You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
adar_bekasi<br />
radarbekasi.id<br />
SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
KORANNYA ORANG <strong>BEKASI</strong> HARGA RP 4.000 | HARGA BERLANGGANAN RP 96.000<br />
11 Korban<br />
Masih<br />
Tertimbun<br />
SUKABUMI - Proses evakuasi korban<br />
bencana longsor di Kampung Garehong,<br />
Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi,<br />
Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi<br />
kembali membuahkan hasil. Pada hari<br />
keempat pencarian, tim SAR gabungan<br />
yang dibantu dengan relawan berhasil<br />
menemukan empat jenazah.<br />
“Proses evakuasi bencana longsor pada<br />
hari ke lima ini, petugas gabungan berhasil<br />
menemukan kembali empat jenazah. Kita<br />
bekerja secara simultan dengan memaksimalkan<br />
alat yang ada,” jelas Danrem 061/<br />
Surya Kencana Kolonel Inf, M Hasan saat<br />
melakukan konferensi pers di posko terpadu<br />
penanganan bencana longsor.<br />
u Baca 11 Korban...Hal 7<br />
EVAKUASI: Petugas gabungan saat<br />
melakukan evakuasi korban bencana<br />
longsor di Kampung Garehong,<br />
Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi,<br />
Kecamatan Cisolok.<br />
Neneng Serahkan Rp8 Miliar ke KPK<br />
ENTERTAINMENT<br />
Torro Margens Tidak<br />
Mengeluh Sakit<br />
Aktor senior Torro Margens diduga meninggal<br />
karena penyakit infeksi lambung yang dideritanya.<br />
Namun semasa hidup, beliau ternyata<br />
tidak pernah mengeluh sakit.<br />
Rumah Terakhir Maria<br />
Dari dunia Jalaluddin Rumi saya ke dunia<br />
Maria. Dari Konya ke Ephesus.<br />
Kota Ephesus sendiri kini tinggal puing-puing<br />
kuno. Reruntuhannya terlihat di kanan jalan itu.<br />
u Baca Rumah...Hal 7<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
KURS Jual Beli<br />
USD 14.963 14.233<br />
EUR 17.031 16.201<br />
GBP 18.988 18.062<br />
JPY 135 129<br />
MYR 3.580 3.406<br />
SGD 10.912 10.380<br />
HKD 1.911 1.817<br />
CNY 2.169 2.063<br />
SAR 3.984 3.790<br />
AUD 10.562 10.046<br />
04:19 11:58 15:25 18:12 19:28<br />
JAKARTA-Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi (KPK) kembali menerima<br />
pengembalian uang dari Bupati Bekasi<br />
(nonaktif) Neneng Hasanah Yasin.<br />
Pengembalian uang ini berkaitan<br />
dengan kasus dugaan suap izin<br />
pembangunan proyek Meikarta.<br />
Juru bicara KPK Febri Diansyah<br />
menyebut hingga saat ini lembaganya<br />
sudah menerima pengembalian dari<br />
Di Rumah Tiup Tina, siapa saja<br />
bisa belajar lebih mendalam<br />
sekaligus menguji berbagai alat<br />
musik tiup. Dedikasi Risma,<br />
sang pemilik, kepada kopi dan<br />
sepeda juga total.<br />
GUNAWAN SUTANTO,<br />
Jogjakarta<br />
DI hadapannya, seorang remaja pria<br />
ingin tahu cara menyeduh kopi. Sedangkan<br />
di “seberang sana”, melalui<br />
perantaraan aplikasi percakapan di<br />
ponsel, ada calon pembeli saksofon<br />
yang juga harus dia layani.<br />
Namun, Risma tetap bisa membagi<br />
4<br />
1<br />
2<br />
3<br />
PENGEMBALIAN BERTAHAP<br />
Jumat (23/11) Menyerahkan Rp1,9 Miliar<br />
Rabu (12/12) Rp1 Miliar Lebih<br />
Kamis (3/1) Rp2 Miliar<br />
Sebelumnya Rp3 Miliar<br />
Ke Rumah Tiup Tina, Belajar Musik, Nyeduh Kopi, dan Sepeda<br />
Lahir karena Filosofi Urip Iku Urup<br />
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS<br />
KHAS: Ardhaseta Rismayudha alias Risma bersama koleksi saksofon di Rumah<br />
Tiup Tina Jogjakarta.<br />
Neneng dengan total Rp8 miliar.<br />
“Bupati Bekasi mengembalikan uang<br />
Rp2 miliar pada KPK terkait kasus dugaan<br />
suap dalam proses perizinan proyek<br />
Meikarta di Bekasi (3/1),” ucapnya pada<br />
awak media, Jumat (4/1).<br />
“Total pengembalian sampai saat<br />
ini adalah Rp8 miliar,” imbuhnya.<br />
Sekadar informasi, pada Rabu (12/12)<br />
u Baca Neneng...Hal 7<br />
Senin, Kasus<br />
Penyelewengan<br />
Beras Bencana<br />
Disidangkan<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN- Kasus penyelewengan<br />
beras korban bencana yang<br />
dilakukan oleh tiga oknum Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah (BPBD)<br />
Kota Bekasi segera masuk persidangan<br />
Senin (7/1) mendatang.<br />
Kasus tersebut menyeret mantan Kepala<br />
Badan Penanggulangan Ben cana Daerah<br />
(BPBD) Kota Bekasi, HI dan dua orang<br />
pegawai BPBD AD dan FS.<br />
u Baca Senin...Hal 7<br />
perhatian dengan baik. Kepada si remaja<br />
pria, dengan telaten dia menjelaskan<br />
cara menggiling kopi. Juga, bagaimana<br />
memainkan rasio kopi dan air serta<br />
teknik menggunakan pour over.<br />
Saat sang tamu mulai mempraktikkan<br />
yang dia ajarkan, tangannya dengan<br />
cekatan membalas percakapan si<br />
calon pembeli. Menjelaskan dengan<br />
detail berbagai hal yang terkait dengan<br />
saksofon yang akan dibeli.<br />
“Saya ingin urip itu urup. Berbisnis<br />
dengan menjadikan konsumen sebagai<br />
teman,” ujarnya.<br />
Begitulah cara Ardhaseta Rismayudha,<br />
nama lengkap Risma, menjalankan Rumah<br />
Tiup. Ramah, terbuka, dan tak pelit berbagi<br />
ilmu dengan siapa saja.<br />
u Baca Lahir...Hal 7<br />
Info Langganan: (021) 88863642 Redaksi: 021-88863639 Iklan: 021-88863640
2<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
BUDAYA<br />
Time’s To Change<br />
To Get Ridho Allah<br />
Oleh : Muhammad Zakaria AS<br />
Santri Ma’had Mafatih Global<br />
Assalamualaikum wr.wb<br />
Bapak,Ibu,Teman-teman dan juga Saudara<br />
sekalian coba kita mulai untuk membuka<br />
mata, hati dan fikiran kita, melihat bagaimana<br />
keadaan kondisi masyarakat di zaman<br />
milenium ini, kita bisa melihat bagaimana<br />
pengaruh-pengaruh globalisasi sudah<br />
merasuki kehidupan-kehidupan masyarakat,<br />
contohnya dalam perekonomian, politik,<br />
tradisi, fashion dan lain sebagainya.<br />
Kita ketahui pengaruh-pengaruh globalisasi<br />
sudah sangat bebas sekali, sehingga banyak<br />
sekali pengaruh-pengaruh negatif juga yang<br />
merasuki kehidupan-kehidupan masyarakat<br />
dan yang lagi ngetren sekarang ini yaitu pada<br />
momentum tahun baru, yakni dimana<br />
masyarakat mengikuti kebiasaan orang-orang<br />
majusi, nashara dan yahudi yaitu dengan<br />
merayakan tahun barudengan menyalakan<br />
kembang api, petasan, maniupm terompet<br />
dan membunyikan lonceng.Itu semua adalah<br />
termasuk diantara dari banyaknya pengaruhpengaruh<br />
negatif dari globalisasi.<br />
Karena itu apa solusinya, solusinya adalah<br />
dengan perubahan menuju kepada yang lebih<br />
baik dengan mengikuti syariat islam sehingga<br />
kita semua bisa menngapai ridha Allah SWT<br />
dan kita mulai perub ahan itu diawali dengan<br />
merubah niat kita serta menguatkannya,<br />
seperti perkataan Imam Ja’far Asshodiq guru<br />
dari imam madzhab Maliki dan Hanafi pernah<br />
berkata”Tubuh seseorang tidak akan lemah jika<br />
ia memiliki niat yang kuat”.<br />
Selain kita harus mempunyai niat yang kuat,<br />
kita juga harus bisa bersungguh sungguh<br />
dalam menjalankannya seperti di kitab Ta’lim<br />
Muta’alim karangan Imam Az Zurnuji<br />
rahimakumullah ”Barang siapa yang mencari<br />
sesuatu dengan bersungguh sungguh niscaya<br />
ia akan menda patkannya, barang siapa yang<br />
mengetuk ngetuk pintu secara terus menerus<br />
niscaya ia akan masuk ke dalam” maksudnya<br />
apa, jadi jika kita menginginkan sesuatu, maka<br />
berusahalah untuk menngapainya dan<br />
lakukanlah secara terus menerus niscaya<br />
Insya Allah akan berhasil dan selain itu, untuk<br />
melaksanakannya kita harus mempunyai<br />
pandangan yang luas/besar, seperti yang<br />
dijelaskan di kitab Ta’lim Muta’alim pada<br />
sebuah syair yang artinya: ”Akan menjadi<br />
besar perkara yang kecil bagi orang yang<br />
memiliki pandangan yang sempit dan akan<br />
menjadi keci perkara yang besar bagi orang<br />
yang mempunyai pandangan yang luas/<br />
besar”. Maksud pada syair disitu adalah jika<br />
ingin menggapai sesuatu yang besar, maka<br />
akan mudah jika kita mempunyai pandangan/<br />
pengetahuan yang luas/besar karena sesuatu<br />
besar akan menjadi sesuatu yang kecil jika<br />
dilihat oleh orang-orang yang mempunyai<br />
pandangan/pengetahuan yang luas/besar.<br />
Insya Allah dengan niat dan usaha kita yang<br />
kuat untuk berubah, Allah akan merubah<br />
keadaan kita seperti didalam Al Quran surat<br />
Ar Radu ayat 11:<br />
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah<br />
keadaan suatu kaum sebelum mereka<br />
megubah keadaan diri mereka sendiri” karena<br />
itu, mulailah dari sekarang sebelum kita<br />
merubah orang lain rubahlah diri kita sendiri<br />
terlebih dahulu dengan berusaha keras untuk<br />
berubah dengan menerapkan syariat aturanaturan<br />
islam didalam kehidupan kita, didalam<br />
perekonomian, politik, pendidikan dan juga<br />
dalam berkeluarga serta seluruh aspek-aspek<br />
kehidupan dan jika kita sudah menerapkan<br />
aturan-aturan islam yang sesuai dengan al<br />
quran, kita akan bisa meraih keridhaaan Allah<br />
SWT dan barang siapa yang berusaha<br />
mencapai ridha Allah SWT sejengkal niscaya<br />
Allah akan men dekatinya sehasta dan barang<br />
siapa yang mende katinya dengan berjalan<br />
niscaya Allah akan mendekatinya seperti<br />
berlari dan itulah pesan dan kesan serta saran<br />
dari saya dan sekali lagi ingat perkataan<br />
saya”Waktunya kita berubah mulai dari saat ini<br />
serta dari diri kita sendiri”.Wabillahi taufiq<br />
walhidayah tsummassalamualaikum wr.wb. (*)<br />
Batang Yang Terlanjur<br />
Kering Kini Patah<br />
Oleh : Nurjanah<br />
Siswi SMAN 2 Cikarang Pusat<br />
Perasaanku mulai berkecamuk lagi<br />
dan lagi. Sungguh aku muak berada<br />
di ruangan ini. Aku lelah, ya Tuhan.<br />
Aku terpekur di pojok kamarku. Aku<br />
ingin pergi dari tempat menyesakkan<br />
ini. Tapi, satu hal yang menahanku.<br />
Seseorang yang amat ku sayangi di<br />
dunia ini. Ibu!<br />
”Kenapa ibu selalu menahanku di<br />
tempat gila ini?” Batinku terus saja<br />
mempertanyakan hal bodoh itu.<br />
Tanganku tak henti-hentinya memukul<br />
kepala yang teramat sakit. Bukan<br />
fisikku sih sebenarnya yang sakit, tapi<br />
sakit oleh semua yang ku pikirkan.<br />
Sungguh aku tak ingin mengingat<br />
semua kejadian meyesakan itu. Aku<br />
ingin membakar habis semua<br />
kesesakanku selama ini. Semua yang<br />
kualami sejak bertahun-tahun lamanya.<br />
Masalah yang semakin beruntun tak<br />
pernah reda dan berujung.<br />
Suara itu menggelegar bagai petir<br />
menyambar dan menakutkan siapapun<br />
yang mendengarnya. Ya, siapapun.<br />
Itu suara ayahku, tepatnya ayah tiriku<br />
yang berubah menjadi sosok yang<br />
teramat buas di rumah ini. Saat marah,<br />
marahnya meluap-luap. Tumpah ruah<br />
membanjiri ketenangan yang enyah<br />
seketika. Ku kira aku berfikir salah<br />
selama ini. Bukan Ayah tiriku yang<br />
berubah menjadi buas. Dia memang<br />
asli begitu. Dia hanya pura-pura jinak<br />
untuk meluluhkan hati Ibuku, agar<br />
bisa mendapatkan yang ia inginkan.<br />
Dia telah menghancurkan harapan<br />
ibuku dan melenyapkan segalanya.<br />
Dulu aku mengira ia akan merengkuh<br />
aku dan ibuku dalam kedamaian.<br />
Namun, aku salah sangka dan semua<br />
telah terjadi. Batang yang patah tak<br />
mungkin menyatu lagi.<br />
Malam ini pipiku basah dibanjiri tetesan<br />
air mata yang perlahan semakin deras.<br />
Seperti hujan diluar sana yang perlahan<br />
semakin deras menambah riuh suasana<br />
hatiku. Aku duduk memantung di ruangan<br />
yang gelap ini dengan tangan<br />
menutup rapat-rapat kedua telingaku<br />
berharap dapat tuli dan tak mendengar<br />
apa pun. Tuhaan, jujur saja aku berharap<br />
malam ini, aku berharap hujan ini<br />
semakin deras saja agar pendengaranku<br />
tuli hingga yang kudengar suara hujan<br />
dan petir saja. Aku lebih takut mendengar<br />
suara yang lebih dahsyat dari pada petir,<br />
yaitu suara ayah. Ayah? Ohh, tidak!<br />
Kurasa tak pantas laki-laki itu kupanggil<br />
dengan sebutan ayah! Dia lebih pantas<br />
kusebut laki-laki jahat. Kurasa Tuhan<br />
belum berpihak padaku. Aku tetap<br />
mendengar suara pengacau itu diiringi<br />
riuhnya gemercik air hujan yang menerjang<br />
kerasnya genting yang kemudian<br />
terlempar jauh jatuh keranah.<br />
Terdengar dia meraung-raung layaknya<br />
penyihir hitam di kegelapan. ”Dasar<br />
wanita tak tahu diuntung, bodoh !!”.<br />
Suara itu menyelinap masuk ke dalam<br />
gendang telingaku. ”Kau yang bodoh!<br />
berani sekali kau selingkuh dan tak<br />
pernah lagi menafkahi aku, istrimu.<br />
Kurang apa saya selama ini? saya selalu<br />
diam dengan sikapmu yang menjijikan<br />
itu! Berharap suatu ketika kamu sadar<br />
dan menyesalinya”. Ujar ibuku terisak<br />
dalam tangisnya. ”Plakkkk!!!”. Betapa<br />
kerasnya tamparan itu menembus<br />
tembok dinding kamar berlapis semen<br />
hingga terdengar oleh ku. Aku bergegas<br />
membuka pintu dan membantingnya<br />
tanpa rasa ampun. Ibu yang terbaring<br />
lemah diiringi tangisan yang terdengar<br />
lirih nan rapuh. Aku hanya mencoba<br />
menenangkan dan memeluk ibu.<br />
Sedangkan dia, Dia pergi begitu saja<br />
menghilang di tengah rintik hujan dan<br />
gelapnya malam. Berharap ia takkan<br />
pernah kembali.<br />
Keesokan hari ibuku mulai membaik.<br />
Aku pergi ke sekolah. Tak jauh dari<br />
rumahku ada pangkalan angkutan umum.<br />
Lima belas menit perjalananku untuk<br />
sampai ke sekolah. Aku beruntung jalanan<br />
di daerah ku tak pernah macet. Biasanya<br />
aku berjalan kaki menuju pangkalan<br />
angkot. Tiba-tiba suara kelak son motor<br />
membuyarkan lamunanku. ”Sa, ayo<br />
berangkat sama kita!” ajak Rhey ”Ya nih<br />
kita refreshing biar gak pusing belajar<br />
mulu, hahaha..!” sambung Dinda. Aku<br />
berdiri dan mematung sejenak untuk<br />
segera memikirkan tawaran menarik<br />
ini. Tanpa pikir panjang aku langsung<br />
menghapiri dan ikut mem bonceng pergi<br />
ke tempat tujuan mereka karena saat<br />
itu pula aku membutuhkan hal yang<br />
membuat pikiranku lebih baik tak kacau<br />
seperti ini. Beberapa jam kemudian aku<br />
dan 2 temanku tiba ditujuan, namun<br />
aku merasa bingung ini tempat apa dan<br />
dimana. ” Rhey din kita dimana dan<br />
mereka semua siapa?” Aku terperangai<br />
dengan seribu tanya. ”Mereka semua<br />
temen-temen gue, jangan takut santai<br />
aja kali!”. Jelas dinda sambil menepuk<br />
pundak kanan ku. ”Oh baiklah bagus<br />
kalo gigitu”. Kataku dengan separuh<br />
keraguan. ”Oh iya nih temen gue kenalin<br />
namanya Melisa”. Ujar Rhey ”kita geng<br />
sekolah penganguran” jawab mereka<br />
dengan penuh canda. Hingga beberapa<br />
jam kemudian kami melewatkan waktu<br />
dengan berbincang cukup asik memang<br />
tapi penampilan dan gaya mereka cukup<br />
membuat kurisih namun ini cukup<br />
membuatku merasa terhibur, tak terasa<br />
matahari akhirnya mengantar malam<br />
menyambut sinar rembulan.<br />
Aku sudah mulai tak nyaman disini<br />
” Dinda kita pulang yuk hari sudah mulai<br />
gelap!”. Pintaku sambil mendekatinya.<br />
”Jangan ini masih sore Sa sebentar ya?”.<br />
Tawar dinda sambil meminta sebungkus<br />
obat dari temannya yang berambut<br />
gimbal dan teihat pucat. Si gimbal itu<br />
merogok kantung celana dan menyodorkannya<br />
pada dinda. ”Eh Sa lu bukannya<br />
lagi pusing dan banyak masalah<br />
ya dan lu kelihatan lelah banget<br />
sekarang?”. Tanya dinda sambil<br />
merangkul bahuku. ”Iya din lu kan tahu<br />
sendiri keadaan keluarga gue ancur<br />
bertumpah ruah”. Jawabku dengan<br />
penuh kepercayaan. ” Ya udah lu minum<br />
ini aja ya siapa tau lu baikan minum<br />
ini?”. Dinda memberikan sebungkus<br />
pil mirip permen obat pusing, aku<br />
langsung mengambil dan membuka<br />
obat itu dan memasukannya kedalam<br />
mulut. Aku menongakan sebotol air<br />
unttukku minum bersama obat itu<br />
karena aku ingin merasakan kenyamanan<br />
seperti apa yang mereka rasakan. Sedetik<br />
sebelum benda itu tertelan aku terperanjat<br />
teringat obat apa ini dalam<br />
benakku aku bertanya seorang diri.<br />
Inikah yang namanya narkoba oh ya<br />
Tuhan betapa bodohnya aku. Aku<br />
menyemburkan benda itu dari dalam<br />
mulutku. Hingga semburan itu terkena<br />
si gombal tepat pada wajah sangarnya,<br />
sebab aku refleks aku menyemburkan<br />
tanpa berfikir kemana akan ku buang.<br />
Tak ada waktu lagi untukku berlamalama<br />
berfikir. Aku syok setengah kaget<br />
dan teramat marah lebih marah<br />
dibanding si gimbal yang berwajah culas<br />
itu. Ia terperangah dalam duduknya,<br />
bermuka marah dengan gigi yang rapat<br />
seperti seseorang yang menggigit tulang<br />
yang tak pernah hancur. Ekspresi itu<br />
wajah yang memerah, hidung yang<br />
mengembang, mata yang tersorot tajam<br />
pada satu sisi ya ia menatapku dengan<br />
penuh amarah yang meluap-luap.<br />
Dengan wajah yang basah seolah<br />
memakai topeng yang menyeramkan<br />
untukku. ”Sialan lu Melisa obat mahal<br />
tuh malah lu sembur, ke gue lagi emang<br />
gue tempat pembuangan apa ?”. Kata<br />
dia, teramat dekat sekali dengan wajahku.<br />
Dia menaikan kaki kirinya tepat<br />
disamping tempat dudukku. Aku<br />
melawannya aku tidak mau kalah dengan<br />
orang gila ini, semua yang ada ditempat<br />
ini. ”Heh gimbal gak ada yang berhak<br />
lu, lu semua marah dibanding gue. Apa<br />
maksud kalian memberikan narkoba<br />
pada gue, kalian semua mau hancurin<br />
hidup gue ?”. Aku terperanjat dari tempat<br />
duduk beralih bangun dari ganasnya<br />
paku yang ada dihadapanku. Aku<br />
mendorong pundak si gimbal itu agar<br />
dia tak menyepelekanku lagi.”haha<br />
berani sekali kau, jangan harap lu bisa<br />
pulang malam ini”. Dia mengernyitkan<br />
dahi dan memanggil teman-temannya<br />
untuk menahanku disini. Tapi mereka<br />
semua kecuali Dinda dan Rhey masih<br />
setengah sadar dari efek obat itu.<br />
Sedangkan beberapa temannya sudah<br />
tumbang terhampar bebas dikardus<br />
berserakan bersandar pada tembok<br />
lusuh dan usang seperti gedung tua ini<br />
yang amat rapuh. Mereka tak berkutik<br />
lagi, terlihat menenangkan sekaligus<br />
menyeramkan karena setelah 5-6 jam<br />
berikutnya mereka akan merasakan<br />
sakit yang luar biasa yang menyebabkan<br />
tulang-tulang terasa merekat, tubuh<br />
yang menggigil, kulit yang berbalut<br />
keringat dingin dan jantung yang<br />
berdetak lebih kencang lagi. Fase inilah<br />
dimana tubuh membutuhkan penenang<br />
kembali dan terus seperti itu.<br />
Dinda dan Rhey mencoba menahanku<br />
ditempat ini. Sontak aku lari dan menjauhi<br />
tempat itu, tapi tidak dengan mereka<br />
berdua tetap mengejar dan medekatiku.<br />
Aku berlari dengan ter engah-engah<br />
sekuat saat aku berlari mengejar ayahku<br />
dulu yang pergi tanpa seizinku, kaki yang<br />
dulu kecil ini sekarang sudah besar menjadi<br />
seorang wanita yangi tinggi semapai dan<br />
sosok yang cantik. Seperti apa yang dulu<br />
ayah katakan padaku, sebelum ayah<br />
mening galkan aku dan ibu dengan semua<br />
masalah baru dimulai saat aku berusia<br />
5 tahun. Aku belum mengerti apapun<br />
namun lambat laun aku mengerti<br />
semuanya meski aku tak pernah ingin<br />
mengenyam pahitnya hal ini seorang<br />
diri. Lamunanku buyar seketika saat<br />
ujung kakiku menghantam batu yang<br />
cukup besar. ”Blukkkk!” Aku terjatuh,<br />
lututku terkena kerasnya aspal jalanan<br />
kompleks yang lengang. Aku tak perduli<br />
lagi dengan luka ku yang menganga.<br />
Lamat-lamat ku menoleh kebelakang<br />
mereka berlari dan sambil menunjuk<br />
kearahku terlihat mereka begitu lelah<br />
be gitupun aku. ”Oh ya tuhan lindungi<br />
aku, aku tak mau kehidupanku hancur.<br />
Sudah cukup ibu dan ayahku hancur<br />
karena keegoannya sendiri. Aku, aku tak<br />
mau itu terjadi padaku tuhan tolong aku!”<br />
Aku lari meski terpincang-pincang.<br />
Di kelokan jalan aku aku menemui<br />
sebuah gerobak sampah. Dengan cepat<br />
aku bersembunyi di samping gerobak<br />
yang terapit sebuah tembok. Aku<br />
tersungkur dibalik roda dengan penuh<br />
rasa cemas ”tuhan lindungilah aku<br />
please!”. Aku menundukkan kepala<br />
dan memejamkan mataku. ”Hey kau<br />
sedang apa?”. Aku terperangah kaget<br />
”please tolong pergi dari sini gue gak<br />
mau minum benda itu lagi please!”.<br />
Aku memohon dengan mata yang masih<br />
terpejam. ”Saya Rizky, saya bukan orang<br />
jahat. Kenapa kau seperti orang yang<br />
ketakutan?”. Dia berdiri terheran<br />
melihatku, dia mengenakan peci dan<br />
baju koko teramat asing bagiku. ”Tidak<br />
tak ada apa-apa aku, mellisa. Aku<br />
menonggak kearah wajahnya dengan<br />
penuh rasa malu. ”Sudah lah jangan<br />
berbohong, kenapa malam- malam<br />
begini kau masih berkeliaran apa kau<br />
tak ingin pulang?”. Ia berjalan beriringan.<br />
” Aku ingin pulang tapi sepanjang jalan<br />
tak kutemukan orang satupun untukku<br />
bertanya. Aku tidak tahu ini dimana ?”.<br />
Dengan wajah yang lesu dan berjalan<br />
dengan tertatih. Akhirnya dia mengantarkan<br />
ku kepangkalan angkutan umum<br />
dekat kompleks itu, iapun mengobati<br />
luka ku dengan selembar perban.<br />
Sesampai di rumah tak ada orang<br />
yang menungguku pulang, tak ada yang<br />
mengkhawatirkanku. ”Huhft”. Aku<br />
menghela nafas panjang atas apa yang<br />
telah terjadi padaku. Aku melirik jam<br />
sekilas, menujukan pukul 22.45 wib.<br />
Aku terhempas diatas tempat tidur ini,<br />
tersungkur lemah dengan seribu rasa<br />
yang menguasai pikiranku. Bertengger<br />
photo masa lalu ku ayah ibu dan sikecil<br />
yang manis ya, itu aku yang berada<br />
dipangkuan Ayah dengan gelak tawa<br />
mereka yang terlihat dibalik binar-binar<br />
cinta yang tumbuh bersemi. Bagai musim<br />
yang berganti semua itu pudar dan lari,<br />
berguguran dengan daun yang bejatuhan<br />
diterpa angin dan panasnya mentari<br />
yang membakar daun tanpa ada siraman<br />
air yang menyejukkan. Air mataku<br />
mengalir deras saat kenangan menyesakkan<br />
memutar kembali melodi menyedihkan<br />
yang menyayat hati, menusuk terus<br />
menusuk hingga luka itu menganga<br />
lagi. Memilukan hati, ahh biar saja agar<br />
hatiku kebas akan semua ini.<br />
Usiaku 5 tahun saat itu, ibu ku sakit.<br />
ya, sakit yang tak biasa. Selama 3 bulan<br />
berlalu ibuku mengalami gangguan<br />
jiwa. Hal buruk terjadi beruntun berduyun-duyun<br />
hingga harus menguatkan<br />
hatiku. Saat ibu dalam posisi kejiwaan<br />
yang terganggu akibat perilaku ayah<br />
yang tak pernah menafkahi dan tak<br />
pernah terbuka layaknya seorang suami<br />
ataupun ayah. Ibuku bertanya sendiri<br />
padadirinya termenung dalam kesenyapan<br />
siang dan malam memikirkan<br />
semuanya. Ugh ibu betapa kuatnya<br />
engkau dengan semua ini. Hingga<br />
kekuatan enyah berubah menjadi sesuatu<br />
yang menyakitinya. Ibuku selalu<br />
memukuli dirinya sendiri, aku yang<br />
menangis dan takut melihat ibu.<br />
Begitupun aku, aku yang selalu dipukuli<br />
jika dekat dengannya. Tapi aku tidak<br />
pernah benci dengan hal itu karena<br />
aku sudah cukup mengerti itu bukan<br />
sikap ibuku yang sesungguhnya.<br />
Selama ibuku sakit, selama itu pula ia<br />
menelantarkan ku dan ibuku. Jangankan<br />
menjaga ibu dan merawat ibu. Datang<br />
menjenguk ibu dan melihat ibupun tidak<br />
kecuali, kecuali ayah datang dengan<br />
membawa surat. Wajah polosku tetap<br />
menyeruak bahagia melihat ayah datang,<br />
aku memeluknya. Tapi, itu terakhir kali<br />
aku memeluk ayah. Antara senang dan<br />
menyedihkan semua ber campur baur<br />
dengan air mata kekecewaan yang<br />
semakin menggunung dan bertumpuk<br />
seraya pecah nan ancur. Surat itu, surat<br />
percerayan ya tuhan aku baru mengerti.<br />
Aku baru merasakan semua yang ibu<br />
rasakan dahulu. Pengobatan yang<br />
berpuluh-puluh kali gagal. Ibuku tak<br />
kunjung sembuh jua. Semakin parah,<br />
ayahku pergi mening galkan tanggungjawabnya.<br />
Ya tuhan aku yang mebutuhkan<br />
cintanya dan ibu, ibu yang membutuhkan<br />
segala nya dari ayah. Semuanya sama<br />
sekali tak kami dapatkan. Semuanya<br />
hilang tenggelam jauh semakin dalam<br />
dan semakin hilang tak pernah ku<br />
harapkan dan berhenti berharap dari<br />
sesuatu yang hilang. Batang yang patah<br />
tak pernah menyatu lagi kecuali, kecuali<br />
tumbuh tunas yang baru.(*)<br />
Jeritan Kelaparan<br />
Karya : Acep Suhendar<br />
Sayang sekali aku hidup di zaman baru<br />
Tapi beruntung jika melihat keadaan ini<br />
Kau tahu apa yang ku pikirkan?<br />
Itu tentang nasib yang mengantarkanku<br />
pada kelaparan<br />
Seperti seekor kucing yang mencari<br />
tulang untuk makanannya<br />
Itu adalah hadiah terbaik dari<br />
majikannya<br />
Orasi kesengsaraan mungkin berlaku saat itu<br />
Karena perutku tak kuat menahan<br />
sengsara<br />
Besok aku akan puasa<br />
Itu adalah keberuntungan yang jarang<br />
ku dapat<br />
Akan ada banyak orang yang akhirnya<br />
bisa merasakan sepertiku<br />
Biarkan saja mereka merasakannya<br />
Hingga pada akhirnya mereka tak<br />
peduli lagi dengan apa yang kurasakan<br />
Itulah sesuatu yang normal bagi manusia<br />
Tapi tetap saja tidak bagiku<br />
Karena aku berbeda dengan mereka<br />
Makanan itu memang biasa bagi<br />
mereka<br />
Namun jika lidahku mencicipinya itu<br />
adalah surga bagiku<br />
Makanan itu memang biasa bagi<br />
mereka<br />
Namun bagiku itu lebih baik daripada<br />
kelaparan<br />
Rasanya aku hanya akan<br />
mendapatkannya seumur hidup sekali<br />
Mimpi agar segera bisa memenuhi isi<br />
perutku<br />
Ada satu hal yang menjadi alasanku<br />
Tentang rasa syukur telah terlahir ke<br />
dunia<br />
Guru menulis puisi<br />
Karya : Iman Kurniawan,S.Pd<br />
Guru menulis puisi<br />
Literasi maju<br />
Guru menulis puisi<br />
Guru hebat<br />
Guru menulis puisi<br />
Murid cerdas<br />
Guru menulis puisi<br />
Ciptakan pujangga literasi<br />
Guru menulis puisi<br />
Tak ada duka dalam belajar<br />
Guru menulis puisi<br />
Tak ada waktu terbuang<br />
Guru menulis puisi<br />
Hati senang senyum pun berkembang<br />
Guru menulis puisi<br />
Warna warni literasi terasa indah<br />
Bila guru hanya transfer ilmu<br />
Belajar tak bermakna<br />
Bila guru hanya transfer ilmu<br />
Murid tak ceria senyum tak<br />
mengembang<br />
Bila guru hanya transfer ilmu<br />
Literasi bagai mayat hidup<br />
Bila guru hanya transfer ilmu<br />
Hidup bagaikan oase dipadang pasir<br />
Bila guru dan murid menulis puisi<br />
Literasi maju guru hebat murid cerdas<br />
Bila guru dan murid menulis puisi<br />
Belajar bagaikan ditaman bunga<br />
Bila guru dan murid menulis puisi<br />
Tak ada gundah kelana dalam hati<br />
Bila guru dan murid menulis puisi<br />
Ciptakan pujangga puisi harumkan ibu<br />
pertiwi dengan cinta<br />
Cinta Dan Iklash<br />
Karya : Elis Setiawati<br />
Ya Allah ...<br />
Betapa indah kepasrahan ini<br />
Pedih pahit, senang bahagia telah<br />
kuterima<br />
Kuterima... dengan iklash<br />
Karena aku yakin engkau yang<br />
memberikan kepadaku<br />
Ya Allah dikeheningan jiwaku<br />
Dikegersangan imanku, masih kuingat<br />
Nama Besarmu<br />
Yaa Rahman, Yaa Rahiim, Yaa Malik,<br />
Yaa Kudus, Yaa Salaam<br />
Jadikanlah hamba-Mu lebih iklas<br />
menapaki kehidupan ini<br />
Kehidupan yang Engkau beri warna...<br />
Merah... kuning...jingga...ungu... bahkan<br />
hitam kelam kualami<br />
Kehidupan yang menanjak, lurus dan<br />
berliku juga terjal<br />
Kehidupan yang menggugah perasaan<br />
Sedih... bahagia ... pahit ... manis engkau<br />
berikan padaku.<br />
Yaa Allah engkau telah beri Aku<br />
persoalan<br />
Engkau berikan aku pelajaran<br />
Kuterima dengan segenap hatiku<br />
Walaupun terkadang lelah dan meronta<br />
Ampuni aku atas ketidaksabaranku<br />
Berikan keiklasan itu wahai Tuhanku<br />
Wahai Sang pembolak balik hati<br />
Berikan kekuatan iman padaku<br />
Agar aku tetap berpijak di jalan Mu
JURNALISME WARGA 3<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
ANDA MENULIS KAMI PUBLIKASIKAN<br />
Layangkan unek-unek dan keluhan Anda terkait berbagai<br />
persoalan, layanan publik, lingkungan, kinerja aparat baik<br />
pemerintahan maupun kepolisian, serta pelayanan umum<br />
lainnya. Kirim langsung ke :<br />
radar bekasi<br />
@radarbekasi |<br />
ariesant.radar@gmail.com<br />
radarbekasi@gmail.com<br />
bismanradarbekasi@gmail.com<br />
@gobekasi<br />
085710036461<br />
081319221797<br />
MOBIL AMBULANS DAN MOBIL JENAZAH<br />
Hubungi RUMAH ZAKAT <strong>BEKASI</strong><br />
(021) 88397001 | 0817 214843 | 0817 0998267<br />
NOMOR TELEPON PENTING<br />
Lemah, Kemampuan Jokowi Tangani Bencana<br />
PT Angkasa Pura II (Persero)<br />
memberi izin taksi daring untuk<br />
beroperasi di 16 bandara yang<br />
dikelola perseroan.<br />
Dalam keterangannya di beberapa<br />
media massa, PT Angkasa<br />
Pura II (Persero) menyatakan<br />
memberi izin taksi daring untuk<br />
beroperasi di 16 bandara yang<br />
dikelola perseroan. Biasanya<br />
di bandara yang dikelola Angkasa<br />
Pura II, taksi daring tidak<br />
diperbolehkan beroperasi.<br />
Direktur Utama Angkasa Pura<br />
II, Muhammad Awaluddin,<br />
men jelaskan kebijakan yang<br />
akan dibuat tersebut bertujuan<br />
untuk memberikan banyak<br />
pilihan moda transportasi kepada<br />
masyarakat menuju bandara<br />
yang dikelola pihaknya.<br />
Pemberian izin sungguh<br />
membantu para pengemudi<br />
taksi daring dan juga masyarakat<br />
pengguna bandara dalam memilih<br />
moda angkutannya sesuai<br />
kebutuhannya. Selama ini<br />
masyarakat pengguna bandara<br />
kesulitan jika hendak memesan<br />
taksi daring untuk melanjutkan<br />
perjalanannya. Seringkali masyarakat<br />
diteror dan pengemudi<br />
taksi daring mengalami kekerasan<br />
jika tertangkap mengambil<br />
penumpang di bandara.<br />
Sebenarnya di bandara Soekarno<br />
Hatta dan di Halim Perdanakusuma<br />
sudah diperbolehkan<br />
taksi daring dari Grab<br />
beroperasi mengambil penumpang.<br />
Izin itu diperbolehkan<br />
dan diberikan tetapi si pengemudi<br />
