21.02.2018 Views

546asd78egh5

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1 ? 2<br />

RABU, 21 FEBRUARI 2018<br />

Inilah Kriteria Gubsu<br />

Menurut Erry Nuradi<br />

MEDAN-M24<br />

Gubsu HT Erry Nuradi<br />

ternyata sudah<br />

menetapkan pilihan<br />

terhadap pasangan<br />

calon Gubsu/Wagubsu<br />

yang akan dicoblosnya<br />

pada Pilgubsu 2018<br />

nanti. Ia pun<br />

mengungkap kriteria<br />

siapa calon yang ia<br />

harapkan akan<br />

menggantikan posisinya<br />

5 tahun ke depan. Yang<br />

paling pokok baginya<br />

adalah sosok yang bisa<br />

menciptakan kesejukan.<br />

Lebih detail adalah<br />

yang tidak emosional,<br />

yang pembawaannya<br />

tenang serta yang mampu merangkul semua kelompok<br />

masyarakat.<br />

"Yang tidak membuat gaduh, justru membuat suasana lebih<br />

tenang dan sejuk, begitu seharusnya Gubernur Sumut ke<br />

depan," kata Erry, ketika ditanya rinci tentang kriteria calon<br />

Gubsu, yang sebelumnya ia sampaikan di hadapan ratusan<br />

tamu undangan, pada acara Open House Imlek anggota Komisi<br />

X Sofyan Tan.<br />

Perihal hubungannya yang belakangan ini kian "mesra"<br />

dengan salah satu pasangan calon Gubsu, Djarot Saiful<br />

Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS), Erry yang juga Ketua DPW<br />

Partai Nasdem Sumut ini, menyatakan, hal tersebut sebagai<br />

kebetulan. Misalnya saat bertemu di acara Open House tokoh<br />

Tionghoa Supandi Kusuma, mereka sama-sama hendak<br />

bersilaturahmi.<br />

Begitu pula saat mengetahui DJOSS berziarah ke makam<br />

almarhum Rizal Nurdin, yang tak lain adalah kakak Erry Nuradi<br />

yang juga mantan Gubsu, dia menganggap hal tersebut<br />

sebagai bentuk penghargaan terhadap pendahulu. (bs/net)<br />

Paslon Pilgubsu<br />

Boleh Kampanye di Medsos<br />

MEDAN-M24<br />

Masa kampanye<br />

Pemilihan Gubernur dan<br />

Wakil Gubernur Sumatera<br />

Utara (Pilgubsu) 2018<br />

sudah dimulai dari 15<br />

Februari sampai 23 Juni<br />

2018 mendatang.<br />

Komisioner KPU Sumut,<br />

Yulhasni, mengatakan,<br />

sesuai Peraturan KPU<br />

(PKPU) Nomor 4/2017,<br />

salah satu sarana<br />

kampanye yang<br />

Anggota KPU Sumut Yulhasni.<br />

diperbolehkan para<br />

pasangan calon (Paslon) adalah media sosial (Medsos). "Dan<br />

sesuai keputusan KPU RI, maksimal hanya lima akun Medsos<br />

yang diperbolehkan oleh setiap Paslon dan itu wajib dilaporkan.<br />

Dan kemarin para Paslon sudah melaporkannya kepada kami,"<br />

katanya.<br />

Dijelaskan Yulhasni, lima akun Medsos yang dipergunakan<br />

para Paslon itu beragam, mulai dari Facebook, Twitter,<br />

Instagram dan sebagainya. "Akun medsos ini hanya<br />

dipergunakan selama masa kampanye," sebutnya.<br />

Selain Medsos, lanjut Yulhasni, alat peraga kampanye (APK)<br />

dan bahan kampanye masih diterapkan sebagai sarana<br />

kampanye untuk para Paslon. "APK itu mulai dari baliho, umbulumbul<br />

dan spanduk. Sedangkan bahan kampanye berupa<br />

selebaran, brosur, pamflet dan poster," terangnya.<br />

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk jumlah APK dan bahan<br />

