12.01.2013 Views

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2.1. Sejarah Perusahaan<br />

BAB <strong>II</strong><br />

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN<br />

Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga<br />

yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang<br />

dipakai merupakan singkatan dari nama Bapak Sosrodjojo yang mulai merintis<br />

usaha teh wangi melati pada tahun 1940 di Slawi. Teh wangi melati diperkenalkan<br />

pertama kali bermerek Cap Botol. Tahun 1965 teh wangi melati Cap Botol yang<br />

sudah terkenal di daerah Jawa dan mulai diperkenalkan di Jakarta.<br />

Generasi kedua Sosro dimulai dengan inovasi teh siap minum dengan<br />

pendistribusian secara nasional dan mempunyai kantor di daerah Cakung, suatu<br />

daerah perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi. Pada saat Sosro memasuki<br />

generasi ketiga (1990), dimulai pengembangan usaha minuman ke berbagai<br />

variasi cita rasa, target, segmen, benefit dan kemasan. Cakupan distribusi produk<br />

telah menambah kawasan internasional dan tetap menempati kantor usaha di<br />

wilayah Cakung.<br />

Salah satu dari beberapa pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah<br />

Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang yang berlokasi di<br />

Tanjung Morawa. Perusahaan ini merupakan perusahaan PMDN (Penanaman<br />

Modal Dalam Negeri) yang bergerak di bidang minuman ringan yang tidak<br />

menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna. Perusahaan ini diresmikan<br />

pengoperasiannya pada tanggal 28 Juli 1984 dengan nama PT. Toba Sosro<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Kencono oleh Gubernur <strong>Sumatera</strong> Utara yang pada waktu itu adalah Bapak<br />

Kaharuddin Nasution.<br />

Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan ini berganti nama dari PT. Toba<br />

Sosro Kencono menjadi PT. Reksobudi Adijaya. Hal ini terjadi karena adanya<br />

pergantian mesin produksi, dimana mesin milik PT. Sinar Sosro Kencono dibawa<br />

ke Unggaran (Jawa Tengah) sedangkan mesin penggantinya dibawa dari Jakarta,<br />

sehingga PT. Sinar Sosro Kencono berpindah alamat ke Unggaran. Perpindahan<br />

mesin ini didasarkan pada kapasitas produksi dan permintaan konsumen.<br />

PT. Reksobudi Adijaya hanya 5 tahun beroperasi, karena pada tanggal 1<br />

Januari 2000 terjadi penggabungan (merger) dari seluruh pabrik/perusahaan yang<br />

berada di bawah Sosro Group. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat<br />

asset dan bisnis dibidang minuman ringan dalam rangka menghadapi era<br />

globalisasi perdangangan pasar bebas, sehingga PT. Reksobudi Adijaya berganti<br />

nama menjadi PT. Sinar Sosro dengan status cabang di setiap unit pabrikan,<br />

sedangkan kantor pusat tetap berada di Cakung Jakarta Timur.<br />

berikut :<br />

Pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group adalah sebagai<br />

1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung – Jakarta Timur<br />

2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat<br />

3. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya – Jawa Timur<br />

4. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten<br />

5. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang – Jawa Tengah<br />

6. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar – Bali<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


7. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – <strong>Sumatera</strong><br />

Utara<br />

8. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat<br />

9. PT. Sinar Sosro Palembang<br />

Sehubungan dengan semakin besarnya permintaan pasar terhadap hasil<br />

produksi maka tanggal 7 Juni 2000, diresmikan pemakaian mesin produksi yang<br />

baru (lini <strong>II</strong>) di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang.s Mesin ini merupakan mesin<br />

pertama yang digunakan untuk memproduksi Teh Botol Sosro.<br />

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha<br />

PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang menghasilkan minuman Teh Botol<br />

Sosro berukuran 220 ml, Fuit Tea Botol, Fruit Tea Genggam, dan AMDK (Air<br />

Minum Dalam Kemasan) dengan merek Prima dalam ukuran galon 19 liter.<br />

Sedangkan jenis-jenis produk lainnya diproduksi oleh PT. Sinar Sosro cabang<br />

lainnya.<br />

Pendistribusian produk PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang ini<br />

sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari PT. Sinar Sosro Pabrik SUMUT &<br />

NAD. Perusahaan ini merupakan distributor tunggal produk Sosro untuk kawasan<br />

<strong>Sumatera</strong> dan masih berada di bawah naungan Sosro Group. Bahan baku yang<br />

dipakai untuk memproduksi Teh Botol Sosro adalah teh wangi melati (jasmine<br />

tea), air dan gula pasir. Sistem distribusi Teh Botol Sosro dapat dilihat pada<br />

Gambar 2.1.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


2.3. Lokasi Perusahaan<br />

Gambar 2.1. Sistem Distribusi Minuman Teh Botol Sosro<br />

PT. Sinar Sosro pada dasarnya terdiri atas delapan Pabrik, dan untuk<br />

wilayah <strong>Sumatera</strong> Utara PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang terletak di km 14,5<br />

Tanjung Morawa - <strong>Sumatera</strong> Utara. Dan sebagai kantor pusat dari PT. Sinar Sosro<br />

berada di Cakung - Jakarta Timur.<br />

2.4. Daerah Pemasaran<br />

Pada era 90-an, PT. Sinar Sosro memasuki generasi ke <strong>II</strong>I dengan<br />

pengembangan usaha minuman ke berbagai cita rasa, target, segmen, benefit dan<br />

kemasan. Setelah itu, cakupan distribusi produknya telah merambah ke kawasan<br />

Internasional dan tetap menempati kantor pusat di wilayah Cakung - Jakarta<br />

Timur.<br />

PT. Sinar Sosro<br />

Fabrikan<br />

PT. Sinar Sosro<br />

Penjualan<br />

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapat produk terbaik<br />

dengan mutu tetap terjaga, maka Sosro melakukan langkah sertifikasi produk.<br />

