02.02.2018 Views

2

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2 SAMBUNGAN<br />

JUMAT, 2 FEBRUARI 2018<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Kepala Pecah, Usus Terburai, Pasangan Kekasih Batal Tunangan<br />

PERBAUNGAN-M24<br />

Pelaminan adalah tujuan setiap pasangan yang tengah<br />

memadu asmara. Demikian halnya Andi Akmal Lubis alias Andi<br />

(27) warga Dusun I Desa Sei Rampah, Kec Sei Rampah, Serdang<br />

Bedagai (Sergai) dan kekasihnya Sri Kumala Sari alias Sari (28),<br />

3 Tahun Merantau, Stress<br />

PERCUT-M24<br />

Warga Paret 2 Pasar 12 Desa Bandar Khalifah, Kec Percut Sei<br />

Tuan mendadak heboh. Pasalnya, sosok mayat ditemukan<br />

mengambang di kolam pancing.<br />

Informasi dihimpun, awalnya, Ani Puspita (52) hendak<br />

memberi makan anaknya Junedi Syahputra alias Junet (27),<br />

Selasa (30/1) sore. Namun anak kedua dari dua bersaudara itu<br />

tak ada di rumah.<br />

Ani pun panik. Pasalnya, setahun belakangan, Juned<br />

mengalami stress dan kerap melamun di kolam pancing milik<br />

orangtuanya. Ani pun melakukan pencarian namun tak<br />

menemukan korban. Ani lalu meminta suami pertamanya,<br />

Syafrizal Sitohang (53) membantu menemukan anak mereka.<br />

Ketika itu Sitohang hanya menemukan pakaian dan sendal di<br />

pinggir kolam pancing miliknya.<br />

"Padahal telah saya galah dasar kolam, tapi tidak ada apaapa.<br />

Saya lanjutkan lagi besoknya (31/1), tapi tidak ada mayat di<br />

dasar kolam," beber Sihotang pada M24, Kamis (1/2).<br />

Korban akhirnya ditemukan pekerja Sitohang yang hendak<br />

menyuci piring. Hanya saja saat ditemukan, korban dalam<br />

keadaan telentang dan terapung di kolam. Peristiwa itu langsung<br />

dilaporkan ke orangtua korban. "Akhirnya saya laporkan ke polisi<br />

dan warga yang mengetahui datang ke kolam ini," ungkap<br />

Sitohang.<br />

Menurutnya, sejak mengalami stres, korban pernah coba<br />

bunuh diri. Beruntung, abang korban melihat dan menggagalkan<br />

rencana tersebut. "Ketika korban ditampar abangnya, dia<br />

seperti nggak sadar apa yang dilakukannya. Selama ini korban<br />

patuh terhadap orangtua dan rajin sholat," tuturnya.<br />

Jasad korban selanjutnya dikebumikan di kuburan Pasar 15,<br />

Tembung, Kec Percut Sei Tuan selepas zhukur.<br />

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean SIK<br />

yang dikonfirmasi menduga korban tewas setelah tergelincir ke<br />

dalam kolam sedalam tiga meter tersebut. "Sesuai permintaan<br />

keluarga, korban tidak dilakukan visum," ucap Pardamean.<br />

(irwan)<br />

Hantam Dump Truk Parkir<br />

SUNGGAL-M24<br />

Juli Setiawan (34) terkapar dengan wajah berlumur darah.<br />

Warga Dusun Serbaguna, Desa Karangrejo, Kec Stabat, Kab<br />

Langkat ini baru menghantam truk parkir, Kamis (1/2).<br />

Ceritanya, pagi itu Juli terlihat mengendarai Yamaha Vixion<br />

warna merah BK 2751 PAY datang dari arah Jln Gagak Hitam/<br />

Ringroad menuju Simpang Pos dengan kecapatan tinggi. Setiba<br />

di Jln Ngumban Surbakti, tepatnya depan Rumah Makan Ratu<br />

Solo, ia tak melihat dump truk BK 9966 LG tengah parkir karena<br />

mengalami pecah ban.<br />

Brak! Kreta menghantam bumper belakang dump truk dan<br />

korban terpental ke jalan. Darah segar tampak mengalir dari<br />

mulut Juli. Sementara kereta yang digunakan Juli mengalami<br />

ringsek di bagian depan.<br />

Suara hantaman mengundang perhatian warga yang<br />

langsung memadati lokasi. Dengan berlumur darah, korban<br />

dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.<br />

"Masih hidup, sudah dinaikkan ke pick up tadi. Nggak tahu ke<br />

rumah sakit mana. Tadi dia (Juli) masih sempat duduk di pick up<br />

itu," beber warga sekitar.<br />

Tak lama, petugas Lantas Polsek Sunggal yang mendapat<br />

informasi tiba di lokasi. Setelah melakukan olah TKP dan<br />

pendataan dan meminta keterangan warga sekitar, petugas<br />

memboyong Yamaha Vixion milik Juli ke Pos Lantas Diski.<br />

"Sabar ya, anggota masih mencari tahu rumah sakit tempat<br />

korban dirawat," jawab Kanit Lantas Polsek Sunggal, Iptu Syahri<br />

Ramadhan pada M24. (tiopan)<br />

Warga Batangkuis<br />

MEDAN-M24<br />

Suyono alias Sulis (40) sepertinya bukan maling kabel<br />

amatiran. Pasalnya, ia sukses mencuri kabel di PT Tamora,<br />

dengan kerugian ditaksir Rp80 juta.<br />

