05.01.2019 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 5 JANUARI 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

adar_bekasi<br />

radarbekasi.id<br />

SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

KORANNYA ORANG <strong>BEKASI</strong> HARGA RP 4.000 | HARGA BERLANGGANAN RP 96.000<br />

11 Korban<br />

Masih<br />

Tertimbun<br />

SUKABUMI - Proses evakuasi korban<br />

bencana longsor di Kampung Garehong,<br />

Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi,<br />

Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi<br />

kembali membuahkan hasil. Pada hari<br />

keempat pencarian, tim SAR gabungan<br />

yang dibantu dengan relawan berhasil<br />

menemukan empat jenazah.<br />

“Proses evakuasi bencana longsor pada<br />

hari ke lima ini, petugas gabungan berhasil<br />

menemukan kembali empat jenazah. Kita<br />

bekerja secara simultan dengan memaksimalkan<br />

alat yang ada,” jelas Danrem 061/<br />

Surya Kencana Kolonel Inf, M Hasan saat<br />

melakukan konferensi pers di posko terpadu<br />

penanganan bencana longsor.<br />

u Baca 11 Korban...Hal 7<br />

EVAKUASI: Petugas gabungan saat<br />

melakukan evakuasi korban bencana<br />

longsor di Kampung Garehong,<br />

Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi,<br />

Kecamatan Cisolok.<br />

Neneng Serahkan Rp8 Miliar ke KPK<br />

ENTERTAINMENT<br />

Torro Margens Tidak<br />

Mengeluh Sakit<br />

Aktor senior Torro Margens diduga meninggal<br />

karena penyakit infeksi lambung yang dideritanya.<br />

Namun semasa hidup, beliau ternyata<br />

tidak pernah mengeluh sakit.<br />

Rumah Terakhir Maria<br />

Dari dunia Jalaluddin Rumi saya ke dunia<br />

Maria. Dari Konya ke Ephesus.<br />

Kota Ephesus sendiri kini tinggal puing-puing<br />

kuno. Reruntuhannya terlihat di kanan jalan itu.<br />

u Baca Rumah...Hal 7<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

KURS Jual Beli<br />

USD 14.963 14.233<br />

EUR 17.031 16.201<br />

GBP 18.988 18.062<br />

JPY 135 129<br />

MYR 3.580 3.406<br />

SGD 10.912 10.380<br />

HKD 1.911 1.817<br />

CNY 2.169 2.063<br />

SAR 3.984 3.790<br />

AUD 10.562 10.046<br />

04:19 11:58 15:25 18:12 19:28<br />

JAKARTA-Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi (KPK) kembali menerima<br />

pengembalian uang dari Bupati Bekasi<br />

(nonaktif) Neneng Hasanah Yasin.<br />

Pengembalian uang ini berkaitan<br />

dengan kasus dugaan suap izin<br />

pembangunan proyek Meikarta.<br />

Juru bicara KPK Febri Diansyah<br />

menyebut hingga saat ini lembaganya<br />

sudah menerima pengembalian dari<br />

Di Rumah Tiup Tina, siapa saja<br />

bisa belajar lebih mendalam<br />

sekaligus menguji berbagai alat<br />

musik tiup. Dedikasi Risma,<br />

sang pemilik, kepada kopi dan<br />

sepeda juga total.<br />

GUNAWAN SUTANTO,<br />

Jogjakarta<br />

DI hadapannya, seorang remaja pria<br />

ingin tahu cara menyeduh kopi. Sedangkan<br />

di “seberang sana”, melalui<br />

perantaraan aplikasi percakapan di<br />

ponsel, ada calon pembeli saksofon<br />

yang juga harus dia layani.<br />

Namun, Risma tetap bisa membagi<br />

4<br />

1<br />

2<br />

3<br />

PENGEMBALIAN BERTAHAP<br />

Jumat (23/11) Menyerahkan Rp1,9 Miliar<br />

Rabu (12/12) Rp1 Miliar Lebih<br />

Kamis (3/1) Rp2 Miliar<br />

Sebelumnya Rp3 Miliar<br />

Ke Rumah Tiup Tina, Belajar Musik, Nyeduh Kopi, dan Sepeda<br />

Lahir karena Filosofi Urip Iku Urup<br />

GUSLAN GUMILANG/JAWA POS<br />

KHAS: Ardhaseta Rismayudha alias Risma bersama koleksi saksofon di Rumah<br />

Tiup Tina Jogjakarta.<br />

Neneng dengan total Rp8 miliar.<br />

“Bupati Bekasi mengembalikan uang<br />

Rp2 miliar pada KPK terkait kasus dugaan<br />

suap dalam proses perizinan proyek<br />

Meikarta di Bekasi (3/1),” ucapnya pada<br />

awak media, Jumat (4/1).<br />

“Total pengembalian sampai saat<br />

ini adalah Rp8 miliar,” imbuhnya.<br />

Sekadar informasi, pada Rabu (12/12)<br />

u Baca Neneng...Hal 7<br />

Senin, Kasus<br />

Penyelewengan<br />

Beras Bencana<br />

Disidangkan<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN- Kasus penyelewengan<br />

beras korban bencana yang<br />

dilakukan oleh tiga oknum Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah (BPBD)<br />