Saat ini, setiap produk Sosro dijamin halal oleh POM MUI dan dengan standar<br />

higienis yang dijamin DEPKES RI. Adapun kualitas pengolahan dan produknya<br />

terjaga melalui sertifikasi ISO 9001 : 2000.<br />

Pelanggan<br />

Pemakai langsung dan<br />

tak langsung<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


2.5. Proses Produksi<br />

Untuk menghasilkan produk minuman Teh Botol Sosro, pabrik PT. Sinar<br />

Sosro ditunjang oleh tiga bagian utama, yaitu :<br />

1. Air, merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol<br />

Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan<br />

Air, karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti:<br />

Sanitasi tangki, boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk<br />

keperluan mandi.<br />

2. Teh, digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh wangi<br />

melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan<br />

bunga melati yang baru mekar.<br />

3. Gula, Standar gula yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro<br />

mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (° brix merupakan<br />

persentase sukrosa yang terkandung pada gula)<br />

b. Standar Mutu Teh<br />

Standar Mutu Teh adalah teh wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari<br />

teh hijau yang dicampur dengan bunga melati yang baru mekar yang didatangkan<br />

dari Perkebunan Teh di Slawi – Jawa Tengah.<br />

c. Standar Mutu Gula<br />

Standar gula yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro<br />

mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (° brix merupakan persentase<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


sukrosa yang terkandung pada gula). Gula didatangkan dari Inggris, Thailand,<br />

Malaysia dan lain-lain.<br />

2.5.1. Bahan yang Digunakan<br />

Bahan yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro untuk menghasilkan Teh<br />

Botol Sosro, akan dikelompokkan berdasarkan proses produksinya, yaitu :<br />

Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam<br />

proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik<br />

maupun kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkan<br />

produk jadi.<br />

Bahan Tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses<br />

produksi untuk memberikan nilai tambah pada suatu produk dimana komponen ini<br />

tidak dapat dibedakan secara jelas dengan produk akhirnya.<br />

Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses<br />

produksi yang digunakan langsung atau tidak langsung dalam suatu proses<br />

produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan tetapi bahan itu tidak ikut<br />

pada proses produksi.<br />

a. Bahan Baku<br />

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan sebagai bahan utama<br />

dalam proses produksi. Berikut ini adalah data bahan baku yang digunakan dalam<br />

pembuatan minuman Teh Botol Sosro dan kegunaannya masing – masing.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


1. Air<br />

Air merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol<br />

Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan Air,<br />

karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti: Sanitasi tangki,<br />

boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk keperluan mandi.<br />

Air yang digunakan berasal dari 2 sumur bor yang mempunyai kedalaman 200 m<br />

dari permukaan tanah. Sebelum digunakan, air sumur bor ini mendapat perlakuan<br />

pendahuluan terlebih dahulu, tujuannya untuk menurunkan tingkat kesadahannya.<br />

Karena tingkat kesadahan dapat merusak kesehatan yang pada akhirnya akan<br />

merugikan perusahaan, selain tingkat kesadahan yang tinggi dapat menyebabkan<br />

kerak pada mesin dan peralatan yang digunakan.<br />

2. Teh<br />

Teh yang digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh<br />

wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan<br />

bunga melati yang baru mekar. Digunakan bunga melati yang baru mekar karena<br />

bunga yang baru mekar akan menimbulkan wangi yang maksimal sehingga akan<br />

mempengaruhi aroma pada proses pembuatan teh wangi melati. Teh wangi melati<br />

ini didatangkan dari PT. Gunung Slamet, Slawi, Tegal (Jawa Tengah) yang setiap<br />

kemasannya 25.5 kg/goni.<br />

3. Gula<br />

Untuk keperluan produksi, PT. Sinar Sosro Indonesia menggunakan gula<br />

yang didatangkan dari Inggris, karena untuk saat ini gula yang berasal dari Inggris<br />

yang memenuhi standar PT. Sinar Sosro. Standar gula yang digunakan untuk<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


pembuatan Teh Botol Sosro mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (°<br />

brix merupakan persentase sukrosa yang terkandung pada gula) dan kemasannya<br />

50 kg/goni.<br />

b. Bahan Penolong<br />

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses produksi<br />

untuk melengkapi dan memperbaiki mutu produk serta merupakan bagian dari<br />

produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut:<br />

1. Filter Aid (Celaton)<br />

Tepung yang digunakan pada cosmos filter untuk menyaring Teh Cair<br />

Pahit dan sirup sehingga berwarna bening.<br />

2. Chlorine<br />

Digunakan untuk proses pengolahan air untuk membunuh bakteri,<br />

membilas botol dan sanitasi peralatan.<br />

3. Pasir Silika<br />

Digunakan sebagai media penyaring pada sand filter pada proses<br />

pengolahan air agar dapat menyaring benda – benda asing yang terlarut<br />

dalam air yang diolah.<br />

4. Kaustik Soda (NaOH)<br />

Produksi / Supplier : PT. Duta Kimia dan Mkarindo Jaya Chemical<br />

Kemasan : 25 kg / Zald<br />

Pemesanan : 1000 kg per bulan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Digunakan pada saat proses pencucian botol pada bottle washer sebagai<br />

deterjen.<br />

c. Bahan Tambahan<br />

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan langsung atau tidak<br />

langsung dalam rangka memperlancar proses produksi tetapi tidak ikut dalam<br />

produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah sebagai berikut:<br />

1. Botol<br />

Botol merupakan kemasan untuk menyimpan teh cair manis. Botol juga<br />

berfungsi sebagai pengenal produk (brand image).<br />

Produksi : PT. Mulia Glass<br />

Jenis : Botol Teh Botol Sosro Ukuran 220 ml<br />

Kemasan : Botol Kosong dan Palet Botol<br />

2. Crown Cork<br />

Crown Cork digunakan sebagai penutup botol agar teh cair manis tidak<br />

tumpah saat didistribusikan. Pada crown cork sudah tercantum merek<br />

perusahaan.<br />

Produksi : PT. Ancol Terang<br />

Jenis : Crown Cork TBS<br />

Bahan Baku : Tin Free Steel<br />

Lapisan dalam Crown Cork : PVC (Poly Vinyl Chlonide)<br />

Kemasan : Dus Karton dengan ukuran 500 x 330 mm<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


