14.01.2019 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 14 JANUARI 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2<br />

2<br />

SENIN, <strong>14</strong> <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

SENIN, <strong>14</strong> <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong><br />

JAKARTA - Anggota DPR RI<br />

Komisi IX DPR RI dokter Adang<br />

Sudrajat menilai program<br />

Jaminan Kesehatan Nasional<br />

atau Program JKN semakin<br />

memprihatinkan dari semua<br />

sisi. Padahal program jaminan<br />

kesehatan nasional ini, sangat<br />

memerlukan sebuah<br />

keseimbangan fokus kinerja<br />

yakni pelayanan pada<br />

masyarakat sekaligus eksistensi<br />

Rumah Sakit dan SDM yang<br />

berkesinambungan.<br />

“Secara cash flow, Rumah<br />

Sakit yang bekerja sama dengan<br />

BPJS akan merasa berat, apabila<br />

BPJS tidak kunjung<br />

menyelesaikan pembayaran<br />

dari tagihan yang menjadi<br />

tanggung jawabnya. Ini efeknya<br />

akan berantai hingga pada<br />

keresahan pada masyarakat,”<br />

ucap dokter Adang.<br />

Anggota Fraksi PKS ini<br />

mengingatkan kepada<br />

pemerintah bila kinerja BPJS<br />

bersifat merata di seluruh<br />

wilayah Indonesia seperti<br />

kejadian sulitnya pembayaran<br />

pada Rumah Sakit maka<br />

kekeliruannya ada di pihak BPJS<br />

secara menyeluruh. Kalau<br />

bersifat lokal di daerah tertentu<br />

berarti management regional<br />

PERKOTAAN<br />

@radardepok<br />

PERKOTAAN<br />

Radar Depok Update<br />

DPR: Program JKN Semakin Memprihatinkan<br />

yang bermasalah.<br />

Ia menginginkan, bahwa,<br />

pemerintah mesti segera<br />

menemukan akar permasalahan<br />

yang kegaduhan yang<br />

diakibatkan BPJS dan Rumah<br />

Sakit akhir-akhir ini.<br />

Legislator Kabupaten Bandung<br />

dan Bandung Barat ini memberi<br />

saran kepada pemerintah agar<br />

segera memberi solusi<br />

permasalahan BPJS kerena<br />

bersifat darurat. Karena bersifat<br />

darurat ini, maka pemerintah<br />

perlu menyuntikan dana kurang<br />

bayar ke BPJS tanpa harus<br />

menunggu adanya audit<br />

investigatif yang bersifat finansial<br />

maupun manajerial.<br />

Oleh sebab permasalahan ini<br />

bersifat nasional, maka<br />

pemerintah harus mampu<br />

menyelesaikan ketidakmampuan<br />

bayar dari BPJS ke<br />

rumah sakit-rumah sakit<br />

mitra.<br />

“BPJS pun harus segera<br />

membayar hutang hutang nya<br />

pada rumah sakit mitra, karena<br />

dengan penolakan rumah sakit<br />

mitra, menunjukkan persoalan<br />

fraud tidak real di lapangan<br />

sebagai penyebab bengkak nya<br />

tagihan ke BPJS,” ungkap dokter<br />

Adang. (jpnn)<br />

PROGRAM: JKN adalah program pelayanan kesehatan dari pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.<br />

