln Perbatasan<br />
Kel Tanjung Mulia, Kec Medan Deli,<br />
Jumat (18/1) lalu hingga kini masih<br />
memanas. Bentrok diduga berlatar<br />
lahan sengketa antara warga etnis<br />
Tionghoa dan pihak PT Citra Agung<br />
Prima (CAP).<br />
Diketahui bentrok mulai memanas<br />
ketika PT CAP mengklaim lahan di<br />
kawasan Tanjung Mulia telah milik<br />
mereka. PT CAP mengaku telah<br />
mengantongi sertifikat tanah sehingga<br />
melakukan penimbunan tanah dengan<br />
alat berar exavator.<br />
Saat penimbunan berlangsung,<br />
ratusan warga Tiongha di Jln Metal Lk<br />
Yakin Suami Setia<br />
ANGIE 'Virgin' sudah beberapa bulan<br />
ini tinggal di Indonesia dan terpisah<br />
jauh dengan suaminya, Abbie Syaaf,<br />
di Inggris. Nggak takut bahaya<br />
pelakor?<br />
Wanita bernama asli Anggia Yulia<br />
Angely itu mengaku tak takut pelakor<br />
menghampiri suaminya. Ia yakin Abbie<br />
punya kesetiaan dan pendirian yang<br />
bisa dipercaya.<br />
"Nggak dong (takut pelakor). Suami<br />
istri buat aku, menurut aku, dia<br />
menjadi sahabat kita sahabat yang<br />
tahu luar dalamnya seperti apa dan<br />
kita tahu dia seperti apa. Kalau kita<br />
sedikit aja ada nggak percaya sama<br />
dia itu kenapa. Buat aku berarti<br />
hubungannya harus dipertanyakan.<br />
Itu kan berarti antara aku sama dia<br />
yang belum komplit, baik<br />
kepercayaan, kejujuran. Baik aku<br />
buka 24 jam, banyak anak-anak<br />
begadang, apalagi kalo malam<br />
Minggu. Dikhawatirkan mereka main<br />
di warnet buka situs yang aneh-aneh<br />
sambil merokok.<br />
Dampaknya kan sangat buruk bagi<br />
anak-anak," kata Rahmad, warga<br />
setempat. Dengan adanya ronda<br />
kampung ke lokasi rawan dan<br />
sejumlah Warnet di Payah Pasir,<br />
setidaknya bisa membuat efek jera<br />
terhadap anak-anak agar pulang ke<br />
rumah sebelum larut malam. "Maunya<br />
jangan hangat-hangat taik ayam. Bila<br />
perlu, tiap malam diseser, biara anak<br />
sekolah jadi rajin belajar di rumah,"<br />
imbuh Rahmad.<br />
Dukungan juga datang dari beberapa<br />
tokoh masyarakat, agama,<br />
pemuda dan Kepling 6 Kel Paya Pasir<br />
19 Tanjung Mulia dipimpin Juklim<br />
datang ke lokasi. Mereka melempari<br />
pekerja dengan batu agar<br />
menghentikan penimbunan di lahan<br />
tersebut. Seorang pekerja bermarga<br />
Pandiangan (36) mengalami luka di<br />
bagian kepala akibat terkena lemparan<br />
batu.<br />
"Suasana sempat memanas setelah<br />
warga etnis Tiongha melempari batu<br />
ke arah pekerja saat melakukan<br />
penimbunan tanah. PT CAP mengkalim<br />
lahan tersebut milik mereka," ujar<br />
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan<br />
Belawan, AKP Yayang Rizki Pratama,<br />
saat dikonfirmasi Minggu (21/1).<br />
Untuk mengantisipasi bentrok tidak<br />
udah ngebahagiain dia atau nggak.<br />
Kalau itu komplit, rasa itu 100<br />
persen," ujar Angie di kawasan Bogor.<br />
"Tapi balik lagi ke diri kita. Aku bisa<br />
pegang kepercayaan dia nggak. Kita<br />
nggak usah ngomongin pelakornya,<br />
pelakor itu subjektif banget kepada<br />
wanita.<br />
Karena wanitanya yang menggoda<br />
bisa dibawa. Laki-laki itu punya pikiran<br />
kemauan, bukan barang yang bisa<br />
dibawa aja sama orang. Jadi menurut<br />
aku gitu. Nggak ke wanitanya. Tapi<br />
ke laki-lakinya punya pendirian atau<br />
nggak, punya kesetiaan atau nggak.<br />
Aku yakin suami aku punya,"<br />
lanjutnya menjelaskan.<br />
Angie mengaku dirinya banyak<br />
mendapat kritikan usai meninggalkan<br />
suami di Inggris. Namun di sisi lain, ia<br />
merasa butuh balik lagi ke Indonesia<br />
Dari Pemakai, Jadi Pengedar Sabu<br />