3. Krat<br />

Satuan produksi minuman ringan adalah krat. 1 krat berisi 24 botol Teh<br />

Botol Sosro.<br />

Produksi : PT. Mulia Glass<br />

Jenis : TBS Krat Merah<br />

4. Ink Solution<br />

Ink (tinta) digunakan sebagai bahan untuk mencetak kode produksi untuk<br />

setiap botol.<br />

2.5.2. Uraian Proses<br />

Uraian proses yang diberikan adalah uraian proses produksi pembuatan<br />

Teh Botol Sosro. Sebelum proses pembuatan Teh botol Sosro dimulai dilakukan<br />

pengolahan air (Water Treatment) terlebih dahulu karena air merupakan faktor<br />

penentu dalam proses pembuatan minuman Teh botol Sosro.<br />

Water Treatment adalah proses penanganan air untuk pemurnian terhadap<br />

kandungan-kandungan di dalam sumur baik yang bersifat kimia dan fisika.<br />

Maksud dan Tujuan dilakukan proses Water Treatment adalah agar diperoleh air<br />

yang jernih, tanpa rasa & warna sesuai standar<br />

2. Proses Pembuatan Teh Cair Pahit (TCP)<br />

Teh wangi melati (Jasmine Tea) dimasukkan ke dalam extract tea tank<br />

dari pintu sisi belakang tanki yang ditutup rapat kemudian air dari buffer tank<br />

<strong>II</strong>I dialirkan melalui plateheat exchanger yang akan mendidihkan air sampai<br />

suhunya 105ºC. Penyeduhan ini dilakukan dengan selama 60 menit pada suhu<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


90 ºC dan tujuannya untum mengextract kandungan tanin dalam teh, karena<br />

tanin merupakan komponen teh yang mempengaruhi warna, aroma, dan rasa<br />

pada teh. Setelah penyeduhan selesai, extract tea tank langsung memisahkan<br />

ampas tehnya karena di dalam extract tea tank terdapat saringan ynag terbuat<br />

dari kasa. Teh yang telah terpisah dari ampasnya akan mengalai penyaringan<br />

tahap awal yang tujuannya adalah untuk memisahkan kotoran kasar lainnya.<br />

Penyaringan ini terjadi didalam Niagara filter yang kemudian dilanjutkan<br />

dengan penyaringan tahap kedua dengan filtrox filter yang mempunyai 30<br />

lapisan dengan ukuran 0.4 mikron. Penyaringan ini tujuannya untuk<br />

menyaring teh cair pahit (TCP) dari material halus sehingga akan diperoleh<br />

TCP yang sesuai dengan standar sosro.<br />

3. Proses Pembuatan Sirup<br />

Gula dimasukkan sebanyak 500 kg/batch kedalam sugar dissolver tank<br />

melalui pengumpan lalu dicampur dengan air panas dengan suhu 105ºC. Air<br />

yang digunakan adalah air softener yang dilewatkan melalui Plat Heat<br />

Exchanger (PHE) dengan temperatur keluar 70 – 80 0 C. Proses yang terjadi di<br />

Plat Heat Exchanger (PHE) adalah proses pertukaran atau perpindahan panas<br />

antara steam temperatur tinggi dan air softener bertemperatur rendah.<br />

Proses pemasakan gula dilakukan di dalam hopper lalu dipompakan ke<br />

desorver tank berfungsi sebagai tempat pelarutan dan pengadukan gula. Di<br />

desorver tank penambahan air softener dilakukan.<br />

Proses berlangsung selama 30 menit dengan suhu sekitar 60 – 80 ºC.<br />

Setelah menjadi sirup, larutan dialirkan ke Niagara filter untuk penyaringan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


tahap awal yang bertujuan untuk menyaring partikel kecil dan menjernihkan<br />

sirup. Sirup dialirkan ke softener untuk menghilangkan kesadahannya. Sirup<br />

yang telah jernih dialirkan ke buffer syrup.<br />

4. Proses Pembuatan Teh Cair Manis (TCM)<br />

Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di mix tank dalam keadaan panas.<br />

Kapasitas mix tank 6200 liter yang dilengkapi dengan pemanas yang<br />

berbentuk spiral menggunakan media steam dan thermometer. Temperature di<br />

dalam mix tank berkisar 90 – 95 0 C dilakukan pengendalian kualitas standar<br />

produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair. Campuran sirup dan TCP<br />

filtrate volume 5000 liter dikirim ke mix tank dengan lama waktu berkisar 45<br />

– 60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Pada saat volume 1000 liter, dengan<br />

menjalankan pompa transfer syrup di transfer dengan volume 1000 liter dari<br />

buffer tank. Operator QC mengambil sample melalui kran melalui mix tank<br />

untuk diukur tingkat kemanisannya di laboratorium QC. Penentuan tingkat<br />

kemanisan dilakukan dengan menggunakan refractometer. Warna disuaikan<br />

dengan warna yang telah menjadi standar sosro, dimana standar warna sosro<br />

ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna B<br />

gelap dan standar warna C lebih gelap dari B. Standar warna yang dipakai<br />

adalah standar warna B + yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan<br />

tingkat kemanisan teh sesuai dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer<br />

ke bottling line dengan lama waktu berkisar 90 menit maka dilanjutkan<br />

dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


tidak masuknya benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat<br />

mempengaruki produk akhir.<br />

5. Pembotolan<br />

TCM yang dihasilkan dikemas dalam botol kaca yang mempunyai volume 220<br />

ml. Karena investasi untuk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip<br />

pengembalian botol (returnable bottle), artinya konsumen hanya memnbeli<br />

isinya saja tidak dengan botolnya. Proses pembotolan (bottling line) dapat<br />

dilihat pada gambar 2.6. Didalam gudang Peti Botol ini, botol dipisahkan dari<br />

crate secara manual oleh operator, kemudian botol dan crate disortir.<br />

Tujuannya adalah untuk memisahkan botol yang sangat kotor, botol yang<br />

tidak terlalu kotor dan botol yang masih layak digunakan, Proses yang terjadi<br />

pada pembotolan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Botol kosong dari PB (Peti Botol)<br />

