Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Selama periode <strong>2013</strong> – <strong>2017</strong> proporsi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap<br />
total <strong>PDRB</strong> menurun, yaitu 72,36 persen (<strong>2013</strong>); 72,15 persen (2014); 70,40 persen (2015);<br />
69,60 persen (2016); dan 68,93 persen (<strong>2017</strong>). Posisi tertinggi terjadi pada tahun <strong>2013</strong><br />
sebesar 72,36 persen dan terendah pada tahun <strong>2017</strong> sebesar 68,93 persen. Hal ini terjadi<br />
karena selama tahun <strong>2017</strong> terjadi penurunan konsumsi komponen minuman beralkohol dan<br />
rokok yang cukup tajam.<br />
Pada masa pemulihan ekonomi, biasanya institusi rumah tangga memperbaiki perilaku<br />
atau pola konsumsinya. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat juga<br />
berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat. Karena secara umum tingkat pendapatan<br />
masyarakat secara rata-rata meningkat dan di sisi lain persediaan atau penawaran berbagai<br />
jenis barang dan jasa di pasar domestik juga bertambah. Kondisi semacam ini memicu<br />
naiknya belanja untuk keperluan konsumsi, termasuk konsumsi rumah tangga.<br />
Secara rata-rata, konsumsi per rumah tangga dari tahun ke tahun mengalami<br />
peningkatan baik menurut atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010.<br />
Pada tahun <strong>2013</strong>, setiap rumah tangga di <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> menghabiskan dana sekitar<br />
23.589,0 ribu rupiah setahun untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. <strong>Pengeluaran</strong> tersebut<br />
meningkat menjadi 25.610,9 ribu rupiah (2014); 27.337,2 ribu rupiah (2015); 29.570,9 ribu<br />
rupiah (2016); dan 31.673,2 ribu rupiah (<strong>2017</strong>). Sementara itu, atas dasar harga konstan<br />
https://mojokertokota.bps.go.id<br />
(2010) rata-rata konsumsi per rumah tangga tumbuh pada kisaran 4,60 hingga 4,93 persen.<br />
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun <strong>2017</strong> sebesar 4,93 persen.<br />
Di sisi lain, kenaikan rata-rata konsumsi perkapita cenderung searah dengan kenaikan<br />
jumlah penduduk. Pertumbuhan rata-rata konsumsi perkapita menunjukan peningkatan, baik<br />
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010. Kondisi ini menunjukan<br />
rata-rata konsumsi setiap penduduk meningkat, baik secara kuantitas (volume) maupun<br />
secara nilai (termasuk peningkatan kualitas). Rata-rata konsumsi perkapita<br />
secara “riil”<br />
meningkat pada kisaran 7,11 s.d 8,57 persen. Peningkatan tersebut tentu berpengaruh pada<br />
struktur konsumsi rumah tangga, seperti terlihat pada tabel berikut:<br />
<strong>PDRB</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> <strong>Menurut</strong> <strong>Pengeluaran</strong> Tahun <strong>2013</strong>-<strong>2017</strong> 37<br />
http://mojokertokota.bps.go.id