PAPER SKRIPSI 2 foi - Digilib ITS
PAPER SKRIPSI 2 foi - Digilib ITS
PAPER SKRIPSI 2 foi - Digilib ITS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
METODOLOGI PERENCANAAN<br />
Pada bab ini berisikan tentang proses pengerjaan<br />
skripsi mulai dari awal pengerjaan (pembuatan konsep)<br />
hingga akhir dari perngerjaan skripsi ini.<br />
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN<br />
Untuk Bab IV ini, akan dibahas mengenai<br />
pengolahan data, pemodelan dan simulasi dari desain<br />
lambung serta simulasi dari stabilitas kapal.<br />
KESIMPULAN PENUTUP<br />
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan<br />
yang didapatkan dari hasil analisa ataupun simulasi yang<br />
telah dilakukan. Pada bab ini juga berisikan beberapa<br />
saran saran dari penyusunan laporan di dalam mendesain<br />
lambung kapal (wave piercing catamaran).<br />
DASAR TEORI<br />
Sejarah<br />
Sebutan multihull ship, telah dikenal sejak perang<br />
dunia ke-2. Dimana Negara roma telah membangun<br />
sekitar 400 kapal sebagai kapal perang bagi bangsa<br />
Carthaginians. Kapal perang dengan lambung kembar<br />
(twin hull/multi hull) yang difungsikan oleh Negara roma<br />
tersebut, masih menggunakan kapal yang terbuat dari<br />
kayu yang dapat dilihat pada gambar 1. Setelah sekian<br />
tahun berlalu terjadi beberapa pengembanganpengembangan<br />
kapal khususnya pada kapal catamaran<br />
ini. Pada abad XII-XVIII, telah dibuat kapal catamaran<br />
terbesar yang memiliki panjang hingga 40 meter dan<br />
mampu mengangkut hingga 144 para pendayung dan 39<br />
prajurit.<br />
Gambar 1. Twin-Hull Ship yang dimiliki bangsa<br />
Roma<br />
100 tahun kemudian, yaitu pada tahun<br />
1877, kapal catamaran terbesar dengan nama<br />
Callais-Dover (pada gambar 2) yang telah terbuat<br />
dengan bentuk lambung yang simetris, memiliki<br />
dua buah alat gerak berupa propeller, dan 1 buah<br />
paddle wheel yang terletak diantara lambung.<br />
Kapal tersebut memiliki kecepatan yang mampu<br />
mencapai 14 knots dengan daya berkisar 4000 Hp<br />
dengan displacement 2000 ton.<br />
Gambar 2.Callais-Dover yang merupakan<br />
catamaran terbesar pada tahun 1877<br />
Catamaran kategori High-Speed Class<br />
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh<br />
seorang desainer kapal dari Rusia, mendapatkan dua<br />
macam permasalahan di dalam mendesain multihull ship<br />
ataupun monohull dengan kategori high-speed yaitu<br />
tingkat kenyamanan dari 130 jumlah penumpang serta<br />
olah gerak kapal. Sehingga, pada saat itu disimpulkan<br />
bahwa planning catamaran merupakan kapal yang lebih<br />
baik olah gerak kapalnya dari pada kapal berlambung<br />
tunggal (planning monohull) dengan kategori high-speed<br />
class. Hal itu dikarenakan, pada kondisi pelayaran yang<br />
buruk dimana gelombang memiliki peran penting<br />
didalam olah gerak kapal, catamaran memiliki<br />
pergerakan yang lebih sedikit karena lambung kapal<br />
tidak berhadapan secara bersamaan terhadap gelombang<br />
dibandingkan dengan kapal berlambung tunggal.<br />
Dia juga beranggapan bahwa , catamaran<br />
memiliki wave-making resistance yang rendah baik pada<br />
kondisi laut dangkal dan dalam, karena besar tahanan<br />
terhadap bentuk dari lambung yang kecil. Kemudian,<br />
pada pengembangan-pengembangan selanjutnya, telah<br />
dilakukan model tes dari berbagai macam jenis bentuk<br />
lambung dari catamaran. Dan mendapatkan beberapa<br />
kesimpulan antara lain :<br />
1. Distribusi dari air yang timbul di<br />
antara lambung kapal mengakibatkan<br />
perubahan antara wave-making<br />
resistance dan viscouse resistance<br />
yang merupakan komponen dari<br />
tahanan total kapal, sehingga dapat<br />
mengakibatkan berkurangnya besar<br />
tahan total,<br />
2. Kemungkinan untuk membangun<br />
catamaran, dengan dek yang lebih<br />
besar walau dengan lambung yang<br />
panjang,<br />
3. Stabilitas yang tinggi serta tingkat<br />
