24.04.2020 Views

Al-Ushul Ats-Tsalatsah - Terjemah

FUJUK

FUJUK

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.


Judul Asli:

‏ُص ‏ُأْل ‏ُص الَّث ‏َا ‏َا ‏ُص ‏َا ‏ُأْل ‏ُص

Penyusun:

Syaikh Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi rahimahullah

(Mujaddid Abad 12 H, Wafat 1206 H)

Peneliti:

Nashir bin Abdullah ath-Tharim, dkk

Penerbit:

Jami’ah Muhammad bin Su’ud

Kerajaan Arab Saudi

Edisi Terjemah:

Al-Ushul Ats-Tsalatsah

(Tiga Hal Dasar yang Wajib Diketahui Setiap Muslim)

Penerjemah:

Abu Zur’ah ath-Thaybi

Penerbit:

Pustaka Syabab Surabaya


MUQADDIMAH PENERJEMAH

Ini adalah kutaib keempat edisi matan Aqidah yang berhasil diterjemahkan dengan pertolongan

Allah, setelah Lum’atul I’tiqad, ‘Aqidah ath-Thahawiyah, dan Nawaqidul Islam. Kutaib (kitab

kecil) ini penting untuk dipahami dan bila memungkinkan dihafal oleh penuntut ilmu karena

berisi dasar Islam yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Kutaib ini dan 3 karya lain dari Syaikh

Muhammad bin ‘Abdul Wahhab at-Tamimi (Nawaqidhul Islam, Qawaid Arba’, dan Kitabut

Tauhid) merupakan rentetan kajian aqidah yang sangat penting yang dianjurkan oleh para

ulama untuk dikaji.

Semoga bermanfaat bagi penulis, penerjemah, dan penerbit, serta semua orang yang

membaca kutaib ini. Amin.

Surabaya, Sabtu 1 April 2012

Abu Zur’ah ath-Thaybi


DAFTAR ISI

MUQADDIMAH PENERJEMAH

AL-USHUL ATS-TSALATSAH: MATAN DAN TERJEMAH

[Empat Kewajiban Setiap Muslim]

[Tiga Keyakinan Terhadap Allah]

[Tiga Hal yang Wajib Diketahui Setiap Muslim]

[Mengenal Allah]

[Mengenal Agama]

[Mengenal Nabi Muhammad]


‏ْس

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

AL-USHUL ATS-TSALATSAH: MATAN DAN TERJEMAH

‏ِٓب

‏ْس ةِبغ ‏ُِب اِهَّلل ‏ِهَّلل ‏ِب ‏ٌش زْس ‏َّم ‏ٌشِهَّلل

‏ِبُ‏ ‏ِبز

[Empat Kewajiban Setiap Muslim]

Ketahuilah –semoga Allah merahmatimu– bahwa wajib bagi kita mempelajari empat hal:

Pertama: ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya, dan mengenal agama Islam disertai

dalil-dalinya.

Kedua: mengamalkannya.

Ketiga: mendakwahkannya.

Keempat: sabar atas gangguan dalam melaksanakannya.

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

ص

‏ْس

‏َم ‏ٌْسع

‏َم ٚ

‏ِبش

‏َم ‏ِبْٔسغاَْم ‏ٌَمفِبي خُ‏ ‏ْس غ شٍ‏

إِبِْهَّلل ‏ْلْس

‏ِهَّلل اٌِبس ‏َم ا ‏ِبح

‏َم عَمِّب ٍُٛ ‏ٌص

٢( إِبَّلِهَّلل ‏ٌِهَّللزِب يٓ‏ ‏َم آَِم ُٕٛ ٚ

(

)١ (

((

‏ِهَّلل ‏ْس ةِباٌصت ((

‏ْس ٛ

‏َم ص

‏َم دَمٛ‏

‏َم ٚ

‏ْس ٛ ‏َم ةِباٌْسس كِب

‏َم ص

‏َم دَمٛ‏

‏َم ٚ

‏ِبش

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta yang nasihat-menasihati supaya menaati

kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” [QS. Al-Ashr [103]: 1-3]

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

‏َم سثَم ‏ْس ‏ُُْس ‏ٌَمىَمفَمذٙ‏

‏ْس ٛ

‏ُّس ‏ٌغ

‏ْس ‏ٌَمٛ‏ ‏َِم ا ‏َم ‏َمْٔسض يَم اِهَّلل ُ زُ‏ ‏ِهَّلل دجًة عَمٍَمٝ‏ خَم ‏ٍْسمِبِٗب إِبَّلِهَّلل ‏َ٘م زِب ‏ِٖب

“Sekiranya Allah tidak menurunkan hujjah bagi makhluk-Nya selain surat ini, niscaya ia telah

mencukupi.”

Imam al-Bukhari rahimahullah berkata:

اا

ُ

‏َم ة

‏َم ‏َمّ‏ ‏ِبً‏

‏َم ٚ ‏ٌْسع

‏ٌْسعِب ‏ٍْسُِب لَمتْسًَم ‏ْس ‏ٌْسمَمٛ‏ يِب

“Bab: ilmu sebelum berucap dan berbuat.”

Dalil hal tersebut adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏ٍَمُ‏

فَماعْس ‏ْس

‏ْس ع ‏َم ‏ْس ذ غْسفِبش ‏ٌِبزَمْٔستِب ‏َمه

)) ‏َمِٔهَّللُٗ‏ ‏َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ُ ‏َم ٚ

1


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Ilmuilah bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan mintalah ampun

atas dosamu.” [QS. Muhammad [47]: 9] Oleh karena itu, ilmu didahulukan sebelum berkata dan

beramal.

Ketahuilah –semoga Allah merahmatimu– bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah

mempelajari pula tiga hal berikut ini dan mengamalkannya.

[Tiga Keyakinan Terhadap Allah]

Pertama: Allah-lah yang menciptakan dan memberi rezki kepada kita dan tidak membiarkan

kita terlantar, tetapi mengutus seorang rasul kepada kita. Barangsiapa yang mentaatinya, akan

masuk surga, dan barangsiapa yang menentangnya, akan masuk neraka. Dalilnya adalah firman

Allah subhanahu wa ta’ala:

)١٥

ُ عٛ‏ ‏ًةَّل (

‏ْس ‏َْٛم ‏َم س

‏َم ع ‏َم ‏ْس ‏ٍْسٕا إِبٌَمٝ‏ فِبش ‏َم ع

‏ْس ‏َمس

‏ْس ىُُْس وَمَّم ا

ُ ع ‏َّٛلًة شَم ‏ًة اِ٘بذ عَمٍَم

‏ْس ىُُْس ‏َم س

‏ْس ‏َمس عَم ‏َم ‏ٍْسٕا إِبٌَم

)) إِبِٔهَّللا

ُ ع ‏ٛيَم فَمأَمخَم زْس ُ ‏َٔماٖ‏ ‏َمخْس زًة ‏َم ‏ٚةِب ‏ًةًل ((

‏ِهَّلل ‏ٌش

‏َم ‏ْس صٝ‏ فِبش ‏َم ع ‏ْٛس ُْ

‏َم فَمع

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepadamu seorang rasul sebagai saksi atas kalian,

sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir’aun, lalu Fir’aun menentangnya, maka

Kami siksa ia dengan siksaan yang berat.” [QS. Al-Muzammil [73]: 15-16]

Kedua: Sesungguhnya Allah tidak ridha untuk disekutukan dengan sesuatu pun bersama-Nya

dalam ibadah kepada-Nya, baik malaikat yang didekatkan ataupun nabi yang diutus. Dalilnya

adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم اخِب ذ ‏َم ‏ِب اِهَّلل ‏ِب فَمًلَم دَمذ ‏ْس عُٛ‏ ‏َِم عَم

‏َم ‏َمِْهَّلل ‏ٌْسَّم غ

ٚ

اِهَّلل ‏ِب ‏َمزَم ‏ًة ذ

((

“Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah milik Allah, maka janganlah kamu berdoa kepada

seorang pun bersama Allah.” [QS. Jin [72]: 18]

Ketiga: Barangsiapa yang mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mentauhidkan

Allah, maka tidak boleh baginya untuk berwala’ (berkasih sayang) kepada orang yang

menentang Allah dan Rasul-Nya, meskipun ia adalah kerabat dekatnya. Dalilnya adalah firman

Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ‏ٌَمٛ‏ وَمأُٛ‏

‏َم ٚ

ُ ‏ٌَٛمٗ‏

ُ ع

‏َم س

‏َم ُٛ ‏ُّس دَْٚم ‏َِم ‏ْس ٓ ‏َم ز ‏ِهَّلل اد اِهَّلل ‏َم ‏َم ٚ

‏َم ‏ْس ٛ ‏َِب ‏ْلْس خِب شِب ي

‏ُؤْس ‏ِِبَُْٕٛم ةِبااِهَّلل ‏َم ‏ِب ٚ ‏ٌْس

‏َّلَم دَمدِب ذُ‏ لَمْٛس ‏ًِة ا ي

ب فِبي لٍُُٛةِبِٙب ُ ‏ْلْس ‏ِبيَّم ا ‏َمْ‏

‏َم ُ

ع شِب شدَمٙ‏ ‏ٌَُٚمئِبهَم ‏َم وَمذ

‏ْس ‏َمٚ‏ ‏َم ‏َم ‏ُُْس

ٛ ‏َٔمٙ‏

‏ْس ‏َمٚ‏ إِبخْس ‏َم ‏ُُْس

‏ْس ‏َمة ‏َم ‏َمُُْ٘س ‏ٕاء

‏َمٚ‏

‏ْس

آةاء

‏َم ‏َمُُْ٘س

((

2


‏َم ُ

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

س ضِب

‏َم يَم

‏َم ‏ٙا

‏َم يٓ‏ فِب

‏َم ذِبٙا ‏ْلْس ‏َم ‏َمْٔسٙ‏ اسُ‏ خَم اٌِبذِب

‏ْس دَمد شِب ي ‏ْس ‏ِِبٓ‏ ‏ْس دَمس

‏َم خٕ‏ ‏ِهَّلل احٍ‏

‏ِهَّلل ذَم ‏ُُْ٘س ‏ُٚذٍ‏ ةِبش ‏ِِبْٕسُٗ‏ ‏َم ٚ ‏ْس ‏ٍُُُْٙس يُذ خِب

‏َم ٚ ‏َمي

‏ْس ضا اِهَّلل ‏ِب ُُ٘ ‏ٌْسُّ‏ فْسٍِبسُ‏ ٛ ‏َمْ‏

اِهَّلل ‏ِب ‏َمَّلَم إِبِْهَّلل زِب

‏ْس ض اُ‏

‏َم س ضُ‏ ٛ ‏َم ع ‏ْٕسُٗ‏ ‏ٌَُٚمئِبهَم زِب

‏َم ٚ

اِهَّلل ُ ‏َم ع ‏ْس ‏ُُْس ٕٙ

))