Kota Bekasi segera masuk persidangan<br />

Senin (7/1) mendatang.<br />

Kasus tersebut menyeret mantan Kepala<br />

Badan Penanggulangan Ben cana Daerah<br />

(BPBD) Kota Bekasi, HI dan dua orang<br />

pegawai BPBD AD dan FS.<br />

u Baca Senin...Hal 7<br />

perhatian dengan baik. Kepada si remaja<br />

pria, dengan telaten dia menjelaskan<br />

cara menggiling kopi. Juga, bagaimana<br />

memainkan rasio kopi dan air serta<br />

teknik menggunakan pour over.<br />

Saat sang tamu mulai mempraktikkan<br />

yang dia ajarkan, tangannya dengan<br />

cekatan membalas percakapan si<br />

calon pembeli. Menjelaskan dengan<br />

detail berbagai hal yang terkait dengan<br />

saksofon yang akan dibeli.<br />

“Saya ingin urip itu urup. Berbisnis<br />

dengan menjadikan konsumen sebagai<br />

teman,” ujarnya.<br />

Begitulah cara Ardhaseta Rismayudha,<br />

nama lengkap Risma, menjalankan Rumah<br />

Tiup. Ramah, terbuka, dan tak pelit berbagi<br />

ilmu dengan siapa saja.<br />

u Baca Lahir...Hal 7<br />

Info Langganan: (021) 88863642 Redaksi: 021-88863639 Iklan: 021-88863640


2<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

BUDAYA<br />

Time’s To Change<br />

To Get Ridho Allah<br />

Oleh : Muhammad Zakaria AS<br />

Santri Ma’had Mafatih Global<br />

Assalamualaikum wr.wb<br />

Bapak,Ibu,Teman-teman dan juga Saudara<br />

sekalian coba kita mulai untuk membuka<br />

mata, hati dan fikiran kita, melihat bagaimana<br />

keadaan kondisi masyarakat di zaman<br />

milenium ini, kita bisa melihat bagaimana<br />

pengaruh-pengaruh globalisasi sudah<br />

merasuki kehidupan-kehidupan masyarakat,<br />

contohnya dalam perekonomian, politik,<br />

tradisi, fashion dan lain sebagainya.<br />

Kita ketahui pengaruh-pengaruh globalisasi<br />

sudah sangat bebas sekali, sehingga banyak<br />

sekali pengaruh-pengaruh negatif juga yang<br />

merasuki kehidupan-kehidupan masyarakat<br />

dan yang lagi ngetren sekarang ini yaitu pada<br />

momentum tahun baru, yakni dimana<br />

masyarakat mengikuti kebiasaan orang-orang<br />

majusi, nashara dan yahudi yaitu dengan<br />

merayakan tahun barudengan menyalakan<br />

kembang api, petasan, maniupm terompet<br />

dan membunyikan lonceng.Itu semua adalah<br />

termasuk diantara dari banyaknya pengaruhpengaruh<br />

negatif dari globalisasi.<br />

Karena itu apa solusinya, solusinya adalah<br />

dengan perubahan menuju kepada yang lebih<br />

baik dengan mengikuti syariat islam sehingga<br />

kita semua bisa menngapai ridha Allah SWT<br />

dan kita mulai perub ahan itu diawali dengan<br />

merubah niat kita serta menguatkannya,<br />

seperti perkataan Imam Ja’far Asshodiq guru<br />

dari imam madzhab Maliki dan Hanafi pernah<br />

berkata”Tubuh seseorang tidak akan lemah jika<br />

ia memiliki niat yang kuat”.<br />

Selain kita harus mempunyai niat yang kuat,<br />

kita juga harus bisa bersungguh sungguh<br />

dalam menjalankannya seperti di kitab Ta’lim<br />

Muta’alim karangan Imam Az Zurnuji<br />

rahimakumullah ”Barang siapa yang mencari<br />

sesuatu dengan bersungguh sungguh niscaya<br />

ia akan menda patkannya, barang siapa yang<br />

mengetuk ngetuk pintu secara terus menerus<br />

niscaya ia akan masuk ke dalam” maksudnya<br />

apa, jadi jika kita menginginkan sesuatu, maka<br />

berusahalah untuk menngapainya dan<br />

lakukanlah secara terus menerus niscaya<br />

Insya Allah akan berhasil dan selain itu, untuk<br />

melaksanakannya kita harus mempunyai<br />

pandangan yang luas/besar, seperti yang<br />

dijelaskan di kitab Ta’lim Muta’alim pada<br />

sebuah syair yang artinya: ”Akan menjadi<br />

besar perkara yang kecil bagi orang yang<br />

memiliki pandangan yang sempit dan akan<br />

menjadi keci perkara yang besar bagi orang<br />

yang mempunyai pandangan yang luas/<br />

besar”. Maksud pada syair disitu adalah jika<br />

ingin menggapai sesuatu yang besar, maka<br />

akan mudah jika kita mempunyai pandangan/<br />

pengetahuan yang luas/besar karena sesuatu<br />

besar akan menjadi sesuatu yang kecil jika<br />

dilihat oleh orang-orang yang mempunyai<br />

pandangan/pengetahuan yang luas/besar.<br />

Insya Allah dengan niat dan usaha kita yang<br />

kuat untuk berubah, Allah akan merubah<br />

keadaan kita seperti didalam Al Quran surat<br />

Ar Radu ayat 11:<br />

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah<br />

keadaan suatu kaum sebelum mereka<br />

megubah keadaan diri mereka sendiri” karena<br />

itu, mulailah dari sekarang sebelum kita<br />

merubah orang lain rubahlah diri kita sendiri<br />

terlebih dahulu dengan berusaha keras untuk<br />

berubah dengan menerapkan syariat aturanaturan<br />

islam didalam kehidupan kita, didalam<br />

perekonomian, politik, pendidikan dan juga<br />

dalam berkeluarga serta seluruh aspek-aspek<br />

kehidupan dan jika kita sudah menerapkan<br />

aturan-aturan islam yang sesuai dengan al<br />

quran, kita akan bisa meraih keridhaaan Allah<br />

SWT dan barang siapa yang berusaha<br />

mencapai ridha Allah SWT sejengkal niscaya<br />

Allah akan men dekatinya sehasta dan barang<br />

siapa yang mende katinya dengan berjalan<br />

niscaya Allah akan mendekatinya seperti<br />

berlari dan itulah pesan dan kesan serta saran<br />

dari saya dan sekali lagi ingat perkataan<br />

saya”Waktunya kita berubah mulai dari saat ini<br />

serta dari diri kita sendiri”.Wabillahi taufiq<br />

walhidayah tsummassalamualaikum wr.wb. (*)<br />

Batang Yang Terlanjur<br />

Kering Kini Patah<br />

Oleh : Nurjanah<br />

Siswi SMAN 2 Cikarang Pusat<br />

Perasaanku mulai berkecamuk lagi<br />

dan lagi. Sungguh aku muak berada<br />

di ruangan ini. Aku lelah, ya Tuhan.<br />

Aku terpekur di pojok kamarku. Aku<br />

ingin pergi dari tempat menyesakkan<br />

ini. Tapi, satu hal yang menahanku.<br />

Seseorang yang amat ku sayangi di<br />

dunia ini. Ibu!<br />

”Kenapa ibu selalu menahanku di<br />

tempat gila ini?” Batinku terus saja<br />

mempertanyakan hal bodoh itu.<br />

Tanganku tak henti-hentinya memukul<br />

kepala yang teramat sakit. Bukan<br />

fisikku sih sebenarnya yang sakit, tapi<br />

sakit oleh semua yang ku pikirkan.<br />

Sungguh aku tak ingin mengingat<br />

semua kejadian meyesakan itu. Aku<br />

ingin membakar habis semua<br />

kesesakanku selama ini. Semua yang<br />

kualami sejak bertahun-tahun lamanya.<br />

Masalah yang semakin beruntun tak<br />

pernah reda dan berujung.<br />

Suara itu menggelegar bagai petir<br />

menyambar dan menakutkan siapapun<br />

yang mendengarnya. Ya, siapapun.<br />

Itu suara ayahku, tepatnya ayah tiriku<br />

yang berubah menjadi sosok yang<br />

teramat buas di rumah ini. Saat marah,<br />

marahnya meluap-luap. Tumpah ruah<br />

membanjiri ketenangan yang enyah<br />

seketika. Ku kira aku berfikir salah<br />

selama ini. Bukan Ayah tiriku yang<br />

berubah menjadi buas. Dia memang<br />

asli begitu. Dia hanya pura-pura jinak<br />

untuk meluluhkan hati Ibuku, agar<br />

bisa mendapatkan yang ia inginkan.<br />

Dia telah menghancurkan harapan<br />

ibuku dan melenyapkan segalanya.<br />

Dulu aku mengira ia akan merengkuh<br />

aku dan ibuku dalam kedamaian.<br />

Namun, aku salah sangka dan semua<br />

telah terjadi. Batang yang patah tak<br />

mungkin menyatu lagi.<br />

Malam ini pipiku basah dibanjiri tetesan<br />

air mata yang perlahan semakin deras.<br />

Seperti hujan diluar sana yang perlahan<br />

semakin deras menambah riuh suasana<br />

hatiku. Aku duduk memantung di ruangan<br />

yang gelap ini dengan tangan<br />

menutup rapat-rapat kedua telingaku<br />

berharap dapat tuli dan tak mendengar<br />

apa pun. Tuhaan, jujur saja aku berharap<br />

malam ini, aku berharap hujan ini<br />

semakin deras saja agar pendengaranku<br />

tuli hingga yang kudengar suara hujan<br />

dan petir saja. Aku lebih takut mendengar<br />

suara yang lebih dahsyat dari pada petir,<br />

yaitu suara ayah. Ayah? Ohh, tidak!<br />

Kurasa tak pantas laki-laki itu kupanggil<br />

dengan sebutan ayah! Dia lebih pantas<br />

kusebut laki-laki jahat. Kurasa Tuhan<br />

belum berpihak padaku. Aku tetap<br />

mendengar suara pengacau itu diiringi<br />

riuhnya gemercik air hujan yang menerjang<br />

kerasnya genting yang kemudian<br />

terlempar jauh jatuh keranah.<br />

Terdengar dia meraung-raung layaknya<br />

penyihir hitam di kegelapan. ”Dasar<br />

wanita tak tahu diuntung, bodoh !!”.<br />

Suara itu menyelinap masuk ke dalam<br />

gendang telingaku. ”Kau yang bodoh!<br />

berani sekali kau selingkuh dan tak<br />

pernah lagi menafkahi aku, istrimu.<br />

Kurang apa saya selama ini? saya selalu<br />

diam dengan sikapmu yang menjijikan<br />

itu! Berharap suatu ketika kamu sadar<br />

dan menyesalinya”. Ujar ibuku terisak<br />

dalam tangisnya. ”Plakkkk!!!”. Betapa<br />

kerasnya tamparan itu menembus<br />

tembok dinding kamar berlapis semen<br />

hingga terdengar oleh ku. Aku bergegas<br />

membuka pintu dan membantingnya<br />

tanpa rasa ampun. Ibu yang terbaring<br />

lemah diiringi tangisan yang terdengar<br />

lirih nan rapuh. Aku hanya mencoba<br />

menenangkan dan memeluk ibu.<br />

Sedangkan dia, Dia pergi begitu saja<br />

menghilang di tengah rintik hujan dan<br />

gelapnya malam. Berharap ia takkan<br />

pernah kembali.<br />

Keesokan hari ibuku mulai membaik.<br />

Aku pergi ke sekolah. Tak jauh dari<br />

rumahku ada pangkalan angkutan umum.<br />

Lima belas menit perjalananku untuk<br />

sampai ke sekolah. Aku beruntung jalanan<br />

di daerah ku tak pernah macet. Biasanya<br />

aku berjalan kaki menuju pangkalan<br />

angkot. Tiba-tiba suara kelak son motor<br />

membuyarkan lamunanku. ”Sa, ayo<br />

berangkat sama kita!” ajak Rhey ”Ya nih<br />

kita refreshing biar gak pusing belajar<br />

mulu, hahaha..!” sambung Dinda. Aku<br />

berdiri dan mematung sejenak untuk<br />

segera memikirkan tawaran menarik<br />

ini. Tanpa pikir panjang aku langsung<br />

menghapiri dan ikut mem bonceng pergi<br />

ke tempat tujuan mereka karena saat<br />

itu pula aku membutuhkan hal yang<br />

membuat pikiranku lebih baik tak kacau<br />

seperti ini. Beberapa jam kemudian aku<br />

dan 2 temanku tiba ditujuan, namun<br />

aku merasa bingung ini tempat apa dan<br />

dimana. ” Rhey din kita dimana dan<br />

mereka semua siapa?” Aku terperangai<br />

dengan seribu tanya. ”Mereka semua<br />

temen-temen gue, jangan takut santai<br />

aja kali!”. Jelas dinda sambil menepuk<br />

pundak kanan ku. ”Oh baiklah bagus<br />

kalo gigitu”. Kataku dengan separuh<br />

keraguan. ”Oh iya nih temen gue kenalin<br />

namanya Melisa”. Ujar Rhey ”kita geng<br />

sekolah penganguran” jawab mereka<br />

dengan penuh canda. Hingga beberapa<br />

jam kemudian kami melewatkan waktu<br />

dengan berbincang cukup asik memang<br />

tapi penampilan dan gaya mereka cukup<br />

membuat kurisih namun ini cukup<br />

membuatku merasa terhibur, tak terasa<br />

matahari akhirnya mengantar malam<br />

menyambut sinar rembulan.<br />

Aku sudah mulai tak nyaman disini<br />

” Dinda kita pulang yuk hari sudah mulai<br />

gelap!”. Pintaku sambil mendekatinya.<br />

”Jangan ini masih sore Sa sebentar ya?”.<br />

Tawar dinda sambil meminta sebungkus<br />

obat dari temannya yang berambut<br />

gimbal dan teihat pucat. Si gimbal itu<br />

merogok kantung celana dan menyodorkannya<br />

pada dinda. ”Eh Sa lu bukannya<br />

lagi pusing dan banyak masalah<br />

ya dan lu kelihatan lelah banget<br />

sekarang?”. Tanya dinda sambil<br />

merangkul bahuku. ”Iya din lu kan tahu<br />

sendiri keadaan keluarga gue ancur<br />

bertumpah ruah”. Jawabku dengan<br />

penuh kepercayaan. ” Ya udah lu minum<br />

ini aja ya siapa tau lu baikan minum<br />

ini?”. Dinda memberikan sebungkus<br />

pil mirip permen obat pusing, aku<br />

langsung mengambil dan membuka<br />

obat itu dan memasukannya kedalam<br />

mulut. Aku menongakan sebotol air<br />

unttukku minum bersama obat itu<br />

karena aku ingin merasakan kenyamanan<br />

seperti apa yang mereka rasakan. Sedetik<br />

sebelum benda itu tertelan aku terperanjat<br />

teringat obat apa ini dalam<br />

benakku aku bertanya seorang diri.<br />

Inikah yang namanya narkoba oh ya<br />

Tuhan betapa bodohnya aku. Aku<br />

menyemburkan benda itu dari dalam<br />

mulutku. Hingga semburan itu terkena<br />

si gombal tepat pada wajah sangarnya,<br />

sebab aku refleks aku menyemburkan<br />

tanpa berfikir kemana akan ku buang.<br />

Tak ada waktu lagi untukku berlamalama<br />

berfikir. Aku syok setengah kaget<br />

dan teramat marah lebih marah<br />

dibanding si gimbal yang berwajah culas<br />

itu. Ia terperangah dalam duduknya,<br />

bermuka marah dengan gigi yang rapat<br />

seperti seseorang yang menggigit tulang<br />

yang tak pernah hancur. Ekspresi itu<br />

wajah yang memerah, hidung yang<br />

mengembang, mata yang tersorot tajam<br />

pada satu sisi ya ia menatapku dengan<br />

penuh amarah yang meluap-luap.<br />

Dengan wajah yang basah seolah<br />

memakai topeng yang menyeramkan<br />

untukku. ”Sialan lu Melisa obat mahal<br />

tuh malah lu sembur, ke gue lagi emang<br />

gue tempat pembuangan apa ?”. Kata<br />

dia, teramat dekat sekali dengan wajahku.<br />

Dia menaikan kaki kirinya tepat<br />

disamping tempat dudukku. Aku<br />

melawannya aku tidak mau kalah dengan<br />

orang gila ini, semua yang ada ditempat<br />

ini. ”Heh gimbal gak ada yang berhak<br />

lu, lu semua marah dibanding gue. Apa<br />

maksud kalian memberikan narkoba<br />

pada gue, kalian semua mau hancurin<br />

hidup gue ?”. Aku terperanjat dari tempat<br />

duduk beralih bangun dari ganasnya<br />

paku yang ada dihadapanku. Aku<br />

mendorong pundak si gimbal itu agar<br />

dia tak menyepelekanku lagi.”haha<br />

berani sekali kau, jangan harap lu bisa<br />

pulang malam ini”. Dia mengernyitkan<br />

dahi dan memanggil teman-temannya<br />

untuk menahanku disini. Tapi mereka<br />

semua kecuali Dinda dan Rhey masih<br />

setengah sadar dari efek obat itu.<br />

Sedangkan beberapa temannya sudah<br />

tumbang terhampar bebas dikardus<br />

berserakan bersandar pada tembok<br />

lusuh dan usang seperti gedung tua ini<br />

yang amat rapuh. Mereka tak berkutik<br />

lagi, terlihat menenangkan sekaligus<br />

menyeramkan karena setelah 5-6 jam<br />

berikutnya mereka akan merasakan<br />

sakit yang luar biasa yang menyebabkan<br />

tulang-tulang terasa merekat, tubuh<br />

yang menggigil, kulit yang berbalut<br />

keringat dingin dan jantung yang<br />

berdetak lebih kencang lagi. Fase inilah<br />

dimana tubuh membutuhkan penenang<br />

kembali dan terus seperti itu.<br />

Dinda dan Rhey mencoba menahanku<br />

ditempat ini. Sontak aku lari dan menjauhi<br />

tempat itu, tapi tidak dengan mereka<br />

berdua tetap mengejar dan medekatiku.<br />

Aku berlari dengan ter engah-engah<br />

sekuat saat aku berlari mengejar ayahku<br />

dulu yang pergi tanpa seizinku, kaki yang<br />

dulu kecil ini sekarang sudah besar menjadi<br />

seorang wanita yangi tinggi semapai dan<br />

sosok yang cantik. Seperti apa yang dulu<br />

ayah katakan padaku, sebelum ayah<br />

mening galkan aku dan ibu dengan semua<br />

masalah baru dimulai saat aku berusia<br />

5 tahun. Aku belum mengerti apapun<br />

namun lambat laun aku mengerti<br />

semuanya meski aku tak pernah ingin<br />

mengenyam pahitnya hal ini seorang<br />

diri. Lamunanku buyar seketika saat<br />

ujung kakiku menghantam batu yang<br />

cukup besar. ”Blukkkk!” Aku terjatuh,<br />

lututku terkena kerasnya aspal jalanan<br />

kompleks yang lengang. Aku tak perduli<br />

lagi dengan luka ku yang menganga.<br />

Lamat-lamat ku menoleh kebelakang<br />

mereka berlari dan sambil menunjuk<br />

kearahku terlihat mereka begitu lelah<br />

be gitupun aku. ”Oh ya tuhan lindungi<br />

aku, aku tak mau kehidupanku hancur.<br />

Sudah cukup ibu dan ayahku hancur<br />

karena keegoannya sendiri. Aku, aku tak<br />

mau itu terjadi padaku tuhan tolong aku!”<br />

Aku lari meski terpincang-pincang.<br />

Di kelokan jalan aku aku menemui<br />

sebuah gerobak sampah. Dengan cepat<br />

aku bersembunyi di samping gerobak<br />

yang terapit sebuah tembok. Aku<br />

tersungkur dibalik roda dengan penuh<br />

rasa cemas ”tuhan lindungilah aku<br />

please!”. Aku menundukkan kepala<br />

dan memejamkan mataku. ”Hey kau<br />

sedang apa?”. Aku terperangah kaget<br />

”please tolong pergi dari sini gue gak<br />

mau minum benda itu lagi please!”.<br />

Aku memohon dengan mata yang masih<br />

terpejam. ”Saya Rizky, saya bukan orang<br />

jahat. Kenapa kau seperti orang yang<br />

ketakutan?”. Dia berdiri terheran<br />

melihatku, dia mengenakan peci dan<br />

baju koko teramat asing bagiku. ”Tidak<br />

tak ada apa-apa aku, mellisa. Aku<br />

menonggak kearah wajahnya dengan<br />

penuh rasa malu. ”Sudah lah jangan<br />

berbohong, kenapa malam- malam<br />

begini kau masih berkeliaran apa kau<br />

tak ingin pulang?”. Ia berjalan beriringan.<br />

” Aku ingin pulang tapi sepanjang jalan<br />

tak kutemukan orang satupun untukku<br />

bertanya. Aku tidak tahu ini dimana ?”.<br />

Dengan wajah yang lesu dan berjalan<br />

dengan tertatih. Akhirnya dia mengantarkan<br />

ku kepangkalan angkutan umum<br />

dekat kompleks itu, iapun mengobati<br />

luka ku dengan selembar perban.<br />

Sesampai di rumah tak ada orang<br />

yang menungguku pulang, tak ada yang<br />

mengkhawatirkanku. ”Huhft”. Aku<br />

menghela nafas panjang atas apa yang<br />

telah terjadi padaku. Aku melirik jam<br />

sekilas, menujukan pukul 22.45 wib.<br />

Aku terhempas diatas tempat tidur ini,<br />

tersungkur lemah dengan seribu rasa<br />

yang menguasai pikiranku. Bertengger<br />

photo masa lalu ku ayah ibu dan sikecil<br />

yang manis ya, itu aku yang berada<br />

dipangkuan Ayah dengan gelak tawa<br />

mereka yang terlihat dibalik binar-binar<br />

cinta yang tumbuh bersemi. Bagai musim<br />

yang berganti semua itu pudar dan lari,<br />

berguguran dengan daun yang bejatuhan<br />

diterpa angin dan panasnya mentari<br />

yang membakar daun tanpa ada siraman<br />

air yang menyejukkan. Air mataku<br />

mengalir deras saat kenangan menyesakkan<br />

memutar kembali melodi menyedihkan<br />

yang menyayat hati, menusuk terus<br />

menusuk hingga luka itu menganga<br />

lagi. Memilukan hati, ahh biar saja agar<br />

hatiku kebas akan semua ini.<br />

Usiaku 5 tahun saat itu, ibu ku sakit.<br />

ya, sakit yang tak biasa. Selama 3 bulan<br />

berlalu ibuku mengalami gangguan<br />

jiwa. Hal buruk terjadi beruntun berduyun-duyun<br />

hingga harus menguatkan<br />

hatiku. Saat ibu dalam posisi kejiwaan<br />

yang terganggu akibat perilaku ayah<br />

yang tak pernah menafkahi dan tak<br />

pernah terbuka layaknya seorang suami<br />

ataupun ayah. Ibuku bertanya sendiri<br />

padadirinya termenung dalam kesenyapan<br />

siang dan malam memikirkan<br />

semuanya. Ugh ibu betapa kuatnya<br />

engkau dengan semua ini. Hingga<br />

kekuatan enyah berubah menjadi sesuatu<br />

yang menyakitinya. Ibuku selalu<br />

memukuli dirinya sendiri, aku yang<br />

menangis dan takut melihat ibu.<br />

Begitupun aku, aku yang selalu dipukuli<br />

jika dekat dengannya. Tapi aku tidak<br />

pernah benci dengan hal itu karena<br />

aku sudah cukup mengerti itu bukan<br />

sikap ibuku yang sesungguhnya.<br />

Selama ibuku sakit, selama itu pula ia<br />

menelantarkan ku dan ibuku. Jangankan<br />

menjaga ibu dan merawat ibu. Datang<br />

menjenguk ibu dan melihat ibupun tidak<br />

kecuali, kecuali ayah datang dengan<br />

membawa surat. Wajah polosku tetap<br />

menyeruak bahagia melihat ayah datang,<br />

aku memeluknya. Tapi, itu terakhir kali<br />

aku memeluk ayah. Antara senang dan<br />

menyedihkan semua ber campur baur<br />

dengan air mata kekecewaan yang<br />

semakin menggunung dan bertumpuk<br />

seraya pecah nan ancur. Surat itu, surat<br />

percerayan ya tuhan aku baru mengerti.<br />

Aku baru merasakan semua yang ibu<br />

rasakan dahulu. Pengobatan yang<br />

berpuluh-puluh kali gagal. Ibuku tak<br />

kunjung sembuh jua. Semakin parah,<br />

ayahku pergi mening galkan tanggungjawabnya.<br />

Ya tuhan aku yang mebutuhkan<br />

cintanya dan ibu, ibu yang membutuhkan<br />

segala nya dari ayah. Semuanya sama<br />

sekali tak kami dapatkan. Semuanya<br />

hilang tenggelam jauh semakin dalam<br />

dan semakin hilang tak pernah ku<br />

harapkan dan berhenti berharap dari<br />

sesuatu yang hilang. Batang yang patah<br />

tak pernah menyatu lagi kecuali, kecuali<br />

tumbuh tunas yang baru.(*)<br />

Jeritan Kelaparan<br />

Karya : Acep Suhendar<br />

Sayang sekali aku hidup di zaman baru<br />

Tapi beruntung jika melihat keadaan ini<br />

Kau tahu apa yang ku pikirkan?<br />

Itu tentang nasib yang mengantarkanku<br />

pada kelaparan<br />

Seperti seekor kucing yang mencari<br />

tulang untuk makanannya<br />

Itu adalah hadiah terbaik dari<br />

majikannya<br />

Orasi kesengsaraan mungkin berlaku saat itu<br />

Karena perutku tak kuat menahan<br />

sengsara<br />

Besok aku akan puasa<br />

Itu adalah keberuntungan yang jarang<br />

ku dapat<br />

Akan ada banyak orang yang akhirnya<br />

bisa merasakan sepertiku<br />

Biarkan saja mereka merasakannya<br />

Hingga pada akhirnya mereka tak<br />

peduli lagi dengan apa yang kurasakan<br />

Itulah sesuatu yang normal bagi manusia<br />

Tapi tetap saja tidak bagiku<br />

Karena aku berbeda dengan mereka<br />

Makanan itu memang biasa bagi<br />

mereka<br />

Namun jika lidahku mencicipinya itu<br />

adalah surga bagiku<br />

Makanan itu memang biasa bagi<br />

mereka<br />

Namun bagiku itu lebih baik daripada<br />

kelaparan<br />

Rasanya aku hanya akan<br />

mendapatkannya seumur hidup sekali<br />

Mimpi agar segera bisa memenuhi isi<br />

perutku<br />

Ada satu hal yang menjadi alasanku<br />

Tentang rasa syukur telah terlahir ke<br />

dunia<br />

Guru menulis puisi<br />

Karya : Iman Kurniawan,S.Pd<br />

Guru menulis puisi<br />

Literasi maju<br />

Guru menulis puisi<br />

Guru hebat<br />

Guru menulis puisi<br />

Murid cerdas<br />

Guru menulis puisi<br />

Ciptakan pujangga literasi<br />

Guru menulis puisi<br />

Tak ada duka dalam belajar<br />

Guru menulis puisi<br />

Tak ada waktu terbuang<br />

Guru menulis puisi<br />

Hati senang senyum pun berkembang<br />

Guru menulis puisi<br />

Warna warni literasi terasa indah<br />

Bila guru hanya transfer ilmu<br />

Belajar tak bermakna<br />

Bila guru hanya transfer ilmu<br />

Murid tak ceria senyum tak<br />

mengembang<br />

Bila guru hanya transfer ilmu<br />

Literasi bagai mayat hidup<br />

Bila guru hanya transfer ilmu<br />

Hidup bagaikan oase dipadang pasir<br />

Bila guru dan murid menulis puisi<br />

Literasi maju guru hebat murid cerdas<br />

Bila guru dan murid menulis puisi<br />

Belajar bagaikan ditaman bunga<br />

Bila guru dan murid menulis puisi<br />

Tak ada gundah kelana dalam hati<br />

Bila guru dan murid menulis puisi<br />

Ciptakan pujangga puisi harumkan ibu<br />

pertiwi dengan cinta<br />

Cinta Dan Iklash<br />

Karya : Elis Setiawati<br />

Ya Allah ...<br />

Betapa indah kepasrahan ini<br />

Pedih pahit, senang bahagia telah<br />

kuterima<br />

Kuterima... dengan iklash<br />

Karena aku yakin engkau yang<br />

memberikan kepadaku<br />

Ya Allah dikeheningan jiwaku<br />

Dikegersangan imanku, masih kuingat<br />

Nama Besarmu<br />

Yaa Rahman, Yaa Rahiim, Yaa Malik,<br />

Yaa Kudus, Yaa Salaam<br />

Jadikanlah hamba-Mu lebih iklas<br />

menapaki kehidupan ini<br />

Kehidupan yang Engkau beri warna...<br />

Merah... kuning...jingga...ungu... bahkan<br />

hitam kelam kualami<br />

Kehidupan yang menanjak, lurus dan<br />

berliku juga terjal<br />

Kehidupan yang menggugah perasaan<br />

Sedih... bahagia ... pahit ... manis engkau<br />

berikan padaku.<br />

Yaa Allah engkau telah beri Aku<br />

persoalan<br />

Engkau berikan aku pelajaran<br />

Kuterima dengan segenap hatiku<br />

Walaupun terkadang lelah dan meronta<br />

Ampuni aku atas ketidaksabaranku<br />

Berikan keiklasan itu wahai Tuhanku<br />

Wahai Sang pembolak balik hati<br />

Berikan kekuatan iman padaku<br />

Agar aku tetap berpijak di jalan Mu


JURNALISME WARGA 3<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

ANDA MENULIS KAMI PUBLIKASIKAN<br />

Layangkan unek-unek dan keluhan Anda terkait berbagai<br />

persoalan, layanan publik, lingkungan, kinerja aparat baik<br />

pemerintahan maupun kepolisian, serta pelayanan umum<br />

lainnya. Kirim langsung ke :<br />

radar bekasi<br />

@radarbekasi |<br />

ariesant.radar@gmail.com<br />

radarbekasi@gmail.com<br />

bismanradarbekasi@gmail.com<br />

@gobekasi<br />

085710036461<br />

081319221797<br />

MOBIL AMBULANS DAN MOBIL JENAZAH<br />

Hubungi RUMAH ZAKAT <strong>BEKASI</strong><br />

(021) 88397001 | 0817 214843 | 0817 0998267<br />

NOMOR TELEPON PENTING<br />

Lemah, Kemampuan Jokowi Tangani Bencana<br />

PT Angkasa Pura II (Persero)<br />

memberi izin taksi daring untuk<br />

beroperasi di 16 bandara yang<br />

dikelola perseroan.<br />

Dalam keterangannya di beberapa<br />

media massa, PT Angkasa<br />

Pura II (Persero) menyatakan<br />

memberi izin taksi daring untuk<br />

beroperasi di 16 bandara yang<br />

dikelola perseroan. Biasanya<br />

di bandara yang dikelola Angkasa<br />

Pura II, taksi daring tidak<br />

diperbolehkan beroperasi.<br />

Direktur Utama Angkasa Pura<br />

II, Muhammad Awaluddin,<br />

men jelaskan kebijakan yang<br />

akan dibuat tersebut bertujuan<br />

untuk memberikan banyak<br />

pilihan moda transportasi kepada<br />

masyarakat menuju bandara<br />

yang dikelola pihaknya.<br />

Pemberian izin sungguh<br />

membantu para pengemudi<br />

taksi daring dan juga masyarakat<br />

pengguna bandara dalam memilih<br />

moda angkutannya sesuai<br />

kebutuhannya. Selama ini<br />

masyarakat pengguna bandara<br />

kesulitan jika hendak memesan<br />

taksi daring untuk melanjutkan<br />

perjalanannya. Seringkali masyarakat<br />

diteror dan pengemudi<br />

taksi daring mengalami kekerasan<br />

jika tertangkap mengambil<br />

penumpang di bandara.<br />

Sebenarnya di bandara Soekarno<br />

Hatta dan di Halim Perdanakusuma<br />

sudah diperbolehkan<br />

taksi daring dari Grab<br />

beroperasi mengambil penumpang.<br />

Izin itu diperbolehkan<br />

dan diberikan tetapi si pengemudi<br />

atau perusahaan (koperasi)<br />

diminta membayar pungutan<br />

sebagai ikatan kerja sama dengan<br />

pengelola bandara. Ikatan<br />

kerja sama dengan membayar<br />

iuran sejumlah uang itu sama<br />

seperti diberlakukan pengelola<br />

bandara kepada taksi reguler<br />

yang mau beroperasi mengambil<br />

penumpang di bandara. Begitu<br />

pula si penumpang atau pengguna<br />

taksi daring membayar<br />

biaya tambahan Rp 20.000 saat<br />

mengorder taksi daring.<br />

“Kenapa kami tidak akan melarang?<br />

Karena menurut saya,<br />

SUDAH banyak bencana<br />

alam yang menimpa negeri<br />

ini, mulai dari tanah longsor,<br />

erupsi gunung berapi, gempa<br />

bumi hingga pesawat jatuh.<br />

Tahun 2018 bisa dibilang<br />

sebagai tahun yang penuh<br />

ujian untuk Indonesia. Musibah<br />

bencana alam silih berganti<br />

sepanjang tahun ini.<br />

Bencana teranyar adalah<br />

tsunami di Selat Sunda, yang<br />

menurut data Badan Nasional<br />

Penanggulangan Bencana<br />

(BNPB) hingga pukul 13.00<br />

WIB hari Selasa (25/12) ini,<br />

tercatat telah menelan korban<br />

jiwa sebanyak 429 orang.<br />

Sebelum tsunami di Banten<br />

dan Lampung, bencana tsunami<br />

dan gempa dahsyat juga<br />

melanda wilayah Palu dan<br />

Donggala, Sulawesi Tengah<br />

pada bulan September lalu.<br />

Waktu itu, BMKG menyatakan<br />

tsunami setinggi 1,5 meter terjadi<br />

di Palu, Sulawesi Tengah, pasca<br />

Gempa Bumi 7,4 Skala Richter<br />

menghantam pada pukul 17.02<br />

WIB, berada pada kedalaman<br />

10 kilometer dengan koordinat<br />

0.18 LS dan 119.85 BT.<br />

Sebulan sebelum gempa dan<br />

tsunami di Sulteng, terjadi gempa<br />

bumi besar yang me nerjang<br />

Nusa Tenggara Barat (NTB).<br />

Bencana di NTB ini menewaskan<br />

lebih dari 500 orang, dan sebagian<br />

besar terjadi di sisi utara Pulau<br />

Lombok.<br />

Pada peristiwa bencana alam<br />

tersebut, tidak terlihat adanya<br />

direction yang jelas dari Joko<br />

Widodo sebagai Kepala Negara<br />

dan Presiden RI.<br />

Seperti Orang Bingung<br />

Dalam setiap tragedi tersebut,<br />

Jokowi hanya sekedar datang<br />

untuk foto-foto dan berpose<br />

didepan kamera para wartawan.<br />

Misalnya, kedatangan Jokowi<br />

ke wilayah tsunami Selat Sunda,<br />

di Banten dia malah jalan-jalan<br />

sendirian di pinggir pantai<br />

seperti orang kebingungan.<br />

Sehingga kedatangan Jokowi<br />

ke lokasi bencana terkesan<br />

seperti sedang melakukan<br />

pencitraan. Oleh karena itu wajar<br />

kalau banyak masyarakat yang<br />

menilai kedatangan Jokowi ke<br />

lokasi bencana alam tidak terlalu<br />

memberi banyak manfaat.<br />

Alih-alih bersungguh empati<br />

bertemu dengan para korban<br />

bencana tsunami di Banten dan<br />

Lampung, Jokowi malah lebih<br />

viral dengan kegiatan untuk<br />

itu pilihan moda trans portasi<br />

masyarakat. Memang harus<br />

difasilitasi,” lawan pem berian<br />

izin bagi taksi daring diungkapkan<br />

oleh direktur Angkasa Pusat II<br />

kepada media massa pada Selasa<br />

(1/1-<strong>2019</strong>).<br />

Alasan yang disampaikan oleh<br />

direktur Angkasa Pura II tersebut<br />

sangatlah tepat, memfasilitasi<br />

masyarakat untuk bebas dalam<br />

memilih moda transportasinya.<br />

Memang sudah seharusnya<br />

pengelola layanan publik atau<br />

kawasan publik seperti bandara<br />

atau stasiun dan terminal bus<br />

bertanggung jawab memenuhi<br />

dan melayani kebutuhan masyarakat<br />

dalam bertransportasi.<br />

Termasuk juga seharusnya<br />

pengelola bandara, stasiun dan<br />

terminal tidak boleh memungut<br />

biaya seperti calo kepada para<br />

(perusahaan) pengemudi, apalagi<br />

masyarakat pengguna<br />

fasilitas layanan publik.<br />

Mengatur dan mengawasi<br />

kawasan publik agar ramah dan<br />

”shooting di pinggir pantai”.<br />

Rakyat sekarang sudah semakin<br />

c erdas. Tidak gampang<br />

di b odohi oleh aksi-aksi murahan<br />

”sutradara film politik”.<br />

Seorang kepala negara yang<br />

berwibawa dan memiliki kemampuan<br />

leadership yang<br />

mumpuni, seharusnya cepat<br />

tanggap dan responsif dalam<br />

setiap menghadapi krisis yang<br />

bersifat mendadak seperti<br />

kasus bencana alam ini.<br />

Pada saat menerima informasi<br />

terjadi tsunami di Selat Sunda,<br />

Presiden Jokowi seharusnya<br />

bisa dengan cepat mengumpulkan<br />

para menteri serta pimpinan<br />

lembaga serta badan<br />

yang terkait dengan penanganan<br />

bencana alam. Misalnya, seperti<br />

Menteri Sosial, Menteri PUPR,<br />

Kepala Basarnas, Kepala BMKG<br />

dan Kepala BNPB.<br />

Tujuannya, untuk mengumpulkan<br />

data dan informasi<br />

mutakhir dari lapangan. Nah<br />

dari pengumpulan informasi<br />

tersebut, Presiden lalu membuat<br />

arahan dan instruksi kepada<br />

nyaman diakses oleh masy arakat<br />

adalah kewajiban para pekerja<br />

atau pelayan di kawasan publik<br />

bersangkutan. Para pe kerja itu<br />

sudah menerima gaji yang<br />

dibayarkan oleh pajak masyarakat<br />

dan harus bekerja baik tanpa<br />

memungut biaya tambahan lagi<br />

karena itu liar dan melawan UU<br />

Pelayanan Publik.<br />

Jadi sebaiknya juga direktur<br />

Angkasa Pura II dan pengelola<br />

ka wasan publik lainnya me mastikan<br />

bahwa tidak ada lagi pungutan<br />

tambahan atas nama pengelolaan<br />

dan pengawasan layanan<br />

publik. Kawasan Pe layanan Publik<br />

harus dibebaskan dari segala<br />

pungutan tambahan yang<br />

memberatkan mas yarakat.<br />

Jika masih ada biaya kerja<br />

sama seperti selama ini kepada<br />

perusahaan taksi yang dibeban<br />

kan oleh pengelola ba n dara,<br />

intansi lain, seperti TNI atau<br />

Polri untuk melakukan pencarian<br />

korban bencana.<br />

Jika Presiden mampu bekerja<br />

cepat tanggap, dengan sendirinya<br />

masyarakat bisa melihat kesungguhan<br />

pemerintah dalam membantu<br />

korban bencana alam.<br />

Penanganan Bencana<br />

Dalam situasi krisis, Presiden<br />

juga perlu menguasai pengetahuan<br />

umum tentang bencana<br />

alam. Hal-hal seperti ini tampaknya<br />

tidak dipunyai Jokowi.<br />

Padahal dia sudah menjadi<br />

Presiden selama empat tahun<br />

dan telah beberapa kali<br />

menghadapi bencana alam.<br />

Tapi masyarakat tidak melihat<br />

adanya kesungguhan dari<br />

Presiden Jokowi dalam menangani<br />

tragedi kemanusiaan<br />

akibat bencana alam.<br />

Setidaknya seorang Presiden<br />

bisa memahami tahapantahapan<br />

dalam penanganan<br />

bencana alam. Tahap pertama,<br />

berupa aksi tanggap darurat<br />

yakni kegiatan evakuasi korban<br />

dan analisa kebutuhan.<br />

Kedua, tahap rekonsturksi<br />

antara lain pembangunan<br />

shelter, dan lain-lain. Tahap<br />

ketiga, pemulihan kembali<br />

RAIZA /<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

JALAN LAYANG<br />

Sejumlah pengendara bermotor melintas di bawah Jalan Layang Cipendawa yang baru selesai tahap satu di Jalan Raya Narogong, Rawalumbu, Kota Bekasi. Jalan layang tersebut<br />

merupakan jalan penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong, dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan di wilayah Kota Bekasi.<br />

dan pemberdayaan masyarakat<br />

korban bencana alam.<br />

Dalam setiap bencana alam<br />

di Tanah Air selama ini, yang<br />

pertama terjun ke lokasi umumnya<br />

para relawan dari berbagai<br />

organisasi kemanusiaan.<br />

Mereka bergerak atas inisiatif<br />

sendiri dan seringkali mereka<br />

datang lebih dulu dibandingkan<br />

lembaga pemerintah yang terkait<br />

dengan masalah keben canaan.<br />

Jika melihat korban serta kerusakan<br />

akibat bencana tsunami<br />

di Banten dan Lampung, sebaiknya<br />

penanganan bencana ini<br />

ditangani secara nasional. Bukan<br />

diserahkan kepada Pemerintah<br />

Provinsi Banten dan Pemprov<br />

Lampung. Apalagi diserahkan<br />

kepada Pemerintah Kabupaten<br />

yang daerahnya terdampak<br />

bencana alam.<br />

Kecuali jika Presiden Jokowi<br />

tidak mau pusing dan tidak<br />

peduli dengan derita yang dirasakan<br />

masyarakat Banten dan<br />

Lampung. Jika ingin mendapat<br />

apresiasi masyarakat, sekaranglah<br />

saatnya Jokowi<br />

menunjukkan kepeduliannya.<br />

Tabik.<br />

*) Wartawan Senior<br />

Fakta Tentang Operasi Taksi Daring di Bandara<br />

stasiun atau terminal, itu adalah<br />

pungutan liar (pung li) dan<br />

Tim Pemberantasan Pungli<br />

harus menindak mere ka. Penge<br />

lola kawasan publik seperti<br />

bandara, stasiun dan terminal<br />

harus mengatur operasional<br />

taksi reguler atau pun daring<br />

secara baik tanpa menerima<br />

bayaran atau pungutan tambahan<br />

karena itu adalah tanggung<br />

jawab kalian.<br />

Pengelola kawasan publik<br />

tidak diperbolehkan memperjual-belikan<br />

izin beroperasi<br />

di bandara, stasiun dan terminal<br />

kepada pelaku usaha taksi reguler<br />

atau pun taksi daring. Pengelola<br />

kawasan publik juga harus<br />

memastikan tidak boleh ada<br />

lagi praktik calo atau taksi liar<br />

juga premanisme beroperasi<br />

di kawasannya.<br />

(*) Analis Kebijakan<br />

Transportasi dari<br />

Forum Warga Kota<br />

Jakarta (Fakta)<br />

Polresta Bekasi dan Polsek jajaran<br />

Polresta Bekasi (021) 89113533<br />

Polsek Tambun (021) 8802738/97660935<br />

Polsek Cikarang Barat (021) 88323550<br />

Polsek Cikarang (021) 89106141/8901217<br />

Polsek Cikarang Timur 021 89141940<br />

Polsek Kedung Waringin (021) 89140153/89142579<br />

Polsek Pebayuran (021) 89150110<br />

Polsek Cikarang Selatan (021) 89901756/89901544<br />

Polsek Cikarang Pusat (021) 89970020<br />

Polsek Serang Baru (021) 89952376 / 89954516<br />

Polsek Cibarusah (021) 89952516<br />

Polsek Setu (021) 8250532<br />

Polsek Sukatani (021) 89160765<br />

Polsek Tambelang (021) 89170755 / 89171110<br />

Polsek Babelan (021) 8920012<br />

Polsek Tarumajaya (021) 88990277<br />

Polsek Cabang Bungin (021) 89180203 / 94600096<br />

Polsek Muara Gembong (021) 89190074<br />

Sentra Komunikasi<br />

(Senkom) Tol Cikampek 822-6666<br />

Senkom Tol Dalam Kota 801-1735<br />

Senkom Tol Janger 919-9999<br />

Senkom Tol Jagorawi 917-7777<br />

Senkom Tol TB Simatupang 920-1111<br />

Senkom Tol Cipularang (022) 2021-666<br />

Senkom Tol Wiyoto Wiyono 651-8350<br />

Tol Palimanan-Kanci 0231-484268<br />

Tol Purwakarta - Bandung (022) 2021666,<br />

(022) 91196666<br />

Tol Semarang 024-7607777<br />

Tol Surabaya-Gempol 031-5624444<br />

PJR Tol Cikampek 849-71122<br />

PJR Tol Janger 591-3648<br />

PJR Tol Jagorawi I 877-93621<br />

Derek 884 -1110<br />

PEMADAM KEBAKARAN 113<br />

Sudin Kota Bekasi 889-57805<br />

Sudin Kabupaten Bekasi 883-36732<br />

TERMINAL BIS<br />

Kampung Rambutan (Dalam Kota) 840-0062<br />

Kampung Rambutan (Antar Kota) 840-0063<br />

Pulogadung (Dalam Kota) 489-7748<br />

Pulogadung (Antar Kota) 488-3742<br />

Kalideres 544-5348<br />

Lebakbulus 750-9773<br />

Rawamangun 489-7455<br />

Cibinong 879-00894<br />

Tangerang-Cikokol 557-61265<br />

Bekasi 884-1901<br />

STASIUN KERETA API<br />

Gambir 386-2361<br />

Jatinegara 819-2318<br />

Pasar Senen 421-0164<br />

Tanahabang 384-0048<br />

Jakarta Kota 692-8515<br />

Manggarai 829-2458<br />

Tanjungpriok 439-31978<br />

RUMAH SAKIT<br />

RS JATIMULYA (Bekasi Timur):<br />

Jl. Jatimulya Raya no.14 Bekasi, Telp (021) 82435001<br />

RS Karya Medika 1 :<br />

Jl. Raya Imam Bonjol No. 9B, Cikarang Barat,<br />

Telp. (021) 8903003,<br />

(021) 8900190, (021) 890019<br />

RS Karya Medika II:<br />

Jl. Hasanudin No.63, Tambun, Telp (021) 88361980-<br />

(021) 88327514- (021) 70207483<br />

RS Jati Rahayu :<br />

Jl. Hankam Pondokgede, Telp. (021) 8462566<br />

RS Permata Bekasi :<br />

Jl. Legenda Raya No. 9, Telp. (021) 8254748<br />

RS Mekarsari :<br />

Jl. Mekar Sari No. 1, Telp. (021) 8801891<br />

RS Amanda I:<br />

Jl. Raya Serang No.83, Cikarang Selatan,<br />

Telp (021) 8971643<br />

RS Amanda II:<br />

Jl Raya Industri No.36, Cikarang Utara,<br />

Telp (021) 8900277<br />

RS Ananda :<br />

Jl. Sultan Agung No.173, Medansatria, Bekasi Barat,<br />

Telp (021) 8854338<br />

RS Annisa:<br />

Jl Cikarang Baru No.31, Cikarang Utara,<br />

Telp (021) 8904165


POLITIK<br />

4<br />

SABTU, 5 sabtu, <strong>JANUARI</strong> 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 <strong>2019</strong> RABIUL AKHIR 1440 H Radar Cianjur 2<br />

Sumbangan Tembus Setengah Triliun Rupiah<br />

Dana Kampanye<br />

Gerindra Salip PDIP<br />

JAKARTA – Pergelaran pesta demokrasi<br />

semakin dekat. Kegiatan<br />

pemenangan pasangan calon presiden<br />

dan calon wakil presiden Joko Widodo<br />

(Jokowi)-Ma’ruf Amin semakin digalakkan.<br />

Para ulama Nahdlatul Ulama<br />

(NU) pun tidak mau ketinggalan<br />

dalam mendukung paslon tersebut.<br />

Mereka bakal menggelar halakah<br />

atau pertemuan-pertemuan untuk<br />

memenangkan kandidat yang diusung<br />

sembilan partai politik itu.<br />

Rencana halakah alim ulama NU<br />

tersebut disampaikan calon wakil<br />

presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin<br />

setelah bertemu dengan Penjabat<br />

Rais Aam PB NU KH Miftachul Akhyar<br />

di kediamannya di Jalan Situbondo,<br />

Menteng, kemarin (2/1). ”Kami bahas<br />

halakah-halakah yang akan dilakukan,”<br />

ujarnya.<br />

Sebar Hasutan dengan Video Jadul<br />

JAKARTA – Masa pelaporan sumbangan<br />

dana kampanye (LPSDK) dilakukan<br />

secara serentak di KPU kemarin (2/1).<br />

Seluruh partai politik dan paslon presiden-wakil<br />

presiden tidak ada yang<br />

absen. Meskipun, tidak ada sanksi bila<br />

peserta pemilu tidak menyerahkan laporan<br />

tersebut. Partai Gerindra menyalip<br />

PDIP sebagai parpol dengan penerimaan<br />

dana kampanye terbesar.<br />

Sumbangan yang masuk rekening<br />

khusus dana kampanye 16 parpol dan<br />

dua paslon sudah menembus setengah<br />

triliun rupiah. Tepatnya Rp 525.288.<br />

829.742. Ditambah laporan awal dana<br />

kampanye (LADK) Rp 247.664.347.765,<br />

total pemasukan 16 parpol dan dua<br />

paslon mencapai Rp 772.953.177.507<br />

atau Rp 773 miliar (lihat grafis)<br />

Secara keseluruhan, Partai Gerindra<br />

mendapat pemasukan paling besar dengan<br />

total dana yang dilaporkan Rp<br />

122,79 miliar. Disusul PDIP dengan<br />

pemasukan Rp 113,3 miliar.<br />

Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan,<br />

semua jajaran KPU juga memberlakukan<br />

deadline yang sama bagi peserta pemilu<br />

di tingkatan masing-masing. Nanti laporan<br />

tersebut diunggah di website KPU. ’’Anda<br />

bisa melihat aktivitas peserta pemilu.<br />

Dengan dana sekian, profil aktivitasnya<br />

sesuai atau tidak,’’ terangnya.<br />

Komisioner KPU Hasyim Asy’ari menuturkan,<br />

yang melaporkan LPSDK kepada<br />

pihaknya hanya 16 parpol di level DPP<br />

dan paslon presiden serta wakil presiden.<br />

Selebihnya, untuk parpol tingkat provinsi<br />

dan kabupaten/kota, laporannya disam-<br />

paikan ke setiap KPU sesuai dengan<br />

tingkatannya. ’’Sementara itu, utuk DPD,<br />

laporannya disampaikan ke KPU provinsi,’’<br />

terang Hasyim.<br />

Dia menguraikan, sumber dana peserta<br />

pemilu bisa dari dana pribadi maupun<br />

sumbangan. Untuk paslon, pemasukan<br />

dari kocek pribadi maupun parpol pengusung<br />

Menurut Ma’ruf, pertemuan-pertemuan<br />

itu akan dihadiri para ulama<br />

NU. Baik ulama struktural maupun<br />

kultural. Kegiatan tersebut akan dilaksanakandiseluruhIndonesia.Agendanya<br />

adalah menyosialisasikan dan memantapkanpencalonanJokowi-Ma’ruf<br />

sebagai capres-ca wapres <strong>2019</strong>. ”Intinya<br />

untuk memenangkan Pak Jokowi dan<br />

saya pada Pemilu <strong>2019</strong>,” ungkap mantan<br />

rais aam PB NU itu.<br />

Ma’ruf mengungkapkan, halakah<br />

itu akan digelar bersamaan dengan<br />

kehadiran dirinya ataupun secara<br />

mandiri tanpa kehadirannya. Agenda<br />

terdekat adalah pertemuan dengan<br />

ulama di Ponorogo dan Nganjuk,<br />

Jawa Timur (Jatim). Para ulama Jatim<br />

ingin bertemu dengannya untuk<br />

memantapkan pemenangan pada<br />

pesta demokrasi 17 April nanti.<br />

PRODUSEN hoax sepertinya sudah kehabisan bahan<br />

untuk menghasut. Video yang pernah diunggah dan<br />

diklarifikasi sebelumnya ditayangkan lagi. Isu yang diangkat<br />

adalah sentimen Tiongkok. Tapi, tetap saja tidak sedikit<br />

netizen yang latah menyebarkan informasi tersebut.<br />

Sebuah kabar tentang pembakaran tambang tradisional<br />

kembali beredar di Facebook. Kabar itu memaparkan bahwa<br />

tambang emas peninggalan Belanda direbut oleh imigran gelap<br />

dari Tiongkok. Video tersebut juga beredar di YouTube.<br />

Akun Facebook Zaka Fitriyadi Akbar (fb.com/profile.<br />

php?id=100007196564808) turut membagikan ulang video<br />

tersebut dengan narasi yang berbeda. ”Maaf. Cuma berbagi<br />

berita nyata. Tidak mau yg hoax. AKSI DI PADANG II setelah<br />

kasus kansas di tahun 1944 terjadi lagi di tahun ini. Masyarakat<br />

Padang ngamuk setelah mengetahui hutan lindung tambang<br />

emas peninggalan belanda di cokor imigran gelap Tiongkok,” tulis<br />

Zaka pada 30 Desember 2018. Hingga tulisan ini dibuat, postingan<br />

itu sudah dibagikan sebanyak 977 kali.<br />

Akhirnya, koran ini menemukan situs sumbar.antaranews.<br />

com yang memberitakan kabar tersebut. Berita itu berjudul<br />

Polisi Telusuri Pengunggah Video Pembakaran Tambang Emas<br />

Solok Selatan. Media tersebut memberitakan kabar itu pada 20<br />

Juni 2018. Berita tersebut juga menunjukkan saat Kapolres<br />

Solok Selatan AKBP Yulisdianto memperlihatkan berkas<br />

tersangka pelaku pembakaran PT Geominek pada 2011.<br />

Dalam pemberitaannya, antaranews.com menjelaskan bahwa<br />

aparat kepolisian sudah mengecek tempat kejadian perkara<br />

(TKP). Selengkapnya Anda dapat mengakses kabar tersebut di<br />

link pendek ini bit.ly/TambangDibakar. (zam/c6/ali)<br />

Mantan anggota DPR tersebut menegaskan<br />

bahwa ulama NU, baik struktural<br />

maupun kultural, akan bersatu mendukung<br />

Jokowi-Ma’ruf. Mereka kompak<br />

akan memenangkan paslon nomor<br />

urut 01 itu. Ulama di daerah aktif melakukan<br />

sosialisasi mengajak masyarakat<br />

memberikan dukungan kepada Jokowi<br />

dan dirinya. Ma’ruf yakin suara NU<br />

bulat pada pilpres mendatang.<br />

HOAX ATAU BUKAN<br />

Terpeleset Tulisan Imajiner<br />

soal Tes Baca Alquran<br />

JAGAT media sosial ramai membahas<br />

respons Prabowo Subianto tentang<br />

tes baca Alquran yang digagas para<br />

dai di Nanggroe Aceh Darussalam<br />

(NAD). Banyak yang terpeleset menganggap<br />

tulisan imajiner sebagai sebuah<br />

berita nyata.<br />

Tulisan imajiner itu terkait dengan<br />

respons Prabowo atas usulan tes baca<br />

Alquran bagi kandidat capres-cawapres.<br />

Salah satu yang banyak disebar berasal<br />

dari portal-islam.id. Judul tulisannya<br />

’’Tes Baca Qur’an, Ini Jawaban Mengejutkan<br />

Prabowo’’. Salah satu yang menyebarkan<br />

tulisan itu adalah akun Facebook Suara<br />

Mayoritas (@Queen.Militan). Hingga<br />

berita ini ditulis, unggahan link dari<br />

portal-islam.id yang disebar Suara<br />

Mayoritas mencapai 310 kali.<br />

’’Beginilah jawaban Prabowo Subianto<br />

soal tes baca Qur’an yang akhir-akhir<br />

ini marak disuarakan kubuh yang mulai<br />

putus asa.’’ Begitu paragraf pembuka<br />

portal-islam. Pada paragraf kedua<br />

terdapat kutipan dari Prabowo yang<br />

membahas soal dirinya yang pernah<br />

ditawari menjadi warga Jordania.<br />

Menurut Prabowo, syarat menjadi<br />

warga Jordania harus bisa baca Alquran.<br />

’’Dan saya pernah ditawarkan menjadi<br />

warga negara di sana (1998) untuk<br />

menjadi penasihat militer tapi keluarga<br />

saya tidak setuju,’’ ujar Prabowo seperti<br />

ditulis portal-islam.<br />

LAPORAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE<br />

Partai/Paslon LADK (Rp) LPSDK (Rp)<br />

PKB 1.310.000.000 17.707.581.614<br />

Gerindra 71.748.372.183 51.041.044.150<br />

PDIP 102.028.526.952 11.268.876.172<br />

Golkar 110.000.000 19.799.676.576<br />

Nasdem 505.000.000 74.978.445.682<br />

Garuda 1.000.000 2.180.000.000<br />

Berkarya 28.622.640.000 2.821.000<br />

PKS 12.094.459.000 33.622.635.000<br />

Perindo 1.000.000 82.636.791.919<br />

PPP 510.000.000 12.413.250.000<br />

PSI 10.683.163 21.332.813.567<br />

PAN 50.000.000 53.541.544.750<br />

Hanura 13.000.000 11.988.064.632<br />

Demokrat 299.860.000 33.219.486.950<br />

PBB 16.421.530.059 219.500.116<br />

PKPI 37.276.408 1.199.209.251<br />

Paslon 01 11.901.000.000 44.086.176.801<br />

Paslon 02 2.000.000.000 54.050.911.562<br />

Keterangan:<br />

LADK:<br />

Laporan awal<br />

dana kampanye<br />

Sumber: KPU<br />

LPSDK:<br />

Laporan penerimaan<br />

sumbangan dana kampanye<br />

GRAFIS HERLAMBANG/JAWA POS<br />

KHAFIDUL ULUM/JAWA POS<br />

BAHAS PEMENANGAN: Ma’ruf Amin (kiri) bertemu dengan Penjabat Rais Am PB NU KH Miftachul Akhyar di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, kemarin (2/1).<br />

Gelar Halakah untuk Menangkan Jokowi-Ma’ruf<br />

Sandiaga Uno Besuk<br />

Kades Suhartono<br />

Terpidana kasus pemilu, Kades<br />

Sampangagung, Kutorejo, Mojokerto,<br />

Suhartono, mendapat kunjungan<br />

istimewa. Kemarin dia dijenguk calon<br />

wakil presiden (cawapres) Sandiaga<br />

Uno di Lembaga Pemasyarakatan<br />

(Lapas) Kelas II-B Mojokerto. Sandiaga<br />

datang bersama sejumlah tim pemenangan<br />

paslon nomor urut 02.<br />

Sandi tiba dengan pengawalan sangat<br />

ketat dari tim kampanye dan polisi. Dia<br />

langsung menuju ruang kepala lapas<br />

dan baru dipertemukan dengan Suhartono<br />

di area pembesukan. Tak ada<br />

penyambutan dan ruang istimewa yang<br />

disediakan pihak lapas.<br />

Pada pertemuan itu, Sandiaga berbincang<br />

banyak dengan Kades nyentrik<br />

itu. Dia berharap proses hukum<br />

maupun demokrasi selalu mengedepankan<br />

asas keadilan. ’’Insya Allah<br />

17 Februari nanti akan selesai masa<br />

hukumannya,’’ tandasnya.<br />

Kunjungan Sandiaga ke Lapas Mojokerto<br />

kemarin mendapat sambutan<br />

istimewa dari para pendukungnya.<br />

Ratusan emak-emak sejak pagi<br />

memadati area parkir lapas. (lum/<br />

ron/abi/c9/c19/ali)<br />

Paragraf selanjutnya masih berisi kutipan<br />

Prabowo. Kali ini soal ada pihak-pihak<br />

yangmeragukankeislamannya. ’’Kemu-<br />

dian ada yang meragukan keislaman<br />

saya karena sodara saya non muslim<br />

saya katakan kalau saya bukan muslim<br />

tidak mungkin Soeharto menerima saya<br />

sebagai menantunya,’’ kata Prabowo.<br />

Prabowojugamenanyakansebenarnya<br />

tes baca Alquran dalam rangka apa.<br />

Apalagi, Komisi Pemilihan Umum tidak<br />

memberi tahunya. ’’Kalau memang<br />

mekanismenyamengharuskan,kenapa<br />

tidak?’’ ujar Prabowo di portal-islam.<br />

Pada paragraf terakhir, Prabowo juga<br />

menyinggung tes bahasa Inggris untuk<br />

kontestan pilpres. Menurut dia, kalau<br />

tidak termasuk kategori sumbangan. Begitu<br />

pula halnya dengan parpol. Pemasukan<br />

dari kas parpol maupun kantong caleg tidak<br />

masuk katerori sumbangan.<br />

Untuk sumbangan, UU memberlakukan<br />

pembatasan.Sumbangandariperseorangan<br />

maksimal Rp 2,5 miliar. Sementara itu, dari<br />

kelompok atau badan usaha, sumbangan<br />

maksimal Rp 25 miliar. ’Kalau sumbernya<br />

dari paslon sendiri atau dari parpol, undangundang<br />

tidak memberikan batasan,’ lanjutnya.<br />

Berapa pun uang yang keluar dari kantong<br />

pribadipaslontidakdilarang.<br />

Hasyim menambahkan, tidak ada sanksi<br />

bagi peserta pemilu yang tidak melaporkan<br />

LPSDK. Sanksi hanya berlaku saat pelaporan<br />

LADK dan LPPDK. Sanksinya adalah<br />

diskualifikasi dari kepesertaan pemilu,<br />

kecuali untuk paslon presiden dan wakil<br />

presiden. Meski demikian, pada kenyataannya,<br />

hingga saat ini seluruh peserta<br />

pemilu patuh melaporkan penerimaan<br />

dana kampanyenya.<br />

Komisioner Bawaslu Mochammad<br />

Afifuddin menegaskan, pihaknya akan<br />

Timses Beralasan<br />

agar Lebih Orisinal<br />

JAKARTA – Tim kampanye setiap<br />

paslon tidak ingin mengambil risiko<br />

mewakili kandidat mereka dalam<br />

pradebat. Pada sesi yang akan berlangsung<br />

9 Januari mendatang, kedua tim<br />

kampanye menyatakan bahwa paslon<br />

akan hadir langsung. Sebab, itu merupakan<br />

sesi penyampaian visi-misi<br />

yang dinilai penting bagi paslon.<br />

Tim kampanye nasional (TKN) paslon<br />

01 memastikan bakal menghadirkan<br />

pasangan calon. Bisa salah satu atau<br />

keduanya hadir sekaligus. ’’Sesuai undang-undang,<br />

visi-misi disampaikan<br />

paslon. Sehingga orisinalitas dari seluruh<br />

gagasan itu dapat disampaikan paslon,’’<br />

terang Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto<br />

saat ditemui di KPU kemarin (2/1).<br />

Tim kampanye, lanjut Hasto, hanya<br />

memberikan dukungan kepada paslon<br />

dalam menyusun visi-misi. Sementara<br />

itu, ide besarnya tentu saja murni berasal<br />

dari paslon sebagai calon pemimpin<br />

Indonesia. ’’Karena itu, meskipun KPU<br />

memberikan sebuah ruang (untuk TKN),<br />

visi-misi benar-benar akan disampaikan<br />

paslon,’’ lanjutnya.<br />

Menurut dia, ajang debat maupun<br />

pradebat merupakan momen terbaik<br />

untuk menyampaikan gagasan paslon<br />

kepada publik. Khususnya terkait rencana-rencana<br />

bangsa Indonesia ke<br />

depan. Kehadiran paslon penting agar<br />

masyarakat bisa mendapat penjelasan<br />

langsung dari sumber pertama.<br />

Senada, Direktur Materi dan Debat<br />

Badan Pemenangan Nasional (BPN)<br />

Paslon 02 Sudirman Said lebih setuju<br />

bila paslon menyampaikan visi-misi<br />

secara langsung. ’’Kami berpikir, yang<br />

berkompetisi kan calonnya. Minimal<br />

dibuka peluang bagi calon untuk media.<br />

maparkan visi-misinya’,’ ujar<br />

tujuannya hanya ingin<br />

menyerang, hal tersebut<br />

tidak etis.<br />

Anehnya, tak ada satu<br />

pun media mainstream<br />

yang mengutip hal itu. Di<br />

portal-islam tertulis kode<br />

masawep di bagian akhir<br />

tulisan. Kode itu mengarah<br />

ke blog.ma sawep.com. Tepatnya<br />

mengarah ke tulisan<br />

berjudul ’’Tes Baca Qur’an,<br />

Ini Jawaban Imajiner Prabowo’’.<br />

Di sana jelas tertulis<br />

di judul maupun di paragraf<br />

awal bahwa tulisan itu<br />

hanyalah jawaban imajiner.<br />

Bukan pernyataan asli Prabowo.<br />

Dalam catatan Jawa Pos Clearing<br />

House of Information, blog portal-islam<br />

memang beberapa kali menyebarkan<br />

disinformasi. Sering kali disinformasi<br />

itu terkait dengan kelompok politik<br />

tertentu. Salah satunya pernah menyebarkan<br />

disinformasi soal pernyataan<br />

Presiden Joko Widodo mengenai erupsi<br />

Gunung Agung di Bali.<br />

Blog tersebut pernah menyebarkan<br />

disinformasi yang dibuat akun Twitter<br />

@ustadtengkuzul soal kenaikan pertamax.<br />

Jadi, jangan mudah percaya tulisan<br />

yang tersebar di media sosial ya. Cek dan<br />

riceklagi.Jangan-janganhanyatulisan<br />

imajiner atau satire. (gun/c19/ali)<br />

memelototi laporan yang disampaikan<br />

para peserta pemilu. Harus dipastikan<br />

bahwa sumbangan yang masuk memang<br />

sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.<br />

’’Kemudian, identitas dan lain-lain yang<br />

disampaikan dalam konteks penyumbang<br />

juga akan kami periksa,’’ ucapnya.<br />

Sementaraitu,BendaharaTimKampanye<br />

Nasional Jokowi-Ma’ruf Sakti Wahyu Trenggono<br />

menuturkan, hingga saat ini baru dua<br />

kelompok dan satu badan usaha yang menyampaikan<br />

sumbangan kepada pihaknya.<br />

’’Itu dari kelompok olahraga,’’ terangnya.<br />

Mereka tidak menyumbangkan uang, namun<br />

berupa barang dan jasa.<br />

Sedangkan badan usaha yang memberikan<br />

sumbangan adalah PT Lintas Teknologi<br />

Indonesia. Nilai sumbangannya Rp 3.999.<br />

975.000. ’’Untuk sumbangan perorangan,<br />

nilainya Rp 97 juta,’’ lanjutnya. Ditambah<br />

dengan barang senilai Rp 24 juta.<br />

Di sisi lain, jumlah sumbangan dana kampanye<br />

yang dilaporkan BPN Prabowo-Sandi<br />

sama sekali belum menyebutkan kontribusi<br />

partai koalisi. (byu/bay/c4/ali)<br />

Hadirkan Paslon<br />

di Forum Pradebat<br />

Momen debat dan pradebat, menurut<br />

Sudirman, merupakan bagian dari<br />

pendidikan politik yang baik bagi rakyat.<br />

’’Masyarakat ingin tahu calon yang akan<br />

dipilih itu pandangannya seperti apa,’’<br />

lanjut mantan menteri ESDM tersebut.<br />

Meski demikian, dia menyerahkan<br />

keputusan kepada KPU.<br />

Pihaknya sedang mempersiapkan<br />

debat dengan sebaik-baiknya agar<br />

Prabowo dan Sandiaga Uno lebih<br />

maksimal dalam menyampaikan ide<br />

dan gagasannya. ’’Pak SBY (Susilo<br />

Bambang Yudhoyono) tanggal 4 (besok,<br />

Red) mengundang tim debat dan<br />

mungkin juga akan ketemu calon<br />

presiden kami untuk memberikan<br />

masukan-masukan’,’ tambahnya.<br />

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman<br />

menyatakan, pihaknya bakal mengonfirmasi<br />

lebih lanjut kepada setiap tim<br />

kampanye terkait kehadiran paslon. Sejak<br />

awal pihaknya menyerahkan kepada<br />

paslon tentang siapa yang akan dihadirkan<br />

dalam forum pradebat di KPU.<br />

Menurut Arief, KPU memfasilitasi<br />

penyampaian visi-misi dalam format<br />

sosialisasi. ’’Karena kalau dalam forum<br />

sosialisasi lebih rileks, waktunya panjang<br />

dan tidak diatur dengan ketat,’’ terangnya<br />

di KPU kemarin. Setiap kubu dipersilakan<br />

membuat bentuk sosialisasinya masingmasing<br />

karena tidak akan ada perdebatan<br />

dalam forum itu.<br />

Dia mengingatkan, forum 9 Januari<br />

diadakan untuk memudahkan publik<br />

mengenal para calon pemimpin mereka.<br />

’’Supaya publik punya waktu yang cukup<br />

panjang untuk bisa mengenal visi-misi<br />

paslon,’’ lanjut mantan komisioner KPU<br />

Jatim itu. Setiap paslon akan diberi<br />

waktu dua jam.<br />

Mengenai hadirnya paslon secara<br />

langsung,KPUjugatidakmempermasalahkan.<br />

’’Siapa pun boleh. Mau tim kampanyenya<br />

saja boleh, mau capres-cawapresnya<br />

boleh,’’ tambahnya. (byu/c10/ali)<br />

ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS<br />

FAKTA<br />

Pernyataan Prabowo mengenai<br />

usulan tes baca Alquran hanyalah<br />

jawaban imajiner yang berasal dari situs<br />

blog.masawep.com.


