KABAR RELAWAN
1jZ5GZb
1jZ5GZb
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus <strong>KABAR</strong> <strong>RELAWAN</strong> Ed. 3 - Oktober 2015<br />
di Desa Lebak Sambi, Kaliurang. Udara segar dan<br />
permainan-permainan yang seru membuat suasana<br />
menjadi semakin akrab. Berbagai kegiatan pada tanggal<br />
16 Agutsus ditutup dengan acara api unggun untuk<br />
bercerita dan sharing tentang pelaksanaan temu nasional.<br />
Malam itu juga dipilih penyelenggara temu nasional tahun<br />
berikutnya. TurunTangan Medan secara sukarela<br />
mengundang relawan dari berbagai daerah untuk datang<br />
ke Medan untuk berkumpul lagi. Secara resmi Medan<br />
menjadi tuan rumah temu nasional TurunTangan 2016.<br />
Acara Temu Nasional 2015 di Yogyakarta ditutup dengan<br />
upacara peringatan kemerdekaan Indonesia pada tanggal<br />
17 Agustus.<br />
Kisah Dibalik Gathering Nasional<br />
Banyak cerita-cerita yang bermunculan dibalik kegiatan<br />
temu nasional TurunTangan ini. Usaha menuju lokasi temu<br />
nasional dilakukan dengan berbagai macam cara. Moda<br />
Transportasi darat, laut dan udara digunakan untuk<br />
mencapai Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksankan<br />
bertepatan dengan long weekend membuat hambatan<br />
semakin bertubi-tubi menghadang para relawan untuk<br />
bertemu relawan se-Indonesia.<br />
Namanya bukan relawan TurunTangan jika menyerah<br />
begitu saja. Harga tiket yang mahal atau kursi angkutan<br />
yang telah penuh dapat diakali. TurunTangan Tangerang<br />
dan TurunTangan Jakarta harus menggunakan mobil<br />
sewaan untuk bisa mencapai Yogyakarta. Fauzan bersama<br />
Relawan TurunTangan Jakarta dan tiga relawan<br />
TurunTangan Aceh, menurut Fauzan, berangkat dari<br />
Jakarta Pukul 10 malam menggunakan minibus travel.<br />
Kemacetan dimulai sejak dari gerbang Tol CIkampek lanjut<br />
ke Cipali sampai ke jalur selatan Jawa. Bukan hanya moda<br />
transportasi darat yang digunakan oleh para relawan.<br />
Muhammad Syahreza, asal Banjarmasin, menggunakan<br />
kapal laut menuju Surabaya ada tangga 12 Agustus. Dari<br />
Surabaya menuju ke Yogyakarta, Reza bersama Bang<br />
Rano menggunakan kereta api. Biaya? Kantong sendiri<br />
adalah sarana pembiayaan yang digunakan. Reza bahkan<br />
menggunakan dana untuk menyelesaikan skripsinya.<br />
“Buat saya dan teman-teman, uang bisa didapat di mana<br />
saja. Tapi pengalaman hanya bisa didapat lewat momenmomen<br />
seperti acara Gathnas. Jadi kami tidak berpikir<br />
panjang, yang penting berangkat” ucap Reza.<br />
Para inisiator project dari TurunTangan juga menyimpan<br />
cerita yang luar biasa. Dewi Mulyani namanya, Ia berasal<br />
dari TurunTangan Tangerang dan mengirimkan proposal<br />
project serta terpilih sebagai salah satu project based<br />
TurunTangan. “Benar-benar pengalaman tak terlupakan.<br />
Punya keluarga baru yang isinya orang-orang hebat.<br />
Mereka kritis, peduli, nasionalisme, dan memiliki<br />
keinginan untuk menyelesaikan masalah. Saya belajar<br />
banyak dari mereka,” ujar gadis kelahiran 6 Juni 1998 ini.<br />
Project Dewi bernama Sekolah Kita, tujuannya adalah<br />
untuk menjadikan lingkungan belajar yang menyenangkan<br />
bagi adik-adik yang tidak mampu baik melalui kegiatan<br />
akademik maupun non-akademik.<br />
Temu Nasional TurunTangan memiliki kesan yang<br />
tersendiri bagi para relawan yang ikut menjadi peserta.<br />
Tentunya dengan banyak kekurangan dan kelebihan dalam<br />
penyelenggaraan Temu Nasional 2015. Mari kita bersiap<br />
menuju Temu Nasional 2016 di Medan. Penasaran untuk<br />
ikutan? Pejuang Bukan? Hadapi !!!!i