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, saling

berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang

itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orangorang

yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka

dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang

mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan

mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” [QS. Al-

Mujadilah [58]: 22]

Ketahuilah –semoga Allah subhanahu wa ta’ala membimbingmu untuk mentaati-Nya– bahwa

agama Ibrahim yang hanif adalah engkau menyembah Allah semata dan memurnikan ketaatan

kepada-Nya, demikian itu yang diperintahkan Allah kepada seluruh manusia dan tujuan

diciptakannya mereka. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ِبْٔسظ ((

‏َم

‏َم ٚ ‏ْلْس

‏ِهَّلل ٓ

‏َٚم ‏َِم ا خَم ‏ٍَممْسخُ‏ ‏ٌْسدِب

‏ْس تُذُ‏ ٚ ‏ِبْ‏

‏َم ع

إِبَّلِهَّلل ‏ٌِب

((

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” [QS. Adz-

Dzariyat [51]: 56]

‏ْس ‏ِْٚب ( Makna

‏ْس ‏ُذُ‏ عت

‏َم ‏(ي

‏َم ‏(يُٛ‏ زِب ذُ‏ ‏ْٚس ‏ِْب ( adalah “menyembah-Ku”

“mentauhidkan-Ku”.

Hal teragung yang diperintahkan Allah adalah tauhid, yaitu menyendirikan Allah dalam ibadah,

sementara hal yang sangat dilarang-Nya adalah kesyirikan, yaitu menyembah selain Allah

bersamaan dengan (menyembah) Allah. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ‏َّلَم دُشْس شِب وُٛ‏ ةِبِٗب شَم ‏ْس ئًةا ((

‏َم ع ‏ْس تُذُ‏ ٚ اِهَّلل ‏َم ٚ

ٚ

((

“Dan sembahlah Allah dan jangan berbuat syirik kepada-Nya sedikitpun.” [QS. An-Nisa’ [4]: 36]

[Tiga Hal yang Wajib Diketahui Setiap Muslim]

Apabila ditanyakan kepadamu, “Apa al-ushul as-tsalatsah (tiga hal mendasar) yang wajib

diketahui oleh tiap-tiap muslim?” Maka, jawablah, “Seorang hamba mengenal Tuhannya,

agamanya, dan Nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

[Mengenal Allah]

3


‏َم

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

Apabila ditanyakan kepadamu, “Siapa Tuhanmu?” Maka jawablah, “Tuhanku adalah Allah yang

telah memeliharaku dan seluruh alam dengan nikmat-nikmat-Nya. Dia adalah sesembahanku.

Aku tidak memiliki sesembahan selain Dia.” Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ٓ

‏َم اٌَمِّب

‏َم اِب ‏ٌْسع

)) ‏ٌْسسَم ‏ّْس ذُ‏ ‏ِب اِهَّلل ‏ِب س

“Segala puji milik Allah tuhan semesta alam.” [QS. Al-Fatihah [1]: 2] Segala sesuatu selain Allah

adalah alam (makhluk).

Apabila ditanyakan kepadamu, “Dengan apa engkau mengenal Tuhanmu?” Maka Jawablah,

“Dengan tanda-tanda (kekuasaan) dan makhluk-makhluk-Nya.” Di antara tanda-tanda

(kekuasaan)-Nya adalah malam dan siang, dan matahari dan bulan. Di antara makhluk-makhluk-

Nya adalah langit yang tujuh dan bumi yang tujuh serta apa yang ada di antara keduanya.

Dalilnya dalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

ظ

‏َم ٚ ‏ٌشِهَّلل ‏ّْس ُ

ُ اس

‏َم آيادِبِٗب ‏ٌٍِهَّلل ‏ْسًُ‏ ‏َم ٚ ٌٕ ‏ِهَّلل ‏َم ٙ

‏َٚم ‏ْس ‏ِِبٓ‏

‏ْس ‏ُذُ‏ دَمعت ٚ ‏َمْ‏

‏ِهَّلل ُ اٖ‏

‏ْس ع دُ‏ ذُ‏ ٚ ‏ِب اِهَّلل ‏ِب ‏ٌِهَّللزِب ي خَم ‏ِهَّلل ‏ٍَممَمُٙٓ‏ إِبْْس ‏ْس ذُُْس وُٕ‏ إِبي

‏َم ٚ

‏َم ٚ ‏َّلَم ‏ٌِبٍْسمَمَّم

‏َم ٚ ‏ٌْسمَمَّم شُ‏ ‏َّلَم ‏ْس دَمغ دُ‏ ذُ‏ ٚ ‏ٌِبٍشِهَّلل ‏ّْس ظِب

‏ِبش

))

((

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah malam dan siang, matahari, dan bulan.

Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah

kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” [QS. Al-

Fussilat [41]: 37]

Dan juga firman Allah subhanahu wa ta’ala:

اٍَ‏

‏ِهَّلل ثُُِهَّلل

‏ِهَّلل ذجِب ‏َمي

‏َم ٚ ‏ْلْس ‏ْس ‏َمس ضَم فِبي عِب

‏ِهَّلل ُ ةىُُ‏ اِهَّلل ُ ‏ٌِهَّللزِب ي خَم ‏ٍَمكَم ‏ِهَّلل ‏ٌغ ‏َّم ‏َم اٚ‏ حِب

إِبِْهَّلل ‏َم س

‏َم ٚ ‏ٌشِهَّلل ‏ّْس ظ

ُ ‏َم زثِب ثًةا

‏َم يطْسٍُت

‏َم اس

‏َم ‏ْس ‏ٌْسعش ػِب يُغْسشِب ي ‏ٌٍِهَّلل ‏ْسًَم ٌٕ ‏ِهَّلل ‏َم ٙ

‏َم ٓ

‏َم اس نَم اِهَّلل ُ ‏َم س اُّس ‏َم ‏ٌْسع اٌَمِّب

‏َمَّلَم ‏ٌَمُٗ‏ ‏ٌْسخَم ‏ٍْسكُ‏ ‏َم ٚ ‏ْلْس ‏َمِْس ُ ‏َم ش دَمت

‏َم ٜٛ عَمٍَمٝ‏

‏ْس ع ‏َم ذ

‏َم حٍ‏ ةِبأَمِْس شِب ‏ِبٖ‏

‏َم خِهَّلل ش

‏َم ‏ٌُّٕسدُ‏ ‏ََٛم ‏ُِغ

‏َم ٚ

‏َم ‏ٌْسمَمَّم ش

ٚ

))

ُٗ

((

“Sesungguhnya Rabb-mu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,

lalu Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya

dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)

tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha

Suci Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. Al-A’raf [7]: 54]

Rabb (Tuhan) adalah yang disembah. Dalil hal ini adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

4


)٢١(

‏َم ٓ

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

اط

‏َم يا ‏َمي ‏ُّس ‏َم ‏ٙا ٌٕ ‏ِهَّلل ُ

‏َمًَم ‏ٌَمىُُُ‏

‏ٌِهَّللزِب ي ‏َم خع

‏َم يٓ‏ ‏ْس لَمتْسٍِبىُُْس ‏َمٍِهَّللىُُْس ‏ِِبٓ‏ ‏ٌَمع ‏ِهَّلل دَمذمُٛ‏ ‏َمْ‏

ة ‏ٌِهَّللزِب ي خَم ‏ٍَممَمىُُْس ‏َم ٚ ‏ٌِهَّللزِب

‏ِهَّلل ىُُُ‏

‏َم س

‏ْس ‏ُذُ‏ عت ٚ

‏َم ٚ ‏َم ‏َمْٔسض يَم ‏ِِبَٓم ‏ِهَّلل ‏ٌغ ‏َّم ‏ِب اء ‏َِم ‏ًة اء فَمأَمخْس ‏َم ش ‏َم ج ةِبِٗب ‏ِبِ‏

‏ًة اء

‏َم ٚ ‏ٌغِهَّلل ‏َّم ‏َم اء ‏َم ةِبٕ‏

‏ْلْس ‏ْس ‏َمس ضَم ‏َم فِبش شًة ا

ُٛ ‏َمْ‏ ))

‏َم ‏َمْٔسذُُْس دَمعْسٍَمّ‏

‏َم حِب سِبصْس لًةا ‏ٌَمىُُْس فَمًلَم دَمد ‏ْس عَمٍُٛ‏ ‏ِب اِهَّلل ‏ِب ‏َمْٔسذ ‏َم د ‏ًة ٚ

‏ٌثِهَّللَّم ش

((

“Hai manusia! Sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar

kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,

dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buahbuahan

sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah, padahal kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqarah [2]: 21-22]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

ُٛ٘

‏َم

‏ٌْسخَم اٌِبكُ‏ ‏َم ‏ٌِبٙ‏ زِب ‏ِٖب ‏ْلْس ‏َمشْس ‏َم ‏ِب اء

‏ْس ‏ٌْسُّغ ‏َم ذ سِب كُّس ‏َم ‏ٌِبٍْسعِب تا ‏َم د

‏ِبث

“Yang menciptakan semua ini adalah yang berhak untuk diibadahi.”