politik sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 5<br />

Ayu: Caleg Muda Golkar Bisa Ngalahin Caleg Senior<br />

PILPRES<br />

Fahri: Mending<br />

Presiden Dipilih MPR<br />

JAKARTA - Wakil Ketua<br />

Dewan Perwakilan Rakyat<br />

(DPR), Fahri Hamzah<br />

mengatakan, kedua<br />

pasangan calon yang<br />

bertarung di pemilihan<br />

presiden (pilpres) <strong>2019</strong><br />

masih miskin program<br />

dan visi-misi. Bahkan<br />

menurutnya, perhelatan<br />

pilpres kali ini tak lebih<br />

baik daripada<br />

pertandingan<br />

antarkampung (tarkam).<br />

Menurut Fahri, permasalahan ini tidak lepas<br />

dari peran Komisi Pemilihan Umum RI (KPU)<br />

selaku penyelenggara pemilu tidak<br />

memberikan ruang yang panjang kepada<br />

kedua paslon untuk bertarung gagasan.<br />

Misalnya saja, kata dia, debat antarpaslon<br />

hanya dilakukan sebanyak lima kali.<br />

“Padahal seharusnya, masa kampanye ini<br />

yang dulu 12 ronde, sekarang 30 ronde. Kita<br />

mainkan, ada debat di Sabang dan Merauke,<br />

Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku.<br />

Harusnya dibikin debatnya lebih banyak,<br />

supaya rakyat tahu yang akan jadi presiden<br />

siapa,” ujar Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta,<br />

Jumat (4/1).<br />

Atas dasar itu pula Fahri menilai, lembaga<br />

yang diketuai oleh Arief Budiman itu tak<br />

profesional dalam menyelenggarakan pemilu.<br />

Sebab, masyarakat tidak bisa melihat secara<br />

gamblang visi-misi dan program kedua paslon.<br />

“Ini sudah Pilpres langsung, kaya begini,<br />

ongkos mahal sampai Rp25 triliun. Kalau mau<br />

dilewatin begitu saja, rakyat nggak perlu ikut.<br />

Kenapa enggak dipilih (oleh) MPR saja itu<br />

presiden. Kita bisa hemat Rp20 triliun,”<br />

katanya.<br />

Oleh karena itulah Fahri menilai, kontestasi<br />

pilpres kali ini tak lebih kreatif daripada<br />

pertandingan tarkam. Buktinya, saat ini kedua<br />

paslon masih sibuk dengan urusan yang tidak<br />

substansial.<br />

Akhirnya, kalau tidak difasilitasi, kan<br />

masing-masing, jadi kaya lebih kreatif tarkam<br />

ini. Macam-macam yang mau dibikin. Lomba<br />

Alquran, ngaji, mau bikin macam-macam. Ini<br />

kayak jadi perlombaan yang tak ada<br />

aturannya,” sindir Fahri. (bis/jpc)<br />

ANALISIS<br />

Strategi Kampanye<br />

Petahana Mandul<br />

di Hadapan Rakyat<br />

JAKARTA - Strategi kampanye pasangan<br />

Joko Widodo-Ma’ruf Amin dinilai mandul.<br />

Hingga kini, pasangan capres dan cawapres<br />

nomor urut 01 itu belum memaparkan<br />

program-program untuk lima tahun<br />

mendatang kepada publik.<br />

“Menganalisis<br />

kampanye petahana<br />

bukan hanya tidak efektif,<br />

tetapi dapat dikatakan<br />

mandul. Sebab selama ini,<br />

tim kampanye Jokowi<br />

– Ma’ruf hanya fokus<br />

membantah kritikan dan<br />

melemparkan berbagai<br />

tudingan berita bohong<br />

(hoax) kepada setiap<br />

kritik dari oposisi,” kata<br />

Direktur Eksekutif Bimata<br />

Politica Indonesia (BPI),<br />

Panji Nugraha kepada redaksi, Jumat (4/1).<br />

Menurut dia, harusnya yang dijual petahana<br />

kepada rakyat adalah solusi hidup lebih baik<br />

di masa lima tahun mendatang. Bukan<br />

kegaduhan yang bersifat politis semata.<br />

Panji menambahkan, seharusnya Tim<br />

Kampanye Nasional (TKN) Jokowi lebih fokus<br />

mengevaluasi program-program yang sudah<br />

berjalan atau belum selama pemerintahan<br />

Jokowi, sehingga tidak menjadi titik lemah<br />

jagoan mereka. Sebab, persepsi publik, negatif<br />

tentang Jokowi, yaitu banyaknya janji-janji<br />

kampanye lalu yang belum terealisasi.<br />

“Strategi dengan membantah kritik oposisi<br />

dengan tudingan hoax dan semacamnya,<br />

justru membalikkan posisi seolah oposisi<br />

adalah pihak petahana yang perlu dikritik atas<br />

kinerja dan sebaliknya,” beber Panji.<br />

Jika demikian situasinya, lanjut Panji, justru<br />

akan menguntungkan pihak oposisi, karena<br />

oposisi saat ini bergerilya ke daerah-daerah<br />

mensosialisasikan program ekonomi secara<br />

massif, dan pihak petahana hanya dapat<br />

membantah program tersebut tanpa ada<br />

solusi dan perbandingan program lebih baik.<br />

“Jadi wajar saja, karena banyaknya blunder<br />

strategi kubu petahana dianggap tak akan<br />

mampu untuk menang di Pilpres <strong>2019</strong>,” tukas<br />

Panji. (dem/rmol)<br />

Jika Merakyat!<br />

<strong>BEKASI</strong> UTARA – Di <strong>2019</strong><br />

ini akan dilakukan hajatan<br />

serentak dengan memilih calon<br />

anggota legislatif (caleg) dan<br />

menentukan siapa presiden<br />

yang dipilih. Bahkan tidak<br />

sedikit caleg DPRD di Kota<br />

Bekasi maupun DPRD Jawa<br />

Barat, berusia antara 21-35<br />

tahun alias milenial.<br />

Jika merakyat, caleg muda<br />

bisa mengalahkan calon senior,<br />

bahkan incumbent di Pileg<br />

<strong>2019</strong>. Lantas apakah calegcaleg<br />

milenial di <strong>2019</strong> ini bisa<br />

mendapatkan kursi empuk<br />

di legislatif?<br />

Wakil Ketua Generasi Muda<br />

Musyawarah Kekeluargaan Gotong<br />

Royong (GEMA MKGR) Kota<br />

AWARD DIBUANG: Ini Award yang diberikan PSI kepada Andi Arief yang dibuang ke tempat sampah.<br />

Demokrat Buang Award<br />

PSI ke Tempat Sampah<br />

JAKARTA - Partai Demokrat langsung<br />

membuang ke tempat sampah Award<br />

yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia<br />

(PSI) terhadap Andi Arief. Adapun<br />

Andi Arief, diberikan keboho ngan dengan<br />

kategori hoaks terhalusinasi. Karena<br />

menyebut ada tujuh kontainer berisi<br />

surat suara yang sudah tercoblos.<br />

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum<br />

Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean<br />

mengatakan, dirinya yang membuang<br />

Award dan piagam yang diberikan<br />

kepada koleganya itu. Ia beralasan,<br />

penghargaan itu adalah sampah.<br />

“Karena itu kami anggap Award<br />

bohong-bohongan dan sampah,” ujar<br />

Ferdinand kepada JawaPos.com (Grup<br />

Radar Bekasi), Jumat (4/1).<br />

Menurut Ferdinand, PSI telah menabr<br />

ak fatsun dan kepatutan dalam adab<br />

berpolitik sesama partai. PSI tidak<br />

punya adab politik. Bahkan bisa dibilang<br />

adab politiknya nol besar. Karena<br />

mereka menggunakan lambang partai<br />

dengan memberikan Award.<br />

“Mereka miliki kapasitasnya untuk<br />

mengeluarkan Award, sehingga apa<br />

Bekasi, Ayu Zanie menutur kan,<br />

peluang generasi muda (milenial)<br />

di Pileg <strong>2019</strong> Kota Bekasi, sama<br />

besarnya dengan para kontestan<br />

senior maupun incumbent.<br />

Menurut dia, hanya caleg<br />

kreatifi yang bisa memiliki<br />

peluang besar untuk menang<br />

diajang pesta demokrasi lima<br />

tahunan tersebut. “Kreatifitas<br />

itu berlaku bagi siapapun, termasuk<br />

tokoh muda dalam poli<br />

tik. Terlebih para kader Gol kar,<br />

khususnya MKGR ya ng akan<br />

berlaga di Pileg <strong>2019</strong>.<br />

Ayu menilai, salah satu yang<br />

paling menentukan peluang<br />

kemenangan caleg muda,<br />

adalah bagaimana pendekatan<br />

pada masyarakat dan seberapa<br />

besar dia mampu merangkul<br />

kelompok pemilih muda atau<br />

milenial.<br />

yang mereka lakukan itu sudah<br />

menabrak fatsun dan adab berpolitik,”<br />

tukasnya.<br />

Ia menyebutkan, apa yang dilakukan<br />

PSI tersebut melampaui kapasitas sebagai<br />

partai. Karena namanya Award itu harus<br />

jelas kriterianya, metodo loginya,<br />

penjuriannya, dan siapa saja yang<br />

diikutkan di dalam Award tersebut.<br />

“Ini PSI telah menyebut Award dan<br />

menunjuk tiga orang itu sebagai<br />

penerima, tanpa jelas metodologi,<br />

penjurian dan kriterianya. Sehingga<br />

Award ini ada Award bohong-bohongan<br />

yang telah menuduh orang lain sebagai<br />

pembohong,” sesal Ferdinand.<br />

Menurut Ferdinand, Award ini bentuk<br />

pidana pencemaran nama baik dan<br />

fitnah. Ini juga masuk dalam UU ITE<br />

karena media sosial PSI menyiarkannya<br />

di twitternya. Sehingga ini patut dilaporkan<br />

ke pihak kepolisian.<br />

Tapi apakah Demokrat akan ambil<br />

langkah hukum? Itu tergantung Andi<br />

Arief. Karena korbannya adalah Andi<br />

Arief. Kalau koleganya siap menyatakan<br />

dilaporkan ke kepolisian, maka Partai<br />

“Jadi, saya sarankan kepada<br />

caleg-caleg muda Golkar<br />

maupun MKGR sebagai<br />

organisasi pendiri partai ini,<br />

supaya bisa lebih aktif turun<br />

ke masyarakat, dekati generasi<br />

milenial supaya Pemilu lebih<br />

greget,” imbuhnya.<br />

Lanjut Ayu, kader MKGR<br />

tak perlu khawatir serta merasa<br />

pesimis. Sebab peluang setiap<br />

caleg sama. Para kader MKGR<br />

dan Golkar harus mampu<br />

mentransformasikan gagasangagasan,<br />

baik dari partai ke<br />

publik maupun sebaliknya.<br />

“Saya kira mereka harus mendapatkan<br />

bimbingan tentang<br />

bagaimana mencapai posisi<br />

tanpa gesekan-gesekan, termasuk<br />

ada pembagian wilayah<br />

yang lebih jelas,” terang Ayu.<br />

Dia meyakini, mereka (caleg<br />

muda) mempunyai potensi<br />

besar, karena ide-idenya mewakili<br />

generasi muda yang diwujudkan<br />

melalui pende katan digital.<br />

Selain itu, tam bah Ayu, komunikasi<br />

gene rasi muda lebih<br />

fleksibel, bisa dari hati ke<br />

hati. “Saya yakin, diera masa<br />

sekarang ini masyarakat<br />

sudah cerdas, dan tentu<br />

akan punya pilihan dan<br />

argumentasi untuk<br />

memilih,” ucapnya.<br />

Diketahui, sekitar 20<br />

kader MKGR dan Golkar<br />

maju pada Pileg<br />

<strong>2019</strong>, baik tingkat<br />

Kota Bekasi juga Jawa<br />

Barat. Ayu m e-<br />

rasa optimis kader<br />

MKGR akan me raih<br />

kursi di legislatif.<br />

(sar)<br />

Demokrat akan memfasilitasinya.<br />

“Karena korbannya Andi, maka tidak<br />

mungkin kami laporkan. Jadi kami<br />

akan koordinasi dengan Andi Arief<br />

untuk memutuskan apakah melaporkan<br />

mereka atau tidak,” pungkasnya.<br />

Sebelumnya, PSI memberikan piala<br />

dan juga piagam kepada tiga tokoh,<br />

yakni capres nomor urut 01, Prabowo<br />

Subianto, Cawapres Sandiaga Uno,<br />

dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai<br />

Demokrat, Andi Arief.<br />

Ketua DPP PSI, Tsamara Amany<br />

mengatakan, ada tiga kebohongan<br />

yang diberikan ke tokoh-tokoh tersebut.<br />

Pertama adalah kebohongan terlebay<br />

diberikan kepada capres nomor urut<br />

01, Prabowo Subianto.<br />

”Kebohongan terlebay, adalah selang<br />

cuci darah dipakai 40 kali, dan RSCM<br />

sudah membantah dipakai hanya<br />

sekali kali,” ungkap Tsamara.<br />

Kedua adalah kobohongan yang<br />

hakiki diberikan kepada cawapres<br />

nomor urut 02, Sandiaga Uno. Karena<br />

mengatakan proyek pengerjaan Tol<br />

Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun<br />

tanpa utang. Padahal kenyataanya<br />

dia meminjam dari bank.<br />

Kemudian ketiga adalah, kebohongan<br />

terhalusinasi yang diberikan kepada<br />

Andi Arief. Karena menyebut adanya<br />

tujuh kontainer yang berisi surat suara<br />

sudah tercoblos. Seharusnya dia bisa<br />

(Twitter Ferdinand Hutahaean @Ferdinand_Haean)<br />

membuktikan adanya kebohongan<br />

soal surat suara tercoblos ini.<br />

“Kami dari PSI ada upaya kami menertawakan<br />

kebohongan ini,”<br />

sindirnya.<br />

Sedangkan Ketua DPP Demokrat,<br />

Jansen Sitindaon menyatakan, pemberian<br />

Award tersebut merupakan<br />

tindakan arogan.<br />

“Apa yang dilakukan PSI itu menunjukkan<br />

arogansi politik kekuasaan.<br />

Mumpung sedang ada bersama koalisi<br />

penguasa, membuat sebuah Award,<br />

menuduh orang lain melakukan<br />

kebohongan, padahal terbukti secara<br />

hukum saja belum,” sesal Jansen.<br />

Jansen juga menyebut tindakan PSI<br />

menunjukkan kekerdilan cara<br />

berpikir.<br />

“Inilah kalau partai diisi para Anak<br />

Baru Gede (ABG),” ucap dia.<br />

Selain perlu belajar politik, masih<br />

menurut Jansen, sebagai partai baru<br />

PSI juga harus belajar hukum lagi. Dia<br />

menegaskan, tidak ada yang salah dari<br />

kicauan Andi Arief soal kabar tujuh<br />

kon tainer surat suara yang sudah dicoblos<br />

di Pelabuhan Tanjung Priok.<br />

“KPU saja tidak melaporkan Andi<br />

Arief. Pemanggilan saja belum ada<br />

terhadap Andi Arief, apalagi putusan<br />

hukum. Perilaku PSI ini sudah lebih<br />

tinggi dari hukum,” tandas Jansen.<br />

(bis/gun/dem/jpc)<br />

Partai Ini Tak Bebankan Biaya Saksi ke Caleg<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR – Mayoritas<br />

partai politik (parpol) mem bebankan<br />

biaya saksi pada Pemilihan<br />

Umum (Pemilu) <strong>2019</strong><br />

kepada para calon ang gota legislatif<br />

(caleg). Kondisi ini ikut mendorong<br />

mahalnya biaya politik<br />

saat pelaksanaan Pemilu.<br />

Namun hal itu tidak berlaku<br />

bagi Partai Persatuan Pembangunan<br />

(PPP) Kota Bekasi,<br />

yakni tak membebankan biaya<br />

saksi kepada para caleg nya.<br />

Ketua PPP Kota Bekasi, Sho lihin<br />

mengungkapkan, hal ini untuk<br />

mempermudah caleg dan fokus<br />

meraup suara, bukan malah sibuk<br />

memikirkan berapa biaya untuk<br />

saksi selama pemilihan.<br />

Meski demikian, pihaknya<br />

masih menghitung sumber<br />

anggaran saksi PPP untuk<br />

Pemilu <strong>2019</strong>. “Yang jelas, caleg<br />

tidak akan dibebankan biaya<br />

saksi,” terang Sholihin.<br />

“Untuk di PPPP, biaya saksi itu<br />

ditanggung partai. Ini dalam<br />

rangka PPP mempermudah caleg<br />

selama kampanye,” ujarnya.<br />

Di sisi lain, kebijakan ini diterapkan<br />

supaya ongkos politik<br />

(cost politic) caleg tidak terlalu<br />

tinggi selama Pemilu <strong>2019</strong>.<br />

Menurut Sholihin, biaya politik<br />

besar dinilai menjadi biang<br />

keladi terhadap tingginya prilaku<br />

korupsi para anggota dewan.<br />

“Ini upaya PPP untuk mengurangi<br />

ongkos politik untuk<br />

caleg nya. Jadi muaranya ini,<br />

diharapkan kepada caleg<br />

ketika duduk sebagai anggota<br />

dewan, kecil kemungkinan<br />

untuk melakukan prilaku<br />

korupsi,” harapnya.<br />

Dengan menghilangkan beban<br />

biaya saksi tersebut, lanjut<br />

Sholihin, maka ia berharap agar<br />

para caleg bisa lebih maksimal<br />

bekerja. Apalagi, target PPP,<br />

khususnya di DPRD Kota Bekasi<br />

adalah delapan kursi.<br />

Ia menjelaskan, nantinya disetiap<br />

Tempat Pemungutan Suara<br />

(TPS), ada satu orang saksi dari<br />

PPP. Satu orang saksi akan<br />

bertugas mengawasi proses<br />

penghitungan suara mulai DPRD<br />

Kota Bekasi, DPRD Jawa Barat,<br />

dan DPR RI. (sar)


EN<br />

SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

6<br />

ZETI<br />

KOMEN<br />

Sarah Oktavia Alam<br />

Ingin Menjadi Lebih Baik<br />

“Keinginan tahun ini jadi<br />

personal yang lebih baik<br />

lagi, lebih rajun beribadah,<br />

dapet kerjaan, tujuan dan<br />

cita-cita tercapai, bisa nabung<br />

buat beli rumah dan dapat<br />

pasangan hidup.”<br />

Lusi Hestika Puri<br />

Lebih Positif dari Tahun<br />

Kemarin<br />

“Resolusinya be better dari<br />

tahun-tahun sebelumnya,<br />

pokoknya lebih positi dari<br />

tahun-tahun kemarin.”<br />

Stevanus Vindo<br />

Ingin Membahagiakan Orang<br />

Tua<br />

“Tahun ini lebih banyakkin<br />

senang-senang kayak liburan<br />

dan juga mau bahagiain<br />

orang lain terutama Ibu<br />

saya.”<br />

POJOK<br />

Nokia 9 Pureview<br />

dengan Lima<br />

Kamera<br />

JAKARTA - Nokia dikabarkan tengah<br />

mengembangkan ponsel baru yakni Nokia 9<br />

PureView yang dipersenjatai dengan lima kamera di<br />

bagian belakang.<br />

Hal itu diketahui dalam sebuah bocoran video<br />

baru yang menunjukkan bahwa ponsel Nokia<br />

terbaru sangat mirip degan model Nokia 8 Sirocco<br />

di bagian depan. Selain itu, video tersebut juga<br />

menunjukkan pengaturan pentas lens yang mampu<br />

melakukan pemotretan secara serentak.<br />

Seperti diberitakan dari The Verge, Nokia<br />

mengklaim smartphone itu juga mengalami<br />

peningkatan dalam kondisi low-light atau situasi<br />

cahaya rendah dan kemampuan untuk<br />

memfokuskan kembali gambar setelah dipotret.<br />

Tak ketinggalan, ponsel juga menampilkan<br />

PureDisplay 5,99 inci dengan dukungan HDR10 dan<br />

sensor sidik jari dalam layar. Untuk chipsetnya,<br />

Nokia 9 PureView ditenagai prosesor Qualcomm<br />

Snapdragon 845 dikombinasikan RAM 6GB, serta<br />

memori internal 128GB.<br />

Sebelumnya, Evan Blass pertama kali memposting<br />

foto Nokia 9 PureView di akun Twitter resminya<br />

dengan lima kamera belakang. Di sisi lain, HMD<br />

mengakuisisi merek PureView dari Microsoft awal<br />

tahun ini dan bermitra bersama Zeiss tahun lalu<br />

untuk menyatukan perangkat Android merek<br />

Nokia.<br />

Sayang, hingga saat ini belum diketahui kapan<br />

HMD akan mengenalkan ponsel terbarunya itu.<br />

Kabarnya, Nokina 9 PureView akan diumumkan<br />

pada awal Januari ini. (mg9/jpnn)<br />

Ayo Kejar<br />

Resolusimu..<br />

Assalamualaikum, selamat pagi shobat zetizen,<br />

semoga selalu dalam keadaan sehat. Aminn..<br />

Oya, redaksi Zetizen mau ngucapin selamat<br />

tahun baru, semoga di tahun yang akan ini lebih<br />

baik dari tahun kemarin, aminn..Untuk kalian<br />

mahasiswa, selamat mengikuti Ujian Ahir<br />

semester, semoga hasilnya memuaskan..<br />

Ngomongin tahun baru, gak asik kalau tidak<br />

ngebahas harapan baru ditahun ini. Kalian<br />

tentunya memiliki resolusi di tahun ini yang<br />

ingin dicapai. Ya, pertanyaan Apa resolusi<br />

kamu di tahun baru? Apa target kamu di tahun<br />

baru? Apa tujuan kamu di tahun baru? Dan<br />

lain sebagainya pasti selalu kalian temui.<br />

Seperti teman kita Stevanus Vindo, pria berusia<br />

23 tahun ini mengatakan, jika tahun ini<br />

resolusinya adalah lebih banyak jalan-jalan<br />

atau liburan. Menurutnya, resolusi ini berlu<br />

diwujudkan karena dua merasa tahun<br />

sebelumnya jarang berlibur, Evan panggilan<br />

akrabnya mengakui jika tahu lalu dia lebih<br />

banyak bekerja.<br />

“Keinginan tahun ini lebih banyak liburan,<br />

terutama ke pantai tapi karena lagi banyak<br />

bencana jadi mungkin diganti ke tempat lain.<br />

Mungkin ke gunung atau tempat wisata lainnya<br />

intinya banyak-banyakkin pikniklah. Karen<br />

tahun sebelumnya kebanyakkan kerja dan<br />

banyakkin tabungan karena ada satu motor<br />

gede yang mau dibeli dan jadi resolusi tahun<br />

2018 yang akhirnya kecapai, dan tahun ini<br />

mau jalan-jalan trus ada hal lain juga yang<br />

masih dipikirin untuk di capai,” terangnya.<br />

DIajuga menambahkan setiap tahun pasti<br />

ada satu hal yang ingin dia raih dan harus di<br />

raih agar memiliki alasan untuk bangun setiap<br />

pagi dan semangat menjalani aktivitasnya<br />

sehari-hari.”Pokoknya resolusi tahun ini harus<br />

tercapai,”tegasnya.<br />

Gimana dengan kalian, apa resolusi mu tahun<br />

ini. Moga apapun yang sudah kalian rencanakan<br />

bisa tercapai dengan sempurna. Tidak ada hal<br />

yang tidak mungkin selama kita mengerjakan<br />

dengan tekun dan dibarengi doa. (mg8)<br />

Agar Resolusimu Tercapai<br />

Buatlah satu resolusi saja, karena kemungkinan<br />

berhasil akan lebih besar ketika Anda hanya<br />

memfokuskan energi pada satu tujuan.<br />

Jangan tunggu sampai malam pergantian<br />

tahun tiba untuk memikirkan resolusi Anda.<br />

Ambil beberapa waktu sebelumnya untuk merefleksikan<br />

apa yang benar-benar Anda ingin<br />

capai.<br />

Tinjau kembali resolusi masa lalu. Lihat apa<br />

yang membuat Anda merasa frustasi dan kecewa<br />

di masa lalu.<br />

Jangan memikirkan resolusi yang mainstream,<br />

di saat semua orang memikirkan hal yang sama.<br />

Pikirkan hal-hal yang benar-benar Anda inginkan.<br />

Pecah tujuan Anda menjadi beberapa langkah<br />

dan fokuskan diri pada langkah-langkah tersebut<br />

secara konsisten dan terbatas waktu.<br />

Katakan pada teman dan keluarga tentang<br />

tujuan Anda. Anda mungkin akan lebih membutuhkan<br />

dukungan untuk menghindari kegagalan.<br />

Secara konsisten ingatkan diri sendiri tentang<br />

manfaat meraih tujuan tersebut dengan membuat<br />

daftar bagaimana hidup akan menjadi<br />

lebih baik jika semuanya tercapai.<br />

Beri diri sendiri penghargaan atau hadiah<br />

setiap kali Anda berhasil melewati satu langkah<br />

dari tujuan Anda. Ini akan menjadi motivasi<br />

Anda untuk melewati semua prosesnya.<br />

Buatlah rencana dan proses dengan tulisan<br />

tangan di jurnal, pekerjaan komputer, atau papan<br />

yang dipenuhi dengan gambar dan grafis.<br />

Jangan anggap kegagalan dalam mencapai<br />

resolusi sebagai alasan Anda untuk benarbenar<br />

mundur dari tujuan yang telah dibuat.<br />

(net)<br />

Regina Putri<br />

Tahun ini Pengen Kurus<br />

“Tahun ini mau ubah ukuran<br />

baju alias mau kurus, pokoknya<br />

tahun ini mau coba<br />

punya pola hidup lebih<br />

sehat. Banyak makan sayur<br />

dan minum air putih,<br />

karena aku orangnya jarang<br />

malah gak begitu suka minun<br />

air putih.”<br />

Nur Atthiyah<br />

Berencana Buka Bisnis Online<br />

“Tahun ini mau coba buka<br />

bisnis online dan buat content<br />

di media sosial sama<br />

temen-temen kuliah, karena<br />

mau aplikasiin ilmu<br />

yang di dapat di kuliahan.<br />

Dan pastinya harus jadi orang<br />

yang lebih baik lagi.”<br />

Sulima Dwi Anggraeni<br />

Menjadi Pribadi yang Sabar<br />

“Jadi pribadi yang lebih<br />

sabar, ganti status dan semangat<br />

kuliah. Karena<br />

semester lalu lagi males<br />

banget dan nilai enggak<br />

banget pokoknya.”<br />

Diana Fellayanti<br />

Ingin Masuk Kuliah<br />

“Tahun ini mau kuliah, karena<br />

lulus SMA dua tahun<br />

yang lalu langsung kerja<br />

dan males banget kalo harus<br />

balik masuk kelas buat<br />

belajar. Tapi tahun ini mau<br />

kuliah karena biar bisa tambah<br />

pengetahuan, skill dan teman, jadi<br />

bukan Cuma sekedar gelar aja yang<br />

mau di dapat.”


Di rumah yang terletak tak<br />

jauh dari Malioboro, Jogjakarta,<br />

tersebut, siapa saja bisa mengenal<br />

lebih dekat berbagai alat<br />

tiup. Sekaligus belajar menyeduh<br />

kopi atau sepeda. Risma yang<br />

lekat dengan turban itu dengan<br />

senang hati akan melayani.<br />

Penampilan Risma nyentrik.<br />

Kata orang-orang yang mengenalnya,<br />

dia nyaris tak pernah<br />

lepas dari turban yang melekat<br />

di kepalanya. Senang pakai<br />

kemeja dengan dua kancing atas<br />

sengaja dibuka. Seperti gaya Raja<br />

Dangdut Rhoma Irama.<br />

Sejak 2011, Risma mengelola<br />

Rumah Tiup Tina. Rumah itu<br />

sebenarnya peninggalan<br />

neneknya. Sengaja dilestarikan<br />

untuk menyambung hobi<br />

orang tuanya: mengoleksi<br />

berbagai alat musik tiup.<br />

Ayah Risma, Prihardianto,<br />

dan ibunya, Valentine Sriyuniati<br />

yang biasa dipanggil Tina,<br />

kolektor alat musik tiup sejak<br />

‘80-an. Koleksinya kini sudah<br />

tembus ratusan.<br />

“Awalnya mengenal alat musik<br />

tiup karena dulu saya sering<br />

diminta ibu untuk membantu<br />

servis. Kebetulan, keluarga kami<br />

juga menerima servis alat musik<br />

tiup,” kata Risma.<br />

Ayah dan ibunya kini tinggal<br />

di kawasan Pasar Rebo, Jakarta<br />

Timur. Sementara itu, Risma dan<br />

istrinya, Franxisca Rina Novi yanti,<br />

tinggal di Jogja karta.<br />

Rumah Tiup Tina menempati<br />

sebuah bangunan sederhana.<br />

Arsitektur bangunannya khas<br />

rumah kampung pada umumnya.<br />

Beberapa bagian bahkan<br />

sengaja hanya diplester tanpa<br />

dikeramik. Meskipun begitu,<br />

bagi penggemar alat musik<br />

tiup, rumah itu bak museum<br />

sekaligus studio.<br />

Berbagai alat musik tiup ada<br />

di sana. Misalnya saksofon.<br />

Hampir semua merek ada. Yang<br />

langka, antara lain, Alto<br />

Yanagisawa (Jepang), Tenor<br />

Werklang (Jerman Timur), serta<br />

Tenor Selmer dan Saxo C<br />

Melody Carl Fisher (keduanya<br />

dari Amerika Serikat).<br />

“Saya ingin mewujudkan citacita<br />

ayah membuat museum<br />

dan pusat edukasi alat musik<br />

tiup,” tutur Risma.<br />

Juga ada kiowa dari Amerika<br />

Selatan, quena (Peru), tin whistle<br />

(Irlandia), ocarina (Korea), dan<br />

suling Bali, suling Batak, serta<br />

toleat dari Subang.<br />

Oleh Risma, rumah itu sengaja<br />

didesain untuk memungkinkan<br />

pengujian alat musik tiup.<br />

Misalnya, ada ruangan yang<br />

sengaja didesain sebagai studio,<br />

stage, dan living room. “Jadi,<br />

orang yang datang bisa<br />

mencoba. Misalnya, saksofon<br />

itu kalau dimainkan di studio,<br />

stage, dan living room, bedanya<br />

seperti apa,” ujarnya.<br />

Sejumlah alat tiup di Rumah<br />

Tiup Tina se ngaja dijual. Biasanya,<br />

yang dijual seri-seri baru.<br />

Yang Risma punya bebe rapa<br />

buah. Bukan hanya alat musik<br />

tiup, Risma juga me nyediakan<br />

peranti-peranti pen dukung.<br />

Misalnya, mouthpiece saxophone.<br />

Sekitar satu jam koran<br />

ini singgah di Rumah Tiup<br />

Tina. Ada saja orang yang<br />

datang untuk bertransaksi.<br />

Misalnya, dua driver ojek<br />

online yang mengambil barang<br />

pesanan orang. Ada juga anak<br />

muda yang datang langsung<br />

untuk mengambil saksofon<br />

yang selesai diservis.<br />

“Sering orang datang ke sini<br />

untuk belajar. Tak ajarin gratis<br />

agar orang tak skeptis terhadap<br />

alat musik tiup,” ujar lulusan<br />

Juru san Akuntansi Universitas<br />

Jenderal Soedirman (Unsoed)<br />

itu. Risma sebenarnya sempat<br />

benar-benar jauh dari alat musik<br />

tiup. Tepatnya ketika bekerja<br />

sebagai pegawai di Jakarta.<br />

Tapi, suatu ketika dia jenuh<br />

dengan pekerjaannya. Padahal,<br />

posisinya saat itu sudah lumayan.<br />

Risma yang sudah menikah dan<br />

tinggal di Jakarta ingin pulang<br />

kampung ke Jogjakarta.<br />

Apalagi, saat itu neneknya<br />

baru saja meninggal. Rumah<br />

nenek yang sudah dibeli ayahnya<br />

tersebut kosong. Rumah<br />

itulah yang kini dijadikan Rumah<br />

Tiup Tina. Kepada siapa pun<br />

yang datang, Risma tak segan<br />

untuk membagikan ilmu yang<br />

dipunya. Tak peduli mau beli<br />

alat musik tiup atau tidak.<br />

Ilmu yang dibagikan juga<br />

tak sekadar soal alat musik<br />

tiup, tapi juga teknik menyeduh<br />

kopi dan pengetahuan tentang<br />

sepeda. Kebetulan, dua hal<br />

itu juga menjadi hobi Risma.<br />

Totalitas Risma mempelajari<br />

kopi patut diacungi jempol.<br />

Dia tak membuka kedai kopi,<br />

tapi peralatan kopinya tergolong<br />

lengkap. Peralatan seduh<br />

manualnya aneh-aneh.<br />

Bisa dikatakan mahal untuk<br />

ukuran penghobi kopi rumahan.<br />

Misalnya, untuk grinder kopi<br />

manual, Risma punya Lido<br />

Espresso Orphaned. Harganya<br />

sekitar Rp 3 juta.<br />

Totalitas yang sama ditunjukkan<br />

Risma pada hobinya,<br />

bersepeda. Dia selama ini lebih<br />

menekuni hobi bersepeda<br />

touring.<br />

Hampir setiap hari kalau<br />

tidak hujan dia berangkat<br />

ngepit dari rumahnya di<br />

Ngelosari Turi, Sleman, ke<br />

Rumah Tiup Tina. “Jaraknya<br />

sekitar 22 km,” ujar Risma.<br />

Di bagian belakang Rumah<br />

Tiup Tina, diparkir sejumlah<br />

sepeda touring. Antara lain, Surly<br />

dan Cargo Minivelo. Ada juga<br />

sepeda lipat kekinian Brompton.<br />

Tembok yang mengitari penuh<br />

dengan tool sepeda.<br />

Waktu terus berjalan. Si remaja<br />

pria yang belajar menyeduh<br />

kopi telah pulang. Chat di ponsel<br />

juga sudah selesai. Namun,<br />

ngobrol bareng Risma seperti<br />

tak ada habisnya. Susah ngeremnya.<br />

Saking asyiknya. (*)<br />

TERUSAN 7<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

kalau boleh dibilang. Mampu<br />

menerjang ombak<br />

tsunami yang diduga karena<br />

aktivitas Gunung Sertung,<br />

sebutan nelayan Sidamukti<br />

untuk Gunung Anak Krakatau.<br />

“Seribu satu lah, bisa selamat<br />

itu. Saya juga masih tidak<br />

percaya,” ujar Rasyim yang<br />

ditemui di dekat dermaga.<br />

Rasyim berangkat melaut<br />

bersama empat nelayan lain<br />

di kapal Baru Jaya. Yakni, Heri,<br />

Herman, Topan, dan Oki. Dia<br />

hanya hafal panggilan anak<br />

buahnya yang biasa diajak<br />

mencari ikan. Mereka melaut<br />

sejak Kamis (20/12). Biasanya<br />

sekali melaut mereka bisa<br />

sampai empat atau lima hari<br />

berturut-turut dengan perbekalan<br />

yang cukup. Mereka<br />

pun tidak perlu bolak-balik<br />

ke rumah. “Melaut di Ujung<br />

Kulon. Empat jam perjalanan<br />

dari sini,” ujar Rasyim.<br />

Kamis hingga Sabtu sore itu<br />

mereka nyaris tak mengalami<br />

kendala apa pun. Cuaca cukup<br />

bersahabat. Bulan pun terang.<br />

Mes ki kadang hujan agak lebat.<br />

Sabtu sekitar pukul 17.30,<br />

kapal Baru Jaya memulai<br />

menebar jaring lagi. Menyisir<br />

lokasi yang diperkirakan ada<br />

kerumunan ikan. “Hari-hari<br />

seperti ini yang sedang musim<br />

banyak ikan. Biasanya dapat<br />

2 kuintal udah bagus. Ini dapat<br />

4 kuintal,” tutur dia.<br />

Tebar jaring itu baru selesai<br />

sekitar pukul 20.30. Sedangkan<br />

rekan-rekannya di lima kapal<br />

berbeda sudah menepi ke<br />

dekat pantai. Biasanya nelayan<br />

memang bersandar dengan<br />

berkelompok, bisa lima atau<br />

enam perahu. Itu dilakukan<br />

untuk menghindari ombak<br />

besar saat malam.<br />

Baru selesai menebar jaring<br />

dan hendak bergabung dengan<br />

rekan-rekannya itu, Rasyim<br />

mendengar suara bergemuruh.<br />

Seperti suara kapal besar yang<br />

datang. Tapi, kelihatan bak kabut<br />

putih dari kejauhan. Dengan<br />

berbekal senter laser merah,<br />

dia pastikan apa gera ngan yang<br />

datang tiba-tiba itu. Dia pun<br />

menembakkan sinar laser itu<br />

ke arah datangnya suara tersebut.<br />

“Kalau (sinar laser) mantul itu<br />

kapal. Kalau tembus itu air,” kata<br />

Rasyim. Dia terlihat masih ingat<br />

betul detail malam mencekam<br />

terse but. Benar. Sinar laser itu<br />

tembus.<br />

Rasyim sebagai nakhoda yang<br />

berpengalaman hampir 15 tahun<br />

melaut itu sangat tahu apa yang<br />

harus dilakukan. Tapi, ini bukan<br />

ombak biasa. Ini ombak yang<br />

begitu tinggi. “Dari jauh tinggi<br />

sekali. Sudah ada yang mecah,<br />

tapi masih ada yang bergulunggulung,”<br />

ujar dia.<br />

Dia pun lantas memutar<br />

haluan kapal. Dia menyadari<br />

bahwa memaksakan diri mendekati<br />

daratan justru nahas<br />

akan menimpa. Jalan satu-satunya<br />

adalah menghadapi sekaligus<br />

menaklukkan gelombang<br />

itu. Dia percaya kapal Baru Jaya<br />

mampu mengatasi.<br />

Rasyim lantas memacu kapal<br />

itu dengan kecepatan 6 knot.<br />

Kecepatan penuh. Menuju utara.<br />

Ke arah ombak yang tidak terlalu<br />

tinggi atau yang diperkirakan<br />

sudah terpecah karena berada<br />

di ujung ombak. Di sebelah<br />

selatan gulungan ombak begitu<br />

tinggi. Berdasar pengalamannya,<br />

sebelah selatan juga lebih dangkal<br />

sehingga entakan ombak bisa<br />

sangat berbahaya.<br />

Seluruh awak kapalnya siaga.<br />

Cemas, juga berdoa. Semua<br />

barang sudah diikat dengan<br />

kuat agar bila kena guncangan<br />

keras tidak mudah terempas.<br />

Rasyim ingat betul tinggi<br />

gelombang itu sekitar 30 meter.<br />

Kapal Baru Jaya dengan panjang<br />

15 meter dan lebar 2,5 meter<br />

itu seolah mendaki untuk bisa<br />

melewati ombak tersebut. Tinggi<br />

gelombang tsunami itu dua<br />

kali lipat dari panjang kapal<br />

tersebut. “Kapalnya sampai<br />

berdiri tegak gini,” kata Rasyim<br />

sambil memperagakan tangan<br />

kanannya membuat sudut sikusiku.<br />

Seluruh anak buahnya<br />

pegangan erat pada apa pun.<br />

Dia tak terlalu ingat berapa<br />

lama “pendakian” gelombang<br />

itu terjadi.<br />

Selain pakai teknik pengendalian<br />

kapal, menurut Rasyim,<br />

ada keberuntungan yang menyertainya.<br />

Kapal itu bisa melewati<br />

ombak tinggi dan turun<br />

dengan cukup mulus. “Kalau<br />

saya turun melewati bukit om bak<br />

dengan mengentak, hampir bisa<br />

dipastikan kapal itu akan pecah,”<br />

ujar dia.<br />

Lepas dari ombak pertama,<br />

datang ombak kedua. Tingginya<br />

sekitar 15 meter. Kali ini cukup<br />

mudah bagi Rasyim dan kru<br />

untuk bisa melewati ombak<br />

tersebut. Datang lagi ombak<br />

ketiga dengan tinggi 10 meter.<br />

Setelah tiga ombak besar<br />

tersebut, laut kembali tenang<br />

seperti semula. Setelah<br />

melewati masa-masa kritis<br />

itu, Rasyim pun menghubungi<br />

keluarganya di rumah. Dia<br />

disarankan untuk tidak pulang<br />

dulu. Sebab, kondisi di<br />

kampung Sidamukti juga<br />

porak-poranda oleh terjangan<br />

tsunami.<br />

Pantauan Jawa Pos, Senin<br />

(24/12) masih banyak kapal<br />

yang rusak. Ada juga kapal<br />

yang seperti habis terdorong<br />

ombak besar dengan posisi<br />

melintang.(*/c10/agm)<br />

TERUSAN 7<br />

KAMIS, 27 DESEMBER 2018<br />

General Manager/Pemimpin Redaksi: Andi Ahmadi. Asisten GM: Zaenal Aripin. Redaktur Eksekutif: Bisman Pasaribu. Wakil Pemimpin Redaksi:<br />