atau perusahaan (koperasi)<br />
diminta membayar pungutan<br />
sebagai ikatan kerja sama dengan<br />
pengelola bandara. Ikatan<br />
kerja sama dengan membayar<br />
iuran sejumlah uang itu sama<br />
seperti diberlakukan pengelola<br />
bandara kepada taksi reguler<br />
yang mau beroperasi mengambil<br />
penumpang di bandara. Begitu<br />
pula si penumpang atau pengguna<br />
taksi daring membayar<br />
biaya tambahan Rp 20.000 saat<br />
mengorder taksi daring.<br />
“Kenapa kami tidak akan melarang?<br />
Karena menurut saya,<br />
SUDAH banyak bencana<br />
alam yang menimpa negeri<br />
ini, mulai dari tanah longsor,<br />
erupsi gunung berapi, gempa<br />
bumi hingga pesawat jatuh.<br />
Tahun 2018 bisa dibilang<br />
sebagai tahun yang penuh<br />
ujian untuk Indonesia. Musibah<br />
bencana alam silih berganti<br />
sepanjang tahun ini.<br />
Bencana teranyar adalah<br />
tsunami di Selat Sunda, yang<br />
menurut data Badan Nasional<br />
Penanggulangan Bencana<br />
(BNPB) hingga pukul 13.00<br />
WIB hari Selasa (25/12) ini,<br />
tercatat telah menelan korban<br />
jiwa sebanyak 429 orang.<br />
Sebelum tsunami di Banten<br />
dan Lampung, bencana tsunami<br />
dan gempa dahsyat juga<br />
melanda wilayah Palu dan<br />
Donggala, Sulawesi Tengah<br />
pada bulan September lalu.<br />
Waktu itu, BMKG menyatakan<br />
tsunami setinggi 1,5 meter terjadi<br />
di Palu, Sulawesi Tengah, pasca<br />
Gempa Bumi 7,4 Skala Richter<br />
menghantam pada pukul 17.02<br />
WIB, berada pada kedalaman<br />
10 kilometer dengan koordinat<br />
0.18 LS dan 119.85 BT.<br />
Sebulan sebelum gempa dan<br />
tsunami di Sulteng, terjadi gempa<br />
bumi besar yang me nerjang<br />
Nusa Tenggara Barat (NTB).<br />
Bencana di NTB ini menewaskan<br />
lebih dari 500 orang, dan sebagian<br />
besar terjadi di sisi utara Pulau<br />
Lombok.<br />
Pada peristiwa bencana alam<br />
tersebut, tidak terlihat adanya<br />
direction yang jelas dari Joko<br />
Widodo sebagai Kepala Negara<br />
dan Presiden RI.<br />
Seperti Orang Bingung<br />
Dalam setiap tragedi tersebut,<br />
Jokowi hanya sekedar datang<br />
untuk foto-foto dan berpose<br />
didepan kamera para wartawan.<br />
Misalnya, kedatangan Jokowi<br />
ke wilayah tsunami Selat Sunda,<br />
di Banten dia malah jalan-jalan<br />
sendirian di pinggir pantai<br />
seperti orang kebingungan.<br />
Sehingga kedatangan Jokowi<br />
ke lokasi bencana terkesan<br />
seperti sedang melakukan<br />
pencitraan. Oleh karena itu wajar<br />
kalau banyak masyarakat yang<br />
menilai kedatangan Jokowi ke<br />
lokasi bencana alam tidak terlalu<br />
memberi banyak manfaat.<br />
Alih-alih bersungguh empati<br />
bertemu dengan para korban<br />
bencana tsunami di Banten dan<br />
Lampung, Jokowi malah lebih<br />
viral dengan kegiatan untuk<br />
itu pilihan moda trans portasi<br />
masyarakat. Memang harus<br />
difasilitasi,” lawan pem berian<br />
izin bagi taksi daring diungkapkan<br />
oleh direktur Angkasa Pusat II<br />
kepada media massa pada Selasa<br />
(1/1-<strong>2019</strong>).<br />
Alasan yang disampaikan oleh<br />
direktur Angkasa Pura II tersebut<br />
sangatlah tepat, memfasilitasi<br />
masyarakat untuk bebas dalam<br />
memilih moda transportasinya.<br />
Memang sudah seharusnya<br />
pengelola layanan publik atau<br />
kawasan publik seperti bandara<br />
atau stasiun dan terminal bus<br />
bertanggung jawab memenuhi<br />
dan melayani kebutuhan masyarakat<br />
dalam bertransportasi.<br />
Termasuk juga seharusnya<br />
pengelola bandara, stasiun dan<br />
terminal tidak boleh memungut<br />
biaya seperti calo kepada para<br />
(perusahaan) pengemudi, apalagi<br />
masyarakat pengguna<br />
fasilitas layanan publik.<br />
Mengatur dan mengawasi<br />
kawasan publik agar ramah dan<br />
”shooting di pinggir pantai”.<br />
Rakyat sekarang sudah semakin<br />
c erdas. Tidak gampang<br />
di b odohi oleh aksi-aksi murahan<br />
”sutradara film politik”.<br />
Seorang kepala negara yang<br />
berwibawa dan memiliki kemampuan<br />
leadership yang<br />
mumpuni, seharusnya cepat<br />
tanggap dan responsif dalam<br />
setiap menghadapi krisis yang<br />
bersifat mendadak seperti<br />
kasus bencana alam ini.<br />
Pada saat menerima informasi<br />
terjadi tsunami di Selat Sunda,<br />
Presiden Jokowi seharusnya<br />
bisa dengan cepat mengumpulkan<br />
para menteri serta pimpinan<br />
lembaga serta badan<br />
yang terkait dengan penanganan<br />
bencana alam. Misalnya, seperti<br />
Menteri Sosial, Menteri PUPR,<br />
Kepala Basarnas, Kepala BMKG<br />
dan Kepala BNPB.<br />
Tujuannya, untuk mengumpulkan<br />
data dan informasi<br />
mutakhir dari lapangan. Nah<br />
dari pengumpulan informasi<br />
tersebut, Presiden lalu membuat<br />
arahan dan instruksi kepada<br />
nyaman diakses oleh masy arakat<br />
adalah kewajiban para pekerja<br />
atau pelayan di kawasan publik<br />
bersangkutan. Para pe kerja itu<br />
sudah menerima gaji yang<br />
dibayarkan oleh pajak masyarakat<br />
dan harus bekerja baik tanpa<br />
memungut biaya tambahan lagi<br />
karena itu liar dan melawan UU<br />
Pelayanan Publik.<br />
Jadi sebaiknya juga direktur<br />
Angkasa Pura II dan pengelola<br />
ka wasan publik lainnya me mastikan<br />
bahwa tidak ada lagi pungutan<br />
tambahan atas nama pengelolaan<br />
dan pengawasan layanan<br />
publik. Kawasan Pe layanan Publik<br />
harus dibebaskan dari segala<br />
pungutan tambahan yang<br />
memberatkan mas yarakat.<br />
Jika masih ada biaya kerja<br />
sama seperti selama ini kepada<br />
perusahaan taksi yang dibeban<br />
kan oleh pengelola ba n dara,<br />
intansi lain, seperti TNI atau<br />
Polri untuk melakukan pencarian<br />
korban bencana.<br />
Jika Presiden mampu bekerja<br />
cepat tanggap, dengan sendirinya<br />
masyarakat bisa melihat kesungguhan<br />
pemerintah dalam membantu<br />
korban bencana alam.<br />
Penanganan Bencana<br />
Dalam situasi krisis, Presiden<br />
juga perlu menguasai pengetahuan<br />
umum tentang bencana<br />
alam. Hal-hal seperti ini tampaknya<br />
tidak dipunyai Jokowi.<br />
Padahal dia sudah menjadi<br />
Presiden selama empat tahun<br />
dan telah beberapa kali<br />
menghadapi bencana alam.<br />
Tapi masyarakat tidak melihat<br />
adanya kesungguhan dari<br />
Presiden Jokowi dalam menangani<br />
tragedi kemanusiaan<br />
akibat bencana alam.<br />
Setidaknya seorang Presiden<br />
bisa memahami tahapantahapan<br />
dalam penanganan<br />
bencana alam. Tahap pertama,<br />
berupa aksi tanggap darurat<br />
yakni kegiatan evakuasi korban<br />
dan analisa kebutuhan.<br />
Kedua, tahap rekonsturksi<br />
antara lain pembangunan<br />
shelter, dan lain-lain. Tahap<br />
ketiga, pemulihan kembali<br />
RAIZA /<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
JALAN LAYANG<br />
Sejumlah pengendara bermotor melintas di bawah Jalan Layang Cipendawa yang baru selesai tahap satu di Jalan Raya Narogong, Rawalumbu, Kota Bekasi. Jalan layang tersebut<br />
merupakan jalan penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong, dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan di wilayah Kota Bekasi.<br />
dan pemberdayaan masyarakat<br />
korban bencana alam.<br />
Dalam setiap bencana alam<br />
di Tanah Air selama ini, yang<br />
pertama terjun ke lokasi umumnya<br />
para relawan dari berbagai<br />
organisasi kemanusiaan.<br />
Mereka bergerak atas inisiatif<br />
sendiri dan seringkali mereka<br />
datang lebih dulu dibandingkan<br />
lembaga pemerintah yang terkait<br />
dengan masalah keben canaan.<br />
Jika melihat korban serta kerusakan<br />
akibat bencana tsunami<br />
di Banten dan Lampung, sebaiknya<br />
penanganan bencana ini<br />
ditangani secara nasional. Bukan<br />
diserahkan kepada Pemerintah<br />
Provinsi Banten dan Pemprov<br />
Lampung. Apalagi diserahkan<br />
kepada Pemerintah Kabupaten<br />
yang daerahnya terdampak<br />
bencana alam.<br />
Kecuali jika Presiden Jokowi<br />
tidak mau pusing dan tidak<br />
peduli dengan derita yang dirasakan<br />
masyarakat Banten dan<br />
Lampung. Jika ingin mendapat<br />
apresiasi masyarakat, sekaranglah<br />
saatnya Jokowi<br />
menunjukkan kepeduliannya.<br />
Tabik.<br />
*) Wartawan Senior<br />
Fakta Tentang Operasi Taksi Daring di Bandara<br />
stasiun atau terminal, itu adalah<br />
pungutan liar (pung li) dan<br />
Tim Pemberantasan Pungli<br />
harus menindak mere ka. Penge<br />
lola kawasan publik seperti<br />
bandara, stasiun dan terminal<br />
harus mengatur operasional<br />
taksi reguler atau pun daring<br />
secara baik tanpa menerima<br />
bayaran atau pungutan tambahan<br />
karena itu adalah tanggung<br />
jawab kalian.<br />
Pengelola kawasan publik<br />
tidak diperbolehkan memperjual-belikan<br />
izin beroperasi<br />
di bandara, stasiun dan terminal<br />
kepada pelaku usaha taksi reguler<br />
atau pun taksi daring. Pengelola<br />
kawasan publik juga harus<br />
memastikan tidak boleh ada<br />
lagi praktik calo atau taksi liar<br />
juga premanisme beroperasi<br />
di kawasannya.<br />
(*) Analis Kebijakan<br />
Transportasi dari<br />
Forum Warga Kota<br />
Jakarta (Fakta)<br />
Polresta Bekasi dan Polsek jajaran<br />
Polresta Bekasi (021) 89113533<br />
Polsek Tambun (021) 8802738/97660935<br />
Polsek Cikarang Barat (021) 88323550<br />
Polsek Cikarang (021) 89106141/8901217<br />
Polsek Cikarang Timur 021 89141940<br />
Polsek Kedung Waringin (021) 89140153/89142579<br />
Polsek Pebayuran (021) 89150110<br />
Polsek Cikarang Selatan (021) 89901756/89901544<br />
Polsek Cikarang Pusat (021) 89970020<br />
Polsek Serang Baru (021) 89952376 / 89954516<br />
Polsek Cibarusah (021) 89952516<br />
Polsek Setu (021) 8250532<br />
Polsek Sukatani (021) 89160765<br />
Polsek Tambelang (021) 89170755 / 89171110<br />
Polsek Babelan (021) 8920012<br />
Polsek Tarumajaya (021) 88990277<br />
Polsek Cabang Bungin (021) 89180203 / 94600096<br />
Polsek Muara Gembong (021) 89190074<br />
Sentra Komunikasi<br />
(Senkom) Tol Cikampek 822-6666<br />
Senkom Tol Dalam Kota 801-1735<br />
Senkom Tol Janger 919-9999<br />
Senkom Tol Jagorawi 917-7777<br />
Senkom Tol TB Simatupang 920-1111<br />
Senkom Tol Cipularang (022) 2021-666<br />
Senkom Tol Wiyoto Wiyono 651-8350<br />
Tol Palimanan-Kanci 0231-484268<br />
Tol Purwakarta - Bandung (022) 2021666,<br />
(022) 91196666<br />
Tol Semarang 024-7607777<br />
Tol Surabaya-Gempol 031-5624444<br />
PJR Tol Cikampek 849-71122<br />
PJR Tol Janger 591-3648<br />
PJR Tol Jagorawi I 877-93621<br />
Derek 884 -1110<br />
PEMADAM KEBAKARAN 113<br />
Sudin Kota Bekasi 889-57805<br />
Sudin Kabupaten Bekasi 883-36732<br />
TERMINAL BIS<br />
Kampung Rambutan (Dalam Kota) 840-0062<br />
Kampung Rambutan (Antar Kota) 840-0063<br />
Pulogadung (Dalam Kota) 489-7748<br />
Pulogadung (Antar Kota) 488-3742<br />
Kalideres 544-5348<br />
Lebakbulus 750-9773<br />
Rawamangun 489-7455<br />
Cibinong 879-00894<br />
Tangerang-Cikokol 557-61265<br />
Bekasi 884-1901<br />
STASIUN KERETA API<br />
Gambir 386-2361<br />
Jatinegara 819-2318<br />
Pasar Senen 421-0164<br />
Tanahabang 384-0048<br />
Jakarta Kota 692-8515<br />
Manggarai 829-2458<br />
Tanjungpriok 439-31978<br />
RUMAH SAKIT<br />
RS JATIMULYA (Bekasi Timur):<br />
Jl. Jatimulya Raya no.14 Bekasi, Telp (021) 82435001<br />
RS Karya Medika 1 :<br />
Jl. Raya Imam Bonjol No. 9B, Cikarang Barat,<br />
Telp. (021) 8903003,<br />
(021) 8900190, (021) 890019<br />
RS Karya Medika II:<br />
Jl. Hasanudin No.63, Tambun, Telp (021) 88361980-<br />
(021) 88327514- (021) 70207483<br />
RS Jati Rahayu :<br />
Jl. Hankam Pondokgede, Telp. (021) 8462566<br />
RS Permata Bekasi :<br />
Jl. Legenda Raya No. 9, Telp. (021) 8254748<br />
RS Mekarsari :<br />
Jl. Mekar Sari No. 1, Telp. (021) 8801891<br />
RS Amanda I:<br />
Jl. Raya Serang No.83, Cikarang Selatan,<br />
Telp (021) 8971643<br />
RS Amanda II:<br />
Jl Raya Industri No.36, Cikarang Utara,<br />
Telp (021) 8900277<br />
RS Ananda :<br />
Jl. Sultan Agung No.173, Medansatria, Bekasi Barat,<br />
Telp (021) 8854338<br />
RS Annisa:<br />
Jl Cikarang Baru No.31, Cikarang Utara,<br />
Telp (021) 8904165
POLITIK<br />
4<br />
SABTU, 5 sabtu, <strong>JANUARI</strong> 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 <strong>2019</strong> RABIUL AKHIR 1440 H Radar Cianjur 2<br />
Sumbangan Tembus Setengah Triliun Rupiah<br />
Dana Kampanye<br />
Gerindra Salip PDIP<br />
JAKARTA – Pergelaran pesta demokrasi<br />
semakin dekat. Kegiatan<br />
pemenangan pasangan calon presiden<br />
dan calon wakil presiden Joko Widodo<br />
(Jokowi)-Ma’ruf Amin semakin digalakkan.<br />
Para ulama Nahdlatul Ulama<br />
(NU) pun tidak mau ketinggalan<br />
dalam mendukung paslon tersebut.<br />
Mereka bakal menggelar halakah<br />
atau pertemuan-pertemuan untuk<br />
memenangkan kandidat yang diusung<br />
sembilan partai politik itu.<br />
Rencana halakah alim ulama NU<br />
tersebut disampaikan calon wakil<br />
presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin<br />
setelah bertemu dengan Penjabat<br />
Rais Aam PB NU KH Miftachul Akhyar<br />
di kediamannya di Jalan Situbondo,<br />
Menteng, kemarin (2/1). ”Kami bahas<br />
halakah-halakah yang akan dilakukan,”<br />
ujarnya.<br />
Sebar Hasutan dengan Video Jadul<br />
JAKARTA – Masa pelaporan sumbangan<br />
dana kampanye (LPSDK) dilakukan<br />
secara serentak di KPU kemarin (2/1).<br />
Seluruh partai politik dan paslon presiden-wakil<br />
presiden tidak ada yang<br />
absen. Meskipun, tidak ada sanksi bila<br />
peserta pemilu tidak menyerahkan laporan<br />
tersebut. Partai Gerindra menyalip<br />
PDIP sebagai parpol dengan penerimaan<br />
dana kampanye terbesar.<br />
Sumbangan yang masuk rekening<br />
khusus dana kampanye 16 parpol dan<br />
dua paslon sudah menembus setengah<br />
triliun rupiah. Tepatnya Rp 525.288.<br />
829.742. Ditambah laporan awal dana<br />
kampanye (LADK) Rp 247.664.347.765,<br />
total pemasukan 16 parpol dan dua<br />
paslon mencapai Rp 772.953.177.507<br />
atau Rp 773 miliar (lihat grafis)<br />
Secara keseluruhan, Partai Gerindra<br />
mendapat pemasukan paling besar dengan<br />
total dana yang dilaporkan Rp<br />
122,79 miliar. Disusul PDIP dengan<br />
pemasukan Rp 113,3 miliar.<br />
Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan,<br />
semua jajaran KPU juga memberlakukan<br />
deadline yang sama bagi peserta pemilu<br />
di tingkatan masing-masing. Nanti laporan<br />
tersebut diunggah di website KPU. ’’Anda<br />
bisa melihat aktivitas peserta pemilu.<br />
Dengan dana sekian, profil aktivitasnya<br />
sesuai atau tidak,’’ terangnya.<br />
Komisioner KPU Hasyim Asy’ari menuturkan,<br />
yang melaporkan LPSDK kepada<br />
pihaknya hanya 16 parpol di level DPP<br />
dan paslon presiden serta wakil presiden.<br />
Selebihnya, untuk parpol tingkat provinsi<br />
dan kabupaten/kota, laporannya disam-<br />
paikan ke setiap KPU sesuai dengan<br />
tingkatannya. ’’Sementara itu, utuk DPD,<br />
laporannya disampaikan ke KPU provinsi,’’<br />
terang Hasyim.<br />
Dia menguraikan, sumber dana peserta<br />
pemilu bisa dari dana pribadi maupun<br />
sumbangan. Untuk paslon, pemasukan<br />
dari kocek pribadi maupun parpol pengusung<br />
Menurut Ma’ruf, pertemuan-pertemuan<br />
itu akan dihadiri para ulama<br />
NU. Baik ulama struktural maupun<br />
kultural. Kegiatan tersebut akan dilaksanakandiseluruhIndonesia.Agendanya<br />
adalah menyosialisasikan dan memantapkanpencalonanJokowi-Ma’ruf<br />
sebagai capres-ca wapres <strong>2019</strong>. ”Intinya<br />
untuk memenangkan Pak Jokowi dan<br />
saya pada Pemilu <strong>2019</strong>,” ungkap mantan<br />
rais aam PB NU itu.<br />
Ma’ruf mengungkapkan, halakah<br />
itu akan digelar bersamaan dengan<br />
kehadiran dirinya ataupun secara<br />
mandiri tanpa kehadirannya. Agenda<br />
terdekat adalah pertemuan dengan<br />
ulama di Ponorogo dan Nganjuk,<br />
Jawa Timur (Jatim). Para ulama Jatim<br />
ingin bertemu dengannya untuk<br />
memantapkan pemenangan pada<br />
pesta demokrasi 17 April nanti.<br />
PRODUSEN hoax sepertinya sudah kehabisan bahan<br />
untuk menghasut. Video yang pernah diunggah dan<br />
diklarifikasi sebelumnya ditayangkan lagi. Isu yang diangkat<br />
adalah sentimen Tiongkok. Tapi, tetap saja tidak sedikit<br />
netizen yang latah menyebarkan informasi tersebut.<br />
Sebuah kabar tentang pembakaran tambang tradisional<br />
kembali beredar di Facebook. Kabar itu memaparkan bahwa<br />
tambang emas peninggalan Belanda direbut oleh imigran gelap<br />
dari Tiongkok. Video tersebut juga beredar di YouTube.<br />
Akun Facebook Zaka Fitriyadi Akbar (fb.com/profile.<br />
php?id=100007196564808) turut membagikan ulang video<br />
tersebut dengan narasi yang berbeda. ”Maaf. Cuma berbagi<br />
berita nyata. Tidak mau yg hoax. AKSI DI PADANG II setelah<br />
kasus kansas di tahun 1944 terjadi lagi di tahun ini. Masyarakat<br />
Padang ngamuk setelah mengetahui hutan lindung tambang<br />
emas peninggalan belanda di cokor imigran gelap Tiongkok,” tulis<br />
Zaka pada 30 Desember 2018. Hingga tulisan ini dibuat, postingan<br />
itu sudah dibagikan sebanyak 977 kali.<br />
Akhirnya, koran ini menemukan situs sumbar.antaranews.<br />
com yang memberitakan kabar tersebut. Berita itu berjudul<br />
Polisi Telusuri Pengunggah Video Pembakaran Tambang Emas<br />
Solok Selatan. Media tersebut memberitakan kabar itu pada 20<br />
Juni 2018. Berita tersebut juga menunjukkan saat Kapolres<br />
Solok Selatan AKBP Yulisdianto memperlihatkan berkas<br />
tersangka pelaku pembakaran PT Geominek pada 2011.<br />
Dalam pemberitaannya, antaranews.com menjelaskan bahwa<br />
aparat kepolisian sudah mengecek tempat kejadian perkara<br />
(TKP). Selengkapnya Anda dapat mengakses kabar tersebut di<br />
link pendek ini bit.ly/TambangDibakar. (zam/c6/ali)<br />
Mantan anggota DPR tersebut menegaskan<br />
bahwa ulama NU, baik struktural<br />
maupun kultural, akan bersatu mendukung<br />
Jokowi-Ma’ruf. Mereka kompak<br />
akan memenangkan paslon nomor<br />
urut 01 itu. Ulama di daerah aktif melakukan<br />
sosialisasi mengajak masyarakat<br />
memberikan dukungan kepada Jokowi<br />
dan dirinya. Ma’ruf yakin suara NU<br />
bulat pada pilpres mendatang.<br />
HOAX ATAU BUKAN<br />
Terpeleset Tulisan Imajiner<br />
soal Tes Baca Alquran<br />
JAGAT media sosial ramai membahas<br />
respons Prabowo Subianto tentang<br />
tes baca Alquran yang digagas para<br />
dai di Nanggroe Aceh Darussalam<br />
(NAD). Banyak yang terpeleset menganggap<br />
tulisan imajiner sebagai sebuah<br />
berita nyata.<br />
Tulisan imajiner itu terkait dengan<br />
respons Prabowo atas usulan tes baca<br />
Alquran bagi kandidat capres-cawapres.<br />
Salah satu yang banyak disebar berasal<br />
dari portal-islam.id. Judul tulisannya<br />
’’Tes Baca Qur’an, Ini Jawaban Mengejutkan<br />
Prabowo’’. Salah satu yang menyebarkan<br />
tulisan itu adalah akun Facebook Suara<br />
Mayoritas (@Queen.Militan). Hingga<br />
berita ini ditulis, unggahan link dari<br />
portal-islam.id yang disebar Suara<br />
Mayoritas mencapai 310 kali.<br />
’’Beginilah jawaban Prabowo Subianto<br />
soal tes baca Qur’an yang akhir-akhir<br />
ini marak disuarakan kubuh yang mulai<br />
putus asa.’’ Begitu paragraf pembuka<br />
portal-islam. Pada paragraf kedua<br />
terdapat kutipan dari Prabowo yang<br />
membahas soal dirinya yang pernah<br />
ditawari menjadi warga Jordania.<br />
Menurut Prabowo, syarat menjadi<br />
warga Jordania harus bisa baca Alquran.<br />
’’Dan saya pernah ditawarkan menjadi<br />
warga negara di sana (1998) untuk<br />
menjadi penasihat militer tapi keluarga<br />
saya tidak setuju,’’ ujar Prabowo seperti<br />
ditulis portal-islam.<br />
LAPORAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE<br />
Partai/Paslon LADK (Rp) LPSDK (Rp)<br />
PKB 1.310.000.000 17.707.581.614<br />
Gerindra 71.748.372.183 51.041.044.150<br />
PDIP 102.028.526.952 11.268.876.172<br />
Golkar 110.000.000 19.799.676.576<br />
Nasdem 505.000.000 74.978.445.682<br />
Garuda 1.000.000 2.180.000.000<br />
Berkarya 28.622.640.000 2.821.000<br />
PKS 12.094.459.000 33.622.635.000<br />
Perindo 1.000.000 82.636.791.919<br />
PPP 510.000.000 12.413.250.000<br />
PSI 10.683.163 21.332.813.567<br />
PAN 50.000.000 53.541.544.750<br />
Hanura 13.000.000 11.988.064.632<br />
Demokrat 299.860.000 33.219.486.950<br />
PBB 16.421.530.059 219.500.116<br />
PKPI 37.276.408 1.199.209.251<br />
Paslon 01 11.901.000.000 44.086.176.801<br />
Paslon 02 2.000.000.000 54.050.911.562<br />
Keterangan:<br />
LADK:<br />
Laporan awal<br />
dana kampanye<br />
Sumber: KPU<br />
LPSDK:<br />
Laporan penerimaan<br />
sumbangan dana kampanye<br />
GRAFIS HERLAMBANG/JAWA POS<br />
KHAFIDUL ULUM/JAWA POS<br />
BAHAS PEMENANGAN: Ma’ruf Amin (kiri) bertemu dengan Penjabat Rais Am PB NU KH Miftachul Akhyar di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, kemarin (2/1).<br />
Gelar Halakah untuk Menangkan Jokowi-Ma’ruf<br />
Sandiaga Uno Besuk<br />
Kades Suhartono<br />
Terpidana kasus pemilu, Kades<br />
Sampangagung, Kutorejo, Mojokerto,<br />
Suhartono, mendapat kunjungan<br />
istimewa. Kemarin dia dijenguk calon<br />
wakil presiden (cawapres) Sandiaga<br />
Uno di Lembaga Pemasyarakatan<br />
(Lapas) Kelas II-B Mojokerto. Sandiaga<br />
datang bersama sejumlah tim pemenangan<br />
paslon nomor urut 02.<br />
Sandi tiba dengan pengawalan sangat<br />
ketat dari tim kampanye dan polisi. Dia<br />
langsung menuju ruang kepala lapas<br />
dan baru dipertemukan dengan Suhartono<br />
di area pembesukan. Tak ada<br />
penyambutan dan ruang istimewa yang<br />
disediakan pihak lapas.<br />
Pada pertemuan itu, Sandiaga berbincang<br />
banyak dengan Kades nyentrik<br />
itu. Dia berharap proses hukum<br />
maupun demokrasi selalu mengedepankan<br />
asas keadilan. ’’Insya Allah<br />
17 Februari nanti akan selesai masa<br />
hukumannya,’’ tandasnya.<br />
Kunjungan Sandiaga ke Lapas Mojokerto<br />
kemarin mendapat sambutan<br />
istimewa dari para pendukungnya.<br />
Ratusan emak-emak sejak pagi<br />
memadati area parkir lapas. (lum/<br />
ron/abi/c9/c19/ali)<br />
Paragraf selanjutnya masih berisi kutipan<br />
Prabowo. Kali ini soal ada pihak-pihak<br />
yangmeragukankeislamannya. ’’Kemu-<br />
dian ada yang meragukan keislaman<br />
saya karena sodara saya non muslim<br />
saya katakan kalau saya bukan muslim<br />
tidak mungkin Soeharto menerima saya<br />
sebagai menantunya,’’ kata Prabowo.<br />
Prabowojugamenanyakansebenarnya<br />
tes baca Alquran dalam rangka apa.<br />
Apalagi, Komisi Pemilihan Umum tidak<br />
memberi tahunya. ’’Kalau memang<br />
mekanismenyamengharuskan,kenapa<br />
tidak?’’ ujar Prabowo di portal-islam.<br />
Pada paragraf terakhir, Prabowo juga<br />
menyinggung tes bahasa Inggris untuk<br />
kontestan pilpres. Menurut dia, kalau<br />
tidak termasuk kategori sumbangan. Begitu<br />
pula halnya dengan parpol. Pemasukan<br />
dari kas parpol maupun kantong caleg tidak<br />
masuk katerori sumbangan.<br />
Untuk sumbangan, UU memberlakukan<br />
pembatasan.Sumbangandariperseorangan<br />
maksimal Rp 2,5 miliar. Sementara itu, dari<br />
kelompok atau badan usaha, sumbangan<br />
maksimal Rp 25 miliar. ’Kalau sumbernya<br />
dari paslon sendiri atau dari parpol, undangundang<br />
tidak memberikan batasan,’ lanjutnya.<br />
Berapa pun uang yang keluar dari kantong<br />
pribadipaslontidakdilarang.<br />
Hasyim menambahkan, tidak ada sanksi<br />
bagi peserta pemilu yang tidak melaporkan<br />
LPSDK. Sanksi hanya berlaku saat pelaporan<br />
LADK dan LPPDK. Sanksinya adalah<br />
diskualifikasi dari kepesertaan pemilu,<br />
kecuali untuk paslon presiden dan wakil<br />
presiden. Meski demikian, pada kenyataannya,<br />
hingga saat ini seluruh peserta<br />
pemilu patuh melaporkan penerimaan<br />
dana kampanyenya.<br />
Komisioner Bawaslu Mochammad<br />
Afifuddin menegaskan, pihaknya akan<br />
Timses Beralasan<br />
agar Lebih Orisinal<br />
JAKARTA – Tim kampanye setiap<br />
paslon tidak ingin mengambil risiko<br />
mewakili kandidat mereka dalam<br />
pradebat. Pada sesi yang akan berlangsung<br />
9 Januari mendatang, kedua tim<br />
kampanye menyatakan bahwa paslon<br />
akan hadir langsung. Sebab, itu merupakan<br />
sesi penyampaian visi-misi<br />
yang dinilai penting bagi paslon.<br />
Tim kampanye nasional (TKN) paslon<br />
01 memastikan bakal menghadirkan<br />
pasangan calon. Bisa salah satu atau<br />
keduanya hadir sekaligus. ’’Sesuai undang-undang,<br />
visi-misi disampaikan<br />
paslon. Sehingga orisinalitas dari seluruh<br />
gagasan itu dapat disampaikan paslon,’’<br />
terang Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto<br />
saat ditemui di KPU kemarin (2/1).<br />
Tim kampanye, lanjut Hasto, hanya<br />
memberikan dukungan kepada paslon<br />
dalam menyusun visi-misi. Sementara<br />
itu, ide besarnya tentu saja murni berasal<br />
dari paslon sebagai calon pemimpin<br />
Indonesia. ’’Karena itu, meskipun KPU<br />
memberikan sebuah ruang (untuk TKN),<br />
visi-misi benar-benar akan disampaikan<br />
paslon,’’ lanjutnya.<br />
Menurut dia, ajang debat maupun<br />
pradebat merupakan momen terbaik<br />
untuk menyampaikan gagasan paslon<br />
kepada publik. Khususnya terkait rencana-rencana<br />
bangsa Indonesia ke<br />
depan. Kehadiran paslon penting agar<br />
masyarakat bisa mendapat penjelasan<br />
langsung dari sumber pertama.<br />
Senada, Direktur Materi dan Debat<br />
Badan Pemenangan Nasional (BPN)<br />
Paslon 02 Sudirman Said lebih setuju<br />
bila paslon menyampaikan visi-misi<br />
secara langsung. ’’Kami berpikir, yang<br />
berkompetisi kan calonnya. Minimal<br />
dibuka peluang bagi calon untuk media.<br />
maparkan visi-misinya’,’ ujar<br />
tujuannya hanya ingin<br />
menyerang, hal tersebut<br />
tidak etis.<br />
Anehnya, tak ada satu<br />
pun media mainstream<br />
yang mengutip hal itu. Di<br />
portal-islam tertulis kode<br />
masawep di bagian akhir<br />
tulisan. Kode itu mengarah<br />
ke blog.ma sawep.com. Tepatnya<br />
mengarah ke tulisan<br />
berjudul ’’Tes Baca Qur’an,<br />
Ini Jawaban Imajiner Prabowo’’.<br />
Di sana jelas tertulis<br />
di judul maupun di paragraf<br />
awal bahwa tulisan itu<br />
hanyalah jawaban imajiner.<br />
Bukan pernyataan asli Prabowo.<br />
Dalam catatan Jawa Pos Clearing<br />
House of Information, blog portal-islam<br />
memang beberapa kali menyebarkan<br />
disinformasi. Sering kali disinformasi<br />
itu terkait dengan kelompok politik<br />
tertentu. Salah satunya pernah menyebarkan<br />
disinformasi soal pernyataan<br />
Presiden Joko Widodo mengenai erupsi<br />
Gunung Agung di Bali.<br />
Blog tersebut pernah menyebarkan<br />
disinformasi yang dibuat akun Twitter<br />
@ustadtengkuzul soal kenaikan pertamax.<br />
Jadi, jangan mudah percaya tulisan<br />
yang tersebar di media sosial ya. Cek dan<br />
riceklagi.Jangan-janganhanyatulisan<br />
imajiner atau satire. (gun/c19/ali)<br />
memelototi laporan yang disampaikan<br />
para peserta pemilu. Harus dipastikan<br />
bahwa sumbangan yang masuk memang<br />
sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.<br />
’’Kemudian, identitas dan lain-lain yang<br />
disampaikan dalam konteks penyumbang<br />
juga akan kami periksa,’’ ucapnya.<br />
Sementaraitu,BendaharaTimKampanye<br />
Nasional Jokowi-Ma’ruf Sakti Wahyu Trenggono<br />
menuturkan, hingga saat ini baru dua<br />
kelompok dan satu badan usaha yang menyampaikan<br />
sumbangan kepada pihaknya.<br />
’’Itu dari kelompok olahraga,’’ terangnya.<br />
Mereka tidak menyumbangkan uang, namun<br />
berupa barang dan jasa.<br />
Sedangkan badan usaha yang memberikan<br />
sumbangan adalah PT Lintas Teknologi<br />
Indonesia. Nilai sumbangannya Rp 3.999.<br />
975.000. ’’Untuk sumbangan perorangan,<br />
nilainya Rp 97 juta,’’ lanjutnya. Ditambah<br />
dengan barang senilai Rp 24 juta.<br />
Di sisi lain, jumlah sumbangan dana kampanye<br />
yang dilaporkan BPN Prabowo-Sandi<br />
sama sekali belum menyebutkan kontribusi<br />
partai koalisi. (byu/bay/c4/ali)<br />
Hadirkan Paslon<br />
di Forum Pradebat<br />
Momen debat dan pradebat, menurut<br />
Sudirman, merupakan bagian dari<br />
pendidikan politik yang baik bagi rakyat.<br />
’’Masyarakat ingin tahu calon yang akan<br />
dipilih itu pandangannya seperti apa,’’<br />
lanjut mantan menteri ESDM tersebut.<br />
Meski demikian, dia menyerahkan<br />
keputusan kepada KPU.<br />
Pihaknya sedang mempersiapkan<br />
debat dengan sebaik-baiknya agar<br />
Prabowo dan Sandiaga Uno lebih<br />
maksimal dalam menyampaikan ide<br />
dan gagasannya. ’’Pak SBY (Susilo<br />
Bambang Yudhoyono) tanggal 4 (besok,<br />
Red) mengundang tim debat dan<br />
mungkin juga akan ketemu calon<br />
presiden kami untuk memberikan<br />
masukan-masukan’,’ tambahnya.<br />
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman<br />
menyatakan, pihaknya bakal mengonfirmasi<br />
lebih lanjut kepada setiap tim<br />
kampanye terkait kehadiran paslon. Sejak<br />
awal pihaknya menyerahkan kepada<br />
paslon tentang siapa yang akan dihadirkan<br />
dalam forum pradebat di KPU.<br />
Menurut Arief, KPU memfasilitasi<br />
penyampaian visi-misi dalam format<br />
sosialisasi. ’’Karena kalau dalam forum<br />
sosialisasi lebih rileks, waktunya panjang<br />
dan tidak diatur dengan ketat,’’ terangnya<br />
di KPU kemarin. Setiap kubu dipersilakan<br />
membuat bentuk sosialisasinya masingmasing<br />
karena tidak akan ada perdebatan<br />
dalam forum itu.<br />
Dia mengingatkan, forum 9 Januari<br />
diadakan untuk memudahkan publik<br />
mengenal para calon pemimpin mereka.<br />
’’Supaya publik punya waktu yang cukup<br />
panjang untuk bisa mengenal visi-misi<br />
paslon,’’ lanjut mantan komisioner KPU<br />
Jatim itu. Setiap paslon akan diberi<br />
waktu dua jam.<br />
Mengenai hadirnya paslon secara<br />
langsung,KPUjugatidakmempermasalahkan.<br />
’’Siapa pun boleh. Mau tim kampanyenya<br />
saja boleh, mau capres-cawapresnya<br />
boleh,’’ tambahnya. (byu/c10/ali)<br />
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS<br />
FAKTA<br />
Pernyataan Prabowo mengenai<br />
usulan tes baca Alquran hanyalah<br />
jawaban imajiner yang berasal dari situs<br />
blog.masawep.com.
