Habar Bappeda Edisi 02
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Habar Bappeda
MEDIA KOMUNIKASI TRIWULAN
EDISI
02
KALIMANTAN SELATAN
BERGERAK
MELAWAN COVID-19
Langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan dalam upaya pencegahan penularan
wabah Covid-19.
WWW.BAPPEDA.KALSELPROV.GO.ID
Tim Redaksi
_________________________
Pengarah
Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES
Penanggung Jawab
Drs. Hadi Purwanto, M.Ap
Pimpinan Redaksi
Farezi Indra Kashougi, S.Kom
Jurnalis
Dian Yustikawati, S.Pd
Lia Amalia, S.E.
Fotografer
Muhammad Fahrizal, A.Md
Deny Agus Permadi, S.Kom
Kontributor Berita
M. Angga Prabowo, S.Hut
Gusti Novita Aulia, S.Kom
Annisa Kurniani, S.Pd
Muhammad B.J. Habibie, S.Kom
Desainer Tata Letak
M. Shaumi Athar, S.Kom
Nindy Akvalentin K., S.Kom
Hidayatul Rahman, S.Kom, M.Kom
Redaktur Berita
Hendra, S.E.
Tim Sekretariat Habar Bappeda
Foto Halaman Cover oleh:
Biro Administrasi Pimpinan
Sekretariat Daerah Pemprov Kalsel
Bappeda
Menyapa
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT. Karena dengan taufiq dan hidayahnya media cetak ini
dapat diselesaikan walaupun masih kurang dari kesempurnaan.
Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua anggota
redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan majalah Habar
Bappeda dan tak lupa pula rasa terimakasih kami ucapkan kepada
seluruh pihak yang telah ikut bekerja sama dalam membantu dan
mendampingi kami selama proses pembuatan majalah ini.
Pada edisi kedua Habar Bappeda Tahun 2020 ini mengangkat
tema “Kalimantan Selatan Bergerak Melawan Covid19”, dalam
penerbitan majalah kedua ini kami memberikan informasi seputar
wabah Covid19 yang sedang melanda dunia saat ini. Selain itu
pula kami juga memberikan beberapa informasi untuk seluruh
masyarakat diluar lingkup Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
agar bisa mengetahui dan segala yang terjadi di Pemerintahan
Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya dan Bappeda Provinsi
Kalimantan Selatan pada khususnya.
Diharapkan dari terbitnya Habar Bappeda dapat menciptakan
kepuasan komunikasi serta mampu membuka inspirasi dan
cakrawala baru dan dukungan semua pihak terkait dalam membantu
mewujudkan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan.
Kami menyadari bahwa Majalah Habar Bappeda ini jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharap kritik dan
saran yang dapat membangun dari para pembaca semua demi
kesempurnaan pemberitaan dan independensi segala sumber dan
jenis berita.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan majalah ini, kami
berharap semoga ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan
amal saleh bagi kita semua. Amin Ya Allah Ya Robbal Alamin.
Daftar
Isi
Tajuk Utama | Berita Utama |
Pojok Bappeda | Budaya Lokal |
Rapat Koordinasi Teknis
Perencanaan Pembangunan
Regional 1
................................................. Hal. 28
Bappeda Provinsi Kalimantan
Selatan ikut memeriahkan Pesta
Durian di Kiram Park
................................................. Hal. 30
Bappeda ikut serta Event
Bersepeda Jhonlin Ride
................................................. Hal. 32
Pengrajin sasirangan di berbagai
penjuru Kalimantan Selatan
mulai berinovasi dengan
mengaplikasikan
35
seni bordir
pada kain khas Banjar.
Wisata |
Hadirnya Sahabat Bekantan
Indonesia membantu masyarakat
untuk menumbuhkan rasa
memiliki dan peduli terhadap
satwa Bekantan yang menjadi
ikon kebanggan
40
Provinsi
Kalimantan Selatan.
12
Geopark Pegunungan Meratus
Menuju UNESCO Global Park
................................................. Hal. 33
Profil |
6
Trend Terkini |
Berbagai upaya untuk memutus
rantai penularan virus corona di
masyarakat yang telah menjadi
kebiasaan baru
38
Mengenal lebih dekat Sekretaris
Bappeda Provinsi Kalsel, Bapak
Hadi Purwanto
................................................. Hal. 46
Kalimantan Selatan Bergerak
Melawan Covid-19
Langkah Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dalam upaya
pencegahan penularan wabah
Covid-19.
Peringatan Hari Pers Nasional
ke-74 di Kalimantan Selatan
bertajuk Pers Menggelorakan
Kalsel Gerbang Ibukota Negara
Wawasan
Pembangunan |
Pertumbuhan Ekonomi dan
Analisis Location Quotient (LQ)
16
4
5
Tajuk
Utama
KALIMANTAN SELATAN
BERGERAK MELAWAN
COVID-19
Saat ini dunia sedang kedatangan sebuah
wabah Coronavirus jenis baru yakni COVID-19.
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Beberapa jenis Coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang
lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
COVID-19 sendiri adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh jenis Coronavirus yang
baru ditemukan dan penyakit yang sebelumnya
tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan,
Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Pada tahun 2015, Bill Gates pernah
diwawancarai oleh Vox. Bill Gates merupakan
pemegang Yayasan Bill & Melinda Gates
Foundation. Organisasi nirlaba ini bertujuan
untuk mengentaskan kemiskinan melalui
Pendidikan dan Kesehatan. Salah satu fokus
program mereka adalah melakukan berbagai
riset dan pengembangan di bidang besehatan.
Ia mengatakan ketakutan terbesarnya adalah
dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun,
akan ada wabah pandemik besar yang mampu
membunuh jutaan orang menyaingi angka
kematian yang disebabkan oleh Spanish Flu
pada tahun 1918-1919.
4 tahun kemudian, hal ini terjadi dengan
(Kiri) Sekretaris Bappeda melakukan pengecekan suhu
tubuh Kepala Bappeda.
(Bawah) Paman Birin bersama dengan anggota Gugus
Tugas WCovid-19 Kalsel
merebaknya penyebaran jenis Coronavirus
terbaru, Covid-19. Pada tahun 2019 otoritas di
China melaporkan kasus penyakit baru dengan
gejala batuk kering disertai demam yang
berujung dengan kemunculan peneumonia.
Hasil identifikasi awal menunjukkan bahwa
27 orang dari 41 pasien yang dirawat pernah
berada di Pasar Hewan Huanan Kota Wuhan,
Cina Tengah.
Jika melihat dari asal mula kemunculan
penyebarannya, para ilmuwan berkesimpulan
bahwa virus ini ditularkan dari hewan
trenggiling dan kelelawar yang diperjualbelikan
secara bebas di Pasar Hewan tersebut.
Kedua hewan tersebut dibelih dan diperjualbelikan
untuk dikonsumsi oleh manusia.
Kondisi pasar yang jauh dari kesan higienis
juga turut memperparah risiko penyebaran
virus tersebut. Virus menyebar melalui zat
sekresi hewan, darah, dan cairan lainnya
yang melalui hewan-hewan di pasar tersebut.
Selanjutnya, penyebaran virus dari hewan ke
manusia menjadi tak terelakkan.
Sedikit melihat ke belakang, Penyebaran
penyakit SARS di tahun 2002 ditemukan
berasal dari kawasan pasar serupa di Cina
Selatan. Penyakit SARS menyebar ke 29 negara
lainnya dan membunuh hampir 800 orang
di dunia. Pada kasus penyebaran penyakit
Covid-19 dalam kurun waktu kurang dari 1
tahun, lebih dari 220 negara telah melaporkan
kasus penyakit ini. Angka kematian telah
menyentuh angka 177.000 dengan angka kasus
keseluruhan mencapai lebih dari 2.500.000
kasus.
7
Derasnya arus globalisasi dengan berbagai
kemudahan yang memungkinkan orang
untuk berpindah tempat lintas kontinental,
turut ikut andil dalam mempercepat
penyebaran Covid-19 ke berbagai belahan
dunia. Pemerintah Indonesia pertama kali
mengkonfirmasi kasus Covid-19 yang terjadi di
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. 2 orang
pasien berasal dari Depok Jawa Barat. Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto menuturkan
bahwa pasien positif Covid-19 yang pertama
kali ditemukan di Indonesia pernah berinteraksi
dengan WNA Jepang yang sebelumnya
bermukim di Malaysia pada tanggal 14 Februari
2020. 2 hari berselang, pasien mengalami sakit
batuk dan berobat rawat jalan ke rumah sakit
terdekat. Penyakit yang diderita pasien tidak
kunjung sembuh sehingga akhirnya dirawat
pada 26 Februari 2020 dengan keluhan
tambahan sesak napas. Pada 28 Februari 2020
pasien mendapatkan kabar bahwa teman
WNA Jepang yang ditemuinya positif terkena
Covid-19.
Terdapat beberapa gejala umum yang
dapat dirasakan oleh manusia apabila positif
terjangkit Coronavirus, yaitu demam, rasa
lelah, dan batuk kering. Untuk beberapa
pasien kemungkinan juga mengalami rasa
nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Gejala-gejala yang
dirasakan biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap.
Data Sebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan per 23 April 2020
Namun untuk beberapa orang yang
terinfeksi Covid-19 ini tidak mengalami gejala
apapun dan tetap merasa sehat. Sebagian
besar orang yang terinfeksi berhasil pulih
tanpa perlu perawatan khusus. Dan untuk
beberapa orang yeng terinfeksi Covid-19
mengalami sakit parah hingga mengalami
kesulitan bernafas.
Untuk orang-orang yang berusia diatas dari
50 tahun dan orang-orang yang sudah memiliki
kondisi medis seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung atau diabetes, kemungkinan
besar mengalami sakit yang lebih serius.
Covid-19 dapat menular melalui kontak
fisik dan juga dapat menular melalui percikan
orang yang telah terjangkit covid 19 yang
sedang batuk ataupun bersih dan masuk dari
mulut ataupun hidung orang disekitarnya.
Kemudian percikan-percikan tersebut juga jika
telah mengenai benda-benda di sekitarnya
lalu permukaan benda tersebut di sentuh
oleh orang lain kemudian dia menyentuhkan
tangannya ke hidung, mata dan mulutnya,
maka orang tersebut juga dapat terjangkit
Covid-19.
Pada bulan maret virus COVID-19 sudah
mulai terdeteksi dan telah menyebar di
Provinsi Kalimantan Selatan. Sampai saat ini
kasusnya terus mengalami peningkatan hingga
sudah terdapat beberapa daerah yang telah
ditetapkan menjadi zona merah yaitu Kota
Banjarmasin, Banjarbaru dan Kab. Banjar.
Virus Corona (COVID-19)
telah menyerang ribuan
orang di berbagai negara
bahkan ratusan orang
meninggal dunia dan di
Provinsi Kalimantan Selatan
hingga per tanggal 16 April
2020 sudah ada 7 orang
yang meninggal dunia karena
virus tersebut.