Manual Depalitizer<br />

Decrater<br />

Botol Kosong Crate Kosong<br />

Botol washer<br />

Light Inspection Botol Kosong<br />

Filler& Crowner<br />

Light Inspection TBS<br />

Printer<br />

Crater<br />

Manual Palletizer<br />

Gudang PI (Peti Isi)<br />

Botol asing,<br />

Sompel,karat,<br />

Botol kusam<br />

TBS kurang dari<br />

220 ml<br />

Gambar 2.6. Jalur Pembotolan (Bottling Line)<br />

Crate washer<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


a. Pensortiran Botol<br />

Peti berisi botol kosong kotor dibawa dari gudang dengan memakai<br />

forklift. Botol dipisahkan dari peti memakai mesin autz packer. Mesin<br />

mengambil botol kosong dari peti dan meletakkanya di chain conveyor.<br />

Pada tahap awal operator akan mensortir botol. Botol –botol kotor berat,<br />

kena cat, pecah , berjamur / lumut akan disisihkan. Untuk botol kotor<br />

berat, berjamur, kena cat yang masih bisa digunakan akan dibersihkan<br />

secara manual.<br />

b. Pencucian Botol<br />

Botol yang lewat penyortiran dibawa chain conveyor ke mesin washer.<br />

Proses pencucian botol pada mesin washer terdiri dari beberapa tahap<br />

pencucian dengan tujuan agar botol bersih dan steril. Tahapan yang<br />

dilakukan adalah sebagai berikut :<br />

a. Preposition Spraying<br />

Tahap ini merupakan tahap pembasahan awal dimana botol akan<br />

disemprot dengan air yang tujannnya adalah untuk menghilangkan<br />

kotoran yang mudah lepas.<br />

b. Preposition Soaking<br />

Tahap ini botol mengalami pencelupan yang tujuannya untuk<br />

melunakkan kotoran yang tidak mudah lepas dapat terlepas dengan<br />

mudah.<br />

c. LYE I<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Tahap ini disebut juga tahap penyabunan dimana larutan yang<br />

digunakan sebagai bahan sabun adalah NaOH. Botol mengalami<br />

pencelupan dan penyemprotan dengan air yang berkekuatan tinggi.<br />

d. LYE <strong>II</strong><br />

Tahap ini botol akan mengalami pembilan tahap awal. Tujuan proses<br />

ini untuk membersihkan botol dari kotoran-kotoran yang masih<br />

melekat pada permukaan botol.<br />

e. Hot Water I<br />

Tahap ini dilakukan dengan pembilasan sisa NaOH dengan suhu<br />

tinggi. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan<br />

mikroba lainnya yang tahan terhadap panas. Pembilasan dilakukan<br />

dengan cara penyemprotan air panas pada bagian luar dan dalam botol.<br />

f. Hot Water <strong>II</strong><br />

Tahap ini botol mengalami penyemprotan ulang pada bagian luar dari<br />

dalam botol dengan air panas sehingga botol benar-benar bersih dari<br />

larutan sabun dan mikroba.<br />

g. Fresh Water<br />

Tahap ini botol disemprot dengan air segar yang panas untuk<br />

mensterilisasi dan untuk memastikan kebersihan, botol sehingga botol<br />

yang keluar dari mesin pencuci benar-benar dalam keadaan bersih dari<br />

kotoran dan bakteri.<br />

Proses pencucian botol dilakukan dengan membuat laju alir air berlawanan<br />

dengan masuknya botol. Hal ini bertujuan untuk menghemat energi dan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


efisiensi penggunaan air. Pencucian krat kosong dilakukan dengan<br />

menggunakan mesin crate washer. Air yang dipakai berasal dari hot water<br />

I, dimana prinsip pencuciannya hanya penyemprotan bagian luar dan<br />

dalam krat. Setelah bersih krat masuk ke crater yaitu mesin yang<br />

digunakan untuk pengemasan produk jadi.<br />

a. Light Inspection I<br />

Tahap ini dilakukan dengan pemeriksaan terhadap botol bersih secara<br />

visual setelah dicuci pada mesin bottle washer. Botol diperiksa dengan<br />

latar belakang layar putih yang diterangi cahaya lampu. Pemeriksaan ini<br />

dilakukan oleh operator yang bergantian. Pemeriksaan ini meliputi<br />

pemeriksaan botol kusam, botol karat, botol asing dan botol somplak.<br />

Botol yang lolos dari penyortiran ini akan dibawa conveyor menuju mesin<br />

filler untuk diisi dengan TCM.<br />

b. Pengisian Teh Cair Manis ke Botol<br />

Teh manis yang berada di Mix Tank dan telah memenuhi standar akan<br />

dialirkan ke mesin filter. Namun sebelum sampai ke mesin filter,<br />

dilakukan penyaringan di bagian filter yang tujuannya sebagai<br />

penyaringan tambahan untuk memastikan tidak masuknya benda asing<br />

pada saat disirkulasi. Kemudian teh cair manis di Pasteurizer. Proses<br />

Pasteurizer ini bertujuan untuk menaikkan suhu teh cair manis walaupun<br />

ketika di Mix Tank, suhunya tetap dijaga konstan. Namun ketika dialirkan<br />

ke mesin filter diperkirakan terjadi kehilangan panas pada saat perjalanan.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Pada saat pengisian, teh cair manis dan botol dalam keadaan bersuhu<br />

tinggi hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri yang terdapat di<br />

udara bebas yang dapat masuk ke dalam botol. Metode inilah yang<br />

menyebabkan Teh Botol Sosro dapat awet dalam jangka waktu setahun<br />

meskipun tanpa penambahan zat pengawet.<br />

c. Pemberian Tutup Botol (Crown Cork)<br />

Pemasangan tutup botol dilakukan dengan menggunakan crowner. Mesin<br />

crowner sebelumnya akan mensterilkan crown cork dengan sistem UV.<br />

Teh botol dalam keadaan panas langsung ditutup dengan menggunakan<br />

mesin crowner.<br />

d. Light Inspection <strong>II</strong><br />

Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses light inspection I, hanya<br />

berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja. Light Inspection botol isi<br />

dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang<br />

dari 220 ml, crown cork yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol<br />

retak dan adanya benda asing dalam botol. Selector akan memeriksa<br />

secara visual botol yang lewat didepannya.<br />

e. Pencetakan Kode Produksi<br />

Botol yang berisi TCM dibawa oleh chain conveyor ke ink jet untuk<br />

mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada leher botol. Printer<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


akan mencoba secara otomatis berdasarkan sensor yang terdapat di bagian<br />

atas chain conveyor. Sensor ini akan mendeteksi adanya botol ketika sinar<br />

infra merah yang ditembakkan sensor mengenai crown cork. Pemberian<br />

kode produksi bertujuan untuk memudahkan menelusuri asal-usul Teh<br />

Botol Sosro jika kemudian hari terdapat masalah.<br />

Dengan adanya kode produksi maka operator yang bertanggung jawab<br />

pada pembuatan produk dan asal pabrik bottler dapat diketahui. Kode<br />

produksi tersebut terdiri dari 2 baris masing-masing terdiri dari 6 digit.<br />

200808 Tanggal kadaluarsa 20 Agustus 2008<br />

J1020C J : Kode PT. Sinar Sosro cab. Deli Serdang<br />

f. Pencucian Peti Botol (Krat)<br />

10 20 : Jam dan menit produksi<br />

C : Formasi produksi/regu<br />

Peti botol yang telah kosong dibawa ke mesin crate washer dengan<br />

menggunakan conveyor. Proses pencucian krat dilakukan dengan<br />

penyemprotan air bertekanan yang disemprotkan pada krat yang berjalan<br />

melalui conveyor. Krat yang telah bersih selanjutnya dibawa oleh<br />

conveyor ke mesin crater.<br />

g. Crater<br />

Setelah pengkodean selesai, maka botol akan dimasukkan ke dalam krat<br />

dengan menggunakan mesin crater.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


h. Penyimpanan dan Masa Inkubasi<br />

Setelah kode produksi dicetak, Teh Botol Sosro (TBS) dimasukkan ke<br />

dalam peti botol (krat) oleh mesin crater. Dalam satu krat terdiri dari 24<br />

botol. Peti berisi disusun di atas pallet sebanyak 60 buah, kemudian<br />

dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi<br />

peti isi disusun per batch produksi dan diberi nomor batch produkai, nama<br />

kepala regu (supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi. Sebelum<br />

dipasarkan, TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari. Setelah masa<br />

inkubasi selesai TBS diperiksa kembali apakah ada terjadi perubahan pada<br />

TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi, bau, perubahan<br />

warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS maka akan<br />

dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.<br />

2.6. Mesin dan Peralatan<br />

PT. Sinar Sosro dalam memproduksi Teh Botol Sosro menggunakan mesin<br />

dan peralatan produksi otomatis dan semi otomatis yang terdiri dari :<br />

2.6.1. Mesin<br />

- Bagian Water Treatment<br />

a. Sand Filter<br />

Tinggi Tangki : 180 cm<br />

Diameter Tangki : 81 cm<br />

Kapsitas Tangki : 3000 liter<br />

Isi Media : Pasir kuarsa<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Kegunaan : Untuk menyaring material berat dari air sumur<br />

Cara kerja : Air dialirkan melalui tangki melalui lubang pemasukan<br />

b. Carbon Filter<br />

Tinggi Tabung : 180 cm<br />

Diameter tabung : 81 cm<br />

Kapasitas : 3000 liter<br />

Isi Media : Carbon Aktif<br />

Berat Carbon : 525 kg<br />

yang terdapat di dinding bagian atas tangki yang berisi pasir.<br />

Di bagian dasar dalam tabung terdapat tabung besi anti karat<br />

berlubang banyak. Material kasar yang lolos dari<br />

pengendapan di sumur reservoir akan tertahan di lapisan<br />

pasir yang mempunyai kerapatan tinggi.<br />

Kegunaan : Untuk menyaring material halus, bau, warna alami dari air<br />

sumur agar menjadi bening dan tidak berbau.<br />

Cara kerja : Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter, yang<br />

c. Softener<br />

Tinggi Tangki : 180 cm<br />

Diameter Tangki : 81 cm<br />

Kapasitas Tangki : 2000 liter<br />

membedakan adalah zat penyaring yang digunakan yaitu :<br />

serbuk arang karbon (hidrodorco) yang fungsinya untuk<br />

menahan karbon aktif supaya tidak dibawa air.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Isi Media : Amberlite Resin<br />

Volume Resin : 1500 liter<br />

Kegunaan : Untuk menghilangkan kesadahan air<br />

Cara kerja : Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter dan<br />

a. Buffer Tank<br />

carbon filter, yang membedakan adalah zat penyaring<br />

yang digunakan yaitu : serbuk resin penukar ion<br />

Kegunaan : Untuk menyimpan cadangan air sebelum digunakan untuk<br />

- Bagian Kitchen Tea<br />

1. Sugar tank<br />

Kapasitas : 1500 liter<br />

pembuatan sirup, TCP, TCM, Freso, AMDK dan<br />

pnambahan air untuk Post Caustic.<br />

Kegunaan : Untuk membuat sirup gula<br />

Cara kerja : Gula dan air dimasukkan melalui pengumpan dan<br />

2. Extract Tea Tank<br />

Kapasitas : 6000 liter<br />

dipompa masuk ke dalam tangki. Koil panas yang<br />

melingkar di sekeliling tangki akan mendidihkan larutan<br />

air gula hingga homogen. Panas koil diperoleh dari uap<br />

yang berasal dari boiler.<br />

Kegunaan : Untuk menyeduh daun teh menjadi extract<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Cara kerja : Daun teh yang dimasukkan melalui feeding berupa pintu<br />