politik sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 5<br />
Ayu: Caleg Muda Golkar Bisa Ngalahin Caleg Senior<br />
PILPRES<br />
Fahri: Mending<br />
Presiden Dipilih MPR<br />
JAKARTA - Wakil Ketua<br />
Dewan Perwakilan Rakyat<br />
(DPR), Fahri Hamzah<br />
mengatakan, kedua<br />
pasangan calon yang<br />
bertarung di pemilihan<br />
presiden (pilpres) <strong>2019</strong><br />
masih miskin program<br />
dan visi-misi. Bahkan<br />
menurutnya, perhelatan<br />
pilpres kali ini tak lebih<br />
baik daripada<br />
pertandingan<br />
antarkampung (tarkam).<br />
Menurut Fahri, permasalahan ini tidak lepas<br />
dari peran Komisi Pemilihan Umum RI (KPU)<br />
selaku penyelenggara pemilu tidak<br />
memberikan ruang yang panjang kepada<br />
kedua paslon untuk bertarung gagasan.<br />
Misalnya saja, kata dia, debat antarpaslon<br />
hanya dilakukan sebanyak lima kali.<br />
“Padahal seharusnya, masa kampanye ini<br />
yang dulu 12 ronde, sekarang 30 ronde. Kita<br />
mainkan, ada debat di Sabang dan Merauke,<br />
Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku.<br />
Harusnya dibikin debatnya lebih banyak,<br />
supaya rakyat tahu yang akan jadi presiden<br />
siapa,” ujar Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta,<br />
Jumat (4/1).<br />
Atas dasar itu pula Fahri menilai, lembaga<br />
yang diketuai oleh Arief Budiman itu tak<br />
profesional dalam menyelenggarakan pemilu.<br />
Sebab, masyarakat tidak bisa melihat secara<br />
gamblang visi-misi dan program kedua paslon.<br />
“Ini sudah Pilpres langsung, kaya begini,<br />
ongkos mahal sampai Rp25 triliun. Kalau mau<br />
dilewatin begitu saja, rakyat nggak perlu ikut.<br />
Kenapa enggak dipilih (oleh) MPR saja itu<br />
presiden. Kita bisa hemat Rp20 triliun,”<br />
katanya.<br />
Oleh karena itulah Fahri menilai, kontestasi<br />
pilpres kali ini tak lebih kreatif daripada<br />
pertandingan tarkam. Buktinya, saat ini kedua<br />
paslon masih sibuk dengan urusan yang tidak<br />
substansial.<br />
Akhirnya, kalau tidak difasilitasi, kan<br />
masing-masing, jadi kaya lebih kreatif tarkam<br />
ini. Macam-macam yang mau dibikin. Lomba<br />
Alquran, ngaji, mau bikin macam-macam. Ini<br />
kayak jadi perlombaan yang tak ada<br />
aturannya,” sindir Fahri. (bis/jpc)<br />
ANALISIS<br />
Strategi Kampanye<br />
Petahana Mandul<br />
di Hadapan Rakyat<br />
JAKARTA - Strategi kampanye pasangan<br />
Joko Widodo-Ma’ruf Amin dinilai mandul.<br />
Hingga kini, pasangan capres dan cawapres<br />
nomor urut 01 itu belum memaparkan<br />
program-program untuk lima tahun<br />
mendatang kepada publik.<br />
“Menganalisis<br />
kampanye petahana<br />
bukan hanya tidak efektif,<br />
tetapi dapat dikatakan<br />
mandul. Sebab selama ini,<br />
tim kampanye Jokowi<br />
– Ma’ruf hanya fokus<br />
membantah kritikan dan<br />
melemparkan berbagai<br />
tudingan berita bohong<br />
(hoax) kepada setiap<br />
kritik dari oposisi,” kata<br />
Direktur Eksekutif Bimata<br />
Politica Indonesia (BPI),<br />
Panji Nugraha kepada redaksi, Jumat (4/1).<br />
Menurut dia, harusnya yang dijual petahana<br />
kepada rakyat adalah solusi hidup lebih baik<br />
di masa lima tahun mendatang. Bukan<br />
kegaduhan yang bersifat politis semata.<br />
Panji menambahkan, seharusnya Tim<br />
Kampanye Nasional (TKN) Jokowi lebih fokus<br />
mengevaluasi program-program yang sudah<br />
berjalan atau belum selama pemerintahan<br />
Jokowi, sehingga tidak menjadi titik lemah<br />
jagoan mereka. Sebab, persepsi publik, negatif<br />
tentang Jokowi, yaitu banyaknya janji-janji<br />
kampanye lalu yang belum terealisasi.<br />
“Strategi dengan membantah kritik oposisi<br />
dengan tudingan hoax dan semacamnya,<br />
justru membalikkan posisi seolah oposisi<br />
adalah pihak petahana yang perlu dikritik atas<br />
kinerja dan sebaliknya,” beber Panji.<br />
Jika demikian situasinya, lanjut Panji, justru<br />
akan menguntungkan pihak oposisi, karena<br />
oposisi saat ini bergerilya ke daerah-daerah<br />
mensosialisasikan program ekonomi secara<br />
massif, dan pihak petahana hanya dapat<br />
membantah program tersebut tanpa ada<br />
solusi dan perbandingan program lebih baik.<br />
“Jadi wajar saja, karena banyaknya blunder<br />
strategi kubu petahana dianggap tak akan<br />
mampu untuk menang di Pilpres <strong>2019</strong>,” tukas<br />
Panji. (dem/rmol)<br />
Jika Merakyat!<br />
<strong>BEKASI</strong> UTARA – Di <strong>2019</strong><br />
ini akan dilakukan hajatan<br />
serentak dengan memilih calon<br />
anggota legislatif (caleg) dan<br />
menentukan siapa presiden<br />
yang dipilih. Bahkan tidak<br />
sedikit caleg DPRD di Kota<br />
Bekasi maupun DPRD Jawa<br />
Barat, berusia antara 21-35<br />
tahun alias milenial.<br />
Jika merakyat, caleg muda<br />
bisa mengalahkan calon senior,<br />
bahkan incumbent di Pileg<br />
<strong>2019</strong>. Lantas apakah calegcaleg<br />
milenial di <strong>2019</strong> ini bisa<br />
mendapatkan kursi empuk<br />
di legislatif?<br />
Wakil Ketua Generasi Muda<br />
Musyawarah Kekeluargaan Gotong<br />
Royong (GEMA MKGR) Kota<br />
AWARD DIBUANG: Ini Award yang diberikan PSI kepada Andi Arief yang dibuang ke tempat sampah.<br />
Demokrat Buang Award<br />
PSI ke Tempat Sampah<br />
JAKARTA - Partai Demokrat langsung<br />
membuang ke tempat sampah Award<br />
yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia<br />
(PSI) terhadap Andi Arief. Adapun<br />
Andi Arief, diberikan keboho ngan dengan<br />
kategori hoaks terhalusinasi. Karena<br />
menyebut ada tujuh kontainer berisi<br />
surat suara yang sudah tercoblos.<br />
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum<br />
Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean<br />
mengatakan, dirinya yang membuang<br />
Award dan piagam yang diberikan<br />
kepada koleganya itu. Ia beralasan,<br />
penghargaan itu adalah sampah.<br />
“Karena itu kami anggap Award<br />
bohong-bohongan dan sampah,” ujar<br />
Ferdinand kepada JawaPos.com (Grup<br />
Radar Bekasi), Jumat (4/1).<br />
Menurut Ferdinand, PSI telah menabr<br />
ak fatsun dan kepatutan dalam adab<br />
berpolitik sesama partai. PSI tidak<br />
punya adab politik. Bahkan bisa dibilang<br />
adab politiknya nol besar. Karena<br />
mereka menggunakan lambang partai<br />
dengan memberikan Award.<br />
“Mereka miliki kapasitasnya untuk<br />
mengeluarkan Award, sehingga apa<br />
Bekasi, Ayu Zanie menutur kan,<br />
peluang generasi muda (milenial)<br />
di Pileg <strong>2019</strong> Kota Bekasi, sama<br />
besarnya dengan para kontestan<br />
senior maupun incumbent.<br />
Menurut dia, hanya caleg<br />
kreatifi yang bisa memiliki<br />
peluang besar untuk menang<br />
diajang pesta demokrasi lima<br />
tahunan tersebut. “Kreatifitas<br />
itu berlaku bagi siapapun, termasuk<br />
tokoh muda dalam poli<br />
tik. Terlebih para kader Gol kar,<br />
khususnya MKGR ya ng akan<br />
berlaga di Pileg <strong>2019</strong>.<br />
Ayu menilai, salah satu yang<br />
paling menentukan peluang<br />
kemenangan caleg muda,<br />
adalah bagaimana pendekatan<br />
pada masyarakat dan seberapa<br />
besar dia mampu merangkul<br />
kelompok pemilih muda atau<br />
milenial.<br />
yang mereka lakukan itu sudah<br />
menabrak fatsun dan adab berpolitik,”<br />
tukasnya.<br />
Ia menyebutkan, apa yang dilakukan<br />
PSI tersebut melampaui kapasitas sebagai<br />
partai. Karena namanya Award itu harus<br />
jelas kriterianya, metodo loginya,<br />
penjuriannya, dan siapa saja yang<br />
diikutkan di dalam Award tersebut.<br />
“Ini PSI telah menyebut Award dan<br />
menunjuk tiga orang itu sebagai<br />
penerima, tanpa jelas metodologi,<br />
penjurian dan kriterianya. Sehingga<br />
Award ini ada Award bohong-bohongan<br />
yang telah menuduh orang lain sebagai<br />
pembohong,” sesal Ferdinand.<br />
Menurut Ferdinand, Award ini bentuk<br />
pidana pencemaran nama baik dan<br />
fitnah. Ini juga masuk dalam UU ITE<br />
karena media sosial PSI menyiarkannya<br />
di twitternya. Sehingga ini patut dilaporkan<br />
ke pihak kepolisian.<br />
Tapi apakah Demokrat akan ambil<br />
langkah hukum? Itu tergantung Andi<br />
Arief. Karena korbannya adalah Andi<br />
Arief. Kalau koleganya siap menyatakan<br />
dilaporkan ke kepolisian, maka Partai<br />
“Jadi, saya sarankan kepada<br />
caleg-caleg muda Golkar<br />
maupun MKGR sebagai<br />
organisasi pendiri partai ini,<br />
supaya bisa lebih aktif turun<br />
ke masyarakat, dekati generasi<br />
milenial supaya Pemilu lebih<br />
greget,” imbuhnya.<br />
Lanjut Ayu, kader MKGR<br />
tak perlu khawatir serta merasa<br />
pesimis. Sebab peluang setiap<br />
caleg sama. Para kader MKGR<br />
dan Golkar harus mampu<br />
mentransformasikan gagasangagasan,<br />
baik dari partai ke<br />
publik maupun sebaliknya.<br />
“Saya kira mereka harus mendapatkan<br />
bimbingan tentang<br />
bagaimana mencapai posisi<br />
tanpa gesekan-gesekan, termasuk<br />
ada pembagian wilayah<br />
yang lebih jelas,” terang Ayu.<br />
Dia meyakini, mereka (caleg<br />
muda) mempunyai potensi<br />
besar, karena ide-idenya mewakili<br />
generasi muda yang diwujudkan<br />
melalui pende katan digital.<br />
Selain itu, tam bah Ayu, komunikasi<br />
gene rasi muda lebih<br />
fleksibel, bisa dari hati ke<br />
hati. “Saya yakin, diera masa<br />
sekarang ini masyarakat<br />
sudah cerdas, dan tentu<br />
akan punya pilihan dan<br />
argumentasi untuk<br />
memilih,” ucapnya.<br />
Diketahui, sekitar 20<br />
kader MKGR dan Golkar<br />
maju pada Pileg<br />
<strong>2019</strong>, baik tingkat<br />
Kota Bekasi juga Jawa<br />
Barat. Ayu m e-<br />
rasa optimis kader<br />
MKGR akan me raih<br />
kursi di legislatif.<br />
(sar)<br />
Demokrat akan memfasilitasinya.<br />
“Karena korbannya Andi, maka tidak<br />
mungkin kami laporkan. Jadi kami<br />
akan koordinasi dengan Andi Arief<br />
untuk memutuskan apakah melaporkan<br />
mereka atau tidak,” pungkasnya.<br />
Sebelumnya, PSI memberikan piala<br />
dan juga piagam kepada tiga tokoh,<br />
yakni capres nomor urut 01, Prabowo<br />
Subianto, Cawapres Sandiaga Uno,<br />
dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai<br />
Demokrat, Andi Arief.<br />
Ketua DPP PSI, Tsamara Amany<br />
mengatakan, ada tiga kebohongan<br />
yang diberikan ke tokoh-tokoh tersebut.<br />
Pertama adalah kebohongan terlebay<br />
diberikan kepada capres nomor urut<br />
01, Prabowo Subianto.<br />
”Kebohongan terlebay, adalah selang<br />
cuci darah dipakai 40 kali, dan RSCM<br />
sudah membantah dipakai hanya<br />
sekali kali,” ungkap Tsamara.<br />
Kedua adalah kobohongan yang<br />
hakiki diberikan kepada cawapres<br />
nomor urut 02, Sandiaga Uno. Karena<br />
mengatakan proyek pengerjaan Tol<br />
Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun<br />
tanpa utang. Padahal kenyataanya<br />
dia meminjam dari bank.<br />
Kemudian ketiga adalah, kebohongan<br />
terhalusinasi yang diberikan kepada<br />
Andi Arief. Karena menyebut adanya<br />
tujuh kontainer yang berisi surat suara<br />
sudah tercoblos. Seharusnya dia bisa<br />
(Twitter Ferdinand Hutahaean @Ferdinand_Haean)<br />
membuktikan adanya kebohongan<br />
soal surat suara tercoblos ini.<br />
“Kami dari PSI ada upaya kami menertawakan<br />
kebohongan ini,”<br />
sindirnya.<br />
Sedangkan Ketua DPP Demokrat,<br />
Jansen Sitindaon menyatakan, pemberian<br />
Award tersebut merupakan<br />
tindakan arogan.<br />
“Apa yang dilakukan PSI itu menunjukkan<br />
arogansi politik kekuasaan.<br />
Mumpung sedang ada bersama koalisi<br />
penguasa, membuat sebuah Award,<br />
menuduh orang lain melakukan<br />
kebohongan, padahal terbukti secara<br />
hukum saja belum,” sesal Jansen.<br />
Jansen juga menyebut tindakan PSI<br />
menunjukkan kekerdilan cara<br />
berpikir.<br />
“Inilah kalau partai diisi para Anak<br />
Baru Gede (ABG),” ucap dia.<br />
Selain perlu belajar politik, masih<br />
menurut Jansen, sebagai partai baru<br />
PSI juga harus belajar hukum lagi. Dia<br />
menegaskan, tidak ada yang salah dari<br />
kicauan Andi Arief soal kabar tujuh<br />
kon tainer surat suara yang sudah dicoblos<br />
di Pelabuhan Tanjung Priok.<br />
“KPU saja tidak melaporkan Andi<br />
Arief. Pemanggilan saja belum ada<br />
terhadap Andi Arief, apalagi putusan<br />
hukum. Perilaku PSI ini sudah lebih<br />
tinggi dari hukum,” tandas Jansen.<br />
(bis/gun/dem/jpc)<br />
Partai Ini Tak Bebankan Biaya Saksi ke Caleg<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR – Mayoritas<br />
partai politik (parpol) mem bebankan<br />
biaya saksi pada Pemilihan<br />
Umum (Pemilu) <strong>2019</strong><br />
kepada para calon ang gota legislatif<br />
(caleg). Kondisi ini ikut mendorong<br />
mahalnya biaya politik<br />
saat pelaksanaan Pemilu.<br />
Namun hal itu tidak berlaku<br />
bagi Partai Persatuan Pembangunan<br />
(PPP) Kota Bekasi,<br />
yakni tak membebankan biaya<br />
saksi kepada para caleg nya.<br />
Ketua PPP Kota Bekasi, Sho lihin<br />
mengungkapkan, hal ini untuk<br />
mempermudah caleg dan fokus<br />
meraup suara, bukan malah sibuk<br />
memikirkan berapa biaya untuk<br />
saksi selama pemilihan.<br />
Meski demikian, pihaknya<br />
masih menghitung sumber<br />
anggaran saksi PPP untuk<br />
Pemilu <strong>2019</strong>. “Yang jelas, caleg<br />
tidak akan dibebankan biaya<br />
saksi,” terang Sholihin.<br />
“Untuk di PPPP, biaya saksi itu<br />
ditanggung partai. Ini dalam<br />
rangka PPP mempermudah caleg<br />
selama kampanye,” ujarnya.<br />
Di sisi lain, kebijakan ini diterapkan<br />
supaya ongkos politik<br />
(cost politic) caleg tidak terlalu<br />
tinggi selama Pemilu <strong>2019</strong>.<br />
Menurut Sholihin, biaya politik<br />
besar dinilai menjadi biang<br />
keladi terhadap tingginya prilaku<br />
korupsi para anggota dewan.<br />
“Ini upaya PPP untuk mengurangi<br />
ongkos politik untuk<br />
caleg nya. Jadi muaranya ini,<br />
diharapkan kepada caleg<br />
ketika duduk sebagai anggota<br />
dewan, kecil kemungkinan<br />
untuk melakukan prilaku<br />
korupsi,” harapnya.<br />
Dengan menghilangkan beban<br />
biaya saksi tersebut, lanjut<br />
Sholihin, maka ia berharap agar<br />
para caleg bisa lebih maksimal<br />
bekerja. Apalagi, target PPP,<br />
khususnya di DPRD Kota Bekasi<br />
adalah delapan kursi.<br />
Ia menjelaskan, nantinya disetiap<br />
Tempat Pemungutan Suara<br />
(TPS), ada satu orang saksi dari<br />
PPP. Satu orang saksi akan<br />
bertugas mengawasi proses<br />
penghitungan suara mulai DPRD<br />
Kota Bekasi, DPRD Jawa Barat,<br />
dan DPR RI. (sar)
EN<br />
SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
6<br />
ZETI<br />
KOMEN<br />
Sarah Oktavia Alam<br />
Ingin Menjadi Lebih Baik<br />
“Keinginan tahun ini jadi<br />
personal yang lebih baik<br />
lagi, lebih rajun beribadah,<br />
dapet kerjaan, tujuan dan<br />
cita-cita tercapai, bisa nabung<br />
buat beli rumah dan dapat<br />
pasangan hidup.”<br />
Lusi Hestika Puri<br />
Lebih Positif dari Tahun<br />
Kemarin<br />
“Resolusinya be better dari<br />
tahun-tahun sebelumnya,<br />
pokoknya lebih positi dari<br />
tahun-tahun kemarin.”<br />
Stevanus Vindo<br />
Ingin Membahagiakan Orang<br />
Tua<br />
“Tahun ini lebih banyakkin<br />
senang-senang kayak liburan<br />
dan juga mau bahagiain<br />
orang lain terutama Ibu<br />
saya.”<br />
POJOK<br />
Nokia 9 Pureview<br />
dengan Lima<br />
Kamera<br />
JAKARTA - Nokia dikabarkan tengah<br />
mengembangkan ponsel baru yakni Nokia 9<br />
PureView yang dipersenjatai dengan lima kamera di<br />
bagian belakang.<br />
Hal itu diketahui dalam sebuah bocoran video<br />
baru yang menunjukkan bahwa ponsel Nokia<br />
terbaru sangat mirip degan model Nokia 8 Sirocco<br />
di bagian depan. Selain itu, video tersebut juga<br />
menunjukkan pengaturan pentas lens yang mampu<br />
melakukan pemotretan secara serentak.<br />
Seperti diberitakan dari The Verge, Nokia<br />
mengklaim smartphone itu juga mengalami<br />
peningkatan dalam kondisi low-light atau situasi<br />
cahaya rendah dan kemampuan untuk<br />
memfokuskan kembali gambar setelah dipotret.<br />
Tak ketinggalan, ponsel juga menampilkan<br />
PureDisplay 5,99 inci dengan dukungan HDR10 dan<br />
sensor sidik jari dalam layar. Untuk chipsetnya,<br />
Nokia 9 PureView ditenagai prosesor Qualcomm<br />
Snapdragon 845 dikombinasikan RAM 6GB, serta<br />
memori internal 128GB.<br />
Sebelumnya, Evan Blass pertama kali memposting<br />
foto Nokia 9 PureView di akun Twitter resminya<br />
dengan lima kamera belakang. Di sisi lain, HMD<br />
mengakuisisi merek PureView dari Microsoft awal<br />
tahun ini dan bermitra bersama Zeiss tahun lalu<br />
untuk menyatukan perangkat Android merek<br />
Nokia.<br />
Sayang, hingga saat ini belum diketahui kapan<br />
HMD akan mengenalkan ponsel terbarunya itu.<br />
Kabarnya, Nokina 9 PureView akan diumumkan<br />
pada awal Januari ini. (mg9/jpnn)<br />
Ayo Kejar<br />
Resolusimu..<br />
Assalamualaikum, selamat pagi shobat zetizen,<br />
semoga selalu dalam keadaan sehat. Aminn..<br />
Oya, redaksi Zetizen mau ngucapin selamat<br />
tahun baru, semoga di tahun yang akan ini lebih<br />
baik dari tahun kemarin, aminn..Untuk kalian<br />
mahasiswa, selamat mengikuti Ujian Ahir<br />
semester, semoga hasilnya memuaskan..<br />
Ngomongin tahun baru, gak asik kalau tidak<br />
ngebahas harapan baru ditahun ini. Kalian<br />
tentunya memiliki resolusi di tahun ini yang<br />
ingin dicapai. Ya, pertanyaan Apa resolusi<br />
kamu di tahun baru? Apa target kamu di tahun<br />
baru? Apa tujuan kamu di tahun baru? Dan<br />
lain sebagainya pasti selalu kalian temui.<br />
Seperti teman kita Stevanus Vindo, pria berusia<br />
23 tahun ini mengatakan, jika tahun ini<br />
resolusinya adalah lebih banyak jalan-jalan<br />
atau liburan. Menurutnya, resolusi ini berlu<br />
diwujudkan karena dua merasa tahun<br />
sebelumnya jarang berlibur, Evan panggilan<br />
akrabnya mengakui jika tahu lalu dia lebih<br />
banyak bekerja.<br />
“Keinginan tahun ini lebih banyak liburan,<br />
terutama ke pantai tapi karena lagi banyak<br />
bencana jadi mungkin diganti ke tempat lain.<br />
Mungkin ke gunung atau tempat wisata lainnya<br />
intinya banyak-banyakkin pikniklah. Karen<br />
tahun sebelumnya kebanyakkan kerja dan<br />
banyakkin tabungan karena ada satu motor<br />
gede yang mau dibeli dan jadi resolusi tahun<br />
2018 yang akhirnya kecapai, dan tahun ini<br />
mau jalan-jalan trus ada hal lain juga yang<br />
masih dipikirin untuk di capai,” terangnya.<br />
DIajuga menambahkan setiap tahun pasti<br />
ada satu hal yang ingin dia raih dan harus di<br />
raih agar memiliki alasan untuk bangun setiap<br />
pagi dan semangat menjalani aktivitasnya<br />
sehari-hari.”Pokoknya resolusi tahun ini harus<br />
tercapai,”tegasnya.<br />
Gimana dengan kalian, apa resolusi mu tahun<br />
ini. Moga apapun yang sudah kalian rencanakan<br />
bisa tercapai dengan sempurna. Tidak ada hal<br />
yang tidak mungkin selama kita mengerjakan<br />
dengan tekun dan dibarengi doa. (mg8)<br />
Agar Resolusimu Tercapai<br />
Buatlah satu resolusi saja, karena kemungkinan<br />
berhasil akan lebih besar ketika Anda hanya<br />
memfokuskan energi pada satu tujuan.<br />
Jangan tunggu sampai malam pergantian<br />
tahun tiba untuk memikirkan resolusi Anda.<br />
Ambil beberapa waktu sebelumnya untuk merefleksikan<br />
apa yang benar-benar Anda ingin<br />
capai.<br />
Tinjau kembali resolusi masa lalu. Lihat apa<br />
yang membuat Anda merasa frustasi dan kecewa<br />
di masa lalu.<br />
Jangan memikirkan resolusi yang mainstream,<br />
di saat semua orang memikirkan hal yang sama.<br />
Pikirkan hal-hal yang benar-benar Anda inginkan.<br />
Pecah tujuan Anda menjadi beberapa langkah<br />
dan fokuskan diri pada langkah-langkah tersebut<br />
secara konsisten dan terbatas waktu.<br />
Katakan pada teman dan keluarga tentang<br />
tujuan Anda. Anda mungkin akan lebih membutuhkan<br />
dukungan untuk menghindari kegagalan.<br />
Secara konsisten ingatkan diri sendiri tentang<br />
manfaat meraih tujuan tersebut dengan membuat<br />
daftar bagaimana hidup akan menjadi<br />
lebih baik jika semuanya tercapai.<br />
Beri diri sendiri penghargaan atau hadiah<br />
setiap kali Anda berhasil melewati satu langkah<br />
dari tujuan Anda. Ini akan menjadi motivasi<br />
Anda untuk melewati semua prosesnya.<br />
Buatlah rencana dan proses dengan tulisan<br />
tangan di jurnal, pekerjaan komputer, atau papan<br />
yang dipenuhi dengan gambar dan grafis.<br />
Jangan anggap kegagalan dalam mencapai<br />
resolusi sebagai alasan Anda untuk benarbenar<br />
mundur dari tujuan yang telah dibuat.<br />
(net)<br />
Regina Putri<br />
Tahun ini Pengen Kurus<br />
“Tahun ini mau ubah ukuran<br />
baju alias mau kurus, pokoknya<br />
tahun ini mau coba<br />
punya pola hidup lebih<br />
sehat. Banyak makan sayur<br />
dan minum air putih,<br />
karena aku orangnya jarang<br />
malah gak begitu suka minun<br />
air putih.”<br />
Nur Atthiyah<br />
Berencana Buka Bisnis Online<br />
“Tahun ini mau coba buka<br />
bisnis online dan buat content<br />
di media sosial sama<br />
temen-temen kuliah, karena<br />
mau aplikasiin ilmu<br />
yang di dapat di kuliahan.<br />
Dan pastinya harus jadi orang<br />
yang lebih baik lagi.”<br />
Sulima Dwi Anggraeni<br />
Menjadi Pribadi yang Sabar<br />
“Jadi pribadi yang lebih<br />
sabar, ganti status dan semangat<br />
kuliah. Karena<br />
semester lalu lagi males<br />
banget dan nilai enggak<br />
banget pokoknya.”<br />
Diana Fellayanti<br />
Ingin Masuk Kuliah<br />
“Tahun ini mau kuliah, karena<br />
lulus SMA dua tahun<br />
yang lalu langsung kerja<br />
dan males banget kalo harus<br />
balik masuk kelas buat<br />
belajar. Tapi tahun ini mau<br />
kuliah karena biar bisa tambah<br />
pengetahuan, skill dan teman, jadi<br />
bukan Cuma sekedar gelar aja yang<br />
mau di dapat.”