Pemerintah Kalimantan
Selatan pun tidak tinggal
diam dalam menangani
kasus COVID-19 ini. Berikut
beberapa kebijakan yang
diambil pemerintah Kalimantan
Selatan seperti,
melakukan pembatasan
arus masuk untuk orang
yang datang dari luar
Provinsi Kalimantan Selatan.
guna untuk mengurangi
penyebaran covid 19 dari
luar Provinsi. Hal itu telah
ditetapkan dalam Surat
Keputusan Gubenur (Kepgub)
Kalsel Nomor : 188.44/021/
kum/2020, tentang pembatasan
arus masuk orang yang
datang dari luar Provinsi
sejak tanggal 31 Maret 2020.
Pemerintah juga meningkatkan
pencegahan di
berbagai area pintu masuk ke
Provinsi. Seperti di bandara,
pelabuhan, dan terminal
serta juga telah dilakukan
penyemprotan disinfektan
di tempat-tempat umum
lainnya.
Bersumber
dari
BANJARMASINPOST.CO.ID,
Pemprov Kalsel juga
telah Menyiapkan tempat
karantina Orang Tanpa Gejala
(OTG) atau Orang Dalam
Pemantauan (ODP) virus
corona yang telah menjalani
rapid test dengan hasil yang
reaktif yang berlokasi di
Gedung Diklat Ambulung,
Banjarbaru. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya
penularan terhadap orang
Salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan menyemprotkan
desinfektan di Ruang Rapat Kantor Bappeda Provinsi Kalsel
lain, andai tetap beraktivitas
normal di masyarakat. Untuk
keperluan sehari-hari OTG dan
ODP yang dikarantina khusus
ditanggung oleh pemerintah
provinsi, melalui gugus tugas
Pencegahan Pengendalian
dan Penanganan (P3)
COVID-19. Pemerintah juga
menyediakan tenaga perawat
dari tim gugus tugas yang
dibantu tenaga medis dari
rumah sakit terdekat
Pada tanggal 23 Maret
2020, Pemerintah juga telah
memberlakukan sistem
kerja online di rumah Work
From Home (WFH) bagi
ASN di lingkup Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan.
dengan adanya kebijakam
tersebut Pemerintah tetap
memberlakukan sistem jam
kerja seperti biasa, namun
seluruh pegawainya akan
bekerja dirumah selama 8 jam
sehari dan wajib membuat
laporan setiap harinya
melalui media Whatsaap dan
email.
Untuk Kepala Bidang dan
eselon III tetap diwajibkan
untuk masuk ke kantor
dengan sistem shift yang
dibuat oleh masing-masing
Kepala SKPD. ASN yang
melakukan pekerjaan secara
online diwajibkan untuk terus
mengupadate perkembangan
kesehatan beserta laporannya,
terutama untuk ASN
yang sudah berumur 50
tahun keatas dan Ibu hamil.
Hal Ini dikarenakan, pada usia
50 – 60 tahun serta wanita
yang sedang hamil rentan
terjangkit COVID-19.
Sedangkan untuk
ASN yang bekerja di
bagian pelayanan publik
masyarakat seperti Rumah
Sakit, Puskemas dan bagian
pelaynan public lainnya tidak
diwajibkan melakukan WFH,
namun tetap bisa disesuaikan
oleh masing-masing kepala
SKPD terkait kebijakan
dengan mengacu kepada
surat edaran dari Gubernur
Kalsel yang sudah ditetapkan
pada 23 Maret 2020.
Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan telah
menyiapkan sekitar enam
rumah sakit untuk rujukan
Covid-19, yakni di RSUD
Ulin Banjarmasin, RSUD
Boejasin Pelaihari, RSUD Dr
H Moch Ansari Saleh, RSD
Idaman Banjarbaru, dan
8
9
Sekretaris Bappeda melakukan rapat melalui daring dengan mengindahkan aturan
social distancing
RSUD Brigjend H. Hasan
Basery Kandangan. Bukan
hanya itu Pemerintah Juga
telah menyediakan layanan
call center siaga COVID-19
Dinas Kesehatan Kalsel
yang dapat dihubungi ke
nomer 08217718672,
082157718673 dan call
center siaga Covid-19 BPBD
Kalsel, yang dapat dihubungi
ke nomer 1500-474.
Pemprov Kalsel melakukan
refocusing (memusatkan
kembali) anggaran, terkait
kegiatan yang tidak
bersentuhan secara langsung
terhadap masyarakat,
efisiensi per-jalanan dinas
minimal 30%, serta kegiatankegiatan
yang dapat ditunda
akan ditunda (wartaniaga.
com) Berdasarkan refocusing
tersebut, Pemerintah menyiapkan
anggaran Rp. 200
M untuk mendukukung
penanganan COVID 19.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin
Noor pun sesuai arahan
Presiden Jokowi telah
mengalokasikan APBD untuk
memberikan insentif bagi
tenaga medis baik dokter
maupun perawat di Kalsel
yang menangani pasien
COVID-19. Terkait besar
insentif dan rumah sakit
penerima insentif dituangkan
sebagaimana SK Gubernur
Kalsel. BANJARMASINPOST.
CO.ID, BANJARBARU
Pemprov Kalsel juga
telah menyiapkan jaring
pengaman sosial untuk
membantu menekan dampak
sosial dan ekonomi akibat
adanya pandemi virus COVID
19 yaitu dengan memberikan
sembako kepada masyarakat
miskin dan rentan miskin,
bukan hanya itu pemerintah
juga ikut membantu
peluang usaha untuk
pengembangan sektor
UMKM di tengah terjadinya
pandemi virus COVID-19 ini
seperti pembuatan masker
sasirangan dan membuat Alat
Pelindung Diri (APD) produk
lokal.
Kebijakan telah dibuat
oleh Pemprov kalsel dengan
harapan tidak ada lagi
penambahan jumlah kasus
positif maupun pasien
meninggal dunia terkait
COVID-19 ini. Mari bersama
kita patuhi anjuran dan
himbauan pemerintah
untuk tinggal dirumah,
menjaga kesehatan dengan
menerapkan pola hidup
bersih dan sehat dan mari
bersama kita bantu tim
medis yang telah berjuang
menjadi ujung tombak dalam
melawan Covid 19 ini karena
mereka sangat luar biasa,
demi kemanusiaan mereka
bertaruh nyawa. Terimakasih
yang sebesar-besarnya untuk
perjuangan dan pengabdian
mereka dan harapannya
semoga COVID-19 ini cepat
berakhir dan kita dapat
beraktifitas normal kembali.
Pegawai Bappeda Provinsi Kalsel menerapkan budaya sehat demi mencegah penularan
Virus Covid-19
10 11
PERINGATAN HARI PERS
NASIONAL KE-74
DI KALIMANTAN SELATAN
Berita
Utama
Menurut sejarah dari Wikipedia, Hari Pers Nasional (HPN)
diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari bertepatan dengan
Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia, didasarkan
pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985. Keputusan
Presiden Republik Indonesia pada 23 Januari 1985 itu
menyebutkan bahwa Pers Nasional Indonesia mempunyai
sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan
pembangunan sebagai pengamalan Pancasila.
Dewan Pers kemudian menetapkan Hari Pers Nasional
dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di ibu kota Provinsi
se-Indonesia. Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama
antara komponen Pers, Masyarakat, dan Pemerintah khususnya
Pemerintah Daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan.
Landasan ideal HPN ialah SINERGI, yaitu sinergi antara komponen
Pers, Masyarakat dan Pemerintah seperti tergambar pada untaian
pita (umbul-umbul) yang membentuk huruf HPN.
Tepat pada tahun 2020 ini, Provinsi Kalimantan Selatan
mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah Hari Pers
Nasional ke-74 Tahun 2020. Puncak Peringatan Hari Pers Nasional
(HPN) ke-74 digelar di Kota Banjarbaru tepatnya di halaman
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Acara HPN yang
dilaksanakan pada tanggal 7 - 9 Februari 2020 ini berlangsung
sukses dengan mengangkat tema “Pers Menggelorakan Kalsel
sebagai Gerbang Ibukota Negara”. Tema ini dipilih agar tidak
hanya untuk menunjukkan keberadaan posisi strategis Kalsel
sebagai gerbang Ibukota Negara, namun juga dapat menegaskan
kepedulian Pers untuk mengambil tanggung jawab gerak langkah
bangsanya, khususnya Kalsel yang sedang mempersiapkan untuk
menjadi gerbang Ibukota Negara.
Sejumlah agenda penting mewarnai HPN ke-74 tahun
2020 di Kalimantan Selatan, yakni diantaranya terlaksananya
seminar-seminar Nasional, rakernas SIWO se-Indonesia, bakti
sosial pemeriksaan kesehatan gratis dan pameran Pers serta
UMKM. Orang nomer satu di Indonesia Presiden Jokowi Widodo
menghadiri langsung HPN ke-74 Tahun 2020 ini sekaligus
melakukan penanaman pohon serta meresmikan Hutan Pers
Taman Spesies Endemik Indonesia yang menjadi salah satu
rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) ke-74 Tahun 2020.
Menteri Kabinet Indonesia Maju juga turut serta berhadir
menjadi pembicara utama pada beberapa seminar yang telah
digelar. Beberapa Menteri yang turut hadir yakni Menteri
Kesehatan (Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), Menteri Pemuda
dan Olahraga (Dr. H. Zainudin Amali, SE, M.Si), Menteri Hukum
dan HAM (Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H, M.Sc., Ph.D),
Menko Bidang PMK (Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P), Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar,
M.Sc), Menteri Kominfo (Johnny Gerard Plate, S.E), Menko
Polhukam (Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H, S.U., M.I.P), serta
Kepala Staf Kepresidenan (Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko,
S.I.P).
Membangun dunia Pers sama dengan membangun demokrasi,
membangun demokrasi sama dengan membangun Negeri yang
kita cintai. Kaidahnya jelas, sesuatu yang wajib hanya bisa
sempurna dengan sesuatu, maka sempurna ini jadi wajib juga,”
kata Mohammad Nuh selaku Ketua Dewan Pers yang ikut serta
berhadir pada acara HPN yang berlangsung di Gedung Mahligai
Pancasila, Jl Suprapto, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin,
Kalimantan Selatan.
Presiden Joko Widodo didampingi
oleh Paman Birin dan Menteri-menteri
Kabinet Indonesia Maju meresmikan
Terminal Baru Bandara Syamsuddin
Noor
12
13
Dapatkan informasi mengenai
perencanaan dan pembangunan
Kalimantan Selatan di
bappeda.kalselprov.go.id
Jokowi juga mengapresiasi peran Pers sebagai pilar
demokrasi yang keempat dalam Pileg (pemilihan Legislatif) dan
Pilpres (Pemilihan Presiden) Tahun 2019, yang diakui sebagai
pemilu terbesar dan terumit di dunia.
