You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>PDRB</strong> (E) dengan nilai impornya. Hasil pengurangan inilah yang secara konsep harus sama<br />
dengan nilai <strong>PDRB</strong> menurut lapangan usaha (sektor).<br />
Berbeda dengan komponen ekspor, transaksi impor menjelaskan ada tambahan<br />
penyediaan (supply) produk di wilayah ekonomi domestik yang berasal dari non residen.<br />
Impor terdiri dari produk barang maupun jasa, meskipun rincian penggolongannya bisa<br />
berbeda dengan ekspor. Komponen impor termasuk pembelian berbagai produk barang dan<br />
jasa secara langsung (direct purchase) oleh penduduk (resident) <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> di luar<br />
domestik, baik yang berupa makanan maupun bukan makanan (termasuk jasa).<br />
Perkembangan yang terjadi pada transaksi impor barang dan jasa dapat menunjukkan<br />
seberapa besar ketergantungan <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> terhadap ekonomi atau produk wilayah lain,<br />
baik wilayah <strong>Kota</strong>/kota lain dalam satu propinsi, propinsi lain, maupun luar negeri.<br />
Data pada tabel di bawah ini menunjukan bahwa secara total nilai impor barang dan<br />
jasa <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> meningkat (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga<br />
konstan 2010) pada kurun tahun <strong>2013</strong> sampai dengan <strong>2017</strong>. Pada tahun <strong>2013</strong> nilai impor<br />
barang dan jasa atas dasar harga berlaku mencapai 2.322.732,3 juta rupiah; kemudian<br />
meningkat di tahun 2014 menjadi 2.543.116,9 juta rupiah; 2.691.361,8 juta rupiah pada<br />
tahun 2015; 2.849.991,6 juta rupiah pada tahun 2016; serta menjadi 3.406.712,4 juta rupiah<br />
pada tahun <strong>2017</strong>. Demikian juga dengan proporsinya, pada tahun <strong>2013</strong> impor barang dan<br />
jasa memberikan kontribusi sebesar 57,55 persen. Pada tahun 2014 – 2016 mengalami<br />
penurunan setiap tahunnya menjadi 57,44 persen, kemudian menjadi 55,13 dan di 2016<br />
menjadi 53,07. Mulai tahun <strong>2017</strong> proporsi nilai impor barang dan jasa terhadap <strong>PDRB</strong><br />
mengalami peningkatan yaitu menjadi 58,25 persen.<br />
Peningkatan nilai impor dapat mengindikasikan telah terjadi penurunan produksi<br />
barang dan jasa di wilayah regional <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> selama periode tersebut, sehingga untuk<br />
mencukupi kebutuhan konsumsi harus mendatangkan dari luar wilayah. Konsep keseimbangan<br />
antara penyediaan (supply) dan permintaan (demand) selalu terjadi sesuai hukum ekonomi.<br />
Selanjutnya, pelambatan ekonomi selama beberapa tahun terakhir mempertajam fenomena<br />
tersebut.<br />
https://mojokertokota.bps.go.id<br />
<strong>PDRB</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Mojokerto</strong> <strong>Menurut</strong> <strong>Pengeluaran</strong> Tahun <strong>2013</strong>-<strong>2017</strong> 48<br />
http://mojokertokota.bps.go.id