in Singapore! - Sun Media Pte Ltd
in Singapore! - Sun Media Pte Ltd
in Singapore! - Sun Media Pte Ltd
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Personality<br />
Sekolah Biasa<br />
Di Indonesia, Barry mulai menghadiri<br />
sekolah lokal berbahasa Indonesia –<br />
Sekolah Katolik St. Francis dari Assisi<br />
selama dua tahun dan Sekolah Dasar<br />
Besuki selama satu setengah tahun. Beliau<br />
juga menulis di bukunya bahwa beliau<br />
memerlukan waktu kurang dari enam<br />
bulan untuk belajar bahasa Indonesia,<br />
adat istiadat, dan legendanya. Beliau telah<br />
mengalami cacar air, campak, dan juga<br />
pukulan bamboo rotan dari gurunya. Anak<br />
petani, anak pelayan, dan anak pegawai<br />
rendahan telah menjadi teman baik beliau<br />
dan bersama-sama dengan mereka, beliau<br />
berlari-lari siang dan malam, bergegas<br />
serabutan, menangkap jangkrik, berma<strong>in</strong><br />
layang-layang.<br />
Dari ayah tir<strong>in</strong>ya, beliau belajar<br />
memakan cabai hijau mentah dengan<br />
nasi yang banyak untuk makan malam.<br />
Di luar dari makanan rumah, beliau juga<br />
mengenal dag<strong>in</strong>g anj<strong>in</strong>g yang keras, lalu<br />
dag<strong>in</strong>g ular yang lebih keras, dan juga<br />
jangkrik panggang yang renyah.<br />
Mengatur Emosi<br />
Semasa t<strong>in</strong>ggal di Indonesia, Barry<br />
yang berusia enam tahun selalu bertanya<br />
kepada ayah tir<strong>in</strong>ya untuk bimb<strong>in</strong>gan<br />
tentang budaya as<strong>in</strong>g. “Dengan keluarga<br />
dan teman-temannya, ayah (tiri) saya<br />
memperkenalkan saya sebagai anaknya,<br />
tetapi beliau tidak pernah melebihlebihkan<br />
atau berpura-pura bahwa<br />
hubungan kami lebih dari itu. Saya<br />
menghargai jarak <strong>in</strong>i; yang menunjukan<br />
kepercayaannya. Dan pengetahuan<br />
beliau tentang dunia tidak ada batasnya.<br />
Bukan hanya cara mengganti ban yang<br />
kemps atau cara berma<strong>in</strong> catur. Beliau<br />
mengerti hal-hal yang sulit dipahami,<br />
cara mengatur emosi yang saya rasakan,<br />
cara menjelaskan misteri dari takdir.<br />
Seperti bagaimana menangani pengemis.<br />
Mereka ada di mana-mana: pria, wania,<br />
dan anak-anak yang sakit, dengan pakaian<br />
compang-camp<strong>in</strong>g yang lusuh, beberapa<br />
tanpa lengan, yang la<strong>in</strong> tanpa kaki, korban<br />
penyakit kudis, polio, atau kusta berjalan<br />
dengan tangan mereka atau bergulir di<br />
trotoar jalan yang ramai dengan gerobak,<br />
kaki mereka yang bengkok seperti manusia<br />
karet,” beliau menjelaskan.<br />
Ibu Barry menjadi guru bahasa Inggris<br />
bagi pengusaha Indonesia di Kedutaan<br />
Besar Amerika Serikat sebagai cara untuk<br />
menangani kesepiannya hidup di negara<br />
as<strong>in</strong>g. Tahun demi tahun berlalu, jarak<br />
di antara ibu dan ayah tiri Barry semak<strong>in</strong><br />
jauh, dan akhirnya mengarah kepada<br />
perceraian. Barry <strong>in</strong>gat bahwa beberapa<br />
tahun terakhir di Indonesia membuka<br />
matanya.<br />
Ibu Barry mendorong beliau untuk<br />
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan<br />
budaya di Indonesia. Ini menurutnya,<br />
yang membuat beliau mandiri, tidak<br />
banyak menuntut, dan sangat sopan bila<br />
diband<strong>in</strong>gkan dengan anak-anak Amerika<br />
la<strong>in</strong>nya. Dan yang terpent<strong>in</strong>g menurut<br />
ibunya adalah untuk jangan mengikuti<br />
kebodohan dan kesombongan yang<br />
biasanya dicirikan orang-orang Amerika<br />
di luar negeri. Tetapi kedua orang tuanya<br />
menyadari bahwa peluang yang ada di<br />
depan Barry lebih baik sebagai orang<br />
Amerika diband<strong>in</strong>gkan sebagai orang<br />
Indonesia. Maka mereka memutuskan<br />
Barry untuk menjadi orang Amerika dan<br />
takdirnya berada di tempat la<strong>in</strong>.<br />
Di dalam bukunya pun, Obama<br />
menuliskan bagaimana perjuangan ibunya<br />
untuk membuat Barry tidak melupakan<br />
tanah airnya. Beliau juga bercerita<br />
bagaimana ibunya selalu menomersatukan<br />
pendidikan. Karena ibunya tidak mampu<br />
untuk menyekolahkan Barry di sekolah<br />
<strong>in</strong>ternational, maka sela<strong>in</strong> bersekolah<br />
di sekolah Indonesia, Barry juga<br />
Patung Barry kecil 10 tahun yang<br />
mengenakan kaos dan celana pendek<br />
sekarang berada di Sekolah Dasar<br />
Besuki, salah satu sekolah di mana<br />
beliau menimba ilmu sewaktu t<strong>in</strong>ggal<br />
di Indonesia<br />
mendapatkan pengajaran dari kursus<br />
korespondensi America Serikat. Lima<br />
hari sem<strong>in</strong>ggu, setiap pukul 4 pagi, ibunya<br />
mempersiapkan sarapan dan mengajar<br />
bahasa Inggris selama tiga jam. Lalu Barry<br />
pergi ke sekolah.<br />
Pada tahun 1971, Barry dikirim untuk<br />
t<strong>in</strong>ggal bersama kakek-neneknya di<br />
Hawaii. Sebuat patung Barry kecil 10<br />
tahun yang mengenakan kaos dan celana<br />
pendek set<strong>in</strong>ggi 2 meter didirikan di<br />
Taman Menteng untuk meng<strong>in</strong>spirasikan<br />
anak-anak Indonesia. Patung tersebut<br />
dip<strong>in</strong>dahkan ke sekolah di mana dia<br />
belajar. Pada patung tersebut terdapat<br />
sebuah kutipan dari Eleanor Roosevelt:<br />
“Masa depan adalah milik mereka yang<br />
percaya pada kekuatan mimpi mereka.”<br />
Ron Mullers, ketua dari Friends of<br />
Obama Foundation Jakarta, yang memulai<br />
dan mengumpulkan dana untuk patung<br />
tersebut, berkata bahwa yang menarik<br />
adalah bagaimana patung tersebut dapat<br />
meng<strong>in</strong>gatkan kita bahwa orang yang<br />
sekarang adalah Presiden Amerika Serikat<br />
pernah tumbuh di sana, makan bakso dan<br />
nasi gor<strong>in</strong>g, berbicara bahasa Indonesia<br />
and belajar tentang dunia.<br />
Catatan Buku: Dreams from my Father:<br />
A Story of Race and Inheritance oleh Barack<br />
Obama dan diterbitkan oleh Crown<br />
Publishers (impr<strong>in</strong>t of Random House)<br />
VOL. 1 No. 4 2013<br />
IndoConnect<br />
15