Irwan. Korlip: Antonio J. S. Bano. Redaktur: Irwan, Miftakhudin, Eko Iskandar, Antonio J. S. Bano. Sekretaris Redaksi: Sondang. Staf Redaksi: Andi<br />

Mardani, Syahrul Ramadhan, Ahmad Pairudz, Dani Ibrahim, Karsim Putra Pratama. Komisaris: Hazairin Sitepu. Direktur: Hetty, Faturohman S Kanday.<br />

Ombudsman JPG: M.Choirul Shodiq, Rohman Budijanto, Andi Syarifuddin. Fotografer: Arisanto, Raiza Septianto. Pracetak: Yudhi Handoko, Mahmud<br />

Amsori, Bambang Joko Prakoso, Tio Ardiansyah, M. Indra Negara. Desain Iklan: Denis Arfian. Editor: Muhammad Qithfi Rul Aziz. Teknologi Informasi:<br />

Beni Irawan, Alvin. Pemasaran/Sirkulasi: Asep Rachmat (Koordinator), Eti Cahyanih. Manager Iklan: Hafidz. Iklan: Flora Pangestika. Manager Keuangan:<br />

Imam Hidayat. Keuangan: Rizky Marcella, Niki Ayu Minofi, Linda Rose Iskandar. Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Perkantoran Suncity Square, Jl M<br />

Hasibuan Blok A40-41, Bekasi. Telp. Redaksi: 021-88863639. Telp Iklan: 021-88863640 (FO & PEMASARAN): 021-88966203. Telp. Keuangan: 021-<br />

88863641, Faks: 021-88863641, 021-88863639. Telp: 021-88966203, 88863641. Bank: Bank CIMB Niaga Bekasi. No.Rek: 925-01- 00699-00-0 a.n PT<br />

<strong>BEKASI</strong> EKSPRES MEDIA. Diterbitkan oleh: PT Bekasi Ekspres Media. Percetakan: PT Bogor Media Grafika Jalan Siliwangi Kav 1 No 34 Komplek<br />

Puslitbang Intel Desa Ciujung, Kabupaten Bogor, Sentul Bogor. No.Telp: (0251) 8655 365. (isi diluar tanggung jawab percetakan).<br />

Wartawan Radar Bekasi selalu dibekali identitas dan tidak menerima uang atau barang berharga lainnya dari narasumber.<br />