Jenis-jenis ibadah yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala adalah Islam, iman, dan ihsan.

Di antaranya pula: doa, khauf (takut), raja` (berharap), tawakkal, raghbah (berharap, misalnya

berharap amalnya diterima), rahbah (cemas, misalnya cemas amalnya ditolak), khusyu’,

khasyyah (takut), inabah (tobat), isti’anah (minta pertolongan), isti’adzah (minta perlindungan

dari gangguan setan) istighatsah (minta pertolongan saat genting), menyembelih, bernadzar,

dan ibadah-ibadah lainnya yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala secara keseluruhan.

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم اخِب ذ ‏َم ‏ِب اِهَّلل ‏ِب فَمًلَم دَمذ ‏ْس عُٛ‏ ‏َِم عَم

‏َم ‏َمِْهَّلل ‏ٌْسَّم غ

ٚ

اِهَّلل ‏ِب ‏َمزَم ‏ًة ذ

((

“Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah milik Allah, maka janganlah kamu berdoa kepada

seorang pun bersama Allah.” [QS. Jin [72]: 18]

Barangsiapa yang memalingkan satu saja ibadah tersebut kepada selain Allah, maka dia

seorang musyrik lagi kafir (batal keislamannya). Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa

ta’ala:

‏َم ي ‏ْس ذعُ‏ ‏َِم عَم

‏َِٚم ‏ْس ٓ

‏َم ةِبِٗب إِبِٔهَّللُٗ‏ ‏َّلَم يُفْسٍِبرُ‏

‏َم اةُُٗ‏ عِب ٕ ‏ْس ذ ‏َم س

‏َم ‏َّلَم ةُشْس ‏َ٘م اَْم ‏ٌَمُٗ‏ ةِبِٗب فَمئِبِٔهَّللَّم ا زِب غ

‏ًة ا آخَم ش

اِهَّلل ‏ِب إِبٌَمٙ‏

))

((

‏ٌْسىَمافِبشُٚ‏ ‏َمْ‏

5


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun

baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orangorang

yang kafir itu tiada beruntung.” [QS. Al-Mukminun [23]: 117]

Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan:

‏ُخُّس ‏َم ‏ٌْسعِب تا ‏َم د »

‏ٌذُّس ‏َم ع اءُ‏ ِ

‏ِبث

«

“Doa adalah intisari ibadah.” [Sunan at-Tirmidzi: Kitab ad-Da’awaat (no. 3371)]

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ‏َم ع ‏ْس ذ خُ‏ ٍُٛ ‏َمْ‏

‏ْس غ ‏َم ‏َُْٚم ذىْستِبش ‏َم ع ‏ْس ‏َم ٓ عِب ت ‏َم اددِبي

‏َم ي

‏َم يٓ‏

‏ْس ‏ٌَمىُُْس ب إِبِْهَّلل ‏ٌِهَّللزِب

‏ْس ‏َمع ‏َم ذ دِب

‏ْس دعُِٛٔبي

))

‏َم ٚ لَمايَم ‏َم س ‏ُّس ُ ةىُُ‏

‏َم ‏ِٕهَّللَُم ٙ ‏َم د خِب شِب ي ‏َم ٓ

‏َم خ

((

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.

Sesungguhnya orang-orang yang merasa tidak butuh dari berdo’a kepada-Ku akan masuk neraka

Jahanam dalam keadaan hina dina’.” [QS. Ghafir [40]: 60]

Dalil khauf adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ٓ

‏َم خَم افُِْٛب إِبْْس وُٕ‏ ‏ْس ذُُْس ‏ُِؤْس ‏ِِبِٕب

)) فَمًلَم دَمخَم افُُُْٛ٘س ٚ

“Maka, janganlah engkau takut kepada mereka dan takutlah kepadaku, jika engkau orang-orang

beriman.” [QS. Ali Imran [3]: 175]

Dalil raja` adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم سةِبِٗب ‏َمزَم ‏ًة ذ ((

‏َم ٚ ‏َّلَم يُشْس شِب نْس ‏َم ةِبعِب ت ‏َم ادثِب

‏َم ‏َم عْسّ‏ ‏ْسً‏ عَمَّم ‏ًلًة ‏َم ص ‏ًة اٌِبسا

‏َم سةِبِٗب فَمٍْس

‏َم ‏ٌِبمَماء

)) فَمَّم ‏ْس ٓ وَماَْم ‏َم ‏ْس يش خُ‏ ٛ

“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia beramal shalih

dan tidak menyekutukan dengan suatu apa pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” [QS. Al-

Kahfi [18]: 110]

Dalil tawakkal adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ٓ

‏َم وِهَّللٍُٛ‏ إِبْْس وُٕ‏ ‏ْس ذُُْس ‏ُِؤْس ‏ِِبِٕب

‏َم عَمٍَمٝ‏ اِهَّلل ‏ِب فَمذ ‏َم ٛ

ٚ

((

“Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakkal, jika kalian orang-orang mukmin.” [QS. Al-

Maidah [5]: 23]

6


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

))

‏ْس غ تُُٗ‏

‏َم ٛ ‏ْس وِهَّللً‏ عَمٍَمٝ‏ اِهَّلل ‏َم ‏ِب فَمُٙٛ‏ ‏َم ز

‏َم ي ‏َم ذ

)) ‏َٚم ‏َِم ‏ْس ٓ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.” [QS. Ath-

Thalaq [65]: 3]

Dalil raghbah, rahbah, dan khusyu’ adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ٓ

‏َم ‏ٚوَمأُٛ‏ ‏َم ‏ٌَمٕا خَم اشِب عِب

‏َمَ٘م ‏ًة تا

‏َم ‏ٚس

‏َم ‏ًة سغَمتا

‏َم ي ‏ْس ذ ‏َم عَُٛٔمٕا

‏َم ٚ

‏َم ‏ُغ اسِبعَُْٛم فِبي ‏ٌْسخَم ‏ْس ‏َم ش حِب

)) إِبِٔهَّللُُْٙس وَمأُٛ‏ ي

“Mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami

dengan penuh harap dan cemas, dan mereka khusyu’ kepada Kami.” [QS. Al-Anbiya` [21]: 90]

Dalil khasyyah adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ‏ِٔبي ((

‏َم خْس شَم ٛ

)) فَمًلَم دَمخْس شَم ‏ْٛس ‏ُُْ٘س ٚ

“Maka, janganlah engkau takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.” [QS. Al-Baqarah [2]:

150]

Dalil inabah adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏ْس ‏َمع ‏ٍِبُّٛ‏ ‏ٌَمُٗ‏

‏َم ٚ

‏َم ةِبىُُْس س

‏َم ٚ ‏َمِٔب تُٛ‏ إِبٌَمٝ‏

((

“Dam bertaubatlah kepada Tuhanmu dan serahkanlah dirimu kepada-Nya.” [QS. Az-Zumar [39]:

54]

Dalil isti’anah adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏ِهَّلل انَم ‏ْس ‏َٔمغ ‏َم ذ عِب ُٓ

‏ِهَّلل انَم ‏ْس ‏َٔمع تُذُ‏ ‏َم ‏ٚإِبي

)) إِبي

“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” [QS. Al-

Fatihah [1]: 4]

Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan:

‏ْس ٓ ةِبا ‏ِهَّللاِب »

‏ْس فَماع ‏َم ذ عِب

‏َم ع ‏ْس ٕ ‏َم خ

‏َم ‏ٚإِبرَم ‏ْس ع ‏َم ذ

«

“Apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah kepada Allah.” [Sunan at-Tirmidzi: Kitab

Sifat al-Qiyamah war Raqaa`iq wal War’ (no. 2516), Musnad Ahmad (I/293, I/303, I/307)]

Dalil isti’adzah adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

7


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

‏َم ةِبش اِب ‏ٌْسفَمٍَم ‏ِبك ((

)) ‏ْس لًُ‏ ‏َمعُٛرُ‏

“Katakanlah: aku berlindung kepada Tuhannya falaq.” [QS. Al-Falaq [113]: 1]

‏َم ةِبش اِب ٌٕ ‏ِهَّلل ا ‏ِبط ((

)) ‏ْس لًُ‏ ‏َمعُٛرُ‏

“Katakanlah: aku berlindung kepada Tuhannya manusia.” [QS. An-Nas [114]: 1]

Dalil istighatsah adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

اا ((

‏َم ‏ٌَمىُُْس

‏ْس فَماع ‏َم ذ ‏َم د

‏ِهَّلل ىُُْس ة

)) إِبرْس ‏ْس دَمغ ‏َم ذغِب ثَُْٛم ‏َم س

“Jika engkau beristighatsah kepada Tuhanmu, niscaya Dia akan mengabulkan bagimu.” [QS. Al-

Anfal [8]: 9]

Dalil dari as-Sunnah:

‏َم ر ‏َم ‏ٌِبغَم ‏ْس شِب ‏ِهَّللاِب »

‏َم ‏َٓم اِهَّلل ‏َم ‏َِم ٓ ‏ْس رَمة

« ‏ٌَمع

“Allah melaknat seseorang yang menyembelih karena selain Allah.” [Shahih Muslim: Kitab al-

Adhaahii (no. 1978), Sunan an-Nasa`i: Kitab adh-Dhahaayaa (no. 4422), dan Musnad Ahmad

(I/108, I/118, I/152, I/217, I/217, I/309, I/317)]

Dalil menyembelih adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ٓ

‏َم ‏ٌْسع اٌَمِّب

‏َمَّم ادِبي ‏ِب اِهَّلل ‏َم ‏ِب س اِب

‏َم ِٚ

‏َِٚم سْس ‏َم ‏َم اي

‏َم ٚ ‏ُٔغُ‏ ىِبي

‏ْس لًُ‏ إِبِْهَّلل ‏َم ص ‏ًلَم دِبي

‏ٌَمٗ‏

)١٦٢( ‏َّلَم شَم شِب يهَم ُ

))

((

‏َم ٓ

‏ِهَّلل ‏َمٚ‏ يُ‏ ‏ْس ‏ٌْسُّغ ‏ٍِبِّب

‏َم ٚ ةِبزَمٌِبهَم ‏ْس ‏ُِِب ش حُ‏ ‏َم ٚ ‏َمَٔما

“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup, dan matiku hanya untuk Allah Tuhan

semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya.” [QS. Al-An’am [6]: 162-163]

Dalil nadzar adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ‏ُغ ‏َم شًة ذطِب ((

ِ ٖ ُ

‏ْس ‏ًِٛة ا وَماَْم شَم ‏ُّس ش

‏َم ي خَم افَُْٛم ‏َم ي

‏َم ٚ

‏ْس فَُْٛم ةِبإٌ‏ ‏ِهَّلل زْس سِب

‏ْس يُٛ‏

((

“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana.”

