week 3 januari 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
EDITOREALITA :<br />
Bawaslu Harus Melek<br />
Terhadap “Politik Uang”<br />
Halaman 4<br />
dermaga rasau<br />
perlu perhatian<br />
Halaman 8<br />
bnn kalbar<br />
amankan shabu 4 kg<br />
Energi Baru Terbarukan PJUTS<br />
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY<br />
JALAN DESA TAK LAGI GELAP<br />
HENDRIK MAULANA, S.Kom
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Editorealita<br />
Bawaslu Harus Melek<br />
Terhadap “Politik Uang”<br />
Sama seperti ilmu pergulatan<br />
korupsi, jurus politik<br />
uang juga sudah mendarah<br />
daging di kehidupan bangsa<br />
ini. Tentang praktek korupsi, dalam<br />
undang-undang sudah jelas ancaman<br />
sanksi pidana terhadap pelakunya,<br />
namun masih banyak anggota<br />
masyarakat yang menganggap itu<br />
sebagai hal biasa.<br />
“Ah…wajar, namanya juga politik.”<br />
begitu ungkapan mereka.<br />
Para elite politik bukan anak TK<br />
atau PAUD, mereka sangat mengetahui<br />
perbuatan tersebut melanggar<br />
hukum. Bahkan, mereka bisa dikatakan<br />
sebagai pihak yang paling<br />
menyadari konsekuensi pidana politik<br />
uang.<br />
“Itu sebabnya ketika isu pemberian<br />
mahar berembus, pihak-pihak<br />
yang dituding sebagai pelakunya<br />
pasti sibuk membantah.”<br />
“Kalaupun keseleo lidah mengakui,<br />
pernyataan yang sudah keluar<br />
itu buru-buru dikoreksi pada kesempatan<br />
pertama.”<br />
Badan Pengawas Pemilu<br />
(Bawaslu) memilih duduk diam,<br />
menunggu datangnya laporan pengaduan,<br />
ketimbang memaksimalkan<br />
penggunaan wewenang mereka<br />
dalam menindak praktik-praktik pencurian<br />
uang negara tersebut.<br />
Yang lebih parah dan menyedihkan,<br />
bukan hanya satu atau dua penegak<br />
hukum saja yang memilih diam,<br />
bahkan lebih dari itu.<br />
“Mereka seperti tidak berdaya<br />
menghadapi tradisi politik uang.”<br />
Terlebih lagi bila keduanya terancam<br />
sanksi pidana jika pemberian<br />
mahar itu terbukti. Tentu, hal<br />
itu semestinya diantisipasi Bawaslu<br />
dengan proaktif melakukan penyelidikan.<br />
“Bila dipikir dengan akal sehat,<br />
akankah penerima ataupun pemberi<br />
mahar mengadukan ke penegak<br />
hukum ketika mereka merasa samasama<br />
diuntungkan?”<br />
Undang-Undang Nomor 7 Tahun<br />
2017 tentang Pemilihan Umum<br />
memberi Bawaslu kewenangan<br />
untuk menindak pelanggaran pemilu.<br />
Lebih terperinci lagi, Bawaslu bertugas<br />
menginvestigasi dugaan pelanggaran<br />
pemilu. Tidak ada ketentuan<br />
harus ada pengaduan.<br />
“Sikap proaktif sudah dipraktikkan<br />
Bawaslu ketika menginvestigasi<br />
sejumlah kasus pemberian mahar<br />
politik dalam pilkada lalu.”<br />
Sayangnya, ketika terbentur keterbatasan<br />
kemampuan penyelidikan,<br />
Bawaslu langsung angkat tangan.<br />
Akibatnya, tidak ada kasus-kasus<br />
besar mahar politik tersebut yang<br />
terbukti.<br />
“Mungkin Bawaslu lupa di<br />
belakang mereka ada Sentra Penegakan<br />
Hukum Terpadu yang berunsurkan<br />
kepolisian dan kejaksaan.<br />
Keduanya memiliki taring dan gigi<br />
dalam melakukan penyelidikan dan<br />
penyidikan terhadap suatu kasus.”<br />
Bawaslu kembali dituntut proaktif<br />
untuk menyelidiki kasus pemberian<br />
mahar-mahar politik tersebut.<br />
“Beri kesempatan semua saksi<br />
memberikan penjelasan dan bila<br />
kemampuan Bawaslu mentok, sampaikan<br />
ke Sentra Gakkumdu.”<br />
Sebaiknya Sentra Gakkumdu<br />
terus bertugas selama Bawaslu ada,<br />
agar alasan Bawaslu tidak memakai<br />
karena belum terbentuknya Gakkumdu,<br />
tidak dijadikan kambing<br />
hitam.<br />
Sebagai masukkan juga untuk<br />
KPK dan PPATK, supaya praktik-praktik<br />
politik uang yang mencederai<br />
demokrasi bisa lebih diarahakn<br />
kedalam sel yang sebenarnya sel tahanan,<br />
bukan hotel-hotelan. (red)<br />
ALAMAT REDAKSI<br />
Jl. Pramuka Jati No. 5 Jakpus 10440 - Telp. (021) 3908588 - Jakarta<br />
email : mailintegritas@gmail.com / +62 882-5834-9353 (wa)<br />
REDAKSIGRITAS<br />
2<br />
YAYASAN<br />
BINTANG PISCES GROUP PRESS<br />
PELINDUNG<br />
ALIANSI WARTAWAN INDONESIA (AWI)<br />
PEMIMPIN UMUM<br />
R. Mustafa, BSc<br />
WAKIL PEMIMPIN UMUM<br />
Joni Arsyah, S.Sos<br />
PEMIMPIN REDAKSI<br />
Aulia Rachim<br />
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI<br />
Jaka Budi Prasetya<br />
REDAKTUR PELAKSANA<br />
Viky Andini<br />
REDAKTUR<br />
Zulkarnain<br />
PEMIMPIN PERUSAHAAN<br />
Drs. Bambang Jaya Laksana, Muljali MS<br />
WAKIL PEMIMPIN PERUSAHAAN<br />
Ashadi Cahayadi<br />
DEWAN REDAKSI<br />
R. Mustafa, BSc - R. Akhmad Soleh - Drs.<br />
Syamsuddin, H.A., M.M - H. Achmad Supandi,<br />
M.Sc<br />
KOORDINATOR WARTAWAN<br />
Engelhard R. Walean, SE., MBA<br />
BIDANG PENGADUAN & INVESTIGASI<br />
Ir. M. Heriyanto - Maskur - Sutoyo - Mohammad<br />
Hasan Basri - Khairil, SE - Basri - Budi<br />
Darma, ST<br />
DEWAN PENASEHAT<br />
Ir.H. Weri Syahrial - Hari Daya - Hendri Rivai,<br />
SE, SH<br />
PENASEHAT HUKUM<br />
Maskoriyani, SH - Boy Petra, SH<br />
REDAKSI<br />
Ismail - Leo - Mulyadi AR - Juwono<br />
- Lidya - Ahmad Rezali, S<br />
MANAJER SIRKULASI/IKLAN<br />
Mahmilawati - Herman<br />
SIRKULASI IKLAN<br />
Jajang - Sutoyo - Ismail<br />
REKENING BANK<br />
a.n Mahmilawati<br />
BRI : no.rek 3229 01 013183 53 3<br />
BUKOPIN : 4305310001
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
PUBLIKSITAS<br />
3<br />
- ENERGI BARU TERBARUKAN PJUTS -<br />
Corporate Social Responsibility<br />
JALAN DESA TAK LAGI GELAP<br />
Program kerjasama<br />
Investasi dengan pola<br />
pemberian Corporate<br />
Social Responsibility (CSR)<br />
melalui kegiatan Penerangan<br />
Jalan Umum Tenaga Surya<br />
(PJUTS) membutuhkan dukungan<br />
teknis untuk dapat bertahan<br />
dan memberikan manfaat yang<br />
besar dalam penggunaannya<br />
karena program ini merupakan<br />
bentuk komitmen dari pemerintah<br />
untuk menyediakan fasilitas<br />
penerangan jalan, khususnya<br />
di desa-desa terpencil yang<br />
masih gelap dan belum tersentuh<br />
manfaat listrik secara penuh.<br />
Ini sejalan dengan Peraturan<br />
Pemerintah nomor 28 tahun<br />
2018 tentang kerjasama<br />
daerah<br />
dengan<br />
pihak ketiga.<br />
Olehnya itu Badan Koordinasi<br />
CSR<br />
N a s i -<br />
onal atau<br />
B K C N<br />
telah hadir<br />
untuk menjalankan program<br />
ini karena juga telah selesai<br />
menandatangani Kesepakatan<br />
kerjasama dengan Kementerian<br />
dalam negeri pada tanggal<br />
20 desember tahun 2018 yang<br />
dalam agenda prioritasnya adalah<br />
pemanfaatan energi baru<br />
terbarukan.<br />
Masih banyaknya jalan<br />
di perkampungan/desa dan<br />
wilayah di Kalimantan Barat<br />
yang berpenghuni namun belum<br />
merasakan manfaat pembangunan<br />
disektor penerangan, adalah<br />