Di rumah yang terletak tak<br />
jauh dari Malioboro, Jogjakarta,<br />
tersebut, siapa saja bisa mengenal<br />
lebih dekat berbagai alat<br />
tiup. Sekaligus belajar menyeduh<br />
kopi atau sepeda. Risma yang<br />
lekat dengan turban itu dengan<br />
senang hati akan melayani.<br />
Penampilan Risma nyentrik.<br />
Kata orang-orang yang mengenalnya,<br />
dia nyaris tak pernah<br />
lepas dari turban yang melekat<br />
di kepalanya. Senang pakai<br />
kemeja dengan dua kancing atas<br />
sengaja dibuka. Seperti gaya Raja<br />
Dangdut Rhoma Irama.<br />
Sejak 2011, Risma mengelola<br />
Rumah Tiup Tina. Rumah itu<br />
sebenarnya peninggalan<br />
neneknya. Sengaja dilestarikan<br />
untuk menyambung hobi<br />
orang tuanya: mengoleksi<br />
berbagai alat musik tiup.<br />
Ayah Risma, Prihardianto,<br />
dan ibunya, Valentine Sriyuniati<br />
yang biasa dipanggil Tina,<br />
kolektor alat musik tiup sejak<br />
‘80-an. Koleksinya kini sudah<br />
tembus ratusan.<br />
“Awalnya mengenal alat musik<br />
tiup karena dulu saya sering<br />
diminta ibu untuk membantu<br />
servis. Kebetulan, keluarga kami<br />
juga menerima servis alat musik<br />
tiup,” kata Risma.<br />
Ayah dan ibunya kini tinggal<br />
di kawasan Pasar Rebo, Jakarta<br />
Timur. Sementara itu, Risma dan<br />
istrinya, Franxisca Rina Novi yanti,<br />
tinggal di Jogja karta.<br />
Rumah Tiup Tina menempati<br />
sebuah bangunan sederhana.<br />
Arsitektur bangunannya khas<br />
rumah kampung pada umumnya.<br />
Beberapa bagian bahkan<br />
sengaja hanya diplester tanpa<br />
dikeramik. Meskipun begitu,<br />
bagi penggemar alat musik<br />
tiup, rumah itu bak museum<br />
sekaligus studio.<br />
Berbagai alat musik tiup ada<br />
di sana. Misalnya saksofon.<br />
Hampir semua merek ada. Yang<br />
langka, antara lain, Alto<br />
Yanagisawa (Jepang), Tenor<br />
Werklang (Jerman Timur), serta<br />
Tenor Selmer dan Saxo C<br />
Melody Carl Fisher (keduanya<br />
dari Amerika Serikat).<br />
“Saya ingin mewujudkan citacita<br />
ayah membuat museum<br />
dan pusat edukasi alat musik<br />
tiup,” tutur Risma.<br />
Juga ada kiowa dari Amerika<br />
Selatan, quena (Peru), tin whistle<br />
(Irlandia), ocarina (Korea), dan<br />
suling Bali, suling Batak, serta<br />
toleat dari Subang.<br />
Oleh Risma, rumah itu sengaja<br />
didesain untuk memungkinkan<br />
pengujian alat musik tiup.<br />
Misalnya, ada ruangan yang<br />
sengaja didesain sebagai studio,<br />
stage, dan living room. “Jadi,<br />
orang yang datang bisa<br />
mencoba. Misalnya, saksofon<br />
itu kalau dimainkan di studio,<br />
stage, dan living room, bedanya<br />
seperti apa,” ujarnya.<br />
Sejumlah alat tiup di Rumah<br />
Tiup Tina se ngaja dijual. Biasanya,<br />
yang dijual seri-seri baru.<br />
Yang Risma punya bebe rapa<br />
buah. Bukan hanya alat musik<br />
tiup, Risma juga me nyediakan<br />
peranti-peranti pen dukung.<br />
Misalnya, mouthpiece saxophone.<br />
Sekitar satu jam koran<br />
ini singgah di Rumah Tiup<br />
Tina. Ada saja orang yang<br />
datang untuk bertransaksi.<br />
Misalnya, dua driver ojek<br />
online yang mengambil barang<br />
pesanan orang. Ada juga anak<br />
muda yang datang langsung<br />
untuk mengambil saksofon<br />
yang selesai diservis.<br />
“Sering orang datang ke sini<br />
untuk belajar. Tak ajarin gratis<br />
agar orang tak skeptis terhadap<br />
alat musik tiup,” ujar lulusan<br />
Juru san Akuntansi Universitas<br />
Jenderal Soedirman (Unsoed)<br />
itu. Risma sebenarnya sempat<br />
benar-benar jauh dari alat musik<br />
tiup. Tepatnya ketika bekerja<br />
sebagai pegawai di Jakarta.<br />
Tapi, suatu ketika dia jenuh<br />
dengan pekerjaannya. Padahal,<br />
posisinya saat itu sudah lumayan.<br />
Risma yang sudah menikah dan<br />
tinggal di Jakarta ingin pulang<br />
kampung ke Jogjakarta.<br />
Apalagi, saat itu neneknya<br />
baru saja meninggal. Rumah<br />
nenek yang sudah dibeli ayahnya<br />
tersebut kosong. Rumah<br />
itulah yang kini dijadikan Rumah<br />
Tiup Tina. Kepada siapa pun<br />
yang datang, Risma tak segan<br />
untuk membagikan ilmu yang<br />
dipunya. Tak peduli mau beli<br />
alat musik tiup atau tidak.<br />
Ilmu yang dibagikan juga<br />
tak sekadar soal alat musik<br />
tiup, tapi juga teknik menyeduh<br />
kopi dan pengetahuan tentang<br />
sepeda. Kebetulan, dua hal<br />
itu juga menjadi hobi Risma.<br />
Totalitas Risma mempelajari<br />
kopi patut diacungi jempol.<br />
Dia tak membuka kedai kopi,<br />
tapi peralatan kopinya tergolong<br />
lengkap. Peralatan seduh<br />
manualnya aneh-aneh.<br />
Bisa dikatakan mahal untuk<br />
ukuran penghobi kopi rumahan.<br />
Misalnya, untuk grinder kopi<br />
manual, Risma punya Lido<br />
Espresso Orphaned. Harganya<br />
sekitar Rp 3 juta.<br />
Totalitas yang sama ditunjukkan<br />
Risma pada hobinya,<br />
bersepeda. Dia selama ini lebih<br />
menekuni hobi bersepeda<br />
touring.<br />
Hampir setiap hari kalau<br />
tidak hujan dia berangkat<br />
ngepit dari rumahnya di<br />
Ngelosari Turi, Sleman, ke<br />
Rumah Tiup Tina. “Jaraknya<br />
sekitar 22 km,” ujar Risma.<br />
Di bagian belakang Rumah<br />
Tiup Tina, diparkir sejumlah<br />
sepeda touring. Antara lain, Surly<br />
dan Cargo Minivelo. Ada juga<br />
sepeda lipat kekinian Brompton.<br />
Tembok yang mengitari penuh<br />
dengan tool sepeda.<br />
Waktu terus berjalan. Si remaja<br />
pria yang belajar menyeduh<br />
kopi telah pulang. Chat di ponsel<br />
juga sudah selesai. Namun,<br />
ngobrol bareng Risma seperti<br />
tak ada habisnya. Susah ngeremnya.<br />
Saking asyiknya. (*)<br />
TERUSAN 7<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
kalau boleh dibilang. Mampu<br />
menerjang ombak<br />
tsunami yang diduga karena<br />
aktivitas Gunung Sertung,<br />
sebutan nelayan Sidamukti<br />
untuk Gunung Anak Krakatau.<br />
“Seribu satu lah, bisa selamat<br />
itu. Saya juga masih tidak<br />
percaya,” ujar Rasyim yang<br />
ditemui di dekat dermaga.<br />
Rasyim berangkat melaut<br />
bersama empat nelayan lain<br />
di kapal Baru Jaya. Yakni, Heri,<br />
Herman, Topan, dan Oki. Dia<br />
hanya hafal panggilan anak<br />
buahnya yang biasa diajak<br />
mencari ikan. Mereka melaut<br />
sejak Kamis (20/12). Biasanya<br />
sekali melaut mereka bisa<br />
sampai empat atau lima hari<br />
berturut-turut dengan perbekalan<br />
yang cukup. Mereka<br />
pun tidak perlu bolak-balik<br />
ke rumah. “Melaut di Ujung<br />
Kulon. Empat jam perjalanan<br />
dari sini,” ujar Rasyim.<br />
Kamis hingga Sabtu sore itu<br />
mereka nyaris tak mengalami<br />
kendala apa pun. Cuaca cukup<br />
bersahabat. Bulan pun terang.<br />
Mes ki kadang hujan agak lebat.<br />
Sabtu sekitar pukul 17.30,<br />
kapal Baru Jaya memulai<br />
menebar jaring lagi. Menyisir<br />
lokasi yang diperkirakan ada<br />
kerumunan ikan. “Hari-hari<br />
seperti ini yang sedang musim<br />
banyak ikan. Biasanya dapat<br />
2 kuintal udah bagus. Ini dapat<br />
4 kuintal,” tutur dia.<br />
Tebar jaring itu baru selesai<br />
sekitar pukul 20.30. Sedangkan<br />
rekan-rekannya di lima kapal<br />
berbeda sudah menepi ke<br />
dekat pantai. Biasanya nelayan<br />
memang bersandar dengan<br />
berkelompok, bisa lima atau<br />
enam perahu. Itu dilakukan<br />
untuk menghindari ombak<br />
besar saat malam.<br />
Baru selesai menebar jaring<br />
dan hendak bergabung dengan<br />
rekan-rekannya itu, Rasyim<br />
mendengar suara bergemuruh.<br />
Seperti suara kapal besar yang<br />
datang. Tapi, kelihatan bak kabut<br />
putih dari kejauhan. Dengan<br />
berbekal senter laser merah,<br />
dia pastikan apa gera ngan yang<br />
datang tiba-tiba itu. Dia pun<br />
menembakkan sinar laser itu<br />
ke arah datangnya suara tersebut.<br />
“Kalau (sinar laser) mantul itu<br />
kapal. Kalau tembus itu air,” kata<br />
Rasyim. Dia terlihat masih ingat<br />
betul detail malam mencekam<br />
terse but. Benar. Sinar laser itu<br />
tembus.<br />
Rasyim sebagai nakhoda yang<br />
berpengalaman hampir 15 tahun<br />
melaut itu sangat tahu apa yang<br />
harus dilakukan. Tapi, ini bukan<br />
ombak biasa. Ini ombak yang<br />
begitu tinggi. “Dari jauh tinggi<br />
sekali. Sudah ada yang mecah,<br />
tapi masih ada yang bergulunggulung,”<br />
ujar dia.<br />
Dia pun lantas memutar<br />
haluan kapal. Dia menyadari<br />
bahwa memaksakan diri mendekati<br />
daratan justru nahas<br />
akan menimpa. Jalan satu-satunya<br />
adalah menghadapi sekaligus<br />
menaklukkan gelombang<br />
itu. Dia percaya kapal Baru Jaya<br />
mampu mengatasi.<br />
Rasyim lantas memacu kapal<br />
itu dengan kecepatan 6 knot.<br />
Kecepatan penuh. Menuju utara.<br />
Ke arah ombak yang tidak terlalu<br />
tinggi atau yang diperkirakan<br />
sudah terpecah karena berada<br />
di ujung ombak. Di sebelah<br />
selatan gulungan ombak begitu<br />
tinggi. Berdasar pengalamannya,<br />
sebelah selatan juga lebih dangkal<br />
sehingga entakan ombak bisa<br />
sangat berbahaya.<br />
Seluruh awak kapalnya siaga.<br />
Cemas, juga berdoa. Semua<br />
barang sudah diikat dengan<br />
kuat agar bila kena guncangan<br />
keras tidak mudah terempas.<br />
Rasyim ingat betul tinggi<br />
gelombang itu sekitar 30 meter.<br />
Kapal Baru Jaya dengan panjang<br />
15 meter dan lebar 2,5 meter<br />
itu seolah mendaki untuk bisa<br />
melewati ombak tersebut. Tinggi<br />
gelombang tsunami itu dua<br />
kali lipat dari panjang kapal<br />
tersebut. “Kapalnya sampai<br />
berdiri tegak gini,” kata Rasyim<br />
sambil memperagakan tangan<br />
kanannya membuat sudut sikusiku.<br />
Seluruh anak buahnya<br />
pegangan erat pada apa pun.<br />
Dia tak terlalu ingat berapa<br />
lama “pendakian” gelombang<br />
itu terjadi.<br />
Selain pakai teknik pengendalian<br />
kapal, menurut Rasyim,<br />
ada keberuntungan yang menyertainya.<br />
Kapal itu bisa melewati<br />
ombak tinggi dan turun<br />
dengan cukup mulus. “Kalau<br />
saya turun melewati bukit om bak<br />
dengan mengentak, hampir bisa<br />
dipastikan kapal itu akan pecah,”<br />
ujar dia.<br />
Lepas dari ombak pertama,<br />
datang ombak kedua. Tingginya<br />
sekitar 15 meter. Kali ini cukup<br />
mudah bagi Rasyim dan kru<br />
untuk bisa melewati ombak<br />
tersebut. Datang lagi ombak<br />
ketiga dengan tinggi 10 meter.<br />
Setelah tiga ombak besar<br />
tersebut, laut kembali tenang<br />
seperti semula. Setelah<br />
melewati masa-masa kritis<br />
itu, Rasyim pun menghubungi<br />
keluarganya di rumah. Dia<br />
disarankan untuk tidak pulang<br />
dulu. Sebab, kondisi di<br />
kampung Sidamukti juga<br />
porak-poranda oleh terjangan<br />
tsunami.<br />
Pantauan Jawa Pos, Senin<br />
(24/12) masih banyak kapal<br />
yang rusak. Ada juga kapal<br />
yang seperti habis terdorong<br />
ombak besar dengan posisi<br />
melintang.(*/c10/agm)<br />
TERUSAN 7<br />
KAMIS, 27 DESEMBER 2018<br />
General Manager/Pemimpin Redaksi: Andi Ahmadi. Asisten GM: Zaenal Aripin. Redaktur Eksekutif: Bisman Pasaribu. Wakil Pemimpin Redaksi:<br />
Irwan. Korlip: Antonio J. S. Bano. Redaktur: Irwan, Miftakhudin, Eko Iskandar, Antonio J. S. Bano. Sekretaris Redaksi: Sondang. Staf Redaksi: Andi<br />
Mardani, Syahrul Ramadhan, Ahmad Pairudz, Dani Ibrahim, Karsim Putra Pratama. Komisaris: Hazairin Sitepu. Direktur: Hetty, Faturohman S Kanday.<br />
Ombudsman JPG: M.Choirul Shodiq, Rohman Budijanto, Andi Syarifuddin. Fotografer: Arisanto, Raiza Septianto. Pracetak: Yudhi Handoko, Mahmud<br />
Amsori, Bambang Joko Prakoso, Tio Ardiansyah, M. Indra Negara. Desain Iklan: Denis Arfian. Editor: Muhammad Qithfi Rul Aziz. Teknologi Informasi:<br />
Beni Irawan, Alvin. Pemasaran/Sirkulasi: Asep Rachmat (Koordinator), Eti Cahyanih. Manager Iklan: Hafidz. Iklan: Flora Pangestika. Manager Keuangan:<br />
Imam Hidayat. Keuangan: Rizky Marcella, Niki Ayu Minofi, Linda Rose Iskandar. Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Perkantoran Suncity Square, Jl M<br />
Hasibuan Blok A40-41, Bekasi. Telp. Redaksi: 021-88863639. Telp Iklan: 021-88863640 (FO & PEMASARAN): 021-88966203. Telp. Keuangan: 021-<br />
88863641, Faks: 021-88863641, 021-88863639. Telp: 021-88966203, 88863641. Bank: Bank CIMB Niaga Bekasi. No.Rek: 925-01- 00699-00-0 a.n PT<br />
<strong>BEKASI</strong> EKSPRES MEDIA. Diterbitkan oleh: PT Bekasi Ekspres Media. Percetakan: PT Bogor Media Grafika Jalan Siliwangi Kav 1 No 34 Komplek<br />
Puslitbang Intel Desa Ciujung, Kabupaten Bogor, Sentul Bogor. No.Telp: (0251) 8655 365. (isi diluar tanggung jawab percetakan).<br />
Wartawan Radar Bekasi selalu dibekali identitas dan tidak menerima uang atau barang berharga lainnya dari narasumber.<br />
Warna FC : Rp. 50.000,-<br />
Halaman 1 FC : Rp. 65.000,-<br />
Advertorial FC : Rp. 30.000,-<br />
Hitam Putih BW : Rp. 35.000,-<br />
Halaman 1 BW : Rp. 50.000,-<br />
Advetorial BW : Rp. 20.000,-<br />
Pengumunan BW : Rp. 30.000,-<br />
Iklan Baris : Rp. 15.000,-<br />
Terjang Gelombang, Kapal Nyaris Tegak<br />
(021)25578300 atau (021)<br />
25578389, email: pengaduan@<br />
kpk.go.id, Faks: (021) 52892456.<br />
“Dapat juga menginformasikan<br />
pada kantor kepolisian setempat,”<br />
ujarnya. Sebelumnya, lanjut Febri,<br />
KPK juga telah secara persuasif<br />
mengingatkan Izil agar menyerahkan<br />
diri secara baik-baik agar<br />
dapat dipertim bangkan sebagai<br />
faktor yang meringankan proses<br />
hukum. Namun, atas imbauan<br />
tersebut, Ayah Merin tak menggubrisnya.<br />
“Kami imbau agar Izil<br />
menghadapi proses hukum ini<br />
secara terbuka sesuai dengan<br />
hukum acara yang berlaku. Jika<br />
ada bantahan akan lebih baik<br />
jika disampaikan pada KPK<br />
sehingga dapat ditelusuri lebih<br />
lanjut,” tuturnya.(*)<br />
Mantan Panglima GAM Masuk DPO KPK<br />
TIDAK bisa dipungkiri, acara<br />
malam tahun baru adalah ladang<br />
pekerjaan bagi musisi tanah air.<br />
Tidak sedikit pula penyanyi atau<br />
grup musik yang menjadikan<br />
kesempatan itu untuk menaikkan<br />
harga mereka.<br />
Bagaimana dengan penyanyi<br />
dangdut sekelas Dewi Persik?<br />
Pemilik goyangan gergaji ini<br />
tak sungkan mengaku mengambil<br />
job di malam<br />
pergantian tahun karena<br />
honor yang didapat bisa<br />
mencapai dua kali lipat dari<br />
biasanya. (agi/jpc)<br />
Malam Tahun Baru Budget Double<br />
Geofisika) tidak memberikan<br />
peringatan gempa tsunami,<br />
karena tidak ada alat di laut.<br />
Kita tidak bisa menyalahkan<br />
BMKG, dan untuk gunung api<br />
ranahnya bukan BMKG, tapi<br />
Badan Geologi,” katanya.<br />
Dalam fase erupsi Anak<br />
Krakatau ini, tiba-tiba lereng nya<br />
mengalami longsor. Menimbulkan<br />
tsunami yang berada di<br />
pantai-pantai terdekatnya. “Kok<br />
tiba-tiba longsor dan<br />
meninggalkan tsunami. Jadi harus<br />
ada sinergi dan koordinasi, antara<br />
BMKG dengan Badan Geologi<br />
ini,” kata Kepala Bidang Mitigasi<br />
Bencana Persatuan Insinyur<br />
Indonesia (PPI) itu. (jpc)<br />
Megathrust Juga Ancaman Selat Sunda<br />
lubang bekas tembakan di<br />
bagian belakang mobil, kaca<br />
depan, dan samping. Selain<br />
itu tim gabungan pun mengaman<br />
kan satu unit motor milik<br />
pelaku berikut sebuah tas yang<br />
terdapat identitas pelaku.<br />
Hasil pemeriksaan sementara<br />
kepada pelaku Serka Jhoni<br />
Kris dianto, yang bersangkutan<br />
me nghabisi korban karena<br />
terpengaruh minuman beralkohol.<br />
Oknum anggota TNI<br />
itu berkali-kali melepaskan<br />
tembakan ke arah korban.<br />
“Dari kondisi terduga pelaku<br />
saat dilakukan penangkapan<br />
diketahui dalam keadaan<br />
mabuk. Pelaku mengejar mobil<br />
dinas korban, kemudian berkalikali<br />
melepaskan tembakan,”<br />
ujarnya saat konferensi pers<br />
di Media Center Kodam jaya,<br />
Rabu (26/12).<br />
Hasil pemeriksaan sementara<br />
kepada pelaku, motif penem bakan<br />
itu bermula dari antara mobil<br />
dinas korban dan motor pelaku<br />
saling bersenggolan. Pela ku yang<br />
sedang terpengaruh minu man<br />
keras itu tak terima dan langsung<br />
mengejar mobil korban.<br />
Pelaku sempat menembaki<br />
kendaraan korban dari arah<br />
belakang. Tak puas di situ, pelaku<br />
kembali mengejar korban. Karena<br />
jalanan sedang macet, pelaku<br />
berhasil meng hadang mobil dari<br />
arah depan. Pelaku kemudian<br />
melepaskan kembali dua kali<br />
tembakan ke arah korban.<br />
Letkol Dono Kusprianto<br />
langsung tewas bersimbah<br />
darah akibat mendapat serangan<br />
senjata api bertubi-tubi dari<br />
pelaku. Korban mendapat luka<br />
tembakan di bagian punggung<br />
menembus ke perut dan di<br />
bagian pelipis. “Usai kejadian<br />
korban langsung kabur menggunakan<br />
ojek. Sekitar pukul<br />
04.10 WIB pelaku berhasil<br />
ditangkap di kediama nnya,”<br />
ujar Kristomei. (wiw/jpc)<br />
Penembak Letkol Dono Kusprianto Dibekuk<br />
tolong. Saat keluar dari rumahnya,<br />
dia melihat korban<br />
sudah dalam keadaan tertelungkup<br />
di dalam warung<br />
kontrakan tersebut. ”Saya keluar<br />
setelah mendengar teriakan<br />
ibunya korban. Saat saya tanya<br />
sama ibunya, katanya ada yang<br />
ngebacok. Kalau pelaku<br />
menggunakan mobil apa motor<br />
orang tuanya tidak tahu,”<br />
ucapnya, Rabu (26/12).<br />
Kondisi korban saat dilihat<br />
sudah dalam keadaan berlumuran<br />
darah dibagian punggung<br />
diduga akibat tikaman senjata<br />
tajam. Lalu, Satia mencoba<br />
mengikat bagian luka dengan<br />
kain dan langsung membawanya<br />
ke Rumah Sakit Sentra Medika<br />
Cikarang.<br />
Saat dirumah sakit itu tim<br />
dokter tidak sanggup menangani<br />
korban karena luka yang cukup<br />
parah. Kemudian, dia membawa<br />
korban ke Rumah Sakit Bhakti<br />
Husada Cikarang. Tidak lama<br />
kemudian, rumah sakit<br />
menyatakan korban telah<br />
meninggal dunia.<br />
“Setelah saya melihat<br />
kerumah sakit dan kata dokter<br />
jantungnya sobek. Panjang<br />
lukanya hampir 10 senti meter,<br />
dan kedalamannya saya tidak<br />
tahu, yang pasti jantungnya<br />
sampai sobek kurang lebih 3<br />
sentimeter,” tuturnya.<br />
Menurut dia, korban tidak<br />
setiap hari berada di kontrakan<br />
itu karena harus kuliah di<br />
Jakarta. Biasanya korban berada<br />
di kontrakan saat momen<br />
libur perkuliahan.<br />
“Semalan korban ini jagain<br />
warung orang tuanya. Korban<br />
baru sampai kesini Selasa<br />
(25/12) pukul 17.00, dan<br />
kejadian pada Rabu (26/12)<br />
pukul 02.30,” tukasnya.<br />
Polres Metro Bekasi yang<br />
mendapati laporan tersebut<br />
melakukan penyelidikan.<br />
Korban sebelumnya sempat<br />
dibawa ke RS Polri Kramat<br />
Jati untuk di Otopsi.<br />
Sejauh ini, pihak kepolisian<br />
sudah melakukan olah Tempat<br />
Kejadian Perkara (TKP).<br />
Selain itu, polisi juga meminta<br />
keterangan dari para saksi<br />
yang mengetahui kejadian<br />
penikaman yang korbannya<br />
sampai meninggal dunia.<br />
”Kita sudah lakukan interview<br />
kepada pemilik kontrakan,<br />
security, dan warga sekitar yang<br />
melihat kejadian. Ini baru interview<br />
belum BAP,”ucap Kasat<br />
Reskrim Polres Metro Bekasi,<br />
AKBP Rizal Marito saat dimintai<br />
keterangan di lokasi kejadian<br />
Rabu (26/12).<br />
Dari keterangan yang sudah<br />
diperoleh, pihaknya belum<br />
bisa mengambil kesimpulan.<br />
Sebab orang tua korban masih<br />
belum bisa dimintai keterangan<br />
karena trauma. (pra).<br />
Konon pendukung Bashar Assadlah<br />
yang melakukannya.<br />
Di Druze Center yang megah itu<br />
saya masuk ke lobinya. Di pusat<br />
kota Beirut. Yang dijaga tentara<br />
bersenjata.<br />
Di lobi itu, di dinding tingginya,<br />
hanya ada satu hiasan: kaligrafi.<br />
Indah dan besar: satu rangkaian<br />
lengkap ayat-ayat Al Quran. Dari<br />
surah An-Nas.<br />
“Ini bukan masjid,” jawab staf di<br />
situ.<br />
Saat saya bertanya ini: di mana<br />
masjid umat Druze.<br />
Saya sudah tahu. Druze tidak punya<br />
masjid. Saya tahu: pegangannya lima<br />
rukun Islam: syahadat (bersaksi<br />
bahwa Allah adalah Tuhan dan<br />
Muhammad adalah Rasul), salat,<br />
zakat, puasa dan naik haji. Tapi tidak<br />
pernah menjalankannya.<br />
“Salatnya seperti apa?” tanya<br />
saya.<br />
“Ya salat biasa. Seperti orang Islam<br />
pada umumnya,” jawabnya.<br />
Saya tidak meneruskan pertanyaan<br />
itu. Saya datang tidak untuk berdebat.<br />
Yang hanya akan menyinggung<br />
perasaan mereka.<br />
Ya sudah. Begitu saja.<br />
Saya kan sudah membaca literatur<br />
tentang Druze. Sejak di madrasah<br />
dulu. Yang banyak versinya. Bahwa<br />
Druze itu Islam: Islam zaman Nabi<br />
Ibrahim. Menyebut dirinya<br />
Muwahidin.<br />
Saya pun ke makam khusus orang<br />
Druze. Tinggal jalan kaki ke lokasi<br />
sebelah. Yang juga dijaga tentara<br />
bersenjata.<br />
Semula agak menimbulkan<br />
kecurigaan sang bersenjata. Untuk<br />
apa ada orang asing ke makam.<br />
Tapi ia bisa berbahasa Inggris.<br />
Mengerti maksud kedatangan saya.<br />
Yang tidak akan menuntut balas<br />
bagi yang sudah mati.<br />
“Tapi dilarang memotret ya,”<br />
pesannya. “Dan harus copot<br />
sepatu.”<br />
Tidak masalah.<br />
Saya kan sudah biasa copot sepatu.<br />
Setiap ke makam kakek buyut saya.<br />
Di Takeran, Magetan. Yang bangunannya<br />
besar, untuk ukuran<br />
kuburan. Bangunan kuno. Yang<br />
lantai terasnya mengkilap. Tegel<br />
kuno. Bahkan saya harus bersila<br />
di situ. Saat bertahlil.<br />
Tapi, bahwa tidak boleh memotret<br />
itu masalah besar. Saya ini, ehm,<br />
kan wartawan. Meski no signal.<br />
Tapi juga tidak masalah. Saya<br />
sudah biasa memotret sambil curicuri.<br />
Teman saya juga sudah saya<br />
ajari ‘mencuri’ foto. Kata saya: kalau<br />
saya nanti wawancara mereka kan<br />
lengah. Anda foto itu, itu, dan itu.<br />
Pun saat saya membaca surah An-<br />
Nas di dinding itu. Saya beri kode.<br />
Kedipan mata. Agar saya difoto. Itulah<br />
hasilnya. Lihat fotonya. Saya berdiri<br />
di depan kaligrafi. Tidak terlalu sempurna<br />
memang. Tapi ok kan? Ia kan<br />
memang wartawan dadakan.<br />
Dari dilarang foto menjadi justru<br />
dua orang yang mencuri foto. Saya<br />
ikut melakukannya. Sayang kalau<br />
tidak. Kuburan ini menarik sekali:<br />
banyak cungkupnya. Terbuat dari<br />
beton. Seperti kuburan orang<br />
Tionghoa. Bentuknya saja yang Arab.<br />
Tidak melengkung-melengkung.<br />
Saya pun masuk ke cungkup<br />
utama. Makam ulama besarnya.<br />
Lepas sepatu. Di terasnya. Seperti<br />
ke makam kakek buyut saya: KH<br />
Hasan Ulama.<br />
Saya tidak melihat ‘Druze’ di dalam<br />
cungkup ini. Nisannya memang<br />
besar. Tapi nisan makam Raden<br />
Patah juga besar. Yang di Demak,<br />
Jateng itu. Bahkan lebih panjang.<br />
Nisan kakek buyut saya juga besar.<br />
Meski hanya seperempat nisan<br />
amir Druze ini.<br />
Ayah saya, yang makamnya juga<br />
di komplek makam kakek buyut<br />
itu, berpesan: nisannya sederhana<br />
saja. Sebagai perwujudan tawadluk<br />
pada guru tarekatnya. Cucu kakek<br />
buyut itu: Imam Mursyid Muttaqin.<br />
Yang meninggal dibunuh PKI. Dalam<br />
peristiwa ‘Madiun Affair’ 1948.<br />
Berada di dalam cungkup ulama<br />
Druze itu rasanya seperti di makam<br />
kyai Buntet Cirebon. Banyak al Quran<br />
di situ. Juga banyak sajadah salat.<br />
Karpet terhampar di sekitar nisan.<br />
Saya berdoa sejenak. Untuk yang di<br />
makam itu. Apa pun agamanya. Entah<br />
ia Islam atau bukan Islam.<br />
Sopir saya itu, yang kemudian seperti<br />
teman itu, semula takut. Ketika saya<br />
minta diantar ke pusatnya Druze.<br />
Tapi uang mengalahkan rasa<br />
takutnya.<br />
Apalagi ketika saya minta pergi<br />
ke Moukhtara. Ke istana Walid<br />
Jumlatt yang jauh di gunung itu.<br />
Harus mengemudi jauh ke arah<br />
selatan.<br />
Menyusuri pantai selama satu<br />
jam. Lalu belok ke gunung. Terus<br />
ke gunung berikutnya. Ke gunung<br />
berikutnya lagi.<br />
Meliuk-liuk. Menanjak. Selama<br />
satu jam. Seperti ke kawasan museum<br />
penyair Khalil Gibran.<br />
Hanya saja yang ini di arah<br />
sebaliknya: di Lebanon selatan.<br />
Ia takut bukan main. “Nanti kita<br />
ditembak,” katanya.<br />
Berkali-kali. Sambil tidak yakin<br />
saya mengerti peringatannya. Lalu<br />
menunjukkan gerakan tembaktembakan.<br />
Dengan tangan dan<br />
jarinya.<br />
All about money.<br />
Ia berangkat juga.<br />
Sampailah saya ke istana Kamal<br />
Jumlatt itu. Yang kini ditempati<br />
anaknya, Walid Jumlatt.<br />
Takut sekali. Sopir saya itu.<br />
Saya tahu. Atau menduga. Masih<br />
ada trauma di pikirannya. Atau<br />
curiga. Akibat cerita yang melegenda.<br />
Permusuhan antara kelompoknya.<br />
Dengan kelompok Druze<br />
sepanjang masa. Masa lalu.<br />
Memang kami tidak diizinkan<br />
masuk. Banyak tentara yang menjaga.<br />
Tapi saya santai saja.<br />
Dataran tinggi komplek istana<br />
ini indah di mata. Lima jam di situ<br />
pun akan saya jalani.<br />
Menunggu redanya ketegangan.<br />
Di dalam hati para penjaga itu.<br />
Saya pun menyapa satu persatu<br />
orang di situ. Dengan ramah. Saya<br />
sapa juga laki-laki tua itu. Yang<br />
berpakaian khas orang Druze: celana<br />
hitam yang kombor di selangkangannya.<br />
Dengan penutup kepala<br />
putih. Seperti topi haji. Tapi kecil.<br />
Seperti Yahudi.<br />
Luar biasa. Druze tua itu baik<br />
sekali. Ramah sekali. Saya justru<br />
diajaknya masuk kantin. Yang<br />
menjadi bagian istana. Sopir saya<br />
ikut. Sambil takut-takut.<br />
Padahal saya justru disuruh makan.<br />
Alhamdulillah. Istrinya yang<br />
menyajikan makanan: nasi hitam<br />
berminyak. Entah makanan apa<br />
itu. Saya kuatkan tenggorokan saya.<br />
Untuk bertekad memakannya. Apa<br />
pun rasanya nanti.<br />
Saya robek juga roti tipis yang<br />
lebar itu. Betapa pun liatnya.<br />
Saya sendok pula acar zaitun itu.<br />
Betapa pun asin kecutnya.<br />
Ternyata itulah nasi bulgur. Baru<br />
sekali ini saya akan makan<br />
bulgur.<br />
Waktu saya kecil kata bulgur itu<br />
terkenal. Dan tercemar. Sudah<br />
sering saya mendengarnya. Orang<br />
desa ramai membicarakannya.<br />
Dengan nada menghina. Dan<br />
melecehkannya.<br />
Waktu itu akhir zaman pemerintahan<br />
Bung Karno. Tidak ada bahan pangan.<br />
Kelaparan di mana-mana. Tidak ada<br />
beras. Biasanya, kalau tidak ada beras,<br />
terpaksa makan nasi jagung. Tapi<br />
jagung juga tidak ada.<br />
Biasanya kami masih bisa dapat<br />
bahan makanan yang terjelek:<br />
gaplek. Singkong yang dikeringkan.<br />
Lalu ditepungkan. Dibuat tiwul.<br />
Itulah ‘kasta’ makanan yang paling<br />
rendah.<br />
Tapi, zaman itu, gaplek pun tidak<br />
ada. Pemerintah membagi sesuatu<br />
yang sangat asing. Untuk pegawai<br />
negeri. Disebut ‘beras bulgur’.<br />
Orang desa sangat membencinya.<br />
Tidak enak di rasa. Terhina di dada.<br />
Istilah ‘sampai makan beras bulgur’<br />
adalah menunjukkan betapa kelaparannya<br />
manusia.<br />
Kami tidak mau makan bulgur<br />
pembagian itu. Kami pilih makan<br />
ganyong. Umbi-umbian yang batang<br />
dan umbinya mirip lengkuas.<br />
Atau umbi lain. Yang masaknya<br />
sangat sulit: agar tidak gatal di lidah.<br />
Saya lupa namanya. Please.<br />
Mencari umbi tersebut juga sulit.<br />
Saya harus ke bawah-bawah rimbunan<br />
bambu liar. Menggali-nggali<br />
tanah di situ. Kadang dapat. Kadang<br />
tidak.<br />
Itulah zaman susah. Dulu.<br />
Kini saya juga lapar. Saat tiba di istana<br />
Druze ini. Berangkat dari Beirut tadi<br />
saya tidak makan pagi. Hanya makan<br />
buah srikaya. Yang banyak sekali di<br />
Beirut. Dan enak sekali rasanya. Dan<br />
murah sekali harganya.<br />
“Siapa yang masak bulgur ini?”<br />
tanya saya ke Druze tua itu.<br />
“Hia,” jawabnya. Sambil menunjuk<br />
istrinya. ‘Hia’ adalah bahasa Arab<br />
untuk ‘dia’.<br />
Sedang ‘hua’ bahasa Arab untuk<br />
‘ia’.<br />
“Enak sekali,” kata saya. Tidak<br />
mewakili tenggorokan saya.<br />
“Syukron jazila,” kata saya lagi.<br />
Druze tua itu tersenyum. Menerima<br />
ucapan terima kasih saya dengan<br />
sangat senang. Pun isterinya.<br />
Saya ternyata dianggapnya bisa<br />
makan bulgur. Bulgur di Lebanon<br />
tidak ada hubungannya dengan<br />
status kaya-miskin.<br />
Selama saya makan itulah.<br />
Beberapa petugas keamanan keluar<br />
masuk kantin. Melihat saya. Bertegur<br />
sapa. Ternyata kantin itu bagian<br />
dari dapur istana. Yang memasakkan<br />
seluruh petugas keamanan di situ.<br />
Sekitar 40 orang banyaknya. Druze<br />
tua tadi, dan isterinya tadi, adalah<br />
juru masaknya.<br />
Bereslah.<br />
Selesai makan itu saya dipersilakan<br />
masuk istana. Bahkan tidak perlu<br />
mengajari sopir mencuri foto. Saya<br />
dibebaskan memotret apa saja.<br />
Sopir saya pun boleh ikut masuk. Ia<br />
bersorak keras. Di dalam hati. Dengan<br />
semangat lautan api. Meluap. Riang<br />
gembira. Luar biasa. Jauh dari bayangannya<br />
yang menakutkan.<br />
Ia mengambil foto melebihi saya.<br />
Minta difoto pula. Tidak habis-habisnya.<br />
Termasuk dengan tentara Druze yang<br />
semula mena kutkannya.<br />
Nanti, dalam perjalanan kembali<br />
ke Beirut, hebohnya bukan main.<br />
Sopir saya itu sangat-sangat happy.<br />
Ia tilpon teman-temannya. Ia ceritakan<br />
kehebatan dirinya: bisa masuk istana<br />
Druze di Moukhtara. Ia kirim fotofotonya.<br />
Lewat HP-nya.<br />
Itulah perjalanan lintas batas yang<br />
jauh. Baginya. Dari benua Hisbullah.<br />
Ke benua Druze.<br />
Saya sendiri sibuk mengamati<br />
semua bangunan ini. Dan ruanganruangannya.<br />
“Ini ruang khusus,” kata petugas<br />
istana.<br />
Di ruang itu ada lukisan Kamal<br />
Jumlatt naik kuda. Besar sekali.<br />
Dengan heroiknya. Dengan pangkatpangkat<br />
ala Bung Karnonya.<br />
“Biasanya beliau dulu duduk di<br />
situ. Menerima pengaduan<br />
masyarakat umum,” tambahnya.<br />
Itu adat kerajaan Arab di masa<br />
lalu. Rakyat jelata pun bisa langsung<br />
mengadu ke raja.<br />
Langsung. Pada hari-hari yang<br />
ditentukan. Tanpa seleksi atau<br />
mobilisasi.<br />
Tentu saya juga banyak ambil foto.<br />
Termasuk foto pohon zaitun tua. Yang<br />
baru setahun dipindah ke situ.<br />
Begitu besar pohon zaitun ini. Begitu<br />
tua tongkrongannya. Bandingkan<br />
dengan pohon zaitun pada umumnya.<br />
Yang hanya seperti pohon lamtoro.<br />
Bahkan lebih kecil dan pendek lagi.<br />
Saya juga tertarik pada bangunan<br />
baru. Yang menempel serasi di istana<br />
itu. Dengan arsitektur postmonya.<br />
Lamat-lamat terbaca tulisan Arab<br />
‘Allah’ di atas sana. Lalu terbaca<br />
tulisan ‘Nas’ jauh di bawah sana.<br />
Menandakan Tuhan dan Manusia.<br />
Ternyata itu masjid.<br />
Saya kaget. Druze punya masjid.<br />
Setengah tidak percaya. Saya masuk<br />
ke dalamnya. Masjid beneran.<br />
Banyak Quran. Banyak rehal - -<br />
tempat baca Quran di lantai.<br />
Saya buka Quran itu. Tidak ada<br />
beda. Tapi juga tidak ada orang<br />
salat di dalamnya.<br />
“Itu masjid Druze?” tanya saya.<br />
“Bukan. Itu masjid moslem biasa,”<br />
jawab tentara di pos penjagaan<br />
itu.<br />
Oh. Begitu. Ya sudah.<br />
Druze memang tidak punya masjid.<br />
Tapi dibangunnya masjid di istana<br />
Druze ini pertanda-pertanda.<br />
Mendekatkan yang sebenarnya<br />
sudah dekat. (Dahlan Iskan)<br />
Druze<br />
Mahasiswa UIN Tewas Ditikam<br />
Lahir karena Filosofi Urip Iku Urup<br />
Setelah 2 Km dari situ jalan<br />