3. Mix Tank<br />

yang terdapat di dinding tangki. Pintu ditutup dan dikunci<br />

dengan pengunci ulir. Setelah daun teh dimasukkan<br />

kemudian kran pemasukan air panas dibuka yang<br />

mengalirkan air mendidih berasal dari plate heat<br />

exchanger.<br />

Kapasitas : 6000 liter<br />

Kegunaan : Untuk tempat mencampur sirup dan teh cair pahit menjadi<br />

teh cair manis.<br />

Cara kerja : Extract Tea dan sirup yang telah disaring akan dialirkan<br />

ke Mix Tank untuk dicampur. Pertama sekali dimasukkan<br />

sirup yang kemudian disusul extract Tea dan diukur<br />

kemanisannya. Koil yang terdapat di sekeliling Mix Tank<br />

akan mempertahankan suhu teh cair manis tetap dalam<br />

kondisi panas.<br />

4. Plate Heat Exchange (PHE)<br />

Merk : Alva Laval<br />

Type : M6-MFM<br />

Kegunaan : Menghasilkan air panas untuk bahan baku penyeduhan<br />

daun teh.<br />

Cara kerja : Di dalam mesin terdapat plate yang disusun selang-seling,<br />

di dalam plate terdapat saluran uap panas untuk<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


5. Cosmos Filter<br />

Merk : Seitz<br />

mengalirkan uap dari boiler. Air segar yang telah melalui<br />

penyaringan di water treatment akan mengalir melaului<br />

sela-sela plate. Ketika mengalir air akan menyerap panas<br />

plate hingga air mendidih.<br />

Kegunaan : Untuk memfilter koloid yang berukuran lebih besar dari 4<br />

mikron.<br />

- Bagian Bottling Line<br />

1. Decrater<br />

Merk : KHS-Jerman<br />

Type : Innopack PP A1 – 1400<br />

Kapasitas : 750 krat/jam<br />

Kegunaan : Untuk mengeluarkan botol kosong dari krat.<br />

Cara kerja : Krat yang diletakkan ke roller dan didorong menuju<br />

2. Bottle Washer<br />

Merk : Seinz Penta<br />

mesin. Krat akan mengenai tuas yang berfungsi sebagai<br />

switch yang akan menghidupkan decrater untuk bergerak<br />

mengambil botol kosong dari krat.<br />

Type : VB Vontana Jerman<br />

Kapasitas : 22.500 krat/jam<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Kegunaan : Untuk proses pencucian botol sebelum pengisian TCM<br />

Cara kerja : Mesin pencuci botol beroperasi secara bertahap. Tenaga<br />

3. Filler<br />

Merk : Strok<br />

Type : TCMO 080128<br />

Kapasitas : 22.500 krat/jam<br />

penggerak yang digerakkan oleh motor elektronik di<br />

transfer ke roda-roda gerigi melalui sebuah alat pengatur<br />

(regulating drive) dan reduction gear.<br />

Kegunaan : Untuk mengisi teh cair manis ke dalam botol<br />

Cara kerja : Botol yang berada di mulut mesin akan diputar oleh<br />

4. Crowner<br />

pendorong sampai kedudukannya. Selanjutnya dudukan<br />

yang bekerja otomatis akan menaikkan botol ke katup<br />

pengisian menggunakan tekanan spring/per ulir.<br />

Bersamaan dengan berjalan melingkarnya botol dengan<br />

teh cair manis selama waktu yang telah ditentukan.<br />

Setelah diisi botol akan diturunkan kembali, setelah turun<br />

botol akan didorong ke chain conveyor untuk dibawa ke<br />

mesin crowner.<br />

Merk : Goudsmit<br />

Type : TCMO 080128<br />

Kapasitas : 22.500 krat/jam<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Kegunaan : Untuk menutup botol dengan crown cork.<br />

Cara kerja : Crown cork dimasukkan ke bagian atas mesin. Crown<br />

5. Ink Jet Printer<br />

cork itu akan secara otomatis tersusun di relnya yang<br />

dapat memegang satu crown cork setiap waktunya. Botol<br />

yang otomatis akan terpasang ke botol.<br />

Merk : Marconi data sistem ink<br />

Type : Excel/ 170i/ AF<br />

Kapasitas : 22.500 krat/jam<br />

Kegunaan : Untuk mencetak kode produksi di dinding botol<br />

Cara kerja : Botol yang dibawa oleh chain conveyor akan diletakkan<br />

6. Crater<br />

Merk : KHS-Jerman<br />

dengan mesin pencetak dengan sinar infra merah tepat di<br />

bagian sisi botol. Jika sensor menerima pantulan sinar<br />

yang mengenai sisi botol maka secara otomatis akan<br />

menyemprotkan tinta sesuai dengan format yang telah<br />

ditentukan di layar mini monitor printer yang berisi<br />

tanggal kadaluarsa, jam dan menit produksi.<br />

Type : Innopack PP E1-1400<br />

Kapasitas : 22.500 krat/jam<br />

Kegunaan : Untuk mengisi Teh Botol Sosro ke dalam krat<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Cara kerja : Botol dibawa menuju mesin menggunakan chain<br />

2.6.2. Peralatan<br />

conveyor. Di mulut mesin terdapat penggerak yang lain<br />

mengatur botol hingga tersusun persegi panjang<br />

berukuran 4x6 botol. Sensor kemudian akan<br />

menggerakkan lengan crater untuk mengambil botol.<br />

Udara akan dipompa ke slave hingga slave akan<br />

menyempit dan menjepit botol. Botol yang telah terjepit<br />

kemudian akan diangkat dan dimasukkan ke dalam krat.<br />

Peralatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam perusahaan.<br />

Peralatan yang digunakan adalah :<br />

1. Forklift<br />

Merk : Komatsu<br />

Kapasitas : 3.5 ton<br />

Fungsi` : Membawa dan menyusun peti isi yang disusun di atas<br />

2. Chain Conveyor<br />

pallet dari produksi ke gudang barang jadi dan dari<br />

gudang barang jadi ke truk dan membawa karung-karung<br />

gula dan teh.<br />

Jenis : Metal Plate<br />

Lebar : 20 cm<br />

Tinggi : 125 cm<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Fungsi : Membawa botol melewati seluruh unit mesin pada<br />