Pria yang menetap di Jln Batangkuis, Pasar III, Batangkuis,<br />

diringkus unit Reskrim Polsek Patumbak di Jln Pertahanan<br />

Patumbak, Samping Perumdam, Kamis (1/2).<br />

Kapolsek Patumbak Kompol Yasir Ahmadi kepada wartawan<br />

mengatakan, tersangka ditangkap atas laporan pihak PT<br />

Tamora ke Polsek Patumbak dengan nomor LP/916/XII/2017/<br />

Sek Patumbak. Dalam laporan itu, PT Tamora kehilangan 250<br />

set mouting briket, 30 gulung kabel gable pedet seharga<br />

Rp80 juta dari dalam gudang.<br />

Setelah menerima laporan tersebut, lanjutnya, unit<br />

Reskrim Polsek Patumbak langsung melakukan penyelidikan.<br />

Hasilnya, petugas mendeteksi keberadaan tersangka dan<br />

meringkusnya. Selain mengamankan tersangka, katanya,<br />

turut pula ditemukan barang bukti 1 mobil Grand Max yang<br />

digunakan pelaku untuk mengangkut hasil curiannya.<br />

"Tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHPidana dengam<br />

ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," tandasnya.<br />

(ahmad)<br />

Ada yang Kompor<br />

Bila Anang memilih bodo amat dengan pertengkaran Azriel<br />

dan Raul Lemos di dunia maya, maka Ashanty mengaku<br />

hubungan Aurel dan Azriel dengan Krisdayanti baik-baik saja.<br />

Ashanty menyatakan ada pihak yang membuat panas<br />

hubungan ibu dan anak itu. Benarkah Raul Lemos yang<br />

dimaksud?<br />

“Mereka baik-baik saja, apalagi Aurel sama mamanya pasti<br />

baik. Bagaimana pun kan KD ibu kandung yang lahirkan<br />

mereka, nggak mungkin anak-anak nggak dekat dan nggak<br />

sayang. Cuma kadang banyak pihak yang manasin jadi orang<br />

menilai beda. Kalau aku ditanya pertanyaan begini, aku nggak<br />

bisa jawab, karena aku baik-baik saja kondisinya. Cuma<br />

karena ada yang ngomporin, aduh jadi nggak enak, padahal<br />

nggak ada masalah apa-apa,” ungkap Ashanty ditemui di<br />

Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (1/2).<br />

Tak mau membuka siapa pihak yang kerap memanasmanasi<br />

hubungan anak dan ibu itu, Ashanty menyatakan<br />

biarlah prahara keluarga ini menjadi<br />

urusan pribadi. Istri Anang itu tak<br />

mau masalah pelik ini mengganggu<br />

kebahagiaan anak-anaknya.<br />

(net)<br />

MEMBACA PESAN<br />

Mak Bedah dan Wak Lokot pasangan suami istri yang samasama<br />

keras hati. Maklum, mereka sama-sama pekerja, dan<br />

Wak Lokot dulu sangat sulit untuk mendapatkan Mak Bedah<br />

saat mereka masih kuliah dulu.<br />

Kini mereka sama-sama punya posisi penting dan<br />

mempunyai kedudukan juga penghasilan yang besar.<br />

Minggu kemaren mereka habis bertengkar hebat, hanya<br />

karena hal sepele, Wak Lokot berharap KPK yang menang<br />

saat bersengketa dengan Polri. Sedangkan Mak Bedah lebih<br />

berpihak ke Polri.<br />

Pada Sabtu malam, karena gengsi nggak mau negur duluan,<br />

sang suami menulis catatan disebuah kertas.<br />

“Bangunin aku besok jam 7.00 WIB, karena ada janji penting<br />

dengan bos untuk bersama hadir pada peresmian kantor<br />

baru".<br />

Pagi harinya sang suami terbangun pada jam 11.00 Wib dan<br />

didapatinya sebuah catatan....<br />

“Pak, bangun... bangun.. bos mu mungkin sudah<br />

menunggu…..sekarang sudah jam 7.10 wib.”<br />

Wak Lokot : “HAAAAHHHHHHH.... !!!?“<br />

yang tinggal di Dusun II Desa Buluh Duri,<br />

Kec Sipispis, Sergai.<br />

Keduanya diketahui telah menjalin<br />

hubungan selama lima tahun. Ketika masih<br />

duduk di bangku SMA berlanjut saat menjadi<br />

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah<br />

Sumatera Utara (UMSU). Kisah asmara<br />

keduanya bertahan setelah tamat dan<br />

bekerja. Sari mengajar les di Medan,<br />

sementara Andi bekerja di Alfamart, Medan.<br />

Setahun bekerja, keduanya yang samasama<br />

ngekost di Kota Medan mulai<br />

merencanakan pernikahan. Apalagi baik Andi<br />

dan Sari sudah kenal baik dengan kedua<br />

pihak keluarga. “Keduanya sering ke rumah<br />

dan sudah sejak lima bulan lalu bercerita<br />

ingin bertunangan. Namun keduanya masih<br />

megatur waktu yang tepat,” ucap Iwan<br />

Kartok (43), paman Sari yang ditemui M24<br />

di kediamannya, Pondok VI, Desa Bandar<br />

Jambu, Kec Tebingtinggi, Sergai, Kamis (1/<br />

2).<br />

Jenazah Sari Terlambat Dijemput<br />

Pantauan M24, saat jenazah Andi<br />

dibawa keluarganya untuk disemayamkan,<br />

keluarga Sari tak kunjung datang. Telpon<br />