mulai menanjak. Meliuk-liuk.<br />
Menuju puncak bukit. Kiri<br />
kanannya hanya ada hutan<br />
pinus. Tidak ada bangunan<br />
sama sekali.<br />
Sesekali bertemu pejalan kaki.<br />
Naik ke gunung itu. Terlihat<br />
seorang wanita. Menanjak<br />
dengan kakinya. Dengan tas<br />
ransel di punggungnya.<br />
Di puncak bukit itu tersedia<br />
lapangan parkir. Kami berhenti<br />
di situ. “Yang baru datang itu<br />
mobil dari Bulgaria,” ujar<br />
Mustofa, sopir saya. “Terlihat<br />
dari plat nomornya,”<br />
tambahnya.<br />
Saya tunggu penumpangnya<br />
turun. Satu keluarga besar.<br />
Saya beri mereka salam pagi.<br />
“Kami dari Rusia,” ujar lelaki<br />
muda yang tinggi itu.<br />
Perkiraan Mustofa meleset.<br />
Ternyata dari seluruh dunia<br />
datang ke sini.<br />
“Rusia sebelah mana? “ tanya<br />
saya.<br />
“Dari<br />
Vladivostok,”<br />
jawabnya.<br />
Ups... Begitu jauhnya. Di<br />
sebelah Jepang.<br />
Tentu mereka tidak naik mobil<br />
dari Vladivostok. Kota yang di<br />
Utara Jepang itu. Atau di Timur<br />
Harbin, Tiongkok itu. Terlalu<br />
jauh. Harus mele wati Siberia,<br />
negara-negara Eropa Timur<br />
baru ke Bulgaria.<br />
Mereka terbang dulu ke Moskow.<br />
Lalu ke Bulgaria. Baru sewa<br />
mobil ke Turki. Melihat pentingnya<br />
isi puncak bukit ini.<br />
Dari tempat parkir saya jalan<br />
kaki ke puncak. Mustofa pilih<br />
merokok. Saya berpapasan<br />
dengan banyak asal: Thailand,<br />
India, Irlandia, Taiwan...<br />
Semua ingin berkunjung ke<br />
sebuah rumah kuno. Yang oleh<br />
orang Kristen Ortodoks<br />
dipercaya penuh sebagai rumah<br />
terakhir Perawan Maria. Ibunda<br />
Jesus. Yang berarti rumah<br />
terakhir Maryam. Ibunda Nabi<br />
Isa alaihissalam. Menurut<br />
kepercayaan Islam.<br />
Ketika saya mengucapkan<br />
‘alaihissalam’ ada orang<br />
mendengarnya. Dan mendekati<br />
saya. “Anda Islam?,” tanyanya.<br />
“Saya juga Islam. Saya orang<br />
Turki. Rumah saya dua jam<br />
dari sini,” tambahnya.<br />
Saya pun bertanya: apakah<br />
orang Islam di sini juga<br />
percaya? Bahwa ini rumah<br />
terakhir Maryam?<br />
“Sangat<br />
mungkin,”<br />
katanya.<br />
Dunia Katholik juga belum<br />
setegas Kristen Ortodoks.<br />
“Mungkin saja ini rumah<br />
terakhir Perawan Maria,” kata<br />
orang Katholik.<br />
Tapi Paus memberkati<br />
tempat ini. Bahkan beberapa<br />
Paus sudah berkunjung ke<br />
sini.<br />
Menurut yang dipercaya<br />
Ortodoks, kisahnya sangat<br />
nyata. Perawan Maria dibawa<br />
ke sini oleh Johannes. Alias<br />
John. Pengikut utama Jesus.<br />
Yang saat Jesus disalib sempat<br />
titip ibunya. Agar John menjaga<br />
dan mendampinginya.<br />
Oleh John Maria dibawa jauh<br />
ke utara. Ke Ephesus itu. Lalu<br />
tinggal di puncak bukit itu.<br />
Sampai akhir masanya di<br />
dunia.<br />
Semua orang boleh masuk<br />
rumah itu. Yang sudah direnovasi.<br />
Tanpa mengubah<br />
bentuknya.<br />
Sayang tidak boleh memotret<br />
di dalamnya. Orang pada sembahyang<br />
di depan patung<br />
Bunda Maria. Lalu mengambil<br />
lilin kecil. Sambil meninggalkan<br />
uang serelanya. Lilin itu dibawa<br />
ke luar rumah. Untuk dinyalakan.<br />
Lalu ditancapkan di<br />
tempat yang disediakan. Bersama<br />
puluh lilin lainnya.<br />
Gereja Ortodoks percaya:<br />
di situlah John menulis Kitab<br />
Injil. Rasanya John sendiri<br />
menjelaskan lain. Ia menulis<br />
Injil di satu pulau di Yunani.<br />
Di sebelah rumah ini ada jalan<br />
menurun. Ada toko souvenir<br />
kecil. Di sebelahnya ada pintu<br />
besi. Saya dorong pintu besi itu.<br />
Saya lihat ada bangunan agak<br />
besar. Beberapa orang ke luar<br />
dari pintu bangunan itu.<br />
“Apakah ini hotel?” tanya<br />
saya.<br />
“Ini gereja Katholik,” jawab<br />
si Irlandia.<br />
Saya pun mendorong pintu<br />
depan gereja itu. Beberapa<br />
orang masih asyik bicara.<br />
Sambil melingkari sosok yang<br />
diajak bicara: pastor.<br />
Saya ikut menyalami sang<br />
Pastor. Memperkenalkan diri<br />
dari Indonesia. Tanpa menyebut<br />
nama. Lalu mengajukan<br />
beberapa pertanyaan. Salah<br />
satunya membuat saya sendiri<br />
malu. Terlalu pertanyaan<br />
wartawan.<br />
“Apakah di rumah itu juga<br />
makam Perawan Maria?” tanya<br />
saya.<br />
Sang Pastor tidak segera<br />
menjawab. Saya segera merasa<br />
malu. Lalu minta maaf. Seperti<br />
orang baru sadar. Bahwa Maria<br />
dipercaya ikut muksa. Bersama<br />
jasadnya. Seperti juga<br />
putranya.<br />
“Sebagai orang Katholik<br />
rupanya Anda lupa...”, ujar<br />
sang Pastor. Mengira saya<br />
pasti Katholik. Kok mau datang<br />
ke dalam gereja itu.<br />
“Ya ya ya... Saya lupa... Perawan<br />
Maria ke sana bersama jasad,”<br />
kata saya menyelesaikan kalimat<br />
Pastor yang terpotong itu.<br />
Ia pun tersenyum ramah.<br />
Lalu kembali menyalami saya.<br />
Sambil melayani jemaat lain<br />
yang mengerumuninya.<br />
Selesai. Membawa pulang<br />
malu.<br />
Tidak jauh dari rumah Maria<br />
ada kota besar. Pengganti Ephesus<br />
yang tinggal puing. Namanya<br />
kota Selcuk. Saya tidak jadi<br />
mampir ke situ. Toh ke Izmir<br />
tinggal satu jam. Lewat Otoban.<br />
Alias Otoyol. Lebih baik makan<br />
siang di Izmir saja. Di pinggir<br />
Teluknya yang terkenal.<br />
Setelah makan siang saya<br />
ingin ke gereja lain. Yang sejak<br />
dua tahun lalu sangat terkenal.<br />
Apalagi sejak Agustus tahun<br />
lalu. Ketika ekonomi Turki<br />
gonjang-ganjing. Nilai tukar<br />
Lira terjun bebas. Inflasi<br />
sampai 40 persen. Suku bunga<br />
menjadi 30 persen.<br />
Semua itu gara-para Pastor<br />
gereja ini. Pastor Andrew<br />
Brunson. Asal North Carolina,<br />
Amerika. Pastor ini ditahan.<br />
Oleh pemerintah presiden<br />
Recip Erdogan.<br />
Presiden Amerika minta<br />
Pastor Brunson dibebaskan.<br />
Hari itu juga. Erdogan melawan.<br />
Brunson dianggap terlibat<br />
kudeta yang gagal. Dianggap<br />
jaringan Fatullah Gulen. Lawan<br />
Erdogan. Yang kini tinggal di<br />
Pennsylvania, Amerika.<br />
Amerika lantas mengenakan<br />
sanksi ekonomi pada Turki.<br />
Gempar. Gonjang-ganjing.<br />
Ekonomi memburuk.<br />
Akhirnya Turki memulangkan<br />
Brunson ke Amerika. Setelah<br />
konomi terlanjur babak-belur.<br />
Brunson sendiri kini pasti<br />
kangen Izmir. Sudah hampir<br />
25 tahun ia tinggal di kota itu.<br />
Yang jarang terlihat masjid.<br />
Lokasi Gereja Brunson ini<br />
di kota lama. Jalan-jalan di<br />
kawasan ini sempit-sempit.<br />
Semua jalan dibuat satu arah.<br />
Kanan-kirinya toko-toko kecil.<br />
Sangat ramai. Banyak orang<br />
jalan-jalan di kawasan ini.<br />
Gereja itu sendiri bukan seperti<br />
gereja. Di jepitan bangunan<br />
dua lantai. Seperti bangunan<br />
sementara. Satu lantai. Jalan<br />
di depannya sempit. Cukup<br />
selembar mobil. Waktu mobil<br />
saya berhenti, mobil di belakangnya<br />
ikut berhenti.<br />
Saya turun dari mobil. Tidak<br />
segera melihat ada identitas<br />
gereja. Yang terlihat mencolok<br />
justru bendera besar Turki.<br />
Bulan bintang melintang di<br />
emper gereja.<br />
Identitas gereja tertulis kecil<br />
sekali: DIRIKESI KILISESI<br />
DERNEGI MERKEZI. Di gantung<br />
di sebuah gantungan besi kecil.<br />
Di sini pun kebaktian baru saja<br />
selesai. Beberapa orang sudah<br />
keluar pintu. Tinggal 7 atau 8<br />
orang di dalam.<br />
Saya pun masuk. Bicarabicara<br />
dengan beberapa orang.<br />
Mengaku asli Turki. Tentang<br />
kebaktian hari itu.<br />
Lalu seorang wanita datang.<br />
Berwajah Tionghoa. Menyapa<br />
saya dalam bahasa Indonesia.<br />
“Dari Malaysia?” tanyanya.<br />
“Indonesia,” jawab saya.<br />
“Oh... Saya dari Malaysia,”<br />
katanya.<br />
Dia mengabdi di gereja itu.<br />
Sejak sebulan lalu. Belum tahu<br />
akan sampai kapan.<br />
Di dalam ruang ini tidak<br />
seperti gereja. Hanya seperti<br />
ruang pertemuan umum.<br />
Bukan main gereja kecil ini.<br />
Pengaruhnya begitu besar.<br />
(dahlan iskan)<br />
Rumah Terakhir Maria<br />
Hal tersebut disampaikan<br />
anaknya yang bernama Toma<br />
Margens. Menurutnya, sang<br />
ayah tidak pernah bercerita<br />
soal sakit yang dirasakan.<br />
Beliau bahkan terus sibuk<br />
syuting tanpa merasa ada<br />
gangguan kesehatan.<br />
“Baru ketahuan (sakit) kemarin<br />
itu, sebelumnya enggak<br />
pernah ada keluhan. Dia mah<br />
kuat banget, masih syuting<br />
terus,” kata Toma Margens<br />
dihubungi awak media, Jumat<br />
(4/1). Torro Margens sempat<br />
dirawat intensif di RSUD<br />
Syamsudin SH, Sukabumi<br />
sebelum meninggal dunia,<br />
Jumat (4/1) dini hari. Menurut<br />
Toma Margens, ayahnya itu<br />
dirawat sejak lima hari lalu.<br />
Kondisi Torro Margens<br />
menurun usai melakukan<br />
syuting di Yogyakarta. Toma<br />
mengatakan ayahnya itu dibawa<br />
pulang setelah tiba-tiba<br />
mengalami muntah darah.<br />
“Dibawa ke rumah sakit,<br />
menginap kurang lebih lima<br />
hari. Terus pulang ke Jakarta,<br />
sampai di Jakarta sudah sembuh,<br />
sehat, tapi masih lemas. Lalu<br />
dibawa pulang ke Sukabumi,”<br />
beber Toma Margens.<br />
Dari hasil pemeriksaan,<br />
dokter menyebutkan bahwa<br />
Torro Margens terindikasi<br />
mengalami infeksi lambung.<br />
Oleh sebab itu beliau harus<br />
kembali dirawat sesampainya<br />
di Sukabumi.<br />
“Sempat kritis, sekitar jam<br />
satu meninggal,” ujar Toma.<br />
Jenazah Torro Margens akan<br />
dimakamkan di salah satu<br />
TPU di kawasan Sukabumi,<br />
Jawa Barat. Pemakaman<br />
dilakukan siang ini setelah<br />
waktu salat Jumat.<br />
Semasa hidup Torro Margens<br />
dikenal sebagai aktor senior.<br />
Dia lekat dengan peran<br />
antagonis lewat berbagai film<br />
atau sinetron yang dibintanginya.<br />
Lahir pada 5 Juli 1950,<br />
Torro Margens tutup usia di<br />
umur 68 tahun. (mg3/<br />
jpnn)<br />
Torro Margens Tidak Mengeluh Sakit<br />
Menurutnya, tim satgas akan<br />
terus melakukan evaluasi<br />
meskipun dengan segala<br />
kendala dilapangan. Pihaknya<br />
akan terus berjuang agar<br />
korban yang masih tertimbun<br />
bisa ditemukan. “Ke empat<br />
korban yang ditemukan hari<br />
ini, berhasil dievakuasi petugas<br />
gabungan di sektor 3, 4 dan<br />
5. Ya, hampir semua sektor<br />
medannya sama tertimpa batu<br />
dan bangunan,” imbuhnya.<br />
Saat ini, bantuan logistik untuk<br />
korban bencana longsor terus<br />
mengalir dan sudah di bagikan<br />
kepada para korban. Untuk itu,<br />
Satgas terpadu selalu mencatat<br />
semua logistik baik yang sudah<br />
masuk maupun yang keluar.<br />
“Untuk menjaga hal-hal yang<br />
tak diinginkan, besok (hari ini.<br />
red) kita akan melakukan<br />
vaksinasi kepada semua relawan<br />
agar terhindar dari penyakit<br />
yang menular. Selain itu, untuk<br />
mempermudah proses evakuasi,<br />
kita juga akan gunakan empat<br />
alat berat,” beber M Hasan.<br />
Tim Dokes Polda Jabar, Kombes<br />
Arnos mengatakan, dari empat<br />
korban yang berhasil dievakuasi<br />
kemarin, semua nya sudah<br />
teridentivikasi. Mereka yakni<br />
Nani (45), Sugandi (41), Artemah<br />
(80) dan Eliniawati (14). “Pencarian<br />
korban untuk sementara<br />
waktu dihentikan pada pukul<br />
19.15 WIB karena cuaca sudah<br />
gelap. Kami akan kembali<br />
melanjutkannya besok (hari ini.<br />
red) pagi,” pungkasnya.<br />
Sampai kemarin pukul 19.10,<br />
posko terpadu badan penanggulangan<br />
bencana menyebutkan<br />
dari 100 jiwa yang terkena longsor,<br />
22 orang diketahui meninggal<br />
dunia dan 11 korban lainnya<br />
masih dalam pencarian petugas<br />
gabungan.(den/t)<br />
11 Korban Masih Tertimbun<br />
Ketiganya diduga melakukan<br />
tindak pidana korupsi (Tipikor)<br />
bantuan beras korban bencana<br />
yang digelontorkan Perum<br />
Badan Urusan Logistik (Bulog)<br />
medio 2016 dan 2017 lalu.<br />
Akibatnya negara mengalami<br />
kerugian sekitar Rp1,8<br />
miliar.<br />
Kepala Sub Seksi (Kasubsi)<br />
Ideologi, Politik, Pertahanan,<br />
Keamanan, Sosial, Budaya<br />
dan Kemasyarakatan Kejaksaan<br />
Negeri Bekasi, Dwi<br />
Setiawan Kusumo menuturkan,<br />
sidang perdana kasus korupsi<br />
pengadan beras cadangan<br />
pemerintah tersebut akan<br />
dilaksanakan pada Senin (7/1)<br />
mendatang dengan agenda<br />
dakwaan.<br />
“Hari senin sidang pertama<br />
dengan agenda dakwaan itu<br />
tiga-tiganya semua, “ ungkapnya,<br />
Jum’at (4/1).<br />
Sidang dengan agenda dakwaan<br />
tersebut akan menghadirkan<br />
ketiga tersangka setelah<br />
berkas dilimpahkan kepada<br />
Pengadilan Negeri Bekasi pada<br />
akhir Desember lalu.<br />
Mengenai potensi tersangka<br />
baru, Dwi menjelaskan perkembangan<br />
itu menunggu<br />
hasil persidangan.<br />
“Belum tahu, nanti dilihat<br />
dari persidangan sama<br />
perkembangannya hari Senin,“<br />
imbuhnya.<br />
Sementara itu Kepala<br />
Kejaksaan Negeri Kota Bekasi,<br />
Hermon Dekristo membenarkan<br />
bahwa berkas perkara kasus<br />
tersebut sudah dilimpahkan<br />
ke Pengadilan Negeri Bekasi.<br />
“ Sudah-sudah, sudah mulai<br />
sidangnya, “ singkatnya saat<br />
dihubungi Radar Bekasi.<br />
Seperti diberitakan sebelumnya<br />
ketiga tersangka diduga<br />
melakukan aksi penggelapan<br />
beras pada tahun 2016 dan<br />
2017. Beras bantuan bencana<br />
dari Perum Bulog masingmasing<br />
100 ton pertahun,<br />
justru sebagian dijual kepada<br />
para pedagang di Pasar Baru<br />
Bekasi.<br />
Pengucuran cadangan beras<br />
ini merupakan tindak lanjut<br />
dari penerbitan surat siaga<br />
bencana pada tahun 2016 dan<br />
terulang kembali pada tahun<br />
2017.<br />
Pada kasus ini tersangka juga<br />
diduga melakukan pemalsuan<br />
tanda tangan Wali Kota Bekasi<br />
untuk meloloskan beras<br />
bantuan bencana tersebut.<br />
(sur)<br />
Senin, Kasus Penyelewengan Beras Bencana Disidangkan<br />
Neneng pernah mengembalikan<br />
uang senilai Rp1 miliar<br />
lebih. Sebelumnya, pada Jumat<br />
(23/11), Neneng juga sudah<br />
mengembalikan uang suap<br />
yang diterima senilai Rp1,9<br />
miliar. Adapun, uang tersebut<br />
telah disita dan dimasukkan<br />
dalam berkas perkara.<br />
Selain, itu uang senilai Rp3<br />
miliar juga telah disita oleh tim<br />
lembaga antirasuah ini. Uang<br />
itu, beberapa waktu lalu juga<br />
telah dikembalikan oleh Neneng.<br />
Febri menuturkan, pihaknya<br />
menghargai sikap kooperatif<br />
yang ditunjukkan oleh Neneng.<br />
“Meskipun tidak menghilang kan<br />
pidana, sikap kooperatif pasti<br />
akan dipertim bangkan sebagai<br />
faktor meringankan dalam<br />
proses hukum,” ujarnya.<br />
Dalam kasus ini, KPK telah<br />
me netapkan tersangka pemberi<br />
suap Direktur Operasional<br />
Lippo Group Billy Sindoro<br />
dan dua orang Konsultan<br />
Lippo Grup Taryudi dan Fitra<br />
Djaya Purnama serta satu<br />
orang pegawai Lippo Group<br />
Henry Jasmen.<br />
Sedangkan, sebagai penerima<br />
fee sebesar Rp7 milliar adalah<br />
Bupati Bekasi (nonaktif) Ne neng<br />
Hasanah Yasin bersama Kepala<br />
Dinas PUPR Jamaludin, Kepala<br />
Dinas Pemadam Keba karan<br />
Kabupaten Bekasi Sahat MJB<br />
Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP<br />
Kab Bekasi Dewi Tisnawati, dan<br />
Kepala Bidang Tata Ruang PUPR<br />
Kabupaten Bekasi Neneng<br />
Rahmi. (jpc/and)<br />
Neneng Serahkan<br />
Rp8 Miliar ke KPK<br />
JAKARTA-Pemerintah pusat<br />
berencana merekrut guru yang<br />
sudah memasuki masa pensiun<br />
untuk dapat kembali mengajar<br />
di sekolah mereka dulu bertugas.<br />
Langkah ini diambil sebagai solusi<br />
persoalan guru honorer yang<br />
jumlahnya terus bertambah.<br />
Hal ini disampaikan oleh<br />
Menteri Pendidikan dan Kebuda<br />
yaan (Mendikbud) Muhadjir<br />
Effendy saat dirinya berkunjung<br />
ke SMKN 7 Kota Semarang,<br />
Jumat (4/1). Ia mengatakan<br />
saat ini sekolah jangan lagi<br />
mengangkat guru honorer.<br />
“Saya minta supaya tidak ada<br />
pengangkatan guru honorer oleh<br />
kepala sekolah. Lebih baik guru<br />
yang sudah mau pensiun, diperpanjang<br />
masa baktinya. Tapi<br />
bukan berarti (status) PNS nya<br />
tetap, tapi ditarik lagi untuk mengabdi<br />
di sekolahnya,” katanya.<br />
Kata Muhadjir, para guru<br />
pensiunan ini bakal bertugas<br />
sampai ada guru pengganti yang<br />
diangkat oleh pemerintah. Bukan<br />
yang direkrut para kepala sekolah.<br />
“Karena nanti kalau kepala sekolahnya<br />
ngangkati (guru hono rer)<br />
terus, guru honorer ini nggak akan<br />
selesai-selesai ini. Tolong pemerintah<br />
diberi ke sempatan untuk<br />
menyele saikan (persoalan) guru<br />
hono rer ini,” imbuhnya.(jpg)<br />
Perekrutan Guru Honorer Diminta Disetop
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> TAHUn <strong>2019</strong> HALAMAN 8<br />
Trafik Data XL Axiata Naik 83 Persen<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Libur panjang akhir<br />
tahun telah meningkatkan penggunaan layanan<br />
telekomunikasi dan data. PT XL Axiata Tbk<br />
(XL Axiata) mencatat kenaikan trafik penggunaan<br />
layanan data yang cukup signifikan.<br />
Terhitung mulai 23 Desember 2018 hingga<br />
2 Januari <strong>2019</strong>, secara rata-rata terjadi kenaikan<br />
trafik sekitar 83 persen dibandingkan hari-hari<br />
normal. Kenaikan trafik tertinggi ada pada 23<br />
Desember 2018 sebesar 40 persen dan 1 Januari<br />
<strong>2019</strong> sebesar 83 persen.<br />
Dari jenis layanan, kenaikan trafik tertinggi<br />
ada pada akses ke layanan Instant Messaging,<br />
yaitu meningkat 540 persen dibandingkan<br />
hari-hari biasa.<br />
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya<br />
mengatakan, antusiasme masyarakat dalam<br />
merayakan libur panjang sangat terlihat beberapa<br />
tahun terakhir. Bahkan hampir tak ada beda<br />
dengan saat libur Lebaran. Jalan-jalan di Ibukota<br />
Jakarta menjadi lengang, sementara itu jalan<br />
menuju luar kota menjadi padat.<br />
“Melalui sistem monitoring jaringan, kami<br />
melihat tingkat perpindahan pelanggan juga<br />
cukup tinggi. Trafik penggunaan layanan di banyak<br />
area di luar Jakarta meningkat signifikan, sebaliknya<br />
di Jakarta cenderung berkurang,” ujar Yessie.<br />
Area yang mengalami kenaikan trafik tertinggi<br />
adalah Kabupaten Buleleng, Bali sebesar 211<br />
persen, Kabupaten Deli Serdang 140 persen<br />
dan Kota Medan 115 persen. Saat Natal, 24-25<br />
Desember 2018, trafik di wilayah yang banyak<br />
komunitas Nasrani seperti Medan mengalami<br />
peningkatan trafik sebesar 35 persen, Manado<br />
55 persen, dan Kupang 37 persen.<br />
Sementara itu, area-area lokasi wisata popular<br />
yang mengalami kenaikan trafik antara lain<br />
Pangandaran sebesar 91 persen, Bali 87 persen,<br />
Lombok 80 persen, dan<br />
Danau Toba 310 persen.<br />
Di Labuhan Bajo, trafik<br />
layanan data juga mengalami<br />
kenaikan sebesar 165 persen.<br />
Pada malam Natal, Dari jenis<br />
layanan, selain instant messanging,<br />
layanan lainnya yang<br />
mengalami kenaikan penggunaan<br />
secara signifikan dibandingkan<br />
hari-hari biasa adalah SNS (Social<br />
Networking Service) naik 125 persen<br />
dan Gaming naik 122 persen.<br />
“Kenaikan trafik dari jenis-jenis<br />
layanan ini bisa terjadi karena aplikasi<br />
tersebut banyak digunakan untuk<br />
mengucapkan Natal dan Tahun baru,”<br />
tukasnya. (oke)<br />
ILUSTRASI: Teknisi tengah<br />
melakukan perbaikan<br />
jaringan di menara BTS<br />
milik PT XL Axiata.<br />
Investor Cina Bakal Bangun Taman Rekreasi Megah<br />
CIKARANG PUSAT - Inves tor<br />
asal Beijing, Cina, bakal membangun<br />
taman rek reasi megah<br />
seperti Disneyland di kawasan<br />
Jababeka, Kabupaten Bekasi.<br />
Chairman Jababeka Group,<br />
Setyono Djuandi Darmono<br />
me ngatakan, sejauh ini sudah<br />
ada komunikasi antara Gubernur<br />
Jawa Barat, Ridwan Kamil,<br />
dengan Jababeka, ikhwal<br />
rencana pemba ngunan taman<br />
rekreasi tersebut. Pada bulan<br />
ketiga tahun ini, diren ca nakan<br />
akan dilakukan penan datangan<br />
nota kesepahaman.<br />
“Sudah ada omongan antara<br />
Jababeka dengan Gubernur<br />
Jawa Barat. Waktu itu saya ajak<br />
beliau untuk ke Beijing teken<br />
MoU disana, tapi karena waktu<br />
beliau pendek, jadi susah<br />
mendapat izin dari Menteri<br />
Dalam Negeri. Ke mung kinan<br />
Maret baru bisa kesana untuk<br />
bikin joint venture antara<br />
Jababeka dengan investornya,”<br />
ujar pria kelahiran Yogyakarta,<br />
69 tahun silam tersebut.<br />
Darmono ini berujar, taman<br />
rekreasi yang dibangun oleh<br />
investor asal Beijing, bukanlah<br />
Disneyland, tetapi hanya semacamnya.<br />
Sebab, Disneyl and,<br />
merupakan milik Amerika<br />
Serikat. Belum lama ini, Darmono<br />
bersama perwakilan<br />
Jababeka, mengaku telah mene<br />
mui Gubernur Jawa Barat,<br />
Ridwan Kamil, di Bandung untuk<br />
membahas rencana tersebut.<br />
“Kemarin saya ke Bandung<br />
untuk bertemu beliau (Ridwan<br />
Kamil). Saya minta Desember<br />
untuk teken MoU, namun kata<br />
beliau kalau Desember kecepatan,<br />
kemungkinan Januari,<br />
tapi pihak dari sananya (investor)<br />
minta Maret,” tegasnya.<br />
Darmono mengatakan, pembangunan<br />
taman rekreasi tidak<br />
bisa dilakukan dengan waktu<br />
yang cepat. Sebab ada beberapa<br />
proses, seperti pembuatan<br />
desain, dan master plan.<br />
“Tidak bisa cepat, pelan-pelan.<br />
Jadi Maret itu baru teken<br />
persetujuan (agreement), belun<br />
mulai pengerjaan,” tegasnya.<br />
Darmono menjelaskan, dampak<br />
positif yang terjadi dari<br />
pembangunan taman rekreasi<br />
semacam Disneyland di Jababeka.<br />
Menurut dia, bila nantinya<br />
sudah jadi, maka akan melengkapi<br />
Kota Cikarang.<br />
Tidak hanya memiliki industri<br />
manufaktur, tetapi juga industri<br />
pariwisata sehingga lebih<br />
berbudaya. Sebab, kata dia,<br />
sebuah kota harus tumbuh,<br />
dari kota industri menjadi kota<br />
berbudaya.<br />
Selain itu, dapat mendidik<br />
masyarakat tentang keindahan,<br />
mulai dari pendidikannya sampai<br />
budayanya. Selain tempat<br />
bermain, juga bakal dilengkapi<br />
dengan musem, dan perpustakaan<br />
di taman rekreasi tersebut.<br />
“Nanti banyak orang luar<br />
negeri yang datang ke Cikarang,”<br />
ujar Darmono.<br />
Bila sudah ramai, banyak peluang<br />
yang bisa dimanfaat kan oleh<br />
masyarakat Bekasi. Mulai dari<br />
berjualan barang-barang khas<br />
daerah, makanan sampai berjualan<br />
barang tradisional seperti<br />
golek, wayang kulit, topi dari tiker,<br />
maupun lukisan. Selain itu, juga<br />
bisa menampilkan tarian maupun<br />
nyanyian khasa daerah.<br />
Menurut dia, kriteria orang<br />
asing ketika datang ke suatu<br />
daerah ialah mencari tahu budaya<br />
yang ada di daerah tersebut.<br />
Misalnya datang ke Bekasi, maka<br />
orang asing akan mencari tahu<br />
budaya Bekasi atau sunda.<br />
Hal ini bisa menjadi peluang<br />
besar masyarakat Bekasi untuk<br />
meningkatkan perekonomian.<br />
“Kalau satu juta orang datang<br />
ke Bekasi per tahun, dan satu<br />
orang buang uang Rp10 juta, di<br />
kali satu juta orang, (jumlahnya)<br />
Rp1 triliun per tahun masuk ke<br />
Bekasi, bisa kaya orang Bekasi,”<br />
pungkasnya. (pra)
SELALU DEKAT PEMBACA !!<br />
!<br />
JUMAT, RABU, KAMIS, sabtu, SENIN, 21 21 SEPTEMBER 27 5 NOVEMBER <strong>JANUARI</strong> 14 DESEMBER MEI TAHUN TAHUn TAHUN TAHUN 2018 <strong>2019</strong> 2018 2018 HALAMAN HALAMAN 9<br />
9<br />
9<br />
Pasien<br />
TRANSPORTASI<br />
BPJS Keluhkan Penghentian<br />
Gaji<br />
Layanan<br />
OB Bakal<br />
Angkot Harus Utamakan Fasilitas<br />
Dinas Sosial<br />
Diperjuangkan<br />
CIKARANG UTARA – Angkutan Kota Bekasi Perkotaan<br />
(Angkot) TAMBUN yang SELATAN ada di Kabupaten – Pasien sedang Bekasi harus terjadi antara BPJS Pengguna layanan BPJS nya bisa kerumah sakit ini, pemberhentian pelayanan ransi dan BPJS kesehatan. Tambun Selatan, RS Al Multazam<br />
di Pemkab Medika, Bekasi Jatimulya, masih jauh dan<br />
BPJS memperhatikan Kesehatan di fasilitas Kabupaten untuk memberikan Kesehatan dengan kenya-pihamanan mengeluhkan kepada penumpangnya. adanya Demikian sakit. Namun hal itu dengan pem-<br />
Selamat tahun Menjalankan ini berharap, Amanah supaya Melanjutkan harapnya. Menata Kota Bekasi ujarnya. dan Mensejahtrakan Masyakat bisa kab Bekasi di Kota rumah berjanji Bekasi sakit akan ini, mem-<br />
se-<br />
RS dari Mitra kata laik. Medika Cikarang.<br />
rumah Kesehatan yang sudah Sebagai satu Walikota sekarang dan sudah Wakil tidak Walikota bisa,” Bekasi bisa menghambat Periode 2018 pelayanan,” - 2023 Karena CIKARANG BPJS Kesehatan PUSAT – Pem-<br />
tidak<br />
Bekasi<br />
pemberhentian disampaikan Kepala pelayanan Dinas Perhubungan berhentian (Dishub)<br />
Junaedi - Kepala Dinas Sosial<br />
pelayanan ini jelas permasalahan yang terjadi Sementara itu, pasien BPJS Bahkan, untuk pengobatan hingga saya menggunakan Direktur RS Karya Medika<br />
BPJS Kabupaten di tiga Bekasi, rumah Suhup.<br />
perhatikan kesejahteraan Office<br />
Boy di Pemkab Bekasi. kenaikan honor OB dan fasili-<br />
Namun demikian, masalah<br />
sakit yang merugikan.<br />
antara BPJS Kesehatan dan Kesehatan lainnya, Rahmat anaknya yang sekarang sedang asuransi,” tuturnya.<br />
II, Dr Robinhood Damanik<br />
ada Suhup diwilayahnya.<br />
mengatakan, jika angkot tidak “Jelas meningkatkan<br />
sangat dirugikan, khususnya<br />
masyarakat kecil se-<br />
selesai. Supaya, pasien BPJS khawatir apabila ada anggota gunakan asuransi perusahaan. Kesehatan di tiga rumah sakit mengaku, pihaknya menda-<br />
rumah sakit bisa secepatnya Hidayat (30) mengaku, dirinya dirawat dirinya terpaksa meng-<br />
Sebelumnya, pelayanan BPJS membenarkan hal itu. Ia<br />
fasilitas<br />
Salah satu<br />
dan<br />
pasien<br />
kenyamanan<br />
BPJS Kesehatan<br />
maka dikhawatirkan<br />
Pasalnya gaji mereka hanya tas lainnya perlu adanya perencanaan<br />
dan peran para<br />
pengusaha<br />
yang sedang<br />
angkot akan<br />
dirawat<br />
gulung<br />
di<br />
tikar.<br />
Rp500 ribu sampai Rp1,1 juta.<br />
perti saya, yang tadinya bisa Kesehatan bisa ke rumah sakit keluarga yang sakit namun Karena BPJS Kesehatan tidak di wilayah Kabupaten Bekasi patkan surat dari BPJS Kesehatan<br />
yang berisi bahwa rumah<br />
Apalagi, masih ada angkot yang belum melakukan<br />
Kepala Bagian Umum Setda anggota DPRD dalam pengesahan<br />
anggaran.<br />
RS Karya Medika II, Wayah dilayanin di rumah sakit ini tersebut.<br />
layanan BPJS Kesehatan dihentikan.<br />
“Kalau saya pribadi Karya Medika II.<br />
lasa (1/1). Ketiga rumah sakit sakit tersebut tidak bisa me-<br />
berlaku lagi di rumah sakit disetop sementara mulai Se-<br />
peremajaan. Hal itu dapat dilihat dari masih adanya<br />
Pemkab Bekasi Imam Faturohman<br />
Hiryati<br />
angkot berusia<br />
(37) mengatakan, PERISTIWA<br />
tua yang masih<br />
dirinya<br />
tidak mengerti apa yang kepada Radar Bekasi.<br />
nya selesai. Karena yang tadi-<br />
merasa keberatan, karena “Di kantor saya itu ada asu-<br />
itu<br />
beroperasi.<br />
sekarang<br />
“Harusnya<br />
enggak,” katanya “Saya berharap bisa secepat-<br />
yakni<br />
mengakui<br />
RS Karya<br />
bahwa<br />
Medika<br />
gaji OB<br />
Baca GAJI...Hal 15<br />
II<br />
u<br />
angkot di Kabupaten Bekasi melakukan peremajaan,<br />
Baca Pasien...Hal 15<br />
ini hanya sedikit Angkot yang melakukan peremajaan,”<br />
kata Suhup.<br />
DISTRIBUSI<br />
sosial<br />
AIR BERSIH:<br />
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan<br />
Dinas Lingkungan<br />
Petugas<br />
sosialisasi peremajaan angkot. Tapi, hanya berapa<br />
kepolisian<br />
pengemudi angkot di Kabupaten Bekasi yang<br />
merespon dengan melakukan peremajaan kendaraannya.<br />
Hal itu menyebabkan angkot yang sudah<br />
air ke dalam<br />
jerigen saat<br />
Hidup Tidak Sanggup<br />
menuangkan<br />
berusia tua tetap beroperasi tanpa memperhatikan<br />
distribusi air<br />
kenyamanan dan keselamatan penumpang.<br />
Jika tetap bertahan dengan kondisi seperti itu,<br />
Atasi Tumpukan Sampah<br />
bersih di Desa<br />
Ridogalih,<br />
angkot di Kabupaten Bekasi akan kalah bersaing<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Kecamatan<br />
dengan PROSES angkutan EVAKUASI: daring Tim karena BPBD memiliki bersama nilai lebih Tim<br />
Kali Pisang Batu<br />
HARIAN <strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> MEMANGGIL ANDA:<br />
Cibarusah,<br />
dalam Dinas hal Pemadam kenyamanan. Kebakaran Kabupaten Bekasi<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
TARUMAJAYA – Dinas Lingkungan<br />
Hidup Kabupaten akan ikut terbawah<br />
menurut dia, sampah-sampah<br />
Kabupaten<br />
mengevakuasi Menurut dia, sejauh korban ini bunuh belum diri ada di Kampung angkot ber-AC Gaok di<br />
MASIH RUSAK: Siswa siswi kelas tiga dan empat belajar dalam satu kelas dengan dipisahkan<br />
ISTIMEWA<br />
Bekasi,<br />
arus<br />
Kamis<br />
Kabupaten RT 01 RW Bekasi. 02, Desa Pasalnya, Muktijaya penumpang Kecamatan angkot Setu,<br />
kain hordeng di Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya menuju<br />
hilir.<br />
Bekasi tidak sanggup jika harus<br />
(20/9). 02 Kp.Kojengkang RT04/02 Desa Sirnajaya<br />
makin Kabupaten EVAKUASI:<br />
sepi sehingga Bekasi. Sejumlah warga mengevakuasi sopir<br />
standar fasilitas<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong><br />
tersebut belum<br />
<strong>BEKASI</strong><br />
Serang Baru Kabupaten Bekasi. Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi klaim 30% ruang kegiatan<br />
mini bus yang tidak bisa keluar dari mobil, Rabu<br />
mengangkut seluruh tumpukkan<br />
sampah di Kali Kampung lai kerap dipenuhi sampah<br />
1. Lulusan S1 dari jurusan apa saja.<br />
Masih Syafri, kondisi kali mu-<br />
PENGGALANGAN: dapat dipenuhi,<br />
belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bekasi sudah tak laik.<br />
(26/12). Siswa SMPN 12 Tambun Selatan<br />
saat “Kalau menggalang Seorang memang dana fasilitas untuk dan Remaja<br />
korban kenyamanan Tsunami menjamin,<br />
untuk di Tanjung harga bisa Lesung disesuaikan, SMPN kalau 12 hanya Tambun<br />
Selat<br />
Pisang<br />
Kinerja<br />
Batu, Desa Pahlawan sejak<br />
Dinas<br />
munculnya perumahan<br />
PUPR<br />
Atau masih sedang kuliah<br />
Sunda<br />
Setia, Kecamatan Tarumajaya.<br />
Diduga, sampah tersebut be-<br />
berkarya di bidang jurnalistik<br />
baru di kawasan Tarumajaya.<br />
2. Memiliki kemauan keras untuk<br />
Selatan seperti ini terus, saya yakin tidak lama lagi angkot<br />
Diduga Ngebut,<br />
Kabupaten Bekasi, Bunuh Truk<br />
Kamis (3/1).<br />
Elpiji Diri<br />
akan gulung tikar (bangkrut) karena kalah bersaing,”<br />
tutupnya. Tumpukan sampah di kali rasal dari oknum warga yang<br />
3. Menyukai tantangan dan<br />
SETU – Seorang (pra) remaja bernama Andri (23),<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
tersebut ternyata sudah sering membuang sampah sembarangan<br />
dilakukan ke kali. dalam dalam<br />
4. Hobi menulis<br />
berjiwa militant<br />
ditemukan<br />
Galang Hantam<br />
tewas di<br />
Dana Minibus<br />
dalam sumur<br />
Bantu<br />
CIKARANG UTARA – Satu unit minibus<br />
yang berada<br />
ditabrak<br />
di<br />
CIBARUSAH terjadi. Namun, belum – Satlantas terlihat itu<br />
rumahnya di Kampung Gaok RT 01 RW 02, Desa<br />
truk ada solusi konkret<br />