“Pers berperan besar dalam mendorong partisipasi
masyarakat dan menjaga situasi bangsa tetap dalam keadaan
kondusif. Saya berharap juga dalam Pilkada tahun ini di 270
daerah, dukungan pers juga bisa lebih dimaksimalkan lagi,”
ungkap Jokowi. Menurut orang Nomer 1 di Indonesia, hadirnya
Pers juga dibutuhkan dalam situasi yang tidak normal.
Semangat persatuan para wartawan berjuang
mempertahankan kemerdekaanlah yang menjadikan Pers
Indonesia akan terus berupaya memberikan konstribusi untuk
kemajuan bangsa dan Negara. Pemerintah berharap melalui
Hari Pers Nasional (HPN) yang telah diselenggarakan ini, seluruh
insan Pers dan masyarakat sudah seharusnya agar senantiasa
dapat berbenah dan mewujudkan cita-cita Indonesia.
Presiden Joko Widodo bersama
dengan Jajaran Menteri Kabinet
Indonesia Maju melakukan
penanaman pohon bersama di Area
Perkantoran Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
14
15
Wawasan
Pembangunan
PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ)
Keberhasilan pembangunan suatu
daerah bisa dilihat dari laju pertumbuhan
ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah
selalu menetapkan target laju pertumbuhan
yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan
pembangunan daerahnya. Secara sederhana
pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
perubahan dari Produk Domestik Bruto (PDB) di
tingkat nasional dan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) di tingkat daerah dari tahun ke
tahun. Suatu ekonomi dikatakan mengalami
pertumbuhan yang berkembang apabila tingkat
kegiatan ekonominya lebih tinggi dari pada apa
yang dicapai pada masa sebelumnya. Secara
teoritis dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendapatan suatu masyarakat, semakin baik
tingkat kesejahteraannya.
Hal yang terpenting dalam pembangunan
daerah adalah bahwa daerah tersebut mampu
mengidentifikasi setiap potensi lapangan usahalapangan
usaha potensial yang dimilikinya,
kemudian menganalisisnya untuk membuat
lapangan usaha-lapangan usaha tersebut
memiliki nilai tambah bagi pembangunan
ekonomi daerah. Perencanaan pembangunan
mempunyai peranan yang sangat besar sebagai
alat untuk mendorong dan mengendalikan
proses pembangunan secara lebih cepat dan
terarah. Realisasi tujuan pembangunan harus
dilaksanakan secara tepat, komprehensif dan
terintegrasi mulai dari aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi sehingga otonomi
yang diberikan kepada daerah akan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator
dari sebuah proses pembangunan ekonomi
yang dilakukan baik di tingkat nasional maupun
regional (daerah). Dalam rangka meningkatkan
Oleh Mahrita Yanuarty
Perencana Ahli Madya Bappeda Provinsi Kal-Sel
pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan
melalui efektivitas dan efisiensi pembangunan
ekonomi, maka pelaksanaan pembangunan
ekonomi perlu diarahkan pada sektor-sektor
yang mampu memberikan multiplier effect
yang besar terhadap sektor -sektor lainnya dan
perekonomian secara keseluruhan.
Menurut Lincolin Arsyad (1999) tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya sedikit
manfaatnya dalam memecahkan masalah
kemiskinan. Pertumbuhan PDB yang cepat tidak
secara otomatis meningkatkan taraf hidup
masyarakatnya. Dengan kata lain bahwa apa
yang disebut dengan “trickle down effects” dari
manfaat pertumbuhan ekonomi bagi penduduk
miskin tidak terjadi seperti apa yang diharapkan.
Apabila tidak ada pemerataan maka yang akan
menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi ini
adalah masyarakat yang mempunyai modal
yang besar dan masyarakat dari golongan atas.
Selama proses awal pembangunan terjadi suatu
dilema yaitu antara pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dengan distribusi pendapatan, ini
menjadi masalah yang telah lama dan harus
dihadapi oleh negara miskin dan berkembang.
Trade off atau pertukaran antara pertumbuhan
ekonomi dengan distribusi pendapatan di
masing-masing daerah selalu terjadi.
Menurut Sjafrizal (2009) terciptanya
integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
daerah sangat penting untuk mempercepat
realisasi pembangunan di daerah. Namun,
koordinasi antar kepala daerah kurang
berjalan efektif bahkan kerap dihadapi
konflik kepentingan dalam penyusunan dan
pelaksanaan program. Masing-masing kepala
daerah, baik gubernur, bupati maupun walikota
memiliki ego lapangan usaha sehingga terjadi
ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Dalam kondisi demikian, dibutuhkan pemetaan
akan kebutuhan dari masing-masing wilayah
sehingga pembangunan dapat dilakukan
secara terpadu dan proporsional. Ada baiknya
jika antar kepala daerah menyusun rencana
pembangunan jangka panjang, jangka
menengah sesuai masa jabatan kepala daerah.
Sinkronisasi dan integrasi juga harus rencana
strategis yang jelas dan terarah dan mewakili
semua kepentingan wilayah.
Ketimpangan wilayah merupakan salah
satu permasalahan yang pasti timbul dalam
pembangunan. Ketimpangan yang lazim
dibicarakan adalah ketimpangan ekonomi.
Ketimpangan pembangunan ekonomi secara
wajar memang akan terjadi dalam proses
pembangunan ekonomi seiring dengan
adanya perbedaan sumber daya alam dan
infrastruktur yang dimiliki oleh masing-masing
daerah. Walaupun pada dasarnya kesenjangan
pembangunan adalan inherent dengan proses
pembangunan itu sendiri (Ardani, 1992).
Ketimpangan ekonomi sering digunakan
sebagai indikator perbedaan pendapatan
perkapita rata-rata, antar kelompok tingkat
pendapatan, antar kelompok lapangan kerja,
dan antar wilayah.
Kalimantan Selatan juga tidak terlepas
dari masalah ketimpangan pembangunan
ekonomi. Provinsi Kalimantan Selatan yang
terdiri dari 11 kabupaten dan 2 kota ini tentu
saja memiliki berbagai persoalan yang harus
diselesaikan, diantaranya adalah masalah
pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
distribusi pendapatan. Aspek pemerataan
pendapatan merupakan hal yang penting
untuk dipantau, karena pemerataan hasil
pembangunan merupakan salah satu strategi
dan tujuan pembangunan nasional di Indonesia.
Sehingga dalam prakteknya bagaimana
proses pembangunan yang terjadi di daerah
tersebut dapat dimaksimalkan dan menekan
nilai ketimpangan pembangunan tesebut
kearah pemerataan pembangunan ekonomi
dengan memaksimalkan lapangan usahalapangan
usaha ekonomi yang mempunyai nilai
keunggulan kompetitif di setiap daerah untuk
dikembangkan. Apalagi Kalimantan Selatan
merupakan provinsi yang sangat potensial
dengan potensi perkembangan ekonomi yang
cukup besar, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. PDRB Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi Lainnya di
Pulau Kalimantan (milyar Rp) Tahun 2013-2017
Tabel 2. Persentase PDRB Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi Lainnya
Terhadap PDRB Pulau Kalimantan (%) Tahun 2013-2017
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018
16
17
Kalimantan Selatan terletak di
berdampingan dengan provinsi besar
lainnya yang ada di pulau Kalimantan, yaitu
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang
sebenarnya memiliki potensi sumber daya
alam dan sumberdaya manusia yang relatif
tidak jauh berbeda. Berdasarkan Tabel 1 dan
2 dapat dilihat bahwa perbandingan PDRB
Provinsi Kalimantan Selatan dengan provinsi
lainnya dari tahun ke tahun nilai PDRB cukup
besar dan menempati posisi ketiga setelah
Kalimantan Barat. Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) terus meningkat. Selain itu, data
dari tahun ke tahun terhitung dari tahun 2013
secara bekelanjutan sampai tahun 2017 terus
mengalami peningkatan di lihat dari nilai
pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan tanpa
adanya penurunan nilai PDRB tersebut. hal ini
mengindikasikan bahwa di Provinsi Kalimantan
Selatan telah terjadi proses pembangunan
dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi
Provinsi Kalimantan Selatan.
PDRB tidak serta merta mampu
menggambarkan kesejahteraan yang nyata
pada tiap penduduk di dalamnya. Maka untuk
mengukurnya menggunakan PDRB per kapita
daerah, karena alat ini merupakan salah satu
alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan
penduduk di suatu daerah, dimana jika
semakin besar PDRB perkapitanya maka bisa
diartikan semakin baik tingkat kesejahteraan
masyarakatnya. Begitu juga sebaliknya apabila
PDRB semakin kecil maka bisa diartikan semakin
buruk tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
PDRB per kapita di tiap Kabupaten/Kota di
provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada
tabel 3.
Gambar 1. Perkembangan PDRB ADHK
2010 Kalimantan Selatan
Tahun 2013-2017 (Milyar Rupiah)
Sumber: BPS Kalsel, 2018
Tabel 2. PDRB Per Kapita ADHB Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013-2017 (Ribu Rupiah)
Data menunjukkan bahwa tingkat
kesejahteraan yang tertinggi di Provinsi
Kalimantan Selatan hanya ada pada empat
Kabupaten dan 1 kota yakni di kabupaten
Balangan, Tabalong, Kotabaru, Tanah Bumbu
dan kota Banjarmasin. Hal ini disebabkan
karena lima daerah tersebut sangat maju
perekonomiannya dan merupakan kota besar
dan kabupaten yang menjadi tempat untuk
berkembangnya industri pengolahan, lapangan
usaha jasa yang sangat berkembang dan juga
tempat pertambangan dan penggalian. Jika
dilihat dari letak geografisnya empat Kabupaten
tersebut yang memiliki tingkat PDRB per kapita
yang tinggi dikelilingi oleh daerah-daerah yang
memiliki PDRB perkapita yang rendah karena
sumber daya alam di daerah-daerah tersebut
berbeda. Seperti halnya kota Banjarbaru yang
secara geografis dikelilingi oleh kabupaten
Banjar dan kabupaten Tanah Laut.
Tabel 3 menunjukkan pula bahwa masih ada
jarak yang cukup jauh antara PDRB per kapita
Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. Hal
ini terlihat dari nilai PDRB per kapita tertinggi
pada tahun 2017 diduduki oleh Kabupaten
Balangan dengan nilai sebesar 78,965 juta
rupiah. Sedangkan PDRB per kapita Kab. Hulu
Sungai Utara merupakan yang terendah, hanya
sebesar 18,179 juta rupiah. Perbedaan akan
sumber daya dan juga infrastruktur memang
sangat mempengaruhi daerah Kalimantan
Selatan tetapi dilihat dari ketimpangan PDRB
per kapita dari yang tertinggi hingga terendah
sangat jauh perbedaannya dan jauh dari ratarata
provinsi yang sebesar 38,738 juta rupiah.