salah-satu alasan utama Hendrik<br />
Maulana bersama rekan-rekan<br />
membulatkan tekad mengajukan<br />
permohonan agar perkampungan/desa<br />
di Kalimantan Barat<br />
menjadi salah satu provinsi yang<br />
mendapatkan manfaat dari program<br />
pemerintah ini.<br />
“Hasil kerja keras kami<br />
menuai hasil, Kalimantan<br />
Barat mendapat prioritas dari<br />
BKCN dan Kementrian Dalam<br />
Negeri RI. Dan ini merupakan<br />
pilot project untuk program<br />
PJUTS yang sekaligus menjadikan<br />
barometer kedepan untuk<br />
beberapa daerah-daerah lain di<br />
Indonesia.” ujar Hendrik salah<br />
satu penggerak<br />
masuknya<br />
PJUTS di<br />
Kalimantan Barat yang<br />
berhasil diwawancarai<br />
oleh Integritas News,<br />
Kamis (17/01).<br />
Nantinya tiap-tiap kampung/desa<br />
bekerja-sama<br />
dengan instansi terkait<br />
setempat<br />
untuk<br />
memb<br />
u a t<br />
kerjasama<br />
Investasi untuk<br />
PJUTS/PJUDes ini, tentunya<br />
harus sesuai dengan kriteria<br />
wilayah sasaran.<br />
Monitoring dan sistem ver-<br />
Penyerahan plakat sebagai simbolis kerjasama BKCN,<br />
Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah Prov. Kal-Bar<br />
ifikasi akan sangat penting<br />
dilakukan karena ini terkait dengan<br />
skema penganggaran yang<br />
harus aman kepada pihak yang<br />
telah bekerjasama.<br />
Mengenai cara kerja alat<br />
yang digunakan tersebut, secara<br />
singkat Hendrik menjelaskan,<br />
bahwa prinsip PJUTS ini sesuai<br />
dengan namanya, yaitu menggunakan<br />
energi dari matahari<br />
kemudian ditangkap oleh panel<br />
surya, diubah menjadi energi<br />
listrik kemudian disimpan di<br />
dalam baterai.<br />
Energi yang tersimpan didalam<br />
baterai inilah yang kemudian<br />
digunakan untuk menyalakan<br />
lampu.<br />
“Waktu yang dibutuhkan<br />
untuk mengisi penuh energi<br />
kedalam baterai adalah kurang<br />
lebih 8 (delapan) jam dan untuk<br />
fungsionalnya dapat bertahan<br />
selama kurang lebih 96 jam atau<br />
4 (empat) hari.” terang Hendrik<br />
yang menyelesaikan S1 Komputernya<br />
di Universitas Stikubank<br />
Semulang ini.<br />
Lebih lanjut pria yang juga<br />
gemul olahraga ini menuturkan,<br />
bahwa prinsip kerja PJUTS<br />
tersebut merupakan penggabungkan<br />
antara sumber energi<br />
konvensional dengan sumber<br />
energi terbarukan atau biasa<br />
disebut prinsip kerja photovoltaic.<br />
“Selain daya yang dibutuhkan<br />
tergolong rendah, pemanfaatan<br />
energi surya memiliki<br />
keunggulan yakni pertama,<br />
persediaan energi surya hampir<br />
tidak terbatas (terutama di<br />
daerah iklim tropis).<br />
Kedua, tidak adanya polusi<br />
dan emisi gas rumah kaca akan<br />
dapat mengurangi indikasi pemanasan<br />
global serta yang tidak<br />
kalah penting adalah beban<br />
listrik negara yang selama ini<br />
untuk fasilitas penerangan jalan,<br />
dapat dihemat hingga 50%.”<br />
ungkap Hendrik.<br />
Hendrik juga menegaskan<br />
bahwa program Investasi dan<br />
CSR PJUTS/PJUDes ini tidak<br />
hanya dilakukan secara seremonial<br />
belaka, namun akan dilakukan<br />
dengan sungguh-sungguh,<br />
efektif dan elektif, agar bantuan<br />
yang diberikan bisa menaikan<br />
nilai ekonomi warga khususnya<br />
di daerah perkampungan/desa.<br />
Disinggung mengenai peran<br />
pemerintah mengenai PJUTS<br />
ini, Hendrik menuturkan bahwa<br />
ke hal 11
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Dermaga sebagai<br />
fasilitas penting<br />
layaknya<br />
jembatan penyeberangan<br />
warga antar wilayah, sejatinya<br />
wajib menjadi perhatian<br />
pemerintah.<br />
Dermaga bongkar<br />
muat dan penumpang yang<br />
berlokasi di Rasau Jaya,<br />
Kecamatan Rasau Jaya,<br />
Kabupaten Kubu Raya<br />
kondisinya semakin memprihatinkan.<br />
Seperti pemandangan<br />
yang didapati dilapangan,<br />
salah satu sisi dermaga<br />
itu saat ini sudah dalam<br />
keadaan miring, banyak<br />
kayu yang sudah mulai terlepas<br />
begitu juga dengan<br />
kondisi lantai yang.<br />
Padahal sebagaimana<br />
diketahui bersama sarana<br />
ini adalah sarana satu-satunya<br />
yang dimanfaatkan<br />
warga baik yang pergi<br />
maupun yang datang dari<br />
berbagai kecamatan yang<br />
ada di Kabupaten Kubu<br />
Raya.<br />
Menurut Jhon warga<br />
setempat, dermaga itu akan<br />
banyak digunakan warga<br />
saat hari besar dan hari<br />
libur. Demikian pula pada<br />
hari-hari biasa. Sehingga<br />
sangat wajar kalau sarana<br />
ini menjadi perhatian oleh<br />
pemerintah. Karena kehadiran<br />
dermaga itu juga merupakan<br />
sarana peningkatan<br />
ekonomi masyarakat.<br />
Hal yang sama disampaikan<br />
Nursal kepada<br />
Integritas News, kondisi<br />
dermaga yang rusak<br />
menimbulkan kekhawatiran.<br />
Apalagi kalau sampai<br />
tenggelam dan memakan<br />
korban jiwa. Untuk mengantisipasi<br />
kemungkinan<br />
buruk, Nursal berharap<br />
dinas terkait dapat menindaklanjuti<br />
persoalan itu.<br />
‘’Kami selaku warga<br />
Rasau tentu sangat mengharapkan<br />
fasilitas ini<br />
dalam keadaan baik dan<br />
tidak membahayakan<br />
warga ketika beraktivitas<br />
di atasnya,’’ ungkap Jhon,<br />
Dermaga Rasau Jaya Perlu Perhatian<br />
Ahad (14/01).<br />
Sementara itu ketua<br />
tim Investigasi LIPNK-RI<br />
Kubu Raya, Juwono, SP<br />
mengungkapkan Kondisi<br />
dermaga kayu yang ada<br />
di Desa Rasau Jaya Kecamatan<br />
Rasau saat ini sangat<br />
pemprihatinkan. Padahal<br />
keberadaan dermaga tersebut<br />
fungsinya sangat vital<br />
dalam kelancaran arus angkutan<br />
orang dan barang.<br />
Lebih-lebih lagi dermaga<br />
tersebut setiap hari<br />
dilewati oleh puluhan masyarakat<br />
yang berada di desa<br />
tersebut. Akibat kerusakan<br />
yang terjadi, tentunya san-<br />
LINITAS<br />
4<br />
Renovasi SD Kartika<br />
Diresmikan<br />
Pemotongan pita yang di lakukan<br />
oleh ketua Yayasan Kartika Jaya<br />
foto : Kondisi dermaga yang masih menggunakan lantai papan tua<br />
gat membahayakan keselamatan<br />
penumpang dan<br />
motor air yang kebetulan<br />
merapat disana, bahkan<br />
sejauh ini sudah ada beberapa<br />
masyarakat yang menjadi<br />
korban seperti terjatuh<br />
kesungai.<br />
“Karena warga yang<br />
tinggal di desa tidak memiliki<br />
sarana dan prasaranan<br />
seperti yang dibangun<br />
pemerintah ditengah kota.”<br />
tambah Juwono.<br />
Kepada wartawan,<br />
Juwono saat dihubungi<br />
melalui telpon mengatakan,<br />
kerusakan dermaga<br />
tersebut sudah berlangsung<br />
cukup lama. Kerusakan<br />
parah terletak dilantai yang<br />
terbuat dari papan, dimana<br />
sudah banyak papan yang<br />
lapuk karena termakan<br />
usia.<br />
“Kami berharap ini<br />
menjadi perhatian khusus<br />
pemerintah setempat,<br />
khususnya Pemkab Kubu<br />
Raya. Sebelum terjadi sesuatu<br />
yang tidak diinginkan<br />