[QS. Al-Insan [76]: 7]

[Mengenal Agama]

Dasar yang kedua: mengenal agama Islam disertai dalil-dalilnya. Islam adalah:

8


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

‏َم ٚ ‏َمْ٘س ‏ٍِب ‏ِبٗ‏

‏َم ءثُ‏ ‏ِِبَٓم ‏ْس ‏ٌشِب ش نِب

‏َم ‏َم ‏َم ٚ ‏ٌْستش

‏َم ادُ‏ ‏ٌَمُٗ‏ ‏َم ‏ِبْٔسمِب ةِباٌطِهَّللاعجِب

‏َم ٚ ‏َّلْس

‏ْس ‏ْس ٛ زِب ذِب

ُ ‏ًلَمَ‏ ‏ِب اِهَّلل ‏ِهَّلل ‏ِب ةِباٌذ

‏ْس ذِبغ

‏ْس ‏ْسَّلِبع

“Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk patuh dengan mentaatinya,

dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.”

Islam memiliki tiga tingkatan: Islam, iman, dan ihsan. Masing-masing tingkatan memiliki rukun

tersendiri.

‏ْس ٛ يُ‏ اِهَّلل ‏ِب ( syahadatain Rukun Islam ada lima:

ُ ع

‏َم س

menegakkan shalat, menunaikan ‏,(َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ُ ‏ُِسَم ‏ِّهَّلل ‏ٌد ذ

zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah al-Haram.

Dalil syahadat adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ةِباٌْسمِبغ طِب ‏َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل ‏َُ٘ٛم

‏َم ٚ ‏ٌْسَّم ‏ًلَم ئِبىَمجُ‏ ‏َم ٚ ٌُُٚٛ ‏ٌْسعِب ‏ٍْسُِب لَمائِبًّة ا

شَم ‏ِٙب ذَم اِهَّلل ُ ‏َمِٔهَّللُٗ‏ ‏َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل ‏َم ُ٘ٛ

‏َم ‏ٌْسع ضِب يضُ‏ ‏َم ُ ‏ٌْسسىِب ُ

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang

menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang

demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana.” [QS. Ali Imran [3]: 18]

‏ْس ُٛ ‏َم د ‏َم ةِبس كٍ‏ إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ُ ( adalah Maknanya

Allah”. “tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain ‏(َّلَم ‏َِم ‏ْس عت

Lafazh ( إِبٌَمَٗم ‏(َّلَم menafikan seluruh yang disembah selain Allah dan lafazh ( ُ اِهَّلل ‏(إِبَّلِهَّلل menetapkan

bahwa ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam ibadah kepada-Nya,

begitu juga tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya. Tafsir tentang ini akan jelas dengan

firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ‏ُذُ‏ دَمعت ٚ ‏َمْ‏

‏ٌد ء ‏ِِبِّهَّلل ا

‏َم ‏َم ةش

‏ْس لَمٛ‏ ‏ِِب ‏ِٗب إِبِٔهَّللِٕبي

‏َم ٚ

‏َم ٚ إِبرْس لَمايَم ‏ْس ‏َم ُُ إِبةش ‏ِ٘ب ‏ْلِب ‏َمةِب ‏ِٗب

فَمئِبِٔهَّللٗ‏

ُ

‏َم ‏ٌِهَّللزِب ي فَمطَمشِٔبي

إِبَّلِهَّلل

))

)٢٦(

))

)٢٧(

((

((

‏ْس ذِب ي ‏ِبٓ‏

عَم ‏َم ٙ

ُٛ ‏َمْ‏

‏ُُْس ‏َم ‏ْس يش خِب ع

‏َمٍِهَّللٙ‏

‏َم عَمٍَمٙا وَمٍِبَّم جًة ‏َم ‏َم ةالِب جًة فِبي ‏َم ع مِبتِبِٗب ‏ٌَمع

‏َم ٚ ‏َم خ

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: ‘Sesungguhnya aku tidak

bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang

menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.’ Dan (Ibrahim)

menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali

kepada kalimat tauhid itu.” [QS. Az-Zukhruf [43]: 26-28]

9


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

((

ٚ ‏َمَّل

ٕ ‏َمَّلِهَّلل ‏ْس ‏َٔمع ‏َم تُذ إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ‏َم ‏َم

‏َم ٚ ةَم ‏ْس ‏َم ىُُْس

‏َم ٛ ءٍ‏ ةَم ‏ْس ‏َم ٕ ‏َم ‏ٕا

‏َم ع

‏ْس اٌَمٛ‏ إِبٌَمٝ‏ وَمٍِبَّم جٍ‏

‏َم دَمع

‏َم يا ‏َمْ٘س ‏ًَم ‏َم ‏ٌْسىِبذ ااِب

‏ْس لًُ‏

‏ًة اةا ‏ْس ‏ِِبٓ‏ دُِْٚب اِهَّلل ‏ِب فَمئِبْْس دَمَٛم ‏ْس ‏ٌِهَّللٛ‏ فَممٌُُٛٛ‏ شْس ‏َم ٙ ذُ‏ ٚ

‏َم ة

‏ْس ‏َمس

‏ْس ع ضًة ا

‏َم ة

‏ْس ع ضُ‏ ‏َم ‏ٕا

‏َم ٚ ‏َّلَم ‏َم ي ‏ِهَّلل ذ خِب زَم ‏َم ة

‏ُٔشْس شِب نَم ةِبِٗب شَم ‏ْس ئًةا

ُٛ ‏َمْ‏ ))

‏ْس ‏ُِغٍِبّ‏

ةِبأَمِٔهَّللا

“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak

ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali Allah dan kita tidak

persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang

lain sebagai tuhan selain Allah.’ Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:

‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).’” [QS. Ali Imran

[3]: 64]

10

))

((

‏ْس ٛ يُ‏ اِهَّلل ‏ِب Dalil syahadat

ُ ع

‏َم س

ta’ala: adalah firman Allah subhanahu wa ‏ُِسَم ‏ِّهَّلل ‏ٌد ذ

يص

‏ٌد

‏ْسِٗب ‏َِم ا ‏َم ‏ِٕبذُّسُْس ع ‏َم ز شِب

‏َم ع ضِب ‏ٌد يض عَم ‏َمٍ‏

‏َم س عُ‏ ‏ٛيٌد ‏ِِبْٓس ىُُْس ‏َمْٔسفُغِب

‏َم وُُْس اء

‏ْس ‏ٌَممَمذ ‏َم خ

س زِب

‏ُٚفٌد ‏َم ‏ٌُد

‏َم سء

‏َم ٓ

‏ْس ىُُْس ةِباٌْسُّؤْس ‏ِِبِٕب

عَمٍَم

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya

penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan

lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” [QS. At-Taubah [9]:128]

‏ْس ٛ يُ‏ اِهَّلل ‏ِب ( syahadat Makna

ُ ع

‏َم س

adalah: ‏(ُِسَم ‏ِّهَّلل ‏ٌد ذ

diperintahkannya. ): mentaati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap apa yang ‏َم ‏َماع ذُُٗ‏ ‏ْسَّم ‏ِبف ا ‏َمَِم ‏َم ش ( [1]

‏ْس ي مُُٗ‏ ‏ْسَّم ‏ِبف ا ‏َمخْس ‏َم ‏َم تش ( [2]

‏ْس ‏:(دَمص ذِب

membenarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap apa yang

dikabarkannya.

‏َم ٚ ‏َم ‏َم صَمخش ( [3]

ُ ‏ْٕسٗ‏

‏َم ‏َٔمٙٝ‏ ‏َم ع

): menjauhi apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam larang dan ‏ْس ‏ِبخ ‏َم ذِبٕ‏ ااُ‏ ‏َِم ا

peringatkan.

‏َم ع ‏َم ( [4]

‏َم ذَم اِهَّلل ُ إِبَّلِهَّلل ةِبَّم ا شَم ش

‏ْس ت

): Allah tidak disembah kecuali dengan apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi ‏َمْْس ‏َّلَم يُع

wa sallam syariatkan.