Kiki pun kena batunya. Pria warga<br />
Jln Siatas Barita Ujung, Kel Tomuan,<br />
Kec Siantar Timur, diringkus personel<br />
Satres Narkoba Polres Siantar, Jumat<br />
(19/1). "Saya nekat jual sabu biar<br />
bisa pakai sekaligus," akunya saat<br />
ditemui M24 di sel tahanan Mapolres<br />
Siantar, Minggu (21/1).<br />
Kapolres Siantar, AKBP Doody<br />
Hermawan, melalui Kasatres<br />
Narkoba, AKP Mulyadi, membenarkan<br />
penangkapan tersangka Kiki.<br />
"Tersangka dijebloskan ke sel tahanan<br />
dan masih jalani pemeriksaan,"<br />
sebutnya.<br />
Penangkapan Kiki, kata Mulyadi,<br />
Tak Ingin Menyudahi Kenikmatan<br />
sensasi senikmat ini. Aku belum ingin<br />
segera menyudahi kenikmatan yang<br />
tiada tara ini.<br />
Imah semakin erotis. Nafasnya liar<br />
seperti banteng marah, erangannya<br />
bercampur dengan rintihan-rintihan<br />
tiada henti. Suara Imah keras sekali,<br />
tapi aku tidak peduli. Justru<br />
mendatangkan sensasi lebih. Toh<br />
tidak ada siapa-siapa di rumah ini,<br />
kecuali anakku yang sedang tidur<br />
lelap. Maka terus kucepatkan<br />
permainan ini.<br />
Kami terdiam dengan tubuh<br />
Aihmak... Ada Judi Ketangkasan<br />
dari Mapolres Labuhanbatu. Nekat kali<br />
pengelolanya. Apalagi omsetnya<br />
sampai ratusan juta. Kabarnya sudah<br />
beroperasi satu bulan lebih," beber<br />
Saipul kepada wartawan di Rantauprapat,<br />
Minggu (21/1).<br />
Saipul berharap, Kapolres Labuhanbatu<br />
AKBP Frido Situmorang, tidak<br />
tutup mata terkait penyakit<br />
masyarakat yang dapat merusak<br />
moral generasi penerus itu. "Pak<br />
Kapolres harus cek langsung. Kita<br />
berharap polisi tidak melakukan<br />
pembiaran," tegasnya. Yani (35),<br />
Beberapa mesin judi ketangkasan di lokasi<br />
menelentang sesudah itu. Hanya<br />
desah nafas kami yang tersisa di<br />
tengah- tengah keheningan. Mataku<br />
tertumbuk pada jam dinding. Hampir<br />
pukul empat. Entah berapa jam aku<br />
telah menghabiskan waktu, mereguk<br />
kenikmatan bersama pembantu<br />
bernama Imah ini.<br />
Pikiran warasku mulai kembali. Apa<br />
yang telah kulakukan ini? Mendadak<br />
muncul penyesalan di dalam hati,<br />
tetapi jujur harus kuakui betapa aku<br />
teramat sangat luar biasa menikmati<br />
prilaku yang gila ini. (bersambung)<br />
warga setempat, mengeluhkan hal<br />
yang sama. "Heran juga sih, kok bisa<br />
judi besar beroperasi di sini. Apa nggak<br />
takut mereka ditangkap polisi. Aku<br />
curiga suami ikut main judi hingga uang<br />
belanja berkurang. Hampir setiap hari<br />
kami begaduh gegara uang belanja<br />
dijudikan," keluh ibu anak tiga itu.<br />
Kasubag Humas Polres Labuhanbatu,<br />
AKP Viktor Sibarani yang<br />
dikonfirmasi M24, mengatakan akan<br />
mengecek laporan terkait operasional<br />
judi. "Segera kita cek...," tegsanya.<br />
(habibi)<br />
mengatakan.<br />
"Mudah-mudahan ronda malam ini<br />
terus digalakkan, sehingga wilayah<br />
Payah Pasir ini nyaman dan aman dari<br />
kejahatan seperti pencurian. Tim juga<br />
harus rutin mengontrol rumah data<br />
lahan kosong, karena dimungkinkan<br />
lokasi tersebut dijadikan lokasi<br />
pemakai sabu-sabu," timpal Alex.<br />
Kegiatan ronda kampung ini setiap<br />
malam digalakkan dari Lingkungan I<br />
hingga IX Kel Paya Pasir. "Kita<br />
berharap, kelurahan lain di Kec Medan<br />
Marelan, melakukan hal serupa.<br />
Mudah-mudahan Paya Pasir bisa jadi<br />
contoh bagi kelurahan lain. Bila perlu<br />
kita ikut membantu kelurahan lain<br />
untuk memberantas kejahatan. Kita<br />
siap membantu," pungkasnya.<br />
(sigit)<br />
semakin memanas, puluhan personel<br />