Dipertanyakan<br />
dari pemerintah<br />
setempat ataupun masyren<br />
pas Oktober sempet<br />
Kirim CV Anda:<br />
“Udah sering kaya gini, kema-<br />
Satlantas Muktijaya Korban pengangkut elpiji di<br />
Kecamatan Setu, Tsunami<br />
Jalan Gatot Subroto,<br />
Polres<br />
Kabupaten Bekasi,<br />
Polres Metro Bekasi membagikan<br />
4.800 liter air bersih Bahayangkara ke 63 tahun,<br />
rangka ulang tahun Lantas<br />
Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (26/12).<br />
Senin (19/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Jasadnya<br />
arakat sekitar untuk menuntaskan<br />
desa yang persolan terdampak sampah. ke-<br />
De-<br />
Bantuan mengalir, air warga bersih sini itu sempat dibe-<br />
Atau kirim langsung ke kantor<br />
sering hujan ya, nah itu airnya<br />
Email : jet.aripin@gmail.com<br />
ke<br />
Bagikan 4.800 Liter Air baru TAMBUN Kecelakaan berhasil SELATAN disebabkan dievakuasi – Guru karena pada dan Selasa sopir murid truk (20/11) mengantuk.<br />
Tambun pukul Selatan 02.00 WIB melakukan karena penggalangan<br />
kedalaman<br />
keringan, mikian disampaikan Kamis (20/9). Warga Hal dorongin Baca eceng Satlantas...Hal gondok sama 15 DIPENUHI SAMPAH: Pengendara sepeda motor tengah melintas redaksi di Harian Jembatan Radar Bekasi Kali Pisang di Batu<br />
SMPN<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
12 sekitar<br />
dana ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
sumur Beruntung untuk yang korban mencapai tidak ada tsunami korban 20 meter. yang jiwa melanda dalam peristiwa<br />
Desa Pahlawan Setia, Syafri sampah juga, soalnya kalau gak yang berada di Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Perkantoran Bekasi, Suncity Square Jumat (3/1).<br />
Banten ini. Menurut Namun dan keterangan Lampung kendaraan beberapa THL minibus BPBD jenis waktu Kabupaten kijang lalu. Aksi<br />
(37).<br />
SANITASI TAK LAIK: Warga berada<br />
di dorong<br />
di toilet<br />
mampet<br />
buatan<br />
dia<br />
yang<br />
air bisa<br />
berada di bantaran sungai kalimalang Desa Hegarmukti Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Minggu<br />
Blok A40-41, Jalan. M. Hasibuan,<br />
Pendidikan<br />
sosial Bekasi, bernomor yang Irwan, tidak polisi evakuasi diberitahukan B 1316 jasad FMD korban ringsek sebelumnya akibat ini<br />
jadi<br />
(20/11).<br />
Sampah<br />
Sanitasi<br />
yang saat ini menumpuk,<br />
Ratusan kata dia, mulai Sekolah<br />
meluap,” katanya, Jumat (4/1). keadaan tidak laik. Selain itu,<br />
Bekasi Selatan.<br />
Prioritas<br />
tak kayal masih menghantui Kabupaten Bekasi.<br />
lai sulit. Kemudian, volume telah dapat info adanya tumpukan<br />
sampah di kali tersebut.<br />
bisa terkendala,” kata Dodi<br />
berhasil membutuhkan tertabrak mengumpulkan truk bernomor waktu yang dana polisi cukup sebesar B 9873 lama. TDD Rp6,6 Pasalnya, juta.<br />
muncul Tidak Menanggapi Laik<br />
Kesulitan<br />
hal itu, Kepala sampah beberapa<br />
Ciptakan<br />
yang bangunan harus atau diangkut ruang<br />
ODF<br />
kepada Radar Bekasi kemarin.<br />
terhambat Wakil tersebut. Kepala dengan Sekolah kedalaman Bidang sumur. Kesiswaan Selain SMPN itu,<br />
sekitar CIKARANG dua pekan PUSAT lalu. Awalnya, – Fasilitas<br />
Bidang Sebab dari Kebersihan 708 sekolah pada Dinas dasar juga kelas begitu yang banyak. tengah diperbaiki Tapi, kalau kita lihat kondisinya<br />
12 karena Tambun Menurut ada gas Selatan, keterangan beracun Neneng sopir dalam Komariah minibus, sumur Maryadi mengatakan,<br />
truk “Adanya penggalangan yang membawa gas beracun dana elpiji itu merupakan itu terbukti melaju saat dengan inisiatif saudara kecepa-<br />
dari<br />
tersebut. (45),<br />
kali dipenuhi<br />
Pendidikan<br />
tanaman<br />
di Kabupaten<br />
eceng Lingkungan<br />
negeri (SDN)<br />
Hidup<br />
dan<br />
Kabupaten<br />
95 SMPN, Menurut Dodi, diperlukan perlu kerjasama dengan wilayah<br />
sekitar.<br />
telah berkomunikasi dengan<br />
Ia menjelaskan, pihaknya<br />
gondok. Lalu sempat dikeruk Bekasi, Dodi Agus mengaku,<br />
dalam pelaksanaannya mangdan<br />
Bekasi<br />
tidak<br />
sangat<br />
lama<br />
memprihatinkan.<br />
air mengalir pihaknya<br />
30 persen<br />
tidak<br />
diantaranya<br />
sanggup<br />
dalam<br />
keterlibatan dari unsur kecamatan<br />
dan pemerintah desa Karena kalau dilimpahkan kecamatan untuk melibatkan<br />
untuk<br />
Baca KINERJA...Hal 15<br />
murid korban tan tinggi yang dari didukung akan arah berusaha bersamaan. oleh guru turun sebagai Kemudian ke dalam bentuk truk itu<br />
Baca Ngebut...Hal 15<br />
dan membawa sampah yang mengangkut tumpukkan sampah<br />
tersebut. diprioritaskan untuk<br />
CIKARANG kepedulian sumur namun antar PUSAT<br />
baru sesama. sampai<br />
- DPRD Menurut kedalaman<br />
garan dia, Pendapatan kondisi lima<br />
setempat untuk mengangkut pada bidang kebersihan, yang stakeholder wilayah setempat.<br />
dan Belanja<br />
jumlahnya Bupati Bekasi, sangat Neneng banyak. Hasanah<br />
PICU CIKARANG PUSAT - Pem-<br />
open defecation free (ODF) tahun <strong>2019</strong> mendatang. Pakait<br />
yang menangani urusan arakat untuk bab di aliran su-<br />
lebih<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Kabupaten<br />
meter<br />
Bekasi<br />
merasakan sesak<br />
menyetujui<br />
nafas,” katanya,<br />
Daerah<br />
Senin<br />
Punya<br />
(APBD) Perubahan<br />
u Baca sebesar Galang...Hal Rp 5,142 15 Triliun. garan kondisi<br />
Ketika Yasin PAD:<br />
musim mengatakan, Perumahan<br />
Venue<br />
hujan ang-<br />
Jatimulya<br />
atau mengatasi di Tambun<br />
Pasalnya, persoalan Selatan Kabupaten<br />
akses masuk sarana<br />
Sepatu<br />
Bekasi,<br />
sampah<br />
Rabu<br />
yang<br />
(26/12).<br />
menumpuk<br />
Dari 11 wajib<br />
Roda<br />
harus<br />
pajak,<br />
bekerja<br />
pajak jual<br />
ratusan<br />
beli properti<br />
orang.<br />
menjadi<br />
Baru<br />
Banten pasca tsunami sangat mengkhawatirkan.<br />
penyumbang Pendapatan<br />
kendaraan<br />
(19/11).<br />
draf pengajuan Angkab<br />
Asli pada Bekasi Daerah<br />
volume APBD masih (PAD)<br />
air Perubahan melimpah,<br />
kesulitan terbesar. atau bebas<br />
ke lokasi<br />
buang<br />
tersebut<br />
air besar<br />
itu.<br />
dinisalnya,<br />
beberapa organisasi<br />
Dan<br />
tersebut<br />
dikhawatirkan<br />
minim koordinasi.<br />
pelayanan<br />
ngai,<br />
“Jadi kita<br />
saluran<br />
tidak<br />
irigasi<br />
langsung<br />
masih<br />
ber-<br />
Baca Pendidikan...Hal 15 “Kami sudah cek lokasi, se-<br />
pengangkutan di tempat lain<br />
u<br />
Baca Seorang...Hal 15<br />
dalam mewujudkan kawasan (BAB) sembarangan pada perangkat daerah (OPD) ter-<br />
Sehingga, kebiasaan masy-<br />
Baca Dinas...Hal 15<br />
Baca Kesulitan...Hal 15<br />
CIKARANG PUSAT - Badan Kepala Badan Pendapatan lampaui target.<br />
Bripka Rohimah, Mencoba Bantu Warga Melalui Bapenda ‘Geserin’ Tingkatkan Pendapatan Daerah (Bapenda) Daerah Kabupaten Bekasi, Ia menyatakan, petugas penarik<br />
pajak harus berkompe-<br />
“Truk<br />
Muspida<br />
itu melaju dengan kecepatan tinggi,<br />
Kompak Siaga<br />
Kabupaten Bekasi bakal meningkatkan<br />
kemampuan Apa-<br />
akan terus mengoptimalkan ten dan mampu berinovasi.<br />
Bencana<br />
Juhandi menyatakan, pihaknya<br />
TAMBUN SELATAN - Bupati Bekasi Neneng Hasanah<br />
Yasin meresmikan Venue Sepatu Roda Kabu-<br />
Dalam<br />
kasi.<br />
semangat berolahraga di kalangan generasi muda katanya.<br />
Kisah Kasih dari Muaragembong<br />
Kompetensi<br />
sambutannya, Neneng mengaku bersyukur<br />
Pegawai<br />
lalu dari belakang menghantam mobil<br />
ratur Sipil Negara (ASN) yang penarikan Pendapatan Asli Sehingga, dapat melihat potensi<br />
pajak yang ada di Kabu-<br />
yang sedang saya kendarain”<br />
khususnya di Kabupaten Bekasi.<br />
Ia menyatakan, dengan adanya venue tersebut diharapkan<br />
masyarakat Kabupaten Beaksi semakin<br />
memiliki tugas untuk penarikan Daerah (PAD) pada tahun <strong>2019</strong>.<br />
paten Bekasi, di Grand Wisata, Kecamatan Tambun dan merasa bahagia dengan selesainya pembangunan “Dengan kita buat lomba ini mudah-mudahan antusias<br />
masyarakat pada sepatu roda baik lagi. Saya bahagia dengan bertambahnya fasilitas olahraga.<br />
Membantu orang yang<br />
pajak serta potensi pendapatan Apalagi, tahun ini capaian PAD paten Bekasi.“Jadi awal tahun<br />
Selatan akhir Pekan Lalu.<br />
Venue Sepatu Roda itu. Karena keberadaan venue<br />
Peresmian membutuhkan<br />
itu juga<br />
Maryadi<br />
dihadiri Sekda Kabupaten Bekasi<br />
Uju, merupakan pengurus Persatuan suatu Olahraga Sepatu Roda paten Bekasi.<br />
dari kecil. Yakni usia lima tahun kita bina untuk menpatu<br />
Roda, kegiatan dilanjutkan dengan Bupati Cup<br />
tersebut<br />
Optimalkan<br />
bisa langsung dinikmati masyarakat<br />
PAD<br />
daerah lainnya.<br />
Kabupaten Bekasi sudah me-<br />
Baca Bapenda...Hal 15<br />
Kabu-<br />
yakin akan lebih baik karena kita ingin bibit muda Sekadar diketahui, setelah diresmikan Venue Se-<br />
perbuatan<br />
APBD<br />
Seluruh Indonesia terpuji. Hal (Porserosi) itu Jawa<br />
Minim,<br />
Barat, KONI Selain itu, venue dapat<br />
Pemkab<br />
langsung dimanfaatkan jadi atlet-atlet yang<br />
Gandeng<br />
keren lagi kedepannya, dan sejak Sepatu Roda dan<br />
Swasta<br />
langsung dibuka oleh Bupati Nen-<br />
Kabupaten yang CIKARANG coba Bekasi dilakukan<br />
UTARA dan - Disbudpora Musyawarah Kabupaten Pimpinan Daerah Be-<br />
dengan diadakannya lomba untuk menumbuhkan kecil bisa tertanam jiwa pejuang dan sportivitas,”<br />
Hasanah Yasin.(and/adv)<br />
oleh (Mupida) Kasi Humas Kabupaten Polsek Bekasi menghelat Apel Kesiapan<br />
Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/<strong>2019</strong>, di<br />
Muaragembong, Bripka<br />
Lapangan Polres Metro Bekasi, Cikarang Utara belum<br />
lama Rohimah. ini. Kegiatan Dirinya Apel kesiapan tanggap bencana<br />
membantu ini dipimpin warga Plt. Bupati tidak Bekasi, Eka Supria Atmaja.<br />
Kegiatan mampu ini juga dengan dihadiri Kapolres Metro Bekasi,<br />
CIKARANG PUSAT - Pemerintah<br />
Kabupaten (Pemkab)<br />
Kombes Pol Candra Sukma Kumara, Wakapolres<br />
membuat Gerakan<br />
Bekasi mengajak pihak swasta<br />
Seribu Metro Bekasi, Koin (Geserin).<br />
AKBP Luthfie Sulistiawan, dan Kasdim<br />
untuk berperan dalam pembangunan<br />
dari aspek infrastruk-<br />
0509 Mayor Czi Bagus Marsudi.<br />
Bagaimana kisahnya ?.<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Plt. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menuturkan,<br />
tur. Pasalnya, anggaran pendapatan<br />
dan belanja daerah pemerintah daerah, juga bisa melibatkan sektor swatsa. Oleh<br />
“Proses pembangunan selain merupakan tanggung jawab<br />
kegiatan Berikut apel Laporannya.<br />
dilaksanakan sebagai<br />
GERAKAN<br />
upaya<br />
SERIBU<br />
pengurangan<br />
KOIN: Bripka Rohimah memberikan paket<br />
sembako kepada salah satu warga di Desa Jayasakti, Kecamatan<br />
risiko bencana daerah.<br />
Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/1).<br />
(APBD) Kabupaten Bekasi karenanya, saya mengajak kepada para pengelola kawasan<br />
Selain LAPORAN<br />
itu, juga sebagai langkah pemerintah mengecek<br />
tidak cukup untuk memenuhi industri, para pengusaha yang ada di Kabupaten Bekasi<br />
KARSIM kesiapan. PRATAMA<br />
Khususnya meningkatkan lihat koin berserakan. kesiapsiagaan “Setiap kir, bahwa koin – koin itu dapat<br />
lebih bermanfaat jika di-<br />
infrastruktur.<br />
melakukan perbaikan infrastruktur”<br />
seluruh kebutuhan perbaikan untuk dapat berpartisipasi untuk ikut memperhatikan dan<br />
ketika menghadapi bencana banjir main serta ke rumah melaksanakan teman, saya<br />
MUARAGEMBONG<br />
gerakan pengurangan risiko sering bencana. melihat uang koin berserahkan<br />
diantaranya dimana-mana, dengan<br />
kumpulkan dan hasilnya diberikan<br />
untuk membantu orang<br />
Eka Supria Atmaja<br />
Beberapa jalan di Kabupaten<br />
Eka memaparkan, upaya tersebut<br />
Bekasi mengalami kerusakan<br />
Sa’ani (75), warga Kampung<br />
seperti<br />
tidak pada berharga,” drainase, ujar-<br />
lain.<br />
Plt Bupati Bekasi<br />
salah satunya Jalan Raya Inspeksi<br />
Kalimalang dari Keca-<br />
Bugis melakukan RT 01/01, pembersihan Desa Jayasakti,<br />
pemasangan tampak meneteskan rambu kebencanaan, air nya. pembuatan peta<br />
Kemudian, ia terpikirkan<br />
sampah<br />
matan Cikarang Pusat hingga Plt Bupati Bekasi, Eka Supria merupakan tanggung jawab<br />
mata dan kemarin jalur evakuasi, siang, Jumat pembuatan Hal sumur itu membuatnya dan biopori, berpi-<br />
u Baca Kisah...Hal 15<br />
Tambun Selatan.<br />
Atmaja mengaku prihatin dan pemerintah daerah, juga bisa<br />
(4/1). pemasangan Bukan karena alat peringatan kabar dini.<br />
Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan<br />
tingkat kecelakaan yang menjadi akses utama karenanya, saya mengajak ke-<br />
menyesalkan rusaknya jalan melibatkan sektor swatsa. Oleh<br />
menyedihkan. “Intinya Muspida Tapi, ia merasa Kabupaten Bekasi yang terdiri dari<br />
haru. Pemkab Setelah Bekasi, mendapat Polres sembako<br />
dan dari stakeholder Kasi Humas secara Polsek bersama berupaya meminimalisir<br />
mengancam keselamatan pengrusahaan<br />
swasta.<br />
industri, para pengusaha yang<br />
Metro Bekasi, dan Kodim 05/09,<br />
bakal semakin tinggi serta bagi masyarakat maupun pepada<br />
para pengelola kawasan<br />
Muaragembong, faktor risiko yang Bripka dapat Rohimah.<br />
ujarnya.<br />
cuaca buruk dan melakukan sebut dapat diatasi atau ditantuk<br />
dapat berpartisipasi untuk<br />
menimbulkan kebencanaan,”<br />
guna jalan. Terutama pada saat Menurutnya, kerusakan ter-<br />
ada di Kabupaten Bekasi un-<br />
“Saya Eka tinggal menyatakan, sendirian disini,<br />
suami Kerusakan jalan diduga aki-<br />
apel pasukan tanggap musim<br />
perjalanan pada malam hari. gani apabila semua pihak yang ikut memperhatikan dan melakukan<br />
perbaikan infrastruktur,”<br />
penghujan<br />
meninggal,<br />
ini bertujuan<br />
dan tidak<br />
membangun sikap gotongroyong<br />
memiliki kepedulian. Terutama,<br />
punya bat tingginya mobilisasi kendaraan<br />
bertonase besar milik kawasan industri yang ken-<br />
Menurutnya, sampai saat ini<br />
anak,”<br />
dan<br />
katanya<br />
kerjasama<br />
dengan<br />
SAATNYA MENYIAPKAN<br />
dari semua unsur. Selain itu,<br />
perusahaan swasta di sejumlah ujarnya, kemarin (26/12).<br />
nada yang pelan.<br />
juga untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Menurut perempuan yang<br />
INSTALASI KABEL RUMAH<br />
sejumlah perusahaan swasta daraan besarnya melintasi sudah ada beberapa perusahaan<br />
swasta yang merespon<br />
ANDALKAN semua unsur PIHAK SWASTA terkait dalam : Pengendara penanggulangan<br />
melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Pemerintah<br />
biasa memberikan jasa mencuci<br />
di jalur tersebut.<br />
“Proses pembangunan selain<br />
yang ada di Kabupaten Bekasi jalan tersebut.<br />
Kabupaten bencana. Bekasi mengandalkan pihak swasta untuk membangun infrastruktur, seperti jalur kalimalang yang membentang di<br />
<br />
wilayah<br />
pakaian<br />
“Sehingga Kabupaten<br />
ini, bantuan<br />
dalam Bekasi.<br />
yang<br />
UNTUK<br />
Baca APBD...Hal 15<br />
diberikan sangat berharga. kebersamaan. Ketika penanggulangan<br />
Dengan bencana diupayakan secara cepat, efektif, efisien serta<br />
Berikan mendapatkan<br />
menunjukan<br />
Sambutan: beras,<br />
DIGITAL HOME EXPERIENCE<br />
kesiapsiagaan<br />
Bupati Bekasi,<br />
semua pihak<br />
Neneng<br />
yang<br />
Hasanah<br />
terkait<br />
Yasin memberikan sambutan dalam peresmian Venue Sepatu Roda di Grand Wisata, Kecamatan Tambun Selatan.<br />
minyak, dalam sarden, penanggulangan teh dan gula<br />
bencana,” ungkapnya.<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
putih, dinilai Eka menjelaskakan, sudah dapat mencukupi<br />
367 kebutuhannya Peserta untuk Seleksi perahu CPNS karet untuk penanggulangan Tunggu bencana daerah. Hasil<br />
bencana merupakan rangkaian<br />
TINJAU ALAT : Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja bersama Kapoltres Metro Bekasi, Kombes Pol Chandra Sukma Kumara saat melihat<br />
beberapa peristiwa hari yang kedepan. dapat mengancam aktivitas kehidupan<br />
Outlet Optik<br />
Outlet RJ-11<br />
“Saya CIKARANG masyarakat. sangat berterimakasih<br />
PUSAT Baik yang - Sebanyak<br />
dan 367 non orang alam peserta maupun seleksi<br />
disebabkan karena faktor alam<br />
TV<br />
Wifi<br />
Akses<br />
dengan bantuan ini. Buat saya faktor manusia.<br />
Outlet Point<br />
Outlet<br />
Kabel<br />
RJ-45<br />
HDMI<br />
Outlet RJ-45<br />
ini Calon sangat Menurutnya, Pegawai beharga,”” Negeri berbagai ujarnya.<br />
(CPNS) akhibatkan tengah timbulnya menunggu korban ha-<br />
jiwa, kerusakan lingkungan<br />
Peserta: Bupati<br />
Sipil bencana tersebut dapat RJ-45<br />
meng-<br />
Telpon<br />
Melepas<br />
STB<br />
Kabel UTP<br />
OPTIONAL NSTALASI :<br />
Jika pelanggan menginginkan<br />
Kabel UTP<br />
sil seleksi ,kerusakan untuk harta mengisi benda, 196<br />
Roset Telpon<br />
dan dampak psikologis.<br />
Kabel PVC 1x2<br />
penempatan CCTV / Akses<br />
Dibalik bantuan tersebut,<br />
Bekasi, Neneng<br />
LANTAI-2<br />
Point, TV atau Telpon tambahan<br />
Catuan Listrik<br />
jauh dari ONT.<br />
( disiapkan pelanggan )<br />
Kabel UTP dan PVC bisa ditanam<br />
ternyata formasi “Maka ada yang dari Gerakan dibuka. itu diperlukan Demikian Seribu langkah-langkah kongkrit<br />
Hasanah<br />
Tandatangan<br />
pada conduit dalam tembok<br />
atau diluar dengan Tray atau<br />
Outlet<br />
hal dari itu berbagai disampaikan unsur Kepala<br />
LANTAI-1<br />
yang meliputi unsur pemerintah,<br />
Yasin melepas<br />
Prasasti:<br />
RJ-45 Outlet<br />
Klem.<br />
Koin (Geserin). Gerakan tersebut<br />
Bidang peserta dalam<br />
Prasasti Venue<br />
RJ-11<br />
Disediakan oleh pelanggan.<br />
Kabel Optik<br />
Telpon<br />
masyarakat sudah Pengembangan berjalan dan dunia sejak ASN<br />
disediakan oleh TELKOM<br />
Kabel PVC 1x2<br />
usaha agar senantiasa tanggap<br />
STANDARD INSTALASI :<br />
ONT<br />
TV<br />
Telkom menyediakan standard<br />
bulan perlombaan<br />
Sepatu Roda<br />
Badan Maret Kepegawaian siaga 2017 dalam lalu. Pendidikan<br />
set kabel sesuai bawaan produk<br />
menghadapi Bripka bencana sejalan dengan<br />
Pipa Conduit<br />
CPEnya termasuk Tray atau<br />
Kabel UTP<br />
Kabel HDMI<br />
Klem.<br />
Rohimah sepatu roda<br />
ditandatangani<br />
dan amanat Pelatihan merupakan Undang Daerah inisiator Undang (BKPPD) No 24 Tahun 2007 tentang<br />
Outlet Optik<br />
STB<br />
dan di Venue<br />
Bupati Bekasi,<br />
Kabupaten penggeraknya.<br />
Penanggulangan Bekasi, Agus Bencana” Budiono.<br />
Ia menambahkan,<br />
katanya.<br />
Bermula<br />
Sepatu Roda di<br />
Neneng<br />
dari melihat<br />
dengan<br />
koin<br />
dilaksanakannya apel ini<br />
Grand Wisata,<br />
Hasanah<br />
berserakan, Pipa / conduit bisa ditanam dalam tembok dan outlet Kabel UTP atau PVC standard sekitar 1,5 meter bawaan set<br />
Ia diharapkan menuturkan,<br />
ia memiliki<br />
dapat saat membentuk ini<br />
ide<br />
peserta<br />
paradigma optik disediakan oleh baru pelanggan. Jika tidak, diganti CPE-nya.<br />
Tambun<br />
Yasin.<br />
untuk dengan Tray atau klem disiapkan Telkom langsung<br />
membuat<br />
penanggulangan seleksi sudah<br />
gerakan<br />
memasuki<br />
tersebut.<br />
Tujuannya, untuk mem-<br />
bencana yang semula diinstalasi ke bersifat ONT.<br />
STB berdekatan dengan TV.<br />
responsi<br />
Selatan<br />
final menjadi kelulusan. prefentif. Namun Sehingga, demikian, penanggulangan bencana<br />
yang baru<br />
bantu warga kurang mampu<br />
hasil banjir pengumuman bisa berjalan siapa dengan saja baik.<br />
diresmikan.<br />
disekitar tempatnya bertugas.<br />
Khususnya,<br />
yang “Dalam berhak<br />
mereka<br />
lulus menghadapi yang<br />
ditentukan<br />
sudah musim penghujan, banyak<br />
Badan<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
kemungkiman Kepegawaian Drs. terjadinya H. Negara<br />
Installer harus certified by TELKOM Access<br />
berusia lanjut. UJU, Banjir M.Sidapat diantisipasi<br />
dr. Hj NENENG IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> HASANAH BERBINCANG: YASIN Pelaksana Tugas H. EKA (Plt) Bupati SUPRI Bekasi, ATMAJA, Eka Supria SH<br />
(BKN).<br />
Atmaja<br />
Perempuan termasuk SEKDA menyelematkan kelahiran KABUPATEN Bekasi<br />
kita 16 Maret terus salah selalu 1984 satu ini siap men-<br />
syarat siaga,”ujarnya.(adv/and) di Mapolrestro Bekasi.<br />
DOK/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
saat melihat alat penanggulangan bencana.<br />
jiwa dan <strong>BEKASI</strong> materi. Dan intinya<br />
SIAP SIAGA: Anggota Rapih berbaris saat mengikuti apel kesiapsiagaan bencana BUPATI daerah<br />
Adapun<br />
<strong>BEKASI</strong> bersama Kapolres Metro Bekasi, WAKIL Kombes BUPATI Pol Chandra <strong>BEKASI</strong> Sukma Kumara<br />
ceritakan, dirinya Baca sering 367...Hal me-15<br />
ILUSTRASI: Salah seorang pegawai Pemkab Bekasi tengah berada di lingkungan kantornya.
SELEBRITI SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 RABIUL AKHIR 1440 H<br />
10<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
selebritis<br />
Radar<br />
Cianjur 14<br />
INSTAGRAM TYA ARIESTYA<br />
TYA ARIESTYA<br />
Liburan Penuh Perjuangan<br />
TYA Ariestya baru kembali dari libur tahun baru di<br />
Jogjakarta. Bersama sang suami, Irfan Ratinggang,<br />
dan putra pertamanya, Kanaka, 2 tahun 4 bulan,<br />
perempuan 32 tahun itu berlibur selama tiga hari.<br />
Bagi Tya yang tengah hamil 20 minggu, bepergian<br />
dengan pesawat harus ekstrahati-hati.<br />
Sebagai persiapan, Tya berkonsultasi dengan dokter<br />
untuk memastikan kondisinya aman. Dia dibekali<br />
obat untuk mencegah kontraksi saat berada di dalam<br />
pesawat. ”Sebelum naik pesawat minum setengah<br />
(tablet),’’ tulisnya.<br />
Saat liburan, kondisi Tya sempat lemah karena<br />
kelelahan. ’’Nggak kuat jalan, efek maternity belt<br />
ketinggalan,” ungkapnya. Sang suami pun sigap<br />
menjaga Tya. ’’Tiap nemu kursi roda, langsung deh<br />
istrinya dinaikin kursi roda,” sambungnya.<br />
Meski butuh perjuangan, liburan singkat itu jadi<br />
pengalaman menyenangkan. Salah satu yang bikin Tya<br />
happy adalah ketemu mobil VW. ’’Jadilah bumil<br />
ngerengek buat naik VW safari,” ucapnya. (nor/c18/nda)<br />
IMAM HUSEIN/JAWA POS<br />
TERUNGKAP: Rima Melati Adams (dua dari kanan) bersama para pemeran DreadOut. Film adaptasi game bernama sama ini menceritakan petualangan menghadapi makhluk halus.<br />
Pertarungan<br />
Si Kebaya Merah<br />
dengan<br />
DreadOut Tayang Hari Ini<br />
JAKARTA – Film horor adaptasi game<br />
virtual reality DreadOut tayang hari ini<br />
(3/1). Dalam poster yang juga dirilis,<br />
tampak sosok menyeramkan. Matanya<br />
putih semua, giginya runcing semua.<br />
Dialah Si Kebaya Merah, hantu terkuat<br />
yang menjadi musuh utama di game<br />
dan film. Kemarin (2/1) sutradara Kimo<br />
Stamboel mengumumkan pemeran Si<br />
Kebaya Merah. Dia adalah Rima Melati<br />
Adams, pelakon asal Singapura.<br />
Sebelumnya, pada 2012, Rima pernah<br />
bermain di film 5 CM. Tetapi, hanya satu<br />
scene. Setelah enam tahun, istri Marcell<br />
Siahaan itu kembali bermain film<br />
Indonesia. Selama ini dia sibuk dengan<br />
proyek syuting di Singapura. ’’Ini horor<br />
pertama saya pula,’’ kata Rima saat ditemui<br />
kemarin di CGV Grand Indonesia.<br />
Menurut Rima, itu syuting paling<br />
menantang dan dilalui dengan susah<br />
payah. Sebab, selain baru pertama bermain<br />
film horor, Rima memerankan karakter<br />
ikonik. Ya, sosok Kebaya Merah tentu<br />
sangat melekat di benak para fans game<br />
DreadOut. Rima harus bisa memenuhi<br />
ekspektasi mereka.<br />
Untungnya, untuk tampil seram, Rima<br />
terbantu oleh tim make-up. Dia didandani<br />
selama lima jam. Menggunakan gigi dan<br />
kuku palsu yang sangat merepotkan.<br />
Ditambah lagi, Rima harus mengenakan<br />
lensa kontak warna putih utuh.<br />
Dengan make-up superibet itu, Rima<br />
mengaku kurang nyaman. Saat mau<br />
makan, dia harus cabut gigi dan kuku<br />
dulu. ’’Apalagi, pakai soft lens putih, aduuuh<br />
nggak bisa lihat apa-apa,’’ ceritanya.<br />
Beruntung, Kimo selaku sutradara<br />
benar-benar mengarahkan Rima secara<br />
detail. ’’Diarahin bener, ke kiri kapan...<br />
ke kanan kapan,’’ tambah Rima.<br />
Belum lagi, daerah rusuk Rima kesakitan.<br />
Sebab, dia harus mengenakan sling dalam<br />
waktu lama. Ditambah, diayun-ayun ke<br />
sana kemari. Hal itu dilakukan demi menampilkan<br />
adegan pertarungan seru.<br />
Bagian akhir film bisa dibilang menggantung.<br />
Sosok Kebaya Merah kembali<br />
terlihat di bagian akhir. Apakah Rima<br />
mau memerankan Kebaya Merah lagi?<br />
’’Ya, kalau memang ada tawaran, bisa<br />
saya pertimbangkan tuh,’’ ungkapnya,<br />
lantas tersenyum. (len/c4/nda)<br />
ANJI<br />
Akhiri Konflik<br />
dengan Dadali<br />
INSTAGRAM ANJI<br />
Konflik video YouTube musisi Anji yang mengkritik<br />
album band Dadali berakhir. Kemarin (2/1) Anji<br />
sudah bertemu Yuda, gitaris Dadali, di Studio Dunia<br />
Manji. Lewat akun Instagram masing-masing, Anji<br />
dan Yuda mengunggah foto berdua.<br />
’’Teman-teman, semuanya sudah beres ya. Kami<br />
sudah ngobrol banyak dan sudah baik-baik saja,’’ tulis<br />
Anji sebagai caption foto tersebut.<br />
Pepenk, manajer Anji, membenarkan hal itu. Dia<br />
menuturkan, pertemuan Anji dengan Yuda berlangsung<br />
kondusif. ’’Insya Allah (masalah) sudah beres,’’ ujar<br />
Pepenk saat dihubungi Jawa Pos kemarin siang.<br />
Namun, Anji belum bertemu Dyrga, vokalis Dadali<br />
yang tidak terima saat Anji mengkritik album Dadali.<br />
Lewat caption di foto Instagram Yuda, Anji<br />
mengungkapkan bahwa posisi Dyrga jauh sehingga<br />
Dadali diwakili Yuda. ’’Ya semoga secepatnya (bisa<br />
ketemu) sama Dyrga,’’ kata Pepenk. (len/c18/nda)<br />
INSTAGRAM ANJASMARA<br />
ANJASMARA<br />
Benar-Benar Lapor Polisi<br />
ANJASMARA memenuhi ucapannya. Dia<br />
menindaklanjuti komentar terkait body shaming dan<br />
bullying yang ditujukan kepada sang istri, Dian<br />
Nitami, oleh salah seorang warganet lewat media<br />
sosial Instagram. Kemarin (2/1) Anjas mengajukan<br />
laporan kepada polisi.<br />
Sebelumnya, dia memberikan waktu 2 x 24 jam<br />
kepada warganet itu untuk meminta maaf melalui<br />
media sosial atau surat kabar nasional sebanyak satu<br />
lembar penuh. Karena tidak ada respons dari yang<br />
bersangkutan, kemarin Anjas melapor ke Satuan<br />
Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan<br />
dengan didampingi Dian.<br />
’’Sudah saya tindak lanjuti apa yang sudah saya<br />
ucapkan,” tulis pria 43 tahun tersebut. Aktor yang<br />
menekuni yoga itu berharap semua bisa belajar<br />
menjadi lebih baik. Dia pun berterima kasih<br />
kepada pihak kepolisian yang sudah menerima<br />
laporannya. (nor/c18/nda)<br />
1<br />
2<br />
3<br />
INI RENCANA<br />
MEREKA<br />
SETELAH<br />
BUBAR<br />
Manajemen: Cube<br />
Entertainment<br />
Menjalani syuting<br />
untuk serial drama<br />
di Tiongkok, negara<br />
asalnya.<br />
Diproyeksikan<br />
debut dalam<br />
boyband bersama<br />
trainee Cube<br />
Entertainment<br />
lainnya.<br />
Manajemen: Brand<br />
New Music<br />
Direncanakan<br />
debut bersama<br />
rekan selabelnya<br />
yang ikut di<br />
Produce 101<br />
Season 2, Lim<br />
Young-min dan Kim<br />
Dong-hyun. Waktu<br />
debutnya<br />
diperkirakan pada<br />
April atau Mei<br />
<strong>2019</strong>.<br />
Manajemen: Maroo<br />
Entertainment<br />
Tengah<br />
mempertimbangkan<br />
untuk membintangi<br />
drama.<br />
Diproyeksikan<br />
berkarir di bidang<br />
akting dan musik<br />
secara bersamaan.<br />
Membuka fan cafe.<br />
11<br />
Wanna One Siap Debut Lagi<br />
4<br />
8<br />
1<br />
Manajemen: YMC<br />
Entertainment<br />
Dikabarkan debut<br />
sebagai solois<br />
dengan lagu<br />
karya sendiri.<br />
Jadwal belum<br />
dipastikan.<br />
Manajemen: Fantagio<br />
Membintangi serial drama baru<br />
JTBC, Eighteen, sebagai pemeran<br />
utama. Serial tersebut dijadwalkan<br />
tayang pada Juli.<br />
2<br />
10<br />
3<br />
Manajemen: C9<br />
Entertainment<br />
Mendapat tawaran<br />
akting di serial drama.<br />
Namun, dia menolak.<br />
Mengutip pernyataan<br />
label, Jin-young<br />
memilih fokus<br />
bermusik.<br />
Diproyeksikan debut<br />
dalam boyband.<br />
9<br />
Kode Video Footage Berlatar Musim Panas<br />
IMDB<br />
LAYAK DITUNGGU: Poster paling anyar Stranger Things<br />
Season 3 menunjukkan enam bintang serial ini.<br />
6<br />
5<br />
7<br />
ings 3<br />
LOS ANGELES – Tepat ketika detik<br />
pertama <strong>2019</strong> dimulai, Netflix memberikan<br />
hadiah spesial. Apa lagi kalau<br />
bukan serial Stranger Things Season<br />
3 yang akan dirilis 4 Juli. Netflix merilis<br />
video footage melalui laman YouTube<br />
dan Twitter. Video berdurasi semenit<br />
itu mengusung konsep retro. Berisi<br />
tayangan perayaan tahun baru yang<br />
disiarkan stasiun TV 5 WIYZ dari<br />
Starcourt Mall. Rupanya, cuplikan<br />
perayaan tersebut diambil dari Dick<br />
Clark’s New Year’s Rockin’ Eve pada<br />
1984 menuju 1985.<br />
Meriah dan banyak kembang api.<br />
Hingga akhirnya, tayangan berubah<br />
menjadi tampilan DOS komputer.<br />
Jika diperhatikan lebih cermat, terdapat<br />
tulisan Ketika Biru dan Kuning Bertemu<br />
di Barat. Tampil pula seseorang yang<br />
mengakses entitas bernama Lynx<br />
6<br />
4<br />
11<br />
Manajemen: MMO<br />
Entertainment<br />
Membintangi drama<br />
musikal The Days.<br />
Debut sebagai solois<br />
pada Februari.<br />
Membuka akun<br />
Instagram.<br />
Mendaftar wajib militer<br />
pada pertengahan tahun ini.<br />
Manajemen: Pledis<br />
Entertainment<br />
Kembali aktif di Nu’est, boyband<br />
yang diikutinya sebelum<br />
Produce 101 Season 2.<br />
8<br />
5<br />
7<br />
YMC ENTERTAINMENT<br />
KANG DANIEL<br />
Manajemen: MMO<br />
Entertainment<br />
Membuka akun<br />
Instagram.<br />
Menjalani debut<br />
sebagai solois<br />
setelah Ji-sung.<br />
10<br />
Corp dan menjalankan program<br />
SilverCatFeeds.exe. Penonton juga<br />
bisa mendengar Mike (Finn Wolfhard)<br />
menyerukan nama Eleven (Millie<br />
Bobby Brown).<br />
Teori fans menyebutkan, Lynx Corp<br />
adalah perusahaan Rusia. Dugaan itu<br />
mungkin berkaitan dengan salah satu<br />
scene pada musim pertama Stranger<br />
Things. Yakni, ketika Dr Brenner<br />
memasukkan Eleven ke dalam sensory<br />
deprivation tank. Dia melintasi ruang<br />
dan waktu untuk menjadi mata-mata<br />
pertemuan orang-orang Rusia.<br />
Kemudian, muncul layar warna-warni<br />
seolah-olah TV sedang mengalami<br />
gangguan teknis. Lantas, muncul tulisan<br />
Satu Musim Panas Bisa Mengubah<br />
Segalanya. Tampaknya, kalimat tersebut<br />
menjadi tagline musim ketiga Stranger<br />
Things ini. Sebab, kalimat itu juga<br />
muncul dalam poster terbaru yang<br />
dirilis Netflix. Hal tersebut sekaligus<br />
9<br />
Berakhir,<br />
Kontrak 18 Bulan<br />
SEOUL – Pada 31 Desember 2018,<br />
kontrak Wanna One resmi berakhir.<br />
Proyek boyband ajang pencarian<br />
bakat Produce 101 Season 2 tersebut<br />
