Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
WAHINE KAHA
THEARTICBENAZIR
1 6 D A Y S O F
A C T I V I S M
A G A I N S T
G E N D E R - B A S E D
V I O L E N C E
KEPADA DIRIKU YANG INGIN PULIH
Iya, berat ya rasanya. Setiap tarikan nafas jadi lebih sesak. Detak jantung terasa
semakin berat. Kamu hidup seakan tenggelam, membutuhkan lebih banyak tenaga
untuk memastikan bahwa kamu terus menghembuskan nafas.
Kamu adalah seorang penyintas kekerasan dan pelecehan seksual. Kamu bangun di
pagi hari sebagai penyintas. Kamu tidur di malam hari sebagai penyintas. Hal paling
menakutkan yang pernah terjadi masih terbayang-bayang di benakmu hingga kini.
Waktu itu kamu hanyalah seorang anak perempuan yang penuh kepercayaan, penuh
harapan dan penuh kepedulian terhadap siapapun yang kamu temui. Termasuk dia.
Dia yang pertama kali melecehkanmu. Kamu berusia 14 tahun.
Masih terasa hembusan nafas dia yang menguasai dirimu yang penuh dengan rasa
takut. Masih terasa hantaman dan dorongan tubuhnya terhadap tubuhmu yang hanya
bisa berharap kepada dinding tembok yang dingin untuk menangkapmu.
Terus menerus dia mengejarmu seperti singa, sang predator hutan, yang sedang
memburu seekor kelinci. Tetapi bukan hanya dia, betul? Kamu menyadari bahwa
kamu hidup di antara banyak singa. Banyak yang haus menggerayangimu, tubuhmu
yang kamu sendiri bahkan belum mengenal betul.
Dengan tekad dan mimpi yang begitu besar, kamu tidak bisa dihentikan. Kamu
kumpulkan kembali kepingan-kepingan hati kamu, jiwa kamu, raga kamu dengan
harapan itu semua akan cukup untuk kamu bertahan hidup sedikit demi sedikit.
Fokus dengan membangun diri yang bebas kamu terus bekerja keras untuk mencapai
mimpi-mimpi kamu. Setiap prestasi, setiap pencapaian tidak ada yang terlalu kecil
atau terlalu besar untuk kamu gapai.
KEPADA DIRIKU YANG INGIN PULIH
Memang banyak yang bilang agar jangan pernah trauma mengambil alih dirimu.
Betul, diri kamu jauh lebih besar dan jauh lebih bermakna dari trauma yang pernah
terjadi terhadap dirimu. Tapi trauma tersebut yang membuat kamu lebih kuat dari
apapun yang pernah kamu bayangkan.
Kekuatanmu untuk hidup, ketika berkali-kali kamu sendiri ingin mati, melampaui
apapun yang pernah kamu bayangkan. Karena dari semua ini telah lahir diri kamu
yang utuh, diri kamu yang menyadari dan meyakini bahwa hidupmu berguna bukan
hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk banyak orang yang mengalami hal yang
sama. Kamu ada disini untuk menjadi suara. Suara yang lantang karena kamu adalah
bukti nyata bahwa dari sebuah trauma satu-satunya jalan keluar adalah untuk
menjadi bebas.
Aku yakin pasti saat ini kamu sedang menggelengkan kepala, menolak semua pujian
yang telah aku berikan, karena kamu hanya bisa berterima kasih kepada orang lain,
orang-orang yang telah mendukungmu. Dimana kamu tidak tahu bahwa satu-satunya
orang yang harus kamu hargai setiap hari adalah diri kamu sendiri.
Sekarang pandanglah cermin di depanmu.
Bilanglah, terima kasih. Terima kasih kepada kekuatanmu.
REFORMASI DIKORUPSI
Hiruk pikuk DKI Jakarta
melarut hingga usai senja
Cucuran darah
di tengah kerumunan yang marah
Tetesan keringat
di tengah terik yang menyengat
Maaf aku belum bisa hadir
di antara kalian yang menolak undang-undang terforsir
Tetapi doa dan dukunganku
tetap bersamamu yang melampiaskan amarahku
Kami tidak di dengar
Hanya bisa mengunggah tagar
Aku terluka
Kamu terluka
Kami terluka
oleh polisi yang dulu kami diajarkan
untuk selalu meminta perlindungan
Semalam aku mendapatkan pesan
seruan dari seruan teman
yang mencari pertolongan
Aku hanya bisa membantunya dari jauh
agar ia bisa membeli tabung-tabung oksigen yang utuh
untuk semua yang terluka
Adik-adikku semua
Para mahasiswa dan pelajar STM maupun SMA
Terima kasih atas jiwa yang kalian punya
CALL ME BY MY NAME
Never call me by any other name
My name is not yours to butcher
My name is not yours to remake
Not now not ever
Will I be your sweetheart
Or your darling
or your baby
Not now not ever
Will I be pleased by your pinch
Or your grab
Or your attack on my privacy
Not now not ever
Will I smile when you tell me to
Or reciprocate
Or invigorate
Not now not ever
THINK BEFORE YOU SPEAK
You stole our land
Why are you denying it?
You ran down our homes
You rid our families
Claiming our home as yours
Detaining our children
Think before you speak
Learn before you defile
You have no right
No right to force people away
You stole our land
Why are you denying it?
We bloomed from the ground
The ground that was intended
A world undivided
A history respected
WE DO
We menstruate
We do
We consummate
We do
We are not crazy
We are not sick
We are not confused
We are not heathens
We love unconditionally
We honor every binary
We respect the mistakenly
We stand unapologetically
We identify as ourselves
We take pride in ourselves
Might not be what you believe
Don't give a damn really
SECURITY IS A HUMAN RIGHT
Have you ever thought about us?
Do you even know that we exist?
Not like the movies
Our lives go on after the credits
Intimidation
Starvation
Extortion
Interrogation
To live another day
What a bittersweet reverie
The fantasy of joy
Tainted with the reality of pain
Pawn in another man's war
And the only lord we see
Summons torture
Sanctions torment
HIJAB OUR RIGHT
Hands off our hijab
Your islamophobia is showing
Hands off our hijab
You can't outlaw our belief
Hijab is our freedom
Hijab is our expression
It is not oppression
It is not compulsion
To cover up is our choice
Just as nudity empowers some
Modesty empowers us
We have the right to choose
Not a social hindrance
Not a security risk
Hands off our hijab
Your Islamophobia is showing
JANGAN TUNDA LAGI
Dimana aku bisa berlindung?
Jika pulang ke rumah membawa malu
Jika lapor ke aparat tanpa bukti
Jika sahabat satu per satu pergi
Berapa harga hak asasi?
Jika bersuara tetap dibungkam
Jika berteriak tetap disepelekan
Jika bertahan tetap diancam
Mengapa aku tak didengar?
Aku juga manusia
Aku berhak atas keamanan hidup
Aku sama sekali tidak bersalah
Jangan lagi kau utarakan dalih patriarki
Semua ucapan dibawah naungan sistem yang represif
Basi akan alasan alasan misoginismu
Tubuhku bukan komoditas negara