Polsek Medan Labuhan dan Polres<br />
Pelabuhan Belawan dibantu Yon Zipur<br />
I/DD 3 pleton dan Denpom 1/5 Medan<br />
dikerahkan ke lokasi. "Kedua pihak<br />
diamankan dan dilakukan mediasi oleh<br />
Muspika Medan Deli," sebut Yayang.<br />
Hasil mediasi, lanjut Yayang, kedua<br />
pihak sepakat mengnetikan aksi. PT<br />
CAP bersedia menghentikan pekerjaan<br />
dan warga juga menghentikan<br />
aksinya. "Pertemuan untuk mencari<br />
solusi dilanjutkan Senin (<strong>22</strong>/1) di Aula<br />
Kelurahan Tanjung Mulia. Dan untuk<br />
mengantisipasi hal yang tak<br />
diinginkan, petugas gabungan berjaga<br />
di lokasi," tukas Yayang. (sigit)<br />
lantaran ingin mengenalkan segala<br />
budaya di Tanah Air oleh anakanaknya.<br />
"Makanya sengaja aku mau semua<br />
orang yg mengkritik kenapa harus<br />
LDR (long distance relationship)<br />
kenapa ninggalin suami, hati-hati<br />
nanti suami diambil pelakor, banyak<br />
di sosmed aku yang ngomentarin<br />
kayak gitu.<br />
Aku bilang terima kasih atas<br />
perhatiannya, tapi kan sebagai<br />
orangtua aku punya beban sendiri<br />
buat ngajarin anak-anak aku. Kadang<br />
itu lebih penting daripada<br />
kebersamaan aku dengan suami aku.<br />
Karena kapan lagi aku punya<br />
kesempatan ngenalin ke anak aku<br />
sama Tanah Airnya sendiri sebelum<br />
dia tambah besar," pungkas<br />
Angie.(net)<br />
berawal dari laporan masyarakat<br />
terkait sepak terjang tersangka di<br />
Jalan Seram Bawah.<br />
Setelah melalukan penyelidikan,<br />
petugas mengamankan Kiki.<br />
Dari saku celananya, ditemukan<br />
barang bukti satu paket sabu seberat<br />
0,90 gram.<br />
“Tersangka dijerat Pasal 114 subsider<br />
112 UU No 35 Tahun 2009 tentang<br />
Narkotika, dengan ancaman lima<br />
tahun penjara,” tandas Muyadi. (adi)<br />
iklan<br />
Portal Patah Disosor Mobil<br />
portal gerbang masuk Mako<br />
Polrestabes Medan hingga patah.<br />
Diduga, insiden itu akibat kelalaian<br />
petugas jaga portal. Informasi<br />
diperolehn, insiden terjadi usai<br />
sejumlah petugas Provost berpatroli.<br />
Mobil patroli yang hendak<br />
masuk melalui gerbang utama<br />
Mako Polrestabes Medan spontan<br />
berhenti usai menabrak portal.<br />
Penjaga portal terkejut, bagian<br />
atap mobil tersangkut di besi portal<br />
yang tidak terangkat secara<br />
maksimal.<br />
Akibat kejadian itu, palang portal<br />
bagian kanan gerbang patah.<br />
Petugas Provost dan personel jaga<br />
pintu masuk tampak sibuk memperbaiki<br />
dan mengevakuasi tiang<br />
portal yang patah. Kejadian itupun<br />
membuat heboh sejumlah petugas<br />
dan pengunjung Mapolrestabes<br />
Medan. Tak lama, mobil patroli<br />
Provost masuk ke dalam areal Mako<br />
Polrestabes Medan. Sejumlah<br />
petugas provost dan Shabara<br />
terlihat memperbaiki palang portal<br />
yang patah. Gerbang utama Mako<br />
Polrestabes Medan pun kini tanpa<br />
portal. (ardi)<br />
Ngendap... Kasus Penipuan<br />
penggelapan yang menimpanya<br />
diproses. Mayusna melaporkan kasus<br />
ini ke Polrestabes Medan, sejak 2<br />
tahun lalu.<br />
Alhasil, didampingi kuasa<br />
hukumnya, Mayusna mendesak polisi<br />
segera menindaklanjuti laporannya<br />
yang tertuang dalam No: STTLP/531/<br />
K/III/2016/RESTA MEDAN,<br />
tertanggal 2 Maret 2016. "Bu Mayusna<br />
ini membuat laporan sejak Maret<br />
2016. Terlapor adalah Kim Sun Won<br />
(52), warga negara Korea Selatan<br />
(Korsel), pemilik restoran Shin Itcho.<br />
Klien saya telah beberapa kali<br />
mempertanyakan laporannya namun<br />
tidak ada hasil. Saya sudah 3 kali<br />
tanyakan proses hukum sudah sejauh<br />