sebaiknya dermaga ini<br />
dilakukan percepatan perbaikan<br />
atau renovasi total.<br />
Agar manfaat pembangunan<br />
benar-benar dirasakan<br />
oleh seluruh lapisan<br />
masyarakat, tidak hanya<br />
masyarakat perkotaan.”<br />
tegasnya. (zul)<br />
Sekolah Dasar yang berada di<br />
naungan Yayasan Kartika Jaya<br />
Kodam XII Tanjungpura, mulai<br />
Senin (7/1) pagi, di resmikan renovasinya<br />
oleh Istri Panglima Kodam XII/Tanjungpura,<br />
Tien Achmad Supriyadi.<br />
Sekolah Dasar (SD) Kartika XVII-2<br />
yang terletak di Jalan Adisucipto Kec Sui<br />
Raya ini akan di renovasi oleh Yayasan<br />
Kartika Jaya Cab XVII yang peresmian di<br />
mulainya revonasi di tandai pemotongan<br />
pita oleh ketua Yayasan Kartika Jaya Cab<br />
XVIII Tanjungpura Tien Achmad Supriyadi.<br />
Acara peresmian pemotongan pita<br />
yang di lakukan oleh ketua Yayasan Kartika<br />
jaya di dampingi Pangdam XII Tanjungpura<br />
Mayjen TNI Achmad Supriyadi<br />
dan Kasdam XII Tpr Brigjen TNI Alfred<br />
Denny D. Tuejeh serta Wakil Ketua<br />
Yayasan Kartika Jaya, Cicilia Evi Denny<br />
D. Tuejeh.<br />
Setelah di lakukan pemotongan pita,<br />
ketua Yayasan Kartika Jaya Cab XVII<br />
Tien Achmad Supriyadi juga melaksanakan<br />
penandatanganan prasasti.<br />
Usai acara peresmian, Pangdam XII/<br />
Tpr bersama Ketua Yayasan Kartika Jaya<br />
di dampingi Kepala Sekolah SD Kartika<br />
XVII-2 Sudarini S.Pd. melaksanakan<br />
peninjauan pada ruang kelas yang telah<br />
dilakukan renovasi.<br />
Pangdam XII/Tpr, Mayor Jenderal<br />
TNI Achmad Supriyadi beserta rombongan<br />
juga meninjau SD Kartika XVII-3<br />
serta meninjau TK Kartika XVII-2.<br />
Hadir juga pada acara Para Asisten<br />
Kasdam XII/Tpr, Para Dansat dan Kabalak<br />
Kodam XII/Tpr, Pengurus Yayasan<br />
Kartika Jaya serta Pengurus Persit KCK<br />
PD XII/Tanjungpura (bp)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Asisten Perekonomian<br />
dan Pembangunan<br />
Sekretariat<br />
Daerah Kabupaten Sintang<br />
H.Henri Harahap Mewakili<br />
Bupati Sintang Berkunjung Ke<br />
Disperindagkop Kabupaten<br />
Cirebon dalam rangka Tindak<br />
Lanjut MoU antara Pemerintah<br />
Kabupaten Sintang dan Pemerintah<br />
Kabupaten Cirebon,<br />
pada Kamis 17 Januari <strong>2019</strong>.<br />
Kedatangan rombongan disambut<br />
langsung oleh Kepala<br />
Disperindagkop Kabupaten<br />
Cirebon Deni Agustin beserta<br />
jajaran di gedung pertemuan<br />
kantor Disperindagkop Kabupaten<br />
Cirebon.<br />
Pertemuan membahas kerjasama<br />
dalam bidang perdagangan<br />
serta pengelolaan sumber<br />
daya alam khususnya tanaman<br />
rotan. Kunjungan yang dilak-<br />
PEMKAB KEBUPATEN SINTANG MENINDAK LANJUTI<br />
KERJA SAMA DENGAN KABUPATEN CIREBON<br />
sanakan selama 2 hari tersebut<br />
dengan melakukan kunjungan<br />
ke beberapa tempat yang telah<br />
dijadwalkan seperti ke Industri<br />
Kecil Menengah Rotan Cirebon,<br />
IKM Batik Cirebon, dan<br />
IKM Batu Alam Cirebon.<br />
Pada kesempatan itu juga<br />
Asisten Perekonomian dan<br />
Pembangunan didampingi<br />
langsung oleh Kepala Dinas<br />
Disperindagkop Kabupaten<br />
Sintang H.Sudirman, Kepala<br />
Dinas Perkebunan Kabupaten<br />
Sintang Veronica Ancili serta<br />
Kepala Dinas Pariwisata dan<br />
pemuda olahraga kabupaten<br />
Sintang Hendrika serta OPD<br />
terkait.<br />
Sebelumnya, pada Kamis,<br />
8 November 2018, Bupati Sintang<br />
dr Jarot Winarno berkunjung<br />
ke Unit Pelaksana Teknis<br />
Daerah (UPTD) Industri Pangan,<br />
Olahan, dan Kemasan<br />
di Satuan Pelayanan (Satpel)<br />
Pengembangan Industri Rotan<br />
di Cirebon.<br />
Kunjungan kerja itu tidak<br />
hanya meninjau lokasi workshop<br />
Satpel dan meninjau hasil<br />
kerajinan tangan rotan, tapi<br />
juga diskusi banyak hal mengenai<br />
pengembangan kerajinan<br />
tangan bahan baku rotan yang<br />
bisa ekspor hingga ke Rusia.<br />
arot menarik kesimpulan bahwa<br />
suplai bahan baku rotan untuk<br />
industri kecil dan menengah di<br />
Cirebon itu sangat tidak teratur.<br />
Bahan baku Rotan diambil<br />
dari Tegal, dengan tidak ada<br />
aturan harga baku. Di sisi lain,<br />
Disperindag Cirebon sudah<br />
melakukan MoU atau perjanjian<br />
dengan salah satu Kabupaten<br />
di aceh untuk pemenuhan<br />
bahan baku rotan.<br />
Bupati Sintang mengaku<br />
LINITAS<br />
5<br />
tertarik untuk menjajaki kerjasama<br />
serupa dalam hal suplay<br />
rotan dari Kabupaten Sintang<br />
ke Cirebon. “Dari sintang pun<br />
menawarkan untuk pemenuhan<br />
bahan baku rotan untuk industri<br />
rotan di Cirebon. suplay rotan<br />
ke Cirebon bukan dalam bentuk<br />
mentah, tapi sudah diolah<br />
terlebih dahulu oleh masyarakat<br />
di Sintang supaya juga memberdayakan<br />
masyarakat dan<br />
menambah nilai jual.<br />
“Kami tidak mau bahan<br />
bakunya yang masih asalnya<br />
dari hutan, tapi kami maunya<br />
yang sudah kita olah setengah<br />
jadilah,” harapnya.<br />
Selanjutnya, pada Selasa<br />
27 November 2018, pejabat<br />
Pemerintah Kabupaten Cirebon<br />
berkunjung ke Kabupaten Sintang<br />
dan diterima oleh Asisten<br />
Perekonomian dan Pembangunan<br />
Sekretariat Daerah Kabupaten<br />
Sintang Henri Harahap.<br />
Dalam kunjungan tersebut<br />
ikut juga sejumlah pebisnis<br />
rotan dari Kabupaten Cirebon<br />
dan dari Kabupaten Sintang<br />
pun bertemu dalam pertemuan<br />
tersebut. Beberapa contoh olahan<br />
rotan setengah jadi pun<br />
dipertukarkan. Dalam kunjungan<br />
ini, langsung dilakukan<br />
penandatangan memorandum<br />
of understanding (MoU) antara<br />
Pemerinah Kabupaten Sintang<br />
dengan Pemerintah Kabupaten<br />
Cirebon tentang penyediaan<br />
bahan baku rotan. (ar)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Kota Pontianak<br />
sebagai salah satu<br />
kota perdagangan<br />
dan jasa yang semakin<br />
berkompeten dalam tahun-tahun<br />
terakhir telah membangun<br />
dan menyediakan infrastruktur<br />
sebagai mobilitas masyarakat.<br />
Jalan kota yang berada<br />
dibawah tanggung jawab PUPR<br />
sebanyak 94 % lebih sudah<br />
dalam kondisi mantap, ungkap<br />
Kepala Dinas Pekerjaan Umum<br />
dan Penataan Ruang (PUPR)<br />
Kota Pontianak, Ismail.<br />
Pihaknya terus melakukan<br />
upaya peningkatan baik dengan<br />
pemeliharaan maupun peningkatan.<br />
“Ada 16 lokasi jalan yang<br />
akan dilakukan pemeliharaan<br />
secara periodik dengan angga-<br />
KADIS PUPR Kota Pontianak,<br />
Ismail<br />
ran sekitar Rp16, 8 miliar dan<br />
sekitar 16 ruas jalan yang masuk<br />
dalam perencanaan untuk peningkatan,<br />
dengan anggaran Rp.<br />
12 miliar.” terang Ismail kepada<br />
FOKUS<br />
6<br />
Insfratruktur Jalan Semakin Baik & Rapi<br />
Integritas News.<br />
"Ada beberapa ruas jalan<br />
yang masuk dalam program<br />
pemeliharaan periodik dan peningkatan<br />
