12.04.2013 Views

BAB I PENDAHULUAN - Digilib ITS

BAB I PENDAHULUAN - Digilib ITS

BAB I PENDAHULUAN - Digilib ITS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sintesis fasa Aurivillius serbuk dapat diakukan melalui rute dekomposisi<br />

logam-organik menggunakan larutan prekursor Barium 2-etil-heksanoat dalam<br />

asam 2-etil-heksanoid pada suhu 80 o C dicampurkan Bismuth 2-etilheksanoat<br />

dilanjutkan dengan penambahan Niobium etoksid dalam etanol, diaduk selama 30<br />

menit. Fasa Aurivillius film tipis BaBi2Nb2O9 berhasil disintesis dengan kalsinasi<br />

pada 700 °C dari larutan logam-organik kristalinitas terbentuk pada 700 °C<br />

selama 30 menit dan 750 °C selama 30 menit, masing-masing untuk (α-Al2O3)<br />

dan Pt / TiO2 / SiO2 / (100) Si substrat (Bencan dkk, 2004).<br />

Sintesis oksida Aurivillius dapat dilakukan dengan metode reaksi keadaan<br />

padat. Sintesis dengan metode reaksi kima padat dilakukan dengan teknik<br />

pencampuran padatan langsung. Reaktan dicampurkan dengan perbandingan<br />

stoikiometri tertentu untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan proses reaksi<br />

dengan peningkatan suhu hingga 1100 ºC. Ismunandar dan Kennedy (1996) telah<br />

mensintesis Aurivillius lapis dua BaBi2Nb2O9 dengan metode reaksi kimia padat<br />

pada temperatur pembakaran 900 °C selama 15 jam, 1000 °C selama 15 jam dan<br />

temperatur 1200 °C selama 24 jam dan menghasilkan oksida Aurivillius lapis dua<br />

sebagai bubuk polikristalin putih dengan grup ruang A21am, a = 5,5189 Å<br />

b = 5,5154 Å c = 25,1124 Å Rp= 9,22 % Rwp = 11,67 %.<br />

Oksida Aurivillius lapis dua PbBi2Nb2O9 disintesis dengan metode reaksi<br />

kimia padat pada temperatur pembakaran 700 °C selama 12 jam, 800 °C selama<br />

24 jam, 900 °C selama 24 jam dan 1000 °C selama 24 jam menghasilkan oksida<br />

Aurivillius lapis dua dengan grup ruang A21am. Dalam penelitian ini ditemukan<br />

disorder kation antara Pb 2+ dan Bi 3+ di lapis perovskit pada kadar yang tinggi<br />

yaitu masing-masing 33 % dan 67 %. Ini terjadi karena Pb 2+ dan Bi 3+ sama-sama<br />

memiliki pasangan elektron bebas dan pada temperatur tinggi kation-kation ini<br />

memiliki kecenderungan sama dalam menempati posisi lapis perovskit dan<br />

bismut. Disorder kation ini dapat berpengaruh pada struktur Aurivillius yang<br />

dihasilkan karena ukuran ion Pb 2+ dan Bi 3+ berbeda (Ismunandar dkk, 1998).<br />

Sintesis BaBi2Ta2O9 dengan metode reaksi kimia padat pada temperatur<br />

pembakaran 1000 °C selama 72 jam. Serbuk dikalsinasi dicampur dengan<br />

beberapa tetes larutan polivinil alkohol dan dipelet 1-2 ton. Pelet disinter pada<br />

1050 °C selama 2 jam. Fasa BaBi2Ta2O9 terbentuk pada kalsinasi 800 °C dengan<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!