genggam yang dihubungi petugas pun tak<br />

aktif.<br />

Pihak keluarga baru datang ke RS Melati<br />

Perbaungan, Kamis (1/2) siang. Dengan<br />

menggunakan ambulans rumah sakit,<br />

jenazah Sari dibawa ke rumah pamannya,<br />

Iwan Kartok (43) didampingi abangnya, Rudi<br />

Kapolda: 4 Tersangka Kita Kirim ke Neraka<br />

dimusnahkan ini terdiri dari narkotika jenis<br />

sabu seberat 69,06 kilogram, ganja seberat<br />

111,52 kilogram, pil ekstasi sebanyak 2.192<br />

butir dan pil happy five sebanyak 576 butir,"<br />

ujar Kapolda.<br />

Barang bukti yang dimusnakan itu,<br />

lanjutnya, merupakan pengungkapan kasus<br />

selama empat bulan mulai dari Oktober 2017.<br />

Yaitu 37 kasus dengan 67 tersangka. "Yang<br />

kita hadirkan 63 tersangka (dua wanita).<br />

Sedangkan empat tersangka kita kirim ke<br />

MEDAN-M24<br />

Kapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw<br />

belum menerima surat permohonan<br />

penangguhan terhadap Mujianto, pengusaha<br />

properti yang juga tersangka kasus penipuan<br />

proyek miliaran rupiah.<br />

"Sejauh ini, saya belum ada dilaporin dari<br />

Pak Dir (Dirreskrimum Poldasu). Kita sekarang<br />

fokus melengkapi berkas sekaligus<br />

menyerahkan Mujianto dan satu tersangka<br />

lainnya, Rosihan Anwar yang merupakan staf<br />

Mujianto ke pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU)<br />

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu),"<br />

kata jenderal bintang dua itu kepada awak<br />

media,, Kamis (1/2).<br />

Jelas Paulus, permohonan penangguhan<br />

merupakan hak setiap orang dan diatur oleh<br />

hukum di tanah air. Hanya saja, diizinkan atau<br />

tidak, tergantung pada pertimbangan<br />

PERCUT-M24<br />

Personel Reskrim Polsek Percut Sei Tuan<br />

mengamankan seorang oknum polisi karena<br />

melakukan pengancaman dan pengerusakan<br />

di Jln Pertiwi dan Jln Tirtosari, Kel Bantan, Kec<br />

Medan Tembung.<br />

Informasi dihimpun, Kamis (1/2), oknum<br />

polisi tersebut adalah Brigadir HS dan bertugas<br />

di Ba Urkes, Polres Deliserdang.<br />

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol<br />

Pardamean Hutahaean SIK menuturkan,<br />

pengamanan berawal informasi masyarakat<br />

yang diterima, Rabu (31/1) sekitar pukul 22:00<br />

WIB. Personel yang melakukan pengecekan<br />

ke tempat kejadian perkara (TKP) melihat satu<br />

unit mobil Ambulans mengalami kerusakan di<br />

'Pertanyaan KPK Itu-Itu Juga Sih'<br />

mantan dan anggota DPRD Sumut, Kamis<br />

(1/2) di Mako Brimob Poldasu, Jln KH Wahid<br />

Hasyim, Medan. Kali ini yang diperiksa lima<br />

anggota DPRD Sumut periode 2014-2019<br />

dan seorang mantan anggota DPRD Sumut<br />

periode 2009-2014.<br />

Kelima legislator aktif yang merupakan<br />

pejabat lama dan menjabat kembali itu di<br />

antaranya Tiaisah Ritonga (Demokrat),<br />

Muslim Simbolon (PAN), Rinawati Sianturi<br />

(PPRN/Hanura), Sonny Firdaus (Gerindra)<br />

dan Analisman Zalukhu (PDIP). Sedangkan<br />

politisi PKS Zulkarnain merupakan mantan<br />

anggota DPRD Sumut.<br />

Pantauan M24 di Mako Brimob Polda<br />

Sumut, sekira pukul 10.30 Tiaisah Ritonga<br />

sudah keluar terburu-buru meninggalkan<br />

Mako Brimob. Disusul Sonny Firdaus dan<br />

Muslim Simbolon pukul 11.00 WIB.<br />

Sementara pukul 11.05 WIB, Rinawati<br />

Sianturi terlihat pula meninggalkan Mako<br />

Brimob. Namun, Zulkarnain dan Analisman<br />

Zaluchu tidak tampak keluar setelah<br />

Ngebut Tanpa Lampu 2 Joki Meninggal Dunia<br />

Pasar VI Sukobeno, Sungai Mati, Kec<br />

Stabat, Kab Langkat, datang dari Kota Datar<br />

menuju simpang Lamino, Tandem Hilir I<br />

mengendarai Yamaha Vega BK 5390 CE.<br />

Bersamaan, Heri Wiranda, warga Dusun<br />

Kampung Lama II, Desa Tandem Hilir II, Kec<br />

Hamparan Perak datang dari arah berlawanan<br />

mengendarai Yamaha Vega tanpa<br />

nomor polisi.<br />

Setiba di lokasi, kedua kuda besi yang<br />

Aturan di Masjid Ini Diacungi Jempol<br />

Rawalumbu, Kec Rawalumbu, Bekasi,<br />

Jawa Barat (Jabar), diimbau agar tidak<br />

memberikan ceramah yang<br />

mendiskreditkan kelompok yang berbeda<br />

pemahaman dan umat agama lain.<br />

Penceramah juga diharapkan tidak<br />

menjelek-jelekkan pemerintah, kecuali<br />

(34).<br />

“Saya dikabari jam dua malam. Tapi tidak<br />

jelas karena rumah Sari di Buluh Duri sudah<br />