Warna FC : Rp. 50.000,-<br />

Halaman 1 FC : Rp. 65.000,-<br />

Advertorial FC : Rp. 30.000,-<br />

Hitam Putih BW : Rp. 35.000,-<br />

Halaman 1 BW : Rp. 50.000,-<br />

Advetorial BW : Rp. 20.000,-<br />

Pengumunan BW : Rp. 30.000,-<br />

Iklan Baris : Rp. 15.000,-<br />

Terjang Gelombang, Kapal Nyaris Tegak<br />

(021)25578300 atau (021)<br />

25578389, email: pengaduan@<br />

kpk.go.id, Faks: (021) 52892456.<br />

“Dapat juga menginformasikan<br />

pada kantor kepolisian setempat,”<br />

ujarnya. Sebelumnya, lanjut Febri,<br />

KPK juga telah secara persuasif<br />

mengingatkan Izil agar menyerahkan<br />

diri secara baik-baik agar<br />

dapat dipertim bangkan sebagai<br />

faktor yang meringankan proses<br />

hukum. Namun, atas imbauan<br />

tersebut, Ayah Merin tak menggubrisnya.<br />

“Kami imbau agar Izil<br />

menghadapi proses hukum ini<br />

secara terbuka sesuai dengan<br />

hukum acara yang berlaku. Jika<br />

ada bantahan akan lebih baik<br />

jika disampaikan pada KPK<br />

sehingga dapat ditelusuri lebih<br />

lanjut,” tuturnya.(*)<br />

Mantan Panglima GAM Masuk DPO KPK<br />

TIDAK bisa dipungkiri, acara<br />

malam tahun baru adalah ladang<br />

pekerjaan bagi musisi tanah air.<br />

Tidak sedikit pula penyanyi atau<br />

grup musik yang menjadikan<br />

kesempatan itu untuk menaikkan<br />

harga mereka.<br />

Bagaimana dengan penyanyi<br />

dangdut sekelas Dewi Persik?<br />

Pemilik goyangan gergaji ini<br />

tak sungkan mengaku mengambil<br />

job di malam<br />

pergantian tahun karena<br />

honor yang didapat bisa<br />

mencapai dua kali lipat dari<br />

biasanya. (agi/jpc)<br />

Malam Tahun Baru Budget Double<br />

Geofisika) tidak memberikan<br />

peringatan gempa tsunami,<br />

karena tidak ada alat di laut.<br />

Kita tidak bisa menyalahkan<br />

BMKG, dan untuk gunung api<br />

ranahnya bukan BMKG, tapi<br />

Badan Geologi,” katanya.<br />

Dalam fase erupsi Anak<br />

Krakatau ini, tiba-tiba lereng nya<br />

mengalami longsor. Menimbulkan<br />

tsunami yang berada di<br />

pantai-pantai terdekatnya. “Kok<br />

tiba-tiba longsor dan<br />

meninggalkan tsunami. Jadi harus<br />

ada sinergi dan koordinasi, antara<br />

BMKG dengan Badan Geologi<br />

ini,” kata Kepala Bidang Mitigasi<br />

Bencana Persatuan Insinyur<br />

Indonesia (PPI) itu. (jpc)<br />

Megathrust Juga Ancaman Selat Sunda<br />

lubang bekas tembakan di<br />

bagian belakang mobil, kaca<br />

depan, dan samping. Selain<br />

itu tim gabungan pun mengaman<br />

kan satu unit motor milik<br />

pelaku berikut sebuah tas yang<br />

terdapat identitas pelaku.<br />

Hasil pemeriksaan sementara<br />

kepada pelaku Serka Jhoni<br />

Kris dianto, yang bersangkutan<br />

me nghabisi korban karena<br />

terpengaruh minuman beralkohol.<br />

Oknum anggota TNI<br />

itu berkali-kali melepaskan<br />

tembakan ke arah korban.<br />

“Dari kondisi terduga pelaku<br />

saat dilakukan penangkapan<br />

diketahui dalam keadaan<br />

mabuk. Pelaku mengejar mobil<br />

dinas korban, kemudian berkalikali<br />

melepaskan tembakan,”<br />

ujarnya saat konferensi pers<br />

di Media Center Kodam jaya,<br />

Rabu (26/12).<br />

Hasil pemeriksaan sementara<br />

kepada pelaku, motif penem bakan<br />

itu bermula dari antara mobil<br />

dinas korban dan motor pelaku<br />

saling bersenggolan. Pela ku yang<br />

sedang terpengaruh minu man<br />

keras itu tak terima dan langsung<br />

mengejar mobil korban.<br />

Pelaku sempat menembaki<br />

kendaraan korban dari arah<br />

belakang. Tak puas di situ, pelaku<br />

kembali mengejar korban. Karena<br />

jalanan sedang macet, pelaku<br />

berhasil meng hadang mobil dari<br />

arah depan. Pelaku kemudian<br />

melepaskan kembali dua kali<br />

tembakan ke arah korban.<br />

Letkol Dono Kusprianto<br />

langsung tewas bersimbah<br />

darah akibat mendapat serangan<br />

senjata api bertubi-tubi dari<br />

pelaku. Korban mendapat luka<br />

tembakan di bagian punggung<br />

menembus ke perut dan di<br />

bagian pelipis. “Usai kejadian<br />

korban langsung kabur menggunakan<br />

ojek. Sekitar pukul<br />

04.10 WIB pelaku berhasil<br />

ditangkap di kediama nnya,”<br />

ujar Kristomei. (wiw/jpc)<br />

Penembak Letkol Dono Kusprianto Dibekuk<br />

tolong. Saat keluar dari rumahnya,<br />

dia melihat korban<br />

sudah dalam keadaan tertelungkup<br />

di dalam warung<br />

kontrakan tersebut. ”Saya keluar<br />

setelah mendengar teriakan<br />

ibunya korban. Saat saya tanya<br />

sama ibunya, katanya ada yang<br />

ngebacok. Kalau pelaku<br />

menggunakan mobil apa motor<br />

orang tuanya tidak tahu,”<br />

ucapnya, Rabu (26/12).<br />

Kondisi korban saat dilihat<br />

sudah dalam keadaan berlumuran<br />

darah dibagian punggung<br />

diduga akibat tikaman senjata<br />

tajam. Lalu, Satia mencoba<br />

mengikat bagian luka dengan<br />

kain dan langsung membawanya<br />

ke Rumah Sakit Sentra Medika<br />

Cikarang.<br />

Saat dirumah sakit itu tim<br />

dokter tidak sanggup menangani<br />

korban karena luka yang cukup<br />

parah. Kemudian, dia membawa<br />

korban ke Rumah Sakit Bhakti<br />

Husada Cikarang. Tidak lama<br />

kemudian, rumah sakit<br />

menyatakan korban telah<br />

meninggal dunia.<br />

“Setelah saya melihat<br />

kerumah sakit dan kata dokter<br />

jantungnya sobek. Panjang<br />

lukanya hampir 10 senti meter,<br />

dan kedalamannya saya tidak<br />

tahu, yang pasti jantungnya<br />

sampai sobek kurang lebih 3<br />

sentimeter,” tuturnya.<br />

Menurut dia, korban tidak<br />

setiap hari berada di kontrakan<br />

itu karena harus kuliah di<br />

Jakarta. Biasanya korban berada<br />

di kontrakan saat momen<br />

libur perkuliahan.<br />

“Semalan korban ini jagain<br />

warung orang tuanya. Korban<br />

baru sampai kesini Selasa<br />

(25/12) pukul 17.00, dan<br />

kejadian pada Rabu (26/12)<br />

pukul 02.30,” tukasnya.<br />

Polres Metro Bekasi yang<br />

mendapati laporan tersebut<br />

melakukan penyelidikan.<br />

Korban sebelumnya sempat<br />

dibawa ke RS Polri Kramat<br />

Jati untuk di Otopsi.<br />

Sejauh ini, pihak kepolisian<br />

sudah melakukan olah Tempat<br />

Kejadian Perkara (TKP).<br />

Selain itu, polisi juga meminta<br />

keterangan dari para saksi<br />

yang mengetahui kejadian<br />

penikaman yang korbannya<br />

sampai meninggal dunia.<br />

”Kita sudah lakukan interview<br />

kepada pemilik kontrakan,<br />

security, dan warga sekitar yang<br />

melihat kejadian. Ini baru interview<br />

belum BAP,”ucap Kasat<br />

Reskrim Polres Metro Bekasi,<br />

AKBP Rizal Marito saat dimintai<br />

keterangan di lokasi kejadian<br />

Rabu (26/12).<br />

Dari keterangan yang sudah<br />

diperoleh, pihaknya belum<br />

bisa mengambil kesimpulan.<br />

Sebab orang tua korban masih<br />

belum bisa dimintai keterangan<br />

karena trauma. (pra).<br />

Konon pendukung Bashar Assadlah<br />

yang melakukannya.<br />

Di Druze Center yang megah itu<br />

saya masuk ke lobinya. Di pusat<br />

kota Beirut. Yang dijaga tentara<br />

bersenjata.<br />

Di lobi itu, di dinding tingginya,<br />

hanya ada satu hiasan: kaligrafi.<br />

Indah dan besar: satu rangkaian<br />

lengkap ayat-ayat Al Quran. Dari<br />

surah An-Nas.<br />

“Ini bukan masjid,” jawab staf di<br />

situ.<br />

Saat saya bertanya ini: di mana<br />

masjid umat Druze.<br />

Saya sudah tahu. Druze tidak punya<br />

masjid. Saya tahu: pegangannya lima<br />

rukun Islam: syahadat (bersaksi<br />

bahwa Allah adalah Tuhan dan<br />

Muhammad adalah Rasul), salat,<br />

zakat, puasa dan naik haji. Tapi tidak<br />

pernah menjalankannya.<br />

“Salatnya seperti apa?” tanya<br />

saya.<br />

“Ya salat biasa. Seperti orang Islam<br />

pada umumnya,” jawabnya.<br />

Saya tidak meneruskan pertanyaan<br />

itu. Saya datang tidak untuk berdebat.<br />

Yang hanya akan menyinggung<br />

perasaan mereka.<br />

Ya sudah. Begitu saja.<br />

Saya kan sudah membaca literatur<br />

tentang Druze. Sejak di madrasah<br />

dulu. Yang banyak versinya. Bahwa<br />

Druze itu Islam: Islam zaman Nabi<br />

Ibrahim. Menyebut dirinya<br />

Muwahidin.<br />

Saya pun ke makam khusus orang<br />

Druze. Tinggal jalan kaki ke lokasi<br />

sebelah. Yang juga dijaga tentara<br />

bersenjata.<br />

Semula agak menimbulkan<br />

kecurigaan sang bersenjata. Untuk<br />

apa ada orang asing ke makam.<br />

Tapi ia bisa berbahasa Inggris.<br />

Mengerti maksud kedatangan saya.<br />

Yang tidak akan menuntut balas<br />

bagi yang sudah mati.<br />

“Tapi dilarang memotret ya,”<br />

pesannya. “Dan harus copot<br />

sepatu.”<br />

Tidak masalah.<br />

Saya kan sudah biasa copot sepatu.<br />

Setiap ke makam kakek buyut saya.<br />

Di Takeran, Magetan. Yang bangunannya<br />

besar, untuk ukuran<br />

kuburan. Bangunan kuno. Yang<br />

lantai terasnya mengkilap. Tegel<br />

kuno. Bahkan saya harus bersila<br />

di situ. Saat bertahlil.<br />

Tapi, bahwa tidak boleh memotret<br />

itu masalah besar. Saya ini, ehm,<br />

kan wartawan. Meski no signal.<br />

Tapi juga tidak masalah. Saya<br />

sudah biasa memotret sambil curicuri.<br />

Teman saya juga sudah saya<br />

ajari ‘mencuri’ foto. Kata saya: kalau<br />

saya nanti wawancara mereka kan<br />

lengah. Anda foto itu, itu, dan itu.<br />

Pun saat saya membaca surah An-<br />

Nas di dinding itu. Saya beri kode.<br />

Kedipan mata. Agar saya difoto. Itulah<br />

hasilnya. Lihat fotonya. Saya berdiri<br />

di depan kaligrafi. Tidak terlalu sempurna<br />

memang. Tapi ok kan? Ia kan<br />

memang wartawan dadakan.<br />

Dari dilarang foto menjadi justru<br />

dua orang yang mencuri foto. Saya<br />

ikut melakukannya. Sayang kalau<br />

tidak. Kuburan ini menarik sekali:<br />

banyak cungkupnya. Terbuat dari<br />

beton. Seperti kuburan orang<br />

Tionghoa. Bentuknya saja yang Arab.<br />

Tidak melengkung-melengkung.<br />

Saya pun masuk ke cungkup<br />

utama. Makam ulama besarnya.<br />

Lepas sepatu. Di terasnya. Seperti<br />

ke makam kakek buyut saya: KH<br />

Hasan Ulama.<br />

Saya tidak melihat ‘Druze’ di dalam<br />

cungkup ini. Nisannya memang<br />

besar. Tapi nisan makam Raden<br />

Patah juga besar. Yang di Demak,<br />

Jateng itu. Bahkan lebih panjang.<br />

Nisan kakek buyut saya juga besar.<br />

Meski hanya seperempat nisan<br />

amir Druze ini.<br />

Ayah saya, yang makamnya juga<br />

di komplek makam kakek buyut<br />

itu, berpesan: nisannya sederhana<br />

saja. Sebagai perwujudan tawadluk<br />

pada guru tarekatnya. Cucu kakek<br />

buyut itu: Imam Mursyid Muttaqin.<br />

Yang meninggal dibunuh PKI. Dalam<br />

peristiwa ‘Madiun Affair’ 1948.<br />

Berada di dalam cungkup ulama<br />

Druze itu rasanya seperti di makam<br />

kyai Buntet Cirebon. Banyak al Quran<br />

di situ. Juga banyak sajadah salat.<br />

Karpet terhampar di sekitar nisan.<br />

Saya berdoa sejenak. Untuk yang di<br />

makam itu. Apa pun agamanya. Entah<br />

ia Islam atau bukan Islam.<br />

Sopir saya itu, yang kemudian seperti<br />

teman itu, semula takut. Ketika saya<br />

minta diantar ke pusatnya Druze.<br />

Tapi uang mengalahkan rasa<br />

takutnya.<br />

Apalagi ketika saya minta pergi<br />

ke Moukhtara. Ke istana Walid<br />

Jumlatt yang jauh di gunung itu.<br />

Harus mengemudi jauh ke arah<br />

selatan.<br />

Menyusuri pantai selama satu<br />

jam. Lalu belok ke gunung. Terus<br />

ke gunung berikutnya. Ke gunung<br />

berikutnya lagi.<br />

Meliuk-liuk. Menanjak. Selama<br />

satu jam. Seperti ke kawasan museum<br />

penyair Khalil Gibran.<br />

Hanya saja yang ini di arah<br />

sebaliknya: di Lebanon selatan.<br />

Ia takut bukan main. “Nanti kita<br />

ditembak,” katanya.<br />

Berkali-kali. Sambil tidak yakin<br />

saya mengerti peringatannya. Lalu<br />

menunjukkan gerakan tembaktembakan.<br />

Dengan tangan dan<br />

jarinya.<br />

All about money.<br />

Ia berangkat juga.<br />

Sampailah saya ke istana Kamal<br />

Jumlatt itu. Yang kini ditempati<br />

anaknya, Walid Jumlatt.<br />

Takut sekali. Sopir saya itu.<br />

Saya tahu. Atau menduga. Masih<br />

ada trauma di pikirannya. Atau<br />

curiga. Akibat cerita yang melegenda.<br />

Permusuhan antara kelompoknya.<br />

Dengan kelompok Druze<br />

sepanjang masa. Masa lalu.<br />

Memang kami tidak diizinkan<br />

masuk. Banyak tentara yang menjaga.<br />

Tapi saya santai saja.<br />

Dataran tinggi komplek istana<br />

ini indah di mata. Lima jam di situ<br />

pun akan saya jalani.<br />

Menunggu redanya ketegangan.<br />

Di dalam hati para penjaga itu.<br />

Saya pun menyapa satu persatu<br />

orang di situ. Dengan ramah. Saya<br />

sapa juga laki-laki tua itu. Yang<br />

berpakaian khas orang Druze: celana<br />

hitam yang kombor di selangkangannya.<br />

Dengan penutup kepala<br />

putih. Seperti topi haji. Tapi kecil.<br />

Seperti Yahudi.<br />

Luar biasa. Druze tua itu baik<br />

sekali. Ramah sekali. Saya justru<br />

diajaknya masuk kantin. Yang<br />

menjadi bagian istana. Sopir saya<br />

ikut. Sambil takut-takut.<br />

Padahal saya justru disuruh makan.<br />

Alhamdulillah. Istrinya yang<br />

menyajikan makanan: nasi hitam<br />

berminyak. Entah makanan apa<br />

itu. Saya kuatkan tenggorokan saya.<br />

Untuk bertekad memakannya. Apa<br />

pun rasanya nanti.<br />

Saya robek juga roti tipis yang<br />

lebar itu. Betapa pun liatnya.<br />

Saya sendok pula acar zaitun itu.<br />

Betapa pun asin kecutnya.<br />

Ternyata itulah nasi bulgur. Baru<br />

sekali ini saya akan makan<br />

bulgur.<br />

Waktu saya kecil kata bulgur itu<br />

terkenal. Dan tercemar. Sudah<br />

sering saya mendengarnya. Orang<br />

desa ramai membicarakannya.<br />

Dengan nada menghina. Dan<br />

melecehkannya.<br />

Waktu itu akhir zaman pemerintahan<br />

Bung Karno. Tidak ada bahan pangan.<br />

Kelaparan di mana-mana. Tidak ada<br />

beras. Biasanya, kalau tidak ada beras,<br />

terpaksa makan nasi jagung. Tapi<br />

jagung juga tidak ada.<br />

Biasanya kami masih bisa dapat<br />

bahan makanan yang terjelek:<br />

gaplek. Singkong yang dikeringkan.<br />

Lalu ditepungkan. Dibuat tiwul.<br />

Itulah ‘kasta’ makanan yang paling<br />

rendah.<br />

Tapi, zaman itu, gaplek pun tidak<br />

ada. Pemerintah membagi sesuatu<br />

yang sangat asing. Untuk pegawai<br />

negeri. Disebut ‘beras bulgur’.<br />

Orang desa sangat membencinya.<br />

Tidak enak di rasa. Terhina di dada.<br />

Istilah ‘sampai makan beras bulgur’<br />

adalah menunjukkan betapa kelaparannya<br />

manusia.<br />

Kami tidak mau makan bulgur<br />

pembagian itu. Kami pilih makan<br />

ganyong. Umbi-umbian yang batang<br />

dan umbinya mirip lengkuas.<br />

Atau umbi lain. Yang masaknya<br />

sangat sulit: agar tidak gatal di lidah.<br />

Saya lupa namanya. Please.<br />

Mencari umbi tersebut juga sulit.<br />

Saya harus ke bawah-bawah rimbunan<br />

bambu liar. Menggali-nggali<br />

tanah di situ. Kadang dapat. Kadang<br />

tidak.<br />

Itulah zaman susah. Dulu.<br />

Kini saya juga lapar. Saat tiba di istana<br />

Druze ini. Berangkat dari Beirut tadi<br />

saya tidak makan pagi. Hanya makan<br />

buah srikaya. Yang banyak sekali di<br />

Beirut. Dan enak sekali rasanya. Dan<br />

murah sekali harganya.<br />

“Siapa yang masak bulgur ini?”<br />

tanya saya ke Druze tua itu.<br />

“Hia,” jawabnya. Sambil menunjuk<br />

istrinya. ‘Hia’ adalah bahasa Arab<br />

untuk ‘dia’.<br />

Sedang ‘hua’ bahasa Arab untuk<br />

‘ia’.<br />

“Enak sekali,” kata saya. Tidak<br />

mewakili tenggorokan saya.<br />

“Syukron jazila,” kata saya lagi.<br />

Druze tua itu tersenyum. Menerima<br />

ucapan terima kasih saya dengan<br />

sangat senang. Pun isterinya.<br />

Saya ternyata dianggapnya bisa<br />

makan bulgur. Bulgur di Lebanon<br />

tidak ada hubungannya dengan<br />

status kaya-miskin.<br />

Selama saya makan itulah.<br />

Beberapa petugas keamanan keluar<br />

masuk kantin. Melihat saya. Bertegur<br />

sapa. Ternyata kantin itu bagian<br />

dari dapur istana. Yang memasakkan<br />

seluruh petugas keamanan di situ.<br />

Sekitar 40 orang banyaknya. Druze<br />

tua tadi, dan isterinya tadi, adalah<br />

juru masaknya.<br />

Bereslah.<br />

Selesai makan itu saya dipersilakan<br />

masuk istana. Bahkan tidak perlu<br />

mengajari sopir mencuri foto. Saya<br />

dibebaskan memotret apa saja.<br />

Sopir saya pun boleh ikut masuk. Ia<br />

bersorak keras. Di dalam hati. Dengan<br />

semangat lautan api. Meluap. Riang<br />

gembira. Luar biasa. Jauh dari bayangannya<br />

yang menakutkan.<br />

Ia mengambil foto melebihi saya.<br />

Minta difoto pula. Tidak habis-habisnya.<br />

Termasuk dengan tentara Druze yang<br />

semula mena kutkannya.<br />

Nanti, dalam perjalanan kembali<br />

ke Beirut, hebohnya bukan main.<br />

Sopir saya itu sangat-sangat happy.<br />

Ia tilpon teman-temannya. Ia ceritakan<br />

kehebatan dirinya: bisa masuk istana<br />

Druze di Moukhtara. Ia kirim fotofotonya.<br />

Lewat HP-nya.<br />

Itulah perjalanan lintas batas yang<br />

jauh. Baginya. Dari benua Hisbullah.<br />

Ke benua Druze.<br />

Saya sendiri sibuk mengamati<br />

semua bangunan ini. Dan ruanganruangannya.<br />

“Ini ruang khusus,” kata petugas<br />

istana.<br />

Di ruang itu ada lukisan Kamal<br />

Jumlatt naik kuda. Besar sekali.<br />

Dengan heroiknya. Dengan pangkatpangkat<br />

ala Bung Karnonya.<br />

“Biasanya beliau dulu duduk di<br />

situ. Menerima pengaduan<br />

masyarakat umum,” tambahnya.<br />

Itu adat kerajaan Arab di masa<br />

lalu. Rakyat jelata pun bisa langsung<br />

mengadu ke raja.<br />

Langsung. Pada hari-hari yang<br />

ditentukan. Tanpa seleksi atau<br />

mobilisasi.<br />

Tentu saya juga banyak ambil foto.<br />

Termasuk foto pohon zaitun tua. Yang<br />

baru setahun dipindah ke situ.<br />

Begitu besar pohon zaitun ini. Begitu<br />

tua tongkrongannya. Bandingkan<br />

dengan pohon zaitun pada umumnya.<br />

Yang hanya seperti pohon lamtoro.<br />

Bahkan lebih kecil dan pendek lagi.<br />

Saya juga tertarik pada bangunan<br />

baru. Yang menempel serasi di istana<br />

itu. Dengan arsitektur postmonya.<br />

Lamat-lamat terbaca tulisan Arab<br />

‘Allah’ di atas sana. Lalu terbaca<br />

tulisan ‘Nas’ jauh di bawah sana.<br />

Menandakan Tuhan dan Manusia.<br />

Ternyata itu masjid.<br />

Saya kaget. Druze punya masjid.<br />

Setengah tidak percaya. Saya masuk<br />

ke dalamnya. Masjid beneran.<br />

Banyak Quran. Banyak rehal - -<br />

tempat baca Quran di lantai.<br />

Saya buka Quran itu. Tidak ada<br />

beda. Tapi juga tidak ada orang<br />

salat di dalamnya.<br />

“Itu masjid Druze?” tanya saya.<br />

“Bukan. Itu masjid moslem biasa,”<br />

jawab tentara di pos penjagaan<br />

itu.<br />

Oh. Begitu. Ya sudah.<br />

Druze memang tidak punya masjid.<br />

Tapi dibangunnya masjid di istana<br />

Druze ini pertanda-pertanda.<br />

Mendekatkan yang sebenarnya<br />

sudah dekat. (Dahlan Iskan)<br />

Druze<br />

Mahasiswa UIN Tewas Ditikam<br />

Lahir karena Filosofi Urip Iku Urup<br />

Setelah 2 Km dari situ jalan<br />

mulai menanjak. Meliuk-liuk.<br />

Menuju puncak bukit. Kiri<br />

kanannya hanya ada hutan<br />

pinus. Tidak ada bangunan<br />

sama sekali.<br />

Sesekali bertemu pejalan kaki.<br />

Naik ke gunung itu. Terlihat<br />

seorang wanita. Menanjak<br />

dengan kakinya. Dengan tas<br />

ransel di punggungnya.<br />

Di puncak bukit itu tersedia<br />

lapangan parkir. Kami berhenti<br />

di situ. “Yang baru datang itu<br />

mobil dari Bulgaria,” ujar<br />

Mustofa, sopir saya. “Terlihat<br />

dari plat nomornya,”<br />

tambahnya.<br />

Saya tunggu penumpangnya<br />

turun. Satu keluarga besar.<br />

Saya beri mereka salam pagi.<br />

“Kami dari Rusia,” ujar lelaki<br />

muda yang tinggi itu.<br />

Perkiraan Mustofa meleset.<br />

Ternyata dari seluruh dunia<br />

datang ke sini.<br />

“Rusia sebelah mana? “ tanya<br />

saya.<br />

“Dari<br />

Vladivostok,”<br />

jawabnya.<br />

Ups... Begitu jauhnya. Di<br />

sebelah Jepang.<br />

Tentu mereka tidak naik mobil<br />

dari Vladivostok. Kota yang di<br />

Utara Jepang itu. Atau di Timur<br />

Harbin, Tiongkok itu. Terlalu<br />

jauh. Harus mele wati Siberia,<br />

negara-negara Eropa Timur<br />

baru ke Bulgaria.<br />

Mereka terbang dulu ke Moskow.<br />

Lalu ke Bulgaria. Baru sewa<br />

mobil ke Turki. Melihat pentingnya<br />

isi puncak bukit ini.<br />

Dari tempat parkir saya jalan<br />

kaki ke puncak. Mustofa pilih<br />

merokok. Saya berpapasan<br />

dengan banyak asal: Thailand,<br />

India, Irlandia, Taiwan...<br />

Semua ingin berkunjung ke<br />

sebuah rumah kuno. Yang oleh<br />

orang Kristen Ortodoks<br />

dipercaya penuh sebagai rumah<br />

terakhir Perawan Maria. Ibunda<br />

Jesus. Yang berarti rumah<br />

terakhir Maryam. Ibunda Nabi<br />

Isa alaihissalam. Menurut<br />

kepercayaan Islam.<br />

Ketika saya mengucapkan<br />

‘alaihissalam’ ada orang<br />

mendengarnya. Dan mendekati<br />

saya. “Anda Islam?,” tanyanya.<br />

“Saya juga Islam. Saya orang<br />

Turki. Rumah saya dua jam<br />

dari sini,” tambahnya.<br />

Saya pun bertanya: apakah<br />

orang Islam di sini juga<br />

percaya? Bahwa ini rumah<br />

terakhir Maryam?<br />

“Sangat<br />

mungkin,”<br />

katanya.<br />

Dunia Katholik juga belum<br />

setegas Kristen Ortodoks.<br />

“Mungkin saja ini rumah<br />

terakhir Perawan Maria,” kata<br />

orang Katholik.<br />

Tapi Paus memberkati<br />

tempat ini. Bahkan beberapa<br />

Paus sudah berkunjung ke<br />

sini.<br />

Menurut yang dipercaya<br />

Ortodoks, kisahnya sangat<br />

nyata. Perawan Maria dibawa<br />

ke sini oleh Johannes. Alias<br />

John. Pengikut utama Jesus.<br />

Yang saat Jesus disalib sempat<br />

titip ibunya. Agar John menjaga<br />

dan mendampinginya.<br />

Oleh John Maria dibawa jauh<br />

ke utara. Ke Ephesus itu. Lalu<br />

tinggal di puncak bukit itu.<br />

Sampai akhir masanya di<br />

dunia.<br />

Semua orang boleh masuk<br />

rumah itu. Yang sudah direnovasi.<br />

Tanpa mengubah<br />

bentuknya.<br />

Sayang tidak boleh memotret<br />

di dalamnya. Orang pada sembahyang<br />

di depan patung<br />

Bunda Maria. Lalu mengambil<br />

lilin kecil. Sambil meninggalkan<br />

uang serelanya. Lilin itu dibawa<br />

ke luar rumah. Untuk dinyalakan.<br />

Lalu ditancapkan di<br />

tempat yang disediakan. Bersama<br />

puluh lilin lainnya.<br />

Gereja Ortodoks percaya:<br />

di situlah John menulis Kitab<br />

Injil. Rasanya John sendiri<br />

menjelaskan lain. Ia menulis<br />

Injil di satu pulau di Yunani.<br />

Di sebelah rumah ini ada jalan<br />

menurun. Ada toko souvenir<br />

kecil. Di sebelahnya ada pintu<br />

besi. Saya dorong pintu besi itu.<br />

Saya lihat ada bangunan agak<br />

besar. Beberapa orang ke luar<br />

dari pintu bangunan itu.<br />

“Apakah ini hotel?” tanya<br />

saya.<br />

“Ini gereja Katholik,” jawab<br />

si Irlandia.<br />

Saya pun mendorong pintu<br />

depan gereja itu. Beberapa<br />

orang masih asyik bicara.<br />

Sambil melingkari sosok yang<br />

diajak bicara: pastor.<br />

Saya ikut menyalami sang<br />

Pastor. Memperkenalkan diri<br />

dari Indonesia. Tanpa menyebut<br />

nama. Lalu mengajukan<br />

beberapa pertanyaan. Salah<br />

satunya membuat saya sendiri<br />

malu. Terlalu pertanyaan<br />

wartawan.<br />

“Apakah di rumah itu juga<br />

makam Perawan Maria?” tanya<br />

saya.<br />

Sang Pastor tidak segera<br />

menjawab. Saya segera merasa<br />

malu. Lalu minta maaf. Seperti<br />

orang baru sadar. Bahwa Maria<br />

dipercaya ikut muksa. Bersama<br />

jasadnya. Seperti juga<br />

putranya.<br />

“Sebagai orang Katholik<br />

rupanya Anda lupa...”, ujar<br />

sang Pastor. Mengira saya<br />

pasti Katholik. Kok mau datang<br />

ke dalam gereja itu.<br />

“Ya ya ya... Saya lupa... Perawan<br />

Maria ke sana bersama jasad,”<br />

kata saya menyelesaikan kalimat<br />

Pastor yang terpotong itu.<br />

Ia pun tersenyum ramah.<br />

Lalu kembali menyalami saya.<br />

Sambil melayani jemaat lain<br />

yang mengerumuninya.<br />

Selesai. Membawa pulang<br />

malu.<br />

Tidak jauh dari rumah Maria<br />

ada kota besar. Pengganti Ephesus<br />

yang tinggal puing. Namanya<br />

kota Selcuk. Saya tidak jadi<br />

mampir ke situ. Toh ke Izmir<br />

tinggal satu jam. Lewat Otoban.<br />

Alias Otoyol. Lebih baik makan<br />

siang di Izmir saja. Di pinggir<br />

Teluknya yang terkenal.<br />

Setelah makan siang saya<br />

ingin ke gereja lain. Yang sejak<br />

dua tahun lalu sangat terkenal.<br />

Apalagi sejak Agustus tahun<br />

lalu. Ketika ekonomi Turki<br />

gonjang-ganjing. Nilai tukar<br />

Lira terjun bebas. Inflasi<br />

sampai 40 persen. Suku bunga<br />

menjadi 30 persen.<br />

Semua itu gara-para Pastor<br />

gereja ini. Pastor Andrew<br />

Brunson. Asal North Carolina,<br />

Amerika. Pastor ini ditahan.<br />

Oleh pemerintah presiden<br />

Recip Erdogan.<br />

Presiden Amerika minta<br />

Pastor Brunson dibebaskan.<br />

Hari itu juga. Erdogan melawan.<br />

Brunson dianggap terlibat<br />

kudeta yang gagal. Dianggap<br />

jaringan Fatullah Gulen. Lawan<br />

Erdogan. Yang kini tinggal di<br />

Pennsylvania, Amerika.<br />

Amerika lantas mengenakan<br />

sanksi ekonomi pada Turki.<br />

Gempar. Gonjang-ganjing.<br />

Ekonomi memburuk.<br />

Akhirnya Turki memulangkan<br />

Brunson ke Amerika. Setelah<br />

konomi terlanjur babak-belur.<br />

Brunson sendiri kini pasti<br />

kangen Izmir. Sudah hampir<br />

25 tahun ia tinggal di kota itu.<br />

Yang jarang terlihat masjid.<br />

Lokasi Gereja Brunson ini<br />

di kota lama. Jalan-jalan di<br />

kawasan ini sempit-sempit.<br />

Semua jalan dibuat satu arah.<br />

Kanan-kirinya toko-toko kecil.<br />

Sangat ramai. Banyak orang<br />

jalan-jalan di kawasan ini.<br />

Gereja itu sendiri bukan seperti<br />

gereja. Di jepitan bangunan<br />

dua lantai. Seperti bangunan<br />

sementara. Satu lantai. Jalan<br />

di depannya sempit. Cukup<br />

selembar mobil. Waktu mobil<br />

saya berhenti, mobil di belakangnya<br />

ikut berhenti.<br />

Saya turun dari mobil. Tidak<br />

segera melihat ada identitas<br />

gereja. Yang terlihat mencolok<br />

justru bendera besar Turki.<br />

Bulan bintang melintang di<br />

emper gereja.<br />

Identitas gereja tertulis kecil<br />

sekali: DIRIKESI KILISESI<br />

DERNEGI MERKEZI. Di gantung<br />

di sebuah gantungan besi kecil.<br />

Di sini pun kebaktian baru saja<br />

selesai. Beberapa orang sudah<br />

keluar pintu. Tinggal 7 atau 8<br />

orang di dalam.<br />

Saya pun masuk. Bicarabicara<br />

dengan beberapa orang.<br />

Mengaku asli Turki. Tentang<br />

kebaktian hari itu.<br />

Lalu seorang wanita datang.<br />

Berwajah Tionghoa. Menyapa<br />

saya dalam bahasa Indonesia.<br />

“Dari Malaysia?” tanyanya.<br />

“Indonesia,” jawab saya.<br />

“Oh... Saya dari Malaysia,”<br />

katanya.<br />

Dia mengabdi di gereja itu.<br />

Sejak sebulan lalu. Belum tahu<br />

akan sampai kapan.<br />

Di dalam ruang ini tidak<br />

seperti gereja. Hanya seperti<br />

ruang pertemuan umum.<br />

Bukan main gereja kecil ini.<br />

Pengaruhnya begitu besar.<br />

(dahlan iskan)<br />

Rumah Terakhir Maria<br />

Hal tersebut disampaikan<br />

anaknya yang bernama Toma<br />

Margens. Menurutnya, sang<br />

ayah tidak pernah bercerita<br />

soal sakit yang dirasakan.<br />

Beliau bahkan terus sibuk<br />

syuting tanpa merasa ada<br />

gangguan kesehatan.<br />

“Baru ketahuan (sakit) kemarin<br />

itu, sebelumnya enggak<br />

pernah ada keluhan. Dia mah<br />

kuat banget, masih syuting<br />

terus,” kata Toma Margens<br />

dihubungi awak media, Jumat<br />

(4/1). Torro Margens sempat<br />

dirawat intensif di RSUD<br />

Syamsudin SH, Sukabumi<br />

sebelum meninggal dunia,<br />

Jumat (4/1) dini hari. Menurut<br />

Toma Margens, ayahnya itu<br />

dirawat sejak lima hari lalu.<br />

Kondisi Torro Margens<br />

menurun usai melakukan<br />

syuting di Yogyakarta. Toma<br />

mengatakan ayahnya itu dibawa<br />

pulang setelah tiba-tiba<br />

mengalami muntah darah.<br />

“Dibawa ke rumah sakit,<br />

menginap kurang lebih lima<br />

hari. Terus pulang ke Jakarta,<br />

sampai di Jakarta sudah sembuh,<br />

sehat, tapi masih lemas. Lalu<br />

dibawa pulang ke Sukabumi,”<br />

beber Toma Margens.<br />

Dari hasil pemeriksaan,<br />

dokter menyebutkan bahwa<br />

Torro Margens terindikasi<br />

mengalami infeksi lambung.<br />

Oleh sebab itu beliau harus<br />

kembali dirawat sesampainya<br />

di Sukabumi.<br />

“Sempat kritis, sekitar jam<br />

satu meninggal,” ujar Toma.<br />

Jenazah Torro Margens akan<br />

dimakamkan di salah satu<br />

TPU di kawasan Sukabumi,<br />

Jawa Barat. Pemakaman<br />

dilakukan siang ini setelah<br />

waktu salat Jumat.<br />

Semasa hidup Torro Margens<br />

dikenal sebagai aktor senior.<br />

Dia lekat dengan peran<br />

antagonis lewat berbagai film<br />

atau sinetron yang dibintanginya.<br />

Lahir pada 5 Juli 1950,<br />

Torro Margens tutup usia di<br />

umur 68 tahun. (mg3/<br />

jpnn)<br />

Torro Margens Tidak Mengeluh Sakit<br />

Menurutnya, tim satgas akan<br />

terus melakukan evaluasi<br />

meskipun dengan segala<br />

kendala dilapangan. Pihaknya<br />

akan terus berjuang agar<br />

korban yang masih tertimbun<br />

bisa ditemukan. “Ke empat<br />

korban yang ditemukan hari<br />

ini, berhasil dievakuasi petugas<br />

gabungan di sektor 3, 4 dan<br />

5. Ya, hampir semua sektor<br />

medannya sama tertimpa batu<br />

dan bangunan,” imbuhnya.<br />

Saat ini, bantuan logistik untuk<br />

korban bencana longsor terus<br />

mengalir dan sudah di bagikan<br />

kepada para korban. Untuk itu,<br />

Satgas terpadu selalu mencatat<br />

semua logistik baik yang sudah<br />

masuk maupun yang keluar.<br />

“Untuk menjaga hal-hal yang<br />

tak diinginkan, besok (hari ini.<br />

red) kita akan melakukan<br />

vaksinasi kepada semua relawan<br />

agar terhindar dari penyakit<br />

yang menular. Selain itu, untuk<br />

mempermudah proses evakuasi,<br />

kita juga akan gunakan empat<br />

alat berat,” beber M Hasan.<br />

Tim Dokes Polda Jabar, Kombes<br />

Arnos mengatakan, dari empat<br />

korban yang berhasil dievakuasi<br />

kemarin, semua nya sudah<br />

teridentivikasi. Mereka yakni<br />

Nani (45), Sugandi (41), Artemah<br />

(80) dan Eliniawati (14). “Pencarian<br />

korban untuk sementara<br />

waktu dihentikan pada pukul<br />

19.15 WIB karena cuaca sudah<br />

gelap. Kami akan kembali<br />

melanjutkannya besok (hari ini.<br />

red) pagi,” pungkasnya.<br />

Sampai kemarin pukul 19.10,<br />

posko terpadu badan penanggulangan<br />

bencana menyebutkan<br />

dari 100 jiwa yang terkena longsor,<br />

22 orang diketahui meninggal<br />

dunia dan 11 korban lainnya<br />

masih dalam pencarian petugas<br />

gabungan.(den/t)<br />

11 Korban Masih Tertimbun<br />

Ketiganya diduga melakukan<br />

tindak pidana korupsi (Tipikor)<br />

bantuan beras korban bencana<br />

yang digelontorkan Perum<br />

Badan Urusan Logistik (Bulog)<br />

medio 2016 dan 2017 lalu.<br />

Akibatnya negara mengalami<br />

kerugian sekitar Rp1,8<br />

miliar.<br />

Kepala Sub Seksi (Kasubsi)<br />

Ideologi, Politik, Pertahanan,<br />

Keamanan, Sosial, Budaya<br />

dan Kemasyarakatan Kejaksaan<br />

Negeri Bekasi, Dwi<br />

Setiawan Kusumo menuturkan,<br />

sidang perdana kasus korupsi<br />

pengadan beras cadangan<br />

pemerintah tersebut akan<br />

dilaksanakan pada Senin (7/1)<br />

mendatang dengan agenda<br />

dakwaan.<br />

“Hari senin sidang pertama<br />

dengan agenda dakwaan itu<br />

tiga-tiganya semua, “ ungkapnya,<br />

Jum’at (4/1).<br />

Sidang dengan agenda dakwaan<br />

tersebut akan menghadirkan<br />

ketiga tersangka setelah<br />

berkas dilimpahkan kepada<br />

Pengadilan Negeri Bekasi pada<br />

akhir Desember lalu.<br />

Mengenai potensi tersangka<br />

baru, Dwi menjelaskan perkembangan<br />

itu menunggu<br />

hasil persidangan.<br />

“Belum tahu, nanti dilihat<br />

dari persidangan sama<br />

perkembangannya hari Senin,“<br />

imbuhnya.<br />

Sementara itu Kepala<br />

Kejaksaan Negeri Kota Bekasi,<br />

Hermon Dekristo membenarkan<br />

bahwa berkas perkara kasus<br />

tersebut sudah dilimpahkan<br />

ke Pengadilan Negeri Bekasi.<br />

“ Sudah-sudah, sudah mulai<br />

sidangnya, “ singkatnya saat<br />

dihubungi Radar Bekasi.<br />

Seperti diberitakan sebelumnya<br />

ketiga tersangka diduga<br />

melakukan aksi penggelapan<br />

beras pada tahun 2016 dan<br />

2017. Beras bantuan bencana<br />

dari Perum Bulog masingmasing<br />

100 ton pertahun,<br />

justru sebagian dijual kepada<br />

para pedagang di Pasar Baru<br />

Bekasi.<br />

Pengucuran cadangan beras<br />

ini merupakan tindak lanjut<br />

dari penerbitan surat siaga<br />

bencana pada tahun 2016 dan<br />

terulang kembali pada tahun<br />

2017.<br />

Pada kasus ini tersangka juga<br />

diduga melakukan pemalsuan<br />

tanda tangan Wali Kota Bekasi<br />

untuk meloloskan beras<br />

bantuan bencana tersebut.<br />

(sur)<br />

Senin, Kasus Penyelewengan Beras Bencana Disidangkan<br />

Neneng pernah mengembalikan<br />

uang senilai Rp1 miliar<br />

lebih. Sebelumnya, pada Jumat<br />

(23/11), Neneng juga sudah<br />

mengembalikan uang suap<br />

yang diterima senilai Rp1,9<br />

miliar. Adapun, uang tersebut<br />

telah disita dan dimasukkan<br />

dalam berkas perkara.<br />

Selain, itu uang senilai Rp3<br />

miliar juga telah disita oleh tim<br />

lembaga antirasuah ini. Uang<br />

itu, beberapa waktu lalu juga<br />

telah dikembalikan oleh Neneng.<br />

Febri menuturkan, pihaknya<br />

menghargai sikap kooperatif<br />

yang ditunjukkan oleh Neneng.<br />

“Meskipun tidak menghilang kan<br />

pidana, sikap kooperatif pasti<br />

akan dipertim bangkan sebagai<br />

faktor meringankan dalam<br />

proses hukum,” ujarnya.<br />

Dalam kasus ini, KPK telah<br />

me netapkan tersangka pemberi<br />

suap Direktur Operasional<br />

Lippo Group Billy Sindoro<br />

dan dua orang Konsultan<br />

Lippo Grup Taryudi dan Fitra<br />

Djaya Purnama serta satu<br />

orang pegawai Lippo Group<br />

Henry Jasmen.<br />

Sedangkan, sebagai penerima<br />

fee sebesar Rp7 milliar adalah<br />

Bupati Bekasi (nonaktif) Ne neng<br />

Hasanah Yasin bersama Kepala<br />

Dinas PUPR Jamaludin, Kepala<br />

Dinas Pemadam Keba karan<br />

Kabupaten Bekasi Sahat MJB<br />

Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP<br />

Kab Bekasi Dewi Tisnawati, dan<br />

Kepala Bidang Tata Ruang PUPR<br />

Kabupaten Bekasi Neneng<br />

Rahmi. (jpc/and)<br />

Neneng Serahkan<br />

Rp8 Miliar ke KPK<br />

JAKARTA-Pemerintah pusat<br />

berencana merekrut guru yang<br />

sudah memasuki masa pensiun<br />

untuk dapat kembali mengajar<br />

di sekolah mereka dulu bertugas.<br />

Langkah ini diambil sebagai solusi<br />

persoalan guru honorer yang<br />

jumlahnya terus bertambah.<br />

Hal ini disampaikan oleh<br />

Menteri Pendidikan dan Kebuda<br />

yaan (Mendikbud) Muhadjir<br />

Effendy saat dirinya berkunjung<br />

ke SMKN 7 Kota Semarang,<br />

Jumat (4/1). Ia mengatakan<br />

saat ini sekolah jangan lagi<br />

mengangkat guru honorer.<br />

“Saya minta supaya tidak ada<br />

pengangkatan guru honorer oleh<br />

kepala sekolah. Lebih baik guru<br />

yang sudah mau pensiun, diperpanjang<br />

masa baktinya. Tapi<br />

bukan berarti (status) PNS nya<br />

tetap, tapi ditarik lagi untuk mengabdi<br />

di sekolahnya,” katanya.<br />

Kata Muhadjir, para guru<br />

pensiunan ini bakal bertugas<br />

sampai ada guru pengganti yang<br />

diangkat oleh pemerintah. Bukan<br />

yang direkrut para kepala sekolah.<br />

“Karena nanti kalau kepala sekolahnya<br />

ngangkati (guru hono rer)<br />

terus, guru honorer ini nggak akan<br />

selesai-selesai ini. Tolong pemerintah<br />

diberi ke sempatan untuk<br />

menyele saikan (persoalan) guru<br />

hono rer ini,” imbuhnya.(jpg)<br />

Perekrutan Guru Honorer Diminta Disetop


sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> TAHUn <strong>2019</strong> HALAMAN 8<br />

Trafik Data XL Axiata Naik 83 Persen<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Libur panjang akhir<br />

tahun telah meningkatkan penggunaan layanan<br />

telekomunikasi dan data. PT XL Axiata Tbk<br />

(XL Axiata) mencatat kenaikan trafik penggunaan<br />

layanan data yang cukup signifikan.<br />

Terhitung mulai 23 Desember 2018 hingga<br />

2 Januari <strong>2019</strong>, secara rata-rata terjadi kenaikan<br />

trafik sekitar 83 persen dibandingkan hari-hari<br />

normal. Kenaikan trafik tertinggi ada pada 23<br />

Desember 2018 sebesar 40 persen dan 1 Januari<br />

<strong>2019</strong> sebesar 83 persen.<br />

Dari jenis layanan, kenaikan trafik tertinggi<br />

ada pada akses ke layanan Instant Messaging,<br />

yaitu meningkat 540 persen dibandingkan<br />

hari-hari biasa.<br />

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya<br />

mengatakan, antusiasme masyarakat dalam<br />

merayakan libur panjang sangat terlihat beberapa<br />

tahun terakhir. Bahkan hampir tak ada beda<br />

dengan saat libur Lebaran. Jalan-jalan di Ibukota<br />

Jakarta menjadi lengang, sementara itu jalan<br />

menuju luar kota menjadi padat.<br />

“Melalui sistem monitoring jaringan, kami<br />

melihat tingkat perpindahan pelanggan juga<br />

cukup tinggi. Trafik penggunaan layanan di banyak<br />

area di luar Jakarta meningkat signifikan, sebaliknya<br />

di Jakarta cenderung berkurang,” ujar Yessie.<br />

Area yang mengalami kenaikan trafik tertinggi<br />

adalah Kabupaten Buleleng, Bali sebesar 211<br />

persen, Kabupaten Deli Serdang 140 persen<br />

dan Kota Medan 115 persen. Saat Natal, 24-25<br />

Desember 2018, trafik di wilayah yang banyak<br />

komunitas Nasrani seperti Medan mengalami<br />

peningkatan trafik sebesar 35 persen, Manado<br />

55 persen, dan Kupang 37 persen.<br />

Sementara itu, area-area lokasi wisata popular<br />

yang mengalami kenaikan trafik antara lain<br />

Pangandaran sebesar 91 persen, Bali 87 persen,<br />

Lombok 80 persen, dan<br />

Danau Toba 310 persen.<br />

Di Labuhan Bajo, trafik<br />

layanan data juga mengalami<br />

kenaikan sebesar 165 persen.<br />

Pada malam Natal, Dari jenis<br />

layanan, selain instant messanging,<br />

layanan lainnya yang<br />

mengalami kenaikan penggunaan<br />

secara signifikan dibandingkan<br />

hari-hari biasa adalah SNS (Social<br />

Networking Service) naik 125 persen<br />

dan Gaming naik 122 persen.<br />

“Kenaikan trafik dari jenis-jenis<br />

layanan ini bisa terjadi karena aplikasi<br />

tersebut banyak digunakan untuk<br />

mengucapkan Natal dan Tahun baru,”<br />

tukasnya. (oke)<br />

ILUSTRASI: Teknisi tengah<br />

melakukan perbaikan<br />

jaringan di menara BTS<br />

milik PT XL Axiata.<br />

Investor Cina Bakal Bangun Taman Rekreasi Megah<br />

CIKARANG PUSAT - Inves tor<br />

asal Beijing, Cina, bakal membangun<br />

taman rek reasi megah<br />

seperti Disneyland di kawasan<br />

Jababeka, Kabupaten Bekasi.<br />

Chairman Jababeka Group,<br />

Setyono Djuandi Darmono<br />

me ngatakan, sejauh ini sudah<br />

ada komunikasi antara Gubernur<br />

Jawa Barat, Ridwan Kamil,<br />

dengan Jababeka, ikhwal<br />

rencana pemba ngunan taman<br />

rekreasi tersebut. Pada bulan<br />

ketiga tahun ini, diren ca nakan<br />

akan dilakukan penan datangan<br />

nota kesepahaman.<br />

“Sudah ada omongan antara<br />

Jababeka dengan Gubernur<br />

Jawa Barat. Waktu itu saya ajak<br />

beliau untuk ke Beijing teken<br />

MoU disana, tapi karena waktu<br />

beliau pendek, jadi susah<br />

mendapat izin dari Menteri<br />

Dalam Negeri. Ke mung kinan<br />

Maret baru bisa kesana untuk<br />

bikin joint venture antara<br />

Jababeka dengan investornya,”<br />

ujar pria kelahiran Yogyakarta,<br />

69 tahun silam tersebut.<br />

Darmono ini berujar, taman<br />

rekreasi yang dibangun oleh<br />

investor asal Beijing, bukanlah<br />

Disneyland, tetapi hanya semacamnya.<br />

Sebab, Disneyl and,<br />

merupakan milik Amerika<br />

Serikat. Belum lama ini, Darmono<br />

bersama perwakilan<br />

Jababeka, mengaku telah mene<br />

mui Gubernur Jawa Barat,<br />

Ridwan Kamil, di Bandung untuk<br />

membahas rencana tersebut.<br />

“Kemarin saya ke Bandung<br />

untuk bertemu beliau (Ridwan<br />

Kamil). Saya minta Desember<br />

untuk teken MoU, namun kata<br />

beliau kalau Desember kecepatan,<br />

kemungkinan Januari,<br />

tapi pihak dari sananya (investor)<br />

minta Maret,” tegasnya.<br />

Darmono mengatakan, pembangunan<br />

taman rekreasi tidak<br />

bisa dilakukan dengan waktu<br />

yang cepat. Sebab ada beberapa<br />

proses, seperti pembuatan<br />

desain, dan master plan.<br />

“Tidak bisa cepat, pelan-pelan.<br />

Jadi Maret itu baru teken<br />

persetujuan (agreement), belun<br />

mulai pengerjaan,” tegasnya.<br />

Darmono menjelaskan, dampak<br />

positif yang terjadi dari<br />

pembangunan taman rekreasi<br />

semacam Disneyland di Jababeka.<br />

Menurut dia, bila nantinya<br />

sudah jadi, maka akan melengkapi<br />

Kota Cikarang.<br />

Tidak hanya memiliki industri<br />

manufaktur, tetapi juga industri<br />

pariwisata sehingga lebih<br />

berbudaya. Sebab, kata dia,<br />

sebuah kota harus tumbuh,<br />

dari kota industri menjadi kota<br />

berbudaya.<br />

Selain itu, dapat mendidik<br />

masyarakat tentang keindahan,<br />

mulai dari pendidikannya sampai<br />

budayanya. Selain tempat<br />

bermain, juga bakal dilengkapi<br />

dengan musem, dan perpustakaan<br />

di taman rekreasi tersebut.<br />

“Nanti banyak orang luar<br />

negeri yang datang ke Cikarang,”<br />

ujar Darmono.<br />

Bila sudah ramai, banyak peluang<br />

yang bisa dimanfaat kan oleh<br />

masyarakat Bekasi. Mulai dari<br />

berjualan barang-barang khas<br />

daerah, makanan sampai berjualan<br />

barang tradisional seperti<br />

golek, wayang kulit, topi dari tiker,<br />

maupun lukisan. Selain itu, juga<br />

bisa menampilkan tarian maupun<br />

nyanyian khasa daerah.<br />

Menurut dia, kriteria orang<br />

asing ketika datang ke suatu<br />

daerah ialah mencari tahu budaya<br />

yang ada di daerah tersebut.<br />

Misalnya datang ke Bekasi, maka<br />

orang asing akan mencari tahu<br />

budaya Bekasi atau sunda.<br />

Hal ini bisa menjadi peluang<br />

besar masyarakat Bekasi untuk<br />

meningkatkan perekonomian.<br />

“Kalau satu juta orang datang<br />

ke Bekasi per tahun, dan satu<br />

orang buang uang Rp10 juta, di<br />

kali satu juta orang, (jumlahnya)<br />

Rp1 triliun per tahun masuk ke<br />

Bekasi, bisa kaya orang Bekasi,”<br />

pungkasnya. (pra)


SELALU DEKAT PEMBACA !!<br />

!<br />

JUMAT, RABU, KAMIS, sabtu, SENIN, 21 21 SEPTEMBER 27 5 NOVEMBER <strong>JANUARI</strong> 14 DESEMBER MEI TAHUN TAHUn TAHUN TAHUN 2018 <strong>2019</strong> 2018 2018 HALAMAN HALAMAN 9<br />

9<br />

9<br />

Pasien<br />

TRANSPORTASI<br />

BPJS Keluhkan Penghentian<br />

Gaji<br />

Layanan<br />

OB Bakal<br />

Angkot Harus Utamakan Fasilitas<br />

Dinas Sosial<br />

Diperjuangkan<br />

CIKARANG UTARA – Angkutan Kota Bekasi Perkotaan<br />

(Angkot) TAMBUN yang SELATAN ada di Kabupaten – Pasien sedang Bekasi harus terjadi antara BPJS Pengguna layanan BPJS nya bisa kerumah sakit ini, pemberhentian pelayanan ransi dan BPJS kesehatan. Tambun Selatan, RS Al Multazam<br />

di Pemkab Medika, Bekasi Jatimulya, masih jauh dan<br />

BPJS memperhatikan Kesehatan di fasilitas Kabupaten untuk memberikan Kesehatan dengan kenya-pihamanan mengeluhkan kepada penumpangnya. adanya Demikian sakit. Namun hal itu dengan pem-<br />

Selamat tahun Menjalankan ini berharap, Amanah supaya Melanjutkan harapnya. Menata Kota Bekasi ujarnya. dan Mensejahtrakan Masyakat bisa kab Bekasi di Kota rumah berjanji Bekasi sakit akan ini, mem-<br />

se-<br />

RS dari Mitra kata laik. Medika Cikarang.<br />

rumah Kesehatan yang sudah Sebagai satu Walikota sekarang dan sudah Wakil tidak Walikota bisa,” Bekasi bisa menghambat Periode 2018 pelayanan,” - 2023 Karena CIKARANG BPJS Kesehatan PUSAT – Pem-<br />

tidak<br />

Bekasi<br />

pemberhentian disampaikan Kepala pelayanan Dinas Perhubungan berhentian (Dishub)<br />

Junaedi - Kepala Dinas Sosial<br />

pelayanan ini jelas permasalahan yang terjadi Sementara itu, pasien BPJS Bahkan, untuk pengobatan hingga saya menggunakan Direktur RS Karya Medika<br />

BPJS Kabupaten di tiga Bekasi, rumah Suhup.<br />

perhatikan kesejahteraan Office<br />

Boy di Pemkab Bekasi. kenaikan honor OB dan fasili-<br />

Namun demikian, masalah<br />

sakit yang merugikan.<br />

antara BPJS Kesehatan dan Kesehatan lainnya, Rahmat anaknya yang sekarang sedang asuransi,” tuturnya.<br />

II, Dr Robinhood Damanik<br />

ada Suhup diwilayahnya.<br />

mengatakan, jika angkot tidak “Jelas meningkatkan<br />

sangat dirugikan, khususnya<br />

masyarakat kecil se-<br />

selesai. Supaya, pasien BPJS khawatir apabila ada anggota gunakan asuransi perusahaan. Kesehatan di tiga rumah sakit mengaku, pihaknya menda-<br />

rumah sakit bisa secepatnya Hidayat (30) mengaku, dirinya dirawat dirinya terpaksa meng-<br />

Sebelumnya, pelayanan BPJS membenarkan hal itu. Ia<br />

fasilitas<br />

Salah satu<br />

dan<br />

pasien<br />

kenyamanan<br />

BPJS Kesehatan<br />

maka dikhawatirkan<br />

Pasalnya gaji mereka hanya tas lainnya perlu adanya perencanaan<br />

dan peran para<br />

pengusaha<br />

yang sedang<br />

angkot akan<br />

dirawat<br />

gulung<br />

di<br />

tikar.<br />

Rp500 ribu sampai Rp1,1 juta.<br />

perti saya, yang tadinya bisa Kesehatan bisa ke rumah sakit keluarga yang sakit namun Karena BPJS Kesehatan tidak di wilayah Kabupaten Bekasi patkan surat dari BPJS Kesehatan<br />

yang berisi bahwa rumah<br />

Apalagi, masih ada angkot yang belum melakukan<br />

Kepala Bagian Umum Setda anggota DPRD dalam pengesahan<br />

anggaran.<br />

RS Karya Medika II, Wayah dilayanin di rumah sakit ini tersebut.<br />

layanan BPJS Kesehatan dihentikan.<br />

“Kalau saya pribadi Karya Medika II.<br />

lasa (1/1). Ketiga rumah sakit sakit tersebut tidak bisa me-<br />

berlaku lagi di rumah sakit disetop sementara mulai Se-<br />

peremajaan. Hal itu dapat dilihat dari masih adanya<br />

Pemkab Bekasi Imam Faturohman<br />

Hiryati<br />

angkot berusia<br />

(37) mengatakan, PERISTIWA<br />

tua yang masih<br />

dirinya<br />

tidak mengerti apa yang kepada Radar Bekasi.<br />

nya selesai. Karena yang tadi-<br />

merasa keberatan, karena “Di kantor saya itu ada asu-<br />

itu<br />

beroperasi.<br />

sekarang<br />

“Harusnya<br />

enggak,” katanya “Saya berharap bisa secepat-<br />

yakni<br />

mengakui<br />

RS Karya<br />

bahwa<br />

Medika<br />

gaji OB<br />

Baca GAJI...Hal 15<br />

II<br />

u<br />

angkot di Kabupaten Bekasi melakukan peremajaan,<br />

Baca Pasien...Hal 15<br />

ini hanya sedikit Angkot yang melakukan peremajaan,”<br />

kata Suhup.<br />

DISTRIBUSI<br />

sosial<br />

AIR BERSIH:<br />

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan<br />

Dinas Lingkungan<br />

Petugas<br />

sosialisasi peremajaan angkot. Tapi, hanya berapa<br />

kepolisian<br />

pengemudi angkot di Kabupaten Bekasi yang<br />

merespon dengan melakukan peremajaan kendaraannya.<br />

Hal itu menyebabkan angkot yang sudah<br />

air ke dalam<br />

jerigen saat<br />

Hidup Tidak Sanggup<br />

menuangkan<br />

berusia tua tetap beroperasi tanpa memperhatikan<br />

distribusi air<br />

kenyamanan dan keselamatan penumpang.<br />

Jika tetap bertahan dengan kondisi seperti itu,<br />

Atasi Tumpukan Sampah<br />

bersih di Desa<br />

Ridogalih,<br />

angkot di Kabupaten Bekasi akan kalah bersaing<br />

IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Kecamatan<br />

dengan PROSES angkutan EVAKUASI: daring Tim karena BPBD memiliki bersama nilai lebih Tim<br />

Kali Pisang Batu<br />

HARIAN <strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> MEMANGGIL ANDA:<br />

Cibarusah,<br />

dalam Dinas hal Pemadam kenyamanan. Kebakaran Kabupaten Bekasi<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

TARUMAJAYA – Dinas Lingkungan<br />

Hidup Kabupaten akan ikut terbawah<br />

menurut dia, sampah-sampah<br />

Kabupaten<br />

mengevakuasi Menurut dia, sejauh korban ini bunuh belum diri ada di Kampung angkot ber-AC Gaok di<br />

MASIH RUSAK: Siswa siswi kelas tiga dan empat belajar dalam satu kelas dengan dipisahkan<br />

ISTIMEWA<br />

Bekasi,<br />

arus<br />

Kamis<br />

Kabupaten RT 01 RW Bekasi. 02, Desa Pasalnya, Muktijaya penumpang Kecamatan angkot Setu,<br />

kain hordeng di Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya menuju<br />

hilir.<br />

Bekasi tidak sanggup jika harus<br />

(20/9). 02 Kp.Kojengkang RT04/02 Desa Sirnajaya<br />

makin Kabupaten EVAKUASI:<br />

sepi sehingga Bekasi. Sejumlah warga mengevakuasi sopir<br />

standar fasilitas<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong><br />

tersebut belum<br />

<strong>BEKASI</strong><br />

Serang Baru Kabupaten Bekasi. Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi klaim 30% ruang kegiatan<br />

mini bus yang tidak bisa keluar dari mobil, Rabu<br />

mengangkut seluruh tumpukkan<br />

sampah di Kali Kampung lai kerap dipenuhi sampah<br />

1. Lulusan S1 dari jurusan apa saja.<br />

Masih Syafri, kondisi kali mu-<br />

PENGGALANGAN: dapat dipenuhi,<br />

belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bekasi sudah tak laik.<br />

(26/12). Siswa SMPN 12 Tambun Selatan<br />

saat “Kalau menggalang Seorang memang dana fasilitas untuk dan Remaja<br />

korban kenyamanan Tsunami menjamin,<br />

untuk di Tanjung harga bisa Lesung disesuaikan, SMPN kalau 12 hanya Tambun<br />

Selat<br />

Pisang<br />

Kinerja<br />

Batu, Desa Pahlawan sejak<br />

Dinas<br />

munculnya perumahan<br />

PUPR<br />

Atau masih sedang kuliah<br />

Sunda<br />

Setia, Kecamatan Tarumajaya.<br />

Diduga, sampah tersebut be-<br />

berkarya di bidang jurnalistik<br />

baru di kawasan Tarumajaya.<br />

2. Memiliki kemauan keras untuk<br />

Selatan seperti ini terus, saya yakin tidak lama lagi angkot<br />

Diduga Ngebut,<br />

Kabupaten Bekasi, Bunuh Truk<br />

Kamis (3/1).<br />

Elpiji Diri<br />

akan gulung tikar (bangkrut) karena kalah bersaing,”<br />

tutupnya. Tumpukan sampah di kali rasal dari oknum warga yang<br />

3. Menyukai tantangan dan<br />

SETU – Seorang (pra) remaja bernama Andri (23),<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

tersebut ternyata sudah sering membuang sampah sembarangan<br />

dilakukan ke kali. dalam dalam<br />

4. Hobi menulis<br />

berjiwa militant<br />

ditemukan<br />

Galang Hantam<br />

tewas di<br />

Dana Minibus<br />

dalam sumur<br />

Bantu<br />

CIKARANG UTARA – Satu unit minibus<br />

yang berada<br />

ditabrak<br />

di<br />

CIBARUSAH terjadi. Namun, belum – Satlantas terlihat itu<br />

rumahnya di Kampung Gaok RT 01 RW 02, Desa<br />

truk ada solusi konkret<br />

Dipertanyakan<br />

dari pemerintah<br />

setempat ataupun masyren<br />

pas Oktober sempet<br />

Kirim CV Anda:<br />

“Udah sering kaya gini, kema-<br />

Satlantas Muktijaya Korban pengangkut elpiji di<br />

Kecamatan Setu, Tsunami<br />

Jalan Gatot Subroto,<br />

Polres<br />

Kabupaten Bekasi,<br />

Polres Metro Bekasi membagikan<br />

4.800 liter air bersih Bahayangkara ke 63 tahun,<br />

rangka ulang tahun Lantas<br />

Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (26/12).<br />

Senin (19/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Jasadnya<br />

arakat sekitar untuk menuntaskan<br />

desa yang persolan terdampak sampah. ke-<br />

De-<br />

Bantuan mengalir, air warga bersih sini itu sempat dibe-<br />

Atau kirim langsung ke kantor<br />

sering hujan ya, nah itu airnya<br />

Email : jet.aripin@gmail.com<br />

ke<br />

Bagikan 4.800 Liter Air baru TAMBUN Kecelakaan berhasil SELATAN disebabkan dievakuasi – Guru karena pada dan Selasa sopir murid truk (20/11) mengantuk.<br />

Tambun pukul Selatan 02.00 WIB melakukan karena penggalangan<br />

kedalaman<br />

keringan, mikian disampaikan Kamis (20/9). Warga Hal dorongin Baca eceng Satlantas...Hal gondok sama 15 DIPENUHI SAMPAH: Pengendara sepeda motor tengah melintas redaksi di Harian Jembatan Radar Bekasi Kali Pisang di Batu<br />

SMPN<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

12 sekitar<br />

dana ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

sumur Beruntung untuk yang korban mencapai tidak ada tsunami korban 20 meter. yang jiwa melanda dalam peristiwa<br />

Desa Pahlawan Setia, Syafri sampah juga, soalnya kalau gak yang berada di Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Perkantoran Bekasi, Suncity Square Jumat (3/1).<br />

Banten ini. Menurut Namun dan keterangan Lampung kendaraan beberapa THL minibus BPBD jenis waktu Kabupaten kijang lalu. Aksi<br />

(37).<br />

SANITASI TAK LAIK: Warga berada<br />

di dorong<br />

di toilet<br />

mampet<br />

buatan<br />

dia<br />

yang<br />

air bisa<br />

berada di bantaran sungai kalimalang Desa Hegarmukti Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Minggu<br />

Blok A40-41, Jalan. M. Hasibuan,<br />

Pendidikan<br />

sosial Bekasi, bernomor yang Irwan, tidak polisi evakuasi diberitahukan B 1316 jasad FMD korban ringsek sebelumnya akibat ini<br />

jadi<br />

(20/11).<br />

Sampah<br />

Sanitasi<br />

yang saat ini menumpuk,<br />

Ratusan kata dia, mulai Sekolah<br />

meluap,” katanya, Jumat (4/1). keadaan tidak laik. Selain itu,<br />

Bekasi Selatan.<br />

Prioritas<br />

tak kayal masih menghantui Kabupaten Bekasi.<br />

lai sulit. Kemudian, volume telah dapat info adanya tumpukan<br />

sampah di kali tersebut.<br />

bisa terkendala,” kata Dodi<br />

berhasil membutuhkan tertabrak mengumpulkan truk bernomor waktu yang dana polisi cukup sebesar B 9873 lama. TDD Rp6,6 Pasalnya, juta.<br />

muncul Tidak Menanggapi Laik<br />

Kesulitan<br />

hal itu, Kepala sampah beberapa<br />

Ciptakan<br />

yang bangunan harus atau diangkut ruang<br />

ODF<br />

kepada Radar Bekasi kemarin.<br />

terhambat Wakil tersebut. Kepala dengan Sekolah kedalaman Bidang sumur. Kesiswaan Selain SMPN itu,<br />

sekitar CIKARANG dua pekan PUSAT lalu. Awalnya, – Fasilitas<br />

Bidang Sebab dari Kebersihan 708 sekolah pada Dinas dasar juga kelas begitu yang banyak. tengah diperbaiki Tapi, kalau kita lihat kondisinya<br />

12 karena Tambun Menurut ada gas Selatan, keterangan beracun Neneng sopir dalam Komariah minibus, sumur Maryadi mengatakan,<br />

truk “Adanya penggalangan yang membawa gas beracun dana elpiji itu merupakan itu terbukti melaju saat dengan inisiatif saudara kecepa-<br />

dari<br />

tersebut. (45),<br />

kali dipenuhi<br />

Pendidikan<br />

tanaman<br />

di Kabupaten<br />

eceng Lingkungan<br />

negeri (SDN)<br />

Hidup<br />

dan<br />

Kabupaten<br />

95 SMPN, Menurut Dodi, diperlukan perlu kerjasama dengan wilayah<br />

sekitar.<br />

telah berkomunikasi dengan<br />

Ia menjelaskan, pihaknya<br />

gondok. Lalu sempat dikeruk Bekasi, Dodi Agus mengaku,<br />

dalam pelaksanaannya mangdan<br />

Bekasi<br />

tidak<br />

sangat<br />

lama<br />

memprihatinkan.<br />

air mengalir pihaknya<br />

30 persen<br />

tidak<br />

diantaranya<br />

sanggup<br />

dalam<br />

keterlibatan dari unsur kecamatan<br />

dan pemerintah desa Karena kalau dilimpahkan kecamatan untuk melibatkan<br />

untuk<br />

Baca KINERJA...Hal 15<br />

murid korban tan tinggi yang dari didukung akan arah berusaha bersamaan. oleh guru turun sebagai Kemudian ke dalam bentuk truk itu<br />

