Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RABU, 3 <strong>MEI</strong> TAHUn <strong>2018</strong> HALAMAN 16<br />
UPAH<br />
Penetapan UMSK<br />
Tunggu SK Gubernur<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Salah satu aspirasi<br />
buruh dalam perayaan Hari Buruh<br />
Internasional atau May Day di Kota Bekasi<br />
ialah belum beresnya pengesahan Upah<br />
Minimum Sektoral Kelompok (UMSK).<br />
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota<br />
Bekasi, Muhammad Kosim mengatakan,<br />
pengesahan UMSK keputusan tingakat<br />
Provinsi yang disahkan melalui surat<br />
keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.<br />
“Kami masih nunggu Surat Keputusan (SK)<br />
Gubernur, saat ini tinggal menunggu<br />
disahkan,” ungkap Kosim di kegiatan May Day<br />
di Lapangan Alun-alun Kota Bekasi, Selasa<br />
(1/5).<br />
Ia menyatakan, penetapan UMSK memang<br />
memakan waktu yang cukup lama. Karena,<br />
proses penentuannya melalui perundingan<br />
yang dilakukan antara serikat pekerja (SP)<br />
dengan pihak sektor-sektor usaha yang ada di<br />
Kota Bekasi.<br />
“Kami hanya sebagai fasilitator saja, tidak<br />
lebih. Usulan dari mereka sudah kami<br />
sampaikan ke Gubernur Jabar,” ujarnya.<br />
Untuk kenaikan UMSK di Kota Bekasi, kata<br />
Kosim pada tahun ini diperkirakan mengalami<br />
kenaikan sebesar 8 sampai 8,71 persen dari<br />
tahun sebelumnya.<br />
Sektor industri yang ada di Kota Bekasi<br />
diantaranya ialah sektor garmen dan<br />
pengolahan makanan dengan UMSK 2017<br />
sebesar Rp3.772.000, sektor elektronik dengan<br />
UMSK Rp3.807.000, sektor logam, kimia dan<br />
farmasi dengan UMSK Rp3.945.000 dan sektor<br />
otomotif dengan UMSK Rp4.122.000. (neo)<br />
EWS Segera<br />
Diluncurkan<br />
Aplikasi Deteksi<br />
Dini Banjir<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Aplikasi<br />
Deteksi Dini Banjir atau<br />
Early Warning System (EWS)<br />
segera diluncurkan oleh Dinas<br />
Komunikasi Informasi Statistik<br />
dan Persandian (Diskominfostandi)<br />
Kota Bekasi.<br />
“Dengan aplikasi ini warga<br />
Kota Bekasi yang berada di<br />
titik rawan banjir akan mendapatkan<br />
notifikasi, sehingga<br />
bisa dengan cepat melakukan<br />
antisipasi,” ungkap Kepala Diskominfostandi<br />
Titi Masrifahati,<br />
Senin (30/4).<br />
Titi menjelaskan, notifikasi<br />
yang masuk ke gawai warga<br />
bersumber dari sensor kenaikan<br />
permukaan air. Notifikasi atau<br />
pemberitahuan kepada warga<br />
pun disesuaikan dengan sensor<br />
yang terpasang sesuai wilayah<br />
tempat tinggal warga.<br />
“Jadi tidak semua warga mendapatkan<br />
notifikasi. Misalnya<br />
u Baca EWS...Hal 15<br />
RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong>.<br />
TANGGUL KALI <strong>BEKASI</strong>: Warga berjalan di atas tanggul Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi<br />
Kawasan tersebut kerap dilanda banjir akibat luapan Kali Bekasi.<br />
Pemkot Diminta Bawa<br />
Aspirasi Buruh ke Presiden<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN-Peringatan<br />
Hari Buruh Internasional atau May Day<br />
benar-benar dimanfaatkan oleh para<br />
pekerja di Kota Bekasi, Selasa (1/5).<br />
Ratusan anggota Federasi Serikat<br />
Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia<br />
(FSBDSI) memadati lapangan Alun-<br />
Alun Kota Bekasi yang dipusatkan<br />
untuk menyampaikan aspirasi.<br />
Pada kesempatan ini, ada sejumlah<br />
tuntutan buruh untuk disampaikan<br />
kepada Presiden Republik Indonesia<br />
Joko Widodo oleh Pemerintah Kota<br />
Bekasi.<br />
Pertama adalah meminta agar Peraturan<br />
Pemerintah Nomor 78 Tahun<br />
Bekasi Utara Genjot Perekaman KTP-El<br />
<strong>BEKASI</strong> UTARA –Kecamatan Bekasi Utara tengah<br />
berupaya menggenjot peningkatan perekaman KTPel.<br />
Hal itu menyusul masih banyaknya warga yang<br />
belum melakukan perekaman.<br />
Sejauh ini, di Kecamatan Bekasi Utara tercatat ada<br />
2.466 warga yang belum melakukan perekaman.<br />