tidak dihuni lagi. Pagi saya baru mendapat<br />

kabar yang jelas dan kami langsung menuju<br />

rumah sakit,” jelas Iwan pada M24.<br />

Menurutnya, Sari merupakan anak<br />

kedua dari dua bersaudara pasangan<br />

Ngatno (50) dan Runta (49) yang merantau<br />

di Rengat. Karena itu, Sari hidup mandiri.<br />

Mekanik Kreta Ditangkap Lagi<br />

Merakit Senpi AK47<br />

KISARAN-M24<br />

Meski hanya sebagai mekanik kreta,<br />

tetapi Achmad Bakrie Siregar (35) mampu<br />

merakit senjata api (Senpi) jenis AK47.<br />

Achmad kemudian dibekuk petugas<br />

Polsek Simpang Empat.<br />

Penangkapan terhadap warga Dusun<br />

IV, Desa Pulau Maria, Kec Teluk Dalam,<br />

Kab Asahan, dilakukan, Rabu (31/1)<br />

sekitar pukul 12:30 WIB.<br />

Kapolsek Simpang Empat AKP Supriyadi<br />

YTO didampingi Wakapolsek Iptu<br />

JT Siregar mengatakan penangkapan<br />

Achmad bermula dari laporan masyarakat.Info<br />

menyebut kalau Achmad<br />

sedang membuat senjata jenis AK 47 di<br />

dalam rumahnya. Supriyadi bersama<br />

personelnya bergerak ke lokasi. Saat<br />

digrebek, Achmad terciduk sedang<br />

merakit senpi. Achmad mempergunakan<br />

paralon dan kayu serta laras terbuat<br />

dari pipa besi yang mirip AK47.<br />

Dari penggeledahan, ditemukan 5<br />

pucuk senpi rakitan mirip AK47 dan alatalat<br />

seperti gerenda, bor tangan, kikir,<br />

potongan pipa, botol spritus, kelereng,<br />

mancis dan besi.<br />

Supriadi menambahkan, Achmad dan<br />

barang bukti dibawa ke Polsek Simpang<br />

Empat. Setelah itu, diserahkan ke Sat<br />

Reskrim Polres Asahan guna proses<br />

pengembangan lebih lanjut.<br />

neraka," katanya.<br />

Adapun barang bukti sabu, pil ekstasi<br />

dan pil happy five dimusnahkan dengan cara<br />

dimasukan ke dalam air mendidih. Lalu diaduk<br />

sampai merata kemudian dibuang ke dalam<br />

lubang yang sudah dibuat sebelumnya.<br />

Sedangkan barang bukti ganja<br />

dimusnahkan dengan cara dibakar.<br />

"Saya pribadi prihatin, dan ini bukan<br />

membanggakan bagi kami. Karena sampai<br />

Januari 2018 luar biasa banyaknya.<br />

Penangguhan Mujianto Tergantung Penyidik<br />

penyidik. Saat ini, pihaknya pun masih mencari<br />

tersangka lain kasus tersebut. "Tapi menurut<br />

saya, untuk sementara ini tidak," tegasnya.<br />

Perlu diketahui, Mujianto dan Rosihan<br />

Anwar menjadi tersangka penipuan proyek<br />

senilai Rp3 miliar akhirnya ditahan Subdit II/<br />

Harda Tahbang Ditreskrimum Polda Sumut,<br />

Rabu (31/1). "Jadi hari ini Polda Sumut resmi<br />

menahan M dan RA, setelah ada pernyataan<br />

dari rumah sakit kalau keduanya sehat. Kita<br />

lakukan panggilan kedua dan langsung kita<br />

tahan," kata Direktur Reskrimum Polda Sumut,<br />

Kombes Pol Andi Rian didampingi Wadir Krimum,<br />

AKBP Andry Setiawan dan Kasubdit II/Harda<br />

Tahbang, AKBP Edison Sitepu.<br />

Sehari pasca penahanan bos properti,<br />

Mujianto, puluhan papan bunga membanjiri<br />

Mapolda Sumut. Pantauan M24, puluhan<br />

papan bunga berbaris dari pintu masuk hingga<br />

Dapat Bisikan Roh Halus, Oknum Ancam<br />

Jln Pertiwi Gg Warisan, Kel Bantan, Kec Medan<br />

Tembung. Empat bannya bocor akibat tikaman<br />

senjata tajam.<br />

Tak hanya itu, di Jln Tirtosari, Kel Bantan,<br />

Kec Medan Tembung, petugas juga<br />

menemukan satu unit Toyota Avanza warna<br />

hitam mengalami ban bocor ditikam sajam.<br />

Sementara di depan Gereja HKBP Jln Tirtosari,<br />

terdapat dua unit Toyota Kijang innova warna<br />

hitam dan warna krem mengalami kerusakan<br />

masing-masing satu ban kena tikaman sajam.<br />

Mencegah timbulnya korban jiwa, petugas<br />

langsung mengamankan pelaku berikut<br />

barang bukti satu bilah sajam jenis sangkur<br />

serta sarung warna loreng dan satu sajam<br />

stainless steel bergagang kayu warna<br />

diperiksa. Masih pengamatan M24, selama<br />

4 hari pemeriksaan KPK, semua mantan dan<br />

anggota dewan aktif, cenderung alergi<br />

melihat jurnalis. Tak heran, 1 pintu kecil di<br />

belakang ruang pemeriksaan, selalu<br />

dipergunakan mereka untuk kabur diamdiam<br />

atau mengecoh jurnalis.<br />

Muslim Simbolon, misalnya. Usai diperiksa,<br />

dia tampak menolehkan kepala ke berbagai<br />

arah seolah-olah ingin memastikan wartawan<br />

tidak ada. Terkadang menunjukkan<br />

situasi bertelepon pada seseorang. Pun<br />