Baca Ngebut...Hal 15<br />

dan membawa sampah yang mengangkut tumpukkan sampah<br />

tersebut. diprioritaskan untuk<br />

CIKARANG kepedulian sumur namun antar PUSAT<br />

baru sesama. sampai<br />

- DPRD Menurut kedalaman<br />

garan dia, Pendapatan kondisi lima<br />

setempat untuk mengangkut pada bidang kebersihan, yang stakeholder wilayah setempat.<br />

dan Belanja<br />

jumlahnya Bupati Bekasi, sangat Neneng banyak. Hasanah<br />

PICU CIKARANG PUSAT - Pem-<br />

open defecation free (ODF) tahun <strong>2019</strong> mendatang. Pakait<br />

yang menangani urusan arakat untuk bab di aliran su-<br />

lebih<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Kabupaten<br />

meter<br />

Bekasi<br />

merasakan sesak<br />

menyetujui<br />

nafas,” katanya,<br />

Daerah<br />

Senin<br />

Punya<br />

(APBD) Perubahan<br />

u Baca sebesar Galang...Hal Rp 5,142 15 Triliun. garan kondisi<br />

Ketika Yasin PAD:<br />

musim mengatakan, Perumahan<br />

Venue<br />

hujan ang-<br />

Jatimulya<br />

atau mengatasi di Tambun<br />

Pasalnya, persoalan Selatan Kabupaten<br />

akses masuk sarana<br />

Sepatu<br />

Bekasi,<br />

sampah<br />

Rabu<br />

yang<br />

(26/12).<br />

menumpuk<br />

Dari 11 wajib<br />

Roda<br />

harus<br />

pajak,<br />

bekerja<br />

pajak jual<br />

ratusan<br />

beli properti<br />

orang.<br />

menjadi<br />

Baru<br />

Banten pasca tsunami sangat mengkhawatirkan.<br />

penyumbang Pendapatan<br />

kendaraan<br />

(19/11).<br />

draf pengajuan Angkab<br />

Asli pada Bekasi Daerah<br />

volume APBD masih (PAD)<br />

air Perubahan melimpah,<br />

kesulitan terbesar. atau bebas<br />

ke lokasi<br />

buang<br />

tersebut<br />

air besar<br />

itu.<br />

dinisalnya,<br />

beberapa organisasi<br />

Dan<br />

tersebut<br />

dikhawatirkan<br />

minim koordinasi.<br />

pelayanan<br />

ngai,<br />

“Jadi kita<br />

saluran<br />

tidak<br />

irigasi<br />

langsung<br />

masih<br />

ber-<br />

Baca Pendidikan...Hal 15 “Kami sudah cek lokasi, se-<br />

pengangkutan di tempat lain<br />

u<br />

Baca Seorang...Hal 15<br />

dalam mewujudkan kawasan (BAB) sembarangan pada perangkat daerah (OPD) ter-<br />

Sehingga, kebiasaan masy-<br />

Baca Dinas...Hal 15<br />

Baca Kesulitan...Hal 15<br />

CIKARANG PUSAT - Badan Kepala Badan Pendapatan lampaui target.<br />

Bripka Rohimah, Mencoba Bantu Warga Melalui Bapenda ‘Geserin’ Tingkatkan Pendapatan Daerah (Bapenda) Daerah Kabupaten Bekasi, Ia menyatakan, petugas penarik<br />

pajak harus berkompe-<br />

“Truk<br />

Muspida<br />

itu melaju dengan kecepatan tinggi,<br />

Kompak Siaga<br />

Kabupaten Bekasi bakal meningkatkan<br />

kemampuan Apa-<br />

akan terus mengoptimalkan ten dan mampu berinovasi.<br />

Bencana<br />

Juhandi menyatakan, pihaknya<br />

TAMBUN SELATAN - Bupati Bekasi Neneng Hasanah<br />

Yasin meresmikan Venue Sepatu Roda Kabu-<br />

Dalam<br />

kasi.<br />

semangat berolahraga di kalangan generasi muda katanya.<br />

Kisah Kasih dari Muaragembong<br />

Kompetensi<br />

sambutannya, Neneng mengaku bersyukur<br />

Pegawai<br />

lalu dari belakang menghantam mobil<br />

ratur Sipil Negara (ASN) yang penarikan Pendapatan Asli Sehingga, dapat melihat potensi<br />

pajak yang ada di Kabu-<br />

yang sedang saya kendarain”<br />

khususnya di Kabupaten Bekasi.<br />

Ia menyatakan, dengan adanya venue tersebut diharapkan<br />

masyarakat Kabupaten Beaksi semakin<br />

memiliki tugas untuk penarikan Daerah (PAD) pada tahun <strong>2019</strong>.<br />

paten Bekasi, di Grand Wisata, Kecamatan Tambun dan merasa bahagia dengan selesainya pembangunan “Dengan kita buat lomba ini mudah-mudahan antusias<br />

masyarakat pada sepatu roda baik lagi. Saya bahagia dengan bertambahnya fasilitas olahraga.<br />

Membantu orang yang<br />

pajak serta potensi pendapatan Apalagi, tahun ini capaian PAD paten Bekasi.“Jadi awal tahun<br />

Selatan akhir Pekan Lalu.<br />

Venue Sepatu Roda itu. Karena keberadaan venue<br />

Peresmian membutuhkan<br />

itu juga<br />

Maryadi<br />

dihadiri Sekda Kabupaten Bekasi<br />

Uju, merupakan pengurus Persatuan suatu Olahraga Sepatu Roda paten Bekasi.<br />

dari kecil. Yakni usia lima tahun kita bina untuk menpatu<br />

Roda, kegiatan dilanjutkan dengan Bupati Cup<br />

tersebut<br />

Optimalkan<br />

bisa langsung dinikmati masyarakat<br />

PAD<br />

daerah lainnya.<br />

Kabupaten Bekasi sudah me-<br />

Baca Bapenda...Hal 15<br />

Kabu-<br />

yakin akan lebih baik karena kita ingin bibit muda Sekadar diketahui, setelah diresmikan Venue Se-<br />

perbuatan<br />

APBD<br />

Seluruh Indonesia terpuji. Hal (Porserosi) itu Jawa<br />

Minim,<br />

Barat, KONI Selain itu, venue dapat<br />

Pemkab<br />

langsung dimanfaatkan jadi atlet-atlet yang<br />

Gandeng<br />

keren lagi kedepannya, dan sejak Sepatu Roda dan<br />

Swasta<br />

langsung dibuka oleh Bupati Nen-<br />

Kabupaten yang CIKARANG coba Bekasi dilakukan<br />

UTARA dan - Disbudpora Musyawarah Kabupaten Pimpinan Daerah Be-<br />

dengan diadakannya lomba untuk menumbuhkan kecil bisa tertanam jiwa pejuang dan sportivitas,”<br />

Hasanah Yasin.(and/adv)<br />

oleh (Mupida) Kasi Humas Kabupaten Polsek Bekasi menghelat Apel Kesiapan<br />

Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/<strong>2019</strong>, di<br />

Muaragembong, Bripka<br />

Lapangan Polres Metro Bekasi, Cikarang Utara belum<br />

lama Rohimah. ini. Kegiatan Dirinya Apel kesiapan tanggap bencana<br />

membantu ini dipimpin warga Plt. Bupati tidak Bekasi, Eka Supria Atmaja.<br />

Kegiatan mampu ini juga dengan dihadiri Kapolres Metro Bekasi,<br />

CIKARANG PUSAT - Pemerintah<br />

Kabupaten (Pemkab)<br />

Kombes Pol Candra Sukma Kumara, Wakapolres<br />

membuat Gerakan<br />

Bekasi mengajak pihak swasta<br />

Seribu Metro Bekasi, Koin (Geserin).<br />

AKBP Luthfie Sulistiawan, dan Kasdim<br />

untuk berperan dalam pembangunan<br />

dari aspek infrastruk-<br />

0509 Mayor Czi Bagus Marsudi.<br />

Bagaimana kisahnya ?.<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Plt. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menuturkan,<br />

tur. Pasalnya, anggaran pendapatan<br />

dan belanja daerah pemerintah daerah, juga bisa melibatkan sektor swatsa. Oleh<br />

“Proses pembangunan selain merupakan tanggung jawab<br />

kegiatan Berikut apel Laporannya.<br />

dilaksanakan sebagai<br />

GERAKAN<br />

upaya<br />

SERIBU<br />

pengurangan<br />

KOIN: Bripka Rohimah memberikan paket<br />

sembako kepada salah satu warga di Desa Jayasakti, Kecamatan<br />

risiko bencana daerah.<br />

Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/1).<br />

(APBD) Kabupaten Bekasi karenanya, saya mengajak kepada para pengelola kawasan<br />

Selain LAPORAN<br />

itu, juga sebagai langkah pemerintah mengecek<br />

tidak cukup untuk memenuhi industri, para pengusaha yang ada di Kabupaten Bekasi<br />

KARSIM kesiapan. PRATAMA<br />

Khususnya meningkatkan lihat koin berserakan. kesiapsiagaan “Setiap kir, bahwa koin – koin itu dapat<br />

lebih bermanfaat jika di-<br />

infrastruktur.<br />

melakukan perbaikan infrastruktur”<br />

seluruh kebutuhan perbaikan untuk dapat berpartisipasi untuk ikut memperhatikan dan<br />

ketika menghadapi bencana banjir main serta ke rumah melaksanakan teman, saya<br />

MUARAGEMBONG<br />

gerakan pengurangan risiko sering bencana. melihat uang koin berserahkan<br />

diantaranya dimana-mana, dengan<br />

kumpulkan dan hasilnya diberikan<br />

untuk membantu orang<br />

Eka Supria Atmaja<br />

Beberapa jalan di Kabupaten<br />

Eka memaparkan, upaya tersebut<br />

Bekasi mengalami kerusakan<br />

Sa’ani (75), warga Kampung<br />

seperti<br />

tidak pada berharga,” drainase, ujar-<br />

lain.<br />

Plt Bupati Bekasi<br />

salah satunya Jalan Raya Inspeksi<br />

Kalimalang dari Keca-<br />

Bugis melakukan RT 01/01, pembersihan Desa Jayasakti,<br />

pemasangan tampak meneteskan rambu kebencanaan, air nya. pembuatan peta<br />

Kemudian, ia terpikirkan<br />

sampah<br />

matan Cikarang Pusat hingga Plt Bupati Bekasi, Eka Supria merupakan tanggung jawab<br />

mata dan kemarin jalur evakuasi, siang, Jumat pembuatan Hal sumur itu membuatnya dan biopori, berpi-<br />

u Baca Kisah...Hal 15<br />

Tambun Selatan.<br />

Atmaja mengaku prihatin dan pemerintah daerah, juga bisa<br />

(4/1). pemasangan Bukan karena alat peringatan kabar dini.<br />

Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan<br />

tingkat kecelakaan yang menjadi akses utama karenanya, saya mengajak ke-<br />

menyesalkan rusaknya jalan melibatkan sektor swatsa. Oleh<br />

menyedihkan. “Intinya Muspida Tapi, ia merasa Kabupaten Bekasi yang terdiri dari<br />

haru. Pemkab Setelah Bekasi, mendapat Polres sembako<br />

dan dari stakeholder Kasi Humas secara Polsek bersama berupaya meminimalisir<br />

mengancam keselamatan pengrusahaan<br />

swasta.<br />

industri, para pengusaha yang<br />

Metro Bekasi, dan Kodim 05/09,<br />

bakal semakin tinggi serta bagi masyarakat maupun pepada<br />

para pengelola kawasan<br />

Muaragembong, faktor risiko yang Bripka dapat Rohimah.<br />

ujarnya.<br />

cuaca buruk dan melakukan sebut dapat diatasi atau ditantuk<br />

dapat berpartisipasi untuk<br />

menimbulkan kebencanaan,”<br />

guna jalan. Terutama pada saat Menurutnya, kerusakan ter-<br />

ada di Kabupaten Bekasi un-<br />

“Saya Eka tinggal menyatakan, sendirian disini,<br />

suami Kerusakan jalan diduga aki-<br />

apel pasukan tanggap musim<br />

perjalanan pada malam hari. gani apabila semua pihak yang ikut memperhatikan dan melakukan<br />

perbaikan infrastruktur,”<br />

penghujan<br />

meninggal,<br />

ini bertujuan<br />

dan tidak<br />

membangun sikap gotongroyong<br />

memiliki kepedulian. Terutama,<br />

punya bat tingginya mobilisasi kendaraan<br />

bertonase besar milik kawasan industri yang ken-<br />

Menurutnya, sampai saat ini<br />

anak,”<br />

dan<br />

katanya<br />

kerjasama<br />

dengan<br />

SAATNYA MENYIAPKAN<br />

dari semua unsur. Selain itu,<br />

perusahaan swasta di sejumlah ujarnya, kemarin (26/12).<br />

nada yang pelan.<br />

juga untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Menurut perempuan yang<br />

INSTALASI KABEL RUMAH<br />

sejumlah perusahaan swasta daraan besarnya melintasi sudah ada beberapa perusahaan<br />

swasta yang merespon<br />

ANDALKAN semua unsur PIHAK SWASTA terkait dalam : Pengendara penanggulangan<br />

melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Pemerintah<br />

biasa memberikan jasa mencuci<br />

di jalur tersebut.<br />

“Proses pembangunan selain<br />

yang ada di Kabupaten Bekasi jalan tersebut.<br />

Kabupaten bencana. Bekasi mengandalkan pihak swasta untuk membangun infrastruktur, seperti jalur kalimalang yang membentang di<br />

<br />

wilayah<br />

pakaian<br />

“Sehingga Kabupaten<br />

ini, bantuan<br />

dalam Bekasi.<br />

yang<br />

UNTUK<br />

Baca APBD...Hal 15<br />

diberikan sangat berharga. kebersamaan. Ketika penanggulangan<br />

Dengan bencana diupayakan secara cepat, efektif, efisien serta<br />

Berikan mendapatkan<br />

menunjukan<br />

Sambutan: beras,<br />

DIGITAL HOME EXPERIENCE<br />

kesiapsiagaan<br />

Bupati Bekasi,<br />

semua pihak<br />

Neneng<br />

yang<br />

Hasanah<br />

terkait<br />

Yasin memberikan sambutan dalam peresmian Venue Sepatu Roda di Grand Wisata, Kecamatan Tambun Selatan.<br />

minyak, dalam sarden, penanggulangan teh dan gula<br />

bencana,” ungkapnya.<br />

IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

putih, dinilai Eka menjelaskakan, sudah dapat mencukupi<br />

367 kebutuhannya Peserta untuk Seleksi perahu CPNS karet untuk penanggulangan Tunggu bencana daerah. Hasil<br />

bencana merupakan rangkaian<br />

TINJAU ALAT : Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja bersama Kapoltres Metro Bekasi, Kombes Pol Chandra Sukma Kumara saat melihat<br />

beberapa peristiwa hari yang kedepan. dapat mengancam aktivitas kehidupan<br />

Outlet Optik<br />

Outlet RJ-11<br />

“Saya CIKARANG masyarakat. sangat berterimakasih<br />

PUSAT Baik yang - Sebanyak<br />

dan 367 non orang alam peserta maupun seleksi<br />

disebabkan karena faktor alam<br />

TV<br />

Wifi<br />

Akses<br />

dengan bantuan ini. Buat saya faktor manusia.<br />

Outlet Point<br />

Outlet<br />

Kabel<br />

RJ-45<br />

HDMI<br />

Outlet RJ-45<br />

ini Calon sangat Menurutnya, Pegawai beharga,”” Negeri berbagai ujarnya.<br />

(CPNS) akhibatkan tengah timbulnya menunggu korban ha-<br />

jiwa, kerusakan lingkungan<br />

Peserta: Bupati<br />

Sipil bencana tersebut dapat RJ-45<br />

meng-<br />

Telpon<br />

Melepas<br />

STB<br />

Kabel UTP<br />

OPTIONAL NSTALASI :<br />

Jika pelanggan menginginkan<br />

Kabel UTP<br />

sil seleksi ,kerusakan untuk harta mengisi benda, 196<br />

Roset Telpon<br />

dan dampak psikologis.<br />

Kabel PVC 1x2<br />

penempatan CCTV / Akses<br />

Dibalik bantuan tersebut,<br />

Bekasi, Neneng<br />

LANTAI-2<br />

Point, TV atau Telpon tambahan<br />

Catuan Listrik<br />

jauh dari ONT.<br />

( disiapkan pelanggan )<br />

Kabel UTP dan PVC bisa ditanam<br />

ternyata formasi “Maka ada yang dari Gerakan dibuka. itu diperlukan Demikian Seribu langkah-langkah kongkrit<br />

Hasanah<br />

Tandatangan<br />

pada conduit dalam tembok<br />

atau diluar dengan Tray atau<br />

Outlet<br />

hal dari itu berbagai disampaikan unsur Kepala<br />

LANTAI-1<br />

yang meliputi unsur pemerintah,<br />

Yasin melepas<br />

Prasasti:<br />

RJ-45 Outlet<br />

Klem.<br />

Koin (Geserin). Gerakan tersebut<br />

Bidang peserta dalam<br />

Prasasti Venue<br />

RJ-11<br />

Disediakan oleh pelanggan.<br />

Kabel Optik<br />

Telpon<br />

masyarakat sudah Pengembangan berjalan dan dunia sejak ASN<br />

disediakan oleh TELKOM<br />

Kabel PVC 1x2<br />

usaha agar senantiasa tanggap<br />

STANDARD INSTALASI :<br />

ONT<br />

TV<br />

Telkom menyediakan standard<br />

bulan perlombaan<br />

Sepatu Roda<br />

Badan Maret Kepegawaian siaga 2017 dalam lalu. Pendidikan<br />

set kabel sesuai bawaan produk<br />

menghadapi Bripka bencana sejalan dengan<br />

Pipa Conduit<br />

CPEnya termasuk Tray atau<br />

Kabel UTP<br />

Kabel HDMI<br />

Klem.<br />

Rohimah sepatu roda<br />

ditandatangani<br />

dan amanat Pelatihan merupakan Undang Daerah inisiator Undang (BKPPD) No 24 Tahun 2007 tentang<br />

Outlet Optik<br />

STB<br />

dan di Venue<br />

Bupati Bekasi,<br />

Kabupaten penggeraknya.<br />

Penanggulangan Bekasi, Agus Bencana” Budiono.<br />

Ia menambahkan,<br />

katanya.<br />

Bermula<br />

Sepatu Roda di<br />

Neneng<br />

dari melihat<br />

dengan<br />

koin<br />

dilaksanakannya apel ini<br />

Grand Wisata,<br />

Hasanah<br />

berserakan, Pipa / conduit bisa ditanam dalam tembok dan outlet Kabel UTP atau PVC standard sekitar 1,5 meter bawaan set<br />

Ia diharapkan menuturkan,<br />

ia memiliki<br />

dapat saat membentuk ini<br />

ide<br />

peserta<br />

paradigma optik disediakan oleh baru pelanggan. Jika tidak, diganti CPE-nya.<br />

Tambun<br />

Yasin.<br />

untuk dengan Tray atau klem disiapkan Telkom langsung<br />

membuat<br />

penanggulangan seleksi sudah<br />

gerakan<br />

memasuki<br />

tersebut.<br />

Tujuannya, untuk mem-<br />

bencana yang semula diinstalasi ke bersifat ONT.<br />

STB berdekatan dengan TV.<br />

responsi<br />

Selatan<br />

final menjadi kelulusan. prefentif. Namun Sehingga, demikian, penanggulangan bencana<br />

yang baru<br />

bantu warga kurang mampu<br />

hasil banjir pengumuman bisa berjalan siapa dengan saja baik.<br />

diresmikan.<br />

disekitar tempatnya bertugas.<br />

Khususnya,<br />

yang “Dalam berhak<br />

mereka<br />

lulus menghadapi yang<br />

ditentukan<br />

sudah musim penghujan, banyak<br />

Badan<br />

IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

kemungkiman Kepegawaian Drs. terjadinya H. Negara<br />

Installer harus certified by TELKOM Access<br />

berusia lanjut. UJU, Banjir M.Sidapat diantisipasi<br />

dr. Hj NENENG IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> HASANAH BERBINCANG: YASIN Pelaksana Tugas H. EKA (Plt) Bupati SUPRI Bekasi, ATMAJA, Eka Supria SH<br />

(BKN).<br />

Atmaja<br />

Perempuan termasuk SEKDA menyelematkan kelahiran KABUPATEN Bekasi<br />

kita 16 Maret terus salah selalu 1984 satu ini siap men-<br />

syarat siaga,”ujarnya.(adv/and) di Mapolrestro Bekasi.<br />

DOK/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

saat melihat alat penanggulangan bencana.<br />

jiwa dan <strong>BEKASI</strong> materi. Dan intinya<br />

SIAP SIAGA: Anggota Rapih berbaris saat mengikuti apel kesiapsiagaan bencana BUPATI daerah<br />

Adapun<br />

<strong>BEKASI</strong> bersama Kapolres Metro Bekasi, WAKIL Kombes BUPATI Pol Chandra <strong>BEKASI</strong> Sukma Kumara<br />

ceritakan, dirinya Baca sering 367...Hal me-15<br />

ILUSTRASI: Salah seorang pegawai Pemkab Bekasi tengah berada di lingkungan kantornya.


SELEBRITI SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 RABIUL AKHIR 1440 H<br />

10<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

selebritis<br />

Radar<br />

Cianjur 14<br />

INSTAGRAM TYA ARIESTYA<br />

TYA ARIESTYA<br />

Liburan Penuh Perjuangan<br />

TYA Ariestya baru kembali dari libur tahun baru di<br />

Jogjakarta. Bersama sang suami, Irfan Ratinggang,<br />

dan putra pertamanya, Kanaka, 2 tahun 4 bulan,<br />

perempuan 32 tahun itu berlibur selama tiga hari.<br />

Bagi Tya yang tengah hamil 20 minggu, bepergian<br />

dengan pesawat harus ekstrahati-hati.<br />

Sebagai persiapan, Tya berkonsultasi dengan dokter<br />

untuk memastikan kondisinya aman. Dia dibekali<br />

obat untuk mencegah kontraksi saat berada di dalam<br />

pesawat. ”Sebelum naik pesawat minum setengah<br />

(tablet),’’ tulisnya.<br />

Saat liburan, kondisi Tya sempat lemah karena<br />

kelelahan. ’’Nggak kuat jalan, efek maternity belt<br />

ketinggalan,” ungkapnya. Sang suami pun sigap<br />

menjaga Tya. ’’Tiap nemu kursi roda, langsung deh<br />

istrinya dinaikin kursi roda,” sambungnya.<br />

Meski butuh perjuangan, liburan singkat itu jadi<br />

pengalaman menyenangkan. Salah satu yang bikin Tya<br />

happy adalah ketemu mobil VW. ’’Jadilah bumil<br />

ngerengek buat naik VW safari,” ucapnya. (nor/c18/nda)<br />

IMAM HUSEIN/JAWA POS<br />

TERUNGKAP: Rima Melati Adams (dua dari kanan) bersama para pemeran DreadOut. Film adaptasi game bernama sama ini menceritakan petualangan menghadapi makhluk halus.<br />

Pertarungan<br />

Si Kebaya Merah<br />

dengan<br />

DreadOut Tayang Hari Ini<br />

JAKARTA – Film horor adaptasi game<br />

virtual reality DreadOut tayang hari ini<br />

(3/1). Dalam poster yang juga dirilis,<br />

tampak sosok menyeramkan. Matanya<br />

putih semua, giginya runcing semua.<br />

Dialah Si Kebaya Merah, hantu terkuat<br />

yang menjadi musuh utama di game<br />

dan film. Kemarin (2/1) sutradara Kimo<br />

Stamboel mengumumkan pemeran Si<br />

Kebaya Merah. Dia adalah Rima Melati<br />

Adams, pelakon asal Singapura.<br />

Sebelumnya, pada 2012, Rima pernah<br />

bermain di film 5 CM. Tetapi, hanya satu<br />

scene. Setelah enam tahun, istri Marcell<br />

Siahaan itu kembali bermain film<br />

Indonesia. Selama ini dia sibuk dengan<br />

proyek syuting di Singapura. ’’Ini horor<br />

pertama saya pula,’’ kata Rima saat ditemui<br />

kemarin di CGV Grand Indonesia.<br />

Menurut Rima, itu syuting paling<br />

menantang dan dilalui dengan susah<br />

payah. Sebab, selain baru pertama bermain<br />

film horor, Rima memerankan karakter<br />

ikonik. Ya, sosok Kebaya Merah tentu<br />

sangat melekat di benak para fans game<br />

DreadOut. Rima harus bisa memenuhi<br />

ekspektasi mereka.<br />

Untungnya, untuk tampil seram, Rima<br />

terbantu oleh tim make-up. Dia didandani<br />

selama lima jam. Menggunakan gigi dan<br />

kuku palsu yang sangat merepotkan.<br />

Ditambah lagi, Rima harus mengenakan<br />

lensa kontak warna putih utuh.<br />

Dengan make-up superibet itu, Rima<br />

mengaku kurang nyaman. Saat mau<br />

makan, dia harus cabut gigi dan kuku<br />

dulu. ’’Apalagi, pakai soft lens putih, aduuuh<br />

nggak bisa lihat apa-apa,’’ ceritanya.<br />

Beruntung, Kimo selaku sutradara<br />

benar-benar mengarahkan Rima secara<br />

detail. ’’Diarahin bener, ke kiri kapan...<br />

ke kanan kapan,’’ tambah Rima.<br />

Belum lagi, daerah rusuk Rima kesakitan.<br />

Sebab, dia harus mengenakan sling dalam<br />

waktu lama. Ditambah, diayun-ayun ke<br />

sana kemari. Hal itu dilakukan demi menampilkan<br />

adegan pertarungan seru.<br />

Bagian akhir film bisa dibilang menggantung.<br />

Sosok Kebaya Merah kembali<br />

terlihat di bagian akhir. Apakah Rima<br />

mau memerankan Kebaya Merah lagi?<br />

’’Ya, kalau memang ada tawaran, bisa<br />

saya pertimbangkan tuh,’’ ungkapnya,<br />

lantas tersenyum. (len/c4/nda)<br />

ANJI<br />

Akhiri Konflik<br />

dengan Dadali<br />

INSTAGRAM ANJI<br />

Konflik video YouTube musisi Anji yang mengkritik<br />

album band Dadali berakhir. Kemarin (2/1) Anji<br />

sudah bertemu Yuda, gitaris Dadali, di Studio Dunia<br />

Manji. Lewat akun Instagram masing-masing, Anji<br />

dan Yuda mengunggah foto berdua.<br />

’’Teman-teman, semuanya sudah beres ya. Kami<br />

sudah ngobrol banyak dan sudah baik-baik saja,’’ tulis<br />

Anji sebagai caption foto tersebut.<br />

Pepenk, manajer Anji, membenarkan hal itu. Dia<br />

menuturkan, pertemuan Anji dengan Yuda berlangsung<br />

kondusif. ’’Insya Allah (masalah) sudah beres,’’ ujar<br />

Pepenk saat dihubungi Jawa Pos kemarin siang.<br />

Namun, Anji belum bertemu Dyrga, vokalis Dadali<br />

yang tidak terima saat Anji mengkritik album Dadali.<br />

Lewat caption di foto Instagram Yuda, Anji<br />

mengungkapkan bahwa posisi Dyrga jauh sehingga<br />

Dadali diwakili Yuda. ’’Ya semoga secepatnya (bisa<br />

ketemu) sama Dyrga,’’ kata Pepenk. (len/c18/nda)<br />

INSTAGRAM ANJASMARA<br />

ANJASMARA<br />

Benar-Benar Lapor Polisi<br />

ANJASMARA memenuhi ucapannya. Dia<br />

menindaklanjuti komentar terkait body shaming dan<br />

bullying yang ditujukan kepada sang istri, Dian<br />

Nitami, oleh salah seorang warganet lewat media<br />

sosial Instagram. Kemarin (2/1) Anjas mengajukan<br />

laporan kepada polisi.<br />

Sebelumnya, dia memberikan waktu 2 x 24 jam<br />

kepada warganet itu untuk meminta maaf melalui<br />

media sosial atau surat kabar nasional sebanyak satu<br />

lembar penuh. Karena tidak ada respons dari yang<br />

bersangkutan, kemarin Anjas melapor ke Satuan<br />

Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan<br />

dengan didampingi Dian.<br />

’’Sudah saya tindak lanjuti apa yang sudah saya<br />

ucapkan,” tulis pria 43 tahun tersebut. Aktor yang<br />

menekuni yoga itu berharap semua bisa belajar<br />

menjadi lebih baik. Dia pun berterima kasih<br />

kepada pihak kepolisian yang sudah menerima<br />

laporannya. (nor/c18/nda)<br />

1<br />

2<br />

3<br />

INI RENCANA<br />

MEREKA<br />

SETELAH<br />

BUBAR<br />

Manajemen: Cube<br />

Entertainment<br />

Menjalani syuting<br />

untuk serial drama<br />

di Tiongkok, negara<br />

asalnya.<br />

Diproyeksikan<br />

debut dalam<br />

boyband bersama<br />

trainee Cube<br />

Entertainment<br />

lainnya.<br />

Manajemen: Brand<br />

New Music<br />

Direncanakan<br />

debut bersama<br />

rekan selabelnya<br />

yang ikut di<br />

Produce 101<br />

Season 2, Lim<br />

Young-min dan Kim<br />

Dong-hyun. Waktu<br />

debutnya<br />

diperkirakan pada<br />

April atau Mei<br />

<strong>2019</strong>.<br />

Manajemen: Maroo<br />

Entertainment<br />

Tengah<br />

mempertimbangkan<br />

untuk membintangi<br />

drama.<br />

Diproyeksikan<br />

berkarir di bidang<br />

akting dan musik<br />

secara bersamaan.<br />

Membuka fan cafe.<br />

11<br />

Wanna One Siap Debut Lagi<br />

4<br />

8<br />

1<br />

Manajemen: YMC<br />

Entertainment<br />

Dikabarkan debut<br />

sebagai solois<br />

dengan lagu<br />

karya sendiri.<br />

Jadwal belum<br />

dipastikan.<br />

Manajemen: Fantagio<br />

Membintangi serial drama baru<br />

JTBC, Eighteen, sebagai pemeran<br />

utama. Serial tersebut dijadwalkan<br />

tayang pada Juli.<br />

2<br />

10<br />

3<br />

Manajemen: C9<br />

Entertainment<br />

Mendapat tawaran<br />

akting di serial drama.<br />

Namun, dia menolak.<br />

Mengutip pernyataan<br />

label, Jin-young<br />

memilih fokus<br />

bermusik.<br />

Diproyeksikan debut<br />

dalam boyband.<br />

9<br />

Kode Video Footage Berlatar Musim Panas<br />

IMDB<br />

LAYAK DITUNGGU: Poster paling anyar Stranger Things<br />

Season 3 menunjukkan enam bintang serial ini.<br />

6<br />

5<br />

7<br />

ings 3<br />

LOS ANGELES – Tepat ketika detik<br />

pertama <strong>2019</strong> dimulai, Netflix memberikan<br />

hadiah spesial. Apa lagi kalau<br />

bukan serial Stranger Things Season<br />

3 yang akan dirilis 4 Juli. Netflix merilis<br />

video footage melalui laman YouTube<br />

dan Twitter. Video berdurasi semenit<br />

itu mengusung konsep retro. Berisi<br />

tayangan perayaan tahun baru yang<br />

disiarkan stasiun TV 5 WIYZ dari<br />

Starcourt Mall. Rupanya, cuplikan<br />

perayaan tersebut diambil dari Dick<br />

Clark’s New Year’s Rockin’ Eve pada<br />

1984 menuju 1985.<br />

Meriah dan banyak kembang api.<br />

Hingga akhirnya, tayangan berubah<br />

menjadi tampilan DOS komputer.<br />

Jika diperhatikan lebih cermat, terdapat<br />

tulisan Ketika Biru dan Kuning Bertemu<br />

di Barat. Tampil pula seseorang yang<br />

mengakses entitas bernama Lynx<br />

6<br />

4<br />

11<br />

Manajemen: MMO<br />

Entertainment<br />

Membintangi drama<br />

musikal The Days.<br />

Debut sebagai solois<br />

pada Februari.<br />

Membuka akun<br />

Instagram.<br />

Mendaftar wajib militer<br />

pada pertengahan tahun ini.<br />

Manajemen: Pledis<br />

Entertainment<br />

Kembali aktif di Nu’est, boyband<br />

yang diikutinya sebelum<br />

Produce 101 Season 2.<br />

8<br />

5<br />

7<br />

YMC ENTERTAINMENT<br />

KANG DANIEL<br />

Manajemen: MMO<br />

Entertainment<br />

Membuka akun<br />

Instagram.<br />

Menjalani debut<br />

sebagai solois<br />

setelah Ji-sung.<br />

10<br />

Corp dan menjalankan program<br />

SilverCatFeeds.exe. Penonton juga<br />

bisa mendengar Mike (Finn Wolfhard)<br />

menyerukan nama Eleven (Millie<br />

Bobby Brown).<br />

Teori fans menyebutkan, Lynx Corp<br />

adalah perusahaan Rusia. Dugaan itu<br />

mungkin berkaitan dengan salah satu<br />

scene pada musim pertama Stranger<br />

Things. Yakni, ketika Dr Brenner<br />

memasukkan Eleven ke dalam sensory<br />

deprivation tank. Dia melintasi ruang<br />

dan waktu untuk menjadi mata-mata<br />

pertemuan orang-orang Rusia.<br />

Kemudian, muncul layar warna-warni<br />

seolah-olah TV sedang mengalami<br />

gangguan teknis. Lantas, muncul tulisan<br />

Satu Musim Panas Bisa Mengubah<br />

Segalanya. Tampaknya, kalimat tersebut<br />

menjadi tagline musim ketiga Stranger<br />

Things ini. Sebab, kalimat itu juga<br />

muncul dalam poster terbaru yang<br />

dirilis Netflix. Hal tersebut sekaligus<br />

9<br />

Berakhir,<br />

Kontrak 18 Bulan<br />

SEOUL – Pada 31 Desember 2018,<br />

kontrak Wanna One resmi berakhir.<br />

Proyek boyband ajang pencarian<br />

bakat Produce 101 Season 2 tersebut<br />

memang hanya dijadwalkan aktif<br />

1,5 tahun. Selama itu, mereka aktif<br />

di bawah label Swing Entertainment<br />

dan CJ E&M. Selanjutnya, sebelas<br />

personel ’’dikembalikan’’ ke pihak<br />

manajemen asal.<br />

Kemarin (2/1) tiap manajemen<br />

meng-update aktivitas personel Wanna<br />

One tahun ini. Pihak Swing<br />

Entertainment menjelaskan, boyband<br />

yang terpilih jadi Best K-Pop New Act<br />

2017 versi Billboard akan melanjutkan<br />

sisa aktivitas di bulan ini.<br />

”Kami akan menuntaskan agenda<br />

resmi Wanna One, seperti menghadiri<br />

acara penghargaan dan konser penutup<br />

akhir Januari nanti,” terang perwakilan<br />

label lewat pernyataan tertulis.<br />

Fans pun tetap bisa menantikan<br />

kemunculan kembali sebelas personel<br />

Wanna One. Setiap member direncanakan<br />

debut kembali, baik sebagai<br />

solois maupun boyband. Para<br />

Wannables –sebutan fans Wanna One–<br />

enggak perlu khawatir bakal kehilangan<br />

idola, ya. (Soompi/fam/c18/nda)<br />

Manajemen: Star Crew Entertainment<br />

Kembali ke label. Pihak label belum<br />

mempertimbangkan apakah Sung-woon<br />

langsung aktif bersama boyband sebelumnya,<br />

HOTSHOT, atau melakoni debut sebagai solois.<br />

mengonfirmasikan bahwa Stranger<br />

Things 3 berlatar musim panas.<br />

Poster itu menampilkan Lucas (Caleb<br />

McLaughlin), Max (Sadie Sink), Dustin<br />

(Gaten Matarazzo), Will (Noah<br />

Schnapp), dan Eleven yang bergandengan<br />

dengan Mike. Mereka berada<br />

di sebuah lapangan menyaksikan<br />

kembang api. Eleven mengenakan<br />

baju kuning, sedangkan Mike memakai<br />

baju biru.<br />

Berdasar teori fans, Barat yang<br />

dimaksud adalah rumah lama Max<br />

sebelum pindah ke Hawkins. Namun,<br />

dalam poster tersebut hanya Eleven<br />

dan Will yang menoleh ke belakang.<br />

Menandakan bahwa ada sesuatu<br />

yang menyeramkan di belakang<br />

mereka. Perlu diingat bahwa Will<br />

dan Eleven sama-sama punya<br />

koneksi dengan Upside Down. (elite<br />

daily/bustle/entertainment<br />

weekly/adn/c14/nda)


SATELIT <strong>BEKASI</strong> RAYA sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 11<br />

MINIM PENERANGAN: Pengendara saat melintasi jalan Kampung Tambun Magih, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan. Jalan tersebut jika malam sangat gelap, karena minim penerangan jalan.<br />

CR43/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Kampung Tambun Magih Minim Penerangan<br />