memang hanya dijadwalkan aktif<br />
1,5 tahun. Selama itu, mereka aktif<br />
di bawah label Swing Entertainment<br />
dan CJ E&M. Selanjutnya, sebelas<br />
personel ’’dikembalikan’’ ke pihak<br />
manajemen asal.<br />
Kemarin (2/1) tiap manajemen<br />
meng-update aktivitas personel Wanna<br />
One tahun ini. Pihak Swing<br />
Entertainment menjelaskan, boyband<br />
yang terpilih jadi Best K-Pop New Act<br />
2017 versi Billboard akan melanjutkan<br />
sisa aktivitas di bulan ini.<br />
”Kami akan menuntaskan agenda<br />
resmi Wanna One, seperti menghadiri<br />
acara penghargaan dan konser penutup<br />
akhir Januari nanti,” terang perwakilan<br />
label lewat pernyataan tertulis.<br />
Fans pun tetap bisa menantikan<br />
kemunculan kembali sebelas personel<br />
Wanna One. Setiap member direncanakan<br />
debut kembali, baik sebagai<br />
solois maupun boyband. Para<br />
Wannables –sebutan fans Wanna One–<br />
enggak perlu khawatir bakal kehilangan<br />
idola, ya. (Soompi/fam/c18/nda)<br />
Manajemen: Star Crew Entertainment<br />
Kembali ke label. Pihak label belum<br />
mempertimbangkan apakah Sung-woon<br />
langsung aktif bersama boyband sebelumnya,<br />
HOTSHOT, atau melakoni debut sebagai solois.<br />
mengonfirmasikan bahwa Stranger<br />
Things 3 berlatar musim panas.<br />
Poster itu menampilkan Lucas (Caleb<br />
McLaughlin), Max (Sadie Sink), Dustin<br />
(Gaten Matarazzo), Will (Noah<br />
Schnapp), dan Eleven yang bergandengan<br />
dengan Mike. Mereka berada<br />
di sebuah lapangan menyaksikan<br />
kembang api. Eleven mengenakan<br />
baju kuning, sedangkan Mike memakai<br />
baju biru.<br />
Berdasar teori fans, Barat yang<br />
dimaksud adalah rumah lama Max<br />
sebelum pindah ke Hawkins. Namun,<br />
dalam poster tersebut hanya Eleven<br />
dan Will yang menoleh ke belakang.<br />
Menandakan bahwa ada sesuatu<br />
yang menyeramkan di belakang<br />
mereka. Perlu diingat bahwa Will<br />
dan Eleven sama-sama punya<br />
koneksi dengan Upside Down. (elite<br />
daily/bustle/entertainment<br />
weekly/adn/c14/nda)
SATELIT <strong>BEKASI</strong> RAYA sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 11<br />
MINIM PENERANGAN: Pengendara saat melintasi jalan Kampung Tambun Magih, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan. Jalan tersebut jika malam sangat gelap, karena minim penerangan jalan.<br />
CR43/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Kampung Tambun Magih Minim Penerangan<br />
BABELAN –Warga Kampung Tambun<br />
Magih, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan,<br />
Kabupaten Bekasi merasa khawatir jika<br />
jalan malam hari. Pasalnya, jalan dikampung<br />
tersebut minim penerangan. Warga khawatir<br />
aksi tindak kejahatan serta kecelakaan lalu<br />
lintas di wilayah setempat.<br />
Warga setempat Nardi (47) mengatakan,<br />
sejak adanya jalan tersebut sarana dan<br />
prasarana seperti lampu penerangan jalan<br />
umum belum diprioritaskan oleh pemerintah<br />
daerah di sepanjang jalan tersebut.<br />
“Saya termasuk warga setempat setiap<br />
keluar rumah saat malam kwatir akan<br />
tindak kejahatan sebab sepanjang jalan<br />
jarang penerangan, penerangan jalan<br />
hanya ada sesampainya diperbatasan<br />
desa saja, sejak jalan ini penerangan<br />
jalan belum diprioritaskan oleh<br />
pemerintah daerah, mengingat jalannya<br />
juga memiliki belokan dikwatirkan juga<br />
kecelakaan,”katanya kepada Radar<br />
Bekasi, Jumat (4/1).<br />
Dikatakan dia, sepanjang jalan tersebut<br />
hingga saat ini yang sering digunakan<br />
masyarakat sebagai jalan alternatif gelap<br />
gulita. Penerangan jalan hanya mengandalkan<br />
cahaya dari rumah warga serta<br />
lampu kendaraan yang melintas.<br />
“Penerangan paling hanya dari rumah<br />
warga saja, cuma kan jauh dari<br />
pemukiman warga, lihat saja kedepannya<br />
sana kanan kiri kan sawah, jadi jelas<br />
saat malam kondisi jalan gelap gulita,<br />
saya sangat berharap penerangan jalan<br />
bisa terpasang di jalan ini dan pemerintah<br />
daerah segera berupaya untuk melakukan<br />
pemasangan PJU, tolong diprioritaskan<br />
jalan - jalan yang tidak memiliki<br />
penerangan,”ucapnya.<br />
Menurut dia, pemerintah daerah sudah<br />
harus melakukan pemasangan lampu<br />
penerangan jalan di wilayah tersebut<br />
untuk memberikan keamanan dan<br />
kenyamanan masyarakatnya.<br />
“Harus segera dipasang penerangan,<br />
sebab sejak jalan ini ada dan sudah<br />
banyak dilalui oleh masyarakat sampai<br />
sekarang belum di prioritaskan, keluhan<br />
bahkan sudah disampaikan ke pihak<br />
pemerintah desa namun warga hanya<br />
menanti - menanti saja,”ucapnya.<br />
Sementara itu, Kepala Desa Buni Bakti,<br />
Sidi Sumardi mengatakan, jalan tersebut<br />
setiap harinya digunakan masyarakat<br />
untuk menuju ke desa tetangga dan<br />
sejak adanya jalan tersebut penerangan<br />
jalan belum tersentuh. Dia mengaku<br />
akan mengusulkan ke dinas terkait untuk<br />
memprioritas lampu penerangan.<br />
“Masyarakat disini kan umumnya<br />
bertani dan sering melintasi jalan ini<br />
pada siang hingga malam hari untuk<br />
menjual hasil pertaniannya, keluhan<br />
penerangan jalan sering masuk<br />
pemerintah desa, penerangan jalan<br />
sudah diusulkan agar jalan tersebut<br />
bisa diprioritaskan mengingat jalan<br />
sering dilalui karena merupakan jalan<br />
alternatif,”tutupnya. (Cr43)<br />
MUSRENBANG<br />
Fokus Macet dan Banjir<br />
JATIASIH – Musyawarah Rencana<br />
Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan<br />
Jati Asih dilaksanakan pada pertengahan<br />
Januari <strong>2019</strong>. Momen itu akan digunakan<br />
untuk merencanakan pembangunan pada<br />
tahun 2020 mendatang.<br />
Camat Jati Asih, Nesan Sujana menuturkan,<br />
Musrenbang membahas usulan-usulan<br />
pembangunan pada tahun 2020 serta yang<br />
belum terlaksana pada tahun <strong>2019</strong> ini.<br />
“Banyak hal, kalau di Jati Asih kemungkinan<br />
pelaksanaan musrembangnya itu pertengahan<br />
Januari ini, kelurahan-kelurahan dulu kan kita<br />
juga mengupayakan udah kita tata ada<br />
pramusrembang tingkat RT-RW untuk<br />
mencari aspirasi dan nanti juga kan bisa juga<br />
lewat pokok pikiran yang dilakukan oleh<br />
dewan juga harus masuk melalui<br />
musrembang di tingkat kelurahan,” ucapnya.<br />
Dalam setiap tahapan Musrenbang ini,<br />
Nesan menjelaskan beberapa aspek<br />
pembangunan yang akan dibahas yakni<br />
infrastruktur, budaya, ekonomi, kesehatan dan<br />
pendidikan yang semuanya harus masuk<br />
dalam usulan anggaran pembangunan daerah.<br />
Lanjutnya, terutama yang dipandang menjadi<br />
suatu keharusan untuk dilakukan adalah<br />
penanganan terhadap banjir dan kemacetan yang<br />
ada di Kecamatan Jati Asih, total ada 10 titik banjir<br />
dan 10 sampai 15 titik kemacetan di setiap<br />
simpang yang ada di kota Jati Asih.<br />
“Tapi apabila penataan wilayah simpangan ini<br />
kita lakukan Insya Allah seperti berapa minggu<br />
ini kita lihat sedikit lenggang, namun apabila itu<br />
mengalami suatu hambatan tentunya akan<br />
terjadi kemacetan, kan kita tahu wilayah<br />
kecamatan Jati Asih wilayah yang dilalui oleh<br />
warga dari Bogor, dari Mustika Jaya karena apa?<br />
Karena ada akses tol seperti itu,” demikian<br />
Nesan. (dyt/pojokbekasi)<br />
Ajak Pemuda<br />
Berjiwa<br />
Pemimpin<br />
CIKARANG SELATAN - Wirausaha<br />
Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Barat<br />
menggelar seminar nasional dengan<br />
tema “Road Map To Be The Worl Class<br />
Leader” di kawasan Jababeka, Desa<br />
Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan,<br />
Kabupaten Bekasi. Acara tersebut<br />
dihadiri 2500 peserta yang terdiri dari<br />
para mahasiswa, pelajar SMA, serta<br />
perwakilan kepala sekolah SMA/SMK,<br />
kepala kampus atau sekolah tinggi<br />
Se-Kabupaten Bekasi.<br />
Tokoh Inspirator Muda Indonesia<br />
sekaligus pengusaha muda sukses, Syafii<br />
Efendi mengatakan seminar nasional<br />
kali ini mengangkat tema Road Map to<br />
Be The Worls Class Leader yang artinya<br />
menjadi pemimpin kelas dunia.<br />
“Pemuda itu menjadi tiga level, yang<br />
paling rendah adalah pemuda yang<br />
membicarakan tentang keburukan<br />
orang lain atau membicarakan aib - aib<br />
tentang orang lain itu yang paling rendah,<br />
kedua pemuda yang membicarakan<br />
tentang egonya, kehebatannya, prestasinya,<br />
dan mereka yang asik dengan<br />
dirinya sendiri. Tapi pemuda level yang<br />
tertinggi dimana pemuda - pemuda<br />
yang bicara tentang peradaban bicara<br />
tentang kontribusi, bicara tentang<br />
memimpin masa depan dan negara.<br />
Pemuda yang level ketiga ini yang makin<br />
sedikit di negeri ini tugas kita sekarang<br />
menularkan semangat ini agar mereka<br />
punya pola pikir besar punya target -<br />
target besar, pemuda itu aset<br />
bangsa,”katanya kepada Radar Bekasi,<br />
Jumat (4/1).<br />
Menurut dia, dengan acara seminar<br />
nasional dengan tema “Road Map To<br />
Be The Worl Class Leader” tersebut bisa<br />
membangkitkan anak - anak muda serta<br />
memberikan strange poin bagi pemuda.<br />
“Saya harap dengan moment ini para<br />
anak - anak muda bisa untuk membangkitkan<br />
motivasi mereka, marilah<br />
kita bekerja berbuat yang terbaik di negeri<br />
tercinta kita ini dengan begitu aktivitas<br />
- aktivitas mereka positif,”ucapnya.<br />
Sementara itu, Ketua DPD Wimnus<br />
Jawa Barat Wulan Sri Maulani mengatakan<br />
seminar nasional tersebut<br />
bertujuan untuk membangkitkan<br />
SEMINAR :<br />
Ribuan poeserta<br />
saat mengikuti<br />
seminar dengan<br />
Road Map To Be<br />
The Worl Class<br />
Leader. Seminar<br />
tersebut engajak<br />
pemuda bekasi<br />
untuk berjiwa<br />
pemimpin.<br />
semangat untuk sukses di usia muda<br />
dengan cara membangun kemandirian<br />
lewat gerakan wirausaha.<br />
“Mereka harus disentuh dan dibangkitkan<br />
jiwa wirausahanya agar mampu<br />
mandiri sejak muda serta menggembleng<br />
mental anak muda untuk mengimbangi<br />
pikiran negatif mereka dan berpikir<br />
dengan hal-hal yang lebih positif lagi<br />
guna merubah hidup baik karakter<br />
wawasan mental anak-anak muda, jaman<br />
sekarang kalau tidak bisa apa apa tidak<br />
laku sudah semestinya generasi muda<br />
khus usnya generasi milenial untuk memiliki<br />
mindset wirausaha,” katanya.<br />
Dikatakan dia, di era modern<br />
sekarang anak-anak muda atau<br />
generasi milenial harus berani menjadi<br />
dirinya sendiri dan terus menggali<br />
potensinya untuk bisa mengembangkan<br />
wirausa hanya. (Cr43)<br />
PROGRAM<br />
Prioritaskan Usulan<br />
dari FKRW<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi<br />
akan memprioritaskan usulan pembangunan<br />
dari Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW).<br />
Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota<br />
Bekasi Rahmat Effendi daat membuka Kick Off<br />
Meeting RKPD Tahun 2020.<br />
Dia mengaku, memprioritaskan<br />
perencanaan pembangunan tahun 2020<br />
seperti pembahasan usulan dari FKRW,<br />
program 100 hari kerja , penanganan isu isu<br />
strategis serta kegiatan lanjutan <strong>2019</strong> yang<br />
harus segera terselesaikan.<br />
“Saya harapkan setiap pembangunan di wilayah<br />
harus ada interaksi dengan masyarakat , camat<br />
dan lurah , RT dan RW sehingga program yang<br />
sudah di rencanakan akan sesuai dengan<br />
perencanaan yang baik dan benar sehingga<br />
pembangunan dapat tepat sasaran bagi<br />
masyarakat kota bekasi.”terangnya.<br />
Dalam acara tersebut dihadiri oleh seluruh<br />
para pejabat esselon II, III , camat dan lurah<br />
serta para kasubag perencanaan di tiap- tiap<br />
OPD yang ada di Pemerintahan Kota Bekasi.<br />
Kegiatan Kick Off Meeting ini merupakan<br />
Rapat awal untuk membahas tentang Rencana<br />
Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2020.<br />
Dalam laporannya kepala Bappeda Kota Bekasi,<br />
Dinar Faisal Badar menuturkan, Rapat ini bukan<br />
hanya untuk memenuhi kewajiban tentang<br />
penyelenggaraan evaluasi pembangunan akan<br />
tetapi dalam rangka menyamakan persepsi<br />
pembangunan Tahun 2020. (tim/pay)<br />
Memiliki Nilai Estetika, Setiap Tembok Kini Warna Warni<br />
Lingkungan RW 08 dan<br />
04 Kelurahan Kalibaru<br />
Kecamatan Medansatria,<br />
kini semakin cantik<br />
setelah mendapatkan<br />
program Kota Tanpa<br />
Kumuh (KOTAKU)<br />
pemerintah Kota Bekasi.<br />
Seperti apa?<br />
Laporan:<br />
Surya Bagus<br />
Medansatria<br />
Awal tahun ini, RW 08 dan 04<br />
Kelurahan Kalibaru mendapatkan<br />
program Kota Tanpa<br />
Kumuh (KOTAKU) tahap kedua.<br />
Lingkungan ke dua RW<br />
tersebut pun mulai ditata dengan<br />
menarik. Untuk di RW 08 penataan<br />
lingkungan sudah selesai,<br />
sementara di RW 04 tinggal<br />
tahap penyempurnaan saja.<br />
Salah seorang warga RW 08<br />
Mulyani mengaku, bersama<br />
warga lainnya merasa antusias<br />
menyambut lingkungannya<br />
yang sudah tertata dengan baik.<br />
terlebih, lingkungan tersebut<br />
kini memiliki nilai estetika yakni<br />
di setiap embok rumah dan<br />
pagar di warnai dengan cat<br />
warna-warni. Sehingga, membuat<br />
lingkungan tersebut lebih<br />
hidup dan tertata rapih dibandingkan<br />
sebelumnya.<br />
“Perubahannya luar biasa,<br />
rawa bamboo yang dulunya<br />
kumuh sekarang cemerlang.<br />
Kalo dari warga antusias karena<br />
tahap pertama sudah ini yang<br />
tahap kedua, yang kedua<br />
semakin terlihat kenapa? terasa<br />
senang tadinya yang becek dan<br />
kumuh tertata rapi, “ ungkapnya,<br />
Jum’at (4/1).<br />
Senada dengan Mulyani,<br />
Ninsih yang juga merupakan<br />
warga RW 08 mengaku<br />
merasakan perbedaan yang<br />
mencolok dilingkungannya<br />
saat ini, bebe rapa titik yang<br />
biasanya becek dan terkesan<br />
kumuh saat ini sudah tidak<br />
becek dan tertata.<br />
Sebelumnya, lingkungan RW<br />
08 ini sudah mendapatkan<br />
program serupa pada tahap<br />
pertama di 5 titik, pada tahap<br />
kedua ini dilaksanakan di 19<br />
titik melalui 9 kelompok<br />
swadaya masyarakat dilingkungan<br />
tersebut.<br />
Warga sekitar berharap kepada<br />
pemerintah untuk kembali<br />
me lakukan inovasi dengan<br />
menjadikan kawasan kali baru<br />
sebagai kawasan objek wisata<br />
air. Sehingga dapatmembantu<br />
masyarakat dalam hal keindahan<br />
maupun sisi ekonomi.<br />
“Kalau harapan saya pribadi<br />
berharap kedepannya menjadi<br />
objek wiasta bagaimana caranya<br />
bisa dimanfaatkan menjadi<br />
objek wisata itu harapan kami,<br />
“ ungkapnya.<br />
Warga menilai dengan disulapnya<br />
kali baru menjadi objek<br />
wisata air ini akan membantu<br />
masyarakat dalam hal lapangan<br />
kerja yang daoat dimanfaatkan<br />
oleh ibu-ibu dengan kreatifitasnya<br />
masing-masing.<br />
Sementara itu Lurah Kalibaru,<br />
Suhartono menuturkan, program<br />
kotaku dilingkungannya<br />
yakni di RW 08 dan RW04 sudah<br />
berjalan, dimana dian taranya<br />
RW 04 sudah mema suki fase<br />
pengerjaan 90 persen.<br />
Program yang sudah berjalan<br />
dilingkungannya selama dua<br />
tahap ini dinilai olehnya memacu<br />
masyarakat di lingkungan<br />
sekitar sehingga secara swadaya<br />
mempercantik lingkungannya<br />
meskipun bukan berasal dari<br />
bantuan program KOTAKU.<br />
Untuk menjaga wilayah agar<br />
tetap memiliki nilai estetika dan<br />
tetap indah, dia mengajak masyarakat<br />
bersama-sama menjaga<br />
lingkungan yang sudah di tata<br />
dengan baik tersebut.<br />
“Memang sudah ada di benak<br />
saya itu nanti saya akan membuat<br />
surat, pertama di RW8,<br />
semua kegiatan-kegiatan dilakukan<br />
lah dalam rangka untuk<br />
adanya pemeliharaan yang<br />
rutin, karena sayang juga kalau<br />
su dah dibuat pemeliharaannya<br />
nggak dilakukan itu sayang,<br />
mubazir,“ imbuhnya.<br />
Sementara terkait dengan<br />
harapan masyarakat yang menginginkan<br />
kawasan kali baru<br />
sebagai objek wisata air, ia<br />
mengaku sudah mem pertimbangkan<br />
hal tersebut untuk<br />
mengajukan kawasan kalibaru<br />
sebagai objek wisata air dalam<br />
waktu mendatang. (*)
7 KICKERS<br />
SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 RABIUL AKHIR 1440 H<br />
12 sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> KICKERS<br />
Radar Cianjur<br />
2 MANCHESTER CITY VS LIVERPOOL 1<br />
Puncak Semakin Panas<br />
SENGIT: Winger muda Manchester City, Sane melepaskan tembakan ke arah gawang Liverpool. Laga big match ini berakhir dengan kemenangan Manchester biru, 2-1.<br />
PERSAINGAN di puncak<br />
klasemen Premier League<br />
semakin memanas. Ini terjadi<br />
setelah Liverpool kalah dari<br />
Manchester City, Jumat<br />
(4/1) dini hari WIB.<br />
Tampil di Etihad<br />
Stadium, kedua tim<br />
sebelumnya dipisahkan<br />
oleh tujuh angka. Namun<br />
setelah laga ini, City dapat<br />
memangkasnya menjadi<br />
empat poin saja. Tim<br />
asuhan Pep Guardiola<br />
berhasil memaksa Liverpool<br />
untuk bertekuk lutut.<br />
Tuan rumah sebenarnya<br />
mendapat ancaman terlebih<br />
dahulu. Bahkan di menit 18 bola<br />
hampir saja masuk melewati<br />
garis gawang. Berawal dari<br />
sepakan Sadio Mane, si kulit<br />
bundar kemudian membentur<br />
mistar sebelah kanan. Lalu<br />
antisipasi yang dilakukan John<br />
Stones dan Ederson Moraes<br />
terhadap bola liar tidak sempurna.<br />
Alhasil bola kembali memantul<br />
ke arah mulut gawang.<br />
Untungnya Stones gerak<br />
cepat menghalau bola. Dalam<br />
tayangan ulang, bola memang<br />
belum sepenuhnya melewati<br />
garis gawang sehingga<br />
Liverpool gagal mencetak<br />
keunggulan.<br />
The Citizens bangkit dan<br />
akhirnya mampu<br />
mengubah keadaan di<br />
menit 40. Umpan<br />
Bernardo Silva mampu<br />
diterima dengan baik<br />
oleh Sergio Aguero. Dari<br />
sudut sempit, sang<br />
ujung tombak<br />
melepaskan tembakan<br />
keras yang gagal dihalau<br />
Alisson. Skor 1-0 bertahan<br />
hingga istirahat.<br />
Selepas jeda, Liverpool<br />
meningkatkan agresivitas demi<br />
menyamakan kedudukan.<br />
Setelah sekian kali percobaan,<br />
usaha mereka akhirnya<br />
membuahkan hasil manis di<br />
menit 64. Skor berubah 1-1<br />
berkat aksi Roberto Firmino.<br />
Tapi sayang, Liverpool kembali<br />
kecolongan di menit 72.<br />
Sepakan Leroy Sane mengarah<br />
tepat ke sisi kiri gawang<br />
Liverpool. Hingga pertandingan<br />
usai, skor 2-1 tidak berubah.<br />
Liverpool masih berdiri di<br />
puncak klasemen dengan<br />
perolehan 54 poin. (jpg)<br />
RD Resmi<br />
Besut PS Tira<br />
BOGOR – PS Tira menunjuk Rahmad Darmawan<br />
sebagai pelatih baru untuk Liga 1<br />
<strong>2019</strong>. Pelatih yang akrab disapa RD itu sudah<br />
menandatangani kontrak di Pusat Pendidikan<br />
Zeni (Pusdikzi), Bogor, kemarin.<br />
Kontrak tersebut berdurasi setahun. RD<br />
menggantikan posisi Nil Maizar yang mencalonkan<br />
diri sebagai anggota legislatif pada<br />
Pemilu <strong>2019</strong>.<br />
Penunjukan RD tak lepas dari statusnya<br />
sebagai purnawirawan TNI. Pelatih berusia<br />
52 tahun itu pensiun dini dari TNI-AL pada<br />
2015. Saat itu dia sedang menangani Persija<br />
Jakarta. RD memang ingin fokus sebagai<br />
pelatih sepak bola. Pangkat terakhirnya<br />
adalah mayor.<br />
’’Tentu saja hal tersebut menjadi pertim-<br />
bangan kami karena PS Tira itu merupakan<br />
tim yang berlatar belakang TNI. Sebanyak<br />
90 persen pemain kami merupakan prajurit<br />
TNI,’’ ujar Presiden Klub PS Tira Bimo<br />
Wirjasoekarta.<br />
Sebelum berlabuh ke tim berjuluk The<br />
Young Warriors tersebut, RD mengalami musim<br />
berat di Liga 1 2018. Itu menjadi catatan<br />
terburuk sepanjang karir kepelatihannya.<br />
Pelatih kelahiran Kota Metro, Lampung,<br />
tersebut sempat menangani Sriwijaya FC.<br />
Namun, dia memilih hengkang karena permasalahan<br />
tunggakan gaji. Kemudian, RD<br />
pindah ke Mitra Kukar. Namun, dia gagal<br />
menyelamatkan tim barunya dari jerat<br />
degradasi.<br />
’’Pengalaman beliau dalam melatih klub<br />
Indonesia maupun luar negeri saya kira<br />
cukup luas. Juga catatan bagus membawa<br />
klub menjadi juara. Soal target, tentu saja<br />
kami berharap PS Tira bisa lebih baik lagi<br />
daripada musim 2018. Mungkin target<br />
realistisnya yaitu berada di papan atas,’’<br />
imbuhnya.<br />
Sementara itu, RD mengaku lega usai menandatangani<br />
kontrak dengan PS Tira. Tar-<br />
getnya pun realistis. Sebab, dua tahun belakangan<br />
ini, PS Tira nyaris terperosok ke Liga<br />
2. ’’Semua berjalan lancar. Saya siap menjadi<br />
bagian dari PS Tira musim depan. Ini amanah<br />
kepada saya, sebuah kepercayaan kepada<br />
saya, bagaimana membuat PS Tira lebih baik<br />
musim depan,’’ katanya. (gil/c22/nur)<br />
PS TIRA<br />
PERKENALAN: Rahmad Darmawan (kanan) berpose<br />
dengan Presiden PS Tira Bimo Wirjasoekarta.<br />
FAKHRI HUSAINI<br />
Jalin Komunikasi Serius dengan Bhayangkara<br />
SURABAYA – Mantan pelatih timnas<br />
U-16 Fakhri Husaini menyebutkan, ada<br />
empat klub yang menawarinya jabatan<br />
pelatih. Salah satu yang paling serius<br />
adalah juara Liga 1 2017 Bhayangkara<br />
FC. Keberhasilan membawa timnas<br />
Indonesia U-16 menjadi juara Piala AFF<br />
2017 merupakan daya tarik utama bagi<br />
Fakhri. ’’Ada dari klub Liga 1 dan 2 yang<br />
menawari saya untuk melatih,’’ kata<br />
pelatih 53 tahun tersebut.<br />
Fakhri menyatakan sudah menjalin<br />
Striker Murni Habis<br />
Indonesia.<br />
Selain itu, mantan gelandang timnas<br />
tersebut menyebut tidak mudah men-<br />
dapat izin melatih. Sebab, saat ini dia<br />
merupakan karyawan PT Pupuk Kaltim<br />
(PKT). Namun, jika diberi kesempatan<br />
melatih klub Bhayangkara FC, Fakhri<br />
menegaskan akan mengajukan cuti atau<br />
pensiun dini. ’’Komunikasi dengan<br />
manajemen Bhayangkara sudah ada.<br />
Namun, saat ini belum ada keputusan,’’<br />
tandasnya. (ana/c14/nur)<br />
SURABAYA – Persebaya Surabaya<br />
menjadi tim paling produktif di Liga<br />
1 2018 dengan koleksi 60 gol. Namun,<br />
justru Green Force bakal meromba k<br />
habis komposisi lini depannya.<br />
Tigapenyerang,yakniDavid<br />
da Silva, Rishadi Fauzi,<br />
dan Ricky Kayame, di-<br />
pastikan tak berseragamPersebayamusim<br />
depan. Da Silva hengkang<br />
dan lebih memilihuntukmelanjutkan<br />
karir di luar negeri.<br />
Sementara itu, Rishadi<br />
dan Kayame tak masuk<br />
skemapelatihDjadjangNurdjaman<br />
untuk musim depan.<br />
Performa Rishadi dan Kayame<br />
memang kurang oke sepanjang musim<br />
2018. Rishadi hanya mencetak<br />
3 gol dari 18 laga. Sementara itu,<br />
Kayame malah cuma menceploskan<br />
1 gol dalam 16 pertandingan.<br />
Kondisi itu cukup mengkhawatirkan.<br />
Sebab, Persebaya dipastikan melakoni<br />
GALIH COKRO/JAWA POS<br />
komunikasi dengan klub Bhayangkara<br />
FC. Dia pun sangat tertarik membesut<br />
tim tersebut. Apalagi, Bhayangkara baru<br />
saja ditinggalkan Simon McMenemy<br />
yang menerima pinangan timnas<br />
Indonesia. ’’Menurut saya, manajemen<br />
Bhayangkara bagus dan menunjukkan<br />
keseriusannya’,’ ujarnya.<br />
Selain itu, Bhayangkara adalah<br />
pelabuhan yang menarik karena klub itu<br />
termasuk salah satu yang paling getol<br />
dalam pemberantasan match fixing di<br />
PASTI HENGKANG:<br />
Rishadi Fauzi (kiri) berduel<br />
dengan kiper PSKT Sumbawa<br />
Barat Nasjayadi pada laga<br />
babak 64 besar Piala Indonesia<br />
di Stadion 17 Desember,<br />
Mataram (23/12).<br />
laga 32 besar Piala Indonesia. Calon<br />
lawanmemangbelumpasti.PSSImasih<br />
akan melakukan dra wing. Tapi, PSSI<br />
sudah memastikan babak 32 besar<br />
digelar antara 25 sampai 30 Januari.<br />
Artinya,sebelum25Januari,Persebaya<br />
harus punya striker baru.<br />
Apalagi, calon lawan mereka<br />
cukup berat. Green Force ber-<br />
ada satu pot dengan sesama<br />
tim Liga 1, yakni Bali United<br />
dan Persela La mo ngan.<br />
Meski begitu, Djanur<br />
enggan panik. Sebab,<br />
dia sudah mengantongi<br />
nama striker buruannya.<br />
’’Itu (nama striker baru) sudah<br />
saya serahkan ke manajemen untuk<br />
dikejar. Itu pilihan saya langsung,’’ kata<br />
Djanur, panggilannya.<br />
Di sisi lain, Rishadi yang terdepak<br />
dari Persebaya dipastikan tak sulit<br />
mencari klub anyar. Pemain 28 tahun<br />
itu mengaku sudah mendapat tawaran<br />
dari beberapa klub. ’’Lihat nanti saja,’’<br />
kata Rishadi singkat. (gus/c19/nur)<br />
327303<br />
NONSTRIKER JUGA SUBUR<br />
PERSEBAYA Surabaya kehilangan semua<br />
striker murni. Tapi, selain David da Silva,<br />
performa striker lainnya kurang oke. Lagi pula,<br />
winger dan gelandang Green Force juga<br />
produktif. Berikut statistiknya. (gus/c22/nur)<br />
Performa Striker Persebaya<br />
Laga Menit Bermain Gol Assist<br />
David da Silva 23 1.598 20 3<br />
Rishadi Fauzi 18 828 3 -<br />
Ricky Kayame 16 590 1 -<br />
ONE<br />
TWO<br />
BISA TER-<br />
JUN LAGI:<br />
Fakhri Husaini<br />
dikabarkan<br />
mendapatkan<br />
tawaran yang<br />
sangat serius<br />
dari Bhayangkara<br />
FC.<br />
Top Scorer Nonstriker<br />
Laga Menit Bermain Gol Assist<br />
Osvaldo Haay 21 1.520 9 2<br />
Irfan Jaya 21 1.601 6 3<br />
Fandi Eko<br />
Utomo<br />
18 1.314 5 2<br />
Sumber: Statoskop<br />
ANDREW WILLY/JAWA POS<br />
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS<br />
ANGGER BONDAN/JAWA POS<br />
BEBAS TRANSFER: Persib Bandung tidak lagi<br />
memperpanjang kontrak penyerang asal Argentina<br />
Jonathan Bauman.<br />
Borneo FC Tertarik<br />
Daratkan Bauman<br />
SAMARINDA – Borneo FC dikabarkan<br />
tertarik untuk mendaratkan Jonathan Bauman.<br />
Pemain asal Argentina itu sudah dilepas<br />
Persib Bandung. Kini Bauman berstatus<br />
bebas transfer. Berdasar data transfermarkt,<br />
harga pasaran Bauman ada di<br />
kisaran EUR 400 ribu (sekitar Rp 6,5 miliar).<br />
Dia menjadi salah seorang pemain asing<br />
dengan banderol tertinggi di Liga 1.<br />
Melihat hal tersebut, Presiden Borneo FC<br />
Nabil Husein Said Amin tidak mau gegabah<br />
dalam mengambil keputusan. Sebab, Pesut<br />
Etam masih memiliki dua penyerang, yakni<br />
Matias Conti dan Lerby Eliandry. Apalagi,<br />
Conti sudah resmi memperpanjang kontrak<br />
untuk musim depan.<br />
’’Nanti bergantung pelatih. Untuk pemain,<br />
kami masih berkoordinasi dengan pelatih<br />
tentang apa saja yang dibutuhkan. Kami tidak<br />
ingin mengambil tindakan yang sekiranya<br />
akan mubazir,’’ kata Nabil saat dihubungi<br />
Jawa Pos kemarin.<br />
Performa Bauman bersama<br />
Persib cukup baik. Dari 23 penampilan,<br />
penyerang 27 tahun<br />
itu mencetak 12 gol. Dia juga<br />
mencatat 2.095 menit bermain.<br />
Namun, yang menjadi catatan<br />
negatif, Bauman mensembilan<br />
dapatkan<br />
kartu kuning dan satu<br />
kartu merah.<br />
Meski begitu, Nabil<br />
tidak menampik ke-<br />
mungkinan bahwa<br />
suatu saat masih bisa<br />
merekrut Bauman.<br />
Musim ini Borneo<br />
finis di posisi ketujuh.<br />
Musim depan mereka<br />
menargetkan bisa<br />
menembus zona Asia. ’’Tapi,<br />
kalau itu memang keinginan<br />
pelatih, ya itu yang terbaik.<br />
Kamimasihdalamtahappembahasan<br />
soal itu,’’ ujarnya.<br />
Untukpelatih,Borneosedang<br />
mencari sosok peng ganti Dejan<br />
Antonic yang kontraknya sudah<br />
berakhir pada 31 Desember. ’’Ini<br />
lagi dirundingkan dengan ma-<br />
najemen. Saya tidak ingin<br />
mengambil keputusan sendiri,’’<br />
katanya. (gil/c22/nur)
GELANGGANG<br />
<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 13<br />
pssi<br />
Edy Rahmayadi<br />
Edy Rahmayadi Disebut<br />
Tetap Bertahan<br />
JAKARTA - Edy Rahmayadi diramal tak akan<br />
mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.<br />
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) tersebut<br />
diprediksi akan tetap memimpin PSSI hingga<br />
masa jabatannya berakhir pada 2020 nanti.<br />
Edy terpilih pada Kongres PSSI 2016 di Ancol,<br />
Jakarta. Selama kurang lebih dua tahun<br />
kepemimpinannya, Tim Nasional (Timnas)<br />
Indonesia masih kering prestasi. Terutama<br />
pada level U-23 dan senior. Justru Timnas U-16<br />
yang moncer.<br />
Selain itu, Edy juga dikenal sebagai sosok<br />
yang kontroversial. Dia acap kali melontarkan<br />
pernyataan-pernyataan yang berujung<br />
kontroversi. Desakan agar Edy mundur pun<br />
mulai muncul pada Piala AFF 2018 kemarin.<br />
“Jangan berharap Pak Edy akan mundur,”<br />
kata tarot reader Adi Iskandar ketika meramal<br />
nasib Edy di PSSI pada <strong>2019</strong>. Saat mencoba<br />
membaca nasib Edy, kartu yang keluar adalah<br />
El Loco alias The Fool. “Ini seperti kartu joker,”<br />
jelas Adi.<br />
“Dia merasa bahwa pengurus PSSI sudah<br />
bagian dari keluarganya. Sehingga harus diurus<br />
dan sebagainya. Selain itu, dia masih banyak<br />
pendukungnya,” terang pria yang akrab disapa<br />
Om Tarot ini.<br />
Meski diramal akan bertahan hingga masa<br />
jabatannya berakhir, Edy diprediksi tak akan<br />
terpilih kembali jika malu pada Kongres 2020<br />
nanti. “Rasanya akan ada pertimbangan jika<br />
Pak Edy maju lagi,” tutupnya. (jpc)<br />
Stefano Cugurra Teco<br />
pelatih<br />
Teco Pastikan<br />
Hengkang dari Persija<br />
JAKARTA - Usai sudah tugas Stefano<br />
Cugurra Teco sebagai pelatih Persija Jakarta.<br />
Pria kebangsaan Brasil itu memutuskan<br />
berpisah setelah membawa Macan Kemayoran<br />
juara di Liga 1 2018 lalu.<br />
Sebelumnya Persija sangat yakin bisa<br />
melanjutkan kerja sama dengan Teco. Namun<br />
hal sebaliknya dilontarkan pelatih 44 tahun ini.<br />
Melalui akun Instagram miliknya, Teco resmi<br />
berpamitan dengan Persija.<br />
“Tugas saya sama klub Persija Jakarta sudah<br />
selesai tangal 31 Desember. Saya sangat terima<br />
kasih sama Pak Ferry Paulus. Beliau pangil saya<br />
kerja di klub besar. Kedua terima kasih juga<br />
sama Pak Gede, Pak Ardi, pemain, dan official.<br />
Kita punya team work bagus, bisa juara<br />
sama-sama,” ungkap Teco.<br />
“Terima kasih ke supporter Persija, The Jak<br />
Mania. Kalian luar biasa. Kita mulai tahun baru,<br />
lihat di mana ada challenge baru buat karir<br />
pelatih saya. Pasti di dua tahun ini saya ada<br />
salah, saya minta maaf sama teman-teman.<br />
Pastinya saya tidah akan pernah lupa Persija.<br />
Karena kita bisa buat history bersama,”<br />
sambungnya.<br />
Selama dua tahun, Teco mampu menghadirkan<br />
tiga trofi buat Tim Ibu Kota. Selain juara<br />
Liga 1, Teco juga mempersembahkan gelar<br />
kemenangan di Piala Presiden 2018 dan Boost<br />
Sports Fix Super Cup 2018.<br />
Sejauh ini Teco belum menjelaskan kemana<br />
karirnya berlanjut. Namun beredar kabar kalau<br />
dirinya akan membesut Madura United di<br />
musim <strong>2019</strong>. (jpc)<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
JALANI LATIHAN: Atlet PODSI Kota Bekasi ketika menjalani latihan di Danau Jatiluhur, Purwakarta, beberapa waktu lalu. Mereka masih mengandalkan peralatan<br />
milik PODSI Jabar.<br />
PODSI Masih Terbebani Peralatan<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Masalah<br />
peralatan masih mengganjal<br />
Persatuan Olahraga<br />
Dayung Seluruh Indonesia<br />
(PODSI) Kota Bekasi.<br />