begitu, para insan pers tetap mendatanginya.<br />

Hanya saja, petugas Brimob<br />

tiba-tiba muncul menjauhkan wartawan<br />

dari Muslim.<br />

Tepat pukul 13.30 WIB, beberapa<br />

petugas KPK bergegas meninggalkan Mako<br />

Brimob Polda Sumut dengan 2 mobil. Satu<br />

mobil jenis Avanza warna silver plat BK 1575<br />

UT dan 1 lagi Xenia warna silver plat BK<br />

1564 FF. Seperti biasa, petugas KPK cuma<br />

tersenyum tanpa mau memberi keterangan<br />

melaju dengan kecepatan tinggi tanpa<br />

lampu pun bertabrakan. Brak! Benturan<br />

keras itu membuat kedua pengendaranya<br />

terpental dan mengalami luka serius.<br />

"Untuk korban berinisial BS, mengeluarkan<br />

darah dari hidung dan telinga, serta<br />

luka robek di kening. Meninggal dunia saat<br />

dalam perjalanan menuju Klinik Asia Medika,<br />

Tandem," tegas Kasubbaghumas Polres<br />

Binjai, AKP Lengkap Tarigan, Kamis (1/2).<br />

mengkritik, serta tidak menyampaikan halhal<br />

bersifat porno dan lelucon.<br />

Sampai saat ini unggahan tersebut telah<br />

di retweet sebanyak 1.410 kali dan disukai<br />

sebanyak 946 kali.<br />

Kebanyakan dari warganet yang<br />

merespons memberi sambutan positif atas<br />

Namun manusia hanya berencana,<br />

Tuhan yang menentukan. Sebelum<br />

menemukan hari baik untuk menggelar<br />

pernikahan, keduanya lebih dulu dipanggil<br />

Sang Khaliq.<br />

Rabu (31/1) malam, sepulang kerja di<br />

Medan, Sari diajak Andi ke rumahnya.<br />

Namun, hanya beberapa jam di rumah,<br />

keduanya memutuskan untuk kembali ke<br />

Medan. “Alasannya ada yang tinggal.<br />

Sebelum pulang ke Medan, keduanya<br />

Sementara itu, abangnya, Rudi<br />

menyesalkan telepon genggamnya yang<br />

mati. Hal itu membuat kabar kematian<br />

adiknya terlambat. "Saat ini kedua orangtua<br />

kami dalam perjalanan menuju rumah,” ucap<br />

Rudi dengan mata berkaca-kaca.<br />

Oleh keluarga, jenazah Sari dimakamkan<br />

dimakamkan tak jauh dari rumah sang<br />

paman, Iwan Kartok. (darmawan/<br />

yanfebri)<br />

Sementara Achmad ketika ditanyai<br />

mengaku senjata rakitan jenis AK47<br />

idenya sendiri. Mulanya ia coba dengan<br />

memasukkan spritus ke lobang pipa pada<br />

senpi. Kemudian memasukkan peluru dari<br />

kacang-kacangan kendaraan bagian<br />

kreta dan diledakkan dengan jangkauan<br />

jarak tempuh 300 meter.<br />

Achmad sudah lama memproduksi<br />

senjata rakitan. Senpi hasil buatannya<br />

sudah terjual sebanyak 10 pucuk. Ia<br />

menghargai senpi rakitannya mulai<br />

Rp200 ribu hingga Rp500 ribu<br />

perpucuknya. "Sampai saat ini Polsek<br />

bekerja sama dengan Sat Reskrim untuk<br />

pengembangan,” pungkasnya. (deny)<br />

Narkoba ini tidak mengenal strata kehidupan,<br />

umur, pekerjaan, status. Kita bisa lihat ada<br />

ibu-ibu dan anak," ungkapnya.<br />

Untuk itu, Poldasu komit memerangi dan<br />

memberantas narkoba. Bantuan dari<br />

seluruh elemen masyarakat juga sangat<br />

dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.<br />

Bahkan tindakan tegas akan dilakukan bagi<br />

jaringan narkoba internasional. "Kami tindak<br />

tegas. Dia melawan, lari, pasti kita tembak<br />

mati," tukas Paulus. (ahmad)<br />

halaman depan markas komando berisi<br />

apresiasi terhadap Polda Sumut atas<br />

penahanan Mujianto.<br />

Salah satunya dikirimkan Forum Anak<br />

Bangsa (FAB) pimpinan Marlon Purba sebagai<br />

pendamping korban, Armen Lubis dalam<br />

melakukan upaya hukum atas kasus tersebut.<br />

Ucapan yang tertulis pada papan bunga itu<br />

berisi kalimat 'Mengucapkan ribuan terima kasih<br />

kepada Bapak Kapolri/Kapoldasu atas<br />

ditahannya Mujianto'. Hanya saja, saat ini<br />

Marlon Purba masih menjalani pemeriksaan.<br />

Ia diprasangkakan Pasal 16 Jo Pasal 4 UU<br />

nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan<br />

diskriminasi RAS (ras, agama, suku). "Sudah<br />

ditahan kemarin, 31 Januari," kata Kasubdit 1<br />

Dit Tipid Cyber Bareskrim Polri, Kombes Pol<br />

Irwan Anwar melalui pesan WhatsApp kepada<br />

wartawan. (ahmad)<br />

coklat."Berdasarkan keterangan tersangka,<br />

dirinya melakukan tersebut karena bisikan roh<br />

halus. Saat ini kita juga sedang meminta<br />

keterangan saksi," kata Pardamean kepada<br />

M24. Keterangan Kapolsek tadi dibenarkan<br />

Kapolres Deliserdang, AKBP Edy S Tarigan.<br />