Dalil shalat, zakat, dan tafsir tauhid adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

((

‏ِهَّلل ‏ٌص ‏ًلَم ثَم ‏َم ‏ٚي ‏ْس ‏ُؤدُٛ‏

ُٛ

‏ُمِب ّ

‏َم ‏ٚي

‏َم فَماء

‏َم يٓ‏ زُ‏ ‏َم ٕ

ُ ‏ٌَمٗ‏ ‏ٌذِب

‏َم ٓ

‏ُخْس ‏ٍِبصِب

‏ْس ‏ُذُ‏ عت ٚ اِهَّلل ‏َم ِ

‏َم ‏ٌِب

‏َٚم ‏َِم ُٚ ا ‏ُِِب ش إِبَّلِهَّلل

‏ِبّ‏ ‏ِبج

‏ِهَّلل ‏ٌضوَماثَم ‏َم ٚ رَمٌِبهَم دِبيُٓ‏ ‏ٌْسمَم ‏َم


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan

kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan

menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” [QS. Al-Bayyinah [98]: 5]

Dalil puasa adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

ىُُ‏

‏ْس ُ

‏َم وُذِبب عَمٍَم

‏َم يٓ‏ آَِم ُٕٛ

‏َم يا ‏َمي ‏ُّس ‏َم ‏ٙا ‏ٌِهَّللزِب

‏ِهَّلل دَمذمُٛ‏ ‏َمْ‏

‏ِِبٓ‏

‏َم يٓ‏ ‏ْس لَمتْسٍِبىُُْس ‏ٌَمعَمٍِهَّللىُُْس

‏َم وُذِبب عَمٍَمٝ‏ ‏ٌِهَّللزِب

ُ اَ‏ وَمَّم ا

‏َم ‏ٌصِب

))

((

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas

orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah [2]: 183]

Dalil haji adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َِٚم ‏ْس ‏َم ٓ وَمفَمش فَمئِبِْهَّلل اِهَّلل ‏َم ٌّ غَمِٕبي عَم ‏ِبٓ‏

‏َم عتِب ‏ًلًة

‏ْسِٗب

‏ِب اِهَّلل ‏ِب عَمٍَمٝ‏ ٌٕ ‏ِهَّلل اطِب زِب حُّس ‏َم ‏ْس ‏ٌْست خِب ‏َِم ‏ِٓب ‏ْس ع ‏َم ذ ‏َم طَماع إِب ‏َمٌ‏

))

ٚ

‏َم

((

‏َم ٓ

‏َم اٌَمِّب

‏ٌْسع

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup

mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya dari semesta alam.” [QS. Ali Imran [3]: 97.]

Tingkatan kedua: iman.

Iman memiliki 60 cabang lebih. Yang paling tinggi adalah ucapan ( ُ إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ‏(َّلَم dan yang paling

rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah cabang dari iman.

Rukun iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya,

hari akhir, dan engkau beriman terhadap takdir yang baik maupun yang buruk.

Dalil mengenai rukun yang enam ini adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ٚ ‏ٌْسَّم غْسشِب اِب ‏َٚم ‏ٌَمىِبِٓهَّلل

‏ْس ‏َم ‏ِهَّلل ظ ‏ٌْستِبش ‏َمْْس ‏َم دٌُُّٛسٛ‏ ُٚ خُ‏ ‏َٛ٘م ىُُْس لِبتَمًَم ‏ٌْسَّم شْس شِب قِب

‏ٌَم

‏َم ٚ ٌٕ ‏ِهَّلل تِب ‏ِب ‏َم ٓ

‏َم ٚ ‏َم ‏ٌْسىِبذ ااِب

‏َم ٚ ‏ٌْسَّم ‏ًلَم ئِبىَمجِب

‏َم ‏ْٛس ‏َِب ‏ْلْس خِب شِب

‏َم ٚ ‏ٌْس

‏ِهَّلل ‏َِم ٓ ‏ْس آَِم ٓ ‏َم ةِبا ‏ِهَّللاِب

‏ٌْستِبش

))

((

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi

sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab,

nabi-nabi.” [QS. Al-Baqarah [2]: 177]

Adapun dalil takdir adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

11


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

ُ اٖ‏ ‏َم ةِبمَمذسٍ‏ ((

‏ْس يءٍ‏ خَم ‏َم ‏ٍَممْسٕ‏

)) إِبِٔهَّللا وًُِهَّلل شَم

“Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan takdir-takdir.” [QS. Al-Qamar [54]: 49]

Tingkatan ketiga: ihsan. Ihsan hanya memiliki satu rukun, yaitu:

‏َم ‏َم يش ‏َمن »

ُ فَمئِبِٔهَّللٗ‏

ٖ ُ

ُ ٖ فَمئِبْْس ‏ٌَمُْس ‏ْس ‏َم دَمىُٓ‏ دَمش

« ‏َمْْس ‏ْس دَمع تُذَم اِهَّلل ‏َم وَمأَمِٔهَّللهَم ‏َم دَمش

“Engkau menyembah Allah dalam keadaan seolah-olah melihat-Nya, jika engkau tidak bisa

melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” [Shahih al-Bukhari: Kitab al-Iman (no. 50) dan

Kitab tafsir al-Qur`an (no. 4777), Shahih Muslim: Kitab al-Iman (no. 8), Sunan an-Nasa`i: Kitab al-

Iman wa Syaraa`i’ihi (no. 4990, 4991), Sunan Abu Dawud: Kitab as-Sunnah (no. 4695), dan

Musnad Ahmad (I/27, I/51)]

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

ع

إِبِْهَّلل اِهَّلل ‏َم ‏َِم ‏َم

‏َم ‏ٌِهَّللزِب يٓ‏ ‏َم ‏ُُْ٘س ‏ُِس ‏ْس غِب ُٕٛ ‏َمْ‏

‏ْس ٚ

)) ‏ٌِهَّللزِب يَٓم دِهَّللمَمٛ‏

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang muhsin.” [QS.

An-Nahl [16]: 128]

Dan juga firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ‏ِهَّلل ‏ٌْسع ضِب يضِب ‏ٌش زِب ‏ِبُ‏

‏َم دَمٛ‏ ‏ْس وِهَّللً‏ عَمٍَمٝ‏

‏َم ٚ

دَممَُٛ‏

ُ

‏َم ٓ

‏َم ‏َم يش نَم زِب

‏ٌِهَّللزِب ي

‏َم هَم فِبي

‏َم دَممَمٍُّست

ٚ

)٢١٨

(

))

)٢١٧(

)٢١٩(

((

‏ِهَّلل اخِب ذِب ي ‏َم ٓ

‏ٌغ

‏َمٍِب ُُ ‏ِهَّلل ‏ٌغ ‏ِّب عُ‏ ُ إِبِٔهَّللٗ‏ ‏َُ٘ٛم

‏ٌْسع

“Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu

ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orangorang

yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS.

Asy-Syu’araa [26]: 217-220]

Dan firman-Nya pula:

‏ْس ىُُْس

‏َم ٚ ‏َّلَم دَمعْسَّم ‏ٍَُْٛم ‏ْس ‏ِِبٓ‏ عَمَّم ًٍ إِبَّلِهَّلل وُٕ‏ ‏ِهَّلل ا عَمٍَم

‏َِٚم ا دَمىُُْٛ‏ فِبي شَم أْسٍْ‏ ‏َٚم ‏َِم ا دَمذْسٍُٛ‏ ‏ِِبْٕسُٗ‏ ‏ْس ‏ْس ‏ِِبٓ‏ لُشآٍْ‏

شُ‏ ‏ًة ‏ُٙٛد إِبرْس دُفِب ضُ‏ ‏َْٛم فِب ‏ِبٗ‏

))

((

“Tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan dan tidak pula membaca suatu ayat dari al-Qur’an

dan tidak pula kamu mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami melihatmu di waktu kamu

melakukannya.” [QS. Yunus [10]: 61]

12


‏ْس

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

Dalil dari as-Sunnah adalah hadits Jibril yang terkenal dari Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau

berkata:

‏َم س خُ‏ ‏ٌدً‏

‏ْس ‏َم ‏ٕا

‏َم ‏ٍِهَّللَُم ع إِبرْس ‏َم ‏َمٍَمع عَمٍَم

‏َم ٚ

‏ْسِٗب

‏َم س عُ‏ ‏ْس ٛ يِب اِهَّلل ‏َم ‏ِب صٍِهَّللٝ‏ اِهَّلل ُ عَم ‏َمٍ‏

‏ْس ٕ ‏َم ذ

ط عِب

‏ٌد

ةَم ‏ْس ‏َٕمَّم ا ‏ْس ‏َٔمس ُٓ خُ‏ ‏ْس ٍُٛ

‏َم ٛ دِب ‏ٌشِهَّلل ‏ْس ع شِب ‏َّلَم ي

‏ْس ي ذُ‏ ‏َم ع

‏ْس ي ذُ‏ ةَم ‏َم ‏َم اضِب ‏ٌثِب ااِب شَم ذِب

شَم ذِب

‏ٍَمظ

‏َم ‏َمز ‏ٌد ذ ‏َم ز ‏ِهَّلل ذٝ‏ خَم ‏َم

‏َم ‏ٚلَما ‏َمي:‏

‏َم ٚ ضَم ‏َم ع وَمفِهَّلل ‏ْسِٗب عَمٍَمٝ‏ فَمخِب زَميْسِٗب

‏َم ٚ

‏ْس ع شِب ُ فُٗ‏ ‏ِِبٕ‏ ‏ِهَّلل ا

‏َم ٚ ‏َّلَم ‏َم ي

‏ِهَّلل ‏ٌغ فَمشِب

ُ ‏َمثَمش

‏ْسِٗب

‏َم ‏ُشٜ‏ عَم ‏َمٍ‏

‏َم إِبٌَمٝ‏ سُوْستذَم ‏ْس

‏ْس فَمأَمع ‏َم ٕ ‏َم ‏َم ذ سُوْستذَم ‏ْسِٗب

‏َم ‏ٍِهَّللَُم ع

‏َم ٚ

‏ْسِٗب

إِبٌَمٝ‏ ٌٕ ‏ِهَّلل تِبيِب صَم ‏ٍِهَّللٝ‏ اِهَّلل ُ عَم ‏َمٍ‏

‏ْس ‏ِبع ‏ًلَم ‏ِبَ‏ لَما ‏َمي:‏

يا ‏ُِسَم ‏ِّهَّلل ذُ‏ ! تِبشِٔبي ‏َم ع ‏ِٓب ‏ْلْس

‏َم ‏َمخْس ‏ْس ‏ْس

‏ِبم

‏َم س عُ‏ ‏ْس ٛ يُ‏ اِهَّلل ‏َم ‏ِب ‏ٚدُ‏ ‏ْسَُم

‏َمْْس ‏َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل اِهَّلل ُ ‏َم ٚ ‏َمِْهَّلل ‏ُِسَم ‏ِّهَّلل ‏ًة ذ