<strong>RADAR</strong> DEPOK<br />

IST<br />

BUDAYA<br />

Gendang Tambua Tasa<br />

Warnai CFD Jakarta<br />

JAKARTA - Aksi sekelompok remaja menabuh gendang<br />

telah menyita perhatian masyarakat yang tengah<br />

berolahraga saat hari bebas kendaraan bermotor alias<br />

car free day di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat,<br />

Minggu pagi (13/1).<br />

Para remaja itu tak sekadar memperlihatkan keterampilan<br />

mereka memainkan alat musik kesenian khas Minangkabau<br />

itu, tapi juga kompak berpakaian adat Minang serba<br />

merah.<br />

Suara nyaring tepuk gendang begitu lincah didendangkan<br />

mereka. Gendang Tambua Tasa, begitu namanya.<br />

Kesenian ini tumbuh dan berkembang di Pariaman.<br />

Biasanya ada di setiap acara-acara adat di Pariaman.<br />

Kesenian Gandang Tambua Tasa merupakan kombinasi<br />

dari dua jenis instrument perkusi yakni, gandang (tambua)<br />

dan gandang tasa.<br />

Gandang Tambua berbentuk tabung dengan bahan<br />

kayu dengan dua permukaan kulit.<br />

Gandang Tambua dimainkan dengan cara disandang<br />

pada salah satu bahu oleh pemain dalam posisi berdiri<br />

dengan menggunakan dua panokok tambua, semacam<br />

stik yang terbuat dari bahan kayu. Sedangkan Gandang<br />

Tasa lebih mirip setengah bola yang hanya memiliki<br />

satu sisi kulit. (rmol)<br />

RF Satu Sel dengan<br />

Orang Dewasa<br />

Pelajar yang Tertangkap Bawa Sajam<br />

<strong>BEKASI</strong> - Seorang anak kelas<br />

tiga SMP, inisial RF, ditahan di<br />

Lembaga Pemasyarakatan<br />

Khusus Orang Dewasa di Lapas<br />

Margahayu, Bulak Kapal, Bekasi,<br />

Jawa Barat.<br />

RF yang diduga membawa<br />

senjata tajam dan hendak<br />

tawuran ditangkap hingga<br />

diproses di persidangan.<br />

Ibunya RF, inisial W,<br />

meyakinkan, anaknya memang<br />

bawa sajam tapi tawuran<br />

dimaksud tidak ada. Meski<br />

begitu, RF tetap diproses hukum<br />

dan ditahan di lapas khusus<br />

orang dewasa di Bulak Kapal,<br />

Bekasi.<br />

“Kasihan anak saya. Dia masih<br />

sekolah. Dia tidak tawuran,”<br />

tutur perempuan berkerudung<br />

itu.<br />

Komisioner Komisi Kejaksaan<br />

(Komjak) Barita LH Simajuntak<br />

mengingatkan agar Kementerian<br />

Hukum dan HAM<br />

(Kemenkumham) melalui Dirjen<br />

PAS, segera memperhatikan<br />

tahanan anak.<br />

“Anak di bawah umur, tidak<br />

boleh ditahan di lapas untuk<br />

orang dewasa. Itu perintah<br />

undang undang. Anak yang<br />

menghadapi proses hukum,<br />

jika pun harus dilakukan<br />

penahanan, maka wajib ditahan<br />

di Lembaga Pemasyarakatan<br />

Khusus Anak atau LKPA,” tegas<br />

Barita.<br />

Dia menjelaskan, di dalam UU<br />

11/2012 tentang Sistem Peradilan<br />

Pidana Anak (UU SPPA) dengan<br />

tegas menyebutkan, Anak<br />

Berhadapan dengan Hukum<br />

(ABH) dengan tindakan pidana<br />

yang diancam hukuman di bawah<br />

tujuh tahun harus melalui proses<br />

diversi atau pengalihan<br />

penyelesaian perkara anak dari<br />

proses peradilan pidana ke proses<br />

di luar peradilan pidana.<br />

Apabila ABH harus dimasukkan<br />

ke lapas, harus yang khusus<br />

anak. Sayangnya, dalam<br />

penerapannya belum semua<br />

jajaran aparat penegak hukum<br />