“Sakit jiwa itu, Bang. Lagi diproses,” tulis Edy<br />

dalam group Watshaap wartawan unit Polres<br />

Deliserdang.<br />

Demikian halnya Kasi Propam Polres<br />

Deliserdang, Iptu Fredy Siagian SH. "Dari<br />

laporan yang diterimanya, kelainan kejiwaan<br />

yang dialami tersangka berawal dari masalah<br />

pribadi. Dimana tersangka kerap mendapat<br />

bisikan-bisikan," pungkas Fredy. (irwan/<br />

yanfebri)<br />

apapun. Zulkarnain dan Analisman Zaluchu<br />

tetap saja tidak terpantau keluar dari ruang<br />

pemeriksaan.<br />

Terpisah, M24 mencoba mengkonfirmasi<br />

1 mantan DPRD Sumut periode 2009-2014<br />

Pasiruddin Daulay lewat ponsel. Pasiruddin<br />

mengaku telah diperiksa KPK pada Rabu<br />

(31/1). Menurut dia, apa yang ditanya KPK<br />

masih sama seputar interpelasi dan APBD<br />

Sumut.<br />

"Saya diperiksa semalam. Pertanyaan<br />

KPK ya itu-itu juga sih. Seputar batalnya<br />

Hak Interpelasi DPRD Sumut dan APBD<br />

Sumut," terang Pasiruddin, sembari<br />

memastikan sudah 4 kali diperiksa KPK di<br />

Medan. Tatkala dikejar apakah KPK<br />

bertanya soal penerimaan uang dugaan<br />

suap/grativikasi dari Gubsu Gatot Pujo<br />

Nugroho untuk membatalkan Hak<br />

Interpelasi, Pasiruddin enggan memberi<br />

jawaban. "Tanya KPK saja deh, yang jelas<br />

saya telah memberi keterangan kepada<br />

mereka," tepisnya. (budiman)<br />

Sementara korban HW mengalami luka<br />

robek di kening, lembam pada mata serta<br />

patah pada kaki kanan, meninggal dunia<br />

saat berada di klinik. Selanjutnya kedua<br />

jenazah dibawa keluarga untuk<br />

disemayamkan di rumah duka.<br />

Untuk penyelidikan, kedua kreta yang<br />

mengalami tabrakan diamankan di Unit<br />

Lakalantas Polres Binjai. Kerugian materil<br />

ditaksir berkisar Rp2 juta. (sopian)<br />

imbauan Masjid Baabut Taubah.<br />

“Ini revolusioner pengurus mesjidnya,”<br />

ujar @m_t_hidayat<br />

“Menghargai keberagaman,” tulis<br />

@komarudin_ans<br />

“Smoga smua masjid bisa seperti ini,<br />

Aamiinn,” kata @fairy lup. (net)<br />

sempat makan di rumah. Tidak ada<br />

firasat buruk karena saya menganggap<br />

keduanya sudah seperti anak sendiri,”<br />

tutur orangtua Andi, M Abduh Lubis<br />

alias Abduh (56) dan Hamun (54)<br />

sembari menitikkan air mata.<br />

Ternyata, itu adalah makan malam<br />

terakhir keduanya. Pasalnya, beberapa<br />

jam kemudian, Abduh mendapat kabar<br />

jika anak ketiga dari empat bersaudara<br />

itu telah tiada dalam kecelakaan<br />

lalulintas. Saat melintas di jalan lintas<br />

Sumatera (Jalinsum) Medan-Tebingtinggi<br />

KM 38-39, Dusun I, Desa<br />

Pematang Sijonam, Kec Perbaungan,<br />

Sergai, Honda Bead BK 2362 NAB yang<br />

dikendarai keduanya hendak mendahului<br />

kendaraan di depan.<br />

Bersamaan, dari arah berlawanan<br />

meluncur truk Fuso BK 9051 NB yang<br />

disopiri Zulham Efendi (38), warga Jln<br />

Siantar KM2, Kel Padanghulu, Kec<br />

Tebingtinggi. Tiba-tiba, stang kreta<br />

Akmal bersenggolan dengan kendaraan<br />

yang disalip. Keduanya pun jatuh<br />

bersama kreta.<br />

Naas, keduanya jatuh tepat di<br />

bawah truk yang masih melaju.<br />

Crashhh... Andi dan Sari tergilas roda<br />

truk dan tewas di tempat dengan kondisi<br />

Guru SD di Dairi Dipecat<br />

SIDIKALANG-M24<br />

Seorang guru Sekolah Dasar Negeri<br />

(SDN) di Dairi, HT (58) terancam dipecat<br />

dari aparatur sipil negara (ASN).<br />

Pasalnya warga Desa Pangguruan, Kec<br />

Sumbul, Kab Dairi ini tega menelantarkan<br />

keluarga demi wanita idaman lain (WIL).<br />

Peristiwa ini terungkap setelah Prince<br />

Situmorang (58) mendatangi Dinas<br />

Pendidikan Dairi, Kamis (1/2). Kepada<br />

M24, Prince mengaku sudah dua tahun<br />

ia dan kelima anaknya tidak dinafkahi<br />

oleh HT. “Sejak dua tahun terakhir ini,<br />

suami saya tidak pernah lagi memberi<br />

nafkah. Padahal masih ada anak kami<br />

yang butuh biaya untuk kuliah,” ucap<br />

Prince didampinggi anak sulungnya, R<br />

Tumanggor.<br />

Selain tak memberi nafkah lahir batin,<br />

HT yang merupakan guru SDN 030354<br />

Buluh Ujung, Desa Pegagan Julu IV,<br />

Kec Sumbul, Kab Dairi juga telah<br />

menikah dengan wanita lain tanpa<br />

persetujuan darinya. Tak terima, ia pun<br />

mengadukan perbuatan suaminya ke<br />

Dinas Pendidikan Dairi pada Maret 2017.<br />