BABELAN –Warga Kampung Tambun<br />

Magih, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan,<br />

Kabupaten Bekasi merasa khawatir jika<br />

jalan malam hari. Pasalnya, jalan dikampung<br />

tersebut minim penerangan. Warga khawatir<br />

aksi tindak kejahatan serta kecelakaan lalu<br />

lintas di wilayah setempat.<br />

Warga setempat Nardi (47) mengatakan,<br />

sejak adanya jalan tersebut sarana dan<br />

prasarana seperti lampu penerangan jalan<br />

umum belum diprioritaskan oleh pemerintah<br />

daerah di sepanjang jalan tersebut.<br />

“Saya termasuk warga setempat setiap<br />

keluar rumah saat malam kwatir akan<br />

tindak kejahatan sebab sepanjang jalan<br />

jarang penerangan, penerangan jalan<br />

hanya ada sesampainya diperbatasan<br />

desa saja, sejak jalan ini penerangan<br />

jalan belum diprioritaskan oleh<br />

pemerintah daerah, mengingat jalannya<br />

juga memiliki belokan dikwatirkan juga<br />

kecelakaan,”katanya kepada Radar<br />

Bekasi, Jumat (4/1).<br />

Dikatakan dia, sepanjang jalan tersebut<br />

hingga saat ini yang sering digunakan<br />

masyarakat sebagai jalan alternatif gelap<br />

gulita. Penerangan jalan hanya mengandalkan<br />

cahaya dari rumah warga serta<br />

lampu kendaraan yang melintas.<br />

“Penerangan paling hanya dari rumah<br />

warga saja, cuma kan jauh dari<br />

pemukiman warga, lihat saja kedepannya<br />

sana kanan kiri kan sawah, jadi jelas<br />

saat malam kondisi jalan gelap gulita,<br />

saya sangat berharap penerangan jalan<br />

bisa terpasang di jalan ini dan pemerintah<br />

daerah segera berupaya untuk melakukan<br />

pemasangan PJU, tolong diprioritaskan<br />

jalan - jalan yang tidak memiliki<br />

penerangan,”ucapnya.<br />

Menurut dia, pemerintah daerah sudah<br />

harus melakukan pemasangan lampu<br />

penerangan jalan di wilayah tersebut<br />

untuk memberikan keamanan dan<br />

kenyamanan masyarakatnya.<br />

“Harus segera dipasang penerangan,<br />

sebab sejak jalan ini ada dan sudah<br />

banyak dilalui oleh masyarakat sampai<br />

sekarang belum di prioritaskan, keluhan<br />

bahkan sudah disampaikan ke pihak<br />

pemerintah desa namun warga hanya<br />

menanti - menanti saja,”ucapnya.<br />

Sementara itu, Kepala Desa Buni Bakti,<br />

Sidi Sumardi mengatakan, jalan tersebut<br />

setiap harinya digunakan masyarakat<br />

untuk menuju ke desa tetangga dan<br />

sejak adanya jalan tersebut penerangan<br />

jalan belum tersentuh. Dia mengaku<br />

akan mengusulkan ke dinas terkait untuk<br />

memprioritas lampu penerangan.<br />

“Masyarakat disini kan umumnya<br />

bertani dan sering melintasi jalan ini<br />

pada siang hingga malam hari untuk<br />

menjual hasil pertaniannya, keluhan<br />

penerangan jalan sering masuk<br />

pemerintah desa, penerangan jalan<br />

sudah diusulkan agar jalan tersebut<br />

bisa diprioritaskan mengingat jalan<br />

sering dilalui karena merupakan jalan<br />

alternatif,”tutupnya. (Cr43)<br />

MUSRENBANG<br />

Fokus Macet dan Banjir<br />

JATIASIH – Musyawarah Rencana<br />

Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan<br />

Jati Asih dilaksanakan pada pertengahan<br />

Januari <strong>2019</strong>. Momen itu akan digunakan<br />

untuk merencanakan pembangunan pada<br />

tahun 2020 mendatang.<br />

Camat Jati Asih, Nesan Sujana menuturkan,<br />

Musrenbang membahas usulan-usulan<br />

pembangunan pada tahun 2020 serta yang<br />

belum terlaksana pada tahun <strong>2019</strong> ini.<br />

“Banyak hal, kalau di Jati Asih kemungkinan<br />

pelaksanaan musrembangnya itu pertengahan<br />

Januari ini, kelurahan-kelurahan dulu kan kita<br />

juga mengupayakan udah kita tata ada<br />

pramusrembang tingkat RT-RW untuk<br />

mencari aspirasi dan nanti juga kan bisa juga<br />

lewat pokok pikiran yang dilakukan oleh<br />

dewan juga harus masuk melalui<br />

musrembang di tingkat kelurahan,” ucapnya.<br />

Dalam setiap tahapan Musrenbang ini,<br />

Nesan menjelaskan beberapa aspek<br />

pembangunan yang akan dibahas yakni<br />

infrastruktur, budaya, ekonomi, kesehatan dan<br />

pendidikan yang semuanya harus masuk<br />

dalam usulan anggaran pembangunan daerah.<br />

Lanjutnya, terutama yang dipandang menjadi<br />

suatu keharusan untuk dilakukan adalah<br />

penanganan terhadap banjir dan kemacetan yang<br />

ada di Kecamatan Jati Asih, total ada 10 titik banjir<br />

dan 10 sampai 15 titik kemacetan di setiap<br />

simpang yang ada di kota Jati Asih.<br />

“Tapi apabila penataan wilayah simpangan ini<br />

kita lakukan Insya Allah seperti berapa minggu<br />

ini kita lihat sedikit lenggang, namun apabila itu<br />

mengalami suatu hambatan tentunya akan<br />

terjadi kemacetan, kan kita tahu wilayah<br />

kecamatan Jati Asih wilayah yang dilalui oleh<br />

warga dari Bogor, dari Mustika Jaya karena apa?<br />

Karena ada akses tol seperti itu,” demikian<br />

Nesan. (dyt/pojokbekasi)<br />

Ajak Pemuda<br />

Berjiwa<br />

Pemimpin<br />

CIKARANG SELATAN - Wirausaha<br />

Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Barat<br />

menggelar seminar nasional dengan<br />

tema “Road Map To Be The Worl Class<br />

Leader” di kawasan Jababeka, Desa<br />

Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan,<br />

Kabupaten Bekasi. Acara tersebut<br />

dihadiri 2500 peserta yang terdiri dari<br />

para mahasiswa, pelajar SMA, serta<br />

perwakilan kepala sekolah SMA/SMK,<br />

kepala kampus atau sekolah tinggi<br />

Se-Kabupaten Bekasi.<br />

Tokoh Inspirator Muda Indonesia<br />

sekaligus pengusaha muda sukses, Syafii<br />

Efendi mengatakan seminar nasional<br />

kali ini mengangkat tema Road Map to<br />

Be The Worls Class Leader yang artinya<br />

menjadi pemimpin kelas dunia.<br />

“Pemuda itu menjadi tiga level, yang<br />

paling rendah adalah pemuda yang<br />

membicarakan tentang keburukan<br />

orang lain atau membicarakan aib - aib<br />

tentang orang lain itu yang paling rendah,<br />

kedua pemuda yang membicarakan<br />

tentang egonya, kehebatannya, prestasinya,<br />

dan mereka yang asik dengan<br />

dirinya sendiri. Tapi pemuda level yang<br />

tertinggi dimana pemuda - pemuda<br />

yang bicara tentang peradaban bicara<br />

tentang kontribusi, bicara tentang<br />

memimpin masa depan dan negara.<br />

Pemuda yang level ketiga ini yang makin<br />

sedikit di negeri ini tugas kita sekarang<br />

menularkan semangat ini agar mereka<br />

punya pola pikir besar punya target -<br />

target besar, pemuda itu aset<br />

bangsa,”katanya kepada Radar Bekasi,<br />

Jumat (4/1).<br />

Menurut dia, dengan acara seminar<br />

nasional dengan tema “Road Map To<br />

Be The Worl Class Leader” tersebut bisa<br />

membangkitkan anak - anak muda serta<br />

memberikan strange poin bagi pemuda.<br />

“Saya harap dengan moment ini para<br />

anak - anak muda bisa untuk membangkitkan<br />

motivasi mereka, marilah<br />

kita bekerja berbuat yang terbaik di negeri<br />

tercinta kita ini dengan begitu aktivitas<br />

- aktivitas mereka positif,”ucapnya.<br />

Sementara itu, Ketua DPD Wimnus<br />

Jawa Barat Wulan Sri Maulani mengatakan<br />

seminar nasional tersebut<br />

bertujuan untuk membangkitkan<br />

SEMINAR :<br />

Ribuan poeserta<br />

saat mengikuti<br />

seminar dengan<br />

Road Map To Be<br />

The Worl Class<br />

Leader. Seminar<br />

tersebut engajak<br />

pemuda bekasi<br />

untuk berjiwa<br />

pemimpin.<br />

semangat untuk sukses di usia muda<br />

dengan cara membangun kemandirian<br />

lewat gerakan wirausaha.<br />

“Mereka harus disentuh dan dibangkitkan<br />

jiwa wirausahanya agar mampu<br />

mandiri sejak muda serta menggembleng<br />

mental anak muda untuk mengimbangi<br />

pikiran negatif mereka dan berpikir<br />

dengan hal-hal yang lebih positif lagi<br />

guna merubah hidup baik karakter<br />

wawasan mental anak-anak muda, jaman<br />

sekarang kalau tidak bisa apa apa tidak<br />

laku sudah semestinya generasi muda<br />

khus usnya generasi milenial untuk memiliki<br />

mindset wirausaha,” katanya.<br />

Dikatakan dia, di era modern<br />

sekarang anak-anak muda atau<br />

generasi milenial harus berani menjadi<br />

dirinya sendiri dan terus menggali<br />

potensinya untuk bisa mengembangkan<br />

wirausa hanya. (Cr43)<br />

PROGRAM<br />

Prioritaskan Usulan<br />

dari FKRW<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi<br />

akan memprioritaskan usulan pembangunan<br />

dari Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW).<br />

Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota<br />

Bekasi Rahmat Effendi daat membuka Kick Off<br />

Meeting RKPD Tahun 2020.<br />

Dia mengaku, memprioritaskan<br />

perencanaan pembangunan tahun 2020<br />

seperti pembahasan usulan dari FKRW,<br />

program 100 hari kerja , penanganan isu isu<br />

strategis serta kegiatan lanjutan <strong>2019</strong> yang<br />

harus segera terselesaikan.<br />

“Saya harapkan setiap pembangunan di wilayah<br />

harus ada interaksi dengan masyarakat , camat<br />

dan lurah , RT dan RW sehingga program yang<br />

sudah di rencanakan akan sesuai dengan<br />

perencanaan yang baik dan benar sehingga<br />

pembangunan dapat tepat sasaran bagi<br />

masyarakat kota bekasi.”terangnya.<br />

Dalam acara tersebut dihadiri oleh seluruh<br />

para pejabat esselon II, III , camat dan lurah<br />

serta para kasubag perencanaan di tiap- tiap<br />

OPD yang ada di Pemerintahan Kota Bekasi.<br />

Kegiatan Kick Off Meeting ini merupakan<br />

Rapat awal untuk membahas tentang Rencana<br />

Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2020.<br />

Dalam laporannya kepala Bappeda Kota Bekasi,<br />

Dinar Faisal Badar menuturkan, Rapat ini bukan<br />

hanya untuk memenuhi kewajiban tentang<br />

penyelenggaraan evaluasi pembangunan akan<br />

tetapi dalam rangka menyamakan persepsi<br />

pembangunan Tahun 2020. (tim/pay)<br />

Memiliki Nilai Estetika, Setiap Tembok Kini Warna Warni<br />

Lingkungan RW 08 dan<br />

04 Kelurahan Kalibaru<br />

Kecamatan Medansatria,<br />

kini semakin cantik<br />

setelah mendapatkan<br />

program Kota Tanpa<br />

Kumuh (KOTAKU)<br />

pemerintah Kota Bekasi.<br />

Seperti apa?<br />

Laporan:<br />

Surya Bagus<br />

Medansatria<br />

Awal tahun ini, RW 08 dan 04<br />

Kelurahan Kalibaru mendapatkan<br />

program Kota Tanpa<br />

Kumuh (KOTAKU) tahap kedua.<br />

Lingkungan ke dua RW<br />

tersebut pun mulai ditata dengan<br />

menarik. Untuk di RW 08 penataan<br />

lingkungan sudah selesai,<br />

sementara di RW 04 tinggal<br />

tahap penyempurnaan saja.<br />

Salah seorang warga RW 08<br />

Mulyani mengaku, bersama<br />

warga lainnya merasa antusias<br />

menyambut lingkungannya<br />

yang sudah tertata dengan baik.<br />

terlebih, lingkungan tersebut<br />

kini memiliki nilai estetika yakni<br />

di setiap embok rumah dan<br />

pagar di warnai dengan cat<br />

warna-warni. Sehingga, membuat<br />

lingkungan tersebut lebih<br />

hidup dan tertata rapih dibandingkan<br />

sebelumnya.<br />

“Perubahannya luar biasa,<br />

rawa bamboo yang dulunya<br />

kumuh sekarang cemerlang.<br />

Kalo dari warga antusias karena<br />

tahap pertama sudah ini yang<br />

tahap kedua, yang kedua<br />

semakin terlihat kenapa? terasa<br />

senang tadinya yang becek dan<br />

kumuh tertata rapi, “ ungkapnya,<br />

Jum’at (4/1).<br />

Senada dengan Mulyani,<br />

Ninsih yang juga merupakan<br />

warga RW 08 mengaku<br />

merasakan perbedaan yang<br />

mencolok dilingkungannya<br />

saat ini, bebe rapa titik yang<br />

biasanya becek dan terkesan<br />

kumuh saat ini sudah tidak<br />

becek dan tertata.<br />

Sebelumnya, lingkungan RW<br />

08 ini sudah mendapatkan<br />

program serupa pada tahap<br />

pertama di 5 titik, pada tahap<br />

kedua ini dilaksanakan di 19<br />

titik melalui 9 kelompok<br />

swadaya masyarakat dilingkungan<br />

tersebut.<br />

Warga sekitar berharap kepada<br />

pemerintah untuk kembali<br />

me lakukan inovasi dengan<br />

menjadikan kawasan kali baru<br />

sebagai kawasan objek wisata<br />

air. Sehingga dapatmembantu<br />

masyarakat dalam hal keindahan<br />

maupun sisi ekonomi.<br />

“Kalau harapan saya pribadi<br />

berharap kedepannya menjadi<br />

objek wiasta bagaimana caranya<br />

bisa dimanfaatkan menjadi<br />

objek wisata itu harapan kami,<br />

“ ungkapnya.<br />

Warga menilai dengan disulapnya<br />

kali baru menjadi objek<br />

wisata air ini akan membantu<br />

masyarakat dalam hal lapangan<br />

kerja yang daoat dimanfaatkan<br />

oleh ibu-ibu dengan kreatifitasnya<br />

masing-masing.<br />

Sementara itu Lurah Kalibaru,<br />

Suhartono menuturkan, program<br />

kotaku dilingkungannya<br />

yakni di RW 08 dan RW04 sudah<br />

berjalan, dimana dian taranya<br />

RW 04 sudah mema suki fase<br />

pengerjaan 90 persen.<br />

Program yang sudah berjalan<br />

dilingkungannya selama dua<br />

tahap ini dinilai olehnya memacu<br />

masyarakat di lingkungan<br />

sekitar sehingga secara swadaya<br />

mempercantik lingkungannya<br />

meskipun bukan berasal dari<br />

bantuan program KOTAKU.<br />

Untuk menjaga wilayah agar<br />

tetap memiliki nilai estetika dan<br />

tetap indah, dia mengajak masyarakat<br />

bersama-sama menjaga<br />

lingkungan yang sudah di tata<br />

dengan baik tersebut.<br />

“Memang sudah ada di benak<br />

saya itu nanti saya akan membuat<br />

surat, pertama di RW8,<br />

semua kegiatan-kegiatan dilakukan<br />

lah dalam rangka untuk<br />

adanya pemeliharaan yang<br />

rutin, karena sayang juga kalau<br />

su dah dibuat pemeliharaannya<br />

nggak dilakukan itu sayang,<br />

mubazir,“ imbuhnya.<br />

Sementara terkait dengan<br />

harapan masyarakat yang menginginkan<br />

kawasan kali baru<br />

sebagai objek wisata air, ia<br />

mengaku sudah mem pertimbangkan<br />

hal tersebut untuk<br />

mengajukan kawasan kalibaru<br />

sebagai objek wisata air dalam<br />

waktu mendatang. (*)


7 KICKERS<br />

SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> / 28 RABIUL AKHIR 1440 H<br />

12 sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> KICKERS<br />

Radar Cianjur<br />

2 MANCHESTER CITY VS LIVERPOOL 1<br />

Puncak Semakin Panas<br />

SENGIT: Winger muda Manchester City, Sane melepaskan tembakan ke arah gawang Liverpool. Laga big match ini berakhir dengan kemenangan Manchester biru, 2-1.<br />

PERSAINGAN di puncak<br />

klasemen Premier League<br />

semakin memanas. Ini terjadi<br />

setelah Liverpool kalah dari<br />

Manchester City, Jumat<br />

(4/1) dini hari WIB.<br />

Tampil di Etihad<br />

Stadium, kedua tim<br />

sebelumnya dipisahkan<br />

oleh tujuh angka. Namun<br />

setelah laga ini, City dapat<br />

memangkasnya menjadi<br />

empat poin saja. Tim<br />

asuhan Pep Guardiola<br />

berhasil memaksa Liverpool<br />

untuk bertekuk lutut.<br />

Tuan rumah sebenarnya<br />

mendapat ancaman terlebih<br />

dahulu. Bahkan di menit 18 bola<br />

hampir saja masuk melewati<br />

garis gawang. Berawal dari<br />

sepakan Sadio Mane, si kulit<br />

bundar kemudian membentur<br />

mistar sebelah kanan. Lalu<br />

antisipasi yang dilakukan John<br />

Stones dan Ederson Moraes<br />

terhadap bola liar tidak sempurna.<br />

Alhasil bola kembali memantul<br />

ke arah mulut gawang.<br />

Untungnya Stones gerak<br />

cepat menghalau bola. Dalam<br />

tayangan ulang, bola memang<br />

belum sepenuhnya melewati<br />

garis gawang sehingga<br />

Liverpool gagal mencetak<br />

keunggulan.<br />

The Citizens bangkit dan<br />

akhirnya mampu<br />

mengubah keadaan di<br />

menit 40. Umpan<br />

Bernardo Silva mampu<br />

diterima dengan baik<br />

oleh Sergio Aguero. Dari<br />

sudut sempit, sang<br />

ujung tombak<br />

melepaskan tembakan<br />

keras yang gagal dihalau<br />

Alisson. Skor 1-0 bertahan<br />

hingga istirahat.<br />

Selepas jeda, Liverpool<br />

meningkatkan agresivitas demi<br />

menyamakan kedudukan.<br />

Setelah sekian kali percobaan,<br />

usaha mereka akhirnya<br />

membuahkan hasil manis di<br />

menit 64. Skor berubah 1-1<br />

berkat aksi Roberto Firmino.<br />

Tapi sayang, Liverpool kembali<br />

kecolongan di menit 72.<br />

Sepakan Leroy Sane mengarah<br />

tepat ke sisi kiri gawang<br />

Liverpool. Hingga pertandingan<br />

usai, skor 2-1 tidak berubah.<br />

Liverpool masih berdiri di<br />

puncak klasemen dengan<br />

perolehan 54 poin. (jpg)<br />

RD Resmi<br />

Besut PS Tira<br />

BOGOR – PS Tira menunjuk Rahmad Darmawan<br />

sebagai pelatih baru untuk Liga 1<br />

<strong>2019</strong>. Pelatih yang akrab disapa RD itu sudah<br />

menandatangani kontrak di Pusat Pendidikan<br />

Zeni (Pusdikzi), Bogor, kemarin.<br />

Kontrak tersebut berdurasi setahun. RD<br />

menggantikan posisi Nil Maizar yang mencalonkan<br />

diri sebagai anggota legislatif pada<br />

Pemilu <strong>2019</strong>.<br />

Penunjukan RD tak lepas dari statusnya<br />

sebagai purnawirawan TNI. Pelatih berusia<br />

52 tahun itu pensiun dini dari TNI-AL pada<br />

2015. Saat itu dia sedang menangani Persija<br />

Jakarta. RD memang ingin fokus sebagai<br />

pelatih sepak bola. Pangkat terakhirnya<br />

adalah mayor.<br />

’’Tentu saja hal tersebut menjadi pertim-<br />

bangan kami karena PS Tira itu merupakan<br />

tim yang berlatar belakang TNI. Sebanyak<br />

90 persen pemain kami merupakan prajurit<br />

TNI,’’ ujar Presiden Klub PS Tira Bimo<br />

Wirjasoekarta.<br />

Sebelum berlabuh ke tim berjuluk The<br />

Young Warriors tersebut, RD mengalami musim<br />

berat di Liga 1 2018. Itu menjadi catatan<br />

terburuk sepanjang karir kepelatihannya.<br />

Pelatih kelahiran Kota Metro, Lampung,<br />

tersebut sempat menangani Sriwijaya FC.<br />

Namun, dia memilih hengkang karena permasalahan<br />

tunggakan gaji. Kemudian, RD<br />

pindah ke Mitra Kukar. Namun, dia gagal<br />

menyelamatkan tim barunya dari jerat<br />

degradasi.<br />

’’Pengalaman beliau dalam melatih klub<br />

Indonesia maupun luar negeri saya kira<br />

cukup luas. Juga catatan bagus membawa<br />

klub menjadi juara. Soal target, tentu saja<br />

kami berharap PS Tira bisa lebih baik lagi<br />

daripada musim 2018. Mungkin target<br />

realistisnya yaitu berada di papan atas,’’<br />

imbuhnya.<br />

Sementara itu, RD mengaku lega usai menandatangani<br />

kontrak dengan PS Tira. Tar-<br />

getnya pun realistis. Sebab, dua tahun belakangan<br />

ini, PS Tira nyaris terperosok ke Liga<br />

2. ’’Semua berjalan lancar. Saya siap menjadi<br />

bagian dari PS Tira musim depan. Ini amanah<br />

kepada saya, sebuah kepercayaan kepada<br />

saya, bagaimana membuat PS Tira lebih baik<br />

musim depan,’’ katanya. (gil/c22/nur)<br />

PS TIRA<br />

PERKENALAN: Rahmad Darmawan (kanan) berpose<br />

dengan Presiden PS Tira Bimo Wirjasoekarta.<br />

FAKHRI HUSAINI<br />

Jalin Komunikasi Serius dengan Bhayangkara<br />

SURABAYA – Mantan pelatih timnas<br />

U-16 Fakhri Husaini menyebutkan, ada<br />

empat klub yang menawarinya jabatan<br />

pelatih. Salah satu yang paling serius<br />

adalah juara Liga 1 2017 Bhayangkara<br />

FC. Keberhasilan membawa timnas<br />

Indonesia U-16 menjadi juara Piala AFF<br />

2017 merupakan daya tarik utama bagi<br />

Fakhri. ’’Ada dari klub Liga 1 dan 2 yang<br />

menawari saya untuk melatih,’’ kata<br />

pelatih 53 tahun tersebut.<br />

Fakhri menyatakan sudah menjalin<br />

Striker Murni Habis<br />

Indonesia.<br />

Selain itu, mantan gelandang timnas<br />

tersebut menyebut tidak mudah men-<br />

dapat izin melatih. Sebab, saat ini dia<br />

merupakan karyawan PT Pupuk Kaltim<br />

(PKT). Namun, jika diberi kesempatan<br />

melatih klub Bhayangkara FC, Fakhri<br />

menegaskan akan mengajukan cuti atau<br />

pensiun dini. ’’Komunikasi dengan<br />

manajemen Bhayangkara sudah ada.<br />

Namun, saat ini belum ada keputusan,’’<br />

tandasnya. (ana/c14/nur)<br />

SURABAYA – Persebaya Surabaya<br />

menjadi tim paling produktif di Liga<br />

1 2018 dengan koleksi 60 gol. Namun,<br />

justru Green Force bakal meromba k<br />

habis komposisi lini depannya.<br />

Tigapenyerang,yakniDavid<br />

da Silva, Rishadi Fauzi,<br />

dan Ricky Kayame, di-<br />

pastikan tak berseragamPersebayamusim<br />

depan. Da Silva hengkang<br />

dan lebih memilihuntukmelanjutkan<br />

karir di luar negeri.<br />

Sementara itu, Rishadi<br />

dan Kayame tak masuk<br />

skemapelatihDjadjangNurdjaman<br />

untuk musim depan.<br />

Performa Rishadi dan Kayame<br />

memang kurang oke sepanjang musim<br />

2018. Rishadi hanya mencetak<br />

3 gol dari 18 laga. Sementara itu,<br />

Kayame malah cuma menceploskan<br />

1 gol dalam 16 pertandingan.<br />

Kondisi itu cukup mengkhawatirkan.<br />

Sebab, Persebaya dipastikan melakoni<br />

GALIH COKRO/JAWA POS<br />

komunikasi dengan klub Bhayangkara<br />

FC. Dia pun sangat tertarik membesut<br />

tim tersebut. Apalagi, Bhayangkara baru<br />

saja ditinggalkan Simon McMenemy<br />

yang menerima pinangan timnas<br />

Indonesia. ’’Menurut saya, manajemen<br />

Bhayangkara bagus dan menunjukkan<br />

keseriusannya’,’ ujarnya.<br />

Selain itu, Bhayangkara adalah<br />

pelabuhan yang menarik karena klub itu<br />

termasuk salah satu yang paling getol<br />

dalam pemberantasan match fixing di<br />

PASTI HENGKANG:<br />

Rishadi Fauzi (kiri) berduel<br />

dengan kiper PSKT Sumbawa<br />

Barat Nasjayadi pada laga<br />

babak 64 besar Piala Indonesia<br />

di Stadion 17 Desember,<br />

Mataram (23/12).<br />

laga 32 besar Piala Indonesia. Calon<br />

lawanmemangbelumpasti.PSSImasih<br />

akan melakukan dra wing. Tapi, PSSI<br />

sudah memastikan babak 32 besar<br />

digelar antara 25 sampai 30 Januari.<br />

Artinya,sebelum25Januari,Persebaya<br />

harus punya striker baru.<br />

Apalagi, calon lawan mereka<br />

cukup berat. Green Force ber-<br />

ada satu pot dengan sesama<br />

tim Liga 1, yakni Bali United<br />

dan Persela La mo ngan.<br />

Meski begitu, Djanur<br />

enggan panik. Sebab,<br />

dia sudah mengantongi<br />

nama striker buruannya.<br />

’’Itu (nama striker baru) sudah<br />

saya serahkan ke manajemen untuk<br />

dikejar. Itu pilihan saya langsung,’’ kata<br />

Djanur, panggilannya.<br />

Di sisi lain, Rishadi yang terdepak<br />

dari Persebaya dipastikan tak sulit<br />

mencari klub anyar. Pemain 28 tahun<br />

itu mengaku sudah mendapat tawaran<br />

dari beberapa klub. ’’Lihat nanti saja,’’<br />

kata Rishadi singkat. (gus/c19/nur)<br />

327303<br />

NONSTRIKER JUGA SUBUR<br />

PERSEBAYA Surabaya kehilangan semua<br />

striker murni. Tapi, selain David da Silva,<br />

performa striker lainnya kurang oke. Lagi pula,<br />

winger dan gelandang Green Force juga<br />

produktif. Berikut statistiknya. (gus/c22/nur)<br />

Performa Striker Persebaya<br />

Laga Menit Bermain Gol Assist<br />

David da Silva 23 1.598 20 3<br />

Rishadi Fauzi 18 828 3 -<br />

Ricky Kayame 16 590 1 -<br />

ONE<br />

TWO<br />

BISA TER-<br />

JUN LAGI:<br />

Fakhri Husaini<br />

dikabarkan<br />

mendapatkan<br />

tawaran yang<br />

sangat serius<br />

dari Bhayangkara<br />

FC.<br />

Top Scorer Nonstriker<br />

Laga Menit Bermain Gol Assist<br />

Osvaldo Haay 21 1.520 9 2<br />

Irfan Jaya 21 1.601 6 3<br />

Fandi Eko<br />

Utomo<br />

18 1.314 5 2<br />

Sumber: Statoskop<br />

ANDREW WILLY/JAWA POS<br />

AHMAD KHUSAINI/JAWA POS<br />

ANGGER BONDAN/JAWA POS<br />

BEBAS TRANSFER: Persib Bandung tidak lagi<br />

memperpanjang kontrak penyerang asal Argentina<br />

Jonathan Bauman.<br />

Borneo FC Tertarik<br />

Daratkan Bauman<br />

SAMARINDA – Borneo FC dikabarkan<br />

tertarik untuk mendaratkan Jonathan Bauman.<br />

Pemain asal Argentina itu sudah dilepas<br />

Persib Bandung. Kini Bauman berstatus<br />

bebas transfer. Berdasar data transfermarkt,<br />

harga pasaran Bauman ada di<br />

kisaran EUR 400 ribu (sekitar Rp 6,5 miliar).<br />

Dia menjadi salah seorang pemain asing<br />

dengan banderol tertinggi di Liga 1.<br />

Melihat hal tersebut, Presiden Borneo FC<br />

Nabil Husein Said Amin tidak mau gegabah<br />

dalam mengambil keputusan. Sebab, Pesut<br />

Etam masih memiliki dua penyerang, yakni<br />

Matias Conti dan Lerby Eliandry. Apalagi,<br />

Conti sudah resmi memperpanjang kontrak<br />

untuk musim depan.<br />

’’Nanti bergantung pelatih. Untuk pemain,<br />

kami masih berkoordinasi dengan pelatih<br />

tentang apa saja yang dibutuhkan. Kami tidak<br />

ingin mengambil tindakan yang sekiranya<br />

akan mubazir,’’ kata Nabil saat dihubungi<br />

Jawa Pos kemarin.<br />

Performa Bauman bersama<br />

Persib cukup baik. Dari 23 penampilan,<br />

penyerang 27 tahun<br />

itu mencetak 12 gol. Dia juga<br />

mencatat 2.095 menit bermain.<br />

Namun, yang menjadi catatan<br />

negatif, Bauman mensembilan<br />

dapatkan<br />

kartu kuning dan satu<br />

kartu merah.<br />

Meski begitu, Nabil<br />

tidak menampik ke-<br />

mungkinan bahwa<br />

suatu saat masih bisa<br />

merekrut Bauman.<br />

Musim ini Borneo<br />

finis di posisi ketujuh.<br />

Musim depan mereka<br />

menargetkan bisa<br />

menembus zona Asia. ’’Tapi,<br />

kalau itu memang keinginan<br />

pelatih, ya itu yang terbaik.<br />

Kamimasihdalamtahappembahasan<br />

soal itu,’’ ujarnya.<br />

Untukpelatih,Borneosedang<br />

mencari sosok peng ganti Dejan<br />

Antonic yang kontraknya sudah<br />

berakhir pada 31 Desember. ’’Ini<br />

lagi dirundingkan dengan ma-<br />

najemen. Saya tidak ingin<br />

mengambil keputusan sendiri,’’<br />

katanya. (gil/c22/nur)


GELANGGANG<br />

<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 13<br />

pssi<br />

Edy Rahmayadi<br />

Edy Rahmayadi Disebut<br />

Tetap Bertahan<br />

JAKARTA - Edy Rahmayadi diramal tak akan<br />

mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.<br />

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) tersebut<br />

diprediksi akan tetap memimpin PSSI hingga<br />

masa jabatannya berakhir pada 2020 nanti.<br />

Edy terpilih pada Kongres PSSI 2016 di Ancol,<br />

Jakarta. Selama kurang lebih dua tahun<br />

kepemimpinannya, Tim Nasional (Timnas)<br />

Indonesia masih kering prestasi. Terutama<br />

pada level U-23 dan senior. Justru Timnas U-16<br />

yang moncer.<br />

Selain itu, Edy juga dikenal sebagai sosok<br />

yang kontroversial. Dia acap kali melontarkan<br />

pernyataan-pernyataan yang berujung<br />

kontroversi. Desakan agar Edy mundur pun<br />

mulai muncul pada Piala AFF 2018 kemarin.<br />

“Jangan berharap Pak Edy akan mundur,”<br />

kata tarot reader Adi Iskandar ketika meramal<br />

nasib Edy di PSSI pada <strong>2019</strong>. Saat mencoba<br />

membaca nasib Edy, kartu yang keluar adalah<br />

El Loco alias The Fool. “Ini seperti kartu joker,”<br />

jelas Adi.<br />

“Dia merasa bahwa pengurus PSSI sudah<br />

bagian dari keluarganya. Sehingga harus diurus<br />

dan sebagainya. Selain itu, dia masih banyak<br />

pendukungnya,” terang pria yang akrab disapa<br />

Om Tarot ini.<br />

Meski diramal akan bertahan hingga masa<br />

jabatannya berakhir, Edy diprediksi tak akan<br />

terpilih kembali jika malu pada Kongres 2020<br />

nanti. “Rasanya akan ada pertimbangan jika<br />

Pak Edy maju lagi,” tutupnya. (jpc)<br />

Stefano Cugurra Teco<br />

pelatih<br />

Teco Pastikan<br />

Hengkang dari Persija<br />

JAKARTA - Usai sudah tugas Stefano<br />

Cugurra Teco sebagai pelatih Persija Jakarta.<br />

Pria kebangsaan Brasil itu memutuskan<br />

berpisah setelah membawa Macan Kemayoran<br />

juara di Liga 1 2018 lalu.<br />

Sebelumnya Persija sangat yakin bisa<br />

melanjutkan kerja sama dengan Teco. Namun<br />

hal sebaliknya dilontarkan pelatih 44 tahun ini.<br />

Melalui akun Instagram miliknya, Teco resmi<br />

berpamitan dengan Persija.<br />

“Tugas saya sama klub Persija Jakarta sudah<br />

selesai tangal 31 Desember. Saya sangat terima<br />

kasih sama Pak Ferry Paulus. Beliau pangil saya<br />

kerja di klub besar. Kedua terima kasih juga<br />

sama Pak Gede, Pak Ardi, pemain, dan official.<br />

Kita punya team work bagus, bisa juara<br />

sama-sama,” ungkap Teco.<br />

“Terima kasih ke supporter Persija, The Jak<br />

Mania. Kalian luar biasa. Kita mulai tahun baru,<br />

lihat di mana ada challenge baru buat karir<br />

pelatih saya. Pasti di dua tahun ini saya ada<br />

salah, saya minta maaf sama teman-teman.<br />

Pastinya saya tidah akan pernah lupa Persija.<br />

Karena kita bisa buat history bersama,”<br />

sambungnya.<br />

Selama dua tahun, Teco mampu menghadirkan<br />

tiga trofi buat Tim Ibu Kota. Selain juara<br />

Liga 1, Teco juga mempersembahkan gelar<br />

kemenangan di Piala Presiden 2018 dan Boost<br />

Sports Fix Super Cup 2018.<br />

Sejauh ini Teco belum menjelaskan kemana<br />

karirnya berlanjut. Namun beredar kabar kalau<br />

dirinya akan membesut Madura United di<br />

musim <strong>2019</strong>. (jpc)<br />

IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

JALANI LATIHAN: Atlet PODSI Kota Bekasi ketika menjalani latihan di Danau Jatiluhur, Purwakarta, beberapa waktu lalu. Mereka masih mengandalkan peralatan<br />

milik PODSI Jabar.<br />

PODSI Masih Terbebani Peralatan<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Masalah<br />

peralatan masih mengganjal<br />

Persatuan Olahraga<br />

Dayung Seluruh Indonesia<br />

(PODSI) Kota Bekasi.<br />

Kondisi itu menjadi kendala<br />

ditengah persiapan<br />

jangka panjang yang dilakukan<br />

di Danau Jatiluhur, Kabupaten<br />

Purwakarta.<br />

Pengurus cabang (Pengcab)<br />

JAKARTA - Awal tahun baru<br />

bergulir beberapa hari namun<br />

Timnas Indonesia sudah kembali<br />

bersiap. Khususnya Timnas<br />

U-22 yang akan membela Indonesia<br />

di Piala AFF U-22.<br />

Sejumlah program telah disiapkan<br />

bagi Timnas U-22 yang<br />

punya jadwal penuh hingga<br />

akhir tahun nanti.<br />

Indonesia dipastikan ikut<br />

bersaing di Piala AFF U-22 yang<br />

dimulai pada pada 17 Februari<br />

mendatang di Kamboja.<br />

Waktu yang mepet, membuat<br />

Tim Nasional Indonesia U-22<br />

harus segera bersiap.<br />

“Agenda paling dekat, Piala<br />

AFF pada 17 Februari di Kamboja,<br />

sebagai kualifikasi Piala<br />

Asia U-23. Target lolos Piala Asia<br />

U-23 tahun depan,” ucap Sekjen<br />

PSSI, Ratu Tisha di Hotel Sultan,<br />

Jakarta, Jumat (4/12).<br />

Timnas U-22<br />

Digembleng<br />

Program Khusus<br />

Tisha menambahkan, agenda<br />

untuk Timnas U-22 di <strong>2019</strong><br />

tidak hanya Piala AFF saja. Ada<br />

SEA Games di akhir tahun ini<br />

yang juga akan mereka ikuti.<br />

“SEA Games jadi momentum<br />

penting PSSI. Seperti kita tahu<br />

dalam Kongres 2018 dan yang<br />

akan diulang di Kongres <strong>2019</strong>,<br />

PSSI menargetkan masuk Olimpiade<br />

2024. Namun, Olimpiade<br />

2020 di depan mata menjadi<br />

target besar PSSI untuk<br />

memonitor generasi di kualifikasi<br />

Piala Asia U-23,” jelas<br />

Tisha.<br />

Menghadapi setumpuk agenda<br />

yang akan dijalani Timnas<br />

U-22 tersebut, PSSI pun sudah<br />

merancang program khusus.<br />

Dijadwalkan program ini dimulai<br />

sejak 7 Januari ini.<br />

“Program dimulai 7 Januari<br />

hingga ke AFF U-22, dilanjutkan<br />

Empat Atlet FAJI<br />

Kabupaten Lolos<br />

Selekda<br />

“Kita masih menunggu<br />

laporannya. Iya, kejuaraan<br />

itu memang ajang seleksi<br />

Pelatda PON, kita masih<br />

nunggu laporannya”<br />

Iwan Setiono<br />

Sekretaris Umum FAJI<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Empat<br />

atlet Federasi Arung Jeram<br />

Indonesia (FAJI) Kabupaten<br />

Bekasi lolos dari seleksi daerah<br />

(Selekda) persiapan Pekan<br />

Olahraga Nasional (PON).<br />

Keempatnya terpilih usai<br />

tampil maksimal di kejuaraan<br />

nasional (Kejurnas) di Sungai<br />

Ciwulan, Tasikmalaya Desember<br />

2018 lalu.<br />

Informasi yang berhasil dihimpun,<br />

empat atlet tersebut<br />

yakni dua atlet putra atas<br />

nama Muhamad Zaki Iskandar<br />

dan Sendi Satriana serta dua<br />

atlet putri atas nama, Tia Sulastri<br />

dan Yasmin Wahyu Pertiwi.<br />

“Empat atlet lolos selekda<br />

PON Jawa Barat di Kejurnas<br />

kemarin. Perkiraan Februari<br />

<strong>2019</strong> nanti sudah mulai pemusatan<br />

latihan daerah (Pelatda)<br />

PON,” ujar Pelatih FAJI<br />

Kabupaten Bekasi, Baban,<br />

ketika dikonfirmasi Radar Bekasi,<br />

Jumat (4/1).<br />

Dalam waktu dekat, kata dia,<br />

laporan hasil kejurnas akan<br />

dilaporkan pada Pengurus<br />

FAJI Kabupaten Bekasi. Semua<br />

atlet di data dan disampaikan<br />

pada Komite Olahraga Nasional<br />

Indonesia (KONI).<br />

“Saya akan buat laporannya,<br />

dan akan langsung disampaikan<br />

ke pengcab,” katanya.<br />

Dilain tempat, Sekretaris<br />

Umum FAJI, Iwan Setiono<br />

sejauh ini masih menunggu<br />

laporan resmi dari pelatih.<br />

Sejauh ini pihaknya belum<br />

mengetahui nama-nama atlet<br />

siapa saja yang lolos ke Pelatda<br />

PON Jawa Barat.<br />

“Kita masih menunggu laporannya.<br />

Iya, kejuaraan itu<br />

memang ajang seleksi Pelatda<br />

PON, kita masih nunggu laporannya,”<br />

imbuhnya.<br />

Meski begitu, dirinya mengaku<br />

bangga atas raihan atletnya<br />

di Kerjurnas. Menurutnya,<br />

cabang olahraga baru yang<br />

dibentuk di Pekan Olahraga<br />

Daerah (Porda) XIII 2018,<br />

sudah bersaing di kancah nasional.<br />

“Kita akan berusaha semaksimal<br />

mungkin, untuk bisa<br />

mensuport,” tukasnya. (dan)<br />

PODSI Kota Bekasi saat ini<br />

masih menggunakan peralatan<br />

milik pengurus daerah<br />

(Pengda) PODSI Jawa Barat<br />

dan aset Kampus Unisma,<br />

Kota Bekasi.<br />

“Januari ini sudah masuk<br />

program latihan jangka panjang<br />

menuju PORDA (Pekan<br />

Olahraga Daerah) 2022 Jawa<br />

Barat berikutnya. Cuma terkendala<br />

di peralatan perahu,”<br />

ujar Bendahara PODSI Kota<br />

Bekasi Heri Mulyono pada<br />

Radar Bekasi, Jumat (4/1).<br />

PODSI sempat meliburkan<br />

atlet selama dua bulan pasca<br />

Porda. Awal tahun ini mereka<br />

sudah mencanangkan<br />

program untuk beberapa kejuaraan<br />

hingga Porda 2022.<br />

“Programnya berkelanjutan,<br />

setelah porda (2018) -libur<br />

cuma dua bulan karena pulang<br />

kampung. Untuk perahu kita<br />

pinjem ke Jawa Barat sama<br />

Unisma,” katanya.<br />

Sejauh ini PODSI masih<br />

bisa survive ditengah keterbatasan<br />

. Hal itu ditunjukan<br />

dengan prestasi yang diraih<br />

pada Porda XIII 2018 lalu.<br />

Sejauh ini PODSI juga harus<br />

memprioritaskan fasilitas<br />

atlet di Purwakarta.<br />

Mulai dari penginapan<br />

hingga konsumsi. Mengingat<br />

hampir semua atletnya menjalani<br />

latihan di Purwakarta.<br />

“Kita kontrakin rumah buat<br />

yang cewek. Cowok-nya ngontrak<br />

(didekat venue, Red),”<br />

imbuhnya. (dan)<br />

BINTANG RAHMAT/JAWAPOS.COM<br />

TIMNAS: PSSI bersama Indra Sjafri siapkan program khusus untuk kembangkan Timnas U-22.<br />

kualifikasi Piala Asia U-23, dan<br />

periodisasi menuju SEA Games<br />

<strong>2019</strong>. Untuk SEA Games, target<br />

raih emas. Jadi persiapan dari<br />

Januari hingga Desember,”<br />

ungkapnya.<br />

Di sisi lain, Indra Sjahfri sudah<br />

menyiapkan tim pelatih untuk<br />

menggembleng Timnas U-22.<br />

Dia mengaku telah memilih<br />

dua asisten pelatih untuk membantunya<br />

menangani tim.<br />

“Tim inti, asisten 1 dibantu<br />

oleh Yunan Helmi dari Barito,<br />

sedang proses lisensi AFC Pro.<br />

Sementara asisten 2, Nova<br />

Arianto, dari Lampung Sakti,”<br />

ungkapnya.<br />

Tidak hanya itu saja. Indra<br />

juga telah menyiapkan beberapa<br />

nama yang akan mengisi<br />

skuad Timnas U-22. Namun,<br />

skuad tersebut masih bersifat<br />

sementara. (jpc)