Hal ini menunjukkan masih belum meratanya
distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel 3. Koefisien Gini menurut
Status Wilayah di Kalimantan Selatan
Tahun 2013-2017
Sumber: BPS Kalsel, 2018
Gambar 2. Perkembangan Rasio Gini di Kalimantan Selatan
Tahun 2011-2018
Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, 2018
Keterangan:
G<0,3 = Ketimpangan Rendah
0,3≤G≤0,5 = Ketimpangan Sedang
G>0,5 = Ketimpangan Tinggi
18
19
Ketimpangan di Kalimantan Selatan
juga bisa dilihat dari koefisien gini nya pada
tahun 2017. Koefisien gini merupakan suatu
ukuran kemerataan yang dihitung dengan
membandingkan luas antara diagonal dan
kurva ector dibagi dengan luas segitiga di
bawah diagonal, yang angkanya berkisar antara
nol hingga satu. Nol merupakan pemerataan
sempurna sedangkan satu merupakan
ketimpangan sempurna. Koefisien gini dapat
dilihat dalam gambar. Bila mengacu pada nilai
gini rasio pada Tabel 5, tingkat ketimpangan
rata-rata konsumsi per kapita di Kalimantan
Selatan 2013-2017 masih masuk dalam kategori
sedang (antara 0,3 – 0,5). Selama tahun 2013-
2017 nilai gini rasio di Kalimantan Selatan
menunjukkan tren kearah penurunan. Secara
umum gini rasio daerah perkotaan mulai tahun
2013-2017 lebih tinggi dibandingkan daerah
perdesaan. Sehingga masih menunjukkan
ketimpangan pembangunan di Kalimantan
Selatan. Ketidakmerataan yang menyebabkan
ketimpangan ini merupakan masalah yang
harus dicarikan penyelesaiannya. Masalah
yang timbul apabila ketimpangan semakin
besar yaitu menimbulkan terjadinya konflik
dan meningkatkan angka kriminalitas, sehingga
apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus
bisa menyebabkan ketidakstabilan didalam
suatu perekonomian.
Analisis Pertumbuhan Ekonomi
Bila dilihat dari Tabel 5 pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Selatan mengalami
penurunan di tiap tahunnya, dari 5,36 persen
pada tahun 2013 menjadi 3,82 persen pada
tahun 2015 dan mengalami peningkatan
dari 4,40 persen pada tahun 2016 menjadi
5,29 persen pada tahun 2017. Dilihat dari
lapangan usaha ekonominya, lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian memiliki
konstribusi yang sangat besar dalam
pembentukan PDRB sebesar 20,75 persen
dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar
-0,57 persen dibandingkan dengan tahun
2016. lapangan usaha Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan menjadi lapangan usaha yang
memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap
pembentukan PDRB sebesar 14,19 persen
tetapi laju pertumbuhan ekonominya menurun
sebesar -2,15 persen. Laju pertumbuhan
ekonomi yang tertinggi adalah lapangan usaha
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,33 persen
dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 0,13
persen. Lapangan usaha Industri Pengolahan
memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi kedua di provinsi Kalimantan Selatan
sebesar 2,93 persen tetapi memiliki kontribusi
terhadap PDRB yang cukup besar, nilai
kontribusinya sebesar 14,39 persen.
Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Tahun 2013 – 2017
Struktur perekonomian di Kalimantan
Selatan dapat dilihat dari besarnya kontribusi
tiap lapangan usaha ekonominya. Lapangan
usaha yang memberikan sumbangan tertinggi
terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Selatan
adalah lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian, lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan serta lapangan
usaha Industri Pengolahan. Kabupaten/kota
yang memberikan kontribusi terbesar bagi
pembentukan PDRB Provinsi Kalimantan
Selatan selama periode pengamatan
adalah Kota Banjarmasin, dikarenakan Kota
Sumber: Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan
Banjarmasin adalah pusat perekonomian
sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Kota ini berperan sebagai pusat perdagangan.
Kabupaten/Kota lainnya yang memberikan
kontribusi yang cukup besar pada pembentukan
PDRB provinsi Kalimantan Selatan adalah
Kabupaten Kotabaru. Di Kabupaten ini terdapat
lapangan usaha industry pengolahan seperti
PT Indocement Tunggal Perkasa di dalam kota
tersebut. Lapangan usaha yang memberikan
kontribusi yang terbesar kedua adalah lapangan
usaha Pertanian, dikarenakan sebagian besar
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Selatan lapangan usaha perekonomiannya
pada pertanian. Hal ini dapat dilihat juga dari
tingkat angkatan kerja yang terserap di Provinsi
Kalimantan Selatan adalah sebagian besar ke
lapangan usaha pertanian.
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat dari
tingkat PDRB perkapita berdasarkan harga
konstan tahun 2000 tiap Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Selatan, pada tahun
2013-2017 yang memiliki PDRB per kapita
tertinggi adalah Kabupaten Balangan dan
Tabalong. Namun, kontribusi kedua kabupaten
tersebut hanya sebesar 6,31 persen dan 10,31
persen. Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Selatan yang terpusat di kota
Banjarmasin dan kabupaten Kotabaru sebagai
daerah yang memiliki lapangan usaha yang
paling besar memberikan konstribusi terhadap
PDRB Kalimantan Selatan. Bila dibandingkan
dengan rata-rata PDRB per kapita Kalimantan
Selatan maka ada 7 Kabupaten/Kota dari 13
Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan yang
masih di bawah rata-rata PDRB per kapita
provinsi. PDRB per kapita terendah adalah
Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah. Perbedaan ini terjadi
karena kedua kabupaten ini tidak memiliki
potensi alam yang bisa dikembangkan untuk
pertambangan ataupun untuk pengembangan
industri pengolahan. Kabupaten Hulu Sungai
Utara merupakan daerah yang memiliki struktur
geografis yang kurang menguntungkan karena
merupakan daerah rawa untuk pertanian
dan tidak memiliki sumber daya tambang.
Namun, Kabupaten Hulu Sungai Utara cukup
berkembang untuk menjadi pusat perdagangan
dan juga pengembangan pariwisata.
Analisis Hasil Location Quotient (LQ)
Analisis Hasil Location Quotient (LQ)
Lapangan usaha ekonomi yang memiliki nilai
LQ > 1 merupakan standar normatif untuk
ditetapkan sebagai lapangan usaha unggulan/
lapangan usaha basis. Lapangan usahalapangan
usaha tersebut mempunyai potensi
untuk dikembangkan untuk meningkatkan
laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Namun ketika banyak lapangan usaha di suatu
wilayah yang menghasilkan LQ > 1, sementara
yang dijadikan lapangan usaha unggulan hanya
satu, maka yang harus dipilih adalah lapangan
usaha yang nilai LQ paling tinggi. Karena
semakin tinggi nilai LQ menunjukkan semakin
tinggi pula potensi keunggulan lapangan usaha
tersebut.
Berdasarkan hasil dari analisis LQ
pada tahun 2013-2017 hanya kabupaten
Barito Kuala di Provinsi Kalimantan Selatan
yang menjadikan lapangan usaha pertaniannya
sebagai lapangan usaha basis. Selama tahun
2013 sampai dengan 2017 kabupaten dengan
nilai LQ tertinggi dibandingkan Kabupaten/Kota
lainnya untuk lapangan usaha pertaniannya
adalah Kabupaten Barito Kuala, dikarenakan
mempunyai potensi iklim dan geografis yang
mendukung. Sedangkan yang mempunyai nilai
LQ terendah dibandingkan Kabupaten/Kota lain
adalah Kota Banjarbaru.
Berdasarkan hasil dari analisis LQ pada tahun
2013-2017 terdapat 4 kabupaten di Provinsi
Kalimantan Selatan yang menjadikan lapangan
usaha pertambangan sebagai lapangan usaha
basis. Kabupaten yang memiliki basis di
lapangan usaha pertambangan adalah Kab.
Tanah Laut, Kab. Tabalong, Kab. Tanah Bumbu
dan Kab. Balangan. Selama tahun 2013 sampai
dengan 2017 kabupaten dengan nilai LQ
tertinggi dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya
untuk lapangan usaha pertambangannya
adalah Kabupaten Balangan, hal ini dikarenakan
kabupaten ini memiliki potensi pertambangan
batubara yang cukup besar yang tersebar di 6
(enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Paringin,
Tebing Tinggi, Halong, Juai, Awayan dan Batu
Mandi.
Lapangan usaha yang memiliki nilai LQ
tertinggi adalah lapangan usaha Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib dengan nilai LQ 15,37, diikuti
oleh lapangan usaha Jasa Pendidikan dengan
nilai LQ 14,99 dan lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan dengan nilai LQ
14,86. Artinya potensi untuk meningkatkan
perekonomian di Kalimantan Selatan sangat
ditunjang oleh lapangan usaha-lapangan usaha
tersebut.
Wilayah yang memiliki nilai LQ tertinggi
adalah Kota Banjarmasin (1,45), hal ini
dikarenakan kontribusi lapangan usaha Jasa
Perusahaan yang cukup besar, diikuti oleh
Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Air,
Pengadaan Listrik dan Gas, Informasi dan
Komunikasi, Transportasi dan Pergudangan, Real
Estate, Industri Pengolahan, dan Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor. Jasa Perusahaan ini memberikan
konstribusi PDRB yang sangat besar dari kota
Banjarmasin .
20
21
Tabel 6. Hasil Analisis LQ Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013-2017
Minum menjadi basis ekonominya. Hal ini bisa
disebabkan Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah sebagai kota singgah dalam perjalanan
dari Kabupaten Tabalong, Balangan dan Hulu
Sungai Utara ke Banjarmasin, dan di kabupaten
tersebut setiap tahun diadakan event
keagamaan yang besar yang selalu dihadiri
oleh banyak penduduk beragama muslim dari
berbagai daerah, seperti pada Perayaan Maulid
Nabi dan Haul Tuan Guru Sekumpul.
Terdapat 6 (enam) Kabupaten/Kota di
Kalimantan Selatan memiliki nilai LQ > 1
tetapi bukan sebagai basis perekonomian yang
utama, yaitu Kabupaten Banjar, HSS, HST, HSU,
Kota Banjarmasin, dan Banjarbaru. Rincian
Kabupaten/Kota dan lapangan usaha dengan
LQ > 1 adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Lapangan Usaha Dengan Nilai LQ > 1 pada Kabupaten/Kota
dengan Rata-rata LQ > 1
Keterangan :
• S1= Lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan,& Perikanan
• S2 = Lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian
• S3 = Lapangan usaha Industri Pengolahan;
• S4 = Lapangan usaha Pengadaan Listrik dan
Gas
• S5 = Lapangan usaha Pengadaan Air
• S6 = Lapangan usaha Konstruksi
• S7 = Lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
• S8 = Lapangan usaha Transportasi dan
Pergudangan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan
• S9 = Lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum
• S10 = Lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi
• S11 = Lapangan usaha Jasa Keuangan dan
Asuransi
• S12 = Lapangan usaha Real Estate
• S13 = Lapangan usaha Jasa Perusahaan;
• S14 = Lapangan usaha Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
• S15 = Lapangan usaha Jasa Pendidikan
• S16 = Lapangan usaha Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial.
Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan merupakan lapangan usaha yang
memiliki kontribusi terbesar ketiga (14,86)
dalam perekonomian di Provinsi Kalimantan
Selatan. Berdasarkan hasil dari analisis LQ pada
tahun 2017 terdapat 2 (dua) Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadikan
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan,&
Perikanan sebagai lapangan usaha basis.
Kabupaten/Kota yang memiliki nilai LQ cukup
besar di lapangan usaha Pertanian, Kehutanan,&
Perikanan adalah Kabupaten Barito Kuala dan
Kabupaten Tapin.
Berdasarkan hasil dari analisis LQ pada tahun
2013-2017 terdapat 4 (empat) Kabupaten
yang menjadikan lapangan Pertambangan dan
Penggalian sebagai lapangan usaha basis. Hal
ini disebabkan karena wilayah tersebut berada
di kawasan dengan kandungan bahan tambang
seperti batubara dan besi. Kabupaten Balangan
merupakan kabupaten yang memiliki nilai LQ
yang tertinggi pada lapangan usaha ini, diikuti
kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu, dan Tanah
Laut.
Kabupaten Kotabaru menjadikan lapangan
usaha Industri Pengolahan sebagai lapangan
usaha basis. Hal ini disebabkan karena di
wilayah tersebut terdapat industri pengolahan
seperti industri pengolahan kelapa sawit di
kabupaten Kotabaru. Kotabaru merupakan
kabupaten yang memiliki nilai LQ yang tinggi
pada lapangan usaha ini.
Hanya kota Banjarbaru yang menjadikan
lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan
sebagai lapangan usaha basis. Hal ini
disebabkan karena di wilayah tersebut terdapat
bandara Syamsuddin Noor yang merupakan
satu-satunya bandara dengan rute penerbangan
untuk pesawat besar di Kalimantan Selatan
disebabkan letak kota Banjabaru yang berada
di tengah sehingga sangat strategis menjadi
lokasi untuk pergudangan.
Berdasarkan hasil dari analisis LQ
pada tahun 2013-2017, Kabupaten Banjar,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah yang menjadikan lapangan
usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
22
23
Gambar 4. Lapangan Usaha Dengan Nilai LQ > 1 pada Kabupaten/Kota
dengan Rata-rata LQ < 1
Penutup
Percepatan pertumbuhan ekonomi
Kalimanntan Selatan dapat diupayakan dengan
peningkatan kontribusi lapangan usaha yang
berpotensi dalam peningkatan nilai tambah
dan nilai pembentukan modal. Lapangan usahalapangan
usaha yang berpotensi di Kabupaten/
Kota di Provinsi Kalimantan Selatan dapat
diketahui dengan menggunakan alat analisis
Location Quotient.
Lapangan usaha yang memiliki nilai LQ
tertinggi adalah lapangan usaha Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib dengan nilai LQ 15,37, hal ini dikarenakan
lapangan usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib ada
di seluruh kabupaten/kota se Kalimantan
Selatan. Diikuti oleh lapangan usaha Jasa
Pendidikan dengan nilai LQ 14,99 dan lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
dengan nilai LQ 14,86. Artinya potensi untuk
meningkatkan perekonomian di Kalimantan
Selatan sangat ditunjang oleh lapangan usahalapangan
usaha tersebut. Sektor pertanian
dan lapangan usaha Jasa-jasa merupakan
lapangan usaha yang sangat potensial untuk
dikembangkan.
Yang menarik adalah kabupaten dengan
nilai kontribusi tinggi pada lapangan usaha
tambang dan penggalian justru memiliki LQ
dibawah 1 (LQ < 1), serta sangat jelas terlihat
ketergantungannya hanya pada lapangan usaha
yang dominan.
Jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota,
maka lapangan usaha yang menjadi andalan
dibagi menjadi :
Daftar Pustaka
Ardani, 1992. Analysis of Regional Growth
and Disparity: the Impact Analysis of The Project
on Indonesian Development. Unpublished
Dissertation. USA: University of Pennsylvania
Philadelphia
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
Selatan, 2018. Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Kota di Indonesia 2013-2017.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
Selatan, 2018. Produk Domestik Regional
Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut
Lapangan Usaha 2013-2017.
Lincoln Arsyad, 1999. Ekonomi
Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN
Firman, Achmad, 2007. Analisis dampak
Investasi Sektor Peternakan Terhadap
Perekonomian di Jawa Tengah. http://www.
Pustaka.Unpad.ac.id.
Sjafrizal, 2009. Ekonomi Regional: Teori dan
Aplikasi. Padang: Badouse Media.
Tarigan, 2012. Perencanaan Pembangunan
Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara
Todaro, 2000. Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Tri Widodo, 2006. Peran Sektor Informal
Terhadap Perekonomian Daerah : Pendekatan
Delphi-IO Dan Aplikasi: Journal Of Indonesian
Economy dan Business.
BIODATA PENULIS
Nama
: Mahrita Yanuarty, S.Pi, M.S
NIP : 19710101 199703 2 009
Tempat Lahir : Banjarmasin
Tanggal Lahir : 1 Januari 1971
Pangkat/Gol. : Pembina Tingkat I (IV/b)
Jabatan : Perencana Ahli Madya
Pendidikan : S2 Pengelolaan SDA
Diklat :
- Diklat Perencana Madya, MAP-UGM (2013)
- Diklat KPBU, MPKD-UGM (2018l)
- Dikat PPD-RPJMD, FIA-UB (2019)
Tabel 7. Lapangan Usaha Andalan untuk setiap
Kabputan/Kota di Kalimantan Selatan
24
25
Pesona Matang
Keladan
Aranio, Kabupaten Banjar
Kalimantan Selatan
Pojok
Bappeda
Bappeda Provinsi Kalsel mengikuti rangkaian acara Rapat
Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional 1
RAKORTEK RENBANG
REGIONAL 1
Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis
(Rakortek) Perencanaan Pembangunan Regional 1
yang meliputi 18 Provinsi wilayah Timur digelar
di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur pada
hari Rabu, 04 Maret 2020. Pelaksanaan Rakortek
ini bertujuan agar terbangunnya sinkronisasi
rencana program dan kegiatan antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah yang tertuang
dalam RKPD dan RKP Tahun 2021, dalam rangka
mendukung pencapaian target pembangunan
Nasional.
Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan,
Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES beserta seluruh
Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan beberapa
staff Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
menghadiri acara tersebut.
Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A.,
Ph.D selaku Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia memberikan sambutan dalam acara
pembukaan Rakortek tersebut. “Hampir
semua persoalan menyangkut Daerah apalagi
otonomi Daerah. Beliau menjelaskan bahwa
otonomi Daerah memberikan keleluasaan
bagi Pemimpin Daerah untuk membuat
program kerja masing-masing. Namun
sebagai suatu sistem Kenegaraan dan sistem
Pemerintahan, maka Pemerintah Daerah juga
harus mengkoordinir rencana Pemerintah
Pusat yang dipimpin oleh Presiden” ujarnya.
Kementerian Dalam Negeri berperan
mendorong Pemerintah Daerah mendukung
fokus kerja Pemerintah dalam bentuk
pembinaan dan pengawasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam sambutannya beliau juga
mengatakan “Jangan ada lagi proyek
pengadaan di Daerah yang nyata-nyatanya
berpola terbalik yaitu “Programme follow the
Money”, yang ujung-ujungnya tak dibutuhkan
atau tidak berguna bagi Masyarakat.
Transformasi ekonomi harus dimulai
pada tahun 2020-2024 untuk memberikan
landasan kokoh menuju Indonesia maju.
Untuk mewujudkan sasaran jangka
menengah, RPJMN 2020-2024 memuat
proyek dengan daya Untuk tema RKP 2021
yakni “Meningkatkan Industri, Pariwisata dan
Investasi di berbagai wilayah didukung oleh
SDM, dan Infrastruktur untuk pertumbuhan
berkualitas”.
Provinsi Kalimantan Selatan sendiri
juga mengikuti Desk Kewilayahan yang
berlangsung selama 3 hari yakni dari tanggal
3-5 Maret 2020. Desk Kewilayahan bertujuan
untuk menyinkronkan perencanaan program
dan kegiatan Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung
pencapaian target Pembangunan Nasional
tahun 2021.
Rakortek Renbang Regional yang telah
dilaksanakan saat ini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dalam rangkaian penyusunan
RKP Tahun 2021 dan RKPD Tahun 2021.
Untuk itu, hasil-hasil yang telah disepakati
diharapkan agar dapat dijadikan acuan baik
oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah dalam kebijakan perencanaan
program dan kegiatan pada Tahun 2021.
28
25
BAPPEDA PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
IKUT MEMERIAHKAN
PESTA DURIAN DI KIRAM
PARK
Antusiasme warga Kalimantan Selatan
terlihat saat pesta makan durian gratis di
Kiram Park berlangsung, hal ini dapat terlihat
dari sekitar 43 ribu durian yang telah habis
dalam hitungan menit saja di acara Festival
Durian bersama Gubernur Kalimantan Selatan
H. Sahbirin Noor atau yang lebih akrab disapa
Paman Birin pada hari Sabtu tanggal 18 Januari
2020. Acara makan durian dan buah lokal gratis
ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan melalui Dinas Tanaman
Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel.
Dalam acara Festival Durian, Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan juga ikut
serta untuk memeriahkan acara ini serta
menyumbang sekitar 200 buah durian. Ir. H.
Nurul Fajar Desira, CES selaku Kepala Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan bersama beberapa
staff Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
menghadiri langsung acara Pesta Durian di
Kiram Park tersebut.
Kemeriahan acara Festival Makan Durian
bersama orang Nomor 1 di Kalimantan Selatan
tersebut terlihat sangat berbeda daripada
tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun
ini durian yang dibagikan jauh lebih banyak
yakni total durian yang dibagikan sekitar 43
ribu buah dibandingkan pada tahun lalu hanya
sekitar 15 ribu saja.
Saat acara berlangsung, warga yang
diperkirakan mencapai 24 ribu orang tersebut
terlihat tak sabar ingin menikmati dan
menyerbu durian yang telah disediakan oleh
panitia di atas meja yang terletak di tengah
lapangan setelah Gubernur Kalimantan Selatan
membuka acara makan durian gratis. Antusias
warga terlihat saat memasuki area makan
durian yang telah disiapkan oleh Panitia, bukan
hanya di atas meja namun durian yang masih
berada di dalam mobil truk pun tak luput
menjadi rebutan warga yang ingin mencicipi
durian yang disiapkan oleh Panitia.
“Ya, hari ini saya juga kaget dengan antusias
warga yang datang, dan ternyata daerah kita ini
bukan hanya sebagai penghasil durian, tapi
juga daerah pencinta durian dan Alhamdulillah
hari ini juga kita mendapatkan penghargaan
dari LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia
Dunia) dan penghargaan ini kita persembahkan
untuk rakyat Kalsel,” ujar Gubernur Kalimantan
Selatan dalam sambutannya.