3. Reservoir<br />

bottling line.<br />

Kapasitas : 120 cm 3<br />

Fungsi ` : Bak penampungan dan cadangan air sumur.<br />

2.6.3. Utilitas<br />

Selain mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan<br />

proses produksi sehari-hari, digunakan juga sarana pendukung operasi pabrik<br />

(utilitas) yaitu : segala kelengkapan yang berhubungan dengan jalannya proses<br />

produksi dan kebutuhan yang diperlukan.<br />

berikut :<br />

Unit-unit pendukung pada PT. Sinar Sosro , dapat dikategorikan sebagai<br />

1. Pembangkit listrik, yang diperoleh dari jaringan PLN dengan beban<br />

tersambung sebesar 900 KVA dan 1 Generator Set (genset) dengan<br />

kapasitas 330 KVA.<br />

Tenaga listrik ini digunakan sebagai :<br />

- Penggerak mesin dan peralatan produksi<br />

- Penerangan lingkungan pabrik<br />

2. Mesin air, yang digunakan untuk memompa air dari sumur bor ke dalam<br />

tangki penampungan air. Kebutuhan air ini digunakan sebagai :<br />

- Bahan baku untuk memproduksi Teh Botol Sosro<br />

- Keperluan service peralatan dan karyawan di pabrik<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


- Keperluan seluruh bagian-bagian pabrik<br />

3. Bengkel (Work Shop), digunakan untuk membantu kelancaran proses<br />

produksi. Fungsi Bengkel (Work Shop) digunakan untuk mendukung dan<br />

membantu kelancaran proses produksi :<br />

Bengkel (Work Shop) dipergunakan sebagai :<br />

- Untuk memperbaiki mesin atau peralatan yang rusak<br />

- Tempat penyimpanan mesin dan peralatan yang baru (stock) dan<br />

yang rusak untuk diperbaiki<br />

4. Tempat istirahat karyawan, yang dipergunakan sebagai : tempat pelayanan<br />

oleh perusahaan untuk memungkinkan para karyawan diransang untuk<br />

produktif, yang meliputi :<br />

- Ruang istirahat karyawan<br />

- Ruang makan<br />

- Musholla<br />

- Lapangan bola volly<br />

- Lapangan bulu tangkis<br />

2.6.4. “Safety & Fire Protection”<br />

Peralatan pelindung dan keselamatan kerja (safety protector) adalah<br />

peralatan yang digunakan sebagai pelindung diri pada saat bekerja, terutama di<br />

lapangan (pabrik) dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari kecelakaan dan<br />

penyakit akibat kerja. Di PT. Sinar Sosro, penggunaan safety protector pada saat<br />

bekerja di pabrik adalah sebuah kewajiban yang harus ditaati.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Beberapa jenis safety protector atau alat pelindung keselamatan kerja yang<br />

digunakan di PT. Sinar Sosro, antara lain :<br />

1. Helm<br />

Sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas<br />

2. Sarung Tangan<br />

Sebagai pelindung jari atau tangan dari bahan yang panas, bahan kimia<br />

yang beracun dan berbahaya, atau ketika melakukan pekerjaan yang<br />

memotong.<br />

3. Kacamata<br />

Sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi<br />

4. Masker<br />

Sebagai pelindung paru-paru dan saluran pernafasan dari debu dan gas<br />

beracun<br />

5. Tutup Telinga<br />

Sebagai pelindung telinga dari suara-suara yang bising<br />

6. Sepatu Pengaman<br />

Sebagai pelindung kaki dari air yang kotor dan benda panas<br />

7. Sepatu boot<br />

Sebagai pelindung kaki dari air yang kotor dan benda panas<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


2.9. Struktur Organisasi Perusahaan<br />

Sebelum menjalankan suatu aktivitas dalam perusahaan, sangat penting<br />

untuk mencantumkan struktur organisasi yang ada sebagai landasan kerja bagi<br />

seluruh pegawai yang ada dalam perusahaan.<br />

Sesuai dengan asal kata organisasi atau organizing yaitu organis/organ,<br />

yang memiliki arti suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan<br />

sedemikian rupa sehingga satu dan lainnya saling berhubungan dan saling<br />

mempengaruhi dengan adanya hubungan sebagai satu kesatuan. PT. Sinar Sosro<br />

mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dan fungsional dimana setiap<br />

atasan berwewenang memberi perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada<br />

hubungan dengan fungsi atasan tersebut. Struktur organisasi ini juga disusun<br />

berdasarkan sifat dan macam pekerjaan dan pembagian kerja didasarkan pada<br />

spesialisasi setiap jabatan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan<br />

spesialisasinya. Struktur organisasi dari PT. Sinar Sosro dapat dilihat pada<br />

Gambar 2.15.<br />

2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja<br />

2.11.1. Tenaga Kerja<br />

Tenaga kerja di PT. Sinar Sosro direkrut dari tenaga kerja dalam negeri,<br />

dan sebagian besar dari penduduk sekitar pabrik. Jumlah tenaga kerja sampai<br />

Agustus 2007 sebanyak 271 orang, dapat dilihat pada Tabel 2.4 dengan perincian<br />

sebagai berikut :<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Tabel 2.4. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro<br />

No Jabatan<br />

Jumlah<br />

1 Vice General Manager 1<br />

2 Accounting & Finance Manager 0<br />

3 Asst. Accounting & Finance Manager 1<br />

4 Asst. Accounting Supervisor 1<br />

5 Administrasi Accounting 4<br />

6 Kasir 1<br />

7 Manager Personalia 1<br />

8 Supervisor Personalia 1<br />

9 Sekretaris 1<br />

10 Pay Roll 2<br />

11 Administrasi Personalia 1<br />

12 Receptionist 1<br />

SDM<br />

13 Satpam 14<br />

14 Supir 2<br />

15 Office Boy 6<br />

16 Manager QC 1<br />

17 Asst. Supervisor QC 0<br />

18 Administrasi QC 1<br />

19 Analis QC 4<br />

20 Inspector 5<br />

21 Incoming material 1<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Tabel 2.5. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro (Lanjutan)<br />