‏ْس طَمع ‏َم خ إِب ‏َمٌ‏

‏ْس ع ‏َم ذ

‏َمَِم ضَم اَْم ‏َم ٚ دَمسُ‏ حِهَّلل ‏َم ‏ْس ‏ٌْست ‏َم خ إِبِْب

س

‏َم ‏ْس عتِب ‏ًلًة

‏ْسِٗب

. لَما ‏َمي:‏ تِبشِٔبي ‏َم ع ‏ِٓب ‏ْلْس ‏ِبيْسَّم ا ‏ِبْ.‏ لَما ‏َمي:‏

‏َم ‏ُص ذِب لُُٗ‏

‏ٚي

‏َم فَمأَمخْس ‏ْس

‏َم ٚ شَم شِب ‏ِبٖ«‏

‏َم ‏ٚدُؤْس ‏َم ‏ِِبٓ‏ ‏َم ةِباٌْسمَمذسِب خَم ‏ْس شِب ‏ِٖب

‏َم ‏ْٛس ‏َِب ‏ْلْس خِب شِب

‏َم ٚ ‏ٌْس

‏ِهَّلل ‏ٌصًلَمثَم ‏َم ٚ ‏ْس ‏َم دُؤدِبي

‏َم ص ‏َم ذلْس ‏َم خ.‏

فَممَما ‏َمي:‏

«

.

»

«

«

‏ِبٗ‏

‏َمْْس دَمشْس ‏َٙم ‏َم ذ

ُ دَمص ‏ْٛس ‏ََم

‏ِهَّلل ‏ٌضوَماثَم ‏َم ٚ

‏ْس غأَمٌُُٗ‏

‏َم ‏ْس فَمع دِب ت ‏َم ‏ٕا ‏ٌَمُٗ‏ ‏َم ي

ُ ‏ُعٍِب ‏ِبٗ‏

‏َم ‏ٚس

‏َم ٚ وُذُتِبِٗب

‏َمْْس دُؤْس ‏َم ‏ِِبٓ‏ ةِبااِهَّلل ‏ِب ‏َٚم ‏َِم ‏ًلَمئِبىَمذِبِٗب

‏َم ص ‏َم ذلْس ‏َم خ.‏ لَما ‏َمي:‏ تِبشِٔبي عَم ‏ِبٓ‏

لَما ‏َمي:‏

فَمأَمخْس ‏ْس

ُ فَمئِبِٔهَّللٗ‏ »

«

.

‏َم غا ‏ِبْ.‏ لَما ‏َمي:‏ يش ‏َمن لَما ‏َمي:‏

‏ْلْس ‏ْس ‏ِبز

ُ ‏َم ‏َم

ُ ٖ فَمئِبْْس ‏ٌَمُْس ‏ْس ‏َم دَمىُٓ‏ دَمش ٖ

‏َمْْس ‏ْس دَمع تُذَم اِهَّلل ‏َم وَمأَمِٔهَّللهَم ‏َم دَمش

‏ِهَّلل ‏ٌغا ‏َم ع ‏ِبج لَما ‏َمي:‏ ‏ِِبَٓم ‏ِهَّلل ‏ٌغائِب ‏ِبً‏ لَما ‏َمي:‏ تِبشِٔبي

‏َم ‏ٙا ةِبأَمعْس ‏ٍَمَُم تِبشِٔبي ‏َم ع ‏ِٓب

فَمأَمخْس ‏ْس ا ‏ٌْسَّم ‏ْس غ ؤُ‏ ‏ْس ٚ يُ‏ ‏َم ع ‏ْس ٕ

‏َِم

فَمأَمخْس ‏ْس

‏َم اء ‏ٌشِهَّلل ا ‏ِب ء

‏َم دِبٙا.‏ لَما ‏َمي:‏ ‏ٌْسعُش ثَم ‏َم ‏ٌْسعاٌَمجَم ‏َم سِبع

‏َمَِم ‏َم اس

ع ‏ْٓس

‏َم ٚ ‏َمْْس ‏َم دَمشٜ‏ ‏ٌْسسُ‏ فَماثَم ‏َم

‏َم ‏ٙا

‏ِهَّلل ة ‏َم ذ

‏َمْْس دَمٍِبذَم ‏ْلْس ‏َمِِهَّلل جُ‏ ‏َم س

‏َم

»

«

‏َم ي ‏َم ذ طَماَٚم ‏ْس ‏ٌَُْٛم ‏ُْٕس ‏َم فِبي ‏ٌْست ا ‏ِبْ‏

‏ِهَّلل ‏ٌغ ائِبًِب ؟«‏ لٍُْسخُ‏

لَما ‏َمي:‏ »

ِ

‏َم

فَمَّم ضَم ٝ ‏َم فَمٍَمتِبثْسٕا

«

.

:

ُ ع ‏ْٛس ٌُُٗ ‏َمعْس ‏ٍَمُُ‏

‏َم س

‏َماِهَّلل ُ ‏َم ٚ

« لَما ‏َمي:‏ .

ِ ‏ِبٓ‏

‏َم

‏ْس سِبي

‏ًّا فَممَما ‏َمي:‏ ‏ْس ‏َمدَمذ

‏ِبٍ‏

‏َم يا عَُّم شُ‏

‏ْس دِبيِٕبىُُ‏

‏َمِْس ‏َم ش

‏ْس ‏َم ‏ْسًُ‏ ‏َمدَماوُُْس خِب تش ‏ِبئ يُعَمٍِبُّ‏ ىُُْس

‏َ٘م زَم

»

“Ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah, tiba-tiba tampak dihadapan kami

seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya

tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

Lalu dia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyandarkan lututnya pada

lutut beliau serta meletakkan tangannya di atas paha beliau, selanjutnya dia berkata, ‘Hai

Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam.’ Beliau menjawab, ‘Islam itu Anda bersaksi

bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah,

Anda mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan

mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika Anda mampu melakukannya.’ Orang itu berkata,

‘Engkau benar.’ Kami pun heran, dia yang bertanya tetapi dia pula yang membenarkan. Orang

13


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang Iman.’ Beliau menjawab, ‘Anda beriman

kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada

hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.’ Dia berkata, ‘Engkau benar.’

Orang itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang ihsan.’ Beliau menjawab, ‘Anda

beribadah kepada Allah seakan-akan Anda melihat-Nya, jika Anda tidak melihatnya,

sesungguhnya Dia melihat Anda.’ Orang itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang

Kiamat.’ Beliau menjawab, ‘Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.’

Selanjutnya orang itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.’ Beliau

menjawab, ‘Jika budak perempuan telah melahirkan anak majikannya, jika Anda melihat orangorang

yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlombalomba

mendirikan bangunan.’ Kemudian pergilah ia, aku diam beberapa lama kemudian

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, ‘Wahai Umar, tahukah engkau siapa

yang bertanya itu?’ Saya menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda,

‘Ia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian.’” [Shahih:

Shahih Muslim (no. 8), Sunan at-Tirmidzi (no. 2610)–penj]

[Mengenal Nabi Muhammad]

Dasar yang ketiga: Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Beliau adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muththalib bin Hisyam. Hisyam dari Quraisy

dan Quraisy dari Arab, dan Arab dari keturunan Ismail bin Ibrahim al-Khalil ‘alaihis salam. usia

beliau 63 tahun. Yang 40 tahun sebelum kenabian, dan 23 tahun sebagai Nabi dan Rasul. Awal

kenabian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan turunnya wahyu surat al-Alaq dan kerasulan

dengan turunnya wahyu surat al-Mudatstsir. Negeri beliau Mekkah dan berhijrah ke Madinah.

Allah mengutus beliau sebagai pemberi peringatan dari kesyirikan dan mengajak kepada

tauhid. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

)٤ (

)٣ (

)٢ (

(

((

‏َم يا ‏َمي ‏ُّس ‏َم ‏ٙا ‏ٌْسّ‏ ‏ِهَّلل ‏ُذ ثِبشُ‏

ش

فَماْ٘س دُ‏ ‏ْس

س

‏ْس

لُُْس فَمأَمْٔسزِب

ذ

‏ْس دَمغ ‏َم ىْسثِبشُ‏

‏َم ٚ ‏َّلَم دَمّْس ‏ْس ُٕٓ

فَمىَمتِبش

‏ِهَّلل ة هَم ‏ْس

‏َم س

‏َم ٚ

فَماص

‏َم ‏َم ‏ٌِٚبش ةِبهَم ‏ْس تِبشْس

فَمطَمِٙب ش

‏َم اة هَم ‏ْس

‏َم ‏َم ‏ٚثِب

‏ُّس خْس ‏َم ض

‏َم ‏ٌش

ٚ

))

)٦(

)٥(

“Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan

pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi agar

memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” [QS. Al-Muddatsir

[74]: 1-7]

‏ْس ( Makna

tauhid. adalah berilah peringatan dari kesyirikan dan ajaklah kepada ‏(لُُْس فَمأَمْٔسزِب س

‏ْس ( Makna

‏ِهَّلل هَم فَمىَمتِبش

‏َم ة

‏َم س

ٚ) adalah agungkanlah Dia dengan tauhid.

‏ْس ( Makna

‏َم اة ‏َم هَم فَمطَمِٙب ش

‏َم ثِب

ٚ) adalah bersihkanlah amalanmu dari kesyirikan.

14


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

‏ْس ( Makna

‏ُّس خ ‏ْس ض ‏َم فَماْ٘س دُ‏ ش

‏َم ‏ٌش

ٚ) adalah pebuatan dosa dengan menyembah berhala, dan cara mengatasinya

dengan meninggalkannya dan berlepas diri darinya dan pelakunya. Untuk hal ini, beliau

shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah selama 13 tahun untuk mengajak kepada tauhid. Setelah

10 tahun kenabian, beliau dinaikkan ke langit dan mendapatkan kewajiban shalat lima waktu.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di Makkah selama 3 tahun, setelah itu diperintah hijrah

ke Madinah.