di <strong>2019</strong>," ucap Ismail<br />
saat diwawancarai.<br />
Selain jumlah jalan yang<br />
telah disebutkannya itu, masih<br />
ada jalan-jalan lain yang masuk<br />
dalam perencanaan pembangunan<br />
2018. Pembiayaan pembangunan<br />
dan pemeliharaan jalan<br />
ada yang dibiayai oleh Dana<br />
Alokasi Khusus (DAK) maupun<br />
APBD Kota Pontianak.<br />
"Kita ingin menyediakan<br />
fasilitas dan infrastruktur yang<br />
baik, salah satunya adalah pembangunan<br />
jalan karena untuk<br />
menunjang aktivitas masyarakat,"<br />
sebut Ismail.<br />
Di tahun <strong>2019</strong> ini, pihaknya<br />
akan meningkatkan Jalan<br />
Ahmad Yani khususnya yang<br />
menjadi tanggung jawab Pemkot<br />
Pontianak.<br />
"Kita tingkatkan juga pembangunan<br />
Jalan Ahmad Yani,<br />
dari Kantor PU ke Kantor Pajak<br />
dan itu merupakan tangggung<br />
jawab pemeritah kota dengan<br />
anggarannya Rp. 11 miliar dari<br />
DAK," jelasnya.<br />
Sementara jalan yang masih<br />
belum rapi tersebar di beberapa<br />
lokasi dan berada dititik jalan<br />
poros baru yang penduduknya<br />
masih belum padat. (zul)<br />
Tiga Pamen Lantamal XII Mutasi<br />
Tiga Perwira Menengah<br />
(Pamen) jajaran<br />
Pangkalan<br />
Utama TNI AL XII (Lantamal)<br />
jabat posisi penting diserah<br />
terimakan pada Senin (7/1)<br />
kemulin di Gedung Malahayati<br />
Mako Lantamal XII Pontianak.<br />
Ketiga Pejabat di lingkungan<br />
Lantamal XII Pontianak, di<br />
upacara serahterimakan yang di<br />
pimpin langsung oleh Komandan<br />
Lantamal XII Pontianak<br />
Laksma TNI Greg. Agung<br />
W.D., M.Tr (Han).<br />
Ketiga jabatan itu adalah<br />
Dandenma diserah terimakan<br />
dari Letkol Laut (PM) Nurul<br />
Fatta Lubis kepada Mayor<br />
Laut (P) M.Nur Mastur, M.Tr.<br />
Hanla, jabatan Kadiskum dari<br />
Letkol Laut (KH) Sonny Prihadi<br />
N., S.H., M. Tr. Hanla<br />
kepada Letkol Laut (KH) Murdoko<br />
Sarjono, S.H., M.H dan<br />
jabatan Kadispen Lantamal XII<br />
Pontianak dari Mayor Laut (‘E)<br />
Irawan Tri Budiono kepada<br />
Mayor Laut (KH) Kuncoro<br />
Arry Prasetyo, S.T.<br />
Selanjutnya, Letkol Laut<br />
(PM) Nurul Fatta Lubis akan<br />
mendapat tugas baru sebagai<br />
Danpomal Lantamal VII<br />
Kupang. Letkol Laut (KH)<br />
Sonny Prihadi N., S.H., M. Tr.<br />
Hanla akan mendapat tugas<br />
baru sebagai Kadiskum Lantamal<br />
I Belawan dan Mayor<br />
Laut (‘E) Irawan Tri Budiono<br />
akan mendapat tugas baru<br />
sebagai Kabagpen STTAL.<br />
Komandan Lantamal XII<br />
Pontianak Laksma TNI Greg.<br />
Agung W.D., M.Tr (Han)<br />
menuturkan Serah terima<br />
jabatan memiliki makna penting<br />
terkait dengan dinamika<br />
kesinambungan pembinaan<br />
organisasi dan personel yang<br />
mengacu pada kompetensi personel<br />
secara selektif, serta merupakan<br />
proses regenerasi agar<br />
organisasi dapat berjalan lebih<br />
dinamis dalam menjawab tantangan<br />
kedepan<br />
Selain itu Dalam sambutanya<br />
Danlantamal XII<br />
menegaskan bahwa Komandan<br />
Denma Lantamal XII<br />
merupakan pejabat pelayan<br />
kemulkasan di lingkungan Lantamal<br />
XII yang memiliki tugas<br />
dan kewajiban terhadap pelaksanaan<br />
kemulkasan meliputi<br />
perawatan personel, dukungan,<br />
akomodasi, komunikasi, logistik<br />
dan mengawasi, mengendalikan<br />
serta mengevaluasi pelaksanaan<br />
rencana dan program<br />
Detasemen Mulkas Lantamal<br />
XII.<br />
“Untuk jabatan Kepala<br />
Dinas Hukum Lantamal XII<br />
merupakan unsur pembantu<br />
dan pelaksana utama Komandan<br />
Lantamal XII dalam bidang<br />
hukum yang menyelenggarakan<br />
fungsi pembinaan hukum<br />
di Lantamal XII melaksanakan<br />
penegakan hukum laut dan<br />
pembinaan hukum humaniter,<br />
pembinaan kesadaran dan penegakan<br />
hukum serta memberikan<br />
bantuan dan nasehat hukum<br />
bagi personel dan keluargannya<br />
di lingkungan Lantamal XII.,”-<br />
jelasnya.<br />
Untuk Kepala Dinas Penerangan<br />
Lantamal XII merupakan<br />
unsur pembantu dan<br />
pelaksana utama Komandan<br />
Lantamal XII dalam bidang<br />
penerangan umum kepada masyarakat.<br />
“Dalam rangka membentuk<br />
opini yang positif tentang<br />
keberadaan dan kegiatan Lantamal<br />
XII serta penerangan<br />
pasukan maupun dalam hal<br />
pembinaan kesejahteraan prajurit<br />
Lantamal XII,” tukasnya.<br />
Saat di gelarnya upacara<br />
serahterima hadir pada acara<br />
tersebut Wadan Lantamal XII<br />
Kol Laut (P) Joko Sumitro serta<br />
para Asisten Danlantamal XII,<br />
Danyonmulhanlan XII, para<br />
Kadis/Kasatker Lantamal XII,<br />
serta perwira staf, perwakilan<br />
Bintara, Tamtama dan PNS<br />
Lantamal XII. (bp)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
POLHUKAM<br />
7<br />
Potensi Milenial<br />
Pemilih Generasi<br />
Di Singkawang<br />
Komisi Pemilihan<br />
Umum (KPU)<br />
Kota Singkawang<br />
memetakan, generasi milenial<br />
menjadi kategori pemilih paling<br />
besar jumlahnya dalam Pemilu<br />
<strong>2019</strong> berdasarkan klasifikasi<br />
usia daftar pemilih tetap (DPT).<br />
Ketua Divisi Data dan Informasi<br />
KPU Kota Singkawang,<br />
Umul Faruq mengatakan, lebih<br />
dari 35 persen pemilih dalam<br />
DPT Kota Singkawang merupakan<br />
generasi muda yang<br />
terlahir antara tahun 1980an<br />
sampai 2000.<br />
“Berdasarkan klasifikasi<br />
usia yang kami (KPU) petakan,<br />
pemilih dalam DPT Kota Singkawang<br />
itu jumlah terbesar<br />
yakni generasi milenial, lebih<br />
dari 35 persen. Pemilih dengan<br />
klasifikasi 20 tahun ke bawah<br />
ada 10,4 persen, usia 21-30<br />
tahun ada 25 persen. Belum lagi<br />
klasifikasi usia 31-40 tahun,<br />
karena di sebagian usia ini<br />
masuk kategori milenial, maka<br />
jumlah pemilih generasi milenial<br />
itu hampir mendekati 40<br />
persen,” ujarnya, Selasa (8/1).<br />
Umul merincikan, pemilih<br />
dengan klasifikasi 20 tahun<br />
ke bawah, termasuk pemilih di<br />
bawah 17 tahun dengan alasan<br />
sudah atau pernah menikah, itu<br />
ada 10,4 persen. Usia 21-30<br />
tahun 25 persen, usia 31-40<br />
tahun 23,7 persen.<br />
“Usia 41-50 tahun ada 17,4<br />
persen, usia 51-60 tahun ada<br />
12,1 persen, dan pemilih dengan<br />
klasifikasi usia 60 tahun ke<br />
atas ada 11,5 persen,” tuturnya.<br />
Umul menerangkan lebih<br />
rinci lagi, kalau berdasarkan<br />
akumulasi pemilih laki-laki<br />
dan perempuan, usia 20 tahun<br />
ke bawah ada 16.764 pemilih,<br />
usia 21-30 tahun 40.127 pemike<br />
hal 11<br />
Korem 102/Pjg Siap Amankan Pilpres & Pileg <strong>2019</strong><br />
Di Provinsi KalIMANTAN tengAH<br />
Komando Resort<br />
Militer 102/Panju<br />
Panjung bekerjasama<br />
dengan Komisi Pemilihan<br />
Umum Provinsi Kalimantan<br />
Tengah menggelar<br />
acara Dialog Interaktif di RRI<br />
Kalteng, Jalan M. Thamrin,<br />