mana," ungkap kuasa hukum korban,<br />
Rudi Kurniawan SH, kepada awak media,<br />
baru-baru ini.<br />
Pihak kepolisian, lanjut Rudi, beralibi<br />
bahwa terlapor merupakan WNA,<br />
sehingga belum dilakukan<br />
penangkapan. "Bukti sudah cukup,<br />
saksi-saksi juga sudah diperiksa, apa<br />
ini tidak cukup bukti. Lalu jupernya<br />
mengatakan karena terlapor<br />
merupakan warga negara asing jadi<br />
harus minta izin lebih dahulu," kata<br />
Rudi.<br />
Pernyataan penyidik itu,<br />
CARA HE-BAT, MENGATASI ASAM LAMBUNG KRONIS<br />
Luka dinding usus yang dialami RAHMAT HIDAYAT (<br />
39th) membuat dirinya sering merasakan kejang di<br />
usus dan sakit yang takterhingga sampai keluar<br />
keringat dingin. Sungguh penyakit ini telah menjerat dirinya<br />
sehingga mengganggu aktifitas untuk mencari nafkah<br />
sebagai pekerja bangunan yang memerlukan stamina<br />
dankesehatan yang prima. Setelah dua pekan<br />
mengkonsumsi He-Bat atas saran seorang teman secara<br />
rutin setiap pagi dan sore, Rahmat yang tinggal di Rawajawa<br />
Bandar Lampung ini merasakan gangguan asam lambung nya mereda dan<br />
perlahan-lahan menghilang. “Syukur Alhamdulillah derita asam lambung dan<br />
kejang usus saya menghilang sehingga semua kerjaan bisa saya lakukan<br />
dengan lebih baik” katanya. Sampai sekarang Rahmat masih minum He-Bat<br />
secara rutin untuk menjaga danmeningkatkan vitalitasnya.<br />
He-Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran<br />
perncernaan dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam<br />
yang terlalu tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit<br />
lambung kronis. He-Bat juga mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan<br />
Thymohydroquinone yang mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang.<br />
Selain itu He-Bat menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas<br />
seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya<br />
nikmat cocok untu kmereka yang susah makan obat. Tersedia Di Siantar : Apt<br />
Shinta Farma Jln Sutomo, Tebing : Apt Sempurna , Perbaungan : Apt Sejahtra,<br />
Pakam : Apt. Oke Jl. Imam Bonjol. To. Leo Jl. Serdang, Binjai : To. Anugrah Jl.<br />
Sudirman Apt. Restu Jl. Sudirman, Langkat : Apt. Diana Parma Brandan. Apt.<br />
Budi Murni Tj. Pura.Apt.Aisyah Stabat.<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0821 6655 0303 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
membuatnya semakin tak habis pikir.<br />
Pasalnya, proses penyelidikan yang<br />
dilakukan kepolisian semakin jauh dari<br />
harapan. "Apa karena WNA jadi tidak<br />
bisa ditahan? Sejauh mana tindak<br />
kejahatan yang dibuat yang<br />
bersangkutan sehingga harus minta<br />
izin dulu ke kudataan atau konsulat?<br />
sebutnya heran.<br />
Untuk itu, Rudi berharap kepolisian<br />
bertindak profesional dan segera<br />
memeroses kasus ini.<br />
"Saya mohon kasus ini ditindaklanti<br />
dan kepolisian bertindak profesional.<br />
Karena sampai sekarang kasusnya<br />
mengambang, apakah sudah di SP3<br />
atau belum. Karena sampai hari ini<br />
belum kami terima SP3-nya," urainya.<br />
Seperti diketahui, korban<br />
melaporkan Kim Suk Won, pemilik<br />
Restoran Shin Itcho di Jln RA Kartini<br />
No 30 Medan, atas kasus penipuan<br />
dan penggelapan sebesar<br />
Rp189.899.000. "Awalnya perjanjian<br />
ini berjalan lancar. Namun, setelah<br />
beberapa bulan saya menagih dia<br />
selalu mengelak. Belakangan dia tidak<br />
memberikan bon sampai saya<br />
mengalami kerugian sebesar<br />
Rp189.899.000," beber korban, yang<br />
merupakan pemilik usaha bahan baku<br />
makanan. (ardi)<br />