Hijrah adalah berpindah dari negeri kesyirikan ke negeri Islam. Hijrah diwajibkan atas umat ini

dari negeri kesyirikan menuju negeri Islam. Hal ini tetap berlaku hingga terjadinya Kiamat.

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم ُ دَمٛفِهَّللاُُ٘‏

‏َم يٓ‏

إِبِْهَّلل ‏ٌِهَّللزِب

فِبي ‏ْلْس ‏ْس ‏َمٌَمُْس ‏َمس ضِب لَماٌُٛ‏ دَمىُْٓس ‏ْس ‏َمس ضُ‏

‏َم ٓ

‏ْس ‏ُِغ ‏َم ذ ضْس ‏َم عفِب

‏ْس ذُُْس وُٕ‏ لَماٌُٛ‏ وُٕ‏ ‏ِهَّلل ا

‏ٌْسَّم ‏ًلَم ئِبىَمجُ‏ ‏ُْس ‏َُم ظَماٌِبِّب ي ‏َمْٔسفُغِب ‏ِٙب لَماٌُٛ‏ فِب

ٙ

‏َم ‏ِٕهَّللُُ‏

‏َم ‏ٙا فَمأٌَُٚمئِبهَم ‏َِم ‏َم ‏ُُْ٘س أْسٚ‏ ‏َم خ

‏َم عجًة ‏َم ُٚ فَمذُٙ‏ اخِب ش فِب

اِهَّلل ‏َم ‏ِب ٚ عِب

‏َم ‏ِب ٚ ‏ٌْسِٛب ‏َم ‏ٌْسذ ‏ِْب ‏َمَّل

‏َم ‏ٌِٕبغاء

‏َم ٚ

‏َم ٓ ‏ِِبَٓم ‏ٌشِب ‏َم خ ايِب

‏ْس ‏َم ذ ضْس ‏َم عفِب

)٩٧

(

((

صِب ش

‏َم اء ‏ْس ح ‏َِم ‏ًة

‏َم ع

‏َم ٚ

‏َم يغ

إِبَّلِهَّلل ‏ٌْسُّغ

‏ْس ٙ ‏َم ذ ذُ‏ ‏َْٚم ‏َم عتِب ‏ًةًل

‏َُْٛم زِب ‏ٍَمجًة ‏َم ٚ ‏َّلَم ‏َم ي

‏ْس ‏َم ذطِب ع

‏َم وَما ‏َمْ‏

‏َم ع ‏َم ٕ ‏ْس ‏ُُْٙس ٚ

‏ْس فُٛ‏

‏َم ع

‏َم ٝ اِهَّلل ُ ‏َمْْس ي

( ٩٨( فَمأٌَُٚمئِبهَم ع ‏َم غ

))

ًّ فُٛ‏ غَمفُٛسًة

اِهَّلل ُ ‏َم ع

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri,

(kepada mereka) malaikat bertanya: ‘Bagaimana keadaan kalian dulu?’ Mereka menjawab: ‘Kami

dulu adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).’ Para malaikat berkata: ‘Bukankah

bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?’ Orang-orang itu tempatnya di

neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas

baik laki-laki atau wanita atau pun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak

mengetahui jalan (untuk hijrah). Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah

Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” [QS. An-Nisa` [4]: 97-99]

Dan firman-Nya pula:

))

ادِبي

‏َم

‏َم ‏َم يا عِب ت

‏َم فَماع ‏ْس تُذُ‏ ٚ ‏ِبْ‏

‏ِهَّلل اي

‏َم جٌد فَمئِبي

‏َم عِب ع

‏ْس ضِب ي ٚ

)) ‏ٌِهَّللزِب يٓ‏ ‏َم آَِم ُٕٛ إِبِْهَّلل ‏َمس

“Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.”

[QS. Al-Ankabut [29]: 56]

Imam al-Baghawi rahimahullah berkata:

15


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

ةِباع

‏َٔماد ُُ٘ ‏ِبُ‏ اِهَّلل ُ ‏ْس

‏ْس ي ‏َم ٓ ةِبَّم ىِهَّللجَم ‏ٌَمُْس ‏َم يُٙ‏ اخِب شُْٚس ‏َم ُ

‏ْس ‏ٍِبِّب ‏َٓم ‏ٌِهَّللزِب

‏ْس ‏ُغ

‏َم يجِب فِبي ‏ٌْسّ‏

‏َم ‏َم عت بُ‏ ‏ْس ‏ُٔضُٚ‏ يِب ‏َ٘م زِب ‏ِٖب ‏ْلْس

‏ْلْس ‏ِبيْسَّم ا ‏ِبْ‏

“Sebab turunnya ayat ini mengenai kaum muslimin yang tinggal di Mekkah yang belum

berhijrah. Allah memanggil mereka dengan sebutan keimanan.”

Dalil hijrah dari as-Sunnah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‏ْس ٓ

مَمطِبع

ُ

‏َّلَم ‏ْس دَمٕ‏

مَمطِبع

‏َم

‏ٌْسِٙب ‏ْس ‏َم دشثُ‏ ‏َم ز ‏ِهَّلل ذٝ‏ ‏ْس دَمٕ‏

مَمطِبع

‏َم

‏َم ةجُ‏ ‏َم ‏َّٚلَم ‏ْس دَمٕ‏

‏ْس ٛ

‏ِهَّلل ‏ٌذ

دَمطْسٍُع

‏َم

‏َم ةجُ‏ ‏َم ز ‏ِهَّلل ذٝ‏

‏ْس ٛ

‏ِهَّلل ‏ٌذ

ظ

‏ِبِ‏ ‏ٌشِهَّلل ‏ّْس ُ

«

‏َم ا »

‏َِم غْسشِب ةِبٙ‏

“Hijrah tidak akan terputus hingga taubat terputus dan taubat tidak akan terputus kecuali

matahari terbit dari barat.” [Sunan Abu Dawud: Jihad (no. 2479), Musnad Ahmad (IV/99), Sunan

ad-Darimi: as-Sair (no. 2513)]

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menetap di Madinah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam

memerintahkan syiar-syiar Islam yang masih tersisa, seperti zakat, puasa, haji, jihad, adzan,

amar ma’ruf, nahi mungkar, dan syiar-syiar Islam lainnya.

Ini berlangsung selama 10 tahun dan setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat dalam

keadaan agama sempurna. Beginilah agama Islam, tidak ada kebaikan melainkan beliau

shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkannya kepada umatnya dan tidak ada keburukan

melainkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkannya kepada umatnya.

Kebaikan yang ditunjukkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tauhid dan keburukan

yang diperingatkan adalah kesyirikan dan seluruh yang dibenci dan tidak disukai Allah

subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada seluruh manusia dan mewajibkan seluruh jin

dan manusia mentaatinya. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

اط

‏َم يا ‏َمي ‏ُّس ‏َم ‏ٙا ٌٕ ‏ِهَّلل ُ

‏ْس لًُ‏

‏ًة ا

‏ْس ىُُْس خَم ‏ِّب ع

‏َم عُ‏ ‏ٛيُ‏ اِهَّلل ‏ِب إِبٌَم

إِبِٔبي س

((

“Katakanlah: Wahai sekalian manusia! Aku adalah utusan Allah kepada kalian seluruhnya.” [QS.

Al-Araf [7]: 158]

Dengan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah menyempurnakan agama-Nya. Dalilnya adalah

firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم س ضِب خُ‏ ‏ٌَمىُُُ‏

‏َم ٚ

‏ْس ىُُْس ‏ِٔبعْسَّم ذِبي

‏َم ٚ ‏َمدْسَّم ‏ّْس خُ‏ عَمٍَم

‏َم ‏ْس ٛ ‏ََم ‏َموْسَّم ‏ٍْسخُ‏ ‏ٌَمىُُْس ‏َم ىُُْس دِبيٕ‏

‏ٌْس

‏ْس ‏ِبع ‏ًلَم ‏ََم ‏ًة دِبيٕا

‏ْلْس

((

16


‏ٌد

Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama bagimu dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku padamu

serta telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” [QS. Al-Ma`idah [5]: 3]

Dalil atas kematian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

)٣٠(

‏َم ‏ُُْس ‏ٚإِبِٔهَّللٙ‏ ‏َِم

ِ ‏ٌد ‏ِبخ

إِبِٔهَّللهَم ‏َم

‏ِبذُٛ‏ ‏َمْ‏

ُٛ ‏َمْ‏

‏َم ةِبىُُْس س دَمخْس ‏َم ذ صِب ّ

‏ْس ٕ ‏َم ذ

ثُُِهَّلل إِبِٔهَّللىُُْس ‏َم ي ‏ْٛس ‏ََم ‏َم ‏ٌْسمِب اَِم جِب عِب

((

“Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka juga akan mati. Kemudian, benarbenar

kalian pada hari Kiamat berbantah-bantahan di sisi Tuhanmu.” [QS. Az-Zumar [39]: 30-31]

Apabila manusia meninggal, mereka akan dibangkitkan kembali. Dalilnya adalah firman Allah

subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ٜ

‏َم ثًة ‏ُخْس ش

‏َم ا ‏ُٔخْس شِب خُ‏ ىُُْس دَماس

‏َم ا ‏ُٔعِب ذُ‏ وُُْس ‏َٚم ‏ِِبٕ‏ ‏ْس ٙ

‏َم فِب ٙ

‏َم ا خَم ‏ٍَممْسٕ‏ ‏َم اوُُْس ٚ

)) ‏ِِبٕ‏ ‏ْس ٙ

“Dari tanah itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan

darinya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” [QS. Thaha [20]: 55]