Kondisi itu menjadi kendala<br />
ditengah persiapan<br />
jangka panjang yang dilakukan<br />
di Danau Jatiluhur, Kabupaten<br />
Purwakarta.<br />
Pengurus cabang (Pengcab)<br />
JAKARTA - Awal tahun baru<br />
bergulir beberapa hari namun<br />
Timnas Indonesia sudah kembali<br />
bersiap. Khususnya Timnas<br />
U-22 yang akan membela Indonesia<br />
di Piala AFF U-22.<br />
Sejumlah program telah disiapkan<br />
bagi Timnas U-22 yang<br />
punya jadwal penuh hingga<br />
akhir tahun nanti.<br />
Indonesia dipastikan ikut<br />
bersaing di Piala AFF U-22 yang<br />
dimulai pada pada 17 Februari<br />
mendatang di Kamboja.<br />
Waktu yang mepet, membuat<br />
Tim Nasional Indonesia U-22<br />
harus segera bersiap.<br />
“Agenda paling dekat, Piala<br />
AFF pada 17 Februari di Kamboja,<br />
sebagai kualifikasi Piala<br />
Asia U-23. Target lolos Piala Asia<br />
U-23 tahun depan,” ucap Sekjen<br />
PSSI, Ratu Tisha di Hotel Sultan,<br />
Jakarta, Jumat (4/12).<br />
Timnas U-22<br />
Digembleng<br />
Program Khusus<br />
Tisha menambahkan, agenda<br />
untuk Timnas U-22 di <strong>2019</strong><br />
tidak hanya Piala AFF saja. Ada<br />
SEA Games di akhir tahun ini<br />
yang juga akan mereka ikuti.<br />
“SEA Games jadi momentum<br />
penting PSSI. Seperti kita tahu<br />
dalam Kongres 2018 dan yang<br />
akan diulang di Kongres <strong>2019</strong>,<br />
PSSI menargetkan masuk Olimpiade<br />
2024. Namun, Olimpiade<br />
2020 di depan mata menjadi<br />
target besar PSSI untuk<br />
memonitor generasi di kualifikasi<br />
Piala Asia U-23,” jelas<br />
Tisha.<br />
Menghadapi setumpuk agenda<br />
yang akan dijalani Timnas<br />
U-22 tersebut, PSSI pun sudah<br />
merancang program khusus.<br />
Dijadwalkan program ini dimulai<br />
sejak 7 Januari ini.<br />
“Program dimulai 7 Januari<br />
hingga ke AFF U-22, dilanjutkan<br />
Empat Atlet FAJI<br />
Kabupaten Lolos<br />
Selekda<br />
“Kita masih menunggu<br />
laporannya. Iya, kejuaraan<br />
itu memang ajang seleksi<br />
Pelatda PON, kita masih<br />
nunggu laporannya”<br />
Iwan Setiono<br />
Sekretaris Umum FAJI<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Empat<br />
atlet Federasi Arung Jeram<br />
Indonesia (FAJI) Kabupaten<br />
Bekasi lolos dari seleksi daerah<br />
(Selekda) persiapan Pekan<br />
Olahraga Nasional (PON).<br />
Keempatnya terpilih usai<br />
tampil maksimal di kejuaraan<br />
nasional (Kejurnas) di Sungai<br />
Ciwulan, Tasikmalaya Desember<br />
2018 lalu.<br />
Informasi yang berhasil dihimpun,<br />
empat atlet tersebut<br />
yakni dua atlet putra atas<br />
nama Muhamad Zaki Iskandar<br />
dan Sendi Satriana serta dua<br />
atlet putri atas nama, Tia Sulastri<br />
dan Yasmin Wahyu Pertiwi.<br />
“Empat atlet lolos selekda<br />
PON Jawa Barat di Kejurnas<br />
kemarin. Perkiraan Februari<br />
<strong>2019</strong> nanti sudah mulai pemusatan<br />
latihan daerah (Pelatda)<br />
PON,” ujar Pelatih FAJI<br />
Kabupaten Bekasi, Baban,<br />
ketika dikonfirmasi Radar Bekasi,<br />
Jumat (4/1).<br />
Dalam waktu dekat, kata dia,<br />
laporan hasil kejurnas akan<br />
dilaporkan pada Pengurus<br />
FAJI Kabupaten Bekasi. Semua<br />
atlet di data dan disampaikan<br />
pada Komite Olahraga Nasional<br />
Indonesia (KONI).<br />
“Saya akan buat laporannya,<br />
dan akan langsung disampaikan<br />
ke pengcab,” katanya.<br />
Dilain tempat, Sekretaris<br />
Umum FAJI, Iwan Setiono<br />
sejauh ini masih menunggu<br />
laporan resmi dari pelatih.<br />
Sejauh ini pihaknya belum<br />
mengetahui nama-nama atlet<br />
siapa saja yang lolos ke Pelatda<br />
PON Jawa Barat.<br />
“Kita masih menunggu laporannya.<br />
Iya, kejuaraan itu<br />
memang ajang seleksi Pelatda<br />
PON, kita masih nunggu laporannya,”<br />
imbuhnya.<br />
Meski begitu, dirinya mengaku<br />
bangga atas raihan atletnya<br />
di Kerjurnas. Menurutnya,<br />
cabang olahraga baru yang<br />
dibentuk di Pekan Olahraga<br />
Daerah (Porda) XIII 2018,<br />
sudah bersaing di kancah nasional.<br />
“Kita akan berusaha semaksimal<br />
mungkin, untuk bisa<br />
mensuport,” tukasnya. (dan)<br />
PODSI Kota Bekasi saat ini<br />
masih menggunakan peralatan<br />
milik pengurus daerah<br />
(Pengda) PODSI Jawa Barat<br />
dan aset Kampus Unisma,<br />
Kota Bekasi.<br />
“Januari ini sudah masuk<br />
program latihan jangka panjang<br />
menuju PORDA (Pekan<br />
Olahraga Daerah) 2022 Jawa<br />
Barat berikutnya. Cuma terkendala<br />
di peralatan perahu,”<br />
ujar Bendahara PODSI Kota<br />
Bekasi Heri Mulyono pada<br />
Radar Bekasi, Jumat (4/1).<br />
PODSI sempat meliburkan<br />
atlet selama dua bulan pasca<br />
Porda. Awal tahun ini mereka<br />
sudah mencanangkan<br />
program untuk beberapa kejuaraan<br />
hingga Porda 2022.<br />
“Programnya berkelanjutan,<br />
setelah porda (2018) -libur<br />
cuma dua bulan karena pulang<br />
kampung. Untuk perahu kita<br />
pinjem ke Jawa Barat sama<br />
Unisma,” katanya.<br />
Sejauh ini PODSI masih<br />
bisa survive ditengah keterbatasan<br />
. Hal itu ditunjukan<br />
dengan prestasi yang diraih<br />
pada Porda XIII 2018 lalu.<br />
Sejauh ini PODSI juga harus<br />
memprioritaskan fasilitas<br />
atlet di Purwakarta.<br />
Mulai dari penginapan<br />
hingga konsumsi. Mengingat<br />
hampir semua atletnya menjalani<br />
latihan di Purwakarta.<br />
“Kita kontrakin rumah buat<br />
yang cewek. Cowok-nya ngontrak<br />
(didekat venue, Red),”<br />
imbuhnya. (dan)<br />
BINTANG RAHMAT/JAWAPOS.COM<br />
TIMNAS: PSSI bersama Indra Sjafri siapkan program khusus untuk kembangkan Timnas U-22.<br />
kualifikasi Piala Asia U-23, dan<br />
periodisasi menuju SEA Games<br />
<strong>2019</strong>. Untuk SEA Games, target<br />
raih emas. Jadi persiapan dari<br />
Januari hingga Desember,”<br />
ungkapnya.<br />
Di sisi lain, Indra Sjahfri sudah<br />
menyiapkan tim pelatih untuk<br />
menggembleng Timnas U-22.<br />
Dia mengaku telah memilih<br />
dua asisten pelatih untuk membantunya<br />
menangani tim.<br />
“Tim inti, asisten 1 dibantu<br />
oleh Yunan Helmi dari Barito,<br />
sedang proses lisensi AFC Pro.<br />
Sementara asisten 2, Nova<br />
Arianto, dari Lampung Sakti,”<br />
ungkapnya.<br />
Tidak hanya itu saja. Indra<br />
juga telah menyiapkan beberapa<br />
nama yang akan mengisi<br />
skuad Timnas U-22. Namun,<br />
skuad tersebut masih bersifat<br />
sementara. (jpc)
IKLAN BASKOM<br />
(BARIS & KOLOM)<br />
PATRIOT<br />
UNTUK PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI :<br />
021 8886 3640 / 021 8896 6203<br />
MEDIA PALING TEPAT<br />
UNTUK USAHA ANDA<br />
14 sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
BANK<br />
BRI Unit Bekasi Kota, alamat Jl. Ir. H. Juanda<br />
no 138, kotamadya Bekasi, tlp 021-<br />
8800682<br />
BRI Unit Kranji, alamat Jl. Pemuda No. 4<br />
Kranji, Bekasi Barat, Kotamadya Bekasi,<br />
tlp 021-8851910<br />
BRI Unit Pejuang, alamat Jl. Kaliabang<br />
Bungur No. 2 Kaliabang, Kotamadya Bekasi,<br />
tlp 021-88958679<br />
BRI Unit Babelan Kota, alamat Jl. Raya<br />
Babelan, Kebalen, Babelan, Kabupaten<br />
Bekasi, tlp 021-89130573<br />
BRI Unit Bantar Gebang, alamat Jl. Raya<br />
Narogong KM 7, Bantar Gebang, Kotamadya<br />
Bekasi, tlp 021-82419746<br />
BRI Unit Jatiasih, alamat Jl. Raya Pasar<br />
Rebo No. 71 ,Jatiasih, Kotamadya Bekasi,<br />
tlp 021-8222325<br />
BRI Unit Pulo Gebang, alamat Jl. Raya Pulo<br />
Gebang Gang Pos Rt5/4 No.43D, Pulo Gebang,<br />
tlp 021-48701467<br />
BRI Unit Duren Jaya, alamat Jl. Nusantara<br />
Raya No.23 Perumnas III ,Aren Jaya, Bekasi<br />
Timur, Kotamadya Bekasi, tlp021-8811264<br />
BRI Unit Pondok Ungu, alamat Ruko Taman<br />
Wisata Blok A 15 No 10-11 PUP, tlp 021-<br />
88867088<br />
BRI Unit Rawalumbu, alamat Jl. Pramuka<br />
Raya No 19, Rawalumbu, Bekasi, tlp 021-<br />
82435508<br />
BRI Unit Jatimulya, alamat Jl. Raya Pengasinan<br />
No. 19 Jatimulya, Bekasi, tlp 021-82433646<br />
BRI Unit Limus, alamat Ruko Limus Pratama<br />
Blok A No 9 Limusnunggal, tlp 021-8236102<br />
BRI Unit Perwira, alamat Ruko Panorama<br />
Bekasi No R2 Jl. Raya Kaliabang Perwira,<br />
tlp 021-88981759<br />
BRI Unit Kayuringin, alamat Jl. Patuha<br />
Raya Blok 14 No 21 Rt 4/12 Kayuringin, tlp<br />
021-88855907<br />
BRI Unit Wisma Asri, alamat Jl. Raya<br />
Perjuangan Kav M 07 Teluk Pucung Bekasi,<br />
tlp 021-88856208<br />
BRI Unit Narogong, alamat JL. Raya Narogong<br />
Km 11 , Bantargebang,Bekasi, tlp 021-<br />
82618911<br />
BRI Unit Harapan Indah, alamat Ruko Griya<br />
Harapan Permai AB 2 Harapan Indah, Bekasi,<br />
tlp 021-8888189<br />
BRI Unit Tarumajaya, alamat Jl. Pasar<br />
tarumajaya Rt 02/02 Pantai Timur Tarumajaya,<br />
tlp 021-88991641<br />
BRI Unit Bojong Kulur, alamat Jl. Ciangsana<br />
Raya Kelurahan Ciangsana Kecamatan<br />
Gunung Putri, tlp 021-84937961<br />
BRI Unit Karangsatria, alamat Ruko Mutiara<br />
Grande Villa mutiara gading 2, tlp 021-<br />
88355207<br />
BRI Unit Jakasetia, alamat Jl. Raya Pulo<br />
Ribung No. 1 C Rt 03/17 Jakasetia Bekasi<br />
Selatan, tlp 021-29487778<br />
BRI Unit Rawakalong, alamat JL. Karangsatria<br />
No 75-76 C Ruko Fortuna RT 06/05 Karang<br />
Satria, tlp 021-88397713<br />
Klinik Herbal & Terapi<br />
Spesialis Terapi Kejantanan Pria.<br />
Melalui Metode Pijat Urut. Dibantu<br />
dengan Ramuan dan Doa. Menjadikan<br />
Vilitas Anda Perkasa. Alami Tanpa<br />
Efek Samping. Cukup 1x datang hasil<br />
permanen dan bergaransi.<br />
Pria :<br />
· Tambah ukuran<br />
· Kuat keras<br />
· Tahan lama<br />
· Impotensi Total<br />
Buka jam 00.09-21.00<br />
Wanita :<br />
· Bisa Normal Kembali<br />
· Lemah syawat<br />
· Loyo ingin punya keturunan<br />
· Payudara<br />
· Pasang susuk<br />
· Pilwil dll mahar 200.000<br />
Alamat :<br />
Jl. Kemakmuran<br />
RT 01/05 Kampung<br />
200- Samping Rumah<br />
Makan Ponyo<br />
Bekasi Selatan. Hp :<br />
081296720133 /<br />
Bp. Wijaya<br />
dari Banten<br />
PEMERINTAH KOTA <strong>BEKASI</strong><br />
KECAMATAN <strong>BEKASI</strong> BARAT<br />
Alamat: Jl. Raya Bintara No. 4<br />
Telepon: 021 8847261<br />
Email: kec.bekasibarat@bekasikota.go.id<br />
Camat Bekasi Barat<br />
MUHAMAD BUNYAMIN, S.SOS, M.SI<br />
PEMERINTAH KOTA <strong>BEKASI</strong><br />
KECAMATAN PONDOKGEDE<br />
Jl. Jatiwaringin No.53,<br />
Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi 17411<br />
Telp. (021) 8497 1283<br />
Camat Pondokgede<br />
H. MARDANIH, SE.,M.SI<br />
Mengatasi Berbagai Keluhan Medis, Kewanitaan & Kejantanan<br />
Berpengalaman Sejak Tahun 90an<br />
Medis:<br />
Jantung<br />
Stroke<br />
Liver<br />
Paru2<br />
Asma<br />
Asam Urat<br />
Reumatik<br />
Gagal Ginjal<br />
Diabetes<br />
Dan Penyakit Kronis Lainnya<br />
Kewanitaan<br />
Gurah Vagina<br />
Merapatkan Vagina<br />
Keputihan,Kista,Miom<br />
Mengencangkan Payu Dara<br />
Perawatan Wajah<br />
Kesuburan Kandungan<br />
Dll<br />
Kejantanan<br />
Ejakulasi Dini<br />
Lemah Syahwat<br />
Sperma Encer<br />
Impoten<br />
Kurang Gairah<br />
Memaksimalkan Ukuran Mr.P<br />
Proses Terapi 1 Jam Anda Langsung Merasakan Hasilnya Alami<br />
Dan Permanent Tanpa Pantangan Efek Samping.<br />
Smua Keluhan Akan Diterapi Dengan Metode Unik Menggunakan<br />
Terapi Daun Pandan Serta Ramuan Herbal Yg Diracik<br />
Secara Khusus Dan Berkasiat Nyata Melalui Proses Tirakat Olah Batin.<br />
Datang Dan Buktikan Sekarang Juga......<br />
Alamat Jl Raya Pengasinan No.33 Rt 3 /Rw 1 Kel.Pengasinan Rawa<br />
Lumbu Bekasi Timur Belakang Rs Mitra Keluarga Bksi Timur..<br />
Tlp 0819 3289 4999<br />
Pagar gaib paku bumi paku alam<br />
TITISAN ILMU DARI LELUHUR<br />
Sudahkah rumah atau perusahaan anda di<br />
pasang pagar gaib...? Selama hidup anda<br />
cukup satu kali di pasang pagar gaib insa allah<br />
rumah tangga anda tentram dan aman. Jauh<br />
dari balahi & maling. Kalau kerja cepat naik<br />
pangkat, kalau usaha cepat kaya<br />
Hub kami di (08568861147) Bp Muslih Muhaimin :<br />
Praktek 1 : Gg. Masjid RT4/1 BT GEBANG-Kota Bekasi.<br />
Praktek 2 : JLN. Genter Bumi Sakawayana PELABUHAN RATU.<br />
TELAH HADIR DI CIKARANG <strong>BEKASI</strong><br />
PENGOBATAN ALAT VITAL<br />
H. ROYANI & HJ. MAK IROT<br />
KHUSUS KEJANTANAN PRIA WANITA ALAMI TANPA EFEK SAMPING<br />
PRIA :<br />
WANITA :<br />
BESAR<br />
PANJANG<br />
KERAS<br />
PAYUDARA<br />
KEMBALI PERAWAN<br />
KUAT<br />
TAHAN LAMA<br />
IMPOTENSI<br />
LAMBAT BULAN<br />
BUKA AURA<br />
LEMAH SYAHWAT<br />
KURANG GAIRAH<br />
SIPHILIS<br />
PELARIS<br />
SUSUK, DLL<br />
HASIL PERMANEN III ALAMI 100% SILAHKAN DATANG & BUKTIKAN<br />
ALAMAT : JL. KALI JERUK NO. C15 (DEPAN SDN KALI JAYA SAMPING TERMINAL CIKARANG)<br />
0858 6316 9677
TERUSAN METROPOLIS SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 15<br />
TWUP4 Usulkan<br />
Psikolog di Puskesmas<br />
<strong>BEKASI</strong> UTARA – Tim Wali<br />
Kota Untuk Percepatan Penyeleng<br />
garaan Pemerintah dan<br />
Pembangunan (TWUP4) mengusulkan<br />
agar Pemkot Bekasi<br />
menempat satu orang psikolog<br />
di setiap Pusat Kesehatan<br />
Masyarakat (Puskesmas).<br />
Ketua Bidang Kemasyarakatan<br />
pada TWUP4, Yayaj<br />
Nahdiyah mengklaim, tingkat<br />
partisipasi masyarakat Kota<br />
persen kawasan kumuh yang<br />
ada di Kota Bekasi,” katanya<br />
saat dihubungi Radar Bekasi<br />
belum lama ini.<br />
Imas pun mengakui, permukiman<br />
kumuh masih menjadi<br />
tantangan bagi Pemerintah<br />
Kota Bekasi. Pasalnya, permasalahan<br />
ini merupakan salah<br />
satu pilar penyangga perekonomian<br />
kota.<br />
Sehingga, penataan kawasan<br />
kumuh menjadi salah satu<br />
program prioritas. Tujuannya,<br />
supaya kawasan kumuh dilingkungan<br />
warga Kota Bekasi<br />
semakin berkurang.<br />
“Harapannya semakin baik<br />
penataan kawasan kumuh ini,<br />
semakin baik pula kualitas<br />
dalam batas kewajaran. Tapi,<br />
ia mengeluhkan minimnya<br />
pewangi yang ada di dalam<br />
bus tersebut. Karena, ia tidak<br />
terlalu nyaman.<br />
“Pewanginya aja sih diganti,<br />
kan semua orang beda-beda<br />
ya, diganti yang lebih halusan<br />
dikit aja,” ujarnya.<br />
Terpisah, Kepala Dinas<br />
Perhubungan Kota Bekasi,<br />
Yayan Yuliana menjelaskan,<br />
tarif yang diberlakukan lebih<br />
rendah dari tarif normal sebesar<br />
Rp7 ribu. Karena, Pemkot<br />
Bekasi telah memberikan<br />
subsidi untuk tarif tersebut<br />
sebesar 40 persen.<br />
Disinggung mengapa lebih<br />
besar dibanding tarif Trans Jakarta,<br />
dirinya menyatakan bahwa<br />
jumlah APBD Kota Bekasi<br />
dengan Pemprov DKI Jakarta<br />
berbeda jauh. Sehingga, kondisi<br />
keuangan ini menjadi salah<br />
satu pertimbangan penetapan<br />
tarif bus Trans Patriot.<br />
“Kalau tarif normalnya kan<br />
Rp7 ribu, itu sudah disubsidi<br />
menjadi Rp4 ribu. Kalau<br />
Rp3500 kan berarti 50 persen,”<br />
ungkapnya.<br />
Lebih jauh, ia juga mengatakan<br />
bahwa tarif tersebut<br />
hanya berlaku untuk satu kali<br />
perjalanan. Artinya tidak terintegrasi<br />
untuk beberapa kali<br />
perjalanan seperti Bus Trans<br />
Jakarta. Pihaknya, lanjut Yayan,<br />
akan melakukan pengkajian<br />
apa hal itu dapat diberlakukan<br />
atau tidak untuk Bus Trans<br />
Bekasi dalam menjaga lingkungan<br />
di sekitarnya masih<br />
terbilang tinggi. Namun, ia<br />
tidak menyebutkan seberapa<br />
besar hal tersebut.<br />
Dirinya menyatakan, berdasar<br />
kan survey kebeberapa<br />
wilayah atau kelurahan yang<br />
ada di Kota Bekasi, ia masih<br />
menemukan warga yang<br />
membuang sampah di kali.<br />
Sehingga, menurut dia, diperlukan<br />
psikolog di puskesmas<br />
untuk merubah perilaku tersebut<br />
menuju arah yang lebih baik.<br />
“Itu saya mencontohkan<br />
seperti di daerah Surabaya<br />
yang sudah menerapkan hal<br />
itu,” katanya kepada Radar<br />
Bekasi, Jumat (4/1).<br />
Ia menyatakan, hal tersebut<br />
masih dalam pengkajian.<br />
Karena, masih dibutuhkan<br />
pengumpulan data untuk<br />
Kawasan Kumuh Masih<br />
236 Hektare<br />
penghuninya dan meningkatkan<br />
kesejahteraan ekonomi<br />
mereka,” ujar Imas.<br />
Pihaknya juga akan mengoptimalkan<br />
bantuan dari pemeri ntah<br />
pusat. “Untuk bantuan yang diberikan<br />
itu diman faatkan untuk melakukan<br />
penataan drainase, penyediaan<br />
air bersih, penataan lingkungan,<br />
dan bedah rumah dilingkungan<br />
warga,” tuturnya. (pay)<br />
Tarif Bus Trans Patriot Dinilai Wajar<br />
Patriot.<br />
Menurut Yayan, Pemkot B e-<br />
kasi juga akan melakukan pembangunan<br />
halte secara bertahap<br />
dan disesuaikan dengan model<br />
bus yang didapatkan dari<br />
Kementrian Perhubungan<br />
beberapa waktu lalu.<br />
Dirinya menambahkan,<br />
pembuatan jalur baru untuk<br />
Bus Trans Patriot juga tidak<br />
dimungkinkan. Pasalnya, lebar<br />
jalan yang tersedia di Kota<br />
Bekasi relatif kecil.<br />
“Kalau untuk jalur khusus<br />
enggak mungkin, karena<br />
jalan kita kan kecil-kecil enggak<br />
seperti di Jakarta. Kalau<br />
di kita jalannya kan kecil-kecil,<br />
yang besar di kita jalannya<br />
kan paling hanya jalan Ahmad<br />
Yani “ imbuhnya.(sur)<br />
merealisasikan usulan itu.<br />
Dirinya menambahkan,<br />
keberadaan psikolog di<br />
Puskesmas juga dibutuhkan<br />
untuk melayani warga Kota<br />
Bekasi yang hendak berkonsultasi.<br />
Karena, kata dia, dirinya<br />
Ia menceritakan, kala itu<br />
korban, Hadi, hendak mencari<br />
makan bersama dengan dua<br />
orang rekannya Edo dan<br />
Mustofa menggunakan satu<br />
sepeda motor. Sesampainya<br />
disekitar lokasi tersebut,<br />
mereka berpapasan dengan<br />
kelompok begal.<br />
Mereka tetap melanjutkan<br />
perjalanannya karena tidak<br />
tahu. Sementara, kelompok<br />
yang menamakan diri Gangster<br />
Jakarta itu langsung memutarbalikan<br />
kendaraannya dan<br />
menghadang Hadi bersama<br />
ketiga rekannya.<br />
Setelah itu, para pelaku mengacungkan<br />
senjata tajam<br />
jenis celurit, samurai dan para<br />
ng ke arah Hadi. Sontak hal<br />
mendapat informasi bahwa<br />
tingkat stres warga Kota Bekasi<br />
sangat tinggi.<br />
“Info tersebut kita dapat dari<br />
Bappenda, untuk dikalangan<br />
sekolah di kota bekasi sudah ada<br />
pisikolog. Yang mana setiap siswa<br />
itu membuat Hadi dan kedua<br />
rekannya melarikan diri.<br />
Saat lari,ia terjatuh. Kedua<br />
rekannya terus berlari. Salah<br />
seorang pelaku membacoknya.<br />
Ia mengalami luka sabetan<br />
senjata tajam di kepala dan<br />
punggungnya. Kemudian,<br />
mereka mengambil gawai dan<br />
kunci motornya.<br />
Belum sempat mengambil<br />
sepeda motor jenis mio yang<br />
dibawa korban, para pelaku<br />
langsung melarikan diri.<br />
Kemudian, Hadi dibawa ke<br />
RSUD dr Chasbullah Abdul<br />
Madjid oleh rekannya untuk<br />
mendapatkan perawatan insentif.<br />
Kemudian, rekannya<br />
melaporkan peristiwa tersebut<br />
ke Polres Metro Bekasi Kota.<br />
Menurut Eka, pihaknya langsung<br />
melakukan penyelidikan.<br />
dapat menyalurkan keluhankeluhannya.<br />
Saya pun ingin bagi<br />
warga juga ada yakni di setiap<br />
Puskesmas, maka saya akan kaji<br />
usulan tersebut,” ucapnya.<br />
“Saya akan usulkan itu ke<br />
pakwali Kota, Dinkes dan pihak<br />
Berdasarkan ciri – ciri, pihak<br />
k e polisian mengantongi identitas<br />
pelaku. Sehingga, kurang<br />
dari 24 jam petugas Sat<br />
Reskrim Polres Metro Bekasi<br />
Kota menangkap pelaku.<br />
“Jadi polanya, mereka ini bergerombol,<br />
begitu melihat korbannya,<br />
mereka langsung balik<br />
kanan, dan kawanan ini tidak<br />
segan – segan untuk melu kai.<br />
Mereka menamakan diri ke -<br />
lompok Gangster Jakarta. M e reka<br />
tidak segan – segan melu kai<br />
korbannya, terbukti tadi malam<br />
korban atas nama Hadi sempat<br />
dilukai. Sekarang dia ada di<br />
RSUD,” katanya, Jumat (4/1).<br />
Mereka sudah beraksi di<br />
sembilan Tempat Kejadian<br />
Perkara (TKP) yakni empat<br />
kali di Bantargebang dan meram<br />
pas empat gawai, empat<br />
terkait, ager mindset masyarakat<br />
kedepannya dapat berubah<br />
dan menjadikan ma syarakat<br />
yang perduli terhadap sesamanya,<br />
enam bulan kedepan saya<br />
akan lakukan itu,” katanya<br />
melanjutkan. (pay)<br />
BERIKAN HIBAH<br />
Sejumlah mobil<br />
polisi terparkir di<br />
Halaman Polres<br />
Metro Bekasi Kota<br />
belum lama ini.<br />
Pemerintah Kota<br />
Bekasi memberikan<br />
hibah berupa<br />
puluhan mobil<br />
untuk Polres Metro<br />
Bekasi Kota.<br />
Kelompok Begal ‘Gangster Jakarta’ Diringkus<br />
kali di Bekasi Utara dan m e-<br />
rampas empat buah gawaidan<br />
yang terakhir satu kali di<br />
daerah Summarecon Bekasi,<br />
Kecamatan Medansatria dan<br />
merampas satu gawai.<br />
“Motifnya yang pertama<br />
karena uang, karena ekonomi.<br />
Terus mereka ingin mengidentikan<br />
diri mereka bahwa<br />
mereka adalah Gangster Jakarta<br />
yang tidak segan – segan<br />
untuk melukai korbannya.<br />
Untuk senang – senang, bagi<br />
– bagi, atau mungkin juga untuk<br />
membeli narkoba juga, masih<br />
kita dalami,” ujar Eka.<br />
Ia menambahkan, para pelaku<br />
dijerat Pasal 365 KUHP<br />
tentang Pencurian dengan<br />
Kekerasan juncto Pasal 65<br />
dengan ancaman hukuman<br />
15 tahun penjara. (neo)<br />
Sambungan dari Hal 9<br />
TERUSAN <strong>RADAR</strong> CIKARANG<br />
Dinas Lingkungan Hidup Tidak Sanggup<br />
gerak melakukan pengangkutan.<br />
Melainkan terlebih dahulu<br />
rapat koordinasi supaya<br />
setelah pengangkutan tidak<br />
ada lagi sampah di kali tersebut.<br />
Oleh sebab itu kita libatkan<br />
masyarakat sekitar,” tuturnya.<br />
Dodi mengakui, keberadaan<br />
sampah di kali yang berada di<br />
wilayah Kecamatan Tarumajaya<br />
sudah menjadi masalah klasik<br />
yang sulit ditangani. “Jadi sama<br />
- sama kita bahas dan mencari<br />
solusi darimana sumber<br />
sampah tersebut.<br />
Adanya koordinasi ini kita<br />
harapkan merubah keseharian<br />
masyarakat yang membuang<br />
sampah sembarangan menjadi<br />
pada tempatnya, ataupun<br />
bisa terkelola dengan baik,”<br />
kata dia.<br />
Dirinya menyatakan, menggerakan<br />
masyarakat dalam<br />
pengangkutan sampah bukan<br />
berarti DLH Kabupaten Bekasi<br />
lepas tangan.<br />
“Kan kalau mereka bersihkan<br />
sendiri, ketika kali itu sudah<br />
bersih mereka tahu betapa<br />
beratnya membersihkan sampah,<br />
dengan begitu mereka<br />
akan jaga kali itu tetap bersih.<br />
Jika ada yang kedapatan masih<br />
membuang sampah mereka<br />
juga yang akan membuat kesepakatan<br />
tentant hukuman atau<br />
penindakannya,” paparnya.<br />
(and)<br />
Pasien BPJS Keluhkan<br />
Penghentian Layanan<br />
Sambungan dari Hal 9<br />
layani peserta BPJS mulai<br />
Selasa (1/1) sampai 1 Pebruari<br />
<strong>2019</strong>.<br />
“Kalau alasannya kenapa,<br />
bisa ditanyakan ke BPJS. Kalau<br />
kita mana bisa menolak pasien,<br />
karena arahan pemerintah<br />
langsung harus menerima<br />
peserta BPJS,” ujarnya.<br />
Kepala Humas BPJS Kesehatan,<br />
M. Ikbal Anas Ma’aruf<br />
menjelaskan, penghentian<br />
disebabkan karena ketiga rumah<br />
sakit tersebut tidak memenuhi<br />
persyarakat yang<br />
ditentukan sesuai dengan<br />
Permenkes 99 tahun 2015.<br />
Salah satunya kaitan dengan<br />
sertifikat akreditasi yang menjadi<br />
wajib dimiliki. Dirinya<br />
menyatakan, permasalah ketiga<br />
rumah sakit tersebut bukan<br />
hanya perihal sertifikasi<br />
akreditasi.<br />
Menurutnya, ketiga rumah<br />
sakit itu terindikasi tidak komitmen<br />
dalam hal pelayanan.<br />
“Indikasinya ada disana, makanya<br />
kita lakukan penilaian<br />
berkaitan dengan komitmen<br />
pelayanan.<br />
Ketiga RS ini bukan hanya<br />
sekedar akreditasi saja,” ujarnya<br />
saat dihubungi.<br />
Selain itu, pihaknya juga kerap<br />
mendapat aduan dan<br />
keluhan dari pasien BPJS Kesehatan<br />
terkait dengan masih<br />
adanya permintaan biaya<br />
dari rumah sakit. Padahal,<br />
rumah sakit sudah diingatkan<br />
untuk tidak menarik biaya<br />
bagi pasien BPJS Kesehatan.<br />
“Jadi ini bukan pemutusan<br />
kerjasama, ini kontrak sudah<br />
habis saja. Kita masih bisa<br />
bekerjasama kembali selama<br />
kominten layanan dimantapkan<br />
dan diimplementasikan,<br />
lalu yang kedua syarat akreditasinya<br />
dipenuhi,” tuturnya.<br />
(pra)<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
TIDAK LAYANI<br />
PASIEN BPJS:<br />
Rumah Sakit<br />
(RS) Karya<br />
Medika II<br />
di Tambun<br />
Selatan,<br />
Kabupaten<br />
Bekasi, Kamis<br />
(3/1). Rumah<br />
sakit itu tidak<br />
menerima<br />
pasien BPJS<br />
hingga adanya<br />
kesepakatan<br />
dengan BPJS<br />
Kesehatan.<br />
PERSIAPAN PELEBARAN JALAN<br />
ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
Warga berjalan di Jalan Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/1). Realisasi anggaran Dana<br />
Desa tahun <strong>2019</strong> sangat dibutuhkan untuk pembangunan jalan lingkungan di pesisir wilayah Kabupaten Bekasi guna menunjang<br />
akses perekonomian warga.<br />
Galang Dana Bantu Korban Tsunami<br />
Sambungan dari Hal 9<br />
Dikatakannya, penggalangan<br />
dana sudah dilalukan sejak<br />
kemarin. Karena masih banyak<br />
murid yang tidak masuk<br />
kemarin, maka aksi serupa<br />
dilakukan hari ini.<br />
“Penggalangan dana ini<br />
tanpa komandi dari guru –<br />
Kisah Kasih dari Muaragembong<br />
Sambungan dari Hal 9<br />
guru. Karena selama libur<br />
siswa melihat di media sosial<br />
dan media masa keadaan<br />
disana.<br />
Sehingga mereka berinisiatif<br />
sendiri mengumpulkan<br />
dana,” katanya belum lama<br />
ini.<br />
Karena tidak ada pemberitahuan<br />
sebelumnya, sehingga<br />
untuk membentuk program<br />
Geserin.<br />
Dirinya mempromosikan<br />
program itu melalui akun media<br />
sosial miliknya. Mulai<br />
dari Facebook hingga Whats-<br />
App Massanger.<br />
Ternyata apa yang ia sampaikan<br />
di media sosial mendapatkan<br />
respon positif dari<br />
sejumlah rekannya. Alhasil,<br />
banyak pihak yang menyumbang<br />
untuk menyokong<br />
program Geserin.<br />
“Untuk sekarang yang memberikan<br />
sumbangan tidak<br />
hanya dari Muaragembong<br />
saja,” katanya.<br />
aksi sosial ini hanya dilakukan<br />
dalam bentukan penggalangan<br />
dana. Tidak mengumpulkan<br />
sembako mauapun pakaian.<br />
“Dana yang terkumpul kami<br />
serahkan ke Radio Dakta untuk<br />
nantinya disumbangkan<br />
langsung Banten dan Lampung,”<br />
katanya.<br />
Dengan adanya kegiatan ini,<br />
Sejauh ini, waktu pemberian<br />
bantuan belum menentu.<br />
Disesuaikan dengan kapan<br />
bantuan terkumpul dan cukup<br />
untuk membeli sembako.<br />
“Kalau banyak yang nyumbang<br />
bisa setiap hari. Kalau<br />
penerima sembako ini khsusnya<br />
nenek jompo yang ada di<br />
kecamatan Muaragembong,”<br />
dia berharap, para murid bisa<br />
memiliki jiwa kemanusiaan<br />
yang tumbuh dari dirinya sendiri,<br />
tanpa ada paksaan dari<br />
orang lain.<br />
“Ini kita jadikan pembelajaran<br />
bagi anak-anak, agar mempunyai<br />
jiwa kemanusian<br />
tanpa ada yang memaksa,”<br />
tukasnya.(pra)<br />
tutupnya.<br />
Warga dapat ikut berpartisipasi<br />
untuk membantu dan<br />
mendukung program Geserin.<br />
Caranya mudah, hanya dengan<br />
mengakses akun medsos<br />
miliknya dan langsung berkomunikasi<br />
dengan Bripka<br />
Rohimah. Kamu yakin enggak<br />
tertarik ?.(*)
Metropolis<br />
sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> TAHUn <strong>2019</strong> HALAMAN 16<br />
Kawasan Kumuh Masih 236 Hektare<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Masih terdapat<br />
236,5 hektare kawasan ku muh<br />
di Kota Bekasi sampai de ngan awal<br />
<strong>2019</strong>. Kawasan kumuh tersebut<br />
tersebar di 56 kelurahan dan 12<br />
kecamatan se – Kota Bekasi. Demikian<br />
disampaikan Sekretaris Dinas<br />
Perumahan, Kawasam Permu kiman<br />
dan Pertanahan (Disper kimtan)<br />
Kota Bekasi, Imas Asiah.<br />
Ia menjelaskan, jumlah itu menunjukkak<br />
penurunan dibanding tahun<br />
2016 yang mencapai 430 hektare.<br />
Artinya, telah terdapat 193,5 hektare<br />
kawasan kumuh yang tertata.<br />
Menurut dia, pihaknya memiliki<br />
program untuk mengurangi kawasan<br />
kumuh di Kota Bekasi. Yakni, dengan<br />
program Kota Tanpa Kumuh<br />
(Kotaku).<br />
“Jadi dalam program kotaku dari<br />
Disperkimtan, kita target di tahun<br />
<strong>2019</strong> ini bisa berkurang sekitar 80<br />
u Baca Kawasan...Hal 15<br />
Kelompok Begal<br />
‘Gangster Jakarta’<br />
Diringkus<br />
Tidak Ragu Bacok Korban<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Kelompok<br />
remaja yang menamanakn diri<br />
Gang ster Jakarta diringkus polisi<br />
di kontrakannya yang berada di<br />
Kampung Kemandoran, Kelurahan<br />
Pekayon Jaya, Jumat (3/1). Alhasil<br />
polisi menangkap delapan dari<br />
sembilan orang remaja yang<br />
diketahui baru selesai melakukan<br />
aksi pembegalan di Jalan Raya<br />
Pange ran Jayakarta, Kelurahan<br />
Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria,<br />
Kamis (2/1).<br />
Mereka masih berusia belasan<br />
tahun. Diantaranya ialah HS alias<br />
Golden (16), MDS (16), MZ (16),<br />
DF (16), AL (17), DR (19), YYT (16)<br />
dan NRDN (20). Sementara, satu<br />
orang lain yang belum tertangkap<br />
ialah NPL.<br />
Wakapolres Metro Bekasi Kota,<br />
AKBP Eka Mulyana menjelaskan,<br />
penangkapan bermula dari aksi<br />
korban pada malam sebelumnya.<br />
Mereka membegal warga yang<br />
tengah melintas disekitar Summarecon<br />
Bekasi.<br />
u Baca Kelompok...Hal 15<br />
TUNGGU PENUMPANG: Bus Trans Patriot menunggu penumpang di Terminal Bekasi.<br />
Tarif Bus Trans Patriot Dinilai Wajar<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Tarif Bus Trans Patriot<br />
untuk satu kali perjalanan sebesar Rp4 ribu.<br />
Sejumlah penumpang, menilai tarif tersebut<br />
wajar dan sesuai dengan kemampuan warga<br />
Kota Bekasi.<br />
Salah satu penumpang, Mega Puspa mengatakan,<br />
tarif itu tidak terlalu tinggi atau<br />
rendah. “Standar sih, wajar, kalau Rp3 ribu<br />
lebih murah,” katanya kepada Radar Bekasi,<br />
Jumat (4/1).<br />
Menurutnya, keberadaan Bus Trans Patriot<br />
memudahkan dia untuk beraktivitas. Selain<br />
RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
itu, penggunaan bus tersebut juga dinilai<br />
lebih aman dan nyaman karena tidak ada<br />
penjual.<br />
Penumpang lainnya, Ajeng Dian juga<br />
beranggapan sama. Ia menilai tarif bus itu<br />
u Baca Tarif...Hal 15<br />
RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
UNGKAP KASUS: Kawanan tersangka kasus pembegalan dihadirkan saat<br />
ungkap kasus di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/1). Polisi mengaman<br />
k an barang bukti berupa enam sepeda motor, tiga senjata tajam dan<br />
lima unit gawai.<br />
SENIOR IDOL<br />
30-31 DESEMBER 2018 21 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
26 - 27 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />
Keterangan Lebih Lanjut<br />
Dapat Menghubungi :<br />
(021) 888 63639 /<br />
(021) 889 66 203<br />
29 - 31 <strong>JANUARI</strong> 2018<br />
3 FEBRUARI <strong>2019</strong><br />
HOUSE OF VERZA<br />
Wedding Gallery<br />
PT. BINA BANGUN WIBAWA MUKTI (PERSERO)<br />
BADAN USAHA MILIK DAERAH KABUPATEN <strong>BEKASI</strong>