kampanye sudah ditetapkan sebagaimana sudah termaktub<br />

dalam PKPU 4/2017 dan Surat Keputusan KPU Sumut 37/2018.<br />

"Jika di Pilkada sebelumnya hanya KPU yang mengadakan APK<br />

dan bahan kampanye. Maka pada Pilkada 2018 ini, selain KPU,<br />

Paslon juga mengadakannya. Namun besaran jumlahnya sudah<br />

ditetapkan," tandasnya. (bs/net)<br />

Edy Rahmayadi: Saya Sangat<br />

Prihatin dengan JR Saragih<br />

MEDAN-M24<br />

Cagubsu Edy<br />

Rahmayadi prihatin<br />

dengan hal yang<br />

dialami pasangan calon<br />

Jopinus Ramli Saragih-<br />

Ance Selian, yang<br />

dinyatakan tak<br />

memenuhi syarat<br />

pencalonan oleh KPU<br />

Sumut. "Saya sangat<br />

prihatin dengan Pak JR<br />

Saragih<br />

keseluruhannya. Ada<br />

cita-cita untuk<br />

membangun Sumatera<br />

Utara. Namun, ini ketentuan KPU dan yang mempunyai<br />

wewenang KPU," kata Edy kepada wartawan di Medan,<br />

kemarin.<br />

Dengan tahapan sampai nomor urut ini, bisa dipastikan Edy<br />

Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar<br />

Sitorus, akan head to head di Pilgub Sumut 2018. Apalagi,<br />

dikabarkan pendukung JR Saragih-Ance akan mendukung ke<br />

Djarot. Namun, mantan Pangkostrad itu tidak mau ambil<br />

pusing. "Tidak berat. Berat itu masyarakat Sumatera Utara.<br />

Kalau rakyat Sumatera Utara mendukung Eramas (Edy<br />

Rahmayadi-Musa Rajekshah), tanggal 10 Oktober 2018 dilantik<br />

sebagai Gubsu," tutur Edy.<br />

Terkait kemungkinan Edy membuka komunikasi politik untuk<br />

mengajak JR Saragih-Ance, ia menjawab diplomatis. Namun, ia<br />

menekankan ada upaya akan merangkul JR Saragih. "Bukan<br />

Pak JR Saragih aja, semua rakyat Sumatera Utara ini, untuk<br />

membangun seluruhnya," ucap Edy.<br />

Kemudian, Edy mengatakan tidak gentar head to head<br />

dengan Djarot dalam perebutan kursi orang nomor satu di<br />

Provinsi Sumatera Utara itu. "Berapa cagub pun kami suka,"<br />

tuturnya. (bs/net)<br />

SIDANG PERDANA GUGATAN SENGKETA PILKADA SUMUT<br />

JR-ANCE MINTA KPU BATALKAN<br />

KEPUTUSAN PENETAPAN PASLON<br />

MEDAN-M24<br />

Pasangan JR Saragih-Ance Selian minta KPU<br />

Sumut membatalkan surat keputusan<br />

penetapan Paslon Pilgub Sumut, yang telah<br />

mencoret nama mereka.<br />

R Saragih<br />

J<br />

meminta<br />

KPU Sumut<br />

menetapkan<br />

mereka sebagai<br />

Paslon.<br />

Ini diungkapkan<br />

tim kuasa hukum<br />

JR Saragih, selaku pemohon<br />

dalam sidang perdana musyawarah<br />

sengketa pencalonan<br />

Pilgub Sumut 2018, di Bawaslu<br />

Sumut, Selasa (20/2).<br />

Dalam nota gugatan pemohon<br />

melalui tim kuasa hukumnya,<br />

Hermansyah SH<br />

MHum, Liberty Sinaga SH,<br />

Ikhwaluddin Simatupang SH,<br />

Jony Silitonga, Dingin Pakpahan<br />

dan Kadirun Sah SH,<br />

mengungkapkan, sikap termohon<br />

(KPU Sumut) mengabaikan<br />

Surat Kepala Dinas<br />

Pendidikan DKI Jakarta, terindikasi<br />

melanggar hukum.<br />

Dikatakan Ikhwaludin<br />

yang membacakan nota gugatan,<br />

sesuai Surat Keterangan<br />

yang diterbitkan Kepala Dinas<br />

Pendidikan DKI Jakarta,<br />

19 Januari 2018, ijazah dan<br />

legalisir JR Saragih adalah<br />

sah. Namun surat tersebut<br />

yang ditembuskan oleh Demokrat<br />

ke KPU Sumut, tidak<br />

sampai dan tidak diakui.<br />

KPU Sumut hanya menerima<br />