mengerti.<br />

Selain itu, berdasarkan Pasal<br />

49 Peraturan Menteri Hukum<br />

dan Hak Asasi Manusia Nomor<br />

21 Tahun 2016, ABH yang<br />

direhabilitasi di lapas khusus<br />

anak bisa mendapat pembebasan<br />

bersyarat jika sudah menjalani<br />

setengah masa hukuman.<br />

Di dalam lapas, ABH menjalani<br />

berbagai kegiatan rehabilitasi,<br />

seperti membuat prakarya.<br />

“Kondisi RF itu tidak boleh.<br />

Itu harus diselesaikan dan<br />

diusut,” ujar Barita.<br />

Jika ada alasan yang menyebut<br />

bahwa di Bekasi tidak ada LPKA,<br />

maka ia balik mempertanyakan<br />

kembali kehadiran Kementerian<br />

ILUSTRASI<br />

Hukum dan HAM serta Dirjen<br />

PAS.<br />

“Sebab itu adalah kewajiban<br />

pemerintah, kewajiban negara.<br />

Harus ada LPKA. Tidak bisa pas<br />

dong berdalih, karena tak ada<br />

LKPA di Bekasi maka dimasukkan<br />

ke LP Orang Dewasa. LKPA<br />

itu ya harus ada,” tutup<br />

nya. (rmol)<br />

IST<br />

HIBURAN: Penampilan Gendang Tambua Tasa di CFD Jalan Jendral<br />

Sudirman, Jakarta Pusat.<br />

SOLIDARITAS<br />

Muslim China Apresiasi<br />

Aksi Bela Uighur di Jakarta<br />

JAKARTA - Aksi unjuk rasa ribuan Umat Islam di Kedutaan<br />

Besar China di Jakarta yang dilakukan pada akhir Desember<br />

2018 dianggap memiliki peran penting bagi warga Muslim<br />

Uighur (Turkistan Timur) di Xinjiang, China.<br />

Begitu disampaikan Ketua Majelis Nasional Turkistan<br />

Timur, Seyit Tumturk saat berkunjung ke Jakarta akhir<br />

pekan ini. Dia mengatakan sangat berterima kasih atas<br />

aksi unjuk rasa yang diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni<br />

212 itu.<br />

“Sebagaimana kita ketahui Turkistan Timur berada<br />

dalam penindasan oleh Pemerintah Komunis China.<br />

Itulah kedatangan kita ke Indonesia untuk berterima<br />

kasih,” ujarnya dalam diskusi bertajuk ‘Kesaksian dari<br />

Balik Penjara Uighur’ di kawasan Menteng, Jakarta<br />

Pusat, Sabtu (12/1).<br />

Menurutnya, setelah adanya unjuk rasa besar-besaran<br />

di Kedutaan Besar China di kawasan Kuningan Jakarta<br />

Selatan akhir tahun lalu, pemerintah China segera<br />

bereaksi dengan memberikan klarifikasi.<br />

“Kedutaan China langsung bereaksi, dan menjelaskan<br />

versi mereka,” tandasnya.<br />

Dijelaskannya, dalam klarifikasi resmi pihak Kedubes,<br />

pemerintah China memang membantah telah melakukan<br />

pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia atas jutaan<br />

Umat Islam di negaranya. Namun, jelasnya, saat itu<br />

PBB tidak lantas percaya dengan menerjunkan tim<br />

peneliti. Hasilnya, setidaknya ada satu juta Muslim<br />

Uighur yang ditahan pemeritah China.<br />

“Dan PBB mendesak untuk China mengakui, dan<br />

China pun mengakuinya,” imbuhnya.<br />

“Dalam hitungan PBB mengerluarkan angka tahanan<br />

adalah satu juta, akan tetapi menurut kita, data kita,<br />

jumlahnya (mencapai) tiga hingga lima juta orang,”<br />

tandasnya. (rmol)<br />

IST<br />

PEMBAHASAN: Diskusi bertajuk ‘Kesaksian dari Balik Penjara Uighur’<br />

di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).<br />

IST<br />

SILATURAHMI: Silaturahmi Nasional Presiden Jokowi dengan Keluarga Besar Pengemudi Online” di Hall A JIexpo<br />