Nomor 1, Palangka Raya, Senin<br />
(14/1/19). Dialog Interaktif kali<br />
ini mengambil tema “Pelibatan<br />
Pengamanan dan Netralitas TNI<br />
dalam Pilpres dan Pileg <strong>2019</strong>.”<br />
Menjadi narasumber dalam<br />
dialog Interaktif Kepala Seksi<br />
Intelijen Korem (Kasiintelrem)<br />
102/Pjg, Letnan Kolonel Inf<br />
Ari Bayu, Kepala Seksi Operasi<br />
Korem (Kasiopsrem) 102/<br />
Pjg Mayor Inf Khusnun Dwi<br />
Putranto, S.E., bersama Ketua<br />
KPU Provinsi Kalimantan Tengah<br />
Bapak Harmain Ibrahim.<br />
“Kita terus melakukan<br />
sosialisasi kepada jajaran,<br />
selain itu juga kita lakukan<br />
setiap ada Jam Komandan kita<br />
terus menekankan kepada anggota<br />
untuk menjaga sikap netral<br />
tersebut,” ujar Kasiintelrem<br />
102/Pjg.<br />
Kasiintelrem 102/Pjg Letnan<br />
Kolonel Inf Ari Bayu mengatakan<br />
dalam rangka menjaga<br />
Netralitas TNI dalam Pilpres<br />
dan Pileg <strong>2019</strong> Korem 102/Pjg<br />
terus memberikan himbauan<br />
kepada seluruh prajurit jajarannya<br />
untuk tidak terlibat dalam<br />
politik praktis. Korem 102/Pjg<br />
terus memberikan sosialisasi<br />
kepada prajuritnya untuk tidak<br />
memihak salah satu pasangan<br />
calon baik Pilpres maupun<br />
Pileg.<br />
Selain itu juga setiap bulan<br />
kita selalu mengeluarkan Surat<br />
Telegram kepada jajaran hal<br />
ini untuk mengingatkan kepada<br />
jajaran, tambahnya.<br />
Dalam dialog Interaktif<br />
Kasiopsrem 102/Pjg Mayor Inf<br />
Khusnun Dwi Putranto, S.E.,<br />
juga menjelaskan dalam rangka<br />
membantu tugas kepolisian<br />
dalam mengamankan pelaksanaan<br />
Pilpres dan Pileg <strong>2019</strong> di<br />
Provinsi Kalteng, Korem 102/<br />
Pjg sudah menyiapkan personel<br />
sebanyak 2895 personel<br />
yang terdiri dari 1815 personel<br />
organik Korem 102/Pjg dan<br />
1080 orang personel dari jajaran<br />
Kodam XII/Tpr yang ada di<br />
Kalimantan Barat.<br />
“Untuk penggunaanya kita<br />
menunggu dari kepolisian<br />
kapan waktunya untuk digunakan,<br />
kapanpun diminta personel<br />
kita sudah siap” ujar Kasiopsrem<br />
102/Pjg.<br />
Sedangkan Ketua KPU<br />
Prov. Kalteng dalam kesempatan<br />
tersebut menghimbau<br />
kepada seluruh masyarakat<br />
Prov. Kalteng yang sudah<br />
memiliki hak pilih agar memastikan<br />
dirinya sudah terdaftar<br />
pada Daftar Pemilih Tetap dengan<br />
mengecek ke kantor desa<br />
ataupun bisa melalui website<br />
resmi KPU Prov. Kalteng.<br />
Di akhir acara ketiganya<br />
menghimbau kepada masyarakat<br />
Prov. Kalteng untuk<br />
membantu TNI, Polri serta<br />
KPU dalam menciptakan<br />
pemilu yang aman dan damai di<br />
wilayah Kalteng. Kepada masyarakat<br />
agar selalu menjaga<br />
kerukunan dan persatuan. Jangan<br />
sampai karena perbedaan<br />
pilihan menghancurkan kerukunan<br />
yang selama ini sudah<br />
terbina dengan baik di Provinsi<br />
Kalteng, pungkas Kasiintelrem<br />
102/Pjg , Letnan Kolonel Inf<br />
Ari Bayu. (bp)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
BNN Kalbar<br />
“Amankan Shabu 4 Kg”<br />
Badan Narkotika<br />
Nasional Provinsi<br />
Kalimantan Barat<br />
kembali berhasil mengungkap<br />
narkotika jenis sabu di wilayah<br />
Kota Pontianak dan Kubu Raya.<br />
Sebanyak 450 gram sabu<br />
berhasil diamankan jajaran<br />
BNNK Kalbar.<br />
Tak hanya itu, BNNK bahkan<br />
berhasil mengungkap sabu<br />
lebih besar lagi.<br />
BNNK mengamankan sabu<br />
seberat 4 Kg. Kepala BNN Prov<br />
Kalbar Brigjen Pol Suyatmo<br />
WAK SELOW<br />
membenarkan pengungkapan<br />
yang dilakukan oleh jajaran<br />
BNN Prov Kalbar.<br />
Dalam pengungkapan ini<br />
ada dua pelaku tindak pidana<br />
narkotika.<br />
Dikatakannya, pengungkapan<br />
itu berasal dari dua lokasi<br />
dengan barang bukti 450 gram<br />
dan 4 Kg.<br />
Diungkapkannya, penangkapan<br />
dua pelaku berasal dari<br />
dua wilayah di Kota Pontianak<br />
dan Kubu Raya.<br />
“Dua pelaku ditangkap di<br />
Kopingho Proyek Balai<br />
Dirjen Wajib Turun Gunung<br />
Meskipun 3 tokoh<br />
sakti utusan<br />
Prabu SDA ikut<br />
memperkuat Padepokan Balai,<br />
toh persoalan embung, pipa,<br />
sungai dan pantai tetap saja<br />
nongol kepermukaan. Golongan<br />
putih menilai ilmu pengawasan<br />
milik seribu empu yang<br />
pernah kesohor sampai ke-negeri<br />
China, terbukti takluk oleh<br />
pukulan “ Bagi Lame “ ciptakan<br />
Tauke Gendut.<br />
“ Jurus Mbah<br />
Menteri itu sudah<br />
kadaluarsa bahkan<br />
sulit diandalkan<br />
lagi. Bayangkan<br />
sekelas pendekar<br />
pasal saja tidak<br />
sanggup menghadapinya<br />
apalagi kamu<br />
yang rutin kosong<br />
kentalnya jarang, jangan-jangan<br />
sekali kepal,<br />
belum dikepret, mata hijau<br />
sebelah, “ kata Pok Lang Sai,<br />
Ketua Perguruan Silat Lidah.<br />
Kecuali, terang Pok Lang<br />
Sai, 3 tokoh tadi dibekali<br />
pedang Ka Hu Hape peninggalan<br />
Jaksa Bao, mungkin bisa<br />
imbang dikit. Itupun tergantung<br />
tehnik memainkannya, kalau<br />
hanya solong-talek tanpa dihujamkan<br />
kejantung lawan same<br />
gak bual, balek kampung jak<br />
jhon…jhon.<br />
Antisipasinya, ngai pikir<br />
raja SDA perlu melakukan<br />
perombakan terhadap personil<br />
sekaligus pergantian jurus,<br />
mengingat pukulan lawan<br />
begitu dasyat dan sangat beracun,<br />
“ saran Pok Lang Sai,<br />
Ketua Perguruan Silat Lidah.<br />
Diujung hutan bakau,<br />
Pimpinan Perkumpulan Telaga<br />
Kering, Ngap Ngap<br />
Baong, yang markasnya jauh<br />
dari jangkauan BPK,<br />
Inspektorat dan El Et<br />
Em, justru memandang<br />
beda. Ia<br />
menganggap<br />
kekalahan<br />
tersebut akibat<br />
curang<br />
bukan murni bertarung.<br />
“ Sebelum<br />
duel dia melihat murid<br />
alau botol, Chen Thei Fee dan<br />
Kong Kali Kong, sempat mencurahkan<br />
oli pelicin buatan<br />
Eropa di beberapa ruangan.<br />
Setelah itu, kurang lebih<br />
Seorang Tuna Wicara<br />
temukan orok bayi,<br />
di Jalan Tritura Gang<br />
Multi Jaya, Kelurahan Tanjung<br />
Hilir, Kecamatan Pontianak<br />
Timur, Minggu (6/1) sekitar<br />
pukul 18.00 wib.<br />
Diketahui orok bayi pertama<br />
kali ditemukan Ateng<br />
seorang tuna wicara yang merupakan<br />
warga Jalan Tritura<br />
Gang Multi Jaya, Kelurahan<br />
Tanjung Hilir.<br />
Saat ditemukan orok bayi<br />
tersebut terbungkus kantong<br />
plastik hitam berukun cukup<br />
besar.<br />
Kapolsek Pontianak Timur,<br />
Kompol Suhar mengatakan<br />
bahwa belum bisa mendapatkan<br />
keterangan lengkap dari<br />
saksi, dikarenakan saksi yang<br />
merupakan tuna wicara<br />
“Belum ada keterangan<br />
lengkap dari saksi, sekarang<br />
oroknya sedang dibawa<br />
Anggota Polsek Pontianak<br />
Timur menuju kamul Mayat<br />
Sudarso,” ujar Kompol Suhar<br />
saat di Konfirmasi.<br />
Atas kejadian ini, Kompol<br />