Bukan hanya makan durian gratis,
namun juga Gubernur Kalimantan Selatan
mengadakan kontes durian terbaik untuk
warganya. Selain itu, terdapat juga kontes buah
lokal. Dalam kontes ini terdapat beberapa buah
langka yang dibudidayakan oleh masyarakat
sekitar sehingga warga yang berhadir dapat
mengetahui bahwa Provinsi Kalimantan
Selatan sendiri memiliki beberapa buah lokal
yang langka namun dapat dibudidayakan
dengan sangat baik.
Dari acara ini Gubernur Kalimantan Selatan
yakni H. Sahbirin Noor berhasil mendapatkan
sejumlah penghargaan dari LEPRID (Lembaga
Prestasi Indonesia Dunia). Rekor pertama
diberikan setelah acara dengan tema “Makan
Durian Bersama Paman Birin” dengan
menyajikan durian sebanyak 43 ribu buah serta
dihadiri oleh ±24 ribu warga dari berbagai
daerah di Provinsi Kalimantan Selatan. Ini
merupakan sejarah baru dalam catatan rekor
LEPRID yakni baru pertama kali terdapat ±24
ribu warga berkumpul di satu tempat hanya
untuk menikmati buah durian. Terdapat juga
rekor lainnya yaitu jumlah buah yang berhasil
dikumpulkan sebanyak 42 ribu dan ini juga
tentunya rekor baru yang menjadi catatan
LEPRID. Kedua rekor itu diberikan setelah
Paman Birin melaksanakan Festival makan
durian di Lapangan Wisata Alam Kiram Park.
Kata beliau, Rekor ini dipersembahkan kepada
seluruh warga Kalimantan Selatan yang telah
menjadi penikmat durian.
(Atas) Antusisme warga yang tinggi dalam acara Pesta
Durian di Kiram Park
(Bawah) Pantauan Udara Kiram Park pada acara Pesta
Durian. Hamparan Durian tersusun di tengah lapangan
Kiram Park siap untuk disantap secara gratis oleh warga.
Paman Birin membagikan durian ke masyarakat
30
31
BAPPEDA IKUT SERTA
EVENT BERSEPEDA
JHONLIN RIDE
PT Jhonlin Grup di Kabupaten Tanah
Bumbu, Kalimantan Selatan, telah berhasil
menyelenggarakan event bergengsi yang
berthema Jhonlin Ride, Minggu (23/2/2020).
Dalam Event ini Bappeda Provinsi yang
berjumlah 12 Orang Termasuk Kepala Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan Yaitu. Ir. H. Nurul
Fajar Desira, CES juga ikut berpartisipasi untuk
ikut serta dalam event tersebut yang di bagi
menjadi 2 (dua) kategori yakni kategori Fun 20
KM dan Extrame 100 KM sedangkan Bappeda
Sumua Ikut Kategori Fun 20 KM.
Selain Bappeda juga ada beberapa
dinas provinsi yang ikut dan juga kalangan
masyarakat baik dewasa sampai anak-anak
dan jumlah peserta yang ikut ada sekitar 6500
orang. Bahkan adapula peserta yang hadir dari
luar Kalimantan selatan. Selain itu doorprize
yang di berikan oleh panitia sebesar 500 Jt dan
medali untuk 100 orang yang Finish pertama
dalam kategori Extrame, Selain itu peserta juga
di hibur oleh para musisi lokal di Kalimantan
selatan.
Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin
Noor atau biasa di sapa “Paman Birin”, juga
sangat mengapresiasi terutama bagi panitia
penyelenggara yang sukses melakukan segala
persiapan dan juga untuk para peserta paman
berpesan agar pola hidup sehat salah satunya
bersepeda karena dengan bersepeda kita bisa
menyehatkan badan, mengurangi polusi udara
agar udara yang kita hirup menjadi bersih,
sehat dan yang paling penting adalah kita bisa
saling bersilaturahmi menambah teman.
GEOPARK PENGUNUNGAN
MERATUS MENUJU
UNESCO GLOBAL GEOPARK
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki
deretan Geopark Pegunungan Meratus yang
indah. Saat ini Geopark Pegunungan Meratus
sudah menjadi Geopark Nasional dan telah
menargetkan untuk berstatus Geopark
Internasional di bawah pengakuan UNESCO
pada tahun 2020. Untuk Geopark Pegunungan
Meratus Provinsi Kalimantan Selatan sendiri
telah memiliki sekitar 67 Geosite yang
sudah terindentifikasi yang terbentang di
Pegunungan Meratus.
Diantara 67 Geosite yang dimiliki oleh
Pegunungan Meratus, seluruh Geosite tersebut
masih tetap perlu dipilih lagi untuk menjadi
Geosite unggulan yang akan menjadi prioritas
dalam pengajuan tersebut agar dapat masuk
ke dalam standar Geosite Internasional. Tim
Kementerian ESDM yang akan melaksanakan
survei langsung ke daerah Pegunungan Meratus
agar dapat menilai lagi usulan untuk kelayakan
Pegunungan Meratus sebagai Geopark
Internasional. Setelah itu Kementerian ESDM
menerbitkan sertifikat sebagai dasar usulan
SItus Pegunungan Meratus
Geopark Nasional Pegunungan Meratus agar
menjadi anggota UNESCO Global Geopark
(UGG). Dengan sertifikat yang dikeluarkan
Menteri ESDM itu dapat dipakai untuk menjadi
dasar Kalimantan Selatan menjadi Geopark
Internasional di bawah UGG. Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan juga terlebih
dahulu harus dapat menetapkan 67 Geosite ini
agar dapat menjadi Geoheritage.
Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan beserta jajran
pimpinan Kalimantan Selatan mengikuti Event Bersepeda
Jhonlin Ride
Tim Ekspedisi Geopark melakukan pengamatan pada situs Pegunungan Meratus
32
33
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
optimis Geopark Pegunungan Meratus
dapat menjadi anggota UNESCO Global
Geopark (UGG) karena Pegunungan Meratus
mempunyai banyak keunikan dan keunggulan
lain dibandingkan dengan lima Geopark di
Indonesia yang lebih dulu ditetapkan sebagai
anggota UGG.
Salah satu keunikan dan keunggulan
dari Pegunungan Meratus adalah dimana
Pegunungan Meratus memiliki batuan Ofiolit
tertua di Indonesia yang sudah ada sejak
Paleogen terletak disebuah wilayah yang
jauh dari tepi-tepi konvergensi lempeng.
Pegunungan Meratus tersusun oleh Kelompok
Batuan Ultramafik, Malihan, Melange dan
terobosan yang diperkirakan berumur Yura
(150–200) jtl sampai Kapur Awal/Bawah (100-
150) jtl, dimana batuan ini sebagai batuan
tertua yang menjadi dasar pengendapan dari
semua batuan yang ada di Kalimantan Selatan
dan juga menjadi salah satu batuan tertua
yang tersingkap di Indonesia, yang menjadikan
pengetahuan luar biasa untuk peneliti.
Karena dulunya lempengan dasar laut
yang umurnya 150 juta tahun, sekarang sudah
teranjak ke permukaan dan telah membentuk
jajaran Pegunungan Meratus, itulah yang
menjadikan Pegunungan Meratus sebagai satusatunya
batuan Ofiolit tertua di Indonesia,
yang menjadi lebih spesifik dengan hamparan
ofiolit mulai dari Pulau Sebuku, Pulau Laut, dan
keseluruhan jalur Pegunungan Meratus.
Manfaat besar untuk pariwisata jika
Meratus berstatus geopark internasional, di
antaranya adalah para wisatawan asing dan
peneliti asing makin banyak berkunjung ke
Kalimantan Selatan. Geopark internasional pun
berdampak terhadap peningkatan pariwisata
dan kesejahteraan warga lokal, contohnya
di Geopark Internasional Pegunungan Sewu,
Provinsi Yogyakarta, ada perputaran uang Rp
2 miliar – 4 miliar per tahun pada setiap titik
Geoheritage Pegunungan Sewu hal ini berarti
kesejahteraan masyarakat sekitar sudah
meningkat.
Khusus Geopark Pegunungan Meratus,
memiliki keunggulan karakteristik unik satusatunya
di Indonesia yakni dimana lantai
samudera yang terangkat ke permukaan hingga
membentuk bentang Pegunungan Meratus
dengan lantai samudera yang teranjak. Bukan
hanya itu, terdapat juga batuan tua yang
dulunya harus menyusup ke laut, sekarang bisa
melihat di puncak gunung.
THE NEXT BIG THING,
SASIRANGAN BORDIR
Budaya
Lokal
juga dapat dimanfaatkan menjadi Kerudung,
tas, selendeng, syal dan lain sebagainya.
Banyak pengrajin kain sasirangan yang telah
menyebar di penjuru Kalimantan Selatan, salah
satunya adalah Sasirangan Diyang Kinjut.
Tim Ekspedisi Geopark berfoto bersama di Pegunungan Meratus
Setiap Provinsi di Indonesia tentunya
memiliki kain khas dari daerahnya masingmasing
yang dapat dijadikan cinderamata atau
oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung
ke Provinsinya. Terdapat sekitar 33 kain
tradisional dari berbagai daerah di Indonesia
yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pelestarian kain tradisional
melibatkan Kementerian Perdagangan dan
Kementerian Pariwisata yang menyiapkan
pasar, Kementerian Perindustrian dan Ekonomi
Kreatif, dan Kementerian Koperasi dan UKM
dapat membantu untuk mengembangkan kain
tradisional.
Sasirangan, untuk masyarakat Provinsi
Kalimantan Selatan sendiri tentunya sudah
sangat mengenal kain ini. Kain Sasirangan
bukan hanya dijadikan sebagai baju, namun
Bagi masyarakat Kalsel, tentunya Sasirangan
Diyang Kinjut tidak asing di dengar. Diyang
Kinjut yang sudah berdiri sejak tahun 2012
ini adalah salah satu pengrajin kain sairangan
yang terkenal yang dimiliki oleh Ibu Hj. Henny
Rusilawati. Sebelumnya pemilik usaha kain
sasirangan diyang kinjut adalah seorang perias
pengantin yang memiliki usaha wedding dan
dikenal sebagai Henny Wedding, dan awal
mula ibu Hj. Henny Rusilawati membuat
kain sasirangan adalah pada saat salah satu
pelanggan beliau yang ingin meminta beliau
menyediakan jas berupa kain sasirangan.
Di tengah banyaknya persaingan penjualan
kain sasirangan yang ada di Provinsi Kalimantan
Selatan, Kain Sasirangan Diyang kinjut adalah
pencetus pertama kain sasirangan bordir yakni
dimana kain sasirangan yang biasanya hanya
berupa kain yang dicelupkan dengan perwarna,
34
35
(Kiri Atas) Pemilik Gallery Diyang
Kinjut menunjukkan hasil akhir kain
sasirangan bordir.
(Kanan Atas) Hasil Karya Gallery
Diyang Kinjut yang dipajang dengan
canti pada berbagai patung manekin.
(Kiri Bawah) Detil jahitan bordir
pada kain sasirangan produksi Galeri
Diyang Kinjut.
sekarang dikombinasikan bordiran yang
membuat kain sasirangan menjadi lebih hidup.