surat klarifikasi dari Dinas<br />

Pendidikan DKI Jakarta dan<br />

hanya ditandatangani Sekretaris.<br />

Dalam surat itu, Sekdis<br />

menyatakan legalisir Ijazah JR<br />

Saragih tidak sah. Dan itulah<br />

yang kemudian menjadi dasar<br />

KPU Sumut mencoret JR-<br />

Ance.<br />

Pemohon juga mempersoalkan<br />

apa yang disebut<br />

dengan makna Ijazah dan<br />

STTB (Surat Tanda Tamat<br />

Belajar). Menurut pemohon,<br />

yang dimaksudkan dalam<br />

persyaratan adalah ijazah,<br />

bukan STTB. Sedangkan yang<br />

dipertanyakan KPU adalah<br />

STTB. "Karena itu yang menjadi<br />

objek yang harus diteliti<br />

adalah ijazah. Dan dalam<br />

syarat UU No 10/2016, yang<br />

dimaksudkan adalah ijazah<br />

terakhir. Dan ijazah terakhir<br />

Pak JR Saragih adalah S3,<br />

bukan ijazah SMA," jelas pemohon.<br />

Pemohon juga mengungkapkan,<br />

ijazah JR Saragih<br />

sudah pernah dilegalisir pada<br />

tahun 2015 dan adanya putusan<br />

yang mensahkan ijazah<br />

pemohon oleh PTUN dan<br />

MA, menyatakan benar legalisasi<br />

adalah sesuatu fakta dan<br />

tidak ada masalah. "Dan Kalau<br />

diteliti lagi bahwa surat<br />

yang dimaksudkan (Surat dari<br />

Sekretaris Dinas Pendidikan<br />

DKI Jakarta) tidak dapat<br />

menjadi bahan untuk men<br />

TMS kan bakal pasangan calon.<br />

Sementara Surat Kepala<br />

Dinas Pendidikan DKI pada<br />

19 Januari menyatakan, legalisir<br />

telah sesuai aslinya.<br />

Pemohon juga dalam sidang<br />

tersebut mempertanyakan<br />

termohon (KPU Sumut)<br />

tentang adanya dua surat,<br />

yakni yang ditandatangani<br />

Kadis dan Sekretaris, mana<br />

KPU TETAPKAN PASANGAN ASHARI-M ALI YUSUF<br />

Kandidat Pilbup Deliserdang Cuma Satu Paslon<br />

BATANG KUIS-M24<br />

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Deliserdang<br />

menetapkan Ashari Tambunan-M Ali Yusuf Siregar<br />

sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati<br />

Deliserdang, untuk Pemilihan Bupati dan Wakil<br />

Bupati (Pilbup) Deliserdang 2018.<br />

Dalam rapat pleno<br />

terbuka yang digelar di<br />

Prime Plaza Hotel dan<br />

Resorts, Kecamatan Batang<br />

Kuis, kemarin (19/2) itu,<br />

Ketua KPU Deliserdang,<br />

Timo Dahlia Daulay,<br />

didampingi empat<br />

komisioner, Arifin<br />

Sihombing, Boby Indra<br />

Prayoga, Lisbon Situmorang<br />

dan Rajuddin Batubara,<br />

menegaskan, setelah<br />

penetapan calon, kemudian<br />

akan dilakukan pengundian<br />

tata letak gambar pasangan<br />

calon dan kotak kosong,<br />

sesuai Surat Edaran KPU RI.<br />

"Dari hasil pengundian<br />

tata letak, gambar Ashari<br />

Tambunan-M Ali Yusuf<br />

Siregar terletak di sebelah<br />

kiri kotak suara, sementara<br />

gambar kotak kosong di<br />

sebelah kanan kotak suara,"<br />

ungkap Timo.<br />

Calon Bupati Deliserdang,<br />

Ashari Tambunan, yang<br />

ditemui sebelum penetapan<br />

calon bupati dan wakil<br />

bupati Deliserdang,<br />

mengatakan, dirinya belum<br />

cuti sebagai Bupati<br />

Deliserdang. "Kalau tidak<br />

salah tanggal 21 Februari<br />

2018," kata Ashari.<br />

Dia pun menerangkan,<br />

akan mengikuti ketentuan<br />

KPU Deliserdang, jika<br />

seandainya harus melawan<br />

Massa pendukung JR Saragih-Ance Selian yang memadati kantor Bawaslu saat sidang perdana gugatan<br />