KRIMINALITAS<br />
8<br />
Kepala BNN Prov Kalbar<br />
Brigjen Pol Suyatmo<br />
wilayah Pontianak Utara Kota<br />
Pontianak dan Kecamatan Sui<br />
Raya Kubu Raya,” ungkap<br />
Suyatmo, Minggu (20/1).<br />
Brigjen Suyatono menuturkan<br />
penangkapan pertama di<br />
Perumahan Tiara Pesona Siantan<br />
Pontianak Utara.<br />
Penangkapan dilakukan<br />
pada Senin tanggal 14 Januari<br />
<strong>2019</strong> dengan barang bukti narkotika<br />
seberat 450 gram.<br />
Lokasi kedua pada Rabu<br />
anggal 16 Januari <strong>2019</strong>, narkotika<br />
sekitar 4 Kg berhasil<br />
diamankan di Komplek Villa<br />
Pamela Mas Kubu Raya.<br />
Lebih lanjut, Suyatmo<br />
menuturkan BNN Kalbar<br />
secara resmi akan merilis pengungkapan<br />
dan penangkapan<br />
pelaku tindak pidana narkotika<br />
pada Senin (21/1) pagi di Kantor<br />
BNN Prov Kalbar. (mul)<br />
Warga Temukan Orok Bayi<br />
H min setengah, terjadi perubahan<br />
yang cukup drastis.<br />
Betapa tidak, awalnya garang<br />
dan seram, tetapi setelah keluar<br />
dari arah dalam, tiba-tiba<br />
Suhar langsung memerintahkan<br />
Anggota Reskrim Polsek<br />
Pontianak Timur, untuk segera<br />
melakukan olah TKP awal.<br />
“Olah TKP ini guna menulusuri<br />
dari mana arah pelaku<br />
datang membuang orok bayi<br />
tersebut,” tambah Kapolsek.<br />
Anggota Bhabinkamtibmas<br />
Tanjung Hilir Bripka Heri<br />
Purwanto bersama warga juga<br />
masih mencari informasi yang<br />
berkaitan dengan ditemukannya<br />
orok bayi.<br />
Sampai berita ini diturunkan<br />
masih belum ada titik terang<br />
pelaku pembuang orok. (mul)<br />
jagoan kami cengengesan bahkan<br />
senyum melulu mirip Usof<br />
dapat lotre.<br />
ke hal 11
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
AKTIVITAS<br />
Lari Sendiri atau Bersama Komunitas.?<br />
9<br />
Anda perlu jasmani<br />
yang sehat, segar,<br />
dan bugar untuk<br />
bisa selalu beraktivitas tanpa<br />
hambatan. Jasmani yang segar<br />
bugar dapat menghindari Anda<br />
dari risiko penyakit jantung,<br />
masalah tulang dan otot, serta<br />
terhindar dari kelebihan berat<br />
badan. Terlebih jika jasmani<br />
kuat, kesehatan mental Anda<br />
juga akan sama terjaga sehatnya.<br />
Menurut Hendrik Maulana<br />
salah satu pria yang giat<br />
menjaga kebugaran fisik dan<br />
tergabung dalam komunitas<br />
indorunners_Pontianak ini, lari<br />
merupakan olahraga yang paling<br />
praktis untuk meningkatkan<br />
kesehatan. Lari yang teratur<br />
dapat mengurangi risiko<br />
penyakit kronis seperti diabetes<br />
tipe 2, stroke maupun penyakit<br />
jantung. Tak hanya itu,<br />
hasil yang mudah terlihat<br />
dan terasa, berat<br />
badan dan mood<br />
Anda akan lebih<br />
mudah terjaga.<br />
Tidak perlu<br />
khawatir<br />
jika Anda<br />
belum pernah<br />
serius<br />
menekuni<br />
olahraga<br />
lagi.<br />
“Setiap<br />
pribadi<br />
punya caranya<br />
sendiri<br />
u n t u k<br />
memaksimalkan<br />
jenis<br />
olahraga yang<br />
disenanginya.<br />
Dibanding olahraga<br />
lain, berlari adalah<br />
salah satu olahraga<br />
yang bisa dilakukan semua<br />
individu.” terangnya.<br />
Bisa dibilang lari sendiri<br />
atau bersama komunitas samasama<br />
punya plus dan minus.<br />
Kenapa tidak mencoba mengombinasikan<br />
keduanya?<br />
Yang suka bergaul sesekali<br />
Hendrik Maulana<br />
IG : indorunner_pontianak<br />
bisa latihan sendiri, berpisah<br />
dengan komunitasnya yang<br />
lebih santai, dan melakukan<br />
latihan yang dirancang sesuai<br />
tujuan pribadinya.<br />
Bagi tipikal<br />
yang cenderung<br />
penyendiri, bisa<br />
bergabung dengan<br />
komunitas<br />
saat melakukan<br />
long run<br />
agar lari<br />
menjadi<br />
lebih seru.<br />
Dengan<br />
keseimbangan<br />
yang<br />
tepat, manfaat<br />
yang<br />
optimalpun<br />
dapat diraih.<br />
Salah satunya<br />
bisa bergabung<br />
dengan<br />
komunitas<br />
lari yang ada di<br />
kota Pontianak<br />
atau bisa mengunjungi<br />
instagram indorunners_pontianak.<br />
“Komunitas Indorunners<br />
Pontianak adalah salah satu<br />
regional dari Indorunners yang<br />
merupakan komunitas lari terbesar<br />
di Indonesia. Komunitas<br />
ini terbuka untuk umum, berbagai<br />
usia dan jenis kelamin<br />
dapat bergabung asalkan memiliki<br />
kepeduliaan terhadap olahraga<br />
lari.” terang Hendrik yang<br />
juga merupakan sekretari PBSI<br />
kota Pontianak.<br />
Di samping itu, meski sehat,<br />
tapi rutin berlari terus menerus<br />
dapat menjadi aktivitas yang<br />
membosankan. Lakukan aktivitas<br />
lain yang juga memungkinkan<br />
Anda bergerak aktif<br />
seperti berbelanja, berkebun,<br />
memasak dan sebagainya.<br />
Semua kegiatan yang membuat<br />
tubuh bergerak terhitung<br />
foto : Komunitas lari Kota Pontianak<br />
sebagai bagian dari rencana<br />
kebugaran karena membuat<br />
detak jantung meningkat.<br />
Oleh karena itu Hendrik<br />
mengajak seluruh lapisan masyarakat<br />
khususnya kota Pontianak<br />
untuk bersama-sama menjaga<br />
kesehatan dengan kegiatan<br />
lari bersama komunitas.<br />
“Tidak ada biaya apapun<br />
untuk bisa bergabung di dalam<br />
komunitas indorunner ontianak<br />
ini. Semua usia dan kalangan<br />
bisa bergabung.” ujarnya. (is)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Sebanyak 1500 sertifikat<br />
tanah diberikan<br />
secara gratis kepada<br />
masyarakat Pontianak. Penyerahan<br />
sertifikat tanah Program<br />
Pendaftaran Tanah Sistematis<br />
Lengkap (PTSL) dilakukan<br />
secara simbolis oleh Wali Kota<br />
Pontianak, Edi Rusdi Kamtono<br />
di Pontianak Convention Center,<br />
Jumat (28/12/2018).<br />
“Harapan kita dengan penataan<br />
tanah termasuk konsolidasi<br />
ini akan bermanfaat bagi masyarakat<br />
sehingga mempunyai<br />
status kepastian hukum atas<br />
tanah miliknya,” ujarnya.<br />
Selain itu, lanjut dia, dengan<br />
pemetaan lahan atau tanah di<br />
Pontianak memudahkan pemerintah<br />
daerah menjalankan program-program<br />
pembangunan.<br />
Kendati demikian, diakuinya<br />
masih ada tanah yang bermasalah<br />
terkait status kepemilikannya.<br />
“Baik itu status yang tumpang<br />
tindih, tanah negara yang<br />
ditempati dan sebagainya. Kita<br />
akan lakukan konsolidasi,” sebut<br />
Edi.<br />
Orang nomor satu di Kota<br />
Pontianak ini juga berharap<br />
program sertifikasi tanah di<br />
wilayah Pontianak bisa mencapai<br />
100 persen. Sebab sertifikasi<br />
tanah yang sudah mencapai 100<br />
persen baru beberapa kota saja<br />
secara nasional. “Berdasarkan<br />
pemetaan BPN, masih ada 30<br />
persen tanah yang belum sertifikasi<br />
di Kota Pontianak,” ungkapnya.<br />
Edi optimis tahun <strong>2019</strong><br />
seluruh lahan atau tanah di<br />
wilayah Kota Pontianak sudah<br />
bersertifikat melihat antusias<br />