22 Petugas BS 2<br />

23 Operator WWTP 3<br />

24 Petugas Vermi Kompos 1<br />

25 Supervisor Purchasting 1<br />

26 Administrasi Purchasting 2<br />

27 Asst. Utilities & Workshops Supervisor 1<br />

28 Mekanik 1<br />

29 Tukang Las 1<br />

30 Petugas C W 1<br />

31 Kenek Tukang 1<br />

32 Supervisor PB/PI 1<br />

33 Kepala Gudang PI 1<br />

34 Kepala Gudang PB 0<br />

35 Administrasi Gudang PB 2<br />

36 Administrasi Gudang PI 1<br />

37 Pengawas Muat PI 2<br />

38 Petugas Sortir Botol PI 2<br />

39 Operator Forklift PI 3<br />

40 Operator Forklift PB 3<br />

41 Selektor pb 10<br />

42 Manager Produksi & Maintenance 1<br />

43 Supervisor Produksi TBS 2<br />

44 Asst. Supervisor Produksi TBS 3<br />

45 Supervisory Trainee 1<br />

46 Administrasi Produksi 2<br />

47 Supervisor Logistik & Sp Part 1<br />

48 Administrasi Logistik 1<br />

49 Administrasi Spare Part 1<br />

50 Petugas Spare Part 3<br />

51 Petugas Logistik 3<br />

52 Operator Utility / PS 3<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Tabel 2.6. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro (Lanjutan)<br />

53 Operator Mesin TBS 35<br />

54 Asst. Operator 21<br />

55 Selektor TBS 52<br />

56 Cleaner TBS 3<br />

57 PEM Elektrik 3<br />

58 Supervisor AMDK 1<br />

59 Operator AMDK 2<br />

60 Selektor AMDK 10<br />

61 Supervisor TWA & Freso 1<br />

62 Operator TWA 3<br />

63 Selektor TWA 2<br />

64 Cleaner TWA 3<br />

65 Operator Freso 6<br />

66 Selektor Freso 2<br />

67 Cleaner Freso 15<br />

2.11.2. Jam Kerja<br />

TOTAL 270<br />

Agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai<br />

maka diperlukan pengaturan jam kerja yang baik. Sesuai dengan ketentuan<br />

DEPNAKER bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam/minggu<br />

selebihnya diperkirakan sebagai lembur. Maka dari itu, jam kerja PT. Sinar Sosro<br />

dibagi menjadi yaitu :<br />

1.Bagian kantor<br />

Waktu kerja Senin – kamis : 08.00 – 12.00; 13.00 – 16.00<br />

Jumat : 08.00 – 12.00; 13.30 – 16.00<br />

Sabtu : 08.00 – 13.00<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


2.Shift<br />

(pabrik):<br />

Shift ini digunakan untuk karyawan yang bekerja di lantai produksi<br />

- Shift I jam 00.00 – 08.00<br />

- Shift <strong>II</strong> jam 08.00 – 16.00<br />

- Shift <strong>II</strong>I jam 16.00 – 24.00<br />

Untuk setiap shift diberlakukan jam istirahat selama 1 jam. Dengan hari kerja<br />

selama 25 hari dan pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu sekali. Namun jika<br />

terjadi hal – hal diluar jam kerja yang mengharuskan seorang karyawan untuk<br />

bekerja, maka waktu penambahan ini dihitung sebagai lembur dan akan mendapat<br />

upah kerja lembur. Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas<br />

optimal tanpa menambah shift kerja (lembur). Perhitungan waktu kerja perminggu<br />

adalah sebagai berikut :<br />

Jam kerja efektif satu hari = 23 jam dan 1 jam daily maintenance<br />

Jumlah Produksi = 1 minggu = 7 hari kerja x 23 jam/hari<br />

= = 161 jam/minggu<br />

2.11.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang digunakan<br />

A. Sistem Pengupahan<br />

Pemberian upah kepada karyawan PT. Sinar Sosro dilakukan setiap akhir<br />

bulan. Adapun komponen pengupahan pada karyawan di PT. Sinar Sosro adalah<br />

sebagai berikut:<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


� Upah / gaji bulanan, diberikan kepada pekerja tetap, yang besarnya tetap<br />

setiap bulannya sesuai dengan bidang masing – masing.<br />

� Upah Lembur, diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam<br />

kerja biasa,<br />

� Tunjangan – tunjangan , terdiri dari:<br />

a. Tunjangan jabatan<br />

b. Tunjangan akhir Tahun<br />

c.Tunjangan perjalanan dinas, yang diberikan kepada pegawai yang<br />

melakukan perjalanan dinas perusahaan. Biaya – biaya selama<br />

perjalanan akan dikembalikan melalui formulir surat pertanggumg<br />

jawaban.<br />

d. Tunjangan Hari raya keagamaan<br />

Semua pegawai yang mempunyai masa kerja yang tidak terputus selama<br />

tiga bulan pada waktu pembayaran, berhak mendapat pembayaran<br />

tahunan sebesar satu bulan gaji<br />

e. Tunjangan meninggal dunia<br />

f. Uang penghargaan masa kerja (UPMK)<br />

B. Kesejahteraan Sosial<br />

Untuk meningkatkan gairah kerja dan mengurangi beban buruh, perusahaan<br />

mrmberikan kesejahteraan dikalangan karyawan dalam bentuk material maupun<br />

mental spiritual. Kesejahteraan sosial antara lain :<br />

- Jamsostek, bagi pekerja dan staff perusahaan<br />

- Asuransi kesehatan, bagi pekerja dn staf perusahaan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


- Pakaian seragam dan alat keselamatan kerja untuk perkerja<br />

- Fasilitas keagamaan<br />

- Fasilitas olah raga<br />

- Rekreasi seluruh karyawan dan keluarga perusahan<br />

- Koperasi karyawan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!