Sosialisasi kepada warga dan membuka pelayanan<br />
perekaman KTP-el setiap hari menjadi solusi.<br />
“Kami perkirakan ada sekitar 2.466 warga yang belum<br />
perekaman KTP-el. Itu sudah termasuk siswa<br />
yang masuk usia 17 tahun ,” ungkap Camat Bekasi<br />
Utara, Lukmanul Hakim, Selasa (1/5) kemarin.<br />
Pihaknya menghimbau warga yang belum melakukan<br />
perekaman agar segera datang untuk melakukan<br />
perekaman, mengingat kepemilikan kartu identitas<br />
sangat penting.<br />
“Jumlah penduduk di Kecamatan Bekasi Utara berkisar<br />
237.665 jiwa dan tersebar di enam kelurahan.<br />
Untuk KTP-el warga yang sudah tercetak sampai saat<br />
ini mencapai 225.288 jiwa, sehingga dalam tahun ini<br />
PEREKAMAN: Warga Bekasi Utara tengah melakukan perekaman di kantor Kecamatan Bekasi Utara.<br />
2.466 warga yang belum rekam akan selesai.” ujarnya.<br />
Lukman menjelaskan, informasi perihal perekaman,<br />
sudah disampaikan baik lewat sosialisasi langsung<br />
disetiap acara, maupun lewat penyebaran spanduk.<br />
“Bahkan dalam acara atau kegiatan juga kami sampaikan,<br />
termasuk dalam rapat koordinasi dengan<br />
para lurah dan stakeholder yang ada di Kecamatan<br />
Bekasi Utara saya sampaikan,” terangnya.<br />
Namun dirinya tidak memungkiri kendala teknis<br />
AHMAD FAIRUDZ / <strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
“Pelayanan masyarakat<br />
kami nomor satukan.<br />
Apalagi bagi warga yang<br />
sudah lansia karena ini<br />
merupkan tugas kami<br />
melayani dengan maksimal<br />
seluruh warga khususnya di<br />
Kecamatan Bekasi Utara,”<br />
juga kerap dirasakan petugas yang melayani warga.<br />
Diantaranya seperti alat perekam sidik jari yang rusak<br />
hingga tidak memiliki server. Termasuk ada virus atau<br />
jaringan yang kerap offline.<br />
“Kemudian memang kesadaran warga yang ingin<br />
melakukan perekaman KTP-el masih rendah. Ada<br />
juga yang baru perekaman saat butuh, semisal untuk<br />
membuat BPJS, karena sedang sakit, saya harap<br />
warga bisa merekam KTP-el segera,” tandasnya. (adv/<br />
pay)<br />
Maksimalkan<br />
Pelayanan<br />
Masyarakat<br />
Bekasi Utara Tingkatkan Disiplin Pegawai<br />
<strong>BEKASI</strong> UTARA – Kecamatan maupun Kelurahan<br />
merupakan salah satu instansi yang kerap bersentuhan<br />
langsung dengan pelayanan masyarakat. Sehingga,<br />
petugas dituntut untuk menjaga dan meningkatkan<br />
kedisiplinan dalam bekerja sehingga pelayanan bisa<br />
berjalan maksimal.<br />
Camat Bekasi Utara, Lukmanul Hakim mengatakan,<br />
dengan memberikan pelayanan yang optimal bisa<br />
memudahkan masyarakat melakukan pengurusan<br />
surat-surat yang di butuhkan.<br />
“Pelayanan masyarakat kami nomor satukan. Apalagi<br />
bagi warga yang sudah lansia karena ini merupkan<br />
tugas kami melayani dengan maksimal seluruh warga<br />
khususnya di Kecamatan Bekasi Utara,” ujarnya.<br />
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, salah satu upaya<br />
yang diberikan oleh Kecamatan Bekasi Utara dalam<br />
memaksimalkan pelayanan yaitu dengan pelayanan<br />
tepat waktu dan memberikan informasi terkait program<br />
apa saja yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bekasi.<br />
“Pegawai kecamatan akan memberikan pelayanan<br />
apabila masyarakat memenuhi persyaratan sesuai<br />
permintaan pelayanan yang diajukan. Kami tidak<br />
akan memberikan pelayanan kepada masyarakat,<br />
apabila mereka tidak melengkapi salah satu persyaratan<br />
yang dinilai penting,” jelasnya.<br />
Lukman juga meminta tiap<br />
pegawai mengutamakan kedisplinan,<br />
karena menurutnya,<br />
kedisiplinan merupakan kunci<br />
utama dalam pelayanan<br />
kepada masyarakat.<br />
“Pegawai harus disiplin<br />
dalam hal apapun sehingga<br />
pelayanan ke pada<br />
masya rakat tidak<br />
terganggu,”<br />
pungkasnya.<br />
(adv/pay)<br />
PELAYANAN: Petugas saat melayani warga Kecamatan Bekasi Utara.<br />
AHMAD FAIRUDZ / <strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Camat Bekasi Utara<br />
Lukmanul Hakim<br />
Lukmanul Hakim