Minum Diterjen, Cewek<br />

MEDAN-M24<br />

Kehebohan terjadi di Jln Ir Juanda<br />

Medan. Pasalnya, seorang wanita<br />

ditemukan kejang-kejang dengan mulut<br />

berbuih. Informasi dihimpun, peristiwa<br />

itu diketahui pertama kali oleh Pukulan<br />

Simanjuntak (65) yang tengah<br />

berdagang, Rabu (31/1) sekitar pukul<br />

13:00 WIB. Tanpa sengaja warga Jln Ir<br />

Juanda ini melihat ke arah becak motor<br />

(betor) yang parkir di depan warungnya,<br />

tepatnya di depan Hotel Istana.<br />

Saat itu ia melihat seorang wanita<br />

kejang-kejang dengan mulut<br />

mengeluarkan buih. Ia pun menghampiri<br />

korban sembari berteriak minta tolong.<br />

Sontak warga berdatangan ke tempat<br />

kejadian perkara (TKP). Selanjutnya<br />

peristiwa itu dilaporkan ke petugas<br />

kepolisian.<br />

Tak lama berselang, petugas dari<br />

Polsek Medan Kota tiba langsung<br />

DELITUA-M24<br />

Amuk warga kembali terjadi Jln Karya<br />

Jaya, Kec Medan Johor. Dua warga<br />

Namorambe pun mandi darah setelah<br />

diteriaki jambret.<br />

Informasi dihimpun, adalah Fatima<br />

(35), warga Jln Karya Gg Eka Bakti, Kel<br />

Gedung Johor, Kec Medan Johor baru<br />

pulang belanja sayur, Rabu (31/<br />

1). Saat berada di tempat kejadian<br />

perkara, ia dihampiri dua pelaku yang<br />

mengendarai Yamaha R25 warna<br />

merah putih BK 5793 AGK. Dengan<br />

cepat, pelaku di boncengan merampas<br />

dompet yang diselipkan di ketiak korban.<br />

Antara takut dan terkejut, korban<br />

sontak berteriak 'rampok'. Mendengar<br />

teriakan korban, warga sekitar langsung<br />

mengejar kedua pelaku yang gugup.<br />

Tak jauh dari lokasi, kedua pelaku<br />

terjatuh dan langsung diharjar warga<br />

hingga babak belur. "Salah satu pelaku<br />

Vario. Pelaku lalu masuk dan berpurapura<br />

membeli selang gas. Oleh penjaga<br />

kasir, Ardiansyah (22), warga Jln<br />

Mangaan, Kel Mabar, Kec Medan Deli<br />

mengatakan, bahwa selang gas<br />

tersebut hanya ada satu.<br />

Selanjutnya pelaku meminta kasir<br />

mengambil selang gas ke dalam<br />

gudang yang terletak di belakang untuk<br />

dicek. Ternyata hal itu hanya alasan<br />

pelaku. Begitu Ardiansyah berlalu,<br />

pelaku langsung menggasak uang Rp11<br />

juta dari laci kasir. Kemudian kabur. Aksi<br />

Betor BK 2538 KC & 60 Kg Ikan<br />

karyawannya. Seperti dituturkan<br />

kepada M24, awalnya korban menyuruh<br />

AE (30) membawa becak motor (betor)<br />

BK 2538 KC dengan muatan 60 Kg ikan<br />

untuk dijual di seputaran Perumahan<br />

Sakura Jln Sakura 1, Kel Tanjung Selamat,<br />

Kec Medan Tuntungan, Selasa (29/1).<br />

Setelah AE pergi, korban menyuruh NY<br />

(22) mengutip uang penjualan ikan<br />

kemarin. Karena hendak pulang ke<br />

rumah, korban meminta MA (25)<br />

menunggui kios.<br />

"Beberapa jam di rumah, saya curiga<br />

karena tidak ada satu pun yang<br />

menghubungi saya. Begitu saya balik<br />

ke kios, MA tidak kelihatan lagi. Saat<br />

saya masuk ke dalam kios, dua unit<br />

blower sudah hilang," bebernya.<br />

Nomor seluler AE juga tak aktif saat<br />

dihubungi. Korban langsung turun ke<br />

lapangan menemui AE. Namun, meski<br />

telah mencari hingga dua hari, korban<br />

mengenaskan. Sari mengalami luka di<br />

kepada, paha kanan hancur dan<br />

ususnya terburai karena bagian perut<br />

ikut terlindas. Sementara Andi<br />

mengalami luka di kepala dan paha<br />

kanan koyak.<br />

Petugas dari Pos Lantas Sei Sejenggi<br />

yang menerima laporan langsung turun<br />

ke lokasi. Dibantu warga, kedua korban<br />

tewas dievakuasi ke Rumah Sakit Melati<br />

di Perbaungan. Sedangkan kedua<br />

kendaraan dan sopir truk diamankan<br />

ke Pos Lantas. (baca: Jenazah Sari<br />

Terlambat Dijemput)<br />

"Kedua kendaraan dan sopir truk<br />

telah kita amankan dan kini masih dalam<br />

pemeriksaan," jelas Kapos Sat Lantas<br />

Sei Sejenggi, Aiptu D Gultom.<br />

Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres<br />

Sergai, Ipda S Pangaribuan yang<br />

dikonfirmasi telah menerima laporan<br />

adanya kecelakaan yang menewaskan<br />

pasangan kekasih tersebut. "Sudah<br />

ditangani dan sopir juga masih dalam<br />

pemeriksaan. Bagi pengendara yang<br />

melintas di Jalinsum Medan-Tebingtinggi<br />

kiranya hati-hati mengingat angka laka<br />

lantas di Sergai tergolong tinggi,” pesan<br />

