26.04.2013 Views

download - Harian detik

download - Harian detik

download - Harian detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

serba-serbi berita<br />

dpr bingung ungkap<br />

Video porno<br />

JAKARTA — Badan Kehormatan Dewan<br />

Perwakilan Rakyat belum juga menuntaskan<br />

kasus video porno yang pemerannya<br />

mirip anggota dewan. Badan itu belum<br />

menemukan cara untuk membuka tabir<br />

video tersebut.<br />

Anggota Badan Kehormatan, Usman<br />

Jafar, mengatakan pihaknya bingung<br />

mencari cara untuk mengungkap kasus<br />

tersebut. Pihak kepolisian pun dinilai tak<br />

memberikan bantuan yang signifikan.<br />

"Kan dari forensik polisi yang kita mintai<br />

bantuan juga belum bisa mengungkap.<br />

Makanya masih akan kita bahas," uja<br />

Usman, politikus Partai Persatuan Pembangunan<br />

itu.<br />

Kasus video porno mirip anggota DPR<br />

ini mencuat sekitar awal tahun 2012 lalu.<br />

Diduga, pemeran wanita dalam video itu<br />

adalah anggota Komisi IX DPR Karolin<br />

Margreth Natasha. Tapi dia membantah.<br />

AHMAD toRIq<br />

perkara korupsi simulator sim<br />

Anas Penuhi<br />

panggilan kpk<br />

“Saya pernah dites untuk mendapatkan SIm, tapi tidak menggunakan simulator.”<br />

JAKARTA — Anas Urbaningrum<br />

rupanya berhasil menyingkirkan<br />

rasa was­was pada pemeriksaan<br />

hari Jumat di Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi. Hari<br />

ini bekas ketua umum Partai<br />

Demokrat itu memenuhi panggilan<br />

KPK sebagai saksi dalam<br />

kasus korupsi proyek simulator<br />

surat izin mengemudi.<br />

Sekitar pukul 10.45 WIB Anas<br />

tiba di gedung KPK. Dia didampingi<br />

beberapa koleganya, termasuk<br />

Saan Mustopa.<br />

Anas mengatakan tak tahu<br />

menahu mengapa dirinya dijadikan<br />

saksi dalam perkara yang<br />

menjerat bekas Kepala Korps<br />

Lalu Lintas Inspektur Jenderal<br />

Djoko Susilo tersebut. “Saya<br />

belum tahu informasi atau keterangan<br />

apa yang dibutuhkan dari<br />

saya,” kata Anas.<br />

Berdasarkan informasi yang<br />

beredar, Anas diduga pernah<br />

mengadakan pertemuan dengan<br />

Irjen Djoko terkait anggaran<br />

proyek simulator. Tapi saat<br />

dikonfirmasi, Anas bilang dirinya<br />

memang pernah membuat surat<br />

izin mengemudi, tapi tidak dengan<br />

alat simulator itu.<br />

"Karena memang saya tidak<br />

tahu apa dan bagaimana tentang<br />

pengadaan simulator SIM<br />

di Polri. Yang saya tahu, pengadaan<br />

SIM. Karena saya pernah<br />

dites untuk mendapatkan SIM,<br />

tapi tidak menggunakan simulator,"<br />

kata Anas.<br />

Sementara itu, Saan Mustopa<br />

berang saat dikonfirmasi kabar<br />

yang menyebutkan bahwa dirinya<br />

terlibat dalam pemulusan<br />

anggaran simulator. Dia dituding<br />

menerima duit Rp 4 miliar<br />

dalam sebuah pertemuan di<br />

Jakarta Selatan.<br />

"Itu adalah operasi opini. Saya<br />

dituduh menerima uang Rp 4 miliar<br />

di Dharmawangsa. Saya tidak<br />

pernah melakukan pertemuan<br />

apalagi menerima uang," kata<br />

Saan. Dia pun membantah pernah<br />

bertemu dengan Irjen Djoko.<br />

Saan mengatakan siap dikonfrontasi<br />

dengan orang­orang<br />

yang disebut mengadakan per­<br />

temuan dengannya. “Dibawa<br />

saja kalau ada bukti,” ujarnya.<br />

Sebelumnya, pengacara<br />

Muhammad Nazaruddin, Junimart<br />

Girsang, mengatakan Anas<br />

hadir dalam pertemuan yang<br />

dihadiri pula oleh Saan dan M<br />

Nazaruddin. Junimart mengutip<br />

perkataan kliennya yang menyebut<br />

bahwa pertemuan itu juga<br />

dihadiri oleh AKBP Teddy Rusmawan<br />

dari Korlantas.<br />

“Teddy membawa Rp 4 miliar<br />

dalam pertemuan,” kata Junimart<br />

pada Rabu lalu. Duit itu<br />

kemudian diserahkan kepada<br />

Saan. “Nazar dan Anas melihat<br />

penyerahan itu. Sampai pertemuan<br />

berakhir, uang dibawa<br />

Saan,” kata Junimart.<br />

Sementara itu, hari ini KPK juga<br />

kembali memeriksa Irjen Djoko<br />

dan Brigadir Jenderal Didik Purnomo,<br />

wakil kepala Korlantas.<br />

Brigjen Didik diperiksa sebagai<br />

saksi untuk Irjen Djoko. Irjen<br />

Djoko sendiri diperiksa sebagai<br />

tersangka hari ini.<br />

RINA AtRIANA | DS<br />

ramses (<strong>detik</strong>com)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!