warga dalam pengurusan sertifikat<br />
tanah miliknya.<br />
Kepala Kantor Badan Pertanahan<br />
Nasional (BPN) Kota<br />
Pontianak, Rian menjelaskan,<br />
penyerahan 1500 sertifikat ini<br />
dilakukan secara parsial.<br />
“Untuk 500 sertifikat tanah<br />
diserahkan hari ini di sini (PCC),<br />
sedangkan sisanya yang 1000<br />
sertifikat bisa diambil langsung<br />
RAGAM<br />
Edi Kamtono : Program Sertifikasi Tanah Bantu Warga<br />
Miliki Kepastian Hukum<br />
10<br />
ke kantor BPN Pontianak pada<br />
hari dan jam kerja atau kami<br />
akan jemput bola dengan membagikannya<br />
di kelurahan-kelurahan,”<br />
jelasnya.<br />
Rian menambahkan, harapan<br />
Wali Kota Pontianak untuk<br />
mensertifikatkan lahan yang ada<br />
di wilayah Pontianak mencapai<br />
100 persen, dirinya optimis bisa<br />
mewujudkannya. Hal itu berkaca<br />
dari tahun 2017 dan 2018 di mana<br />
target yang dipatok mampu dicapai<br />
pihaknya. “Yang penting sinergi<br />
antara BPN dan Pemerintah<br />
Kota Pontianak dilakukan secara<br />
maksimal, saya yakin sertifikasi<br />
itu bisa tercapai,” pungkasnya.<br />
(jim)<br />
LALAPOIDI adalah<br />
salah satu ajang<br />
pencarian bakat<br />
penyanyi dangdut tanah air<br />
dan kota Pontianak merupakan<br />
salah satu daerah yang akan<br />
dilaksanakannya kegiatan tersebut.<br />
Aliansi Wartawan Indonesia<br />
(AWI) di tunjuk sebagai<br />
panitia penyelengara audisi<br />
LALAPOPIDI di Indonesia<br />
khususnya di kota Pontianak,<br />
IDI ini. ” ungkap Ketua DPD<br />
Aliansi Wartawan Indonesia<br />
(AWI) Kalbar, Rudianto. SE.<br />
RAPAT PERSIAPAN AUDISI LALAPOIDI<br />
Kalimantan Barat.<br />
Rapat perdana di laksanakan<br />
di aula KIKAV Jl. Adisupcipto<br />
– Kab. Kubu raya, rapat ini<br />
membahas sekaligus membentuk<br />
panitia audisi LALAPOIDI,<br />
minggu (20/01).<br />
“Kita sangat bangga AWI<br />
mendapatkan kesempatan<br />
sebagai panitia dan di tunjuk<br />
langsung dari pusat untuk mengadakan<br />
audisi LALAPOP-<br />
Lanjut Rudi, semua pengurus<br />
dan anggota AWI kita libatkan<br />
untuk menyukseskan event<br />
besar ini.<br />
Rudy juga berpesan di ajang<br />
pencarian bakat seperti ini kita<br />
harus kerja keras, karena tentunya<br />
ini merupakan kesempatan<br />
membawa nama Kalbar di<br />
kancah musik dangdut tanah<br />
air. (is)<br />
Kopi Pangku DAN Bintang Mas Akan Ditertibkan<br />
Pemerintah Kabupaten<br />
Kubu Raya<br />
akan segera menertibkan<br />
beberapa lokalisasi<br />
termasuk Bintang Mas Rasau<br />
Jaya, dan Parit Baru dalam<br />
waktu dekat.Diharapkan, penertiban<br />
lokalisasi ini dapat cocok<br />
dengan program memberdayakan<br />
para Pekerja Seks Komersil<br />
(PSK) nya.<br />
“Daerah Bintang Mas<br />
memang menjadi atensi bupati<br />
dan kita sudah terus upayakan<br />
dengan cara persuasif melalui<br />
camat dan polsek. Kurang lebih<br />
ada 39 orang PSK yang beroperasi<br />
di Bintang Mas tersebut,”<br />
ujar Pelaksana tugas Kasatpol<br />
PP Kubu Raya, Frans Randus,<br />
Minggu (20/1).<br />
Menurutnya, penertiban ini<br />
merupakan upaya pemkab untu<br />
menghilangkan segala penyakit<br />
masyarakat terutama prostitusi<br />
di sejumlah titik wilayah<br />
di Kubu Raya. Ia mengatakan<br />
mungkin memang prostitusi di<br />
Bintang Mas tidak dikoordinir<br />
secara terpusat.<br />
“Kalau di koordinir sepertinya<br />
tidak tetapi mungkin<br />
setiap rumah ada mucikarinya<br />
sendiri,” tuturnya.<br />
Ia mengatakan Sekda Kubu<br />
Raya juga telah mengupayakan<br />
solusi lain bagi pelaku prostitusi<br />
di Bintang Mas. Di antaranya<br />
dengan menyertakan Dinas<br />
Koperasi untuk memberikan<br />
pemahaman mengenai usaha<br />
lain bagi para PSK maupun<br />
mucikari.<br />
“Sekda juga sudah minta ke<br />
Dinas Koperasi kalau bisa mereka<br />
ini dibuatkan koperasi agar<br />
punya usaha dan tidak lagi mengandalkan<br />
prostitusi.<br />
ke hal 11
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
dari pihak BKCN, pemerintah<br />
pusat, provinsi (Kalimantan<br />
Barat) dan produsen sudah<br />
melakukan sosialisasi dan pertemuan-pertemuan<br />
guna membahas<br />
program PJUTS di Kalbar<br />
ini.<br />
“Hingga sekarang progres<br />
kerja berjalan dengan lancar<br />
dan semua pihak baik itu<br />
BKCN, pemerintah pusat maupun<br />
provinsi khususnya Gubernur<br />
Kalbar H. Sutarmidji, S.H.,<br />
M.Hum, sangat mendukung dan<br />
mengapresiasi program CSR<br />
Potensi Milenial Pemilih...<br />
lih, usia 31-40 tahun ada 38.058<br />
pemilih, usia 41-50 tahun<br />
27.936 pemilih, usia 51-60<br />
tahun 19.459 pemilih, dan usia<br />
60 tahun ke atas ada 18.409<br />
pemilih. DPT Kota Singkawang<br />
sebanyak 160.753 pemilih.<br />
Ia menuturkan, guna<br />
meningkatkan partisipasi pemilih<br />
dalam Pemilu <strong>2019</strong>, KPU<br />
Full Bo kek, pendekar<br />
kambuhan yang acap ngebon<br />
bayarnya jarang, malah menepis<br />
semua prediksi diatas.<br />
Menurutnya, kendati proses<br />
pertandingan itu berjalan bujur<br />
arus, artinya sesuai dengan<br />
aturan Kepres maupun Inpres,<br />
gue berani taruhan rokok grendel,<br />
belum ada yang mampu<br />
Kota Singkawang terus menggiatkan<br />
sosialisasi kepada masyarakat.<br />
Adapun upaya yang<br />
telah dilakukan, antara lain dengan<br />
sosialisasi ke pemilih pemula<br />
seperti di sekolah-sekolah,<br />
basis-basis komunitas warga,<br />
maupun segmen masyarakat<br />
lainnya.<br />
“Klasifikasi usia dalam<br />
mengimbangi ilmu tauke<br />
buncit.<br />
“ Jujur, saye tetap pesimis.<br />
Kan sejak zaman belande<br />
sudah terbukti kalau kelompok<br />
golongan hitam selalu unggul<br />
diberbagai strategi, “ terangnya<br />
sambil menjeling pelayan kedai<br />
yang sedikit montok.<br />
“ Iye benar kang, memang<br />
Pemilu <strong>2019</strong> ini sebagai bentuk<br />
penyampaian informasi<br />
kepada masyarakat oleh KPU<br />
Kota Singkawang. Hal terpenting<br />
adalah bagaimana tingkat<br />
partisipasi pemilih ini meningkat.<br />
Maka dari itu kami giatkan<br />
sosisialisasi, dan kami juga<br />
akan menggerakkan basis-basis<br />
pemilih yang melibatkan<br />
berat lawan jurus bagi lame, “<br />
celetuk Bu tet ling, isteri ke-3<br />
Full Bo Kek.<br />
Mendengar keluh kesah<br />
seluruh perguruan, Resi Maha<br />
Guru Tapak Cepek menghimbau<br />
agar personil kelompok<br />
putih bersatu menyalurkan<br />
sejumlah tenaga inti ke-tubuh<br />
5 tokoh sakti guna menghadapi<br />
11<br />
Energi Baru Terbarukan...<br />
PJUTS ini serta secepatnya direalisasikan.”<br />
terangnya.<br />
Dalam pertemuan BKCN,<br />
Kementerian Dalam Negeri RI<br />
dan Pemerintah Prov Kalbar<br />
beberapa waktu lalu, salah satu<br />
program kerja Pemrov Kalbar<br />
kedepan adalah melakukan pembinaan,<br />
pengendalian, evaluasi<br />
serta melakukan pengawasan<br />