IKLAN BASKOM<br />

(BARIS & KOLOM)<br />

PATRIOT<br />

UNTUK PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI :<br />

021 8886 3640 / 021 8896 6203<br />

MEDIA PALING TEPAT<br />

UNTUK USAHA ANDA<br />

14 sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

BANK<br />

BRI Unit Bekasi Kota, alamat Jl. Ir. H. Juanda<br />

no 138, kotamadya Bekasi, tlp 021-<br />

8800682<br />

BRI Unit Kranji, alamat Jl. Pemuda No. 4<br />

Kranji, Bekasi Barat, Kotamadya Bekasi,<br />

tlp 021-8851910<br />

BRI Unit Pejuang, alamat Jl. Kaliabang<br />

Bungur No. 2 Kaliabang, Kotamadya Bekasi,<br />

tlp 021-88958679<br />

BRI Unit Babelan Kota, alamat Jl. Raya<br />

Babelan, Kebalen, Babelan, Kabupaten<br />

Bekasi, tlp 021-89130573<br />

BRI Unit Bantar Gebang, alamat Jl. Raya<br />

Narogong KM 7, Bantar Gebang, Kotamadya<br />

Bekasi, tlp 021-82419746<br />

BRI Unit Jatiasih, alamat Jl. Raya Pasar<br />

Rebo No. 71 ,Jatiasih, Kotamadya Bekasi,<br />

tlp 021-8222325<br />

BRI Unit Pulo Gebang, alamat Jl. Raya Pulo<br />

Gebang Gang Pos Rt5/4 No.43D, Pulo Gebang,<br />

tlp 021-48701467<br />

BRI Unit Duren Jaya, alamat Jl. Nusantara<br />

Raya No.23 Perumnas III ,Aren Jaya, Bekasi<br />

Timur, Kotamadya Bekasi, tlp021-8811264<br />

BRI Unit Pondok Ungu, alamat Ruko Taman<br />

Wisata Blok A 15 No 10-11 PUP, tlp 021-<br />

88867088<br />

BRI Unit Rawalumbu, alamat Jl. Pramuka<br />

Raya No 19, Rawalumbu, Bekasi, tlp 021-<br />

82435508<br />

BRI Unit Jatimulya, alamat Jl. Raya Pengasinan<br />

No. 19 Jatimulya, Bekasi, tlp 021-82433646<br />

BRI Unit Limus, alamat Ruko Limus Pratama<br />

Blok A No 9 Limusnunggal, tlp 021-8236102<br />

BRI Unit Perwira, alamat Ruko Panorama<br />

Bekasi No R2 Jl. Raya Kaliabang Perwira,<br />

tlp 021-88981759<br />

BRI Unit Kayuringin, alamat Jl. Patuha<br />

Raya Blok 14 No 21 Rt 4/12 Kayuringin, tlp<br />

021-88855907<br />

BRI Unit Wisma Asri, alamat Jl. Raya<br />

Perjuangan Kav M 07 Teluk Pucung Bekasi,<br />

tlp 021-88856208<br />

BRI Unit Narogong, alamat JL. Raya Narogong<br />

Km 11 , Bantargebang,Bekasi, tlp 021-<br />

82618911<br />

BRI Unit Harapan Indah, alamat Ruko Griya<br />

Harapan Permai AB 2 Harapan Indah, Bekasi,<br />

tlp 021-8888189<br />

BRI Unit Tarumajaya, alamat Jl. Pasar<br />

tarumajaya Rt 02/02 Pantai Timur Tarumajaya,<br />

tlp 021-88991641<br />

BRI Unit Bojong Kulur, alamat Jl. Ciangsana<br />

Raya Kelurahan Ciangsana Kecamatan<br />

Gunung Putri, tlp 021-84937961<br />

BRI Unit Karangsatria, alamat Ruko Mutiara<br />

Grande Villa mutiara gading 2, tlp 021-<br />

88355207<br />

BRI Unit Jakasetia, alamat Jl. Raya Pulo<br />

Ribung No. 1 C Rt 03/17 Jakasetia Bekasi<br />

Selatan, tlp 021-29487778<br />

BRI Unit Rawakalong, alamat JL. Karangsatria<br />

No 75-76 C Ruko Fortuna RT 06/05 Karang<br />

Satria, tlp 021-88397713<br />

Klinik Herbal & Terapi<br />

Spesialis Terapi Kejantanan Pria.<br />

Melalui Metode Pijat Urut. Dibantu<br />

dengan Ramuan dan Doa. Menjadikan<br />

Vilitas Anda Perkasa. Alami Tanpa<br />

Efek Samping. Cukup 1x datang hasil<br />

permanen dan bergaransi.<br />

Pria :<br />

· Tambah ukuran<br />

· Kuat keras<br />

· Tahan lama<br />

· Impotensi Total<br />

Buka jam 00.09-21.00<br />

Wanita :<br />

· Bisa Normal Kembali<br />

· Lemah syawat<br />

· Loyo ingin punya keturunan<br />

· Payudara<br />

· Pasang susuk<br />

· Pilwil dll mahar 200.000<br />

Alamat :<br />

Jl. Kemakmuran<br />

RT 01/05 Kampung<br />

200- Samping Rumah<br />

Makan Ponyo<br />

Bekasi Selatan. Hp :<br />

081296720133 /<br />

Bp. Wijaya<br />

dari Banten<br />

PEMERINTAH KOTA <strong>BEKASI</strong><br />

KECAMATAN <strong>BEKASI</strong> BARAT<br />

Alamat: Jl. Raya Bintara No. 4<br />

Telepon: 021 8847261<br />

Email: kec.bekasibarat@bekasikota.go.id<br />

Camat Bekasi Barat<br />

MUHAMAD BUNYAMIN, S.SOS, M.SI<br />

PEMERINTAH KOTA <strong>BEKASI</strong><br />

KECAMATAN PONDOKGEDE<br />

Jl. Jatiwaringin No.53,<br />

Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi 17411<br />

Telp. (021) 8497 1283<br />

Camat Pondokgede<br />

H. MARDANIH, SE.,M.SI<br />

Mengatasi Berbagai Keluhan Medis, Kewanitaan & Kejantanan<br />

Berpengalaman Sejak Tahun 90an<br />

Medis:<br />

Jantung<br />

Stroke<br />

Liver<br />

Paru2<br />

Asma<br />

Asam Urat<br />

Reumatik<br />

Gagal Ginjal<br />

Diabetes<br />

Dan Penyakit Kronis Lainnya<br />

Kewanitaan<br />

Gurah Vagina<br />

Merapatkan Vagina<br />

Keputihan,Kista,Miom<br />

Mengencangkan Payu Dara<br />

Perawatan Wajah<br />

Kesuburan Kandungan<br />

Dll<br />

Kejantanan<br />

Ejakulasi Dini<br />

Lemah Syahwat<br />

Sperma Encer<br />

Impoten<br />

Kurang Gairah<br />

Memaksimalkan Ukuran Mr.P<br />

Proses Terapi 1 Jam Anda Langsung Merasakan Hasilnya Alami<br />

Dan Permanent Tanpa Pantangan Efek Samping.<br />

Smua Keluhan Akan Diterapi Dengan Metode Unik Menggunakan<br />

Terapi Daun Pandan Serta Ramuan Herbal Yg Diracik<br />

Secara Khusus Dan Berkasiat Nyata Melalui Proses Tirakat Olah Batin.<br />

Datang Dan Buktikan Sekarang Juga......<br />

Alamat Jl Raya Pengasinan No.33 Rt 3 /Rw 1 Kel.Pengasinan Rawa<br />

Lumbu Bekasi Timur Belakang Rs Mitra Keluarga Bksi Timur..<br />

Tlp 0819 3289 4999<br />

Pagar gaib paku bumi paku alam<br />

TITISAN ILMU DARI LELUHUR<br />

Sudahkah rumah atau perusahaan anda di<br />

pasang pagar gaib...? Selama hidup anda<br />

cukup satu kali di pasang pagar gaib insa allah<br />

rumah tangga anda tentram dan aman. Jauh<br />

dari balahi & maling. Kalau kerja cepat naik<br />

pangkat, kalau usaha cepat kaya<br />

Hub kami di (08568861147) Bp Muslih Muhaimin :<br />

Praktek 1 : Gg. Masjid RT4/1 BT GEBANG-Kota Bekasi.<br />

Praktek 2 : JLN. Genter Bumi Sakawayana PELABUHAN RATU.<br />

TELAH HADIR DI CIKARANG <strong>BEKASI</strong><br />

PENGOBATAN ALAT VITAL<br />

H. ROYANI & HJ. MAK IROT<br />

KHUSUS KEJANTANAN PRIA WANITA ALAMI TANPA EFEK SAMPING<br />

PRIA :<br />

WANITA :<br />

BESAR<br />

PANJANG<br />

KERAS<br />

PAYUDARA<br />

KEMBALI PERAWAN<br />

KUAT<br />

TAHAN LAMA<br />

IMPOTENSI<br />

LAMBAT BULAN<br />

BUKA AURA<br />

LEMAH SYAHWAT<br />

KURANG GAIRAH<br />

SIPHILIS<br />

PELARIS<br />

SUSUK, DLL<br />

HASIL PERMANEN III ALAMI 100% SILAHKAN DATANG & BUKTIKAN<br />

ALAMAT : JL. KALI JERUK NO. C15 (DEPAN SDN KALI JAYA SAMPING TERMINAL CIKARANG)<br />

0858 6316 9677


TERUSAN METROPOLIS SABTU, 5 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 15<br />

TWUP4 Usulkan<br />

Psikolog di Puskesmas<br />

<strong>BEKASI</strong> UTARA – Tim Wali<br />

Kota Untuk Percepatan Penyeleng<br />

garaan Pemerintah dan<br />

Pembangunan (TWUP4) mengusulkan<br />

agar Pemkot Bekasi<br />

menempat satu orang psikolog<br />

di setiap Pusat Kesehatan<br />

Masyarakat (Puskesmas).<br />

Ketua Bidang Kemasyarakatan<br />

pada TWUP4, Yayaj<br />

Nahdiyah mengklaim, tingkat<br />

partisipasi masyarakat Kota<br />

persen kawasan kumuh yang<br />

ada di Kota Bekasi,” katanya<br />

saat dihubungi Radar Bekasi<br />

belum lama ini.<br />

Imas pun mengakui, permukiman<br />

kumuh masih menjadi<br />

tantangan bagi Pemerintah<br />

Kota Bekasi. Pasalnya, permasalahan<br />

ini merupakan salah<br />

satu pilar penyangga perekonomian<br />

kota.<br />

Sehingga, penataan kawasan<br />

kumuh menjadi salah satu<br />

program prioritas. Tujuannya,<br />

supaya kawasan kumuh dilingkungan<br />

warga Kota Bekasi<br />

semakin berkurang.<br />

“Harapannya semakin baik<br />

penataan kawasan kumuh ini,<br />

semakin baik pula kualitas<br />

dalam batas kewajaran. Tapi,<br />

ia mengeluhkan minimnya<br />

pewangi yang ada di dalam<br />

bus tersebut. Karena, ia tidak<br />

terlalu nyaman.<br />

“Pewanginya aja sih diganti,<br />

kan semua orang beda-beda<br />

ya, diganti yang lebih halusan<br />

dikit aja,” ujarnya.<br />

Terpisah, Kepala Dinas<br />

Perhubungan Kota Bekasi,<br />

Yayan Yuliana menjelaskan,<br />

tarif yang diberlakukan lebih<br />

rendah dari tarif normal sebesar<br />

Rp7 ribu. Karena, Pemkot<br />

Bekasi telah memberikan<br />

subsidi untuk tarif tersebut<br />

sebesar 40 persen.<br />

Disinggung mengapa lebih<br />

besar dibanding tarif Trans Jakarta,<br />

dirinya menyatakan bahwa<br />

jumlah APBD Kota Bekasi<br />

dengan Pemprov DKI Jakarta<br />

berbeda jauh. Sehingga, kondisi<br />

keuangan ini menjadi salah<br />

satu pertimbangan penetapan<br />

tarif bus Trans Patriot.<br />

“Kalau tarif normalnya kan<br />

Rp7 ribu, itu sudah disubsidi<br />

menjadi Rp4 ribu. Kalau<br />

Rp3500 kan berarti 50 persen,”<br />

ungkapnya.<br />

Lebih jauh, ia juga mengatakan<br />

bahwa tarif tersebut<br />

hanya berlaku untuk satu kali<br />

perjalanan. Artinya tidak terintegrasi<br />

untuk beberapa kali<br />

perjalanan seperti Bus Trans<br />

Jakarta. Pihaknya, lanjut Yayan,<br />

akan melakukan pengkajian<br />

apa hal itu dapat diberlakukan<br />

atau tidak untuk Bus Trans<br />

Bekasi dalam menjaga lingkungan<br />

di sekitarnya masih<br />

terbilang tinggi. Namun, ia<br />

tidak menyebutkan seberapa<br />

besar hal tersebut.<br />

Dirinya menyatakan, berdasar<br />

kan survey kebeberapa<br />

wilayah atau kelurahan yang<br />

ada di Kota Bekasi, ia masih<br />

menemukan warga yang<br />

membuang sampah di kali.<br />

Sehingga, menurut dia, diperlukan<br />

psikolog di puskesmas<br />

untuk merubah perilaku tersebut<br />

menuju arah yang lebih baik.<br />

“Itu saya mencontohkan<br />

seperti di daerah Surabaya<br />

yang sudah menerapkan hal<br />

itu,” katanya kepada Radar<br />

Bekasi, Jumat (4/1).<br />

Ia menyatakan, hal tersebut<br />

masih dalam pengkajian.<br />

Karena, masih dibutuhkan<br />

pengumpulan data untuk<br />

Kawasan Kumuh Masih<br />

236 Hektare<br />

penghuninya dan meningkatkan<br />

kesejahteraan ekonomi<br />

mereka,” ujar Imas.<br />

Pihaknya juga akan mengoptimalkan<br />

bantuan dari pemeri ntah<br />

pusat. “Untuk bantuan yang diberikan<br />

itu diman faatkan untuk melakukan<br />

penataan drainase, penyediaan<br />

air bersih, penataan lingkungan,<br />

dan bedah rumah dilingkungan<br />

warga,” tuturnya. (pay)<br />

Tarif Bus Trans Patriot Dinilai Wajar<br />

Patriot.<br />

Menurut Yayan, Pemkot B e-<br />

kasi juga akan melakukan pembangunan<br />

halte secara bertahap<br />

dan disesuaikan dengan model<br />

bus yang didapatkan dari<br />

Kementrian Perhubungan<br />

beberapa waktu lalu.<br />

Dirinya menambahkan,<br />

pembuatan jalur baru untuk<br />

Bus Trans Patriot juga tidak<br />

dimungkinkan. Pasalnya, lebar<br />

jalan yang tersedia di Kota<br />

Bekasi relatif kecil.<br />

“Kalau untuk jalur khusus<br />

enggak mungkin, karena<br />

jalan kita kan kecil-kecil enggak<br />

seperti di Jakarta. Kalau<br />

di kita jalannya kan kecil-kecil,<br />

yang besar di kita jalannya<br />

kan paling hanya jalan Ahmad<br />

Yani “ imbuhnya.(sur)<br />

merealisasikan usulan itu.<br />

Dirinya menambahkan,<br />

keberadaan psikolog di<br />

Puskesmas juga dibutuhkan<br />

untuk melayani warga Kota<br />

Bekasi yang hendak berkonsultasi.<br />

Karena, kata dia, dirinya<br />

Ia menceritakan, kala itu<br />

korban, Hadi, hendak mencari<br />

makan bersama dengan dua<br />

orang rekannya Edo dan<br />

Mustofa menggunakan satu<br />

sepeda motor. Sesampainya<br />

disekitar lokasi tersebut,<br />

mereka berpapasan dengan<br />

kelompok begal.<br />

Mereka tetap melanjutkan<br />

perjalanannya karena tidak<br />

tahu. Sementara, kelompok<br />

yang menamakan diri Gangster<br />

Jakarta itu langsung memutarbalikan<br />

kendaraannya dan<br />

menghadang Hadi bersama<br />

ketiga rekannya.<br />

Setelah itu, para pelaku mengacungkan<br />

senjata tajam<br />

jenis celurit, samurai dan para<br />

ng ke arah Hadi. Sontak hal<br />

mendapat informasi bahwa<br />

tingkat stres warga Kota Bekasi<br />

sangat tinggi.<br />

“Info tersebut kita dapat dari<br />

Bappenda, untuk dikalangan<br />

sekolah di kota bekasi sudah ada<br />

pisikolog. Yang mana setiap siswa<br />

itu membuat Hadi dan kedua<br />

rekannya melarikan diri.<br />

Saat lari,ia terjatuh. Kedua<br />

rekannya terus berlari. Salah<br />

seorang pelaku membacoknya.<br />

Ia mengalami luka sabetan<br />

senjata tajam di kepala dan<br />

punggungnya. Kemudian,<br />

mereka mengambil gawai dan<br />

kunci motornya.<br />

Belum sempat mengambil<br />

sepeda motor jenis mio yang<br />

dibawa korban, para pelaku<br />

langsung melarikan diri.<br />

Kemudian, Hadi dibawa ke<br />

RSUD dr Chasbullah Abdul<br />

Madjid oleh rekannya untuk<br />

mendapatkan perawatan insentif.<br />

Kemudian, rekannya<br />

melaporkan peristiwa tersebut<br />

ke Polres Metro Bekasi Kota.<br />

Menurut Eka, pihaknya langsung<br />

melakukan penyelidikan.<br />

dapat menyalurkan keluhankeluhannya.<br />

Saya pun ingin bagi<br />

warga juga ada yakni di setiap<br />

Puskesmas, maka saya akan kaji<br />

usulan tersebut,” ucapnya.<br />

“Saya akan usulkan itu ke<br />

pakwali Kota, Dinkes dan pihak<br />

Berdasarkan ciri – ciri, pihak<br />

k e polisian mengantongi identitas<br />

pelaku. Sehingga, kurang<br />

dari 24 jam petugas Sat<br />

Reskrim Polres Metro Bekasi<br />

Kota menangkap pelaku.<br />

“Jadi polanya, mereka ini bergerombol,<br />

begitu melihat korbannya,<br />

mereka langsung balik<br />

kanan, dan kawanan ini tidak<br />

segan – segan untuk melu kai.<br />

Mereka menamakan diri ke -<br />

lompok Gangster Jakarta. M e reka<br />

tidak segan – segan melu kai<br />

korbannya, terbukti tadi malam<br />

korban atas nama Hadi sempat<br />

dilukai. Sekarang dia ada di<br />

RSUD,” katanya, Jumat (4/1).<br />

Mereka sudah beraksi di<br />

sembilan Tempat Kejadian<br />

Perkara (TKP) yakni empat<br />

kali di Bantargebang dan meram<br />

pas empat gawai, empat<br />

terkait, ager mindset masyarakat<br />

kedepannya dapat berubah<br />

dan menjadikan ma syarakat<br />

yang perduli terhadap sesamanya,<br />

enam bulan kedepan saya<br />

akan lakukan itu,” katanya<br />

melanjutkan. (pay)<br />

BERIKAN HIBAH<br />

Sejumlah mobil<br />

polisi terparkir di<br />

Halaman Polres<br />

Metro Bekasi Kota<br />

belum lama ini.<br />

Pemerintah Kota<br />

Bekasi memberikan<br />

hibah berupa<br />

puluhan mobil<br />

untuk Polres Metro<br />

Bekasi Kota.<br />

Kelompok Begal ‘Gangster Jakarta’ Diringkus<br />

kali di Bekasi Utara dan m e-<br />

rampas empat buah gawaidan<br />

yang terakhir satu kali di<br />

daerah Summarecon Bekasi,<br />

Kecamatan Medansatria dan<br />

merampas satu gawai.<br />

“Motifnya yang pertama<br />

karena uang, karena ekonomi.<br />

Terus mereka ingin mengidentikan<br />

diri mereka bahwa<br />

mereka adalah Gangster Jakarta<br />

yang tidak segan – segan<br />

untuk melukai korbannya.<br />

Untuk senang – senang, bagi<br />

– bagi, atau mungkin juga untuk<br />

membeli narkoba juga, masih<br />

kita dalami,” ujar Eka.<br />

Ia menambahkan, para pelaku<br />

dijerat Pasal 365 KUHP<br />

tentang Pencurian dengan<br />

Kekerasan juncto Pasal 65<br />

dengan ancaman hukuman<br />

15 tahun penjara. (neo)<br />

Sambungan dari Hal 9<br />

TERUSAN <strong>RADAR</strong> CIKARANG<br />

Dinas Lingkungan Hidup Tidak Sanggup<br />

gerak melakukan pengangkutan.<br />

Melainkan terlebih dahulu<br />

rapat koordinasi supaya<br />

setelah pengangkutan tidak<br />

ada lagi sampah di kali tersebut.<br />

Oleh sebab itu kita libatkan<br />

masyarakat sekitar,” tuturnya.<br />

Dodi mengakui, keberadaan<br />

sampah di kali yang berada di<br />

wilayah Kecamatan Tarumajaya<br />

sudah menjadi masalah klasik<br />

yang sulit ditangani. “Jadi sama<br />

- sama kita bahas dan mencari<br />

solusi darimana sumber<br />

sampah tersebut.<br />

Adanya koordinasi ini kita<br />

harapkan merubah keseharian<br />

masyarakat yang membuang<br />

sampah sembarangan menjadi<br />

pada tempatnya, ataupun<br />

bisa terkelola dengan baik,”<br />

kata dia.<br />

Dirinya menyatakan, menggerakan<br />

masyarakat dalam<br />

pengangkutan sampah bukan<br />

berarti DLH Kabupaten Bekasi<br />

lepas tangan.<br />

“Kan kalau mereka bersihkan<br />

sendiri, ketika kali itu sudah<br />

bersih mereka tahu betapa<br />

beratnya membersihkan sampah,<br />

dengan begitu mereka<br />

akan jaga kali itu tetap bersih.<br />

Jika ada yang kedapatan masih<br />

membuang sampah mereka<br />

juga yang akan membuat kesepakatan<br />

tentant hukuman atau<br />

penindakannya,” paparnya.<br />

(and)<br />

Pasien BPJS Keluhkan<br />

Penghentian Layanan<br />

Sambungan dari Hal 9<br />

layani peserta BPJS mulai<br />

Selasa (1/1) sampai 1 Pebruari<br />

<strong>2019</strong>.<br />

“Kalau alasannya kenapa,<br />

bisa ditanyakan ke BPJS. Kalau<br />

kita mana bisa menolak pasien,<br />

karena arahan pemerintah<br />

langsung harus menerima<br />

peserta BPJS,” ujarnya.<br />

Kepala Humas BPJS Kesehatan,<br />

M. Ikbal Anas Ma’aruf<br />

menjelaskan, penghentian<br />

disebabkan karena ketiga rumah<br />

sakit tersebut tidak memenuhi<br />

persyarakat yang<br />

ditentukan sesuai dengan<br />

Permenkes 99 tahun 2015.<br />

Salah satunya kaitan dengan<br />

sertifikat akreditasi yang menjadi<br />

wajib dimiliki. Dirinya<br />

menyatakan, permasalah ketiga<br />

rumah sakit tersebut bukan<br />

hanya perihal sertifikasi<br />

akreditasi.<br />

Menurutnya, ketiga rumah<br />

sakit itu terindikasi tidak komitmen<br />

dalam hal pelayanan.<br />

“Indikasinya ada disana, makanya<br />

kita lakukan penilaian<br />

berkaitan dengan komitmen<br />

pelayanan.<br />

Ketiga RS ini bukan hanya<br />

sekedar akreditasi saja,” ujarnya<br />

saat dihubungi.<br />

Selain itu, pihaknya juga kerap<br />

mendapat aduan dan<br />

keluhan dari pasien BPJS Kesehatan<br />

terkait dengan masih<br />

adanya permintaan biaya<br />

dari rumah sakit. Padahal,<br />

rumah sakit sudah diingatkan<br />

untuk tidak menarik biaya<br />

bagi pasien BPJS Kesehatan.<br />

“Jadi ini bukan pemutusan<br />

kerjasama, ini kontrak sudah<br />

habis saja. Kita masih bisa<br />

bekerjasama kembali selama<br />

kominten layanan dimantapkan<br />

dan diimplementasikan,<br />

lalu yang kedua syarat akreditasinya<br />

dipenuhi,” tuturnya.<br />

(pra)<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

TIDAK LAYANI<br />

PASIEN BPJS:<br />

Rumah Sakit<br />

(RS) Karya<br />

Medika II<br />

di Tambun<br />

Selatan,<br />

Kabupaten<br />

Bekasi, Kamis<br />

(3/1). Rumah<br />

sakit itu tidak<br />

menerima<br />

pasien BPJS<br />

hingga adanya<br />

kesepakatan<br />

dengan BPJS<br />

Kesehatan.<br />

PERSIAPAN PELEBARAN JALAN<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Warga berjalan di Jalan Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/1). Realisasi anggaran Dana<br />

Desa tahun <strong>2019</strong> sangat dibutuhkan untuk pembangunan jalan lingkungan di pesisir wilayah Kabupaten Bekasi guna menunjang<br />

akses perekonomian warga.<br />

Galang Dana Bantu Korban Tsunami<br />

Sambungan dari Hal 9<br />

Dikatakannya, penggalangan<br />

dana sudah dilalukan sejak<br />

kemarin. Karena masih banyak<br />

murid yang tidak masuk<br />

kemarin, maka aksi serupa<br />

dilakukan hari ini.<br />

“Penggalangan dana ini<br />

tanpa komandi dari guru –<br />

Kisah Kasih dari Muaragembong<br />

Sambungan dari Hal 9<br />

guru. Karena selama libur<br />

siswa melihat di media sosial<br />

dan media masa keadaan<br />

disana.<br />

Sehingga mereka berinisiatif<br />

sendiri mengumpulkan<br />

dana,” katanya belum lama<br />

ini.<br />

Karena tidak ada pemberitahuan<br />

sebelumnya, sehingga<br />

untuk membentuk program<br />

Geserin.<br />

Dirinya mempromosikan<br />

program itu melalui akun media<br />

sosial miliknya. Mulai<br />

dari Facebook hingga Whats-<br />

App Massanger.<br />

Ternyata apa yang ia sampaikan<br />

di media sosial mendapatkan<br />

respon positif dari<br />

sejumlah rekannya. Alhasil,<br />

banyak pihak yang menyumbang<br />

untuk menyokong<br />

program Geserin.<br />

“Untuk sekarang yang memberikan<br />

sumbangan tidak<br />

hanya dari Muaragembong<br />

saja,” katanya.<br />

aksi sosial ini hanya dilakukan<br />

dalam bentukan penggalangan<br />

dana. Tidak mengumpulkan<br />

sembako mauapun pakaian.<br />

“Dana yang terkumpul kami<br />

serahkan ke Radio Dakta untuk<br />

nantinya disumbangkan<br />

langsung Banten dan Lampung,”<br />

katanya.<br />

Dengan adanya kegiatan ini,<br />

Sejauh ini, waktu pemberian<br />

bantuan belum menentu.<br />

Disesuaikan dengan kapan<br />

bantuan terkumpul dan cukup<br />

untuk membeli sembako.<br />

“Kalau banyak yang nyumbang<br />

bisa setiap hari. Kalau<br />

penerima sembako ini khsusnya<br />

nenek jompo yang ada di<br />

kecamatan Muaragembong,”<br />

dia berharap, para murid bisa<br />

memiliki jiwa kemanusiaan<br />

yang tumbuh dari dirinya sendiri,<br />

tanpa ada paksaan dari<br />

orang lain.<br />

“Ini kita jadikan pembelajaran<br />

bagi anak-anak, agar mempunyai<br />

jiwa kemanusian<br />

tanpa ada yang memaksa,”<br />

tukasnya.(pra)<br />

tutupnya.<br />

Warga dapat ikut berpartisipasi<br />

untuk membantu dan<br />

mendukung program Geserin.<br />

Caranya mudah, hanya dengan<br />

mengakses akun medsos<br />

miliknya dan langsung berkomunikasi<br />

dengan Bripka<br />

Rohimah. Kamu yakin enggak<br />

tertarik ?.(*)


Metropolis<br />

sabtu, 5 <strong>JANUARI</strong> TAHUn <strong>2019</strong> HALAMAN 16<br />

Kawasan Kumuh Masih 236 Hektare<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Masih terdapat<br />

236,5 hektare kawasan ku muh<br />

di Kota Bekasi sampai de ngan awal<br />

<strong>2019</strong>. Kawasan kumuh tersebut<br />

tersebar di 56 kelurahan dan 12<br />

kecamatan se – Kota Bekasi. Demikian<br />

disampaikan Sekretaris Dinas<br />

Perumahan, Kawasam Permu kiman<br />

dan Pertanahan (Disper kimtan)<br />

Kota Bekasi, Imas Asiah.<br />

Ia menjelaskan, jumlah itu menunjukkak<br />

penurunan dibanding tahun<br />

2016 yang mencapai 430 hektare.<br />

Artinya, telah terdapat 193,5 hektare<br />

kawasan kumuh yang tertata.<br />

Menurut dia, pihaknya memiliki<br />

program untuk mengurangi kawasan<br />

kumuh di Kota Bekasi. Yakni, dengan<br />

program Kota Tanpa Kumuh<br />

(Kotaku).<br />

“Jadi dalam program kotaku dari<br />

Disperkimtan, kita target di tahun<br />

<strong>2019</strong> ini bisa berkurang sekitar 80<br />

u Baca Kawasan...Hal 15<br />

Kelompok Begal<br />

‘Gangster Jakarta’<br />

Diringkus<br />

Tidak Ragu Bacok Korban<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Kelompok<br />

remaja yang menamanakn diri<br />

Gang ster Jakarta diringkus polisi<br />

di kontrakannya yang berada di<br />

Kampung Kemandoran, Kelurahan<br />

Pekayon Jaya, Jumat (3/1). Alhasil<br />

polisi menangkap delapan dari<br />

sembilan orang remaja yang<br />

diketahui baru selesai melakukan<br />

aksi pembegalan di Jalan Raya<br />

Pange ran Jayakarta, Kelurahan<br />

Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria,<br />

Kamis (2/1).<br />

Mereka masih berusia belasan<br />

tahun. Diantaranya ialah HS alias<br />

Golden (16), MDS (16), MZ (16),<br />

DF (16), AL (17), DR (19), YYT (16)<br />

dan NRDN (20). Sementara, satu<br />

orang lain yang belum tertangkap<br />

ialah NPL.<br />

Wakapolres Metro Bekasi Kota,<br />

AKBP Eka Mulyana menjelaskan,<br />

penangkapan bermula dari aksi<br />

korban pada malam sebelumnya.<br />

Mereka membegal warga yang<br />

tengah melintas disekitar Summarecon<br />

Bekasi.<br />

u Baca Kelompok...Hal 15<br />

TUNGGU PENUMPANG: Bus Trans Patriot menunggu penumpang di Terminal Bekasi.<br />

Tarif Bus Trans Patriot Dinilai Wajar<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Tarif Bus Trans Patriot<br />

untuk satu kali perjalanan sebesar Rp4 ribu.<br />

Sejumlah penumpang, menilai tarif tersebut<br />

wajar dan sesuai dengan kemampuan warga<br />

Kota Bekasi.<br />

Salah satu penumpang, Mega Puspa mengatakan,<br />

tarif itu tidak terlalu tinggi atau<br />

rendah. “Standar sih, wajar, kalau Rp3 ribu<br />

lebih murah,” katanya kepada Radar Bekasi,<br />

Jumat (4/1).<br />

Menurutnya, keberadaan Bus Trans Patriot<br />

memudahkan dia untuk beraktivitas. Selain<br />

RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

itu, penggunaan bus tersebut juga dinilai<br />

lebih aman dan nyaman karena tidak ada<br />

penjual.<br />

Penumpang lainnya, Ajeng Dian juga<br />

beranggapan sama. Ia menilai tarif bus itu<br />

u Baca Tarif...Hal 15<br />

RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

UNGKAP KASUS: Kawanan tersangka kasus pembegalan dihadirkan saat<br />

ungkap kasus di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/1). Polisi mengaman<br />

k an barang bukti berupa enam sepeda motor, tiga senjata tajam dan<br />

lima unit gawai.<br />

SENIOR IDOL<br />

30-31 DESEMBER 2018 21 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

26 - 27 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

Keterangan Lebih Lanjut<br />

Dapat Menghubungi :<br />

(021) 888 63639 /<br />

(021) 889 66 203<br />

29 - 31 <strong>JANUARI</strong> 2018<br />

3 FEBRUARI <strong>2019</strong><br />

HOUSE OF VERZA<br />

Wedding Gallery<br />

PT. BINA BANGUN WIBAWA MUKTI (PERSERO)<br />

BADAN USAHA MILIK DAERAH KABUPATEN <strong>BEKASI</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!