pasangan JR-Ance. (M24-Donny)<br />

” “<br />

Karena itu yang menjadi<br />

objek yang harus diteliti<br />

adalah ijazah. Dan<br />

dalam syarat UU No 10/<br />

2016, yang<br />

kotak kosong. Menurutnya,<br />

pihaknya akan melakukan<br />

sosialiasi agar masyarakat<br />

Deliserdang datang ke<br />

Tempat Pemungutan Suara<br />

(TPS), untuk menggunakan<br />

hak pilih, dengan harapan<br />

masyarakat Deliserdang<br />

memilih mereka. "Kalau<br />

yang diakui. Apa mungkin<br />

Surat Kepala Dinas Pendidikan<br />

DKI Jakarta tidak diakui<br />

keabsahannya ketimbang surat<br />

yang diterbitkan Sekretaris<br />

Dinas.<br />

Namun nyatanya, yang diakui<br />

oleh termohon (KPU Sumut)<br />

adalah surat Sekretaris<br />

dan mengabaikan Surat Kepala<br />

Dinas Pendidikan DKI<br />

Jakarta. "Jadi sikap termohon<br />

yang mengabaikan surat Kepala<br />

Dinas Pendidikan DKI<br />

Jakarta adalah bertentangan<br />

dengan hukum," ungkapnya.<br />

Sementara itu, jalannya<br />

persidangan mendapat pengawalan<br />

super ketat oleh pihak<br />

AGAR TINGKAT PEMILIH BERTAMBAH<br />

Sosialisasi Tahapan Pilkada<br />

Harus Sampai ke Masyarakat<br />

MEDAN-M24<br />

Sosialisasi mengenai tahapan-tahapan<br />

Pilkada harus<br />

benar-benar sampai ke masyarakat.<br />

Sebab, satu hak<br />

suara yang dimiliki warga<br />

sangat berarti untuk merubah<br />

wajah pembangunan daerah.<br />

Karena itulah, Wakil Ketua<br />

DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga,<br />

mendorong KPU Kota<br />

Medan, mampu meningkatkan<br />

partisipasi jumlah pemilih<br />

saat digelarnya Pilgubsu<br />

2018. Ia berharap sosialisasi<br />

mengenai tahapan-tahapan<br />

Pilkada, harus benar-benar<br />

sampai ke masyarakat. Begitu<br />

juga dengan calon yang maju<br />

untuk memenangkan hati<br />

masyarakat.<br />

Sebab, ada imej yang berkembang,<br />

masyarakat sudah<br />

bosan dengan pesta demokrasi<br />

tersebut. "Apapun kata para<br />

calon kepala daerah dan legislatif,<br />

masyarakat menganggap<br />

taraf hidup mereka tidak<br />

akan berubah jika memilih<br />

mereka dan orang yang dipilih<br />

itu akan tidak peduli lagi.<br />

Anggapan negatif itu yang<br />

harus kita ubah dan jelaskan<br />

ke masyarakat, betapa berharganya<br />

hak suara yang mereka<br />

berikan untuk pembangunan<br />

daerah," ungkapnya<br />

kepada wartawan, Selasa (20/<br />

2).<br />

Terpisah, Ketua KPU Kota<br />

Medan, Herdensi Adnin, mengaku,<br />

mendapat tugas berat<br />

dari KPU RI untuk meningkatkan<br />

partisipasi pemilih<br />

hingga 75 persen. Karena saat<br />

Pemilihan Wali Kota Medan<br />

2015 lalu, angka partisipasi<br />

pemilih di Kota Medan hanya<br />

25,38 persen.<br />

Artinya, untuk meningkatkan<br />

partisipasi ini butuh<br />

dukungan dari semua pihak.<br />

Baik lembaga pemerintah,<br />

partai politik maupun tim<br />

sukses pasangan calon<br />

tersebut. (bar)<br />

Penetapan pasangan Cabup Deliserdang 2018 oleh KPU Deliserdang<br />

(M24-Yan Febri)<br />

kampanye tidak jauh<br />

berbedalah," imbuhnya.<br />

Sementara terkait<br />

ijasahnya, Ashari<br />

menerangkan, KPU<br />

Deliserdang sudah<br />

melakukan pengecekan.<br />

"Dan tidak ada masalah,"<br />

jelas Ashari. (yanfebri)<br />

dimaksudkan adalah<br />

ijazah terakhir.<br />

kepolisian. Sidang perdana<br />

sengketa ini juga diramaikan<br />

dengan kehadiran ratusan<br />

pendukung JR Saragih, yang<br />

memadati seputaran kantor<br />

Bawaslu Sumut. (donny)<br />

PILGUBSU<br />

2018<br />

ARIF<br />

"Gratiskan uang<br />

pendidikan, gratiskan<br />

uang kesehatan,<br />

sudah pasti rakyat<br />

bakal memilih gubernur<br />

yang pro rakyat bukan<br />

yang pro pada<br />

kepentingan asing"<br />

BOBBY<br />

"Gubernurnya boleh<br />

siapa saja, tapi<br />

berdayakan<br />

mahasiswa agar<br />

benar-benar bisa lebih<br />

mengena arah dan<br />

tujuan pembangunan.<br />

Keterlibatan<br />

mahasiswa diperlukan,<br />

sebab mahasiswa<br />

adalah cikal bakal<br />

penerus estafet<br />

pemerintahan"

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!