Kemayoran, Jakarta, Sabtu (12/1).<br />

Penghargaan The Best Award of The Year <strong>2019</strong><br />

Harry Hikmat Raih Best in Professional and Leadership<br />

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan<br />

Sosial, Kementerian Sosial Harry Hikmat<br />

menerima penghargaan The Best Award of The<br />

Year untuk kategori Best in Professional and<br />

Leadership <strong>2019</strong>.<br />

PENGHARGAAN yang diinisiai<br />

Majalah Penghargaan Indonesia<br />

itu juga memberikan apresiasi<br />

kepada 30 individu dari berbagai<br />

kalangan dan kategori.<br />

Pemberian penghargaan ini<br />

bertujuan untuk memotivasi<br />

pribadi dan lembaga untuk<br />

meningkatkan motivasi para<br />

pelaku bisnis / lembaga /<br />

profesional sehingga dapat<br />

mendorong meningkatkan<br />

kinerjanya.<br />

“Saya mendedikasikan<br />

penghargaan ini untuk 10 juta<br />

KPM PKH dan 39 ribu<br />

pendamping PKH yang tersebar<br />

dari Sabang sampai Merauke,<br />

37.000 Taruna Siaga Bencana<br />

(Tagana), dan 2.000 Pelopor<br />

Perdamaian,” kata Harry Hikmat<br />

dalam sambutannya di<br />

IST<br />

APRESIASI: Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian<br />

Sosial Harry Hikmat menerima penghargaan The Best Award of The Year untuk<br />

kategori Best in Professional and Leadership <strong>2019</strong><br />

Jakarta.<br />

Selain itu, kata Harry,<br />

penghargaan tersebut juga<br />

didedikasikan kepada rekan<br />

Ribuan Ojol<br />

Silatnas dengan<br />

Presiden Jokowi<br />

JAKARTA - Ribuan pengemudi<br />

transportasi online antusias<br />

berkumpul mengikuti acara<br />

“Silaturahmi Nasional Presiden<br />

Jokowi dengan Keluarga Besar<br />

Pengemudi Online” di Hall A<br />

JIexpo Kemayoran, Jakarta,<br />

Sabtu (12/1).<br />

Salah satunya Asnawi,<br />

pengemudi GoJek dari Ciledug.<br />

Dia mengaku sudah mendapat<br />

undangan Silatnas bersama<br />

Jokowi dari perusahaan dan<br />

komunitas perkumpulan<br />

sesama driver.<br />

“Kita ada undangannya di<br />

aplikasi, kalau dari komunitas<br />

kan ada juga anniversary dan<br />

kerja, pimpinan satker di<br />

lingkungan Direktorat Jenderal<br />

Perlindungan dan Jaminan<br />

Sosial.<br />

ini umum, jadi hitunghitungannya<br />

ya silahturahmi<br />

aja,” jelas Asnawi saat<br />

ditemui di Hall A, JIExpo<br />

Kemayoran.<br />

Menurut Asnawi selain ingin<br />

menambah teman, dia juga<br />

tidak keberatan menghadiri<br />

acara ini. Sebab menurutnya,<br />

setiap hari Sabtu dan Minggu<br />

terkadang sepi pelanggan.<br />

“Saya tadi datang dari Ciledug<br />

bersepuluh. Ini kan hari Sabtu<br />

orderan juga sepi, kalau enggak<br />

tidur, ya ke sini, kepengen tahu<br />

juga sama acaranya. Dan kapan<br />

lagi ketemu Pak Jokowi,”<br />

tambahnya. (rmol)<br />

“Serta staf yang selama ini<br />

telah mendukung seluruh<br />

program yang diamanatkan<br />

agar berjalan dengan baik.<br />

Insyaallah bermanafaat,”<br />

ujarnya.<br />

Turut hadir dalam acara<br />

tersebut adalah Direktur<br />

Perlindungan Sosial Korban<br />

Bencana Alam Margowiyono,<br />

Kasubdit Penanganan Korban<br />

Bencana Ekonomi Direktorat<br />

PSKBS; Victorious Siahaan,<br />

Kasubdit Kepesertaan Direktorat<br />

Jaminan Sosial Keluarga; Rinto<br />

Indratmoko, Kasubag Hukum<br />

Sekretariat Ditjen Linjamsos,<br />

Handy Nurrachman dan Kasubag<br />

Tata Usaha Sekretariat Ditjen<br />

Linjamsos, Indri Astuti. (*)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!