week 3 januari 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Minggu ke-III Januari <strong>2019</strong><br />
Sebanyak 1500 sertifikat<br />
tanah diberikan<br />
secara gratis kepada<br />
masyarakat Pontianak. Penyerahan<br />
sertifikat tanah Program<br />
Pendaftaran Tanah Sistematis<br />
Lengkap (PTSL) dilakukan<br />
secara simbolis oleh Wali Kota<br />
Pontianak, Edi Rusdi Kamtono<br />
di Pontianak Convention Center,<br />
Jumat (28/12/2018).<br />
“Harapan kita dengan penataan<br />
tanah termasuk konsolidasi<br />
ini akan bermanfaat bagi masyarakat<br />
sehingga mempunyai<br />
status kepastian hukum atas<br />
tanah miliknya,” ujarnya.<br />
Selain itu, lanjut dia, dengan<br />
pemetaan lahan atau tanah di<br />
Pontianak memudahkan pemerintah<br />
daerah menjalankan program-program<br />
pembangunan.<br />
Kendati demikian, diakuinya<br />
masih ada tanah yang bermasalah<br />
terkait status kepemilikannya.<br />
“Baik itu status yang tumpang<br />
tindih, tanah negara yang<br />
ditempati dan sebagainya. Kita<br />
akan lakukan konsolidasi,” sebut<br />
Edi.<br />
Orang nomor satu di Kota<br />
Pontianak ini juga berharap<br />
program sertifikasi tanah di<br />
wilayah Pontianak bisa mencapai<br />
100 persen. Sebab sertifikasi<br />
tanah yang sudah mencapai 100<br />
persen baru beberapa kota saja<br />
secara nasional. “Berdasarkan<br />
pemetaan BPN, masih ada 30<br />
persen tanah yang belum sertifikasi<br />
di Kota Pontianak,” ungkapnya.<br />
Edi optimis tahun <strong>2019</strong><br />
seluruh lahan atau tanah di<br />
wilayah Kota Pontianak sudah<br />
bersertifikat melihat antusias<br />
warga dalam pengurusan sertifikat<br />
tanah miliknya.<br />
Kepala Kantor Badan Pertanahan<br />
Nasional (BPN) Kota<br />
Pontianak, Rian menjelaskan,<br />
penyerahan 1500 sertifikat ini<br />
dilakukan secara parsial.<br />
“Untuk 500 sertifikat tanah<br />
diserahkan hari ini di sini (PCC),<br />
sedangkan sisanya yang 1000<br />
sertifikat bisa diambil langsung<br />
RAGAM<br />
Edi Kamtono : Program Sertifikasi Tanah Bantu Warga<br />
Miliki Kepastian Hukum<br />
10<br />
ke kantor BPN Pontianak pada<br />
hari dan jam kerja atau kami<br />
akan jemput bola dengan membagikannya<br />
di kelurahan-kelurahan,”<br />
jelasnya.<br />
Rian menambahkan, harapan<br />
Wali Kota Pontianak untuk<br />
mensertifikatkan lahan yang ada<br />
di wilayah Pontianak mencapai<br />
100 persen, dirinya optimis bisa<br />
mewujudkannya. Hal itu berkaca<br />
dari tahun 2017 dan 2018 di mana<br />
target yang dipatok mampu dicapai<br />
pihaknya. “Yang penting sinergi<br />
antara BPN dan Pemerintah<br />
Kota Pontianak dilakukan secara<br />
maksimal, saya yakin sertifikasi<br />
itu bisa tercapai,” pungkasnya.<br />
(jim)<br />
LALAPOIDI adalah<br />
salah satu ajang<br />
pencarian bakat<br />
penyanyi dangdut tanah air<br />
dan kota Pontianak merupakan<br />
salah satu daerah yang akan<br />
dilaksanakannya kegiatan tersebut.<br />
Aliansi Wartawan Indonesia<br />
(AWI) di tunjuk sebagai<br />
panitia penyelengara audisi<br />
LALAPOPIDI di Indonesia<br />
khususnya di kota Pontianak,<br />
IDI ini. ” ungkap Ketua DPD<br />
Aliansi Wartawan Indonesia<br />
(AWI) Kalbar, Rudianto. SE.<br />
RAPAT PERSIAPAN AUDISI LALAPOIDI<br />
Kalimantan Barat.<br />
Rapat perdana di laksanakan<br />
di aula KIKAV Jl. Adisupcipto<br />
– Kab. Kubu raya, rapat ini<br />
membahas sekaligus membentuk<br />
panitia audisi LALAPOIDI,<br />
minggu (20/01).<br />
“Kita sangat bangga AWI<br />
mendapatkan kesempatan<br />
sebagai panitia dan di tunjuk<br />
langsung dari pusat untuk mengadakan<br />
audisi LALAPOP-<br />
Lanjut Rudi, semua pengurus<br />
dan anggota AWI kita libatkan<br />
untuk menyukseskan event<br />
besar ini.<br />
Rudy juga berpesan di ajang<br />
pencarian bakat seperti ini kita<br />
harus kerja keras, karena tentunya<br />
ini merupakan kesempatan<br />
membawa nama Kalbar di<br />
kancah musik dangdut tanah<br />
air. (is)<br />
Kopi Pangku DAN Bintang Mas Akan Ditertibkan<br />
Pemerintah Kabupaten<br />
Kubu Raya<br />
akan segera menertibkan<br />
beberapa lokalisasi<br />
termasuk Bintang Mas Rasau<br />
Jaya, dan Parit Baru dalam<br />
waktu dekat.Diharapkan, penertiban<br />
lokalisasi ini dapat cocok<br />
dengan program memberdayakan<br />
para Pekerja Seks Komersil<br />
(PSK) nya.<br />
“Daerah Bintang Mas<br />
memang menjadi atensi bupati<br />
dan kita sudah terus upayakan<br />
dengan cara persuasif melalui<br />
camat dan polsek. Kurang lebih<br />
ada 39 orang PSK yang beroperasi<br />
di Bintang Mas tersebut,”<br />
ujar Pelaksana tugas Kasatpol<br />
PP Kubu Raya, Frans Randus,<br />
Minggu (20/1).<br />
Menurutnya, penertiban ini<br />
merupakan upaya pemkab untu<br />
menghilangkan segala penyakit<br />
masyarakat terutama prostitusi<br />
di sejumlah titik wilayah<br />
di Kubu Raya. Ia mengatakan<br />
mungkin memang prostitusi di<br />
Bintang Mas tidak dikoordinir<br />
secara terpusat.<br />
“Kalau di koordinir sepertinya<br />
tidak tetapi mungkin<br />
setiap rumah ada mucikarinya<br />
sendiri,” tuturnya.<br />
Ia mengatakan Sekda Kubu<br />
Raya juga telah mengupayakan<br />
solusi lain bagi pelaku prostitusi<br />
di Bintang Mas. Di antaranya<br />
dengan menyertakan Dinas<br />
Koperasi untuk memberikan<br />
pemahaman mengenai usaha<br />
lain bagi para PSK maupun<br />
mucikari.<br />
“Sekda juga sudah minta ke<br />
Dinas Koperasi kalau bisa mereka<br />
ini dibuatkan koperasi agar<br />
punya usaha dan tidak lagi mengandalkan<br />
prostitusi.<br />
ke hal 11