olah gerak kapal yang tinggi.<br />
Multihull Ship (Catamaran)<br />
Catamaran berasal dari bahas Tamil yaitu<br />
Kattumarum yang memilki arti “untuk mengikat”. Asalusul<br />
dari kata ini berasal dari canoe di wilayah timur<br />
yang biasa digunakan untuk memancing. Konsep dari<br />
2
kapal catamaran ini menggunakan 2 bentuk demi-hulls<br />
atau multi-hull yang terkonstruksi secara fix yang<br />
bertujuan untuk menghasilkan keseimbangan kapal agar<br />
terhindar dari roll walau kapal pada kondisi low wetted<br />
surface area (WSA). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat<br />
pada gambar sederhana dari catamaran di bawah ini.<br />
Gambar 3. Desain sederhana dari Catamaran<br />
(tampak depan)<br />
Kestabilan kapal pada saat rolling, sangatlah<br />
penting bagi kapal ketika sedang melakukan<br />
pelayaran. Catamaran secara alami sangatlah stabil<br />
yang dikarenakan buoyancy yang berada disamping<br />
dari masing-masing lambung.<br />
Salah satu factor yang paling penting agar<br />
kapal tetap terjaga keseimbangannya pada saat<br />
berlayar, ialah dengan menyeimbangkan gaya<br />
hidrodinamis dan aerodinamis dengan tujuan untuk<br />
memastikan stabilitas pada kondisi yaw. Gambar<br />
dibawah ini menunjukkan bagaimana gaya yang<br />
bekerja pada kapal yang bekerja pada kapal<br />
catamaran sehingga dapat menimbulkan<br />
ketidakseimbangan pada kapal (diakibatkan<br />
besarnya heel angle) dan seimbangnya kapal<br />
(diakibatkan rendahnya heel angel).<br />
Sedangkan untuk pengembangan dari<br />
perhitungan tahanan kapal dengan tipe multihull<br />
ship/catamaran sudah semakin maju.<br />
Banyak penelitian-penelitian yang telah<br />
dilakukan baik penelitian berdasarkan pada<br />
pemodelan dari perangkat lunak atau<br />
pemodelan skala dari ukuran kapal<br />
sesungguhnya.<br />
Multi-Hull Ship, memiliki beberapa<br />
keuntungan yaitu berupa internal volume yang<br />
lebih besar, Deck area yang besar, tingkat<br />
stabilitas melintang yang lebih tinggi seperti<br />
yang telah dijelaskan pada paragraph<br />
sebelumnya, dan yang paling penting adalah<br />
banyak sekali desain dari bentuk lambung<br />
kapal catamaran yang dapat digunakan dengan<br />
tujuan untuk melakukan pengurangan terhadap<br />
tahanan gelombang yang terjadi. Untuk<br />
beberapa hal yang harus diperhitungkan<br />
didalam mendesain lambung kapal catamaran /<br />
multi-hull ship ini adalah memahami<br />
persamaan persamaan numerik serta harus<br />
seringkali melakukan beberapa percobaan dari<br />
desain lambung tersebut, dan bagi seorang<br />
desainer kapal, hal tersebut harus<br />
dimiliki.Gambar di bawah ini, menunjukan<br />
salah satu gambar untuk multi-hull ship /<br />
catamaran.<br />
Gambar 4. Contoh Multi-Hull Ship<br />
(Catamaran)<br />
Wave-Piercing<br />
Lambung kapal dengan wave-piercing<br />
merupakan sebuah bentuk bow yang ramping,<br />
yang dapat mengurangi buoyancy pada<br />
ujungnya. Ketika kapal sedang terhadang oleh<br />
gelombang air laut, berkurangnya buoyancy<br />
memberikan pengertian bahwa pada saat<br />
tersebut lambung menembus (pierces)<br />
gelombang, sehingga kapal tidak mengapung<br />
di atas gelombang air laut. Selain itu, desain<br />
dari wave-piercing dapat mengurangi tahanan<br />
gelombang (wave making resistance).<br />
Gambar 5. Wave Piercing catamaran<br />
Persamaan Teoritis Tahanan Kapal<br />
Secara umum ketika sebuah kapal<br />
bergerak di kondisi air tenang dan dengan<br />
kecepatan yang konstan, mengalami sebuah<br />
tahanan dimana tahanan tersebut disebabkan<br />
oleh gaya gesek (friction) antara permukaan<br />
lambung dan air serta diakibatkan adanya<br />
energi yang diberikan oleh perubahan<br />
gelombang air laut.<br />
Froude (1955), memisakan Tahanan<br />
total menjadi dua buah komponen, yaitu<br />
frictional resistance dan residuary resistance.<br />
Secara definisinya residual resistance berasal<br />
dari pengurangan tahanan total terhadap<br />
3