Diyang Kinjut sendiri memiliki sekitar 128
pegawai yang terdiri dari membuat motif ke
kain, penjelujur, pewarna kain sasirangan, dan
pembordir kain. Namun seiring berjalannya
waktu, semakin banyak pengrajin kain
sasirangan yang mengkombinasikan dengan
bordiran ditengah Industri fashion yang saat
ini semakin berkembang sangat cepat hingga
membuat beberapa pihak cenderung pragmatis
dan tidak mau berkreasi dalam kompetisi yang
bergerak dinamis.
Ada pihak-pihak yang cukup puas dengan
meniru ide serta hasil karya orang lain dan ada
yang masih tidak kehabisan ide untuk membuat
Kain Sasirangan menjadi lebih baik. Salah
satunya adalah Ibu Hj. Henny Rusmilawati
yang memiliki ide membuat karya untuk tetap
menjadi berbeda dari yang lain, yakni beliau
telah mengkombinasikan kain sasirangan
dengan lukisan.
Awalnya memang sulit untuk diterima
masyarakat dan mengalami beberapa kali
kegagalan, tapi ibu Hj. Henny Rusmilawati tidak
menyerah begitu saja dan jerih payah beliau
akhirnya membuahkan hasil. Kain sasirangan
yang dikombinasikan dengan lukisan cantik ini
dapat diterima oleh masyarakat hingga banyak
pesanan untuk kain sasirangan lukis dan saat
ini beliau telah memiliki 2 orang pelukis yang
handal untuk membuat lukisan di atas kain
sasirangan.
Beberapa Pejabat Provinsi Kalimantan
Selatan juga memesan kain sasirangan dengan
beliau. Pada Hari Pers Nasional, Sasirangan
Diyang kinjut telah dipercaya oleh Gubernur
Kalimantan Selatan untuk membuat sekitar
1500 kain sasirangan untuk memeriahkan
tersebut. Selain itu, Sasirangan Diyang Kinjut
juga pernah membuatkan pesanan hingga ke
Manca Negeri.
Bukan hanya untuk di jual, sasirangan
diyang kinjut juga pernah beberapa kali
mengikuti ajang fashion show hingga menjadi
buah tangan yang khas bagi para pengunjung
lokal maupun Mancanegara dan juga buah
tangan yang dipersembahkan kepada tuan
rumah yang di kunjungi.
Pemilik Diyang Kinjut sendiri adalah
seorang yang sangat ramah terhadap para
pembeli maupun pegwainya. Saat para
pengunjung yang datang ke toko sasirangan
diyang kinjut selain mendapatkan sambutan
yang begitu hangat, mereka juga dapat melihat
langsung bagaimana proses pembuatan kain
sasirangannya, mulai dari membuat pola kain
sasirangan, menjelujur kain hingga proses
pewarnaan dan proses membordir kain
sasirangan diyang kinjut. Bukan hanya itu saja,
disana terdapat 2 orang pelukis andalan diyang
kinjut yang pernah melukis sebanyak 1000
kain dalam waktu 2 bulan saja.
Untuk para pengunjung yang ingin melihat
langsung bagaimana proses pembuatan
sasirangan diyang kinjut dapat langsung
mengunjungi toko sasirangan diyang kinjut
yang hanya memiliki satu tempat yakni
beralamat di Jalan Ahmad Yani, Km 23,700
RT.2 RW.3. No 1, Landasan Ulin Bar., Kec. Liang
Anggang, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
36
37
Trend
Terkini
Working
From
Home
Pentingnya
Masker
& Hand
Sanitizer
Wabah Covid-19 di Indonesia juga telah
mengubah ritme kehidupan warga di berbagai
macam aspek. Anak-anak sekolah diwajibkan
untuk belajar di rumah, transaksi online dan
non tunai semakin bergaung kecang, dan
banyak pegawai yang diwajibkan untuk bekerja
dari rumah. Fenomena bekerja dari rumah ini
lebih sering disebut dengan istilah Working
From Home (WFH). Dengan adanya WFH, tidak
ada lagi waktu untuk transportasi yang banyak
terbuang, dan kita bisa tetap bekerja tanpa
peduli baju apa yang sedang kita pakai di
rumah.
Selain membawa banyak manfaat, WFH
juga bisa berdampak negatif jika kita tidak bisa
menyiasatinya. Beberapa orang mengalami
kesulitan untuk mengatur konsentrasi mereka.
Bekerja dari rumah bisa membuat kita menjadi
bekerja terlalu banyak ketika sedang terlalu
bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini akan berujung pada kejenuhan bekerja.
Sedangkan di tengah pandemi Covid-19 tidak
banyak pilihan yang tersedia untuk mengusir
kerjenuhan dengan mudah.
Dikutip dari Harvard Business Reviews, ada
beberapa cara untuk menyiasati bekerja dari
rumah, di antaranya:
• Bekerja di tempat yang khusus dipersiapkan
untuk bekerja. Tempat yang bebas dari
segala macam distraksi adalah tempat
terbaik untuk bekerja.untuk mendapatkan
fokus maksimal. Hal yang paling mudah
untuk terbebas dari distraksi adalah dengan
menutup pintu ruang kerja kita.
• Membuat jadwal bekerja dan mematuhinya.
Ketika bekerja di kantor, ada batasan
yang jelas antara mana tempat kerja dan
tempat untuk beristirahat. Setelah bekerja
di rumah, batasan ini seolah kabur. Bisa
jadi kita malah menjadi terlalu banyak
bekerja dan berakhir dengan rasa jenuh.
Maka, mematuhi jadwal kerja yang kita
buat sendiri akan membantu kita tetap
bersemangat bekerja di keesokan harinya.
• Mengatur batasan dengan anggota keluarga
di rumah. Seringkali anggota keluarga
menjadi salah satu sumber distraksi
untuk bekerja di rumah. Kehadiran kita di
rumah dan berkumpulnya seluruh anggota
keluarga terasa seperti liburan. Sehingga
diperlukan penanaman pemahaman kepada
anggota keluarga bahwa saat ini kita sedang
bekerja di rumah.
• Merayakan pencapaian. Bekerja di rumah
membuat kita seolah tidak mencapai
apapun dalam pekerjaan. Maka penting
untuk menuliskan kembali pekerjaan apa
saja yang telah berhasil kita selesaikan
di setiap akhir jam kerja. Dengan adanya
catatan tersebut, motivasi dan semangat
kita bisa tetap terjaga selama bekerja di
rumah ketika membacanya kembali.
Untuk memutus rantai penularan virus
corona di masyarakat, Pemerintah Indonesia
mewajibkan menggunakan masker dan setiap
kantor yang beroperasi wajib menyediakan
hand sanitizer.
Masker merupakan alat pelindung
pernafasan yang berfungsi untuk mencegah
zat-zat partikel yang berbahaya masuk
kedalam paru-paru dan tetap menjaga sistem
pernafasan manusia. Salah satu jenis masker
yang saat ini sering digunakan adalah masker
kain.
Untuk penggunaan masker, masyarakat
sudah banyak membuat masker kain. Karena
terbatasnya masker sekali pakai untuk para
pekerja medis yang merawat pasien yang
sudah positif terjangkit corona. Bukan hanya
itu, masker kain juga dapat meminimalisir
pengguanan masker yang hanya digunakan
sekali pakai lalu dibuang, karena masker kain
dapat dicuci dan digunakan kembali.
Masker kain merupakan jenis masker yang
dimana memiliki fungsi yang sama dengan
masker wajah ataupun masker N-95. Munculnya
penggunaan masker kain sebagai penangkal
virus corona yakni adanya anjuran dari WHO
yang sebelumnya penggunaan masker tidak
dianjurkan bagi orang yang sehat. Namun
beberapa penelitian menyebutkan bahwa virus
corona dapat menjangkit pada orang sehat
dengan tidak menimbulkan gejala. Sehingga
dianjurkan oleh WHO untuk menggunakan
masker baik itu yang sakit ataupun tidak,
walaupun saat ini terjadi kelangkaan
masker. Saat ini khususnya di Kalimantan
Selatan banyak sekali masyarakat yang
mulai memproduksi masker dari bahan kain
katun dengan harga yang cukup terjangkau.
Walaupun secara penelitian masih belum
diketahui penggunaannya dalam menangkal
virus corona, setidaknya ada langkah nyata baik
dari pemerintah dan masyarkat untuk memutus
rantai penyebaran virus corona.
Hand Sanitizer merupakan produk yang
dapat berupa cairan, gel ataupun busa yang
berfungsi sebagai pembersih tangan yang
dapat menghambat perkembangan dan
membunuh bakteri dam virus di tangan.
Kandungan yang terdapat dalam hand sanitizer
pada umumnya yakni alkohol, gliserol,
serta bahan pewangi seperti aloevera dan
sebagainya. Hand Sanitizer merupakan produk
yang dapat berupa cairan, gel ataupun busa
yang berfungsi sebagai pembersih tangan yang
dapat menghambat perkembangan bakteri di
tangan.
Hand sanitizer yang dianjurkan yakni
dengan tingkat kandungan alkohol minimal 60
%. Hal tersebut diyakini dapat menghambat
serta membunuh bakteri dan virus ditangan.
Tidak semua bakteri dan virus dapat mati
dengan hanya menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan kadar minimal, karena
ada beberapa jenis bakteri dan virus yang masih
bertahan. Sehingga dengan menggunakan
kadar alkohol yang lebih tinggi dapat
membunuh bakteri dan virus. Namun dampak
yang ditimbulkan yakni kulit mengalami iritasi
dan potensi memicu api sehingga diharuskan
menggosok sampai kering.
Namun menggunakan hand sanitizer tidak
cukup karena penggunaan hanya diperuntukan
pada kondisi tidak terdapat air yang mengalir
disekitar kita, sehingga menerapkan pola
hidup bersih seperti mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dianggapkan cukup
ampuh. Selain menghambat serta membunuh
bakteri dan virus, juga dapat menghambat
pertumbuhan spora bakteri, parasite serta
virus yang cukup
38
39
Wisata
Kalimantan Selatan
memiliki sebuah yayasan
Sahabat Bekantan Indonesia
dimana yayasan tersebut
di bentuk untuk membantu
melestarikan Maskot
Kalimantan Selatan yakni
Bekantan. Di kawasan
stasiun riset Yayasan Sahabat
Bekantan Indonesia ( SBI )
di Pulau Curiak, Marabahan
Baru, Barito Kuala, Kalsel
terdapat Camp Research Tim
Roberts yang merupakan
pusat studi dan penelitian
bekantan serta ekosistem
lahan basah.
Nama Tim Roberts sendiri
telah didedikasikan kepada
pembimbing penelitian
Amalia Rezeki yang menjadi
salah satu pendiri SBI,
sebuah lembaga pelestarian
bekantan dibawah naungan
Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
melalui Balai Konservasi
Sumberdaya Alam Kalimantan
Selatan, yang bernama Prof.