Pangaribuan. (darmawan/<br />

yanfebri)<br />

R Tumanggor malah berharap sang<br />

ayah dipecat. “Kami merasa sebagai<br />

seorang guru pendidik dan ASN, bapak<br />

kami sudah tidak punya etika dan moral,”<br />

ungkapnya.<br />

Kadis Pendidikan Dairi, Rosema<br />

Silalahi melalui Seketarisnya, Besli Pane<br />

mengaku sudah memroses pengaduan<br />

korban. Bahkan, Desember 2017, bupati<br />

sudah membentuk tim untuk membahas<br />

hal tersebut. "Hasilnya, tim sepakat<br />

memberhentikan HT dari ASN. Menurut<br />

Badan Kepegawaian Daerah (BKD)<br />

Kabupaten Dairi, surat pemberhentian<br />

sudah berada di meja bupati untuk<br />

ditandatangani,” ujar Besli sembari<br />

mengarahkan M24 ke BKD Dairi.<br />

Ditemui di kantornya, Kepala BKD<br />

Dairi, Suwasta Ginting membenarkan<br />

adanya surat pemberhentian dengan<br />

hormat terhadap, HT. "Tinggal<br />

menunggu tandatangan bupati. Kita<br />

tunggu aja hasilnya dalam waktu dekat<br />

ini, karena pemberhentian ini juga sudah<br />

kita beritahukan kepada HT,” terangnya.<br />

(fajar)<br />

mengevakuasi korban ke RS<br />

Bhayangkara Medan guna mendapat<br />

perawatan medis.“ Belakangan diketahui<br />

korban bernama Nurhayati boru<br />

Situmeang (32), warga Perumahan PT<br />

Tasik Raja, Cikampak, Labuhanbatu.<br />

"Korban mencoba melakukan aksi<br />

bunuh diri dengan meminum diterjen cair.<br />

Karena kita menemukan satu botol<br />

Diterjen Daia cair di lokasi," terang<br />

Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah<br />

Hermindo Tobing.<br />

Menurut Martuasah, hasil pemeriksaan<br />

petugas sementara, korban diduga<br />

nekat bunuh diri karena ditinggal<br />

kekasihnya. Sedangkan diterjen diperoleh<br />

korban dari salah satu warung di<br />

lokasi. Hingga berita ini dikirim ke meja<br />

redaksi, korban masih menjalani<br />

perawatan intensif. "Kita juga masih<br />

berusaha mencari tahu keluarga<br />

korban," pungkasnya. (ahmad)<br />

Naik R2 Tapi Jambret Dompet<br />

pingsan pas dihajar. Rencananya<br />

pelaku mau dibakar warga. Untung saja<br />

polisi cepat datang," ucap Sais (33),<br />

warga sekitar kepada M24, Kamis (1/<br />

2).<br />

Mendapat informasi, petugas dari<br />

Polsek Delitua tiba. Dalam pemeriksaan<br />

diketahui kedua pelaku adalah Youngky<br />

Pratama Kusuma alias Yaungky (22),<br />

warga Dusun II Gg Meliala, Desa<br />

Namorambe, Kec Namorambe dan Jefry<br />

Tarigan (22) warga Dusun II Kayu<br />

Embun, Desa Delitua, Kec Namorambe.<br />

Kedua pelaku lalu diboyong ke Polsek<br />

Delitua berikut korban untuk membuat<br />

laporan polisi. "Kedua pelaku mandi<br />

darah saat kita boyong ke komando.<br />

Malam itu juga korban kita arahkan<br />

membuat pengaduan," jelas Kapolsek<br />

Delitua, Kompol Arifin Marpaung melalui<br />

Kanit Reskrim, Iptu Prastyo Triwibowo.<br />

(mehuli)<br />

Terekam CCTV Pencuri Gasak<br />

tersebut hanya berlangsung dua menit.<br />

"Pelaku menyuruh saya untuk<br />

mengambil selang gas ke gudang<br />

karena ingin membeli lima set," ucap<br />

Ardiasnyah saat membuat laporan di<br />

Polsek Medan Labuhan.<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan<br />

Labuhan, AKP N Surbakti yang<br />

dikonfirmasi telah menerima laporan<br />

korban. "Masih kita olah TKP, dan kita<br />

minta hasil rekaman CCTV untuk menjadi<br />

bukti. Beberapa saksi juga sudah diminta<br />

keterangannya," ujarnya. (sigit)<br />

tak kunjung menemukan tiga karyawan<br />

asal Rantauprapat, Kab Labuhanbatu<br />

tersebut.<br />

Tak putus asa, ia coba mencari dari<br />

media sosial facebook. Korban terkejut.<br />

Pasalnya ketiga pelaku memosting status<br />

pencurian tersebut. "uang hasil<br />

penjualan betor, ikan dan mesin blower<br />

sudah kami bagi rata" sambil menunjukan<br />

hasil penjualan barang curian serta uang<br />

korban. Ketiganya juga tak takut bila<br />

dilapor ke polisi.<br />

"AE baru dua bulan kerja sama kita<br />

dan kedua rekanya baru dua minggu,"<br />

tukasnya.<br />

Kapolsek Delitua, Kompol Arifin<br />

Marpaung melalui Kanit Reskrim, Iptu<br />

Prastyo Triwibowo yang dikonfirmasi<br />

sudah menerima laporan korban. "Ketiga<br />

pelaku sedang kita intai. Sejauh ini<br />

ketiganya berada di Lankgat," tukas<br />

Iptu Prasetyo. (mehuli)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!