Dan juga firman Allah subhanahu wa ta’ala:

))

‏َم ادًةا )١٧(

‏ْس ضِب ‏َٔمت

‏َم ذ ‏َم ىُُْس ‏ِِبَٓم ‏ْلْس ‏َمس

‏َم اِهَّلل ُ ‏َمْٔست

ٚ

‏ُخْس شِب خُ‏ ىُُْس إِبخْس ‏َم ش ‏ًة خا

‏َم ‏ٚي

‏َم ‏ٙا

ثُُِهَّلل يُعِب ذُ‏ وُُْس فِب

((

“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan

kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya.” [QS. Nuh [71]: 17-18]

Setelah kebangkitan, mereka dihisab dan dibalas amal-perbuatannya. Dalilnya adalah firman

Allah subhanahu wa ta’ala:

))

ي

‏ْس د ضِب ‏َم

‏َم ‏ٌِب

‏َم ي ‏ْس د ضِب يَم

‏َم ٚ

ُٚ ةِبَّم ا عَمِّب ٍُٛ

‏َم ‏َمعاء

‏َم يٓ‏

‏ٌِهَّللزِب

‏َم غُٕٛ‏ ةِباٌْسسُ‏ ‏ْس غ ‏َم ٕٝ

‏َم يٓ‏ ‏ْس ‏َمز

‏ٌِهَّللزِب

((

“Suapaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah

mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala

yang lebih baik (surga).” [QS. An-Najm [53]: 31]

Barangsiapa yang mendustakannya, maka dia kafir. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa

ta’ala:

ا عَمِّب

‏ِهَّلل ثُُِهَّلل ثُٓ‏ ‏َم ‏ِهَّلل ‏ٌَمذُٕت ؤُ‏ ‏ِْهَّلل ةِبَّم ‏ٍْسذُُْس

‏َم ع

‏َم ‏ْس سةِبي ‏ٌَمذُت

‏َم ٚ

‏َم عثُٛ‏ ‏ْس لًُ‏ ةَمٍَمٝ‏

‏ُت

‏َم يٓ‏ وَمفَمشُٚ‏ ‏َمْْس ‏ْس ‏ْس ‏ٌَمٓ‏ ي

صَمعَمُ‏ ‏ٌِهَّللزِب

‏َم

‏َم ٚ رَمٌِبهَم عَمٍَمٝ‏ اِهَّلل ‏َم ‏ِب ي غِب ش

))

((

17


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.

Katakanlah: ‘Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian

akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah mudah bagi

Allah.” [QS. At-Taghabun [64]: 7]

Allah mengutus seluruh rasul ‘alaihimus shalatu was salam sebagai pemberi kabar gembira dan

pemberi peringatan. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

ع ‏ِبً‏ ((

ُ

‏ْس ع ذَم ‏ُّس ‏ٌش

‏َم سِبيٓ‏ ‏ٌِبئَمًلِهَّلل ‏َم ي ىَُْٛم ‏ٌِبٍٕ‏ ‏ِهَّلل اطِب عَمٍَمٝ‏ اِهَّلل ‏ِب زُ‏ ‏ِهَّلل دجٌد ‏َم ة

‏َم ِٚ ‏ْس ُٕ زِب

‏ُت شِب شِب ‏َم يٓ‏

ُ سُع ‏ًلًة ‏َم ِ

((

“(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar

supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.” [QS.

An-Nisa` [4]: 165]

Rasul yang pertama adalah Nuh ‘alaihis salam dan rasul yang terakhir adalah Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil bahwa rasul yang pertama adalah Nuh alaihis salam adalah

‏ْس زَم ‏ْس ٕ ‏َم ا إِبٌَمٝ‏ ‏ُٔٛذٍ‏ ((

‏ْس هَم وَمَّم ا ‏َمٚ‏

‏ْس زَم ‏ْس ٕ ‏َم ا إِبٌَم

)) إِبِٔهَّللا ‏َمٚ‏

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan

wahyu kepada Nuh.” [QS. An-Nisa` [4]: 163]

Setiap umat yang Allah subhanahu wa ta’ala mengutus seorang rasul kepada mereka dari Nuh

hingga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk menyembah

hanya kepada Allah dan melarang mereka menyembah thaghut. Dalilnya adalah firman Allah

subhanahu wa ta’ala:

‏ْس ‏ُذُ‏ عت ٚ اِهَّلل ‏َم ‏َم ٚ ‏ْس خ ‏َم ُٛ ذِٕبت ‏ٌطِهَّللاغُٛ‏ ‏َم ح ((

ُ ع ‏َّٛلًة ‏َمِْب

‏َم س

‏َم ع ‏َم ثْسٕا فِبي ‏ِب وًُ‏ ‏ُِِهَّلل جٍ‏

‏َم ة

)) ‏َٚم ‏ْس ‏ٌَممَمذ

“Dan sungguh telah Kami utus pada setiap umat seorang rasul (untuk mendakwahkan):

‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut.’” [QS. An-Nahl [16]: 36]

Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan kepada seluruh hamba agar mengingkari thaghut dan

mengimani Allah. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

‏ْس تُٛعٍ‏ ‏ْس ‏َمٚ‏ ‏ُِطَماعٍ.‏ ‏ٌطِهَّللٛ‏ غِب خُ‏

‏ْس ‏َمٚ‏ ‏َِم ‏ْس ذ

‏ْس تُٛدٍ‏

‏َم ‏ْس ‏ٌعت ذُ‏ ‏َم ز ‏ِهَّلل ذُٖ‏ ‏ْس ‏ِِبٓ‏ ‏َِم ‏ْس ع

‏َم اٚصَم ةِبِٗب

‏ٌطَماغُٛ‏ حُ‏ ‏َِم ا ‏َم دَمد

‏َم ‏ْس

‏ْس ‏َم ٚ

اط

‏َِٚم ‏ْس ٓ ‏َم د ‏َم عا ٌٕ ‏ِهَّلل ‏َم

‏َم س ضٍ‏

‏َم ُ٘ٛ

‏َم ٚ

‏َِٚم ‏ْس ٓ ‏َم عُتِبذ

‏ْس ‏ٌَمع ‏َٕمُٗ‏ اِهَّلل ُ

ظ

ُ

غ ‏ٌدج إِبةْسٍِب

وَمثِب شثٌد ‏َم ٚ سُ‏ ُ ‏ْس ‏ُُْس ‏ٚع خَم ‏ّْس ‏َم

‏ْس ‏َم ‏ْس

‏َِٚم ‏ِٓب ‏ِهَّلل د ‏َم عٝ‏ شَم ‏ْس ئاًة ‏ْس ‏ِِبٓ‏ عِب ‏ٍْسُِب ‏ٌْسغَم ‏ْس بِب ‏َٚم ‏َِم ‏ْس ٓ ‏َم ىَمَُم ز ةِبغَم ‏ْس شِب ‏َِم ا ‏َم ‏َمْٔسض يَم اِهَّلل ُ

‏َم إِبٌَمٝ‏ عِب ت ‏َم ادثِب ‏َٔمفْسغِب ‏ِٗب

:

ٙ ُ

18


Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Matan dan Terjemah

Pustakasyabab.blogspot.com

“Thaghut adalah setiap yang disembah, diikuti, dan ditaati secara melampaui batas oleh

hamba. Thaghut ada banyak dan pentolannya ada lima: Iblis –semoga laknat Allah atasnya-,

seseorang yang ridha disembah, seseorang yang mengajak manusia agar menyembahnya,

seseorang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib, dan seseorang yang berhukum dengan selain

hukum yang Allah turunkan.” [I’lamul Muwaqqi’in (I/50) oleh Ibnul Qayyim, cet. Darul Jabal

Beirut, tahqiq: Thaha Abdur Rauf Sa’ad–penj]

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‏َم يُؤْس ‏ِِبٓ‏ ‏ْس ةِبا ‏ِهَّللاِب

‏ْس ةِباٌطِهَّللاغُٛحِب ٚ

‏َم ىْسفُش

‏ُّس شْس ذُ‏ ‏ِِبَٓم ‏ٌْسغَميِب فَمَّم ٓ ‏ْس ي

‏َم ‏ِهَّلل ‏َٓم ‏ٌش

‏َم فِبي ‏ٌذِب يِٓب لَمذ ‏ْس دَمت

‏َم ٖ

)) ‏َّلَم إِبوْسش

ُ ‏ٌْسٛثْسمَمٝ‏ ‏َّلَم ‏َم ‏ْٔسفِبص اََم ‏َم ‏ٌَمٙا ((

‏َم ‏ٚثِب

‏ُش

‏ْس ع ذَمّْس ‏َم غ هَم ‏ْس ةِباٌْسع

فَممَمذِب

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar

dari jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada

Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat.” [QS. Al-Baqarah

[2]: 256]

‏َّلَم إِبٌَمَٗم إِبَّلِهَّلل اِهَّلل Inilah makna ُ

Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan:

»

‏َم ‏ٙادُ‏ فِبي عَم

‏َم ‏ٚثُ‏ ‏َم ع ‏َم ‏ٕاِِب ‏ِٗب ‏ٌْسدِب

‏ْس رِبس

‏ْس عَمُّٛدُُٖ‏ ‏ِهَّلل ‏ٌص ‏ًلَم ثُ‏ ‏َم ٚ

‏ْس ‏ِبع ‏ًلَم َُ ‏َم ٚ

‏ْلْس ‏َمِْس شِب ‏ْلْس

‏ْسًِب ‏ِبت ‏ِهَّللاِب

‏ْسط

ُ

س

‏َم

«

“Pangkal segala urusan adalah Islam, pondasinya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di

jalan Allah.” [Shahih: Musnad Ahmad (no. 22016) dari Mu’adz bin Jabal. Dinilai shahih oleh at-

Tirmidzi dan al-Albani–penj]

Allahu A’lam. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Muhammad, keluarganya, dan

shahabatnya.

***

19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!