Timothy Roberts Killgour
dari University of New Castle
(UON) - Australia.
Awal mula berdirinya
Sahabat bekantan Indonesia
sendiri adalah di tahun 2013
dibentuklah komunitas anak
muda biasa yang terdiri
dari kumpulan mahasiswa
yang diketuai oleh Amalia
Rezeki selaku dosen muda
Bekantan, Maskot
Kalsel di Ambang
Kepunahan
Destinasi wisata
edukasi
di banjarmasin
41
Wisatawan diberikan panduan sebelum menjelajahi kawasan
Ekowisata Bekantan
Pendidikan Biologi Universitas Lambung
Mangkurat.
Kemudian kegiatan komunitas ini
sebenarnya belum khusus diarahkan ke
hewan Bekantan tetapi lebih kearah Flora dan
Fauna di Kalimantan Selatan karena memang
anggota komunitas disini lebih dominan terdiri
dari anak Biologi. Dari seringnya melakukan
Observaasi kelapangan, anggota SBI mendapati
fakta dari bahwa ternyata maskot Kalimantan
Selatan yakni Bekantan juga masuk dalam
perlindungan Negara yaitu menjadi satwa yang
dilindungi.
setelah itu komunitas ini membangun
konservasi Internasional ke UCN untuk
Observasi Bekantan di Pulau Curiak, Stasiun Riset Bekantan
mengklasifikasikan bekantan sebagai primata
yang hampir punah. SBI sendiri memang
memiliki semangat untuk mengupayakan
kelestarian hewan primata bekantan ini,
dan para anggota SBI sebelumnya juga telah
melihat di Kalimantan belum ada terbentuk
komunitas yang membantu untuk melestarikan
bekantan.
Selama 3 Tahun sebelum menjadi yayasan,
SBI memang lebih banyak bergerak dibidang
sosialisasi dan edukasi. Dari hasil dilapangan
mereka juga telah melakukan survei
kemasyarakat, ternyata banyak yang belum tau
bahwa bekantan adalah maskotnya Kalimantan
Selatan, bukan hanya itu beberapa masyarkarat
bahkan tidak tau ciri ciri bekantan seperti apa
dan masyarakat juga tidak tau bahwa status
konservasi bekantan hampir terancam punah.
Jadi pada saat 3 tahun terbentuknya komunitas
selama perjalananya SBI lebih banyak kearah
Edukasi untuk pengenalan bekantan kepada
masyarakat.
Akhirnya di tahun 2016 Sahabat Bekantan
Indonesia memang dibentuk untuk lebih
mengkhususkan pergerakannya ke bidang
Konservasi dari komunitas tersebut yang
kemudian melegalkan secara resmi menjadi
sebuah yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.
Memang para anggota SBI memiliki semangat
Nasional yang ditebarkan juga ke teman teman
karena ini memang tanggung jawab bersama
sebagai warga Negara untuk menyelamatakan
aset keragaman hayati di Indonesia. Terlebih
lagi hewan primata bekantan ini lebih banyak
Wisatawan asyik berdiskusi dengan pemandu wisata di bawah pohon mangrove
sebaranya di Indonesia dibandingkan 2 Negara
lain seperti Malaysia, dan Brunei Darusallam
yang membuat bekantan menjadi Primata
Andemik Kalimantan.
Selain semangat Nasionalisme yang
ditebarkan oleh SBI, Hal ini juga sebagai bentuk
tanggung jawab para ilmuan. disatu sisi karena
anggota SBI yang dominan dari Pendidikan
Biologi tentunya agar ilmu-ilmu tentang
Biologi Flora dan Fauna yang telah di dapatkan
dapat diimplementasikan sebagai konservasi
berdasarkan acuan hasil dari penelitian.
Tepat pada tahun 2019 SBI mendapatkan
penghargaan dari ASEAN Youth Eco Champions
Award (AYECA) dan penghargaan ini adalah
penghargaan yang paling bergengsi di bidang
lingkungan hidup antar Negara di ASEAN, bukan
hanya itu ini juga menjadi ajang penghargaan
pertamanya di tingkat Internasional. Yang lebih
membanggakan lagi SBI adalah satu-satunya
peserta yang mendapatkan penghargaan
ini sebagai yayasan di Indonesia yang
melestarikan dan membudidayakan flora dan
fauna, karena Negara lain hanya mengangkat
bagaimana cara mendaur ulang sampah dan
limbah di lingkungan.
Menurut Ketua Sahabat Bekantan Indonesia,
perlunya membangun yayan SBI ini juga
bertujuan untuk membantu mengurangi konfil
antara Bekantan dan manusia akibat alih fungsi
lahan, kebakara hutan ataupun perburuan
liar yang terjadi. Edukasi juga penting untuk
dilakukan terutama untuk masyrakat yang
hidup berdampingan dengan habitat bekantan
agar mereka tidak menganggap mereka sebagai
hama dan tidak mempersempit ruang gerak
mereka di alam bebas.
Berdasarkan basisnya pulau curiak ini
untuk pemberdayaan masyarkat. Karena
memang menurut ketua SBI sendiri mereka
tidak bisa bergerak sendiri namun dengan
adanya kebersamaan masyarakat tentunya
mereka juga dapat bergerak lebih luas untuk
melestarikannya dan masyarakat pun akhirnya
merasakan manfaatnya seperti dengan adanya
penanaman pohon mangrove rambai membuat
Penanaman pohon mangrove rambai pada Summer Course
42 43
hasil panen ikan menjadi lebih melimpah
karena memang ikan lebih banyak dan mudah
ditemui disekitaran akar-akar pohon mangrove
rambai.
Dan dari sepanjang tahun, musim-musim
yang paling baik untuk menangkap ikan di
pulau curiak adalah pada bulan mei sampai
bulan juni dan pada saat inilah biasanya
kunjungan banyak berdatangan baik wisatawan
lokal maupun mancanegara. SBI sendiri telah
menyediakan spot dimana para pengunjung
dapat melihat bekantan lebih dekat lagi ,
karena disana memang habitat dari para
bekantan bukan dari pelepas liaran jadi orangorang
dapat melihat langsung bagaimana para
bekantan berinteraksi hingga berenang.
Dengan hadirnya Sahabat Bekantan
Indonesia inu diharapkan agar dapat
membantu masyarakat untuk menumbuhkan
rasa memiliki dan peduli terhadap satwa
ikonkebanggan Provinsi Kalimantan Selatan
ini yang merupakan primate endemic serta
spesies hewan langka yang keberadaannya
sudah terancam punah.
Tentunya ketua Sahabat Bekantan
Indonesia sendiri berharap agar pemerintah
Selain Bekantan, di Pulau Curiak juga dapat ditemui Lutung
Kelabu yang eksotis
dan masyarakat luas dapat saling memberikan
dukungan sehingga dapat menjadi teladan
bagi Provinsi lain untuk menyelamatkan
keanekaragaman hayati ini. Banyak kawasan
kawasan konservasi yang namanya ekosistem
esensial, jadi yang memiliki potensi menjadi
habitat bagi bekantan dan satwa liar dapat
dilindungi.
44
39
Profil
DISIPLIN,
KOMITMEN, DAN
TANPA MENGENAL
WAKTU
Lahir di salah satu Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Selatan, tepatnya di Kota
Kandangan pada tahun 1966 yang popular
dengan kulinernya “KETUPAT KANDANGAN“ dari
seorang ayah yang berprofesi sebagai Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat dan seorang
ibu rumah tangga, Drs. H. HADI PURWANTO,
M.AP atau yang lebih akrab disapa Pak Hadi
ini menyelesaikan pendidikan sampai dengan
Sekolah Menengah Atas di Kota yang berjuluk
Kota Dodol (nama makanan khas daerah
Kandangan) sebelum melanjutkan Pendidikan
di Akademi Pemerintahah Dalam Negeri (APDN)
Banjarbaru pada tahun 1985.
Pada Tahun 1991 beliau mendapatkan
kesempatan untuk melanjutnya pendidikan di
Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dengan
jurusan “KEUANGAN DAERAH”. Dan pada tahun
1996 mendapat kesempatan Kembali mengikuti
Pendidikan di Universitas Indonesia tepatnya
di Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-
FEUI) pada Kursus Keuangan Daerah Angkatan
XIII. Tidak cukup dengan itu saja, ternyata beliau
melanjutkan studi sampai dengan pendidikan
strata II yaitu Magister Adiministrasi Publik.
Pria yang ditugaskan pertama kali di Biro
Keuangan Setda Prov. Kalsel selama 2 tahun ini
ternyata memiliki pengalaman yang terbilang
cukup sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan. Pada tahun 2004 - 2016 beliau
ditugaskan di Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan dimulai sebagai
staf sampai dengan menjabat Kepala Bidang
Pengembangan dan Pendapatan.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris
pada BAPPEDA Provinsi Kalimantan Selatan
pada tahun 2019, beliau sempat menjabat di
beberapa SKPD lainnya yakni sebagai Kepala
Bidang Industri Logam Mesin Elektronik
dan Aneka pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Prov. Kalsel, Kepala Bidang Lalu
Lintas Jalan pada Dinas Perhubungan Prov.
Kalsel serta Kepala Bidang Pemerintahan Desa
pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
Prov. Kalsel.
Wilayah Sekumpul yang terkenal dengan
kehidupan religius, menjadi tempat tinggal
beliau bersama Isteri yang bernama Dra. Hj.
MAINITA ELISNAWATI yang berprofesi sebagai
Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Banjar telah memperoleh 2 orang
putera yang bernama M. ENDY FERDHIAN, SE, Ak
dan M. RIFQI ALFIANNOR, S.Ked.
Sekretaris Bappeda memberikan pengarahan pada
acara apel pagi
Selama lebih dari 1 tahun perjalanan tugas
sebagai Sekretaris BAPPEDA Prov. Kalsel, seluruh
staf di lingkungan Bappeda mengenal beliau
sebagai tipe pejabat yang disiplin yang tidak
segan-segan ikut turun tangan melaksanakan
tugas bersama-sama dengan stafnya. Menurut
beliau bahwa pimpinan tidak harus memberikan
arahan dibelakang meja tapi harus pula turut
hadir berada ditengah-tengah bawahannya agar
terbangun suatu komitmen yang alamiah dan
tidak memaksakan kepada bawahannya.
Ada hal lain yang menarik dari sosok ayah
2 orang putera tersebut yakni dikenal sebagai
pejabat yang bekerja tanpa mengenal waktu.
Dengan kata lain jika berhubungan dengan
tugas maka waktu liburpun dimanfaatkan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal itu
dibuktikan selama bertugas, beliau selalu
berusaha menerjemahkan keinginan Pimpinan
diantaranya memaksimalkan pemanfaatan
Teknologi Informasi untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Bappeda Prov. Kalsel dan juga berinovasi untuk
mewujudkan lingkungan kantor yang tertata
bersih, rapi dan asri.
47
Meratus Kala
Fajar
Jajaran Pegunungan Meratus
Kalimantan Selatan