Duh... Vario di Rumah Samping<br />
PERCUT-M24<br />
Ayub Syahputra (25),warga<br />
Perumahan Angel Residence Jln Baru<br />
Tembung kaget bukan kepalang, kreta<br />
Honda Vario miliknya raib di dalam rumah,<br />
Kamis (18/1) sekira pukul 05:00 WIB.<br />
Padahal rumah persis berada di samping<br />
Pos Satpam.<br />
Malam itu, kata Ayub, ia baru pulang<br />
dan memarkirkan Vario BK 6726 ADJ<br />
yang telah lunas kredit di dalam rumah.<br />
"Karena letih, saya langsung masuk<br />
kamar dan tidur. Tengah malam, saya<br />
sempat tersentak, tapi waktu itu kreta<br />
masih ada," beber Ayub saat membuat<br />
laporan ke Polsek Percut Seituan, Jumat<br />
(19/1) siang.<br />
Namun, sekitar jam 05:30 dinihari,<br />
Ayub yang terbangun lagi, kaget lihat<br />
Vario-nya sudah raib.<br />
"Saya duga pelaku masuk usai<br />
mencongkel gembok pintu depan,"<br />
ujarnya. “Kapolsek Percut Seituan,<br />
Kompol Pardamean Hutahaean SIK,<br />
yang dikonfirmasi M24, Sabtu (20/1)<br />
mengaku, belum tahu laporan<br />
korban."Mungkin masih di SPKT," katanya<br />
singkat. (irwan)<br />
Ditinggal ke Pesta, Rumah<br />
Mereka pulang sekitar pukul 16.00<br />
WIB. "Namun, saat tiba di rumah,<br />
kulihat pintu sudah terbuka. Akupun<br />
bergegas masuk dan kulihat isi rumah<br />
sudah berantakan," ujar sopir<br />
angkutan online ini didampingi istri dan<br />
anaknya usai uat laporan di Polsek<br />
Medan Area. Korban mencurigai<br />
pelaku bukan orang luar. "Saya<br />
menduga pelaku sudah mengintai<br />
rumah kami. Pelaku masuk setelah<br />
merusak pintu belakang. Untung<br />
uang kami tidak ikut disikat," kesalnya<br />
sembari berharap kasus ini bisa<br />
diungkap polisi. Kanit Reskrim Poksek<br />
Medan Area, Iptu Rudi Silalahi SH,<br />
yang dikonfirmasi mengaku belum<br />
mengetahui laporan korban. "Saya<br />
cek dulu ya. Kasusnya pasti kita<br />
proses," tandasnya. (wandi)<br />
Penerbit<br />
: PT Sumatera Jaya Media<br />
Pimpinan Umum/<br />
Pemimpin Redaksi : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar Kasim<br />
Wakil Pemimpin Redaksi I : Indra Gunawan, SE<br />
Wakil Pemimpin Redaksi II : Toni Kuswoyo<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
Redaktur Pelaksana I: Indra Juli | Ass. Redaktur Pelaksana: Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior: Wiko Sapta, Darma Lubis | Sekretaris<br />
Redaksi: Maisarah Mentari |Koordinator Liputan: E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan: Chandra Sembiring | Redaktur : Handoko<br />
Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan: Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />
Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah: Herry<br />
Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam), Agus Sabono (Tebing Tinggi) Darmawan<br />
(Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, Jhonson Turnip (Siantar/Simalungun)<br />
Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat), Aliasa (Kota Cane), Habibie, Rahman (Labuhan Batu)|Biro Tabagsel, Jl. T. Rizal Nurdin Km 4,5<br />
Pijorkoling, Padangsidimpuan: Maniur (Kabiro), Ziaulhaq<br />
Manager Artistik: Budi Iqbal l Kabag Layouter: Wendi l Koordinator Layouter: M. Azmi l Layouter: Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Jack Dongoran, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi,<br />
Zikri<br />
Kepala Keuangan: Maya Siregar l ADM Iklan: Devi l Pengembangan: Mursalim Tobing, Toma l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi: Hendra,<br />
Amrizal, Yuda, Fikri, Sukma Wijaya l ADM Pemasaran: Fivi, Ade. Online: Metro24.co<br />
Tarif Iklan: Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088