Download - Badan Lingkungan Hidup

Recommendations

Info

Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usaha yang Berpotensi Mencemari <strong>Lingkungan</strong> di Kabupaten Temanggung hujan seluas 941 Ha. Namun demikian sebagian besar adalah merupakan sawah irigasi. Pola penggunaan lahan ini untuk persawahan paling banyak terdapat pada dataran alluvial dan lereng kaki perbukitan. Keberadaan persawahan tersebar pada bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Temanggung seperti Kecamatan Parakan, Bulu, Kedu, Tembarak, Selopampang, Kranggan, Ngadirejo dan Temanggung. Sedangkan untuk sawah tadah hujan terdapat dibagian Utara Timur dan Barat, Kecamatan Kledung, Pringsurat, Kandangan, Gemawang dan Bejen. 7. Tegalan/Huma Tegalan adalah merupakan bentuk penggunaan lahan yang pada umumnya ditanami beberapa jenis tanaman palawija sekaligus. Tanaman yang sering dijumpai pada tegalan antara lain jagung, ketela pohon, kedelai dan kacang- kacangan. Luasan tegalan di Kabupaten Temanggung mencapai lebih dari 28.093 Ha (32,27 %) yang tersebar teutama di wilayah bagian Utara dan Barat seperti Kecamatan Kledung, Bulu, Tlogomulyo, Kranggan, Kandangan, Ngadirejo, Gemawang, Candiroto, Bejen, Tretep, Wonoboyo, Kaloran dan Pringsurat. Kabupaten Temanggung merupakan daerah yang memiliki potensi yang tinggi di bidang pertanian dan perkebunan. Dari potensi pertanian seluas 20.634 Ha merupakan lahan sawah, sedang 28.093 Ha merupakan tegalan/huma /lahan kering dengan pemanfaatan tanah bangunan dan halaman seluas 9.274 Ha, padang rumput dan lainnya 2.100 Ha, kolam/tebat/empang 31 Ha, tanah Hutan Negara/rakyat 16.117 Ha, perkebunan Swasta dan Negara 10.816 Ha. BLH Kabupaten Temanggung 2011 18
Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usaha yang Berpotensi Mencemari <strong>Lingkungan</strong> di Kabupaten Temanggung BAB III TINJAUAN UMUM PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Pengertian Pencemaran Pencemaran atau polusi adalah perubahan faktor abiotik baik secara alamiah maupun karena ulah manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Pencemaran itu sendiri dapat berupa faktor fisik (suhu, debu dan sebagainya) maupun kimiawi (unsur / senyawa kimia) yang mencemari udara maupun air dalam suatu ekosistem. Perubahan faktor abiotik yang melampaui ambang batas toleransi dan komponen biotik dapat mengakibatkan musnahnya suatu species biotik yang hidup dalam lingkungan yang bersangkutan. Suatu faktor kimia dapat berpengaruh terhadap perubahan faktor fisik dalam ekosistem abiotik, begitu juga sebaliknya, misalnya pemanasan global, karena timbulnya lubang ozon yang diakibatkan oleh reaksi kimiawi antara Cl dan O 3 di atmosfer berkurang. Polutan dapat didefinisikan sebagai unsur baik bersifat padat, cair, gas yang masuk atau dimasukkan ke dalam lingkungan bersifat limbah dengan efek negatif terhadap keseimbangan ekologis menyusul dampaknya yaitu terjadinya penurunan kesehatan lingkungan. Polutan bersifat pencemar dapat terjadi setiap saat secara alami atau terjadi dari ulah manusia berasal dari teknologi pengolahan atau perilaku manusia yang disengaja maupun tidak sengaja dan menimbulkan bencana alam. Besar dan kecilnya polutan dihitung dari luas penyebaran dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Makhluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan atau pencemar. Contoh polutan makhluk hidup atau polutan biologi ialah bakteri penyebab penyakit pada sampah dan kotoran. Polutan zat kimia disebut polutan kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO 2 , gas CFC, debu, asbes, dan pestisida. Sedangkan polutan energi disebut polutan fisik, misalnya panas dan radiasi. BLH Kabupaten Temanggung 2011 19
Page 1 and 2: Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usah
Page 17: Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usah
Page 69 and 70:
Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usah
Page 71 and 72:
Page 73 and 74:
Page 75 and 76:
show all

Download - Badan Lingkungan Hidup

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?