pelaksanaan terhadap pemerintah<br />
Kabupaten/kota di Kalbar.<br />
Ketika ditanya mengenai<br />
kendala yang mungkin dihadapi<br />
dalam menerapkan program<br />
ini, Hendrik mengatakan<br />
untuk pemasangan mungkin<br />
akan mengalami sedikit kendala<br />
yaitu dalam pendistribusiannya,<br />
karena masih banyak kampung<br />
atau wilayah yang terisolasi akibat<br />
kondisi geografis yang sulit<br />
dijangkau oleh angkutan berat<br />
seperti truk dan sebagainya.<br />
“Keadaan geografis mungkin<br />
akan menjadi faktor kendala<br />
dalam pendistribusian ketitik-titik<br />
pemasangan, tapi ini<br />
tidak menyurutkan niat kami<br />
dan pemerintah dalam mensukseskan<br />
program PJUTS ini<br />
masuk ke perkampungan/desa.”<br />
tegasnya.<br />
Teknologi sel surya bisa<br />
menjadi salah satu solusi agar<br />
seluruh masyarakat di perkampungan/desa<br />
bisa mendapatkan<br />
penerangan, untuk itu peran<br />
seluruh stakeholdier dan instansi-instansi<br />
terkait menjadi faktor<br />
penting berhasil atau tidaknya<br />
program PJUTS ini di provinsi<br />
Kalbar. (red)<br />
dari unsur masyarakat. Sejak<br />
7-16 Januari <strong>2019</strong>, kami membuka<br />
pendaftaran Relawan<br />
Demokrasi (Relasi), di mana<br />
nantinya mereka bergerak menyosialisasikan<br />
tentang kepemiluan,”<br />
pungkas Umul. (mul)<br />
Kopingho Proyek...<br />
ilmu “ Bagi Lame “. Partisipasi<br />
Markas Kementerian PU<br />
termasuk bantuan para Shaolin<br />
juga dibutuhkan sehingga pundi-pundi<br />
kerajaan yang tercatat<br />
dalam Kitab APBN bisa terselamatkan.<br />
(istimewa)<br />
Kopi Pangku Dan...<br />
Ataupun jika yang dari luar<br />
ingin pulang kampung, pemerintah<br />
akan siap membiayainya,”<br />
kata Frans.<br />
Selain di Bintang Mas,<br />
kawasan di Parit Baru<br />
diakuinya juga menjadi atensi<br />
pihak pemerintah daerah Kubu<br />
Raya. Kurang lebih diakuinya<br />
ada lima hingga enam tempat<br />
yang digunakan sebagai tempat<br />
hiburan malam.<br />
“Kopi Pangku di Parit Baru<br />
juga akan coba kita tertibkan,<br />
saat anggota kita lakukan<br />
investigasi memang ada kegiatan<br />
malam yang kurang baik,”<br />
jelasnya.<br />
Menurutnya pula untuk<br />
tempat di Parit Baru merupakan<br />
tempat sewaan yang dimiliki<br />
oleh yayasan. Sehingga ia mengatakan<br />
langsung berkoordinasi<br />
dengan yayasan tersebut untuk<br />
segera menyelesaikannya.<br />
“Pelaku perlu didukung<br />
oleh Yayasan, agar kita panggil<br />
pihak yayasan agar tidak lagi<br />
menyewakan untuk usaha yang<br />
tidak baik itu. Mereka sudah<br />
mendukung kami sudah menyediakan<br />
SP 1 juga. (mul)
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Sejarah Singkat<br />
Kota Pontianak<br />
Kota Pontianak merupakan Ibu<br />
kota Provinsi Kalimantan<br />
Barat. Berbicara tentang Pontianak,<br />
kita mungkin belum tahu banyak<br />
tentang Pontianak, baik dari asal maupun<br />
sejarah berdirinya.<br />
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif<br />
Abdurrahman Al-Qadrie pada hari Rabu,<br />
23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang<br />
ditandai dengan membuka hutan di persimpangan<br />
Sungai Landak, Sungai Kapuas<br />
Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk<br />
mendirikan balai dan rumah sebagai tempat<br />
tinggal.<br />
Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif<br />
Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan<br />
Pontianak.<br />
Letak pusat pemerintahan ditandai<br />
dengan berdirinya Masjid Jami’dan Istana<br />
Kadriah yang sekarang terletak di Kelurahan<br />
Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak<br />
Timur.<br />
Sejarah pendirian kota Pontianak yang<br />
dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda,<br />
V.J. Verth dalam bukunya Borneos Wester<br />
Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari<br />
versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat<br />
saat ini.<br />
Menurutnya, Belanda mulai masuk<br />
ke Pontianak tahun 1194 Hijriah (1773<br />
Masehi) dari Batavia.<br />
Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman,<br />
putra ulama Syarif Hussein bin Ahmad<br />
Al-Qadrie (atau dalam versi lain disebut<br />
sebagai Al Habib Husin), meninggalkan<br />
Kerajaan Mempawah dan<br />
mulai merantau.<br />
Di wilayah Banjarmasin,<br />
ia menikah<br />
dengan adik sultan<br />
Banjar Sunan Nata<br />
Alam dan dilantik<br />
sebagai Pangeran.<br />
Ia berhasil dalam<br />
perniagaan dan mengumpulkan<br />
cukup modal<br />
untuk mempersenjatai kapal<br />
pencalang dan perahu lancangnya,<br />
kemudian ia mulai melakukan perlawanan<br />
terhadap penjajahan Belanda.<br />
Dengan bantuan Sultan Pasir, Syarif<br />
Abdurrahman kemudian berhasil membajak<br />
kapal Belanda di dekat Bangka, juga<br />
kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan<br />
Pasir.<br />
Syarif Abdurrahman menjadi seorang<br />
kaya dan kemudian mencoba mendirikan<br />
pemukiman di sebuah pulau di Sungai<br />
Kapuas.<br />
Ia menemukan percabangan Sungai<br />
Landak dan kemudian mengembangkan<br />
daerah itu menjadi pusat perdagangan yang<br />
makmur. Wilayah inilah yang kini bernama<br />
Pontianak.<br />
Banyak orang yang tak tahu mengenai<br />
asal-usul kota yang ternyata berawal dari<br />
sebuah mitos masa lalu Kota Pontianak.<br />
Melalui beberapa sumber yang dihimpun<br />
oleh Kantor Berita RMOLKalbar,<br />
nama Pontianak bermula dari kisah Syarif<br />
Abdurrahman yang sering diganggu oleh<br />
hantu berwujud kuntilanak saat menyusuri<br />
Sungai Kapuas.<br />
Awalnya tempat ini bernama Khun Tien<br />
yang banyak dihuni oleh para etnis Tionghoa<br />
di sepanjang pesisir Sungai Kapuas.<br />
Ketika mencapai daerah pertemuan<br />
Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak,<br />
Syarif Abdurrahman yang merasa<br />
terganggu dengan ulah kuntilanak, melepaskan<br />
tembakan meriam untuk mengusir<br />
hantu yang digambarkan berwujud sesosok<br />
perempuan berbaju putih dan berambut<br />
panjang ini.<br />
Lalu pada tahun 1192, Syarif Abdurrahman<br />
dinobatkan sebagai Sultan Pontianak<br />
Pertama.<br />
Masjid Jami’ Sultan Abdurrahman<br />
Al-Qadrie dan<br />
Istana Kadriah menjadi<br />
penanda letak kekuasaan<br />
beliau.<br />
Sebagian masyarakat<br />
juga percaya<br />
bahwa asal usul Pontianak<br />
berasal dari<br />
legenda masyarakat<br />
Melayu yang mengambil<br />
nama itu dari kata-kata<br />
pohon punti.<br />
Pohon punti berarti ‘pohon-pohon<br />
tinggi’.<br />
Pada masa itu, wilayah ini memang<br />
terkenal dikelilingi dengan pohon-pohon<br />
tinggi.<br />
Sedangkan pendapat lain menyebutkan<br />
jika Pontianak dapat berarti ‘pintu anak’,<br />
atau dengan kata lain, daerah ini menjadi<br />
gerbang pembatas antara Sungai Kapuas<br />
dan Sungai Landak. (mul)